16 INTISARI Kanker payudara merupakan penyakit yang sering

advertisement
INTISARI
Kanker payudara merupakan penyakit yang sering menyerang wanita dan
menjadi penyebab kematian tertinggi setelah kanker paru-paru. Salah satu upaya
pengobatan kanker payudara yang dilakukan antara lain dengan pemanfaatan bahan
alam yang dikombinasikan dengan agen kemoterapi (ko-kemoterapi). Senyawa yang
digunakan sebagai ko-kemoterapi adalah bahan alami yang berefek sinergis dengan
agen kemoterapi, sehingga dosis agen kemoterapi dapat diturunkan. Kayu secang
(Caesalpinia sappan L.) merupakan bahan alam yang sering digunakan oleh
masyarakat sebagai bahan obat tradisional. Untuk penelusuran senyawa aktifnya
dilakukan proses isolasi kayu secang, sehingga diperoleh isolat aktif golongan
homoisoflavonoid, yakni brazilein. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji sinergisitas
efek sitotoksik brazilein dan cisplatin yang dikonfirmasi melalui modulasi siklus sel
dan induksi apoptosis pada sel kanker payudara T47D secara in vitro.
Pada penelitian ini dilakukan pengujian efek sitotoksik brazilein dengan
menggunakan metode MTT assay pada sel T47D dan dihitung IC50nya. Penelitian
dilanjutkan dengan melihat efek sinergisnya melalui uji sitotoksik kombinasi antara
brazilein dan cisplatin dengan menentukan indeks kombinasinya (CI) dan viabilitas
sel. Sinergisitas efek sitotoksik brazilein kombinasi cisplatin selanjutnya dikonfirmasi
dengan menggunakan metode flowcytometry untuk mengetahui profil cell cycle dan
persentase kematian sel.
Brazilein menunjukkan efek sitotoksik pada sel T47D, dengan nilai IC50
sebesar 28 μM. Kombinasi brazilein (14 µM) dengan cisplatin (8 µM) mampu
menurunkan viabilitas sel hingga 66,50% dan berfek sinergis dengan nilai
Combination Index (CI) sebesar 0,405. Kombinasi brazilein dengan cisplatin
menyebabkan akumulasi sel pada fase G1 (41,71%), dan mampu meningkatkan
apoptosis dibandingkan perlakuan tunggalnya. Hasil tersebut memberikan bukti
pendukung bahwa brazilein dapat dikembangkan sebagai agen ko-kemoterapi dengan
cisplatin dalam meningkatkan efektivitas pengobatan kanker payudara.
Kata kunci: brazilein, sitotoksik, cell cycle, apoptosis
16
ABSTRACT
Breast cancer is one of the most deadly cancer. The main priority of breast
cancer treatment is the use of chemotherapeutic agents, especially cisplatin.
However, cisplatin might also lead to diverse side-effects such as neurotoxicity,
renaltoxicity, bone marrow suppression and cancer cell resistance. An approach
recently develop to overcome side effect of cisplatin is to used of combined
chemotherapeutic agent, i.e. brazilein. The focus of this study was to develop the
potency of brazilein as chemotherapeutic agent by observing the cytotoxic effect,
apoptosis induction and cell cycle modulation on T47D breast cancer cell
line.The determination of cytotoxic activity of brazilein and cisplatin and the
combination of them was evaluated using MTT assay to obtain the value of IC50
and CI (combnation index). The profile of cell cycle and apoptosis are observed
using flowcytometry.
Brazilein performed cytotoxic effect on T47D cells with IC50 of 28 µM.
Combination brazilein ½ IC50 (14 µM) and cisplatin (8 µM) performed synergistic
effect on T47D cell viability with CI value from o,405. The analysis on the cell
cycle of the single treated cell againts brazilein showed accumulation in G1
phase, while the single treated on cisplatin showed accumulation in S phase. The
combination of them showed accumulation on T47D cell cycle in G1 phase and
increased apoptotic cells up to 36,23%. Combination of brazilein and cisplatin
indicated synergy was related in apoptotic and cell cycle pathway. Thus, brazilein
has potential to be developed as a cochemotherapeutic agent in combination with
cisplatin.
Keyword :co-chemotherapy, citotoxicity, apoptosis, brazilein, T47D cells
17
Download