Groupthink Dalam Komunikasi Kelompok (Studi Deskriptif Tentang Gejala Groupthink Dalam Komunikasi Kelompok Club Motor Brotherhood Medan Dalam Rangka Pengambilan Keputusan) M. Iqbal Lisdi P.S 080904116 Abstrak Penelitian ini mengambil judul tentang “Gejala Groupthink dalam Komunikasi Kelompok Club Motor Brotherhood Medan dalam Rangka Pengambilan Keputusan Bersama”. Masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah apa saja gejala groupthink yang terjadi dalam kelompok club motor Brotherhood Medan, khususnya dalam rangka pengambilan keputusan kelompok. Club motor ini mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan dengan club motor lain, salah satunya yaitu club ini mempunyai anggota yang mempunyai usia beragam meskipun begitu semua anggota tetap terlihat solid. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif yaitu penelitian yang memusatkan perhatian pada masalah yang bersifat aktual, kemudian menggambarkan fakta tentang masalah yang diselidiki diiringi dengan interprestasi yang rasional dan akurat. Untuk memperoleh data yang diperlukan maka peneliti menyiapkan beberapa pertanyaan dan memasukkan pertanyaan tersebut ke dalam kuesioner, dan menyebarkannya kepada responden. Responden penelitian adalah seluruh anggota club motor Brotherhood Medan yang berjumlah 60 orang. Dalam menentukan jumlah sampel peneliti menggunakan metode total sampling dengan mengambil keseluruhan jumlah responden, teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis tabel tunggal dan interpretasi berdasarkan tabel tunggal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gejala groupthink yang terdapat di club motor Brotherhood Medan adalah penilaian berlebihan anggota kelompok terhadap kelompok dan ketertutupan pikiran anggota kelompok terhadap masukan atau ide dari kelompok lain. Gejala groupthink tersebut muncul disebabkan anggota kelompok sudah merasa sangat yakin bahwa kelompok mereka merupakan kelompok yang paling baik dibandingkan dengan kelompok lain, dan anggota kelompok juga tidak memperdulikan atau menghiraukan masukan dan ide dari kelompok lain. Gejala groupthink yang lain tidak muncul karena walaupun mempunyai perbedaan latar belakang yang banyak, semua anggota club tetap aktif dan memberi masukan dan ide dalam setiap rapat pengambilan keputusan bersama. Kata kunci: Komunikasi Kelompok, Teori Groupthink, Pengambilan Keputusan Pendahuluan Komunikasi tidak lepas dalam kehidupan sehari – hari, komunikasi merupakan suatu aktivitas dasar manusia dalam berinteraksi. Komunikasi akan berhasil apabila pengirim pesan dan penerima pesan sama – sama mencapai 1 pengertian dan kesimpulan yang sama sesuai dengan apa yang dimaksudkan tentang apa yang diinformasikan. Memasuki pasar global, kita tidak bisa menolak kenyataan bahwa akan semakin menjamur pula kelompok – kelompok baik yang bersifat sosial maupun formal di Indonesia ini. Mempertahankan kelangsungan hidup suatu kelompok bukanlah hal yang mudah. Memiliki sumber daya manusia atau sumber daya manusia yang berkualitas, adalah salah satu cara kelompok untuk mempertahankan kelangsungan hidup kelompoknya, karena akan mempermudah suatu kelompok dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Michael Burgoon (dalam Wiryanto, 2005: 38) mendefinisikan komunikasi kelompok sebagai interaksi secara tatap muka antara tiga orang atau lebih, dengan tujuan yang telah diketahui, seperti berbagi informasi, menjaga diri, pemecahan masalah, yang mana anggota-anggotanya dapat mengingat karakteristik pribadi anggota-anggota yang lain secara tepat.Kelompok adalah sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama, mengenal satu sama lainnya, dan memandang mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut (Mulyana, 2005: 61). Kelompok ini misalnya adalah keluarga, kelompok diskusi, kelompok pemecahan masalah, atau suatu komite yang tengah berapat untuk mengambil suatu keputusan. Dalam komunikasi kelompok, juga melibatkan komunikasi antarpribadi. Kelancaran berkomunikasi yang terjadi di dalam kelompok sangat berpengaruh dalam pengambilan keputusan dari anggota kelompok yang terlibat di dalam kelompok tersebut. Pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan yang sistematis terhadap hakekat suatu masalah dengan pengumpulan fakta dan data serta menentukan alternatif yang matang untuk mengambil suatu tindakan yang tepat. Sehingga kegiatan pengambilan keputusan dapat memberikan suatuhasilataukeluarandari proses mental ataukognitif yang membawapadapemilihansuatujalurtindakandalampemilihanalternatifuntukmenyel esaikansuatumasalah. Minat untuk berkelompok menjadikan bagian dari proses tumbuh kembang remaja yang alami. Yang dimaksud disini bukan sekedar kelompok biasa, melainkan sebuah kelompok yang memiliki kekhasan orientasi, nilai – nilai, norma, dan kesepakatan yang secara khusus hanya berlaku dalam kelompok tersebut. Misalnya orang – orang yang mempunyai hobi yang sama yaitu hobi mengendarai motor sport dan tergabung di dalam suatu club motor. Peneliti telah menentukan club motor yang akan diteliti di dalam penelitian ini, peneliti memilih club motor Brotherhood Medan. Club motor ini dipilih karena club motor ini memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan club motor lain, yaitu club motor ini mempunyai struktur keanggotaan yang jelas, kegiatan yang cukup banyak dan club motor ini mempunyai anggota yang terdiri dari berbagai macam usia, baik anak muda ataupun orang tua namun mereka tetap terlihat solid, kelebihan-kelebihan tersebut yang membuat peneliti tertarik untuk mengetahui bagaimana club ini dalam mengambil suatu keputusan bersama, apakah gejala groupthink terdapat atau tidak didalam kelompok ini, karena gejala groupthink muncul di dalam kelompok yang dikategorikan kelompok yang solid. Suatu proses pengambilan keputusan, terdapat teori yang disebut teori pemikiran kelompok (groupthink). Menurut Rakhmat (2005: 54) groupthink adalah proses pengambilan keputusan yang terjadi pada kelompok yang sangat kohesif, dimana anggota –anggota berusaha mempertahankan konsensus 2 kelompok sehingga kemampuan kritisnya menjadi tidak efektif lagi. Lahirnya konsep groupthink didorong oleh kajian secara mendalam mengenai komunikasi kelompok yang telah dikembangkan oleh Raimond Cattel, yaitu melalui penelitian yang difokuskan pada kepribadian kelompok sebagai tahap awal. Terdapat banyak gejala – gejala groupthink yang telah di teliti, Contoh gejala groupthink yang paling sering dilihat dalam suatu kelompok misalnya adanya ketertutupan pikiran dari para anggota kelompok dan suatu pencarian kesepakatan kelompok yang terlalu dini pada kelompok tersebut. Sebab gejala – gejala tersebut sering ditemukan pada banyak kelompok, karena semua anggota kelompok sering lebih memilih diam ketika diadakannya suatu kegiatan pengambilan keputusan, dan lebih sering ikut dengan apa keputusan yang diambil oleh ketua kelompok. Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk meneliti tentang gejala groupthink dalam kelompok club motor Brotherhood Independent Medan, khususnya dalam pengambilan keputusan. Peneliti mengamati kelompokclub motor Brotherhood Independent Medan, dengan melihat apakah gejala groupthink tersebut terjadi di dalam kelompok ini. Kerangka Teori Teori adalah serangkaian asumsi, konsep, konstrak, definisi dan proporsi untuk menerangkan suatu fenomena sosial secara sistematis dengan cara merumuskan hubungan antar konsep (Singarimbun,2006:37). Kerangka Teori menggambarkan dari teori yang mana suatu problem riset berasal atau dengan teori yang mana problem itu dikaitkan (Lubis, 1998:107). Komunikasi Kelompok Komunikasi kelompok adalah komunikasi yang berlangsung antara beberapa orang dalam suatu kelompok “kecil” seperti dalam rapat, pertemuan, konperensi dan sebagainya (Anwar Arifin, 1984: 32). Michael Burgoon (dalam Wiryanto, 2005: 38) mendefinisikan komunikasi kelompok sebagai interaksi secara tatap muka antara tiga orang atau lebih, dengan tujuan yang telah diketahui, seperti berbagi informasi, menjaga diri, pemecahan masalah, yang mana anggotaanggotanya dapat mengingat karakteristik pribadi anggota-anggota yang lain secara tepat. Kedua definisi komunikasi kelompok di atas mempunyai kesamaan, yakni adanya komunikasi tatap muka, dan memiliki susunan rencana kerja tertentu umtuk mencapai tujuan kelompok. Pengambilan Keputusan Dalam Kelompok Pengertian tentang “pengambilan keputusan”. Ada beberapa definisi tentang pengambilan keputusan, dalam hal ini arti pengambilan keputusan sama dengan pembuatan keputusan, misalnya Terry (2002), definisi pengambilan keputusan adalah pemilihan alternatif perilaku dari dua alternatif atau lebih ( tindakan pimpinan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam organisasi yang dipimpinnya dengan melalui pemilihan satu diantara alternatif-alternatif yang dimungkinkan). Menurut Horold dan Cyril O’Donnell (2001) : Mereka mengatakan bahwa pengambilan keputusan adalah pemilihan diantara alternatif mengenai suatu cara 3 bertindak yaitu inti dari perencanaan, suatu rencana tidak dapat dikatakan tidak ada jika tidak ada keputusan, suatu sumber yang dapat dipercaya, petunjuk atau reputasi yang telah dibuat. Dari kedua pengertian diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa keputusan itu diambil dengan sengaja, tidak secara kebetulan, dan tidak boleh sembarangan. Dapat di simpulkan bahwa pengambilan keputusan adalah suatu hasil atau keluaran dari proses mental atau kognitif yang membawa pada pemilihan suatu jalur tindakan dalam pemilihan alternative untuk menyelesaikan suatu masalah. Teori Groupthink Teori Pemikiran Kelompok (Groupthink) lahir dari penelitian panjang Irvin L Janis. Melalui karya ’Victims of Groupthink : A Psychological Study of Foreign Decisions and Fiascoes (1972)’, Janis menggunakan istilah groupthink untuk menunjukkan suatu mode berpikir sekelompok orang yang sifatnya kohesif (terpadu), ketika usaha-usaha keras yang dilakukan anggota-anggota kelompok untuk mencapai kata mufakat (kebulatan suara) telah mengesampingkan motivasinya untuk menilai alternatif-alternatif tindakan secara realistis. Dari sinilahgroupthink dapat didefinisikan sebagai satu situasi dalam proses pengambilan keputusan yang menunjukkan tumbuhnya kemerosotan efisiensi mental, pengujian realitas, dan penilaian moral yang disebabkan oleh tekanantekanan kelompok. Sementara groupthink menurut Rakhmat (2005: 82) adalah proses pengambilan keputusan yang terjadi pada kelompok yang sangat kohesif, di mana anggota-anggota berusaha mempertahankan konsensus kelompok sehingga kemampuan kritisnya menjadi tidak efektif lagi. Dalam definisi tersebut, groupthink meninggalkan cara berpikir individual dan menekankan pada proses kelompok. Sehingga pengkajian atas fenomena kelompok lebih spesifik terletak pada proses pembuatan keputusan yang kurang baik, serta besar kemungkinannya akan menghasilkan keputusan yang buruk dengan akibat yang sangat merugikan kelompok (Sarwono, 1999: 57). Terdapat empat gejala-gejala di dalam teori groupthink di dalam suatu kelompok yaitu, penilaian berlebihan terhadap kelompok, ketertutupan pikiran anggota kelompok, tekanan mencapai keseragaman anggota kelompok dan pencarian kesepakatan terlalu dini. Metodologi Penelitian Metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Nawawi (2003: 64)) metode deskriptif yaitu metode – metode penelitian yang memusatkan perhatian pada masalah – masalah atau fenomena yang bersifat aktual pada saat penelitian dilakukan, kemudian menggambarkan fakta –fakta tentang masalah yang diselidiki sebagaimana adanya diiringi dengan interprestasi yang rasional dan akurat. Dengan demikian penelitian ini akan menggambarkan fakta – fakta tentang gejala – gejala groupthink pada suatu kelompok dan menjelaskan apakah gejala – gejala tersebut terdapat didalam club motor Brotherhood Independent Medan, dengan mencoba menganalisis kebenarannya berdasarkan data yang diperoleh. 4 Populasi dan Sampel Populasi Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia, benda-benda, hewan, tumbuhan, gejala-gejala, nilai test atau peristiwa-peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu di dalam suatu penelitian (Nawawi, 2003: 144). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anggota club motor brotherhood independent Medan yang berjumlah 60 orang. Sampel Sampel secara sederhana diartikan sebagai bagian dari populasi yang menjadi sumber data sebenarnya dalam satu penelitian. Sampel juga dapat dijadikan sebagai bagian dari populasi yang diambil dengan menggunakan caracara tertentu. Syaratnya sampel harus memenuhi unsur reprensentatif atau mewakili dari seluruh sifat-sifat populasi yang akan diteliti Sampel secara reprensentatif merupakan sampel yang mencerminkan semua unsur dalam populasi secara proporsional atau memberikan kesempatan yang sama pada semua unsur populasi untuk dipilih sehingga dapat mewakili keadaan sebenarnya dalam keseluruhan populasi (Kriyantono, 2007:150). Dalam buku yang berjudul prosedur penelitian suatu pendekatan praktek Arikunto mengatakan jika jumlah populasi hanya berkisar 100 ke bawah maka sebaiknya jumlah sampel adalah jumlah keseluruhan populasi (total sampling), sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi, namun jika subjeknya besar, maka di ambil antara 10-15% atau 20-25% dari jumlah keseluruhan populasi (Arikunto, 2004: 102). Dari pendapat Arikunto di atas, maka peneliti mengambil keseluruhan populasi (total sampling) yaitu sebanyak 60 orang. TeknikPengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah PenelitianLapangan (Field Research) yaitu pengumpulan data yang dilakukan dilapangan meliputi kegiatan survey di lokasi penelitian dan pengumpulan data dari responden melalui kuesioner. Kuesioner:adalah kumpulan pertanyaan yang diajukan secara tertulis kepada seseorang (yang dalam hal ini disebut responden) dan cara menjawabnya juga dilakukan dengan tertulis (Arikunto, 2004:135). Jenis kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup yaitu sejumlah pertanyaan yang telah disediakan jawabannya, sehingga responden hanya perlu memilih salah satu jawaban. TeknikAnalisis Data Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan dipresentasikan. MenurutBogdan dan Biklen analisis data adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilih-milihnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensistemasikannya, mencari dan menentukan pola, menentukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang diceritakan orang lain (Singarimbun, 2006: 4). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitiandeskriptif, sehingga menggunakan analisis tabel tunggal dan interpretasi tabel tunggal. 5 1.AnalisisTabel Tunggal Analisis Tabel Tunggal adalah analisis yang dilakukan dengan membagikan variabel - variabel penelitian ke dalam jumlah frekuensi dan presentasi setiap kategori (Singarimbun, 2006: 6) 2. Interpretasiberdasarkantabeltunggal Ada dua jenis tabel yaitu: (1) tabel teks, yaitu tabel hasil dari analisis dan disusun untuk menceritrakan sesuatu dalam laporan; dan (2) tabel reference, mengandung keterangan tambahan atau data dasar atau data rujukan. Jenis ini sering tidak dianalisis, hanya dilampirkan dan menambah atau memperkuat analisis data saja. Hasil dan Pembahasan Dalam suatu proses pengambilan keputusan kelompok, yang paling penting diperhatikan adalah keadaan anggota kelompok tersebut. Jika anggota kelompok berada didalam suatu tekanan, maka anggota kelompok tersebut tidak bisa dengan leluasa ikut ambil bagian dalam proses pengambilan keputusan bersama. Di dalam penelitian ini kita bisa melihat apakah anggota kelompok club motor Brotherhood Medan berada dalam suatu tekanan ketika ikut serta dalam proses kegiatan pengambilan keputusan, tekanan-tekanan tersebut bisa termasuk di dalam gejala-gejala groupthink, gejala-gejala groupthink yang termasuk dalam penelitian ini adalah suatu penilaian berlebihan anggota kelompok terdapat kelompok nya sendiri, ketertutupan pikiran anggota kelompok, tekanan untuk mencapai keseragaman antara anggota kelompok, dan yang terakhir adalah pencarian kesepakatan kelompok yang terlalu dini. Dari semua gejala groupthink tersebut, gejala yang tidak terlihat atau tidak terdapat didalam penelitian ini adalah tekanan untuk mencapai keseragaman antara anggota kelompok dan pencarian kesepakatan yang terlalu dini. Disebabkan karena semua kesepakatan yang ingin dicapai terlebih dahulu dimusyawarahkan kepada semua anggota, misalkan pada kegiatan rapat pengambilan keputusan kelompok semua anggota mempunyai hak untuk memberi kritikan atau masukan kepada pimpinan kelompok dan selanjutnya dibahas dalam rapat. Dengan begitu tekanan untuk mencapai keseragaman tidak muncul, karena semua anggota kelompok berperan aktif dalam proses pengambilan keputusan bersama. Mayoritas anggota kelompok mengeluarkan pendapatnya dan sedikit anggota yang memilih diam. Dengan banyaknya kritikan dan masukan dari anggota kelompok maka dalam rapat pengambilan keputusan akan berlansung cukup lama tidak dalam waktu yang cepat. Agar keputusan yang didapat nantinya merupakan keputusan bersama. Karena penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif, maka peneliti mempunyai suatu kelemahan dalam melakukan penelitian. Ada beberapa hal yang bersifat normatif tentang kelompok yang tidak bisa di elaborasi dalam penelitian ini. Misalnya kelemahan dalam penjabaran suatu pengertian-pengertian teori yang dilakukan peneliti kurang maksimal, disebabkan literatur bacaan buku yang dijadikan peneliti panduan kurang banyak dan akhirnya menyebabkan hasil defenisi yang kurang lengkap dan kurang memadai tentang pengertian suatu teori. Terdapat juga beberapa kelemahan lain, misalkan sewaktu peneliti ingin melakukan proses pengambilan data dengan membagikan kuesioner kepada para anggota kelompok club motor Brotherhood Medan. Club motor tersebut 6 mempunyai jadwal ngumpul setiap jumat malam, dan ketika ngumpul bareng diadakan, tidak semua anggota kelompok yang dapat hadir, maka dari itu peneliti harus menunggu beberapa minggu atau beberapa kali jadwal ngumpul bareng club hingga semua anggota club bisa mengisi kuesioner yang dibagikan kepada responden. Begitu juga ketika proses pengisian kuesioner berlangsung, tidak semua anggota club merasa nyaman, karena agak sedikit mengganggu mereka. Misalnya ketika kuesioner diberikan kepada anggota club, mereka sedang berbincang-bincang sesama anggota, dan ada juga yang sedang makan. Maka disini peneliti dituntut untuk lebih bersabar dalam membagikan kuesioner yang ingin diisi oleh responden yaitu anggota kelompok club motor Brotherhood Medan. Kesimpulan dan Saran Kesimpulan 1. Club motor Brotherhood Medan mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan club motor lain, kelebihan itu seperti club motor ini mempunyai struktur keanggotaan yang jelas, rangkaian kegiatan yang cukup banyak dan club motor ini juga mempunyai anggota dari berbagai macam latar belakang usia dan pekerjaan namun anggota club motor ini tetap terlihat solid, maka dari itu peneliti tertarik untuk melihat bagaimana club motor ini dalam mengambil suatu keputusan bersama. 2. Berdasarkanhasilpenelitian yang telahditeliti, ada empat gejala groupthink yang ingin diteliti oleh peneliti dalam penelitian ini yaitu penilaian berlebihan anggota kelompok terhadap kelompok, ketertutupan pikiran anggta kelompok, tekanan untuk mencapai keseragaman antara anggota kelompok dan pencarian kesepakatan kelompok yang terlalu dini. Gejala groupthink yang timbuldalampenelitianiniada dua yaitu penilaian berlebihan dari anggota kelompok terhadap kelompoknya dan ketertutupan pikiran anggota kelompok terhadap masukan atau ide kelompok lain yang dapat menimbulkan pengaruh dalam pengambilan keputusan. Ini disebabkan anggota kelompok sudah merasa sangat yakin bahwa kelompok tempat ia bergabung sekarang merupakan kelompok yang paling baik dibandingkan dengan kelompok lain,dan anggota kelompok juga tidak memperdulikan atau menghiraukan masukan kelompok lain. Sedangkan gejala groupthink yang lain yaitu tekanan untuk mencapai keseragaman antar anggota kelompok dan pencarian kesepakatan kelompok yang terlalu dini tidak terdapat dalam kelompok club motor Brotherhood Medan, hal ini disebabkan karena setiap anggota bebas dan aktif memberikan masukan-masukan atau ide-de nya ketika proses pengambilan keputusan bersama berlangsung dan dengan menerima masukan-masukan dari anggota kelompok tadi, maka proses pengambilan keputusan bersama tidak akan berlangsung cepat. 3. Sikap dasar manusia yang menyukai hidup berkelompok menjadikan komunikasi kelompok sangat berkembang, selain itu kelancaran berkomunikasi yang terjadi di dalam suatu kelompok sangat berpengaruh dalam pengambilan keputusan. Karena pengambilan keputusan merupakan pendekatan sistematis terhadap hakekat suatu masalah dengan pengumpulan fakta dan data serta menentukan alternatif yang matang untuk mengambil suatu tindakan yang tepat dalam suatu kelompok. 7 4. Pengambilan keputusan akhir dalam kelompok clubmotor Brotherhood Medan dilakukan dengan cara musyawarah dan lebih memperhatikan masukan-masukan ataupun ide-ide yang dating dari anggotaclub dan setiap anggot aktif memberikan suatu masukan atau ide-idenya dalam kegiatan pengambilan keputusan.Selain itu kelompok club motor Brotherhood Medan juga tidak menerima pengaruh atau kritik dari kelompok lain, karena mereka selalu yakin setiap masalah yang datang dapat dihadapi bersama-sama dan diselesaikan bersama-sama, begitu juga pimpinan yang selalu berfokus pada masukan-masukan dan ide-ide yang dikeluarkan oleh anggotanya. Saran Saran Respondenpenelitian Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan yang telah peneliti peroleh selama melakukan penelitian, pararesponden mengajukan saran agar kelompok club motor Brotherhood Medan kedepannya bisa lebih dapat menerima masukan atau opini masyarakat tentang club motor tersebut,dan mengangkatnya ke dalam suatu rapat pengambilan keputusan. Karena bisa dilihat sekarang tentang buruknya pandangan masyarakat terhadap geng motor, dengan menerima masukan-masukan tadi maka kedepannya masyarakat bisa jadi lebih mengerti perbedaan antara club motor dengan geng motor. Saran dalamKaitanAkademis Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan yang telah peneliti peroleh selama melakukan penelitian, peneliti mengajukan saran agar pihak departemen Ilmu Komunikasidapat memasukkan atau menambahkan mata kuliah lebih spesifik tentang komunikasi kelompok atau komunikasi kelompok kecil, walaupun komunikasi kelompok merupakan bagian dari komunikasi organisasi tetapi didalam komunikasi kelompok juga masih banyak terdapat teori-teori yang menarik untuk dibahas. Saran dalamKaitanPraktis Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan yang telah peneliti peroleh selama melakukan penelitian, peneliti mengajukan saran agar club motor Brotherhood Medan dapat terus menerima masukan-masukan, kritik, ataupun keluhan-keluhan dari setiap anggota nya. Agar hubungan antar anggota didalam kelompok tersebut bisa harmonis dan tidak akan terjadi konflik antar anggota ataupun konflik antara anggota dengan pimpinan. Selain itu, club motor Brotherhood Medan juga harus bisa membuat pandangan masyarakat kepada kelompok tersebut menjadi pandangan positif bukan negatif, misalnya seperti membuat kegiatan sosial kepada masyarakat, dan setiap turun kejalanan agar tidak anarkis, sehingga pandangan masyarakat kota Medan terhadap club motor Brotherhood Medan menjadi pandangan yang positif. 8 Daftar Referensi Arifin, Anwar. 1984. Strategi Komunikasi Sebuah Pengantar Ringkas. Bandung: Armico. Arikunto, Suharsimi. 2004. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. ..Kriyantono, Rachmat. 2006. Teknis Praktis Riset Komunikasi. Kencana, Jakarta. Mulyana, Deddy. 2005. Pengantar Ilmu Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Nawawi, Hadari. 2003. Metode Penelitian Sosial. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Rakhmat, Jalaludin. 2005. Metode Penelitian Komunikasi: Dilengkapi dengan contoh Analisis Statistik. Bandung: Rosdakarya. Sarwono. 1999. Psikologi Sosial : Psikologi Kelompok dan Psikologi Terapan. Jakarta: PT. Balai Pustaka. Singarimbun, Masri. 2006. Metode Penelitian Survey. LP3S, Jakarta. Wiryanto. 2005. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia. Sumber Lain : http://edukasi.kompasiana.com/2010/06/16/group-think-theory-on-groupcommunication/ (diakses pada tanggal 29 november 2012 pukul 19.30 WIB) 9