1 EFEKTIVITAS GRANUL INSTAN SARI BUAH SIRSAK (Annona muricata L) SEBAGAI ANTIHIPERTENSI PADA TIKUS PUTIH BETINA Dwi Elina Noviani1, Prasetyorini2 dan Erni Rustiani3 1,2,3 Program Studi Farmasi, FMIPA, Universitas Pakuan, Bogor. ABSTRAK Telah dilakukan pengujian efektivitas dosis dan hari pengobatan granul instan sari buah sirsak sebagai antihipertensi pada tikus putih betina yang telah diinduksi NaCl 5,5%. Hewan uji yang digunakan sejumlah 20 ekor tikus putih betina yang di bagi dalam 5 kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 4 ekor tikus. Kelompok I sebagai kontrol positif diberi peroral obat kaptopril (0,45 mg/200 g BB), kelompok II diberi sediaan granul instan sari buah sirsak ( 0,9 ml/200 g BB yang setara dengan 0,45 g zat aktif), kelompok III (1,8 ml/200 g BB setara dengan 0,9 g zat aktif), kelompok IV (2,7 ml/200 g BB setara dengan 1,35 g zat aktif) dan kelompok V merupakan kontrol negatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian sediaan granul instan sari buah sirsak dapat digunakan sebagai antihipertensi dengan dosis yang paling efektif yaitu 2,7 ml/200 g BB yang setara dengan 1,35 g zat aktif dengan pengobatan yang paling efektif pada hari ke 8 untuk tekanan darah sistol dan hari ke 11 untuk tekanan darah diastol. Kata kunci: Antihipertensi, sirsak, granul instan ABSTRACT The effectiveness of the dosage and days of soursop juice instant granule as antihypertensive in mice white female induced NaCl 5.5% has been done. Animal test used a number of 20 rats white females in 5 groups. Each group consists of 4 rats. Group I as the positive controls were given the drug kaptopril peroral (0.45 mg/200 g BW), group II were given instant granule material of soursop juice (0.9 ml/200 g BW which is equivalent to 0.45 g of active substances), group III (1,8 ml/200 g BW is equivalent to 0.9 g of active substances), Group IV (2.7 ml/200 g BW equivalent of 1.35 g of active substances) and group V is control negative. The results showed that administering instant granule material of soursop juice can be used as a antihypertensive with the most effective dose of 2.7 ml/200 g BW which is equivalent to 1.35 g of active substances with the most effective treatment on the eight (Sistole) and eleven (diastole) day. Keyword: Antihypertensive,soursop, instant granule PENDAHULUAN Hipertensi merupakan masalah kesehatan dengan prevalensi yang tinggi, yaitu sebesar 25,8%, sesuai dengan data Riskesdas 2013.1 Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan penyakit kardiovaskuler yang paling sering ditemukan. Hipertensi didefinisikan sebagai tekanan darah tinggi diastolik tetap yang lebih besar dari 90 mm Hg disertai dengan kenaikan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg.2 Peningkatan tekanan darah yang berlangsung dalam jangka waktu lama (persisten) dapat menimbulkan kerusakan pada ginjal (gagal ginjal), jantung (penyakit jantung koroner) dan otak (menyebabkan stroke) bila tidak dideteksi secara dini dan mendapat pengobatan yang memadai.1 2 Tanaman yang dapat digunakan untuk ramuan bahan alami dalam pengobatan hipertensi adalah buah sirsak. Keunggulan dari buah sirsak ini terletak pada kadar sodium (natrium) yang rendah (14 mg/100 g) tetapi tinggi potasium (kalium), yaitu 278 mg/100 g. Perbandingan kalium dan natrium yang tinggi sangat menguntungkan dalam rangka pencegahan penyakit hipertensi.3 Telah dilakukan penelitian mengenai potensi buah sirsak sebagai antihipertensi dengan menggunakan ekstrak etil asetat buah sirsak dan ekstrak etanol buah sirsak. Hasil penelitian tersebut didapatkan potensi antihipertensi terbesar ekstrak buah sirsak terdapat pada ekstrak etanol dengan dosis paling efektif adalah ekstrak etanol dosis (0,0268 g/200 g BB).4 Pada penelitian biasanya digunakan tikus putih jantan sebagai hewan coba karena tikus putih jantan dapat memberikan hasil penelitian yang lebih stabil karena tidak dipengaruhi oleh adanya siklus estrus dan kehamilan seperti pada tikus putih betina.5 Pada penelitian ini digunakan tikus putih betina karena tikus putih betina memiliki hormon estrogen yang berfungsi sebagai pelebar pembuluh darah sehingga aliran darah menjadi lebih lancar dibandingkan dengan tikus putih jantan.6 Namun hasil penelitian menunjukan bahwa wanita lebih banyak menderita hipertensi. Pada umumnya insiden pria lebih tinggi dari pada wanita, namun pada usia pertengahan dan lebih tua, insiden pada wanita akan meningkat. Dengan demikian wanita memiliki resiko lebih besar terkena hipertensi yang disebabkan pada usia pertengahan wanita akan mengalami menopouse.7 METODE PENELITIAN Alat dan Bahan Alat-alat yang digunakan adalah alat pengukur tekanan darah Non- Invasived Rat Tail Blood Pressure (CODA kent scientific corporation), sonde lambung, neraca analitik, lemari es, kandang hewan uji beserta kelengkapan pemberian pakan, dan peralatan gelas kimia. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah granul instan sari buah sirsak yang berasal dari hasil penelitian Erni (2014)8 yang telah dilakukan di Laboratorium Farmasi Universitas Pakuan. Pemeliharaan Hewan Coba Sebanyak 20 ekor tikus putih betina galur Sprague Dawley berumur 4 - 5 bulan dengan bobot sekitar 200 - 250 g dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan masing-masing 4 ekor . Kedua puluh ekor tikus hewan percobaan tersebut dikandangkan secara terpisah di dalam bak plastik berukuran 30cm x 20cm x 12 cm dengan tutup kawat yang mudah dibuka tutup. Induksi NaCl 5,5% pada Hewan Coba Setelah tikus siap untuk percobaan maka tikus diinduksi menggunakan larutan NaCl 5,5% b/v sebanyak 2 ml setiap hari berturut-turut secara oral, kadar tekanan darah diukur setiap hari untuk memperoleh data dasar mengenai tekanan darah tikus normal secara individu sebelum perlakuan. Tekanan darah sistol tikus sudah naik menjadi ± 140-159 mmHg atau diastol 90-99 mmHg (Hipertensi tingkat 1), kemudian diberikan masing-masing dosis granul instan sari buah sirsak, obat dengan merek dagang Kaptropil dan akuades sebagai kontrol negatif berturutturut per oral sehari 1 kali. Selama perlakuan tekanan darah tikus diukur pada setiap 3 hari sekali dengan alat pengukur tekanan darah. 3 Pemberian Granul Instan Sari Buah Sirsak Pada Hewan Coba Komposisi granul instan yang digunakan adalah setiap sachet 20 g berisi serbuk sari buah sirsak 12,6 g, CMC 0,2 g, asam sitrat 0,4 g, sukralosa 0,02 g, dan maltodekstrin 6,8 g. Setiap sachet granul instan ini mengandung bahan aktif sebesar 10 g sari buah sirsak. Setelah tekanan darah tikus penelitian secara keseluruhan telah menunjukan kenaikan yang signifikan, maka tekanan darah tikus segera di obati dengan granul instan sari buah sirsak, kaptopril sebagai kontrol positif, dan aquades sebagi kontrol negatif dengaan dosis : 1. Kelompok I : kontrol positif yang diberi obat kaptopril dengan dosis 0,45 mg/200 g BB tikus secara oral 2. Kelompok II : kontrol negatif yang hanya diberikan pakan dan air minum tanpa diberikan perlakuan apapun 3. Kelompok III : dosis I granul instan sari buah sirsak dengan dosis 0,9 ml/200 g BB yang setara dengan 0,45 g zat aktif secara oral. 4. Kelompok IV : dosis II granul instan sari buah sirsak dengan dosis 1,8 ml/200 g BB yang setara dengan 0,9 g zat aktif secara oral 5. Kelompok V: dosis III granul instan sari buah sirsak dengan dosis 2,7 ml/200 g BB yang setara dengan 1,35 g zat aktif secara oral Pemberian granul instan sari buah sirsak pada tikus dilakukan selama 14. Selama proses penyembuhan tikus tetap diberikan NaCl secara oral dan tekanan darah tikus diukur pada setiap 3 hari sekali dengan alat pengukur tekanan darah. Pengukuran Tekanan Darah dengan Metode Rat Tail Blood pressure Pengukuran tekanan darah tikus dengan cara metode tail cuff menggunakan alat blood pressure analyzer. Pengukuran tekanan darah pada tikus yaitu tikus dimasukkan ke dalam holder dengan memegang ekornya, hewan coba harus dalam keadaan tenang dalam holder sebelum pengukuran dilakukan dan tanpa stres karena dingin maupun panas, ekor dimasukkan ke lubang ekor pada manset, manset dikencangkan dan tikus siap diukur. Rancangan Penelitian Untuk memperoleh suatu kesimpulan mengenai antihipertensi dari granul instan sari buah sirsak pada tikus putih betina maka data yang diperoleh dianalisa dengan menggunakan analisa sidik ragam untuk Rancangan Acak Lengkap Faktorial. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Induksi Tekanan Darah dengan Natrium Klorida Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian NaCl 5,5% secara oral yang di berikan selama 7 hari berturutturut dapat meningkatkan tekanan darah tikus dari sebelumnya. Data hasil pengukuran tekanan darah sistolik diastolik tikus sebelum induksi dan setelah induksi dapat dilihat pada Tabel 1. 4 Tabel 1. Nilai rata-rata hasil pengukuran TDS dan TDD tikus sebelum dan setelah induksi dengan larutan NaCl 5,5%. Kelompok perlakuan Dosis 1 Dosis 2 Dosis 3 Kontrol + Kontrol Rata-rata Sebelum induksi (mmHg) Sistol Diastol 109,3 87,5 101,8 82,5 113,0 91,8 119,3 91,5 106,8 87,0 110, 𝟎 ± 𝟗, 𝟐 88,1±𝟓, 𝟎 Tekanan Darah (mmHg) Tekanan darah tikus seluruh kelompok perlakuan mengalami peningkatan setelah dilakukan induksi. Rata-rata Tekanan Darah Sistolik (TDS) dan Tekanan Darah Diastolik (TDD) sebelum induksi adalah 110 ±9,15 mmHg dan 88,05 ±5,04 serta setelah induksi 147,1 ±7,64 mmHg dan 110,35 ±5,51 mmHg. Tikus ini dikatakan mengalami hipertensi ketika mencapai 160 150 140 130 120 110 100 90 80 70 Setelah induksi (mmHg) Sistol Diastol 148,5 112,8 145,5 113,5 144,8 104,3 152,8 106,8 144,0 114,5 147,1±𝟕, 𝟔 110,4±𝟓, 𝟓 TDS 140-159 mmHg dan TDD 90-100 mmHg (Hipertensi tingkat 1).Hasil perhitungan rataan persen peningkatan TDS tikus setelah induksi sebesar 33,73% dan TDD sebesar 25,37%. Histogram rata-rata hasil pengukuran Tekanan Darah Sistolik dan Tekanan Darah Diastolik tikus sebelum dan sesudah induksi dengan larutan NaCl 5,5% dapat dilihat pada Gambar 1. 147.1 110.35 110 88.05 Sebelum Induksi Setelah Induksi Sistol Diastol Gambar 1. Grafik rata-rata hasil pengukuran TDS dan TDD tikus sebelum dan setelah induksi dengan larutan NaCl 5,5%. Kenaikan tekanan darah ini di sebabkan oleh kelebihan konsumsi natrium. Kelebihan natrium secara tidak langsung meningkatkan volume cairan ekstraselular.9 Konsumsi natrium yang berlebih menyebabkan konsentrasi natrium didalam cairan ekstraseluler meningkat. Untuk menormalkanya cairan intraseluler ditarik keluar, sehingga volume cairan ekstraselular meningkat. Meningkatnya volume cairan ekstraseluler tersebut menyebabkan meningkatnya volume darah.10 Disamping itu, konsumsi natrium dalam jumlah yang tinggi dapat mengecilkan diameter arteri, sehingga jantung harus memompa lebih keras untuk mendorong volume darah yang meningkat melalui ruang yang semakin sempit dan akibatnya adalah terjadi 5 hipertensi.11 Teori ini sejalan dengan penelitian yang menemukan bahwa asupan natrium merupakan faktor paling kuat yang berhubungan dengan kejadian hipertensi.12 Hasil Perlakuan Granul Instan Sari Buah Sirsak Terhadap Penurunan Tekanan Darah Tikus Putih Betina Granul instan sari buah sirsak yang digunakan berisi serbuk sari buah sirsak 12,6 g, CMC 0,2 g, asam sitrat 0,4 g, sukralosa 0,02 g, dan maltodekstrin 6,8 g. Setiap sachet granul instan ini mengandung bahan aktif sebesar 10 g sari buah sirsak. Setelah tekanan darah tikus secara keseluruhan menunjukan kenaikan yang signifikan yaitu ± 140159 mmHg atau diastol 90-99 mmHg (Hipertensi tingkat 1), maka tikus diberi 5 perlakuan yaitu dosis 1 (0,9 ml/200 g BB setara dengan 0,45 g zat aktif), dosis 2 (1,8 ml/200 g BB setara dengan 0,90 g zat aktif), dosis 3 (2,7 ml/200 g BB yang dengan 1,35 g zat aktif), kontrol positif (kaptopril) dan kontrol negatif (akuades). Peningkatan dosis yang dilakukan bertujuan untuk melihat rentang dosis yang paling baik untuk menimbulkan efek antihipertensi. Perlakuan ini diberikan secara oral setiap hari, kemudian tekanan darahnya di ukur pada hari ke-0, 4, 8, 11 dan hari ke 14. Selama perlakuan tikus tetap diberikan NaCl 5,5% untuk memastikan bahwa penurunan tekanan darah disebabkan oleh perlakuan bukan karena kondisi fisiologis tikus yang masih normal. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan alat pengukur tekanan darah Non-Invasived Rat Tail Blood Pressure (CODA kent scientific corporation). Parameter yang diukur adalah tekanan darah sistol (TDS) dan tekanan darah diastol (TDD). Data yang diperoleh kemudian dilakukan uji statistik menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial dan dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil Penurunan Tekanan Darah Sistolik Nilai rata-rata hasil pengukuran TDS selama perlakuan pemberian granul instan sari buah sirsak dapat dilihat pada Tabel 2. Standar deviassi menunjukan kualitas data pengulangan pada penelitian. Semakin kecil standar deviasinya (<15%) maka semakin kecil juga kesalahan data pengulangan. Tabel 2. Nilai Rata-Rata TD Sistolik Tikus Setelah Perlakuan Perlakuan Hari 0 Hari 4 Hari 8 Hari 11 Hari 14 Ratarata 128,6b 127,2b 120,9c 119,9c 136,7a Dosis 1 148,5 ±9,0 140,3 ±5,3 129,5±7,0 110,8±6,5 114,0±𝟗, 𝟕 Dosis 2 145,5 ±2,5 139,5 ±4,8 130,8±11,1 107,8±5,7 112,5±𝟑, 𝟒 Dosis 3 144,8±10,5 134,5 ±5,5 115,0±11,3 105,5±5,8 104,8±5,6 Kontrol + 152,8±10,2 127,8±4,8 114,0±4,9 103,8±3,1 101,3±1,5 Kontrol 144,0 ±3,2 141.3±1,2 139.3±0,9 134,5±4,8 124,3± 𝟔, 𝟏 Rata-rata 147,1a 136,7b 125,7c 114,1d 109,8e Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom maupun baris yang sama menunjukan tidak berbeda nyata Waktu pemberian granul instan sari buah sirsak dapat mempengaruhi penurunan TDS pada tikus. Menurut Tista (2011) tekanan darah normal tikus yaitu ≤ 129 (sistolik) / 91 (diastolik) mmHg. Untuk semua perlakuan menunjukan penurunan tekanan darah tinggi mulai pada hari ke 4.Penurunan TDS pada kontrol positif dan dosis 3 mencapai tekanan darah sistolik normal pada hari ke 8, dosis 1 dan dosis 2 pada 6 hari ke 11 dan kontrol negatif pada hari ke 14. Kontrol negatif mengalami penurunan tekanan darah sistol namun tidak signifikan. Penurunan ini di akibatkan oleh air minum yang dikonsumsi oleh tikus. Diketahui bahwa air ini memiliki sifat diuretik. Diuretik bekerja pada ginjal untuk mengeluarkan kelebihan garam dari darah. Hal ini menaikan aliran urin dan keinginan untuk urinasi, sehingga menurunkan jumlah air dari dalam tubuh dan membantu menurunkan tekanan darah.13 Nilai tekanan darah sistol yang didapatkan dari hasil percobaan kemudian dianalisis untuk memperoleh kesimpulan. Analisis yang dilakukan pada percobaan ini menggunakan Rancangan Acak lengkap Faktorial karena peneliti ingin melihat pengaruh pemberian granul instan sari buah sirsak pada setiap kelompok perlakuan dosis dan waktu yang digunakan untuk menurunkan tekanan darah tinggi. Hasil analisis statistik menunjukkan adanya pengaruh dosis dan waktu pemberian terhadap penurunan tekanan darah sistol serta adanya interaksi antara keduanya. Hal ini ditunjukan dalam tabel ANOVA, dimana nilai signifikansi hari, dosis dan dosis*hari adalah 0,0 yang berarti lebih kecil dari 𝛼 (0,01). Setelah dilakukan uji lanjut duncan didapat data bahwa kontrol positif dengan dosis 3 tidak berbeda nyata, yang berarti bahwa bahwa dosis 3 (2,7 ml/200 g BB yang setara dengan 1,35 g zat aktif) memiliki efektifitas yang hampir sama dengan kontrol positif (kaptopril) dalam penurunan tekanan darah. Hasil Penurunan Tekanan Darah Diastolik Nilai ata-rata hasil pengukuran TD diastol selama perlakuan pemberian granul instan sari buah sirsak dapat dilihat pada Tabel 3. Standar deviassi menunjukan kualitas data pengulangan pada penelitian. Semakin kecil standart deviasinya (<15%) maka semakin kecil juga kesalahan data pengulangan. Tabel 3. Nilai rata-rata TD Diastolik tikus setelah perlakuan Perlakuan Dosis 1 Dosis 2 Dosis 3 Kontrol + Kontrol Rata-rata Hari 0 112,8±5,3 113,5±3,3 104,3±4,6 106,8±4,1 114,5±2,1 110,4a Hari 4 Hari 8 Hari 11 Hari 14 103,5±4,1 93,5±7,0 91,5±6,0 90,3±𝟓, 𝟗 105,3±5,0 96,5±4,4 91,8±3,6 89,3±4,9 95,78±4,9 93,8±4,0 90,3±𝟒, 𝟗 88,5±3,9 100,3±1,3 90,3±0,5 88,0±0,8 85,3±1,2 110,5±1,3 104,3±4,2 98,3±2,0 92,0±2,4 103,1b 95,7c 91,9d 89,1e Ratarata 98,3b 99,3b 94,5c 94,1c 103,9a Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom maupun baris yang sama menunjukan tidak berbeda nyata. Waktu pemberian granul instan sari buah sirsak dapat mempengaruhi penurunan TDD pada tikus. Untuk semua perlakuan menunjukkan penurunan tekanan darah mulai hari ke 4. Penurunan TDD pada kontrol positif dan dosis 3 telah mencapai TDD normal pada hari ke 11, dosis 1 dan dosis 2 pada hari ke 14. Kontrol negatif tidak menunjukan penurunan TDD normal hingga hari ke 14. Nilai tekanan darah diastolik yang didapatkan dari hasil percobaan kemudian dianalisis untuk memperoleh kesimpulan. Analisis yang dilakukan pada percobaan ini menggunakan Rancangan Acak lengkap Faktorial karena peneliti ingin melihat pengaruh pemberian granul instan sari buah sirsak 7 pada setiap kelompok perlakuan dosis dan waktu yang digunakan untuk menurunkan tekanan darah tinggi. Hasil analisis statistik Hasil analisis statistik menunjukkan adanya pengaruh dosis dan waktu terhadap penurunan tekanan darah diastol tetapi tidak ada interaksi antara keduanya. Hal ini ditunjukan dalam tabel ANOVA, dimana nilai signifikansi hari dan dosis adalah 0,0 yang berarti lebih kecil dari 𝛼 (0,01) sedangkan untuk dosis*hari nilai signifikansi 0,284 yang berarti lebih besar dari 𝛼 (0,01). Setelah dilakukan uji lanjut duncan didapat data bahwa kontrol positif dengan dosis 3 tidak berbeda nyata, yang berarti bahwa bahwa dosis 3 (2,7 ml/200 g BB yang setara dengan 1,35 g zat aktif) memiliki efektifitas yang hampir sama dengan kontrol positif (kaptopril) dalam penurunan tekanan darah. Persentase Penurunan Tekanan Darah Tikus Setelah Perlakuan Penurunan persentase TD setelah perlakuan dilihat dari hari ke-4 sampai hari ke-14. Data dapat dilihat pada (Tabel 4). Tabel 4. Persentase Rata- rata Penurunan Tekanan Darah Setelah Granul Instan Sari Buah Sirsak (perlakuan) Kelompok Pemberian Rata- rata TD (%) Hari ke 4 8 11 14 S D S D S D S D Dosis 1 -5,6 -8,2 -12,8 -17,0 -23,2 -18,9 -25.4 -19,9 Dosis 2 - 4,1 -7,3 -10,1 -14,9 -22,7 -19,2 -25,9 -21,4 Dosis 3 - 6,4 -8,2 -20,5 -10,1 -27,1 -13,4 -27,6 -15,1 Kontrol + -16,7 -6,1 -25,4 -15,5 -30,1 -17,6 -33,7 -20,1 Kontrol - -1,9 -4,4 -3,3 -7,5 -6,6 -8,4 -13,7 -13,2 Ket : - : penurunan + : peningkatan Diantara dosis 1, 2 dan 3 penurunan tekanan darah sistol yang paling tinggi adalah dosis 3 (27,6) dan diastolik dosis 2 (21,4) Pengaruh Perlakuan Granul Instan Sari Buah Sirsak Terhadap Penurunan Tekanan Darah Tikus Berdasarkan penelitian ini, menunjukan bahwa terjadi penurunan tekanan darah sistolik dan tekanan darah diastolik pada tikus betina pada kelompok perlakuan yang diberikan granul instan sari buah sirsak, walaupun persentase penurunan TDS dan TDD granul instan sari buah sirsak lebih kecil dibandingkan dengan presentase penurunan TDS dan TDD pada kontrol positif. kaptopril sebagai kontrol positif dengan dosis 0,45 mg/200 g BB memang jauh lebih baik kemampuannya dalam menurunkan tekanan darah tinggi dari semua perlakuan, hal ini dikarenakan kaptopril adalah obat sintetik yang dapat menurunkan tekanan darah tinggi yang termasuk kedalam golongan obat angiotensin converting enzyme (ACE) inhibitor. Obat ini bekerja dengan mencegah tubuh membuat hormon angiotensin II. Hormon ini membuat pembuluh darah menyempit, yang dapat menaikan 8 tekanan darah. ACE inhibitor menyebabkan pembuluh darah melebar dan lebih banyak darah mengalir ke jantung, sehingga menurunkan tekanan darah.13 Secara keseluruhan penurunan tekanan darah sistolik maupun diastolik untuk kontrol positif dan dosis 3 (2,7 ml/200 g BB yang setara dengan 1,35 g zat aktif) relatif sama, tekanan darah sistolik mencapai tekanan darah normal pada heri ke 8 dan diastolik hari ke 11. Berdasarkan tabel subset uji lanjut didapat data bahwa kontrol positif dengan dosis 3 tidak berbeda nyata. Hal tersebut menunjukkan bahwa granul instan sari buah sirsak yang dibuat mempunyai efektifitas yang hampir sama dengan kontrol positif (kaptopril). Penurunan tekanan darah hingga mencapai tekanan darah normal dengan dosis 3 ini relatif membutuhkan waktu yang lama yaitu mencapai waktu 8 hari untuk sistol dan 11 hari untuk diastol. Untuk mempercepat penyembuhan mungkin sediaan granul instan dapat diminum 2 kali sehari. Sari buah sirsak ini dapat menurunkan tekanan darah tinggi diduga karena keunggulannya yang terletak pada kadar sodium (natrium) yang rendah (14 mg/100 g) tetapi tinggi potasium (kalium), yaitu 278 mg/100 g. Perbandingan kalium dan natrium yang tinggi sangat menguntungkan dalam rangka pencegahan penyakit hipertensi.3 Hasil penelitian juga menunjukan bahwa subjek yang menderita hipertensi lebih banyak terjadi pada subjek yang memiliki asupan kalium yang kurang dibandingkan dengan subjek yang memiliki asupan kalium yang cukup.14 Hal tersebut menjukan bahwa kalium mempunyai peranan dalam menurunkan tekanan darah tinggi. Mekanisme kerja kalium dalam menurunkan tekanan darah tinggi yaitu, kalium bisa mempengaruhi sistem renin angiotensin, dimana kalium menghambat pengeluaran Renin yang seharusnya mengubah angiotensin menjadi angiotensin I , karena adanya blok pada sistem ini maka pembuluh darah akan mengalami vasodilatasi sehingga tekanan darah akan turun.9 Kalium juga merupakan salah satu mineral yang menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit yang mempunyai efek natriuretik yaitu menyebabkan peningkatan pengeluaran natrium dan cairan dari dalam tubuh.15 KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian granul instan sari buah sirsak (Annona muricata. L) sebagai penurun tekanan darah tinggi tikus putih betina (Sprague Dawley) dapat disimpulkan bahwa: 1. Granul instan sari buah sirsak terbukti dapat menurunkan tekanan darah tinggi pada tikus putih betina galur Sprague Dawley. 2. Dosis granul instan sari buah sirsak yang efektif sebagai penurun tekanan darah tinggi adalah dosis 3 (2,7 ml/200 g BB yang setara dengan 1,35 g zat aktif) dengan pengobatan yang paling efektif pada hari ke 8 untuk tekanan darah sistol dan hari ke 11 untuk tekanan darah diastol. Saran Berdasarkan penelitian ini, masa penyembuhan penurunan TDS dan TDD dapat dipercepat dengan menaikan frekuensi pemakaian granul instan menjadi 2 kali sehari. DAFTAR PUSTAKA 1. Departemen Kesehatan.RI.2014. http://www.Depkes.go.i d/download.php?file=D ownload/pusdatin/infod atin/infodatin hipertensi. pdf. 9 2. Katzung, B.G., 2012. Farmakologi dasar dan Klinik edisi 10. Penerbit Buku Kedoketeran ECG. Jakarta 3. Fianti, S. 2010. Khasiat Buah Sirsak.http://atikofianti. Wordpress.com/2010/05 /09 khasiat-buahsirsak/. 4. Saher, Y.W. 2013. Aktifitas Antihipertensi Ekstrak Etil Asetat Dan Ekstrak Etanol Buah Sirsak (Anonna Muricata L) Terhadap Tikus Putih Sprague Dawley Jantan. Skripsi. Program Studi Farmasi F-MIPA Universitas Pakuan.Bogor 5. Sugiyanto. 1995. Petunjuk Praktikum Farmasi Edisi IV. Laboratorium Farmasi Dan Taksonomi UGM 6. Ali, K. 2002. Dampak Terapi Oksigen Pada Wanita Menopouse. http:/kolom.pacific.net.i d/ind/ali_khomsan/artik el_ali_khomsan/dampak _terapi_estrogen_pada_ wanita_menopouse.html 7. Putri, I.D. 2011. Efektifitas Buah Belimbing Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Di Sumelepon Kelurahan Balong Sari Kota Mejokerto. Jurnal Keperawatan Volume 01. 8. Erni, N.B. 2014. Formulasi Dan Uji Stabilitas Granul Instan Sari Buah Sirsak (Annona Muricata L.). Skripsi. Program Studi Farmasi F-MIPA Universitas Pakuan. Bogor. 9. Guyton, A.C. Hall, J.E. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran: Ed 11. Editor Edisi Bahasa Indonesia: Lukman Yanuar Rachman, Et Al. Jakarta: ECG 10. Astawan, M. 2009. Cegah Hipertensi Dengan Pola Makan. http//zamagung.student. umm.ac.id/2010/07/09/ Artikel-KesehatanBlitar. 11. Hull, A.1996. Penyakit Jantung Hipertensi & Nutrisi. Bumi Aksara. Jakarta 12. Bunga, P. 2009. Asupan Zat Gizi Mikro Dan Makro Pada Remaja. KTI. Semarang: Universitas Diponegoro 13. Departemen Kesehatan RI. 2007. Pharmaceutikal Care Untuk Penyakit Hipertensi. Jakarta 10 14. Dian, L. 2013. Hubungan Asupan Kalium, Kalsium,Magnesium Dan Natrium, Indeks Massa Tubuh, Serta Aktifitas Fisik Dengan Kejadian Hipertensi Pada Wanita Usia 3040 Tahun. Artikel Penelitian. Program Studi Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran. Universitas Diponegoro. 15. Meneton, P. Potassium and its role in reducing arterial blood pressure. (serial online) 2006. Available from: URL: HYPERLINK:http//ww w.irava.org