MENINGKATKAN STRATEGI BISNIS DAN PRODUKSI PERCETAKAN PADA PT. MAKRO GLAUBEN INDONESIA Yonathan Ancel S Universitas Bina Nusantara Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia, 087884929777, [email protected] William Universitas Bina Nusantara, Bogor, Bogor Barat, 081804942901, [email protected] Daniel Kartawiguna Universitas Bina Nusantara, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia, [email protected] ABSTRAK Tujuan Penelitian adalah memberikan analisa dan usulan proses bisnis pada divisi penjualan, produksi dan marketing pada PT. MAKRO GLAUBEN INDONESIA sehingga memberikan strategy untuk bersaing dalam industry percetakan dengan menerapkan system dan teknologi informasi baru diharapkan dapat memberikan kemudahan dalam menjalankan proses bisnis yang baru di perusahaan. METODE PENELITIAN yang digunakan yaitu metode pengumpulan data yang meliputi survey atas sistem yang berjalan, serta metode analisis dan perencanaan strategy system dan teknologi informasi menggunakan Introduction Enterprise Architecture, Scott A. Bernard(2005). HASIL YANG DICAPAI dari penelitian ini adalah perencanaan strategy system dan teknologi informasi untuk meningkatkan kemampuan strategy dan operasional dari perusahaan. SIMPULAN yang dapat diambil dari penelitian ini adalah dengan membuat perencanaan strategy dan system teknologi informasi pada perusahaan, maka perusahaan dapat beroperasi lebih optimal dan memiliki strategi-strategy untuk berkompetisi dalam dunia bisnis yang terus berkembang. Kata Kunci: Strategi, Sistem, Enterprise Architecture ABSTRACT RESEARCH OBJECTIVES is to provide business processes proposal and analysis in sales division, production division and marketing division at PT. MAKRO GLAUBEN INDONESIA, thus providing a strategy to competing in printing industry to implementing new system and information technology are expected to provide convenience to carrying the new business processes in the company. RESEARCH METHOD used the method data collection included surveys of current system. Method of analysis, strategic planning and information technology system using An Introduction Enterprise Architecture by theory Scott A. Bernard (2005). RESULT ACHIEVED of this study is strategic planning and information technology system to improve strategic and operational capabilities of the company. CONCLUSION can be drawn from this research is to make strategic planning and information technology systems at the company, that help the company can operate more optimally and have strategies to competing in the evolving business world. Keywords: Strategy, Systems, Enterprise Architecture 1. PENDAHULUAN Perkembangan Teknologi Informasi era informasi yang sangat pesatini, menyebabkan perubahan pada dunia bisnis atau organisasi, peranini mulai dari efisiensi, efektivitas dan peran strategi agar dapat bersaing dengan pesaing. Kegiatan bisnis suatu organisasi tidak terlepas dari Sistem informasi dan Teknologi Informasi, yang berfungsi meningkatkan kualitas layanan kepada konsumen, membantu mengambil keputusan, perencanaan perusahaan, memperluas pasar, dan memasarkan produk. Keunggulan bersaing organisasi yang didukung oleh system informasi tersebut harus disesuaikan dengan kematangan proses dan rencana bisnis organisasi guna memenangkan persaingan di era globalisasiini. Sistem informasi berfungsi sebagai sarana dalam membantu organisasi untuk merealisasikan tujuan organisasi tersebut.Organisasi perlu melakukan penggalian kebutuhan bisnis dan mengevaluasi sumber daya Teknologi Informasi hingga diperoleh peluang yang dapat dimanfaatkan dan dikembangkan. PT. Makro Glauben adalah suatu perusahaan percetakan di Indonesia. Dalam menjalankan bisnisnya PT. Makro Glauben Indonesia sudah beroperasi secara semikomputerisasi yaitu hanya dengan menggunakan Ms. Office (Excel dan Word). Dalam mencari kualitas mutu yang baik dan mencari apa yang dibutuhkan pelanggan, maka PT. MakroGlauben Indonesia harus merubah strategi bisnis yang ada, sehingga mempermudah pekerjaan dan memberikan hasil yang maksimal. Dilihat dari perekonomi PT. Makro Glauben Indonesia, menurut data yang ada PT. Makro Glauben Indonesia mengalami kenaikan profit yang kurang signifikan, dikarenakan fluktuasi pasar. Masalah yang terdapat pada PT. Makro Glauben adalah sulitnya mendapatkan kepuasan pelanggan serta proses bisnis yang kurang baik sehingga efeknya berpengaruh kepada kinerja PT. Makro Glauben Indonesia, dalammencapai tujuan PT. Makro Glauben Indonesia maka perusahaan tersebut perlu melakukan pembaruan strategi proses bisnis untuk melakukan pengukuran dan penilaian pada system mereka. PT. Makro Glauben Indonesia memiliki omzet per bulan mencapai Rp. 800.000.000,00 sampai dengan1 milyar rupiah, dengan pendapatan kotor 10 – 15% dan bersih mencapai 6-7%. Berikut adalah grafik perkembangan skala perusahaan PT. Makro Glauben Indonesia Gambar 1 Grafikomset PT. MAKRO GLAUBEN INDONESIA Kami akan mencoba meneliti dan mecarikan jalan keluar yang terbaik untuk masalah yang dihadapi oleh PT. Makro Glauben Indonesia, dengan cara membuat rancangan strategi system baru dan teknologi informasi dengan harapan masalah bisnis pada PT. Makro Glauben Indonesia dapat terselesaikan sekaligus memajukan proses bisnis pada perusahaan serta diharapkan dapat mengungguli para pesaingnya. 2. METODOLOGI Dalam melakukan penelitian pada PT. MAKRO GLAUBEN INDONESIA kami menggunakan beberapa metode : Teknik Pengumpulan Data : a. Studi Pustaka Penulis mengumpulkan data berdasarkan buku-buku yang berkaitan dengan topik skripsi yang dapat membantu pemecahan masalah dalam skripsi. b. Studi Lapangan Wawancara ( interview ) Melakukan tanya jawab fisik dengan pihak yang bersangkutan dengan obyek penelitian. c. Pengamatan ( Observasi ) Mengunjungi perusahaan secara langsung untuk meninjau aktivitas yang dilakukan dan memperoleh gambaran umum mengenai keadaan yang ada di perusahaan tersebut. Metode Analisis dan Pengamatan 1. Menggunakan Enterprise Architecture yang telah dikemukakan oleh Bernard (2005). Metodologi ini telah dipakai secara luas di Amerika Serikat dimana semua Kementerian dan Badan serta Institusi Negara menggunakannya sehingga dapat dikatakan sebagai sebuah standar Rencana Induk Strategi Sistem dan Teknologi Informasi Pemerintah Amerika Serikat (CIO Council; 2001). Gambar 2 Enterprise Architecture Cube Yang harus dilakukan adalah memetakan apa yang ada pada arsitektur saat ini yaitu Sasaran Strategis dan Inisiatif, Produk dan Layanan Jasa, Data dan Informasi, Aplikasi Sistem dan rancangan Teknologi dan Infrastruktur. Selanjutnya yang merupakan langkah penting dan menjadi tugas utama adalah bagaimana melakukan perencanaan transisi dan mengelola arsitektur yang ada sehingga menghasilkan arsitektur di masa mendatang. Goals & Initiatives Level Enterprise yang kompleks terkadang membutuhkan pendekatan formal untuk merencanakan perubahan kondisi, partisipan, dan tujuan. Arahan dan tujuan dari enterprise telah didokumentasikan pada tingkatan goals & initiatives dari framework. A. Perencanaan Strategis (S-1) Perencanaan strategis adalah kebijakan high-level dan dokumen perencanaan yang digunakan enterprise untuk mendokumentasikan arah, strategi kompetitif, tujuan dan memungkinkan program dan proyek (strategic initiative) yang biasanya direncanakan untuk 3-5 tahun kedepan. B. Analisis SWOT (S-2) Menurut Rangkuti (2006, p18-19), analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini dilakukan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan dan peluang dan secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan dan ancaman. Jadi analisis SWOT membanding antara faktor eksternal peluang dan ancaman dengan faktor internal kekuatan dan kelemahan. C. CONOPS Scenario (S-3) CONOPS scenario (A Concept of Operations Scenario) adalah sebuah dokumen naratif yang mendeskripsikan bagaimana enterprise beroperasi saat itu atau akan beroperasi beberapa tahun kedepan dengan memberikan pernyataan yang dapat dipercaya tentang faktor internal dan external yang berada pada analisis SWOT D. CONOPS Diagram (S-4) Menurut Bernard (2005, p295) CONOPS diagram adalah penggambaran secara grafis pada high-level tentang bagaimana fungsi dari enterprise, baik secara keseluruhan atau dalam beberapa area khusus. Products & Service Level Komponen enterprise architecture pada level ini termasuk dokumentasi proses bisnis dan portofolio IT capital planning capital planning yang menampilakan dokumentasi kasus bisnis pada setiap investasi IT yang bertemu dengan puncak kesuksesan operasional dan keuangan. A. Business Plan (B-1) Business Plan menampilkan deskripsi high-level dari kunci fungsi – fungsi alur bisnis dan strategi keuangan yang dapat membantu mencapai tujuan strategis dan inisiatif. B. Swim Lane Process Diagram (B-3) Diagram dari aktifitas stakeholder menunjukkan mana stakeholder yang terlibat dalam alur bisnis. Diagram menggunakan format dari ‘swim lanes´untuk mengatur stakeholder pada baris dan timeframe pada kolom, lalu menghubungkan aktifitas – aktifitas dengan symbol dari flowchart. C. Activity / Product Matrix (B-5) Aktifitas bisnis dan metriks produk menempatkan daur hidup dari revenueproducing product untuk bermacam – macam alur bisnis melalui enterprise. Matriks ini menjelaskan siapa yang memiliki proses bisnis dan produk. Matriks ini mengijinkan enterprise untuk melihat dimana vertical dan horizontal (crosscutting) dari aktifitas produk bisnis ditempatkan. D. Use Case Narrative & Diagram (B-6) Usecase narrative mengikuti format UML untuk mengidentifikasi kebutuhan bisnis, konteks, stakeholder dan aturan bisnis untuk interaksinya dengan sistem, layanan dan aplikasi yang teridentifikasi sebagai solusi teknologi yang dibutuhkan untuk pengembangan. Data & Information Level Komponen enterprise architecture pada tingkat ini termasuk dokumentasi dari rancangan, fungsi dan manajemen dari suatu sistem informasi, database, knowledge warehouse dan data marts serta dokumentasi pada struktur dan proses logical dari data yang berhubungan dengan enterprise. A. Object State Transition Diagram (D-3) State Transistion Diagram menggunakan notasi dari UML untuk menampilkan bagaimana daur hidup dari objek data yang spesifik. Diagram ini menunjukan perubahan pada atribut – atribut, links, dan perilaku pada objek ”on-line order”yang merupakan hasil dari sistem internal atau eksternal dimana trigger berubah pada state. B. Logical Data Model (D-5) Semantic data model dapat dikembangkan menggunakan metode struktur tradisional dan symbol (Entity Relationship Diagram), atau dapat menggunakan metode object-oriented dan UML yang menghasilkan class diagram dan object diagram. C. Activity / Entity Matrix (D-7) Activity / entity matrix dikembangkan dengan mengatur entiti data mana yang terpengaruh oleh jalur yang berhubungan dari sebuah aktifitas bisnis. Lebih dikenal dengan ‘CRUD’ metrics karena mengidentifikasi tipe dasar dari transformasi yang ditampilkan pada data (Read, Update, Delete) melalui proses bisnis. System & Application Level Menurut Bernard (2005, p107), Data mengoptimalkan dan menukarkan informasi adalah tujuan sekunder dari arsitektur. Tingkat ketiga dari kerangka EA dimaksudkan untuk mendokumentasikan pengambilan informasi saat ini sedang digunakan oleh perusahaan dan terlihat bagaimana informasi masa depan. A. System Communication Description(SA-2) Artifek ini mendukung System Interface Diagram dengan menyediakan sebuah deskripsi tentang bagaimana data berkomunikasi satu sama lain antara sistem dengan enterprise, termasuk spesifikasi tentang hubungan, paths, jaringan dan media. B. System Data Flow Diagram (SA-4) System Data Flow Diagram lebih diketahui sebagai Data Flow Diagram dan diahrapkan untuk menampilkan proses- proses antara sistem yang bertukar data dan bagaimana pertukaran itu berjalan. Networks & Infrastructure Pada level infrastruktur dari EA, jaringan, backbone, router, ruangan peralatan, lemari kabel, dan penanaman kabel harus terdeskripsikan dengan detail menggunakan dokumen berbentuk teks dan diagram yang menampilkan desain secara phisycal dan logical. A. Network Connectivity Diagram( NI-1) Diagram Konektivitas Jaringan menunjukkan hubungan secara fisik antara jaringan suara, data, dan video enterprise, mencakup Wide Area Network (WAN) dan Local Area Network (LAN) eksternal, yang disebut juga sebagai ekstranet dan intranet. Securtiy / Standards / Workforce A. Security Plan (SP-1) Menurut Bernard (2005, p328), Sebuah rencana pengamanan tingkat tinggi yang menyediakan baik dari gambaran rinci sebuah program keamanan yang mempunyai efek di dalam seluruh perusahaan, termasuk pemeriksaan fisik, data, personal, elemen dan prosedur operasi keamanan B. Technology Forecast (ST-2) Peramalan Teknologi mendukung dan berhubungan dengan Profil Standar Teknologi ST-1. Peramalan Teknologi mendokumentasikan perubahan yang telah diperkirakan dalam berbagai standar yang dicatat dalam artifak ST-1, dimana perubahan masa depan mulai terjadi atau akan terjadi . C. Workforce Plan (W-1) Perencanaan Angkatan Kerja menyediakan deskripsi tingkat tinggi mengenai bagaimana modal manusia diatur dalam enterprise. Perencanaan Tenaga Kerja mencakup strategi untuk mempekerjakan, mempertahankan, dan pengembangan profesional pada tingkat eksekutif, manajemen, dan staffs dari enterprise. D. Organization Chart (W-2) Bagan Organisasi menunjukkan bagaimana posisi dan personel diatur dalam diagram secara hierarki atau format matriks. Bagan Organisasi membantu untuk menunjukkan garis otorisasi, hubungan pekerjaan, sama seperti kepemilikan terhadap sumber daya, produk, dan proses. E. Knowledge & Skills Profile Profil Pengetahuan dan Keterampilan menyediakan pendataan detail mengenai orang seperti apa yang harus mengetahui dan dapat lakukan dalam posisi khusus dalam enterprise. Contoh yang disediakan adalah Daftar Pengetahuan, Keterampilan, dan Kemampuan untuk Enterprise Architect yang dikembangkan oleh Universitas Carnegie Mellon pada tahun 2004. Enterprise Architecture Implementation Methodology a. b. c. d. e. Phase 1 : EA Program Establishment Phase 2 : EA Framework and Tool Selection Phase 3 : Documentation of the EA Phase 4 : Use and Maintain the EA EA Management Plan EA Program Management Menurut Bernard (2005, p83), EA Management Plan mendukung kebijakan dalam pengembangan pengambilan keputusan dan menggunakan sumber daya yang efektif dan efisien. EA Program Management dibagi menjadi beberapa aktivitas, yaitu : Kebijakan dan Aturan Mendukung Strategi dan Bisnis Peran dan tanggung jawab EA Anggaran program EA Mengukur kinerja program EA 3. HASIL DAN BAHASAN 3.1 HASIL PENELITIAN Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dengan wawancara, survei dan metode analisis dan pengamatan mendapatkan hasil berupa : A. Strategic Plan Visi dan Misi Visi PT. MAKRO GLAUBEN INDONESIA adalah : “Being a leading creative agency companyin Indonesia, “macrowave” with unforgetable and fabulous designs. Misi PT. MAKRO GLAUBEN INDONESIA dalah : “Makrowave missions are to provide the best and professional services for any company or individual, and generate creative ideas to support out customer’s success, and to build mutually beneficial partnership and support each other synergistically” B. SWOT Analysis Hasil penelitian yang didapat dari SWOT analysis dengan menggunakan metode analisis dan pengamatan serta metode kepustakaan, yang dimana metode kepustakaan yang diambil berupa 5 daya porter maka didapat sebuah SWOT matrix yang dijabarkan sebagai berikut: IFAS EFAS Opportunity Strength S.1 Dapat mendesign sesuai dengan permintaan pelanggan S.2 Perusahaan mempunyai hubungan yang erat dengan pelanggan S.3 Memiliki tempat yang strategis di daerah perkantoran yang padat S.4 Memiliki pelanggan besar setia seperti gramedia, metanoia, gunung agung, dan harvest SO Weakness W.1 Proses bisnis internal yang belum terintegrasi W.2 Perusahaan belum memaksimalkan IT dengan baik W.3 Perusahaan kesulitan mencari pelanggan baru W.4 Banyaknya keluhan pelanggan dengan proses yang lama WO O.1Perusahaan membina hubungan kepada pelanggan O.2Tingginya presentasi permintaan pelanggan yang beralih ke percetakan dikarenakan perkembangan kota Jakarta yang semakin besar Threats T.1Pelanggan cenderung memilih perusahaan percetakan yang lebih cepat dikarenakan pesaing yang mempunyai mesin cetak 12 warna dan dapat mencetak lebih cepat serta warna yang lebih baik. T.2Banyaknya pesaing yang mengungguli pasar industri percetakan S1/01 Meningkatkan kualitas dan kreatifitas design S2/O1 Membina hubungan yang lebih baik dengan pelanggan S3/O2 Memperbesar skala perusahaan contohnya pembukaan cabang baru W1/O1 mengoptimalkan proses bisnis agar terintegrasi W2/O1 Membuat CRM sehingga dapat membina hubungan dengan customer dengan lebih baik lagi W3/O2 memperluas marketing di seluruh Jakarta dan sekitar sehingga menjaring banyak pelanggan ST S1/T1 Penambahan mesin-mesin cetak yang lebih besar sehingga pelanggan tertarik S3/T2 menyebarkan brosurbrosur ke daerah-daerah perkantoran guna marketing untuk menjaring pelanggan baru WT W1/W2/W3/W4/T1/T2 Mengintegrasikan, penambahan mesin, penyusunan ulang strategi, peningkatan kinerja karyawan, untuk mempercepat bisnis yang ada dan memberikan kepuasan pelanggan dengan efisiensi waktu dan proses yang efektif serta hasil yang maksimal Dari hasil analisis SWOT yang didapat disimpulkan bahwa PT. MAKRO GLAUBEN INDONESIA mampu memperoleh beberapa strategi dasar yaitu : 1. 2. 3. 4. W1/O1 mengoptimalkan proses bisnis agar terintegrasi W2/O1 Membuat CRM sehingga dapat membina hubungan dengan customer dengan lebih baik lagi W3/O2 memperluas marketing di seluruh Jakarta dan sekitar sehingga menjaring banyak pelanggan. W1/W2/W3/W4/T1/T2 Mengintegrasikan, penambahan mesin, penyusunan ulang strategi, peningkatan kinerja karyawan, untuk mempercepat bisnis yang ada dan memberikan kepuasan pelanggan dengan efisiensi waktu dan proses yang efektif serta hasil yang maksimal C. Conops Prosedur sistem yang sedang berjalan saat ini terbagi menjadi beberapa prosedur tertentu dimana satu dengan yang lainnya saling berkaitan satu sama lain membentuk satu sistem, prosedur - prosedur tersebut adalah sebagai berikut : a) Proses pendaftaran dan order pelanggan Sales Order Customer baru yang datang akan didaftar oleh sales, pelanggan akan memberikan biodata yang diperlukan kepada sales. Setelah proses pendaftaran maka pelanggan dapat langsung memesan barang. Pelanggan yang datang akan berhadapan dengan sales dan mengajukan pemesanan barang, sales dan pelanggan akan tawar menawar harga dan barang yang akan dipesan, setelah penawaran selesai maka, pelanggan memberikan data-data design nya kepada sales. Kemudian sales membuat surat purchase order (PO), serta memberikan data-data dan PO kepada art direcotor untuk di cek kelengkapannya. Setelah dilakukan pengecekan kelengkapan data-data designnya, maka art director akan membuatkan dummy untuk disetujui oleh pelanggan, setelah disetujui oleh pelaggan maka akan dikembalikan ke art director untuk dijadikan bukti pembuatan SPK. Surat Perintah Kerja Bukti persetujuan dummy pelanggan yang sudah di tanda tangan adalah sebagai bukti bahwa pemesanan sudah dapat dikerjakan. Art director selanjutnya membuat surat perintah kerja (SPK) kepada bagian produksi untuk dapat memulai mencetak pesanan. Jika pelanggan tidak membawa design apapun kepada sales, maka pelanggan harus memberikan ide-idenya kepada art directur untuk dibuatkan dami. Setelah dami dibuat akan diberikan pelanggan untuk disetujui dan dikembalikan kembali ke art directur untuk mulai di kerjakan. b) Proses Produksi Di dalam proses produksi terdapat 2 sesi cetak, yaitu sesi pracetak dan cetak. 1. Proses PraCetak Berdasarkan SPK dibuatlah film dengan mesin khusus oleh art director, setelah itu dibuatlah plat menggunakan plat maker untuk proses pencetakan, setelah plat di buat maka proses pra cetak selesai. 2. Proses Cetak Di dalam proses cetak pertama-tama bagian produksi harus menyiapkan tinta, kertas, plat, dan film yang sudah di buat. Setelah bahan-bahan sudah lengkap semua maka dimulailah proses mencetak, yaitu memasukan plat dan mencetak pesanan pelanggan sesuai dengan film yang telah dibuat oleh mesin khusus. Setelah itu proses cetak dimulai. 3. Proses design Dalam proses design, barang yang sudah di cetak terdapat beberapa jenis tipe design dan cetakan sesuai dengan keinginan customer, yaitu ponze (box makanan, paper undangan, stiker, undangan dll), poli (cover buku, kartu nama), emboze (pencetakan dengan kualitas baik merupakan penimbulan pada bagian cetakan), cetak biasa,jahit/benang kawat (setelah di cetak, maka dijahit benang ataupun kawat), proses lem panas (penyatuan cetakan), varnishing (pengkilatan menggunakan minyak), spot UV (penimbulan dan pengkilatan), laminating (pengkilatan menggunakan plastik), laminating doff (pelapisan dengan design doff), dan pemotongan. Seluruh kegiatan tersebut dilakukan di proses produksi. Proses Quality Control Setelah proses cetak, maka hasil cetak akan dicek oleh staff quality control, staff quality control merupakan bagian penting dari proses pencetakan ini, staff quality control mengontrol dengan sangat teliti seluruh pencetakan sampai hasil yang sesuai dengan keinginan pelanggan. Barang yang dikembalikan oleh pelanggan akan dibuatkan surat retur oleh staff quality control dan akan di berikan kepada staff produksi untuk segera dibuatkan kembali barang pesanan pelanggan yang gagal. Exception adalah Barang yang gagal atau retur akan dibuang dan akan di kerjakan lagi dan dicetak lagi oleh bagian produksi 4. c) Proses logistik Didalam proses logistik terdapat 2 proses yaitu pengemasan dan distribusi 1. Proses pengemasan Pengemasan dilakukan oleh staff logistik setiap barang sesuai dengan pesananpesanan pelanggan dikemas dengan baik, gunanya adalah agar barang yang dikirim sampai di tujuan dengan baik/tidak rusak di perjalanan. Setelah barang dikemas maka supervisor logistik akan membuat surat pengeluaran barang yang akan didistribusi. 2. Proses Distribusi Supervisor logistik membuat surat jalan dan surat penerimaan barang yang akan diberikan kepada kurir untuk dikirim ke pelanggan, dan staff keuangan akan membuat bon penagihan untuk menagih pelanggan melalui kurir. d) Proses Keuangan Pertama-tama pelanggan yang sudah mengorder barang akan membayar uang muka kepada sales yang akan diteruskan ke bagian keuangan. Setelah barang dikerjakan selama 14 hari maka barang dikirim dan pelunasan akan dikirim melalui kurir. Berdasarkan surat pengeluaran barang maka bagian keuangan akan membuat bon penagihan yang akan di berikan kepada pelanggan melalui kurir yang mengirim barang untuk pelunasan barang. Salinan bon yang sudah dilunasi akan diberikan oleh kurir ke bagian keuangan beserta dengan surat penerimaan barang berikut dengan uang/bukti transfernya. Setelah itu bagian keuangan akan membuat laporan keuangan yang akan ditunjukan kepada direktur untuk dianalisis lebih lanjut. 3.2 JAWABAN ATAS PERMASALAHAN Berdasarkan permasalahan yang diidentifikasi yaitu berupa : 1. Mengalami kenaikan profit yang kurang signifikan, dikarenakan pesaing yang mendominasi pasar. 2. Sulitnya mendapatkan kepuasan pelanggan dikarenakan proses bisnis yang kurang cepat. Maka dirancang strategi baru dari hasil analisis : Sasaran dan Arah Strategi Strategi Inisiatif Meningkatkan profit perusahaan Penambahan divisi baru yaitu dvisi IT untuk memberikan efektifitas dan efisien pada proses bisnis yang baru sehingga meningkatkan produktifitas pada perusahaan. Pengurangan proses kerja dari 14 hari menjadi 10 hari, semua proses tersebut dikompres dan diperpadat dengan cepat didukung oleh sistem dan teknologi informasi yang akan di implementasikan di perusahaan sehingga meningkatkan produktivitas perusahaan Memperluas area pemasaran Memberikan agenda dan notes kepada perusahaan. customer, memperluas marketing di luar area Jakarta melalui jejaring sosial melalui blogger, facebook, dan jejaring social lainnya. Serta pemberian promosi pada pelanggan. Memberikan layanan CRM (Customer Relationship Management) untuk memberikan pelayanan yang lebih baik bagi pelanggan. Pengadaan website perusahaan digunakan untuk mencakup pelanggan dengan skala perusahaan menengah dan menengah ke bawah dengan minimal order 1000pc. Menjalin kerjasama dengan ekspedisi untuk memperluas jaringan dan pangsa pasar. 3.3 PENJELASAN HASIL Hasil yang didapat merupakan hasil dari identifikasi dan penyusunan menggunakan metode yang digunakan. Berikut merupakan penjelasan dari hasil yang disusun: Strategi diatas memiliki potensi besar dalam memajukan perusahaan terutama dalam memperluas area pemasaran. PT. Makro Glauben Indonesia harus menggunakan seluruh media untuk menggait para pelanggan. Apalagi perusahaan tersebut berkecimpung di industri percetakan yang dasar utama kesuksesan dari industri tersebut yaitu harus dapat memanjakan pelanggan dengan hasil cetakannya. Hubungannya adalah kreatifitas dari perusahaan harus memuaskan pelanggan-pelanggan yang membacanya. Sehingga memberikan kesan yang unik dari perusahaan tersebut. Perusahaan yang baik harus dapat selalu berinovasi mengikuti keinginan pelanggan-pelanggannya. Berkaitan dengan jejaring sosial yang merajalela dunia maya, perusahaan diusulkan dapat mengikuti perkembangan zaman dan mengikuti trend masa kini. Jejaring sosial adalah media bagi para perusahaan-perusahaan lain mempromosikan barang yang dijual, jejaring sosial tersebut gratis serta efektif dalam pemanfaatannya. Begitu juga dengan CRM, dikarenakan keluhan-keluhan pelanggan yang kurang baik dan isu-isu serta dampak buruk yang diakibatkan oleh keluhan tersebut yang sebagian besar adalah kesalahpahaman antara pihak perusahaan dengan pelanggan, maka perusahaan harus menanganinya, yaitu dengan diadakannya CRM. Seluruh keluhan pelanggan dapat langsung terselesaikan dengan tidak merugikan pihak manapun. CRM diterapkan selaras dengan website dari outsource. Penerapan teknologi informasi ini merupakan sebuah investasi jangka panjang bagi perusahaan. Permulaan diterapkan memang terlihat pengeluaran dana yang besar, tetapi seiring dengan berjalannya waktu, seluruh keuntungan yang dikalkulasi dari bertambahnya omzet setelah penerapan teknologi akhirnya akan balik modal juga. Seluruh proses tersebut memang membutuhkan waktu, tetapi ini adalah salah satu cara untuk memenangi persaingan industri percetakan yaitu penggunaan teknologi yang handal, sesuai dengan misi perusahaan yaitu melayani pelanggan secara profesionalis. Strategi ini menurut saya tidak hanya memberikan solusi dari permasalahan yang ada tetapi juga memajukan perusahaan dalam bersaing di industri percetakan. 4. SIMPULAN DAN SARAN 4.1 SIMPULAN Dari hasil analisis yang sudah dilakukan dengan menggunakan beberapa cara, baik dengan melakukan analisa eksternal dan internal serta usulan-usulan yang sudah kami berikan, munculah beberapa kesimpulan yaitu sebagai berikut: Melihat dari analisa 5 porter maka dapat dilihat bahwa, pengaruh yang ditimbulkan dari ancaman pesaing yaitu 3 pesaing utama adalah PT. Harapan Prima, PT. Jaya Karta Offset dan PT. Indonesia Printer akan sangat merebut pelanggan-pelanggan di daerah Jakarta dan perlu melakukan strategi baru. Sedangkan dari faktor ancaman produk pengganti, pelanggan biasanya memiliki selera yang berbeda-beda dalam mencetak dan PT. Makro Glauben Indonesia sampai saat ini masih dapat memenuhi kebutuhan pelanggan dengan baik. Ancaman daya tawar pemasok sebaiknya ditawar kembali sehingga meraup keuntungan dengan lebih banyak lagi dari segala pihak. Sedangkan ancaman-ancaman lain seperti daya tawar pembeli dan ancaman pendatang baru belum memberikan ancaman yang terlalu serius untuk 3 tahun mendatang. Melihat dari analisis 5 porter PT. Makro Glauben Indonesia sudah cukup memiliki potensial untuk berkompetensi di industri percetakan. Pemaksimalan IT pada perusahaan, karena pada dasarnya teknologi digunakan untuk membantu pekerjaan manusia Hasil SWOT menunjukan bahwa PT. Makro Glauben Indonesia memiliki kekuatan dan opportunity yang sangat besar, disamping skala perusahaan yang besar dan para pelanggan besar seperti gramedia dan harvest, PT. Makro Glauben Indoensia pun memiliki keunggulan produknya yaitu sinar UV (3D) dan design yang baik, dan pekerjaan yang professional. Tetapi dari beberapa keunggulan tersebut, perusahaan 4.2 belum melakukan pemaksimalan teknologi informasi yang sangat dibutuhkan melihat kondisi perusahaan. Untuk meningkatkan dan menjalankan visi misi dari perusahaan tersebut maka perlulah diterapkan teknologi informasi untuk lebih baik dalam bersaing, teknologi informasi memberikan competitive advantage bagi PT. MAKRO GLAUBEN INDONESIA. Pembaharuan proses bisnis lama kebaru, sehingga memberikan efesiensi lebih pada proses operasional Penerapan CRM sebagai media untuk memanjakan pelanggan sehubungan dengan perkembangan teknologi dan misi perusahaanya yaitu melayani pelanggan dengan professional. SARAN Berikut adalah saran yang dapat diberikan dari skripsi ini untuk mengungguli industri percetakan di Jakarta dansekitar yaitu : Perekrutan dan penyaringan seluruh karyawan menurut standard pendidikan oleh perusahaan sehingga meningkatkan produktivitas perusahaan Pemberian pelatihan pemakaian teknologi kepada seluruh karyawan, dan pemberian mindset bahwa teknologi ada untuk membantu tugas manusia dan memberikan kemudahan pekerjaan manusia. Diharapkan perusahaan dapat terus mengembangkan strategi yang telah dibuat sesuai dengan keadaan di masa yang akan datang, sehingga perusahaan terus berinovasi dan dapat mencapai visi dan misi perusahaan. Untuk penerapan teknologi informasi dalam perusahaan dibutuhkanlah dana yang cukup besar, untuk itu disarankan perusahaan dapat mengelola dana sebelumnya untuk investasi sistem informasi di perusahaan. 5. Referensi Bernard, S. A. (2005). An Introduction To Enterprise Architecture. (2nd Edition). USA : International Edition. O’Brien, James A. (2005). Pengantar Sistem Informasi. (Edisi 12). Jakarta: Salemba Empat. Laudon, Kenneth C. & Jane P.Laudon. (2006). Management Information System. (9th Edition). New-York : Prentice HallNew. Michael A. Hitt, R. Duane Ireland & Robert E. Hoskisson .(2008). STRATEGIC MANAGEMENT: COMPETITIVENESS AND GLOBALIZATION, CONCEPTS. ( Eighth Edition).USA:Nelson Education Ltd. McLeod, Raymond Jr. (2001).Sistem Informasi Manajemen. (Edisi 1). Terjemahan Hendra Teguh. Jakarta: PT. Prenhallindo. Ward,John,Peppard,Joe. 2002. Strategic Planning For Information System. (3rd Edition). Chicester :John Willey & Sons,Buffins Lane. O’Brien, J.K. , & Marakas, G.M (2006). Management Information System, (edisi ke-7). New York :McGraw Hill. Porter, Michael E. (1998). Keunggulan Bersaing. Diterjemahkan oleh Agus Dharma, Agus Maulana,E. Jasifi dan Ujian Wahyu Suprapto. Jakarta:Erlangga. David, Fred. R. (2004). Strategic Management. (6th Edition). New York: Prentice Hall Inc. David, Fred. R. (2006). Manajemen Strategi. (edisi kesepuluh). Jakarta:Salemba empat. Rangkuti, Freddy. (2006). Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Turban, Rainer, Potter. (2003). Introduction to Information System. (2nd Edition). New Jersey : John Willey & Sons,Inc. Roger Joseph Baran, Roger J. Galka, Daniel P. Strunk. (2008). Relationship Management.USA:Neil Masquardt. Principles of Customer J. Michael Harrell. (2011). Developing enterprise architectures to address the enterprise dilemma of deciding what should be sustained versus what should be changed. 2011:h142 John adair. (2010). Strategic Leadership. (1st Edition). USA: Kogan Page Ltd. Anthony Rees. (August 2011). Establishing Enterprise Architecture. August 2011, (Volume 7), Number 3 Joseph Baran, Roger J. Galka, Daniel P. Strunk (2008). Principles of Customer Relationship Management, 2008, number 77 James W. Cortada , John A. Woods (2000-2001). The Knowledge Managemeent Yearbook. USA : Woburn,MA 6. RIWAYAT PENULIS Yonathan Ancel Soegihardjo born in Purwokerto on March 21, 1990. The author graduated S1 at Bina Nusantara University Computer Science in 2013, William Winoto born in Jakarta on October 11, 1988. The author graduated S1 at Bina Nusantara University Computer Science in 2013, MENINGKATKAN STRATEGI BISNIS DAN PRODUKSI PERCETAKAN PADA PT. MAKRO GLAUBEN INDONESIA YonathanAncel S UniversitasBina Nusantara Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia, 087884929777, [email protected] William UniversitasBina Nusantara, Bogor, Bogor Barat, 081804942901, [email protected] Daniel Kartawiguna UniversitasBina Nusantara, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia, [email protected] ABSTRACT RESEARCH OBJECTIVES is to provide business processes proposal and analysis in sales division, production division and marketing division at PT. MAKRO GLAUBEN INDONESIA, thus providing a strategy to competing in printing industry to implementing new system and information technology are expected to provide convenience to carrying the new business processes in the company. RESEARCH METHOD used the method data collection included surveys of current system. Method of analysis, strategic planning and information technology system using An Introduction Enterprise Architecture by theory Scott A. Bernard (2005). RESULT ACHIEVED of this study is strategic planning and information technology system to improve strategic and operational capabilities of the company. CONCLUSION can be drawn from this research is to make strategic planning and information technology systems at the company, that help the company can operate more optimally and have strategies to competing in the evolving business world. Key Words : Strategy, Systems, Enterprise Architecture 1. Foreword Development of Information Technology information age very rapidly, causing a change in the business or organization, this role from the efficiency, effectiveness and the role of strategy in order to compete with competitors. Business activities of an organization can not be separated from the information systems and information technology, which improves the quality of service to consumers, helping make decisions, corporate planning, expand markets, and market the product. Competitive advantage of an organization that is supported by the information system must be adapted to the maturity of an organization's business processes and plans in order to win the competition in this era of globalization. The information system serves as a tool in helping organizations to realize the goals of the organization. Organizations need to conduct excavations and evaluate business needs IT resources to obtain opportunities that can be exploited and developed PT. Makro Glauben is a printing company in Indonesia. In conducting its business PT. Makro Glauben Indonesia already operates semi-computerization is just using Ms.Office (Excel and Word). In search of good quality quality and look what the customer needs, then PT. Makro Glauben Indonesia should change existing business strategy, making it easier to work and deliver maximum results. Judging from the economy PT. MakroGlauben Indonesia. According to data PT. Makro Glauben Indonesia has experienced a less significant increase in profit, due to market fluctuations. Problems were found in PT. Makro Glauben is the difficulty of getting customer satisfaction and business processes is not good so the effect affects the performance of the PT. Makro Glauben Indonesia. In achieving the objectives of PT. Makro Glauben Indonesia, the company need to do the strategy update for business process measurement and assessment of their systems. PT. Makro Glauben Indonesia has a monthly turnover of Rp. 800,000,000.00 up with one billion rupiah, with a gross income of 10-15% and 6-7% net reach. Below is a graph of the development of enterprise scale PT. Makro Glauben Indonesia Image 1. Turnover Graph PT. MACRO GLAUBEN INDONESIA We will research and find the best solution for the problem faced by PT. MakroGlauben Indonesia, creating a new system design strategy and information technology hope business issues at PT. GlaubenMakro Indonesia can be resolved at once to advance the company's business processes and expected outperform the competitors. 2. METHODOLOGY In research on PT. MAKRO GLAUBEN INDONESIA we use several methods: Data Collection Techniques: a. Library Studies The authors collected data based on the books related to the thesis topic that can assist in solving the problems in this thesis. b. Field Study Interview (interview) Doing physical debriefing with the parties concerned with the object of research. Observation (Observation) Visit the company directly to review the activities undertaken and gain an overview of the existing situation in the company. c. Methods of Analysis and Observations 1. Using Enterprise Architecture that has been put forward by Bernard (2005). This methodology has been used widely in the United States where all the Ministries and State Institutions Agency and use it so it can be regarded as a standard Master Plan Strategic Systems and Information Technology Government of the United States of America (CIO Council; 2001). Image 2 Enterprise Architecture Cube The thing to do is map out what the current architecture is Strategic Goals and Initiatives, Products and Services, Data and Information, System Application and design Technology and Infrastructure. The next is an important step and the main task is how to plan and manage the transition of the existing architecture to produce architectural future. Goals & Initiatives Level Complex enterprise sometimes requires a formal approach to plan for changing conditions, participants, and purpose. Direction and goals of the enterprise has been documented at the level of goals & initiatives of the framework. A. Strategic Planning (S-1) Strategic planning is a high-level policy and planning documents used to document the direction enterprise, competitive strategies, objectives and possible programs and projects (strategic initiatives) are usually planned for the next 3-5 years. B. SWOT Analysis (S-2) According Rangkuti (2006, p18-19), a SWOT analysis is to identify the various factors systematically to formulate corporate strategy. The analysis was performed on the logic that maximizes the strengths and opportunities and can simultaneously minimize the weaknesses and threats. So SWOT analysis comparing the external factors opportunities and threats to the internal factors of strength and weakness. C. CONOPS Scenario(S-3) Scenario CONOPS (Concept of Operations Scenario A) is a narrative document that describes how the enterprise operates or would operate as it was a few years by providing a reliable statement about the internal and external factors that are in the SWOT analysis. D. CONOPS Diagram(S-4) According to Bernard (2005, p295) CONOPS diagram is a graphical depiction of how the high-level functions of the enterprise, either as a whole or in some specific areas. Products & Service Level Components of enterprise architecture at this level include documentation of business processes and IT capital planning portfolio capital menampilakan planning a business case documentation on any IT investment to meet peak operational and financial success A. Business Plan (B-1) Business Plan showing the high-level description of the function keys - business workflow functions and financial strategies that can help achieve strategic goals and initiatives. B. Swim Lane Process Diagram (B-3) Diagram of the activities of stakeholders indicate which stakeholders are involved in the business flow. The diagram uses the format of a 'swim lanes'untuk set timeframe stakeholders on the line and column, and connect activities - activities with the symbol of the flowchart. C. Activity / Product Matrix (B-5) Business activities and product metrics put the lifecycle of revenue-producing product for a wide - range of business workflow through the enterprise. This matrix describes who owns the business processes and products. This matrix allows the enterprise to see where the vertical and horizontal (cross-cutting) of the business activity of the product is placed. D. Narrative & Use Case Diagram (B-6) Usecase narrative follows the format of UML to identify business needs, context, stakeholders and business rules for the interaction with the systems, services and applications that are identified as technology solutions needed for development. Data & Information Level Components of Enterprise Architecture at this level include the documentation of the design, function and management of an information system, database, knowledge warehouse and data marts as well as documentation on the structure and process of logical data related to the enterprise. A. Object State Transition Diagram (D-3) State transition using the notation of UML diagram to show how the life cycle of specific data objects. This diagram shows the changes in attributes - attributes, links, and the behavior of the object "on-line order" which is the result of internal or external systems which trigger changes in state. B. Logical Data Model (D-5) Semantic data models can be developed using the traditional structure and symbol (Entity Relationship Diagram), or it can use object-oriented methods and UML class diagrams and generate diagrams object. C. Activity / Entity Matrix (D-7) Activity / entity matrix was developed to organize the data entities which are affected by the path of an activity related to the business. Better known as 'CRUD' metrics for identifying basic types of transformations are shown in the data (Read, Update, Delete) through business processes. System & Application Level According to Bernard (2005, P107), to optimize data and information exchange is a secondary goal of the architecture. The third level of the EA framework is meant to document information retrieval is currently being used by companies and see how future information. A. Description Communication System (SA-2) Artifacts supports System Interface Diagram by providing a description of how the data is to communicate with each other between the enterprise systems, including specification of the relationship, paths, networks and media. B. System Data FlowDiagram (SA-4) System Data Flow Diagram better known as the Data Flow Diagram and diahrapkan to show the processes of data exchange between the systems and how the exchange goes. Networks & Infrastructure At the infrastructure level of the EA, network backbone, routers, equipment rooms, wiring closets, and cable planting should undescribed in detail using textbased documents and diagrams showing the physical and logical design. A. Network Connectivity Diagram (NI-1) Network Connectivity Diagram showing the relationship between the physical network voice, data, and video enterprise, includes a Wide Area Network (WAN) and Local Area Network (LAN) externally, which is also known as extranet and intranet. Security / Standards / Workforce A. Security Plan (SP-1) According to Bernard (2005, p328), a high-level security plan that provides both a detailed picture of a security program that has effects on the entire enterprise, including physical examination, data, personal security elements and operating procedures B. Technology Forecast (ST-2) Forecasting technology support and related Technology Standards Profiles ST-1. Forecasting technology document changes that have been estimated in the range of standards recorded in artifacts ST-1, where future changes started happening or will happen. C. Workforce Plan (W-1) Workforce planning provides a high-level description of how human capital is set in the enterprise. Manpower planning includes strategies to employ, retain, and professional development at the executive level, management and staffs of the enterprise. D. Organization Chart (W-2) Organisational chart shows how the positions and personnel arranged in a hierarchy diagram or matrix format. Organizational Chart helps to show the line of the authorization, the employment relationship, as the ownership of the resources, products, and processes. E. Knowledge & Skills Profile Knowledge and Skills Profiles provide detailed data collection regarding the kind of person who should know and can do in a special position in the enterprise. The example provided is a list of Knowledge, Skills, and Abilities for Enterprise Architect developed by Carnegie Mellon University in 2004. Enterprise Architecture Implementation Methodology Phase1 :EA Program Establishment Phase2 : EA Framework and Tool Selection Phase3 :Documentationof the EA Phase 4 : Use and Maintain the EA EA Management Plan EA Program Management 1. 2. 3. 4. 5. According to Bernard (2005, p83), EA Management Plan supports the development of policy decisions and use resources effectively and efficiently. EA Management Program is divided into several activities, vadelicet: Policies and Rules Supporting Strategy and Business Roles and responsibilities of EA EA program budget Measuring the performance of the EA program 3. HASIL DAN BAHASAN 3.1 RESULT RESEARCH D. Strategic Plan Vision and Mission Vision PT. MAKRO GLAUBEN INDONESIA : “Being a leading creative agency company in Indonesia, “macrowave” with unforgettable and fabulous designs. Mission PT. MAKRO GLAUBEN INDONESIA :“Makrowave missions are to provide the best and professional services for any company or individual, and generate creative ideas to support out customer’s success, and to build mutually beneficial partnership and support each other synergistically” E. SWOT Analysis The results obtained from the analysis using the SWOT analysis and the observations and methods of literature, a literature in which the method is taken in the form of 5 power porter then obtained a SWOT matrix which is described as follows: IFAS EFAS Opportunity Strength S.1 Gets design suit with customer demand S.2 Enterprises has a close relationship with customers Q.3 Features a convenient compact district offices Q.4 Possess great customer loyalty as seaside, Metanoia, Gunung Agung, and Harvest SO Weakness W.1 internal business processes are not integrated The company has not maximizing IT W.2 wellCompany W.3 trouble finding new customers W.4 number of customer complaints with the current process WO O.1 company to the customer relationship O.2 high customer demand presentations are resorting to printing due to the development of the city's growing Threats T.1 Customers tend to choose a faster printing company because competitors have 12 color printing and can print faster and better color. T.2 number of competitors who surpass the printing industry market S1/01 Improving the quality and creativity of design S2/O1 Fostering better relations with customers S3/O2 Enlarge enterprise scale for example the opening of new branches W1/O1 optimize business processes to be integrated W2/O1 Making CRM so that it can build relationships with the customer to better W3/O2 expand marketing across Jakarta and about so capture more customers ST S1/T1 Addition printing machines are larger so interested customers S3/T2 Disseminate brochures to area office to marketing to attract new customers WT W1/W2/W3/W4/T1/T2 Integrating, adding machine, rearrangements strategies, improved employee performance, to accelerate existing business and customer satisfaction with the efficiency and the effective time and maximum results From the results obtained SWOT analysis concluded that PT. MACRO GLAUBEN INDONESIA able to acquire some basic strategies, namely: 1. 2. 3. 4. C. W1/O1 optimize business processes to be integrated W2/O1 Making CRM so that it can build relationships with the customer to better W3/O2 expand marketing across Jakarta and about so capture more customers. Integrating W1/W2/W3/W4/T1/T2, adding machine, rearrangements strategies, improved employee performance, to accelerate existing business and customer satisfaction with the efficiency and the effective time and maximum results Conops Procedures currently running system is divided into a number of specific procedures where each other are related to each other to form a single system, the procedure - the procedure is as follows: a) The process of registration and customer order Sales Order New customers who come will be listed by sales, customer will provide the necessary bio-data to the sales. After the registration process so customers can immediately order the goods. Customers who come will deal with sales and order processing of goods, sales and customers will bargain price and goods to be ordered, after the offering is completed then, provide customer data to design its sales. Then the sales make a purchase order (PO), as well as providing data and PO to art director for completeness checks. After checking the completeness of the data design, the art director will make the dummy for approval by the customer, upon approval by customers it will be returned to the art director to serve as evidence of the manufacture of PRS. SPK (Work Order) Evidence of approval dummy existing customers in the signature is the proof that the book can already be done. Art director then makes the work order (SPK) to be able to start the production for print orders. If customers do not bring any design to sales, then the customer must provide their ideas to the director to be made dummy art. After dummy made will be the customer for approval and returned back to the art the director to start working on. b) Production Process In the production process there are 2 print session, the session precast and print. 1. The process of precast Based SPK film made with a special machine by art director, after which the plate was made using a plate maker for the printing process, after the plate made the pre-press process is complete. 2. Print Process In the first print process to prepare the production of ink, paper, plate, and films that have been made. Once the materials are complete all then began the process of printing, which include plates and printing customer orders in accordance with the films that have been made by a special machine. After that the print process begins. 3. Process design In the design process, the goods are already in print, there are several types of design and mold according to customer wishes, the ponze (food box, paper invitations, stickers, invitations, etc.), poly (cover books, business cards), emboze (printing with quality both are at the onset of mold), regular print, sewing / thread wire (after the print, then stitched thread or wire), the hot glue (unification mold), varnishing (pengkilatan using oil), spot UV (onset and pengkilatan), laminating (pengkilatan use plastic), laminating doff (coating with design doff), and cutting. All activities are carried out in the production process. 4. Process Quality Control After printing, the prints will be checked by the quality control staff, staff quality control is an essential part of the printing process, the quality control staff very carefully control all printing until the results are in accordance with the wishes of the customer. Goods returned by the customer will be made by letter of returns and quality control staff will be provided to staff immediately made back production to customer orders goods that failed. Exception is failure or returns goods will be discarded and will be done again and again by the production of printed. c) The process of logistics In the process of logistics, there are 2 processes, namely packaging and distribution 1. Packaging process Packaging performed by logistics staff each item in accordance with customer orders packed well, the point is that the goods delivered to destination with good / not damaged on the trip. Once packaged goods logistics supervisor will then make the letters expenditures that will be distributed. 2. Distribution Process Supervisor logistics make a path and a letter of acceptance of goods to be given to the courier for delivery to the customer, and financial staff will make bon billing to bill customers by courier. d) Financial Process First customer orderer goods will pay a deposit to the sales that will be forwarded to the finance department. Having done stuff for 14 days then shipped merchandise and redemption will be sent by courier. Based on the letter of the finance expenditures will make billing bill that will be provided to customers via courier to send the goods to settlement goods. A copy of the bill that has been paid will be provided by courier to the finance department along with a letter of acceptance of the following goods with money / transfer evidence. After that the finance department will make financial reports to be addressed to the director for further analysis. 3.2 ANSWER TO PROBLEMS Based on the issues identified in the form of : 1. 2. Profit rose less significant, because the competitor that dominates the market. Difficult to get customer satisfaction due to a lack of business processes quickly. Then designed a new strategy of the analysis: Goals and Strategic Directions Improve Profitability Expanding the company's marketing area. Strategy Initiative The addition of a new division that is dvisi IT to deliver effective and efficient in the new business processes thereby increasing productivity in companies. Reduction of the working process from 14 days to 10 days, all the processes are compressed and diperpadat quickly supported by systems and information technology to be implemented in the company thereby increasing company productivity Provide agenda and notes to customers, extending beyond the area of Jakarta marketing through social networking via blogger, facebook, and other social networking. As well as giving promotions to customers. Deliver services in CRM (Customer Relationship Management) to provide better service for customers. Procurement of the company's website used to include customers with medium and medium-scale enterprises down with a minimum order 1000pc. To promote cooperation with the expedition to expand its network and market share. 3.3 EXPLANATION The results are the result of the identification and preparation of the methods used. Here is an explanation of the results compiled: Above strategy has great potential in advancing the company, especially in expanding the marketing area. PT. GlaubenMakro Indonesia must use all media to dupe customers. Moreover, the company is engaged in the printing industry are the main basis of the success of the industry that should be able to pamper customers with their prints. The relationship is the creativity of the company must satisfy the customers who read it. Thus providing a unique impression of the company. A good company should be able to constantly innovate follow the wishes of its customers.With regard to the rampant social networking virtual world, the company proposed to follow the times and follow contemporary trends. Social network is a medium for other companies to promote the sale of goods, the free social networking and effective utilization. Likewise with CRM, customer complaints due to unfavorable and issues as well as the adverse effects caused by most of these complaints are misunderstandings between the company and customers, the company had to deal with, with the holding of CRM. The entire customer complaints can be directly solved by not harming any party. CRM applied in line with the website of the outsourced. The application of information technology is a long-term investment for the company. Starters implemented spending that does look great, but over time, the entire gain is calculated from the increase in turnover after the application of the technology will ultimately return on investment as well. The entire process takes time, but this is one way to win the competition printing industry is the use of reliable technology, according to the company's mission to serve customers professionalism. I think this strategy not only provides the solution of existing problems but also promote the company to compete in the printing industry. 4. CONCLUSIONS AND RECOMMENDATIONS The following suggestions can be given of the thesis is to outperform the printing industry in Jakarta and around are: 4.1 CONCLUSIONS Viewing of 5 porter analysis maka dapat seen that, the influence of the threat posed by the three main competitor competitors are PT. Harapan Prima, PT. Jayakarta Offset and PT Indonesia Printer will really capture customers in Jakarta and need to do a new strategy. While the threat of factor replacement products, customers usually have different tastes in print and PT. Makro Glauben Indonesia is still able to meet the needs of customers well. The threat of bargaining power suppliers should be offered so as to reap the benefits come back with more from all parties. Mean while, threats such as the bargaining power of buyers and threat of new entrants has not given a very serious threat for the next 3 years.Judging from the analysis 5porter PT. Glauben Makro Indonesia has enough potential to be competent in the printing industry. Maximizing IT at company, because basically the technology used to help humans work SWOT results show that PT. Makro Glauben Indonesia has the power and opportunity is very large, in addition to large-scale companies and large customers such as seaside and harvest, PT. MakroGlauben Indonesia product also has the advantage that UV rays (3D) and the good design and professional job. But from some of these advantages, the company has not made maximizing information technology that is needed to see the condition of the company. To enhance the mission and the vision of the company it is necessary to apply information technology to better compete, providing information technology for competitive advantage PT. MAKRO GLAUBEN INDONESIA. Renewal of the old business, so can give more efficiency for operational processing. 4.2 5 Implementation of CRM as a mediumto pamper customers with respect to the development of technology and the company's mission is to serve customers with a professional. RECOMMENDATION The following suggestions can be given of the thesis is to outperform the printing industry in Jakarta and around are: Recruitment and screening of all employees according to the standard of education by the company thereby increasing company productivity The provision of training to all employees use the technology, and giving mindset that the technology exists to assist human task and facilitate human work. The company is expected to continue to develop strategies that have been made in accordance with the situation in the future, so the company continues to innovate and achieve vesicant mission. For the application of information technology in the enterprise needed substantial funds, it is advisable for the company to manage the fund prior to investing in enterprise information systems. REFERANCE Bernard, S. A. (2005). An Edition).USA:International Edition. Introduction To Enterprise Architecture.(2nd O’Brien, James A. (2005). PengantarSistemInformasi. (Edisi 12). Jakarta: SalembaEmpat. Laudon, Kenneth C. & Jane P.Laudon. (2006). Management Information System.(9th Edition). New-York : Prentice HallNew. Michael A. Hitt, R. Duane Ireland & Robert E. Hoskisson .(2008). STRATEGIC MANAGEMENT: COMPETITIVENESS AND GLOBALIZATION, CONCEPTS. ( Eighth Edition).USA:Nelson Education Ltd. McLeod, Raymond Jr. (2001).SistemInformasiManajemen.(Edisi 1).TerjemahanHendraTeguh. Jakarta: PT. Prenhallindo. Ward,John,Peppard,Joe. 2002. Strategic Planning Edition).Chicester :John Willey &Sons,Buffins Lane. For Information System. (3rd O’Brien, J.K. ,&Marakas, G.M (2006). Management Information System, (edisi ke-7). New York :McGraw Hill. Porter, Michael E. (1998).KeunggulanBersaing.DiterjemahkanolehAgus AgusMaulana,E. JasifidanUjianWahyuSuprapto. Jakarta:Erlangga. Dharma, David, Fred. R. (2004).Strategic Management.(6thEdition).New York: Prentice Hall Inc. David, Fred. R. (2006).ManajemenStrategi. (edisikesepuluh). Jakarta:Salembaempat. Rangkuti, Freddy.(2006). GramediaPustakaUtama. Analisis SWOT TeknikMembedahKasusBisnis.Jakarta:PT Turban, Rainer, Potter.(2003). Introduction to Information System.(2nd Edition). New Jersey : John Willey &Sons,Inc. Roger Joseph Baran, Roger J. Galka, Daniel P. Strunk. (2008). Relationship Management.USA:NeilMasquardt. Principles of Customer J. Michael Harrell. (2011). Developing enterprise architectures to address the enterprise dilemma of deciding what should be sustained versus what should be changed. 2011:h142 John adair.(2010). Strategic Leadership.(1st Edition). USA: Kogan Page Ltd. Anthony Rees. (August 2011).Establishing Enterprise Architecture. August 2011, (Volume 7), Number 3 Joseph Baran, Roger J. Galka, Daniel P. Strunk (2008).Principles of Customer Relationship Management, 2008,number 77 James W. Cortada , John A. Woods (2000-2001). The Knowledge Managemeent Yearbook.USA :Woburn,MA 6. WRITERS HISTORY YonathanAncelSoegihardjo born in Purwokertoon March 21, 1990. The author graduated S1 at Bina Nusantara University Computer Science in 2013, William Winoto born in Jakarta on October 11, 1988. The author graduated S1 at Bina Nusantara University Computer Science in 2013,