BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Kehidupan manusia tidak pernah terlepas dari masalah kesehatan. Peranan kesehatan bagi manusia sangat krusial. Setiap manusia pasti pernah merasakan sakit. Apakah itu sebentar, sedikit ataupun sering dan dalam waktu yang lama. Manusia memerlukan sarana public space yang dapat membantunya apabila mereka terserang penyakit. Sesuai dengan sifat manusia itu sendiri, yaitu mahluk sosial. Seiring dengan berjalannya waktu, rumah sakit lahir dan menjadi sangat penting bagi semua orang dan setiap kalangan. Rumah sakit mempunyai arti penting bagi kesehatan sebuah komunitas masyarakat, dimana rumah sakit dapat memberikan solusi yang terbaik untuk orang yang sakit atau pasien yang datang ke sebuah rumah sakit. Rumah sakit umum adalah rumah sakit yang mempunyai kemampuan untuk menangani hampir seluruh penyakit secara umum. Rumah sakit umum memiliki tingkatan kelas-kelas yang berbeda, yaitu jumlah kamar dan dokter spesialis yang berbeda-beda, tergantung kebutuhan pengguna suatu wilayah dimana rumah sakit umum itu berada. Sedangkan rumah sakit spesialis adalah rumah sakit yang memiliki spesialisasi tertentu pada sebuah penyakit. Rumah sakit spesialis adalah rumah sakit kelas D yang memiliki 50 – 100 tempat tidur. Aktifitas, kebutuhan ruang dan fasilitas pendukung rumah sakit spesialis berbeda-beda sesuai dengan spesialisasi masing-masing. Salah satu penyakit yang cukup maut adalah penyakit kanker. Di Indonesia, kanker menjadi penyumbang kematian ketiga terbesar setelah penyakit jantung, dan menjadi momok yang menakutkan, karena ada anggapan bahwa penyakit kanker tidak dapat disembuhkan. Penyebab utama kanker di Indonesia adalah pola hidup yang tidak sehat, seperti kurang olahraga, merokok, dan pola makan yang tak sehat. Jumlah penderita kanker semakin meningkat menjelang awal tahun 1990-an.(Wikipedia). Namun dengan berkembangnya teknologi dan pengetahuan dibidang kedokteran anggapan bahwa penyakit kanker tidak dapat disembuhkan menjadi tidak benar. Apalagi sebagian besar teknologi tersebut telah dapat dilaksanakan di indonesia. Kemungkinan untuk sembuh selalu ada bila kanker pengobatannya dilakukan dengan benar dan ditemukan dalam stadium awal. 1 Secara teori hampir tiap rumah sakit umum memiliki fasilitas yang diperlukan untuk menanggulangi penyakit kanker. Namun dengan adanya rumah sakit yang dikhususkan untuk penyakit kanker, maka tingkat kualitas rehabilitasi penyakit kanker pada rumah sakit tersebut akan meningkat. Sebaliknya, dengan adanya rumah sakit kanker maka rumah sakit umum lainnya bisa lebih berkonsentrasi di bidang lainnya. Rumah sakit kaker memiliki tugas utama yaitu melayani orang yang terkena penyakit kanker namun biasanya belum mampu melaksanakan tugasnya secara maksimal. Terlebih untuk rumah sakit yang berada di luar kota besar. Jumlah rumah sakit kanker di Indonesia masih tergolong sedikit. Satu-satunya rumah sakit kanker di indonesia adalah Rumah Sakit Kanker Dharmais. Sedangkan jumlah penderita penyakit tersebut semakin meningkat. Sehingga tidak sedikit orang yang lebih memilih berobat di luar negeri untuk menyembuhkan penyakitnya di tempat yang menurut pendapat mereka lebih baik, seperti di rumah sakit negara tetengga, Singapore atau Malaysia. Fenomena – fenomena tersebut yang mendorong penulis untuk mencoba membuat rumah sakit yang memadai dan trustworhty sehingga kesehatan dapat menjadi aman dan terkendali, dan pendudukpun tidak perlu berobat jauh – jauh. Rumah Sakit Kanker Dharmais bertempat di Slipi, Jakarta. Menurut regulasi Departemen Kesehatan, sebuah rumah sakit spesialis harus berada diluar radius 200Km dari sebuah rumah sakit spesialis yang sama. Rumah Sakit Kanker Dharmais Sekitar 20 % pasien yang dirawat di RSKD berasal dari luar Jakarta bahkan luar Jawa. Maka untuk mencapai keefktifan lokasi, maka rumah sakit kanker yang akan dirancang ini berlokasi di Pangkal Pinang, Bangka Belitung. Pemilihan lokasi ini bertujuan untuk menanggulangi pasien penyakit kanker yang berada di Pulau Sumatera khususnya Propinsi Kepulauan Bangka Belitung. Dengan begitu pasien kanker di Pulau Sumatera memiliki lokasi pengobatan yang lebih dekat, mengingat Pulau Sumatera memiliki jumlah penduduk yang cukup banyak. 1.2 Tujuan dan Sasaran 1.2.1 Tujuan Umum Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk memperluas ruang cakup pengobatan penyakit kanker serta menciptakan pusat penanganan penyakit kanker kedua di Indonesia, sehingga penderita penyakit kanker dapat ditangani lebih cepat dan lebih baik, terutama yang berada di pulau sumatera. 2 1.2.2 Tujuan Khusus Tujuan khusus dari penelitian ini adalah bagaimana merancang fasilitas pusat kesehatan yang mengakomodasi kegiatan penyembuhan penyakit kanker dengan fasilitas yang nyaman bagi pasien maupun pengunjung lain sehingga penyembuhan dapat berjalan secara maksimal. Selain itu juga bagaimana menciptakan fasilitas yang dapat memberikan informasi kepada masyarakat awam, khususnya informasi mengenai penyakit kanker. 1.2.3 Sasaran Penelitian Sasaran penelitian adalah pasien yang mengalami penyakit kanker, baik dari stadium awal sampai stadium akhir, pasien umum (Unir Gawat Darurat), keluarga dan kerabat pasien maupun masyarakat awam yang ingin mendapatkan informasi mengenai penyakit kanker. Sasaran lainnya adalah dokter yang bersangkutan, staf medis dan staf non medis 1.2.4 Manfaat Penelitian Manfaat yang didapatkan dari penelitian adalah: o Dapat mengetahui aktivitas apa saja yang dilakukan antara pasien dan dokter disaat berkonsultasi maupun proses pemulihan. o Mampu menganalisa ruangan dari fungsinya, luasnya, dan sirkulasinya penggunanya. o Mengetahui fasilitas apa saja yang sebaiknya ada sesuai dengan proses pemulihan. o Mampu menciptakan ruangan yang nyaman yang sesuai dengan standar-standar yang ada dan juga sesuai dengan keinginan pasien dan staff medis secara umum sehingga proses aktivitas berjalan lancar. o Dapat mempelajari kondisi fisik pasien, sifat pasien dan psikologis pasien. 1.3 Identifikasi Masalah Peranan desain interior dibutuhkan untuk menjawab berbagai permasalahan yang timbul dan berkaitan dengan aspek interior, antara lain: 1. Menyusun konsep perancangan sesuai kondisi dan permasalahan di lapangan dan sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pusat Kesehatan / Rumah sakit kanker. 2. Penciptaan ruang yang mampu memberikan serta membantu proses penyembuhan pasien di segala aspek, baik fisik maupun mental. 3 3. Tuntutan nilai aksesibilitas pasien yang dapat diaplikasikan dalam keseluruhan konsep interior. 1.4 Batasan Masalah Dalam penelitian ini, permasalahan akan dibatasi pada hal bagaimana menciptakan fasilitas bagi pasien yang mengalami penyakit kanker hingga proses terapi secara total, serta pasien yang telah divonis masa hidupnya. Adapun untuk yang terakhir lebih bersifat membantu secara psikologis dan mental 1.5 Metode Penelitian Data yang diperoleh berasal dari studi literature berupa standar-standar bangunan pusat kesehatan, teori-teori mengenai penyakit kanker, jenis dan perawatannya. Data diperoleh secara langsung melalui survey lapangan ke instalasi rumah sakit kanker dan rehabilitasi medis beberapa rumah sakit umum, wawancara, dan mencari literatur yang didapatkan dari buku dan internet. 1.7 Sistematika Penulisan Pada penulisan kali ini, akan dibagi menjadi lima bagian yaitu: bagian Pendahuluan, bagian Landasan Teoritis, bagian Analisis Masalah, Identifikasi Masalah dan bagian Konsep Desain. Bagian Pendahuluan berisi tentang latar belakang dari permasalahan yang akan diteliti dan gambaran secara umum mengenai kanker serta proses terapi atau penyembuhannya. Bagian Landasan Teori berisi tentang data-data sebagai bahan acuan dalam menganalisa permasalahan-permasalahan baik dari sisi standar-standar yang melekat maupun data-data tentang penyakit kanker dari jenis-jenisnya, penanganan pertama hingga proses terapinya, serta data-data mengenai alat-alat yang digunakan dalam proses terapi. Bagian analisis data berisi tentang analisa-analisa tentang permasalahan dengan dukungan data-data yang diperoleh. Pada bagian ini akan menghasilkan beberapa kriteriakriteria yang menjawab permasalahan. Pada akhirnya analisa-analisa tersebut disimpulkan pada bagian terakhir, yaitu konsep desain yang berisi konsep perancangan apa yang akan diaplikasikan pada kasus yang sudah dipilih. 4