40 BAB V STRATEGI PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk. DALAM MEMBANGUN KOMUNIKASI EFEKTIF Perencanaan strategi dalam hubungan masyarakat melibatkan pengambilan keputusan tentang tujuan dan sasaran program, pengenalan publik utama, penetapan kebijakan atau aturan untuk menjadi pedoman pemilihan strategi, dan penentuan strategi. Proses perencanan dan pembuatan program dalam salah satu strategi yang akan dilakukan adalah melakukan komunikasi (Cutlip, et . al, 2005). Komunikasi yang dilakukan dalam pelaksanaan strategi yaitu mengarah pada komunikasi yang efektif agar tercapainya tujuan strategi tersebut. Strategi yang dilakukan oleh PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. dalam penelitian ini dilihat berdasarkan penerapan pola komunikasi, penggunaan metode komunikasi, dan kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan. 5.1. Penerapan Pola Komunikasi PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. dalam menjalin hubungan dengan masyarakat yaitu melakukan komunikasi. Komunikasi yang dilakukan oleh Indocement dengan masyarakat setempat dilakukan baik secara formal maupun informal. Kegiatan komunikasi yang dilakukan secara formal, yaitu melalui Bina Lingkungan Komunikasi (BILIKOM) yang dilaksanakan setiap tiga bulan sekali. Pada saat pertemuan BILIKOM, masalah yang dibicarakan adalah mengenai sosialisasi program CSR yang dilakukan Indocement dan menampung aspirasi masyarakat terhadap keberadaan Indocement. Hal ini diperkuat oleh salah seorang informan (Bpk SN), sebagai berikut: “BILIKOM merupakan suatu wadah untuk berkomunikasi antara pihak perusahaan dengan masyarakat setempat. Tujuan dari BILIKOM adalah untuk mensosialisasikan program-program CSR, baik dari tahap pelaksanaan sampai evaluasi. Selain itu, BILIKOM, tempat untuk menampung aspirasi masyarakat setempat”. 41 Acara BILIKOM secara efektif berjalan selama dua jam untuk membahas keperluan perusahaan dan masyarakat. Acara ini dihadiri oleh pengurus pihak pemerintah setempat, tokoh masyarakat, koordinator desa dari pihak perusahaan, dan pimpinan serta perwakilan dari pihak CSR Departement Indocement, security, dan perwakilan bagian kegiatan produksi Indocement. Kegiatan komunikasi yang dilakukan secara informal, yaitu berbincang-bincang antara koordinator desa Indocement dengan masyarakat setempat saat melakukan kunjungan atau pengawasan pada desa binaan Indocement. Hal ini dilakukan untuk menjalin silahturahmi dan hubungan yang baik diantara keduanya. Kegiatan BILIKOM yang dihadiri oleh pihak masyarakat diwakilkan oleh tokoh masyarakat dan aparat desa setempat, bertujuan agar perusahaan lebih mudah menyampaikan informasi kepada seluruh masyarakat. Pihak perusahaan menggunakan pendekatan dengan tokoh masyarakat agar tokoh masyarakat dapat mengajak masyarakat yang lain untuk berpartisipasi dalam menjalankan programprogram CSR yang dilakukan oleh perusahaan. Kegiatan komunikasi melalui BILIKOM dan pertemuan lainnya secara informal ini dilakukan untuk menangkap umpan balik dari masyarakat terhadap informasi yang telah disampaikan oleh pihak perusahaan. Umpan balik yang diterima oleh perusahaan bertujuan sebagai masukan bagi perusahaan dan bahan analisis untuk pembuatan atau perencanaan program-program lainnya bagi masyarakat. Berdasarkan hal tersebut maka dapat diketahui bahwa kegiatan komunikasi yang dilakukan PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. termasuk dalam model komunikasi asimetris dua arah. Hal ini dikarenakan proses komunikasi yang terjadi bersifat dua arah dengan mencoba menangkap umpan balik dari masyarakat. Penyampaian informasi pun bersifat persuasif agar masyarakat ikut terlibat dan pihak perusahaan mengetahui posisi atau tanggapan masyarakat terhadap isu yang ada. 5.2. Penggunaan Metode Komunikasi oleh PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Menurut Muhammad (2009) mengungkapkan bahwa pemberian informasi kepada publik melalui komunikasi publik yang diterapkan oleh suatu organisasi 42 dapat dilakukan secara tatap muka atau melalui media massa. Berdasarkan hal tersebut, dapat diketahui bahwa kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk dengan masyarakat setempat dilakukan secara tatap muka. Hal ini dapat dilihat pada proses komunikasi yang dilakukan perusahaan dengan masyarakat melalui BILIKOM. Kegiatan BILIKOM ini dihadiri secara langsung oleh perwakilan pihak perusahaan dan perwakilan pihak masyarakat setempat untuk membahas secara bersama-sama mengenai aspirasi masyarakat dan program-program CSR Indocement. Adapula kegiatan komunikasi yang dilakukan Indocement selain tatap muka melalui BILIKOM, yaitu penempatan petugas lapang di desa binaan Indocement. Hal ini dimaksudkan agar petugas lapang atau koordinator desa dapat menampung aspirasi masyarakat, membantu masyarakat, dan mempublikasi program CSR Indocement sehingga dapat terbentuknya komunikasi yang efektif dan terjalin hubungan yang baik antara Indocement dengan masyarakat setempat. Metode komunikasi yang dilakukan Indocement selain melalui tatap muka, yaitu dengan menggunakan media massa baik media cetak maupun media elektronik. Media cetak yang digunakan ialah surat kabar harian dan majalah. Surat kabar harian yang digunakan untuk menyampaikan informasi adalah Radar Bogor, Jurnal Bogor, dan Pikiran Rakyat dengan sasaran publiknya adalah masyarakat yang berada di daerah Bogor. Surat kabar harian tersebut digunakan untuk mempublikasikan acara-acara besar yang dilakukan Indocement seperti khitanan masal, bantuan operasi katarak, dan sebagainya. Media elektronik yang digunakan adalah televisi untuk menjangkau sasaran publik yang lebih luas. Indocement pun menggunakan media website untuk menginformasikan mengenai perusahaan kepada khayalak luas sebab media tersebut mudah diakses oleh setiap orang. 5.3. Kegiatan Tanggung Jawab Sosial PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Strategi yang dilakukan PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. dalam membangun komunikasi yang efektif untuk menjalin hubungan yang baik dengan masyarakat setempat adalah melakukan kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan. Kegiatan tanggung jawab sosial yang dilakukan oleh Indocement 43 berlatar belakang pada visi perusahaan dengan konsep pembangunan berkelanjutan (pertumbuhan ekonomi jangka panjang, ramah lingkungan, dan kesejahteraan komunitas). Kegiatan tanggung jawab sosial Indocement pun berlatar belakang dari pernyataan tujuan pembangunan milenium PBB pada tahun 2000. Pelaksanaan tanggung jawab perusahaan Indocement bertumpu pada tiga pencapaian yang bermanfaat secara ekonomi, sosial, dan lingkungan (triple bottom lines). Program-program yang dilaksanakan pun berdasarkan kerangka lima pilar pembangunan berkelanjutan yang meliputi bidang pendidikan, ekonomi, kesehatan, sosial-budaya-agama-olahraga, dan keamanan. Strategi dalam perencanaan pembuatan program CSR terlebih dahulu dengan melakukan social mapping dan analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan ini berdasarkan pada kebutuhan masyarakat, Rembangdes, BILIKOM, dan kebijakan CSR Indocement. Setelah dilakukan analisis kebutuhan maka terbentuklah rencana tahunan program CSR Indocement yang selanjutnya akan dilakukan realisasi program dan pemantauan serta evaluasi program. Pelaksanaan program CSR Indocement dibagi menjadi dua, yaitu community development dan sustainable development project. Program CSR Indocement yang termasuk dalam community development yang berpacu pada lima pilar, yaitu di bidang pendidikan seperti pembangunan dan renovasi sekolah (PAUD,SD, SMP, dan SMA), pemberian beasiswa, latihan keterampilan, bantuan pelangkapan dan fasilitas pendidikan. Di bidang kesehatan seperti bantuan prasarana pendukung Posyandu, pembangunan penyediaan air bersih, khitanan masal, operasi katarak, dan Puskesmas Keliling (Pusling). Di bidang ekonomi seperti membangun usaha kecil dan menengah, yang bekerjasama dengan PKBL Bank Mandiri. Di bidang sosial-budaya-agama-olahraga ialah pembangunan infrastruktur jalan, jembatan, rumah ibadah, dan pembinaan sepak bola. Program CSR Indocement yang termasuk dalam sustainable development project, yaitu pengolahan sampah, budidaya tanaman jarak pagar, mandiri energi (biomas) dengan menggunakan biji jarak pagar, budidaya ulat sutra, pemanfaatan bahan bakar gas dari kotoran sapi, bengkel motor terpadu, dan peternakan domba. Budidaya tanaman jarak pagar dibangun pada tahun 2007 yang merupakan salah satu program kegiatan tanggung jawab sosial Indocement dengan 44 memanfaatkan lahan bekas tambang batu kapur yang berlokasi di Citeureup, Cirebon, dan Tarjun. Budidaya tanaman jarak pagar yang berlokasi di Citeureup berada di Desa Lulut, Kabupaten Bogor. Tujuan pelaksanaan budidaya tanaman jarak pagar adalah untuk penghijauan dan pemanfaatan biji tanaman jarak pagar yang menghasilkan minyak dapat digunakan untuk bahan bakar alternatif yang dapat menghemat energi. Proyek ini pun dapat menggerakan perekonomian lokal karena dapat memperkerjakan masyarakat setempat. Hal ini diperkuat dengan salah satu informan (Bpk FR), sebagai berikut: ”Dibentuknya proyek tanaman jarak pagar berawal dari visi dan misi perusahaan. Selain itu, terdapatnya informasi yang menyebutkan bahwa biji jarak pagar bisa dimanfaatkan untuk minyak biodisel yang dapat mengurangi bahan bakar. Tanaman jarak pagar pun dapat tumbuh di lahan bekas tambang sehingga didalamnya terdapatnya program penghijauan. Dengan demikian perusahaan membentuk proyek tersebut dengan melibatkan masyarakat setempat karena proyek tersebut dapat memberikan manfaat baik diaspek ekonomi, sosial, dan lingkungan.” Berdasarkan implementasi kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan yang dilakukan Indocement maka kegiatan tanggung jawab sosial Indocement termasuk dalam kategori keinginan tulus untuk melakukan kegiatan yang baik. Hal ini dikarenakan pelaksanaan program kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan berdasarkan visi perusahaan untuk kebutuhan komunitas atau komunitas yang berada disekitar perusahaan. Perusahaan tidak sama sekali mengambil suatu keuntungan secara materil tetapi berusaha untuk menanamkan kesan baik terhadap komunitas berkaitan dengan kegiatan perusahaan dan menciptakan pembangunan berkelanjutan yang mandiri bagi masyarakat yang berada di sekitar perusahaan.