EFEKTIFITAS TES FORMATIF PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SMPN 16 KOTA JAMBI. Oleh : Husni Sabil 1) ABSTRAK Pelaksanaan tes formatif terdapat pada bagian akhir setiap paket kegiatan pembelajaran. Tes ini bertujuan untuk memonitor efektifitas proses pembelajaran, sebaliknya tes formatif bukan untuk memberikan penilaian terhadap hasil belajar siswa. Pelaksanaan tes formatif dimaksud adalah pelaksanaan tes formatif yang meliputi kegiatan yang dilakukan guru terhadap aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar. Penelitian bertujuan untuk mengetahui efektifitas tes formatif yang di laksanakan pada bidang studi matematika di SMP N 16 Kota Jambi. Untuk mengetahui pelaksanaan tes formatif dan efektifitasnya pada pembelajaran matematika digunakan kuisioner tertutup dan dianalisis menggunakan prosentase dan rata-rata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan pelaksanaan tes formatif bagi siswa tergolong sedang (58%) dan efektifitas terhadap pemebelajaran juga tergolong sedang (63%). 1 Dosen FKIP Universitas Jambi 17 kegiatan belajar mengajar. Hasil evaluasi ini secara I. 1.1 terus menerus dijadikan umpan balik bagi siswa PENDAHULUAN dan guru mengenai apa yang telah terjadi, Latar Belakang Masalah Matematika memegang peranan penting dalam membentuk Mengingat pola petingnya pikir peserta pengajaran didik. kelemahan apa yang masih ada untuk segera diperbaiki. matematika Dari uraian diatas tampak bahwa evaluasi hendaknya seorang guru lebih menguasai system formatif bukan digunakan untuk menentukan pendidikan dan mampu mendidik serta melatih prestasi belajar siswa. Demikian pula tes formatif siswa dalam belajar supaya tujuan pembelajaran bukan tercapai semaksimal mungkin. Untuk melihat seorang siswa sudah bisa dinyatakan berhasil naik seberapa jauh hasil yang telah dicapai dalam proses kelas. belajar mengajar salah satunya adalah dengan melaksanakan tes kepada siswa. digunakan untuk menentukan prestasi Pada saat sekarang pemanfaatan fungsi formulir suatu evaluasi belum maksimal. Masih Menurut Ischak S. W ( 1987 : 65 ) tes terlalu banyak guru tidak memanfaatkan fungsi formatif terdapat pada bagian akhir setiap paket ( evaluasi ini untuk memperbaiki proses belajar lembaran tes ). Tes ini bertujuan untuk memonitor mengajar. Bahkan tidak berlebihan kalau dikatakan efektifitas proses belajar mengajar dan bukan untuk bahwa guru sangat jarang mengembangkan evaluasi memberikan penilaian terhadap hasil belajar siswa. formatif untuk mendapatkan imformasi mengenai Hasil tes ini akan memberikan petunjuk kepada apa yang sudah direncanakan untuk suatu interaksi. guru mengenai perubahan tingkah laku yang terjadi Memang diperlukan rencana dan waktu untuk pada diri masing-masing siswa sehubungan dengan melaksanakan suatu evaluasi formatif tetapi harus isi bahan pelajaran yang tercantum dalam paket diingat bahwa hasil yang diperoleh dari evaluasi belajar. Tes ini hendaknya mampu menampilkan formatif sangat berguna bagi guru dalam upaya umpan balik baik untuk siswa maupun guru. meningkatkan mutu kegiatan belajar mengajar. Hal Mengenai dimana dan bagian materi yang mana ini merupakan bahwa fungsi formatif suatu evaluasi siswa perlu mempelajari kembali paket belajar. Tes seharusnya merupakan bagian kegiatan professional formatif tidak dipakai untuk menentukan prestasi guru. hasil balajar siswa melainkan untuk dapat pindah Belajar adalah suatu aktivitas yang sadar kepaket belajar berikutnya. Tes formatif ini akan tujuan dimana tujuan dari belajar adalah disyaratkan penguasaan minimal 75 % untuk dapat terjadinya perubahan dari dalam diri individu. pindah kepaket belajar berikutnya. Perubahan dalam arti menuju perkembang pribadi Menurut Hasan H. S dan Zainul A ( 1991 : 11 ) fungsi formatif merupakan fungsi evaluasi individu seutuhnya belajar dapat juga dikatakan usaha untuk mengubah tingkat laku. yang paling banyak digunakan orang, termasuk Belajar yang efektif dapat membantu siswa guru. Sayangnya dalam praktek disekolah sekarang untuk meningkatkan kemampuan yang diharapkan ini mengalami sesuai dengan tujuan intruksional atau kompetensi pencemaran arti. Karena fungsi formatif selalu yang diharapkan. Sedangkan mengajar yang efektif dicampur sumatif menurut Ruseffendi (1985;38) adalah mengajar sedangkan keduanya mempunyai perbedaan yang yang dapat membawa belajar siswa yang efektif. mendasar. Dalam fungsi formatif hasil evaluasi Dalam hal ini guru harus mampu merumuskan apa digunakan untuk memperbaiki hasil belajar dan yang harus dilakukan karena pada dasarnya pengertian fungsi adukkan formatif dengan fungsi 1 2 efektifitas belajar dalam hal mengerjakan tugas - Tes sumatif yaitu tes yang dilakukan pada adalah merupakan dari hasil belajar. akhir semester. Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk meneliti studi tentang pelaksanaan tes Menurut Roestiyah. N.K (1986:37), tes fomatif dan efektifitas pembelajaran yang dalam hal dikatakan efektif bila evaluasi memenuhi kriteria : ini penulis mengambil judul “Efektifitas Tes Relevansi, Formatif Pada Pembelajaran Bidang Studi Spesifikasi, Tingkat kesukaran, Penggolongan, Matematika SMP N 16 Kota Jambi” Tingkat kepercayaan ( Reliability ),Keadilan dan Balance, Efesiensi, Objektif, Kecepatan dalam mengerjakan tes. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas maka 2.2 Tes formatif rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Dari arti kata “ form” yang merupakan Bagaimanakah efektifitas tes formatif yang di dasar dari istilah “formatif” maka evaluasi formatif laksanakan pada bidang studi matematika di SMP dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana siswa N 16 Kota Jambi? telah terbentuk atau telah memahami materi pelajaran, setelah 2.1 Pengertian Tes diberikan pada akhir setiap program pelajaran. Tes tes formatif ini merupakan post – tes atau tes akhir proses ( Arikunto,s. 1997:33 ) tugas yang harus dikerjakan oleh anak sehingga menghasilkan suatu nilai tentang tingkah laku atau dan program tertentu. penilaian yang berbentuk tugas atau serangkaian formatif sesuatu II. ACUAN TEORETIK Tes adalah suatu cara untuk mengadakan Evaluasi mngikuti Menurut Arikunto.s (1997;33 ) mamfaat tes formatif terdiri atas: prestasi anak tersebut yang dapat dibandingkan a. Manfaat tes formatif bagi siswa dengan nilai yang dicapai oleh anak-anak lain atau b. Manfaat tes formatid bagi guru dengan nilai standar yang ditetapkan ( Sujana, c. Manfaat tes formatif bagi program 1998: 25 ) Tes formatif adalah tes yang Suryabrata. S mengartikan tes adalah diselenggarakan pada saat berlangsungnya proses pertanyaan – pertanyaan yang harus dijawab dan belajar mengajar diselenggarakan secara periodik perintah – perintah yang harus dijalankann yang yang isinya mencakup semua unit pengajaran yang mendasarkan harus bagaimana teste menjawab telah diajarkan. Fungsinya adalah sebagai balikan pertanyaan - pertanyaan atau melakukan perintah bagi siswa dan guru tentang kemajuan belajar dan itu, penyelidik mengambil kesimpulan dengan cara tujuan membandingkan dengan standar atau teste lainnya. keberhasilan dan kegagalan proses belajar mengajar Ditinjau dari segi kegunaan untuk mengukur siswa tes dibedakan menjadi 3 yaitu: - - utamanya adalah serta dapat dipakai untuk menyempurnakan proses untuk mengetahui memperbaiki dan belajar mengajar. Tes diagnostik yaitu tes yang digunakan Sedangkan menurut Hasan.H.S dan Zainul.A (1991 untuk mengetahui kelemahan kelemahan : 11 ) fungsi formatif merupakan fungsi evaluasi siswa sehingga dapat dilakukan pemberian yang paling banyak digunakan orang, termasuk perlakuann yang tepat. guru. Tes formatif yaitu tes yang dilakukan pada akhir paket pelajaran (lembar tes) 2.3 Efektifitas Pembelajaran 3 Menurut Sudjiono dalam Kelana. C ( 2002 : 2.3.1 Belajar siswa yang efektif Belajar yang efektif dapat membantu siswa 28 ) sebagai indikator penting untuk mengetahui untuk meningkatkan kemampuan yang diharapkan atau mengukur keefektivan belajar adalah sebagai sesuai dengan tujuan instruksional atau kompetensi berikut yang diharapkan. Maka dari itu guru harus Kecepatan membantu dalam hal mewujudkan efektifitas prosedur, Kuantitas unjuk kerja, Kualitas hasil belajar siswa, seperti dinyatakan Roestiyah ( 1985 : akhir, Tingkat alih belajar dan Tingkat Retensi : Kecermatan unjuk penguasaan kerja, prilaku, Kesesuaian dengan 38 ) bahwa mengajar yang efektif adalah mengajar yang dapat membawa belajar siswa yang efektif. 2.3.2 Dalam hal ini guru harus mampu merumuskan apa guru yang harus dilakukan siswa dalam Efektifitas belajar sebagai keberhasilan bentuk untuk menciptakan belajar siswa yang penampilan siswa atau unjuk kerja siswa dalam efektif guru dituntut untuk membantu siswa dalam menyelesaikan tugas-tugas belajar, karena pada mencapai hasil belajar yang baik atau efektif, dasarnya efektifitas belajar dalam hal mengerjakan seperti dinyatakan Slameto ( 1984 : 13 ) bahwa tugas ( unjuk kerja / produktivitas kerja ) adlaah belajar yang efektif adalah pengajaran yang dapat merupakan dari hasil belajar. membawa belajar siswa yang efektif pula. Jadi Menurut Roestiyah. N.K ( 1986 : 36 ), untuk meningkatkan cara belajar yang efektif perlu belajar yang efektif harus didukung oleh mengajar yang efektif pula. memperhatikan beberapa hal, yakni : a. Sudjana ( 1984 : 13 ) menyatakan bahwa Kondisi Internal. proses Menurut Maslow dalam Roestiyah N.K (1986 : merupakan dua 37 ), ada 5 jenjang kebutuhan Primer yang digunakan untuk harus dipenuhi, yakni : Kebutuhan psyologis, pengajaran. Keberhasilan pengajaran tersebut dapat Kebutuhan akan keamanan, Kebutuhan akan ditinjau dari segi proses dan hasil yang dicapai. kebersamaan dan cinta, Kebutuhan akan status b. belajar dan hasil-hasil kriteria umum yang yang menentukan Keefektifitas dicapai dapat keberhasilan pembelajaran biasanya dan Kebutuhan serlf-actualisation diukur dengan tingkat pencapaian si pelajar pada Kondisi Eksternal. tujuan pembelajaran yagn telah ditetapkan. Menurut Ruang belajar harus bersih, Ruang cukup Reigeluth dan Merril ( dalam degeng, 1990 : 245 ) terang dan Cukup sarana yang diperlukan. bahwa pengukuhan keefektifitas pembelajaran harus selalu dikaitkan dengan pencapaian tujuan Menurut Roestiyah N.K (1986 : 37 ), cara belajar yang efektif dalam belajar adalah : Mengatur waktu belajar, Mempelajari bahan pembelajaran. Menurut Roestiyah N.K ( 1986 : 37 ), mengajar yang efektif ialah belajar yang dapat pelajaran dengan baik dan Mempelajari buku membawa bacaan. melaksanakan mengajar yang efektif diperlukan Berdasarkan pendapat diatas, untuk anak yang efektif mengukur efektifitas belajar dapat digunakan syarat-syarat sebagai berikut : indikator-indikator yang dinyatakan oleh Reigluth 1. dan Meril, menyatakan bahwa pengukuran pula. Untuk Belajar secara aktif, baik mental maupun fisik. efektifitas belajar harus selalu dikaitkan dengan 2. Banyak metode waktu mengajar. tujuan pengajaran. 3. Memberikan motivasi. 4 4. Kurikulum yang baik dan Sesuai dengan permasalahan diatas maka seimbang. 5. 6. tujuan penelitian ini adalah : Mempertimbangkan perbedaan Untuk mengetahui efektifitas tes formatif individu. yang dilaksanakan pada bidang studi Membuat perencanaan sebelum matematika di SMP N 16 Kota Jambi. mengajar. 7. Pengaruh guru yang sugestif 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian perlu juga diberikan kepada anak. Tempat penelitian adalah pada SMP N 16 8. Harus memiliki keberanian. Kota Jambi. Penelitian dilakukan selama 3 bulan, 9. Mampu yakni bulan September s.d Desember 2010. menciptakan suasana yang demokratis di sekolah. 10. Memberikan masalah yang 3.3 Metode Penelitian merangsang anak untuk berfikir. 11. Semua pelajaran perlu diintegrasikan. 12. 13. 14. Pelajaran Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey dengan tingkat eksplanasi penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif ini untuk perlu dihubungkan mengetahui nilai variabel atau tanpa membuat dengan kehidupan masyarakat. perbandingkan menghubungkan dengan Guru harus banyak memberikan variabel lain. Variabel penelitian adalah efektifitas kebebasan kepada anak. tes formatif pada pembelajaran matematika. Pengajaran remedial. 3.4 Sumber Data Mengajar yang efektif perlu mempertimbangkan hal-hal sebagai Sumber data yang diperoleh untuk penelitian ini adalah siswa, guru mata pelajaran berikut : serta kepala sekolah SMP N 16 Kota Jambi. Dalam 1. Penguasaan bahan pelajaran. penentuan sumber data, responden tidak ditentukan 2. Cinta kepada apa yang diajarkan. oleh kepala sekolah, sehingga peneliti memilih 3. Pengalaman pribadi dan pengetahuan sendiri rensponden yang ingin diminta mengisi yang telah dimiliki anak. kuisioner atau diwawancarai. 4. Variasi metode. 5. 6. Seorang guru harus menyadari 3.5 Instrumen Penelitian bahwa dirinya tidak mungkin Untuk memperolah data tentang efektifitas menguasai dan mendalami semua tes formatif digunakan kuisioner. Kuisioner tersebut bahan pelajaran. disusun berdasarkan indicator-indikator efektifitas Memberikan pengetahuan yang sebagaimana yang dibahas pada kajian teoritik. aktual. 7. Memberikan pujian. 8. Mampu menimbulkan semangat secara individu. 3.6 Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data pada dasarnya dilakukan melalui : 1. III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tujuan Penelitian Teknik observasi untuk menggali data yang terkait dengan kegiatan pembelajaran. 5 2. 3. Teknik kuisioner untuk menggali pendapat pembelajaran pada bidang studi metematika SMP N warga sekolah yang terkait dengan efektifitas 16 Kota Jambi. Pelaksanaan tes formatif pada tes formatif. bidang studi matematika SMP N 16 Kota Jambi Teknik wawancara untuk melihat keakuratan dalam data yang diperoleh melalui angket. program, jawaban responden lebih cenderung indikator pengetahuan siswa tentang menjawab jarang ( 23% ) dan tidak pernah ( 17 % ) dibandingkan yang menjawab selalu ( 14% ) dan 3.7 Teknik Analisis Data Karena penilitian ini hanya menggunakan sering ( 8% ). Berdasarkan jawaban responden statistik deskriptif, sesuai pendapat Sugiono analisis menunjukkan kurangnya guru dalam memberikan data silabus sebelum mengajar. yang dilakukan secara umum bersifat prosentase serta menghitung ukuran tendensi saja. Pelaksanaan tes formatif pada bidang studi Adapun dalam analisis data yang dilakukan hanya matematika SMP N 16 Kota Jambi untuk indikator dalam mencari skor rata-rata, skor maksimum dan penguatan yang menjadi perhatian pada pernyataan skor minimum dari masing-masing sub indicator. no.1 karena terdapat jawaban responden yang Dengan demikian setelah mencermati data yang bertolak belakang dengan pernyataan yang lain. diperoleh, peniliti akan mengaitkan informasi Jawaban responden lebih cenderung menjawab tersebut dengan tujuan penelitian yang dirumuskan. kadang-kadang ( 68% ) dan jarang ( 4 % ) Data yang sudah terkumpul diperiksa dan dibandingkan selalu ( 2 % ) dan sering ( 24 % ). dilakukan penskoran nilai. Skor diperoleh dari Dan untuk pernyataan yang lain dalam melakukan pemberian nilai dari masing-masing pernyataan. penguatan terhadap pelaksanaan tes formatif belum Pembobotan alternatif jawaban dilakukan dengan sepenuhnya karena dari jumlah rata-rata 23 siswa patokan menurut pendapat Hajar ( 1999 ) adalah menjawab kadang-kadang. sebagai berikut : Pada indikator usaha perbaikan dimana pada pernyataan Pernyataan jawaban responden cendrung menjawab kadang-kadang Alternatif Jawaban masih ( 47 % ) dan pada pernyataan jawaban Kadang-kadang Jarang no.2 Tidak pernahrespon cenderung Selalu Sering Positif 5 4 3 menjawab 2kadang-kadang 1( 40 % ) jadi dalam hal Negatif 1 2 3 ini keaktifan 4 belajar dan5 pengulangan pelajaran harus IV. HASIL PENELITIAN DAN lebih ditingkatkan agar siswa dalam perbaikan bisa menjawab soal sepenuhnya. Pada indikator diangnosa yang menjadi PEMBAHASAN 4.1 no.1 Deskripsi Data perhatian adalah pernyataan no.1 dimana responden Deskripsi data yang akan disajikan dari hasil lebih cenderung menjawab sering ( 32% ) dan penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran selalu ( 10 % ) dibandingkan jarang ( 14% ) dan secara umum mengenai penyebaran data masing- tidak pernah ( 3 % ). Dalam hal ini siswa sering masing indikator yang diperoleh dilapangan. Data mengalami kesulitan dalam menjawab soal tes yang disajikan berupa data mentah yang diolah formatif dan setiap tes formatif ada soal yang menggunakan teknik statistik deskriptif. dianggap sulit oleh siswa untuk menjawabnya. Jadi Hasil penelitian yang diperoleh berasal dari data primer yaitu diperoleh dari penyebaran angket mengenai pelaksanaan tes formatif dan efektifitas untuk siswa harus terampil dalam belajar matematika dan paham terhadap materi pelajaran 6 dan paham terhadap apa yang ditanyakan dari soal pengawasan dari guru maka dari tes formatif siswa yang diberikan. akan termotivasi untuk lebih giat dalam belajar. Selanjutnya dari hasil penelitian dan analisis Pembahasan data studi tentang efektifitas pembelajaran pada Hasil penelitian dan analisis data studi bidang studi matematika SMP N 16 Kota Jambi tentang pelaksanaan tes formatif pada bidang studi berdasarkan jawaban responden pada indikator matematika SMP N 16 Kota Jambi berdasarkan kecermatan penguasaan prilaku, kecepatan unjuk jawaban responden atau siswa dalam setiap kerja, kesesuaian dengan prosedur, kuantitas unjuk indikator penguasaan program, penguatan, usaha kerja, kuantitas hasil akhir, dan tingkat retensi, dari perbaikan, dan diagnosa diagnosa diperoleh rata- jumlah rata-rata responden cenderung menjawab rata jawaban responden lebih cenderung dilakukan kadang-kadang, dan pada tingkat alih belajar kadang-kadang. Hasil jawaban responden tidak responden lebih cenderung menjawab sering. begitu mengherankan jika diperoleh persentase Dalam hal ini menunjukkan bahwa keefektifan rata-rata studi tentang pelaksanaan tes formatif pada pembelajaran dari siswa belum maksimal dan bidang studi matematika SMP N 16 Kota Jambi menuju kepada keefektifan pembelajaran yang tergolong tinggi ( 17 % ), sedang ( 58 % ) dan sesungguhnya karena dari tabel diatas dapat rendah ( 25 % ). Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa efektifitas pembelajaran pada tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa rata-rata bidang studi matematika SMP N 16 Kota Jambi pelaksanaan studi yang tergolong tinggi ( 20 % ), sedang ( 63 % ) dan matematika SMP N 16 Kota Jambi masih sangat rendah ( 17 % ). Jadi pada umumnya efektifitas jauh dari pelaksanaan tes formatif yang ideal pelaksanaan pembelajaran di SMP N 16 Kota Jambi dilaksanakan. Dimana idealnya suatu pelaksanaan tergolong sedang dengan persentase 63%. Jadi dari tes formatif tersebut adalah sesuai dengan pendapat persentase tersebut bisa dilihat bahwa pelaksanaan berikut. efektifitas pembelajaran yang terjadi di SMP N 16 4.2 tes formatif pada bidang Menurut Ischak S.W ( 1987 : 65 ) syarat tersebut tidak berjalan sebagaimana yang minimum keberhasilan siswa dalam pelaksanaan tes seharusnya pembelajaran itu akan efektif jika makin formatif adalah 75 %, baik dari penguasaan siswa cermat siswa menguasai prilaku yang dipelajari, terhadap program yang diajarkan, penguatan, dalam kecepatan usaha Jika menunjukkan yang sesuai dengan prosedur yagn dibandingkan pendapat diatas dengan persentase ditetapkan, kuantitas unjuk kerja dpat diandalkan dari tentang dengan baik, kualitas hasil akhir yang baik, mampu pelaksanaan tes formatif maka terlihat masih mengikuti tingkat alih belajar dan baik dalam dibawah batas minimum karena dalam hal ini dari tingkat retensinya. perbaikan penggolongan maupun tanggapan diagnosa. siswa unjuk kerja siswa, siswa dapat jawaban responden perindikator rata-rata jawaban responden cenderung menjawab kadang-kadang. V. PENUTUP Jadi untuk mendukung pelaksanaan tes formatif 5.1 tersebut menuju baik maka diperlukan usaha yang Kesimpulan Berdasarkan pengolahan data dan maksimal dari siswa sendiri baik itu penguasaan pembahasan data penelitian dapat disimpulkan materi, cara belajar dan lain sebagainya. Jika tes sebagai berikut : formatif terlaksana dengan baik dan ada 1. Dari tanggapan siswa bahwa pelaksanaan tes formatif pada bidang 7 studi matematika SMP N 16 Kota Jambi berdasarkan kelompok indikator penguasaan penguatan, usaha diagnosa. Rata-rata program, perbaikan dan responden menanggapi pelaksanaan tes formatif adalah “kadang-kadang”, sehingga Rakawali. Ischak S.W. dan Warji. R., 1997. Program Yogyakarta, Liberty. dalam pengkategorian tes foematif yang demikian pada umumnya pelaksanaan tes formatif pada bidang studi Nukancana dan Sunarta, 1981. Evaluasi Ilmu Pendidikan. Surabaya, Usaha Nasional. Roestiyah, N.K. 1986. Masalah-Masalah Ilmu Keguruan, Jakarta, PT. Bina Aksara. Ruseffendi T.F. 1994. Dasar-dasar Penelitian matematika SMP N 16 Kota Jambi Pendidikan dan Bidang Non Eksakta tersebut lainnyar . Semarang, IKIP Semarang Press. adalah tergolong sedang dengan porsentase 58 %. Slameto, 1984. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Dari tanggapan responden tentang efektifitas pembelajaran yang tergolong tinggi ( 20% ), sedang ( 63 % ) dan rendah ( 17 % ). Jadi pada umumnya efektifitas pelaksanaan pembelajran di SMP N 16 Kota Jambi tergolong sedang dengan persentase 63 %. Saran Berdasarkan temuan diatas, dapat disarankan : Perhatian guru, kepala sekolah, siswa terhadap program pembelajaran dan proses belajar mengajar perlu ditingkatkan. 2. Gordon, T., 1984. Guru Yang Efektif. Jakarta, persentase % ), dan rendah ( 25 % ). Dengan 1. Pendekatan Praktek. Rineka Cipta, Jakarta. Remidial Dalam Proses Belajar Mengajar. tergolong tinggi ( 17 % ), sedang ( 58 5.2 Arikunto, 2002. Prosedur Penelitian Suatu secara tidak langsung tercermin pada pelaksanaan 2. DAFTAR PUSTAKA Pelaksanaan tes formatif dan efektifitas pembelajaran akan sukses dengan adanya perhatian dari semua pihak, baik itu dari guru maupun kepala sekolah dalam mengelola suatu program pengajaran yang berjalan di sekolah tersebut. Mempengaruhinya, Salatiga : Bina Aksara.