Mengenal lebih dekat Dokter Rehabilitasi Medik "Kamu sedang sekolah spesialis? Ambil spesialis apa?" "IKFR,Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi atau mungkin sering disebut spesialis Rehab Medik" jawab saya, "Masih jarang ya...jadi dokter spesialis rehab ngobatin pasien yg kyk gmn?" Pasti pertanyaan ini sering ditanyakan ke dokter spesialis KFR ataupun dokter yang sedang mengenyam pendidikan spesialis KFR ketika menyebutkan ttg IKFR 😊...so, Meskipun saya menyadari saya belum mampu melihat cakupan bidang yang luar biasa ini seutuhnya, karena saya msh terus belajar 😊, tapi saya coba untuk menginformasikannya ke teman2 sekalian : Dokter KFR memandang pasien tidak saja dari segi penyakit tetapi lebih dari itu, dokter spesialis KFR memandang pasien dari segi fungsi dan bersifat holistik. Peranan dokter spesialis KFR adalah membantu utk mengembalikan fungsi atau mengoptimalkan fungsi yang masih ada. Mengutip dari kata pengantar dibuku ajar Physical Medicine and Rehabilitation oleh Krusen, “Kedokteran modern telah berhasil menambah umur pada hidup manusia, maka KFR akan menambah hidup pada umur itu, Modern medicine adds years to life, we should add life to those years” Di dalam praktek sehari-harinya, dokter Sp.KFR bekerja bersama-sama tim yang terdiri dari fisioterapis, okupasional terapis, terapi wicara, pekerja sosial, ortotis prostetis (pembuat alat bantu – pengganti bagian tubuh palsu), psikolog dan perawat. Injeksi Intraartikuler (kiri) dan Injeksi botox (kanan) Pasien kami bervariasi, bidang kami menangani dari bayi baru lahir sampai orang usia lanjut. Kami menggunakan modalitas fisik untuk mencapai tujuan rehabilita pasien, seperti panas, dingin, pijatan, perenggangan, terapi listrik, terapi cahaya,injeksi. Kami juga melatih fisik pasien dengan berbagai latihan untuk mencapai kondisi optimal. Latihan pasien setelah operasi jantung (kiri) dan Penggunaan modalitas Laser pada pasien plantar fascitis (kanan) Masih sedikit kebayangnya?...oke, ini contohnya Seorang pasien yang sudah stabil dari serangan jantung koroner atau pasien yang habis dioperasi jantung karena sumbatan pembuluh darah jantung, sepulang dari rawat inap mendapat resep obat hingga tekanan darah terkontrol ataupun sudah tidak ada keluhan nyeri dada. Tetapi bagaimana pasien tersebut menjalani hidupnya, bagaimana pasien bisa kembali ke performa semula, aktivitas apa saja yang diperbolehkan, kapan diperbolehkan melakukan hubungan seks, bagaimana mencegah utk tdk terjadi serangan lagi, bagaimana cara beradaptasi dengan lingkungan dan kapan diperbolehkan bekerja kembali itulah yang menjadi peran dokter Spesialis KFR. Sakit apa yang bisa di terapi di rehabilitasi medik? 1. Kelainan muskuloskeletal (kelainan yang berhubungan dengan fungsi otot, sendi, dan tulang): a. Nyeri rematik (osteoarthritis/pengapuran, osteoporosis (pengeroposan) . b. Nyeri otot, sendi, tulang. c. Rehabilitasi bentuk dan postur tubuh/organ (scolisis, kyposis,kaki diabetes, kaki ceper/flat feet dll). Pemeriksaan USG muskuloskletal Latihan penguatan otot pada pasien OA lutut 2. Kelainan neuromuskular (penyakit gangguan saraf yg berhubungan dengan fungsi otot): a. Pemulihan paska stroke/kelumpuhan. b. Nyeri saraf (pinggang, leher, punggung, dll). 3. Kelainan Tumbuh Kembang Anak. a. Rehabilitasi anak Hiperaktif, autisme, cerebral palsy, kelumpuhan, keterlambatan bicara, dll. b. Rehabilitasi kelainan postur (scoliosis, kyposis, dll) dan bentuk kaki anak (kaki ceper/flat feet,kaki pengkor/ctev, bentuk kaki “o”(genu varus)/ valgus (bentuk kaki “x”), dll). 4. Kelainan Paru dan Saluran Nafas: a. Dahak pada batuk pilek, sesak/asma. b. Program pre/sebelum operasi pasien kelainan saluran nafas. 5. Kelainan Jantung : a. Rehabilitasi pre/sebelum dan post/setelah tindakan atau operasi jantung. b. Rehabilitasi kebugaran cardiorespirasi / jantung dan saluran nafas. 6. Cedera Olahraga : a. Rehabilitasi pemulihan paska cedera olahraga. 7. Pembuatan alat bantu (ortotik, prostetik) a. Peresepan dan pembuatan alat bantu (korset, sepatu khusus, kaki palsu, dll) Pada intinya, dokter Sp.KFR berkompeten untuk memeriksa, mendiagnosa, mengobati,merehabilitasi dan mengevaluasi dengan pendekatan ilmu kedokteran fisik dan rehabilitasi pada kasus neuromuskuloskeletal, kardiorespirasi, pediatri (anak), geriatri (lansia) dan masalah biopsikososiovokasional yang menyertai. Dengan tujuan agar pasien dapat diupayakan semandiri mungkin serta mampu memberi nilai tambah bagi orang lain. "If we can't add years to life, we can add life to years" *dari berbagai sumber