SIARAN PERS BERSAMA PELUNCURAN “ARAH JALAN

advertisement
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
REPUBLIK INDONESIA
No.SP-47/DKNS/OJK/12/2014
Nomor : HmsKLH-120/12/2014
SIARAN PERS BERSAMA
PELUNCURAN “ARAH JALAN KEUANGAN BERKELANJUTAN DAN BUKU PEDOMAN
ENERGI BERSIH”
Jakarta, 5 Desember 2014. Hari ini Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama dengan Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia meluncurkan “Arah Jalan Keuangan
Berkelanjutan (Roadmap Sustainable Finance) yang berisi paparan rencana kerja program
keuangan berkelanjutan untuk industri jasa keuangan di bawah pengawasan OJK, yaitu perbankan,
pasar modal dan Industri Keuangan Non Bank (IKNB). Peluncuran dihadiri oleh Menteri Lingkungan
Hidup DR. Ir. Siti Nurbaya, MSc dan Ketua Dewan Komisioner OJK DR.Muliaman D.Hadad, SE,
MPA.
Peluncuran Arah Jalan Keuangan Berkelanjutan ini merupakan salah satu bentuk pelaksanaan
Nota Kesepahaman antara OJK dan Kementerian Lingkungan Hidup (saat ini menjadi Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan) yang dilakukan pada 26 Mei 2014.
Arah Jalan Keuangan Berkelanjutan ini bertujuan untuk menjabarkan kondisi yang ingin dicapai
terkait keuangan yang berkelanjutan di Indonesia dalam jangka menengah (2015-2019) dan
panjang (2015-2024) bagi industri jasa keuangan yang berada di bawah pengawasan OJK serta
untuk menentukan dan menyusun tonggak perbaikan terkait keuangan berkelanjutan. Roadmap ini
akan menjadi acuan bagi OJK dan pelaku industri jasa keuangan serta pihak-pihak lain yang
memiliki kepentingan untuk mendukung pembangunan berkelanjutan terutama pemerintah, pelaku
industri maupun lembaga internasional.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, DR. Ir. Siti Nurbaya, MSc, dalam sambutan nya
menyatakan, “Peran Sustainable Financing diharapkan menjadi salah satu alat atau instrumen
pengungkit untuk solusi pemecahan permasalahan pengelolaan lingkungan nasional maupun global
serta dapat sekaligus mendorong peningkatkan daya saing jasa keuangan bank dan jasa keuangan
non bank nasional.”
Arah Jalan Keuangan Berkelanjutan ini akan menjadi bagian dari Masterplan Sektor Jasa
Keuangan Indonesia serta digunakan sebagai acuan bagi pemangku kepentingan keuangan
berkelanjutan lainnya.
Sementara itu Ketua Dewan Komisioner OJK DR.Muliaman D. Hadad, SE, MPA. menyatakan,
“Program keuangan berkelanjutan tidak hanya berupaya untuk meningkatkan porsi pembiayaan
namun juga untuk meningkatkan daya tahan dan daya saing lembaga jasa keuangan. Arah
pengembangan untuk peningkatan daya tahan dan daya saing didasari atas pemikiran bahwa
sustainable finance merupakan sebuah tantangan dan peluang baru dimana LJK dapat
memanfaatkan untuk tumbuh dan berkembang dengan lebih stabil.”
Beberapa hal yang akan dilakukan terkait Arah Jalan Keuangan Berkelanjutan ini antara lain:
Pada bidang Kebijakan Prinsip dan definisi Keuangan Berkelanjutan mulai 2015 – 2016akan
membuat kebijakan/aturan yang menjadi payung kebijakan keuangan berkelanjutan dan panduan
pengawasan implementasi keuangan berkelanjutan.
1
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
REPUBLIK INDONESIA
Pada bidang Kebijakan Porsi Keuangan Berkelanjutan mulai 2015 – 2016 akan membuat
kebijakan/aturan yang mendorong Lembaga Jasa Keuangan (LJK) untuk menyalurkan pembiayaan
ramah lingkungan Sebagai contoh, peningkatan porsi pembiayaan ramah lingkungan dengan
insentif ijin penurunan porsi pembiayaan produktif. Peningkatan pembiayaan ramah lingkungan
dapat dilakukan untuk sektor produktif maupun konsumtif.
Pada bidang Insentif Prudensial mulai 2015 – 2016 akan memberikan insentif prudensial antara
lain: ATMR dengan memperhatikan mekanisme mitigasi risiko, dan pada bidang Insentif Fiskal
mulai 2016 – 2018 akan mendorong pemerintah memberikan insentif fiskal seperti tax holiday dan
feed-in-tariff.
Keuangan berkelanjutan (sustainable finance) di Indonesia merupakan dukungan menyeluruh dari
industri jasa keuangan untuk pertumbuhan berkelanjutan yang dihasilkan dari keselarasan antara
kepentingan ekonomi, sosial, dan lingkungan.
Selain peluncuran Arah Jalan Keuangan Berkelanjutan, pada kesempatan ini juga diterbitkan buku
“Pedoman Energi Bersih” berisikan proses bisnis, analisi keuangan dan teknis termasuk aspek
manajemen risiko serta berbagai regulasi terkait atas proyek proyek energi baru terbarukan yang
disusun atas kerjasama berbagai pihak yaitu KLH, OJK, BKF-Kemenkeu, Bappenas, ESDM,
Perbanas, Asosiasi Asuransi Umum, Asosiasi Lembaga Pembiayaan, BEI, IFC dan US-AID.
Penerbitan buku ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada LJK dalam peningkatan porsi
pembiayaan berkelanjutan khususnya untuk area energi baru terbarukan. Dukungan untuk
pengembangan energi baru terbarukan dirasakan penting sejalan dengan kebutuhan energi yang
cukup tinggi untuk mendorong pembangunan nasional. Pada tahap selanjutnya akan dikeluarkan
buku pedoman sejenis untuk sektor prioritas di bidang energi, pertanian, industri, infrastruktur dan
UMKM.
***
Untuk Informasi Lebih Lanjut:


Ir. Lucky Fathul Aziz Hadibrata, MS, Deputi Komisioner OJK Manajemen Strategis I.B. Tlp:
021-3858001 Email: [email protected]
Drs. Imam Hendargo Abu Ismoyo, MA, Deputi Tata Lingkungan Kementerian Lingkungan
Hidup dan Kehutanan; Telp: 021-8580104; e-mail: [email protected] / www.menlh.go.id
2
Download