NAMA JABATAN STRUKTURAL : Kepala Bagian

advertisement
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 141 1. NAMA JABATAN
: Kepala Subbagian Akuntansi dan Pelaporan
2. lKHTISAR JABATAN :
Melakukan akuntansi pelaksanaan
keuangan Direktorat Jenderal.
anggaran
dan
penyusunan
laporan
3. TUJUAN JABATAN :
Terlaksananya akuntansi dan pelaporan pengelolaan keuangan Direktorat
Jenderal Pengelolaan Utang.
4. URAIAN TUGAS DAN KEGIATAN:
4.1. Merumuskan konsep bahan terkait Dokumen Perencanaan.
4.1.1 Menerima disposisi Kepala Bagian Keuangan untuk merumuskan
konsep bahan masukan terkait dokumen perencanaan antara lain
meliputi Rencana Strategis, Rencana Kerja, Rencana Kerja Tahunan,
Penetapan Kinerja, dan Uraian Jabatan;
4.1.2 Mempelajari dokumen perencanaan tahun lalu dan tahun berjalan
antara lain meliputi Rencana Strategis, Rencana Kerja, Rencana
Kerja Tahunan, Penetapan Kinerja, dan Uraian Jabatan;
4.1.3 Memberi tugas pelaksana untuk menyiapkan bahan penyusunanan
konsep bahan masukan terkait dokumen perencanaan antara lain
meliputi Rencana Strategis, Rencana Kerja, Rencana Kerja Tahunan,
Penetapan Kinerja, dan Uraian Jabatan;
4.1.4 Menerima dan
meneliti bahan penyusunan, dan merumuskan
konsep bahan masukan terkait dokumen perencanaan antara lain
meliputi Rencana Strategis, Rencana Kerja, Rencana Kerja Tahunan,
Penetapan Kinerja, dan Uraian Jabatan dan menyampaikannya
Kepala Bagian;
4.1.5 Mengikuti
pembahasan
bahan
masukan
terkait
dokumen
perencanaan antara lain meliputi Rencana Strategis, Rencana Kerja,
Rencana Kerja Tahunan, Penetapan Kinerja, dan Uraian Jabatan,
bersama Kepala Bagian.
4.2. Melakukan pelaksanaan Sistem Akuntansi Instansi (SAI) tingkat Unit
Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran (UAKPA) Satuan Kerja Direktorat
Jenderal Pengelolaan Utang.
4.2.1 Meneliti disposisi Kepala Bagian Keuangan untuk melakukan
pelaksanaan Sistem Akuntansi Instansi (SAI) tingkat Unit Akuntansi
Kuasa Pengguna Anggaran
(UAKPA) Satuan Kerja Direktorat
Jenderal Pengelolaan Utang;
4.2.2 Menugaskan pelaksana untuk menghimpun dan merekam data
dokumen sumber dalam rangka membuat laporan hasil pelaksanaan
SAI tingkat Satker Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang dan
menugaskan pelaksana untuk menerima pengiriman ADK SABMN
dari Bagian Umum;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 142 4.2.3 Melaksanakan Verifikasi dan menganalisis perekaman data dengan
dokumen sumber dan hasil penerimaan data elektronik SABMN dan
menugaskan pelaksana untuk menyusun konsep laporan hasil
pelaksanaan SAI tingkat Satker Direktorat Jenderal Pengelolaan
Utang berupa Laporan Realisasi Anggaran dan Neraca setiap bulan,
Triwulan dan Semester;
4.2.4 Membahas konsep laporan hasil pelaksanaan SAI tingkat Satker
Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang dengan Kepala Bagian
Keuangan dan pelaksana dan menugaskan pelaksana menyusun
konsep laporan hasil pelaksanaan SAI tingkat Satker Direktorat
Jenderal Pengelolaan Utang hasil pembahasan dan nota dinas;
4.2.5 Meneliti dan mengoreksi laporan hasil pelaksanaan SAI tingkat
Satker Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang beserta nota dinas;
4.2.6 Mengirimkan konsep/net pelaksanaan SAI kepada Kepala Bagian
Keuangan dan menugaskan pelaksana untuk melakukan rekonsiliasi
data dengan KPPN setiap bulan;
4.2.7 Menugaskan
pelaksana
untuk
mengadministrasikan
hasil
rekonsiliasi dengan KPPN berupa dokumen Berita Acara Rekonsiliasi
dan lampiran beserta ADKnya.
4.2.8 Menugaskan Pelaksana untuk mengirimkan data elektronik
pelaksanaan SAI tingkat Satker ke Unit Eselon I Direktorat Jenderal
Pengelolaan Utang setiap bulan.
4.3. Melakukan pelaksanaan Sistem Akuntansi Instansi (SAI) tingkat Unit
Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran Eselon I (UAPPA-E1) Direktorat
Jenderal Pengelolaan Utang.
4.3.1 Meneliti disposisi Kepala Bagian Keuangan dan menugaskan
pelaksana untuk menerima dan memasukan data elektronik
pengiriman pelaksanaan SAI tingkat Satker ke dalam aplikasi SAI
tingkat Eselon I dalam rangka membuat laporan hasil pelaksanaan
SAI tingkat Unit Eselon I Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang
setiap bulan;
4.3.2 Melaksanakan Verifikasi dan menganalisis data hasil pengiriman
data elektronik tingkat Satker dan menugaskan pelaksana untuk
menyusun
konsep laporan hasil pelaksanaan SAI tingkat unit
Eselon I Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang berupa Laporan
Realisasi Anggaran dan Neraca tingkat Eselon I setiap triwulan;
4.3.3 Membahas konsep laporan hasil pelaksanaan SAI tingkat unit Eselon
I Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang dengan Kepala Bagian
Keuangan dan pelaksana dan menugaskan pelaksana menyusun
konsep laporan hasil pelaksanaan SAI tingkat unit Eselon I
Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang hasil pembahasan beserta
nota dinas;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 143 4.3.4 Meneliti dan mengoreksi laporan hasil pelaksanaan SAI tingkat unit
Eselon I Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang beserta nota dinas
kepada Kepala Bagian Keuangan dan menugaskan pelaksana untuk
mengirimkan data pelaksanaan SAI tingkat Eselon 1 kepada Unit
Akuntansi Pengguna Anggaran (UAPA) tingkat Kementerian c.q. Biro
Perencanaan dan Keuangan Sekretariat Jenderal Kementerian
Keuangan setiap Triwulan, Semester dan Tahunan;
4.3.5 Menugaskan pelaksana untuk mengadministrasikan pelaksanaan
SAI tingkat Eselon 1 beserta ADKnya;
4.3.6 Menugaskan pelaksana untuk melalukan rekonsiliasi data dengan
Direktorat Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Direktorat Jenderal
Perbendaharaan setiap Semester;
4.3.7 Menugaskan
pelaksana
untuk
mengadministrasikan
hasil
rekonsiliasi dengan Direktorat Akuntansi dan Pelaporan Keuangan
Ditjen Perbendaharaan berupa dokumen Berita Acara Rekonsiliasi
dan lampiran beserta ADKnya.
4.4. Merumuskan konsep Laporan Keuangan berupa Laporan Realisasi
Anggaran (LRA) dan Neraca serta Catatan Atas Laporan Keuangan
Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Bagian Anggaran (BA) 015 dan BA
999.
4.4.1 Meneliti disposisi Kepala Bagian Keuangan dan menugaskan
pelaksana menghimpun data untuk menyusun Laporan keuangan
berupa konsep Laporan Realisasi Anggaran, Neraca dan Catatan Atas
Laporan Keuangan;
4.4.2 Meneliti dan memverifikasi serta menelaah data sumber penyusunan
Laporan Keuangan berupa Laporan Realisasi Anggaran dan Neraca;
4.4.3 Menugaskan pelaksana untuk menyusun konsep Laporan Keuangan
berupa LRA dan Neraca serta Catatan Atas Laporan Keuangan
Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang;
4.4.4 Membahas dan melaksanakan koordinasi dengan Bagian Umum
selaku pengelola Barang Milik Negara di Direktorat Jenderal
Pengelolaan Utang dalam rangka penyusunan Neraca;
4.4.5 Menugaskan pelaksana untuk menyusun konsep Laporan Keuangan
berdasarkan LRA dan Neraca serta Catatan Atas Laporan Keuangan
Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang hasil pembahasan beserta
nota dinas;
4.4.6 Meneliti dan mengoreksi konsep Laporan Keuangan berupa LRA dan
Neraca serta Catatan Atas Laporan Keuangan Direktorat Jenderal
Pengelolaan Utang beserta nota dinas;
4.4.7 Menyampaikan konsep/net Laporan Keuangan kepada Kepala
Bagian Keuangan.
4.5. Merumuskan konsep buku Laporan Keuangan semester I dan akhir tahun
anggaran sebagai bahan pertanggungiawaban pelaksanaan anggaran BA
015 dan BA 999.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 144 4.5.1 Meneliti disposisi Kepala Bagian Keuangan dan menugaskan
Pelaksana untuk menyusun buku laporan semester I dan akhir
tahun anggaran sesuai dengan format yang ada dalam Peraturan
Dirjen Perbendaharaan tentang Pelaksanaan Penyusunan Laporan
Keuangan Kementerian Negara/Lembaga;
4.5.2 Melakukan koordinasi dan pembahasan dengan Bagian Umum
selaku pengelola barang milik negara Direktorat Jenderal
Pengelolaan Utang;
4.5.3 Menugaskan Pelaksana untuk menyusun konsep buku laporan
keuangan berdasarkan hasil pembahasan beserta nota dinas;
4.5.4 Meneliti dan mengoreksi konsep buku laporan keuangan beserta
nota dinas dan menyampaikannya kepada Kepala Bagian Keuangan.
4.6. Merumuskan konsep Surat Keputusan Direktur Jenderal Pengelolaan
Utang tentang Penunjukan Pengelola Kegiatan Pelaksanaan Sistem
Akuntansi Pemerintah Pusat.
4.6.1 Menerima dan mempelajari disposisi Kepala Bagian Keuangan dan
menugaskan pelaksana untuk menyiapkan bahan konsep Surat
Keputusan Direktur Jenderal Pengelolaan Utang tentang Penunjukan
Pengelola Kegiatan Pelaksanaan Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat;
4.6.2 Menerima dan meneliti bahan konsep Surat Keputusan Direktur
Jenderal Pengelolaan Utang tentang Penunjukan Pengelola Kegiatan
Pelaksanaan Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat;
4.6.3 Mengoreksi dan menyampaikan konsep Surat Keputusan tersebut
kepada Kepala Bagian Keuangan.
4.7. Merumuskan laporan kegiatan Subbagian Akuntansi dan Pelaporan sebagai
bahan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas.
4.7.1 Menerima tugas dari Kepala Bagian Keuangan untuk dan
menugaskan pelaksana untuk menyusun laporan kegiatan
Subbagian Akuntansi dan Pelaporan;
4.7.2 Mengoreksi laporan kegiatan Subbagian Akuntansi dan Pelaporan;
4.7.3 Menyetujui dan menyampaikan konsep laporan kegiatan Subbagian
Akuntansi dan Pelaporan kepada Kepala Bagian Keuangan.
4.8. Merumuskan Laporan Realisasi Pelaksanaan Anggaran unit-unit pengelola
keuangan dilingkungan Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang.
4.8.1 Meneliti disposisi Kepala Bagian Keuangan dan menugaskan
pelaksana untuk menyusun konsep Laporan Realisasi Pelaksanaan
Anggaran unit-unit pengelola keuangan setiap bulan;
4.8.2 Mengoreksi konsep Laporan Realisasi Pelaksanaan Anggaran;
4.8.3 Menyetujui dan menyampaikan konsep Laporan Realisasi
Pelaksanaan Anggaran unit-unit pengelola keuangan kepada Kepala
Bagian Keuangan.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 145 4.9. Merumuskan bahan masukan tanggapan atas Laporan Hasil Pemeriksaan
yang telah dilakukan oleh aparat pengawasan fungsional.
4.9.1 Menugaskan pelaksana untuk mengumpulkan bahan tanggapan atas
Laporan Hasil Pemeriksaan yang telah dilakukan oleh aparat
pengawasan fungsional;
4.9.2 Membahas bahan masukan tanggapan atas Laporan Hasil
Pemeriksaan yang telah dilakukan oleh aparat pengawasan
fungsional bersama kepala bagian, kepala subbagian, dan pelaksana;
4.9.3 Menugaskan pelaksana untuk mengumpulkan bahan masukan
tanggapan atas Laporan Hasil Pemeriksaan yang telah dilakukan
oleh aparat pengawasan fungsional, sesuai dengan hasil
pembahasan;
4.9.4 Meneliti, mengoreksi, dan menyampaikan bahan masukan
tanggapan atas Laporan Hasil Pemeriksaan yang telah dilakukan
oleh aparat pengawasan fungsional kepada Kepala Bagian Keuangan.
4.10. Merumuskan bahan masukan jawaban pemerintah atas pertanyaan
Dewan Perwakilan Rakyat.
4.10.1 Meneliti disposisi Kepala Bagian Keuangan dan menugaskan
pelaksana untuk mengumpulkan bahan masukan jawaban
pemerintah atas pertanyaan Dewan Perwakilan Rakyat;
4.10.2 Membahas bahan masukan jawaban pemerintah atas pertanyaan
Dewan Perwakilan Rakyat bersama kepala bagian, kepala
subbagian, dan pelaksana;
4.10.3 Menugaskan pelaksana untuk mengumpulkan bahan masukan
jawaban pemerintah atas pertanyaan Dewan Perwakilan Rakyat
sesuai dengan hasil pembahasan;
4.10.4 Meneliti, mengoreksi, dan menyampaikan bahan masukan
jawaban pemerintah atas pertanyaan Dewan Perwakilan Rakyat
kepada Kepala Bagian Keuangan.
4.11. Merumuskan konsep bahan masukan terkait dokumen pelaporan.
4.11.1 Menerima disposisi dari Kepala Bagian Keuangan dan mempelajari
bahan masukan terkait dokumen pelaporan antara lain meliputi
Laporan Akuntabilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
dan Analisis Beban Kerja (ABK);
4.11.2 Memberi tugas kepada pelaksana untuk menyiapkan bahan
penyusunan bahan masukan terkait dokumen pelaporan antara
lain meliputi Laporan Akuntabilitas dan Kinerja Instansi
Pemerintah (LAKIP) dan Analisis Beban Kerja (ABK);
4.11.3 Menerima bahan penyusunan dan membahas bahan masukan
terkait dokumen pelaporan antara lain meliputi Laporan
Akuntabilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) dan Analisis
Beban Kerja (ABK) bersama para Kepala Bagian Keuangan;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 146 4.11.4 Merumuskan konsep bahan masukan terkait dokumen pelaporan
antara lain meliputi Laporan Akuntabilitas dan Kinerja Instansi
Pemerintah (LAKIP) dan Analisis Beban Kerja (ABK);
4.11.5 Menyampaikan konsep bahan masukan terkait dokumen
pelaporan antara lain meliputi Laporan Akuntabilitas dan Kinerja
Instansi Pemerintah (LAKIP) dan Analisis Beban Kerja (ABK)
kepada Kepala Bagian Keuangan.
4.12. Merumuskan konsep laporan manajemen risiko dan Indikator Kinerja
Utama (IKU).
4.12.1 Menerima disposisi dari Kepala Bagian Keuangan dan mempelajari
konsep laporan manajemen risiko dan IKU;
4.12.2 Memberi tugas kepada pelaksana untuk menyiapkan bahan
penyusunan konsep laporan manajemen risiko dan IKU;
4.12.3 Membahas konsep laporan manajemen risiko dan IKU dengan para
pelaksana;
4.12.4 Memberi tugas kepada pelaksana untuk menyusun konsep
laporan manajemen risiko dan IKU sesuai pembahasan;
4.12.5 Meneliti konsep laporan manajemen risiko dan IKU;
4.12.6 Menyampaikan dan membahas konsep laporan manajemen risiko
dan IKU kepada Kepala Bagian Keuangan.
4.13. Merumuskan konsep Standard Operating Procedure (SOP).
4.13.1 Menerima disposisi dari Kepala Bagian Keuangan dan mempelajari
konsep SOP;
4.13.2 Memberi tugas kepada pelaksana untuk menyiapkan bahan
penyusunan konsep SOP;
4.13.3 Membahas konsep SOP dengan para pelaksana;
4.13.4 Memberi tugas kepada pelaksana untuk menyusun konsep SOP
sesuai pembahasan;
4.13.5 Meneliti konsep SOP;
4.13.6 Menyampaikan dan membahas konsep SOP kepada Kepala Bagian
Keuangan.
4.14. Melakukan
Pelaporan.
pembinaan
pegawai
pada
Subbagian
Akuntansi
dan
4.14.1 Memberikan nasehat, menegakkan dan meningkatkan disiplin
bawahan;
4.14.2 Memberikan kesempatan bawahan untuk mengembangkan diri;
4.14.3 Mengusulkan mutasi dan promosi bawahan;
4.14.4 Memberikan penilaian atas pelaksanaan pekerjaan bawahan.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 147 5. BAHAN YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN :
5.1.
5.2.
5.3.
5.4.
5.5.
5.6.
5.7.
5.8.
5.9.
5.10.
5.11.
5.12.
5.13.
Disposisi Kepala Bagian Keuangan.
Dokumen RKAKL dan revisi RKAKL
Dokumen
Surat
Penetapan
Rencana
Kerja
Anggaran
Kementerian/Lembaga (SP-RKAKL) tahun berjalan dan revisi SP-RKAKL.
Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) tahun berjalan dan revisi DIPA.
Surat Perintah Membayar (SPM).
Surat Perintah Pencairan dana (SP2D)
Arsip Data Komputer (ADK) Sistem Akuntansi Keuangan dan Sistem
Akuntansi Barang Milik Negara (SABMN) dari Bagian Umum selaku Unit
pengelola Barang Milik Negara di Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang.
Surat-surat yang berkaitan dengan pelaksanan anggaran.
LHP dari aparat pengawasan fungsional dan pengawasan masyarakat.
Laporan kerja bulanan dari masing-masing Subbagian di Bagian
Keuangan.
Surat Setoran Pengembalian Belanja (SSPB) dan Surat Setoran Bukan
Pajak (SSBP).
Laporan Realisasi Pelaksanaan Anggaran dari Aplikasi Sistem Informasi
Keuangan di Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang.
Konsep surat/nota dinas dari pelaksana.
6. ALAT YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN :
6.1. UU APBN, Peraturan Pelaksanaan UU APBN, RKA-KL dan ABT.
6.2. Peraturan perundang-undangan di bidang keuangan negara beserta
peraturan pelaksanaannya.
6.3. Peraturan perundang-undangan di bidang kepegawaian beserta peraturan
pelaksanaannya.
6.4. Peraturan perundang-undangan di bidang perlengkapan beserta peraturan
pelaksanaannya.
6.5. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 184/PMK.01/2010 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan.
6.6. Surat edaran, instruksi, peraturan serta kebijaksanaan pimpinan yang
berkenaan dengan akuntansi dan pelaporan keuangan.
6.7. Buku petunjuk pelaksanaan pekerjaan Direktorat Jenderal Pengelolaan
Utang.
6.8. Pedoman Tata Persuratan Dinas.
6.9. Kalkulator/mesin hitung.
6.10. Perangkat komputer, printer, dan internet.
7. HASIL KERJA:
7.1.
7.2.
7.3.
Konsep bahan masukan terkait dokumen perencanaan antara lain
meliputi Rencana Strategis, Rencana Kerja, Rencana Kerja Tahunan,
Penetapan Kinerja, dan Uraian Jabatan;
Berita Acara rekonsiliasi SAI UAKPA;
Arsip Data Komputer SAI UAKPA;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 148 7.4.
7.5.
7.6.
7.7.
7.8.
7.9.
7.10.
7.11.
7.12.
7.13.
7.14.
7.15.
7.16.
7.17.
Konsep Laporan Pelaksanaan SAI UAKPA;
Berita Acara rekonsiliasi SAI UAPPA E-1;
Arsip Data Komputer SAI UAPPA E-1;
Konsep Laporan Pelaksanaaan SAI UAPPA E-1
Konsep Laporan Realisasi Anggaran (LRA) dan Neraca serta Catatan atas
Laporan Keuangan Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Bagian
Anggaran (BA) 015 dan BA 999.
Konsep buku Laporan Keuangan semester I dan akhir tahun anggaran
sebagai bahan pertanggungiawaban pelaksanaan anggaran BA 015 dan
BA 999.
Konsep Surat Keputusan Direktur Jenderal Pengelolaan Utang tentang
Penunjukan Pengelola Kegiatan Pelaksanaan Sistem Akuntansi
Pemerintah Pusat.
Laporan kegiatan Subbagian Akuntansi dan Pelaporan sebagai bahan
pertanggungjawaban pelaksanaan tugas;
Konsep laporan bulanan, triwulan, semester dan tahunan realisasi
anggaran di lingkungan Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang;
Konsep tindak lanjut LHP.
Bahan masukan jawaban pemerintah atas pertanyaan Dewan Perwakilan
Rakyat;
Konsep bahan masukan terkait dokumen pelaporan;
Konsep laporan manajemen risiko dan Indikator Kinerja Utama (IKU);
Konsep Standard Operating Procedure (SOP).
8. WEWENANG:
8.1. Mengajukan usul, saran dan pendapat kepada Kepala Bagian Keuangan.
8.2. Mengoreksi dan memaraf surat dan laporan.
8.3. Meminta data yang diperlukan dalam rangka penyusunan laporan realisasi
anggaran di lingkungan Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang.
8.4. Melaksanakan koordinasi dengan instansi-instansi yang terkait dalam
penyusunan laporan keuangan.
8.5. Menjaga kerahasiaan pelaksanaan tugas.
9. TANGGUNG JAWAB:
9.1. Usul, saran dan pendapat yang diajukan.
9.2. Kebenaran konsep surat dan laporan.
9.3. Kebenaran atas data-data yang disajikan dalam laporan keuangan realisasi
anggaran.
9.4. Persamaan persepsi/data hasil pelaksanaan koordinasi dengan instansiinstansi yang terkait dalam penyusunan laporan keuangan.
9.5. Kerahasiaan pelaksanaan tugas.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 149 10.DIMENSI JABATAN :
10.1. Dimensi Non Finansial :
Memonitor, meneliti dan mengevaluasi:
10.1.1 Jumlah kegiatan dana DIPA ;
10.1.2 Jumlah Laporan Keuangan Direktorat Jenderal Pengelolaan
Utang secara berkala (bulanan, triwulanan, semesteran, dan
tahunan);
10.1.3 Jumlah Laporan Keuangan semester I dan akhir tahun anggaran;
10.1.4 Jumlah laporan kerja bulanan Bagian Keuangan.
10.1.5 Jumlah dokumen RKA-K/L dan revisi RKA-K/L.
10.1.6 Jumlah dokumen Surat Penetapan Satuan Anggaran Per Satuan
Kerja (SA-PSK) tahun berjalan dan revisi SA-PSK.
10.1.7 Jumlah dokumen Daftar Isian Penggunaan Anggaran (DIPA)
tahun berjalan dan revisi DIPA.
10.1.8 Jumlah dokumen Surat Perintah Membayar (SPM) yang harus
dibukukan;
10.1.9 Jumlah dokumen Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) yang
harus dibukukan;
10.1.10 Item Arsip Data Komputer (ADK) Sistem Akuntansi Keuangan dan
Sistem Akuntansi Barang Milik Negara (SABMN) dari Bagian
Umum selaku Unit pengelola Barang Milik Negara di Direktorat
Jenderal
Pengelolaan
Utang,
yang
harus
direkonsiliasi/diverifikasi/ dibukukan;
10.1.11 Jumlah program komputer yang dipergunakan;
10.1.12 Jumlah Dokumen SSPB dan SSBP yang harus dibukukan.
11.HUBUNGAN KERJA :
11.1. Kepala Bagian Keuangan dalam hal menerima tugas, petunjuk,
pengarahan dan pengajuan saran, pendapat dan telaahan mengenai
pelaksanaan tugas.
11.2. Para Kepala Subbagian pada Bagian Keuangan, dalam hal koordinasi
pelaksanaan tugas.
11.3. Para pegawai pelaksana pada Subbagian Akuntansi dan Pelaporan dalam
hal pelaksanaan tugas;
11.4. Bagian Umum, Sekretariat Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang, dalam
hal koordinasi pelaksanaan tugas;
11.5. Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara yang terkait dalam hal
pelaksanaan tugas;
11.6. Direktorat Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Direktorat Jenderal
Perbendaharaan dalam hal pelaksanaan tugas;
11.7. Biro Perencanaan dan Keuangan dalam hal pelaksanaan tugas;
11.8. Pihak lain yang terkait dalam hal pelaksanaan tugas.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 150 12.MASALAH DAN TANTANGAN JABATAN :
Untuk menghasilkan Laporan Keuangan yang dapat menyajikan data keuangan
yang akuntabel, akurat, informatif, tepat waktu serta dapat digunakan
stakeholder untuk pengambilan keputusan dibutuhkan koordinasi yang tinggi
antara pengelola Sistem Akuntansi Keuangan, pengelola Sistem Informasi
Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara dengan intansi terkait (Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara, Direktorat Akuntansi dan Pelaporan DJPB,
Biro Perencanaan dan Keuangan Kemenkeu, Inspektorat Jenderal Kemenkeu).
13.RISIKO JABATAN :
Tidak ada.
14.SYARAT JABATAN:
14.1.
14.2.
14.3.
14.4.
Pangkat/Golongan : Penata (III/c)
Pendidikan formal
: Strata 1/D-IV/SMU
Diklat/Kursus
: Diklatpim Tk.IV
Syarat lainnya
:
14.4.1. Memahami peraturan perundang-undangan di bidang
keuangan negara dan perbendaharaan negara;
14.4.2. Memahami prosedur dan mekanisme pengelolaan utang;
14.4.3. Memahami SOP;
14.4.4. Memahami organisasi dan ketatalaksanaan;
14.4.5. Memiliki kemampuan manajerial;
14.4.6. Memiliki komitmen penuh terhadap pekerjaan;
14.4.7. Mampu bekerjasama;
14.4.8. Memahami kode etik DJPU;
14.4.9. Standar Kompetensi:
14.4.9.1. In-Depth Problem Solving & Analysis (2);
14.4.9.2. Planning and Organizing (2);
14.4.9.3. Continuous Improvement (2);
14.4.9.4. Policies, Processes & Procedures (2);
14.4.9.5. Stakeholder Service (3);
14.4.9.6. Integrity (3);
14.4.9.7. Team Leadership (2);
14.4.9.8. Organizational Savy (2);
14.4.9.9. Written Communication (2).
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 151 15. KEDUDUKAN JABATAN :
KEPALA BAGIAN KEUANGAN
KEPALA SUBBAGIAN
PENYUSUNAN ANGGARAN
KEPALA SUBBAGIAN
PERBENDAHARAAN
KEPALA SUBBAGIAN
AKUNTANSI DAN PELAPORAN
Analis Akuntansi dan Pelaporan Senior
Analis Akuntansi dan Pelaporan Junior
Pengolah Data Akuntansi dan Pelaporan Senior
Pengolah Data Akuntansi dan Pelaporan Junior
Penyaji Data Akuntansi dan Pelaporan Senior
Penyaji Data Akuntansi dan Pelaporan Junior
Penata Usaha Senior
Penata Usaha Junior
Penata Usaha Pemula
Download