SURYA 100 Vol. 07, No. 03, Desember 2015 KONSELING

advertisement
KONSELING PERSIAPAN FISIK DAN PSIKOLOGI UNTUK MENURUNKAN
KECEMASAN IBU HAMIL MENJELANG PERSALINAN DI DESA BALUNGTAWUN
KECAMATAN SUKODADI KABUPATEN LAMONGAN
Faizatul Ummah
Dosen Prodi Kebidanan STIKES Muhammadiyah Lamongan
Email: [email protected]
ABSTRAK
Wanita hamil akan mengalami kecemasan akibat dari adaptasi terhadap perubahan tubuhnya.
Tingkat kecemasan ibu semakin meningkat dan lebih intensif menjelang persalinan. Pada trimester
akhir kehamilan, pertanyaan dan bayangan apakah dapat melahirkan normal, apakah akan terjadi
sesuatu saat melahirkan atau apakah bayi akan lahir selamat sering muncul dalam benak ibu hamil.
Konseling persiapan fisik dan psikologis merupakan salah satu upaya yang bias dilakukan untuk
mengurangi kecemasan ibu hamil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas konseling
fisik dan psikologis terhadap tingkat kecemasan ibu hamil menjelang proses persalinan.
Desain penelitian Pra-eksperimental (One Group Pretest-Postest Design), sampel berjumlah 21 ibu
hamil yang diambil dengan Simple Random Sampling. Variabel yang diteliti adalah tingkat
kecemasan ibu hamil sebelum dan sesudah diberikan konseling persiapan fisik dan psikologis.
Pengumpulan data menggunakan skala HARS dan diuji dengan Paired Simple T-Test( = 0,05).
Hasil penelitian menunjukkan rerata jumlah skor kecemasan ibu hamil sebelum diberikan
konseling 18,57 (kecemasan tingkat sedang) dan setelah diberikan konseling 12,57 (kecemasan
ringan). Hasil uji Paired Simple T-Test pada taraf signifikansi 0,05 menunjukkan nilai t = 11,619
dan p sign = 0,000, artinya konseling persiapan fisik dan psikologi efektif menurunkan tingkat
kecemasan ibu hamil menjelang proses persalinan.
Disarankan bagi bidan atau tenaga kesehatan lainnya yang memberikan asuhan kehamilan untuk
memberikan konseling persiapan persalinan baik fisik maupun psikologis kepada ibu hamil
trimester akhir agar kecemasan dapat diminimalkan sehingga proses persalinan berjalan lancar.
Kata kunci :
Konseling, Kecemasan Menjelang Persalinan, Ibu Hamil
PENDAHULUAN
Perasaan senang, bingung dan cemas
bercampur menjadi satu saat seorang wanita
dalam keadaan hamil. Selama kehamilan, ibu
akan mengalami perubahan baik fisik
maupun psikis. Emosi ibu hamil cenderung
labil, reaksi yang ditunjukkan terhadap
kehamilan dapat saja berlebihan dan mudah
berubah-ubah (Herawati, 2009).
Keluhan-keluhan baik fisiologis
maupun psikologis dialami baik oleh ibu
yang mengalami proses kehamilan pertama
(primigravida) maupun para ibu yang sudah
pernah mengalami proses kehamilan
sebelumnya
(multigravida).
Keluhan
psikologis yang paling sering terjadi adalah
kecemasan.
Tingkat kecemasan ibu semakin
meningkat dan lebih intensif menjelang
persalinan. Pada usia kehamilan tujuh bulan
keatas atau trimester ke tiga, pertanyaan dan
bayangan apakah dapat melahirkan normal,
SURYA
apakah kuat untuk meneran, apakah akan
terjadi sesuatu saat melahirkan atau apakah
bayi akan lahir selamat akan sering muncul
dalam benak ibu hamil. Tingkat kecemasan
setiap ibu hamil berbeda-beda tergantung
sejauh mana ibu hamil itu mempersiapkan
kehamilannya.
Menurut Depkes RI tahun 2008, di
Indonesia terdapat 373.000.000 orang ibu
hamil, dan yang mengalami kecemasan
dalam
menghadapi persalinan sebanyak
107.000.000 orang (28,7%).
Seluruh
populasi di Pulau Jawa terdapat 679.765 ibu
hamil, dan yang mengalami kecemasan
dalam menghadapi persalinan 355.873 orang
(52,3%).
Hasil survey awal yang dilakukan
peneliti pada bulan Oktober 2014 di BPM
Siti Aminah, Amd.Keb Desa Balungtawun
Kecamatan Sukodadi Kabupaten Lamongan
dengan mewawancarai 6 ibu hamil trimester
tiga (primi dan multigravida) didapatkan
seluruhnya (100%) mengalami kecemasan
100
Vol. 07, No. 03, Desember 2015
Konseling Persiapan Fisik dan Psikologi untuk Menurunkan Kecemasan Ibu Hamil Menjelang
Persalinan di Desa Balungtawun Kecamatan Sukodadi Kabupaten Lamongan
menjelang persalinan, kecemasan yang
dirasakan ibu hamil terutama mengenai
keadaan bayinya normal atau tidak, ketakutan
bila nanti persalinannya merasakan sakit dan
apakah persalinannya bias berlangsung
normal. Data ini menunjukkan
masih
tingginya ibu hamil yang mengalami
kecemasan menjelang persalinan.
Wanita hamil akan mengalami
kecemasan akibat dari adaptasi terhadap
perubahan tubuhnya seperti rahim yang
membesar, perubahan pada payudara dan
adanya kontraksi rahim. Pergerakan janin
juga berpengaruh terhadap persepsi ibu
hamil. Pergerakan janin ini mendorong
gambaran ibu tentang kepercayaan adanya
jenis kelamin pada janin, kepercayaan ini
pada umumnya juga menjadi penyebab
kecemasan yang timbul pada ibu hamil
terutama pada trimester kedua.
Menghadapi persalinan yang terjadi
pada trimester terakhir akan meningkatkan
kecemasan ibu hamil akibat memikirkan bayi
dan dirinya, takut akan terjadi sesuatu pada
bayinya seperti kecacatan dan ketakutan jika
nanti dirinya tidak kuat untuk meneran serta
memikirkan
bagaimana
tanda-tanda
persalinan yang akan menghasilkan rasa sakit
yang sangat hebat.
Kecemasan yang berlangsung terus
menerus dan tidak ditangani dengan baik
akan berdampak pada kondisi ibu dan janin.
Pada ibu dapat menimbulkan keluhankeluhan fisiologis dan psikologis yang
berdampak pada proses persalinan, karena
otot-otot sekitar panggul tegang, timbul
nyeri, mual ingin muntah, badan lemas dan
letih, sehingga pada saat persalinan ibu tidak
mampu meneran dan jalan lahir ikut menjadi
kaku dan keras sehingga sulit mengembang.
Emosi yang tidak stabil juga akan membuat
ibu merasakan sakit yang semakin hebat
(Amalia, 2009). Sedangkan dampak pada
janin
bisa
menyebabkan
gangguan
pernafasan saat bayi lahir, berat badan lahir
rendah, dan tingkat kesehatan bayi rendah
setelah melahirkan.
Mengingat
kecemasan
dapat
berdampak buruk pada ibu dan janinnya
maka diperlukan upaya untuk mengurangi
tingkat kecemasan ibu hamil khususnya
menjelang proses persalinan. Pemberian
dukungan antenatal dini oleh bidan selama
kelas kehamilan dan konseling pada ibu
hamil sangat bermanfaat. Bidan berperan
SURYA
memberikan support dan dukungan moral
bagi klien dalam menghadapi perubahan fisik
dan adaptasi psikologis, meyakinkan bahwa
klien dapat menghadapi kehamilannya dan
perubahan yang dirasakannya adalah sesuatu
yang normal. Melalui konseling yang efektif
akan terjadi keterbukaan klien dalam
mengungkapkan permasalahannya sehingga
akan mempermudah bidan memberikan
solusi yang tepat sesuai permasalahan yang
dihadapi klien sebagai sumber penyebab
kecemasan. Ibu hamil akan memperoleh
informasi yang adekuat untuk membantu
wanita melakukan perencanaan dan persiapan
persalinan yang matang.
Berdasarkan uraian diatas, penulis
tertarik melakukan penelitian tentang
“Efektifitas Konseling Persiapan Fisik dan
Psikologi Terhadap Kecemasan Ibu Hamil
Menjelang Persalinan”.
Penelitian
bertujuan
untuk
mengetahui efektifitas pemberian konseling
persiapan fisik dan psikologis terhadap
kecemasan ibu hamil menjelang persalinan.
METODE PENELITIAN
Penelitian menggunakan desain pra
eksperiment (one group pretest-postest
design). Penelitian dilakukan pada bulan
September 2015 sampai dengan Desember
2015 di Desa Balungtawun Kecamatan
Sukodadi Kabupaten Lamongan (BPS Siti
Aminah, Amd. Keb) .
Populasi penelitian adalah seluruh
ibu hamil trimester tiga di BPS Siti Aminah,
Amd.Keb Desa Balungtawun Kecamatan
Sukodadi Kabupaten Lamongan sebanyak 22
orang. Sampel berjumlah 21 ibu hamil
trimester tiga yang diambil secara simple
random sampling.
Variabel yang diteliti adalah tingkat
kecemasan ibu hamil dengan menggunakan
instrumen skala HARS (Hamilton Anxiety
Rating Scale). Sebelum diberikan perlakuan
(konseling), ibu hamil diukur tingkat
kecemasannya (pretest) kemudian diberikan
konseling persiapan fisik dan psikologis, tiga
hari setelah diberikan konseling peneliti
mengukur kembali tingkat kecemasan ibu
hamil
(post test) . Pengolahan data
menggunakan bantuan SPSS versi 16.0 for
windows dan diuji dengan Paired Simple TTest pada taraf signifikansi 0,05.
101
Vol. 07, No. 03, Desember 2015
Konseling Persiapan Fisik dan Psikologi untuk Menurunkan Kecemasan Ibu Hamil Menjelang
Persalinan di Desa Balungtawun Kecamatan Sukodadi Kabupaten Lamongan
HASIL PENELITIAN
1. Data Umum
1) Umur
Tabel 1 Distribusi Responden Berdasarkan
Umur di Desa Balungtawun
Kecamatan Sukodadi Kabupaten
Lamongan Tahun 2015
No
Umur
F
%
1
<20
0
0
2
20-35
19
90,5
3
>35
2
9,5
Total
21
100
Tabel 1 diatas menunjukkan bahwa
hampir seluruh responden berumur 20-35
tahun yaitu sebanyak 19 orang (90,5%) dan
tidak satupun yang berusia < 20 tahun.
2) Status Perkawinan
Tabel 2 Distribusi Responden Berdasarkan
Status
Perkawinan
di
Desa
Balungtawun Kecamatan Sukodadi
Kabupaten Lamongan Tahun 2015
No Status Perkawinan
F
%
Sah
21
100
1
Tidak Sah
0
0
2
21
100
Total
4) Jumlah Anak (Paritas)
Tabel 4 Distribusi Responden Berdasarkan
Jumlah Anak di Desa Balungtawun
Kecamatan Sukodadi Kabupaten
Lamongan Tahun 2015
No Jumlah Anak Jumlah
%
1 anak
3
14,3
1
2 anak
17
80,9
2
> 3 anak
1
4,8
3
Total
21
100
Tabel 4 diatas menunjukkan bahwa
hampir seluruh responden memiliki 2 anak
yaitu sebanyak 17 orang (80,9%) dan
sebagian kecil memiliki anak > 3 sebanyak 1
orang (4,8%).
2. Data Khusus
Tingkat kecemasan responden (ibu
hamil trimester tiga) sebelum dan sesudah
diberikan konseling persiapan fisik dan
psikologis di desa Balungtawun kecamatan
Sukodadi kabupaten Lamongan seperti
tertera pada gambar dibawah ini.
Tabel 2 diatas menunjukkan bahwa
seluruh
responden
memiliki
status
perkawinan sah yaitu sebanyak 21 orang
(100%).
3) Tingkat Pendidikan
Tabel 3 Distribusi Responden Berdasarkan
Tingkat Pendidikan di Desa
Balungtawun Kecamatan Sukodadi
Kabupaten Lamongan Tahun 2015
No
Pendidikan Jumlah
%
SD
4
19,0
1
SMP
11
52,4
2
SMA
6
28,6
3
PT
0
0
4
Total
21
100
Tabel 3 diatas menunjukkan bahwa
sebagian besar responden berpendidikan
SMP yaitu sebanyak 11 orang (52,4%) dan
tidak satupun yang berpendidikan Perguruan
Tinggi (PT).
SURYA
Berdasarkan Gambar 1 diatas dapat
diketahui bahwa seluruh ibu hamil trimester
tiga mengalami penurunan kecemasan setelah
diberikan konseling persiapan fisik dan
psikologis. Sebelum diberikan konseling,
hampir seluruhnya (85,7%) atau sebanyak 18
orang mengalami kecemasan sedang dan
setelah diberikan konseling persiapan
persalinan, hampir seluruhnya (81%) atau
sebanyak 17 orang mengalami kecemasan
ringan.
Untuk
mengetahui
efektifitas
konseling persiapan fisik dan psikologis
terhadap tingkat kecemasan menjelang proses
persalinan pada ibu hamil trimester tiga di
Desa Balungtawun Kecamatan Sukodadi
102
Vol. 07, No. 03, Desember 2015
Konseling Persiapan Fisik dan Psikologi untuk Menurunkan Kecemasan Ibu Hamil Menjelang
Persalinan di Desa Balungtawun Kecamatan Sukodadi Kabupaten Lamongan
Kabupaten Lamongan dilakukan uji Paired
Simple T-Test, hasilnya dapat dilihat pada
tabel dibawah ini :
Tabel 5 Hasil Analisis Efektifitas Konseling
Persiapan Fisik dan Psikologis
terhadap
Tingkat
Kecemasan
Menjelang Persalinan Pada Ibu
Hamil Trimester Tiga Di Desa
Balungtawun Kecamatan Sukodadi
Kabupaten Lamongan Tahun 2015
No
Skor
Mean
Tingkat
Kecemasan
1
Sebelum
18,57
2
Sesudah
12,57
t = 11,619, p sign = 0,000
Tabel 5 diatas dapat diketahui bahwa
rerata tingkat kecemasan responden sebelum
diberikan konseling persiapan fisik dan
psikologis adalah 18,57 (kecemasan tingkat
sedang) dan setelah diberikan konseling
adalah 12,57 (kecemasan tingkat ringan). Ini
berarti rerata penurunan skor kecemasan
sesudah diberikan konseling persiapan fisik
dan psikologis adalah sebesar 6 point. P
value=0.000 menunjukkan bahwa konseling
persiapan fisik dan psikologis efektif
menurunkan kecemasan ibu hamil menjelang
persalinan.
PEMBAHASAN
Dari tabel 4.5 diketahui bahwa rerata
tingkat kecemasan ibu hamil sebelum
diberikan konseling persiapan fisik dan
psikologis adalah 18,57 (kecemasan tingkat
sedang) dan sesudah diberikan konseling
rerata
tingkat
kecemasannya
12,57
(kecemasan tingkat ringan). Rerata skor
penurunan tingkat kecemasan sebesar 6
point). Hasil uji statistik Paired Simple TTest juga menunjukkan konseling persiapan
persalinan (fisik dan psikologis) efektif
menurunkan kecemasan ibu hamil menjelang
proses persalinan (t = 11,619, p sign =
0,000).
Selama kehamilan, ibu hamil
mengalami perubahan baik fisik maupun
psikis yang berhubungan dengan perubahan
biologis (hormonal) yang dialaminya.Emosi
ibu hamil cenderung labil, reaksi yang
ditunjukkan terhadap kehamilan dapat saja
berlebihan dan mudah berubah-ubah
(Herawati, 2009).Tingkat kecemasan ibu
SURYA
semakin meningkat dan lebih intensif
menjelang persalinan, tingkat kecemasan ibu
hamil dalam menghadapi persalinan berbedabeda. Hal ini dipengaruhi oleh faktor
pendidikan terutama pengetahuan dan paritas
atau pengalaman melahirkan
Berdasarkan tabel 3, lebih dari
sebagian
ibu
hamil
berpendidikan
SMP.Pendidikan
SMP
merupakan
pendidikan
yang
masih
tergolong
rendah.Tingkat pendidikan erat kaitannya
dengan tingkat pengetahuan seseorang.Hal
ini menyebabkan ibu hamil masih belum
memiliki pengetahuan yang cukup banyak
termasuk pengetahuan tentang kehamilan dan
persalinan. Menurut Notoatmodjo (2005),
semakin tinggi pendidikan seseorang maka
semakin tinggi pula tingkat pengetahuannya.
Tingkat pendidikan yang lebih tinggi juga
akan
memudahkan
seseorang
untuk
menyerap
informasi
dan
mengimplementasikan dalam perilaku dan
gaya hidup sehari-hari khususnya dalam
masalah kesehatan. Kurangnya pengetahuan
ibu hamil tentang proses persalinan
menyebabkan ibu hamil memiliki pikiran
atau persepsi yang kurang baik tentang
persalinan sehingga menyebabkan ibu hamil
cemas.
Tabel 4 menunjukkan bahwa
sebagian besar ibu hamil memiliki 2 anak.Hal
ini berarti ibu hamil telah memiliki
pengalaman melahirkan. Menurut Hanifa
(2006) menyebutkan bahwa semakin banyak
paritas maka semakin banyak pula
mendapatkan pengalaman dan pengetahuan.
Ibu hamil yang sudah pernah melahirkan
akan merasa lebih siap untuk melahirkan dan
kecemasannya lebih rendah dibandingkan
yang belum pernah melahirkan. Mereka akan
lebih siap dalam menghadapi persalinan
karena sudah banyak informasi yang didapat
dari kehamilan dan persalinan yang lalu.
Akan tetapi ibu hamil yang mempunyai
pengalaman melahirkan yang buruk,
misalnya persalinan yang lalu dengan
tindakan atau mengalami komplikasi, maka
pada
kehamilannya
sekarang
tingkat
kecemasan dalam menghadapi proses
persalinan dapat lebih tinggi karena khawatir
persalinannya yang sekarang juga mengalami
penyulit.
Pemberian
konseling
persiapan
persalinan merupakan cara untuk mengurangi
tingkat kecemasan menjelang proses
103
Vol. 07, No. 03, Desember 2015
Konseling Persiapan Fisik dan Psikologi untuk Menurunkan Kecemasan Ibu Hamil Menjelang
Persalinan di Desa Balungtawun Kecamatan Sukodadi Kabupaten Lamongan
persalinan karena ibu hamil mendapat
informasi yang objektif dan lengkap dengan
dasar pengetahuan (Manuaba, 2007).
Pemberian konseling persiapan persalinan
dapat memberikan rasa tenang karena ibu
hamil mendapat informasi mengenai proses
persalinan yang nantinya akan terjadi. Hal
yang perlu dilakukan bidan agar ibu hamil
tidak cemas menjelang proses persalinan
adalah melakukan pendekatan interpersonal
pada ibu saat ANC dengan memberikan
konseling. Kegiatan konseling persiapan
persalinan mendorong ibu hamil untuk
mengungkapkan perasaan, pengalaman dan
pendapatnya.Konseling persiapan persalinan
sangat bermanfaat untuk ibu hamil karena ibu
hamil bisa saling berdiskusi dan mampu
mengungkapkan segala macam perasaan,
emosi
atau
pikiran-pikiran
yang
mengganggunya dengan tujuan untuk
membantu melepaskan perasaan takut dan
rasa penasarannya.
Pada saat ibu hamil telah mampu
mengungkapkan semua perasaan yang
mengganggu dan merasa lega, hal tersebutlah
yang mendorong terjadinya perubahan
perilaku. Perubahan tingkah laku dalam
proses konseling adalah perubahan dalam
cara berfikir dan pemahaman, yaitu dari
ketidakmengertian ibu hamil tentang masalah
yang dihadapinya menjadi memahami dan
mengerti masalah. Perubahan tingkah laku
dapat berupa perubahan bentuk fisik, dari
semula datang dalam keadaan pucat dan
gelisah, setelah berlangsungnya proses
konseling berubah menjadi tenang dan wajah
tidak pucat lagi (Rita & Johan, 2009).
Dengan adanya perubahan perilaku dapat
menciptakan kesiapan psikologis ibu
menjelang persalinan. Sehingga, ibu hamil
semakin matang untuk menghadapi proses
persalinan yang selanjutnya akan mendorong
kelancaran pada proses persalinan.
Hasil penelitian ini relevan dengan
hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan
Miftakhul Janah (2013), hasil penelitiannya
menyatakan bahwa ada perbedaan kecemasan
dalam menghadapi persalinan sebelum dan
sesudah
penyuluhan
yakni
sebelum
penyuluhan didapatkan hampir setengan
responden memiliki kecemasan berat
sebanyak 11 responden (35,5%) sebaliknya
setelah
penyuluhan
hampir
setengah
responden memiliki kecemasan ringan yaitu
14 responden (45,2%) dan tidak ada
SURYA
responden yang memiliki kecemasan berat.
Hal tersebut menunjukkan bahwa pemberian
informasi menjelang proses persalinan
terbukti efektif untuk menurunkan tingkat
kecemasan yang dialami oleh ibu hamil
trimester tiga.
PENUTUP
1. Kesimpulan
Dari hasil analisa dan pembahasan
penelitian yang mengacu pada tujuan
penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa :
1) Rerata skor
kecemasan ibu hamil
trimester tiga sebelum diberikan konseling
persiapan persalinan adalah 18,57
(kecemasan tingkat sedang)
2) Rerata skor
kecemasan ibu hamil
trimester tiga setelah diberikan konseling
persiapan
persalinan
adalah
12,57(kecemasan tingkat ringan)
3) Konseling persiapan persalinan (fisik dan
psikologis) efektif menurunkan tingkat
kecemasan ibu hamil menjelang proses
persalinan
di
Desa
Balungtawun
Kecamatan
Sukodadi
Kabupaten
Lamongan.
2. Saran
Hasil penelitian ini dapat digunakan :
1) Bagi Akademis
Sebagai sumber ilmu pengetahuan tentang
konseling persiapan persalinan dan
kecemasan pada ibu hamil menjelang
proses persalinan.
2) Bagi Institusi PelayananKesehatan dan
Profesi Kebidanan
Dapat dijadikan sebagai bahan untuk
mengembangkan
rencana
asuhan
kebidanan pada ibu hamil trimester akhir
dalam memberikan konseling tentang
persiapan persalinan untuk mengurangi
kecemasan. Konseling tidak hanya
ditujukan kepada ibu hamil saja, tetapi
juga melibatkan keluarga.
3) Bagi Penulis Selanjutnya
Disarankan untuk meneliti tentang faktor
lain yang dapat menurunkan kecemasan
ibu hamil dalam menghadapi persalinan.
DAFTAR PUSTAKA
Amalia. 2009. Kecemasan Ibu Menanti
Persalinan, http:www.titianamalia.
104
Vol. 07, No. 03, Desember 2015
Konseling Persiapan Fisik dan Psikologi untuk Menurunkan Kecemasan Ibu Hamil Menjelang
Persalinan di Desa Balungtawun Kecamatan Sukodadi Kabupaten Lamongan
wordpress.com.Diakses Tanggal :
22 Oktober 2014.
Arikunto,
Bobak.
Suharsimi. 2006. Prosedur
Penelitian
Suatu
Pendidikan
Praktek. Jakarta : PT Rineka Cipta
2004. Keperawatan
Jakarta : EGC
Maternitas.
Budiman. 2011. Penelitian Kesehatan Buku
Pertama.Bandung : PT Refika
Aditama
Feist. 2010.
Teori Kepribadian (Edisi
ketujuh).Jakarta
:
Salemba
Humanika.
Gunarsah, Singgih
Perawatan.
Mulia.
D. 2008.Psikologi
Jakarta : Gunung
Hanifa. 2006. Pengawasan Wanita Hamil
Dalam Ilmu Kebidanan Edisi 3.
Jakarta: YBPSP
Hawari, Dadang. 2008. Manajemen Stres
Cemas dan Depresi.Jakarta : FK
Universitas Indonesia.
Henderson, Christine. 2005. Buku Ajar
Konsep Kebidanan. Jakarta : EGC
Herawati. 2009. Psikologi Perkembangan III.
Bandung : PGTK UPI
Hidayat, A.Aziz Alimul. 2007. Metode
Penelitian Keperawatan dan Teknik
Analisa Data.Jakarta : Salemba
Medika
. 2009. Metode
Penelitian Keperawatan dan Teknik
Analisa Data.Jakarta : Salemba
Medika
. 2010. Metode
Penelitian Keperawatan dan Teknik
Analisa Data.Jakarta : Salemba
Medika
Kusmiran, Eny. 2011. Kesehatan Reproduksi
Remaja Dan Wanita. Jakarta :
Salemba Medika.
Kusmiyati, Yuni, dkk. 2009. Perawatan Ibu
Hamil. Yogyakarta : Fitramaya.
Miftakhul,
Janah.
2013.Pengaruh
Penyuluhan Persiapan Persalinan
TerhadapTingkat
Kecemasan
Primigravida
Dalam
MenghadapiPersalinan (Wilayah
Kerja
Puskesmas
Badas
KabupatenKediri) Tahun 2013.
Karya Tulis Ilmiah STIKes Bhakti
Mulia Pare Kediri.
Myles. 2009. Buku Ajar Bidan, Cetakan 1.
Jakarta : EGC
Notoatmodjo, Soekidjo. 2005. Promosi
Kesehatan
Teori
dan
Aplikasi.Jakarta : PT Rineka Cipta
.
2010.
Ilmu
Perilaku Kesehatan. Jakarta : PT
Rineka Cipta
Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan
Metodelogi
Penelitian Ilmu
Keperawatan. Jakarta : Salemba
Medika
Rita & Tri Johan. 2009. Komunikasi dan
Konseling
Dalam
Kebidanan.Jakarta
:
Salemba
Medika
Stuart,
Gail W. 2006. Buku Saku
Keperawatan Jiwa Edisi 5. Jakarta :
EGC.
Taufiq, Muhammad Izzuddin. 2006. Panduan
Lengkap Dan Praktis Psikologi
Islam.Jakarta : Gema Insani Press.
Manuaba, Ida Bagus Gde. 2007. Pengantar
Kuliah Obstetri. Jakarta : EGC.
SURYA
105
Vol. 07, No. 03, Desember 2015
Download