Burhan dan Saugadi, Peranan Guru Terhadap... Peranan Guru Terhadap Mutu Pendidikan Burhan1 dan Saugadi2 Abstrak Guru memegang peran utama dalam pembangunan pendidikan, khususnya yang di selenggarakan secara formal di sekolah. Guru juga sangat menentukan keberhasilan peserta didik, terutama dalam kaitannya dengan proses mengajar. Guru merupakan komponen yang paling berpengaruh terhadap terciptanya proses dan hasil pendidikan yang berkualitas. Oleh karena itu, upaya perbaikan apapun yang di lakukan uuntuk meningkatkan kualitas pendidikan tidak akan memberikan sumbangan yang signifikan tanpa di dukung oleh guru yang profesional dan berkualitas.Mutu sekolah sangat ditentukan oleh keberadaan guru yang berkualitas yang mencakup dan menekankan pada tiga kemampuan, yaitu kemampuan akademik, kemampuan keterampilan, dan kemampuan sosial moral. mutu sekolah ditentukan oleh tiga variabel, yakni kultur sekolah, proses belajar mengajar dan realitas sekolah. Kultur sekolah merupakan nilai-nilai, kebiasaan-kebiasaan,upacara, slogan, dan berbagai perilaku yang terbentuk di sekolah dan diteruskan dari satu angkatan ke angkatan berikutnya baik secara sadar maupun tidak. Oleh karena itu, upaya perbaikan apapun yang di lakukan uuntuk meningkatkan kualitas pendidikan tidak akan memberikan sumbangan yang signifikan tanpa di dukung oleh guru yang profesional dan berkualitas. Dengan kata lain, perbaikan kualitas pendidikan harus berpangkal dari guru, berujung pada guru pula demi tercapainya mutu pendidikan yang baik. Kata Kunci : Peranan, Guru, Mutu, Pendidikan 1 2 Burhan, FKIP Universitas Madako, Sulawesi Tengah Email: [email protected] Sauga, FKIP Universitas Madako Tolitoli, Sulawesi Tengah Email: [email protected] ISSN 2086 – 1397 Volume 8 Nomor 1. Januari – Juni 2017 |59 Burhan dan Saugadi, Peranan Guru Terhadap... nasional berfungsi mengembang kemampuan PENDAHULUAN dan membentuk watak serta peradaban bangsa 1. Latar Belakang Upaya meningkatkan mutu pendidikan yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan adalah fokus utama dalam pengembangan kehidupan pendidikan dewasa ini. Pembelajaran yang baik berkembangnya potensi peserta didik agar oleh guru profesional adalah faktor utama menjadi manusia yang beriman, bertaqwa peningkatan mutu. Guru sebagai pendidk kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlaq profesional dengan tugas utama mendidik, mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, dan menjadi warga Negara yang demokratis menilai, dan mengevaluasi peserta didik, dan bertanggung jawab. membutuhkan peningkatan profesional secara terus menerus. pendidikan di Dalam penyelenggaraan sekolah, program-program bangsa, bertujuan untuk Sesuai dengan tujuan pendidikan yang telah dijelaskan dalam tujuan tersebut di atas, maka pendidikan tidak hanya bertujuan sekolah diarahkan pada tujuan jangka panjang mencerdaskan kehidupan anak bangsa tetapi pembelajaran juga yaitu untuk meningkatkan bertujuan membentuk watak dan kemampuan siswa, agar ketika mereka sudah kepribadian peserta didik sehingga tugas guru meninggalkan bangku sekolah, mereka akan menjadi lebih berat. Guru juga mempunyai mampu mengembangkan diri sendiri dan tugas mendidik peserta didik agar mempunyai mampu memecahkan masalah yang muncul moral sesuai dengan nilai-nilai agama. Guru (Depdiknas, 2004.a:1). Demikian pula dengan harus mempunyai moral dan kepribadian yang pelaksanaan program pembelajaran di sekolah baik karena guru merupakan suri tauladan bagi dilakukan untuk anak didik dan dalam masyarakat merupakan membentuk pola pikir siswa, suatu pola pikir orang yang pantas diteladani. Selain mendidik yang logis, rasional, kritis, cermat, jujur, tugas guru yang lain yaitu membimbing peserta efisien, dan efektif (Depdiknas (2004.b:1). didik dengan cara memberi contoh dan dengan tujuan yaitu Guru merupakan salah satu komponen pengaruh serta mampu mengendalikan peserta menentukan dalam sistem pendidikan secara didik untuk mencapai tujuan yang ingin keseluruhan, yang tentunya harus mendapat dicapai. Oleh kerena itu upaya perbaikan perhatian sentral, pertama dan utama. Figur apapun yang dilakukan untuk meningkatkan yang satu ini akan senantiasa menjadi sorotan kualitas strategis ketika berbicara masalah pendidikan sumbangan yang signifikan tanpa didukung kerena guru terkait dengan komponen manapun oleh guru yang professional dan berkualitas. dalam sitem pendidikan. Guru adalah sosok pengembang tanggung Dalam tidak proses akan memberi pembelajaran, dalam penggunaan metode dan strategi mengajar mewujudkan tujuan pendidikan seperti yang haruslah lebih menitikberatkan penggunaan telah dijelaskan dalam UU No. 20 Tahun 2003 metode yang lebih banyak memberikan peluang tentang bagi siswa untuk ikut berperan serta aktif dalam SISDIKNAS ISSN 2086 – 1397 jawab pendidikan bahwa:Pendidikan Volume 8 Nomor 1. Januari – Juni 2017 |60 Burhan dan Saugadi, Peranan Guru Terhadap... kegiatan belajar yang bertujuan dan bermakna. kreatif dan inovatif dapat mengemas metode- Penggunaan strategi metode atau strategi pembelajaran, sumber- pembelajaran sangat dalam perlu kegiatan karena untuk sumber belajar dan berbagai model mempermudah proses pembelajaran sehingga pembelajaran yang sesuai materi pembelajaran. dapat mencapai hasil yang optimal. Tanpa Persiapan strategi yang jelas, proses pembelajaran tidak pengetahuan akan terarah sehingga tujuan pembelajaran pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa, yang telah ditetapkan sulit untuk tercapai secara konsentrasi dan partisipasi siswa pada proses optimal atau dengan kata lain pembelajaran belajar atau pembelajaran menjadi maksiamal tidak dapat berlangsung secara efektif dan dan akhirnya hasil pembelajaran menjadi efisien. bermakna bagi siswa. Ketidak berhasialn proses 2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maksimal sosial mendeteksi dan penyebabnya, : ”Peranan Guru terhadap Mutu pendidikan” pembelajaran Berdasarkan permasalahan di atas, guru sebelum ilmu proses pembelajaran dapat dihindari bila guru dapat maka rumusan masalah dalam artikel ini adalah 3. Tujuan Penulisan oleh membuat berdasarkan sebelumnya. peta masalah pengalaman Guru dapat merefleksikan segala asfek penunjang dan penghambat keberhasilan atau ketidak maka tujuan penelitian ini adalah untuk berhasilan pembelajaran. Pemilihan strategi mengetahui peranan guru dalam meningkatkan yang sesuai dengan kondisi siswa dan sekolah mutu pendidikan tempat guru mengajar serta karakteristik materi 4. Manfaat Penulisan Hasil penulisan ini diharapkan dapat pembelajaran harus diperhatikan sebelum proses pembelajaran. memberikan manfaat bagi Guru/Dosen sebagai Menurut Mulyasa (2009: 5) Guru informsi dan refleksis diri tentang pentingtanya mempunyai peran utama dalam pembangunan peranan guru dalam rangka meningkatkan pendidikan, kualitas individu, lembagan, institusi dan keberhasilan peserta didik dan guru paling Bangsa pada umumnya berpengaruh pada terciptanya proses dan hasil KAJIAN TEORI pendidikan yang berkualitas. Menurut Roman karena guru menentukan Peranan guru sangat sentral dalam (2012: 121) guru merupakan faktor yang meningkatkan kualitas pendidikan, karena guru mempengaruhi motivasi, prestasi, dan perilaku merupakan ujung tombak dan pengeraka paling siswa dan kualitas komunikasi antara guru mikro dalam sistem pendidikan dimana guru dengan siswa merupakan faktor penting proses yang bersentuhan lansung dengan perubahan pembelajaran yang optimal.Menurut Undang- perilaku. proses belajar,bimbingan yang akan Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru bermuara pada tujuan pendidikan nasional oleh dan Dosen pasal 1 No.1 bahwa: Guru adalah karena itu, dibutuhkan guru yang profesional, pendidik professional dengan tugas utama berkarakter inovatif dan kreatif. Guru yang mendidik, ISSN 2086 – 1397 mengajar dan membimbing, Volume 8 Nomor 1. Januari – Juni 2017 |61 Burhan dan Saugadi, Peranan Guru Terhadap... mengarahkan, melatih, dan kinerja artinya sama dengan prestasi kerja. mengevaluasi peserta didik pada pendidikan Menurut Mangkunegara (2007: 67) bahwa anak usia dini jalur pendidikan formal, kinerja atau prestasi kerja adalah hasil kerja pendidikan dasar dan pendidikan menengah. secara kualitas yang dicapai oleh seorang Menurut menilai, 7) pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai bahwa:Tugas guru sebagai profesi meliputi tanggungjawab yang diberikan kepadanya. mendidik, mengajar dan melatih. Mendidik Sedangkan menurut Wibowo (2008: 41) bahwa berarti meneruskan dan mengembangkan nilai- kinerja nilai hidup. Mengajar berarti meneruskan dan sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan mengembangkan organisasi. teknologi. Usman ilmu pada pengetahuan Sedangkan mengembangkan siswa. (2005: kegiatan pengelolaan berarti Lebih lanjut Wibowo (2008: 49) keterampilan-keterampilan mengatakan bahwa sasaran kinerja merupakan Tugas melatih dan merupakan guru dalam bidang suatu pernyataan secara spesifik yang kemanusiaan disekolah harus dapat menjadikan menjelaskan hasil yang harus dicapai, kapan, dirinya sebagai orang tua kedua. Ia harus dan oleh siapa sasaran yang ingin diselesaikan. mampu menarik simpatik sehingga menjadi Sasaran yang efektif dinyatakan dengan baik idola bagi siswanya dan pelajaran apapun yang dalam bentuk kata kerja secara spesifik dan diberikan bagi dapat diukur. Standar kinerja menjelaskan apa siswanya.Seorang guru harus menjadi guru yang diharapkan manajer dari pekerja sehingga yang inspiratif selalu mengikut perkembangan harus dipahami oleh pekerja. Standar kinerja dan senantiasa mengembangkan pengetahuan merupakan tolok ukur terhadap pengukuran yang akan kinerja agar efektif. Standar kinerka harus disampaikan kepada peserta didiknya. Hal ini dihubungkan dengan hasil yang ingin dicapai dilakukan agar menjadi peserta didik yang dari setiap pekerjaan. akan menjadi dimilikinya yang motivasi nantinya memiliki pengetahuan yang luas sehingga guru harus menjadi pendidik yang professional. Menurut Danin (2012:111) Kinerja dapat dipandang sebagai proses kerja dan sebagai pekerjaan (Wibowo, 2008: bahwa 67). Kinerja sebagai proses kerja merupakan kinerja atau penampilan bagian integral dari tentang bagaimana suatu pekerjaan berlangsung kompetensi, tetapi kinerja berbeda dengan untuk mencapai hasil kerja. Tetapi hasil kompetensi karena kompetensi merupakan pekerjaan itu sendiri menunjukkan kinerja. kemampuan teoritis yang latent dalam diri Berdasarkan beberapa pendapat diatas tentang seseorang, merupakan pengertian kinerja diatas, maka disimpulkan tampilan nyata yang dapat dilakukan seseorang bahwa kinerja adalah tentang bagaimana proses pada suatu ruang kerja. seseorang sedangkan kinerja atau kelompok orang dalam Menurut Usman (2009: 487) bahwa melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya kinerja adalah hasil kerja dan kemajuan yang serta bagaimana hasil dari pelaksanaan tugas telah dicapai seorang dalam bidang tugasanya, tersebut. ISSN 2086 – 1397 Volume 8 Nomor 1. Januari – Juni 2017 |62 Burhan dan Saugadi, Peranan Guru Terhadap... Menurut Alma (2010: 155) bahwa peningkatan mutu akan mendorong perilaku standar unjuk kerja guru meliputi kemampuan warga sekolah kea rah peningkatan mutu professional, dan sekolah, sebaliknya kultur sekolah yang tidak kemampuan personal. Hal ini berarti bahwa kondusif akan menghambat upaya menuju guru dalam melaksanakan tugasnya harus peningkatan mutu sekolah. kemampuan sosial, menunjukkan: (1) standar penguasaan materi Kultur sekolah dipengaruhi dua pelajaran landasan, dan wawasan pendidikan, variabel, yakni variabel pengaruh eksternal dan (2) standar kemampuan penyesuaian diri realitas sekolah itu sendiri. Pengaruh eksternal terhadap tuntutan kerja, dan (3) kemampuan dapat penampilan sikap positif terhadap tugas dan dikeluarkan pemerintah, perkembangan media kemampuan menjadikan diri sebagai panutan. massa dan lain sebagainya. Realitas adalah Menurut Sallis TQM (Total Qaulity Manajemen) merupakan perluasan dan berupa kebijakan pendidikan yang keadaan dan kondisi faktual yang ada di sekolah, baik kondisi fisik seperti gedung dan pengembangan jaminan mutu.TQM adalah fasilitasnya, tentang usaha menciptakan sebuah kultur hubungan antar guru yang tidak harmonis dan mutu, yang mendorong semua stafnya untuk peraturan sekolah yang kelewat kaku. Realitas memuaskan pelangganya.Dalam konsep mutu sekolah mempengaruhi mutu sekolah. Sekolah terpadu pelanggan adalah raja.Ini merupakan yang memilki peraturan yang diterima dan pendekatan populer yang digunakan Peters dan dilaksanakan oleh warga sekolah akan memiliki Waterman dalam In Search of exellence, adn dampak ats mutu yang berbeda dengan sekolah telah menjadi tema khas dalam tulisan-tulisan yang memliki peraturan tetapi tidak diterima Tom Peters. Teori ini menjelaskan bahwa mutu warga sekolah. sekolah mencakup dan menekankan pada tiga kemampuan, yaitu non fisik seperti; Kualitas kurikulum dan proses belajar akademik, mengajar merupakan variabel ketiga yang kemampuan sosial, dan kemampuan moral. mempengaruhi mutu sekolah. Variabel ini Menurut teori ini, mutu sekolah ditentukan oleh merupakan variabel yang paling dekat dan tiga variabel, yakni kultur sekolah, proses paling menentukan mutu lulusan. Kualitas belajar mengajar dan realitas sekolah. Kultur kurikulum dan PBM memilki hubungan timbal sekolah kebiasaan- balik dengan realitas sekolah. Di samping itu kebiasaan, upacara-upacara, slogan-slogan, dan juga dipengaruhi oleh factor internal sekolah. berbagai perilaku yang telah lama terbentuk di Faktor internal adalah aspek kelembagaan dari sekolah dan diteruskan dari satu angkatan ke sekolah seperti struktur organisasi, bagaimana angkatan berikutnya baik secara sadar maupun pemilihan kepala sekolah, pengangkatan guru. tidak. Faktor merupakan Kultur ini kemampuan maupun nilai-nilai, diyajini mempengaruhi internal ini akan mempengaruhi perilaku komponen sekolah, yaitu guru, kepala pandangan dan pengalaman sekolah. Selain itu, sekolah, staf administrasi, siswa, dan juga pandangan dan pengalaman sekolah juga akan orang tua siswa. Kultur yang kondusif bagi di pengaruhi oleh factor eksternal. ISSN 2086 – 1397 Volume 8 Nomor 1. Januari – Juni 2017 |63 Burhan dan Saugadi, Peranan Guru Terhadap... Dua hal yang sangat mendasar untuk penerima.Karena jasa memiliki kedetakan membedakan ketika bericara mutu akan terpikir oleh kita apa pelangganya? produknya? Sallis siapa b Jasa harus diberikan tepat waktu. produk c Jasa tidak dapat ditambal atau diperbaiki. pendidikan ada yang berpendapat yakni peserta Makanya yang jelek tetap jelek.Maka didik atau pelajar sendiri. Hal ini melihat standar pendidikan dari penerapan disiplin dan cara awal.Kendatpun kesalahan manusia tidak bersikap di institusi-intitusi tertentu.Pendidikan bisa dipungkiri. seolah-olah Menurut Dan langsung tanpa perantara. merupakan sebuah jalsur jasa harus baik sejak d Jasa selalu berhadapan dengan ketidak prduksi.Masalah dari pertanyaan di atas adalah pastian.Mendeskripsikan pelanggan sulit menerapkan defenisi tersebut dalam dunia potensi untuk menjadi objek tawaran pendidikan yang bersifat praktis. Produk adalah merupakan hal yang luar biasa sulit. sebuah subyek dari proses jaminan mutu, maka e Staf Senior pada umumnya jauh dari hal pertama yang harus dilakukan produsen pelanggan.Maka pelatihan dan pendidikan adalah menentukan dan mengontrol sumber bagi staf sebagai garda depan dalam persediaan.Kedua, memberikan pelayanan (forn office) sangat „bahan mentah‟ harus melewati sebuah atau beberapa proses stnadar yang telah ditetapkan, dan hasil produksi harus menentukan kepuasan pelanggan. f Kesulitan untuk tingkat produktivitas dalam memenuhi spesifikasi yang ditetapkan dan keberhasilan didentifkasi sebelumnya. Model seperti ini jasa.Karena satu-satu indikator pelayanan tidak jasa adalah kepuasan pelanggan. mudah pendidikan.Menurut ditetapkan dalam Gray untuk sulit dan mengukur Globalisasi mempertinggi arus menyamakan bahan baku manusia dengan kompetisi disegala bidang termasuk bidang memiliki berbagai macam pengalaman, emosi, pendidikan dan opini yang mustahil bisa disamakan. Maka sekolah(customer internal) terlibat didalamnya. defenisi dilihat Untuk dapat mempertahankan eksistensinya, pendidikan tersebut sebuah jasa atau layanan maka setiap organisasi dan semua elemen- dan bukan sebuah produksi. Membedakan elemen antara produk dengan jasa sangat penting, agar meningkatkan mutu pelayanannya secara terus bisa dilakukan kedunya jaminan mutu apa yang menerus. paling tepat. manajemen kinerja.. Kecenderungan masa kini produk Mendefinsikan tersebut mutu jasa harus sangat sulit dan dimana guru dalam organisasi masa Sistem depan dan harus kepala berupaya pengembangan menunjukkan dan bahwa dibandingkan dengan produk.Maka perbedaan masyarakat semakin menyadari pentingnya tersebut menurut Sallis terlihat sebagai berikut: peningkatan dan mempertahankan kualitas a Jasa meliputi hubungan langsung antara hidup (quality of life). Oleh karena itu pemberi dan penerima, ada hubungan pelayanan pendidikan yang bermutu semakin emosional langsung antara pemberi dan dicari untk memperoleh jaminan kepastian ISSN 2086 – 1397 Volume 8 Nomor 1. Januari – Juni 2017 |64 Burhan dan Saugadi, Peranan Guru Terhadap... terhadap mutu pelayanan pendidikan yang diterimanya. Semakin tinggi 6) Tingkatkan cara kerja. Bila semua orang tingkat mau meningkatkan dan mengembangkan pemahaman masyarakat terhadap pentingnya sistem pendidikan untuk menghasilkan mutu yang lebih tinggi mempertahankan kualitas hidup, maka customer akan semakin kritis guru, kepala sekolah, dan perlu dilakukan terus menerus. akan dapat Philip. B. Crosby berpendapat bahwa : 1) stakeholders internal pendidika. Oleh karena itu peningkatan mutu kinerja setiap pendidikan efisien dengan beaya yang rendah. dalam menerima produk jasa, termasuk jasa pelayanan yang Mutu adalah derajat dipenuhinya persyaratan yang ditentukan. 2) Mutu adalah kesesuaian terhadap kebutuhan, bila mutu rendah merupakan Manajemen mutu adalah suatu proses hasil dari ketidak sesuaian. Mutu tidak dimana orang-orang bergerak untuk mencapai sama dengan kemewahan. Suatu produk tujuan.Pendapat defenisi mutu atau pelayanan yang sesuai dengan bermacam-macam.Menurut Sallis “Mutu segala spesifikasinya akan dikatakan merupakan licin”, sebuah bermutu, apapun bentuk produknya. memiliki Diakui bahwa ada korelasi erat antara pandangan yang berbeda. Tiga orang pakar beaya dan mutu. Mutu harus dapat terkenal dalam bidang bisnis mengemukakan dicapai, dapat diukur, dapat memberi pendapatnya tentang mutu.W. Edward Deming keuntungan dan untuk mencapainya adalah seorang genius yang terkenal karena diperlukan kerja keras. Suatu sistem telah merevitalisasi industri bisnis Jepang, yang berorientasi pada peningkatan mutu dengan akan gambaran tentang konsep betapa berfokus yang konsep pada mutu "Total Quality dapat mencegah kesalahan- Management (TQM) " dan “Continous Quality kesalahan Improvement (CQI). Konsep mutu dalam mengidentifikasi 14 langkah peningkatan “Deming Chain Reaction" menekankan bahwa mutu. Kata kunci mutu: kerjakan sesuatu untuk tercapainya sukses organisasi atau bisnis, dengan benar sejak awal dan kerjakan telah dibuat formulasi sebagai berikut: tugas yang benar dengan baik. 1) Meningkatkan mutu berkesinambungan; 2) Menekan biaya dengan cara; menekan kesalahan dalam pekerjaan, mencegah terjadinya pengulangan, menekan dalam penilaian. Crosby Yoseph M. Juran terkenal dengan konsep "Trilogy" mutu dan mengidentifikasikannya dalam tiga kegiatan: 1) Perencanaan mutu meliputi: siapa terjadinya kelambatan dan penggunaan customer, apa waktu dan sumber sumber yang lebih baik; meningkatkan produk sesuai kebutuhan, kebutuhannya, 3) Tingkatkan produktifitas; dan merencanakan proses untuk suatu 4) Menangkap pangsa pasar dengan mutu produksi. bagus dan harga lebih rendah; 5) Tetap dalam koridor bisnis; ISSN 2086 – 1397 2) Pengendalian mutu: mengevaluasi kinerja untuk mengidentifikasi perbedaan antara Volume 8 Nomor 1. Januari – Juni 2017 |65 Burhan dan Saugadi, Peranan Guru Terhadap... kinerja aktual dan tujuan. 3) Peningkatan c Manajemen Berdasarkan Faka mutu: infrastruktur membentuk untuk fakta, maksudnya semua keputusan harus melaksanakan peningkatan mutu. Setiap berdasarkan fakta bukan ingatan (feeling) kegiatan langkah- atau ingatan semata.Ada dua hal yang Iangkah yang semuanya mengacu pada terkait dengan ini; (1) Prioritas, yakni upaya peningkatan mutu. sebuah konsep bahwa perbaikan tidak bisa Slogan dan team Sekolah kelas duna harus berorientasi dijabarkan tentang dalam mutu ini dilakukan secara bersamaan, mengingat adalah"Return to Quality" untuk peningkatan keterbatasan sumber daya yang ada.(2) pelayanan, artinya apapun yang kita lakukan Variasi seharusnya manusia.Data statistik dapat memberikan mengacu pada saat standar, atau variabilitas mengevaluasi tindakan-tindakan yang telah gambaran dilakukan apakah telah memenuhi kriteria atau merupakan bagian yang wajar dari setiap spesifikasi-spesifikasi yang dibutuhkan untuk sistem organisasi. memenuhi kepuasan customer. mengenai kinerja variabilitas yang d Perbaikan Terus Menerus Menurut Hensler dan Brunell (dalam Setiap sekolah harus beroroetnasi kepada Husaini Usman, 2008) ada empat prinsip utama perbaikan secara terus menerus.Konsep dalam Konsep Mutu Terpadu Pendidikan: yang berlaku adalah siklus PDCA, yang a Kepuasan Pelanggan terdiri dari perencanaan, melaksanakan Konsep mengenai pelanggan diperluas. rencana, memeriksa hasil perencanaan, Mutu tidak hanya bermakna kesesuaian dan melakukan tindakan korektif. dengan spesifikasi-spesidikasi tertentu, tetapi mutu tersebut ditentukan oleh Menurut Dr.Edward mengembangkan 14 perkara prinsip Mutu: pelanggan.Pendidikan adalah pelayanan a. Menciptakan konsistensi Tujuan; jasa maka pelanggan internal dan eksternal b. Mengadopsi Filosofi Mutu Total; sekolah c. Mengurangi Kebutuhan Pengujian haruds diberikan pelayanan sebaik-baiknya. d. Menilai Bisnis Sekolah dengan Cara Baru; b Respek Terhadap Setiap Orang e. Memperbaiki Mutu dan Produktivitas serta Sekolah yang bertaraf dunia, setiap orang Mengurangi Biaya; disekolah dipandang memiliki potensi. f. Belajar Sepanjang Hayat; Orang yang ada di dalam organisasi g. Kepemimpinan dalam Pendidikan; dipandang sebagai sumber daya organisasi h. Mengenamilasi Rasa Takut; yang i. Menciptakan Budaya Mutu; paling bernilai dan dipandang sebagai aset organisasi.Maka pandangan j. Perbaikan Proses; ini memberikan kesempatan kepada setiap k. Membantu Siswa Berhasil; oran untuk berpartisipasi, berkarir, dan l. Komitmen; berprestasi dalam pengambilan keputusan. m. Tanggung jawab. ISSN 2086 – 1397 Deming Volume 8 Nomor 1. Januari – Juni 2017 |66 Burhan dan Saugadi, Peranan Guru Terhadap... Dalam “proses pendidikan” yang dirumuskan lebih dahulu oleh sekolah, dan bermutu, terlibat berbagai input, seperti bahan harus jelas target yang akan dicapai untuk ajar setiap kurun waktu lainnya. Beberapa input dan (kognitif, afektif dan metodologi kemampuan proses harus selalu mengacu pada mutu hasil guru), sarana sekolah, dukungan administrasi (output) yang ingin dicapai. Dengan kata lain, dan sarana prasarana dan sumber daya lainnya tanggung jawab sekolah dlam school based serta menciptakan suasana yang kondusif. quality improvent bukan hanya pada proses, Manajemen sekolah, dukungan kelas berfungsi tetapi tanggung jawab akhirnya adalah pada mensinkronkan berbagai input tersebut. Antara hasil lain mensinergikan semua komponen dalam hasil/prestasi interaksi (proses) belajar mengajar, baik antara terutama yang menyangkut aspek kemampuan guru, siswa dan sarana pendukung di kelas akademik(kognitif) maupun di luar kelas, baik konteks kurikuler benchmarking maupun ekstra-kurikuler, baik dalam lingkup standar nilai). subtansi yang akademis maupun non akademis KESIMPULAN dalam (bervariasi psikomotorik), suasana yang sesuai mendukung yang proses pembelajaran. oleh sekolah dapat dilakukan (menggunakan titik acuan yang berkualitas maka saatnya berinvestasi pada pendidikan. Pendidikan tidak Pendidikan” mengacu pada prestasi yang bisa hanya terfokus pada kebutuhan material dicapai oleh sekolah pada setiap kurun waktu jangka pendek ( seperti yang banyak di tertentu (apakah cawu, akhir prakekkan sekarang ), tetapi harus menyentuh semester, akhir tahun, 2 tahun, atau 5 tahun dasar untuk memberikan watak pada visi dan bahkan 10 tahun). Prestasi yang dicapai atau misi pendidikan, yaitu perhatian mendalam hasil pendidikan (student achievement) dapat pada etika moral dan spiritual yang luhur. berupa hasil tes kemampuan akademis (misal : Dalam hal ini, kualitas pendidikan di pengaruhi ulangan harian, ujian semester atau ujian oleh nasional). Dapat pula prestasi di bidang lain seluruh seperti prestasi di suatu cabang olahraga, seni peninhkatan atau keterampilan tambahan tertentu. Bahkan penyebaran prestasi sekolah dapat berupa kondisi yang sempurnakan, sumber belajar, sarana dan tidak seperti prasarana yang memadai, iklim pe,belajaran saling yang kondusif, serta di dukung oleh kebijakan ( suasana tiap dipegang disiplin, konteks dicapai mengetahui “hasil dapat dalam yang Untuk Dalam mempersiapkan sumber daya manusia Mutu dicapai. akhir (intangible) keakraban, menghormati, kebersihan dan lain-lain. penyempurnaan komponen kualitas guru, sistematik terhadap pendidik, seperti; dan kurikulum pemerataan yang di politifical will ) pemerintah, baik di pusat Antara proses dan hasil pendidikan maupun di daerah. Dari semua itu komponen yang bermutu saling berhubungan. Akan tetapi paling menentukan berada di tangan guru, agar proses yang baik itu tidak salah arah, maka maka kurikulum, Sumber belajar, saran dan mutu prasarana, dan iklim pembelajaran menjadi dalam artian ISSN 2086 – 1397 hasil (output) harus Volume 8 Nomor 1. Januari – Juni 2017 |67 Burhan dan Saugadi, Peranan Guru Terhadap... sesuatu yang berarti bagi kehidupan peserta didik. Guru merupakan komponen paling menentukan dalam sistem pendidikan secara keseluruhan, yang harus mendapat perhatian sentral, pertama dan utama. Figur ini akan menjadi sorotan srtategis ketika berbicara masalah pendidikan, karena guru selalu terkait dengan komponen manapun dalam sistem pendidikan. Guru memegang peran utama dalam pembangunan pendidikan, khususnya yang di selenggarakan secara formal di sekolah. Guru juga sangat menentukan keberhasilan peserta didik, terutama dalam kaitannya dengan proses mengajar. Guru merupakan komponen yang paling berpengaruh terhadap terciptanya proses dan hasil pendidikan yang berkualitas. Oleh karena itu, upaya perbaikan apapun yang di lakukan uuntuk meningkatkan kualitas pendidikan tidak akan memberikan sumbangan yang signifikan tanpa di dukung oleh guru yang profesional dan berkualitas. Dengan kata lain, perbaikan kualitas pendidikan harus berpangkal dari guru, berujung pada guru pula. ISSN 2086 – 1397 Volume 8 Nomor 1. Januari – Juni 2017 |68 Burhan dan Saugadi, Peranan Guru Terhadap... DAFTAR PUSTAKA Alma, B. 2010. Guru Profesional, Menguasai Metode dan Trampil Mengajar. Bandung: Alfabeta. Arcaro, Jerome, S. 2006. Pendidikan Berbasis Mutu, Pustaka Pelajar, Yogyakarta: cet.3. Danim, S. 2012. Pengembangan Profesi Guru, dari Prajabatan, Induksi, ke Profesional Madani. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Darma. A. 2003. Manajemen Supervisi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Depdiknas. 2010. Pedoman Sertifikasi Guru dalam Jabatan. Jakarta: Depdiknas. Mulyasa.E. 2012. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru.Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Sallis, Edward. 2007. Total Quality Managemen in Education,IRCiSoD, Yogyakarata: Cet.VI Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. 2005. Bandung: Citra Umbara Depdiknas. 2004.Model pembelajaran dan metode pembelajaran.Jakarta:Departemen Pendidikan Nasional. Usman, Husaini. 2008. Manajemen Teori Praktik dan Riset Pendidika. Yogyakarta: Bumi Aksara. Usman, M. U. 2005. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya. Usman, U. 1994. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Wibowo. 2008. Manajemen Kinerja. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. ISSN 2086 – 1397 Volume 8 Nomor 1. Januari – Juni 2017 |69