(B. Kesehatan) Pengaruh Suplementasi Besi terhadap Ekspresi Caspase 3 Pankreas Tikus Wistar Kata kunci: besi, caspase 3, pankreas Wiboworini, Budiyanti; Pesik, Riza Novierta; Widardo Fakultas Kedokteran UNS, Penelitian, BOPTN UNS, Hibah Fundamental, 2012 Penelitian epidemiologis menunjukkan korelasi positip antara cadangan besi dengan perkembangan intoleransi glukosa, DM tipe 2 dan Gestational DM. Di sisi lain, tingginya prevalensi anemia di Indonesia direspon dengan kebijakan suplementasi besi, tanpa ada skrining awal untuk memastikan ada tidaknya defisiensi besi. Suplementasi besi berpotensi menimbulkan reaktif oksigen spesies dan reaktif nitrogen spesies (ROS dan RNS) dan menyebabkan apoptosis. Penelitian ini dilakukan eksperimen dengan pendekatan post test only control group design pada tikus betina strain Wistar, untuk mengevaluasi suplementasi besi terhadap sel beta pankreas yang diukur dari ekspresi caspase 3. Dua puluh ekor tikus dibagi 2 kelompok secara random, menjadi kelompok suplementasi dan kelompok tanpa suplementasi. Suplementasi dilakukan personde menggunakan besi sulfat dengan dosis 5,04 mg/200 g berat tikus selama 7 hari. Hasil indepenndent T-test menunjukkan kenaikan kadar Hb lebih tinggi pada kelompok suplementasi dibanding tanpa suplementasi (1,4: 0,34; p=0,025). Variabel kadar feritin, berat badan dan ekspresi caspase 3 tidak ada beda yang bermakna (p>0,05). Hasil uji regresi menunjukkan tidak ada hubungan kadar Hb dan feritin dengan ekspresi caspase 3. Kesimpulannya suplementasi besi pada dosis 5,04 mg/200 g berat tikus selama 7 hari tidak mempengaruhi ekspresi caspase 3 dan tidak ada hubungan antara kadar Hb dan feritin dengan ekspresi caspase 3.