Penggunaan Metode Eksperimen Dalam Meningkatkan Hasil

advertisement
23
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1.Pelaksanaan Tindakan
Proses perbaikan pembelajaran yang telah dilaksanakan dapat di
uraikan secara singkat tentang hasil-hasil yang diperoleh dari setiap tahap
yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi dari dua siklus.
4.1.1 Kondisi awal (Prasiklus)
Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Bugel 02 Kecamatan Sidorejo
Kota Salatiga. Jumlah siswa kelas IV yang berjumlah 13 siswa. Berdasarkan
data hasil nilai ulangan siswa memperoleh hasil belajar yang kurang. Hal ini
dapat ditunjukkan dari hasil ulangan siswa yaitu 84% atau 11 siswa belum
tuntas belajar sesuai dengan KKM (65) yang ditetapkan dan yang tuntas
sesuai dengan KKM hanya 16% atau 2 siswa. Nilai rata-rata kelas hanya
mencapai 55.
Tabel 4.1
Distribusi Ketuntasan Belajar IPA kelas IV Pada Prasiklus
No
1
2
Skor
< 65
> 65
Ketuntasan
Tidak Tuntas
Tuntas
Jumlah
Jumlah Siswa
11
2
13
Sumber : data primer
23
Presentase
84%
16%
100%
24
Diagram ketuntasan prasiklus
16%
Tuntas
84%
Tidak Tuntas
Gambar 4.1Diagram Ketuntasan Belajar Prasiklus
Dari diagram 4.1 menunjukkan bahwa dari siswa sebanyak 13 siswa,
hasil perolehan nilai tes formatif sebelum perbaikan 2 siswa (16%) yang
sudah mencapai ketuntasan belajar atau melebihi KKM >65, sehingga masih
ada 11 siswa (84%) yang belum tuntas.
4.1.2 Siklus 1
a) Rencana tindakan
Pada tahap perencanaan peneliti merancang rencana perbaikan
pembelajaran untuk siklus I, menyiapkan alat bantu pembelajaran yang
sesuai dengan materi perubahan kenampakan bumi. Instrumen perlengkap
yang dibutuhkan antara lain alat peraga, lembar soal tes formatif dan lembar
kerja siswa. Semua rencana sudah peneliti persiapkan dan dapat terlaksana
dengan baik.
b) Pelaksanaan tindakan
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus I pada tanggal 9 dan 13
April 2013 dengan mata pelajaran IPA materi perubahan kenampakan bumi.
25
Prosedur pelaksanaannya melalui tahap-tahap sesuai dengan rencana
pembelajaran pada umumnya.
Pertemuan 1
1. Pendahuluan
Pada kegiatan ini siswa mempersiapkan segala sesuatu yang
diperlukan untuk belajar. Guru memberi pertanyaan untuk mengetahui
kemampuan awal siswa. Dalam pendahuluan ini guru dan siswa
berinteraksi dengan baik
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Pada kegiatan ini guru menjelaskan secara singkat tentang
perubahan pasang surut air laut. Setelah menjelaskan secara singkat, guru
membagi siswa dalam empat kelompok.
Elaborasi
Guru mulai memberikan materi dan mendemonstrasikannya
didepan kelas. Guru menggambarkan bagaimana terjadinya pasang naik
dan pasang surut air laut siswa memperhatikan . Setelah demonstrasi
guru ,siswa diberi tugas kelompok melalui LKS. Ada siswa yang
bersemangat tetapi ada siswa yang tidak aktif di kelompoknya.
Kemudian perwakilan setiap kelompok maju didepan kelas untuk
membacakan hasil kerja kelompok mereka.
Konfirmasi
Dalam kegiatan ini hanya sedikit siswa yang memberikan respon
kepada guru. Guru memberikan kesimpulan dari hasil kerja kelomplok
siswa.
3. Penutup
Guru menarik kesimpulan pelajaran dan mengakhiri pelajaran.
26
Pertemuan 2
1. Pendahuluan
Siswa mempersiapkan alat tulis dan buku pelajaran. Guru
bertanya jawab dengan siswa tentang materi yang disampaikan pada
pertemuan sebelumnya . Siswa mulai terlihat aktif meskipun belum
keseluruhan.
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok untuk
melakukan kegiatan eksperimen (percobaan)
Elaborasi
Secara berkelompok siswa keluar kelas melakukan kegiatan
eksperimen dan pengamatan tentang pasang naik dan pasang surut air
laut. Siswa melakukan diskusi tetang hasil percobaan dan pengamatan
yang dilakukan di luar kelas. Setelah melakukan kegiatan setiap
kelompok menyampaikan hasilnya.
Konfirmasi
Guru menarik kesimpulan tentang eksperimen (percobaan) yang
telah dilakukan siswa dan meluruskan jawaban siswa yang kurang tepat.
3. Penutup
Guru menarik kesimpulan dari pelajaran yang disampaikan .
Siswa diberi evaluasi untuk mengukur hasil belajar siklus I. Disini siswa
mengerjakan soal-soal dengan tenang dan dengan pengawasan oleh guru.
c)
Hasil Tindakan
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus I 9 dan 13 April 2013
dengan mata pelajaran IPA materi perubahan kenampakan bumi. Prosedur
27
pelaksanaannya melalui tahap-tahap sesuai dengan rencana pembelajaran
pada umumnya.Dimulai dari kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir
yang ditandai dengan evaluasi pembelajaran dengan tes formatif. Hasilnya
dianalisa untuk mengetahui tingkat keberhasilan proses pembelajaran.Dari
hasil analisa tes formatif siklus I menunjukkan hasil yang cukup
memuaskan karena nilai terendah 50 yang diperoleh siswa dan nilai tertinggi
90. Dari 13 siswa yang mencapai KKM 8 siswa dan 5 siswa belum dapat
mencapai KKM 65. Nilai rata-rata kelas mencapai 69. Berdasarkan
perolehan nilai siklus I yang belum mencapai ketuntasan belajar maka
peneliti merencanakan perbaikan pembelajaran pada siklus II. Berikut ini
adalah data nilai siklus I.
Tabel 4.2
Distribusi Ketuntasan Belajar Kelas IV Pada Siklus I
No
1
2
Skor
< 65
> 65
Ketuntasan
Tidak Tuntas
Tuntas
Jumlah
Jumlah Siswa
5
8
13
Presentase
38%
62%
100%
Sumber : data primer
Diagram Ketuntasan Siklus I
38%
62%
Tuntas
Tidak Tuntas
Gambar 4.2Diagram Ketuntasan Hasil Belajar Siklus I
28
d) Hasil Belajar peserta didik
Dari hasil penelitian siklus I menunjukkan peningkatan hasil
belajar pada siklus I. Dapat dilihat dari meningkatnya skor ketuntasan
siswa dan meningkatnya rata- rata nilai kelas. Dalam kegiatan
pembelajaran siklus I masih ada beberapa siswa yang kurang
memperhatikan pelajaran dikelas. Keaktifan siswa dalam bertanya juga
masih kurang sehingga beberapa siswa belum memenuhi KKM. Saat
dilakukan kerja kelompok siswa mulai berani mengeluarkan pendapat
masig-masing. Siswa secara keseluruhan tertarik dalam mengikuti
pelajaran. Observer telah melakukan pengamatan dan mengumpulkan data
tentang jalannya proses pembelajaran baik terhadap guru maupun terhadap
siswa. Dari hasil pengamatan terhadap guru diperoleh data bahwa guru
sudah melakukan pembelajaran dengan mengaktifkan siswa, tetapi siswa
belum seluruhnya dapat aktif dalam proses belajar. Diskusi yang dilakukan
juga belum maksimal karena siswa belum berani menyimpulkan hasil dari
diskusi.
e)
Refleksi
Setelah melaksanakan perbaikan pembelajaran siklus 1 terdapat
kelebihan dan kekurangan sebagai berikut:
a. Kelebihan
1. Penggunaan alat peraga dengan metode eksperimen lebih menarik dan
meningkatkan pemahaman materi siswa dalam belajar.
2. Keberanian siswa bertanya menjadikan hasil belajar siswa lebih baik dan
berhasil.
3. Setelah mempelajari dengan percobaan, siswa lebih tertarik untuk
mendalami materi yang dipelajari.
4. Siswa dalam berdiskusi kelompok sudah aktif.
b. Kekurangan
1. Guru belum menjelaskan penggunaan alat peraga secara efektif.
2. Penggunaan metode dalam pembelajaran kurang maksimal.
29
3. Penguasan kelas yang dilakukan guru masih kurang.
4. Pada waktu guru membagi kelas dalam kelompok masih ada siswa yang
ramai dan berebut kelompok karena tidak cocok dengan anggota
kelompok yang baru.
Dari data yang diperoleh di atas dapat disimpulkan bahwa proses
pembelajaran pada siklus I menunjukkan tingkat pemahaman siswa terhadap
materi ajar meningkat namun belum mencapai hasil yang diharapakan. Nilai
yang diperoleh dari hasil tes formatif dari 13 siswa baru 8 siswa yang
mencapai KKM dan 5 siswa belum mencapai KKM yaitu 65.
Ketidakberhasilan proses perbaikan pembelajaran siklus 1 disebabkan oleh :
1. Penjelasan guru terhadap materi kurang dipahami siswa terutama dalam
mempelajari penyebab pasang surut air laut.
2. Siswa masih ragu-ragu dalam menjawab soal karena pemahaman
terhadap materi masih kurang.
3. Guru tidak aktif dalam pembelajaran/diskusi kelompok sehingga antusias
belajar siswa kurang.
4.1.3 Siklus 2
a) Rencana tindakan
Perencanaan perbaikan untuk siklus II dirancang lebih matang dan
lengkap dengan harapan tujuan pembelajaran akan tercapai. Kelemahan dan
kekurangan yang telah teridentifikasi dari hasil refleksi pada siklus I akan
peneliti pecahkan pada siklus II. Alat peraga yang digunakan lebih efektif
penggunaannya.Instrumen yang dipersiapkan adalah alat peraga, lembar
kerja siswa, lembar soal .
30
b) Pelaksanaan tindakan
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus II dilaksanakan pada
tanggal 16 dan 20 April 2013 dengan materi perubahan lingkungan fisik.
Prosedur pelaksanaannya melalui tahap-tahap yang telah direncanakan
Pertemuan 1
1. Pendahuluan
Pada pendahuluan siswa mempersiapkan segala sesuatu yang
diperlukan untuk belajar. Guru memberi pertanyaan untuk mengetahui
kemampuan awal siswa. Dalam kegiatsan ini guru dan siswa berinteraksi
dengan lebih baik dan siswa terlihat aktif.
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Pada kegiatan ini siswa bertanya jawab dengan guru tetntang
perubahan lingkungan fisik. Guru mampu menjawab karena sudah
menguasai materi.
Elaborasi
Guru mulai memberikan materi dan mendemonstrasikannya
didepan kelas. Guru mendemonstrasikan pengaruh angin,keuntungan dan
kerugian yang disebabkan angin . Setelah demonstrasi guru ,siswa diberi
tugas kelompok melalui LKS dan praktek. Semua siswa bersemangat
mengikuti kerja kelompok. Kemudian perwakilan setiap kelompok maju
didepan kelas untuk membacakan hasil kerja kelompok mereka.
Konfirmasi
Dalam kegiatan ini hanya hanya sedikit siswa yang belum
memahami materi kerja kelompok. Guru memberikan kesimpulan dari
hasil kerja kelompok siswa.
3. Penutup
Guru menarik kesimpulan pelajaran dan mengakhiri pelajaran.
31
Pertemuan 2
1. Pendahuluan
Siswa mempersiapkan alat tulis dan buku pelajaran. Guru bertanya
jawab dengan siswa tentang materi sebelumnya. Siswa mulai terlihat aktif
dan berlomba untuk bertanya.
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Siswa dibagi menjadi 4 kelompok, kemudian mempersiapkan
melakukan kegiatan percobaan.
Elaborasi
Guru membimbing siswa dalam melakukan kegiatan percobaan
dengan materi penyebab terjadinya erosi. Kegiatan percobaan dilakukan
diluar kelas. Setelah melakukan percobaan tiap kelompok mendiskusikan
hasilnya untuk kemudian disampaikan kepada kelompok yang lain.
Konfirmasi
Guru menarik kesimpulan tentang kegiatan yang telah dilakukan
siswa dan meluruskan jawaban siswa yang kurang tepat.
3. Penutup
Guru menarik kesimpulan dari pelajaran yang disampaikan . siswa
diberi evaluasi untuk mengukur hasil belajar siklus II. Disini siswa
mengerjakan soal-soal dengan tenang dan dengan pengawasan oleh guru.
c) Hasil Tindakan
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus II dilaksanakan pada
tanggal 16 dan 20 April 2013 dengan materi perubahan lingkungan fisik.
Prosedur pelaksanaannya melalui tahap-tahap yang telah direncanakan.
Pembelajaran dimulai dengan kegiatan awal, kegiatan inti dan
kegiatan akhir. Penggunaan alat peraga dengan percobaan yang dilakukan
siswa mulai di optimalkan dan semua dijelaskan secara rinci dan jelas agar
32
siswa memahaminya. Semua siswa aktif dalam kegiatan percobaan dan
kerja kelompok, sehingga dalam kerja kelompok tidak ada siswa yang
tidak ikut berpartisipasi dalam diskusi kelompok.
Dari hasil tes formatif siklus II menunjukkan peningkatan baik
dalam proses maupun dalam hasil belajar. Hal ini dapat dilihat dari nilai
yang dicapai oleh siswa. Dari 13 siswa semuanya mencapai nilai
ketuntasan belajar atau taraf serapnya mencapai 100% dengan nilai ratarata kelas mencapai 74. Pada perbaikan pembelajaran siklus II ternyata
merupakan pembelajaran yang cukup ideal memenuhi syarat-syarat proses
pembelajaran yang diperlukan seperti: menerapkan metode pembelajaran
yang tepat, menggunakan alat/media pembelajaran secara efektif sehingga
sangat membantu siswa dalam menyerap informasi yang disampaikan oleh
guru dalam hal ini adalah materi pelajaran.
Peningkatan nilai
hasil evaluasi pembelajaran IPA dapat
digambarkan dalam tabel hasil perolehan dan diagram batang nilai siklus
II.
d) Hasil Belajar peserta didik aspek kognitif
Dari hasil penelitian siklus II menunjukkan peningkatan hasil
belajar pada siklus II. Dapat dilihat dari meningkatnya skor ketuntasan
siswa dan meningkatnya rata- rata nilai kelas. Dalam kegiatan
pembelajaran siklus II seluruh siswa sudah mengikuti dengan baik dan
suasana menjadi nyaman untuk belajar. Keaktifan siswa dalam bertanya
sangat baik dan terlihat antusias. Saat dilakukan kegiatan percobaan semua
siswa antusias dan aktif sehingga semua siswa memahami materi. Saat
kerja kelompok siswa mulai berani mengeluarkan pendapat masingmasing. Secara keseluruhan siswa sudah mengikuti pelajaran dengan baik.
Pada tahap pengamatan pembelajaran siklus II observer memperoleh data
bahwa dalam pembelajaran guru sudah menggunakan alat peraga yang
sesuai. Metode yang dipilih dan digunakan dalam pembelajaran sangat
maksimal.
Hasil
pengamatan
terhadap
kegiatan
siswa
observer
menemukan hal bahwa dalam diskusi kelompok berjalan lancar. Siswa
33
terlihat
antusias karena
mendapat
bimbingan dari guru.
Dalam
menggunakan alat peraga siswa lebih tertarik dan memahami materi
dengan melakukan percobaan sendiri.
e) Refleksi
Dalam tahap refleksi dilakukan evaluasi atas kegagalan dan
keberhasilan selama proses pembelajaran. Ternyata keberhasilan suatu
proses pembelajaran tergantung pada persiapan, pelaksanaan dan evaluasi
yang dilakukan oleh guru. Setelah melaksanakan perbaikan pembelajaran
siklus II terdapat kelebihan dan kekurangan sebagai berikut :
1. Kelebihan
a. Penggunaan alat peraga dengan metode eksperimen lebih menarik dan
meningkatkan pemahaman materi siswa dalam belajar.
b. Keberanian siswa bertanya menjadikan hasil belajar siswa lebih baik
dan berhasil.
c. Setelah mempelajari dengan percobaan, siswa lebih tertarik untuk
mendalami materi yang dipelajari.
d. Siswa dalam berdiskusi kelompok sudah aktif.
2. Kekurangan
a. Masih ada beberapa siswa yang kurang menghargai dalam kelompok.
b. Pada waktu guru membagi kelas dalam kelompok masih ada siswa yang
ramai dan berebut kelompok karena tidak cocok dengan anggota
kelompok yang baru.
Dari data yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa proses
pembelajaran pada siklus II menunjukkan tingkat pemahaman materi ajar
semakin meningkat dari pembelajaran siklus I. Nilai yang diperoleh dari
hasil tes formatif siklus II dari 13 siswa, semua siswa berhasil mencapai
KKM atau nilai lebih dari 65.
34
4.2.Hasil Analisis Data
Presentase peningkatan nilai hasil evaluasi pembelajaran IPA dapat
digambarkan dalam tabel dan diagram batang di bawah ini mulai dari nilai
sebelum perbaikan, perbaikan pembelajaran siklus I dan siklus II sebagai
berikut.
Tabel 4.5 perbandingan ketuntasan prasiklus, siklus I, dan siklus II
Ketuntasan
Belajar
< 65
Tidak Tuntas
> 65
Tuntas
Jumlah
Pra Siklus
Frekuensi
11
2
13
Skor
%
84
16
100
Siklus I
Frekuensi
5
8
13
%
38
62
100
Siklus II
Frekuensi
13
100
Diagram Perbandingan Ketuntasan Nilai
100
Presentase (%)
100
84
80
62
60
38
Tuntas
40
20
Tidak Tuntas
16
0
Prasiklus
Siklus I
SiklusII
Tahap Pembelajaran
Gambar 4.5 Diagram perbandingan ketuntasan nilai siswa
Dari tabel 4.5 dapat dilihat kenaikan jumlah ketuntasan nilai siwa
setiap siklus. Gambar diagram batang 4.5 menunjukkan bahwa ketuntasan
siswa meningkat dan yang tidak tuntas turun setiap siklus.
%
100
100
35
4.3. Pembahasan
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari sebelum perbaikan,
perbaikan siklus I dan II terbukti bahwa pembelajaran memerlukan
kompetensi yang tinggi dari seorang guru. Banyak faktor yang
mempengaruhi kegagalan dan keberhasilan suatu pembelajaran.
Dari beberapa kajian teori mengenai pembelajaran, yang paling
menentukan keberhasilan pembelajaran adalah kemampuan guru dalam
mengelola pembelajaran. Pengelolaan pembelajaran itu meliputi cara
memilih model pembelajaran, strategi, metode dan media yang digunakan
dalam pembelajaran.
4.3.1 SIKLUS I
Pembelajaran pada siklus I masih banyak hal-hal yang belum
dilaksanakan oleh guru secara optimal seperti penggunaan metode dan
pemanfaatan media sehingga tingkat pemahaman siswa terhadap materi
ajar masih rendah.
Pelaksanaan diskusi kelompok masih kurang menarik minat siswa.
Hal ini disebabkan kurang jelasnya demonstrasi yang dilakukan guru serta
kurangnya penjelasan/instruksi guru kepada siswa dalam menyelesaikan
tugas sehingga siswa tampak ragu-ragu dalam menyelesaikan tugas.
Hasil analisa penilaian menunjukkan masih kurangnya pemahaman
siswa terhadap materi pelajaran. Dari 13 siswa yang mendapat nilai tuntas
baru 8 siswa dan 5 siswa belum mencapai nilai tuntas. Nilai rata-rata kelas
69, dengan demikian peneliti merencanakan perbaikan pembelajaran siklus
II.
4.3.2 SIKLUS II
Pada pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus II dirancang
pembelajaran dengan persiapan yang lebih matang. Media yang akan
digunakan
dipersiapkan lebih maksimal dalam pembelajaran. Hasil
analisa penilaian menunjukkan hasil yang lebih baik dari pada perbaikan
36
pembelajaran siklus I. Keberhasilan pembelajaran ini disebabkan karena
dalam proses pembelajaran guru menggunakan media secara baik dan
disertai penjelasan materi dengan jelas.
Penggunaan metode eksperimen dan media alat peraga sangat
maksimal. Karena pembelajaran sudah dirancang dengan baik, sehingga
semua siswa akan aktif dalam belajar. Keaktifan siswa dalam mengerjakan
tugas akan meningkatkan hasil belajar siswa.Dengan demikian seperti
yang dikemukakan pada kajian teori bahwa pembelajaran akan
menyenangkan dan bermakna apabila dalam prosesnya guru terampil
dalam memilih dan menentukan model, metode dan media pembelajaran
yang disesuaikan dengan materi ajar.
Sebagai bukti bahwa pembelajaran itu berhasil adalah adanya hasil
evaluasi yang mencapai nilai ketuntasan belajar yang telah ditetapkan.
Pada pembelajaran IPA ini semua siswa tuntas.. Nilai rata-rata kelas
mencapai 74. Ini terbukti bahwa hipotesa tentang upaya meningkatkan
hasil belajar siswa kelas IV SDN Bugel 02 dengan menggunakan metode
eskperimen
dan
memanfaatkan
media
alat
peraga
yang
sesuai
pembelajaran menjadikan hasil belajar siswa menjadi lebih baik dan bisa
dikatakan sudah berhasil.
Download