BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum Dalam teori dasar umum penulis menjadi teori dasar umum 2.1.1 Pengertian Komunikasi Komunikasi mengandung makna bersama-sama (common). Istilah komunikasi atau communication berasal dari bahasa latin, yaitu communication yang berarti pemberitahuan atau pertukaran. Para ahli mendefinisikan komunikasi menurut sudut pandang mereka masingmasing, karena ilmu komunikasi dikembangkan dari ilmuwan yang berasal dari berbagai disiplin ilmu. Pengertian komunikasi dari beberapa ahli yang diterjemahkan oleh (Wiryanto, 2008:6), antara lain; Trenholm dan Jensen (1996): “Komunikasi adalah suatu proses dimana sumber mentransmisikan pesan kepada penerima melalui berbagai saluran”. Hoveland (1948): “Komunikasi adalah proses di mana individu mentransmisikan stimulus untuk mengubah perilaku individu yang lain”. Gode (1969): “Komunikasi adalah suatu proses yang membuat kebersamaan bagi dua atau lebih yang semula monopoli oleh satu atau beberapa orang”. Rogers dan Kincaid (1981): “Komunikasi adalah suatu proses di mana dua orang atau lebih membentuk atau melakuakan pertukaran informasi antara satu 10 11 sama lain, yang pada gilirannya terjadi saling pengertian yang mendalam”. Komunikasi sudah banyak didefinisikan oleh banyak orang, jumlahnya sebanyak orang yang mendefinisikannya. Jika dianalisis dari banyak pengertian tersebut, pada prinsipnya dapat disimpulkan bahwa komunikasi mengacu pada tindakan, oleh satu orang atau lebih, yang mengirim dan menerima pesan yang terdistrosi oleh gangguan (noise), terjadi dalam suatu konteks tertentu, mempunyai pengaruh tertentu, dan ada kesempatan untuk melakukan umpan balik. Sumber dan penerima pesan bisa disebut sebagai komunikator (sumber) dan komunikan (penerima) adalah satu kesatuan yang tidak terpisahkan untuk menegaskan bahwa setiap orang yang terlibat dalam komunikasi adalah sumber (pembicara) sekaligus penerima (pendengar yang berinisiatif untuk berkomunikasi) 2.1.1.1 Model komunikasi dua arah Dalam setiap komunikasi akan menjadi efektif apabilla memiliki arus komunikasi dua arah atau juga yang biasa disebut dengan komunikasi interaksional, dimana apabila seorang komunitor dan komunikan dapat berubah posisinya, komunikator dapat bertukar menjadi komunikan dan begitu juga sebaliknya, dalam hal ini dapat dikatakan bahwa komunikasi adalah suatu proses, upaya yang disengaja dan mempunyai tujuan, menuntut adanya partisipasi dan kerja sama dari para pelaku yang terlibat, hal yang simbolis, bersifat transaksional, hal yang menembus faktor ruang dan waktu. 12 Berikut gambar komunikasi dua arah menurut (Berelson, 1968 dalam Hubeis 2012:5) Gambar 2.1.1.1 Model Komunikasi dua arah Bernard Berelson (1968) Sumber : Hubeis, 2012:5 Komunikasi digambarkan selalu melingkar yang menafsirkan bahwa komunikasi dalam model ini akan terus berlangsung. Model komunikasi dua arah dapat juga menjadi model universal komunikasi yang mengandung unsur-unsur dalam setiap tindakan komunikasi, adanya unsur-unsur noise dalam komunikasi serta media yang digunakan. Komunikasi dua arah yang terus menerus adalah untuk mencegah keterasingan dan untuk membangun hubungan, serta selalu melakukan evaluasi dan riset terhadap lingkungan untuk menentukan langkah atau penyesuaian yang dibutuhkan bagi sosial yang harmonis. 13 2.1.1.2 Model Komunikasi dalam Public Relations Dalam public relations terdapat banyak bentuk dan model komunikasi yang di pratikan pada kegiatan-kegiatan public relations, dalam public relations terdapat berbagai macam khlayak yang akan dihadapi oleh Praktisi PR, khalayak PR itu dari eksternal perusahaan & Internal perusahaan dan jumlah audiens sedikit sampai banyak, (Everett M. Rogers, 1986 dalam Wiryanto, 2008:22) membedakan karakteristik komunikasi sebagai berikut: komunikasi antarpribadi, komunikasi interaktif dan komunikasi media massa yang berdasarkan pada faktor-faktor arus informasi, segmentasi khalayak, derajat interaktif, dan kontrol terhadap arus informasi. Karakteristik komunikasi tersebut dapat dijelaskan berikut ini. 14 Tabel 2.1.1.2. Karakteristik Komunikasi Sifat Saluran Komunikasi Komunikasi Komunikasi Komunikasi antarpribadi Interaktif Media Massa Arus Informasi One to few Many to many One to many Individu Peserta Komunikasi Interaktif Organisasi Media Sumber Khalayak Segmentasi Khalayak Rendah Tinggi Tinggi (massifikasi) (demassifikasi) (demassifikasi) Tingkat Interaktif Tinggi Tinggi Rendah Arus Balik Cepat Bisa cepat, bisa tunda Cepat/ Tunda Asynchronicity Rendah Tinggi untuk Media baru Rendah/ Tinggi Emosi Sosial vs. Task – Related Content Tinggi Emosionalsosial Rendah Rendah Non-Verbal Sulit Bisa untuk media baru Media Visual bisa, Media Audio tidak. Kontrol Arus Informasi Oleh peserta komunikasi Peserta Komunikasi Kontrol khalayak kecil Kebebasan Pribadi Rendah Biasanya rendah Tinggi Sumber : Wiryanto, 2008:22 Dari karakteristik komunikasi yang diatas adalah karakteristik yang sering dilakukan oleh praktisi PR. 15 Komunikasi interaktif adalah bentuk komunikasi melalui media massa yang memiliki arus infomasi bertaraf dua arah dan segmentasi khalayaknya bersifat demassifikasi. Demassifikasi berarti arus informasi yang diterima oleh khalayak bersifat pribadi. Sedangkan media massa seperti siaran televisi atau radio bersifat massifikasi, karena semua orang dapat menerima pesan media tersebut. Asynchronous diartikan sebagai proses komunikasi terus berlangsung, meskipun pihak penerima tidak berada di tempat, seperti pengiriman e-mail, SMS atau pemakaian answering machine pada pesawat telepon. 2.1.2 Pengertian Public Relations Public relations merupakan pendekatan yang sangat strategis dengan menggunakan konsep-konsep komunikasi (Kasali 2005). Public relations adalah bagian dari ilmu komunikasi, karena di dalam public relation banyak penerapan dan praktek-praktek ilmu, teori dan prinsipprinsip komunikasi. Dalam praktiknya Public Relations seperti jembatan yang menjembatani antara perusahaan dengan publik, public relations-lah yang membentuk dan menjaga baik reputasi dan citra dari sebuah perusahaan, public relations adalah hal pokok dalam dunia modern yang rumit ini, guna memuluskan proses komunikasi dan pemahaman. public relations mencakup riset dan analisis, penyusunan kebijakan, pemograman, komunikasi, dan umpan balik dari masyarakat yang terkena dampaknya. 16 Banyak pakar yang telah mengemukakan pendapatnya tentang definisi dan pengertian public relations karena masing-masing mempunyai dasar pandangan dan pemikiran sendiri, di samping itu dipengaruhi pula oleh factor temapt dan waktu dikemukan pendapat itu. Berikut pengertian public relations menurut para ahli yang diterjemahkan oleh (Suhandang, 2012:45), antara lain; Cutlip dan Center (1958): “Public Relations adalah suatu kegiatan komunikasi dan penafsiran, serta komunikasi-komunikasi dan gagasan-gagasan dari suatu lembaga kepada publiknya, dan pengkomunikasian informasi, gagasan-gagasan, serta pendapat dari publiknya itu kepada lembaga tadi, dalam usaha yang jujur untuk menumbuhkan kepentingan bersama sehingga dapat tercipta suatu persesuaian yang harmonis dari lembaga itu dengan masyarakat”. Glenn dan Denny Griswold (1948): “Public Relations merupakan suatu fungsi manajemen yang menilai sikap public, menyatakan kebijaksanaan dan prosedur (tata laksana) seseorang atau organisasi atas dasar kepentingan publik, dan melaksanakan rencana kerja untuk memperoleh pengertian dan pengakuan yang baik dari publik”. Public relations merupakan kegiatan komunikasi timbal balik antara suatu badan atau perusahaan dengan publiknya, serta menerima tanggapan dan aspirasi atau selera publiknya. Dengan pengertian demikian maka dalam perwujudannya sehari-hari public relations tampil sebagai organisasi manajemen yang menjadi wadah (sarana) untuk kepentingan operasionalnya, dan secara dinamis public relations bermakna kepentingan operasionalnya, dan secara dinamis public relations bermakna kegiatan komunikasi dengan public dalam rangka menciptakan harmonisasi yang menunjang pencapaian tujuan perusahaan di mana public relations itu berada. 17 Di dalam buku petunjuk teknis partisipasi pada event pariwisata yang dikeluarkan oleh Departemen Kebudayaan dan Pariwisata menjelaskan bahwa pentingnya Public Relations dalam Event kepariwisataan (2005;43) “Aktivitas kehumasan harus mampu meningkatkan reputasi produk/jasa yang anda jual dimata masyarakat. Pengaruh dari suatu kegiatan kehumasan yang baik yang dilakukan sebelum penyelenggaraan event/pameran yang dapat menarik pengunjung untuk mendatangi booth / stan anda. Dalam hal ini kegiatan kehumasan tidak sama dengan iklan. Iklan membujuk orang untuk membeli atau melakukan suatu tindakan setelah mereka membaca/melihatnya, sementara kegiatan kehumasan lebih kepada upaya untuk mencoba memperluas wawasan, pengetahuan dan pemahaman, kepercayaan dan nama baik dari produk/jasa yang anda miliki.“ 2.1.2.1 Fungsi Public Relations Fungsi PR dapat digambarkan sebagai pengontrol publik, mengarahkan apa yang dipikirkan atau dilakukan oleh orang lain dalam rangka memuaskan kebutuhan organisasi, merespon publik, mereaksi pengembangan, masalah, mencapai hubungan yang saling menguntungkan antara publiknya melalui hubungan harmonis (Hubeis, 2012:148) Terdapat empat fungsi penting public relations menurut Harold Burson, PR Reporter (Tips & Taktik), dalam (Wilcox, 2006:24), yakni : “Sensor terhadap Perubahan Sosial: Profesional public relations menangkap suara di tengah-tengah masyarakat yang memberikan petunjuk terhadap kebaikan atau keburukan bagi organisasi, serta membantu manajemen berjaga-jaga terhadap serangan gencar dan dampak dari isu tersebut. Nurani Perusahaan: Henry David Thoreau menulis: “Cukup beralasan bahwa sebuah badan hukum tidak memilki hati nurani”. Kata-kata itu bertuah dan merupakan kata-kata yang senantiasa diingat oleh professional public relations. Ciri ini menjadi dasar penyusunan uraian tugas pejabat public relations. 18 Komunikator. Banyak beranggapan bahwa komunikasi adalah peran utama public relations. Kemungkinan besar, mereka berpandangan demikian karena mereka membuang banyak waktu untuk menguasai kecakapan komunikasi dan sedikit sekali waktu untuk mengasah kemampuan sosial mereka. Komunikasi bukanlah peran utama, komunikasi adalah salah satu dari keempat peran penting public relations. Monitor Perusahaan: Fungsi ini membuat kebijakan dan program perusahaan cocok dengan harapan masyarakat. Semangat kalangan penguasa harus melingkupi pekerjaan praktisi public relations. Dan ini mungkin yang menjadi alasan paling kuat bagi pejabat public relations senior untuk melapor ke manajemen tingkat pusat”. Di dalam buku petunjuk teknis partisipasi pada event pariwisata yang dikeluarkan oleh Departemen Kebudayaan dan Pariwisata menjelaskan Fungsi Public Relations dalam Event kepariwisataan disebutkan bahwa membangun kesadaran, meningkatkan citra instansi/daerah anda, mendidik konsumen dan merubah opini masyarakat. (2005;44) Dari penjelasan di atas diketahui bahwa pentingnya peranan praktisi public relations dalam event kepariwisataan. 2.2 Teori Khusus 2.2.1 Strategi Public Relations Sebelum membuat rencana perlu juga menyusun strategi, berikut beberapa definisi dari para ahli yang diterjemahakan dalam (Oliver, 2007:2), yakni : J.L Thompson (1995) : “Strategi sebagai cara untuk mencapai sebuah hasil akhir: hasil akhir menyangkut tujuan dan sasaran organisasi. Ada strategi yang luas untuk keseluruhan organisasi dan strategi kompetitif untuk masingmasing aktivitas. Sementara itu, strategi fungsional mendorong secara langsung strategi kompetitif ” 19 Bennett (1996) : “Arah yang dipilih organisasi untuk diikuti dalam mencapai misinya” Baik dan efektifnya dan strategi begitu penting dalam PR tidak terjadi begitu saja. Inti dari setiap kampanye PR adalah penelitian, perencanaan, dan strategi. Strategi public relations adalah cara seorang PR sukses menjalankan kegiatan-kegiatan PR, dimana kegiatan-kegiatan PR pun banyak macamnya, beberapa diantaranya adalah publisitas dan menjaga hubungan baik dengan para Stakeholders, dengan melakukan strategi-strategi di atas akan berpengaruh terhadap kesuksesan kegiatan, menurut (Oliver, 2007:2), yakni : “Keputusan public relations melibatkan situasi yang kompleks pada tingkat korporasi, unit bisnis, atau tingkat stakeholders lainnya yang mungkin mempengaruhi atau dipengaruhi oleh banyak pihak dalam organisasi” Berikut pengertian strategi public relations menurut Keith Butterick, Pengantar public relations (2012:149): “Strategi PR adalah pendekatan menyeluruh bagi sebuah kampanye atau program dan penjelasan rasional di belakang program taktis dan akan didikte dan ditentukan oleh persoalan yang muncul dari analisis dan penelitian.” Program PR yang ideal seharusnya berdasarkan pada struktur RACE yang berakronim R untuk Research atau Riset, A untuk Action atau Aksi, C untuk Communication atau Komunikasi dan E untuk Evaluation atau Evaluasi (Butterick, 2012:149), jika diimplementasikan kedalam kegiatan publisitas dan menjaga hubungan baik itu mengartikan bahwa seorang praktisi PR memahami dan mengerti bagaimana menyusun kegiatan atau kampanye PR yang sukses. 20 Strategi Public Relations mencakup kedalam tiga bidang (Oliver, 2007:3), yakni : “Strategi komunikasi bisnis, yang meliputi permasalahan pemerintah atau public dan reputasi korporasi. Strategi internal atau sumber daya manusia, yang meliputi karyawan, manajer, direktur, dan pemegang saham. Strategi komunikasi pemasaran yang terintegrasi”. Strategi Public Relations dilakukan berdasarkan kegiatan dan aktivitas PR yang dilakukan, berikut kegiatan atau aktivitas PR (Hubeis, 2012: 152), yakni: “Komunikasi: Pertukaran ide, pendapat atau pesan melalui visual, lisan atau tulisan. Publisitas: dieseminasi pesan yang terencana melalui media tertentu, tanpa bayaran, untuk meningkatkan minat terhadap perusahaan/organisasi. Promosi: aktivitas mengkreasi atau menstimulasi perhatian terhadap produk, orang, organisasi, atau kasus. Press agentry: melalui soft news stories. Intergrated Marketing: fungsi PR pendukung pemasaran dan tujuan beriklan sebuah organisasi. Manajemen Issue: identifikasi, memonitor aksi public, atau reaksi publik terhadap organisasi. Manajemen krisis: menghadapi krisis, bencana, atau kegiatan negatif yang tidak terencana dan memaksimalkan ekses positif yang dapat diraih. Public Information Officer: sebagai penghubung antara lembaga pemerintah dan media. Public Affairs/Lobbyist: bekerja mewakili perusahaan untuk menghadapi politisi, perangkat pemerintah yang berperan menentukan kebijakan, dan undang-undang untuk mempertahankan status quo atau mengubahnya. Financial Relations: menghadapi dan mengkomunikasikan informasi kepada pemegang saham atau masyarakat pemodal. Community Relations: memantapkan dan meningkatkan hubungan antara organisasi dan masyarakat. Internal Relations: memantapkan dan meningkatkan hubungan dengan orang-orang yag berada dan memiliki hubungan di dalam organisasi. Industry Relations: memantapkan dan meningkatkan hubungan dengan grup minoritas dan individual. Media Relations: memantapkan dan meningkatkan dengan media. 21 Publicity Diplomacy: memantapkan dan meningkatkan hubungan untuk membuka jalur perdagangan, pariwisata dan kerjasama antar Negara. Event Management: menyiapkan, merencanakan, melakukan kegiatan yang bermanfaat dalam suatu waktu. Sponsorship: menawarkan atau menerima bantuan dana dengan imbalan public exposure. Cause/Relationship Marketing: memantapkan dan meningkatkan hubungan dengan konsumen. Fund Raising: memantapkan dan meningkatkan hubungan atas nama sektor nonprofit untuk mendorong terkumpulnya dana serta bantuan”. Penulis akan memfokuskan pada kegiatan atau aktivitas PR pada bagian Publisitas dan menjaga hubungan baik dengan stakeholders atau Public Affairs, Public Diplomacy, Community Relations, Internal Relations dan kegiatan Relations lainnya. Kegiatan publisitas yang sukses membutuhkan riset mengenai apa saja Tools atau alat yang tepat mensukseskan kegiatan atau kampanye PR, jika sudah melakukan riset lalu melakukan aksi rencana-rencana yang telah disusun dilakukan, agar kegiatan atau kampanye PR dapat sukses dibutuhkan komunikasi kepada publik mengenai informasi dan daya tarik kegiatan atau kampanye PR tersebut lalu yang terakhir melakukan evaluasi terhadap kegiatan publisitas yang sudah dilakukan agar kedepannya apabila ada kegiatan atau kampanye PR yang serupa dapat menjadi lebih baik lagi. Menjaga hubungan baik dengan stakeholders adalah kegiatan memantapkan dan meningkatkan hubungan antara organisasi dengan stakeholders. Kegiatan menjaga hubungan baik dengan stakeholders membutuhkan riset seperti siapa saja publik yang terlibat kedalam kegiatan ini sehingga kedepannya menjadikan para stakeholders yang telah dipilih sebagai prioritas utama dalam menjalin hubungan baik, lalu setelah melakukan riset lakukan 22 aksi untuk aksi dalam menjaga hubungan baik dengan stakeholders sebaiknya dilakukan berkelangsungan karena hubungan yang baik dapat berimbas terhadap reputasi dan citra perusahaan, organisasi atau perorangan setelah melakukan aksi lakukan komunikasi yang baik walaupun setelah melakukan kegiatan atau kampanye PR karena kedepannya demi kelancaran kegiatan atau kampanye PR perusahaan, organisasi atau perorangan, lalu evaluasi kegiatan-kegiatan menjaga hubungan baik dengan stakeholders cenderung menaikan reputasi atau sebaliknya menurunkan reputasi kegiatan atau kampanye public relations yang dilakukan. 2.2.2 Tools untuk menjalankan strategi public relations Penulis telah memfokuskan untuk membahas strategi publisitas dan menjaga hubungan baik dengan stakeholders. Sebelum menentukan tools atau alat yang tepat dalam kegiatan publikasi dan kegiatan menjaga hubungan baik, harus dilakukan analisis terlebih dahulu. Ketika mengidentifikasi strategi yang akan diikuti perusahaan, kita perlu memahami dan sadar akan lingkungan di mana mereka beroperasi dan inilah mengapa penelitian yang dilakukan sebelum kampanye dimulai, begitu penting (Butterick, 2012:149) Ada dua tipe analisis yang sering dilakukan tidak hanya pada bidang ilmu komunikasi tetapi juga pada bidang ilmu lain yakni Analisis SWOT dan Analisis PEST (Butterick, 2012:149). 23 Analisis SWOT merupakan akronim dari Strength, Weakness, Opportunities, Threaths, Analisis mengenai kekuatan, kelemahan, kesempatan dan ancaman yang teridentifikasi. Analisis PEST merupakan akronim Politik, Ekonomi, Sosial dan Teknologi, Analisis ini mengenai analisa lingkungan luar kegiatan atau kampanye PR yang mempengaruhi kelancaran dan kesuksesan kegiatan atau kampanye PR. Dari kedua analisis ini akan membantu seorang praktisi PR untuk menentukan tools apa yang tepat dengan kegiatan, aktivitas atau strategi PR yang telah direncanakan. 2.2.2.1 Publikasi Terdapat Bauran Public Relations menurut Thomas L. Harris dalam buku Marketer’s Guide to Public Relations, yang dijelaskan dalam buku (Ruslan, 2005:13) sebagai berikut: “Publication (Publikasi dan publisitas). Setiap fungsi dan tugas public relations adalah menyelenggarakan publikasi atau menyebarluaskan informasi melalui berbagai media tentang aktivitas atau kegiatan perusahaan atau menghasilkan publisitas untuk memperoleh tanggapan positif secara lebih luas dari masyarakat. Event (Penyusunan program acara). Merancang acara tertentu atau lebih dikenal dengan peristiwa khusus (special events) yang dipilih dalam jangka waktu, tempat, dan objek tertentu yang khusus sifatnya untuk mempengaruhi opini public. Event itu terbagi menjadi tiga, yakni: callender event, special event, moment event”. Dalam kegiatan Publisitas terdiri dari tujuh unsur yang harus dilengkapi yakni terdiri dari, (Suhandang, 2012:27) 1. Sumber, yaitu segala sesuatu yang ada di alam semesta ini. Baik itu berupa data, fakta, maupun peristiwa yang terjadi. 24 2. Komunikator, yaitu orang atau orang-orang yang menyampaikan pernyataan atau pendapat, gagasan, dan buah pikirnya. 3. Pesan atau pernyataan, yaitu pendapat atau pesan komunikator terhadap sumber yang dilihat, didengar, atau dialaminya. Dengan kata lain, pesan dimaksud merupakan hasil produksi atau pengolahan terhadap sumber yang dilakukan oleh otak komunikator. 4. Media, yaitu saran yang dipergunakan untuk menyalurkan atau menyampaikan pesan tadi. 5. Tujuan, yaitu sasaran yang hendak dicapai oleh oleh komunikator. Tujuan merupakan cita-cita atau keinginan komunikator dalam hal menyampaikan pesan atau pendapatnya itu. 6. Komunikan, yaitu orang, banyak orang, atau lembaga yang menerima pernyataan atau pesan yang disampaikan komunikator tadi. 7. Efek atau akibat yang timbul pada diri komunikan atas tujuan komunikasi yang dilancarkan komunikator itu. ” Alat yang dibutuhkan melakukan publisitas antara lain adalah event atau acara khusus, menggunakan media seperti media cetak dan elektronik. 2.2.2.2 Menjaga hubungan baik Untuk membantu terselenggaranya kegiatan MICE secara professional, perlu adanya dukungan dari asosiasi yang secara jelas dan memberikan petunjuk serta bantuan kepada pemerintah. Alat yang dibutuhkan untuk menjaga hubungan baik dengan pemerintah, UKM lokal, Hotel dan Biro perjalanan wisata seperti melakukan acara Gathering, Penawaran dan memberikan kontribusi dalam memberikan keuntungan yang sehat kepada Stakeholders. Untuk terus meningkatkan hubungan baik, perlu melakukan tindakan seperti pelatihan dan edukasi, semua staf dan stakeholders 25 yang terlibat memerlukan inspeksi dan pengawasan sehingga meningkatkan mutu pelayanan. Semua staf dan sukarelawan memerlukan pelatihan untuk dapat berkontribusi secara efektif pada event. Pelatihan dapat dilakukan secara formal dan informal. Pelatihan yang diberikan dimulai dengan mengidentifikasi adanya kesenjangan antara kebutuhan dan harapan, menurut (Noor, 2007;74) mengatakan kesenjangan ini di dapat dari : “Penilaian terhadap staf dan sukarelawan (keterampilan dasar apa yang dibutuhkan oleh staf dan sukarelawan). Analisa job requirement (keterampilan apa yang dibutuhkan dalam job description). Survey pada staf dan sukarelawan (keterampilan dasar apa yang perlu dibutuhkan). Setiap pelatihan yang akan diselenggarakan harus efektif dan terstruktur.“ 2.2.3 Pariwisata Istilah pariwisata berhubungan erat dengan pengertian perjalanan wisata, yaitu sebagai suatu perubahan tempat tinggal sementara seseorang di luar tempat tinggalnya karena suatu alasan dan bukan untuk melakukan kegiatan yang menghasilkan upah (Goeldner, 2008:5). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa perjalanan wisata merupakan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau lebih dengan tujuan antara lain untuk mendapat kenikmatan dan memenuhi hasrat ingin mengetahui sesuatu. Dapat juga karena kepentingan yang berhubungan dengan kegiatan olah raga untuk kesehatan, konvensi, keagamaan dan keperluan usaha yang lainnya. Pariwisata tidak bisa lepas dari elemen-elemennya. Ada empat perspektif pariwisata yang bisa di identifikasi, (Goeldner, 2008:5) : 26 “Pertama, Wisatawan, wisatawan itu mencari pengalaman fisik dan spiritual serta kepuasan. Kedua, Bisnis yang menyediakan pelayanan dan kenyamanan wisatawan, orang-orang bisnis yang melihat pariwisata sebagai kesempatan mencari keuntungan dengan cara memasok kebutuhan dan pelayanan yang dibutuhkan wisatawan. Ketiga, Pemerintah yang menjadi tempat wisata, politisi melihat pariwisata sebagai faktor kekayaan dalam perekonomian yurisdiksi mereka. perspektif mereka terkait dengan pendapatan warga mereka bisa peroleh dari bisnis ini. politisi juga mempertimbangkan penerimaan devisa dari pariwisata internasional serta penerimaan pajak yang dikumpulkan dari pengeluaran wisatawan, baik secara langsung maupun tidak langsung. pemerintah dapat memainkan peran penting dalam kebijakan pariwisata, pengembangan, promosi, dan implementasi. Keempat, Masyarakat lokal biasanya melihat pariwisata sebagai faktor budaya dan ketenagakerjaan. yang penting bagi kelompok ini, misalnya, adalah efek dari interaksi antara sejumlah besar pengunjung internasional dan warga. efek ini dapat bermanfaat atau berbahaya, atau keduanya”. Berikut praktik Public Relations wisata dapat dibagi menjadi tiga langkah (Wilcox, 2006:252), yakni : 1. Mengstimulasi keinginan masyarakat untuk mengunjungi suatu tempat. 2. Mengatur perjalanan wisatawan untuk menjangkau tempat tersebut. 3. Memastikan bahwa para wisatawan merasa nyaman dan terhibur di tempat tersebut”. 2.2.4 Pengertian MICE MICE adalah sebuah kepanjangan dari Meeting, Incentive, Conference, Exhibition. MICE Merupakan sebuah industri pariwisata yang baru dan telah diterapkan di banyak Negara maju, berikut pengertian MICE, yakni : Kesrul (2004) : “ MICE adalah suatu kegiatan kepariwisataan yang aktivisnya merupakan perpaduan antara Leissure dan Business, biasanya melibatkan sekelompok orang secara bersama-sama ”. 27 Pendit (1999) : “ Usaha jasa konvensi, perjalanan intensif, dan pameran merupakan usaha dengan kegiatan member jasa pelayanan bagi suatu pertemuan sekelompok orang (negarawan, usahawan, cendikiawan, dan sebagainya) untuk membahas masalah-masalah yang berkaitan dengan usaha pariwisata lain, seperti transportasi, akomodasi, hiburan (entertainment), perjalanan pra- dan pasca- konferensi (pre- and postconference tours) Meeting atau Rapat adalah kegiatan perusahaan atau organisasi yang dilakukan secara berkala untuk memberikan perkembangan lebih baik untuk perusahaan ataupun organisasi. Incentive atau Insentif adalah pengupahan yang memberikan imbalan yang berbeda karena memang prestasi ynag berbeda. Dua orang dengan jabatan yang sama dapat menerima insentif yang berbeda karena bergantung dengan prestasi. Conference atau Konferensi adalah rapat atau pertemuan untuk berunding atau bertukar pendapat mengenai suatu masalah yang dihadapi bersama. Exhibition atau pameran adalah penyajian sesuatu yang dipertontonkan kepada umum, terutama sekali hasil karya seni, hasil bumi, kerajinan tangan dan sebagainya. Dalam jurnal perhotelan dan pariwisata yang berjudul meningkatkan MICE melalui pendekatan marketing in venus dan horizontal marketing MICE (Meeting Incentive Tour Convention and Exhibition) (Agustini, 2011, 1 (2), 1-17), dalam aplikasinya membutuhkan sumber daya (resources) yang berkompeten. MICE manajemen merupakan satu ilmu yang berisikan konsep teori dan aplikasi dalam mengelola event pariwisata. 28 MICE juga merupakan external public relations yang juga bermanfaat bagi kepentingan perusahaan atau organisasi. Tujuan utama dari MICE adalah mengundang public untuk mengenal, melihat dan mengerti akan halhal mengenai kegiatan perusahaan sekaligus menjalankan kunjungan dengan tujuan yang pasti. 29 2.3 Kerangka Berpikir Gambar 2.3 Kerangka Berpikir Komunikasi Public Relations Strategi Public Relations Tools untuk menjalankan strategi public relations (Butterick, 2012:149 Publikasi (Ruslan, 2005:13) (Suhandang, 2012:27) Menjaga Hubungan Baik (Noor, 2007:74) Dari kerangka pemikiran diatas penulis ingin mengetahui apa yang dilakukan North Sulawesi Tourism Board melakukan strategi public relations untuk kegiatan publisitas dan menjaga hubungan baik. Dalam kegiatan publisitas penulis ingin mengetahui tools apa yang digunakan untuk menyalurkan kegiatan publisitas seperti event, media cetak atau media elektronik. Dalam menjaga hubungan baik penulis ingin mengetahui tools yang digunakan serta upaya dilakukan North Sulawesi Tourism Board untuk menjaga hubungan baik dengan stakeholders industri MICE (meeting, 30 incentive, conference, exhbition) khususnya Pemerintah, UKM Lokal, Hotel dan Biro perjalanan wisata.