Natalia Tri Astuti, Pengaruh Skema Peserta

advertisement
Natalia Tri Astuti, Pengaruh Skema Peserta…
Pengaruh Skema Peserta Didik dan Membaca Ekstensif
Terhadap Hasil Belajar Bahasa Inggris
Natalia Tri Astuti1
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh skema dan pemberian tugas
membaca ekstensif terhadap hasil belajar bahasa Inggris peserta didik di SMA PGRI Jakarta Selatan.
Metode yang digunakan adalah metode eksperimen semu, dengan populasi seluruh SMA PGRI di
Jakarta Selatan, dan Sample dua SMA PGRI di Jakarta selatan. Penelitian ini menggunakan beberapa
instrument dan tahapan. Berdasarkan hasil pengujian yang dibantu dengan SPSS 15.0. pada taraf
signifikansi 0,05 maka diperoleh semua data berdistribusi normal dan homogen. Dan diperoleh hasil
terdapat pengaruh yang signifikan antara skema dengan hasil belajar bahasa Inggris, Pengaruh yang
cukup signifikan antara pemberian tugas membaca ekstensif dengan tidak membaca ektensif terhadap
hasil belajar bahasa Inggris, dan terdapat sinergi atau pengaruh yang sangat signifikan secara
bersama-sama antara skema dan membaca ekstensif terhadap hasil belajar bahasa Inggris peserta
didik.
Kata Kunci: Skema, Membaca Ekstensif, Hasil Belajar
1
Natalia Tri Astuti, Universitas Indraprasta PGRI, Jalan Raya Tengah Kel. Gedong, Pasar Rebo Jak-Tim
13760. Telp. (021) 87797409, 87781399. Email: [email protected]
ISSN 2086 – 1397
Volume 8 Nomor 1. Januari – Juni 2017 |98
Natalia Tri Astuti, Pengaruh Skema Peserta…
membuat peserta didik di Indonesia harus
PENDAHULUAN
terbiasa berpikir dan mempelajari budaya
1. Latar Belakang Masalah
Setiap makhluk hidup pasti berbahasa.
Bahasa
merupakan
komunikasi
dalam dunia global. Skema berpikir peserta
mendasar yang dilakukan oleh makhluk hidup
didik dalam mempelajari bahasa mungkin
dengan caranya sendiri. Terdapat beragam
dapat menolong peserta didik agar lebih
bahasa yang digunakan oleh makhluk hidup
mudah memahami bahasa Inggris. Skema atau
dalam berkomunikasi, diantaranya bahasa
Skemata
yang digunakan oleh manusia dalam hidup
mempersepsi, memahami dan berpikir tentang
sehari-hari. Bahasa dapat berbentuk lisan,
dunia atau biasa disebut sebagai kerangka atau
tulisan, tubuh (body language) maupun bahasa
struktur pengorganisir aktivitas mental (Hill,
Isyarat.
2010:157).
Syarat
bentuk
dalam berbahsa Inggris untuk dapat bersaing
dari
berbahasa
atau
(bentuk
jamak)
adalah
cara
berkomunikasi adalah lawan bicara harus
Selain skema berpikir peserta didik,
mengerti makna atau maksud atau tujuan dari
kemampuan membaca dalam bahasa asing
komunikasi itu sendiri. Dalam hidup sehari-
peserta didik juga perlu dilatih untuk dapat
hari, manusia biasa menggunakan bahasa lisan
memahami informasi yang saat ini banyak
maupun tulisan.
diberikan dalam bahasa Inggris. Mengingat
Bahasa
adalah
alat
pentingnya membaca, maka setiap peserta
berpikir (Aeni Nur’ Dkk, 2012:151). Hal ini
didik setidaknya mampu membaca. Baik
didasari
membaca
karena
berbahasa,
maka
satu-satunya
sebelum
manusia
manusia
akan
dapat
teks
dalam
bahasa
Indonesia
berpikir
ataupun dalam bahasa asing dalam hal ini
terlebih dahulu apa yang akan dikatakannya,
bahasa Inggris. Membaca merupakan suatu
apa tujuan mengatakannya dan kepada siapa
keterampilan yang harus diajarkan oleh orang
manusia berkata-kata. selain itu penggunaan
tua atau orang dewasa dan dipelajari oleh anak
bahasa manusia yang beragam, membuat
(Dardjowidjojo, 2008:291). Salah satu tujuan
manusia seolah tak dapat berhenti berpikir dan
membaca adalah memperoleh informasi dari
mempelajari bahasa. Apabila manusiaa sudah
isi bacaan, maka apabila seorang peserta didik
mulai memasuki jenjang pendidikan, maka
tidak dapat atau tidak suka membaca, maka ia
mereka harus mengikuti aturan disekolah yang
memiliki
meminta atau mewajibkan mereka untuk
informasi dibandingkan dengan peserta didik
mempelajari bahasa asing. Hal ini membuat
yang suka membaca.
kecenderungan
ketinggalan
mereka harus semakin berpikir agar mampu
Membaca Ekstensif atau disebut juga
memahami makna bahasa dalam bahasa asing
membaca sekilas atau cepat merupakan salah
tersebut.
satu teknik membaca dalam hati. Membaca
Bahasa Inggris merupakan bahasa
ekstensif akan memudahkan peserta didik
asing yang dipelajari secara internasional
dalam
dibanyak Negara, termasuk Indonesia. Hal ini
memperkecil kemungkinan kebosanan dalam
ISSN 2086 – 1397
memperoleh
informasi,
dan
Volume 8 Nomor 1. Januari – Juni 2017 |99
Natalia Tri Astuti, Pengaruh Skema Peserta…
melakukan
kegiatan
membaca.
Cara
terdapat dalam daerah tersebut. Hal ini senada
menggunakan teknik ini adalah membaca
dengan pendapat Dardjowidjojo, (2008: 16)
secara cepat dan menyeluruh seluruh isi
yang mengatakan bahwa bahasa adalah suatu
bacaan untuk mendapatkan isi atau makna dari
system symbol lisan yang abiter yang dipakai
bacaan tersebut.
oleh anggota suatu masyarakat bahasa untuk
berkomunikasi antar sesamanya, berlandaskan
2. Tujuan Penelitian
Untuk
mengetahui
sejauh
mana
pada budaya yang mereka miliki bersama.
pengaruh skema dan teknik membaca ekstensif
Bahasa yang disepakati dalam suatu daerah
terhadap hasil belajar bahasa Inggris peserta
tentu bertujuan untuk menghindari adanya
didik. Dan sinergi dari skema dan membaca
kesalah pahaman dalam berkomunikasi atau
ekstensif terhadap hasil belajar bahasa Inggris
mengupayakan
peserta didik.
lancar dan baik. Dalam pergaulan sehari-hari
seringkali
3. Manfaat Penelitian
Penelitian
ini
diharapkan
dapat
dalam
agar
komunikasi
ditemukan
berjalan
terdapat
kebuntuan
(tidak
nyambung)
berkomunikasi
bermanfaat bagi perkembangan pembelajaran
karena adanya ketidak samaan kerangka
di Indonesia. Menjadi salah satu masukan
berpikir.
untuk
teknik
pembelajaran
yang
dapat
Bahasa Inggris merupakan bahasa
diterapkan dalam kegiatan belajar-mengajar
asing yang menjadi mata pelajaran pokok
dikelas untuk mata pelajaran apapun tidak
disekolah formal di Indonesia. Bahasa Inggris
hanya bahasa Inggris, tapi bagi setiap mata
merupakan bahasa yang digunakan sebagai
pelajaran yang sekiranya dapat menerapkan
media
teknik ini dalam kegiatan belajar mengajar
Internasional pertama yang digunakan untuk
dikelasnya.
berinteraksi dengan orang lain diseluruh dunia.
LANDASAN TEORI
Bahasa Inggris merupakan bahasa yang sangat
kaya
1. Pengertian Bahasa Inggris
komunikasi
akan
dan
sebagai
pembentukan
kata,
bahasa
yang
Bahasa merupakan salah satu alat
diperkirakan mencapai dua juta kata. English
berpikir. Setiap manusia yang ingin berbahasa
is a language which has very wealth
harus telebih dahulu memikirkan kosakata
vocabulary, approximately two million words
yang
kemudian
(Evelyn,2006:32). Mempelajari bahasa Inggris
kalimat
berarti melatih kemampuan berpikir dalam
bermakna yang dapat dipahami oleh lawan
memahami susunan kata bahkan tatanan
bicaranya. Bahasa adalah alat terpenting bagi
kalimat dalam bahasa Inggris.
akan
menyusunnya
digunakan
dan
menjadi
sebuah
berpikir. Tanpa bahasa manusia tidak dapat
2. Skema
berpikir (Purwanto, 2007:85). Bahasa antar
Skema adalah istilah psikis umum
daerah atau Negara memiliki cirinya masing-
untuk struktur mental. Istilah ini meliputi
masing. Hal ini dapat dipengaruhi oleh banyak
struktur
faktor dan salah satunya adalah budaya yang
mengkoordinasikan aktivitas sensori-motor.
ISSN 2086 – 1397
yang
relative
sederhana
yang
Volume 8 Nomor 1. Januari – Juni 2017 |100
Natalia Tri Astuti, Pengaruh Skema Peserta…
Sementara itu menurut (Stenberg, 2008: 269)
informasi. Dewasa ini ada begitu banyak
Skema
informasi
adalah
perangkat
mental
bagi
yang
diberikan
dalam
bahasa
pengorgamisasian pengetahuan. Setiap peserta
Inggris. Untuk dapat memahami makna dari
didik memiliki skema masing-masing yang
informasi
relevan dengan berbagai macam topik.Skema
mempelajarinya.
yang dimiliki peserta didik akan semakin
dipelajari disekolah membuat peserta didik
berkembang seiring dengan bertambahnya usia
mau tidak mau harus belajar bahasa tersebut
dan perkembangan otak atau pola pikir peserta
salah satunya dengan membaca. Bahasa
didik. Konsep awal skema berpusat pada
Inggris
bagaimana mempresentasikan informasi dalam
sebagai tujuan dari belajar mereka. Hal ini
memori.
senada
Menurut
(Sternberg,
Rumelhart,
2008:269)
dkk
skema
tersebut,
maka
Bahasa
membuat
dengan
Inggris
kemampuan
pendapat
perlu
yang
membaca
(Richards
dan
dalam
Renandya, 2002 : 273) Reading is a skill
memiliki
which is highly valued by students and
beberapa ciri yang memastikan fleksibilitas
teachersa alike.
penggunanya, yaitu: Sebuah skema dapat
Terdapat
berbagai
macam
teknik
memiliki skema lain didalamnya, skema
membaca yang dapat diaplikasikan untuk
memandu
yang
mencapai tujuan belajar. Salah satunya adalah
menonjolyang dapat cukup beragam dari satu
teknik membaca ekstensif atau yang lebih
contoh ke contoh lain, dan skema-skema bias
dikenal dengan membaca cepat. Membaca
beragam sesuai dengan abstraksinya.
ekstensif
fakta-fakta
umum
Skema yang sudah ada dalam diri
adalah
membaca
secara
luas.
Objeknya meliputi sebanyak mungkin dalam
peserta didik merupakan alat yang sangat
waktu sesingkat mungkin (Tarigan, 2008: 31).
diperlukanuntuk
pengetahuan
Dalam penggunaan secara umum, membaca
lebih lanjut. Ketika peserta didikmenganalisis
ekstensif disebut juga dengan membaca cepat.
sebuah tugas kompleks menjadi komponen-
Membca cepat adalah kemampuan membaca
komponennya, ia akan menemukan adanya
dengan memperhatikan. Kecepatan membaca
suatu struktur yang hierarki. Hampir semua
harus fleksibel, artinya kecepatan itu tidak
yang dipelajari peserta didik tergantung dari
harus selalu sama, ada kalanya diperlambat
pengetahuan yang telah diperoleh. Misalnya,
karena bahan-bahan dan tujuan kita membaca
pengetahuan dalam membaca teks berbahasa
(soedarso, 2004:18).
memperoleh
Inggris, sangat tergantung pada pengetahuan
Membaca ekstensif bertujuan untuk
atau jumlah perbendaharaan kata berbahasa
memahami isi yang penting dengan cepat,
Inggris
sehingga membaca efektif dapat terlaksana.
yang
dimiliki
peserta
didik
sebelumnya.
3. Membaca Ekstensif
Membaca merupakan salah satu cara
Selain itu agar dapat memahami isi
buku
secara
saja,
cepat
atau
garis
besarnya
memperoleh kesan umum dari suatu buku atau
yang dapat dilakukan untuk memperoleh suatu
ISSN 2086 – 1397
Volume 8 Nomor 1. Januari – Juni 2017 |101
Natalia Tri Astuti, Pengaruh Skema Peserta…
artikel dan memperoleh pemahaman yang
Dibawah ini Merupakan Jenis membaca
dangkal bersifat luaran.
ekstensif:
Membaca Ekstensif
Membaca
Survey
Membaca
Sekilas
Membaca
Dangkal
Gambar 1. Jenis Membaca Ekstensif
Membaca Survey adalah meninjau,
kesenangan,
membaca
ringan
yang
meneliti, mengkaji, dan cara membaca bagian-
mendatangkan kebahagiaan diwaktu senggang,
bagian tertentu dari sebuah buku. Bagian buku
Misalnya membaca cerpen.
yang disurvei adalah bagian awal, bagian isi
membaca dangkal adalah untuk memperoleh
dan
pengetahuan mendangkal yang bersifat luaran,
bagian
akhir.
Tujuannya
untuk
mengetahui anatomi buku, mutu buku dan
gambaran umum isi buku. Membaca survey
adalah
jenis
kegiatan
membaca
Tujuan dari
yang tidak mendalam dari suatu bacaan.
4. Hasil Belajar Bahasa Inggris
yang
Belajar merupakan suatu perubahan
bertujuanmengetahui gambaran umumisi serta
dalam tingkah laku, dimana perubahan itu
ruang lingkup bahan bacaan yang akan dibaca.
mengarah kepada
Membaca sekilas atau Skimmingmerupakan
baik, tapi ada juga yang kemungkinan
jenis membaca yang membuat mata bergerak
mengarah pada tingkah laku yang lebih buruk.
dengan cepat melihat dan memperhatikan baha
Belajar merupakan suatu perubahan yang
tertulis untuk mencari dan mendapatkan
terjadi
informasi secara cepat. Tujuannya untuk
(Purwanto, 2007:85).
melalui
tingkah laku yang lebih
latihan
atau
pengalaman
memperoleh suatu kesab umum dari bacaan
Setiap peserta didik yang belajar,
dan menemukan hal tertentu dari bacaan
artinya peserta didik tersebut seharusnya
tersebut. Teknik membaca ini merupakan
mengalami perubahan tingkah laku sebagai
teknik membaca
yang sistematis untuk
hasil dari proses belajar. Sementara itu, hasil
mendapatkan hasil yang efisien. Skimming
belajar adalah kemampuan-kemampuan yang
merupakan teknik membaca efisien (Soedarso,
dimiliki peserta didik setelah ia menerima
2004:18).
pengalaman belajarnya (sudjana, 2005: 22).
Membaca
kegiatan
dangkal
membaca
untuk
adalah
jenis
memperoleh
Setiap peserta didik yang sudah melalui proses
belajar,
maka
seyogyanya
ia
memiliki
pemahaman yang dangkal atau tidaak terlalu
kemampuan atas apa yang telah dipelajarinya.
mendalam dari bacaan-bacaan yang kita baca.
Sementara itu menurut Sutikno, Hasil belajar
Membaca dangkal biasanya dilakukan demi
adalah
ISSN 2086 – 1397
Kemampuan yang dimiliki peserta
Volume 8 Nomor 1. Januari – Juni 2017 |102
Natalia Tri Astuti, Pengaruh Skema Peserta…
didik setelah mengalami aktifitas belajar.
Selatan. Dari masa persiapan hingga selesai
Disekolah, hasil belajar ini dapat dilihat dari
berlangsung selama enam bulan.
penguasaan peserta didik terhadap pelajaran
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif
yang telah ditempuhnya (Sutikno, 2014:180).
dengan metode eksperimen semu (quasi
Hasil belajar yang diperoleh relative menetaap
experiment).
dalam potensi tingkah laku peserta didik. Hal
Pengambilan
data
untuk
variable
ini dikemukakan oleh Aditya dalam artikelnya
bebas
di Jurnal Susunan Artikel Pendidikan, Hasil
menguji skema belajar peserta didik termasuk
belajar adalah kemampuaan yang diperoleh
rendah atau tinggi dan membaca ekstensif
siswa sebagai hasil dari apa yang telah
diambil dengan teknik dokumentasi karena
dipelajari disekolah, relative menetap dalam
bersumber
potensi tingkah laku yang terjadi sebagai
sedangkan variable terikat (hasil belajar
akibat
bahasa Inggris) diambil dari tes hasil belajar
dari
latihan
dengan
pengetahuan
(2016:170).
Inggris
dari
dokumen
kepustakaan,
peserta didik dikelas.
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat
disimpulkan
skema diambil dari angket untuk
bahwa hasil
adalah
belajar
munculnya
HASIL DAN PEMBAHASAN
bahasa
1. Hasil Penelitian
kemampuan
a.
berbahasa Inggris dan perubahan tingkah laku
Data Hasil Belajar Bahasa Inggris
Data
Ringkasan
analisis
statistic
peserta didik yang relative menetap sebagai
deskriptif peserta didik dengan skema rendah
akibat dari proses belajar bahasa Inggris yang
dan tinggi juga dengan tugas membaca
dialami dikelas/disekolah.
Ekstensif dan tidak membaca ekstensif terurai
METODE PENELITIAN
dalam table dibawah ini:
Penelitian ini dilaksanakan di dua
SMA Negeri daerah Pondok Labu Jakarta
Tabel 1. Ringkasan Analisis Deskriptif Peserta Didik Tidak Membaca Ekstensif
Sumber
Varians
Mean
Median
Modus
Std Deviasi
Varians
Skema
Rendah
20,7
23
7
11,342
128,642
Skema Tinggi
33,8
34
11
15,343
235,432
Tabel 2. Ringkasan Analisis Deskriptif Peserta Didik Membaca Ekstensif
Sumber
Varians
Mean
Median
Modus
Std Deviasi
Varians
ISSN 2086 – 1397
Skema
Rendah
6,35
8
11
15,218
231,608
Skema Tinggi
18,2
16,5
9
14,511
210,589
Volume 8 Nomor 1. Januari – Juni 2017 |103
Natalia Tri Astuti, Pengaruh Skema Peserta…
Berdasarkan table 1.1 dan table 1.2
b. Uji Syarat Analisis Data
dapat terlihat bahwa terdapat perbedaan yang
a)
signifikan antara peserta didik dengan skema
Uji
Uji Normalitas
normalitas
dilakukan
dengan
belajar rendah dan skema belajar tinggi. Juga
kolmogorov smirnov pada SPSS 15.0. untuk
perbedaan significant antara peserta didik
menentukan apakah data berdistribusi normal
dengan tugas membaca ekstensif dengan tidak
atau tidak. Berdasarkan perhitungan tersebut
membaca ekstensif.
diperoleh data:
Tabel 3. Tabel Uji Normalitas Data
Berdasarkan table diatas dapat terlihat
b) Uji Homogenitas
bahwa semua data memiliki nilai sig > 0,05,
Uji
homogenitas
dilakukan
untuk
maka dapat disimpulkan bahwa semua data
menguji apakah terdapat kesamaan atau
berdistribusi normal.
ketidaksamaan varians populasiantara kelas
eksperimen dan kontrol. Uji homogenitas
dilakukan dengan SPSS 15.0 dan diperoleh
hasil sebaagai berikut:
Tabel 4. Uji Homogenitas Data
a
Levene's Test of Equality of Error Variances
Dependent Variable: Hasil Belajar
F
df1
.325
df2
3
76
Sig.
.808
Tests the null hypothesis that the error variance of
the dependent variable is equal across groups.
a. Design: Intercept+M+S+M * S
Berdasarkan table dapat diketahui
bahwa nilai sig 0,808 > 0,05 maka dapat
disimpulkan bahwa data bersifat homogen.
2. Pembahasan
1)
Perbedaan Hasil Belajar Bahasa
Inggris antara peserta didik yang
memiliki Skema Rendah dengan
ISSN 2086 – 1397
Volume 8 Nomor 1. Januari – Juni 2017 |104
Natalia Tri Astuti, Pengaruh Skema Peserta…
Peserta Didik yang memiliki Skema
Inggris peserta didik yang memiliki skema
Tinggi
tinggi lebih tinggi dibandingkan dengan
Hasil pengujian hipotesis diperoleh
peserta didik yang memiliki skema rendah.
= 43,847 lebih dari
= 4,02;
2)
Perbedaan Hasil Belajar Inggris
dengan sig 0,000; yang menunjukkan bahwa
Peserta Didik yang Tidak Mendapat
terdapat perbedaan hasil belajar bahasa Inggris
Tugas Membaca Ekstensif dengan
antara peserta didik yang memiliki skema
Siswa
rendah dengan peserta didik yang memiliki
Membaca Ekstensif
skema tinggi. Hal ini juga didukung oleh nilai
Hasil pengujian hipotesis diperoleh
yang
Mendapat
= 7,975 lebih dari
rata-rata hasil belajar bahasa Inggris untuk
Tugas
= 4,02;
peserta didik yang memiliki skema tinggi lebih
dengan sig 0,007; yang menunjukkan bahwa
tinggi dibandingkan dengan hasil belajar
ada perbedaan hasil belajar bahasa Inggris
bahasa Inggris peserta yang memiliki skema
antara peserta didik yang tidak mendapat tugas
rendah. Hal ini membuktikan bahwa skema
membaca ekstensif dengan peserta didik yang
memberikan pengaruh yang sangat besar
mendapat tugas membaca ekstensif. Hal ini
terhadap keberhasilan proses belajar bahasa
juga didukung oleh nilai rata-rata hasil belajar
Inggris.
bahasa
Inggris
peserta
didik
yang
Berdasarkan hasil uji lanjut dengan
mendapatkan tugas membaca ekstensif lebih
Uji Tukey, yaitu khusus pada peserta didik
tinggi dibandingkan dengan hasil belajar
yang tidak mendapatkan tugas membaca
bahasa Inggris peserta didik yang tidak
ekstensif,
mendapat tugas membaca ekstensif. Hal ini
ditemukan
bahwa
terdapat
perbedaan hasil belajar bahasa Inggris peserta
membuktikan
didik yang memiliki skema rendah dengan
membaca ekstensif menunjukkan efektifitas
peserta didik yang memiliki skema tinggi, atau
yang cukup baik terhadap hasil belajar bahasa
dapat dikatakan bahwa hasil belajar bahasa
Inggris peserta didik dibandingkan dengan
Inggris peserta didik yang memiliki skema
tanpa pemberian tugas membaca ekstensif.
tinggi
lebih
tinggi
secara
bahwa
pemberian
tugas
signifikan
Berdasarkan hasil uji lanjut dengan
dibandingkan dengan peserta didik yang
Uji Tukey, yaitu khusus pada peserta didik
memiliki skema rendah.
yang memiliki skema rendah, juga terlihat
Berdasarkan hasil uji lanjut dengan Uji
bahwa terdapat perbedaan hasil belajar bahasa
Tukey, yaitu khusus pada peserta didik yang
Inggris antara peserta didik yang mendapatkan
mendapat tugas membaca Ekstensif, terlihat
tugas membaca ekstensif dengan peserta didik
bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan,
yang tidak mendapatkan tugas membaca
hasil belajar bahasa Inggris peserta didik yang
ekstensif, dapat dikatakan bahwa hasil belajar
memiliki skema rendah dengan peserta didik
bahasa Inggris peserta didik yang mendapat
yang memiliki skema tinggi, akan tetapi
tugas membaca ekstensif lebih tinggi cukup
terlihat bahwa rata-rata hasil belajar bahasa
ISSN 2086 – 1397
Volume 8 Nomor 1. Januari – Juni 2017 |105
Natalia Tri Astuti, Pengaruh Skema Peserta…
signifikan dibandingkan dengan peserta didik
Inggris terbaik diperoleh dari peserta didik
yang tidak mendapat tugas membaca ekstensif.
yang diajar menggunakan metode membaca
Berdasarkan hasil uji lanjut dengan Uji
Ekstensif dan memiliki skema tinggi, dan hasil
Tukey, yaitu khusus pada peserta didik yang
belajar bahasa Inggris terburuk diperoleh dari
memiliki skema tinggi, meskipunhasil ini
peserta didik yang tidak diajar menggunakan
menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan
metode membaca ekstensif dan memiliki
signifikan hasil belajar bahasa Inggris antara
skema rendah.
peserta didik yang mendapat tugas membaca
SIMPULAN
ekstensif dengan peserta didik yang tidak
Berdasarkan hasil penelitian, maaka
mendapat tugas membaca ekstensif, akan
dapat
tetapi secara deskriptif terlihat bahwa hasil
mempengaruhi dengan signifikan hasil belajar
belajar bahasa Inggris peserta didik yang
bahasa Inggris
mendapatkan tugas membaca ekstensif lebih
pemberian
tinggi dibandingkan peserta didik yang tidak
mempengaruhi cukup signifikan hasil belajar
mendapatkan tugas membaca ekstensif.
bahasa Inggris peserta didik. Kemudian secara
3)
disimpulkan
bahwa
skema
peserta didik, begitu juga
tugas
membaca
ekstensif,
Pengaruh Interaksi Skema Peserta
bersama-sama, skema dan membaca ekstensif
Didik
Ekstensif
dapat bersinergi dan mempengaruhi dengan
Bahasa
signifikan hasil belajar bahasa Inggris. Peserta
dan
terhadap
Membaca
Hasil
Belajar
Inggris
didik dengan skema belajar tinggi diberikan
Hasil pengujian hipotesis diperoleh
tugas membaca ekstensif memiliki hasil
= 15,940 lebih dari
= 4,02;
belajar yang sangat tinggi, dibandingkan
dengan sig 0,000; yang menunjukkan bahwa
dengan peserta didik dengan skema rendah
terdapat pengaruh interaksi antara skema dan
tidak diberikan tugas membaca ekstensif.
membaca ekstensif terhadap hasil belajar
Sementara itu, peserta didik dengan skema
bahasa Inggris.
tinggi tidak diberikan tugas membaca ekstensif
hasil pengujian ini
nilainya cenderung biasa saja, tidak buruk, tapi
terbukti bahwa skema peserta didik dan
juga tidak tinggi. Sementara peserta didik
membaca ekstensif saling bersinergi, sehingga
dengan skema rendah diberikan tugas tidak
mampu memberikan kontribusi yang baik
membaca ekstensif mendapat hasil belajar
terhadap hasil belajar bahasa Inggris peserta
yang cukup rendah disbanding dengan yang
didik. Terlihat juga bahwa hasil belajar bahasa
lainnya. Jadi, skema dan pemberian tugas
Inggris peserta didik yang diajar menggunakan
membaca ekstensif dapat bersinergi dan
metode
Berdasarkan
lebih
tinggi
menjadi satu kesatuan yang cukup baik untuk
yang
tidak
diterapkan dalam proses belajar dikelas, agar
menggunakan metode membaca Ekstensif,
tujuan belajar dalam hal ini bahasa Inggris
akan tetapi terlihat bahwa hasil belajar bahasa
dapat tercapai dengan lebih baik lagi.
membaca
dibandingkan
ISSN 2086 – 1397
ekstensif
peserta
diidk
Volume 8 Nomor 1. Januari – Juni 2017 |106
Natalia Tri Astuti, Pengaruh Skema Peserta…
DAFTAR PUSTAKA
Aditya. D. Yusuf. 2016. “Pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran Resitasi Terhadap Hasil Belajar
Matematika Siswa”. Vol.1 No. 2 Desember 2016. Jurnal Susunan Artikel Pendidikan.
Aeni Nur’, Dkk. 2012. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Unindra Press.
Dardjowidjojo. Soenjono. 2008. Psikolinguistik. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Evelyn. Rientje. 2006. English Made Easy. Jakarta: Kesaint Blanc.
Hill. F Winfred. 2010. Theories Of Learning. Bandung: Nusa Media.
Purwanto. 2007. Psikologi Pendidikan. Bandung: Rosdakarya.
Richard.C.J, Renandya. A.W. 2002. Methodology In Language Teaching. New York: Cambridge
University Press.
Soedarso. 2004. Speed Reading. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Sternberg, Robert J. 2008. Psikologi Kognitif Edisi Keempat. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Sudjana, Nana. 2005. Penilaian Hasil Proses Belajar. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Sutikno.M.Sobry. 2014. Metode dan Model-Model Pembelajaran. Lombok: Holistica.
Tarigan, Henry Guntur. 2008. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa
ISSN 2086 – 1397
Volume 8 Nomor 1. Januari – Juni 2017 |107
Download