Nama:Natalia Tenas NIM : 1501158400 Big Data dan Smart Data serta penggunaan di Hypermart Istilah Big Data itu sendiri muncul karena pertumbuhan data yang terus tumbuh yang menyebabkan kemampuan media penyimpanan data dan sistem database tidak mampu lagi untuk menyimpan dan mengelolanya. Big Data merupakan sebuah teknologi untuk data yang sulit dikumpulkan,disimpan, diolah dan dianalisa yang disebabkan oleh jumlah atau volume data yang ada sangat banyak,bentuk atau format data yang tidak terstruktur serta pertambahan data yang sangat cepat sehingga sistem database yang biasa tidak mampu untuk melakukannya. Big data itu memiliki tiga atribut (gambar 1.2) yaitu : volume (berkaitan dengan ukuran data) , variety (tipe atau jenis data itu sendiri) , dan velocity (kecepatan dihasilkannya suatu data dan seberapa cepat data itu harus diproses agar dapat memenuhi permintaan pengguna). Isi dari Big Data adalah berupa transaksi,interaksi dan observasi atau segala sesuatu yang berhubungan dengan jaringan internet, jaringan komunikasi, dan jaringan satelit(gambar 1.3). Gambar 1.1 Arsitekur Big data Gambar 1.2 Tiga atribut Big Data Gambar 1.3 Isi Big Data Adapun beberapa alasan untuk mengintegrasikan big data bagi sebuah perusahaan atau organisasi adalah : Meningkatkan pemahaman terhadap pelanggan Meningkatkan layanan pelanggan Mendukung pengambilan keputusan Melihat tren dalam melakukan persaingan pasar Menetapkan patokan Smart data merupakan informasi yang benar – benar masuk akal. Smart data diperoleh dari data yang telah di ekstraksi dengan algoritma cerdas dan smart data merupakan tantangan untuk mengekstrak big data. Smart data dibuat dan terintegrasi melalui sistem yang otomatis menggunakan alat enrichment entitas yang berisi tag dalam format tertentu yang disebut RFD (Resource Description Framework) yang dapat ditambahkan di dalam berbagai dokumen dan pengelolaan alur kerja data. Smart data mampu mengikat data yang berbeda secara bersama-sama untuk mendapatkan platform entitas yang dinamis. Hal ini dapat memberikan informasi yang lebih kohesif dan berlaku bagi semua seluruh interface kepada mereka yang membutuhkannya. Gambar 1.4. Big Data to Smart Data Penggunaan Big Data dan Smart Data pada Hypermart Hypermart merupakan sebuah perusahaan berbasis ritel. Hypermart memiliki beberapa trik supaya dapat memanjakan konsumennya untuk bersaing dengan para kompetitiornya. Salah satu trendmark hypermart adalah penggunaan ilustrasi kaca pembesar untuk beberapa item termurah dibandingkan harga yang dimiliki oleh kompetitornya bahkan jika ada yang lebih murah hypermart kan mengganti selisihnya 2 kali lipat. Ditambah lagi hypermart juga memiliki layanan jasa antar produk – produk eletroknik serta kegiatan promosi yang kreatif dan bermanfaat bagi para konsumen. Dan tidak dilupa juga bahwa hypermart melakukan implementasi e-commerce sehingga para konsumen dapat membeli secara online melalui web hypermart. Strategi yang digunakan hypermart seperti strategi biaya rendah (cost leadership) yang menerapkan ELDP (everyday low prices) ,strategi perbedaan produk dimana hypermart memiliki brand atau label dengan hak paten sendiri, dan strategi fokus yang berfokus pada seluruh proses yang ada di hypermart. Tentunya semua ini menggunakan pertimbangan setelah di dapatkan hasil informasi yang valid dan masuk akal dimana diperoleh melalui teknologi big data untuk dapat mendukung jalannya seluruh proses diatas. Dan yang paling penting adalah penggunaan smart data pada teknologi RFID(RadioFrequency Identification) yang terdapat pada produk – produk yang dijual. RFID menggunakan sebuah metode identifikasi dengan menggunakan sarana yang disebut label RFID atau transponder untuk menyimpan dan mengambil data jarak jauh dengan menggunakan gelombang radio dimana memiliki tag aktif dan pasif serta pendektesi yang biasanya terpasang di pintu keluar dan papan yang ada di hypermat. Sebuah perusahaan yang cukup besar seperti Hypermart yang memiliki banyak gerai di berbagai daerah tentunya memiliki banyak data seperti contoh dalam sehari saja transaksi penjualan di Hypermart mencetak struk transaksi yang jumlahnya tidak sedikit kemudian data transaksi pembelian dari para supliernya. Belum lagi data karyawan juga data pelanggan dan seluruh aset-aset Hypermart. Tentunya data ini akan terus bertambah seiring dengan waktu. Jika Hypermart tidak menggunakan teknologi big data maka dapat dibayangkan bagaimana Hypermart dapat meyimpan, mengelola, dan menganalisa seluruh data dengan mengunakan teknologi yang ada seperti OLAP (Online Analitycal Processing) dan OLTP (Online Transactional Processing) dimana teknologi seperti ini tentunya memiliki keterbatasan – keterbatasan. Big data juga dapat digunakan sebagai pemanfaatan data pelanggan hypermart melalui media komunikasi seperti website ,facebook, twitter, instagram dan path yang mana dipadukan juga dengan data dari hypermart itu sendiri. Tentunya dengan penggunaan big data dan smart data dapat memberikan dampak yang positif bagi hypermart diantaranya pengelolaan data dapat dipermudah, pengambilan keputusan didukung dengan data dan informasi yang valid,meningkatknya kepuasaan pelanggan serta menjadi No.1 Multi Format Food Retail di Indonesia. Video Smart data https://www.youtube.com/watch?v=QzR6PIS02gU Video Big Data https://www.youtube.com/watch?v=j-0cUmUyb-Y