indeks tendensi konsumen triwulan i-2016

advertisement
No. 33/05/51/Th. VI, 4 Mei 2016
INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN I-2016
A. Penjelasan Umum
Indeks Tendensi Konsumen (ITK) adalah indikator perkembangan ekonomi konsumen terkini yang
dihasilkan Badan Pusat Statistik melalui Survei Tendensi Konsumen (STK). ITK merupakan indeks yang
menggambarkan kondisi ekonomi konsumen pada triwulan berjalan dan perkiraan triwulan mendatang. ITK
disusun berdasarkan beberapa komponen yang terkait dengan ekonomi rumah tangga seperti penghasilan,
pengaruh inflasi/kenaikan harga terhadap kemampuan konsumsi serta tingkat konsumsi barang dan jasa
pada triwulan bersangkutan. Nilai indeks yang dihasilkan berada pada rentang 0 sampai 200, dimana nilai
lebih dari 100 mencerminkan terjadinya perbaikan kondisi ekonomi konsumen dan demikian sebaliknya.
Jumlah sampel STK Bali pada triwulan I 2016 sebanyak 380 rumah tangga yang tersebar di 5
Kabupaten/Kota yaitu Kabupaten Tabanan, Badung, Klungkung, Buleleng dan Kota Denpasar. Responden
STK mulai tahun 2015 dipilih pada strata blok sensus kategori sedang dan tinggi berdasarkan “wealth
index“ dan merupakan sub sampel dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) khusus di daerah
perkotaan. Pemilihan sampel dilakukan secara panel antar triwulan untuk memperoleh gambaran yang
lebih akurat mengenai perubahan persepsi konsumen antarwaktu. Pada saat yang sama juga dilakukan
penyempurnaan kuesioner dan cara penghitungan indeksnya.
.
B. Kondisi Ekonomi Konsumen Triwulan I - 2016

Kondisi ekonomi konsumen mengalami peningkatan di triwulan I-2016, tercermin dari angka ITK di
triwulan ini yang mencapai 108,40. ITK tidak hanya mengalami peningkatan, pergerakan level
optimisme konsumen di triwulan ini juga lebih cepat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.

Di triwulan I ini semua komponen penyusun ITK mengalami peningkatan. Indeks Pendapatan
mencapai 110,34 sementara pengaruh inflasi dan volume konsumsi meningkat dengan indeks
masing-masing sebesar 100,79 dan 113,45
C. Perkiraan Ekonomi Konsumen Triwulan II-2016

Pada triwulan II-2016 nilai ITK Provinsi Bali diperkirakan mencapai 108,95. Indeks perkiraan ini
memprediksikan bahwa kondisi ekonomi konsumen akan kembali mengalami kenaikan demikian
halnya tingkat optimismenya pada triwulan berikutnya.

Perkiraan membaiknya kondisi ekonomi konsumen pada triwulan yang akan datang didorong
keyakinan akan peningkatan pendapatan yang tergambar pada indeks prediksinya sebesar 112,17
serta keyakinan peningkatan konsumsi/pembelian barang tahan lama dengan indeks prediksi
mencapai 113,30.
Berita Resmi Statistik Provinsi Bali No. 33/05/51/Th. VI, 4 Mei 2016
1
1.
Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Triwulan I-2016
Memasuki tahun 2016 kondisi tendesi konsumen di Propinsi Bali ternyata mengalami kenaikan
dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. ITK Bali di triwulan ini mencapai 108,40 atau lebih tinggi
dibandingkan dengan sebelumnya yang hanya berada pada angka 105,84. Hal ini menunjukkan bahwa
keyakinan konsumen juga mengalami peningkatan pada level optimismenya dibandingkan dengan
triwulan sebelumnya.
Tabel 1
Indeks Tendensi Konsumen Menurut Variabel Pembentuknya
Variabel Pembentuk
ITK Triwulan
I-2015
ITK Triwulan
IV-2015
ITK Triwulan
I-2016
(1)
(2)
(3)
(4)
Pendapatan rumah tangga kini
97,11
108,27
110,34
Pengaruh inflasi terhadap tingkat konsumsi
108,22
98,17
100,79
Tingkat konsumsi bahan makanan, makanan jadi di restoran/rumah makan,
dan bukan makanan (pakaian, perumahan, pendidikan, transportasi,
komunikasi, kesehatan, dan rekreasi).
107,43
109,75
113,45
Indeks Tendensi Konsumen
102,36
105,84
108,40
Dilihat dari pola pergerakan antar tahun yang digambarkan pada Grafik 1 dapat dikatakan bahwa
kondisi ITK di triwulan ini lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan yang sama di tahun-tahun
sebelumnya meskipun bukan merupakan yang tertinggi. Hanya saja apabila melihat pola pergerakan
antara triwulan IV ke triwulan I di tahun berikutnya maka pola yang terjadi justru berbeda dibandingkan
tahun-tahun sebelumnya. Apabila di tahun-tahun sebelumnya ITK menunjukkan penurunan level
optimisme antar periode, tidak demikian halnya dimana justru terjadi peningkatan pada level optimisme
antara triwulan IV dan triwulan I ini.
Grafik 1
Perkembangan ITK Triwulan I
Tahun 2011 2016
Grafik 2
Perkembangan ITK Triwulan IV dan
Triwulan I, Tahun 2011 - 2016
120.00
116.00
114.98
112.00
112.00
108.40
107.50
104.00
108.00
105.33
104.00
103.18
102.36
100.00
IV
96.00
2011
2
2012
2013
2014
2015
2016
2011
I
IV
2012
Berita Resmi Statistik Provinsi Bali No. 33/05/51/Th. VI, 4 Mei 2016
I
IV
2013
I
IV
2014
I
IV
2015
I
2016
Percepatan pada ITK ini pada dasarnya didukung oleh semua komponen penyusunnya. Hanya saja
salah satu
komponennya yaitu Pengaruh Inflasi terhadap Pengeluaran mengalami pertumbuhan
optimisme paling rendah dibandingkan dengan komponen lainnya. Komponen ini juga mengalami tren
pelambatan yang cukup jauh sejak triwulan III tahun 2015. Komponen Pengaruh Inflasi sendiri tercatat
menurun di triwulan IV 2015. Hal ini tentunya sangat menarik perhatian mengingat seperti yang kita
ketahui tingkat inflasi justru sangat rendah pada tahun 2015. Meskipun secara teoretis komponen ini
berkorelasi dengan tingkat inflasi akan tetapi perlu diingat bahwa inflasi yang rendah ataupun deflasi
tidak terjadi pada setiap komponen pengeluaran. Komponen-komponen yang mengalami penurunan
tertinggi cenderung merupakan komponen yang berhubungan dengan tingkat harga yang diatur oleh
pemerintah (administered price).
Grafik 3
Pergerakan Komponen Penyusun ITK Triwulan I-2011
125.00
120.00
115.00
110.00
105.00
100.00
95.00
I
II
III
IV
2011
Pendapatan Ruta Kini
I
II
III
2012
IV
I
II
III
IV
I
2013
Pengaruh Inflasi Thd Konsumsi Makanan
II
III
2014
IV
I
II
III
2015
IV
I
2016
Konsumsi Makanan & Non Makanan
Komponen lain yang mengalami peningkatan adalah Pendapatan Rumah Tangga saat ini. Pola
pergerakan komponen ini cenderung memiliki tren yang berlawanan dengan pergerakan Pengaruh Inflasi
terhadap Pengeluaran. Di triwulan I ini peningkatan indeks pendapatan memiliki kecendrungan untuk
berkorelasi dengan membaiknya kondisi pariwisata Bali. Kunjungan wisman meningkat 7,86% dibanding
triwulan sebelumnya bahkan dibanding triwulan yang sama tahun lalu kedatangan wisman meningkat
sekitar 15,27%. Indikator lain yang sejalan dengan kenaikan pendapatan adalah meningkatnya UMP Bali
sekitar 11,5 persen. Hal ini merupakan rangkaian indikator pendukung dari membaiknya kondisi
pendapatan masyarakat Bali di awal tahun.
Di lain pihak sebagai komponen yang mengalami kenaikan paling tinggi Indeks Konsumsi Barang
dan Jasa juga merupakan kontributor terbesar kenaikan ITK di triwulan I tahun 2016. Kenaikan pada
komponen ini secara dominan disebabkan oleh meningkatnya konsumsi akibat perayaan hari-hari raya
keagamaan seperti halnya hari raya Imlek, Galungan, Kuningan dan Nyepi dalam waktu yang sangat
berdekatan. Perayaan hari raya ini dalam satu triwulan terjadi pada tahun 2013. Akan tetapi tingkat
optimismenya tidak setinggi yang terjadi di tahun 2016.
Dilihat dari volume konsumsi hanya satu kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan
dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yaitu akomodasi. Selain yang mengalami penurunan,
Berita Resmi Statistik Provinsi Bali No. 33/05/51/Th. VI, 4 Mei 2016
3
komponen yang mengalami pelambatan dibandingkan dengan tiga bulan sebelumnya adalah kelompok
Perawatan Kesehatan/Salon. Sementara itu tiga kelompok pengeluaran dengan angka Indeks tertinggi di
triwulan ini ada lah pengeluaran untuk pulsa HP, pendidikan dan transporasi. Kenaikan pada volume
konsumsi transportasi disebabkan oleh menurunnya harga bahan bakar kendaraan bermotor.
Meningkatnya volume penggunaan telepon selular akibat dari adanya momen hari raya dimana sebagian
orang akan mengisi waktu luang bersama dengan perangkat telekomunikasi maupun beragam gadget
yang dimiliki. Sementara itu persiapan menjelang dilaksanakannya Ujian Nasional pada triwulan II nanti
membuat indeks biaya pendidikan mengalami peningkatan yang cukup tinggi.
Grafik 4
Komponen Konsumsi Makanan dan Bukan Makanan Triwulan IV-2015 dan Triwulan I-2016
120.00
90.00
60.00
30.00
0.00
Triwulan IV 2015
Triwulan I 2016
Perkiraan Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Triwulan II-2016
2.
Kondisi perekonomian di triwulan II 2016 nanti diperkirakan membaik dengan tingkat
optimisme yang diprediksi meningkat tipis. ITK di triwulan II-2016 diprediksi mencapai 108,95.
Pendapatan rumah tangga juga diperkirakan membaik dengan indeks mencapai 112,17. Demikian
halnya rencana pembelian barang-barang tahan lama diperkirakan meningkat yang tergambar pada
indeks prediksi sebesar 103,30. Melihat angka di komponen terakhir ini dapat dilihat bahwa tidak
akan terjadi pergeseran konsumsi di triwulan mendatang.
Tabel 2
Perkiraan Indeks Tendensi Konsumen Triwulan II-2016 Menurut Variabel Pembentuknya
Variabel Pembentuk
ITK Triwulan I-20161)
(1)
(2)
Perkiraan pendapatan rumah tangga mendatang
112,17
Rencana pembelian barang-barang tahan lama
103,30
Indeks Tendensi Konsumen
108,95
1)
Angka perkiraan ITK Triwulan II-2016
4
Berita Resmi Statistik Provinsi Bali No. 33/05/51/Th. VI, 4 Mei 2016
3. Komparasi ITK Bali dengan Beberapa Provinsi Terdekat
ITK Nasional mengalami peningkatan dan kenaikan level optimisme pada triwulan I 2016.
Angka ITK meningkat dari 102,77 menjadi 102,89. Hal ini sangat positif meskipun tidak dirasakan di
seluruh wilayah Indonesia. Tercatat delapan provinsi masih mengalami tingkat optimisme di bawah
100 sementara itu delapan belas provinsi mengalami pelambatan pada level optimismenya. Provinsi
dengan tingkat optimisme tertinggi adalah Maluku yang mencapai angka 109,96 sementara yang
terendah adalah Bangka Belitung dengan ITK hanya sebesar 94,71.
94.71
95.99
105.20
105.25
107.96
105.38
102.89
100.28
98.15
100.00
104.03
105.00
108.20
110.00
108.40
115.00
109.96
Grafik 5
Indeks Tendensi Konsumen Beberapa Provinsi di Indonesia Triwulan I-2016
95.00
90.00
Berita Resmi Statistik Provinsi Bali No. 33/05/51/Th. VI, 4 Mei 2016
5
Informasi lebih lanjut hubungi:
Didik Nursetyohadi, SST., M.Agb.
Kepala Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik
BPS Provinsi Bali
Telepon: 0361-238159, Fax: 0361-238162
E-mail: [email protected]
Download