upaya meningkatkan minat dan hasil belajar matematika siswa

advertisement
UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA
SISWA KELAS XI IPA 1 SMA N 1 LENDAH DENGAN MODEL
PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)
Oleh:
Ita Wahyu Pratiwi
11144100149
Pendidikan Matematika
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Universitas PGRI Yogyakarta
2015
ABSTRAK
ITA WAHYU PRATIWI. Upaya Meningkatkan Minat dan dan Hasil Belajar
Matematika Siswa Kelas XI IPA 1 SMA N 1 Lendah dengan Model Pembelajaran Team
Assisted Individualization (TAI).
Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 1 Lendah pada tahun 2015. Jenis penelitian
ini adalah penelitian tindakan kelas. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA
N 1 Lendah sebanyak 22 siswa tahun ajaran 2015/2016. Objek penelitian adalah
pelaksanaan pembelajaran matematika dengan model pembelajaran Team Assisted
Individualization (TAI). Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Teknik pengumpulan
data menggunakan observasi, tes, angket minat siswa, catatan lapangan dan dokumentasi.
Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah dengan menelaah seluruh data yang
tersedia, secara deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan minat dan hasil belajar matematika
dengan model pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) siswa kelas XI IPA 1
SMA N 1 Lendah pada pokok bahasan penyajian data dan ukuran penyebaran.
Hasil penelitian menunjukan bahwa pembelajaran matematika di kelas XI IPA 1
SMA N 1 Lendah dengan model pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI)
dapat meningkatkan minat dan hasil belajar siswa. Peningkatan rata-rata persentase minat
pra siklus adalah 57,78% (kategori cukup) kemudian mengalami peningkatan pada siklus
I menjadi 69,89% (kategori cukup) dan meningkat menjadi 78,75% (kategori tinggi) pada
siklus II. Rata-rata hasil belajar pada pra siklus sebesar 46,23% (kategori kurang),
kemudian mengalami peningkatan menjadi 72,95% (kategori cukup) pada siklus I dan
meningkat menjadi 87,34% (kategori tinggi) pada siklus II.
Kata kunci : Minat Belajar Matematika, Hasil Belajar Matematika, Model
Pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI)
pembelajaran. Hal ini terlihat pada
PENDAHULUAN
saat proses pembelajaran beberapa
Sampai
saat
ini
pelajaran
matematika masih kurang diminati
oleh sebagian besar siswa. Hal ini
disebabkan
karena
matematika
memerlukan
kecepatan
berhitung,
penerapan rumus secara tepat dalam
berbagai masalah yang disajikan
sedangkan siswa menemui kesulitankesulitan pada saat mengerjakan soal,
ketika siswa merasa tidak faham dan
tidak bisa mengerjakan soal mereka
akan
menyerah
dan
tidak
memperhatikan pembelajaran lagi.
siswa
dan latihan soal sehingga siswa tidak
terlibat
aktif
dalam
proses
pembelajaran, guru hanya mengacu
pada beberapa buku paket dan proses
pembelajarannya
masih
berpusat
pada guru (teacher center). Oleh
karena itu, diperlukan pembelajaran
yang tepat sehingga hasil belajar
siswa menjadi meningkat.
yang kurang tanggap saat diberi
pertanyaan oleh guru, siswa tidak
mencatat materi yang telah diajarkan,
saat
kelas XI IPA 1 SMA N 1 Lendah,
salah satu masalah dalam proses
adalah
minat
pada
siswa
diberikan
kebanyakan
jawaban
latihan
siswa
dari
soal
menunggu
teman
yang
mengerjakan di papan tulis serta
sebagian
dari
mereka
asyik
mengobrol dengan temannya sendiri.
Hal tersebut menyebabkan proses
belajar mengajar kurang maksimal.
Berdasarkan
angket
minat
siswa terhadap matematika, minat
siswa
masih
dengan
tergolong
rendah,
persentase 57,78% siswa
(kategori cukup). Persentase tersebut
menunjukkan bahwa minat siswa
terhadap
matematika
kurang,
sedangkan kurangnya minat siswa
terhadap matematika dapat menjadi
salah satu hal yang menyebabkan
rendahnya hasil belajar matematika.
Berdasarkan pengamatan di
pembelajaran
memperhatikan
penjelasan dari guru, banyak siswa
Pembelajaran matematika cenderung
lebih sering memberikan ceramah
tidak
kurangnya
saat
proses
Rendahnya
hasil
belajar
matematika dapat terlihat pada nilai
tes siswa yang hanya mencapai
ketuntasan belajar sebesar 46,23%,
dimana Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM) mata pelajaran matematika
adalah 70.
Berdasarkan
uraian
di
atas
rumusan masalah yang diajukan dalam
Berdasarkan hasil wawancara
penelitian tindakan kelas ini adalah:
dengan guru, hasil belajar siswa
Bagaimana meningkatkan minat dan
belum stabil, kadang tinggi kadang
hasil belajar matematika siswa kelas XI
rendah.
IPA 1 SMA N 1 Lendah dengan model
Oleh
karena
itu,
perlu
dilakukan perbaikan pembelajaran
pembelajaran
untuk meningkatkan minat dan hasil
Individualization (TAI) pada pokok
belajar siswa dengan memilih model
bahasan penyajian data dan ukuran
pembelajaran yang tepat.
penyebaran?”
Salah satu model pembelajaran
Team
Assisted
1. Manfaat teoritis
yang dapat membantu meningkatkan
Secara teoritis penelitian ini
minat dan hasil belajar matematika
diharapkan dapat mengundang rasa
siswa adalah dengan menggunakan
simpati terhadap guru matematika
model pembelajaran Team Assisted
dalam
meningkatkan
keberhasilan
Individualization
dalam
pembelajaran
matematika.
(TAI).
Model
pembelajaran kooperatif tipe TAI
Sehingga
merupakan jenis pembelajaran yang
membangkitkan
dirancang
matematika akan pentingnya kreatifitas
untuk
pengajaran
mengadaptasi
terhadap
individual
perbedaan
berkaitan
dengan
siswa
maupun
kemampuan
kedepannya
gairah
2. Manfaat Praktis
a. Bagi
peneliti,
pengalaman
pembelajaran
usaha
Individualization
(TAI)
Assisted
ini
diharapkan siswa dapat mengikuti
proses pembelajaran dengan baik,
sehingga
tujuan
akhir
yang
diharapkan
adalah
model
pembelajaran
Team
Assisted
Individualization
(TAI)
dapat
meningkatkan minat dan hasil belajar
siswa.
guru
dalam pemilihan model pembelajaran.
pencapaian prestasi siswa. Model
Team
dapat
mendapatkan
langsung
dalam
meningkatkan
mutu
pengajaran
dan
prestasi
pembelajaran matematika.
b. Bagi guru, dapat membantu guru
dalam mengatasi permasalahan
yang
berkaitan
peningkatan
minat
dengan
dan
hasil
belajar matematika.
c. Bagi pembaca, dapat digunakan
sebagai bahan referensi dalam
pelaksanaan
penelitian
mendatang.
agar dapat meningkatkan kompetensi
dasar dan kemampuan siswa.
Menurut
KAJIAN TEORI
Nickson
berpendapat
bahwa
matematika
bantuan
(Jajang,
pembelajaran
adalah
kepada
membangun
2005:5)
pemberian
siswa
untuk
konsep-konsep
dan
Djamarah
adalah
Syaiful
Bahri
(2011:166)
minat
kecenderungan
yang
menetap untuk memperhatikan
dan
mengenang
aktivitas.
beberapa
Seseorang
yang
prinsip-prinsip matematika dengan
berminat terhadap suatu aktivitas
kemampuan sendiri melalui proses
akan memperhatikan aktivitas itu
internalisasi
secara
(arahan
terbimbing)
konsisten
dengan
rasa
sehingga konsep atau prinsip itu
senang. Dengan kata lain minat
terbangun.
tersebut
adalah suatu rasa lebih suka dan
menandakan bahwa guru dituntut
rasa keterikatan pada suatu hal
untuk dapat mengaktifkan siswanya
atau aktivitas, tanpa ada yang
selama pembelajaran berlangsung.
menyuruh. Minat pada dasarnya
Proses
lagi
adalah suatu penerimaan akan
berpusat pada guru melainkan pada
suatu hubungan antara diri sendiri
siswa.
dengan
Pendapat
pembelajaran
Guru
pengetahuan
tidak
bukan
pada
mentransfer
siswa
tetapi
Semakin
sesuatu
di
kuat
luar
atau
diri.
dekat
membantu agar siswa membentuk
hubungan tersebut, semakin besar
sendiri pengetahuannya.
minat.
Menurut peneliti pengertian
pembelajaran
bahwa
yaitu: a. perasaan senang, b.
pembelajaran matematika merupakan
ketertarikan siswa, c. perhatian
serangkaian aktivitas guru dalam
siswa, dan d. keterlibatan siswa
memberikan
terhadap
(Safari, 2003:65). Masing-masing
siswa untuk membangun konsep-
indikator tersebut sebagai berikut:
konsep
a. Perasaan senang
matematika
matematika,
Indikator minat ada empat,
pengajaran
dan
dengan
prinsip-prinsip
kemampuan
Seorang siswa yang memiliki
sendiri melalui proses internalisasi,
perasaan senang atau suka
sehingga konsep atau prinsip itu
terhadap suatu mata pelajaran,
terbangun
maka siswa tersebut akan terus
dengan
metode
atau
pendekatan mengajar dan aplikasinya
mempelajari
ilmu
yang
disenanginya.
Dalam penelitian ini indikatorindikator minat, yaitu (1) perasaan
b. Ketertarikan siswa
Berhubungan
senang; (2) ketertarikan siswa; (3)
dengan
daya
gerak yang mendorong untuk
perhatian siswa; dan (4) keterlibatan
siswa
cenderung merasa tertarik pada
Menurut Nana Sudjana (2011:22)
orang, benda, kegiatan atau
hasil
bisa berupa pengalaman afektif
kemampuan yang dimiliki siswa setelah
yang dirangsng oleh kegiatan
ia menerima pengalaman belajarnya.
itu sendiri.
Menurut Nana Sudjana (2011:23) dalam
c. Perhatian siswa
sistem pendidikan nasional rumusan
Perhatian
merupakan
belajar
adalah
kemampuan-
tujuan pendidikan, baik tujuan kurikuler
konsentrasi atau aktivitas jiwa
maupun
terhadap
dan
menggunakan klasifikasi hasil belajar
dengan
dari Benyamin Bloom yang secara garis
mengesampingkan yang lain
besar membaginya menjadi tiga ranah,
dari pada itu. Siswa yang
yakni ranah kognitif, ranah afektif, ranah
memiliki minat pada obyek
psikomotorik.
tertentu.
a. Ranah kognitif berkenaan dengan
pengamatan
pengertian,
d. Keterlibatan siswa
tujuan
instruksional,
hasil belajar intelektual yang terdiri
Ketertarikan seseorang akan
dari enam aspek, yakni pengetahuan
suatu
atau ingatan, pemahaman, aplikasi,
obyek
yang
mengakibatkan orang tersebut
senang
dan
tertarik
analisis, sintesis, dan evaluasi.
untuk
b. Ranah afektif berkenaan dengan
melakukan atau mengerjakan
sikap yang terdiri dari lima aspek,
kegiatan dari obyek tersebut.
yakni
Untuk mengetahui perkembangan
penerimaan, jawaban
atau
reaksi, penilaian, organisasi, dan
minat siswa dapat dilakukan dengan cara
internalisasi.
melakukan
Dalam penelitian ini, peneliti ingin
pengamatan
terhadap
indikator minat siswa tersebut. Hal ini
meneliti hasil belajar ranah
dilakukan dengan menggunakan angket
khususnya pada indikator aplikasi.
minat
siswa
indikator minat.
yang
sesuai
dengan
kognitif
Menurut Robert Slavin (1984), Team
Assisted
Individualization
(TAI)
merupakan sebuah program pedagogik
yang
berusaha
pembelajaran
individual
mengadaptasikan
dengan
siswa
secara
perbedaan
(3) penghargaan kelompok dan refleksi
akademik.
serta tes formatif (Ngalimun, 2013:168).
Pengembangan TAI dapat mendukung
praktik-praktik
ruang
saling berbagi sehingga terjadi diskusi,
kelas,
Menurut Slavin (2005:195),
seperti
model pembelajaran kooperatif tipe
siswa,
Team Assisted Individualization (TAI)
pengelompokkan
pengelompokkan kemampuan di dalam
ini memiliki 8 unsur, antara lain:
kelas,
dan
a. Teams, yaitu membentuk kelompok
pengajaran berbasis komputer. Tujuan
heterogen yang terdiri dari 4 sampai
TAI
5 siswa.
pengajaran
adalah
terprogram
untuk
meminimalisasi
pengajaran individual yang terbukti
kurang
efektif,
kemampuan,
b. Plecement Test, yaitu pemberian pre
serta
test kepada siswa atau melihat rata-
motivasi siswa dengan belajar kelompok
rata nilai harian siswa agar guru
(Miftahul Huda, 2013:200).
mengetahui kelemahan siswa pada
Dalam buku Strategi dan Model
Pembelajaran
(2013:168)
menurut
Team
bidang tertentu.
Ngalimun
c. Curriculum Materials, materi yang
Assisted
dikerjakan oleh siswa sesuai dengan
Individualization (TAI) adalah Bantuan
Individual dalam Kelompok (BidaK)
materi kurikulum yang ada.
d. Teams Study, yaitu tahapan tindakan
dengan karakterisitik bahwa (Driver,
belajar
1980) tanggung jawab belajar adalah
kelompok dan guru memberikan
para siswa. Oleh karena itu siswa harus
bantuan secara individu kepada siswa
membangun
yang
pengetahuan
tidak
yang
harus
dilaksanakan
membutuhkannya.
Terlebih
menerima bentuk jadi dari guru. Pola
dahulu
komunikasi guru-siswa adalah negosiasi
secara individual yang kemudian
dan bukan imposisi-intruksi. Dalam
mendiskusikan hasil kerjanya ke
buku Strategi dan Model Pembelajaran
dalam kelompok masing-masing.
menurut Ngalimun (2013:168) sintaksis
e. Teams Scor and Teams Recognition,
BidaK menurut Slavin (1985) adalah:
yaitu pemberikan skor terhadap hasil
(1)
kerja kelompok dan memberikan
buat
kelompok
heterogen
dan
siswa
mengerjakan
soal
berikan bahan ajar berupa modul, (2)
kriteria
siswa belajar kelompok dengan dibantu
kelompok yang dipandang berhasil
oleh siswa pandai anggota kelompok
dalam menyelesaikan tugas.
secara individual, saling tukar jawaban,
penghargaan
terhadap
f. Teaching Group, yaitu pemberian
menelaah seluruh data yang tersedia dari
materi secara singkat dari guru
berbagai sumber yaitu dari observasi,
menjelang
tes, angket,
catatan lapangan,
dokumentasi.
Analisis
pemberian
tugas
kelompok.
g. Whole
and
Class
Units,
data
dan
dimulai
yaitu
menelaah seluruh data yang tersedia dari
pemberian materi oleh guru kembali
berbagai sumber, yaitu observasi, tes,
di akhir waktu pembelajaran dengan
angket,
strategi pemecahan masalah.
lapangan. Data tersebut setelah dibaca,
penelitian
ini
adalah
catatan
berikutnya adalah mengadakan reduksi
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang
data
dilakukan
membuat abstraksi.
secara
dan
dipelajari, dan ditelaah maka langkah
METODE PENELITIAN
Jenis
dokumentasi
kolaboratif,
yaitu
peneliti bekerjasama dengan guru mata
pelajaran matematika kelas XI IPA 1
yang
dilakukan
dengan
jalan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
SMA N 1 Lendah dalam pelaksanaan
tentang
tindakan yang direncanakan. Penelitian
Assisted Individualization (TAI) di kelas
ini dilaksanakan di kelas XI IPA 1 SMA
XI IPA 1 SMA N 1 Lendah yang
N 1 Lendah pada bulan Agustus-
bertujuan meningkatkan minat dan hasil
September 2015. Desain penelitian yang
belajar
dipilih dalam penelitian ini terdiri dari
pembelajaran
perencanaan
tindakan
Individualization (TAI). Hal ini dapat
(acting), pengamatan (observing), dan
dilihat dengan membandingkan hasil
refleksi (reflecting). Empat langkah
analisis
utama yang saling berkaitan ini disebut
keterlaksanaan
sebagai satu siklus.
dan hasil tes matematika pada siklus I
(planning),
Instrumen yang digunakan antara
lain:
lembar
dokumentasi,
observasi,
tes,
proses
pembelajaran
matematika
data
dengan
Team
Team
model
Assisted
pada
observasi
pembelajaran, angket
dan siklus II.
Hasil
observasi
keterlaksanaan
lembar angket minat
pembelajaran guru pada siklus I sebesar
belajar siswa, dan catatan lapangan.
80,62% meningkat menjadi 82,5% pada
Teknik pengumpulan data menggunakan
siklus II. Hasil observasi keterlaksanaan
observasi, tes, dokumentasi, angket, dan
pembelajaran siswa pada siklus I sebesar
catatan harian atau catatan lapangan.
58,75% meningkat menjadi 78,125%
Teknik analisis data yang digunakan
pada siklus II. Berdasarkan hasil angket
dalam penelitian ini adalah dengan
minat belajar matematika siswa pada
setiap siklusnya,
model pembelajaran
Dengan demikian, secara umum
Team Assisted Individualization (TAI)
dapat
dapat
dilaksanakannya
meningkatkan
minat
belajar
dikatakan
bahwa
dengan
pembelajaran
matematika siswa. Persentase rata-rata
matematika melalui model pembelajaran
minat pada pra siklus sebesar 57,78%
Team Assisted Indiviualization (TAI)
(kategori cukup), kemudian mengalami
dapat meningkatkan minat dan hasil
peningkatan menjadi 69,89% (kategori
belajar siswa.
cukup) pada siklus I dan meningkat lagi
KESIMPULAN DAN SARAN
menjadi 78,75% (kategori tinggi) pada
siklus II.
Berdasarkan
hasil
Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) pada kelas XI
IPA 1 SMA N 1 Lendah menggunakan
model
pembelajaran
Individualization
Team
Assisted
(TAI)
dapat
meningkatkan minat dan hasil belajar
matematika
materi
siswa
penyajian
khususnya
data
dan
pada
ukuran
penyebaran data. Hal ini dikarenakan
Hasil tes pra siklus menunjukkan
model
pembelajaran
Team
Assisted
rata-rata nilai tes sebesar 46,22 (kategori
Individualization (TAI) yang dirancang
kurang)
sebesar
untuk meningkatkan minat belajar siswa
46,23%, pada siklus I rata-rata tes hasil
dengan cara diskusi dalam kelompok-
belajar
kelompok. Dalam diskusi tersebut siswa
dengan
ketuntasan
meningkat
menjadi
72,95
(kategori cukup) dengan ketuntasan
dituntut
sebesar 59,1% dan pada siklus II rata-
pendapat orang lain dan memberanikan
rata hasil belajar meningkat menjadi
diri untuk bertanya apabila ada materi
87,32
yang belum difahami selain itu siswa
(kategori
tinggi)
ketuntasan sebesar 81,81%.
dengan
untuk
saling
menghargai
yang memiliki kemampuan yang lebih
dapat mengajarkan kepada teman dalam
kelompok. Dengan begitu diharapkan
interaksi yang terjadi pada saat diskusi
menumbuhkan keberanian siswa untuk
mengemukakan pendapat, siswa berani
bertanya apabila mengalami kesulitas
dalam memahami suatu materi dan
siswa menjadi lebih aktif dalam proses
untuk
pembelajaran.
pembelajaran sehingga siswa tidak
Rata-rata persentase minat belajar
matematika siswa dengan model Team
Assisted
Individualization
(TAI)
sebelum penelitian adalah 57,78% pada
aktif
sepenuhnya
dalam
proses
bergantung
dari
penjelasan guru.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul
Aziz
Saefudin.
2012.
kategori cukup. Setelah dilakukan siklus
Meningkatkan
Profesionalisme
I meningkat menjadi 69,89% berada
Guru dengan PTK. Yogyakarta:
pada kategori cukup. Pada siklus II
PT Citra Aji Parama.
meningkat menjadi 78,75% berada pada
kategori tinggi. Sedangkan rata-rata nilai
Abdul
Majid.
2013.
Strategi
hasil belajar siswa sebelum penelitian
Pembelajaran. Bandung: Remaja
adalah 46,23% pada kategori kurang.
Rosdakarya.
Setelah siklus I meningkat menjadi
72,95% pada kategori cukup. Pada
siklus II meningkat menjadi 87,34%
pada kategori tinggi.
memberikan
saran
sebagai
berikut.
Belajar
Matematika
dengan
Kooperatif Tipe Think Pair Share
Siswa Kelas VIIB SMP Negeri 2
Paliyan
1. Model pembelajaran Team Assisted
Individualization
(TAI)
dapat
digunakan
sebagai
salah
alternative
model
pembelajaran
satu
matematika yang diterapkan di SMA
N 1 Lendah.
2. Dalam
Meningkatkan Minat dan Hasil
Penerapan Model Pembelajaran
Berdasarkan hasil penelitian ini,
peneliti
Astrid Febryani Lemu. 2015. Upaya
Gunung
Kidul.
Yogyakarta:
Program
Studi
Pendidikan
Matematika
FKIP
Universitas PGRI Yogyakarta.
Benny A. Pribadi. 2009.
DESAIN
MODEL
SISTEM
PEMBELAJARAN. Jakarta: Dian
menerapkan
pembelajaran
Team
model
Rakyat.
Assisted
Individualization (TAI) disarankan
Endang
Susetyawati
agar lebih disesuaikan dengan materi
Sumaryanta.2005.
yang membuat siswa lebih aktif
PEMBELAJARAN
dalam pembelajaran di kelas.
MATEMATIKA.
3. Guru hendaknya memilih model
pembelajaran yang mengajak siswa
UPY
dan
TEKNOLOGI
Yogyakarta:
Muhibbin
Syah.
Belajar.
2003.
Jakarta:
Psikologi
Rajagrafindo
Persada.
2013.
Model-model
Pembelajaran:Profesionalisme
Guru. Jakarta: Rajawali Pers.
Nana Sudjana. 2010. Cara
Nana
Rusman.
Belajar
Setiawan,dkk.
2005.
Matematika
Siswa Aktif. Bandung: Sinar Baru
KelasXI. Yogyakarta :PT Citra
Algensindo.
Aji Parama.
Sudjana.
HASIL
2014.
PENILAIAN
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-
BELAJAR
faktor yang Mempengaruhinya.
PROSES
MENGAJAR.
Bandung:
PT
Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Remaja Rosdakarya.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian
Ngalimun. 2013. Strategi dan Model
Pembelajaran.
Yogyakarta:
Aswaja Pressindo.
Pendidikan
Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D.
Bandung: Alfabeta.
_______.
Nugroho Soedarto dan Maryanto. 2008.
2012.
Metode
Pendidikan
Penelitian
Pendekatan
Matematika Untuk SMA dan MA
Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D.
Kelas XI Program IPA. Jakarta:
Bandung: Alfabeta.
Pusat
Perbukuan,
Departemen
Pendidikan Nasional.
Nurul
Pendekatan
Istiqomah.
2014.
Suharsimi Arikunto. 2012. Prosedur
Penelitian
Upaya
Meningkatkan Minat Belajar dan
Suatu
Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Sumaryanta.
2009.
PERENCANAAN
Pemahaman Konsep Matematika
PEMBELAJARAN
Melalui
MATEMATIKA.
Model
Pembelajaran
Pendeketan
Kooperatif Tipe Team Assisted
Individualization
pada
Siswa
Sutrima,Budi
Usodo.
2009.
Kelas VIIIC SMP N 2 Sewon.
MATEMATIKA UNTUK SMA/MA
Yogyakarta:
Program
Studi
KELAS
Pendidikan
Matematika
FKIP
Pengetahuan Alam. Jakarta: Pusat
Universitas PGRI Yogyakarta.
XI
Program
Perbukuan,
Pendidikan Nasional.
Ilmu
Departemen
Syaiful
Bahri
Djamarah.
2011.
PSIKOLOGI BELAJAR. Jakarta:
PT Rineka Cipta.
Tim Pengembangan MKDP. 2012.
Kurikulum dan Pembelajaran.
Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Download