UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPA 1 SMA N 1 LENDAH DENGAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) Oleh: Ita Wahyu Pratiwi 11144100149 Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas PGRI Yogyakarta 2015 ABSTRAK ITA WAHYU PRATIWI. Upaya Meningkatkan Minat dan dan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas XI IPA 1 SMA N 1 Lendah dengan Model Pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI). Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 1 Lendah pada tahun 2015. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA N 1 Lendah sebanyak 22 siswa tahun ajaran 2015/2016. Objek penelitian adalah pelaksanaan pembelajaran matematika dengan model pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI). Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, tes, angket minat siswa, catatan lapangan dan dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah dengan menelaah seluruh data yang tersedia, secara deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan minat dan hasil belajar matematika dengan model pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) siswa kelas XI IPA 1 SMA N 1 Lendah pada pokok bahasan penyajian data dan ukuran penyebaran. Hasil penelitian menunjukan bahwa pembelajaran matematika di kelas XI IPA 1 SMA N 1 Lendah dengan model pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) dapat meningkatkan minat dan hasil belajar siswa. Peningkatan rata-rata persentase minat pra siklus adalah 57,78% (kategori cukup) kemudian mengalami peningkatan pada siklus I menjadi 69,89% (kategori cukup) dan meningkat menjadi 78,75% (kategori tinggi) pada siklus II. Rata-rata hasil belajar pada pra siklus sebesar 46,23% (kategori kurang), kemudian mengalami peningkatan menjadi 72,95% (kategori cukup) pada siklus I dan meningkat menjadi 87,34% (kategori tinggi) pada siklus II. Kata kunci : Minat Belajar Matematika, Hasil Belajar Matematika, Model Pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) pembelajaran. Hal ini terlihat pada PENDAHULUAN saat proses pembelajaran beberapa Sampai saat ini pelajaran matematika masih kurang diminati oleh sebagian besar siswa. Hal ini disebabkan karena matematika memerlukan kecepatan berhitung, penerapan rumus secara tepat dalam berbagai masalah yang disajikan sedangkan siswa menemui kesulitankesulitan pada saat mengerjakan soal, ketika siswa merasa tidak faham dan tidak bisa mengerjakan soal mereka akan menyerah dan tidak memperhatikan pembelajaran lagi. siswa dan latihan soal sehingga siswa tidak terlibat aktif dalam proses pembelajaran, guru hanya mengacu pada beberapa buku paket dan proses pembelajarannya masih berpusat pada guru (teacher center). Oleh karena itu, diperlukan pembelajaran yang tepat sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat. yang kurang tanggap saat diberi pertanyaan oleh guru, siswa tidak mencatat materi yang telah diajarkan, saat kelas XI IPA 1 SMA N 1 Lendah, salah satu masalah dalam proses adalah minat pada siswa diberikan kebanyakan jawaban latihan siswa dari soal menunggu teman yang mengerjakan di papan tulis serta sebagian dari mereka asyik mengobrol dengan temannya sendiri. Hal tersebut menyebabkan proses belajar mengajar kurang maksimal. Berdasarkan angket minat siswa terhadap matematika, minat siswa masih dengan tergolong rendah, persentase 57,78% siswa (kategori cukup). Persentase tersebut menunjukkan bahwa minat siswa terhadap matematika kurang, sedangkan kurangnya minat siswa terhadap matematika dapat menjadi salah satu hal yang menyebabkan rendahnya hasil belajar matematika. Berdasarkan pengamatan di pembelajaran memperhatikan penjelasan dari guru, banyak siswa Pembelajaran matematika cenderung lebih sering memberikan ceramah tidak kurangnya saat proses Rendahnya hasil belajar matematika dapat terlihat pada nilai tes siswa yang hanya mencapai ketuntasan belajar sebesar 46,23%, dimana Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) mata pelajaran matematika adalah 70. Berdasarkan uraian di atas rumusan masalah yang diajukan dalam Berdasarkan hasil wawancara penelitian tindakan kelas ini adalah: dengan guru, hasil belajar siswa Bagaimana meningkatkan minat dan belum stabil, kadang tinggi kadang hasil belajar matematika siswa kelas XI rendah. IPA 1 SMA N 1 Lendah dengan model Oleh karena itu, perlu dilakukan perbaikan pembelajaran pembelajaran untuk meningkatkan minat dan hasil Individualization (TAI) pada pokok belajar siswa dengan memilih model bahasan penyajian data dan ukuran pembelajaran yang tepat. penyebaran?” Salah satu model pembelajaran Team Assisted 1. Manfaat teoritis yang dapat membantu meningkatkan Secara teoritis penelitian ini minat dan hasil belajar matematika diharapkan dapat mengundang rasa siswa adalah dengan menggunakan simpati terhadap guru matematika model pembelajaran Team Assisted dalam meningkatkan keberhasilan Individualization dalam pembelajaran matematika. (TAI). Model pembelajaran kooperatif tipe TAI Sehingga merupakan jenis pembelajaran yang membangkitkan dirancang matematika akan pentingnya kreatifitas untuk pengajaran mengadaptasi terhadap individual perbedaan berkaitan dengan siswa maupun kemampuan kedepannya gairah 2. Manfaat Praktis a. Bagi peneliti, pengalaman pembelajaran usaha Individualization (TAI) Assisted ini diharapkan siswa dapat mengikuti proses pembelajaran dengan baik, sehingga tujuan akhir yang diharapkan adalah model pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) dapat meningkatkan minat dan hasil belajar siswa. guru dalam pemilihan model pembelajaran. pencapaian prestasi siswa. Model Team dapat mendapatkan langsung dalam meningkatkan mutu pengajaran dan prestasi pembelajaran matematika. b. Bagi guru, dapat membantu guru dalam mengatasi permasalahan yang berkaitan peningkatan minat dengan dan hasil belajar matematika. c. Bagi pembaca, dapat digunakan sebagai bahan referensi dalam pelaksanaan penelitian mendatang. agar dapat meningkatkan kompetensi dasar dan kemampuan siswa. Menurut KAJIAN TEORI Nickson berpendapat bahwa matematika bantuan (Jajang, pembelajaran adalah kepada membangun 2005:5) pemberian siswa untuk konsep-konsep dan Djamarah adalah Syaiful Bahri (2011:166) minat kecenderungan yang menetap untuk memperhatikan dan mengenang aktivitas. beberapa Seseorang yang prinsip-prinsip matematika dengan berminat terhadap suatu aktivitas kemampuan sendiri melalui proses akan memperhatikan aktivitas itu internalisasi secara (arahan terbimbing) konsisten dengan rasa sehingga konsep atau prinsip itu senang. Dengan kata lain minat terbangun. tersebut adalah suatu rasa lebih suka dan menandakan bahwa guru dituntut rasa keterikatan pada suatu hal untuk dapat mengaktifkan siswanya atau aktivitas, tanpa ada yang selama pembelajaran berlangsung. menyuruh. Minat pada dasarnya Proses lagi adalah suatu penerimaan akan berpusat pada guru melainkan pada suatu hubungan antara diri sendiri siswa. dengan Pendapat pembelajaran Guru pengetahuan tidak bukan pada mentransfer siswa tetapi Semakin sesuatu di kuat luar atau diri. dekat membantu agar siswa membentuk hubungan tersebut, semakin besar sendiri pengetahuannya. minat. Menurut peneliti pengertian pembelajaran bahwa yaitu: a. perasaan senang, b. pembelajaran matematika merupakan ketertarikan siswa, c. perhatian serangkaian aktivitas guru dalam siswa, dan d. keterlibatan siswa memberikan terhadap (Safari, 2003:65). Masing-masing siswa untuk membangun konsep- indikator tersebut sebagai berikut: konsep a. Perasaan senang matematika matematika, Indikator minat ada empat, pengajaran dan dengan prinsip-prinsip kemampuan Seorang siswa yang memiliki sendiri melalui proses internalisasi, perasaan senang atau suka sehingga konsep atau prinsip itu terhadap suatu mata pelajaran, terbangun maka siswa tersebut akan terus dengan metode atau pendekatan mengajar dan aplikasinya mempelajari ilmu yang disenanginya. Dalam penelitian ini indikatorindikator minat, yaitu (1) perasaan b. Ketertarikan siswa Berhubungan senang; (2) ketertarikan siswa; (3) dengan daya gerak yang mendorong untuk perhatian siswa; dan (4) keterlibatan siswa cenderung merasa tertarik pada Menurut Nana Sudjana (2011:22) orang, benda, kegiatan atau hasil bisa berupa pengalaman afektif kemampuan yang dimiliki siswa setelah yang dirangsng oleh kegiatan ia menerima pengalaman belajarnya. itu sendiri. Menurut Nana Sudjana (2011:23) dalam c. Perhatian siswa sistem pendidikan nasional rumusan Perhatian merupakan belajar adalah kemampuan- tujuan pendidikan, baik tujuan kurikuler konsentrasi atau aktivitas jiwa maupun terhadap dan menggunakan klasifikasi hasil belajar dengan dari Benyamin Bloom yang secara garis mengesampingkan yang lain besar membaginya menjadi tiga ranah, dari pada itu. Siswa yang yakni ranah kognitif, ranah afektif, ranah memiliki minat pada obyek psikomotorik. tertentu. a. Ranah kognitif berkenaan dengan pengamatan pengertian, d. Keterlibatan siswa tujuan instruksional, hasil belajar intelektual yang terdiri Ketertarikan seseorang akan dari enam aspek, yakni pengetahuan suatu atau ingatan, pemahaman, aplikasi, obyek yang mengakibatkan orang tersebut senang dan tertarik analisis, sintesis, dan evaluasi. untuk b. Ranah afektif berkenaan dengan melakukan atau mengerjakan sikap yang terdiri dari lima aspek, kegiatan dari obyek tersebut. yakni Untuk mengetahui perkembangan penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan minat siswa dapat dilakukan dengan cara internalisasi. melakukan Dalam penelitian ini, peneliti ingin pengamatan terhadap indikator minat siswa tersebut. Hal ini meneliti hasil belajar ranah dilakukan dengan menggunakan angket khususnya pada indikator aplikasi. minat siswa indikator minat. yang sesuai dengan kognitif Menurut Robert Slavin (1984), Team Assisted Individualization (TAI) merupakan sebuah program pedagogik yang berusaha pembelajaran individual mengadaptasikan dengan siswa secara perbedaan (3) penghargaan kelompok dan refleksi akademik. serta tes formatif (Ngalimun, 2013:168). Pengembangan TAI dapat mendukung praktik-praktik ruang saling berbagi sehingga terjadi diskusi, kelas, Menurut Slavin (2005:195), seperti model pembelajaran kooperatif tipe siswa, Team Assisted Individualization (TAI) pengelompokkan pengelompokkan kemampuan di dalam ini memiliki 8 unsur, antara lain: kelas, dan a. Teams, yaitu membentuk kelompok pengajaran berbasis komputer. Tujuan heterogen yang terdiri dari 4 sampai TAI 5 siswa. pengajaran adalah terprogram untuk meminimalisasi pengajaran individual yang terbukti kurang efektif, kemampuan, b. Plecement Test, yaitu pemberian pre serta test kepada siswa atau melihat rata- motivasi siswa dengan belajar kelompok rata nilai harian siswa agar guru (Miftahul Huda, 2013:200). mengetahui kelemahan siswa pada Dalam buku Strategi dan Model Pembelajaran (2013:168) menurut Team bidang tertentu. Ngalimun c. Curriculum Materials, materi yang Assisted dikerjakan oleh siswa sesuai dengan Individualization (TAI) adalah Bantuan Individual dalam Kelompok (BidaK) materi kurikulum yang ada. d. Teams Study, yaitu tahapan tindakan dengan karakterisitik bahwa (Driver, belajar 1980) tanggung jawab belajar adalah kelompok dan guru memberikan para siswa. Oleh karena itu siswa harus bantuan secara individu kepada siswa membangun yang pengetahuan tidak yang harus dilaksanakan membutuhkannya. Terlebih menerima bentuk jadi dari guru. Pola dahulu komunikasi guru-siswa adalah negosiasi secara individual yang kemudian dan bukan imposisi-intruksi. Dalam mendiskusikan hasil kerjanya ke buku Strategi dan Model Pembelajaran dalam kelompok masing-masing. menurut Ngalimun (2013:168) sintaksis e. Teams Scor and Teams Recognition, BidaK menurut Slavin (1985) adalah: yaitu pemberikan skor terhadap hasil (1) kerja kelompok dan memberikan buat kelompok heterogen dan siswa mengerjakan soal berikan bahan ajar berupa modul, (2) kriteria siswa belajar kelompok dengan dibantu kelompok yang dipandang berhasil oleh siswa pandai anggota kelompok dalam menyelesaikan tugas. secara individual, saling tukar jawaban, penghargaan terhadap f. Teaching Group, yaitu pemberian menelaah seluruh data yang tersedia dari materi secara singkat dari guru berbagai sumber yaitu dari observasi, menjelang tes, angket, catatan lapangan, dokumentasi. Analisis pemberian tugas kelompok. g. Whole and Class Units, data dan dimulai yaitu menelaah seluruh data yang tersedia dari pemberian materi oleh guru kembali berbagai sumber, yaitu observasi, tes, di akhir waktu pembelajaran dengan angket, strategi pemecahan masalah. lapangan. Data tersebut setelah dibaca, penelitian ini adalah catatan berikutnya adalah mengadakan reduksi Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang data dilakukan membuat abstraksi. secara dan dipelajari, dan ditelaah maka langkah METODE PENELITIAN Jenis dokumentasi kolaboratif, yaitu peneliti bekerjasama dengan guru mata pelajaran matematika kelas XI IPA 1 yang dilakukan dengan jalan HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian Tindakan Kelas (PTK) SMA N 1 Lendah dalam pelaksanaan tentang tindakan yang direncanakan. Penelitian Assisted Individualization (TAI) di kelas ini dilaksanakan di kelas XI IPA 1 SMA XI IPA 1 SMA N 1 Lendah yang N 1 Lendah pada bulan Agustus- bertujuan meningkatkan minat dan hasil September 2015. Desain penelitian yang belajar dipilih dalam penelitian ini terdiri dari pembelajaran perencanaan tindakan Individualization (TAI). Hal ini dapat (acting), pengamatan (observing), dan dilihat dengan membandingkan hasil refleksi (reflecting). Empat langkah analisis utama yang saling berkaitan ini disebut keterlaksanaan sebagai satu siklus. dan hasil tes matematika pada siklus I (planning), Instrumen yang digunakan antara lain: lembar dokumentasi, observasi, tes, proses pembelajaran matematika data dengan Team Team model Assisted pada observasi pembelajaran, angket dan siklus II. Hasil observasi keterlaksanaan lembar angket minat pembelajaran guru pada siklus I sebesar belajar siswa, dan catatan lapangan. 80,62% meningkat menjadi 82,5% pada Teknik pengumpulan data menggunakan siklus II. Hasil observasi keterlaksanaan observasi, tes, dokumentasi, angket, dan pembelajaran siswa pada siklus I sebesar catatan harian atau catatan lapangan. 58,75% meningkat menjadi 78,125% Teknik analisis data yang digunakan pada siklus II. Berdasarkan hasil angket dalam penelitian ini adalah dengan minat belajar matematika siswa pada setiap siklusnya, model pembelajaran Dengan demikian, secara umum Team Assisted Individualization (TAI) dapat dapat dilaksanakannya meningkatkan minat belajar dikatakan bahwa dengan pembelajaran matematika siswa. Persentase rata-rata matematika melalui model pembelajaran minat pada pra siklus sebesar 57,78% Team Assisted Indiviualization (TAI) (kategori cukup), kemudian mengalami dapat meningkatkan minat dan hasil peningkatan menjadi 69,89% (kategori belajar siswa. cukup) pada siklus I dan meningkat lagi KESIMPULAN DAN SARAN menjadi 78,75% (kategori tinggi) pada siklus II. Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada kelas XI IPA 1 SMA N 1 Lendah menggunakan model pembelajaran Individualization Team Assisted (TAI) dapat meningkatkan minat dan hasil belajar matematika materi siswa penyajian khususnya data dan pada ukuran penyebaran data. Hal ini dikarenakan Hasil tes pra siklus menunjukkan model pembelajaran Team Assisted rata-rata nilai tes sebesar 46,22 (kategori Individualization (TAI) yang dirancang kurang) sebesar untuk meningkatkan minat belajar siswa 46,23%, pada siklus I rata-rata tes hasil dengan cara diskusi dalam kelompok- belajar kelompok. Dalam diskusi tersebut siswa dengan ketuntasan meningkat menjadi 72,95 (kategori cukup) dengan ketuntasan dituntut sebesar 59,1% dan pada siklus II rata- pendapat orang lain dan memberanikan rata hasil belajar meningkat menjadi diri untuk bertanya apabila ada materi 87,32 yang belum difahami selain itu siswa (kategori tinggi) ketuntasan sebesar 81,81%. dengan untuk saling menghargai yang memiliki kemampuan yang lebih dapat mengajarkan kepada teman dalam kelompok. Dengan begitu diharapkan interaksi yang terjadi pada saat diskusi menumbuhkan keberanian siswa untuk mengemukakan pendapat, siswa berani bertanya apabila mengalami kesulitas dalam memahami suatu materi dan siswa menjadi lebih aktif dalam proses untuk pembelajaran. pembelajaran sehingga siswa tidak Rata-rata persentase minat belajar matematika siswa dengan model Team Assisted Individualization (TAI) sebelum penelitian adalah 57,78% pada aktif sepenuhnya dalam proses bergantung dari penjelasan guru. DAFTAR PUSTAKA Abdul Aziz Saefudin. 2012. kategori cukup. Setelah dilakukan siklus Meningkatkan Profesionalisme I meningkat menjadi 69,89% berada Guru dengan PTK. Yogyakarta: pada kategori cukup. Pada siklus II PT Citra Aji Parama. meningkat menjadi 78,75% berada pada kategori tinggi. Sedangkan rata-rata nilai Abdul Majid. 2013. Strategi hasil belajar siswa sebelum penelitian Pembelajaran. Bandung: Remaja adalah 46,23% pada kategori kurang. Rosdakarya. Setelah siklus I meningkat menjadi 72,95% pada kategori cukup. Pada siklus II meningkat menjadi 87,34% pada kategori tinggi. memberikan saran sebagai berikut. Belajar Matematika dengan Kooperatif Tipe Think Pair Share Siswa Kelas VIIB SMP Negeri 2 Paliyan 1. Model pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) dapat digunakan sebagai salah alternative model pembelajaran satu matematika yang diterapkan di SMA N 1 Lendah. 2. Dalam Meningkatkan Minat dan Hasil Penerapan Model Pembelajaran Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti Astrid Febryani Lemu. 2015. Upaya Gunung Kidul. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas PGRI Yogyakarta. Benny A. Pribadi. 2009. DESAIN MODEL SISTEM PEMBELAJARAN. Jakarta: Dian menerapkan pembelajaran Team model Rakyat. Assisted Individualization (TAI) disarankan Endang Susetyawati agar lebih disesuaikan dengan materi Sumaryanta.2005. yang membuat siswa lebih aktif PEMBELAJARAN dalam pembelajaran di kelas. MATEMATIKA. 3. Guru hendaknya memilih model pembelajaran yang mengajak siswa UPY dan TEKNOLOGI Yogyakarta: Muhibbin Syah. Belajar. 2003. Jakarta: Psikologi Rajagrafindo Persada. 2013. Model-model Pembelajaran:Profesionalisme Guru. Jakarta: Rajawali Pers. Nana Sudjana. 2010. Cara Nana Rusman. Belajar Setiawan,dkk. 2005. Matematika Siswa Aktif. Bandung: Sinar Baru KelasXI. Yogyakarta :PT Citra Algensindo. Aji Parama. Sudjana. HASIL 2014. PENILAIAN Slameto. 2010. Belajar dan Faktor- BELAJAR faktor yang Mempengaruhinya. PROSES MENGAJAR. Bandung: PT Jakarta : PT. Rineka Cipta. Remaja Rosdakarya. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Ngalimun. 2013. Strategi dan Model Pembelajaran. Yogyakarta: Aswaja Pressindo. Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta. _______. Nugroho Soedarto dan Maryanto. 2008. 2012. Metode Pendidikan Penelitian Pendekatan Matematika Untuk SMA dan MA Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Kelas XI Program IPA. Jakarta: Bandung: Alfabeta. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Nurul Pendekatan Istiqomah. 2014. Suharsimi Arikunto. 2012. Prosedur Penelitian Upaya Meningkatkan Minat Belajar dan Suatu Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Sumaryanta. 2009. PERENCANAAN Pemahaman Konsep Matematika PEMBELAJARAN Melalui MATEMATIKA. Model Pembelajaran Pendeketan Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization pada Siswa Sutrima,Budi Usodo. 2009. Kelas VIIIC SMP N 2 Sewon. MATEMATIKA UNTUK SMA/MA Yogyakarta: Program Studi KELAS Pendidikan Matematika FKIP Pengetahuan Alam. Jakarta: Pusat Universitas PGRI Yogyakarta. XI Program Perbukuan, Pendidikan Nasional. Ilmu Departemen Syaiful Bahri Djamarah. 2011. PSIKOLOGI BELAJAR. Jakarta: PT Rineka Cipta. Tim Pengembangan MKDP. 2012. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.