peningkatan hasil belajar siswa materi jurnal

advertisement
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI JURNAL PENUTUP
DENGAN METODE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION DILENGKAPI
PEMBERIAN TUGAS
Anis Istibsyaroh
Fakultas Ekonomi, Unesa, KampusKetintang, Surabaya
ABSTRACT
This study aimed to find out that the application of the provision of tasks completed
TAI (Team Assisted Individualization) can improve student learning outcomes in the
journal cover lesson material accounting services firms and how they respond to the
model. The subject of this study is the eleventh-grade students in high school social
studies 2 Mojokerto. Data were collected through observation, testing,
questionnaires, and documentation. These data were then analyzed descriptively.
Studies show that the use of TAI in the lessons improve student learning outcomes
significantly.
Key words: Learning outcomes, Team Assisted Individualization (TAI), Task
completion.
Kualitas pendidikan, sebagai salah
satu pilar pengembangan sumberdaya
manusia yang bermakna, sangat penting
bagi pembangunan nasional. Bahkan
dapat dikatakan masa depan bangsa
bergantung pada keberadaan pendidikan
yang berkualitas yang berlangsung di
masa kini. Pendidikan yang berkualitas
hanya akan muncul dari sekolah yang
berkualitas. Upaya peningkatan kualitas
sekolah merupakan titik sentral upaya
menciptakan pendidikan yang berkualitas
demi terciptanya tenaga kerja yang
berkualitas pula. Dengan kata lain upaya
peningkatan kualitas sekolah adalah
merupakan tindakan yang tidak pernah
terhenti, kapanpun, dimanapun dan
dalam kondisi apapun.
Pencapaian tujuan dan kualitas
pembelajaran, maka dikatakan bahwa
guru telah berhasil dalam mengajar.
Keberhasilan kegiatan belajar mengajar
tentu saja diketahui setelah diadakan
evalusi dengan berbagai faktor yang
sesuai dengan rumusan beberapa tujuan
pembelajaran. Sejauh mana tingkat
keberhasilan belajar mengajar, dapat
dilihat dari daya serap anak didik dan
persentase keberhasilan anak didik dalam
mencapai tujuan pembelajaran khusus.
Setiap akan mengajar, guru perlu
membuat persiapan mengajar dalam
rangka melaksanakan sebagian dari
rencana bulanan dan rencana tahunan.
Dalam persiapan itu sudah terkandung
tentang, tujuan mengajar, pokok yang
akan diajarkan, metode mengajar, bahan
pelajaran, alat peraga dan teknik evaluasi
yang digunakan. Karena itu setiap guru
harus memahami benar tentang tujuan
mengajar, secara khusus memilih dan
menentukan metode mengajar sesuai
dengan tujuan yang hendak dicapai, cara
memilih, menentukan dan menggunakan
alat peraga, cara membuat tes dan
menggunakannya, dan pengetahuan
tentang alat-alat evaluasi.
Sementara itu metode pembelajaran
adalah salah satu dari aspek tersebut yang
cenderung diabaikan oleh beberapa
pelaku pendidikan, terutama bagi mereka
yang menganggap bahwa sumber daya
manusia
pendidikan,
sarana
dan
prasarana pendidikanlah yang terpenting.
Padahal kalau dikaji lebih lanjut, setiap
pembelajaran pada semua tingkat
pendidikan baik formal maupun non
formal
haruslah berpusat pada
kebutuhan perkembangan anak sebagai
calon individu yang unik, sebagai
makhluk sosial, dan sebagai calon
manusia seutuhnya.
Hal tersebut dapat dicapai apabila
dalam aktivitas belajar mengajar, guru
senantiasa
memanfaatkan
metode
pembelajaran dalam penyampaian materi
dengan tujuan agar materi yang diajarkan
dapat dengan mudah diserap peserta
didik.
Hasil observasi di SMA 2 Kota
Mojokerto menunjukkan bahwa hasil
belajar siswa kelas XI IPS dalam mata
pelajaran akuntansi masih kurang
memuaskan.
Belajar
siswa
ini
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
siswa masih sulit menemukan informasi
penting yang berhubungan dengan materi
yang dipelajari, siswa lebih banyak
mendengarkan informasi dari guru serta
latihan soal secara individu hal ini akan
mempengaruhi hasil belajar siswa dan
kesenjangan nilai antara siswa yang
memiliki tingkat kemampuan tinggi dan
rendah,
karena
kurang
frekuensi
pemberian tugas. Dalam hal ini dapat
dilihat dari hasil belajar siswa, masih ada
nilai yang dibawah KKM pada mata
pelajaran akuntansi di kelas XI IPS.
Paparan
diatas
merupakan
fenomena yang perlu diteliti yang
berfokus pada metode TAI dan
pemberian tugas, maka peneliti merasa
terdorong untuk menggunakan salah satu
metode pembelajaran agar siswa dapat
memahami materi dengan baik. Metode
pembelajaran yang digunakan adalah
metode Team Assisted Individualization
dengan
Pemberian
Tugas
yang
diharapkan dapat meningkatkan hasil
belajar
siswa.
Dengan
demikian
penelitian ini
mengambil judul
“Peningkatan Hasil Belajar Siswa pada
Akuntansi Perusahaan Jasa dengan
Metode TAI dilengkapi
Pemberian
Tugas” .
Kerangka Teoritik
Hasil Belajar
Hasil belajar menurut Djamarah
(2002:278)
adalah
penelitian
perkembangan pendidikan dan kemajuan
siswa yang berkenaan dengan penugasan
pengajaran yang diberikan pada siswa
serta nilai-nilai yang terdapat dalam
kurikulum. Proses belajar mengajar
selalu berhubungan dengan penilaian
atau evaluasi dengan maksud untuk
mengetahui tingkat keberhasilan yang
dicapai oleh seseorang dalam menguasai
materi pelajaran yang diberikan oleh
guru. Kegiatan belajar mengajar siswa
tentu tidak terlepas dari hasil belajarnya.
Menurut Sudjana (2008:22) yang
dimaksud
hasil
belajar
adalah
kemampuan-kemampuan yang dimiliki
siswa setelah ia menerima pengalaman
belajarnya.
Akuntansi
Akuntansi merupakan bahasa dunia
usaha. Pernyataan ini bukanlah sekedar
tanpa arti. Dapat dikatakan bahwa
akuntansi merupakan ilmu yang paling
lekat
dengan
berbagai
bisnis.
Pemanfaatan
ilmu
akuntansi
ini
dikarenakan
akuntansi
mampu
menyediakan informasi ekonomis dan
memiliki arti penting bagi pihak-pihak
pemilik
kepentingan
terhadap
perusahaan.
Jusuf (2001:4) pengertian akuntansi
ditinjau dari sudut pandang pemakai
adalah suatu disiplin ilmu yang
menyediakan informasi yang diperlukan
untuk melaksanakan kegiatan secara
efisien dan mengevaluasi kegiatankegiatan suatu organisasi. Sedangkan
apabila ditinjau dari sudut proses
kegiatan
perusahaan,
pengertian
akuntansi adalah proses pencatatan,
penggolongan, peringkasan, pelaporan,
dan penganalisisan data keuangan suatu
organisasi. Menurut Nuh (2011:1)
akuntansi adalah kegiatan atau proses
pencatatan
(record),
penggolongan
(classifying) peringkasan (summarizing)
transaksi-transaksi keuangan yang terjadi
pada
suatu
organisasi
dan
melaporkan/menyajikan
serta
menafsirkan (interpret) hasilnya.
TAI (Team Assisted Individualization)
Pembelajaran kooperatif tipe TAI
dikembangkan oleh Slavin. Tipe ini
mengkombinasikan`keunggulan
pembelajaran
kooperatif
dan
pembelajaran
individu.
Tipe
ini
dirancang untuk mengatasi kesulitan
belajar siswa secara individual. Hasil
belajar individu dibawa ke kelompokkelompok untuk didiskusikan dan saling
dibahas oleh anggota kelompok, dan
semua anggota kelompok bertanggung
jawab atas keseluruhan jawaban sebagai
tanggung jawab bersama.
Komponen-komponen TAI:
Model pemelajaran kooperatif Team
Assisted
Individualization
(TAI)
memiliki delapan komponen sebagai
berikut: 1)Teams, yaitu pembentukan
kelompok heterogen yang terdiri atas 4
sampai 5 peserta; 2)Pleacement Test,
yaitu pemberian pre-tes kepada peserta
didik atau melihat rata-rata nilai harian
peserta didik agar guru mengetahui
kelemahan peserta didik pada bidang
tertentu;
3)
Student
Creative,
melaksanakan tugas dalam suatu
kelompok dengan menciptakan hasil
kelompoknya; 4) Team Study, yaitu
tahapan tindakan belajar yang harus
dilaksanakan oleh kelompok dan guru
memberikan bantuan secara individual
kepada peserta didik yang membutuhkan;
5) Team Scores and Team Recognition,
yaitu pemberian skor terhadap hasil kerja
kelompok dan memberikan kreteria
penghargaan terhadap kelompok yang
berhasil secara cemerlang dan kelompok
yang dipandang kurang berhasil dalam
menyelesaikan tugas; 6) Teaching
Group, yakni pemberian materi secara
singkat dari guru menjelang pemberian
tugas kelompok; 7) Fact Test, yaitu
pelaksanaan tes-tes kecil berdasarkan
fakta yang diperoleh peserta didik; 8)
Whole-Class Unit, yaitu pemberian
materi oleh guru kembali diakhir waktu
pembelajaran dengan strategi pemecahan
masalah
Dalam
Team
Assisted
Individualization (TAI) menurut Huda
(2011;125), masing-masing kelompok
terdiri dari 4 siswa dan ditugaskan untuk
menyelesaikan materi pembelajaran
tertentu.
Poin-poin
dalam
tugas
dibagikan secara berurutan kepada setiap
anggota. Setiap anggota harus mengecek
jawaban teman-teman satu kelompoknya
dan saling memberi bantuan jika
dibutuhkan. Setelah itu masing-masing
anggota diberi tes individu tanpa bantuan
dari anggota yang lain. Selama menjalani
tes individu guru harus memperhatikan
setiap siswa. Skor tidak hanya dinilai
oleh sejauhmana siswa mampu menjalani
tes tetapi juga sejauh mana mereka
mampu bekerja secara mandiri (tidak
mencotek).
Langkah-langkah Pembelajaran
TAI adalah 1) Guru memberikan tugas
kepada siswa untuk mempelajari materi
pembelajaran secara individual yang
sudah dipersiapkan oleh guru; 2) Guru
memberikan kuis secara individual
kepada siswa untuk mendapatkan skor
dasar atau skor awal; 3) Guru
membentuk beberapa kelompok. Setiap
kelompok terdiri dari 4 – 5 siswa dengan
kemampuan yang berbeda-beda baik
tingkat kemampuan (tinggi, sedang dan
rendah). Jika mungkin anggota kelompok
berasal dari ras, budaya, suku yang
berbeda serta kesetaraan jender; 4) Hasil
belajar
siswa
secara
individual
didiskusikan dalam kelompok. Dalam
diskusi kelompok setiap anggota
kelompok saling memeriksa jawaban
teman satu kelompok; 5) Guru
memfasilitasi siswa dalam membuat
rangkuman,
mengarahkan,
dan
memberikan penegasan pada materi
pembelajaran yang telah dipelajari; 6)
Guru memberikan kuis kepada siswa
secara individual.
Pemberian Tugas
Menurut Djamarah (2002), metode
resitasi (penugasan) adalah metode
penyajian
bahan
dimana
guru
memberikan tugas tertentu agar siswa
melakukan kegiatan belajar. Masalahnya
tugas yang dilaksanakan oleh siswa dapat
dilakukan di dalam kelas, di halaman
sekolah,
di
laboratorium,
di
perpustakaan, di bengkel, di rumah
siswa, atau di mana saja asal tugas
tersebut dapat dikerjakan.
Metode ini diberikan karena
dirasakan bahan pelajaran terlalu banyak,
sementara waktu sedikit. Artinya,
banyaknya bahan yang tersedia dengan
waktu kurang seimbang. Agar bahan
pelajaran selesai sesuai dengan batas
waktu yang ditentukan maka metode
inilah
yang
guru
pakai
untuk
mengatasinya. Tugas dan resitasi tidak
sama dengan pekerjaan rumah (PR),
tetapi jauh lebih luas dari itu.
Tugas biasanya dilaksanakan di
rumah, di sekolah, di perpustakaan atau
di tempat lainnya. Tugas dan resitasi
merangsang anak untuk aktif belajar,
baik secara individu maupun secara
kelompok.
Tugas yang diberikan kepada anak
didik ada berbagai jenis. Karena itu
sangat banyak macamnya, bergantung
pada tujuan yang akan dicapai seperti
tugas meneliti, menyusun laporan
(lisan/tulisan), tugas motorik (pekerjaan
motorik), tugas di laboraturium dan lainlain. Ada langkah-langkah yang harus
diikuti dalam penggunaan metode tugas
atau resitasi, yaitu: 1) Fase pemberian
tugas. Tugas yang diberikan kepada
siswa hendaknya mempertimbangkan: a)
Tujuan yang akan dicapai; b) Jenis tugas
yang jelas dan tepat sehingga anak
mengerti yang ditugaskan tersebut; c)
Sesuai dengan kemampuan siswa; d) Ada
petunjuk/sumber yang dapat membantu
pekerjaan siswa; e) Sediakan waktu yna
cukup untuk mengerjakan tugas tersebut .
2)
Langkah pelaksanaan tugas. a)
Diberikan bimbingan atau pengawasan
oleh guru; b) Diberikan dorongan
sehingga
anak
mau
kerja;
c)
Diusahakan/dikerjakan
oleh
siswa
sendiri, tidak menyuruh orang lain; d)
Dianjurkan agar siswa mencatat hasilhasil yang ia peroleh dengan baik dan
sistematik.
3)
Fase
mempertanggungjawabkan tugas. a)
Laporan siswa baik lisan atau tertulis dari
apa yang telah dikerjakannya; b) Adanya
Tanya jawab atau diskusi kelas; c)
Penilaian hasil pekerjaan siswa baik
dengan tes, non tes ataupun dengan cara
lainnya.
Dari uraian di atas dapat
disimpulakan bahwa penggunaan jenis
mengajar ini dapat dilakukan diawali
dengan pemberian kepada siswa tentang
bahan yang akan didiskusikan, lalu
memberikan masalah untuk didiskusikan
oleh siswa. Kemudian diikuti oleh tugastugas yang harus diselesaikan oleh siswa.
Hipotesis Tindakan
Hipotesis
tindakan
dalam
pemilihan model pembalajaran bagi guru
yang tepat akan mempermudah siswa
dalam mencapai kompetensi tertentu.
Guru bukan hanya menyampaikan
pengetahuan, melainkan membimbing
siswa untuk belajar sendiri dan
memunculkan minat pada siswa.
Sebagian siswa yang belum memiliki
cara belajar yang efektif menudukung
lemahnya penguasaan materi
mata
pelajaran akuntansi.
Selain itu, materi yang terlalu
banyak dan catatan yang monoton juga
menjadi faktor penyebab lemahnya
penguasaan materi. Siswa mengiginkan
materi pelajaran yang diterima dalam
proses belajar mengajar menjadi sebuah
ingatan jangka panjang. Menggunaan
model pembelajaran yang efektif
merupakan alternatif untuk mengatasi
masalah
yang
terjadi.
Model
pembelajaran konstruktivis dengan tipe
TAI (Team Assisted Individualizatoin)
dengan pemberian tugas
merupakan
salah satu model pembelajaran yang
diharapkan dapat membantu siswa dalam
membuat catatan serta memotifvasi untuk
belajar.
Model
pembelajaran
konstruktivis dengan tipe TAI (Team
Assisted Individualization) dilengkai
pemberian tugas dapat berpengaruh
terhadap hasil belajar siswa.
Penelitian Terdahulu
Berikut
ini
hasil
penelitian
terdahulu
tentang
penerapan
pembelajaran
Team
Assisted
Individualization dengan pemberian
tugas:
Penelitian
yang
dilakukan
Murtadlo dengan judul: Peningkatan
Prestasi Belajar Siswa Berkesulitan
Belajar Membaca Menulis Melalui
Pendekatan Kooperatif Tipe TAI di SD.
Hasilnya adalah pembelajaran kooperatif
tipe
TAI
berpengaruh
terhadap
peningkatan prestasi belajar siswa dan
bermanfaat bagi pengembangan model
pembelajaran yang efektif terhadap siswa
berkesulitan belajar di SD.
Penelitian yang dilakukan Sri
Retno Dwi Ariani yang berjudul:
Penggunaan
Metode
Pembelajaran
Kooperatif
Team
Assisted
Individualization) Dilengkapi Modul dan
Penilaian Portofolio untuk Meningkatkan
Prestasi Belajar Penentuan DH Reaksi
Siswa Kelas XI Semester 1. Hasilnya
adalah pembelajaran kooperatif tipe TAI
berpengaruh terhadap peningkatan prestasi
belajar siswa.
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian
tindakan kelas (PTK). Penelitian Tindakan
Kelas menurut Arikunto (2002) yaitu
semua pencermatan terhadap kegiatan
yang sengaja dimunculkan, dan terjadi
dalam sebuah kelas. Permasalahan
ketuntasan belajar siswa dapat diatasi
dengan model pembelajaran konstruktifis
tipe TAI (Team Assisted Individualizatoin)
disertai pemberian tugas merupakan salah
satu model pembelajaran yang diharapkan
dapat membantu siswa dalam membuat
catatan serta memotivasi untuk belajar.
Penelitian ini dilakukan sebanyak
tiga kali putaran. Tiap putaran terdiri dari
perencanaan, tindakan dan observasi,
refleksi serta revisi. Tahap-tahap tersebut
meliputi rencana awal, tindakan, observasi
dan selanjutnya refleksi.
Tempat dan Waktu
Penelitian ini dilakukan di SMA
Negeri 2 Mojokerto tepatnya Jl. Raya Ijen
No.9 Wates Mojokerto. Waktu penelitian
bulan Maret 2012 hingga bulan April
2012.
Subyek dan Obyek
Subyek penelitian adalah siswa
SMA Negeri 2 kelas XI IPS1 berjumlah 27
orang. Sedangkan obyeknya adalah materi
pelajaran yang digunakan dalam rangka
penelitian ini adalah sub pokok bahasan
jurnal penutup akuntansi perusahaan jasa.
Prosedur Penelitian
Prosedur
penelitian
ini
menggunakan prosedur penelitian tindakan
kelas menggunakan langkah-langkah yang
terdiri dari tiga siklus. Tiap-tiap siklus
terdiri dari empat tahap yaitu tahap
perencanaan,
pelaksanaan
tindakan,
observasi, evaluasi dan refleksi.
Tahap Perencanaan
Tahap ini pada dasarnya
membuat rencana tindakan, yaitu membuat
rencana
dalam
penerapan
model
pembelajaran kooperatif tipe TAI disertai
pemberian tugas untuk meningkatkan hasil
belajar siswa kelas XI IPS1 SMA Negeri 2
Kota Mojokerto. Jenis kegiatan yang
dilakukan oleh peneliti adalah (1)
mengembangkan silabus dan menyusun
rencana pelaksanaan pengajaran (RPP), (2)
menyiapkan multi media pembelajaran
dalam bentuk MS office power point, guna
memudahkan siswa memahami materi, (3)
menyiapkan soal yang berkaitan dengan
pokok bahasan, (4) menyiapkan blangko
observasi kegiatan guru dan siswa serta
lembar angket pendapat siswa, (5)
menyiapkan soal-soal evaluasi, baik untuk
kegiatan diskusi kelompok maupun untuk
tes individu.
Tahap Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan
kegiatan
pembelajaran model kooperatif tipe TAI
disertai pemberian tugas yang dilakukan
dengan menggunakan beberapa tahapan
pembelajaran. Tahapan-tahapan tersebut
dapat dikemukakan sebagai berikut: (1)
menjelaskan tujuan pembelajaran, (2) guru
memberikan tugas kepada siswa untuk
mempelajari materi jurnal penutup secara
individual yang sudah disiapkan, (3)
memberikan kuis dengan 5 transaksi untuk
dibuat jurnal penutup secara individual
kepada siswa untuk mendapatkan skor
awal, (4) membentuk kelompok setiap
kelompok terdiri dari 4-5 siswa dengan
kemampuan yang berbeda berdasarkan
hasil nilai tes awal atau nilai ulangan
harian sebelumnya, (5) hasil belajar
individu didiskusikan dalam kelompok,
dalam diskusi kelompok diberi 10 soal
dan setiap anggota kelompok saling
memeriksa jawaban teman satu kelompok,
(6) guru memfasilitasi siswa dalam
membuat rangkuman, mengarahkan dan
memberikan penegasan pada materi jurnal
penutup yang telah dipelajari, (7) guru
memberikan kuis dengan 15 transaksi
untuk dibuat post test kepada siswa secara
individual, (8) memberikan penghargaan
pada kelompok berdasarkan perolehan
rata-rata nilai peningkatan hasil belajar
individual dari skor dasar ke skor kuis
terkini dengan kreteria: cukup bila ratarata nilai peningkatan kelompok kurang
dari 15; baik bila rata-rata nilai
peningkatan kelompok antara 15 sampai
20; sangat baik bila rata-rata nilai
peningkatan kelompok antara 20 sampai
25; sempurna bila rata-rata nilai
peningkatan kelompok lebih atau sama
dengan 25.
Tahap Oservasi
Obyek yang diamati selama
observasi adalah siswa kelas XI IPS1.
Kegiatan observasi yang dilakukan pada
tahap ini meliputi: 1) perilaku siswa
selama
mengikuti
diskusi
diskusi
kelompok; 2) kerjasama memantau diskusi
atau kerjasama antar siswa dalam
kelompok; 3) mengamati proses transfer
informasi dalam kelompok; 4) mengamati
keaktifan siswa untuk saling berbagi
dengan teman-temannya dalam kelompok;
5) mengamati kecepatan siswa untuk
menelaah masalah yang dihadirkan; 6)
mengamati hasil jawaban dan pemahaman
masing-masing siswa dalam kelompok.
Tahap Evaluasi dan Refleksi
Refleksi merupakan usulan dari
hasil kegiatan dan pengamatan. Refleksi
dimaksudkan untuk memperbaiki skenario
pembelajaran dan cara bertindak yang
dilakukan oleh peneliti. Hasil dari evaluasi
dan refleksi digunakan untuk memperbaiki
tindakan yang akan diterapkan pada siklus
berikutnya. Pengukuran keberhasilan
tindakan menggunakan rambu-rambu
analisis
sebagai
pedoaman
untuk
menganalisis
proses
dan
hasil
pembelajaran. Hasil pembelajaran dilihat
dari nilai peningkatan siswa dalam
pembelajaran kooperatif tipe TAI disertai
pemberian tugas dan skor kemajuan tiaptiap siswa dalam setiap siklus . Dalam hal
ini hasil belajar siswa dikatakan mencapai
target
ketuntasan
memperoleh nilai 76.
minimal
dengan
Teknik Analisis Data Penelitian
Analisis data dilakukan dengan tiga cara
yaitu:
Analisis pengelolaan pembelajaran
dan aktivitas siswa. Untuk menganalisis
hasil pengamatan yang dilakukan oleh
pengamat terhadap kemampuan guru
dalam mengelolah pembelajaran dan
aktivitas siswa selama kegiatan belajar
mengajar digunakan ketentuan
skala
penilaian sebagai berikut: 4 = sangat
setuju, 3 = setuju, 2 = tidak setuju, 1 =
sangat tidak setuju.
Data hasil tes dianalisis dengan
menggunakan kriteria, siswa dinyatakan
tuntas dalam suatu proses pembelajaran
jika memperoleh nilai minimal 76 dari
skor tertinggi 100, atau memperoleh
ketercapaian pembelajaran minimal 76%.
Kelas dikatakan tuntas belajar jika 85%
telah mencapai ketuntasan belajar.
Analisis data respon siswa. Data
respon
siswa
dianalisis
dengan
menggunakan penarikan kesimpulan yang
didasarkan atas prosentase yaitu jumlah
siswa yang merespon dibagi jumlah siswa
dikalikan 100%.
HASIL
PENELITIAN
DAN
PEMBAHASAN
Pelaksanaan Pembelajaran
Putaran Pertama
Pada putaran pertama, guru
melaksanakan proses belajar mengajar.
Adapun hambatan yang dialami adalah
guru kurang bisa mengatur siswa yang
sulit bekerjasama dalam kelompoknya
untuk menyelesaikan soal yang diberikan.
Ketuntasan belajar secara klasikal 75%. Ini
berarti belum memenuhi syarat ketuntasan
belajar. Untuk mengatasi hambatan
tersebut upaya yang dilakukan: berusaha
untuk memberikan bantuan kepada siswa
yang membutuhkan bimbingan dalam
mengerjakan soal dan memberikan
motivasi kepada siswa.
Putaran Kedua
Dalam putaran kedua, guru dalam
melaksanakan proses belajar belajar
mengajar mengalami kemajuan. Aktivitas
guru dalam mendorong atau memotivasi
siswa untuk bertanya pada ketua kelompok
apabila ada soal atau materi yang belum
dimengerti
mengalami
peningkatan.
Ketuntasan belajar siswa pada putaran
kedua ini sudah mengalami peningkatan,
tetapi harus ditingkatkan lagi karena masih
belum memuaskan dalam memenuhi syarat
ketuntasan belajar secara klasikal.
Putaran Ketiga
Kemajuan yang dicapai dalam
putaran ketiga yaitu kemampuan guru
dalam mengelola kelas baik dalam
kegiatan belajar mengajar maupun dalam
kegiatan mengelola pembelajaran dengan
menggunakan metode TAI dan pemberian
tugas serta aktivitas siswa sudah sangat
baik.
Dalam
pelaksanaan
model
pembelajaran
dengan
menggunakan
metode TAI dan pemberian tugas yang
berhubungan dengan aspek mendorong
keterlibatan dan keikutsertaan siswa
(memotivasi
siswa
untuk
aktif),
mendorong siswa untuk bertanya apabila
ada soal atau materi yang belum
dimengerti mengalami peningkatan dari
pada putaran-putaran sebelumnya.
Analisis Guru dalam Pengelolaan Kelas
Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan dapat diketahui aktivitas guru
dalam pengelolaan kelas saat metode
Team Assisted Individualization disertai
pemberian tugas menunjukkan adanya
peningkatan. Hal ini dapat dilihat pada
grafik 1 (satu).
3.5
3
Grafik 1
Aktivitas Guru dalam
Pengelolaan Kelas
2.5
2
1.5
1
0.5
0
Putaran I
Putaran II
Putaran III
Berdasarkan grafik diatas dapat
diketahui pada putaran I kemampuan guru
secara keseluruhan rata-rata mendapatkan
nilai 3,00 dengan kualifikasi baik. Pada
putaran II, kemampuan guru secara
keseluruhan
mengalami
peningkatan
menjadi 3,20 dengan kualifikasi baik,
sedangkan putaran ketiga kemampuan
guru meningkat lagi menjadi 3,90 dengan
kualifikasi sangat baik. Hal tersebut
dikarenakan guru mampu memperbaiki
kekurangan-kekurangan
pada
setiap
putaran.
Aktivitas
Siswa
Pada
Saat
Pembelajaran
Berdasarkan hasil penelitian dapat
diketahui aktivitas siswa pada saat
pembelajaran metode Team Assisted
Individualization
Disertai
Pemberian
Tugas menunjukkan adanya peningkatan.
Hal ini dapat dilihat pada grafik 2 (dua).
Grafik 2
Aktivitas Siswa pada saat
Pembelajaran
Berdasarkan grafik diatas dapat
diketahui bahwa pada putaran I aktivitas
siswa secara keseluruhan rata-rata
mendapatkan nilai 3,0 pada putaran II
secara keseluruhan rata-rata mendapatkan
nilai 3,5 dan pada putaran ke III
mendapatkan nilai
3,8. Peningkatan
aktivitas siswa pada setiap putar ini
dikarenakan
siswa
sudah
terbiasa
penerapan
model
Team
Assisted
Individualization
Disertai
Pemberian
Tugas. Aktivitas siswa pada saat
pembelajaran meliputi: siswa dapat
berinteraksi
dalam
bentuk
saling
membantu,
bekerja
sama
dalam
menyelesaikan soal saat pembelajaran
Team Assisted Individualization, motivasi
atau semangat siswa dalam menyelesaikan
tugas-tugas yang diberikan, serta adanya
interaksi dalam bentuk komunikasi atau
bertukar pendapat.
Ketuntasan Belajar Siswa
Dengan adanya penerapan Team
Assisted
Individualization
dengan
Pemberian Tugas dapat membantu
ketuntasan belajar. Ketuntasan belajar
pada putaran I mencapai 75%, pada
putaran II mencapai 85% dan pada putaran
ke III dapat mencapai 100%. Hal tersebut
dikarenakan siswa telah mendapat
kesempatan
belajar
sesuai
dengan
pribadinya diikuti dengan menyelesaikan
tugas-hulu yangtugas yang telah diberikan
sehingga dapat mencapai hasil yang
obtimal dan mencapai ketuntasan belajar.
Dapat dilihat digrafik 3 (tiga).
Grafik 3
Ketuntasan Belajar Siswa
dimengerti (74,07%), sehingga dapat
membantu
siswa
untuk
mencapai
ketuntasan belajar (95%).
Hasil dari respon siswa terhadap
penerapan pembelajaran Team Assisted
Individualization (TAI) dengan Pemberian
Tugas pada materi Jurnal Penutup
Akuntansi Perusahaan Jasa dapat dilihat
pada grafik 4 (empat).
Grafik 4
Respon Siswa
Respon Siswa
Pemberian angket respon siswa
terhadap penerapan pembelajaran Team
Assisted Individualization (TAI) disertai
pemberian tugas dilakukan pada putaran
ketiga. Angket respon siswa tersebut
digunakan untuk mengetahui respon siswa
terhadap penerapan pembelajaran Team
Assisted Individualization (TAI) dan
penugasan dengan memberikan angket
kepada seluruh siswa kelas XI IPS1.
Berdasarkan data respon terhadap
pembelajaran
Team
Assisted
Individualization (TAI) dan pemberian
tugas dapat disimpulkan siswa setuju, hal
tersebut dapat dilihat dari hasil prosentase
respon siswa. Dengan diadakan kegiatan
pembelajaran
Team
Assisted
Individualization (TAI) dan pemberian
tugas dapat membantu siswa dalam
mencapai ketuntasan belajar.
Sebagian besar siswa setuju jika
Pembelajaran
Team
Assisted
Individualization (TAI) dan Pemberian
Tugas menjadikan pengajaran dikelas
sangat menyenangkan (74,07%), membuat
siswa termotivasi untuk belajar lebih giat
(66,67%), menjadikan siswa lebih akrab
(70,37%), menjadikan siswa lebih mudah
untuk memahami materi yang kurang
Hasil penelitian ini sejalan
dengan hasil penelitian terdahulu
yang dilakukan oleh: 1). Penelitian
yang dilakukan Murtadlo dengan
judul: Peningkatan Prestasi Belajar
Siswa
Berkesulitan
Belajar
Membaca
Menulis
Melalui
Pendekatan Kooperatif Tipe TAI di
SD yang menyatakan pembelajaran
kooperatif tipe TAI berpengaruh
terhadap peningkatan prestasi
belajar siswa dan bermanfaat bagi
pengembangan
model
pembelajaran yang efektif terhadap
siswa berkesulitan belajar di SD,
2). Penelitian yang dilakukan Sri
Retno Dwi Ariani yang berjudul:
Penggunaan Metode Pembelajaran
Kooperatif
Team
Assisted
Individualization)
Dilengkapi
Modul dan Penilaian Portofolio
untuk
Meningkatkan
Prestasi
Belajar Penentuan DH Reaksi
Siswa Kelas XI Semester 1.
Hasilnya adalah pembelajaran
kooperatif tipe TAI berpengaruh
terhadap peningkatan prestasi
belajar siswa.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian maka
dapat disimpulkan sebagai berikut: 1)
Aktivitas guru dalam pengelolaan kelas
menunjukkan bahwa guru mampu
mengelola kelas dengan baik. Sedangkan
aktivitas siswa pada saat pembelajaran
dapat dikatakan baik. Hal ini dapat
ditunjukkan dengan adanya peningkatan
nilai rata-rata yang diperoleh setiap
putaran, 2) Ketuntasan belajar siswa
melalui pembelajaran Team Assisted
Individualization
(TAI)
Disertai
Pemberian Tugas pada materi jurnal
penutup akuntansi perusahaan jasa
dikatakan berhasil. Hal ini dapat dilihat
dari prosentase ketuntasan belajar, 3) Hasil
angket respon siswa terhadap penerapan
pembelajaran
Team
Assisted
Individualization
(TAI)
Disertai
Pemberian Tugas pada materi jurnal
penutup akuntansi perusahaan jasa
menunjukkan bahwa siswa menyatakan
setuju, menjadikan siswa lebih akrab,
menjadikan siswa lebih mudah untuk
memahami materi yang kurang dimengerti,
membuat siswa termotivasi untuk belajar
lebih giat sehingga dapat membantu siswa
untuk mencapai ketuntasan belajar.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang
telah dilaksanakan ada beberapa saran
yang perlu diperhatikan: 1) Penerapan
pembelajaran
Team
Assisted
Individualization
(TAI)
Disertai
Pemberian Tugas dapat digunakan sebagai
alternatif untuk membantu siswa yang
memiliki kemampuan rendah dan belum
menguasai materi pelajaran agar dapat
mencapai ketuntasan belajar, 2) Penerapan
pembelajaran
Team
Assisted
Individualization
(TAI)
Disertai
Pemberian Tugas dapat diterapkan pada
setiap pembelajaran akuntansi agar dapat
mencapai ketuntasan belajar siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur
Penelitian (Edisi Revisi V). Jakarta:
Rineka Cipta.
Ariani, Sri Retno Dwi. 2008. Penggunaan
Metode Pembelajaran Kooperatif
TAI Dilengkapi Modul dan
Penilaian
Portofolio
untuk
Meningkatkan Prestasi Belajar
Penentuan DH Reaksi Siswa SMA
Kelas
XI
Semester1.
(http://blog.tp.ac.id)
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain.
2002. Strategi Belajar Mengajar.
Jakarta: Rineka Cipta.
Huda,
Miftahul.
2011.
Cooperatif
Learning, Metode, Teknik, Struktur dan
Model Penerapan. Yogyakarta:
Pustaka Belajar.
Murtadlo. 2005. Peningkatan Prestasi
Belajar Siswa Berkesulitan Belajar
Membaca
Menulis
Melalui
Pendekatan Kooperatif Tipe TAI di
SD. Jurnal Pendidikan Dasar
Vol.6.No.1,
2005:
1-60.
(http%3A%2F%2Fdikdas.jurnal.un
esa.ac.id).
Nuh,
Muhammad. 2011. Accounting
Principles,
Suatu
Aplikasi
Perusahaan
Berbasis
PSAK.
Jakarta.: Lentera Ilmu Cendekia.
Jusuf, Al Haryono. 2001. Dasar-dasar
Akuntansi. Yogyakarta: STIE.
Slavin, Robert.E .2010. Cooperative
Leraning. Bandung: Nusa Indah.
Sudjana, Nana. 2008. Dasar-dasar Proses
Belajar Mengajar. Bandung:
Sinar Baru Algensindo.
Download