KONSELING PERSIAPAN FISIK DAN PSIKOLOGI UNTUK MENURUNKAN KECEMASAN IBU HAMIL MENJELANG PERSALINAN DI DESA BALUNGTAWUN KECAMATAN SUKODADI KABUPATEN LAMONGAN Faizatul Ummah Dosen Prodi Kebidanan STIKES Muhammadiyah Lamongan Email: [email protected] ABSTRAK Wanita hamil akan mengalami kecemasan akibat dari adaptasi terhadap perubahan tubuhnya. Tingkat kecemasan ibu semakin meningkat dan lebih intensif menjelang persalinan. Pada trimester akhir kehamilan, pertanyaan dan bayangan apakah dapat melahirkan normal, apakah akan terjadi sesuatu saat melahirkan atau apakah bayi akan lahir selamat sering muncul dalam benak ibu hamil. Konseling persiapan fisik dan psikologis merupakan salah satu upaya yang bias dilakukan untuk mengurangi kecemasan ibu hamil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas konseling fisik dan psikologis terhadap tingkat kecemasan ibu hamil menjelang proses persalinan. Desain penelitian Pra-eksperimental (One Group Pretest-Postest Design), sampel berjumlah 21 ibu hamil yang diambil dengan Simple Random Sampling. Variabel yang diteliti adalah tingkat kecemasan ibu hamil sebelum dan sesudah diberikan konseling persiapan fisik dan psikologis. Pengumpulan data menggunakan skala HARS dan diuji dengan Paired Simple T-Test( = 0,05). Hasil penelitian menunjukkan rerata jumlah skor kecemasan ibu hamil sebelum diberikan konseling 18,57 (kecemasan tingkat sedang) dan setelah diberikan konseling 12,57 (kecemasan ringan). Hasil uji Paired Simple T-Test pada taraf signifikansi 0,05 menunjukkan nilai t = 11,619 dan p sign = 0,000, artinya konseling persiapan fisik dan psikologi efektif menurunkan tingkat kecemasan ibu hamil menjelang proses persalinan. Disarankan bagi bidan atau tenaga kesehatan lainnya yang memberikan asuhan kehamilan untuk memberikan konseling persiapan persalinan baik fisik maupun psikologis kepada ibu hamil trimester akhir agar kecemasan dapat diminimalkan sehingga proses persalinan berjalan lancar. Kata kunci : Konseling, Kecemasan Menjelang Persalinan, Ibu Hamil PENDAHULUAN Perasaan senang, bingung dan cemas bercampur menjadi satu saat seorang wanita dalam keadaan hamil. Selama kehamilan, ibu akan mengalami perubahan baik fisik maupun psikis. Emosi ibu hamil cenderung labil, reaksi yang ditunjukkan terhadap kehamilan dapat saja berlebihan dan mudah berubah-ubah (Herawati, 2009). Keluhan-keluhan baik fisiologis maupun psikologis dialami baik oleh ibu yang mengalami proses kehamilan pertama (primigravida) maupun para ibu yang sudah pernah mengalami proses kehamilan sebelumnya (multigravida). Keluhan psikologis yang paling sering terjadi adalah kecemasan. Tingkat kecemasan ibu semakin meningkat dan lebih intensif menjelang persalinan. Pada usia kehamilan tujuh bulan keatas atau trimester ke tiga, pertanyaan dan bayangan apakah dapat melahirkan normal, SURYA apakah kuat untuk meneran, apakah akan terjadi sesuatu saat melahirkan atau apakah bayi akan lahir selamat akan sering muncul dalam benak ibu hamil. Tingkat kecemasan setiap ibu hamil berbeda-beda tergantung sejauh mana ibu hamil itu mempersiapkan kehamilannya. Menurut Depkes RI tahun 2008, di Indonesia terdapat 373.000.000 orang ibu hamil, dan yang mengalami kecemasan dalam menghadapi persalinan sebanyak 107.000.000 orang (28,7%). Seluruh populasi di Pulau Jawa terdapat 679.765 ibu hamil, dan yang mengalami kecemasan dalam menghadapi persalinan 355.873 orang (52,3%). Hasil survey awal yang dilakukan peneliti pada bulan Oktober 2014 di BPM Siti Aminah, Amd.Keb Desa Balungtawun Kecamatan Sukodadi Kabupaten Lamongan dengan mewawancarai 6 ibu hamil trimester tiga (primi dan multigravida) didapatkan seluruhnya (100%) mengalami kecemasan 100 Vol. 07, No. 03, Desember 2015 Konseling Persiapan Fisik dan Psikologi untuk Menurunkan Kecemasan Ibu Hamil Menjelang Persalinan di Desa Balungtawun Kecamatan Sukodadi Kabupaten Lamongan menjelang persalinan, kecemasan yang dirasakan ibu hamil terutama mengenai keadaan bayinya normal atau tidak, ketakutan bila nanti persalinannya merasakan sakit dan apakah persalinannya bias berlangsung normal. Data ini menunjukkan masih tingginya ibu hamil yang mengalami kecemasan menjelang persalinan. Wanita hamil akan mengalami kecemasan akibat dari adaptasi terhadap perubahan tubuhnya seperti rahim yang membesar, perubahan pada payudara dan adanya kontraksi rahim. Pergerakan janin juga berpengaruh terhadap persepsi ibu hamil. Pergerakan janin ini mendorong gambaran ibu tentang kepercayaan adanya jenis kelamin pada janin, kepercayaan ini pada umumnya juga menjadi penyebab kecemasan yang timbul pada ibu hamil terutama pada trimester kedua. Menghadapi persalinan yang terjadi pada trimester terakhir akan meningkatkan kecemasan ibu hamil akibat memikirkan bayi dan dirinya, takut akan terjadi sesuatu pada bayinya seperti kecacatan dan ketakutan jika nanti dirinya tidak kuat untuk meneran serta memikirkan bagaimana tanda-tanda persalinan yang akan menghasilkan rasa sakit yang sangat hebat. Kecemasan yang berlangsung terus menerus dan tidak ditangani dengan baik akan berdampak pada kondisi ibu dan janin. Pada ibu dapat menimbulkan keluhankeluhan fisiologis dan psikologis yang berdampak pada proses persalinan, karena otot-otot sekitar panggul tegang, timbul nyeri, mual ingin muntah, badan lemas dan letih, sehingga pada saat persalinan ibu tidak mampu meneran dan jalan lahir ikut menjadi kaku dan keras sehingga sulit mengembang. Emosi yang tidak stabil juga akan membuat ibu merasakan sakit yang semakin hebat (Amalia, 2009). Sedangkan dampak pada janin bisa menyebabkan gangguan pernafasan saat bayi lahir, berat badan lahir rendah, dan tingkat kesehatan bayi rendah setelah melahirkan. Mengingat kecemasan dapat berdampak buruk pada ibu dan janinnya maka diperlukan upaya untuk mengurangi tingkat kecemasan ibu hamil khususnya menjelang proses persalinan. Pemberian dukungan antenatal dini oleh bidan selama kelas kehamilan dan konseling pada ibu hamil sangat bermanfaat. Bidan berperan SURYA memberikan support dan dukungan moral bagi klien dalam menghadapi perubahan fisik dan adaptasi psikologis, meyakinkan bahwa klien dapat menghadapi kehamilannya dan perubahan yang dirasakannya adalah sesuatu yang normal. Melalui konseling yang efektif akan terjadi keterbukaan klien dalam mengungkapkan permasalahannya sehingga akan mempermudah bidan memberikan solusi yang tepat sesuai permasalahan yang dihadapi klien sebagai sumber penyebab kecemasan. Ibu hamil akan memperoleh informasi yang adekuat untuk membantu wanita melakukan perencanaan dan persiapan persalinan yang matang. Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik melakukan penelitian tentang “Efektifitas Konseling Persiapan Fisik dan Psikologi Terhadap Kecemasan Ibu Hamil Menjelang Persalinan”. Penelitian bertujuan untuk mengetahui efektifitas pemberian konseling persiapan fisik dan psikologis terhadap kecemasan ibu hamil menjelang persalinan. METODE PENELITIAN Penelitian menggunakan desain pra eksperiment (one group pretest-postest design). Penelitian dilakukan pada bulan September 2015 sampai dengan Desember 2015 di Desa Balungtawun Kecamatan Sukodadi Kabupaten Lamongan (BPS Siti Aminah, Amd. Keb) . Populasi penelitian adalah seluruh ibu hamil trimester tiga di BPS Siti Aminah, Amd.Keb Desa Balungtawun Kecamatan Sukodadi Kabupaten Lamongan sebanyak 22 orang. Sampel berjumlah 21 ibu hamil trimester tiga yang diambil secara simple random sampling. Variabel yang diteliti adalah tingkat kecemasan ibu hamil dengan menggunakan instrumen skala HARS (Hamilton Anxiety Rating Scale). Sebelum diberikan perlakuan (konseling), ibu hamil diukur tingkat kecemasannya (pretest) kemudian diberikan konseling persiapan fisik dan psikologis, tiga hari setelah diberikan konseling peneliti mengukur kembali tingkat kecemasan ibu hamil (post test) . Pengolahan data menggunakan bantuan SPSS versi 16.0 for windows dan diuji dengan Paired Simple TTest pada taraf signifikansi 0,05. 101 Vol. 07, No. 03, Desember 2015 Konseling Persiapan Fisik dan Psikologi untuk Menurunkan Kecemasan Ibu Hamil Menjelang Persalinan di Desa Balungtawun Kecamatan Sukodadi Kabupaten Lamongan HASIL PENELITIAN 1. Data Umum 1) Umur Tabel 1 Distribusi Responden Berdasarkan Umur di Desa Balungtawun Kecamatan Sukodadi Kabupaten Lamongan Tahun 2015 No Umur F % 1 <20 0 0 2 20-35 19 90,5 3 >35 2 9,5 Total 21 100 Tabel 1 diatas menunjukkan bahwa hampir seluruh responden berumur 20-35 tahun yaitu sebanyak 19 orang (90,5%) dan tidak satupun yang berusia < 20 tahun. 2) Status Perkawinan Tabel 2 Distribusi Responden Berdasarkan Status Perkawinan di Desa Balungtawun Kecamatan Sukodadi Kabupaten Lamongan Tahun 2015 No Status Perkawinan F % Sah 21 100 1 Tidak Sah 0 0 2 21 100 Total 4) Jumlah Anak (Paritas) Tabel 4 Distribusi Responden Berdasarkan Jumlah Anak di Desa Balungtawun Kecamatan Sukodadi Kabupaten Lamongan Tahun 2015 No Jumlah Anak Jumlah % 1 anak 3 14,3 1 2 anak 17 80,9 2 > 3 anak 1 4,8 3 Total 21 100 Tabel 4 diatas menunjukkan bahwa hampir seluruh responden memiliki 2 anak yaitu sebanyak 17 orang (80,9%) dan sebagian kecil memiliki anak > 3 sebanyak 1 orang (4,8%). 2. Data Khusus Tingkat kecemasan responden (ibu hamil trimester tiga) sebelum dan sesudah diberikan konseling persiapan fisik dan psikologis di desa Balungtawun kecamatan Sukodadi kabupaten Lamongan seperti tertera pada gambar dibawah ini. Tabel 2 diatas menunjukkan bahwa seluruh responden memiliki status perkawinan sah yaitu sebanyak 21 orang (100%). 3) Tingkat Pendidikan Tabel 3 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Desa Balungtawun Kecamatan Sukodadi Kabupaten Lamongan Tahun 2015 No Pendidikan Jumlah % SD 4 19,0 1 SMP 11 52,4 2 SMA 6 28,6 3 PT 0 0 4 Total 21 100 Tabel 3 diatas menunjukkan bahwa sebagian besar responden berpendidikan SMP yaitu sebanyak 11 orang (52,4%) dan tidak satupun yang berpendidikan Perguruan Tinggi (PT). SURYA Berdasarkan Gambar 1 diatas dapat diketahui bahwa seluruh ibu hamil trimester tiga mengalami penurunan kecemasan setelah diberikan konseling persiapan fisik dan psikologis. Sebelum diberikan konseling, hampir seluruhnya (85,7%) atau sebanyak 18 orang mengalami kecemasan sedang dan setelah diberikan konseling persiapan persalinan, hampir seluruhnya (81%) atau sebanyak 17 orang mengalami kecemasan ringan. Untuk mengetahui efektifitas konseling persiapan fisik dan psikologis terhadap tingkat kecemasan menjelang proses persalinan pada ibu hamil trimester tiga di Desa Balungtawun Kecamatan Sukodadi 102 Vol. 07, No. 03, Desember 2015 Konseling Persiapan Fisik dan Psikologi untuk Menurunkan Kecemasan Ibu Hamil Menjelang Persalinan di Desa Balungtawun Kecamatan Sukodadi Kabupaten Lamongan Kabupaten Lamongan dilakukan uji Paired Simple T-Test, hasilnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 5 Hasil Analisis Efektifitas Konseling Persiapan Fisik dan Psikologis terhadap Tingkat Kecemasan Menjelang Persalinan Pada Ibu Hamil Trimester Tiga Di Desa Balungtawun Kecamatan Sukodadi Kabupaten Lamongan Tahun 2015 No Skor Mean Tingkat Kecemasan 1 Sebelum 18,57 2 Sesudah 12,57 t = 11,619, p sign = 0,000 Tabel 5 diatas dapat diketahui bahwa rerata tingkat kecemasan responden sebelum diberikan konseling persiapan fisik dan psikologis adalah 18,57 (kecemasan tingkat sedang) dan setelah diberikan konseling adalah 12,57 (kecemasan tingkat ringan). Ini berarti rerata penurunan skor kecemasan sesudah diberikan konseling persiapan fisik dan psikologis adalah sebesar 6 point. P value=0.000 menunjukkan bahwa konseling persiapan fisik dan psikologis efektif menurunkan kecemasan ibu hamil menjelang persalinan. PEMBAHASAN Dari tabel 4.5 diketahui bahwa rerata tingkat kecemasan ibu hamil sebelum diberikan konseling persiapan fisik dan psikologis adalah 18,57 (kecemasan tingkat sedang) dan sesudah diberikan konseling rerata tingkat kecemasannya 12,57 (kecemasan tingkat ringan). Rerata skor penurunan tingkat kecemasan sebesar 6 point). Hasil uji statistik Paired Simple TTest juga menunjukkan konseling persiapan persalinan (fisik dan psikologis) efektif menurunkan kecemasan ibu hamil menjelang proses persalinan (t = 11,619, p sign = 0,000). Selama kehamilan, ibu hamil mengalami perubahan baik fisik maupun psikis yang berhubungan dengan perubahan biologis (hormonal) yang dialaminya.Emosi ibu hamil cenderung labil, reaksi yang ditunjukkan terhadap kehamilan dapat saja berlebihan dan mudah berubah-ubah (Herawati, 2009).Tingkat kecemasan ibu SURYA semakin meningkat dan lebih intensif menjelang persalinan, tingkat kecemasan ibu hamil dalam menghadapi persalinan berbedabeda. Hal ini dipengaruhi oleh faktor pendidikan terutama pengetahuan dan paritas atau pengalaman melahirkan Berdasarkan tabel 3, lebih dari sebagian ibu hamil berpendidikan SMP.Pendidikan SMP merupakan pendidikan yang masih tergolong rendah.Tingkat pendidikan erat kaitannya dengan tingkat pengetahuan seseorang.Hal ini menyebabkan ibu hamil masih belum memiliki pengetahuan yang cukup banyak termasuk pengetahuan tentang kehamilan dan persalinan. Menurut Notoatmodjo (2005), semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin tinggi pula tingkat pengetahuannya. Tingkat pendidikan yang lebih tinggi juga akan memudahkan seseorang untuk menyerap informasi dan mengimplementasikan dalam perilaku dan gaya hidup sehari-hari khususnya dalam masalah kesehatan. Kurangnya pengetahuan ibu hamil tentang proses persalinan menyebabkan ibu hamil memiliki pikiran atau persepsi yang kurang baik tentang persalinan sehingga menyebabkan ibu hamil cemas. Tabel 4 menunjukkan bahwa sebagian besar ibu hamil memiliki 2 anak.Hal ini berarti ibu hamil telah memiliki pengalaman melahirkan. Menurut Hanifa (2006) menyebutkan bahwa semakin banyak paritas maka semakin banyak pula mendapatkan pengalaman dan pengetahuan. Ibu hamil yang sudah pernah melahirkan akan merasa lebih siap untuk melahirkan dan kecemasannya lebih rendah dibandingkan yang belum pernah melahirkan. Mereka akan lebih siap dalam menghadapi persalinan karena sudah banyak informasi yang didapat dari kehamilan dan persalinan yang lalu. Akan tetapi ibu hamil yang mempunyai pengalaman melahirkan yang buruk, misalnya persalinan yang lalu dengan tindakan atau mengalami komplikasi, maka pada kehamilannya sekarang tingkat kecemasan dalam menghadapi proses persalinan dapat lebih tinggi karena khawatir persalinannya yang sekarang juga mengalami penyulit. Pemberian konseling persiapan persalinan merupakan cara untuk mengurangi tingkat kecemasan menjelang proses 103 Vol. 07, No. 03, Desember 2015 Konseling Persiapan Fisik dan Psikologi untuk Menurunkan Kecemasan Ibu Hamil Menjelang Persalinan di Desa Balungtawun Kecamatan Sukodadi Kabupaten Lamongan persalinan karena ibu hamil mendapat informasi yang objektif dan lengkap dengan dasar pengetahuan (Manuaba, 2007). Pemberian konseling persiapan persalinan dapat memberikan rasa tenang karena ibu hamil mendapat informasi mengenai proses persalinan yang nantinya akan terjadi. Hal yang perlu dilakukan bidan agar ibu hamil tidak cemas menjelang proses persalinan adalah melakukan pendekatan interpersonal pada ibu saat ANC dengan memberikan konseling. Kegiatan konseling persiapan persalinan mendorong ibu hamil untuk mengungkapkan perasaan, pengalaman dan pendapatnya.Konseling persiapan persalinan sangat bermanfaat untuk ibu hamil karena ibu hamil bisa saling berdiskusi dan mampu mengungkapkan segala macam perasaan, emosi atau pikiran-pikiran yang mengganggunya dengan tujuan untuk membantu melepaskan perasaan takut dan rasa penasarannya. Pada saat ibu hamil telah mampu mengungkapkan semua perasaan yang mengganggu dan merasa lega, hal tersebutlah yang mendorong terjadinya perubahan perilaku. Perubahan tingkah laku dalam proses konseling adalah perubahan dalam cara berfikir dan pemahaman, yaitu dari ketidakmengertian ibu hamil tentang masalah yang dihadapinya menjadi memahami dan mengerti masalah. Perubahan tingkah laku dapat berupa perubahan bentuk fisik, dari semula datang dalam keadaan pucat dan gelisah, setelah berlangsungnya proses konseling berubah menjadi tenang dan wajah tidak pucat lagi (Rita & Johan, 2009). Dengan adanya perubahan perilaku dapat menciptakan kesiapan psikologis ibu menjelang persalinan. Sehingga, ibu hamil semakin matang untuk menghadapi proses persalinan yang selanjutnya akan mendorong kelancaran pada proses persalinan. Hasil penelitian ini relevan dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan Miftakhul Janah (2013), hasil penelitiannya menyatakan bahwa ada perbedaan kecemasan dalam menghadapi persalinan sebelum dan sesudah penyuluhan yakni sebelum penyuluhan didapatkan hampir setengan responden memiliki kecemasan berat sebanyak 11 responden (35,5%) sebaliknya setelah penyuluhan hampir setengah responden memiliki kecemasan ringan yaitu 14 responden (45,2%) dan tidak ada SURYA responden yang memiliki kecemasan berat. Hal tersebut menunjukkan bahwa pemberian informasi menjelang proses persalinan terbukti efektif untuk menurunkan tingkat kecemasan yang dialami oleh ibu hamil trimester tiga. PENUTUP 1. Kesimpulan Dari hasil analisa dan pembahasan penelitian yang mengacu pada tujuan penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa : 1) Rerata skor kecemasan ibu hamil trimester tiga sebelum diberikan konseling persiapan persalinan adalah 18,57 (kecemasan tingkat sedang) 2) Rerata skor kecemasan ibu hamil trimester tiga setelah diberikan konseling persiapan persalinan adalah 12,57(kecemasan tingkat ringan) 3) Konseling persiapan persalinan (fisik dan psikologis) efektif menurunkan tingkat kecemasan ibu hamil menjelang proses persalinan di Desa Balungtawun Kecamatan Sukodadi Kabupaten Lamongan. 2. Saran Hasil penelitian ini dapat digunakan : 1) Bagi Akademis Sebagai sumber ilmu pengetahuan tentang konseling persiapan persalinan dan kecemasan pada ibu hamil menjelang proses persalinan. 2) Bagi Institusi PelayananKesehatan dan Profesi Kebidanan Dapat dijadikan sebagai bahan untuk mengembangkan rencana asuhan kebidanan pada ibu hamil trimester akhir dalam memberikan konseling tentang persiapan persalinan untuk mengurangi kecemasan. Konseling tidak hanya ditujukan kepada ibu hamil saja, tetapi juga melibatkan keluarga. 3) Bagi Penulis Selanjutnya Disarankan untuk meneliti tentang faktor lain yang dapat menurunkan kecemasan ibu hamil dalam menghadapi persalinan. DAFTAR PUSTAKA Amalia. 2009. Kecemasan Ibu Menanti Persalinan, http:www.titianamalia. 104 Vol. 07, No. 03, Desember 2015 Konseling Persiapan Fisik dan Psikologi untuk Menurunkan Kecemasan Ibu Hamil Menjelang Persalinan di Desa Balungtawun Kecamatan Sukodadi Kabupaten Lamongan wordpress.com.Diakses Tanggal : 22 Oktober 2014. Arikunto, Bobak. Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendidikan Praktek. Jakarta : PT Rineka Cipta 2004. Keperawatan Jakarta : EGC Maternitas. Budiman. 2011. Penelitian Kesehatan Buku Pertama.Bandung : PT Refika Aditama Feist. 2010. Teori Kepribadian (Edisi ketujuh).Jakarta : Salemba Humanika. Gunarsah, Singgih Perawatan. Mulia. D. 2008.Psikologi Jakarta : Gunung Hanifa. 2006. Pengawasan Wanita Hamil Dalam Ilmu Kebidanan Edisi 3. Jakarta: YBPSP Hawari, Dadang. 2008. Manajemen Stres Cemas dan Depresi.Jakarta : FK Universitas Indonesia. Henderson, Christine. 2005. Buku Ajar Konsep Kebidanan. Jakarta : EGC Herawati. 2009. Psikologi Perkembangan III. Bandung : PGTK UPI Hidayat, A.Aziz Alimul. 2007. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data.Jakarta : Salemba Medika . 2009. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data.Jakarta : Salemba Medika . 2010. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data.Jakarta : Salemba Medika Kusmiran, Eny. 2011. Kesehatan Reproduksi Remaja Dan Wanita. Jakarta : Salemba Medika. Kusmiyati, Yuni, dkk. 2009. Perawatan Ibu Hamil. Yogyakarta : Fitramaya. Miftakhul, Janah. 2013.Pengaruh Penyuluhan Persiapan Persalinan TerhadapTingkat Kecemasan Primigravida Dalam MenghadapiPersalinan (Wilayah Kerja Puskesmas Badas KabupatenKediri) Tahun 2013. Karya Tulis Ilmiah STIKes Bhakti Mulia Pare Kediri. Myles. 2009. Buku Ajar Bidan, Cetakan 1. Jakarta : EGC Notoatmodjo, Soekidjo. 2005. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi.Jakarta : PT Rineka Cipta . 2010. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta : PT Rineka Cipta Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan Metodelogi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika Rita & Tri Johan. 2009. Komunikasi dan Konseling Dalam Kebidanan.Jakarta : Salemba Medika Stuart, Gail W. 2006. Buku Saku Keperawatan Jiwa Edisi 5. Jakarta : EGC. Taufiq, Muhammad Izzuddin. 2006. Panduan Lengkap Dan Praktis Psikologi Islam.Jakarta : Gema Insani Press. Manuaba, Ida Bagus Gde. 2007. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta : EGC. SURYA 105 Vol. 07, No. 03, Desember 2015