ABSTRAK Tes non-invasif yang digunakan untuk mencerminkan kondisi jantung yang mendasarinya dengan mengukur aktivitas listrik jantung dapat dipelajari dengan mencari pola karakteristik pada EKG. Oleh karena itu, diperlukan alat untuk mengetahui bagian penting dari evaluasi awal pasien yang diduga memiliki masalah jantung yang terkait. Dengan jenis penelitian After Only Design, menggunakan alat ukur Osiloskop dan Elektrokardiograf pabrik, hasil rata-rata pengukuran EKG sebanyak 5 kali menggunakan phantom pada BPM diperoleh error 0.4%, pengaturan sensitifitas diperoleh error 0.33% dan pengaturan kecepatan kertas diperoleh error 0%. Persentase kesalahan diperoleh dari faktor toleransi komponen dan keterbatasan program yang dipergunakan. Menurut “Pedoman Pengujian dan Kalibrasi Alat Kesehatan” DEPKES RI tahun 2001, batas maksimal dalam toleransi kesalahan BPM dan sensitifitas adalah ±5%, sedangkan untuk kecepatan kertas adalah ±2%. Error pada masing-masing parameter masih diijinkan untuk digunakan karena masih kurang dari batas toleransi. Dari hasil yang diperoleh, maka alat EKG dapat dibuat dengan 12 lead meliputi sadapan ekstremitas dan sadapan prekordial sehingga mempermudah operator untuk mendiagnosa kelainan jantung pasien. Kata Kunci : Sinyal Jantung, Elektrokardiograf, Mikrokontroller. v ABSTRACT Non-invasive test that is used to reflect underlying heart conditions by measuring the electrical activity of the heart can be learned by looking for a characteristic pattern in the ECG. Therefore, it’s needed an equipment to find out the essential part of the initial evaluation of patients suspected of having heart related problems. With After Only Design research type, using an Oscilloscope and Electrocardiograph factory as measuring instrument, the average yield of ECG measurements 5 times using a phantom on BPM gained 0.4% error, sensitivity settings error obtained 0:33% and paper speed setting obtained error 0%. The percentage of error is obtained from the tolerance factor and limitations program components are used. According to the “Pedoman Pengujian dan Kalibrasi Alat Kesehatan” DEPKES RI in 2001, the maximum limit in BPM fault tolerance and sensitivity is ± 5%, while for the paper speed is ± 2%. Error on each of the parameters is still allowed to be used because it is still less than the limit of tolerance. From the results obtained, the ECG can be made with 12 lead covering limb lead and the precordial leads making it easier for operators to diagnose abnormalities of the heart patients. Keywords : Electrocardiogram, Electrocardiograph, Microcontroller. vi