pelatihan pemijahan induk ikan hias modul penyuntikan hormon

advertisement
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
BADAN PENGEMBANGAN SDM KELAUTAN DAN PERIKANAN
PUSAT PELATIHAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
PELATIHAN PEMIJAHAN INDUK IKAN HIAS
MODUL
PENYUNTIKAN HORMON
Tahun 2012
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena berkat rahmat dan hidayah-Nya serta kerja keras penyusun telah
berhasil menyusun Modul Menyuntik Hormon, yang akan digunakan
sebagai acuan dalam pelaksanaan pelatihan oleh lembaga pelatihan
pemerintah maupun masyarakat yang lebih dikenal dengan Pusat Pelatihan
Mandiri Kelautan dan Perikanan (P2MKP).
Oleh karena itu kami
mengucapkan terima kasih kepada para penyusun yang telah
mencurahkan pikiran, waktu, dan tenaganya, sehingga modul ini siap untuk
digunakan.
Modul merupakan salah satu bagian yang penting dalam
penyelenggaraan suatu pelatihan agar pelaksanaan dapat berjalan dengan
baik dan tujuan dapat tercapai. Kami berharap modul ini akan memberikan
kontribusi yang positif terhadap pencapaian tujuan dari penyelenggaraan
Pelatihan Pemijahan Induk Ikan Hias.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan modul ini
masih banyak kekurangan. Kritik, usul, atau saran yang konstruktif sangat
kami harapkan sebagai bahan pertimbangan untuk menyempurnakan
modul tersebut di masa mendatang.
Jakarta, Oktober 2012
Kepala Pusat Pelatihan
Kelautan dan Perikanan,
Ir. Balok Budianto, MM.
Modul Penyuntikan Hormon
Halaman - i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I.
PENDAHULUAN
A. Deskripsi .......................................................................
B. Peta Kedudukan Modul ................................................
C. Prasyarat ......................................................................
D. Tujuan .........................................................................
E. Petunjuk Penggunan Modul .........................................
F. Materi Elemen Kompetensi ..........................................
G. Waktu .........................................................................
BAB. II. MEMBEROKKAN INDUK IKAN
A. Lembar Informasi .........................................................
B. Lembar Praktek Unjuk Kerja ........................................
C. Lembar Penilaian/Evaluasi ...........................................
D. Lembar Kemajuan Berlatih ...........................................
BAB III. MENGIDENTIFIKASI TEKNIK PENYUNTIKAN
A. Lembar Informasi ........................................................
B. Lembar Praktek Unjuk Kerja ........................................
C. Lembar Evaluasi ...........................................................
D. Lembar Kemajuan Berlatih ...........................................
BAB IV. MENYIAPKAN HORMON DALAM SPUIT INJECTION
A. Lembar Informasi ........................................................
B. Lembar Praktek Unjuk Kerja ........................................
C. Lembar Evaluasi ...........................................................
D. Lembar Kemajuan Berlatih ...........................................
BAB V.
MENYUNTIKAN HORMON
A. Lembar Informasi ........................................................
B. Lembar Praktek Unjuk Kerja ........................................
C. Lembar Evaluasi ...........................................................
D. Lembar Kemajuan Berlatih ...........................................
BAB VI. MEMASUKKAN INDUK KEDALAM WADAH PEMIJAHAN
A. Lembar Informasi ........................................................
B. Lembar Praktek Unjuk Kerja ........................................
C. Lembar Evaluasi ...........................................................
D. Lembar Kemajuan Berlatih ...........................................
Modul Penyuntikan Hormon
1
1
2
2
2
3
3
5
6
7
7
9
11
13
13
15
16
19
19
21
23
25
26
27
28
30
30
Halaman - ii
BAB VII. PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
TIM PENYUSUN MODUL
Modul Penyuntikan Hormon
Halaman - iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Deskripsi
Modul ini menjelaskan tentang Menyuntikan hormon yang meliputi
pemberokan induk, identifikasi teknik penyuntikan, penyiapan hormon
dalam spuit injection, penyuntikan hormon dan memasukkan induk
kedalam wadah pemijahan.
B. Peta Kedudukan Modul
Modul Penyiapan Sarana Pemijahan
Induk Ikan Hias
Modul Memilih Induk Ikan Hias Siap Pijah
Modul Penyuntikan Hormon
Pemijahan
Induk Ikan
Hias
Modul Pemijahan Ikan
Modul Pengontrolan Proses
Perangsangan Pemijahan
Modul Striping Induk Matang Gonad
Modul Pembuatan Laporan
Modul Cara Pembenihan Ikan yang Baik
Modul Penyuntikan Hormon
Halaman - 1
C. Prasyarat
Prasyarat yang harus dipenuhi dalam mempelajari modul ini adalah
peserta telah mempelajari Modul Persiapan Sarana Pemijahan Induk
Ikan Hias, Modul Memilih Induk Siap Pijah, dan Modul pemijahan ikan,
D. Tujuan
Setelah selesai mempelajari modul ini, peserta diharapkan mampu
memahami pemberokan induk, identifikasi teknik penyuntikan,
penyiapan hormon dalam spuit injection, penyuntikan hormon dan
memasukkan induk kedalam wadah pemijahan.
E. Petunjuk Penggunaan Modul
1. Petunjuk bagi peserta
a. Mempelajari modul mulai dari awal hingga akhir secara berurutan
dan kerjakan tugas yang telah disediakan.
b. Menyiapkan peralatan yang diperlukan pada masing-masing
kegiatan berlatih.
c. Menanyakan kepada pelatih jika menghadapi hal-hal yang tidak
dimengerti dari modul ini.
d. Memperhatikan dan memahami langkah kerja pada modul ini
sebagai panduan dalam berlatih.
2. Petunjuk bagi Pelatih
a. Memahami secara baik isi modul yang akan diajarkan
b. Memfasilitasi Peserta selama proses belajar berlangsung.
c. Tidak mendominasi proses berlatih.
d. Memberikan tugas baik secara kelompok maupun individu.
e. Memberikan arahan, bimbingan dan contoh kepada peserta
menyelesaikan tugas-tugas pada setiap tahap berlatih.
f. Mengevaluasi pencapaian kemajuan belajar peserta.
Modul Penyuntikan Hormon
Halaman - 2
F. Materi Elemen Kompetensi
JUDUL MODUL
UNIT KOMPETENSI
2.
3.
4.
5.
Penyuntikan Hormon
Menyuntikan Hormon
Elemen
Kompetensi
No.
1.
:
:
Kriteria Unjuk Kerja
Melaksanakan
pemberokan
induk ikan
sebelum
penyuntikan
hormon
1.
Jadwal pemberokan induk ikan
sebelum pemijahan disiapkan
2.
Induk Ikan diberok sebelum
melaksanakan penyuntikan hormon
Mengidentifikasi
teknik
penyuntikan
1.
Teknik penyuntikan berdasarkan jenis
ikan diidentifikasi
2.
Bobot ikan jantan dan betina ditimbang
3.
Dosis hormon yang akan disuntikkan
sesuai dengan jenis ikan, kelamin dan
bobot ikan diidentifikasi
Menyiapkan
hormon dalam
spuit injection
1.
Spuit injection yang tepat disiapkan
2.
Hormon dalam spuit injection sesuai
dosis dan berat ikan disiapkan
Menyuntikan
hormon ke induk
ikan sesuai
prosedur teknis
penyuntikan
1.
Handuk basah diletakkan di atas
meja/tatakan kerja
2.
Induk siap pijah diletakkan di atas
handuk
3.
Hormon sesuai dosis disuntikkan
menggunakan spuit injeksi
1.
Wadah pemijahan disiapkan
2.
Induk ikan yang telah disuntikkan
dimasukkan ke dalam wajah
pemijahan
Memasukkan
Induk ke dalam
wadah pemijahan
G. Waktu
Alokasi waktu untuk mempelajari mata pelatihan penyuntikan hormon
ini membutuhkan waktu 8 JP @ 45 menit
Modul Penyuntikan Hormon
Halaman - 3
Modul Penyuntikan Hormon
Halaman - 4
BAB II
MEMBEROK INDUK IKAN HIAS
A. Lembar Informasi
Judul Modul
:
Penyuntikan Hormon
Elemen
: Melaksanakan pemberokan induk ikan
Kompetensi
sebelum penyuntikan hormon
A. Informasi Pokok
Pemberokan induk ikan hias sebelum dilakukan penyuntikan
hormone bertujuan untuk membedakan ikan yang perutnya
membesar karena pakan dan perut yang berisi telur, selain itu
bertujuan untuk membersihkan tubuh ikan dari kotoran supaya
pada saat pemijahan atau stripping telur/sperma bersih dari
kotoran serta kualitas air tetap terjaga.
Pemberokan dilakukan secara terpisah antara induk jantan dan
induk betina.
B. Informasi Penunjang
Pemberokan dilakukan bertujuan untuk menghindari pemijahan
secara liar dan untuk menyiapkan induk benar-benar siap dalam
proses pemijahan.
Modul Penyuntikan Hormon
Halaman - 5
B. Lembar Praktek Unjuk Kerja
Judul Modul
:
Penyuntikan Hormon
Elemen
Kompetensi
:
Melaksanakan pemberokan induk ikan
sebelum penyuntikan hormon
Alat dan Bahan
:
Informasi
:
Waktu
:
1. Alat : Serokan Induk, Baskom/ Bak
plastik,
2. Bahan: Induk matang gonad jantan dan
betina
Pemberokan induk ikan sebelum
penyuntikan hormon
1 JP @ 45 menit
No.
1.
Kriteria Unjuk
Kerja
Jadwal pemberokan
induk ikan sebelum
pemijahan
disiapkan
Urutan Kerja/Kegiatan
1. Seleksi induk yang
secara visual sudah
matang gonad dan
masukkan dalam
baskom
2. Induk ikan dijadwalkan
untuk diberokkan
sebelum penyuntikan
hormone
2.
Induk Ikan diberok
sebelum
melaksanakan
penyuntikan
hormon
1. Ambil induk yang sudah
diseleksi dengan
menggunakan serokan
induk dan masukkan
dalam wadah
pemberokan
(baskom/akuarium)
secara terpisah antara
induk jantan dan betina
Alat Bantu
- Serok
induk
- Baskom
- Induk
ikan hias
- Alat tulis
- Kalender
- Alat tulis
- Serok
induk
- Baskom/
akuarium
- Induk
siap pijah
2. Induk ikan diberokkan
atau dipuasakan
minimal 24 jam sebelum
penyuntikan
Modul Penyuntikan Hormon
Halaman - 6
C. Lembar Evaluasi
Nama Peserta
Judul Modul
:
:
Elemen
Kompetensi
:
Penyuntikan Hormon
Melaksanakan pemberokan induk ikan
sebelum penyuntikan hormon
Tugas:
Jelaskan waktu pemberokkan yang tepat sebelum proses
penyuntikan hormon !
Nilai K :Kompeten
BK :Tidak kompeten
Paraf Pelatih : ……………
D. Lembar Kemajuan Berlatih
Nama Peserta
Judul Modul
:
:
Elemen
Kompetensi
:
Penyuntikan Hormon
Melaksanakan pemberokan sebelum
penyuntikan hormon
No.
Kriteria
UnjukKerja
1.
Jadwal
pemberokan
induk ikan
sebelum
pemijahan
disiapkan
Modul Penyuntikan Hormon
Urutan Kerja
Tingkat
kemajuan Catatan
yg dicapai
K
BK
1. Seleksi induk yang
secara visual sudah
matang gonad dan
masukkan dalam
baskom
2. Induk ikan dijadwalkan
untuk diberokkan
sebelum penyuntikan
hormone
Halaman - 7
2.
Induk Ikan
diberok
sebelum
melaksanakan
penyuntikan
hormon
1. Ambil induk yang
sudah diseleksi
dengan menggunakan
serokan induk dan
masukkan dalam
wadah pemberokan
(baskom/akuarium)
secara terpisah antara
induk jantan dan
betina
2. Induk ikan diberokkan
atau dipuasakan
minimal 24 jam
sebelum penyuntikan
Keterangan :
Nilai K : Kompeten
BK : Tidak Kompeten
Paraf Peserta : …………..
Modul Penyuntikan Hormon
Paraf Pelatih : ……………
Halaman - 8
BAB III
MENGIDENTIFIKASI TEKNIK PENYUNTIKAN
A. Lembar Informasi
Judul Modul
:
Elemen
:
Kompetensi
A. Informasi Pokok
Penyuntikan Hormon
Mengidentifikasi teknik penyuntikan sesuai
prosedur
Teknik penyuntikan dapat dilakukan pada 3 (tiga) lokasi yaitu
penyuntikan pada punggung, penyuntikan pada perut dan
penyuntikan pada pangkal ekor, seperti pada gambar dibawah
ini:
Keterangan gambar :
a. Penyuntikan pada punggung
b. penyuntikan pada pangkal ekor
c. penyuntikan pada perut
Penyuntikan dapat dilakukan 1—2 kali untuk betina dan umumnya hanya sekali untuk jantan. Bila penyuntikan pada betina dilakukan dua kali maka penyuntikan pertama hanya 1/3 dosis dan
penyuntikan kedua 2/3 dosis. Sementara interval waktu penyuntikannya sekitar 6—7 jam. Waktu penyuntikan pada induk jantan
umumnya dilakukan bersamaan dengan waktu penyuntikan
kedua pada induk betina.
Lokasi penyuntikan hormon pada tubuh ikan adalah sekitar 2—
4 sisik di bawah sirip punggung, di dekat ekor, di dekat sirip
perut, ataupun tepat di bagian belakang sirip punggung.
Modul Penyuntikan Hormon
Halaman - 9
B. Informasi Penunjang
Pada ikan yang berukuran kecil umumnya menggunakan spuit
yang berukuran kecil, dengan garis pada suntikan adalah 0,01
ml.
Modul Penyuntikan Hormon
Halaman - 10
B. Lembar Praktek Unjuk Kerja
Judul Modul
:
Penyuntikan Hormon
Elemen
Kompetensi
Alat dan Bahan
:
Informasi
:
Waktu
:
Mengidentifikasi teknik penyuntikan sesuai
prosedur
1. Alat
: Serokan Induk, Baskom/ Bak
plastik, timbangan, tabung ukur
2. Bahan :
- Induk matang gonad jantan dan
betina
- Hormon (ovaprim/ HCG/ hipofisa
ikan)
- Aqua bidest
Identifikasi teknik penyuntikan sesuai
prosedur
2 JP @ 45 menit
No.
1.
:
Kriteria Unjuk
Kerja
Teknik
penyuntikan
berdasarkan
jenis ikan
diidentifikasi
Urutan Kerja/Kegiatan
1. Ambil induk dengan
menggunakan serok
masukkan dalam baskom
Alat Bantu
- Serok
induk
- lap/kain
- tampah/ba
skom
- induk siap
pijah
2. Lakukan seleksi mengenai
tingkat kematangan gonad
dengan cara mengurut
perut induk untuk melihat
tingkat kematangan telur
dan sperma.
Modul Penyuntikan Hormon
Halaman - 11
3. Teknik penyuntikan
diidentifikasi berdasarkan
jenis ikan dan tingkat
kematangan gonad (satu
atau dua kali penyuntikan
2.
Bobot ikan
jantan dan
betina ditimbang
Siapkan timbangan digital
yang telah diisi air
secukupnya,
- Timbangan
- Serok
- Baskom
- Alat tulis
Pastikan timbangan dalam
keadaan berat nol,
masukkan induk ikan hias
jantan dan betina secara
bergantian
3.
Dosis hormon
yang akan
disuntikkan
sesuai dengan
jenis ikan,
kelamin dan
bobot ikan
diidentifikasi
Modul Penyuntikan Hormon
1.Dosis hormon diidentifikasi
sesuai dengan jenis ikan,
kelamin, dan bobot ikan
(dosis jantan 1/3 atau ½
dari dosis betina)
Halaman - 12
C. Lembar Evaluasi
Nama Peserta
Judul Modul
:
:
Elemen
Kompetensi
:
Penyuntikan Hormon
Mengidentifikasi teknik penyuntikan sesuai
prosedur
Tugas:
Jelaskan pentingnya penimbangan bobot ikan sebelum penyuntikan
hormon!
Nilai K :Kompeten
BK :Belum kompeten
Paraf Pelatih : ……………
D. Lembar Kemajuan Berlatih
Nama Peserta
Judul Modul
:
:
Elemen
Kompetensi
:
Penyuntikan hormon
Mengidentifikasi teknik penyuntikan sesuai
prosedur
No.
Kriteria
UnjukKerja
1.
Teknik
penyuntikan
berdasarkan
jenis ikan
diidentifikasi
Urutan Kerja
Tingkat
kemaju
an yg
dicapai
K BK
Catatan
1. Ambil induk dengan
menggunakan serok
masukkan dalam
baskom
2. Lakukan seleksi
mengenai tingkat
kematangan gonad
dengan cara mengurut
perut induk untuk
melihat tingkat
kematangan telur dan
sperma
Modul Penyuntikan Hormon
Halaman - 13
3. Teknik penyuntikan
diidentifikasi
berdasarkan jenis ikan
dan tingkat
kematangan gonad
(satu atau dua kali
penyuntikan
2.
Bobot ikan
jantan dan
betina
ditimbang
Siapkan timbangan
dijital yang telah diisi air
secukupnya, pastikan
timbangan dalam
keadaan berat nol,
masukkan induk ikan
hias jantan dan betina
secara bergantian
3.
Dosis hormon
yang akan
disuntikkan
sesuai dengan
jenis ikan,
kelamin dan
bobot ikan
diidentifikasi
Dosis hormon
diidentifikasi sesuai
dengan jenis ikan,
kelamin, dan bobot ikan
(dosis jantan 1/3 atau ½
dari dosis betina)
Keterangan :
Nilai K : Kompeten
BK : Belum Kompeten
Paraf Peserta : …………..
Modul Penyuntikan Hormon
Paraf Pelatih : ……………
Halaman - 14
BAB IV
MENYIAPKAN HORMON DALAM SPUIT INJECTION
A. Lembar Informasi
Judul Modul
:
Penyuntikan Hormon
Elemen
: Mempersiapkan hormon dalam spuit
Kompetensi
injection sesuai dosis dan berat ikan
A. Informasi Pokok
Hormon disiapkan sesuai dengan dosis yang telah ditetapkan,
dengan cara :
- Menentukan dosis penyuntikan
- Memperhitungkan jumlah hormon yang dibutuhkan
- Hormon diambil dengan menggunakan spuit sesuai dengan
kebutuhan
- Hormon yang telah diambil (dalam spuit) diencerkan dengan
menambahkan larutan fisiologis dengan perbandingan 1 : 1
- Hormon yang telah diencerkan di kocok agar terlarut secara
sempurna
B. Informasi Penunjang
- Penggunaan larutan fisiologis dapat digantikan dengan
akuabides
- Hormon ovaprim dapat digantikan dengan menggunakan
kelenjar hipopisa donor universal (ikan karper)
Modul Penyuntikan Hormon
Halaman - 15
B. Lembar Praktek Unjuk Kerja
Judul Modul
:
Penyuntikan Hormon
Elemen
Kompetensi
Alat dan Bahan
:
Mempersiapkan hormon dalam spuit injection sesuai dosis dan berat ikan
:
Informasi
:
1. Alat
: alat suntik,
2. Bahan : Hormon (ovaprim/ HCG/ hipofisa
ikan), Larutan fisiologis, Aqua bidest
Persiapan hormon dalam spuit injection sesuai dosis dan berat ikan
Waktu
:
2 JP @ 45 menit
No.
1.
Kriteria Unjuk
Kerja
Spuit injection
yang tepat
disiapkan
Modul Penyuntikan Hormon
Urutan Kerja/Kegiatan
1. Spuit injection disiapkan sesuai
volume yang dibutuhkan
berdasarkan ukuran dan bobot ikan
(jarum kecil atau besar, volume
kecil atau besar
Alat Bantu
- Spuit
injection
- Akuabides
Halaman - 16
2. Ijection yang akan digunakan
distirilisasikan terlebih dahulu
dengan menggunakan akuabides
dengan cara ; ambil akuabides
dengan injection sampai batas
maksimal injection lalu akuabides
dibuang keluar
2.
Hormon dalam
spuit injection
sesuai dosis
dan berat ikan
disiapkan
1. Ambil hormon ovaprim
sesuai dosis (ukuran dan
jenis ikan) dengan
menggunakan spuit injection
Hormon, alat
suntik
2. Encerkan hormon dalam
spuit injection dengan
menambah larutan
fisiologis/akuabides
berbandaing 1 kali dosis, lalu
tarik spuit sampai batas
maksimal dan kocok sampai
merata
Modul Penyuntikan Hormon
Halaman - 17
Modul Penyuntikan Hormon
Halaman - 18
C. Lembar Evaluasi
Nama Peserta
Judul Modul
:
:
Elemen
Kompetensi
:
Penyuntikan Hormon
Mempersiapkan hormon dalam spuit injection
sesuai dosis dan berat ikan
Tugas:
Jelaskan cara penyiapan hormon dalam spuit injection !
Nilai K :Kompeten
BK :Belum kompeten
Paraf Pelatih : ……………
D. Lembar Kemajuan Berlatih
Nama Peserta
Judul Modul
:
:
Elemen
Kompetensi
:
Penyuntikan Hormon
Mempersiapkan hormon dalam spuit injection
sesuai dosis dan berat ikan
No.
Kriteria
UnjukKerja
1.
Spuit
injection
yang tepat
disiapkan
Urutan Kerja
Tingkat
kemajuan Catatan
yg dicapai
K BK
1. Spuit injection disiapkan
sesuai volume yang
dibutuhkan berdasarkan
ukuran dan bobot ikan
(jarum kecil atau besar,
volume kecil atau besar)
2. Ijection yang akan
digunakan distirilisasikan
terlebih dahulu dengan
menggunakan akuabides
dengan cara ; ambil
akuabides dengan
injection sampai batas
Modul Penyuntikan Hormon
Halaman - 19
maksimal injection lalu
akuabides dibuang keluar
2.
Hormon
1. Ambil hormon ovaprim
dalam spuit
sesuai dosis (ukuran dan
injection
jenis ikan) dengan
sesuai
menggunakan spuit
dosis dan
injection
berat ikan
disiapkan
2. Encerkan hormon dalam
spuit injection dengan
menambah larutan
fisiologis/akuabides
berbandaing 1 kali dosis,
lalu tarik spuit sampai
batas maksimal dan
kocok sampai merata
Keterangan :
Nilai K : Kompeten
TK : Tidak Kompeten
Paraf Peserta : …………..
Modul Penyuntikan Hormon
Paraf Pelatih : ……………
Halaman - 20
BAB V
MENYUNTIKAN HORMON
A. Lembar Informasi
Judul Modul
:
Elemen
:
Kompetensi
A. Informasi Pokok
Penyuntikan Hormon
Menyuntikan hormon ke induk ikan sesuai
prosedur teknis penyuntikan
Arah jarum suntikan adalah miring (sekitar 45 o) ke arah kepala.
Penyun-tikan ke tubuh ikan dapat dilakukan dengan meletakkan
ikan pada tatakan bila ikannya besar atau dengan memegangnya
(gunakan tangan kiri) bila ikannya kecil. Penyuntikan ini dapat
dilakukan di luar ataupun di dalam air.
Gambar cara menyuntikan hormon
Teknik penyuntikan dapat dilakukan pada 3 (tiga) lokasi yaitu
penyuntikan pada punggung, penyuntikan pada perut dan
penyuntikan pada pangkal ekor, seperti pada gambar dibawah ini :
Keterangan gambar :
a. Penyuntikan pada punggung
b. penyuntikan pada pangkal ekor
c. penyuntikan pada perut
Modul Penyuntikan Hormon
Halaman - 21
Ukuran induk, kadar hormone (“ovaprim”), jumlah suntikan, waktu
laten dan cara pengeluaran telur/sperma (pemijahan) beberapa
jenis ikan.
Jenis ikan
Ukuran
induk
(gram)
Pangasius sp. (Patin)
1000 4000
1000 –
4000
60 –
300
10 – 50
Kadar
hormon
Betina/jan
tan
0,5/0,3
ml/kg
0,5/0,3
ml/kg
1,0/0,6
ml/kg
0,5/0,5
ml/kg
0,8/0,8
ml/kg
0,8/0,8
ml/kg
0,5/0,5
ml/kg
1,0/0,6
ml/kg
Platysomasp.(Tiger
catfish)
Botia macracanthus
(Botia)
Botia lokahata (Botia
India)
Synodontis
niger
30 –
(Sinodontis)
100
Platydoras
sp. 10 – 60
(Platydoras)
Ctenopoma sp.(Ikan
20 –
daun)
100
Ballanteocheilus
1000 –
melanopterus(Balash
3500
ark)
Clariasgaripienus(Lel
800 –
0,3/0,3
e dumbo)
2000
ml/kg
Ephalzeorhynchus
10 – 80
0,8/0,8
sp.(Redfin)
ml/kg
Lepisosteus oculatus
800 –
1,0/1,0
(Aligator)
2000
ml/kg
(Sumber : Darti Satyani Lesmana 2009)
Jumla
h
suntika
n
2x
2x
2x
1x
1x
1x
1x
2x
1x
1x
2x
Waktu
laten (
0
26 – 30
C)
20 - 22
jam
20 - 22
jam
11 – 20
jam
6 – 10
jam
20 – 22
jam
15 – 20
jam
10 – 15
jam
15 – 22
jam
10 – 15
jam
6 – 10
jam
22 – 30
jam
B. Informasi Penunjang
Pada ikan-ikan yang aktif bergerak dan ikan besar pembiusan
sebelum dilakukan penyuntikan amat dianjurkan. Hal ini
dikerjakan untuk mengurangi rasa sakit dan menghindari ikan
meloncat saat jarum masuk kebadannya.
Modul Penyuntikan Hormon
Halaman - 22
Alami
Alami
B. Lembar Praktek Unjuk Kerja
Judul Modul
:
Penyuntikan Hormon
Elemen
Kompetensi
Alat dan Bahan
:
Menyuntikan hormon ke induk ikan sesuai prosedur teknis penyuntikan
:
Informasi
Waktu
:
:
1. Alat : Alat suntik, Baskom/tampah, lap/kain
2. Bahan :
- Induk matang gonad jantan dan betina
- Hormon (ovaprim/ HCG/ hipofisa ikan)
- Aqua bidest/larutan fisiologis
Prosedur teknis penyuntikan hormon ke induk ikan
2 JP @ 45 menit
No.
1.
2.
Kriteria Unjuk
Kerja
Handuk basah
diletakkan di atas
meja/tatakan kerja
Induk siap pijah
diletakkan di atas
handuk
Modul Penyuntikan Hormon
Urutan Kerja/Kegiatan
Alat Bantu
1. Handuk/kain dibasahkan terlebih dahulu (agar ikan nyaman),
2. Kemudian letakkan kain/lap didalam baskom/ diatas tampah
kain/ handuk,
tampah/
baskom
Ikan diangkat ke atas
tampah/baskom/telapak tangan dan
diselimuti oleh handuk/kain dengan
memegang induk ikan secara kuat dan
hati
Handuk/
kain, tampah/
baskom
Halaman - 23
3.
Hormon sesuai
dosis disuntikkan
menggunakan spuit
injeksi
Hormon disuntikan secara hati-hati pada bagian dorsal atau
bagian ventral ikan baik intra muskuler (dalam otot) maupun
intra peritoneal (dalam tulang belakang)
*Catatan: sesuaikan dengan jenis ikan dan ukuran ikan.
Handuk/
kain, meja/
tatakan,
spuit/alat
suntik
a.Punggung, b.pangkal ekor, c. Perut
Contoh penyuntikan pada
bagian punggung ikan (intra
muskuler)
Contoh penyuntikan pada
perut
Modul Penyuntikan Hormon
Halaman - 24
C. Lembar Evaluasi
Nama Peserta
Judul Modul
:
:
Elemen
Kompetensi
Tugas:
:
Penyuntikan Hormon
Menyuntikan hormon ke induk ikan sesuai
prosedur teknis penyuntikan
1. Jelaskan bagaimana penyiapan hormon dalam spuit injection
2. Sebutkan bagian – bagian tubuh ikan yang dapat dilakukan
penyuntikan
Nilai K :Kompeten
TK :Tidak kompeten
Paraf Pelatih : ……………
Modul Penyuntikan Hormon
Halaman - 25
D. Lembar Kemajuan Berlatih
Nama Peserta
Judul Modul
:
:
Elemen
Kompetensi
:
Penyuntikan Hormon
Menyuntikan hormon ke induk ikan sesuai
prosedur teknis penyuntikan
No.
Kriteria
UnjukKerja
Urutan Kerja
1.
Handuk basah
diletakkan di
atas
meja/tatakan
kerja
2.
Induk siap
pijah
diletakkan di
atas handuk
Ikan diangkat ke atas
tampah/baskom dan
diselimuti oleh
handuk/kain dengan
memegang induk ikan
secara kuat dan hati
3.
Hormon
sesuai dosis
disuntikkan
menggunakan
spuit injeksi
Hormon disuntikan
secara hati-hati pada
bagian dorsal atau
bagian ventral ikan
baik intra muskuler
(dalam otot) maupun
intra peritoneal (dalam
tulang belakang)
Tingkat
kemajuan Catatan
yg dicapai
K
BK
1. Handuk/kain
dibasahkan terlebih
dahulu (agar ikan
nyaman),
2. Kemudian letakkan
kain/lap didalam
baskom/ diatas
tampah
Keterangan :
Nilai K : Kompeten
BK : Belum Kompeten
Paraf Peserta : …………..
Modul Penyuntikan Hormon
Paraf Pelatih : ……………
Halaman - 26
BAB VI
MEMASUKKAN INDUK KE DALAM WADAH PEMIJAHAN
A. Lembar Informasi
Judul Modul
:
Penyuntikan Hormon
Elemen
: Memasukkan induk jantan dan betina dalam
Kompetensi
satu wadah pemijahan sesuai prosedur
A. Informasi Pokok
Induk jantan dan betina yang telah disuntikkan dengan hormon
selanjutnya di masukkan kedalam wadah pemijahan yang telah
dipersiapkan dengan mempertimbangkan ratio jantan dan betina.
Wadah pemijahan yang digunakan dapat berupa ; gentong,
akuarium, kolam beton, bak fiber, botol dan lain-lain yang telah
dilengkapi dengan subtrat untuk mengumpulkan telur.
B. Informasi Penunjang
Kondisi wadah pemijahan harus bersih dan aman untuk
berlangsungnya proses pemijahan.
Modul Penyuntikan Hormon
Halaman - 27
B. Lembar Praktek Unjuk Kerja
Judul Modul
:
Penyuntikan Hormon
Elemen
Kompetensi
Alat dan Bahan
:
Memasukkan induk jantan dan betina dalam satu wadah pemijahan sesuai prosedur
:
1. Alat
Informasi
Waktu
:
:
Prosedur memasukkan induk jantan dan betina dalam satu wadah pemijahan
1 JP @ 45 menit
No.
1.
Kriteria Unjuk
Kerja
Wadah
pemijahan
disiapkan
: Wadah pemijahan (bak/akuarium/kolam), serok ikan, sikat, spon/lap,
aerasi-set,ember
2. Bahan : Induk matang gonad jantan dan betina
Urutan Kerja/Kegiatan
1. Wadah pemijahan dibersihkan dari
kotoran dengan cara menyikat wadah
pemijahan dan kemudian disiram
dengan air sampai bersih
2. Wadah pemijahan diisi air sesuai
dengan kebutuhan dan ditasang aerasi
Modul Penyuntikan Hormon
Alat Bantu
Wadah
(bak/
kolam/
akuarium),
sikat,
spon/lap,
substrat
telur,
aerasi-set,
ember
Halaman - 28
3. Lengkapi wadah pemijahan dengan
substrat tempat mengumpul telur dan
aerasi
2.
Induk ikan yang
telah
disuntikkan
dimasukkan ke
dalam wajah
pemijahan
sesuai dengan
prosedur
Modul Penyuntikan Hormon
1.Induk ikan yang telah disuntikkan hormon diangkat secara perlahan
dan hati-hati
2.Induk dimasukkan ke dalam wadah pemijahan sesaat setelah
penyuntikan
Wadah
(bak/
kolam/
akuarium),
serok
induk,
induk
Halaman - 29
C. Lembar Evaluasi
Nama Peserta
Judul Modul
:
:
Elemen
Kompetensi
:
Penyuntikan Hormon
Memasukkan induk jantan dan betina dalam
satu wadah pemijahan sesuai prosedur
Tugas:
1. Jelaskan persiapan kolam pemijahan !
2. Jelaskan cara memasukkan induk ke dalam wadah pemijahan !
Nilai K :Kompeten
BK :Belum kompeten
Paraf Pelatih : ……………
D. Lembar Kemajuan Berlatih
Nama Peserta
Judul Modul
:
:
Elemen
Kompetensi
:
Penyuntikan Hormon
Memasukkan induk jantan dan betina dalam
satu wadah pemijahan sesuai prosedur
No.
Kriteria
UnjukKerja
1.
Wadah
pemijahan
disiapkan
Urutan Kerja
Tingkat
kemajuan Catatan
yg dicapai
K BK
1.Wadah pemijahan
dibersihkan dari kotoran
dengan cara menyikat
wadah pemijahan dan
kemudian disiram dengan
air sampai bersih
2. Wadah pemijahan diisi
air sesuai dengan
kebutuhan dan ditasang
aerasi
Modul Penyuntikan Hormon
Halaman - 30
3. Lengkapi wadah
pemijahan dengan
substrat tempat
mengumpul telur dan
aerasi
2.
Induk ikan
yang telah
disuntikkan
dimasukkan ke
dalam wajah
pemijahan
sesuai dengan
prosedur
1.Induk ikan yang telah
disuntikkan hormon
diangkat secara
perlahan dan hati-hati
2.Induk dimasukkan ke
dalam wadah pemijahan
sesaat setelah
penyuntikan
Keterangan :
Nilai K : Kompeten
BK : Belum Kompeten
Paraf Peserta : …………..
Modul Penyuntikan Hormon
Paraf Pelatih : ……………
Halaman - 31
Modul Penyuntikan Hormon
Halaman - 32
BAB VI
PENUTUP
Modul ini disusun sebagai acuan dalam proses belajar mengajar pada
mata diklat “Penyuntikan Hormon” bagi para pelatih dan peserta
pelatihan Pemijahan Induk Ikan Hias Secara Buatan.
Setelah mengikuti mata diklat ini peserta diharapkan dapat
menerapkannya ditempatnya masing-masing, sehingga tujuan dan
sasaran pelatihan dapat tercapai dengan baik.
Modul Penyuntikan Hormon
Halaman - 33
DAFTAR PUSTAKA
Bangalore, I. Sundararaj. and S. Vasal. 1976. Photoperiod and
temperature control in the
regulation of reproduction in the
female catfish, Hetyeropneustus fosilis. J. Fish
Res. Board. Can.
33:959-973.
Hails A.J. and Z. Abdullah. 1982. Reproductive biology of the tropical fish,
Trichogaster pectoralis (Regan). J. Fish. Biol. 21:157-170.
Hardjamulia A. 1992. Teknologi pembenihan ikan jelawat (Leptobarbus
hoeveni) secara terkontrol. Seri Pengembangan Hasil penelitian
perikanan. No. PHP/KAN/PATEK/001/1992. Balitbang Pertanian
25pp.
Komarudin O. and J. Slembrouck. 2003. Fish health management. In.
Technical Manual for Artificial Propagation of the Indonesian
Catfish, Pangasius jambal. Edited by. J. Slembrouck, O. Komarudin,
Maskur and M. legendre. IRD dan Departemen Kelautan dan
Perikanan. Jakarta .11-124.
Kuo C. M., C. E. Nash and Z. H. Shehadeh. 1974. The effects of
temperature and photoperiod on ovarian development in captive
grey mullet (Mugil cephalus L.). Aquaculture 3: 25-43.
Lam T. J. 1983. Environmental influences on gonadal activity in fish. In.
Fish Physiology W. S. Hoar; D. J. Randall and E.M. Donaldson
(Editors). Academic Press.New York -Toronto. 65-101.
Lam T. J. 1995. Induced spawning in fish. In. Cheng and Chiu (Editors):
Reproduction and Culture of Milkfish. The Oceanic Institute and
Tungkang marine Laboratory. Taiwan. 14 - 46.
Lesmana D.S dan I. Dermawan. 2001. Budidaya ikan hias air tawar
popular. Cet. II. Penebar Swadaya. Jakarta 160. hal.
Lingga P. dan H. Susanto. 1989. Ikan Hias Air tawar. PN Penebar
Swadaya. Jakarta. 55 - 59.
Satyani D. L. dan D. Daelami 2009. Panduan Lengkap Ikan Hias Air Tawar
populer. Penebar Swadaya. Jakarta.266 hal.
Woynarowich E. and L. Hovartyh. 1980. The artificial propagation of
warmwater
finfishes. A manual for extension. Fisheries
Technical Paper. No. 201. FAO. Rome.617.
Zairin M. Jr. 2003. Endokrinologi dan perannya bagi masa depan
perikanan Indonesia. Orasi Ilmiah Guru Besar Tetap Ilmu Fisiologi
Reproduksi dan Endokrinologi Hewan Air Fakultas Perikanan dan
Kelautan IPB. Bogor. 55 hal.
Modul Penyuntikan Hormon
Halaman - 34
Zonneveld N.; Rustidja; W. A. J. Viveen and W. Mudana. 1988. Induced
spawning and egg incubation of the asian catfish, Clarias batrachus.
Aquaculture 74: 41-47.
Modul Penyuntikan Hormon
Halaman - 35
TIM PENYUSUN MODUL
No.
Nama
Institusi
1.
Priyantini Dewi, SE., MM.
Pusat Pelatihan KP
2.
Pusat Pelatihan KP
3.
Lusia Dwi Hartiningsih, A.Pi
Dra. Darti Satyani, MS
4.
Nina Meilisza, S.Pi
Balitbang Budidaya
Ikan Hias - Depok
5.
Rika Putri, S.St.Pi
BPPP Tegal
6.
Ady Sabana, S.Pi., M.Sc.
Pusat Pelatihan KP
7.
Suhana SE.
Pusat Pelatihan KP
8.
Christien Natalia T., S.St.Pi.
Pusat Pelatihan KP
Helmi Nugraha P., A.Md.
Pusat Pelatihan KP
9.
Modul Penyuntikan Hormon
Balitbang Budidaya
Ikan Hias - Depok
Halaman - 36
Download