meningkatkan strategi bisnis dan produksi percetakan pada pt

advertisement
MENINGKATKAN STRATEGI BISNIS DAN
PRODUKSI PERCETAKAN PADA PT.
MAKRO GLAUBEN INDONESIA
Yonathan Ancel S
Universitas Bina Nusantara Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia, 087884929777, [email protected]
William
Universitas Bina Nusantara, Bogor, Bogor Barat, 081804942901, [email protected]
Daniel Kartawiguna
Universitas Bina Nusantara, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia, [email protected]
ABSTRAK
Tujuan Penelitian adalah memberikan analisa dan usulan proses bisnis pada divisi penjualan, produksi
dan marketing pada PT. MAKRO GLAUBEN INDONESIA sehingga memberikan strategy untuk bersaing
dalam industry percetakan dengan menerapkan system dan teknologi informasi baru diharapkan dapat
memberikan kemudahan dalam menjalankan proses bisnis yang baru di perusahaan.
METODE PENELITIAN yang digunakan yaitu metode pengumpulan data yang meliputi survey atas
sistem yang berjalan, serta metode analisis dan perencanaan strategy system dan teknologi informasi
menggunakan Introduction Enterprise Architecture, Scott A. Bernard(2005).
HASIL YANG DICAPAI dari penelitian ini adalah perencanaan strategy system dan teknologi informasi
untuk meningkatkan kemampuan strategy dan operasional dari perusahaan.
SIMPULAN yang dapat diambil dari penelitian ini adalah dengan membuat perencanaan strategy dan
system teknologi informasi pada perusahaan, maka perusahaan dapat beroperasi lebih optimal dan
memiliki strategi-strategy untuk berkompetisi dalam dunia bisnis yang terus berkembang.
Kata Kunci: Strategi, Sistem, Enterprise Architecture
ABSTRACT
RESEARCH OBJECTIVES is to provide business processes proposal and analysis in sales division,
production division and marketing division at PT. MAKRO GLAUBEN INDONESIA, thus providing a
strategy to competing in printing industry to implementing new system and information technology are
expected to provide convenience to carrying the new business processes in the company.
RESEARCH METHOD used the method data collection included surveys of current system. Method of
analysis, strategic planning and information technology system using An Introduction Enterprise
Architecture by theory Scott A. Bernard (2005).
RESULT ACHIEVED of this study is strategic planning and information technology system to improve
strategic and operational capabilities of the company.
CONCLUSION can be drawn from this research is to make strategic planning and information
technology systems at the company, that help the company can operate more optimally and have
strategies to competing in the evolving business world.
Keywords: Strategy, Systems, Enterprise Architecture
1. PENDAHULUAN
Perkembangan Teknologi Informasi era informasi yang sangat pesatini, menyebabkan perubahan
pada dunia bisnis atau organisasi, peranini mulai dari efisiensi, efektivitas dan peran strategi agar
dapat bersaing dengan pesaing. Kegiatan bisnis suatu organisasi tidak terlepas dari Sistem
informasi dan Teknologi Informasi, yang berfungsi meningkatkan kualitas layanan kepada
konsumen, membantu mengambil keputusan, perencanaan perusahaan, memperluas pasar, dan
memasarkan produk. Keunggulan bersaing organisasi yang didukung oleh system informasi
tersebut harus disesuaikan dengan kematangan proses dan rencana bisnis organisasi guna
memenangkan persaingan di era globalisasiini. Sistem informasi berfungsi sebagai sarana dalam
membantu organisasi untuk merealisasikan tujuan organisasi tersebut.Organisasi perlu
melakukan penggalian kebutuhan bisnis dan mengevaluasi sumber daya Teknologi Informasi
hingga diperoleh peluang yang dapat dimanfaatkan dan dikembangkan.
PT. Makro Glauben adalah suatu perusahaan percetakan di Indonesia. Dalam
menjalankan bisnisnya PT. Makro Glauben Indonesia sudah beroperasi secara semikomputerisasi yaitu hanya dengan menggunakan Ms. Office (Excel dan Word). Dalam mencari
kualitas mutu yang baik dan mencari apa yang dibutuhkan pelanggan, maka PT. MakroGlauben
Indonesia harus merubah strategi bisnis yang ada, sehingga mempermudah pekerjaan dan
memberikan hasil yang maksimal. Dilihat dari perekonomi PT. Makro Glauben Indonesia,
menurut data yang ada PT. Makro Glauben Indonesia mengalami kenaikan profit yang kurang
signifikan, dikarenakan fluktuasi pasar.
Masalah yang terdapat pada PT. Makro Glauben adalah sulitnya mendapatkan kepuasan
pelanggan serta proses bisnis yang kurang baik sehingga efeknya berpengaruh kepada kinerja
PT. Makro Glauben Indonesia, dalammencapai tujuan PT. Makro Glauben Indonesia maka
perusahaan tersebut perlu melakukan pembaruan strategi proses bisnis untuk melakukan
pengukuran dan penilaian pada system mereka.
PT. Makro Glauben Indonesia memiliki omzet per bulan mencapai Rp. 800.000.000,00
sampai dengan1 milyar rupiah, dengan pendapatan kotor 10 – 15% dan bersih mencapai 6-7%.
Berikut adalah grafik perkembangan skala perusahaan PT. Makro Glauben Indonesia
Gambar 1 Grafikomset PT. MAKRO GLAUBEN INDONESIA
Kami akan mencoba meneliti dan mecarikan jalan keluar yang terbaik untuk masalah
yang dihadapi oleh PT. Makro Glauben Indonesia, dengan cara membuat rancangan strategi
system baru dan teknologi informasi dengan harapan masalah bisnis pada PT. Makro Glauben
Indonesia dapat terselesaikan sekaligus memajukan proses bisnis pada perusahaan serta
diharapkan dapat mengungguli para pesaingnya.
2. METODOLOGI
Dalam melakukan penelitian pada PT. MAKRO GLAUBEN INDONESIA kami
menggunakan beberapa metode :
Teknik Pengumpulan Data :
a.
Studi Pustaka
Penulis mengumpulkan data berdasarkan buku-buku yang berkaitan dengan topik
skripsi yang dapat membantu pemecahan masalah dalam skripsi.
b.
Studi Lapangan
 Wawancara ( interview )
Melakukan tanya jawab fisik dengan pihak yang bersangkutan dengan obyek
penelitian.

c.
Pengamatan ( Observasi )
Mengunjungi perusahaan secara langsung untuk meninjau aktivitas yang dilakukan
dan memperoleh gambaran umum mengenai keadaan yang ada di perusahaan
tersebut.
Metode Analisis dan Pengamatan
1.
Menggunakan Enterprise Architecture yang telah dikemukakan oleh Bernard
(2005). Metodologi ini telah dipakai secara luas di Amerika Serikat dimana semua
Kementerian dan Badan serta Institusi Negara menggunakannya sehingga dapat
dikatakan sebagai sebuah standar Rencana Induk Strategi Sistem dan Teknologi
Informasi Pemerintah Amerika Serikat (CIO Council; 2001).
Gambar 2 Enterprise Architecture Cube
Yang harus dilakukan adalah memetakan apa yang ada pada arsitektur saat ini
yaitu Sasaran Strategis dan Inisiatif, Produk dan Layanan Jasa, Data dan
Informasi, Aplikasi Sistem dan rancangan Teknologi dan Infrastruktur. Selanjutnya
yang merupakan langkah penting dan menjadi tugas utama adalah bagaimana
melakukan perencanaan transisi dan mengelola arsitektur yang ada sehingga
menghasilkan arsitektur di masa mendatang.
Goals & Initiatives Level
Enterprise yang kompleks terkadang membutuhkan pendekatan formal untuk
merencanakan perubahan kondisi, partisipan, dan tujuan. Arahan dan tujuan dari
enterprise telah didokumentasikan pada tingkatan goals & initiatives dari
framework.
A. Perencanaan Strategis (S-1)
Perencanaan strategis adalah kebijakan high-level dan dokumen perencanaan yang
digunakan enterprise untuk mendokumentasikan arah, strategi kompetitif, tujuan
dan memungkinkan program dan proyek (strategic initiative) yang biasanya
direncanakan untuk 3-5 tahun kedepan.
B. Analisis SWOT (S-2)
Menurut Rangkuti (2006, p18-19), analisis SWOT adalah identifikasi berbagai
faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini
dilakukan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan dan peluang dan
secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan dan ancaman. Jadi analisis
SWOT membanding antara faktor eksternal peluang dan ancaman dengan faktor
internal kekuatan dan kelemahan.
C. CONOPS Scenario (S-3)
CONOPS scenario (A Concept of Operations Scenario) adalah sebuah dokumen
naratif yang mendeskripsikan bagaimana enterprise beroperasi saat itu atau akan
beroperasi beberapa tahun kedepan dengan memberikan pernyataan yang dapat
dipercaya tentang faktor internal dan external yang berada pada analisis SWOT
D. CONOPS Diagram (S-4)
Menurut Bernard (2005, p295) CONOPS diagram adalah penggambaran secara
grafis pada high-level tentang bagaimana fungsi dari enterprise, baik secara
keseluruhan atau dalam beberapa area khusus.
Products & Service Level
Komponen enterprise architecture pada level ini termasuk dokumentasi
proses bisnis dan portofolio IT capital planning capital planning yang
menampilakan dokumentasi kasus bisnis pada setiap investasi IT yang bertemu
dengan puncak kesuksesan operasional dan keuangan.
A. Business Plan (B-1)
Business Plan menampilkan deskripsi high-level dari kunci fungsi – fungsi alur
bisnis dan strategi keuangan yang dapat membantu mencapai tujuan strategis dan
inisiatif.
B. Swim Lane Process Diagram (B-3)
Diagram dari aktifitas stakeholder menunjukkan mana stakeholder yang terlibat
dalam alur bisnis. Diagram menggunakan format dari ‘swim lanes´untuk mengatur
stakeholder pada baris dan timeframe pada kolom, lalu menghubungkan aktifitas –
aktifitas dengan symbol dari flowchart.
C. Activity / Product Matrix (B-5)
Aktifitas bisnis dan metriks produk menempatkan daur hidup dari revenueproducing product untuk bermacam – macam alur bisnis melalui enterprise.
Matriks ini menjelaskan siapa yang memiliki proses bisnis dan produk. Matriks ini
mengijinkan enterprise untuk melihat dimana vertical dan horizontal (crosscutting) dari aktifitas produk bisnis ditempatkan.
D. Use Case Narrative & Diagram (B-6)
Usecase narrative mengikuti format UML untuk mengidentifikasi kebutuhan
bisnis, konteks, stakeholder dan aturan bisnis untuk interaksinya dengan sistem,
layanan dan aplikasi yang teridentifikasi sebagai solusi teknologi yang dibutuhkan
untuk pengembangan.
Data & Information Level
Komponen enterprise architecture pada tingkat ini termasuk dokumentasi
dari rancangan, fungsi dan manajemen dari suatu sistem informasi, database,
knowledge warehouse dan data marts serta dokumentasi pada struktur dan proses
logical dari data yang berhubungan dengan enterprise.
A. Object State Transition Diagram (D-3)
State Transistion Diagram menggunakan notasi dari UML untuk menampilkan
bagaimana daur hidup dari objek data yang spesifik. Diagram ini menunjukan
perubahan pada atribut – atribut, links, dan perilaku pada objek ”on-line
order”yang merupakan hasil dari sistem internal atau eksternal dimana trigger
berubah pada state.
B. Logical Data Model (D-5)
Semantic data model dapat dikembangkan menggunakan metode struktur
tradisional dan symbol (Entity Relationship Diagram), atau dapat menggunakan
metode object-oriented dan UML yang menghasilkan class diagram dan object
diagram.
C.
Activity / Entity Matrix (D-7)
Activity / entity matrix dikembangkan dengan mengatur entiti data mana yang
terpengaruh oleh jalur yang berhubungan dari sebuah aktifitas bisnis. Lebih dikenal
dengan ‘CRUD’ metrics karena mengidentifikasi tipe dasar dari transformasi yang
ditampilkan pada data (Read, Update, Delete) melalui proses bisnis.
System & Application Level
Menurut Bernard (2005, p107), Data mengoptimalkan dan menukarkan
informasi adalah tujuan sekunder dari arsitektur. Tingkat ketiga dari kerangka EA
dimaksudkan untuk mendokumentasikan pengambilan informasi saat ini sedang
digunakan oleh perusahaan dan terlihat bagaimana informasi masa depan.
A. System Communication Description(SA-2)
Artifek ini mendukung System Interface Diagram dengan menyediakan sebuah
deskripsi tentang bagaimana data berkomunikasi satu sama lain antara sistem
dengan enterprise, termasuk spesifikasi tentang hubungan, paths, jaringan dan
media.
B. System Data Flow Diagram (SA-4)
System Data Flow Diagram lebih diketahui sebagai Data Flow Diagram dan
diahrapkan untuk menampilkan proses- proses antara sistem yang bertukar data dan
bagaimana pertukaran itu berjalan.
Networks & Infrastructure
Pada level infrastruktur dari EA, jaringan, backbone, router, ruangan
peralatan, lemari kabel, dan penanaman kabel harus terdeskripsikan dengan detail
menggunakan dokumen berbentuk teks dan diagram yang menampilkan desain
secara phisycal dan logical.
A.
Network Connectivity Diagram( NI-1)
Diagram Konektivitas Jaringan menunjukkan hubungan secara fisik antara jaringan
suara, data, dan video enterprise, mencakup Wide Area Network (WAN) dan Local
Area Network (LAN) eksternal, yang disebut juga sebagai ekstranet dan intranet.
Securtiy / Standards / Workforce
A. Security Plan (SP-1)
Menurut Bernard (2005, p328), Sebuah rencana pengamanan tingkat tinggi yang
menyediakan baik dari gambaran rinci sebuah program keamanan yang mempunyai
efek di dalam seluruh perusahaan, termasuk pemeriksaan fisik, data, personal,
elemen dan prosedur operasi keamanan
B. Technology Forecast (ST-2)
Peramalan Teknologi mendukung dan berhubungan dengan Profil Standar
Teknologi ST-1. Peramalan Teknologi mendokumentasikan perubahan yang telah
diperkirakan dalam berbagai standar yang dicatat dalam artifak ST-1, dimana
perubahan masa depan mulai terjadi atau akan terjadi .
C. Workforce Plan (W-1)
Perencanaan Angkatan Kerja menyediakan deskripsi tingkat tinggi mengenai
bagaimana modal manusia diatur dalam enterprise. Perencanaan Tenaga Kerja
mencakup strategi untuk mempekerjakan, mempertahankan, dan pengembangan
profesional pada tingkat eksekutif, manajemen, dan staffs dari enterprise.
D. Organization Chart (W-2)
Bagan Organisasi menunjukkan bagaimana posisi dan personel diatur dalam
diagram secara hierarki atau format matriks. Bagan Organisasi membantu untuk
menunjukkan garis otorisasi, hubungan pekerjaan, sama seperti kepemilikan
terhadap sumber daya, produk, dan proses.
E. Knowledge & Skills Profile
Profil Pengetahuan dan Keterampilan menyediakan pendataan detail mengenai
orang seperti apa yang harus mengetahui dan dapat lakukan dalam posisi khusus
dalam enterprise. Contoh yang disediakan adalah Daftar Pengetahuan,
Keterampilan, dan Kemampuan untuk Enterprise Architect yang dikembangkan
oleh Universitas Carnegie Mellon pada tahun 2004.
Enterprise Architecture Implementation Methodology
a.
b.
c.
d.
e.
Phase 1 : EA Program Establishment
Phase 2 : EA Framework and Tool Selection
Phase 3 : Documentation of the EA
Phase 4 : Use and Maintain the EA
EA Management Plan
EA Program Management
Menurut Bernard (2005, p83), EA Management Plan mendukung kebijakan
dalam pengembangan pengambilan keputusan dan menggunakan sumber daya yang
efektif dan efisien. EA Program Management dibagi menjadi beberapa aktivitas,
yaitu :
Kebijakan dan Aturan
Mendukung Strategi dan Bisnis
Peran dan tanggung jawab EA
Anggaran program EA
Mengukur kinerja program EA
3. HASIL DAN BAHASAN
3.1 HASIL PENELITIAN
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dengan wawancara, survei dan metode analisis
dan pengamatan mendapatkan hasil berupa :
A. Strategic Plan
Visi dan Misi
Visi PT. MAKRO GLAUBEN INDONESIA adalah : “Being a leading creative
agency companyin Indonesia, “macrowave” with unforgetable and fabulous designs.
Misi PT. MAKRO GLAUBEN INDONESIA dalah : “Makrowave missions are to
provide the best and professional services for any company or individual, and generate
creative ideas to support out customer’s success, and to build mutually beneficial
partnership and support each other synergistically”
B. SWOT Analysis
Hasil penelitian yang didapat dari SWOT analysis dengan menggunakan metode
analisis dan pengamatan serta metode kepustakaan, yang dimana metode kepustakaan
yang diambil berupa 5 daya porter maka didapat sebuah SWOT matrix yang dijabarkan
sebagai berikut:
IFAS
EFAS
Opportunity
Strength
S.1 Dapat mendesign sesuai
dengan permintaan pelanggan
S.2 Perusahaan mempunyai
hubungan yang erat dengan
pelanggan
S.3 Memiliki tempat yang
strategis di daerah perkantoran
yang padat
S.4 Memiliki pelanggan besar
setia seperti gramedia,
metanoia, gunung agung, dan
harvest
SO
Weakness
W.1 Proses bisnis internal
yang belum terintegrasi
W.2 Perusahaan belum
memaksimalkan IT dengan
baik
W.3 Perusahaan kesulitan
mencari pelanggan baru
W.4 Banyaknya keluhan
pelanggan dengan proses
yang lama
WO
O.1Perusahaan membina
hubungan
kepada
pelanggan
O.2Tingginya presentasi
permintaan pelanggan yang
beralih ke percetakan
dikarenakan perkembangan
kota Jakarta yang semakin
besar
Threats
T.1Pelanggan cenderung
memilih perusahaan
percetakan yang lebih cepat
dikarenakan pesaing yang
mempunyai mesin cetak 12
warna dan dapat mencetak
lebih cepat serta warna yang
lebih baik.
T.2Banyaknya pesaing yang
mengungguli pasar industri
percetakan
S1/01 Meningkatkan kualitas dan
kreatifitas design
S2/O1 Membina hubungan yang
lebih baik dengan
pelanggan
S3/O2 Memperbesar skala
perusahaan contohnya
pembukaan cabang baru
W1/O1 mengoptimalkan
proses bisnis agar terintegrasi
W2/O1 Membuat CRM
sehingga dapat membina
hubungan dengan customer
dengan lebih baik lagi
W3/O2 memperluas
marketing di seluruh Jakarta
dan sekitar sehingga
menjaring banyak pelanggan
ST
S1/T1 Penambahan mesin-mesin
cetak yang lebih besar sehingga
pelanggan tertarik
S3/T2 menyebarkan brosurbrosur ke daerah-daerah
perkantoran guna marketing
untuk menjaring pelanggan baru
WT
W1/W2/W3/W4/T1/T2
Mengintegrasikan,
penambahan mesin,
penyusunan ulang strategi,
peningkatan kinerja
karyawan, untuk
mempercepat bisnis yang ada
dan memberikan kepuasan
pelanggan dengan efisiensi
waktu dan proses yang efektif
serta hasil yang maksimal
Dari hasil analisis SWOT yang didapat disimpulkan bahwa PT. MAKRO
GLAUBEN INDONESIA mampu memperoleh beberapa strategi dasar yaitu :
1.
2.
3.
4.
W1/O1 mengoptimalkan proses bisnis agar terintegrasi
W2/O1 Membuat CRM sehingga dapat membina hubungan dengan customer
dengan lebih baik lagi
W3/O2 memperluas marketing di seluruh Jakarta dan sekitar sehingga menjaring
banyak pelanggan.
W1/W2/W3/W4/T1/T2 Mengintegrasikan, penambahan mesin, penyusunan ulang
strategi, peningkatan kinerja karyawan, untuk mempercepat bisnis yang ada dan
memberikan kepuasan pelanggan dengan efisiensi waktu dan proses yang efektif
serta hasil yang maksimal
C. Conops
Prosedur sistem yang sedang berjalan saat ini terbagi menjadi beberapa prosedur
tertentu dimana satu dengan yang lainnya saling berkaitan satu sama lain membentuk
satu sistem, prosedur - prosedur tersebut adalah sebagai berikut :
a) Proses pendaftaran dan order pelanggan
 Sales Order
Customer baru yang datang akan didaftar oleh sales, pelanggan akan
memberikan biodata yang diperlukan kepada sales. Setelah proses pendaftaran
maka pelanggan dapat langsung memesan barang.
Pelanggan yang datang akan berhadapan dengan sales dan mengajukan
pemesanan barang, sales dan pelanggan akan tawar menawar harga dan barang
yang akan dipesan, setelah penawaran selesai maka, pelanggan memberikan
data-data design nya kepada sales. Kemudian sales membuat surat purchase
order (PO), serta memberikan data-data dan PO kepada art direcotor untuk di
cek kelengkapannya.
Setelah dilakukan pengecekan kelengkapan data-data designnya, maka art
director akan membuatkan dummy untuk disetujui oleh pelanggan, setelah
disetujui oleh pelaggan maka akan dikembalikan ke art director untuk
dijadikan bukti pembuatan SPK.

Surat Perintah Kerja
Bukti persetujuan dummy pelanggan yang sudah di tanda tangan adalah
sebagai bukti bahwa pemesanan sudah dapat dikerjakan. Art director
selanjutnya membuat surat perintah kerja (SPK) kepada bagian produksi untuk
dapat memulai mencetak pesanan.
Jika pelanggan tidak membawa design apapun kepada sales, maka pelanggan
harus memberikan ide-idenya kepada art directur untuk dibuatkan dami.
Setelah dami dibuat akan diberikan pelanggan untuk disetujui dan
dikembalikan kembali ke art directur untuk mulai di kerjakan.
b) Proses Produksi
Di dalam proses produksi terdapat 2 sesi cetak, yaitu sesi pracetak dan cetak.
1. Proses PraCetak
Berdasarkan SPK dibuatlah film dengan mesin khusus oleh art director,
setelah itu dibuatlah plat menggunakan plat maker untuk proses pencetakan,
setelah plat di buat maka proses pra cetak selesai.
2.
Proses Cetak
Di dalam proses cetak pertama-tama bagian produksi harus menyiapkan tinta,
kertas, plat, dan film yang sudah di buat. Setelah bahan-bahan sudah lengkap
semua maka dimulailah proses mencetak, yaitu memasukan plat dan mencetak
pesanan pelanggan sesuai dengan film yang telah dibuat oleh mesin khusus.
Setelah itu proses cetak dimulai.
3.
Proses design
Dalam proses design, barang yang sudah di cetak terdapat beberapa jenis tipe
design dan cetakan sesuai dengan keinginan customer, yaitu ponze (box
makanan, paper undangan, stiker, undangan dll), poli (cover buku, kartu
nama), emboze (pencetakan dengan kualitas baik merupakan penimbulan pada
bagian cetakan), cetak biasa,jahit/benang kawat (setelah di cetak, maka dijahit
benang ataupun kawat), proses lem panas (penyatuan cetakan), varnishing
(pengkilatan menggunakan minyak), spot UV (penimbulan dan pengkilatan),
laminating (pengkilatan menggunakan plastik), laminating doff (pelapisan
dengan design doff), dan pemotongan. Seluruh kegiatan tersebut dilakukan di
proses produksi.
Proses Quality Control
Setelah proses cetak, maka hasil cetak akan dicek oleh staff quality control,
staff quality control merupakan bagian penting dari proses pencetakan ini, staff
quality control mengontrol dengan sangat teliti seluruh pencetakan sampai
hasil yang sesuai dengan keinginan pelanggan. Barang yang dikembalikan oleh
pelanggan akan dibuatkan surat retur oleh staff quality control dan akan di
berikan kepada staff produksi untuk segera dibuatkan kembali barang pesanan
pelanggan yang gagal. Exception adalah Barang yang gagal atau retur akan
dibuang dan akan di kerjakan lagi dan dicetak lagi oleh bagian produksi
4.
c)
Proses logistik
Didalam proses logistik terdapat 2 proses yaitu pengemasan dan distribusi
1. Proses pengemasan
Pengemasan dilakukan oleh staff logistik setiap barang sesuai dengan pesananpesanan pelanggan dikemas dengan baik, gunanya adalah agar barang yang
dikirim sampai di tujuan dengan baik/tidak rusak di perjalanan. Setelah barang
dikemas maka supervisor logistik akan membuat surat pengeluaran barang
yang akan didistribusi.
2.
Proses Distribusi
Supervisor logistik membuat surat jalan dan surat penerimaan barang yang
akan diberikan kepada kurir untuk dikirim ke pelanggan, dan staff keuangan
akan membuat bon penagihan untuk menagih pelanggan melalui kurir.
d) Proses Keuangan
Pertama-tama pelanggan yang sudah mengorder barang akan membayar uang
muka kepada sales yang akan diteruskan ke bagian keuangan. Setelah barang
dikerjakan selama 14 hari maka barang dikirim dan pelunasan akan dikirim melalui
kurir.
Berdasarkan surat pengeluaran barang maka bagian keuangan akan membuat
bon penagihan yang akan di berikan kepada pelanggan melalui kurir yang
mengirim barang untuk pelunasan barang. Salinan bon yang sudah dilunasi akan
diberikan oleh kurir ke bagian keuangan beserta dengan surat penerimaan barang
berikut dengan uang/bukti transfernya. Setelah itu bagian keuangan akan membuat
laporan keuangan yang akan ditunjukan kepada direktur untuk dianalisis lebih
lanjut.
3.2 JAWABAN ATAS PERMASALAHAN
Berdasarkan permasalahan yang diidentifikasi yaitu berupa :
1. Mengalami kenaikan profit yang kurang signifikan, dikarenakan pesaing yang
mendominasi pasar.
2. Sulitnya mendapatkan kepuasan pelanggan dikarenakan proses bisnis yang kurang
cepat.
Maka dirancang strategi baru dari hasil analisis :
Sasaran dan Arah Strategi
Strategi Inisiatif

Meningkatkan profit perusahaan

Penambahan divisi baru yaitu dvisi IT untuk
memberikan efektifitas dan efisien pada proses bisnis
yang baru sehingga meningkatkan produktifitas pada
perusahaan.

Pengurangan proses kerja dari 14 hari menjadi
10 hari, semua proses tersebut dikompres dan
diperpadat dengan cepat didukung oleh sistem dan
teknologi informasi yang akan di implementasikan di
perusahaan sehingga meningkatkan produktivitas
perusahaan

Memperluas area pemasaran

Memberikan agenda dan notes kepada
perusahaan.
customer, memperluas marketing di luar area Jakarta
melalui jejaring sosial melalui blogger, facebook, dan
jejaring social lainnya. Serta pemberian promosi pada
pelanggan.

Memberikan layanan CRM (Customer
Relationship Management) untuk memberikan
pelayanan yang lebih baik bagi pelanggan.

Pengadaan website perusahaan digunakan
untuk mencakup pelanggan dengan skala perusahaan
menengah dan menengah ke bawah dengan minimal
order 1000pc.

Menjalin kerjasama dengan ekspedisi untuk
memperluas jaringan dan pangsa pasar.
3.3 PENJELASAN HASIL
Hasil yang didapat merupakan hasil dari identifikasi dan penyusunan menggunakan
metode yang digunakan. Berikut merupakan penjelasan dari hasil yang disusun:
Strategi diatas memiliki potensi besar dalam memajukan perusahaan terutama dalam
memperluas area pemasaran. PT. Makro Glauben Indonesia harus menggunakan seluruh
media untuk menggait para pelanggan. Apalagi perusahaan tersebut berkecimpung di
industri percetakan yang dasar utama kesuksesan dari industri tersebut yaitu harus dapat
memanjakan pelanggan dengan hasil cetakannya. Hubungannya adalah kreatifitas dari
perusahaan harus memuaskan pelanggan-pelanggan yang membacanya. Sehingga
memberikan kesan yang unik dari perusahaan tersebut. Perusahaan yang baik harus dapat
selalu berinovasi mengikuti keinginan pelanggan-pelanggannya.
Berkaitan dengan jejaring sosial yang merajalela dunia maya, perusahaan diusulkan
dapat mengikuti perkembangan zaman dan mengikuti trend masa kini.
Jejaring sosial adalah media bagi para perusahaan-perusahaan lain mempromosikan
barang yang dijual, jejaring sosial tersebut gratis serta efektif dalam pemanfaatannya.
Begitu juga dengan CRM, dikarenakan keluhan-keluhan pelanggan yang
kurang baik dan isu-isu serta dampak buruk yang diakibatkan oleh keluhan tersebut yang
sebagian besar adalah kesalahpahaman antara pihak perusahaan dengan pelanggan, maka
perusahaan harus menanganinya, yaitu dengan diadakannya CRM. Seluruh keluhan
pelanggan dapat langsung terselesaikan dengan tidak merugikan pihak manapun. CRM
diterapkan selaras dengan website dari outsource.
Penerapan teknologi informasi ini merupakan sebuah investasi jangka panjang
bagi perusahaan. Permulaan diterapkan memang terlihat pengeluaran dana yang besar, tetapi
seiring dengan berjalannya waktu, seluruh keuntungan yang dikalkulasi dari bertambahnya
omzet setelah penerapan teknologi akhirnya akan balik modal juga. Seluruh proses tersebut
memang membutuhkan waktu, tetapi ini adalah salah satu cara untuk memenangi persaingan
industri percetakan yaitu penggunaan teknologi yang handal, sesuai dengan misi perusahaan
yaitu melayani pelanggan secara profesionalis. Strategi ini menurut saya tidak hanya
memberikan solusi dari permasalahan yang ada tetapi juga memajukan perusahaan dalam
bersaing di industri percetakan.
4. SIMPULAN DAN SARAN
4.1
SIMPULAN
Dari hasil analisis yang sudah dilakukan dengan menggunakan beberapa cara, baik
dengan melakukan analisa eksternal dan internal serta usulan-usulan yang sudah kami
berikan, munculah beberapa kesimpulan yaitu sebagai berikut:



Melihat dari analisa 5 porter maka dapat dilihat bahwa, pengaruh yang ditimbulkan dari
ancaman pesaing yaitu 3 pesaing utama adalah PT. Harapan Prima, PT. Jaya Karta
Offset dan PT. Indonesia Printer akan sangat merebut pelanggan-pelanggan di daerah
Jakarta dan perlu melakukan strategi baru. Sedangkan dari faktor ancaman produk
pengganti, pelanggan biasanya memiliki selera yang berbeda-beda dalam mencetak dan
PT. Makro Glauben Indonesia sampai saat ini masih dapat memenuhi kebutuhan
pelanggan dengan baik. Ancaman daya tawar pemasok sebaiknya ditawar kembali
sehingga meraup keuntungan dengan lebih banyak lagi dari segala pihak. Sedangkan
ancaman-ancaman lain seperti daya tawar pembeli dan ancaman pendatang baru belum
memberikan ancaman yang terlalu serius untuk 3 tahun mendatang.
Melihat dari analisis 5 porter PT. Makro Glauben Indonesia sudah cukup memiliki
potensial untuk berkompetensi di industri percetakan.
Pemaksimalan IT pada perusahaan, karena pada dasarnya teknologi digunakan untuk
membantu pekerjaan manusia
Hasil SWOT menunjukan bahwa PT. Makro Glauben Indonesia memiliki kekuatan dan
opportunity yang sangat besar, disamping skala perusahaan yang besar dan para
pelanggan besar seperti gramedia dan harvest, PT. Makro Glauben Indoensia pun
memiliki keunggulan produknya yaitu sinar UV (3D) dan design yang baik, dan
pekerjaan yang professional. Tetapi dari beberapa keunggulan tersebut, perusahaan


4.2
belum melakukan pemaksimalan teknologi informasi yang sangat dibutuhkan melihat
kondisi perusahaan. Untuk meningkatkan dan menjalankan visi misi dari perusahaan
tersebut maka perlulah diterapkan teknologi informasi untuk lebih baik dalam bersaing,
teknologi informasi memberikan competitive advantage bagi PT. MAKRO GLAUBEN
INDONESIA.
Pembaharuan proses bisnis lama kebaru, sehingga memberikan efesiensi lebih pada
proses operasional
Penerapan CRM sebagai media untuk memanjakan pelanggan sehubungan dengan
perkembangan teknologi dan misi perusahaanya yaitu melayani pelanggan dengan
professional.
SARAN
Berikut adalah saran yang dapat diberikan dari skripsi ini untuk mengungguli
industri percetakan di Jakarta dansekitar yaitu :




Perekrutan dan penyaringan seluruh karyawan menurut standard pendidikan oleh
perusahaan sehingga meningkatkan produktivitas perusahaan
Pemberian pelatihan pemakaian teknologi kepada seluruh karyawan, dan
pemberian mindset bahwa teknologi ada untuk membantu tugas manusia dan
memberikan kemudahan pekerjaan manusia.
Diharapkan perusahaan dapat terus mengembangkan strategi yang telah dibuat
sesuai dengan keadaan di masa yang akan datang, sehingga perusahaan terus
berinovasi dan dapat mencapai visi dan misi perusahaan.
Untuk penerapan teknologi informasi dalam perusahaan dibutuhkanlah dana yang
cukup besar, untuk itu disarankan perusahaan dapat mengelola dana sebelumnya
untuk investasi sistem informasi di perusahaan.
5. Referensi
Bernard, S. A. (2005). An Introduction To Enterprise Architecture. (2nd Edition). USA :
International Edition.
O’Brien, James A. (2005). Pengantar Sistem Informasi. (Edisi 12). Jakarta: Salemba Empat.
Laudon, Kenneth C. & Jane P.Laudon. (2006). Management Information System. (9th Edition).
New-York : Prentice HallNew.
Michael A. Hitt, R. Duane Ireland & Robert E. Hoskisson .(2008). STRATEGIC
MANAGEMENT: COMPETITIVENESS AND GLOBALIZATION, CONCEPTS. ( Eighth
Edition).USA:Nelson Education Ltd.
McLeod, Raymond Jr. (2001).Sistem Informasi Manajemen. (Edisi 1). Terjemahan Hendra
Teguh. Jakarta: PT. Prenhallindo.
Ward,John,Peppard,Joe. 2002. Strategic Planning For Information System. (3rd Edition).
Chicester :John Willey & Sons,Buffins Lane.
O’Brien, J.K. , & Marakas, G.M (2006). Management Information System, (edisi ke-7). New
York :McGraw Hill.
Porter, Michael E. (1998). Keunggulan Bersaing. Diterjemahkan oleh Agus Dharma, Agus
Maulana,E. Jasifi dan Ujian Wahyu Suprapto. Jakarta:Erlangga.
David, Fred. R. (2004). Strategic Management. (6th Edition). New York: Prentice Hall Inc.
David, Fred. R. (2006). Manajemen Strategi. (edisi kesepuluh). Jakarta:Salemba empat.
Rangkuti, Freddy. (2006). Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama.
Turban, Rainer, Potter. (2003). Introduction to Information System. (2nd Edition). New Jersey :
John Willey & Sons,Inc.
Roger Joseph Baran, Roger J. Galka, Daniel P. Strunk. (2008).
Relationship Management.USA:Neil Masquardt.
Principles of Customer
J. Michael Harrell. (2011). Developing enterprise architectures to address the enterprise
dilemma of deciding what should be sustained versus what should be changed. 2011:h142
John adair. (2010). Strategic Leadership. (1st Edition). USA: Kogan Page Ltd.
Anthony Rees. (August 2011). Establishing Enterprise Architecture. August 2011, (Volume 7),
Number 3
Joseph Baran, Roger J. Galka, Daniel P. Strunk (2008). Principles of Customer Relationship
Management, 2008, number 77
James W. Cortada , John A. Woods (2000-2001). The Knowledge Managemeent Yearbook. USA
: Woburn,MA
6. RIWAYAT PENULIS
Yonathan Ancel Soegihardjo born in Purwokerto on March 21, 1990. The author graduated S1 at
Bina Nusantara University Computer Science in 2013,
William Winoto born in Jakarta on October 11, 1988. The author graduated S1 at Bina
Nusantara University Computer Science in 2013,
MENINGKATKAN STRATEGI BISNIS DAN
PRODUKSI PERCETAKAN PADA PT.
MAKRO GLAUBEN INDONESIA
YonathanAncel S
UniversitasBina Nusantara Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia, 087884929777, [email protected]
William
UniversitasBina Nusantara, Bogor, Bogor Barat, 081804942901, [email protected]
Daniel Kartawiguna
UniversitasBina Nusantara, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia, [email protected]
ABSTRACT
RESEARCH OBJECTIVES is to provide business processes proposal and analysis in sales division,
production division and marketing division at PT. MAKRO GLAUBEN INDONESIA, thus providing a
strategy to competing in printing industry to implementing new system and information technology are
expected to provide convenience to carrying the new business processes in the company.
RESEARCH METHOD used the method data collection included surveys of current system. Method of
analysis, strategic planning and information technology system using An Introduction Enterprise
Architecture by theory Scott A. Bernard (2005).
RESULT ACHIEVED of this study is strategic planning and information technology system to improve
strategic and operational capabilities of the company.
CONCLUSION can be drawn from this research is to make strategic planning and information
technology systems at the company, that help the company can operate more optimally and have
strategies to competing in the evolving business world.
Key Words :
Strategy, Systems, Enterprise Architecture
1. Foreword
Development of Information Technology information age very rapidly, causing a
change in the business or organization, this role from the efficiency, effectiveness and the role of
strategy in order to compete with competitors. Business activities of an organization can not be
separated from the information systems and information technology, which improves the quality
of service to consumers, helping make decisions, corporate planning, expand markets, and
market the product. Competitive advantage of an organization that is supported by the
information system must be adapted to the maturity of an organization's business processes and
plans in order to win the competition in this era of globalization. The information system serves
as a tool in helping organizations to realize the goals of the organization. Organizations need to
conduct excavations and evaluate business needs IT resources to obtain opportunities that can be
exploited and developed
PT. Makro Glauben is a printing company in Indonesia. In conducting its business PT.
Makro Glauben Indonesia already operates semi-computerization is just using Ms.Office (Excel
and Word). In search of good quality quality and look what the customer needs, then PT. Makro
Glauben Indonesia should change existing business strategy, making it easier to work and deliver
maximum results. Judging from the economy PT. MakroGlauben Indonesia. According to data
PT. Makro Glauben Indonesia has experienced a less significant increase in profit, due to market
fluctuations.
Problems were found in PT. Makro Glauben is the difficulty of getting customer
satisfaction and business processes is not good so the effect affects the performance of the PT.
Makro Glauben Indonesia. In achieving the objectives of PT. Makro Glauben Indonesia, the
company need to do the strategy update for business process measurement and assessment of
their systems.
PT. Makro Glauben Indonesia has a monthly turnover of Rp. 800,000,000.00 up with
one billion rupiah, with a gross income of 10-15% and 6-7% net reach. Below is a graph of the
development of enterprise scale PT. Makro Glauben Indonesia
Image 1. Turnover Graph PT. MACRO GLAUBEN INDONESIA
We will research and find the best solution for the problem faced by PT. MakroGlauben
Indonesia, creating a new system design strategy and information technology hope business
issues at PT. GlaubenMakro Indonesia can be resolved at once to advance the company's
business processes and expected outperform the competitors.
2. METHODOLOGY
In research on PT. MAKRO GLAUBEN INDONESIA we use several methods:
Data Collection Techniques:
a.
Library Studies
The authors collected data based on the books related to the thesis topic that can assist
in solving the problems in this thesis.
b.
Field Study
 Interview (interview)
Doing physical debriefing with the parties concerned with the object of research.

Observation (Observation)
Visit the company directly to review the activities undertaken and gain an overview
of the existing situation in the company.
c.
Methods of Analysis and Observations
1.
Using Enterprise Architecture that has been put forward by Bernard (2005). This
methodology has been used widely in the United States where all the Ministries
and State Institutions Agency and use it so it can be regarded as a standard Master
Plan Strategic Systems and Information Technology Government of the United
States of America (CIO Council; 2001).
Image 2 Enterprise Architecture Cube
The thing to do is map out what the current architecture is Strategic Goals and
Initiatives, Products and Services, Data and Information, System Application and
design Technology and Infrastructure. The next is an important step and the main
task is how to plan and manage the transition of the existing architecture to produce
architectural future.
Goals & Initiatives Level
Complex enterprise sometimes requires a formal approach to plan for changing
conditions, participants, and purpose. Direction and goals of the enterprise has been
documented at the level of goals & initiatives of the framework.
A. Strategic Planning (S-1)
Strategic planning is a high-level policy and planning documents used to document
the direction enterprise, competitive strategies, objectives and possible programs
and projects (strategic initiatives) are usually planned for the next 3-5 years.
B. SWOT Analysis (S-2)
According Rangkuti (2006, p18-19), a SWOT analysis is to identify the various
factors systematically to formulate corporate strategy. The analysis was performed
on the logic that maximizes the strengths and opportunities and can simultaneously
minimize the weaknesses and threats. So SWOT analysis comparing the external
factors opportunities and threats to the internal factors of strength and weakness.
C. CONOPS Scenario(S-3)
Scenario CONOPS (Concept of Operations Scenario A) is a narrative document
that describes how the enterprise operates or would operate as it was a few years by
providing a reliable statement about the internal and external factors that are in the
SWOT analysis.
D. CONOPS Diagram(S-4)
According to Bernard (2005, p295) CONOPS diagram is a graphical depiction of
how the high-level functions of the enterprise, either as a whole or in some specific
areas.
Products & Service Level
Components of enterprise architecture at this level include documentation of
business processes and IT capital planning portfolio capital menampilakan
planning a business case documentation on any IT investment to meet peak
operational and financial success
A. Business Plan (B-1)
Business Plan showing the high-level description of the function keys - business
workflow functions and financial strategies that can help achieve strategic goals
and initiatives.
B. Swim Lane Process Diagram (B-3)
Diagram of the activities of stakeholders indicate which stakeholders are involved
in the business flow. The diagram uses the format of a 'swim lanes'untuk set
timeframe stakeholders on the line and column, and connect activities - activities
with the symbol of the flowchart.
C. Activity / Product Matrix (B-5)
Business activities and product metrics put the lifecycle of revenue-producing
product for a wide - range of business workflow through the enterprise. This matrix
describes who owns the business processes and products. This matrix allows the
enterprise to see where the vertical and horizontal (cross-cutting) of the business
activity of the product is placed.
D. Narrative & Use Case Diagram (B-6)
Usecase narrative follows the format of UML to identify business needs, context,
stakeholders and business rules for the interaction with the systems, services and
applications that are identified as technology solutions needed for development.
Data & Information Level
Components of Enterprise Architecture at this level include the documentation
of the design, function and management of an information system, database,
knowledge warehouse and data marts as well as documentation on the structure and
process of logical data related to the enterprise.
A. Object State Transition Diagram (D-3)
State transition using the notation of UML diagram to show how the life cycle of
specific data objects. This diagram shows the changes in attributes - attributes,
links, and the behavior of the object "on-line order" which is the result of internal
or external systems which trigger changes in state.
B. Logical Data Model (D-5)
Semantic data models can be developed using the traditional structure and symbol
(Entity Relationship Diagram), or it can use object-oriented methods and UML
class diagrams and generate diagrams object.
C. Activity / Entity Matrix (D-7)
Activity / entity matrix was developed to organize the data entities which are
affected by the path of an activity related to the business. Better known as 'CRUD'
metrics for identifying basic types of transformations are shown in the data (Read,
Update, Delete) through business processes.
System & Application Level
According to Bernard (2005, P107), to optimize data and information
exchange is a secondary goal of the architecture. The third level of the EA
framework is meant to document information retrieval is currently being used by
companies and see how future information.
A. Description Communication System (SA-2)
Artifacts supports System Interface Diagram by providing a description of how the
data is to communicate with each other between the enterprise systems, including
specification of the relationship, paths, networks and media.
B. System Data FlowDiagram (SA-4)
System Data Flow Diagram better known as the Data Flow Diagram and
diahrapkan to show the processes of data exchange between the systems and how
the exchange goes.
Networks & Infrastructure
At the infrastructure level of the EA, network backbone, routers, equipment
rooms, wiring closets, and cable planting should undescribed in detail using textbased documents and diagrams showing the physical and logical design.
A. Network Connectivity Diagram (NI-1)
Network Connectivity Diagram showing the relationship between the physical
network voice, data, and video enterprise, includes a Wide Area Network (WAN)
and Local Area Network (LAN) externally, which is also known as extranet and
intranet.
Security / Standards / Workforce
A. Security Plan (SP-1)
According to Bernard (2005, p328), a high-level security plan that provides both a
detailed picture of a security program that has effects on the entire enterprise,
including physical examination, data, personal security elements and operating
procedures
B. Technology Forecast (ST-2)
Forecasting technology support and related Technology Standards Profiles ST-1.
Forecasting technology document changes that have been estimated in the range of
standards recorded in artifacts ST-1, where future changes started happening or will
happen.
C. Workforce Plan (W-1)
Workforce planning provides a high-level description of how human capital is set
in the enterprise. Manpower planning includes strategies to employ, retain, and
professional development at the executive level, management and staffs of the
enterprise.
D. Organization Chart (W-2)
Organisational chart shows how the positions and personnel arranged in a hierarchy
diagram or matrix format. Organizational Chart helps to show the line of the
authorization, the employment relationship, as the ownership of the resources,
products, and processes.
E. Knowledge & Skills Profile
Knowledge and Skills Profiles provide detailed data collection regarding the kind
of person who should know and can do in a special position in the enterprise. The
example provided is a list of Knowledge, Skills, and Abilities for Enterprise
Architect developed by Carnegie Mellon University in 2004.
Enterprise Architecture Implementation Methodology
Phase1 :EA Program Establishment
Phase2 : EA Framework and Tool Selection
Phase3 :Documentationof the EA
Phase 4 : Use and Maintain the EA
EA Management Plan
EA Program Management
1.
2.
3.
4.
5.
According to Bernard (2005, p83), EA Management Plan supports the
development of policy decisions and use resources effectively and efficiently. EA
Management Program is divided into several activities, vadelicet:
Policies and Rules
Supporting Strategy and Business
Roles and responsibilities of EA
EA program budget
Measuring the performance of the EA program
3. HASIL DAN BAHASAN
3.1 RESULT RESEARCH
D. Strategic Plan
Vision and Mission
Vision PT. MAKRO GLAUBEN INDONESIA : “Being a leading creative agency
company in Indonesia, “macrowave” with unforgettable and fabulous designs.
Mission PT. MAKRO GLAUBEN INDONESIA :“Makrowave missions are to
provide the best and professional services for any company or individual, and generate
creative ideas to support out customer’s success, and to build mutually beneficial
partnership and support each other synergistically”
E. SWOT Analysis
The results obtained from the analysis using the SWOT analysis and the
observations and methods of literature, a literature in which the method is taken in the
form of 5 power porter then obtained a SWOT matrix which is described as follows:
IFAS
EFAS
Opportunity
Strength
S.1 Gets design suit with
customer demand
S.2 Enterprises has a close
relationship with customers
Q.3 Features a convenient
compact district offices
Q.4 Possess great customer
loyalty as seaside, Metanoia,
Gunung Agung, and Harvest
SO
Weakness
W.1
internal
business
processes are not integrated
The company has not
maximizing IT
W.2 wellCompany
W.3 trouble finding new
customers
W.4 number of customer
complaints with the current
process
WO
O.1 company to the
customer relationship
O.2 high customer demand
presentations are resorting to
printing
due
to
the
development of the city's
growing
Threats
T.1 Customers tend to choose
a faster printing company
because competitors have 12
color printing and can print
faster and better color.
T.2 number of competitors
who surpass the printing
industry market
S1/01 Improving the quality and
creativity of design
S2/O1 Fostering better relations
with customers
S3/O2 Enlarge enterprise scale for
example the opening of
new branches
W1/O1 optimize business
processes to be integrated
W2/O1 Making CRM so
that
it
can
build
relationships with the
customer to better
W3/O2 expand marketing
across Jakarta and about so
capture more customers
ST
S1/T1
Addition
printing
machines are larger so interested
customers
S3/T2 Disseminate brochures to
area office to marketing to attract
new customers
WT
W1/W2/W3/W4/T1/T2
Integrating, adding machine,
rearrangements
strategies,
improved
employee
performance, to accelerate
existing
business
and
customer satisfaction with the
efficiency and the effective
time and maximum results
From the results obtained SWOT analysis concluded that PT. MACRO
GLAUBEN INDONESIA able to acquire some basic strategies, namely:
1.
2.
3.
4.
C.
W1/O1 optimize business processes to be integrated
W2/O1 Making CRM so that it can build relationships with the customer to better
W3/O2 expand marketing across Jakarta and about so capture more customers.
Integrating W1/W2/W3/W4/T1/T2, adding machine, rearrangements strategies,
improved employee performance, to accelerate existing business and customer
satisfaction with the efficiency and the effective time and maximum results
Conops
Procedures currently running system is divided into a number of specific
procedures where each other are related to each other to form a single system, the
procedure - the procedure is as follows:
a) The process of registration and customer order
 Sales Order
New customers who come will be listed by sales, customer will provide the
necessary bio-data to the sales. After the registration process so customers can
immediately order the goods.
Customers who come will deal with sales and order processing of goods, sales
and customers will bargain price and goods to be ordered, after the offering is
completed then, provide customer data to design its sales. Then the sales make
a purchase order (PO), as well as providing data and PO to art director for
completeness checks.
After checking the completeness of the data design, the art director will make
the dummy for approval by the customer, upon approval by customers it will
be returned to the art director to serve as evidence of the manufacture of PRS.

SPK (Work Order)
Evidence of approval dummy existing customers in the signature is the proof
that the book can already be done. Art director then makes the work order
(SPK) to be able to start the production for print orders.
If customers do not bring any design to sales, then the customer must provide
their ideas to the director to be made dummy art. After dummy made will be
the customer for approval and returned back to the art the director to start
working on.
b) Production Process
In the production process there are 2 print session, the session precast and
print.
1. The process of precast
Based SPK film made with a special machine by art director, after which the plate
was made using a plate maker for the printing process, after the plate made the
pre-press process is complete.
2. Print Process
In the first print process to prepare the production of ink, paper, plate, and films
that have been made. Once the materials are complete all then began the process of
printing, which include plates and printing customer orders in accordance with the
films that have been made by a special machine. After that the print process
begins.
3. Process design
In the design process, the goods are already in print, there are several types of
design and mold according to customer wishes, the ponze (food box, paper
invitations, stickers, invitations, etc.), poly (cover books, business cards), emboze
(printing with quality both are at the onset of mold), regular print, sewing / thread
wire (after the print, then stitched thread or wire), the hot glue (unification mold),
varnishing (pengkilatan using oil), spot UV (onset and pengkilatan), laminating
(pengkilatan use plastic), laminating doff (coating with design doff), and cutting.
All activities are carried out in the production process.
4. Process Quality Control
After printing, the prints will be checked by the quality control staff, staff quality
control is an essential part of the printing process, the quality control staff very
carefully control all printing until the results are in accordance with the wishes of
the customer. Goods returned by the customer will be made by letter of returns and
quality control staff will be provided to staff immediately made back production to
customer orders goods that failed. Exception is failure or returns goods will be
discarded and will be done again and again by the production of printed.
c)
The process of logistics
In the process of logistics, there are 2 processes, namely packaging and
distribution
1. Packaging process
Packaging performed by logistics staff each item in accordance with customer
orders packed well, the point is that the goods delivered to destination with good /
not damaged on the trip. Once packaged goods logistics supervisor will then make
the letters expenditures that will be distributed.
2. Distribution Process
Supervisor logistics make a path and a letter of acceptance of goods to be given to
the courier for delivery to the customer, and financial staff will make bon billing to
bill customers by courier.
d) Financial Process
First customer orderer goods will pay a deposit to the sales that will be
forwarded to the finance department. Having done stuff for 14 days then shipped
merchandise and redemption will be sent by courier.
Based on the letter of the finance expenditures will make billing bill that will
be provided to customers via courier to send the goods to settlement goods. A copy
of the bill that has been paid will be provided by courier to the finance department
along with a letter of acceptance of the following goods with money / transfer
evidence. After that the finance department will make financial reports to be
addressed to the director for further analysis.
3.2 ANSWER TO PROBLEMS
Based on the issues identified in the form of :
1.
2.
Profit rose less significant, because the competitor that dominates the market.
Difficult to get customer satisfaction due to a lack of business processes quickly.
Then designed a new strategy of the analysis:

Goals and Strategic Directions
Improve Profitability

Expanding the company's
marketing area.
Strategy Initiative

The addition of a new division that is dvisi IT
to deliver effective and efficient in the new business
processes thereby increasing productivity in
companies.

Reduction of the working process from 14 days
to 10 days, all the processes are compressed and
diperpadat quickly supported by systems and
information technology to be implemented in the
company thereby increasing company productivity

Provide agenda and notes to customers,
extending beyond the area of Jakarta marketing
through social networking via blogger, facebook, and
other social networking. As well as giving promotions
to customers.

Deliver services in CRM (Customer
Relationship Management) to provide better service
for customers.

Procurement of the company's website used to
include customers with medium and medium-scale
enterprises down with a minimum order 1000pc.

To promote cooperation with the expedition to
expand its network and market share.
3.3 EXPLANATION
The results are the result of the identification and preparation of the methods used. Here
is an explanation of the results compiled:
Above strategy has great potential in advancing the company, especially in expanding
the marketing area. PT. GlaubenMakro Indonesia must use all media to dupe customers.
Moreover, the company is engaged in the printing industry are the main basis of the success
of the industry that should be able to pamper customers with their prints. The relationship is
the creativity of the company must satisfy the customers who read it. Thus providing a
unique impression of the company. A good company should be able to constantly innovate
follow the wishes of its customers.With regard to the rampant social networking virtual
world, the company proposed to follow the times and follow contemporary trends.
Social network is a medium for other companies to promote the sale of goods, the free
social networking and effective utilization.
Likewise with CRM, customer complaints due to unfavorable and issues as well as the
adverse effects caused by most of these complaints are misunderstandings between the
company and customers, the company had to deal with, with the holding of CRM. The
entire customer complaints can be directly solved by not harming any party. CRM applied in
line with the website of the outsourced.
The application of information technology is a long-term investment for the company.
Starters implemented spending that does look great, but over time, the entire gain is
calculated from the increase in turnover after the application of the technology will
ultimately return on investment as well. The entire process takes time, but this is one way to
win the competition printing industry is the use of reliable technology, according to the
company's mission to serve customers professionalism. I think this strategy not only
provides the solution of existing problems but also promote the company to compete in the
printing industry.
4. CONCLUSIONS AND RECOMMENDATIONS
The following suggestions can be given of the thesis is to outperform the printing industry
in Jakarta and around are:
4.1
CONCLUSIONS




Viewing of 5 porter analysis maka dapat seen that, the influence of the threat posed by
the three main competitor competitors are PT. Harapan Prima, PT. Jayakarta Offset and
PT Indonesia Printer will really capture customers in Jakarta and need to do a new
strategy. While the threat of factor replacement products, customers usually have
different tastes in print and PT. Makro Glauben Indonesia is still able to meet the needs
of customers well. The threat of bargaining power suppliers should be offered so as to
reap the benefits come back with more from all parties. Mean while, threats such as the
bargaining power of buyers and threat of new entrants has not given a very serious
threat for the next 3 years.Judging from the analysis 5porter PT. Glauben Makro
Indonesia has enough potential to be competent in the printing industry.
Maximizing IT at company, because basically the technology used to help humans
work
SWOT results show that PT. Makro Glauben Indonesia has the power and opportunity
is very large, in addition to large-scale companies and large customers such as seaside
and harvest, PT. MakroGlauben Indonesia product also has the advantage that UV rays
(3D) and the good design and professional job. But from some of these advantages, the
company has not made maximizing information technology that is needed to see the
condition of the company. To enhance the mission and the vision of the company it is
necessary to apply information technology to better compete, providing information
technology for competitive advantage PT. MAKRO GLAUBEN INDONESIA.
Renewal of the old business, so can give more efficiency for operational processing.

4.2




5
Implementation of CRM as a mediumto pamper customers with respect to the
development of technology and the company's mission is to serve customers with a
professional.
RECOMMENDATION
The following suggestions can be given of the thesis is to outperform the
printing industry in Jakarta and around are:
Recruitment and screening of all employees according to the standard of education by
the company thereby increasing company productivity
The provision of training to all employees use the technology, and giving mindset that
the technology exists to assist human task and facilitate human work.
The company is expected to continue to develop strategies that have been made in
accordance with the situation in the future, so the company continues to innovate and
achieve vesicant mission.
For the application of information technology in the enterprise needed substantial funds,
it is advisable for the company to manage the fund prior to investing in enterprise
information systems.
REFERANCE
Bernard,
S.
A.
(2005).
An
Edition).USA:International Edition.
Introduction
To
Enterprise
Architecture.(2nd
O’Brien, James A. (2005). PengantarSistemInformasi. (Edisi 12). Jakarta: SalembaEmpat.
Laudon, Kenneth C. & Jane P.Laudon. (2006). Management Information System.(9th Edition).
New-York : Prentice HallNew.
Michael A. Hitt, R. Duane Ireland & Robert E. Hoskisson .(2008). STRATEGIC
MANAGEMENT: COMPETITIVENESS AND GLOBALIZATION, CONCEPTS. ( Eighth
Edition).USA:Nelson Education Ltd.
McLeod, Raymond Jr. (2001).SistemInformasiManajemen.(Edisi 1).TerjemahanHendraTeguh.
Jakarta: PT. Prenhallindo.
Ward,John,Peppard,Joe. 2002. Strategic Planning
Edition).Chicester :John Willey &Sons,Buffins Lane.
For
Information
System.
(3rd
O’Brien, J.K. ,&Marakas, G.M (2006). Management Information System, (edisi ke-7). New
York :McGraw Hill.
Porter,
Michael
E.
(1998).KeunggulanBersaing.DiterjemahkanolehAgus
AgusMaulana,E. JasifidanUjianWahyuSuprapto. Jakarta:Erlangga.
Dharma,
David, Fred. R. (2004).Strategic Management.(6thEdition).New York: Prentice Hall Inc.
David, Fred. R. (2006).ManajemenStrategi. (edisikesepuluh). Jakarta:Salembaempat.
Rangkuti,
Freddy.(2006).
GramediaPustakaUtama.
Analisis
SWOT
TeknikMembedahKasusBisnis.Jakarta:PT
Turban, Rainer, Potter.(2003). Introduction to Information System.(2nd Edition). New Jersey :
John Willey &Sons,Inc.
Roger Joseph Baran, Roger J. Galka, Daniel P. Strunk. (2008).
Relationship Management.USA:NeilMasquardt.
Principles of Customer
J. Michael Harrell. (2011). Developing enterprise architectures to address the enterprise
dilemma of deciding what should be sustained versus what should be changed. 2011:h142
John adair.(2010). Strategic Leadership.(1st Edition). USA: Kogan Page Ltd.
Anthony Rees. (August 2011).Establishing Enterprise Architecture. August 2011, (Volume 7),
Number 3
Joseph Baran, Roger J. Galka, Daniel P. Strunk (2008).Principles of Customer Relationship
Management, 2008,number 77
James W. Cortada , John A. Woods (2000-2001). The Knowledge Managemeent Yearbook.USA
:Woburn,MA
6.
WRITERS HISTORY
YonathanAncelSoegihardjo born in Purwokertoon March 21, 1990. The author graduated S1 at
Bina Nusantara University Computer Science in 2013,
William Winoto born in Jakarta on October 11, 1988. The author graduated S1 at Bina
Nusantara University Computer Science in 2013,
Download