GAMBARAN TENTANG TINGKAT PENGETAHUAN IBI HAMIL TRIMESTER III TENTANG HUBUNGAN SEKSUAL SELAMA KEHAMILAN Utami Febrina Sandy dan Tria Puspita Sari Akbid PKU Muhammadiyah Surakarta Jl. Tulang Bawang Selatan No 26 Tegalsari RT 06 RW III Kadipiro Banjarsari Surakarta Abstrak: Seksualitas adalah komponen penting dalam identitas individu. Seksualitas mencakup perasaan, sikap, dan perilaku yang dipengaruhi secara biologis dan budaya. Dimulai pada saat lahir dan berlanjut sepanjang kehidupan, seksualitas membantu membentuk respon fisik, sosial, emosional, dan intelektual individu. Selama hamil sebagian besar responden melakukan hubungan seksual pada trimester I (65%), trimmester II (28%) dan trimester III (7%). Dari hasil studi pendahuluan di BPM Niken Trimustikaning tanggal 6 Februari 2012 dilakukan wawancara dengan 9 orang ibu hamil trimester III didapatkan data bahwa 3 orang (33,33%) melakukan hubungan intim dengan pasangannya dengan dilandasi rasa khawatir, cemas dan perut terasa kenceng. 4 orang (44,44%) mengalami penurunan dalam hubungan intim dan 2 orang (22,22%) tidak melakukan hubungan intim karena takut dengan keadaan janinnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan ibu hamil trimester III tentang hubungan seksual selama kehamilan di BPM Niken Tri Mustikaning Sembungna, Nogosari, Boyolali. Metode penelitian berupa deskriptif kuantitatif dengan pendekatan waktu longitudinal. Populasi penelitian 117 orang dan diambil sampel 30 responden. Uji validitas menggunakan point biserial dan uji reliabilitas menggunakan Kruder Richarson-20. Hasil penelitian penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan ibu hamil trimester III tentang hubungan seksual selama kehamilan cukup (53,3%), pengetahuan tentang frekuensi hubungan seksual selama kehamilan baik (80,0%), pengetahuan tentang posisi hubungan seksual selama kehamilan kurang (46,7%), pengetahuan tentang minat hubungan seksual selama kehamilan kurang (36,7%). Kesimpulan tingkat pengetahuan ibu hamil trimester III tentang hubungan seksual selama kehamilan cukup (53,3%). Kata Kunci: Pengetahuan, Ibu hamil trimester III, Hubungan seksual selama kehamilan OVERVIEW OF KNOWLEDGE LEVEL III IBI TRIMESTER PREGNANT ON SEXUAL RELATION DURING PREGNANCY Abstract: Sexuality is an important component of an individual's identity. Sexuality includes feelings, attitudes, and behaviors are influenced by biological and cultural. Begins at birth and continues throughout life, sexuality helped to shape the response of physical, social, emotional, and intellectual individual. During pregnancy most of the respondents had sexual intercourse in the I trimester (65%), trimmester II (28%) and third trimester (7%). From the preliminary study on BPM Niken Trimustikaning dated February 6, 2012 interviews were conducted with 9 third trimester pregnant women obtained data that 3 people (33.33%) had sex with a partner with based on a sense of worry, anxiety and stomach feels kenceng. 4 people (44.44%) experienced a decline in intimate relationships, and 2 people (22.22%) did not have intercourse for fear of the state of the fetus. The research objective was to describe the level of knowledge of third-trimester pregnant women about sexual intercourse during pregnancy in BPM Niken Tri Mustikaning Sembungna, Nogosari, Boyolali. Descriptive quantitative research method is a longitudinal approach. The study population was 117 people and taken a sample of 30 respondents. Test using point biserial validity and reliability testing using Kruder Richarson-20. The results showed that the level of knowledge of third-trimester pregnant women about sexual intercourse during pregnancy is (53.3%), knowledge of the frequency of sexual intercourse during pregnancy is good (80.0%), knowledge of sexual positions during pregnancy less (46.7 %), knowledge of sexual interest during kehmamilan less (36.7%). Conclusion The level of knowledge of third-trimester pregnant women about sexual intercourse during pregnancy is (53.3%). Keywords: Knowledge, third trimester pregnant women, sexual intercourse during pregnancy PENDAHULUAN Seksualitas adalah komponen penting dalam identitas individu. Seksualitas mencakup perasaan, sikap, dan perilaku yang dipengaruhi secara biologis dan budaya. Dimulai pada saat lahir dan berlanjut sepanjang kehidupan, seksualitas membantu membentuk respon fisik, sosial, emosional, dan intelektual individu (Reeder, 2011; h. 214). Menurut penelitian yang dilakukan oleh Progestian dan Junizap di Poliklinik Kebidanan RSCM Jakarta pada tahun 2007 terdapat penurunan fungsi seksual wanita selama hamil dalam hal melakukan kegiatan hubungan seksual sebelum dan selama hamil. Sebelum hamil dalam satu bulan hubungan seksual dilakukan 3-4 kali (54%), 4-5 kali (23%) dan 7-8 kali (23%), 3-4 kali (43,5%), 5-6 kali (14,5%), 7-8 kali (6,5%) dan ada 2,5% yang tidak melakukan hubungan seksual selama hamil. Selama hamil sebagian besar responden melakukan hubungan seksual pada trimester I (65%), trimmester II (28%) dan trimester III (7%). Perubahan dorongan seksual umumnya berfluktuasi selama masa kehamilan. Dorongan seksual biasanya menurun pada trimester pertama. Hal ini karena kebanyakan gejala kehamilan seperti nyeri payudara, kebutuhan buang air kecil yang meningkat, morning sickness dan lainnya terjadi pada trimester pertama sehingga merasa lelah atau kurang sehat untuk berhubungan seks. Selama trimester kedua, dorongan seksual biasanya meningkat, seiring menghilangnya gejala kehamilan dan meningkatnya energi. Sepanjang trimester ketiga dorongan seksual dapat kembali menurun dengan semakin membesarnya perut dan semakin fokusnya perhatian untuk persiapan melahirkan (Salma, 2012; h. 1). Dalam penelitian ini mengambil subjek penelitian pada ibu hamil trimester III karena banyak sekali masalah yang dialami pada umumnya baik secara fisik maupun psikologis, misalnya ibu sering buang air kecil karena semakin membesarnya perut, sering mengeluh pinggang sakit, kaki keram bahkan bengkak, susah mengatur posisi tidur, perhatian terfokus pada kelahiran anak, dalam hal berhubungan seksual ibu mengalami kesulitan dalam mengatur posisi hubungan seks, minat berhubungan seksual kembali menurun karena khawatir dengan keadaan ibu dan bayi, merasa berdosa dengan bayinya karena melakukan hubungan seksual. Dari hasil studi pendahuluan di BPM Niken Trimustikaning tanggal 6 Februari 2012 dilakukan wawancara dengan 9 orang ibu hamil trimester III didapatkan data bahwa 3 orang (33,33%) melakukan hubungan intim dengan pasangannya dengan dilandasi rasa khawatir, cemas dan perut terasa kenceng. 4 orang (44,44%) mengalami penurunan dalam hubungan intim dan 2 orang (22,22%) tidak melakukan hubungan intim karena takut dengan keadaan janinnya. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan pengambilan metode data pendekatan waktu longitudinal. Variabel dalam penelitian ini adalah variable tunggal. Populasi dalam penelitian ini yaitu ibu hamil trimester III yang memeriksakan kehamilannya untuk melakukan kunjungan ulang ANC di BPM Niken Tri Mustikaning Sembungan, Nogosari, Boyolali pada bulan Maret sampai bulan April 2012 sebanyak 117 orang dengan sampel 30 ibu hamil trimester III. Teknik sampling yang digunakan adalah teknik sampling aksidental (accidental) dan teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode kuesioner. Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan teknik korelasi point biserial. HASIL PENELITIAN PEMBAHASAN DAN Hasil Penelitian 1. Pengetahuan responden Disribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuan Tentang Hubungan Seksual Selama Kehamilan ditampilkan dalam tabel berikut : Tabel 1. TentangHubungan Kehamilan No 1 2 3 Pengetahuan Baik Cukup Kurang Jumlah Pengetahuan Seksual Selama f 9 16 5 30 (%) 30,0 53,3 16,7 100 2. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuan Tentang Frekuensi Hubungan Seksual Selama Kehamilan Tabel 2. Pengetahuan Tentang Frekuensi Hubungan Seksual Selama Kehamilan ditampilkan dalam tabel berikut : No 1 2 3 Pengetahuan Baik Cukup Kurang Jumlah f 24 2 4 30 (%) 80,0 6,7 13,3 100 3. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuan Tentang Posisi Hubungan Seksual Selama Kehamilan ditampilkan dalam tabel berikut : Tabel 3. Pengetahuan Tentang Posisi Hubungan Seksual Selama Kehamilan No Pengetahuan 1 Baik 2 Cukup 3 Kurang Jumlah f 9 10 11 30 (%) 30,0 33,3 36,7 100 4. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuan Tetang Minat Hubungan Seksual Selama Kehamilan ditampilkan dalam tabel berikut : Tabel 4. Pengetahuan Tentang Minat Hubungan Seksual Selama Kehamilan No 1 2 3 Pengetahuan Baik Cukup Kurang Jumlah f 24 2 4 30 (%) 80,0 6,7 13,3 100 Pembahasan Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang hubungan seksual selama kehamilan disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya adalah umur, pendidikan, pekerjaan, jumlah anak, dan kegiatan seksual pada waktu hamil. Berdasarkan hasil penelitian dan analisa data mengenai tingkat pengetahuan ibu hamil trimester III tentang hubungan seksual selama kehamilan menunjukkan bahwa 30 responden ibu hamil dengan pengetahuan baik sebanyak 9 orang (30,0%), dengan pengetahuan cukup sebanyak 16 orang (53,3%), dan pengetahuan kurang sebanyak 5 orang (16,7%). Berdasarkan karakteristik tingkat pengetahuan ibu hamil trimester III tentang hubungan seksual selama kehamilan didapatkan 24 orang (80,0%) memiliki pengetahuan baik tentang frekuensi hubungan seksual, 11 orang (36,7%) memiliki pengetahuan kurang tentang minat hubungan seksual, 14 orang (46,7%) memiliki pengetahuan kurang tentang posisi hubungan seksual. Tingkat pengetahuan ibu hamil trimester III tentang hubungan seksual selama kehamilan dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah umur ibu, pendidikan, pekerjaan, jumlah anak, kegitan seks pada waktu hamil. Faktor yang cukup berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan ibu hamil yaitu factor pendidikan. Hal ini tunjang dengan hasil penelitian karakteristik responden berdasarkan pendidikan didapatkan mayoritas pendidikan akhir SMP yaitu sebanyak 18 orang (60,0%), pendidikan akhir SMA yaitu sebanyak 9 orang (30,0%), dan 3 orang (10,0%) dengan pendidikan akhir SD. Hasil penelitian mayoritas ibu hamil memiliki pendidikan akhir SMP sebanyak 18 orang (60,0%) dengan tingkat pengetahuan cukup sebanyak 16 orang (53,3%). Hasil penelitian tersebut sesuai dengan teori menurut Notoatmodjo (2007; h. 139) yaitu pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui pancaindra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan adalah pendidikan semakin tinggi tingkat pendidikan maka semakin mudah dalam menerima konsep hidup sehat secara mandiri, kreatif dan berkesinambungan. Pendidikan dapat meningkatkan kematangan intelektual seseorang. Semakin tinggi pendidikan formal akan semakin baik pengetahuan tentang kesehatan. Sehingga dengan pendidikan ibu hamil yang tinggi akan meningkatkan pengetahuannya tentang pemeliharaan kehamilan. Dengan pengetahuan yang baik akan menumbuhkan kesadaran seseorang bahwa hubungan seksual pada waktu kehamilan harus memperhatikan faktor ibu dan calon bayi, terutama frekuensi dan posisi hubungan yang tepat. Dari hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa responden telah mempunyai tingkat pengetahuan yang cukup tentang hubungan seksual selama kehamilan. Namun demikian masih terdapat 5 orang (16,7%) dengan pendidikan terakhir SMP dari 30 responden yang memiliki pengetahuan kurang. Tingginya tingkat pengetahuan seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu tingkat pendidikan, kultur atau budaya, sosial ekonomi dan pengalaman. Adapun hasil penelitian dari Rahayu Y.P dengan judul Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Hubungan Seksual Selama Kehamilan di wilayah kerja Puskesmas X merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan teknik pengambilan populasi menggunakan proporsional random sampling dari jumlah populasi 355 orang kemudian diambil 78 responden. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan ibu hamil tentang hubungan seksual selama kehamilan yang dilakukan terhadap 78 responden sebanyak 46 responden (58,54 %) termasuk kategori kurang dengan pendidikan terakhir SD. Perbedaan dari penelitian sebelumnya terletak pada hasil penelitian yaitu hasil pengetahuan tentang hubungan sesksual cukup dengan pendidikan terakhir SMP sedangkan penelitian terdahulu dengan pengetahuan tentang hubungan seksual kurang dengan pendidikan terakhir SD. Hal ini disebabkan karena tingkat pengetahuan dari responden yang berbeda. Semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin tinggi pula pengetahuannya. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa pengetahuan ibu hamil trimester III tentang hubungan seksual selama kehamilan dengan pengetahuan cukup sebanyak 16 orang (53,3%) dengan pendidikan akhir SMP. Dengan pendidikan akhir SMP bukan berarti pengetahuan kurang, dari hasil penelitian ibu hamil trimester III dengan pendidikan akhir SMP memiliki pengetahuan cukup kemungkinan ibu hamil mendapat informasi dari berbagai sumber misalnya majalah, koran, orang terdekat (keluarga) atau dari pengalaman yang terdahulu baik dari diri sendiri atau orang lain yang menceritakan pengalamannya. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.2007. Balai Pustaka. Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi 3. Jakarta : Balai Pustaka. 2008. Eisenberg, A. What To Expect the Fisrt Year (8thed), Surya Satyanegara. (1997),Jakarta: Arcan. 2006. Hidayat A. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data. Salemba Medika: Jakarta. 2007. Murkoff. Kehamilan Apa yang Anda Hadapi Bulan Perbulan. Jakarta : Arcan. 2006. Manuaba, dkk. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita Edisi 2. Jakarta : Buku Kedokteran EGC. 2009. Medforth, J. Kebidanan Oxford dari Bidan untuk Bidan. Jakarta : Buku Kedokteran EGC. 2011. Maning. Hubungan antara Pengetahuan tentang Kegiatan Seksual pada Waktu Hamil dengan Pola Seksual Ibu Hamil Trimester III di Polindes Annisa Desa Kalikobok Kecamatan Tanon Kabupaten Sragen. Program Diploma Stikes Muhammadiyah : Klaten. 2008. Nursalam. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Pedoman Skripsi, Tesis dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. 2003. Notoatmodjo, S. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. 2007. ___________. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. 2010. Riwidikdo, H. Statistik Kesehatan. Yogyakarta: Mitra Cendikia Press. 2007. Redeer, SJ. Keperawatan Maternitas Kesehatan Wanita, Bayi, dan Keluarga. Jakarta : Buku Kedokteran EGC. 2011. Rahayu, YP. Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Hubungan Seksual Selama Kehamilan di Wilayah Kerja Puskesmas X. Pintar Cemelang. http://duniapintardancemerlang.co m. Diakses tanggal 20 Juni 2012. 2012. Ratna. Gambaran Sikap Ibu Hamil Trimester III tentang Hubungan Seksual Selama Kehamilan di BPS Ny. X. Program Diploma Stikes Asyiyah : Surakarta. 2010. Sarwono, P. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono. 2005. _________. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono. 2007. Simkin, dkk. Panduan Lengkap Kehamilan, Melahirkan dan Bayi. Jakarta: Arcan.2007. Wahit, dkk. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. 2007. Zunizap dan Progestian. Penelitian Kesehatan. http://www.infosehat.com. Diakses tanggal 8 April 2012. 2007.