perbedaan keterampilan proses sains antara siswa

advertisement
PERBEDAAN KETERAMPILAN PROSES SAINS ANTARA
SISWA YANG MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN
INKUIRI TERSTRUKTUR DENGAN SISWA YANG
MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI
TERBIMBING PADA KONSEP FOTOSINTESIS
(Kuasi Eksperimen di MTs. Nurul Falah Sangiang Kota Tangerang)
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi
Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
Annis Novitsania
NIM 108016100037
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF
HIDAYATULLAH
JAKARTA
2013
ABSTRAK
Annis Novitsania, 108016100037, “Perbedaan Keterampilan Proses Sains
Antara Siswa Yang Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri Terstruktur
Dengan Siswa Yang Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
Pada Konsep Fotosintesis”, Skripsi, Program Studi Pendidikan Biologi,
Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan keterampilan proses
sains antara siswa yang menggunakan model pembelajaran inkuiri terstruktur
dengan siswa yang menggunakan model pembelajaran inkuri terbimbing pada
konsep fotosintesis. Penelitian ini di MTs. Nurul Falah Tangerang pada bulan
Februari 2013. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment
dengan desain pretest-posttest control group design. Pengambilan sampel
dilakukan dengan menggunakan teknik random sampling. Sampel penelitian
masing-masing berjumlah 31 siswa untuk kelompok eksperimen I dan kelompok
II. Pengambilan data menggunakan instrumen berupa tes keterampilan proses
sains dan lembar observasi. Analisis data menggunakan uji-t, data hasil
perhitungan perbedaan rata-rata kedua kelompok diperoleh nilai t-hitung sebesar
3,05, sedangkan t-tabel sebesar 2,00. Sehingga hipotesis alternatif (Ha) yang
menyatakan bahwa keterampilan proses sains pada siswa yang menggunakan
model pembelajaran inkuiri terstruktur lebih tinggi dari pada siswa yang
menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing, diterima.
Kata kunci : Keterampilan Proses Sains, Inkuiri Terstruktur, Inkuiri Terbimbing
i
ABSTRACT
Annis Novitsania, 108016100037, “The Differences Between Students Who Use
Structured Inquiry Learning Model and Who Use Guided Inquiry Learning
Model on Science Process Skill”, Skripsi, Program Study of Biology, Science
Education Departement, Faculty of Tarbiya and Teaching Science of State
Islamic University of Syarif Hidayatullah Jakarta.
The research aims to know are there any differences between students who
use structured inquiry learning model and who use guided inquiry learning model
on science process skill. This research has been made at MTs. Nurul Falah
Tangerang in February 2013. The writer used quasi experiment as the method
with pretest-posttest control group design. The sample was taken by using random
sampling technique. The amount of the research sample was 31 students for the
experiment group I and experiment group II. The writer took the data by using
instrument which was science process skill test and observation sheets. The writer
used t-test as data analysis, from the result of calculating differentiation mean
data between the two group, obtained the value of t-count was equal to 3,05,
while t-table is equal 2,00. It means that alternative hyphotesis (Ha), which told
the students who use structured inquiry model learning higher than who use
guided inquiry model learning on science process skill has been accepted.
Keyword : Science Process Skill, Structured Inquiry Learning Model, Guided
Inquiry Learning Model
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
kenikmatan, kesabaran dan ketabahan hingga pada akhirnya penulis dapat
menyelesaikan penulisan karya ilmiah berupa skripsi dengan judul “Perbedaan
Keterampilan Proses Sains Antara Siswa Yang Menggunakan Model
Pembelajaran Inkuiri Terstruktur Dengan Siswa Yang Menggunakan Model
Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Pada Konsep Fotosintesis”. Skripsi ini
ditujukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar sarjana Strata I (S1)
pada Program Studi Pendidikan Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan
Alam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Dengan segala daya dan upaya, penulis berusaha menyelesaikan penulisan
skripsi ini dengan sebaik-baiknya. Namun, penulis tidak menutup diri untuk
menerima kritik dan saran dari berbagai pihak demi kesempurnaan penulisan
skripsi ini.
Penulis menyadari bahawa penyusunan skripsi ini tidak mungkin
terlaksana jika tidak ada bantuan, bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu dalam kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih
kepada Bapak/Ibu:
1. Nurlena Rifa’I, M.A. Ph.D., Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Baiq Hana Susanti, M.Sc., Ketua Jurusan Pendidikan IPA Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Dr. Zulfiani, M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Biologi dan sebagai
dosen pembimbing I, serta Nengsih Juanengsih, M.Pd., sebagai dosen
pembimbing II, yang telah memberikan waktu, tenaga, pikiran dan motivasi
dalam membimbing penulis dalam penyusunan skripsi ini.
4. Hj. Nashriyah, S.Pd.I selaku Kepala Sekolah MTs. Nurul Falah Sangiang
Kec.Priuk Kota Tangerang, Puji Astuti, S.Si selaku guru Biologi, Dini
Ulfayanti, S.Pd.I, dan para guru MTs. Nurul Falah Sangiang Kec.Priuk Kota
iii
Tangerang yang telah memberikan izin untuk melaksanakan penelitian di
sekolah tersebut.
5. Kedua orang tua, Achmad Sofyan dan Lili Soliha, kakak Dhiny, adik Alfi, dan
seluruh keluarga yang telah memberikan do’a dan motivasi kepada penulis.
6. Teman-teman tercinta, Lya, Oca, Eva, Tifa, Ait, Uwi, Santi, Muti, dan Aufa
yang telah memberikan motivasi dan kenangan terindah selama menjalankan
perkuliahan sampai terselesainya skripsi ini..
7. Teman-teman mahasiswa Progran Studi Pendidikan Biologi 2008, irfan, tika,
affan, indar, udin, nurma, iha, dll., yang telah memberikan ide dan motivasi
selama penyelesaian skripsi ini.
8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu selama penulisan
skripsi ini.
Besar harapan penulis agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis
sendiri dalam perbendaharaan pengetahuan dan bagi para pembaca.
Jakarta, Juni 2013
Annis Novitsania
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK ......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ....................................................................................... iii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... v
DAFTAR TABEL ............................................................................................. vii
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1
B. Identifikasi Masalah .................................................................... 4
C. Pembatasan Masalah ................................................................... 5
D. Rumusan Masalah ....................................................................... 5
E. Tujuan Penelitian ........................................................................ 5
F. Kegunaan Penelitian.................................................................... 5
BAB II
DESKRIPSI TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoretik ....................................................................... 6
1. Keterampilan Proses Sains ( KPS ) ....................................... 6
2. Model Pembelajaran Inkuiri ................................................. 14
3. Model Pembelajaran Inkuiri Terstruktur............................... 21
4. Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing ............................. 24
5. Lembar Kerja Siswa ( LKS ) ................................................ 26
6. Konsep Fotosintesis ............................................................. 32
B. Hasil Penelitian yang Relevan .................................................... 35
C. Kerangka Berpikir ....................................................................... 36
D. Hipotesis Penelitian..................................................................... 37
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................... 38
B. Metode dan Desain Penelitian..................................................... 38
C. Populasi dan Sampel ................................................................... 39
v
D. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 39
E. Uji Coba Instrumen Penelitian .................................................... 42
F. Kontrol Terhadap Validitas Internal ........................................... 47
G. Teknik Analisis Data ................................................................... 48
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ........................................................................... 53
1. Hasil Pretest Keterampilan Proses Sains ( KPS ) ................. 53
2. Hasil Posttest Keterampilan Proses Sains ( KPS ) ................ 54
3. Hasil N-gain Keterampilan Proses Sains (KPS) ................... 56
4. Hasil Penilaian Lembar Kerja Siswa ( LKS ) ....................... 57
5. Hasil Observasi ..................................................................... 58
B. Analisis Data ............................................................................... 59
1. Uji Prasyarat Analisis Data ................................................... 59
a. Uji Normalitas Data ........................................................ 59
b. Uji Homogenitas
60
2. Uji Hipotesis ......................................................................... 60
C. Pembahasan ................................................................................. 62
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ................................................................................. 65
B. Saran ............................................................................................ 65
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 66
LAMPIRAN
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1
Tahapan Model Pembelajaran Inkuiri Terstruktur .......................... 23
Tabel 2.2
Tahapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing ......................... 25
Tabel 3.1
Pretest-Posttest Control Group Design ........................................... 39
Tabel 3.2
Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 40
Tabel 3.3
Kisi-kisi Keterampilan Proses Sains ................................................ 40
Tabel 3.4
Kriteria Validitas butir Soal ............................................................. 43
Tabel 3.5
Hasil Uji Validitas Instrument ......................................................... 44
Tabel 3.6
Kriteria Reliabilitas butir Soal ......................................................... 44
Tabel 3.7
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen ....................................................... 45
Tabel 3.8
Kriteria Tingkat Kesukaran .............................................................. 46
Tabel 3.9
Hasil Uji Taraf Kesukaran Instrumen .............................................. 46
Tabel 3.10 Kriteria Daya Beda ........................................................................... 47
Tabel 3.11 Kategori Keterampilan Proses Sains ................................................ 52
Tabel 4.1
Hasil Pretest Keterampilan Proses Sains ......................................... 53
Tabel 4.2
Persentase Ketercapaian Pretest Aspek KPS ................................... 54
Tabel 4.3
Hasil Posttest Keterampilan Proses Sains ........................................ 54
Tabel 4.4
Persentase Keterampilan Proses Sains ............................................. 55
Tabel 4.5
N-gain Keterampilan Proses Sains ................................................... 56
Tabel 4.6
Penilaian Lembar Kerja Siswa ......................................................... 57
Tabel 4.7
Persentase Hasil Observasi KPS Siswa............................................ 58
Tabel 4.8
Uji Normalitas Pretest dan Posttest ................................................. 59
Tabel 4.9
Uji Homogenitas Pretest dan Posttest.............................................. 60
Tabel 4.10 Uji Hipotesis Prettest ....................................................................... 61
Tabel 4.11 Uji Hipotesis Posttest ....................................................................... 61
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelompok Eksperimen I ........ 69
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelompok Eksperimen II ....... 81
Lampiran 3 Lembar Kerja Siswa Kelompok Eksperimen I ................................. 93
Lampiran 4 Lembar Kerja Siswa Kelompok Eksperimen II ............................... 101
Lampiran 5 Lembar Observasi ............................................................................ 109
Lampiran 6 Kisi-Kisi Instrumen Tes KPS ........................................................... 113
Lampiran 7 Uji Validasi Instrumen Tes KPS ...................................................... 119
Lampiran 8 Hasil Anates Uji Validasi Instrumen Tes KPS ................................. 124
Lampiran 9 Instrumen Tes KPS ........................................................................... 127
Lampiran 10 Jawaban dan Pedoman Penilaian Instrumen Tes KPS ..................... 132
Lampiran 11 Data Skor Pretest Kelompok Eksperimen I ..................................... 143
Lampiran 12 Data Skor Pretest Kelompok Eksperimen II .................................... 147
Lampiran 13 Data Skor Posttest Kelompok Eksperimen I .................................... 151
Lampiran 14 Data Skor Posttest Kelompok Eksperimen II .................................. 155
Lampiran 15 Analisis Persentase KPS Pretest Kelompok Eksperimen I .............. 159
Lampiran 16 Analisis Persentase KPS Pretest Kelompok Eksperimen II............. 161
Lampiran 17 Analisis Persentase KPS Posttest Kelompok Eksperimen I............. 163
Lampiran 18 Analisis Persentase KPS Posttest Kelompok Eksperimen II ........... 165
Lampiran 19 Analisis N-gain ................................................................................. 167
Lampiran 20 Rubrik Penilaian LKS ...................................................................... 168
Lampiran 21 Hasil Penilaian Lembar Kerja Siswa ( LKS ) .................................. 176
Lampiran 22 Hasil Observasi ................................................................................ 177
Lampiran 23 Uji Normalitas .................................................................................. 179
Lampiran 24 Uji Homogenitas .............................................................................. 184
Lampiran 25 Uji Hipotesis ..................................................................................... 186
Lampiran 26 Uji Referensi .................................................................................... 190
Lampiran 27 Gambar Kegiatan Penelitian............................................................. 197
Lampiran 27 Surat Permohonan Ijin Penelitian ..................................................... 199
Lampiran 28 Surat Keterangan .............................................................................. 200
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan aspek yang paling penting dalam suatu negara,
karena melalui pendidikan tercipta subjek-subjek (manusia) yang mampu
mengembangkan negaranya, seperti berpikir kritis, kreatif, dan mampu
menyelesaikan masalah. Hal ini senada dengan definisi pendidikan dalam
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan yang
menyatakan bahwa, “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.”1
Jika suatu negara pendidikannya lemah atau buruk dapat dikatakan bahwa
negara tersebut sulit untuk berkembang bahkan dapat dikatakan negara yang
lemah. Sebaliknya, jika negara tersebut memiliki pendidikan yang baik maka
negara tersebut dapat berkembang dan menjadi negara yang kuat.
Hal tersebut tercermin dalam Undang-Undang Republik Indonesia yang
merupakan dasar pendidikan nasional yang menyebutkan bahwa,
“Pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.”2
Untuk mengemban fungsi tersebut pemerintah menyelenggarakan suatu
sistem pendidikan dengan berpedoman pada suatu kurikulum.
1
Tim Penyusun, Undang-Undang Republik Indonesia No.20 Tahun 2003, (Jakarta:
Direktorat Jenderal Pendidikan Indonesia), h. 2.
2
Ibid., h. 3.
1
2
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu muatan kurikulum
yang wajib dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran pada jenjang pendidikan
dasar dan menengah. IPA merupakan ilmu yang berkaitan dengan cara mencari
tahu tentang alam secara sistematis, bukan hanya penguasaan fakta, konsep,
maupun prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan.3 Pembelajaran
IPA tidak hanya menyampaikan informasi (fakta) dan pemahaman materi namun
juga memeperhatikan pengembangan kemampuan lain, seperti kemampuan
menggunakan peralatan dan menyelesaikan masalah, bahkan sampai pada
pengembangan sikap, apresiasi, dan minat.4
Namun, saat ini kecenderungan pembelajaran IPA hanya sebagai produk,
dan siswa hanya menghapal teori-teori saja. Hal ini diperparah dengan adanya
anggapan bahwa IPA merupakan pelajaran yang sulit sehingga menurunkan
motivasi belajar peserta didik. Selain itu, pembelajaran IPA yang diterapkan di
lapangan cenderung berorientasi pada tes/nilai, padahal hakikat IPA meliputi
empat unsur utama, yaitu sikap, proses, produk, dan aplikasi.5
Melalui pembelajaran IPA dapat dibangun berbagai keterampilan berpikir
tingkat tinggi. Adapun kekuatan pembelajaran IPA untuk membangun
kemampuan berpikir siswa terletak pada kemampuan merumuskan hipotesis, yang
mengacu dikembangkannya berbagai kemampuan berpikir siswa. Kemampuan
berpikir ini kurang dapat dikembangkan pada pembelajaran IPA tanpa eksperimen
atau praktikum, seperti halnya pembelajaran IPA yang ditemukan di sekolahsekolah di Indonesia pada umumnya.6
Berdasarkan penelitian menunjukkan bahwa masih banyak guru yang
enggan melakukan praktikum karena dianggap menyita waktu dan tenaga. Siswa
sekolah menengah mengalami kesulitan dalam mempelajari beberapa konsep
biologi disebabkan konsep tersebut dipandang abstrak oleh siswa. Hasil penelitian
tentang praktik pembelajaran IPA di beberapa kota menunjukkan bahwa kegiatan
3
Trianto, Model Pembelajaran Terpadu, (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007), h. 153.
Amalia Sapriati, “Pengembangan Instrumen Penilaian Praktikum Fotosintesis”, Jurnal
Pendidikan Lembaga Penelitian Universitas Terbuka, 2004, h. 1-2.
5
Trianto, op. cit., h. 154.
6
Susuwi, et al., Analisis Keterampilan Proses Sains SMA Pada Model Pembelajaran
Praktikum D-Ei-Hd”, Jurnal Pengajaran MIPA Vol.14, 2009, h. 3.
4
3
praktikum yang telah dilaksanakan ternyata kurang menggugah proses berpikir
pada siswa.7
Dalam proses pembelajaran IPA dibutuhkan metode pembelajaran yang
tepat dan mampu mengembangkan keterampilan proses sains pada siswa, salah
satunya adalah metode eksperimen yang terangkum dalam model pembelajaran
inkuiri. Menurut hasil penelitian Burak Feyzioglu bahwa terdapat hubungan yang
positif antara keterampilan proses sains dengan kegiatan praktikum.8 Metode
eksperimen merupakan metode mengajar yang menerapkan praktek langsung
untuk menguji atau membuktikan suatu konsep. Metode eksperimen ini
merupakan salah satu kegiatan pada model pembelajaran inkuiri. Inkuiri
merupakan model pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk mengkonstruks sendiri pemahamannya dengan melakukan aktivitas
aktif. Aktivitas aktif yang dimaksud adalah peserta didik melakukan penyelidikan
atau eksperimen.
Menurut Alan Colburn dikutip oleh Zulfiani, model inkuiri dibedakan
menjadi tiga jenis, yaitu Structured Inquiry (Inkuiri Terstruktur), Guided Inquiry
(Inkuiri Terbimbing), dan Open Inquiry (Inkuiri Terbuka).9 Berdasarkan hasil
observasi penulis terhadap penerapan model inkuiri untuk siswa tingkat
SMP/MTs, inkuiri terstruktur dan inkuiri terbimbing yang banyak digunakan
sebagai model pembelajaran. Selain model pembalajaran, bahan ajar juga menjadi
pertimbangan yang penting untuk mengembangkan kemampuan siswa. Dalam
pembelajaran konvensioanal, sering guru menentukan buku teks sebagai satusatunya bahan ajar.10 Model pembelajaran inkuiri membutuhkan bahan ajar untuk
memdukung tercapainya tujuan pembelajaran, yaitu Lembar Kerja Siswa (LKS).
7
Nuryany Rustaman, Strategi Pembelajaran Biologi, (Jakarta: Universitas Terbuka,
2007), h. 98.
8
Burak Feyzioglu, “An Invvestigation of the Relationship between Science Process Skill
with Effienct Laboratory Use and Science Achievement in Chemistry Education”, Journal of
Turkish Science Education, 2009, h. 1.
9
Zulfiani, Tonih Feronika, dan Kinkin Suartini., Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta:
Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009), h. 121.
10
Wina Sanjaya, Perencanaan dan Disain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Kencana
Prenada Media Group, 2010), h. 146.
4
Perbedaan model inkuiri yang diterapkan menyebabkan perbedaan LKS yang
akan digunakan dalam proses pembelajaran.
Fotosintesis merupakan salah satu konsep IPA khususnya biologi yang
memerlukan proses penemuan dalam mempelajarinya. Hal ini tercantum dalam
standar isi, kompetensi dasar pada konsep fotosintesis ini adalah mendeskrisikan
proses perolehan nutrisi dan transformasi energi pada tumbuhan hijau. 11 Namun
pada kenyataanya banyak guru yang mengabaikannya, hanya menerapkan metode
ceramah. Oleh karena itu, model pembelajaran yang tepat pada materi fotosintesis
ini adalah inkuiri. Praktikum fotosintesis dipandang sangat sesuai dengan
kurikulum dan materi pelajaran di kelas, namun kurang layak untuk dikerjakan
siswa secara perorangan karena adanya peralatan dan bahan di sekolah, kapasitas
laboratorium, guru pembimbing, dan waktu yang tersedia.12 Melalui pembelajaran
fotosintesis ini mampu melatih dan mengembangkan keterampilan proses sains
siswa.
Berdasarkan alasan di atas, penulis melakukan penelitian mengenai
pembelajaran fotosintesis dengan membedakan model pembelajaran yang
diterapkan yaitu inkuiri terstruktur dengan inkuiri terbimbing, dengan harapan
mengetahui perbedaan keterampilan proses sains yang akan muncul pada siswa.
Judul dari penelitian ini adalah “Perbedaan keterampilan proses sains antara siswa
yang menggunakan model pembelajaran inkuiri terstruktur dengan siswa yang
menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasakan latar belakang di atas dapat diidentifikasikan masalah-masalah
sebagai berikut :
1. Motivasi siswa untuk belajar IPA biologi masih rendah
2. Kurang tepatnya pemilihan model pembelajaran dalam pelajaran IPA
3. Kurang tepatnya pemilihan bahan ajar yang sesuai guna mencapai tujuan
pembelajaran yang diharapkan
11
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006, (Jakarta: Direktorat
Jenderal Pendidikan Indonesia), h. 381
12
Sapriati, op .cit., h. 9.
5
4. Banyak guru yang mengabaikan keterampilan proses sains siswa di dalam
proses pembelajaran
C. Pembatasan Masalah
Agar penelitian ini menjadi terarah, ruang lingkup masalah yang diteliti
dibatasi pada hal-hal sebagai berikut :
1. Materi yang diteliti dibatasi pada konsep fotosintesis
2. Model pembelajaran yang digunakan adalah inkuiri terstruktur dengan
inkuiri terbimbing
3. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah pengetahuan siswa terhadap
keterampilan proses sains.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas peneliti merumuskan masalah
yaitu, “Apakah keterampilan proses sains siswa yang menggunakan menggunakan
model pembelajaran inkuiri terstruktur lebih tinggi dari pada siswa yang
menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing?”
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu, untuk mengetahui apakah
keterampilan proses sains siswa yang menggunakan model pembelajaran inkuiri
terstruktur lebih tinggi dari pada siswa yang menggunakan model pembelajaran
inkuiri terbimbing.
F. Kegunaan Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan praktis
sebagai salah satu alternatif dalam upaya perbaikan pembelajaran, antara lain :
1. Bagi siswa : mampu mengembangkan keterampilan proses sains siswa
melalui model pembelajaran inkuiri
2. Bagi guru : mendorong guru untuk mengembangkan keterampilan proses
siswa melalui model pembelajaran inkuiri
BAB II
KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoretik
1. Keterampilan Proses Sains ( KPS )
a. Pengertiaan Keterampilan Proses Sains
Pembelajaran IPA lebih menekankan pada siswa untuk memahami
suatu konsep atau kejadian alam melalui proses mencari tahu dan berbuat.
Keterampilan siswa dalam mencari tahu dan berbuat ini dikenal dengan
keterampilan proses sains atau keterampilan penyelidikan.1
Keterampilan proses sains berkembang pada saat guru memahami
hakikat belajar IPA, yaitu sebagai proses dan produk. IPA merupakan ilmu
yang mempelajari
gejala
alam
yang memerlukan proses
untuk
memahaminya dan menghasilkan produk ilmiah.2 Keterampilan proses
sains dapat dikembangkan melalui pengalaman belajar secara langsung
atau penemuan sendiri. Penemuan merupakan kegiatan inti dari
pembelajaran inkuiri. Dalam pembelajaran inkuiri siswa akan diasah
keterampilan
prosesnya,
tetapi
keterampilan
proses
tidak
dapat
dikembangkan hanya dalam satu kali pembelajaran.
Keterampilan proses melibatkan keterampilan kognitif, manual dan
sosial. Keterampilan kognitif terlibat karena siswa menggunakan pikiran
dalam merumuskan masalah atau menarik kesimpulan. Keterampilan
manual terlibat karena siswa menggunakan alat dan bahan serta
melakukan pengukuran. Keterampilan sosial terlibat karena siswa
melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan cara bekerja sama atau
berkelompok.3
1
Zulfiani, Tonih Feronika, dan Kinkin Suartini., Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta:
Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009), h. 48.
2
Trianto, Model Pembelajaran Terpadu, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2012), h. 141.
3
Nuryani Y. Rustaman, et al. Strategi Belajar dan Mengajar Biologi, (Malang: Penerbit
Universitas Negeri Malang, 2005), h. 78.
6
7
Keterampilan proses sains merupakan kemampuan mendasar yang
dimiliki oleh para ilmuwan yang kemudian terasah dengan adanya
berbagai penyelidikan untuk menemukan suatu fakta dan konsep.4 Senada
dengan Fathiye Karsli dan Cigdem Sahin, bahwa keterampilan proses
sains merupakan bentuk adaptasi dari keterampilan yang digunakan oleh
para ilmuan untuk menyusun pengetahuan, memecahkan suatu masalah,
dan menarik kesimpulan.5
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa keterampilan
proses sains merupakan keterampilan yang dimiliki secara alami oleh
manusia meliputi keterampilan kognitif, manual, dan sosial yang
tercerminkan dalam hakikat pembeljaran IPA yaitu proses dan produk.
Melalui pembelajaran IPA, keterampilan proses sains ini dapat terasah dan
berkembang menjadi seorang ilmuwan.
b. Jenis-Jenis Keterampilan Proses Sains
Menurut Josephy seperti dikutip oleh Susiwi, dkk., kemampuankemampuan yang dikembangkan dalam kegiatan praktikum, yaitu
perencanaan (menuangkan ide-ide yang dapat diuji dan mendesain
penyelidikan), penampilan (memanipulasi, observasi dan pengumpulan
data), interpretasi (pengolahan data, penarikan kesimpulan dan penerapan
konsep), dan komunikasi (melaporkan dan menerima informasi).6
Keterampilan
proses
yang
dikembangkan
dalam
kegiatan
praktikum meliputi:
a. Observasi
Observasi atau pengamatan meupakan keterampilan sains yang
mendasar. Dalam observasi kita dituntut untuk menggunakan seluruh
4
Conny R Semiawan, et al., Pendekatan Keterampilan Proses, (Jakarta: PT Gramedia,
1992), h. 17
5
Fethiye Karsli dan Cigdem Sahin, “Developing Worksheet Based on Science Process
Skills:Factors Affecting Solubility”, Asia-Pasific Forum on Science and Teaching Vol.10, 2009, h.
2.
6
Susiwi, et al., “Analisis Keterampilan Proses Sains Siswa SMA Pada Model
Pembelajaran Praktikum D-Ei-Hd”, Jurnal Pengajaran MIPA Volume 14, 2, 2009, h. 2.
8
indera, untuk melihat, mendengar, merasa, mengecap, dan mencium.
Kegiatan yang berhubungan dengan observasi meliputi penghitungan,
pengukuran, klasifikasi dan hubungan ruang waktu.
b. Pembuatan hipotesis
Hipotesis adalah suatu perkiraan yang beralasan untuk
menerangkan suatu kejadian atau pengamatan tertentu. Dalam kerja
ilmiah, seorang ilmuwan biasanyamembuat hipotesis yang kemudian
diuji melalui eksperimen.
c. Perencanaan penelitian/eksperimen
Eksperimen adalah usaha menguji atau mengetes melalui
penyelidikan praktis. Dalam merencanakan penelitian, kita perlu
menentukan alat dan bahan yang akan digunakan, objek yang akan
diteliti, factor atau variable yang perlu diperhatikan, kriteria
keberhasilan, cara dan langkah kerja, serta bagaimana mencatat dan
mengolah data untuk menarik kesimpulan.
d. Pengendalian variabel
Variabel adalah factor yang berpengaruh. Pengendalian
variabel adalah suatu aktivitas yang dipandang sulit, namun
sebenarnya tidak sesulit seperti yang dibayangkan.Yang penting adalah
bagaimana guru melatih peserta didik untuk mengontrol dan
memperlakukan variabel.
e. Interpretasi data
Interpretasi data artinya menafsirkan data yang sudah
didapatkan. Data yang dikumpulkan melalui observasi, penghitungan,
pengukuran, eksperimen, dapat dicatat atau disajikan dalah bentuk
table, grafik, histogram atau diagram.
f. Inferensi
Guru melatih peserta didik dalam menyusun suatu kesimpulan
sementara dalam proses penelitian yang dilakukan. Pertama-tama data
dikumpulkan, kadang-kadang melalui eksperimen terlebih dahulu, lalu
dibuat kesimpulan sementara berdasarkan informasi yang dimiliki
9
sampai suatu waktu tertentu. Kesimpulan tersebut bukan merupakan
kesimpulan sementara yang dapat diterima sampai pada saat itu.
g. Peramalan
Para ilmuwan sering membuat
ramalan
atau prediksi
berdasarkan hasil observasi, pengukuran, atau penelitian yang
memperlihatkan kecenderungan gejala tertentu.
h. Aplikasi
Guru melatih siswa untuk menerapkan konsep yang telah
dikuasai untuk memecahkan masalah tertentu, atau menjelaskan suatu
peristiwa baru dengan menggunakan konsep yang telah dimiliki.
i. Komunikasi
Setelah menemukan hasil penelitian, kita dituntut untuk
menyampaikannya kepada orang lain. Bentuk komunikasinya berupa
laporan penelitian, membuat paper, jurnal atau dapat dikomunikasikan
secara lisan. 7
Menurut Nuryani Rustaman, aspek-aspek keterampilan proses
sains terdiri dari observasi, klasifikasi, interpretasi, prediksi, mengajukan
pertanyaan, berhipotesis, merencanakan percobaan, menggunakan alat dan
bahan,
menerapkan
konsep,
berkomunikasi,
dan
melaksanakan
percobaan.8
Dalam penelitian ini aspek KPS yang diamati oleh peneliti adalah
observasi, membuat hipotesis, merencanakan percobaan, menggunakan
alat dan bahan, interpretasi, menerapkan konsep, dan berkomunikasi.
Pemilihan aspek ini berdasarkan kesesuaian kemungkinan munculnya KPS
dengan kegiatan praktikum.
7
8
Semiawan, op. cit., h. 17-33.
Rustaman, op. cit. h. 86-87.
10
c. Peranan Keterampilan Proses Sains
Trianto menyebutkan beberapa peranan keterampilan proses
sehingga perlu dilatih dalam pengajaran IPA adalah sebagai berikut:9
1) Membantu siswa belajar mengembangkan pikirannya
2) Memberi kesempatan kepada siswa untuk melakukan penemuan
3) Meningkatkan daya ingat
4) Memberikan kepuasan intrinsik bila anak telah berhasil melakukan
sesuatu
5) Membantu siswa mempelajari konsep-konsep sains
Secara umum peran guru terutama berkaitan dengan pengalaman
mereka membantu siswa mengembangkan keterampilan proses sains.
Menurut Hallen seperti dikutip oleh Nuryani sedikitnya terdapat lima
aspek yang perlu diperhatikan oleh guru dalam berperan mengembangkan
keterampilan proses sains.
1) Memberikan kesempatan untuk menggunakan keterampilan proses
dalam melakukan eksplorasi materi dan fenomena.
2) Memberi kesempatan untuk berdiskusi dalam kelompok-kelompok
kecil dan diskusi kelas.
3) Mendengarkan pembicaraan siswa dan mempelajari produk mereka
untuk menemukan proses yang diperlukan untuk membentuk
gagasan mereka.
4) Mendorong siswa mengulas (review) secara kritis tentang
bagaimana kegiatan mereka telah dilakukan.
5) Memberikan
keterampilan,
teknik
atau
khususnya
strategi
ketepatan
untuk
dalam
meningkatkan
observasi
dan
pengukuran misalnya, atau teknik-teknik yang perlu rinci
dikembangkan dalam berkomunikasi. 10
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, bahwa keterampilan proses
sains ini merupakan kemampuan dasar yang dimiliki oleh para ilmuwan,
9
Trianto, op. cit., h. 148.
Rustaman, op.cit. h. 82.
10
11
sehingga dengan melatih keterampilan proses sains ini pada siswa dapat
menciptakan siswa yang kritis, terampil, kreatif dan inovatif.
d. Keterampilan Proses Sains dan Indikatornya
Untuk mempermudah dalam membuat instrumen, diperlukan
indikator pada setiap aspek keterampilan proses sains, yaitu:
a. Observasi
 Menggunakan sebanyak mungkin indera
 Mengumpulkan atau menggunakan fakta yang relevan
b. Klasifikasi
 Mencatat setiap pengamatan secara terpisah
 Mencari perbedaan dan persamaan
 Mengontraskan ciri-ciri
 Membandingkan
 Mencari dasar pengelompokkan atau penggolongan
 Menghubungkan hasil-hasil pengamatan
c. Menafsirkan/Interpretasi
 Menghubungkan hasil-hasil pengamatan
 Menemukan pola dalam suatu seri pengamatan
 Menyimpulkan
d. Meramalkan/Prediksi
 Menggunakan pola-pola hasil pengamatan
 Mengemukakan apa yang mungkin terjadi pada keadaan yang
belum diamati
e. Mengajukan Pertanyaan
 Bertanya apa, bagaimana dan mengapa
 Bertanya untuk meminta penjelasan
 Mengajukan pertanyaan yang berlatar belakang hipotesis
f. Berhipotesis
 Mengetahui bahwa ada lebih dari satu kemungkinan penjelasan
dari suatu kejadian
12
 Menyadari bahwa suatu penjelasan perlu diuji kebenarannya
dengan memperoleh bukti lebih banyak atau melakukan cara
pemecahan masalah
g. Merencanakan Percobaan
 Menentukan alat/bahan/sumber yang akan digunakan
 Menentukan variabel/faktor penentu
 Menentukan apa yang akan diukur, diamati dan dicatat
 Menentukan apa yang akan dilaksanakan berupa langkah kerja
h. Menggunakan Alat/Bahan
 Memakai alat/bahan
 Mengetahui alasan mengapa menggunakan alat/bahan
 Mengetahui bagaimana menggunakan alat/bahan
i. Menerapkan Konsep
a) Menerapkan konsep yang telah dipelajari dalam situasi baru
b) Menggunakan konsep pada pengalaman baru untuk menjelaskan
apa yang sedang terjadi
j. Berkomunikasi
 Mengubah bentuk penyajian
 Menggambarkan data empiris hasil percobaan atau pengamatan
dengan grafik atau tabel atau diagram
 Menyusun dan menyampaikan laporan secara sistematis
 Menjelaskan hasil percobaan atau penelitian
 Membaca grafik, tabel atau diagram
 Mendiskusikan hasil kegiatan, suatu masalah atau suatu
peristiwa
11) Melaksanakan percobaan/eksperimentasi
a) Mengumpulkan data melalui percobaan
b) Membuat pola-pola berdasarkan hasil percobaan11
11
Ibid., h. 86-87
13
d. Pengukuran Keterampilan Proses Sains
Pengukuran keterampilan proses sains tidak seperti pengukuran
pengetahuan konsep pada umumnya. Untuk mengevaluasi keterampilan
proses perlu adanya kajian mengenai karakteristik butir soal keterampilan
proses sains, penyusunan butir soal keterampilan proses sains, dan
pemberian skor butir soal keterampilan proses sains.
Secara umum butir soal keterampilan proses harus mengandung
beberapa karakteristik, yaitu konsep yang sudah dipelajari siswa, informasi
yang harus diolah oleh siswa (gambar, grafik, diagram atau data dalam
tabel), dan satu soal hanya mengandung satu aspek saja.
Secara khusus satiap butir soal keterampilan proses harus
mengandung satu aspek keterampilan proses sains yang akan diukur.
 Observasi
Soal pada keterampilan ini harus dari objek atau peristiwa
sesungguhnya.
 Interpretasi
Soal menyajikan sejumlah data untuk memperlihatkan pola
yang harus diinterpretasikan.
 Klasifikasi
Soal memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencari
atau menemukan persamaan dan perbedaan, atau diberikan kriteria
tertentu untuk melakukan pengelompokan atau ditentukan jumlah
kelompok yang harus terbentuk.
 Prediksi
Soal harus jelas pola atau kecenderungan untuk dapat
mengajukan dugaan atau ramalan.
 Berkomunikasi
Soal harus ada suatu bentuk penyajian tertentu untuk diubah
ke bentuk penyajian lainnya, misalnya bentuk tabel ke bentuk grafik.
 Berhipotesis
Soal mengandung pernyataan atau cara kerja untuk menguji
atau membuktikan suatu kejadian, sehingga memberikan kesempatan
kepada siswa untuk merumuskan dugaan atau jawaban sementara.
 Merencanakan percobaan atau penyelidikan
Soal memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mengusulkan gagasan berkenaan dengan alat/bahan yang akan
digunakan, urutan prosedur yang harus ditempuh dan menentukan
variabel.
14
 Menerapkan konsep atau prinsip
Soal memuat konsep/prinsip yang akan diterapkan tanpa
menyebutkan nama konsepnya.
 Mengajukan pertanyaan
Soal harus memunculkan sesuatu yang mengherankan, tidak
biasa atau kontradiktif agar siswa termotivasi untuk bertanya. 12
Penyusunan butir soal keterampilan proses sains menuntut
penguasaan dan pengembangan masing-masing jenis keterampilan proses
sainsnya. Pilih salah satu materi yang dijadikan konteks dalam
mengembangkan keterampilan proses sains. Keterampilan yang akan
diukur disajikan dengan sejumlah informasi yang perlu diolah. Setelah itu
siapkan pertanyaan atau perintah yang dimaksudkan untuk memperoleh
respon atau jawaban yang diharapkan.
Dalam penelitian ini, butir soal keterampilan sains yang digunakan
dalam bentuk essay dengan skor yang berbeda-beda setiap aspeknya
disesuaikan dengan tingkatan kognitif dan kesulitan dari setiap aspek
keterampilan proses sains.
2. Model Pembelajaran Inkuiri
a. Pengertian Model Inkuiri
Model berarti contoh, acuan atau ragam sesuatu yang akan dibuat
atau yang dihasilkan. Model pembelajaran berarti acuan pembelajaran
yang dilaksanakan berdasarkan pola-pola pembelajaran tertentu secara
sistematis.13 Model merupakan pola umum perilaku pembelajaran untuk
mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.14 Model pembelajaran
merupakan pilihan bagi para guru agar proses belajar mengajar di kelas
lebih efektif, efisien, dan mencapai kompetensi yang diharapkan.
12
Ibid, h. 163.
La Iru dan La Ode Arihi, Analisis Penerapan Pendekatan, Metode, Strategi dan ModelModel Pembelajaran, (Yogyakarta: Multi Presindo, 2012), h. 6.
14
Rusman, Model-Model Pembejaran Mengembangkan Profesionalisme Guru, (Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada, 2011), h. 133.
13
15
Inkuiri merupakan proses pembelajaran didasarkan pada pencarian
dan penemuan melalui proses berpikir secara sistematis.15 Siswa dituntut
untuk mencari dan menemukan konsep materi ajar dengan sendiri melalui
kegiatan penyelidikan.
Inkuiri dapat dikatakan sebagai proses discovery yang digunakan
lebih dalam karena proses inkuiri mengandung proses-proses yang lebih
tinggi tingkatannya dan bersifat student centered.16 Proses yang lebih
tinggi tingkatanya seperti merumuskan masalah, merancang eksperimen,
melakukan eksperimen, mengumpulkan dan menganalisis data, dan
menarik kesimpulan.
Inkuiri merupakan serangkaian kegiatan pembelajaran yang
menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari
dan menemukan sendiri jawaban yang sudah pasti dari suatu masalah yang
dipertanyakan.17
Menurut Jerome Brumer dalam Trianto, bahwa siswa hendaknya
belajar melalui partisipasi secara aktif dengan konsep-konsep dan prinsipprinsip agar siswa memperoleh pengalaman dan melakukan eksperimen
yang mengizinkan mereka untuk menemukan prinsip-prinsip itu sendiri.18
Belajar penemuan merupakan cara belajar yang akan memberikan hasil
yang terbaik. Selain itu, dilihat dari segi kepuasan secara emosional,
sesuatu hasil menemukan sendiri nilai kepuasan lebih tinggi dibandingkan
dengan hasil pemberian. Salah satu model pembelajaran penemuan ini
adalah inkuiri.
Salah satu prinsip dari model pembelajaran inkuiri adalah
memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengkonstruks sendiri
15
Wina Sanjaya, Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi,
(Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011), h. 119.
16
Iru, op. cit., h. 14.
17
Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2008), h.
191.
18
Trianto, Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, (Surabaya:
Prestasi Pustaka, 2007), h. 26.
16
pemahamannya dengan melakukan aktivitas aktif dalam pembelajaran.19
Aktivitas aktif yang dimaksud adalah eksperimen. Eksperimen merupakan
suatu metode pembelajaran yang bertujuan untuk menyelidiki dan
membuktikan kebenaran suatu teori. Kegiatan eksperimen ini merupakan
bentuk pelatihan bagi siswa untuk memecahkan suatu masalah. Selain itu
siswa pun dilatih untuk menjadi seorang ilmuan atau sainstis, sehingga
keterampilan proses sains siswa pun akan berkembang.
Hasil penelitian Schlenker dikutip oleh Trianto, bahwa latihan
inkuiri dapat meningkatkan pemahaman sains, produktif dalam berpikir
kreatif, dan siswa menjadi terampil dalam memperoleh dan menganalisis
informasi.20 Keterampilan yang dikembangkan dalam pembelajaran inkuiri
yaitu merumuskan masalah atau mengajukan pertanyaan, merumuskan
hipotesis, mengumpulkan data, menganalisis data, dan membuat
kesimpulan. Semua keterampilan tersebut merupakan bagian keterampilan
proses sains.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa model
inkuiri merupakan model pembelajaran yang melibat siswa aktif
menemukan pengetahuan atau pemahaman melalui kegiatan praktikum
atau eksperimen, materi yang disajikan biasanya berupa pengujian suatu
prinsip. Tujuan utama dari inkuiri adalah untuk mengembangkan
keterampilan intelektual, berpikir kritis, mampu memecahkan masalah
secara ilmiah, dan untuk mengembangkan keterampilan proses sains
siswa.
b. Jenis-Jenis Model Pembelajaran Inkuiri
Menurut Rustaman, dkk. model pembelajaran inkuiri tebagi atas
inkuiri terpimpin (guided inquiry), dan inkuiri bebas atau terbuka (openended inquiry). Perbedaan kedua jenis inkuiri ini hanyalah pada siapa yang
mengajukan pertanyaan dan tujuan dari pembelajaran dan subjek yang
19
Zulfiani, op.cit., h. 119.
Trianto, op.cit., h. 136
20
17
dikenakan model pembelajaran ini.21 Peran guru dalam inkuiri terpimpin
adalah membimbing siswa dalam melakukan penyelidikan, sedangkan
peran guru dalam inkuiri bebas hanyalah memfasilitasi siswa dalam
melakukan penyelidikan.
Menurut Alan Colburn dikutip oleh Zulfiani, pendekatan inkuiri
dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:
1) Structured Inquiry (Inkuiri Terstruktur)
Dalam
inkuiri
terstruktur,
siswa
akan
mengadakan
penyelidikan dan penemuan yang berdasarkan pada pertanyaan dan
prosedur yang disediakan guru.
2) Guided Inquiry (Inkuiri Terbimbing)
Meskipun siswa melakukan penyelidikan yang berdasarkan
pada pertanyaan yang diajukan guru, tetapi siswa yang menentukan
prosedur penyelidikannya.
3) Open Inquiry (Inkuiri Terbuka)
Dalam
inkuiri
terbuka,
siswa
melakukan
penyelidikan
berdasarkan pada pertanyaan dan prosedur yang mereka bentuk. 22
Menurut La Iru dan La Ode, inkuiri dapat dibedakan menjadi tiga
macam, yaitu:
1) Free inquiry
Siswa memiliki kebebasan dalam menetapkan tujuan isi dan
cara belajar, guru hanya mengawasi pelaksanaannya.
2) Modified free inquiry
Siswa tidak bebas sepenuhnya menetapkan tujuan isi dan cara
belajar, karena dalam beberapa hal siswa mendapatkan pengarahan dan
pengawasan dari guru.
3) Guided inquiry
Kebebasan siswa semakin berkurang, dengan kata lain peran
guru semakin besar.23
21
22
Rustaman, Strategi Belajar Mengajar Biologi, op. cit., h. 95
Zulfiani, op. cit., h. 121.
18
c. Tahapan Pembelajaran Inkuiri
Terdapat lima tahapan yang ditempuh dalam melaksanakan
pendekatan inkuiri, yaitu merumuskan masalah untuk dipecahkan siswa,
menetapkan jawaban sementara atau lebih dikenal dengan istilah hipotesis,
siswa mencari informasi, data dan fakta yang diperlukan untuk menjawab
permasalahan atau hipotesis, menarik kesimpulan atau generalisasi, dan
mengaplikasikan kesimpulan atau generalisasi dalam situasi baru.24
d. Karakteristik Inkuiri
Menurut Hinrichsen dan Jarrett dikutip oleh Zulfiaani, terdapat
empat karakter inkuiri, yaitu:25
1) Koneksi : siswa mengajukan pertanyaan, observasi, dan diskusi
2) Desain : siswa aktif mendiskusikan prosedur, persiapan materi,
menentukan variabel dan melakukan pengukuran
3) Investigasi : siswa melakukan melakukan penelitian, dan
mempresentasikan data
4) Membangun pengetahuan : siswa mengaplikasikan pemahamannya
pada situasi baru
Terdapat beberapa kondisi umum yang merupakan syarat agar
kegiatan ikuiri dapat berjalan dengan baik bagi siswa, yaitu:
1) Aspek sosial di kelas dan suasana terbuka yang mengundang siswa
berdiskusi
2) Inkuiri berfokus pada hipotesis
3) Penggunaan fakta sebagai evidensi (informasi fakta) 26
Adapun dalam sumber lain menyebutkan terdapat enam syarat
yang harus dipenuhi agar pendekatan inkuiri dapat terlaksana, yaitu:
23
Iru, op. cit., h. 15.
Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran, (Bandung: Alfabeta, 2011), h. 197.
25
Zulfiani, op. cit., h. 122-123.
26
Trianto, op. cit., h. 135
24
19
1) Guru harus terampil memilih persoalan yang relevan untuk
diajukan kepada kelas (persoalan bersumber dari bahan pelajaran
yang menantang siswa/problematik)
2) Guru harus terampil menumbuhkan motivasi belajar siswa dan
menciptakan situasi belajar yang menyenangkan
3) Adanya fasilitas dan sumber belajar yang cukup
4) Adanya kebebasan siswa untuk berpendapat, berkarya, dan
berdiskusi
5) Partipasi setiap siswa dalam setiap kegiatan belajar
6) Guru tidak banyak campur tangan dan intervensi terhadap kegiatan
siswa27
e. Keunggulan dan Kelemahan Inkuiri
Terdapat beberapa keunggulan dalam inkuiri atau metode
eksperimen ini, diantaranya adalah:
1) Dapat membuat siswa lebih percaya atas kebenaran atau
kesimpulan
berdasarkan
percobaannya
sendiri
dari
pada
mengadakan
studi
hanyamenerima kata guruatau buku saja
2) Dapat
mengembangkan
sikap
untuk
eksploratoris tentang sains dan teknologi, suatu sikap dari
seseorang ilmuwan
3) Metode ini didukung oleh asas-asa didaktik modern, seperti siswa
belajar dengan mengalami atau mengamati sendiri suatu proses
atau kejadian, siswa terhindar jauh dari verbalisme, memperkaya
pengalaman dengan hal-hal yang bersifat objektif dan realistis,
mengembangkan sikap berpikir ilmiah, dan hasil belajar akan tahan
lama dan internalisasi. 28
Model inkuiri sering digunakan dalam pembelajaran IPA Biologi,
hal ini didasari dengan pertimbangan sebagai berikut:
27
28
Sagala, loc.cit.
Ibid., h. 221.
20
1) Model pembelajaran ini khusus dirancang hanya untuk mata
pelajaran biologi dan beberapa hasil penelitian telah terbukti dapat
meningkatkan hasil belajar
2) Model pembelajaran inkuiri biologi, memiliki prosedur dan
langkah-langkah yang sistematis sehingga mudah diterapkan guru
3) Model pembelajaran biologi dirancang dengan memandukan
ketepatan strategi pembelajaran dengan cara otak bekerja selam
proses pembelajaran29
Menurut Sahin Pekmez dikutip oleh Burak Feyzioglu menyebutkan
alasan para guru memilih model inkuiri, yaitu:
1) Membantu siswa lebih mudah dalam memahami dan belajar
2) Meningkatkan motivasi siswa di kelas
3) Meningkatkan kemampuan manual siswa
4) Membantu mereka menemukan pengetahuannya sendiri
5) Meningkatkan kemampuan observasi siswa
6) Meningkatkan kemampuan dalam menyelesaikan masalah
7) Siswa belajar bagaimana melakukan eksperimen30
Selain memiliki keunggulan tersebut, model inkuiri mengandung
beberapa kelemahan sebagai berikut:
1) Pelaksanaan metode ini memerlukan berbagai fasilitas peralatan
dan bahan yang tidak selalu mudah diperoleh dan murah
2) Setiap eksperimen tidak selalu memberikan hasil yang diharapkan
karena mungkin ada faktor-faktor tertentu yang berada di luar
jangkauan kemampuan atau pengendalian
3) Sangat menuntut penguasaan perkembangan materi, fasilitas
peralatan dan bahan mutakhir. 31
29
Made Weda, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer, (Jakarta: Bumi Aksara,
2011), h. 66-67.
30
Burak Feyzioglu, An Investigation of the Relationship between Science Process Skills
with Efficient Laboratory Use and Science Achievement in Chemistry Education, Journal of
Turkish Science Education, 3, 2009, h. 2.
31
Sagala, loc. cit.
21
Ada beberapa cara untuk mengatasi kelemahan-kelemahan dari
metode ini, yaitu:
1) Hendaknya guru menerangkan sejelas-jelasnya tentang hasil yang
ingin dicapai sehingga ia mengatahui pertanyaan-pertanyaan yang
perlu dijawab dengan ekspeerimen
2) Hendaknya guru untuk memecahkan masalah dalam eksperimen,
serta bahan-bahan yang diperlukan, variabel yang perlu dikontrol
dan hal-hal yang perlu dicatat
3) Bila perlu, guru membantu siswa untuk memperoleh bahan-bahan
yang diperlukan
4) Guru perlu merangsang siswa agar setelah eksperimen berakhir, ia
membanding-bandingkan hasilnya dengan hasil eksperimen orang
lain dan mendiskusikannya bila ada perbedaan-perbedaan atau
kekeliruan.32
3. Model Pembelajaran Inkuiri Terstruktur
a. Pengertian Model Inkuiri Terstruktur
Inkuiri terstruktur merupakan pendekatan dimana guru melibatkan
siswa dalam kegiatan hands-on untuk melakukan penyelidikan sesuai
dengan prosedur dan konsep, akan tetapi guru tidak memberitahukan siswa
alternatif hasil. Siswa menemukan hubungan antara variabel-variabel atau
disamping itu siswa menyimpulkan data yang telah dikumpulkan.33
Inkuiri terstruktur masih memegang peranan guru dalam
menentukan topik, pertanyaan, bahan dan prosedur. Sedangkan analisis
hasil dan kesimpulan dilakukan oleh siswa. Inkuiri terstruktur menuntut
siswa mengikuti dengan seksama setiap langkah kerja dalam kegiatan
32
Ibid.
Alan Colburn, An Inquiry Primer, California State University.h. 42-43. (http://www.
experientiallearning. ucdavis. edu/module2/el2-60-primer.pdf Diakses Rabu, 16 Juli 2012.
33
22
hands-on yang telah disusun oleh guru melalui lembar kerja siswa (LKS)
jenis guided worksheet activity.34
Inkuiri terstruktur merupakan salah satu pendekatan inkuiri dimana
guru menyediakan tujuan, petunjuk dan prosedur kegiatan tetapi tidak
memberitahukan ahsil. Siswa diharapkan menemukan sendiri hubungan
antar variabel ataupun menggeneralisasikan data. Menurut Zulfiani dalam
tingkatan discovery/structured inquiry tindakan utama guru adalah
mengidentifikasi
permasalahan
dan
proses,
sementara
siswa
mengidentifikasi alternatif hasil.35
Berdasarkan uraian diatas inkuiri terstruktur merupakan salah satu
pendekatan inkuiri yang menyajikan permasalahan, pertanyaan dan
prosedur percobaan untuk menyelesaikan masalah. Masalah dan
pertanyaan mendorong siswa melakukan penyelidikan untuk menemukan
jawabannya. Kegiatan pembelajaran ini adalah mengumpulkan data dari
masalah yang diajukan oleh guru, membuat hipotesis, melakukan
penyelidikan,
menganalisis
hasil,
membuat
kesimpulan,
dan
mengkomunikasikan hasil penyelidikan.
b. Tahapan Model Pembelajaran Inkuiri Terstruktur
Tahap pelaksanaan model pembelajaran inkuiri terstruktur terdiri
dari empat fase, yaitu penyajian masalah, berhipotesis, melakukan
percobaan, mengkomunikasikan hasil percobaan:36
34
Nengsih Juanengsih, Perbandingan Pengaruh Pembelajaran Inkuiri Terbimbing dan
Inkuiri Terstruktur terhadap peningkatan Penguasaan Konsep dan Kemampuan Kerja Ilmiah
Siswa Kelas X pada KOnsep Bioteknologi, (Metamorfosa, Jurnal Pendidikan IPA) Vol.1, h.28.
35
Zulfiani, , h.121.
36
Sri Anggraeni, Hakikat Pembelajaran IPA.Pengajar Jurusan Pendidikan Biologi
FMIPA UPI Bandung.
23
Tabel 2.1 Tahapan Model Pembelajaran Inkuiri Terstruktur
Fase
Menyajikan
pertanyaan atau
masalah
Berhipotesis
Perilaku Guru
Guru membimbing siswa mengidentifikasi
masalah dan masalah dituliskan di papan tulis.
Guru membagi siswa dalam kelompok.
Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk
memberikan pendapat dalam bentuk hipotesis.
Guru membimbing siswa dalam menentukan
hipotesis yang relevan dengan permasalahan dan
memprioritaskan hipotesis mana yang menjadi
prioritas penyelidikan.
Guru membimbing siswa mendapatkan informasi
melalui percobaan
Melakukan
percobaan untuk
memperoleh
informasi
Mengkomunikasikan Guru memberi kesempatan kepada setiap
Hasil Percobaan
kelompok untuk menyampaikan hasil pengolahan
data yang terkumpul
Membuat
Guru membimbing siswa dalam membuat
Kesimpulan
kesimpulan
c. Kelebihan dan Kekurangan Model Inkuiri Terstruktur
Menurut Suryosubroto dalam Henik Ismawati, ada beberapa
kelebihan pemebelajaran inkuiri terstruktur, antara lain:
1) Menerapkan pengetahuan dalam situasi yang berbeda
2) Mendapatkan kemampuan untuk belajar dan menerapkan
materi pengetahuan
3) Mengaitkan pengetahuan baru dengan pengetahuan sehari-hari
4) Memperoleh dan menganalisa informasi menjadi lebih terampil
Model
pembelajaran
inkuiri
terstruktur
juga
memiliki
kelemahan, diantaranya:
1) Diharuskan adanya persiapan mental
2) Pembelajaran ini kurang berhasil dalam kelas yang besar,
misalnya sebagian waktu hilang karena membantu siswa
menemukan teori-teori.
3) Harapan yang ditumpahkan pada strategi ini mungkin
mengecewakan siswa yang sudah biasa dengan perencanaan
24
dan pembelajaran secara tradisional jika guru tidak menguasai
pembelajaran inkuiri terstruktur ini.37
4. Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
a. Pengertian Inkuiri Terbimbing
Menurut Alan pembelajaran inkuiri terbimbing adalah suatu
pembelajaran bersifat investigasi dimana guru hanya memberikan bahan
dan permasalahan untuk diselesaikan. Siswa memutuskan sendiri
bagaimana cara untuk menyelesaikan maslah tersebut.38
Menurut Kuhlthau, Maniotes, dan Caspari, inkuiri yang dibimbing
oleh guru agar siswa mendapat pemahaman yang mendalam dan
pandangan pribadi melalui berbagai seumber informasi yang luas disebut
inkuiri terbimbing (guided inquiry).39
Melalui kegiatan investigasi yang terdiri dari tahapan kegiatan
ilmiah, yaitu membuat hipotesis, merumuskan masalah, melakukan
eksperimen, menganalisis hasil sampai membuat kesimpulan dan
mengkomunikannya, siswa dapat mengkonstruk pengetahuannya melalui
kegiatan eksperimen. Hal ini sesuai dengan Zulfiani bahwa salah satu
prinsip utama inkuiri adalah siswa dapat mengkonstruk sendiri
pemahamannya
dengan
melakukan
aktivitas
aktif
dalam
proses
pembelajaran.40
Berdasarkan pendapat di atas, penulis menyimpulkan bahwa model
inkuiri terbimbing merupakan model pembelajaran yang berfokus dalam
mengkonstruk pengetahuan siswa dengan peranan guru memberikan suatu
permasalahan yang kemudian diselesaikan oleh siswa melalui kegiatan
eksperimen. Model inkuiri terbimbing lebih menuntut siswa untuk aktif
37
Henik Ismawati, “Meningkatkan Aktivitas dan hasil Belajar Sains-Fisika melalui
Pembelajaran Inkuiri Terstruktur untuk Sub-Pokok Bahasan Pemantulan Cahaya”, Skripsi pada
FMIPA Universitas Negeri Semarang, 2007.
38
Colburn, op. cit., h. 45.
39
Carol C. Kuhlthau, “Guided Inquiry: School Libraries in the 21 st Century, School
Libraries Worldwide Volume 16, h. 18.
40
Zulfiani, op. cit., h. 119.
25
dan kritis dari pada model inkuiri terstruktur karena pada model ini siswa
merancang kegiatan sendiri dalam menyelesaikan masalah yang diberikan
oleh guru.
b. Tahapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
Menurut Trianto, tahapan model pembelajaran inkuiri terbimbing
terdiri dari enam fase. Secara ringkas kegiatan guru dan siswa selama
proses pembelajaran model inkuiri terbimbing dapat dijabarkan sebagai
berikut.41
Tabel 2.2 Tahapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
Fase
Menyajikan
pertanyaan atau
masalah
Membuat
hipotesis
Merancang
percobaan
Melakukan
percobaan untuk
memperoleh
informasi
Mengumpulkan
dan menganalisa
data
Membuat
kesimpulan
Perilaku Guru
Guru membimbing siswa mengidentifikasi masalah
dan masalah dituliskan di papan tulis. Guru membagi
siswa dalam kelompok.
Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk
memberikan pendapat dalam bentuk hipotesis. Guru
membimbing siswa dalam menentukan hipotesis yang
relevan dengan permasalahan dan memprioritaskan
hipotesis mana yang menjadi prioritas penyelidikan.
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menentukan langkah-langkah yang sesuai dengan
hipotesis yang akan dilakukan. Guru membimbing
siswa mennyusun langkah-langkah percobaan.
Guru membimbing siswa mendapatkan informasi
melalui percobaan
Guru memberi kesempatan kepada setiap kelompok
untuk menyampaikan hasil pengolahan data yang
terkumpul
Guru membimbing siswa dalam membuat kesimpulan
c. Kelebihan dan Kekurangan Model Inkuiri Terbimbing
Kelebihan model pembelajaran inkuiri terbi,bing diataranya
sebagai berikut:
41
Trianto, op. cit., h. 141.
26
1) Menekankan pada pengembangan aspek kognitif, afektif dan
psikomotor secara seimbang, sehingga pembelajarann lebih
bermakna
2) Dapat member ruang kepada peserta didik untuk belajar sendiri
dengan cara belajar mereka
3) Model ini dianggap sesuai dengan perkembangan psikologi belajar
modern yang menganggap belajar adalah proses perubahan tingkah
laku dikarenakan adanya pengalaman
4) Model pembelajaran ini dapat melayani kebutuhan kebutuhan
peserta didik yang memiliki kemampuan di atas rata-rata, artinya
peserta didik yang memiki kemampuan belajar bagus tidak akan
terhambat oleh peserta didik yang mempunyai kemampuan lemah
belajar.42
Kekurangan model pembelajaran inkuiri terbimbing secara umum
tidak jauh berbeda dengan kelemahan dari model pembelajaran inkuiri
terstruktur. Namun, model ini membutuhkan persiapan yang lebih matang
sehingga tidak semua guru dan siswa yang mampu menerapkan
pembelajaran inkuiri terbimbing.
5. Lembar Kerja Siswa ( LKS )
a. Pengertian Lembar Kerja Siswa ( LKS )
Menurut Tim Diknas 2004, lembar kegiatan siswa (student
worksheet) adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan
oleh peserta didik. Tugas-tugas yang diberikan peserta didik dapat berupa
teoritis maupun praktis. Tugas teoritis misalnya berupa tugas membaca
artikel tertentu, sedangkan tugas praktis dapat berupa kerja laboratorium
atau kerja lapangan.43
Menurut Andi Praastowo, LKS merupakan suatu bahan ajar cetak
yang berisi materi, ringkasan, dan tugas yang dikerjakan oleh peserta didik
42
Sanjaya, op. cit., h. 206.
Tim Diknas, Panduan Pengembangan Bahan Ajar, (Jakarta: Ditjen Dikdasmenum,
2008), h. 13.
43
27
yang mengacu pada kompetensi dasar yang harus dicapai. 44 LKS
sebaiknya dibuat sendiri oleh guru karena LKS ini dapat lebih menarik
serta lebih kontekstual dengan situasi dan kondisi sekolah maupun
lingkungan social budaya peserta didik.
Senada dengan Andi Prastowo, Eli Roheti, dkk. menyatakan bahwa
LKS merupakan salah satu media pembelajaran yang dapat disusun dan
dikembangkan sesuai dengan kondisi dan situasi kegiatan pembelajaran
yang akan dihadapi.45
Hal tersebut dipertegas dalam penelitian yang dilakukan oleh
Fatihiye Karsli, “the worksheet are developed to meet needs in the
learning environment and also used for different puposes according to
researchers needs or aims. Worksheet are also used for teaching science
concepts.”46 Lembar kerja siswa disusun menyesuaikan kebutuhan dan
tujuan dari praktikum yang akan dilakukan, dan LKS dijadikan bahan ajar
dalam konsep IPA.
Di dalam buku Pengembangan Perangkat Pembelajaran yang
dikeluarkan oleh PPPPTK IPA menyebutkan bahwa LKS IPA harus
disesuaikan dengan pendekatan pembelajaran IPA salah satunya adalah
pendekatan keterampilan proses sains.47 Hal ini bertujuan untuk melatih
dan mengembangkan keterampilan proses sains siswa.
Dari beberapa pendapat di atas, penulis menyimpulkan bahwa
lembar kerja siswa (LKS) merupakan bahan ajar cetak yang berisikan
materi dan tugas-tugas yang bertujuan untuk mempermudah siswa dalam
memahami
suatu
konsep
tertentu
dengan
menyesuaikan
kondisi
pembelajaran baik kondisi siswa maupun lingkungan sekitar sehingga
tercapai kompetensi yang diharapkan. LKS dalam pembelajaran IPA
44
Andi Prastowo, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif, (Yogyakarta: Diva
Press, 2011), h. 204.
45
Eli Rohaeti, et. al., Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Mata Pelajaran Sains
Kimia SMP Kelas VII, VIII, dan IX, Artikel Penelitian FMIPA UNY, h. 3.
46
Fathiye Karsli dan Cigdem Sahin, op. cit., h. 3.
47
Poppy Kamalia Devi, dkk., Pengembangan Perangkat Pembelajaran, (Jakarta: Pusat
Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan IPA, 2009), h. 32.
28
sering digunakan dalam kegiatan praktikum yang berisikan petunjukpetunjuk praktikum serta latihannya. LKS praktikum mampu melatih dan
mengembangkan keterampilan proses sains siswa karena di dalamnya
terdapat petunjuk praktikum yang merupakan tahapan dari pendekatan
keterampilan proses sains.
b. Fungsi dan Tujuan Lembar Kerja Siswa
Menurut Andi Prastowo, LKS merupakan bahan ajar yang penting,
hal ini dikarenakan LKS memiliki fungsi sebagai berikut:
a. Sebagai bahan ajar yang bisa meminimalkan peran pendidik,
namun lebih mengaktifkan siswa,
b. Sebagai bahan ajar yang mempermudah peserta didik untuk
memahami materi yang diberikan,
c. Sebagai bahan ajar yang ringkas dan kaya tugas untuk berlatih, dan
d. Memudahkan pelaksana kegiatan pengajaran kepada peserta
didik.48
Adapun tujuan dari penyusunan LKS menurut Andi Pratowo
adalah sebagai berikut:
a. Menyajikan bahan ajar yang memudahkan peserta didik untuk
berinteraksi dengan materi yang diberikan,
b. Menyajikan tugas-tugas yang meningkatkan penguasaan peserta
didik terhadap materi yang diberikan,
c. Melatih kemandirian belajar peserta didik, dan
d. Memudahkan pendidik dalam memberikan tugas kepada peserta
didik. 49
c. Penyusunan Lembar Kerja Siswa
Menurut Fethiye Karsli dan Cigdem Sahin, terdapat beberapa
langkah dalam memnyusun lembar kerja siswa (LKS), yaitu:
48
Prastowo, op.cit., h. 205.
Ibid., h. 206.
49
29
1) Menentukan topik
2) Memilih keterampilan proses sains yang ingin dikembang kepada
siswa
3) Membuat draft lembar kerja siswa (LKS) sebagai persiapan
4) Mengkonsultasikan LKS yang telah disusun kepada para ahli
5) Merevisi LKS sesuai dengan saran dari para ahli
6) Mengujicobakan LKS kepada siswa50
Adapun LKS yang disusun harus memenuhi syarat-syarat tertentu
agar menjadi LKS yang berkualitas baik. Menurut Hendro Darmodjo dan
Jenny R.E. Kaligis dikutip oleh Eli Rohaeti, dkk., syarat-syarat didaktik,
konstruksi dan teknis yang harus terpenuhi antara lain:
a. Syarat didaktik : mengatur tentang penggunaan LKS yang bersifat
universal dapat digunakan dengan baik untuk siswa yang lamban
atau yang pandai. LKS lebih menekankan pada proses untuk
menemukan konsep dan yang terpenting dalam LKS ada variasi
stimulus melalui media dan kegiatan siswa.
b. Syarat konstruksi : berhubungan dengan penggunaan bahasa,
susunan kalimat, kosa kata, tingkat kesukaran dan kejelasan dalam
LKS.
c. Syarat teknis : menekankan pada tulisan, gambar, dan penampilan
dalam LKS. 51
Menurut Eli, dkk., untuk menilai LKS tersebut baik atau tidak
terdapat beberapa kriteria yang terbagi atas 10 aspek, yaitu:
1) Aspek pendekatan penulisan
2) Aspek kebenaran konsep biologi
3) Aspek kedalaman konsep
4) Aspek keluasan konsep
5) Aspek kejelasan kalimat
6) Aspek kebahasaan
50
51
Karsli, op. cit., h. 4.
Rohaeti, op.cit., h. 5
30
7) Aspek penilaian hasil belajar
8) Aspek kegiatan siswa/percobaan biologi
9) Aspek keterlaksanaan
10) Aspek penampilan fisik52
d. Sistematika Penyusunan Lembar Kerja Siswa
Menurut Germann dikutip oleh Nuryani Rustaman, LKS
hendaknya mencakup beberapa aspek, yaitu tujuan kegiatan, latar
belakang atau dasar teori praktikum, alat dan bahan, cara kerja, cara
perangkaian alat, penafsiran hasil pengamatan, analisis dan penerapan
konsep, dan pembuatan kesimpulan.53
Sistematika LKS umumnya terdiri dari judul, pengantar, tujuan,
alat bahan, langkah kerja, kolom pengamatan, dan pertanyaan. Berikut
penjelasan lengkapnya:
1) Pengantar : berisi uraian singkat mengenai materi pelajaran
(konsep-konsep IPA) yang dicakup dalam praktikum
2) Tujuan : memuat tujuan yang berkaitan dengan permasalahan yang
diungkapkan di pengantar
3) Alat dan bahan : memuat alat dan bahan yang diperlukan pada
praktikum
4) Langkah kegiatan : berisi intruksi untuk melakukan kegiatan
praktikum, dapat berupa langkah kerja yang sistematik ataupun
gambar
5) Tabel pengamatan : berisi tabel-tabel untuk mencatat data hasil
pengamatan selama praktikum
6) Pertanyaan
:
berisikan
pertanyaan
yang
bertujuan
untuk
mengarahkan siswa memahami konsep yang dikembangkan atau
mempeoleh kesimpulan dari praktikum yang dilaksanakan54
52
Ibid., h .9.
Nuryani Rustaman, Strategi Pembelajaran Biologi, (Jakarta: Penerbit Universitas
Terbuka, 2007), h. 28.
54
Devi, loc. cit.
53
31
Menurut Fethiye Karsli dan Cigdem Sahin, dalam LKS berbasis
keterampilan proses sains terdapat beberapa komponen penting yang harus
tercantum dalam LKS tersebut, yaitu:
1) Gambar kartun untuk menarik perhatian siswa yang berisi
informasi tentang praktikum yang akan dilaksanakan
2) Alat dan bahan yang ditampilkan dalam bentuk gambar sehingga
siswa harus menuliskannya. Selain itu, pertanyaan tentang
rancangan percobaan yang akan dilakukan
3) Menuliskan aktivitas siswa seperti menurumuskan hipotesis
tentang percobaannya, mengidentifikasi variabel-variabel yang
digunakan dalam percobaan, mengobservasi, mencatat data dalam
bentuk
tabel
dan
grafik,
menginterpretasikan
grafik,
dan
membandingkan rumusan hipotesis dengan hasil percobaan
tersebut.55
e. Jenis-jenis Lembar Kerja Siswa (LKS)
Menurut Poppy Kamalia, dkk. membagi LKS menjadi dua jenis,
yaitu LKS eksperimen dan LKS non-eksperimen. LKS untuk eksperimen
berupa lembar kerja yang memuat petunjuk praktikum yang menggunakan
alat-alat dan bahan-bahan. Sedangkan LKS non-eksperimen berupa lembar
kegiatan yang memuat teks yang menuntun siswa melakukan kegiatan
diskusi suatu materi pembelajaran.56
Menurut Andi Prastowo, jenis-jenis LKS berkaitan dengan maksud
dan tujuan dari LKS tersebut, berikut lima macam LKS yang umumnya
digunakan oleh peserta didik:
1) LKS yang membantu peserta didik menemukan suatu konsep
2) LKS
yang
membantu
peserta
didik
menerapkan
mengintegrasikan berbagai konsep yang telah ditemukan
3) LKS yang berfungsi sebagai penuntun belajar
55
56
Karsli, loc.cit.
Devi, loc.cit.
dan
32
4) LKS yang berfungsi sebagai penguatan
5) LKS yang berfungsi sebagai petunjuk praktikum57
Dikarenakan LKS ini sangat merekat dengan model pembelajaran
inkuiri, sebagian berpendapat bahwa LKS ini terbagi atas LKS inkuiri
terstruktur dan LKS inkuiri terbimbing.
Lembar kerja siswa (LKS) terstruktur merupakan LKS yang secara
rinci menjelaskan kegiatan praktikum yang akan dilaksanakan. LKS
terstruktur sudah tercantum judul dan tujuan praktikum, alat dan bahan,
serta langkah kerja praktikum. Siswa hanya dituntut untuk menuliskan
hasil dan kesimpulan dari kegiatan praktikum.
Isi dari lembar kerja siswa (LKS) terbimbing tidak serinci LKS
terstruktur. LKS terbimbing hanya mencantumkan judul dan tujuan
praktikum, serta alat dan bahan, tidak ada penjelasan mengenai langkah
kerja praktikum. LKS terbimbing menuntut siswa untuk lebih aktif dan
kreatif dalam kegiatan praktikum terutama dalam merancang percobaan
dengan alat dan bahan yang sudah ditentukan, tetapi siswa berhak untuk
mendapatkan bimbingan secara lisan dari guru.
6. Konsep Fotosintesis
Salah satu ciri khusus tumbuhan hijau yaitu memiliki kemampuan
dalam menggunakan zat karbon dari udara untuk diubah menjadi bahan
organik serta dianabolisme di dalam tubuh tumbuhan. Sebagian besar
tumbuhan tinggkat tinggi tergolong organisme autotrof, yaitu makhluk hidup
yang mampu mensintesis senyawa organik sendiri. Senyawa organik dibentuk
oleh tumbuhan hijau merupakan hasil dari proses fotosintesis.58
Fotosintesis merupakan proses anabolisme senyawa anorganik yaitu
karbon dioksida (CO2) dan air (H2O) menjadi senyawa organik yaitu
57
Prastowo, op. cit., h. 208-211
Djoko Arisworo, Yusa, dan Nana Sutresna, Ilmu Pengetahuan Alam untuk Kelas VIII
Sekolah Menengah Pertama, (Bandung: Grafindo, 2007), h. 107.
58
33
karbohidrat (C6H12O6) dan oksigen (O2) dengan bantuan cahaya matahari.59
Proses fotosintesis ini hanya dapat dilakukan oleh tumbuhan yang memiliki
klorofil. Hal ini dikarenakan klorofil yang berperan dalam menangkap cahaya
dan tempat terjadinya proses fotolisis.
Proses fotosintesis terjadi pada kloroplas dengan dua tahap reaksi,
yaitu reaksi terang dan reaksi gelap. Reaksi terang terjadi pada tilakoid (grana)
berlangsung proses fotolisis air (penguraian air), sehingga dihasilkan oksigen
(O2), ATP, dan NADPH2. Sedangkan reaksi gelap terjadi pada stroma
berlangsung proses pembentukan amilum dari ATP dan NADH yang berasal
dari reaksi terang.60 Berikut reaksi kimia dari proses fotosintesis:
cahaya
6 CO2 + 6 H2O
klorofil
C6H12O6 + 6 O2
Proses fotosintesis ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor
internal maupun faktor eksternal.
a) Faktor internal
Faktor internal adalah faktor yang dipengaruhi dari dalam
organisme tersebut, seperti kadar klorofil, morfologi daun dan stomata.
Semua faktor tersebut mempengaruhi proses penyerapan cahaya matahari
oleh daun. Semakin banyak kadar klorofil maka semakin cepat proses
fotosintesis berlangsung. Jika pembukaan stomata besar maka semakin
cepat proses fotosintesis.
b) Faktor eksternal
Faktor eksternal adalah faktor yang dipengaruhi dari luar
organisme tersebut, seperti suhu, mineral, cahaya matahari, karbon
dioksida dan air.
59
Istamar Syamsuri, Biologi untuk SMA Kelas XII Semester1, (Jakarta: Erlangga, 2007),
60
Sumarjito, Panduan Belajar Kelas 12 SMA IPA, (Yogyakarta: Primagama, 2007), h. 10
h. 41.
34
1) Suhu
Fotosintesis pada umumnya berlangsung pada suhu antara 6°C50°C. Jika kurang atau lebih dari suhu tersebut fotosintesis tidak dapat
berlangsung. Hal ini dikarenakan suhu mempengaruhi kerja enzim
pada tumbuhan hijau tersebut.
2) Mineral
Kecepatan fotosintesis dipengaruhi oleh beberapa bahan
mineral.
Mineral-mineral
tersebut
mempengaruhi
pembentukan
klorofil, contoh magnesium (Mg) dan besi (Fe).
3) Cahaya matahari
Cahaya matahari komponen penting dalam proses fotosintesis,
tanpa cahaya matahari proses fotosintesis tersebut tidak dapat
berlangsung karena cahaya berperan dalam mengaktifkan klorofil.
Selain itu, cahaya matahari berpengaruh dalam proses membuka dan
menutupnya stomata, sehingga mempengaruhi kadar karbon dioksida
yang tersedia.
4) Karbon dioksida
Seperti penjelasan di atas, kadar karbon dioksida dipengaruhi
oleh besarnya pembukaan stomata, semakin besar pembukaan stomata
maka semakin besar pula karbon dioksida yang masuk, sebaliknya
semakin kecil pembukaan stomata maka semakin kecil pula karbon
dioksida yang masuk. Kadar karbon dioksida yang tinggi berdampak
semakin cepat proses fotosintesis.
5) Air
Turunnya kadar air di dalam tubuh tumbuhan mempengaruhi
pembukaan
stomata
menjadi
lebih
kecil
dan
hal
tersebut
mempengaruhi kadar karbon dioksida yang masuk menjadi sedikit,
sehingga proses fotosintesisnya pun akan menuurun.61
Proses fotosintesis dibuktikan oleh beberapa ilmuan, yaitu Ingenhouz
(1792), Engelman (1822), dan Sachs (1860).
61
Arisworo, op.cit., h. 109-110
35
a) Ingenhouz
Tujuan
: membuktikan bahwa pada fotosintesis dihasilkan oksigen
Objek
: tanaman air Hydrilla verticillata
Hasil
: tanaman air yang ditutup dengan corong terbalik dan
ditempatkan di bawah sinar matahari, maka timbullah gelembunggelembung gas (oksigen)
b) Engelman
Tujuan
: membuktikan pada fotosintesis mutlak diperlukan klorofil
Objek
: ganggang Spyrogira dan bakteri oksigen
Hasil
: hanya kloroplas yang terkena sinar yang melepaskan
oksigen, hal ini terbukti dengan berkerumunnya bakteri oksigen di
sekitar tempat yang terkena sinar
c) Sachs
Tujuan
: membuktikan bahwa pada fotosintesis dihasilkan amilum
Objek
: daun yang sebagian ditutup dan larutan iodium
Hasil
: daun yang menjadi objek dimasukkan air panas,
kemudian ke alkohol dan ke larutan iodium. Hasilnya adalah daun
yang tidak ditutup berwarna hitam dan yang tertutup tidak berwarna
hitam.62
B. Hasil Penelitian yang Relevan
Penelitian yang dilakukan oleh Naeli Zakiyah dengan judul pengaruh
pendekatan inkuiri terstruktur tehadap keterampilan proses sains siswa pada
konsep sistem pernapasan manusia menunjukkan bahwa pendekatan ini dapat
meningkatkan keterampilan proses sains siswa di MTs. Yasti 1 Cisaat, Sukabumi,
hal ini dibuktikan dengan uji-t pada taraf signifikansi 5% yang diperoleh hasil
thitung 14,74 dan ttabel 1,99 maka thitung > ttabel.63
62
Sumarjito, op.cit., h. 11
Naeli Zakiyah, “Pengaruh Pendekatan Inkuiri Terstruktur Tehadap Keterampilan
Proses Sains Siswa Pada Konsep Sistem Pernapasan Manusia”. Skripsi pada FITK UIN Jakarta,
Jakarta, 2011, h. 60, tidak dipublikasikan.
63
36
Penelitian yang dilakukan oleh Sandra Dewi dengan judul pengaruh model
pembelajaran inkuiri terstruktur terhadap keterampilan proses sains siswa pada
konsep sistem pencernaan manusia yang menunjukkan adanya pengaruh model
pembelajaran tersebut terhadap keterampilan proses sains siswa di MTs
Tangerang II Pamulang dengan analisis data posttest diperoleh dari hasil thitung
sebesar 24,1509 dan ttabel sebesar 2,02.64
Penelitian yang dilakuakan oleh Rulita Purnaningtyas dengan judul
pengembangan lembar kerja siswa (LKS) IPA terpadu berbasis inkuiri terbimbing
(guided inquiry) dengan tema “asyiknya berolahraga dan berkeringat” guna
mengembangkan keterampilan proses sains siswa SMP N 1 Klaten menunjukkan
bahwa LKS berbasis terbimbing mampu meningkatkan keterampilan proses sains
pada aspek menggunakan alat-alat praktikum (15%), menyusun hipotesis (6%),
melakukan penyelidikan (5%), dan menarik kesimpulan (43%).65
Penelitian yang dilakukan oleh Nurrokhmi Latifatun dengan judul
peningkatan keterampilan proses sains dalam pembelajaran IPA terpadu materi
fotosintesis dengan metode percobaan di kelas VIII C SMP N 1 Seyegan
menunjukkan adanya peningkatan keterampilan proses sains pada aspek observasi
(28,58%), klasifikasi (42,85%), prediksi (5,72%), inferensi (2,85%), dan
komunikasi (25,71%).66
C. Kerangka Berpikir
Pendidikan IPA memiliki tujuan yang cukup kompleks, selain untuk
mengembangkan pengetahuan, siswa pun dapat mengembangkan keterampilan
proses sains. Keterampilan ini merupakan keterampilan yang berguna dalam
kehidupan nyata, terutama dalam menyelesaikan masalah. Berpikir kritis,
64
Sandra Dewi, “Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terstruktur Terhadap
Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Konsep Sistem Pencernaan Manusia“,Skripsi pada FITK
UIN Jakarta, Jakarta, 2012, h. 61, tidak dipublikasikan.
65
Rulita Purnaningtyas, “Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) IPA Terpadu
Berbasis Inkuiri Terbimbing (Guided Inquiry) Dengan Tema “Asyiknya Berolahraga Dan
Berkeringat” Guna Mengembangkan Keterampilan Proses Sains Siswa SMP N 1 Klaten”, Skripsi
pada FMIPA Universitas Negeri Yogtakarta, 2012, h. 42, tidak dipublikasikan.
66
Nurrokhmi Latifatun, “Peningkatan Keterampilan Proses Sains Dalam Pembelajaran
IPA Terpadu Materi Fotosintesis Dengan Metode Percobaan Di Kelas VIII C SMP N 1 Seyegan”,
Skripsi pada FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta, 2012, h. 56, tidak dipublikasikan.
37
sistematis, mandiri, dan interaktif. Dengan mengembangkan keterampilan ini akan
meningkatkan kualitas pemikiran manusia dan manusia akan mengembangkan
negara tempat berpijaknya.
Salah satu alternatif model pembelajaran yang mampu mengembangkan
keterampilan proses sains adalah inkuiri, dimana siswa diberikan kesempatan
untuk menemukan sendiri pengetahuan yang sedang dibangun. Pembelajaran
inkuiri ini tidak hanya menghapal suatu konsep yang sudah ada, siswa memiliki
pengalaman langsung dalam menemukan konsep tersebut.
Berdasarkan jenisnya, model pembelajaran inkuiri terbagi atas inkuiri
terstruktur dan inkuiri terbimbing. Kedua model pembelajaran ini memiliki
perbedaan dalam peranan siswa selama proses pembelajaran. Dikarenakan hal
tersebut memungkinkan adanya keterampilan proses sains yang muncul pada
siswa. Dalam pembelajaran inkuiri dibutuhkan suatu bahan ajar yang berfungsi
sebagai alat bantu untuk memahami konsep yang sedang dipelajari. Media
tersebut adalah lembar kerja siswa (LKS), yang kemudian LKS ini disesuaikan
dengan model pembelajaran yang diterapkan.
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui jenis model inkuiri
manakah yang lebih tepat untuk mengembangkan keterampilan proses sains pada
siswa. Instrumen yang dirancang memuat konsep yang diajarkan oleh guru, yaitu
fotosintesis. Oleh karena itu penulis hanya mengukur pengetahuan siswa terhadap
keterampilan proses sains saja.
D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kajian teoretis dan kerangka pikir, maka hipotesis penelitian
ini adalah “Terdapat perbedaan keterampilan proses sains siswa yang
menggunakan model pembelajaran inkuiri terstruktur lebih tinggi dari pada siswa
yang menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing”
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di MTs. Nurul Falah (Yanfa) Tangerang yang
beralamat di Jl. Moh. Toha Km. 3,4 Sangiang, Priuk, Kota Tangerang, di kelas
VIII Semester Genap pada bulan Februari 2013.
B. Metode dan Desain Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah Quasi Experimental Design atau
Eksperimental Semu. Metode ini digunakan dengan tujuan untuk memperoleh
pengaruh sebab-akibat dari perlakuan yang diberikan. Menurut Davis dikutip oleh
Emzir menyatakan bahwa tujuan penelitan eksperimental adalah untuk
menetapkan hukum sebab-akibat dengan mengisolasi variabel kausal.1 Quasi
Experimental Design merupakan metode penelitian yang bertujuan untuk
membandingkan suatu kelompok, tetapi metode ini memiliki kelemahan yaitu
randomisasi.2
Desain penelitian yang digunakan adalah Pretest-Posttest Control Group
Design.3 Dengan desain ini, baik kelompok eksperimen maupun kontrol
dibandingkan, tetapi kelompok tersebut dipilih dan ditempatkan tanpa melalui
randomisasi. Dalam penelitian ini, tidak ada yang berperan sebagai kelompok
kontrol, kedua kelompok berperan sebagai kelompok eksperimen yang diberi
perlakuan yang berbeda dan keduanya diberikan pretest dan posttest.
Meskipun desain ini memiliki sumber ketidakvalidan karena tidak adanya
randomisasi, tetapi kemampuan maupun jumlah sampel yang digunakan hampir
setara. Pretest-posttest yang diberikan berupa soal keterampilan proses sains, hal
ini dikarenakan variabel terikatnya adalah keterampilan proses sains siswa.
Perlakuan yang diberikan pada kelompok eksperimen pertama yaitu LKS inkuiri
1
Emzir, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2007), h. 63.
Ibid., h. 102.
3
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,
2009), h. 116
2
38
39
terstruktur, sedangkan kelompok eksperimen kedua yaitu LKS inkuiri terbimbing.
Berikut design yang digunakan dalam penelitian ini:
Tabel 3.1. Pretest-Posttest Control Group Design
Kelompok
Eksperimen 1
Eksperimen 2
Pre-test
T1
T1
Perlakuan
X1
X2
Post-test
T2
T2
Keterangan : X1 : perlakuan berupa pemberian LKS terstruktur
X2 : perlakuan berupa pemberian LKS terbimbing
T1 : tes awal yang sama pada kedua kelompok (pretest)
T2 : tes akhir yang sama pada kedua kelompok (posttest)
C. Populasi dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.4 Populasi dalam penelitian
ini adalah siswa/i MTs. Nurul Falah (Yanfa) Tangerang tahun ajaran 2012-2013
yang terdiri dari 15 kelas.
Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti.5 Sampel
yang digunakan dalam penelitian ini adalah dua kelas yaitu kelas VIII-B MTs.
Nurul Falah. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik random sampling
yaitu teknik penentuan sampel dengan cara diacak.6 Sehingga didapatkan kelas
VIII-B (kelompok eksperimen I) adalah sampel dengan siswa/i yang diberikan
LKS terstruktur dan kelas VIII-A (kelompok eksperimen II) adalah sampel
dengan siswa/i yang diberikan LKS terbimbing selama proses pembelajaran.
D. Teknik Pengumpulan Data
Data yang diperoleh dari penelitian berupa keterampilan proses sains
siswa yang diperoleh melalui pretest-posttest dan observasi. Pretest-posttest
berupa tes uraian untuk mengukur dan membandingkan keterampilan proses sains
4
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT
Rineka Cipta, 2006), h. 115.
5
Ibid, h. 117
6
Ibid., h. 120
40
siswa sebelum dan setelah pemberian perlakuan yaitu penggunaan LKS inkuiri
terstruktur dan LKS inkuiri terbimbing.
Observasi dilakukan untuk mengetahui keterampilan proses sains siswa
pada saat proses pembelajaran. Terdapat dua observer masing-masing
mengobservasi tiga kelompok dalam satu kelas. Berikut sumber data, jenis data,
teknik pengumpulan data, dan instrument penelitian yang diperoleh di lapangan.
Tabel 3.2. Teknik Pengumpulan Data
Sumber
Data
Siswa
Siswa
Jenis Data
Hasil tes KPS siswa
Aktifitas KPS siswa
Teknik
Pengumpulan Data
Pretest dan posttest
Observasi
Instrumen
Penelitian
Butir soal uraian
Lembar observasi
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini ada dua macam, yaitu tes
keterampilan proses sains (KPS) dan lembar observasi.
1. Tes Keterampilan Proses Sains (KPS)
Tes yang digunakan berupa tes uraian yang mengacu pada beberapa
apek keterampilan proses sains (KPS). Aspek KPS yang diukur dalam
penelitian ini terdiri dari kemampuan observasi, membuat hipotesis,
merencanakan percobaan, menggunakan alat dan bahan, interpretasi,
penerapan konsep, dan komunikasi. Tes uraian yang diberikan sebanyak 16
soal, masing-masing soal diberi skor 1-4 disesuaikan dengan tingkat
kesukaran dan ranah kognitif setiap soal. Berikut kisi-kisi instrument yang
digunakan dalam penelitian ini:
Tabel 3.3. Kisi-Kisi Keterampilan Proses Sains
No.
1
Aspek KPS
Observasi
Indikator RPP
Indikator KPS
Mengidentifikasi
reaksi pada
proses
fotosintesis
melalui kegiatan
 Menggunakan
sebanyak
mungkin indera
Nomor
Soal
1, 13
Skor
Max
2
41
No.
Aspek KPS
2
Berhipotesis
3
Merencanakan
percobaan
4
Menggunakan
alat/bahan
5
Interpretasi
6
Menerapkan
Konsep
Indikator RPP
praktikum
Merumuskan
hipotesis melalui
kegiatan
praktikum
Indikator KPS
 Menyadari
bahwa suatu
penjelasan perlu
diuji
kebenarannya
dengan
memperoleh
bukti lebih
banyak atau
melakukan cara
pemecahan
masalah
Menentukan
 Menentukan
rancangan
alat/bahan/sumb
praktikum untuk
er yang akan
menguji hipotesis
digunakan
 Menentukan apa
yang akan
dilaksanakan
berupa langkah
kerja
 Menentukan
variabel/faktor
penentu
Melakukan
 Mengetahui
kegiatan
bagaimana
praktikum untuk
menggunakan
memperoleh
alat/bahan
informasi
 Memakai
alat/bahan
Mendiskusikan
 Menyimpulkan
kesimpulan dari
hasil kegiatan
praktikum
Menggambarkan  Menggunakan
data empiris dari
konsep pada
hasil kegiatan
pengalaman baru
praktikum
untuk
menjelaskan
yang sedang
terjadi
 Menerapkan
Nomor
Soal
Skor
Max
2, 12
4
3
1
8
1
15
1
4
1
11
1
5, 9, 16
3
6
3
14
42
No.
7
Aspek KPS
Berkomunikasi
Indikator RPP
Mengkomunikasi
kan hasil
kegiatan
praktikum
Indikator KPS
konsep yang
telah dipelajari
dalam situasi
baru
 Mengubah
bentuk
penyajian
 Menggambarka
n data empiris
hasil percobaan
atau
pengamatan
dengan grafik
atau tabel atau
diagram
Nomor
Soal
Skor
Max
7
4
10
4
2. Lembar Observasi
Observasi merupakan alat penilaian untuk mengukur tingkah laku
individu/kelompok ataupun proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat
diamati.7 Lembar observasi ini berkenaan dengan sikap siswa selama
melakukan proses pembelajaran untuk mengukur KPS siswa. Keterampilan
proses sains yang diamati dalam penelitian ini terdiri dari kemampuan
observasi, membuat hipotesis, merencanakan percobaan, menggunakan alat
dan bahan, interpretasi, penerapan konsep, dan komunikasi.
E. Uji Coba Instrumen Penelitian
1. Uji Validitas
Uji validitas bertujuan untuk mengukur sejauh mana ketepatan dan
kecermatan suatu alat ukur atau instrument dalam melakukan fungsi ukurnya.8
7
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2012), h. 84.
8
Ahmad Sofyan, et.al., Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, (Jakarta: UIN
Jakarta Press, 2006), h. 105
43
Untuk menghitung validitas instrumen yaitu dengan cara menghitung
koefisien validitas menggunakan rumus Korelasi Produk Moment9:
rxy =
N  X
N .  XY   X  Y 
2
  X 
2
 N  Y
2
  Y 
2

Keterangan :
rxy
: koefisien antara variabel X dan variabel Y
X
: skor tiap item dari responden uji coba variabel X
Y
: skor tiap item dari responden uji coba variabel Y
N
: jumlah responden
Dengan menggunakan kriteria acuan untuk validitas butir soal, yaitu
sebagai berikut :
Tabel 3.4 Kriteria Validitas Butir Soal
No.
1.
2.
3.
4.
5.
Rentang
0,8-1,00
0,6-0,79
0,4-0,59
0,2-0,39
0,0-0,19
Kriteria
Sangat tinggi
Tinggi
Sedang
Rendah
Sangat rendah
Selain menggunakan cara di atas, untuk menguji validitas instrument
dapat menggunakan Anates versi 4.0. Dengan menggunakan anates 4.0
didapatkan 16 soal yang valid dari 20 soal yang diajukan. Hasil uji validitas
instrument soal KPS dapat dilihat pada tabel 3.5.
9
h. 72
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009),
44
Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Instrumen
Statistik
20
25
1,2,3,4,5,6,7,9,12,13,14,15,16,18,19,20
16
Jumlah soal
Jumlah siswa
Nomor soal yang valid
Jumlah soal yang valid
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas memiliki pengertian bahwa suatu instrumen cukup
dapat dipercaya dan konsisten untuk digunakan sebagai alat pengambil data
penelitian.10 Menurut Margono, perlunya menghitung reliabilitas karena
dalam menghitung reliabilitas terdapat tiga aspek penting dari sebuah
instrumen, yaitu kemantapan, ketepatab dan homogenitas. Oleh karena itu,
instrumen yang reabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya.
Dikarenakan bentuk instrumen yang digunakan dalam penelitian ini
berupa soal uraian, maka rumus yang digunakan adalah rumus alpha11, sebagai
berikut:
r = [(
][
)
∑
]
Keterangan :
r
: reliabilitas instrumen
k
: jumlah soal
∑
: jumlah varian butir
: varian total
Adapun kriteria acuan untuk reliabilitas butir soal dapat dilihat di
bawah ini :
Tabel 3.6 Kriteria Reliabilitas Butir Soal
No.
1.
2.
10
11
Sofyan, loc. cit.
Arikunto, op.cit., h. 109
Rentang
0,8-1,00
0,6-0,79
Kriteria
Sangat tinggi
Tinggi
45
No.
3.
4.
5.
Rentang
0,4-0,59
0,2-0,39
0,0-0,19
Kriteria
Sedang
Rendah
Sangat rendah
Selain dengan perhitungan di atas, uji reliabilitas dapat dilakukan
menggunakan Anates versi 4.0. Hasil uji reliabilitas instrument soal KPS
dapat dilihat pada tabel 3.7.
Tabel 3.7 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen
Statistik
r hitung
Kesimpulan
0,86
Tingkat reliabilitas sangat tinggi
3. Uji Tingkat Kesukaran
Tingkat kesukaran dimaksudkan untuk menyatakan bahwa butir soal
yang mudah, sedang dan sukar. Tingkat kesukaran dapat dihitung dengan
rumus:12
Keterangan :
P : Indeks kesukaran
B : Banyak siswa yang menjawab soal itu dengan benar
Js: Jumlah seluruh siswa peserta tes
Setelah dilakukan perhitungan dengan rumus tersebut, maka
perhitungan tersebut diklasifikasikan sesuai dengan kriteria nilai yang ada.
Untuk mengetahui tingkat kesukaran tiap butir soal, digunakan kriteria tingkat
kesukaran pada tabel berikut ini:
12
Ibid., h. 208
46
Tabel 3.8 Kriteria Tingkat Kesukaran
No.
1.
2.
3.
Rentang Nilai Tingkat Kesukaran
0,70 TK 1,00
0,30 TK 0,70
0,00 TK 0,30
Kriteria
Mudah
Sedang
Sukar
Hasil uji taraf kesukaran instrument KPS dengan menggunakan Anates
versi 4.0 dapat dilihat pada tabel 3.9.
Tabel 3.9 Hasil Uji Taraf Kesukaran Instrumen
Kategori Soal
Sangat sukar
Sukar
Sedang
Mudah
Sangat mudah
Jumlah Soal
10
5
1
Nomor Soal
1,2,5,7,9,10,12,13,15,16
3,4,6,8,14
11
4. Uji Daya Beda
Daya beda dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh setiap butir
soal mampu dijawab oleh setiap siswa. Daya beda suatu soal tes dapat
dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:13
D=
Keterangan :
D : daya beda
BA:banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar
BB :banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar
JA : banyaknya peserta kelompok atas
JB :banyaknya peserta kelompok bawah
13
PA :
BA
= Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
JA
PB:
BB
= Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
JB
Ibid, h. 213
47
Sebagai acuan untuk mengklasifikasikan data hasil penelitian, maka
digunakan kriteria sebagai berikut :
Tabel 3.10 Kriteria Daya Beda
No.
1.
2.
3.
4.
Rentang Nilai D
D 0,20
0,20 D 0,40
0,40 D 0,70
0,70 D 1,00
Kriteria
Jelek
Cukup
Baik
Baik sekali
Dalam penelitian ini, daya pembeda masing-masing soal dihitung
dengan Anates versi 4.0. Berdasarkan perhitungan tersebut diperoleh hasil
daya pembeda terendah yaitu -0,004 dengan kategori jelek, sedangkan
tertinggi yaitu 0,707 dengan kategori baik sekali.
F. Kontrol Terhadap Validitas Internal
Validitas internal mengacu pada kondisi bahwa terdapat perbedaan pada
variabel bebas yaitu LKS yang berdampak langsung terhadap variabel terikat
yaitu keterampilan proses sains pada siswa, bukan dari variabel lain. Pengontrolan
dilakukan guna meyakinkan bahwa hasil data yang didapatkan merupakan
dampak dari perlakuan, sehingga tujuan dari penelitian ini benar-benar tercapai.
Variabel yang dikontrol adalah kegiatan sampel selama penelitian (KBM),
jumlah sampel, dan kesetaraan kemampuan awal sampel pada kedua kelompok.
Peneliti menyarankan kepada siswa untuk mengikuti setiap kegiatan yang sudah
dijadwalkan guna mengatasi variabel lain yang akan mempengaruhi hasil data
dalam penelitian ini.
48
G. Teknik Analisis Data
1. Uji Prasyarat Analisis Data
a) Uji Normalitas
Uji normalitas data ini untuk mengetahui apakah sampel yang
diteliti berdistribusi normal atau tidak. Uji kenormalan yang digunakan
yaitu liliefors, dengan rumus:14
Lo = F (Zi) – S (Zi)
Keterangan :
Lo
: Harga mutlak terbesar
F (Zi)
: Peluang angka baku
S (Zi)
: Proporsi angka baku
Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
1) Urutkan data sampel dari yang terkecil hingga yang terbesar
2) Tentukan nilai
dengan :
Zt = Skor Baku
Xi = Skor Data
= Nilai Rata – rata
S = Simpangan Baku
3) Tentukan besar peluang untuk masing-masing nilai Zi berdasarkan
tabel dan sebut dengan F (Zi) dengan aturan, jika Zi > 0, maka F
(Zi) = 0,5 + nilai tabel, dan jika Zi > 0, maka F (Zi) = 0,5 - nilai
tabel
4) Selanjutnya hitung proporsi Z1, Z2, Z3,…, Zn yang lebih kecil atau
sama dengan Z1, jika proporsi ini dinyatakan oleh S(Z1), maka:
14
Sudjana, Metode Statistik, (Bandung: Tarsito, 2002), h. 466
49
5) Hitunglah selisih F (Z1) – S (Z1) kemudian tentukan harga
mutlaknya
6) Ambil nilai terbesar antara harga–harga mutlak selisih tersebut ini
kita namakan Lo
7) Memberikan interpretasi Lo, dengan membandingkan dengan Lt.
Lt adalah harga yang diambil dari tabel harga kritis Uji Liliefors
8) Mengambil kesimpulan berdasarkan harga Lo dan Lt yang telah
didapat. Apabila Lo < Lt, maka sampel berasal dari distribusi
normal
Kriteria pengujian:
Jika L hit < L tab, berarti data berdistribusi normal
Jika L hit > L tab, berarti data berdistribusi tidak normal
b) Uji Homogenitas
Uji homogenitas data ini adalah untuk mengatahui kesamaan antara
dua keadaan atau populasi. Homogenitas dilakukan dengan melihat
keadaan kehomogenan populasi. Uji homogenitas yang digunakan adalah
Uji Fisher pada taraf signifikasi 0,05 dengan rumus:
F = S1 2
S22
Keterangan :
F
: Uji Fisher
S12
: Varian Terbesar
S22
: Varian terkecil
Adapun langkah–langkahnya adalah sebagai berikut:
1) Hipotesis
2) Bagi data menjadi kelompok
3) Cari masing–masing kelompok nilai simpangan bakunya
4) Tentukan F hitung, dengan rumus:
50
5) Tentukan Kriteria pengujian
 Jika F Hitung < F Tabel maka Ho diterima, berarti varians ked’ua
populasi homogen
 Jika F Hitung < F Tabel maka Ho ditolak, berarti varians kedua
populasi tidak homogen
2. Uji Normal Gain (N-gain)
N-Gain adalah selisih antara nilai posttest dan pretest, gain
menunjukkan peningkatan pemahaman atau penguasaan konsep siswa setelah
pembelajaran dilakukan untuk menghindari hasil kesimpulan yang akan
menimbulkan bias penelitian. karena pada nilai pretest kedua kelompok
penelitian sudah berbeda maka digunakan uji normal gain dengan rumus:
N  gain 
skor posttest  skor pretest
skor ideal  skor pretest
Dengan kategorisasi perolehan :
tinggi
: N-gain ≥ 0.70
sedang
: 0.30 ≤ N-gain < 0.70
rendah
: N-gain <0,30
3. Uji Hipotesis
Setelah dilakukan perhitungan normalitas dan homogenitas maka
dilakukan analisis data untuk menguji hipotesis yang telah diajukan, uji ini
dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan KPS siswa yang
menggunakan LKS terstruktur dengan yang menggunakan LKS terbimbing.
51
Uji hipotesis ini dilakukan dengan menggunaan rumus uji t. yaitu:
X1 - X 2
t=
dsg
1
1

n1 n 2
, dimana dsg =
(n 1 - 1)V1  (n 2 - 1)V2
n1  n 2 - 2
Keterangan :
X1
: Rata-rata data kelompok 1
X2
: Rata-rata data kelompok 2
dsg : Nilai standar deviasi gabungan kelompok 1 dan 2
n1
:
Banyaknya data kelompok 1
n2
: Banyaknya data kelompok 2
V1
: Varian data kelompok 1
V2
: Varian data kelompok 2
Dengan db = (N1+N2-2) dan taraf signifikansi α 0,05
Kriteria pengujian:
Jika t hitung > t tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima
Jika t hitung < t tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak
4. Hipotesis Statistik
Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
Ho : µA = µB
Ha : µA > µB
µA = nilai keterampilan proses sains pada kelas eksperimen I
µB = nilai keterampilan proses sains pada kelas eksperimen II
5. Teknik Analisis Kemampuan Keterampilan Proses Sains
Untuk mengetahui persentase ketercapaian kemampuan keterampilan
proses sains, digunakan rumus sebagai berikut:
Persentase KPS =
∑
X 100
52
Persentase Keterampilan Proses Sains dikelompokkan dalam lima
kategori.
Tabel 3.11 Kategori Keterampilan Proses Sains
Persentase
Sangat Tinggi
Tinggi
Sedang
Rendah
Sangat Rendah
Kategori
90% - 100%
75% - 89%
55% - 74%
31% - 54%
< 30%
6. Teknik Analisis Lembar Observasi
Lembar
observasi
digunakan
untuk
mengetahui
gambaran
keterampilan proses sains siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung.
Tahapan analisisnya sebagai berikut:
a) Menjumlahkan indikator yang teramati
b) Menghitung persentase aspek keterampilan proses sains siswa dalam
kelompok, dengan menggunakan rumus:
Persentase =
X 100%
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Data yang terkumpul dalam penelitian terdiri dari pretest keterampilan
proses sains, posttest keterampilan proses sains, n-gain keterampilan proses sains,
hasil penilaian LKS, dan hasil observasi keterampilan proses sains pada saat
pembelajaran berlangsung. Berikut ini data-data yang diperoleh dari kelompok
eksperimen I (LKS inkuiri terstruktur) dan kelompok eksperimen II (LKS inkuiri
terbimbing).
1. Hasil Pretest Keterampilan Proses Sains ( KPS )
Hasil perhitungan data pretest pada kelempok eksperimen I dan
kelompok eksperimen II sebelum diberikan perlakuan yang berbeda diperoleh
data sebagai berikut:
Tabel 4.1 Hasil Pretest Keterampilan Proses Sains ( KPS )
Data
Nilai Terendah
Nilai Tertinggi
Rata-rata
Median
Modus
Simpangan Baku
Jumlah Siswa
Pretest
Eksperimen I Eksperimen II
22
27
57
55
39,02
40,77
34,79
36,88
36,17
46,30
10,65
7,99
31
31
Berdasarkan Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa nilai rata-rata hasil pretest
pada kelompok eksperimen I dan kelompok eksperimen II yaitu 39,02 dan
40,77. Simpangan baku hasil pretest pada kelompok eksperimen I dan
kelompok eksperimen II yaitu 10,65 dan 7,99.
Hasil persentase pretest keterampilan proses sains pada kelompok
eksperimen I dan kelompok eksperimen II dapat dilihat di bawah ini:
53
54
Tabel 4.2 Persentase (%) Ketercapaian Pretest Aspek KPS
Aspek KPS
Observasi
Eksperimen I
59,68
Berhipotesis
30,24
Merencanakan
Percobaan
Menggunakan
Alat dan Bahan
Interpretasi Data
Menerapkan
Konsep
Berkomunikasi
Rerata
Pretest
Kategori Eksperimen II
53,23
Sedang
Sangat
27,82
rendah
Kategori
Rendah
Sangat
rendah
46,90
Rendah
45,16
Rendah
41,94
Rendah
46,24
Rendah
30,82
Sangat
rendah
34,77
Rendah
36,02
Rendah
42,47
Rendah
31,05
39,52
Rendah
Rendah
46,37
Rendah
Rendah
42,29
Tabel 4.2 menunjukkan rerata pretest keterampilan proses sains pada
kelompok eksperimen I termasuk kategori rendah yaitu 39,52, sedangkan
untuk kelompok eksperimen II termasuk kategori rendah yaitu 42,29.
Keterampilan proses sains yang paling tinggi pada kelompok eksperimen I
maupun kelompok eksperimen II yaitu observasi secara berurutan masingmasing sebesar 59,68 dan 53,23. Keterampilan proses sains yang paling
rendah pada kelompok eksperimen I maupun kelompok eksperimen II adalah
berhipotesis secara berurutan masing-masing sebesar 30,24 dan 27,82.
2. Hasil Posttest Keterampilan Proses Sains ( KPS )
Hasil perhitungan data posttest pada kelempok eksperimen I dan
kelompok eksperimen II setelah diberikan perlakuan yang berbeda diperoleh
data sebagai berikut:
Tabel 4.3 Hasil Posttest Keterampilan Proses Sains ( KPS )
Data
Nilai Terendah
Nilai Tertinggi
Posttest
Eksperimen I Eksperimen II
55
51
90
80
55
Data
Rata-rata
Median
Modus
Simpangan Baku
Jumlah Siswa
Posttest
Eksperimen I Eksperimen II
77,44
70,42
83,49
73,94
80,49
80,50
10,17
8,16
31
31
Berdasarkan Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa nilai rata-rata hasil posttest
pada kelompok eksperimen I dan kelompok eksperimen II yaitu 77,44 dan
70,42. Simpangan baku hasil posttest pada kelompok eksperimen I dan
kelompok eksperimen II yaitu 10,17 dan 8,16.
Hasil perhitungan persentase posttest keterampilan proses sains pada
kelompok eksperimen I dan kelompok eksperimen II dapat dilihat pada Tabel
4.4.
Tabel 4.4 Persentase Keterampilan Proses Sains
KPS
Eksperimen I
Posttest
Kategori Eksperimen II
Kategori
Observasi
84,68
Tinggi
67,74
Sedang
Berhipotesis
Merencanakan
Percobaan
Menggunakan
Alat dan Bahan
Interpertasi Data
Menerapkan
Konsep
Berkomunikasi
Rata-rata
84,68
Tinggi
69,35
Sedang
85,11
Tinggi
75,43
Tinggi
64,52
Sedang
82,80
Tinggi
64,16
Sedang
58,42
Sedang
86,56
Tinggi
66,13
Sedang
65,73
Sedang
Tinggi
74,60
Sedang
Sedang
76,49
70,64
Berdasarkan Tabel 4.4 menunjukkan bahwa rata-rata posttest
keterampilan proses sains pada kelompok eksperimen I termasuk kategori
tinggi (76,49), sedangkan untuk kelompok eksperimen II termasuk kategori
sedang (70,64). Keterampilan proses sains yang paling tinggi pada kelompok
eksperimen I yaitu
menerapkan konsep (86,56), sedangkan kelompok
56
eksperimen II yaitu menggunakan alat dan bahan (82,80). Keterampilan proses
sains yang paling rendah pada kelompok eksperimen I maupun kelompok
eksperimen II adalah interpertasi data.
3. Hasil N-Gain Keterampilan Proses Sains ( KPS )
Perhitungan
N-gain
dilakukan
untuk
mengetahui
peningkatan
keterampilan proses sains siswa. Hasil perhitungan N-gain pada kelompok
eksperimen I dan kelompok eksperimen II dapat dilihat pada Tabel 4.5.
Tabel 4.5 N-Gain Keterampilan Proses Sains ( KPS )
Aspek KPS
Eksperimen I
N-Gain
Kategori Eksperimen II Kategori
0,31
Sedang
Sedang
Observasi
0,62
Berhipotesis
Merencanakan
Percobaan
Menggunakan
Alat dan Bahan
Interpretasi
Data
Menerapkan
Konsep
Berkomunikasi
Rerata
0,78
Tinggi
0,58
Sedang
0,72
Tinggi
0,55
Sedang
0,39
Sedang
0,68
Sedang
0,48
Sedang
0,36
Sedang
0,79
Tinggi
0,41
Sedang
0,50
Sedang
Sedang
0,53
Sedang
Sedang
0,61
0,49
Tabel 4.5 menunjukkan rerata N-gain keterampilan proses sains pada
kelompok eksperimen I dan kelompok eksperimen II yaitu termasuk kategori
sedang dengan rerata masing-masing 0,61 dan 0,49. Keterampilan proses sains
yang paling tinggi pada kelompok eksperimen I adalah keterampilan proses
sains menerapkan konsep sebesar (0,79), sedangkan pada kelompok
eksperimen II adalah keterampilan proses sains menggunakan alat dan bahan
(0,68).
Keterampilan proses sains yang paling rendah pada kelompok
eksperimen I adalah keterampilan proses sains menggunakan alat dan bahan
(0,39), sedangkan pada kelompok eksperimen II adalah keterampilan proses
sains observasi (0,31). Hal tersebut menunjukkan bahwa secara keseluruhan
57
kelompok eksperimen I mengalami peningkatan keterampilan proses sains
yang lebih besar dibandingkan kelompok eksperimen II.
4. Hasil Penilaian LKS
Lembar kerja siswa digunakan sebagai bahan ajar yang berisi petunjuk
praktikum yang dilaksanakan dan berguna untuk melatih keterampilan proses
sains siswa. LKS dibuat oleh peneliti dengan mengadaptasi dari tahapan ikuiri,
oleh karena itu disebut juga LKS inkuiri. Kelompok I diberikan LKS inkuiri
terstruktur, sedangkan kelompok II diberikan LKS inkuiri terbimbing.
Dalam pengerjaan LKS, tidak semua tahapan inkuiri diisi oleh siswa,
seperti tahapan mengajukan masalah. Perbedaan antara kedua kelompok ini
adalah nilai maksimum merancang percobaan pada kelompok eksperimen II
lebih tinggi dari pada kelompok eksperimen I dikarenakan kelompok
eksperimen II dituntut untuk membuat rancangan percobaan sendiri. Selain
itu, kelompok eksperimen I tidak mendapatkan nilai pada tahap melakukan
percobaan sedangkan kelompok eksperimen II dituntut untuk mencatat
langkah-langkah praktikum yang akan dilakukan.
Hasil penilaian LKS yang dikerjakan siswa pada saat praktikum Sachs
dan praktikum Ingenhousz terlihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.6 Penilaian Lembar Kerja Siswa (LKS)
Tahapan
Mengajukan masalah
Membuat hipotesis
Merancang
percobaan
Melakukan
percobaan
Mengumpulkan dan
menganalisis data
Membuat
kesimpulan
Rerata
Kelompok Eksperimen I
Pert. I
Pert. II
100
100
Kelompok Eksperimen II
Pert. I
Pert. II
88
100
100
100
81
93
-
-
83
100
98
72
96
83
72
94
72
72
92,5
91,5
84
89,6
58
Berdasarkan Tabel 4.6 kelompok eksperimen I memiliki nilai rerata
lebih tinggi dari pada kelompok eksperimen II. Nilai tertinggi pada kelompok
eksperimen I yaitu membuat hipotesis dan merancang percobaan dengan nilai
100, sedangkan kelompok eksperimen II yaitu membuat hipotesis dan
melakukan percobaan dengan nilai 100.
5. Hasil Observasi
Observasi dilakukan di kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II
pada setiap pertemuan. Lembar observasi tersusun atas enam aspek KPS
dengan indikator yang mengacu pada kegiatan praktikum. Hasil observasi ini
berdasarkan pada pengamatan observer dengan memberikan tanda ceklis pada
kolom 1 jika kelompok melakukan aspek KPS sesuai dengan indikator, dan
pada kolom 0 jika kelompok tidak melakukan aspek KPS. Berikut hasil
observasi KPS pada kelompok eksperimen I dan kelompok eksperimen II.
Tabel 4.7 Persentase Hasil Observasi KPS Siswa
Aspek KPS
Observasi
Membuat
hipotesis
Merencanakan
percobaan
Menggunakan
alat dan bahan
Interpretasi
Penerapan
konsep
Komunikasi
Rerata
Eksperimen I
Eksperimen II
Pertemuan I Pertemuan II Pertemuan I Pertemuan II
62,5
75
95,83
91,67
91,67
100
75
100
75
91,67
66,67
100
66,67
83,33
75
93,33
100
100
100
100
66,67
100
50
66,67
83,33
88,89
75
83,33
77,98
91,27
76,79
90,71
Berdasarkan Tabel 4.6 dapat diketahui bahwa rerata KPS siswa setiap
pertemuan menunjukkan peningkatan baik kelompok eksperimen I maupun
kelompok eksperimen II. Namun, rerata KPS siswa di kelompok eksperimen I
59
lebih besar dari pada kelompok eksperimen II, baik pada pertemuan pertama
maupun pertemuan kedua.
Aspek KPS tertinggi pada pertemuan pertama di kelompok eksperimen
I maupun kelompok eksperimen II adalah interpretasi. Pada pertemuan kedua
aspek KPS tertinggi untuk kelompok eksperimen I adalah membuat hipotesis,
interpretasi, dan penerapan konsep, sedangkan pada kelompok II adalah
membuat hipotesis, merencanakan percobaan, dan interpretasi.
B. Analisis Data
1. Uji Prasyarat Analisis Data
a. Uji Normalitas Data
Uji normalitas dilakukan terhadap empat buah data yaitu data
pretest kelompok eksperimen I dan eksperimen II, dan data posttest
kelompok eksperimen I dan eksperimen II. Dalam penelitian ini uji
normalitas didapat dengan menggunakan uji Lilliefors. Uji normalitas
digunakan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak,
dengan ketentuan bahwa data berdistribusi normal bila memenuhi kriteria
Lhitung < Ltabel dengan taraf signifikansi α = 0,05.
Untuk lebih jelas, hasil uji normalitas kelompok eksperimen I dan
kelompok eksperimen II dapat dilihat pada Tabel 4.7.
Tabel 4.8 Uji Normalitas Pretest dan Posttest
Data
N
L hitung
L tabel
Kesimpulan
Eksperimen I
Pretest
Posttest
31
31
0,1238
0,1148
0,1591
Normal Normal
Eksperimen II
Pretest
Posttest
31
31
0,1046
0,1210
0,1591
Normal
Normal
Berdasarkan Tabel 4.7 diperoleh Lhitung pretest dan posttest pada
kelompok eksperimen I maupun kelompok eksperimen II lebih kecil
daripada Ltabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa keempat data tersebut
berdistribusi normal.
60
b. Uji Homogenitas
Setelah dilakukan uji normalitas pada kedua kelompok penelitian,
langkah selanjutnya mencari nilai homogenitasnya. Dalam penelitian ini,
nilai homogenitas didapat dengan menggunakan uji Fisher pada taraf
signifikansi α = 0.05. Sampel dinyatakan homogen apabila Fhitung < Ftabel.
Hasil uji homogenitas kedua kelompok sampel penelitian dapat dilihat
pada Tabel 4.8.
Tabel 4.9 Uji Homogenitas Pretest dan Posttest
Pretest
Posttest
Eksperimen I Eksperimen II Eksperimen I Ekesperimen II
N
31
31
31
31
2
S
113,49
63,68
103,49
66,63
F hitung
1,78
1,55
F tabel
1,84
Kesimpulan
Homogen
Homogen
Homogen
Homogen
Data
Berdasarkan Tabel 4.8 menunjukkan bahwa Fhitung untuk pretest
maupun posttest memiliki nilai yang lebih kecil dari pada Ftabel, sehingga
dapat disimpulkan bahwa sampel memiliki variansi populasi yang
homogen.
2. Uji Hipotesis
Berdasarkan hasil pengujian prasyarat analisis data yang meliputi uji
nomalitas dan uji homogenitas diketahui bahwa data tersebut berdistribusi
normal dan homogen, sehingga dapat dilakukan dengan uji hipotesis. Uji
hipotesis dilakukan untuk melihat ada tidaknya perbedaan pada hasil pretest
dan posttest siswa dari kelompok eksperimen I dan kelompok eksperimen II.
Uji hipotesis menggunakan uji t pada taraf signifikan 5% dan derajat
kebebasan (df = n1+n2-2) dengan kriteria sebagai berikut:
thitung < ttabel = Ho diterima
thitung > ttabel = Ho ditolak
61
a. Uji Hipotesis Pretest
Hasil uji t pada pretest kelompok eksperimen I dan kelompok
eksperimen II dapat dilihat pada Tabel 4.9.
Tabel 4.10 Hasil Perhitungan Uji Hipotesis Pretest
Data
Mean
t hitung
t tabel
Kesimpulan
Uji “t”
Eksperimen I Eksperimen II
39,02
40,77
0,74
2,00
Tidak terdapat perbedaan yang
signifikan
Berdasarkan Tabel 4.9 untuk data pretest
thitung < ttabel, maka
hipotesis nol (Ho) diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen I
dengan kelompok eksperimen II.
b. Uji Hipotesis Posttest
Hasil uji t pada posttest kelompok eksperimen I dan kelompok
eksperimen II dapat dilihat pada Tabel 4.10.
Tabel 4.11 Hasil Perhitungan Uji Hipotesis Posttest
Data
Mean
t hitung
t tabel
Kesimpulan
Uji “t”
Eksperimen I Eksperimen II
77,44
70,42
3,05
2,00
Terdapat perbedaan yang
signifikan
Berdasarkan Tabel 4.10 untuk data posttest thitung > ttabel, maka
hipotesis nol (Ho) ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen I dengan
kelompok eksperimen II.
62
C. Pembahasan
Berdasarkan pengujian hipotesis terhadap data pretest kelompok
eksperimen I dan kelompok eksperimen II menunjukkan bahwa tidak terdapat
perbedaan keterampilan proses sains yang signifikan antara kelompok eksperimen
I yaitu yang menggunakan LKS inkuiri terstruktur dengan kelompok eksperimen
II yaitu yang menggunakan LKS inkuiri terbimbing, dengan thitung lebih kecil dari
ttabel, yaitu 0,74 < 2,00. Hal tersebut menunjukkan bahwa kelompok eksperimen I
dan kelompok eksperimen II memiliki keterampilan proses sains awal yang sama.
Setelah
diberikan
perlakuan,
diperoleh
skor
rata-rata
kelompok
eksperimen I lebih besar dibandingkan kelompok eksperimen II (77,44 > 70,42).
Pengujian hipotesis terhadap data posttest kelompok eksperimen I dan kelompok
eksperimen II dengan menggunakan Uji-t diketahui bahwa terdapat perbedaan
yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kontrol. Hal tersebut dibuktikan
dengan thitung lebih besar dari pada ttabel, yaitu 3,046 > 2,00. Hal ini menunjukkan
bahwa adanya perbedaan yang signifikan keterampilan proses sains siswa yang
menggunakan LKS inkuiri terstruktur dengan siswa yang menggunakan LKS
inkuiri terbimbing pada konsep fotosintesis. Hasil ini berbeda dengan hasil
penelitian Nengsih Juanengsih bahwa pembelajaran dengan mengggunakan
inkuiri terstruktur dan inkuiri terbimbing tidak memiliki perbedaan yang
signifikan terhadap kemampuan kerja ilmiah.1
Perbedaan hasil tes keterampilan sains antara kelompok eksperimen I
dengan kelompok eksperimen II ini dikarenakan adanya perbedaan perlakuan
antara kedua kelompok ini. Pada kelompok eksperimen I diberikan LKS inkuiri
terstruktur sebagai media ajar selama proses pembelajaran. Sedangkan kelompok
eksperimen II diberikan LKS inkuiri terbimbing sebagai media ajar selama proses
pembelajaran. Nilai posttest keterampilan proses sains kelompok eksperimen I
lebih besar dari pada kelompok eksperimen II. Hal ini menunjukkan bahwa LKS
inkuiri terstruktur lebih menunjang dalam mengembangkan keterampilan proses
sains untuk siswa tingkatan SMP/MTs.
1
Nengsih Juanengsih, “Perbandingan Pengaruh Pembelajaran Inkuiri Terbimbing dan
Inkuiri Terstruktur Terhadap Peningkatan Penguasaan Konsep dan Kemampuan Kerja Ilmiah
Siswa Kelas X Pada konsep Bioteknologi”, Metamorfosa, 1, 2006, h. 24.
63
Berdasarkan persentase 7 aspek keterampilan proses sains (KPS)
kelompok eksperimen I dan kelompok eksperimen II terdapat perbedaan pada saat
pretest dan posttest. Persentase rata-rata 7 aspek KPS pretest pada kelompok
eksperimen I dan kelompok eksperimen II, yaitu 39,52 dengan kategori rendah,
dan 38,47 dengan kategori rendah. Sedangkan persentase rata-rata 7 aspek KPS
posttest pada kelompok eksperimen I dan kelompok eksperimen II, yaitu 76,75
dengan kategori tinggi, dan 70,64 dengan ketegori sedang. Data tersebut
menunjukkan bahwa penggunaan LKS inkuiri terstruktur dan LKS terbimbing
dapat meningkatkan keterampilan proses sains siswa. Hal ini sejalan dengan
penelitian Delthawati, bahwa LKS berbasis pendekatan inkuiri terbimbing mampu
meningkatkan keterampilan proses sains siswa.2
Dari ketujuh aspek KPS yang diukur, kemampuan menggunakan alat dan
bahan merupakan aspek yang memiliki perbedaan signifikan antara kelompok
eksperimen I (64,52) dan kelompok eksperimen II (82,80). Hal dikarenakan
kelompok eksperimen II dituntut untuk menyiapkan alat dan bahan sendiri yang
kemudian dicatat di dalam LKS, sedangkan kelompok eksperimen I sudah
disiapkan oleh guru atau peneliti. Data ini didukung dengan hasil penilaian LKS
yang menunjukkan bahwa kelompok eksperimen I tidak mendapatkan nilai pada
tahap melakukan percobaan, sedangkan kelompok eksperimen II memperoleh
nilai 83 pada pertemuan ke-1 dan 100 pada pertemuan ke-2.
Untuk kelompok eksperimen I yang menggunakan LKS inkuiri terstruktur
berdasarkan hasil posttest diperoleh aspek KPS tertinggi adalah keterampilan
dalam menerapkan konsep. Hal ini dikarenakan di dalam LKS inkuiri terstruktur
siswa tercantum beberapa pertanyaan untuk menguatkan konsep
yang
dipraktikumkan, sedangkan di dalam LKS inkuiri terbimbing tidak tercantum
pertanyaan tersebut. Selain itu, pada kelompok eksperimen I memiliki waktu lebih
lama pada saat diskusi dan penilaian di akhir pembelajaran. Pada saat diskusi dan
penilaian akhir, guru atau peneliti melakukan tanya jawab dengan siswa mengenai
konsep fotosintesis yang telah dipraktikumkan. Hal tersebut tidak terjadi pada
2
Delthawati, “Pengembangan LKS Fisika Berbasis Pendekatan Inkuiri Terbimbing
Untuk Program RSBI Dalam Meningkatkan Keterampilan Proses Sains”, Jurnal Pendidikan dan
Kebudayaan Vol.16, 2010, h.1.
64
kelompok eksperimen II karena pelaksanaan praktikum di kelompok ini lebih
lama sehingga waktu untuk berdiskusi sangat terbatas.
Untuk kelompok eksperimen II yang menggunakan LKS inkuiri
terbimbing berdasarkan hasil posttest diperoleh aspek KPS tertinggi adalah
keterampilan dalam menggunakan alat dan bahan. Hal ini dikarenakan kelompok
ini dituntut untuk merencanakan percobaan sendiri, memilih alat dan bahan
sendiri tetapi tetap mendapatkan arahan dari guru. Pada saat siswa merencanakan
percobaan, guru memberikan arahan berupa tujuan atau fungsi alat dan bahan
praktikum yang akan digunakan sehingga siswa sudah mengetahui tujuan dan cara
penggunaan alat dan bahan tersebut. Sedangkan kelompok eksperimen I hanya
dituntut untuk menlihat LKS yang sudah tercantum alat dan bahan yang
digunakan dalam praktikum, beserta langkah kerja dari praktikum tersebut. Hal ini
didukung oleh hasil penilaian LKS yang menunjukkan nilai tertinggi pada
kelompok eksperimen II adalah pada tahap melakukan perobaan yang mencapai
nilai 100. Selain itu, hasil observasi menunjukkan bahwa aspek menggunakan alat
dan bahan untuk kelompok eksperimen II lebih tinggi dari pada kelompok
eksperimen I, baik pertemuan pertama maupun pertemuan kedua.
Adapun hasil posttest KPS terendah pada kelompok eksperimen I dan
kelompok eksperimen II adalah kemampuan interpretasi data. Hal ini dikarenakan
siswa hanya menjelaskan hasil dari praktikum dalam membuat kesimpulan.
Dalam menginterpertasikan data diharapkan siswa dapat memberikan jawaban
dari rumusan masalah. Hal ini didukung dengan hasil penilaian LKS pada tahap
membuat kesimpulan kelompok eksperimen I maupun kelompok eksperimen II
memiliki nilai yang rendah. Namun, hasil posttest ini bertolak belakang dengan
hasil observasi, hal ini dikarenakan observer hanya melihat apakah siswa
menuliskan kesimpulan di dalam LKS atau tidak, sedangkan kebenaran dari isi
kesimpulan terabaikan atau tidak dinilai oleh observer melainkan oleh guru atau
peneliti.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data penelitian yang telah
dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa keterampilan proses sains pada
siswa yang menggunakan model pembelajaran inkuiri terstruktur lebih tinggi
daripada siswa yang menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada
konsep fotosintesis. Hal ini terlihat dari hasil uji-t pada taraf signifikansi α = 0,05
dan thitung > ttabel (3,05 > 2,00).
B. Saran
Sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian ini dapat dikemukkan saran
sebagai berikut:
1. Guru perlu mempersiapkan secara matang untuk pembelajaran yang
menggunakan model inkuiri terbimbing, hal ini dikarenakan siswa pada
tingkat SMP/MTs. belum terbiasa menerapkan model pembelajaran
tersebut.
2. Variabel terikat dalam penelitian ini hanyalah keterampilan proses sains,
sebaiknya dilakukan penelitian lain seperti hasil belajar, keterampilan
berpikir kritis dan juga sikap ilmiah.
65
DAFTAR PUSTAKA
Amri, Sofan, dan Iif Khoiru Ahmadi. Konstruksi Pengembangan Pembelajaran,
Jakarta: PT Prestasi Pusatakaraya, 2010.
Arikunto, Suharsimi. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara,
2009.
_______. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka
Cipta, 2006.
BSNP. Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta:
Depdiknas.
Delthawati. Pengembangan LKS Fisika Berbasis Pendekatan Inkuiri Terbimbing
untuk Program RSBI dalam Meningkatkan Keterampilan Proses Sains.
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Vol.16, 2010
Dewi, Sandra. Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terstruktur terhadap
Keterampilan Proses Sains Siswa pada Konsep Sistem Pencernaan
Manusia. Skripsi tidak diterbitkan: FITK UIN Jakarta, 2012.
Tim Diknas. Panduan Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Ditjen Dikdasmenum,
2008.
Emzir. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers, 2007.
Feyzioglu, Burak. An Investigation of the Relationship between Science Process
Skills with Efficient Laboratory Use and Science Achievement in
Chemistry Education. Journal of Turkish Science Education. 3, 2009.
Iru, La, dan La Ode Arihi. Analisis Penerapan Pendekatan, Metode, Strategi dan
Model-Model Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Presindo, 2012.
Juanengsih, Nengsih. Perbandingan Pengaruh Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
dan Inkuiri Terstruktur Terhadap Peningkatan Penguasaan Konsep dan
Kemampuan Kerja Ilmiah Siswa Kelas X Pada Konsep Bioteknologi.
Metamorfosa. 1, 2006.
Devi, Poppy Kamalia, et al. Pengembangan Perangkat Pembelajaran. Jakarta:
Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga
Kependidikan IPA, 2009.
Latifatun, Nurrokhmi. “Peningkatan Keterampilan Proses Sains Dalam
Pembelajaran IPA Terpadu Materi Fotosintesis dengan Metode Percobaan
Di Kelas VIII C SMP N 1 Seyegan”. Skripsi tidak diterbitkan: FMIPA
Universitas Negeri Yogyakarta, 2012.
66
67
Prastowo, Andi. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta:
Diva Press, 2011.
Purnaningtyas, Rulita. Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) IPA Terpadu
Berbasis Inkuiri Terbimbing (Guided Inquiry) dengan Tema “Asyiknya
Berolahraga dan Berkeringat” Guna Mengembangkan Keterampilan
Proses Sains Siswa SMP N 1 Klaten. Skripsi tidak diterbitkan: FMIPA
Universitas Negeri Yogtakarta.
Rohaeti, Eli, et al. Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Mata Pelajaran
Sains Kimia SMP Kelas VII, VIII, dan IX. Jurnal Penelitian FMIPA UNY
Rusman. Model-Model Pembeljaran Mengembangkan Profesionalisme Guru.
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011.
Rustaman, Nuryani, et al. Strategi Belajar dan Mengajar Biologi. Malang:
Penerbit Universitas Negeri Malang, 2005.
_______. Strategi Pembelajaran Biologi. Jakarta: Universitas Terbuka, 2007.
Sagala, Syaiful. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta, 2011.
Sanjaya, Wina. Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis
Kompetensi, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011.
_______. Perencanaan dan Disain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group, 2010.
Sapriati, Amalia, Pengembangan Instrumen Penilaian Praktikum Fotosintesis.
Jurnal Pendidikan Lembaga Penelitian Universitas Terbuka, 2004.
Semiawan, Conny, et al. Pendekatan Keterampilan Proses. Jakarta: PT Gramedia,
1992.
Sofyan, Ahmad., Tonih Feronika, dan Burhanudin Milama. Evaluasi
Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi. Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006.
Sudjana, Nana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2012.
Sudjana. Metode Statistik. Bandung: Tarsito, 2002.
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta,
2009.
Susuwi, et al. Analisis Keterampilan Proses Sains SMA pada Model Pembelajaran
Praktikum D-Ei-Hd. Jurnal Pengajaran MIPA Vol.14, 2009.
TIM Penyusun. Pedoman Penulisan Skripsi. Jakarta: FITK UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, 2011.
68
Trianto. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007.
_______. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik.
Surabaya: Prestasi Pustaka, 2007.
Undang-Undang Republik Indonesia No.20 Tahun 2003. Jakarta: Direktorat
Jendral Pendidikan Indonesia.
Weda, Made. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: Bumi Aksara,
2011.
Zakiyah, Naeli. “Pengaruh Pendekatan Inkuiri Terstruktur terhadap Keterampilan
Proses Sains Siswa pada Konsep Sistem Pernapasan Manusia”. Skripsi
tidak diterbitkan: FITK UIN Jakarta. 2011.
Zulfiani, Tonih Feronika, dan Kinkin Suartini. Strategi Pembelajaran Sains.
Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta. 2009.
Lampiran 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Kelas Eksperimen 1 (Inkuiri Terstruktur)
Nama Sekolah
Mata Pelajaran
Kelas/Semester
Materi Pelajaran
Pertemuan KeAlokasi Waktu
: MTs. Nurul Falah
: IPA Biologi
: VIII/II
: Fotosintesis
:1
: 2x40 menit (2 jam pelajaran)
A. Standar Kompetensi
Memahami sistem dalam kehidupan tumbuhan
B. Kompetensi Dasar
Mendeskripsikan proses perolehan nutrisi dan transformasi energi pada
tumbuhan hijau
C. Indikator
1. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi proses fotosintesis
melalui kegiatan praktikum
2. Merumuskan hipotesis melalui kegiatan praktikum
3. Menentukan rancangan praktikum untuk menguji hipotesis
4. Melakukan kegiatan praktikum untuk memperoleh informasi
5. Menggambarkan data empiris dari hasil kegiatan praktikum
6. Mendiskusikan kesimpulan dari hasil kegiatan praktikum
7. Mengkomunikasikan hasil kegiatan praktikum
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi proses
fotosintesis melalui kegiatan praktikum
2. Siswa mampu merumuskan hipotesis sebelum kegiatan praktikum
3. Siswa mampu merancang praktikum untuk menguji hipotesis
4. Siswa mampu melakasanakan kegiatan praktikum
5. Siswa mampu menggambarkan data empiris dari hasil kegiatan praktikum
6. Siswa mampu memberikan kesimpulan dari hasil kegiatan percobaan
7. Siswa mampu mengkomunikasikan hasil kegiatan percobaan
E. Karakter Siswa Yang Diharapkan
1. Disiplin (discipline)
2. Rasa hormat dan perhatian (respect)
3. Tekun (diligence)
69
70
4. Tanggung jawab (responsibility)
5. Ketelitian (carefulness)
F. Materi Pokok
Fotosintesis merupakan proses tumbuhan mengolah (mereaksikan)
karbon dioksida dan air menjadi amilum dan oksigen dengan bantuan cahaya
matahari dan klorofil. Berikut reaksi yang terjadi pada proses fotosintesis :
6CO2
+
6H2O
C6H12O6
+
6O2
(karbon dioksida)
(air)
(amilum)
(oksigen)
Laju fotosintesis dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu intensitas
cahaya, konsentrasi karbon dioksida, suhu, kadar oksigen, air, dan kandungan
klorofil.
Ilmuwan-ilmuwan yang telah membuktikan kebenaran reaksi
fotosintesis adalah :
1. Ingenhousz (1799), membuktikan bahwa pada fotosintesis dilepaskan O2
2. Engelmann (1822), membuktikan bahwa klorofil merupakan suatu faktor
keharusan dalam proses fotosintesis
3. Sachs (1860), membuktikan pada fotosintesis terbentuk karbohidrat
(amilum)
G. Model dan Metode Pembelajaran
 Model
: Inkuiri Terstruktur (Structured Inquiry)
 Metode
: Praktikum dan diskusi
H. Langkah Pembelajaran
Kegiatan
Structured
Aktivitas Guru
Inquiry
 Apersepsi:
“Manusia dan hewan
memperoleh nutrisi dengan
P
cara memakan makhluk
E
hidup lain, bagaimana
N
dengan tumbuhan?
D
Tumbuhan tidak memiliki
A
mulut dan perut, namun
H
tumbuhan kaya akan
U
makanan seperti amilum,
L
dari manakah asal amilum
U
tersebut?”
A
 Guru menyampaikan
N
tujuan dari pembelajaran
 Guru membagi siswa
Aktivitas Siswa
 Siswa menanggapi
pertanyaan guru
 Siswa memperhatikan
penjelasan guru
 Siswa membuat
Alokasi
Waktu
5 menit
71
Kegiatan
I
N
T
I
Structured
Inquiry
Aktivitas Guru
Aktivitas Siswa
dalam 5 kelompok, setiap
kelompok dan
kelompok diberi LKS
mengambil LKS yang
inkuiri terstruktur
diberikan oleh guru
 Dengan bantuan LKS, guru  Siswa menanggapi
Menyajikan
bertanya kepada siswa:
pertanyaan guru
Pertanyaan
“Apakah tumbuhan dapat
dengan
atau Masalah
menghasilkan amilum jika
memperhatikan LKS
tidak ada cahaya?”
yang didapat
 Guru mengarahkan siswa
 Siswa berdiskusi dan
untuk berdiskusi dan
membuat hipotesis
membuat hipotesis
dari masalah yang
mengenai masalah yang
disajikan dalam LKS
Membuat
disajikan dalam LKS
Hipotesis
 Guru menuliskan hipotesis  Siswa mengajukan
dari siswa pada papan tulis
hipotesis kepada guru
dan menulisnya dalam
LKS
 Guru menjelaskan tentang  Siswa memperhatikan
tujuan percobaan
penjelasan guru
Merancang
 Guru menugaskan siswa
 Siswa menyusun alat
Percobaan
untuk menyiapkan alat dan
dan bahan percobaan
bahan untuk percobaan
sesuai dengan LKS
sesuai dengan LKS
 Guru menugaskan siswa
 Siswa melakukan
untuk mulai melakukan
percobaan sesuai
percobaan sesuai dengan
dengan langkah kerja
langkah kerja yang
yang tercantum dalam
Melakukan
tercantum dalam LKS
LKS
Percobaan
 Guru membimbing dan
 Siswa bertanya
mengarahkan siswa dalam
kepada guru apabila
melakukan percobaan
ada yang tidak
dimengerti
 Guru menugaskan siswa
 Siswa melakukan
Mengumpulkan
untuk mencatat hasil
diskusi kelompok
dan
percobaan dan menjawab
untuk melengkapi dan
Menganalisis
pertanyaan yang tercantum
menjawab pertanyaan
Data
dalam LKS
yang tercantum dalam
LKS
 Guru menugaskan masing-  Siswa membuat
masing kelompok untuk
kesimpulan dari hasil
Membuat
membuat kesimpulan dari
percobaan dan
Kesimpulan
hasil percobaan
mencantumkannya
dalam LKS
Alokasi
Waktu
2 menit
5 menit
4 menit
45
menit
10
menit
5 menit
72
Kegiatan
Structured
Inquiry
Aktivitas Guru
Aktivitas Siswa
 Guru mengarahkan siswa
 Secara bergantian
dalam mempresentasikan
setiap kelompok
hasil percobaan di depan
mempresentasikan
kelas
hasil percobaan
 Guru membimbing siswa
 Siswa membuat
membuat kesimpulan
kesimpulan dari
materi yang telah dipelajari
materi yang telah
dipelajari
 Guru menginformasikan
 Siswa memperhatikan
materi percobaan untuk
penjelasan guru
pertemuan selanjutnya
 Guru memberikan
 Siswa mendapatkan
apresiasi terhadap
apresiasi dari guru
kelompok yang paling baik
P
E
N
U
T
U
P
Alokasi
Waktu
4 menit
I. Sumber Belajar
1. Lembar Kerja Siswa (LKS) inkuiri terstruktur
2. Buku IPA kelas VIII, Grafindo media pratama
J. Penilaian
Teknik
Indikator
Penilaian
1. Mengidentifi Tugas
kasi faktorkelompok
faktor yang
mempengaru
hi proses
fotosintesis
melalui
kegiatan
praktikum
2. Merumuskan
hipotesis
melalui
kegiatan
praktikum
Tugas
kelompok
Bentuk
Soal
Instrumen
Uraian
Bagaimana pengaruh
cahaya terhadap proses
fotosintesis? Jelaskan!
Uraian
Apakah tumbuhan dapat
menghasilkan amilum jika
tidak ada cahaya? Buatlah
hipotesis dari permasalahan
tersebut!
Kunci
Jawaban
Tanpa cahaya
tumbuhan tidak
dapat
melakukan
fotosintesis,
karena cahaya
berfungsi untuk
mengaktifkan
klorofil, dan di
dalam klorofil
inilah terjadi
penggabungan
air dan karbon
dioksida yang
mengahasilkan
amilum
Tidak,
tumbuhan tidak
dapat
menghasilkan
amilum jika
Skor
3
4
73
Teknik
Penilaian
Bentuk
Instrumen
3. Menentukan
rancangan
praktikum
untuk
menguji
hipotesis
Tugas
kelompok
Uraian
4. Melakukan
kegiatan
praktikum
untuk
memperoleh
informasi
Tugas
kelompok
Uraian
5. Menggambar
kan data
empiris dari
hasil
kegiatan
praktikum
Tugas
kelompok
Uraian
Indikator
Kunci
Jawaban
tidak ada cahaya
Sebutkan variabel bebas,
Variabel bebas:
variabel kontrol, dan varibel cahaya
terikat pada praktikum
Variabel
Sachs!
kontrol: air,
karbon dioksida,
jenis tumbuhan,
suhu
Variabel terikat:
ada atau tidak
adanya amilum
Jelaskan langkah kerja dari
 Tutup
praktikum Sachs!
sebagian daun
dengan
alumunium
selama 24 jam
 Rebus daun
dengan air
mendidih
 Masukkan
daun ke dalam
alkohol lalu
dipanaskan di
atas air
mendidih
 Siram daun
dengan air
lalu tetesi
larutan
iodium
 Amati
perubahan
warna pada
daun
Apakah terdapat perbedaan Iya, daun yang
warna antara daun yang
terkena cahaya
terkena cahaya dengan daun berubah warna
yang tidak terkena cahaya
menjari biru,
setelah ditetesi larutan
sedangkan yang
iodium? Jelaskan!
tidak terkena
cahaya tidak
berubah warna.
Hal ini
dikarenakan
Soal
Skor
3
5
3
74
Teknik
Penilaian
Bentuk
Instrumen
6. Mendiskusik
an
kesimpulan
dari hasil
kegiatan
praktikum
Tugas
kelompok
Uraian
Perhatikan data di bawah
ini:
Perlakuan Daun Daun
A
B
Sebelum
Hijau Hijau
diberi
iodium
Setelah
Biru
Hijau
diberi
iodium
Nb:
Daun A: tidak ditutupi
kertas alumunium
Daun B: ditutupi kertas
alumunium
Buatlah kesimpulan
berdasarkan data di atas!
7. Mengkomuni
kasikan hasil
kegiatan
praktikum
Tugas
kelompok
Penilaian
kinerja
Presentasi
Indikator
Soal
Kunci
Jawaban
daun yang
terkena cahaya
dapat
menghasilkan
amilum melalui
proses
fotosintesis
Tumbuhan yang
tidak ditutupi
kertas
alumunium
dapat
menghasilkan
amilum,
sedangkan
tumbuhan yang
ditutupi kertas
alumunium
tidak dapat
menghasilkan
amilum. Jadi,
untuk
menghasilkan
amilum
memerlukan
cahaya melalui
proses
fotosintesis
Februari 2013
Mengetahui,
(……………………. …… )
3
4
Tangerang,
Guru Bidang Studi
Skor
Praktikan
( …….……………….. ….. )
75
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Kelas Eksperimen 1 (Inkuiri Terstruktur)
Nama Sekolah
Mata Pelajaran
Kelas/Semester
Materi Pelajaran
Pertemuan KeAlokasi Waktu
: MTs. Nurul Falah
: IPA Biologi
: VIII/II
: Fotosintesis
:2
: 2x40 menit (2 jam pelajaran)
K. Standar Kompetensi
:
Memahami sistem dalam kehidupan tumbuhan
L. Kompetensi Dasar
:
Mendeskripsikan proses perolehan nutrisi dan transformasi energi pada
tumbuhan hijau
M. Indikator
1. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi laju fotosintesis
melalui kegiatan percobaan
2. Merumuskan hipotesis melalui kegiatan praktikum
3. Menentukan rancangan praktikum untuk menguji hipotesis
4. Melakukan kegiatan praktikum untuk memperoleh informasi
5. Menggambarkan data empiris dari hasil kegiatan praktikum
6. Mendiskusikan kesimpulan dari hasil kegiatan praktikum
7. Mengkomunikasikan hasil kegiatan praktikum
N. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi laju
fotosintesis melalui kegiatan praktikum
2. Siswa mampu merumuskan hipotesis sebelum kegiatan praktikum
3. Siswa mampu merancang praktikum untuk menguji hipotesis
4. Siswa mampu melakasanakan kegiatan praktikum
5. Siswa mampu menggambarkan data empiris dari hasil kegiatan praktikum
6. Siswa mampu memberikan kesimpulan dari hasil kegiatan percobaan
7. Siswa mampu mengkomunikasikan hasil kegiatan percobaan
O. Karakter Siswa Yang Diharapkan
6. Disiplin (discipline)
7. Rasa hormat dan perhatian (respect)
8. Tekun (diligence)
76
9. Tanggung jawab (responsibility)
10. Ketelitian (carefulness)
P. Materi Pokok
Fotosintesis merupakan proses tumbuhan mengolah (mereaksikan)
karbon dioksida dan air menjadi amilum dan oksigen dengan bantuan cahaya
matahari dan klorofil. Berikut reaksi yang terjadi pada proses fotosintesis :
6CO2
+
6H2O
C6H12O6
+
6O2
(karbon dioksida)
(air)
(amilum)
(oksigen)
Laju fotosintesis dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu intensitas
cahaya, konsentrasi karbon dioksida, suhu, kadar oksigen, air, dan kandungan
klorofil.
Ilmuwan-ilmuwan yang telah membuktikan kebenaran reaksi
fotosintesis adalah :
4. Ingenhousz (1799), membuktikan bahwa pada fotosintesis dilepaskan O2
5. Engelmann (1822), membuktikan bahwa klorofil merupakan suatu faktor
keharusan dalam proses fotosintesis
6. Sachs (1860), membuktikan pada fotosintesis terbentuk karbohidrat
(amilum)
Q. Model dan Metode Pembelajaran
 Model
: Inkuiri Terstruktur (Structured Inquiry)
 Metode
: Praktikum dan diskusi
R. Langkah Pembelajaran
Kegiatan
Structured
Aktivitas Guru
Inquiry
 Apersepsi:
P
“Mengapa ketika kita
E
berdiri di bawah
N
pepohonan udara terasa
D
lebih segar dibandingkan
A
kita berdiri jauh dari
H
pepohonan?”
U
 Guru menyampaikan
L
tujuan dari pembelajaran
U
 Guru membagi siswa
A
dalam 5 kelompok, setiap
N
kelompok diberi LKS
inkuiri terstruktur
Aktivitas Siswa
 Siswa menanggapi
pertanyaan guru
 Siswa memperhatikan
penjelasan guru
 Siswa membuat
kelompok dan
mengambil LKS yang
diberikan oleh guru
Alokasi
Waktu
5 menit
77
Kegiatan
I
N
T
I
Structured
Inquiry
Aktivitas Guru
Aktivitas Siswa
 Dengan bantuan LKS, guru  Siswa menanggapi
bertanya kepada siswa:
pertanyaan guru
Menyajikan
“Apakah suhu dan
dengan
Pertanyaan atau
karbondioksida
memperhatikan LKS
Masalah
berpengaruh terhadap laju
yang didapat
fotosintesis pada
tumbuhan?"
 Guru mengarahkan siswa
 Siswa berdiskusi dan
untuk berdiskusi dan
membuat hipotesis
membuat hipotesis
dari masalah yang
mengenai masalah yang
telah disajikan dalam
Membuat
disajikan dalam LKS
LKS
Hipotesis
 Guru menuliskan hipotesis  Siswa mengajukan
dari siswa pada papan tulis
hipotesis kepada guru
dan menulisnya dalam
LKS
 Guru menjelaskan tentang  Siswa memperhatikan
tujuan percobaan
penjelasan guru
Merancang
 Guru menugaskan siswa
 Siswa menyusun alat
Percobaan
untuk menyiapkan alat dan
dan bahan percobaan
bahan untuk percobaan
sesuai dengan LKS
sesuai dengan LKS
 Guru menugaskan siswa
 Siswa melakukan
untuk mulai melakukan
percobaan sesuai
percobaan sesuai dengan
dengan langkah kerja
langkah kerja yang
yang tercantum dalam
Melakukan
tercantum dalam LKS
LKS
Percobaan
 Guru membimbing dan
 Siswa bertanya
mengarahkan siswa dalam
kepada guru apabila
melakukan percobaan
ada yang tidak
dimengerti
 Guru menugaskan siswa
 Siswa melakukan
Mengumpulkan
untuk mencatat hasil
diskusi kelompok
dan
percobaan dan menjawab
untuk melengkapi dan
Menganalisis
pertanyaan yang tercantum
menjawab pertanyaan
Data
dalam LKS
yang tercantum dalam
LKS
 Guru menugaskan masing-  Siswa membuat
masing kelompok untuk
kesimpulan dari hasil
membuat kesimpulan dari
percobaan dan
Membuat
hasil percobaan
mencantumkannya
Kesimpulan
dalam LKS
 Guru mengarahkan siswa
 Secara bergantian
Alokasi
Waktu
2 menit
5 menit
4 menit
45
menit
10
menit
5 menit
78
Kegiatan
Structured
Inquiry
Aktivitas Guru
Aktivitas Siswa
dalam mempresentasikan
setiap kelompok
hasil percobaan di depan
mempresentasikan
kelas
hasil percobaan
 Guru membimbing siswa
 Siswa membuat
membuat kesimpulan
kesimpulan dari
materi yang telah dipelajari
materi yang telah
dipelajari
 Guru memberikan
 Siswa mendapatkan
apresiasi terhadap
apresiasi dari guru
kelompok yang paling baik
 Guru memberikan
 Siswa menerima
informasi akan diadakan
informasi dari guru
tes formatif pada materi
fotosintesis
P
E
N
U
T
U
P
Alokasi
Waktu
4 menit
S. Sumber Belajar
8. Lembar Kerja Siswa (LKS) inkuiri terstruktur
9. Buku IPA kelas VIII, Grafindo media pratama
T. Penilaian
Teknik
Indikator
Penilaian
3. Mengidentifi Tugas
kasi faktorkelompok
faktor yang
mempengaru
hi laju
fotosintesis
melalui
kegiatan
praktikum
4. Merumuskan
hipotesis
melalui
kegiatan
praktikum
10.
Menentu
kan
rancangan
Bentuk
Soal
Instrumen
Uraian
Bagaimana pengaruh suhu
terhadap laju fotosintesis?
Jelaskan!
Bagaimana pengaruh
karbon dioksida terhadap
laju fotosintesis? Jelaskan!
Tugas
kelompok
Uraian
Tugas
kelompok
Uraian
Apakah suhu dan karbon
dioksida berpengaruh
terhadap laju fotosintesis?
Buatlah hipotesis dari
permasalahan tersebut!
Bahan apakah yang
digunakan untuk
menghasilkan karbon
Kunci Jawaban
Skor
Semakin dekat
3
dengan suhu
optimum
fotosintesis yaitu
30°C maka
semakin cepat laju
fotosintesis.
Semakin banyak
karbon dioksida
yangdidapat oleh
tumbuhan maka
semakin cepat laju
fotosintesisnya
Iya, suhu dan
4
karbon dioksida
berpengaruh
terhadap laju
fotosintesis
Soda kue
3
Suhu tinggi dengan
air panas,
79
Indikator
Teknik
Penilaian
Bentuk
Instrumen
praktikum
untuk
menguji
hipotesis
11.
Melakuk
an kegiatan
praktikum
untuk
memperoleh
informasi
12.
Mengga
mbarkan data
empiris dari
hasil
kegiatan
praktikum
Tugas
kelompok
Uraian
Tugas
kelompok
Uraian
Soal
dioksida?
Bahan apakah yang
dogunakan untuk
membedakan suhu tinggi
dan suhu rendah?
Sebutkan alat dan bahan
apa saja yang diperlukan
bila kamu ingin
membuktikan bahwa
proses fotosintesis
menghasilkan oksigen!
Amati tabel berikut!
Jumlah
Jumla
gelembung
h
Perla pada menit ratakerata
kuan
1 2 3 gelem
0 0 0 bung
Air
1 3 7
3,3
Air+ 3 5 8
5,3
soda
kue
13.
Mendisk Tugas
usikan
kelompok
kesimpulan
dari hasil
kegiatan
praktikum
Uraian
Buatlah grafik batang dari
data di atas!
Perhatikan data di bawah
ini:
4
3.5
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
Jumlah
Gelembung
Gas
14.
Mengko
munikasikan
Kunci Jawaban
Tugas
kelompok
Penilaian
kinerja
seedangkan suhu
rendah dengan es
batu
Hydrilla
verticillata, air,
cahaya, gelas
kimia, dan corong
6
5
4
3
2
1
0
Air
5
4
Air +
soda
kue
Jumlah ratarata
gelembung
Semakin tinggi
suhu di
lingkungan
Es batu
tumbuhan maka
semakin cepat laju
Es batu + fotosintesisnya,
soda kue dan semakin tinggi
kandungan karbon
Air
dioksida di
panas
lingkungan
Air
tumbuhan maka
panas +
semakin cepat laju
soda kue
fotosintesisnya.
Buatlah kesimpulan
berdasarkan data di atas!
Presentasi
Skor
3
3
80
Indikator
Teknik
Penilaian
Bentuk
Instrumen
Soal
Kunci Jawaban
hasil
kegiatan
praktikum
Tangerang, Februari 2013
Mengetahui,
Guru Bidang Studi
(……………………. …… )
Praktikan
( …….……………….. ….. )
Skor
Lampiran 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Kelas Eksperimen 2 (Inkuiri Terbimbing)
Nama Sekolah
Mata Pelajaran
Kelas/Semester
Materi Pelajaran
Pertemuan KeAlokasi Waktu
: MTs. Nurul Falah
: IPA Biologi
: VIII/II
: Fotosintesis
:1
: 2x40 menit (2 jam pelajaran)
U. Standar Kompetensi
Memahami sistem dalam kehidupan tumbuhan
V. Kompetensi Dasar
Mendeskripsikan proses perolehan nutrisi dan transformasi energi pada
tumbuhan hijau
W. Indikator
1. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi proses fotosintesis
melalui kegiatan praktikum
2. Merumuskan hipotesis melalui kegiatan praktikum
3. Menentukan rancangan praktikum untuk menguji hipotesis
4. Melakukan kegiatan praktikum untuk memperoleh informasi
5. Menggambarkan data empiris dari hasil kegiatan praktikum
6. Mendiskusikan kesimpulan dari hasil kegiatan praktikum
7. Mengkomunikasikan hasil kegiatan praktikum
X. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi proses
fotosintesis melalui kegiatan praktikum
2. Siswa mampu merumuskan hipotesis sebelum kegiatan praktikum
3. Siswa mampu merancang praktikum untuk menguji hipotesis
4. Siswa mampu melakasanakan kegiatan praktikum
5. Siswa mampu menggambarkan data empiris dari hasil kegiatan praktikum
6. Siswa mampu memberikan kesimpulan dari hasil kegiatan percobaan
7. Siswa mampu mengkomunikasikan hasil kegiatan percobaan
Y. Karakter Siswa Yang Diharapkan
11. Disiplin (discipline)
12. Rasa hormat dan perhatian (respect)
13. Tekun (diligence)
81
82
14. Tanggung jawab (responsibility)
15. Ketelitian (carefulness)
Z. Materi Pokok
Fotosintesis merupakan proses tumbuhan mengolah (mereaksikan)
karbon dioksida dan air menjadi amilum dan oksigen dengan bantuan cahaya
matahari dan klorofil. Berikut reaksi yang terjadi pada proses fotosintesis :
6CO2
+
6H2O
C6H12O6
+
6O2
(karbon dioksida)
(air)
(amilum)
(oksigen)
Laju fotosintesis dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu intensitas
cahaya, konsentrasi karbon dioksida, suhu, kadar oksigen, air, dan kandungan
klorofil.
Ilmuwan-ilmuwan yang telah membuktikan kebenaran reaksi
fotosintesis adalah :
7. Ingenhousz (1799), membuktikan bahwa pada fotosintesis dilepaskan O2
8. Engelmann (1822), membuktikan bahwa klorofil merupakan suatu faktor
keharusan dalam proses fotosintesis
9. Sachs (1860), membuktikan pada fotosintesis terbentuk karbohidrat
(amilum)
AA.


BB.
Kegiatan
P
E
N
D
A
H
U
L
U
A
N
Model dan Metode Pembelajaran
Model
: Inkuiri Terbimbing (Guided Inquiry)
Metode
: Praktikum dan diskusi
Langkah Pembelajaran
Guided Inquiry
Aktivitas Guru
 Apersepsi:
“Manusia dan hewan
memperoleh nutrisi dengan
cara memakan makhluk
hidup lain, bagaimana
dengan tumbuhan?
Tumbuhan tidak memiliki
mulut dan perut, namun
tumbuhan kaya akan
makanan seperti amilum,
dari manakah asal amilum
tersebut?”
 Guru menyampaikan
tujuan dari pembelajaran
 Guru membagi siswa
Aktivitas Siswa
 Siswa menanggapi
pertanyaan guru
 Siswa memperhatikan
penjelasan guru
 Siswa membuat
Alokasi
Waktu
5 menit
83
Kegiatan
I
N
T
I
Guided Inquiry
Aktivitas Guru
Aktivitas Siswa
dalam 4 kelompok, setiap
kelompok dan
kelompok diberi LKS
mengambil LKS yang
inkuiri terbimbing
diberikan oleh guru
 Dengan bantuan LKS, guru  Siswa menanggapi
Menyajikan
bertanya kepada siswa:
pertanyaan guru
Pertanyaan atau
“Apakah tumbuhan dapat
dengan
Masalah
menghasilkan amilum jika
memperhatikan LKS
tidak ada cahaya?”
yang didapat
 Guru mengarahkan siswa
 Siswa berdiskusi dan
untuk berdiskusi dan
membuat hipotesis
membuat hipotesis
dari masalah yang
mengenai masalah yang
disajikan dalam LKS
Membuat
disajikan dalam LKS
Hipotesis
 Guru menuliskan hipotesis  Siswa mengajukan
dari siswa pada papan tulis
hipotesis kepada guru
dan menulisnya dalam
LKS
 Guru menugaskan siswa
 Siswa mencari
untuk mencari informasi
informasi dari
mengenai rancangan
internet, buku, dll.
percobaan yang akan
dilakukan
 Guru mengarahkan dan
 Siswa mengajukan
mengkonfirmasi rancangan
rancangan percobaan
percobaan yang siswa
yang akan dilakukan
Merancang
ajukan
kepada guru
Percobaan
 Guru menugaskan kepada
 Siswa mencatat
siswa mencatat rancangan
rancangan percobaan
percobaan ke dalam LKS
yang sudah disetujui
dan menugaskan siswa
oleh guru ke dalam
untuk menyiapkan alat dan
LKS dan siswa
bahan sesuai dengan
menyiapkan alat dan
rancangan percobaan
bahan sesuai dengan
setiap kelompok
rancangan percobaan
yang telah dibuat
 Guru menugaskan siswa
 Siswa melakukan
untuk mulai melakukan
percobaan sesuai
percobaan sesuai dengan
dengan langkah kerja
langkah kerja yang telah
yang telah dirancang
Melakukan
dirancang setiap kelompok
dan tercantum dalam
Percobaan
dan tercantum dalam LKS
LKS
 Guru membimbing dan
 Siswa bertanya
mengarahkan siswa dalam
kepada guru agar
Alokasi
Waktu
2 menit
5 menit
10
menit
45
menit
84
Kegiatan
Guided Inquiry
Aktivitas Guru
Aktivitas Siswa
melakukan percobaan
 Guru menugaskan siswa

Mengumpulkan
untuk mencatat hasil
dan
percobaan dan menjawab
Menganalisis
pertanyaan yang tercantum
Data
dalam LKS
Membuat
Kesimpulan
P
E
N
U
T
U
P
 Guru menugaskan masingmasing kelompok untuk
membuat kesimpulan dari
hasil percobaan

 Guru mengarahkan siswa

dalam mempresentasikan
hasil percobaan di depan
kelas
 Guru membimbing siswa

membuat kesimpulan
materi yang telah dipelajari
tidak ada kekeliruan
dalam percobaan
tersebut
Siswa melakukan
diskusi kelompok
untuk melengkapi dan
menjawab pertanyaan
yang tercantum dalam
LKS
Siswa membuat
kesimpulan dari hasil
percobaan dan
mencantumkannya
dalam LKS
Secara bergantian
setiap kelompok
mempresentasikan
hasil percobaan
Siswa membuat
kesimpulan dari
materi yang telah
dipelajari
Siswa memperhatikan
penjelasan guru
Alokasi
Waktu
4 menit
5 menit
4 menit
 Guru menginformasikan

materi percobaan untuk
pertemuan selanjutnya
 Guru memberikan
 Siswa mendapatkan
apresiasi terhadap
apresiasi dari guru
kelompok yang paling baik
CC. Sumber Belajar
15. Lembar Kerja Siswa (LKS) inkuiri terbimbing
16. Buku IPA kelas VIII, Grafindo media pratama
DD.
Penilaian
Teknik
Indikator
Penilaian
5. Mengidentifi Tugas
kasi faktorkelompok
faktor yang
mempengaru
hi proses
fotosintesis
melalui
Bentuk
Soal
Instrumen
Uraian
Bagaimana pengaruh
cahaya terhadap proses
fotosintesis? Jelaskan!
Kunci
Jawaban
Tanpa cahaya
tumbuhan tidak
dapat
melakukan
fotosintesis,
karena cahaya
berfungsi untuk
Skor
3
85
Teknik
Penilaian
Bentuk
Instrumen
Tugas
kelompok
Uraian
17.
Menentu Tugas
kan
kelompok
rancangan
praktikum
untuk
menguji
hipotesis
Uraian
18.
Melakuk Tugas
an kegiatan kelompok
praktikum
untuk
memperoleh
informasi
Uraian
Indikator
kegiatan
praktikum
6. Merumuskan
hipotesis
melalui
kegiatan
praktikum
Kunci
Jawaban
mengaktifkan
klorofil, dan di
dalam klorofil
inilah terjadi
penggabungan
air dan karbon
dioksida yang
mengahasilkan
amilum
Apakah tumbuhan dapat
Tidak,
menghasilkan amilum jika
tumbuhan tidak
tidak ada cahaya? Buatlah
dapat
hipotesis dari permasalahan menghasilkan
tersebut!
amilum jika
tidak ada cahaya
Sebutkan variabel bebas,
Variabel bebas:
variabel kontrol, dan varibel cahaya
terikat pada praktikum
Variabel
Sachs!
kontrol: air,
karbon dioksida,
jenis tumbuhan,
suhu
Variabel terikat:
ada atau tidak
adanya amilum
Jelaskan langkah kerja dari
 Tutup
praktikum Sachs!
sebagian daun
dengan
alumunium
selama 24 jam
 Rebus daun
dengan air
mendidih
 Masukkan
daun ke dalam
alkohol lalu
dipanaskan di
atas air
mendidih
 Siram daun
dengan air
lalu tetesi
larutan
iodium
Soal
Skor
4
3
5
86
Indikator
Teknik
Penilaian
Bentuk
Instrumen
19.
Mengga Tugas
mbarkan data kelompok
empiris dari
hasil
kegiatan
praktikum
Uraian
20.
Mendisk Tugas
usikan
kelompok
kesimpulan
dari hasil
kegiatan
praktikum
Uraian
21.
Mengko
munikasikan
Penilaian
kinerja
Tugas
kelompok
Kunci
Jawaban
 Amati
perubahan
warna pada
daun
Apakah terdapat perbedaan Iya, daun yang
warna antara daun yang
terkena cahaya
terkena cahaya dengan daun berubah warna
yang tidak terkena cahaya
menjari biru,
setelah ditetesi larutan
sedangkan yang
iodium? Jelaskan!
tidak terkena
cahaya tidak
berubah warna.
Hal ini
dikarenakan
daun yang
terkena cahaya
dapat
menghasilkan
amilum melalui
proses
fotosintesis
Perhatikan data di bawah
Tumbuhan yang
ini:
tidak ditutupi
Perlakuan Daun Daun kertas
alumunium
A
B
Sebelum
Hijau Hijau dapat
menghasilkan
diberi
amilum,
iodium
Setelah
Biru
Hijau sedangkan
tumbuhan yang
diberi
ditutupi kertas
iodium
alumunium
Nb:
tidak dapat
Daun A: tidak ditutupi
menghasilkan
kertas alumunium
amilum. Jadi,
Daun B: ditutupi kertas
untuk
alumunium
menghasilkan
Buatlah kesimpulan
amilum
berdasarkan data di atas!
memerlukan
cahaya melalui
proses
fotosintesis
Presentasi
Soal
Skor
3
3
4
87
Indikator
Teknik
Penilaian
Bentuk
Instrumen
Kunci
Jawaban
Soal
hasil
kegiatan
praktikum
Tangerang,
Februari 2013
Mengetahui,
Guru Bidang Studi
(……………………. …… )
Praktikan
( …….……………….. ….. )
Skor
88
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Kelas Eksperimen 2 (Inkuiri Terbimbing)
Nama Sekolah
Mata Pelajaran
Kelas/Semester
Materi Pelajaran
Pertemuan KeAlokasi Waktu
EE.
: MTs. Nurul Falah
: IPA Biologi
: VIII/II
: Fotosintesis
:2
: 2x40 menit (2 jam pelajaran)
Standar Kompetensi
Memahami sistem dalam kehidupan tumbuhan
FF. Kompetensi Dasar
Mendeskripsikan proses perolehan nutrisi dan transformasi energi pada
tumbuhan hijau
GG. Indikator
8. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi laju fotosintesis
melalui kegiatan percobaan
9. Merumuskan hipotesis melalui kegiatan praktikum
10. Menentukan rancangan praktikum untuk menguji hipotesis
11. Melakukan kegiatan praktikum untuk memperoleh informasi
12. Menggambarkan data empiris dari hasil kegiatan praktikum
13. Mendiskusikan kesimpulan dari hasil kegiatan praktikum
14. Mengkomunikasikan hasil kegiatan praktikum
HH. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi laju
fotosintesis melalui kegiatan praktikum
2. Siswa mampu merumuskan hipotesis sebelum kegiatan praktikum
3. Siswa mampu merancang praktikum untuk menguji hipotesis
4. Siswa mampu melakasanakan kegiatan praktikum
5. Siswa mampu menggambarkan data empiris dari hasil kegiatan praktikum
6. Siswa mampu memberikan kesimpulan dari hasil kegiatan percobaan
7. Siswa mampu mengkomunikasikan hasil kegiatan percobaan
II. Karakter Siswa Yang Diharapkan
16. Disiplin (discipline)
17. Rasa hormat dan perhatian (respect)
18. Tekun (diligence)
89
19. Tanggung jawab (responsibility)
20. Ketelitian (carefulness)
JJ. Materi Pokok
Fotosintesis merupakan proses tumbuhan mengolah (mereaksikan)
karbon dioksida dan air menjadi amilum dan oksigen dengan bantuan cahaya
matahari dan klorofil. Berikut reaksi yang terjadi pada proses fotosintesis :
6CO2
+
6H2O
C6H12O6
+
6O2
(karbon dioksida)
(air)
(amilum)
(oksigen)
Laju fotosintesis dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu intensitas
cahaya, konsentrasi karbon dioksida, suhu, kadar oksigen, air, dan kandungan
klorofil.
Ilmuwan-ilmuwan yang telah membuktikan kebenaran reaksi
fotosintesis adalah :
10. Ingenhousz (1799), membuktikan bahwa pada fotosintesis dilepaskan O2
11. Engelmann (1822), membuktikan bahwa klorofil merupakan suatu faktor
keharusan dalam proses fotosintesis
12. Sachs (1860), membuktikan pada fotosintesis terbentuk karbohidrat
(amilum)
KK.


LL.
Kegiatan
P
E
N
D
A
H
U
L
U
A
N
Model dan Metode Pembelajaran
Model
: Inkuiri Terbimbing (Guided Inquiry)
Metode
: Praktikum dan diskusi
Langkah Pembelajaran
Guided Inquiry
Aktivitas Guru
 Apersepsi:
“Mengapa ketika kita
berdiri di bawah
pepohonan udara terasa
lebih segar dibandingkan
kita berdiri jauh dari
pepohonan?”
 Guru menyampaikan
tujuan dari pembelajaran
 Guru membagi siswa
dalam 4 kelompok, setiap
kelompok diberi LKS
inkuiri terbimbing
Aktivitas Siswa
 Siswa menanggapi
pertanyaan guru
 Siswa memperhatikan
penjelasan guru
 Siswa membuat
kelompok dan
mengambil LKS yang
diberikan oleh guru
Alokasi
Waktu
4 menit
90
Kegiatan
I
N
T
I
Guided Inquiry
Aktivitas Guru
Aktivitas Siswa
 Dengan bantuan LKS, guru  Siswa menanggapi
bertanya kepada siswa:
pertanyaan guru
Menyajikan
“Apakah suhu dan
dengan
Pertanyaan atau
karbondioksida
memperhatikan LKS
Masalah
berpengaruh terhadap laju
yang didapat
fotosintesis pada
tumbuhan?"
 Guru mengarahkan siswa
 Siswa berdiskusi dan
untuk berdiskusi dan
membuat hipotesis
membuat hipotesis
dari masalah yang
mengenai masalah yang
telah disajikan dalam
Membuat
disajikan dalam LKS
LKS
Hipotesis
 Guru menuliskan hipotesis  Siswa mengajukan
dari siswa pada papan tulis
hipotesis kepada guru
dan menulisnya dalam
LKS
 Guru menugaskan siswa
 Siswa mencari
untuk mencari informasi
informasi dari
mengenai rancangan
internet, buku, dll.
percobaan yang akan
dilakukan
 Guru mengarahkan dan
 Siswa mengajukan
mengkonfirmasi rancangan
rancangan percobaan
percobaan yang siswa
yang akan dilakukan
Merancang
ajukan
kepada guru
Percobaan
 Guru menugaskan kepada
 Siswa mencatat
siswa mencatat rancangan
rancangan percobaan
percobaan ke dalam LKS
yang sudah disetujui
dan menugaskan siswa
oleh guru ke dalam
untuk menyiapkan alat dan
LKS dan siswa
bahan sesuai dengan
menyiapkan alat dan
rancangan percobaan
bahan sesuai dengan
setiap kelompok
rancangan percobaan
yang telah dibuat
 Guru menugaskan siswa
 Siswa melakukan
untuk mulai melakukan
percobaan sesuai
percobaan sesuai dengan
dengan langkah kerja
langkah kerja yang telah
yang telah dirancang
Melakukan
dirancang setiap kelompok
dan tercantum dalam
Percobaan
dan tercantum dalam LKS
LKS
 Guru membimbing dan
 Siswa bertanya
mengarahkan siswa dalam
kepada guru apabila
melakukan percobaan
ada yang tidak
Alokasi
Waktu
2 menit
5 menit
10
menit
45
menit
91
Kegiatan
Guided Inquiry
Aktivitas Guru
 Guru menugaskan siswa

Mengumpulkan
untuk mencatat hasil
dan
percobaan dan menjawab
Menganalisis
pertanyaan yang tercantum
Data
dalam LKS
Membuat
Kesimpulan
P
E
N
U
T
U
P
 Guru menugaskan masing- 
masing kelompok untuk
membuat kesimpulan dari
hasil percobaan
 Guru mengarahkan siswa

dalam mempresentasikan
hasil percobaan di depan
kelas
 Guru membimbing siswa

membuat kesimpulan
materi yang telah dipelajari
Aktivitas Siswa
dimengerti
Siswa melakukan
diskusi kelompok
untuk melengkapi dan
menjawab pertanyaan
yang tercantum dalam
LKS
Siswa membuat
kesimpulan dari hasil
percobaan dan
mencantumkannya
dalam LKS
Secara bergantian
setiap kelompok
mempresentasikan
hasil percobaan
Siswa membuat
kesimpulan dari
materi yang telah
dipelajari
Siswa mendapatkan
apresiasi dari guru
Alokasi
Waktu
5 menit
5 menit
4 menit
 Guru memberikan

apresiasi terhadap
kelompok yang paling baik
 Guru memberikan
 Siswa menerima
informasi akan diadakan
informasi dari guru
tes formatif pada materi
fotosintesis
MM. Sumber Belajar
22. Lembar Kerja Siswa (LKS) inkuiri terbimbing
23. Buku IPA kelas VIII, Grafindo media pratama
NN.
Penilaian
Teknik
Indikator
Penilaian
7. Mengidentifi Tugas
kasi faktorkelompok
faktor yang
mempengaru
hi laju
fotosintesis
melalui
kegiatan
Bentuk
Soal
Instrumen
Uraian
Bagaimana pengaruh suhu
terhadap laju fotosintesis?
Jelaskan!
Kunci Jawaban
Semakin dekat
dengan suhu
optimum
fotosintesis yaitu
30°C maka
semakin cepat laju
fotosintesis.
Semakin banyak
Skor
3
92
Indikator
Teknik
Penilaian
Bentuk
Instrumen
praktikum
Soal
Bagaimana pengaruh
karbon dioksida terhadap
laju fotosintesis? Jelaskan!
8. Merumuskan
hipotesis
melalui
kegiatan
praktikum
24.
Menentu
kan
rancangan
praktikum
untuk
menguji
hipotesis
Tugas
kelompok
Uraian
Tugas
kelompok
Uraian
25.
Melakuk
an kegiatan
praktikum
untuk
memperoleh
informasi
26.
Mengga
mbarkan data
empiris dari
hasil
kegiatan
praktikum
Tugas
kelompok
Uraian
Tugas
kelompok
Uraian
27.
Mendisk Tugas
usikan
kelompok
kesimpulan
dari hasil
kegiatan
praktikum
Uraian
Apakah suhu dan karbon
dioksida berpengaruh
terhadap laju fotosintesis?
Buatlah hipotesis dari
permasalahan tersebut!
Bahan apakah yang
digunakan untuk
menghasilkan karbon
dioksida?
Bahan apakah yang
dogunakan untuk
membedakan suhu tinggi
dan suhu rendah?
Sebutkan alat dan bahan
apa saja yang diperlukan
bila kamu ingin
membuktikan bahwa
proses fotosintesis
menghasilkan oksigen!
Amati tabel berikut!
Kunci Jawaban
Skor
karbon dioksida
yangdidapat oleh
tumbuhan maka
semakin cepat laju
fotosintesisnya
Iya, suhu dan
4
karbon dioksida
berpengaruh
terhadap laju
fotosintesis
Soda kue
3
Suhu tinggi dengan
air panas,
seedangkan suhu
rendah dengan es
batu
Hydrilla
verticillata, air,
cahaya, gelas
kimia, dan corong
6
5
4
3
2
1
0
Air
Jumlah
Jumla
gelembung
h
Air +
Perla pada menit ratasoda
kerata
kuan
kue
1 2 3 gelem
Jumlah
0 0 0 bung
rata-rata
Air
1 3 7
3,3
gelembung
Air+ 3 5 8
5,3
soda
kue
Buatlah grafik batang dari
data di atas!
Perhatikan data di bawah
Semakin tinggi
ini:
suhu di
lingkungan
tumbuhan maka
semakin cepat laju
fotosintesisnya,
5
4
3
93
Indikator
Teknik
Penilaian
Bentuk
Instrumen
Soal
Es batu
Jumlah
Gelembung
Gas
Tugas
kelompok
Penilaian
kinerja
Air panas
+ soda
kue
Buatlah kesimpulan
berdasarkan data di atas!
Presentasi
3
Tangerang, Februari 2013
Mengetahui,
Guru Bidang Studi
(……………………. …… )
Skor
dan semakin tinggi
kandungan karbon
dioksida di
Es batu + lingkungan
soda kue tumbuhan maka
Air panas semakin cepat laju
fotosintesisnya.
4
3.5
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
28.
Mengko
munikasikan
hasil
kegiatan
praktikum
Kunci Jawaban
Praktikan
( …….……………….. ….. )
Lampiran 3
95
96
3. Didihkan air di gelas menggunakan lilin, lalu rebus kedua daun tersebut secara
bergantian,
4. Isi dua botol kaca dengan alkohol, masukkan kedua daun ke dalam botol yang berbeda,
5. Panaskan kedua botol tersebut di dalam air mendidih, diamkan beberapa menit,
6. Ambil daun menggunakan pinset dan dibilas dengan air bersih lalu letakkan di atas
toples bening
7. Tetesi daun dengan larutan iodium, amati perubahan warnanya.
Tahap 5 : Mengumpulkan dan Menganalisis
Perlakuan
Keadaan mula-mula
Daun A
Daun B
Direbus dalam air
Direndam alkohol panas
Ditetesi larutan iodium
1. Apakah tujuan dari penutupan sebagian daun dengan kertas alumunium?
Jawab :
……………………………………………………………………………………………....
………………………………………………………………………………………………
2. Apakah tujuan dari perendaman daun di alkohol panas?
Jawab :
……………………………………………………………………………………………....
………………………………………………………………………………………………
3. Apakah tujuan dari pemberian larutan iodium pada daun?
Jawab :
97
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
4. Apakah faktor yang menyebabkan perbedaan warna pada kedua daun tersebut? Jelaskan!
Jawab :
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………...
………………………………………………………………………………………………
5. Matahari merupakan sumber energi utama dalam kehidupan. Tumbuhan hijau melakukan
fotosintesis untuk menghasilkan amilum, karbon dioksida dan energi. Dalam suatu
ekosistem terjadi aliran atau transfer energi dari matahari sampai pada manusia. Apakah
terdapat hubungan antara transfer energi dengan proses fotosintesis? Jelaskan!
Jawab :
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………....
………………………………………………………………………………………………
Tahap 6 : Membuat Kesimpulan
Buatlah kesimpulan dari hasil data di atas!
.……………………………………………………..………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………….................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
98
99
100
3. Taruh keempat perangkat tersebut di depan bohlam secara bersamaan dengan jarak
yang sama
4. Amati gelembung yang dihasilkan oleh keempat perangkat tersebut
Tahap 5 : Mengumpulkan dan Menganalisis Data
Perlakuan
Jumlah gelembung pada menit ke10
20
30
Jumlah rata-rata
gelembung
Es batu
Es batu + soda kue
Air panas
Air panas + soda kue
6. Apakah tujuan dari pemberian es batu dan air panas pada percobaan ini?
Jawab :
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
7. Apakah tujuan dari pemberian soda kue pada percobaan ini?
Jawab :
……………………………………………………………………………………………....
………………………………………………………………………………………………
8. Perlakuan manakah yang menghasilkan gelembung gas paling banyak? Jelaskan
alasannya!
Jawab :
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
9. Perlakuan manakah yang menghasilkan gelembung gas paling sedikit? Jelaskan
alasannya!
Jawab :
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
10. Buatlah grafik batang dari hasil data di atas!
Jawab :
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
101
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
Tahap 6 : Membuat Kesimpulan
Buatlah kesimpulan dari hasil data di atas!
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………................................................................
102
103
104
Tahap 4 : Melakukan Percobaan Untuk Memperoleh Informasi
Lakukan percobaan sesuai dengan langkah-langkah praktikum!
Langkah-langkah praktikum :
10.
11.
12.
13.
14.
Tahap 5 : Mengumpulkan dan Menganalisis
15.
105
Tahap 5 : Mengumpulkan dan Menganalisis Data
Catatlah hasil dari percobaan dalam bentuk tabel!
Tahap 6 : Membuat Kesimpulan
Buatlah kesimpulan dari hasil data di atas!
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
106
107
108
Tahap 4 : Melakukan Percobaan Untuk Memperoleh Informasi
Lakukan percobaan sesuai dengan langkah-langkah praktikum!
Langkah-langkah praktikum :
16.
17.
18.
19.
20.
109
Tahap 5 : Mengumpulkan dan Menganalisis Data
Catatlah hasil dari percobaan dalam bentuk tabel!
Tahap 6 : Membuat Kesimpulan
Buatlah kesimpulan dari hasil data di atas!
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………….............
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
Lampiran 5
110
111
112
113
114
Lampiran 6
KISI-KISI SOAL KETERAMPILAN PROSES SAINS
No.
KPS
Indikator KPS
 Mencari
1
persamaan
Indikator KPS
 Mengidentifikasi
dan
waktu
pengaruh
No.
Soal
1, 16
Soal KPS
 Amatilah gambar percobaan berikut ini!
karbon
dioksida terhadap proses
fotosintesis
A. Air
B. Air+soda kue
Jelaskan perbedaan dari kedua perlakuan di atas beserta
Observasi
alasannya!
 Mengidentifikasi

pengaruh
cahaya
terhadap
proses
Amatilah gambar berikut!
fotosintesis
Mengapa terjadi perbedaan warna pada daun tersebut? Jelaskan!
2
Menyadari
Berhipotesis
bahwa  Merumuskan
suatu
penjelasan
perlu
diuji
kebenarannya
dengan memperoleh
mengenai
hipotesis
pengaruh
2, 8,
15
 Raisa akan melakukan penelitian tentang pengaruh cahaya
terhadap proses fotosintesis dengan melihat kandungan amilum
cahaya terhadap proses
pada daun. Rumusan masalah yang ia buat adalah Apakah
fotosintesis
tumbuhan dapat menghasilkan amilum jika tidak ada cahaya?
Buatlah hipotesis dari permasalahan tersebut!
115
No.
KPS
Indikator KPS
Indikator KPS
bukti lebih banyak  Merumuskan
No.
Soal
Soal KPS
hipotesis
 Seseorang akan melakukan penelitian tentang pengaruh suhu
atau melakukan cara
mengenai pengaruh suhu
terhadap laju fotosintesis pada tumbuhan. Rumusan masalahnya
pemecahan masalah
terhadap laju fotosintesis
adalah Apakah suhu berpengaruh terhadap laju fotosintesis
pada tumbuhan? Buatlah hipotesis dari permasalahan tersebut!
 Merumuskan
hipotsesis
 Alfi akan melakukan percobaan tentang pengaruh karbon
mengenai
pengaruh
dioksida terhadap laju fotosintesis pada tumbuhan. Rumusan
karbon dioksida terhadap
masalah
yang
dibuat
adalah
Apakah
karbon
dioksida
laju fotosintesis
berpengaruh terhadap laju fotosintesis? Buatlah hipotesis dari
permasalahan tersebut!
 Menentukan
3
 Menyebutkan alat dan
alat/bahan/sumber
bahan yang digunakan
yang
untuk
akan
digunakan
percobaan
yang
apa  Menjelaskan
akan
dilaksanakan
berupa
 Menentukan
Menggunakan
ingin melakukan percobaan untuk mengetahui bahwa proses
fotosintesis menghasilkan oksigen!
kerja
dari
 Jelaskan
langkah
percobaan
Sachs
kerja
dari
praktikum
Sachs
untuk
fotosintesis dengan melihat ada atau tidak adanya amilum pada
daun!
 Menyebutkan
 Sebutkan variabel bebas, variabel kontrol, dan varibel terikat
variabel
bebas, variabel kontrol,
variabel/faktor
dan variabel terikat dari
penentu
percobaan Sachs
 Mengetahui
langkah
membuktikan bahwa cahaya berpengaruh terhadap proses
langkah
kerja
4
percobaan
 Sebutkan alat dan bahan apa saja yang diperlukan bila kamu
Ingenhousz
 Menentukan
Merencanakan
3, 9,
19
 Menjelaskan bahan dan
pada praktikum Sachs!
4, 10,
14
 Tujuan dari percobaan Sachs adalah membuktikan bahwa
116
No.
No.
Soal
KPS
Indikator KPS
Indikator KPS
alat/bahan
alasan mengapa
cara
menggunakan
untuk menguji amilum
yang
digunakan
proses fotosintesis menghasilkan amilum. Bahan apakah yang
digunakan untuk menguji kandungan amilum tersebut? Jelaskan
alat/bahan
cara penggunaannya!
 Menjelaskan bahan yang
digunakan
meningkatkan
 Seseorang akan melakukan percobaan Ingenhousz untuk
untuk
mengetahui
karbon
menghilangkan
menggunakan
pada daun
karbon
dioksida
terhadap
laju
karbon dioksida? Jelaskan penggunaanya!
 Menjelaskan cara untuk
bagaimana
pengaruh
fotosintesis. Bahan apakah yang digunakan untuk menghasilkan
dioksida
 Mengetahui
Soal KPS
 Pada percobaan Sachs, sebelum diuji amilum, daun harus
klorofil
dihilangkan klorofilnya. Bagaimana cara untuk menghilangkan
klorofil tersebut?
alat/bahan

5
Menyimpulkan
pengaruh suhu terhadap
5, 12,
20
 Andi melakukan praktikum mengenai pengaruh suhu terhadap
laju fotosintesis, dan memperoleh data sbb:
laju fotosintesis
Jumlah gelembung
Jumlah
pada menit ke-
rata-rata
Perlakuan
Interpretasi
Menyimpulkan
10
20
30
gelembung
Air panas
5
7
10
7,3
Air dingin
0
4
6
3,3
Tabel ini menunjukkan jumlah gelembung yang dihasilkan
oleh Hydrilla selama 30 menit dengan suhu yang berbeda.
Buatlah kesimpulan berdasarkan data di atas!
117
No.
KPS
Indikator KPS
No.
Soal
Indikator KPS

Soal KPS
 Dewi sedang melakukan uji coba mengenai pengaruh cahaya
Menyimpulkan
pengaruh
cahaya
terhadap kemampuan tumbuhan menghasilkan amilum melalui
terhadap
proses
proses fotosintesis. Berikut data yang diperoleh:
fotosintesis
Perlakuan
Daun A
Daun B
Sebelum diberi iodium
Hijau
Hijau
Setelah diberi iodium
Biru
Hijau
Nb: Daun A = tidak ditutupi kertas alumunium
Daun B = ditutupi kertas alumunium
Buatlah kesimpulan berdasarkan data di atas!Perhatikan tabel
berikut!

 Di sekolah, Inggrid dan teman-temannya sedang praktikum
Menyimpulkan
pengaruh
karbon
terhadap
fotosintesis
suhu
dan
mengenai pengaruh suhu dan karbon dioksida terhadap laju
dioksida
fotosintesis pada tumbuhan Hydrilla. Berikut adalah hasil yang
laju
didapat:
4
3
Es batu
2
Es batu + soda kue
Air panas
1
Air panas + soda kue
0
Jumlah Gelembung Gas
Buatlah kesimpulan berdasarkan data di atas!
118
No.
KPS
Indikator KPS
 Menggunakan
6
Konsep
 Menghubungkan
antara
konsep pada
pengaruh
proses
pengalaman baru
fotosintesis
dalam
untuk
kehidupan sehari-sehari
menjelaskan apa
Menerapkan
Indikator KPS
 Menghubungkan
No.
Soal
6, 11,
18
Soal KPS
 Pada saat kita berdiri di bawah pepohonan udara terasa lebih
segar dibandingkan kita berdiri
jauh dari
pepohonan.
Bagaimana pendapat kamu mengenai pernyataan tersebut?
Apakah terdapat hubungan dengan proses fotosintesis?
antara
 Matahari merupakan sumber energi utama dalam kehidupan.
yang sedang
proses
fotosintesis
Dalam suatu ekosistem terjadi aliran atau tarnfer energi dari
terjadi
dengan transfer energi
matahari sampai pada manusia. Apakah terdapat hubungan
dalam ekosistem
antara aliran energi atau tranfer energi tersebut dengan proses
fotosintesis? Jelaskan!
 Menerapkan
 Menjelaskan
pengaruh
 Jamur merupakan jenis tumbuhan yang tidak memiliki klorofil,
konsep yang telah
klorofil terhadap proses
sedangkan klorofil merupakan bahan utama dalam proses
dipelajari dalam
fotosintesis
fotosintesis.
situasi baru
jamur
tidak
melakukan
Jumlah gelembung pada
Jumlah
menit ke-
rata-rata
fotosintesis? Jelaskan!
 Membuat data empiris
7
dalam
garis
Berkomunikasi Mengubah
Apakah
bentuk
penyajian data
bentuk
grafik
7, 13,
17
 Amati tabel di bawah ini!
Perlakuan
10
20
30
40
50
gelembung
Air panas
3
5
5
7
8
5,6
Air biasa
0
1
2
4
4
2,2
Air dingin
0
1
1
2
3
1,4
Buatlah grafik garis berdasarkan data tersebut!
proses
119
No.
KPS
Indikator KPS
No.
Soal
Indikator KPS
Soal KPS
 Membuat data empiris
dalam
bentuk
grafik
 Amati tabel berikut!
batang
Jumlah gelembung
Jumlah
pada menit ke-
rata-rata
Perlakuan
 Membuat data empiris
dalam bentuk tabel
10
20
30
gelembung
Air
1
3
7
3,3
Air + soda kue
3
5
8
5,3
Buatlah grafik batang dari data di atas!

Perhatikan grafik di bawah ini!
60
50
40
5 cm
30
10 cm
20
15 cm
10
20 cm
0
Jumlah Gelembung Gas
Berikut adalah grafik yang menunjukkan jumlah rata-rata
gelembung gas yang dihasilkan Hydrilla selama 30 menit.
Buatlah tabel dari grafik di atas!
Lampiran 7
Uji Validasi Instrumen Tes KPS
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1. Amatilah gambar percobaan berikut ini!
A. Air
2.
3.
4.
5.
B. Air+soda kue
Jelaskan perbedaan dari kedua perlakuan di atas beserta alasannya!
Jawab :
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
Ada seseorang yang akan melakukan penelitian tentang pengaruh cahaya
terhadap proses fotosintesis dengan melihat kandungan amilum pada daun.
Rumusan masalah yang ia buat adalah Apakah tumbuhan dapat menghasilkan
amilum jika tidak ada cahaya? Buatlah hipotesis dari permasalahan tersebut!
Jawab :
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
Sebutkan alat dan bahan apa saja yang diperlukan bila kamu ingin
membuktikan bahwa proses fotosintesis menghasilkan oksigen!
Jawab :
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
Tujuan dari percobaan Sachs adalah membuktikan bahwa proses fotosintesis
menghasilkan amilum. Bahan apakah yang digunakan untuk menguji
kandungan amilum tersebut? Jelaskan cara penggunaannya!
Jawab :
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
Andi melakukan praktikum mengenai pengaruh suhu terhadap laju
fotosintesis, dan memperoleh data sbb:
120
121
Perlakuan
Air panas
Air dingin
Jumlah gelembung pada menit ke10
20
30
5
7
10
0
4
6
Jumlah rata-rata
gelembung
7,3
3,3
Tabel ini menunjukkan jumlah gelembung yang dihasilkan oleh Hydrilla
selama 30 menit dengan suhu yang berbeda. Buatlah kesimpulan berdasarkan
data di atas!
Jawab :
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
6. Pada saat kita berdiri di bawah pepohonan udara terasa lebih segar
dibandingkan kita berdiri jauh dari pepohonan. Apakah kejadian tersebut
terdapat hubungan dengan proses fotosintesis? Jelaskan!
Jawab :
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
7. Amati tabel di bawah ini!
Jumlah gelembung pada menit keJumlah rata-rata
Perlakuan
gelembung
10
20
30
40
50
Air panas
3
5
5
7
8
5,6
Air biasa
0
1
2
4
4
2,2
Air dingin
0
1
1
2
3
1,4
Buatlah grafik batang berdasarkan data tersebut!
Jawab :
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
8. Seseorang akan melakukan penelitian tentang pengaruh suhu terhadap laju
fotosintesis pada tumbuhan. Rumusan masalahnya adalah Apakah suhu
berpengaruh terhadap laju fotosintesis pada tumbuhan? Buatlah hipotesis dari
permasalahan tersebut! *
Jawab :
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
122
9. Jelaskan langkah kerja dari praktikum Sachs untuk membuktikan bahwa
cahaya berpengaruh terhadap proses fotosintesis dengan melihat ada atau tidak
adanya amilum pada daun!
Jawab :
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
10. Seseorang akan melakukan percobaan Ingenhousz untuk mengetahui pengaruh
karbon dioksida terhadap laju fotosintesis. Bahan apakah yang digunakan
untuk menghasilkan karbon dioksida? Jelaskan penggunaannya! *
Jawab :
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
11. Matahari merupakan sumber energi utama dalam kehidupan. Dalam suatu
ekosistem terjadi aliran atau transfer energi sampai pada manusia. Apakah
terdapat hubungan antara aliran energi atau transfer energi tersebut dengan
proses fotosintesis? Jelaskan! *
Jawab :
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
12. Dewi sedang melakukan uji coba mengenai pengaruh cahaya terhadap
kemampuan tumbuhan menghasilkan amilum melalui proses fotosintesis.
Berikut data yang diperoleh:
Perlakuan
Daun A Daun B
Sebelum diberi iodium Hijau
Hijau
Setelah diberi iodium
Biru
Hijau
Nb: Daun A = tidak ditutupi kertas alumunium
Daun B = ditutupi kertas alumunium
Buatlah kesimpulan berdasarkan data di atas!
Jawab :
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
13. Amati tabel berikut!
Jumlah gelembung pada menit ke- Jumlah rata-rata
Perlakuan
gelembung
10
20
30
Air
1
3
7
3,3
Air + soda kue
3
5
8
5,3
123
Buatlah grafik garis dari data di atas!
Jawab :
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
14. Pada percobaan Sachs, sebelum diuji amilum, daun harus dihilangkan
klorofilnya. Bagaimana cara untuk menghilangkan klorofil tersebut?
Jawab :
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
15. Seseorang akan melakukan percobaan tentang pengaruh karbon dioksida
terhadap laju fotosintesis pada tumbuhan. Rumusan masalah yang dibuat
adalah Apakah karbon dioksida berpengaruh terhadap laju fotosintesis?
Buatlah hipotesis dari permasalahan tersebut!
Jawab :
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
16. Amatilah gambar berikut!
Mengapa terjadi perbedaan warna pada daun tersebut? Jelaskan!
Jawab :
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
17. Perhatikan grafik di bawah ini!
60
5 cm
40
10 cm
20
15 cm
0
20 cm
Jumlah Gelembung Gas
124
Berikut adalah grafik yang menunjukkan jumlah rata-rata gelembung gas yang
dihasilkan Hydrilla selama 30 menit. Buatlah tabel dari grafik di atas! *
Jawab :
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
18. Jamur merupakan jenis tumbuhan yang tidak memiliki klorofil, sedangkan
klorofil merupakan bahan utama dalam proses fotosintesis. Apakah jamur
dapat melakukan fotosintesis? Jelaskan!
Jawab :
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
19. Sebutkan variabel bebas, variabel kontrol, dan varibel terikat pada praktikum
Sachs!
Jawab :
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
........................................................................
20. Di sekolah, Inggrid dan teman-temannya sedang praktikum mengenai
pengaruh suhu dan karbon dioksida terhadap laju fotosintesis pada tumbuhan
Hydrilla. Berikut adalah hasil yang didapat:
4
3
Es batu
2
Es batu + soda kue
1
Air panas
Air panas + soda kue
0
Jumlah Gelembung Gas
Buatlah kesimpulan berdasarkan data di atas!
Jawab :
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
125
Lampiran 8
REKAP ANALISIS BUTIR
=====================
Rata2= 39.12
Simpang Baku= 9.79
KorelasiXY= 0.76
Reliabilitas Tes= 0.86
Butir Soal= 20
Jumlah Subyek= 25
Nama berkas: D:\NIZ\SKRIPSI ANZ\BAB\VALIDASI 2.AUR
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
No Btr Asli
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
T
3.58
2.11
3.12
2.45
3.83
2.08
2.14
1.07
2.66
1.00
2.45
1.84
2.08
1.00
6.00
5.77
1.31
2.12
5.46
3.22
DP(%)
57.14
28.57
25.71
28.57
66.67
28.57
32.14
17.86
34.29
14.29
38.10
21.43
42.86
14.29
64.29
71.43
23.81
28.57
61.90
47.62
T. Kesukaran
Sedang
Sedang
Mudah
Mudah
Sedang
Mudah
Sedang
Sedang
Mudah
Sangat Mudah
Sedang
Sedang
Sedang
Sangat Mudah
Sedang
Sedang
Sukar
Mudah
Sedang
Sedang
Korelasi
0.513
0.610
0.494
0.513
0.552
0.468
0.564
0.160
0.432
-0.004
0.392
0.542
0.603
0.449
0.707
0.630
0.352
0.639
0.607
0.551
Sign. Korelasi
Signifikan
Sangat Signifikan
Signifikan
Signifikan
Sangat Signifikan
Signifikan
Sangat Signifikan
Signifikan
Signifikan
Sangat Signifikan
Signifikan
Sangat Signifikan
Sangat Signifikan
Sangat Signifikan
Sangat Signifikan
Sangat Signifikan
126
RELIABILITAS TES
================
Rata2= 39.12
Simpang Baku= 9.79
KorelasiXY= 0.76
Reliabilitas Tes= 0.86
Nama berkas: D:\NIZ\SKRIPSI ANZ\BAB\VALIDASI 2.AUR
No.Urut
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
No. Subyek
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
Kode/Nama Subyek
Skor Ganjil
15
28
8
25
24
19
30
17
29
25
30
25
24
30
19
21
30
19
18
24
9
16
23
28
13
Skor Genap
11
21
11
17
14
14
22
15
17
16
21
16
20
21
18
16
22
21
22
21
9
15
17
20
12
Skor Total
26
49
19
42
38
33
52
32
46
41
51
41
44
51
37
37
52
40
40
45
18
31
40
48
25
127
TINGKAT KESUKARAN
=================
Jumlah Subyek= 25
Butir Soal= 20
Nama berkas: D:\NIZ\SKRIPSI ANZ\BAB\VALIDASI 2.AUR
No Butir Baru
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
No Butir Asli
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Tkt. Kesukaran(%)
64.29
57.14
81.43
78.57
52.38
71.43
48.21
44.64
82.86
92.86
61.90
46.43
57.14
92.86
42.86
57.14
26.19
80.95
64.29
47.62
Tafsiran
Sedang
Sedang
Mudah
Mudah
Sedang
Mudah
Sedang
Sedang
Mudah
Sangat Mudah
Sedang
Sedang
Sedang
Sangat Mudah
Sedang
Sedang
Sukar
Mudah
Sedang
Sedang
Lampiran 9
Instrumen Tes Keterampilan Proses Sains (KPS)
Nama : …………………
Kelas : ………
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1.
Amatilah gambar percobaan berikut ini!
A. Air
B. Air+soda kue
Jelaskan perbedaan dari kedua perlakuan di atas beserta alasannya!
Jawab :
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
2. Ada seseorang yang akan melakukan penelitian tentang pengaruh cahaya
terhadap proses fotosintesis dengan melihat kandungan amilum pada daun.
Rumusan masalah yang ia buat adalah Apakah tumbuhan dapat menghasilkan
amilum jika tidak ada cahaya? Buatlah hipotesis dari permasalahan tersebut!
Jawab :
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
3. Sebutkan alat dan bahan apa saja yang diperlukan bila kamu ingin
membuktikan bahwa proses fotosintesis menghasilkan oksigen!
Jawab :
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
4. Tujuan dari percobaan Sachs adalah membuktikan bahwa proses fotosintesis
menghasilkan amilum. Bahan apakah yang digunakan untuk menguji
kandungan amilum tersebut? Jelaskan cara penggunaannya!
128
129
Jawab :
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
5. Andi melakukan praktikum mengenai pengaruh suhu terhadap laju
fotosintesis, dan memperoleh data sbb:
Jumlah gelembung
Jumlah
pada menit ke-
rata-rata
Perlakuan
10
20
30
gelembung
Air panas
5
7
10
7,3
Air dingin
0
4
6
3,3
Tabel ini menunjukkan jumlah gelembung yang dihasilkan oleh Hydrilla
selama 30 menit dengan suhu yang berbeda. Buatlah kesimpulan berdasarkan
data di atas!
Jawab :
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
6. Pada saat kita berdiri di bawah pepohonan udara terasa lebih segar
dibandingkan kita berdiri jauh dari pepohonan. Apakah kejadian tersebut
terdapat hubungan dengan proses fotosintesis? Jelaskan!
Jawab :
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
7. Amati tabel di bawah ini!
Jumlah gelembung pada
Jumlah
menit ke-
rata-rata
Perlakuan
10
20
30
40
50
gelembung
Air panas
3
5
5
7
8
5,6
Air biasa
0
1
2
4
4
2,2
Air dingin
0
1
1
2
3
1,4
Buatlah grafik batang berdasarkan data tersebut!
Jawab :
130
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
8. Jelaskan langkah kerja dari praktikum Sachs untuk membuktikan bahwa
cahaya berpengaruh terhadap proses fotosintesis dengan melihat ada atau tidak
adanya amilum pada daun!
Jawab :
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
9. Dewi sedang melakukan uji coba mengenai pengaruh cahaya terhadap
kemampuan tumbuhan menghasilkan amilum melalui proses fotosintesis.
Berikut data yang diperoleh:
Perlakuan
Daun A
Daun B
Sebelum diberi iodium
Hijau
Hijau
Setelah diberi iodium
Biru
Hijau
Nb: Daun A = tidak ditutupi kertas alumunium
Daun B = ditutupi kertas alumunium
Buatlah kesimpulan berdasarkan data di atas!
Jawab :
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
10. Amati tabel berikut!
Jumlah gelembung
Jumlah
pada menit ke-
rata-rata
Perlakuan
10
20
30
gelembung
Air
1
3
7
3,3
Air + soda kue
3
5
8
5,3
Buatlah grafik garis dari data di atas!
Jawab :
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
131
11. Pada percobaan Sachs, sebelum diuji amilum, daun harus dihilangkan
klorofilnya. Bagaimana cara untuk menghilangkan klorofil tersebut?
Jawab :
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
12. Seseorang akan melakukan percobaan tentang pengaruh karbon dioksida
terhadap laju fotosintesis pada tumbuhan. Rumusan masalah yang dibuat
adalah Apakah karbon dioksida berpengaruh terhadap laju fotosintesis?
Buatlah hipotesis dari permasalahan tersebut!
Jawab :
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
13. Amatilah gambar berikut!
Mengapa terjadi perbedaan warna pada daun tersebut? Jelaskan!
Jawab :
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
14. Jamur merupakan jenis tumbuhan yang tidak memiliki klorofil, sedangkan
klorofil merupakan bahan utama dalam proses fotosintesis. Apakah jamur
dapat melakukan fotosintesis? Jelaskan!
Jawab :
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
15. Sebutkan variabel bebas, variabel kontrol, dan varibel terikat pada praktikum
Sachs!
Jawab :
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
132
16. Di sekolah, Inggrid dan teman-temannya sedang praktikum mengenai
pengaruh suhu dan karbon dioksida terhadap laju fotosintesis pada tumbuhan
Hydrilla. Berikut adalah hasil yang didapat:
4
Es batu
3
2
Es batu + soda
kue
1
Air panas
0
Jumlah Gelembung Gas
Buatlah kesimpulan berdasarkan data di atas!
Jawab :
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
133
Lampiran 10
Jawaban dan Pedoman Penilaian Tes KPS
No.
1.
Soal
Amatilah gambar percobaan berikut ini!
KPS
Observasi
Jawaban dan Kriteria
Skor
Jawaban : pada gelas B menghasilkan
gelembung gas lebih banyak daripada gelas A,
hal ini terjadi karena gelas B memiliki kadar
karbon dioksida lebih banyak daripada gelas A.
A. Air
B. Air+soda kue
Jelaskan perbedaan dari kedua perlakuan di atas beserta
 Jawaban dan alasan benar
2
 Jawaban benar, tetapi alasan salah atau tanpa
1
alasan
 Jawaban salah
0
alasannya!
2.
Ada seseorang yang akan melakukan penelitian tentang Membuat
Jawaban : tidak, tumbuhan tidak dapat
pengaruh cahaya terhadap proses fotosintesis dengan melihat hipotesis
menghasilkan amilum jika tidak ada cahaya.
kandungan amilum pada daun. Rumusan masalah yang ia buat
 Jawaban benar, hipotesisnya menyebutkan 2
adalah Apakah tumbuhan dapat menghasilkan amilum jika
variabel dengan benar, dan hubungan kedua
tidak ada cahaya? Buatlah hipotesis dari permasalahan
variabel tersebut benar
tersebut!
 Jawaban benar, hipotesisnya menyebutkan 2
variabel dengan benar, tetapi hubungan kedua
4
3
134
variabel tersebut salah
 Jawaban benar tetapi hipotesisnya hanya
2
menyebutkan 1 varibel yang benar
 Jawaban benar tetapi hipotesisnya salah atau
variabel yang disebutkan salah
1
 Jawaban salah atau tidak menjawab
0
3.
4.
Sebutkan alat dan bahan apa saja yang diperlukan bila kamu Merencanakan
Jawaban : Hydrilla verticillata, air, lampu, gelas
ingin membuktikan bahwa proses fotosintesis menghasilkan percobaan
kimia, dan corong.
oksigen!
 Menyebutkan 5 alat dan bahan yang benar
5
 Menyebutkan 4 alat dan bahan yang benar
4
 Menyebutkan 3 alat dan bahan yang benar
3
 Menyebutkan 2 alat dan bahan yang benar
2
 Menyebutkan 1 alat dan bahan yang benar
1
 Jawaban salah atau tidak menjawab
0
Tujuan dari percobaan Sachs adalah membuktikan bahwa Menggunakan
Jawaban : larutan iodium, dengan cara menetesi
proses fotosintesis menghasilkan amilum. Bahan apakah yang alat dan bahan
atau merendam daun dengan iodium kemudian
digunakan untuk menguji kandungan amilum tersebut?
menerawangnya untuk melihat perubahan warna
135
Jelaskan cara penggunaannya!
pada daun. Jika terdapat warna biru kehitaman
pada daun maka daun tersebut mengandung
amilum.
 Menyebutkan bahan dan cara penggunaanya
2
 Hanya
1
menyebutkan
bahan
atau
cara
penggunaanya
 Jawaban salah atau tidak menjawab
5.
0
Andi melakukan praktikum mengenai pengaruh suhu terhadap Interpretasi
Jawaban : Air panas menunjukkan suhu
laju fotosintesis, dan memperoleh data sbb:
lingkungan yang tinggi, sedangkan air dingin
Jumlah gelembung
Jumlah
menunjukkan suhu lingkungan yang rendah.
pada menit ke-
rata-rata
Dari data tersebut disimpulkan bahwa suhu
Perlakuan
10
20
30
gelembung
berpengaruh terhadap laju fotosintesis, semakin
Air panas
5
7
10
7,3
tinggi suhu lingkungan maka semakin cepat laju
Air dingin
0
4
6
3,3
fotosintesis.
 Menjelaskan hasil data dengan benar dan
Tabel ini menunjukkan jumlah gelembung yang dihasilkan
dihubungkan dengan hipotesis yang benar
oleh Hydrilla selama 30 menit dengan suhu yang berbeda.
 Menjelaskan hasil data dengan benar dan
Buatlah kesimpulan berdasarkan data di atas!
dihubungkan
dengan
hipotesis,
tetapi
3
2
136
hipotesisnya kurang tepat
 Menjelaskan hasil data dengan benar dan
dihubungkan
dengan
hipotesis,
1
tetapi
hipotesisnya salah atau tanpa hipotesis
 Jawaban salah atau tidak menjawab
6.
Pada saat kita berdiri di bawah pepohonan udara terasa lebih Menerapkan
Jawaban : iya, karena pepohonan menghasilkan
segar dibandingkan kita berdiri jauh dari pepohonan. Apakah konsep
oksigen melalui proses fotosintesis, dan saat kita
kejadian
berdiri di bawah pepohonan akan terasa segar
tersebut
terdapat
hubungan
dengan
proses
fotosintesis? Jelaskan!
0
karena banyak oksigen yang dihasilkan oleh
pohon tersebut.
7.
Amati tabel di bawah ini!
Berkomunikasi
 Jawaban benar, alasan benar, dan jelas
3
 Jawaban benar tetapi alasan kurang tepat
2
 Jawaban benar tetapi alasan salah
1
 Jawaban salah atau tidak menjawab
0
6
Jumlah gelembung pada
Jumlah
4
Air panas
menit ke-
rata-rata
2
Air biasa
gelembung
0
Perlakuan
10
20
30
40
50
Air dingin
Jumlah rata-rata gelembung
137

Air panas
3
5
5
7
8
5,6
Air biasa
0
1
2
4
4
2,2
dan variabel Y benar, dan data di grafik
Air dingin
0
1
1
2
3
1,4
sesuai dengan data di tabel.

Bentuk grafik benar, penempatan variabel X
4
Bentuk grafik benar, penempatan variabel X
dan variabel Y benar, tetapi data di grafik
Buatlah grafik batang berdasarkan data tersebut!
salah atau tidak sesuai dengan data di tabel

3
Bentuk grafik benar, tetapi penempatan
variabel X dan variabel Y nya salah

Jawaban salah atau tidak menjawab
2
0
8.
Jelaskan
langkah
kerja
dari
praktikum
Sachs
untuk Merencanakan
membuktikan bahwa cahaya berpengaruh terhadap proses percobaan
fotosintesis dengan melihat ada atau tidak adanya amilum pada
daun!
Jawaban :
 Tutup sebagian daun dengan alumunium
selama 24 jam
 Rebus daun dengan air mendidih
 Masukkan daun ke dalam alkohol lalu
dipanaskan di atas air mendidih
 Siram daun dengan air lalu tetesi larutan
138
iodium
9.
 Amati perubahan warna pada daun
5

Menjelaskan 5 langkah kerja dengan benar
4

Menjelaskan 4 langkah kerja dengan benar
3

Menjelaskan 3 langkah kerja dengan benar
2

Menjelaskan 2 langkah kerja dengan benar
1

Menjelaskan 1 langkah kerja dengan benar
0

Jawaban salah atau tidak menjawab
Dewi sedang melakukan uji coba mengenai pengaruh cahaya Interpretasi
Jawaban : tumbuhan yang tidak ditutupi kertas
terhadap kemampuan tumbuhan menghasilkan amilum melalui
hitam dapat menghasilkan amilum, sedangkan
proses fotosintesis. Berikut data yang diperoleh:
tumbuhan yang ditutupi kertas hitam tidak dapat
Perlakuan
Daun A
Daun B
menghasilkan amilum. Jadi, untuk menghasilkan
Sebelum diberi iodium
Hijau
Hijau
amilum memerlukan cahaya melalui proses
Setelah diberi iodium
Biru
Hijau
fotosintesis
Nb: Daun A = tidak ditutupi kertas alumunium
Daun B = ditutupi kertas alumunium
 Menjelaskan hasil data dengan benar dan
dihubungkan dengan hipotesis yang benar
 Menjelaskan hasil data dengan benar dan
Buatlah kesimpulan berdasarkan data di atas!
4
dihubungkan
dengan
hipotesis,
tetapi
3
139
hipotesisnya kurang tepat
 Menjelaskan hasil data dengan benar dan
dihubungkan
dengan
hipotesis,
2
tetapi
hipotesisnya salah atau tanpa hipotesis

10.
Amati tabel berikut!
Komunikasi
Jumlah gelembung
Jumlah
pada menit ke-
rata-rata
Perlakuan
10
20
30
gelembung
Air
1
3
7
3,3
Air + soda kue
3
5
8
5,3
Jawaban salah atau tidak menjawab
0
10
Air
5
Air+soda
kue
0
10 menit 20 menit 30 menit

Bentuk grafik benar, penempatan variabel X
4
dan variabel Y benar, dan data di grafik
Buatlah grafik garis dari data di atas!
sesuai dengan data di tabel.

Bentuk grafik benar, penempatan variabel X
3
dan variabel Y benar, tetapi data di grafik
salah atau tidak sesuai dengan data di tabel

Bentuk grafik benar, tetapi penempatan
2
variabel X dan variabel Y nya salah
0
140

11.
Jawaban salah atau tidak menjawab
Seseorang akan melakukan percobaan Ingenhousz untuk Menggunakan
Jawaban
mengetahui
pengaruh
dimasukkan ke dalam gelas, larutkan soda kue
fotosintesis.
Bahan
karbon
apakah
dioksida
yang
terhadap
digunakan
laju alat dan bahan
untuk
menghasilkan karbon dioksida? Jelaskan penggunaanya!
:
soda
kue.
Sebelum
Hydrilla
dengan air.

Menjelaskan cara dan penggunaan bahan
1
dengan benar

12.
Jawaban salah atau tidak menjawab
Seseorang akan melakukan percobaan tentang pengaruh karbon Membuat
Jawaban : Iya, suhu berpengaruh terhadap laju
dioksida terhadap laju fotosintesis pada tumbuhan. Rumusan hipotesis
forosintesis
masalah yang dibuat adalah Apakah karbon dioksida
 Jawaban benar, hipotesisnya menyebutkan 2
berpengaruh terhadap laju fotosintesis? Buatlah hipotesis dari
variabel dengan benar, dan hubungan kedua
permasalahan tersebut!
variabel tersebut benar
 Jawaban benar, hipotesisnya menyebutkan 2
0
4
3
variabel dengan benar, tetapi hubungan kedua
variabel tersebut salah
 Jawaban benar tetapi hipotesisnya hanya
2
menyebutkan 1 varibel yang benar
 Jawaban benar tetapi hipotesisnya salah atau
1
141
variabel yang disebutkan salah
0
 Jawaban salah atau tidak menjawab
13.
Amatilah gambar berikut!
Observasi
Jawaban : bagian daun yang ditutupi kertas
timah tidak terkena cahaya sehingga tidak dapat
menghasilkan amilum, sedangkan daun yang
tidak ditutup kertas timah terkena cahaya
sehingga dapat menghasilkan amilum.
Mengapa terjadi perbedaan warna pada daun tersebut?
Jelaskan!
14.

Jawaban dan alasan benar
2

Jawaban benar tetapi alasan salah atau tanpa
1
alasan

0
Jawaban salah
Jamur merupakan jenis tumbuhan yang tidak memiliki klorofil, Menerapkan
Jawaban : jamur tidak dapat melakukan
sedangkan klorofil merupakan bahan utama dalam proses konsep
fotosintesis karena jamur tidak memliki klorofil,
fotosintesis. Apakah jamur dapat melakukan fotosintesis?
sedangkan klorofil berfungsi sebagai penangkap
Jelaskan!
gelombang
cahaya
dan
bertugas
untuk
menggabungkan air dengan karbon dioksida
yang akan menghasilkan amilum. Tetapi jamur
tetap mendapatkan nutrisi dengan cara mengisap
142
nutrisi dari makhluk hidup lain (parasit)
15.
 Jawaban benar, alasan benar, dan jelas
3
 Jawaban benar tetapi alasannya kurang tepat
2
 Jawaban benar tetapi alasan salah
1
 Jawaban salah atau tidak menjawab
0
Sebutkan variabel bebas, variabel kontrol, dan varibel terikat Merancang
Jawaban :
pada praktikum Sachs!
Variabel bebas : cahaya
percobaan
Variabel kontrol : air, karbon dioksida, jenis
tumbuhan, suhu
Variabel terikat : ada atau tidak adanya amilum
16.

Menjawab ketiga variabel dengan benar
3

Menjawab dua variabel dengan benar
2

Menjawab satu variabel dengan benar
1

Jawaban salah atau tidak menjawab
0
Di sekolah, Inggrid dan teman-temannya sedang praktikum Interpretasi
Jawaban : Semakin tinggi suhu di lingkungan
mengenai pengaruh suhu dan karbon dioksida terhadap laju
tumbuhan
fotosintesis pada tumbuhan Hydrilla. Berikut adalah hasil yang
fotosintesisnya, dan semakin tinggi kandungan
didapat:
karbon dioksida di lingkungan tumbuhan maka
maka
semakin
cepat
laju
143
semakin cepat laju fotosintesisnya.
4
3
Es batu
2
Es batu + soda kue
Air panas
1
 Menjelaskan hasil data dengan benar dan
dihubungkan dengan hipotesis yang benar
 Menjelaskan hasil data dengan benar dan
Air panas + soda kue
dihubungkan
0
dengan
hipotesis,
2
tetapi
hipotesisnya kurang tepat
Jumlah Gelembung Gas
Buatlah kesimpulan berdasarkan data di atas!
3
 Menjelaskan hasil data dengan benar dan
dihubungkan
dengan
hipotesis,
1
tetapi
hipotesisnya salah atau tanpa hipotesis

Jawaban salah atau tidak menjawab
0
Lampiran 11
Data Skor Preetest Kelompok Eksperimen I
1. Banyaknya data (n)
= 31
2. Data pretest siswa kelas eksperimen I (LKS Inkuiri Terstruktur)
22
22
22
24
24
25
29
31
31
31
35
35
35
37
37
37
37
41
41
41
43
47
47
47
49
49
53
53
53
53
57
3. Nilai terbesar
= 57
4. Nilai terkecil
= 22
5. Rentang data (R)
= nilai terbesar – nilai terkecil
= 57 – 22
= 35
6. Jumlah interval kelas (k) = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 31
= 1 + 3,3 (1,491)
= 1 + 4,9203
= 5, 9203
= 6
7. Panjang interval kelas (i) =
=
R
k
35
6
= 5,83
= 6
144
145
8. Tabel distribusi frekuensi
Interval
F
X
Fx
x2
22 – 27
6
24,5
147
28 – 33
4
30,5
34 – 39
7
40 – 45
kelas
Batas nyata
fkb
fka
27,5
31
6
27,5
33,5
25
10
1332,25
33,5
39,5
21
17
170
1806,25
39,5
45,5
14
21
48,5
242,5
2352,25
45,5
51,5
10
26
54,5
272,5
2970,25
51,5
57,5
5
31
Bawah
Atas
600,25
21,5
122
930,25
36,5
255,5
4
42,5
46 – 51
5
52 – 57
5
Total
31
(N)
1209,5
(∑fx)
Keterangan:
f
: Frekuensi yang mengandung median
x
: Titik tengah
fx
: Hasil perkalian antara frekuensi dari masing-masing interval
dengan titik tengah
x2
: Hasil dari pengkuadratan titik tengah
fkb
: Frekuensi kumulatif yang terletak di bawah skor yang mengandung
median
fka
: Frekuensi kumulatif yang terletak di atas skor yang mengandung
median
9. Perhitungan nilai mean
Rumus mean metode panjang
Mx
=
 fx
N
Keterangan:
Mx
: Mean
146
∑fx
: Jumlah dari hasil perkalian antara frekuensi dari masing-masing
interval dengan titik tengah
N
: Number of cases
Mx
=
=
 fx
N
1209,5
31
= 39,02
10. Perhitungan nilai median
Mdn
 ½N - fx b
=   
fi


  i

Keterangan:
Mdn
: Median

: Batas bawah nyata dari interval yang mengandung median
N
: Number of Cases
fxb
: Frekuensi kumulatif yang terletak di bawah skor yang mengandung median
fi
: Frekuensi dari interval yang mengandung median
i
: Panjang interval kelas
Mdn
 ½N - fx b
=   
fi


  i

= 33,5   15,5 - 14   6

7

= 33,5 + 1,29
= 34,79
11. Perhitungan nilai modus
M0
 fa
=   
 fa  fb
Keterangan:

  i

147
M0
: Modus

: Batas bawah nyata dari interval yang mengandung modus
fa
:
frekuensi yang terletak di atas interval yang mengandung modus
fb
:
frekuensi yang terletak di bawah interval yang mengandung modus
i
:
Panjang interval kelas
M0
 fa
=   
 fa  fb

  i

= 33,5   4   6
 4 5
= 33,5 + 2,67
= 36,17
12. Standar deviasi dengan Microsoft Excel
SD
SD
= STDEV ( T4 : T34 )
= 10,65
13. Varians (S2)
S2
= SD2
= 10,652
= 113,49
Lampiran 12
Data Skor Pretest Kelompok Eksperimen II
1. Banyaknya data (n)
=
31
2. Data pretest siswa kelas eksperimen II (Inkuiri Terbimbing)
27
27
27
29
31
31
35
35
37
39
39
39
39
41
41
41
43
43
43
43
45
45
45
45
45
49
49
53
55
55
55
3. Nilai terbesar
=
55
4. Nilai terkecil
=
27
5. Rentang data (R)
=
nilai terbesar – nilai terkecil
=
55 – 27
=
28
=
1 + 3,3 log n
=
1 + 3,3 log 31
=
1 + 3,3 (1,491)
=
1 + 4,9203
=
5, 9203
=
6
=
R
k
=
28
6
=
4,67
=
5
6. Jumlah interval kelas (k)
7. Panjang interval kelas (i)
148
149
8. Tabel distribusi frekuensi
Interval
F
X
Fx
x2
27 – 31
6
29
174
32 – 36
2
34
37 – 41
8
42 – 46
kelas
Batas nyata
fkb
fka
31,5
31
6
31,5
36,5
25
8
1521
36,5
41,5
23
16
396
1936
41,5
46,5
15
25
49
98
2401
46,5
51,5
6
27
54
216
2916
51,5
56,5
4
31
Bawah
Atas
841
26,5
68
1156
39
312
9
44
47 – 51
2
52 - 56
4
Total
31
(N)
1264
(∑fx)
Keterangan:
f
: Frekuensi yang mengandung median
x
: Titik tengah
fx
: Hasil perkalian antara frekuensi dari masing-masing interval
dengan titik tengah
x2
: Hasil dari pengkuadratan titik tengah
fkb
: Frekuensi kumulatif yang terletak di bawah skor yang mengandung
median
fka
: Frekuensi kumulatif yang terletak di atas skor yang mengandung
median
9. Perhitungan nilai mean
Rumus mean metode panjang
Mx
=
 fx
N
Keterangan:
Mx
: Mean
150
∑fx
: Jumlah dari hasil perkalian antara frekuensi dari masing-masing
interval dengan titik tengah
N
: Number of cases
Mx
=
=
 fx
N
1264
31
= 40,77
10. Perhitungan nilai median
Mdn
 ½N - fx b
=   
fi


  i

Keterangan:
Mdn
: Median

: Batas bawah nyata dari interval yang mengandung median
N
: Number of Cases
fxb
: Frekuensi kumulatif yang terletak di bawah skor yang mengandung median
fi
: Frekuensi dari interval yang mengandung median
i
: Panjang interval kelas
Mdn
 ½N - fx b
=   
fi


  i

= 36,5   15,5 - 15   6

8

= 36,5 + 0,38
= 36,88
11. Perhitungan nilai modus
M0
 fa
=   
 fa  fb
Keterangan:

  i

151
M0
: Modus

: Batas bawah nyata dari interval yang mengandung modus
fa
:
frekuensi yang terletak di atas interval yang mengandung modus
fb
:
frekuensi yang terletak di bawah interval yang mengandung modus
i
:
Panjang interval kelas
M0
 fa
=   
 fa  fb

  i

= 41,5   8   6
8 2
= 41,5 + 4,8
= 46,3
12. Standar deviasi dengan Microsoft Excel
SD
SD
= STDEV ( T4 : T34 )
= 7,99
13. Varians (S2)
S2
= SD2
= 7,992
= 63,68
Lampiran 13
Data Skor Posttest Kelompok Eksperimen I
1. Banyaknya data (n)
= 31
2. Data posttest siswa kelas eksperimen I (LKS Inkuiri Terstruktur)
55
55
65
67
67
67
67
69
71
71
73
73
75
76
80
80
80
82
82
82
84
84
84
86
86
88
88
88
90
90
90
3. Nilai terbesar
= 90
4. Nilai terkecil
= 55
5. Rentang data (R)
= nilai terbesar – nilai terkecil
= 90 – 55
= 35
6. Jumlah interval kelas (k) = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 31
= 1 + 3,3 (1,491)
= 1 + 4,9203
= 5, 9203
= 6
7. Panjang interval kelas (i) =
R
k
=
35
6
= 5,83
= 6
152
153
8. Tabel distribusi frekuensi
Interval
F
X
Fx
x2
55 – 60
2
57,5
115
61 – 66
1
63,5
67 – 72
7
73 – 78
kelas
Batas nyata
fkb
fka
60,5
31
2
60,5
66,5
29
3
4830,25
66,5
72,5
28
10
302
5700,25
72,5
78,5
21
14
81,5
733,5
4442,25
78,5
84,5
17
23
87,5
700
7656,25
84,5
90,5
8
31
Bawah
Atas
3306,25
54,5
63,5
4032,25
69,5
486,5
4
75,5
79 – 84
9
85 - 90
8
Total
31
(N)
2400,5
(∑fx)
Keterangan:
f
: Frekuensi yang mengandung median
x
: Titik tengah
fx
: Hasil perkalian antara frekuensi dari masing-masing interval
dengan titik tengah
x2
: Hasil dari pengkuadratan titik tengah
fkb
: Frekuensi kumulatif yang terletak di bawah skor yang mengandung
median
fka
: Frekuensi kumulatif yang terletak di atas skor yang mengandung
median
9. Perhitungan nilai mean
Rumus mean metode panjang
Mx
=
 fx
N
Keterangan:
Mx
: Mean
154
∑fx
: Jumlah dari hasil perkalian antara frekuensi dari masing-masing
interval dengan titik tengah
N
: Number of cases
Mx
=
=
 fx
N
2400,5
31
= 77,44
10. Perhitungan nilai median
Mdn
 ½N - fx b
=   
fi


  i

Keterangan:
Mdn
: Median

: Batas bawah nyata dari interval yang mengandung median
N
: Number of Cases
fxb
: Frekuensi kumulatif yang terletak di bawah skor yang mengandung median
fi
: Frekuensi dari interval yang mengandung median
i
: Panjang interval kelas
Mdn
 ½N - fx b
=   
fi


  i

15,5 - 8 
= 78,5  
6

9

= 78,5 + 4,99
= 83,49
11. Perhitungan nilai modus
M0
 f
=    a
 fa  fb
Keterangan:

  i

155
M0
: Modus

: Batas bawah nyata dari interval yang mengandung modus
fa
:
frekuensi yang terletak di atas interval yang mengandung modus
fb
:
frekuensi yang terletak di bawah interval yang mengandung modus
i
:
Panjang interval kelas
M0
 f
=    a
 fa  fb

  i

= 78,5   4   6
 4  8
= 78,5 + 1,99
= 80,49
12. Standar deviasi dengan Microsoft Excel
SD
SD
= STDEV ( T4 : T34 )
= 10,17
13. Varians (S2)
S2
= SD2
= 10,172
= 103,49
Lampiran 14
Data Skor Posttest Kelompok Eksperimen II
1. Banyaknya data (n)
= 31
2. Data posttest siswa kelas eksperimen I (LKS Inkuiri Terstruktur)
51
55
57
57
61
61
63
67
67
67
69
69
69
71
71
71
71
73
75
75
75
76
76
76
78
78
78
78
80
80
80
3. Nilai terbesar
= 80
4. Nilai terkecil
= 51
5. Rentang data (R)
= nilai terbesar – nilai terkecil
= 80 – 51
= 29
6. Jumlah interval kelas (k) = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 31
= 1 + 3,3 (1,491)
= 1 + 4,9203
= 5, 9203
= 6
7. Panjang interval kelas (i) =
=
R
k
29
6
= 4,83
= 5
156
157
8. Tabel distribusi frekuensi
Interval
F
X
Fx
x2
51 – 55
2
53
106
56 – 60
2
58
61 – 65
3
66 – 70
kelas
Batas nyata
fkb
fka
55,5
31
2
55,5
60,5
29
4
3969
60,5
65,5
27
7
408
4624
65,5
70,5
24
13
73
584
5329
70,5
75,5
18
21
78
780
6084
75,5
80,5
10
31
Bawah
Atas
2809
50,5
116
3364
63
189
6
68
71- 75
8
76 – 80
10
Total
31
(N)
2183
(∑fx)
Keterangan:
f
: Frekuensi yang mengandung median
x
: Titik tengah
fx
: Hasil perkalian antara frekuensi dari masing-masing interval
dengan titik tengah
x2
: Hasil dari pengkuadratan titik tengah
fkb
: Frekuensi kumulatif yang terletak di bawah skor yang mengandung
median
fka
: Frekuensi kumulatif yang terletak di atas skor yang mengandung
median
9. Perhitungan nilai mean
Rumus mean metode panjang
Mx
=
 fx
N
Keterangan:
Mx
: Mean
158
∑fx
: Jumlah dari hasil perkalian antara frekuensi dari masing-masing
interval dengan titik tengah
N
: Number of cases
Mx
=
=
 fx
N
2183
31
= 70,42
10. Perhitungan nilai median
Mdn
 ½N - fx b
=   
fi


  i

Keterangan:
Mdn
: Median

: Batas bawah nyata dari interval yang mengandung median
N
: Number of Cases
fxb
: Frekuensi kumulatif yang terletak di bawah skor yang mengandung median
fi
: Frekuensi dari interval yang mengandung median
i
: Panjang interval kelas
Mdn
 ½N - fx b
=   
fi


  i

= 70,5  
15,5 - 10 
5
8


= 70,5 + 3,44
= 73,94
11. Perhitungan nilai modus
M0
 fa
=   
 fa  fb
Keterangan:

  i

159
M0
: Modus

: Batas bawah nyata dari interval yang mengandung modus
fa
:
frekuensi yang terletak di atas interval yang mengandung modus
fb
:
frekuensi yang terletak di bawah interval yang mengandung modus
i
:
Panjang interval kelas
M0
 fa
=   
 fa  fb

  i

= 75,5   8   5
8 0
= 75,5 + 5
= 80,5
12. Standar deviasi dengan Microsoft Excel
SD
SD
= STDEV ( T4 : T34 )
= 8,16
13. Varians (S2)
S2
= SD2
= 8,162
= 66,63
160
Lampiran 15
Analisis Presentase Aspek KPS Pretest Kelompok Eksperimen I
Aspek/No.Soal Observasi
Nama
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
M
N
O
P
Q
R
S
1
2
1
2
1
2
1
1
1
2
2
1
1
2
1
2
2
1
0
2
%
13
1
0
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
Membuat
Hipotesis
2
75
25
75
25
75
25
50
50
75
75
50
50
75
50
75
75
50
25
75
2
1
0
2
1
2
1
2
1
1
1
2
2
3
3
1
2
2
1
%
12
1
1
1
1
3
3
0
1
1
1
0
1
1
3
1
0
1
1
1
Merencanakan
Percobaan
3
37.5
25
12.5
37.5
50
62.5
12.5
37.5
25
25
12.5
37.5
37.5
75
50
12.5
37.5
37.5
25
2
2
3
3
3
0
3
2
3
2
3
4
3
4
3
0
3
4
3
8
0
2
2
3
0
3
3
2
2
3
0
3
3
0
3
0
3
3
3
%
15
3
3
3
3
3
0
2
0
3
3
2
3
2
3
2
0
1
3
3
38.46
53.85
61.54
69.23
46.15
23.08
61.54
30.77
61.54
61.54
38.46
76.92
61.54
53.85
61.54
0.00
53.85
76.92
69.23
Menggunakan
Alat dan
Bahan
4
11
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
0
1
0
0
0
1
1
0
1
0
1
1
0
1
1
0
%
Interpretasi
5
33.33
33.33
33.33
33.33
66.67
33.33
33.33
33.33
66.67
66.67
33.33
66.67
33.33
66.67
66.67
33.33
66.67
66.67
33.33
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
0
1
2
1
9
1
1
2
1
1
0
1
1
1
2
0
1
1
1
2
0
1
1
2
%
16
1
1
0
0
1
1
0
1
0
1
0
1
1
1
0
0
1
1
1
Penerapan
Konsep
6
33.33
33.33
33.33
22.22
33.33
22.22
22.22
33.33
11.11
44.44
0.00
33.33
33.33
33.33
33.33
0.00
33.33
44.44
44.44
0
0
1
0
2
0
0
2
1
2
1
1
2
3
2
0
2
3
2
%
14
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
16.67
16.67
33.33
16.67
50.00
16.67
16.67
33.33
33.33
50.00
33.33
33.33
50.00
66.67
50.00
16.67
50.00
66.67
50.00
Komunikasi
7
10
3
3
1
1
3
0
1
0
2
1
3
1
2
3
2
3
1
2
2
2
0
0
0
3
0
0
0
1
1
2
1
2
2
2
2
1
1
0
%
62.5
37.5
12.5
12.5
75
0
12.5
0
37.5
25
62.5
25
50
62.5
50
62.5
25
37.5
25
161
T
U
V
W
X
Y
Z
AA
BB
CC
DD
EE
1
2
2
2
0
1
2
1
2
2
2
2
Rerata :
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
50
75
75
75
25
50
75
50
75
75
75
75
59.68
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
2
1
1
1
1
1
1
0
0
1
0
1
1
25
25
25
25
25
25
12.5
12.5
25
12.5
37.5
37.5
30.24
0
2
2
3
0
0
3
2
2
3
3
3
0
2
3
0
0
0
3
0
2
2
3
2
0
2
1
2
0
0
3
0
2
3
3
3
0.00
46.15
46.15
38.46
0.00
0.00
69.23
15.38
46.15
61.54
69.23
61.54
46.90
0
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
0
1
0
0
0
1
0
0
0
0
1
0
0.00
66.67
33.33
33.33
0.00
33.33
33.33
33.33
33.33
33.33
66.67
33.33
41.94
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
2
1
1
1
1
2
1
1
0
2
2
1
1
1
0
1
0
1
2
1
11.11
44.44
44.44
33.33
44.44
33.33
22.22
33.33
22.22
44.44
44.44
33.33
30.82
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
2
50.00
33.33
33.33
33.33
33.33
33.33
33.33
33.33
33.33
16.67
33.33
50.00
36.02
2
1
0
0
2
2
1
0
1
1
3
3
2
1
0
0
0
0
0
0
2
0
1
1
50
25
0
0
25
25
12.5
0
37.5
12.5
50
50
31.05
162
Lampiran 16
Analisis Persentase Aspek KPS Pretest Kelompok Eksperimen II
Aspek/No.Soal Observasi
Nama
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
M
N
O
P
Q
R
1
2
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
1
13
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
%
75
50
50
50
25
50
50
50
50
50
50
25
50
50
50
50
75
50
Membuat
Hipotesis
2
12
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
3
1
1
1
1
1
1
2
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
%
50
25
25
25
25
25
25
37.5
25
25
25
12.5
25
25
25
25
12.5
25
Merencanakan
Percobaan
3
8
15
4
4
3
3
2
4
3
1
4
3
3
3
2
4
3
2
0
3
2
4
3
2
0
2
0
0
0
1
2
1
2
1
2
0
0
1
2
3
1
2
3
2
3
0
3
2
2
1
3
3
1
1
2
3
%
61.54
84.62
53.85
53.85
38.46
61.54
46.15
7.692
53.85
46.15
53.85
38.46
53.85
61.54
46.15
23.08
15.38
53.85
Menggunakan
Alat dan
Bahan
4
11
0
2
1
1
0
1
0
1
2
2
0
2
2
1
2
1
0
1
0
0
0
0
0
0
1
0
1
1
1
1
0
0
0
1
0
0
%
0
66.67
33.33
33.33
0
33.33
33.33
33.33
100
100
33.33
100
66.67
33.33
66.67
66.67
0
33.33
Interpretasi
5
9
16
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
3
1
1
1
0
1
1
1
1
1
2
1
0
1
1
2
1
1
%
Penerapan
Konsep
6
55.56
33.33
33.33
33.33
22.22
33.33
33.33
33.33
33.33
33.33
44.44
33.33
22.22
33.33
33.33
44.44
33.33
33.33
1
2
1
2
2
2
2
1
1
2
2
1
1
1
1
1
2
1
14
1
1
1
1
1
1
2
1
1
1
0
1
1
2
0
2
1
2
%
Komunikasi
7
33.33
50
33.33
50
50
50
66.67
33.33
33.33
50
33.33
33.33
33.33
50
16.67
50
50
50
3
3
2
2
1
2
2
1
1
2
1
0
3
1
1
1
2
2
10
2
2
3
3
2
2
3
1
1
2
1
0
3
1
3
1
0
2
%
62.5
62.5
62.5
62.5
37.5
50
62.5
25
25
50
25
0
75
25
50
25
25
50
163
S
T
U
V
W
X
Y
Z
AA
BB
CC
DD
EE
1
2
2
1
1
1
1
1
1
2
2
1
1
Rerata :
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
50
75
75
50
50
50
50
50
50
75
75
50
50
53.23
1
2
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
1
1
3
2
0
1
1
1
1
1
2
1
1
25
37.5
62.5
37.5
12.5
25
25
25
25
25
37.5
25
37.5
27.82
3
3
3
2
2
2
3
3
2
0
4
2
3
1
1
1
1
2
0
1
0
0
0
2
2
1
2
3
2
2
2
2
3
3
2
0
2
1
3
46.15
53.85
46.15
38.46
46.15
30.77
53.85
46.15
30.77
0
61.54
38.46
53.85
45.16
1
1
1
2
1
1
1
2
1
0
2
1
1
0
0
0
0
0
1
0
1
0
0
1
0
0
33.33
33.33
33.33
66.67
33.33
66.67
33.33
100
33.33
0
100
33.33
33.33
46.24
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
2
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
2
1
1
1
1
1
1
1
1
2
2
33.33
44.44
44.44
33.33
33.33
33.33
33.33
22.22
33.33
22.22
33.33
44.44
44.44
34.77
1
1
3
0
2
1
2
1
2
2
2
1
2
0
2
1
1
1
2
0
2
1
1
1
0
1
16.67
50
66.67
16.67
50
50
33.33
50
50
50
50
16.67
50
42.47
2
2
2
3
3
2
2
2
1
2
2
1
3
1
2
3
3
3
3
1
0
0
2
3
3
2
37.5
50
62.5
75
75
62.5
37.5
25
12.5
50
62.5
50
62.5
46.37
164
Lampiran 17
Analisis Persentase Aspek KPS Posttest Kelompok Eksperimen I
Aspek/No.Soal Observasi
Nama
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
M
N
O
P
Q
R
S
1
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
%
13
2
1
2
2
0
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
1
1
1
1
Membuat
Hipotesis
2
100
75
100
100
50
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
75
75
75
75
3
2
3
2
1
4
3
4
4
4
3
4
3
4
3
3
3
4
4
12
4
0
1
2
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
%
Merencanakan
Percobaan
3
87.5
25
50
50
50
100
87.5
100
100
100
87.5
100
87.5
100
87.5
87.5
62.5
100
100
5
3
5
5
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
4
4
4
5
8
4
2
4
4
0
4
5
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
%
15
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
92.31
61.54
92.31
92.31
53.85
92.31
100
84.62
92.31
92.31
92.31
92.31
92.31
92.31
92.31
84.62
76.92
84.62
92.31
Menggunakan
Alat dan
Bahan
4
11
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
%
Interpretasi
5
66.67
33.33
66.67
66.67
66.67
66.67
66.67
66.67
66.67
66.67
66.67
66.67
66.67
66.67
66.67
33.33
66.67
66.67
66.67
1
2
2
2
1
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
1
2
2
2
9
1
1
1
2
1
2
2
1
2
2
2
2
2
1
2
1
1
2
2
%
16
3
2
3
0
2
2
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
Penerapan
Konsep
6
55.56
55.56
66.67
44.44
44.44
66.67
77.78
66.67
77.78
66.67
77.78
77.78
77.78
66.67
77.78
55.56
66.67
77.78
77.78
3
2
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
%
14
3
0
3
3
1
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
1
3
2
3
100
33.33
100
100
50
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
66.67
83.33
83.33
100
Komunikasi
7
10
4
4
2
2
3
3
4
3
4
4
3
4
4
4
3
3
2
4
4
2
3
1
1
3
4
1
2
3
1
2
3
4
3
3
0
1
3
3
%
75
87.5
37.5
37.5
75
87.5
62.5
62.5
87.5
62.5
62.5
87.5
100
87.5
75
37.5
37.5
87.5
87.5
165
T
U
V
W
X
Y
Z
AA
BB
CC
DD
EE
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
Rerata :
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
2
75
75
75
75
75
75
75
75
75
50
75
100
84.68
3
4
4
4
3
3
4
3
4
3
4
3
4
3
4
4
4
2
4
4
4
4
2
4
87.5
87.5
100
100
87.5
62.5
100
87.5
100
87.5
75
87.5
84.68
3
4
5
5
3
4
5
3
5
3
4
5
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
2
3
3
3
0
3
3
3
3
3
3
76.92
69.23
92.31
92.31
76.92
61.54
92.31
76.92
92.31
76.92
84.62
92.31
85.11
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
66.67
66.67
66.67
66.67
66.67
66.67
66.67
66.67
66.67
66.67
66.67
66.67
64.52
2
2
2
1
2
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
1
1
1
2
1
1
1
3
2
3
3
3
2
3
2
3
3
3
3
66.67
55.56
66.67
55.56
77.78
55.56
55.56
44.44
66.67
55.56
55.56
55.56
64.16
2
3
3
2
3
3
2
2
2
2
1
1
2
3
3
3
2
3
3
3
2
3
3
2
66.67
100
100
83.33
83.33
100
83.33
83.33
66.67
83.33
66.67
50
86.56
2
2
3
4
4
2
2
2
3
3
4
3
3
0
1
3
3
2
2
1
3
1
1
2
62.5
25
50
87.5
87.5
50
50
37.5
75
50
62.5
62.5
65.73
166
Lampiran 18
Analisis Persentase Aspek KPS Posttest Kelompok Eksperimen II
Aspek/No.Soal Observasi
Nama
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
M
N
O
P
Q
R
S
1
2
1
1
2
2
2
2
2
1
1
1
1
2
1
1
2
2
2
2
%
13
2
1
1
2
0
1
1
1
2
1
1
0
2
1
1
1
1
1
1
Membuat
Hipotesis
2
100
50
50
100
50
75
75
75
75
50
50
25
100
50
50
75
75
75
75
1
1
1
4
3
4
3
3
4
1
4
4
4
4
3
3
1
1
4
%
12
3
1
1
4
4
3
4
2
4
1
1
1
4
4
2
4
1
4
4
Merencanakan
Percobaan
3
50
25
25
100
87.5
87.5
87.5
62.5
100
25
62.5
62.5
100
100
62.5
87.5
25
62.5
100
4
4
4
4
3
4
3
4
5
5
4
5
4
5
3
3
4
4
5
8
3
5
4
4
3
2
3
2
3
4
4
3
4
4
3
3
2
4
4
%
15
2
3
1
3
3
2
3
2
3
3
2
2
3
3
2
1
2
3
3
69.23
92.31
69.23
84.62
69.23
61.54
69.23
61.54
84.62
92.31
76.92
76.92
84.62
92.31
61.54
53.85
61.54
84.62
92.31
Menggunakan
Alat dan
Bahan
4
11
0
2
2
1
1
2
2
2
2
2
1
1
2
2
2
2
2
1
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
%
Interpretasi
5
33.33
100
100
66.67
66.67
100
100
100
100
100
33.33
66.67
100
100
100
100
100
66.67
100
1
1
2
2
3
2
3
3
1
1
1
1
1
1
3
1
2
1
1
9
2
2
1
1
3
2
3
3
0
2
1
1
1
1
3
1
1
1
1
%
16
3
1
2
1
3
2
3
3
1
3
1
3
1
1
3
2
1
1
1
Penerapan
Konsep
6
66.67
44.44
55.56
44.44
100
66.67
100
100
22.22
66.67
33.33
55.56
33.33
33.33
100
44.44
44.44
33.33
33.33
1
2
1
2
2
3
2
2
2
1
2
1
2
2
1
2
2
2
2
%
14
2
2
2
2
2
2
2
3
2
2
2
2
3
2
2
2
2
2
2
50
66.67
50
66.67
66.67
83.33
66.67
83.33
66.67
50
66.67
50
83.33
66.67
50
66.67
66.67
66.67
66.67
Komunikasi
7
10
4
4
3
3
3
4
3
2
4
3
3
1
4
4
3
3
2
3
4
3
4
4
3
2
4
3
1
3
1
1
1
3
3
3
3
0
3
3
%
87.5
100
87.5
75
62.5
100
75
37.5
87.5
50
50
25
87.5
87.5
75
75
25
75
87.5
167
T
U
V
W
X
Y
Z
AA
BB
CC
DD
EE
2
1
1
1
2
2
1
2
2
2
1
1
Rerata :
2
1
1
1
1
1
1
1
2
2
1
1
100
50
50
50
75
75
50
75
100
100
50
50
67.74
3
4
1
1
4
4
4
3
2
3
1
2
3
4
4
1
4
4
4
3
1
4
1
2
75
100
62.5
25
100
100
100
75
37.5
87.5
25
50
69.35
3
3
4
5
5
5
4
4
3
4
4
3
3
1
4
4
4
4
3
3
3
5
4
3
3
2
2
3
3
3
3
2
2
2
1
3
69.23
46.15
76.92
92.31
92.31
92.31
76.92
69.23
61.54
84.62
69.23
69.23
75.43
1
1
2
2
1
2
2
2
2
1
2
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
33.33
66.67
100
66.67
66.67
100
100
100
100
66.67
100
33.33
82.8
3
1
2
1
1
1
0
3
3
2
1
3
3
1
1
1
1
1
1
3
3
2
1
3
3
3
1
1
1
1
1
3
3
1
3
3
100
55.56
44.44
33.33
33.33
33.33
22.22
100
100
55.56
55.56
100
58.42
2
3
3
1
2
2
2
2
3
2
2
2
3
2
2
2
2
2
3
0
1
2
2
2
83.33
83.33
83.33
50
66.67
66.67
83.33
33.33
66.67
66.67
66.67
66.67
66.13
3
4
4
4
4
4
3
3
3
3
1
4
4
3
4
3
3
3
3
3
2
4
3
2
87.5
87.5
100
87.5
87.5
87.5
75
75
62.5
87.5
50
75
74.6
Lampiran 19
Analisis N-gain
1. KPS Kelompok Eksperimen I
KPS
Pretest
59.68
Observasi
30.24
Berhipotesis
46.9
Merencanakan Percobaan
41.94
Menggunakan Alat dan Bahan
30.82
Interpretasi Data
36.02
Menerapkan Konsep
31.05
Berkomunikasi
2. KPS Kelompok Eksperimen II
KPS
Pretest
53.23
Observasi
27.82
Berhipotesis
45.16
Merencanakan Percobaan
46.24
Menggunakan Alat dan Bahan
34.77
Interpretasi Data
42.47
Menerapkan Konsep
46.36
Berkomunikasi
168
Postest
84.68
84.68
85.11
64.52
64.16
86.56
65.73
Rata2
N-gain
0.62
0.78
0.72
0.39
0.48
0.79
0.50
0.61
Kategori
sedang
tinggi
tinggi
sedang
sedang
tinggi
sedang
sedang
Postest
67.74
69.35
75.43
82.8
58.42
66.13
74.6
Rata2
N-gain
0.31
0.58
0.55
0.68
0.36
0.41
0.53
0.49
Kategori
sedang
sedang
sedang
sedang
sedang
sedang
sedang
sedang
Lampiran 20
Rubrik LKS Inkuiri Terstruktur
A. Praktikum Sachs
Tahapan
Membuat
hipotesis
Jawaban
Tumbuhan tidak menghasilkan
amilum jika tidak ada cahaya
Merancang
percobaan
1. Amilum
2. Cahaya
3. Daun/klorofil
Mengumpulkan
dan
menganalisis
Perlakuan Daun A
Daun B
Keadaan
Hijau,
Hijau,
mula-mula segar
segar
Direbus
Hijau,
Hijau,
dalam air
layu
layu
Direndam
Hijau
Hijau
alkohol
pucat,
pucat,
panas
layu
layu
Ditetesi
Ada
Tidak ada
larutan
bercak
bercak
iodium
biru
biru
1. Agar daun tidak terkena cahaya
2. Untuk menghilangkan klorofil
3. Untuk mengetahui ada atau tidak
adanya amilum pada daun
4. Faktor cahaya. Cahaya merupakan
faktor yang mempengaruhi proses
fotosintesis, karena cahaya
169
Kriteria
Skor
4
 Jawaban benar, hipotesisnya
menyebutkan 2 variabel dengan
benar, dan hubungan kedua
variabel tersebut benar
3
 Jawaban benar, hipotesisnya
menyebutkan 2 variabel dengan
benar, tetapi hubungan kedua
variabel tersebut salah
2
 Jawaban benar tetapi
hipotesisnya hanya menyebutkan
1 varibel yang benar
 Jawaban benar tetapi
1
hipotesisnya salah atau variabel
yang disebutkan salah
0
 Jawaban salah atau tidak
menjawab
3
 3 jawaban benar
2
 2 jawaban benar
1
 1 jawaban benar
0
 Jawaban salah atau tidak
menjawab
4
 4 kolom tabel terisi benar
3
 3 kolom tabel terisi benar
2
 2 kolom tabel terisi benar
1
 1 kolom tabel terisi benar
0
 Jawaban salah atau tidak
menjawab






5 jawaban benar
4 jawaban benar
3 jawaban benar
2 jawaban benar
1 jawaban benar
Jawaban salah atau tidak
menjawab
5
4
3
2
1
0
170
Membuat
kesimpulan
Skor total
berfungsi untuk mengaktifkan
klorofil, dan di dalam klorofil
inilah terjadi penggabungan air
dan karbon dioksida yang
mengahasilkan amilum
5. Iya terdapat hubungan antara
transfer energi dengan proses
fotosintesis. Fotosintesis
merupakan transfer energy dari
matahari ke tumbuhan, lalu
tumbuhan dikonsumsi oleh hewan
atau manusia merupakan transfer
energy dari tumbuhan ke hewan
atau manusia. Dapat disimpulkan
bahwa proses fotosintesis
merupakan pelopor adanya
transfer energi dalam suatu
ekosistem
Tumbuhan yang mendapat cahaya
akan menghasilkan amilum,
sedangkan tumbuhan yang tidak
mendapat cahaya tidak dapat
menghasilkan amilum. Hal ini
dikarenakan fungsi cahaya untuk
mengaktifkan klorofil dan di dalam
klorofil inilah terjadi penggabungan
air dengan karbon dioksida dan
membentuk amilum. Jadi, untuk
menghasilkan amilum dalam proses
fotosintesis, tumbuhan memerlukan
cahaya.
 Menjelaskan hasil data dengan
benar dan dihubungkan dengan
hipotesis yang benar
 Menjelaskan hasil data dengan
benar dan dihubungkan dengan
hipotesis, tetapi hipotesisnya
kurang tepat
 Menjelaskan hasil data dengan
benar dan dihubungkan dengan
hipotesis, tetapi hipotesisnya
salah atau tanpa hipotesis
 Jawaban salah atau tidak
menjawab
3
2
1
0
19
171
B. Praktikum Ingenhouzs
Tahapan
Membuat
hipotesis
Jawaban
Suhu dan karbon dioksida berpengaruh
terhadap laju fotosintesis





Merancang
percobaan
Mengumpulkan
dan
menganalisis




1. Gelembung gas atau oksigen
2. Suhu dan karbon dioksida
3. Tanaman air,cahaya
Perlakuan
Jumlah
gelembung
pada menit ke10 20 30
0
2
4
2
4
5
Jumlah

rata-rata

gelembung 

2

3,6
Air
Air+soda
kue
Air panas
0
2
3
1,6
Air
1
3
3
2,3
panas+soda
kue
1. Untuk membedakan suhu. Es batu untuk
menciptakan suhu rendah, sedangkan air
panas untuk menciptakan suhu tinggi
2. Untuk meningkatkan kadar karbon
dioksida pada air
3. Air + soda kue
4. Air panas






Kriteria
Skor
4
Jawaban benar, hipotesisnya
menyebutkan 2 variabel dengan
benar, dan hubungan kedua
variabel tersebut benar
3
Jawaban benar, hipotesisnya
menyebutkan 2 variabel dengan
benar, tetapi hubungan kedua
variabel tersebut salah
2
Jawaban benar tetapi
hipotesisnya hanya menyebutkan
1 varibel yang benar
Jawaban benar tetapi
1
hipotesisnya salah atau variabel
yang disebutkan salah
0
Jawaban salah atau tidak
menjawab
3
3 jawaban benar
2
2 jawaban benar
1
1 jawaban benar
0
Jawaban salah atau tidak
menjawab
4
4 kolom tabel terisi benar
3
3 kolom tabel terisi benar
2
2 kolom tabel terisi benar
1
1 kolom tabel terisi benar
0
Jawaban salah atau tidak
menjawab
5 jawaban benar
4 jawaban benar
3 jawaban benar
2 jawaban benar
1 jawaban benar
Jawaban salah atau tidak
menjawab
5
4
3
2
1
0
172
4
Air
3
2
1
0
Membuat
kesimpulan
Skor total
Air + soda
kue
Air panas
Air panas+
soda kue
5.
Suhu dan karbon dioksida berpengaruh
terhadap laju fotosintesis. Semakin tinggi
suhu di lingkungan tumbuhan maka
semakin cepat laju fotosintesisnya, dan
semakin tinggi kandungan karbon dioksida
di lingkungan tumbuhan maka semakin
cepat laju fotosintesisnya.
 Menjelaskan hasil data dengan
benar dan dihubungkan dengan
hipotesis yang benar
 Menjelaskan hasil data dengan
benar dan dihubungkan dengan
hipotesis, tetapi hipotesisnya
kurang tepat
 Menjelaskan hasil data dengan
benar dan dihubungkan dengan
hipotesis, tetapi hipotesisnya
salah atau tanpa hipotesis
 Jawaban salah atau tidak
menjawab
3
2
1
0
19
173
Rubrik LKS Inkuiri Terbimbing
C. Praktikum Sachs
Tahapan
Membuat
hipotesis
Merancang
percobaan
Melakukan
percobaan
untuk
memperoleh
informasi
Jawaban
Tumbuhan tidak menghasilkan
amilum jika tidak ada cahaya
Kriteria
Skor
4
 Jawaban benar, hipotesisnya
menyebutkan 2 variabel dengan
benar, dan hubungan kedua
variabel tersebut benar
3
 Jawaban benar, hipotesisnya
menyebutkan 2 variabel dengan
benar, tetapi hubungan kedua
variabel tersebut salah
2
 Jawaban benar tetapi
hipotesisnya hanya menyebutkan
1 varibel yang benar
 Jawaban benar tetapi
1
hipotesisnya salah atau variabel
yang disebutkan salah
0
 Jawaban salah atau tidak
menjawab
4. Amilum
3
 3 jawaban benar
5. Cahaya
2
 2 jawaban benar
6. Daun/klorofil
1
 1 jawaban benar
0
 Jawaban salah atau tidak
menjawab
Alat :
5
 5 jawaban benar
1. Kertas alumunium
4
 4 jawaban benar
2. Kaleng
3
 3 jawaban benar
3. Tutup toples bening
2
 2 jawaban benar
4. Pinset
1
 1 jawaban benar
5. Lilin
0
 Jawaban salah atau tidak
menjawab
Bahan :
4
 4 jawaban benar
1. Daun
3
 3 jawaban benar
2. Air
2
 2 jawaban benar
3. Alkohol
1
 1 jawaban benar
4. Larutan iodium
0
 Jawaban salah atau tidak
menjawab
1. Siapkan dua helai daun, salah satu  5 jawaban benar
5
daun ditutupi dengan kertas  4 jawaban benar
4
alumunium
3
 3 jawaban benar
2. Rebus kedua daun ke dalam air  2 jawaban benar
2
mendidih
1
174
3. Rebus kedua daun ke dalam  1 jawaban benar
alkohol panas
 Jawaban salah atau tidak
4. Tetesi kedua daun dengan
menjawab
betadine
5. Amati perubahan warna pada
kedua daun
Mengumpulkan
 4 kolom tabel terisi benar
Perlakuan Daun A
Daun B
dan
 3 kolom tabel terisi benar
Keadaan
Hijau,
Hijau,
menganalisis
 2 kolom tabel terisi benar
mula-mula segar
segar
 1 kolom tabel terisi benar
Direbus
Hijau,
Hijau,
 Jawaban salah atau tidak
dalam air
layu
layu
menjawab
Direndam
Hijau
Hijau
alkohol
pucat,
pucat,
panas
layu
layu
Ditetesi
Ada
Tidak ada
larutan
bercak
bercak
iodium
biru
biru
Membuat
Tumbuhan yang mendapat cahaya
 Menjelaskan hasil data dengan
kesimpulan
akan menghasilkan amilum,
benar dan dihubungkan dengan
sedangkan tumbuhan yang tidak
hipotesis yang benar
mendapat cahaya tidak dapat
 Menjelaskan hasil data dengan
menghasilkan amilum. Hal ini
benar dan dihubungkan dengan
dikarenakan fungsi cahaya untuk
hipotesis, tetapi hipotesisnya
mengaktifkan klorofil dan di dalam
kurang tepat
klorofil inilah terjadi penggabungan  Menjelaskan hasil data dengan
air dengan karbon dioksida dan
benar dan dihubungkan dengan
membentuk amilum. Jadi, untuk
hipotesis, tetapi hipotesisnya
menghasilkan amilum dalam proses
salah atau tanpa hipotesis
fotosintesis, tumbuhan memerlukan  Jawaban salah atau tidak
cahaya.
menjawab
Skor total
0
4
3
2
1
0
3
2
1
0
28
175
D. Praktikum Ingenhouzs
Tahapan
Membuat
hipotesis
Jawaban
Suhu dan karbon dioksida berpengaruh
terhadap laju fotosintesis





Merancang
percobaan
Melakukan
percobaan
untuk
memperoleh
informasi
Mengumpulkan
dan
4. Gelembung gas atau oksigen
5. Suhu dan karbon dioksida
6. Tanaman air,cahaya




Alat :
1. Gelas
2. Corong



Bahan :
1. Hydrilla verticillat
2. Air
3. Air panas
4. Soda kue





1. Siapkan 4 gelas dengan berisi air,
air+soda kue, air panas, dan air
panas+soda kue
2. Taruh Hydrilla verticillat ke dalam gelas
3. Tutup dengan corong
4. Taruh di tempat yang terkena cahaya
matahari langsung
5. Amati gelembung yang dikeluarkan oleh
Hydrilla verticillat
Jumlah
Jumlah
Perlakuan
gelembung
rata-rata






Kriteria
Skor
4
Jawaban benar, hipotesisnya
menyebutkan 2 variabel dengan
benar, dan hubungan kedua
variabel tersebut benar
3
Jawaban benar, hipotesisnya
menyebutkan 2 variabel dengan
benar, tetapi hubungan kedua
variabel tersebut salah
2
Jawaban benar tetapi
hipotesisnya hanya menyebutkan
1 varibel yang benar
Jawaban benar tetapi
1
hipotesisnya salah atau variabel
yang disebutkan salah
0
Jawaban salah atau tidak
menjawab
3
3 jawaban benar
2
2 jawaban benar
1
1 jawaban benar
0
Jawaban salah atau tidak
menjawab
2
2 jawaban benar
1
1 jawaban benar
0
Jawaban salah atau tidak
menjawab
4
4 jawaban benar
3
3 jawaban benar
2
2 jawaban benar
1
1 jawaban benar
0
Jawaban salah atau tidak
menjawab
5
5 jawaban benar
4
4 jawaban benar
3
3 jawaban benar
2
2 jawaban benar
1
1 jawaban benar
0
Jawaban benar atau tidak
menjawab
 4 kolom tabel terisi benar
 3 kolom tabel terisi benar
4
3
176
menganalisis
Membuat
kesimpulan
Skor total
pada menit ke10 20 30
0
2
4
2
4
5
gelembung 

2

3,6
Air
Air+soda
kue
Air panas
0
2
3
1,6
Air
1
3
3
2,3
panas+soda
kue
Suhu dan karbon dioksida berpengaruh
terhadap laju fotosintesis. Semakin tinggi
suhu di lingkungan tumbuhan maka
semakin cepat laju fotosintesisnya, dan
semakin tinggi kandungan karbon dioksida
di lingkungan tumbuhan maka semakin
cepat laju fotosintesisnya.
2 kolom tabel terisi benar
1 kolom tabel terisi benar
Jawaban salah atau tidak
menjawab
 Menjelaskan hasil data dengan
benar dan dihubungkan dengan
hipotesis yang benar
 Menjelaskan hasil data dengan
benar dan dihubungkan dengan
hipotesis, tetapi hipotesisnya
kurang tepat
 Menjelaskan hasil data dengan
benar dan dihubungkan dengan
hipotesis, tetapi hipotesisnya
salah atau tanpa hipotesis
 Jawaban salah atau tidak
menjawab
2
1
0
3
2
1
0
25
177
Lampiran 21
Penilaian Lembar Kerja Siswa (LKS)
Kelompok Eksperimen I
Tahapan
Kel.1
Membuat hipotesis
4
Merancang percobaan
3
Mengumpulkan dan menganalisis
8
Membuat kesimpulan
2
Nilai
89.5
Praktikum Sachs
Praktikum Ingenhousz
Rerata
Rerata
Kel.2 Kel.3 Kel.4 Kel.5 Kel.6
Kel.1 Kel.2 Kel.3 Kel.4 Kel.5 Kel.6
100
4
4
4
4
4
100
4
4
4
4
4
4
100
3
3
3
3
3
100
3
3
3
3
3
3
72
9
9
9
9
9
98
9
6
6
6
6
6
94
2
2
2
3
2
72
2
3
3
3
3
3
94.7 94.7 94.7 100.0 94.7
94.7 84.2 84.2 84.2 84.2 84.2
Kelompok Eksperimen II
Tahapan
Kel.1
Membuat hipotesis
4
Merancang percobaan
9
Melakukan percobaan
4
Mengumpulkan dan menganalisis
4
Membuat kesimpulan
2
Nilai
82.1
Praktikum Sachs
Praktikum Ingenhousz
Rerata
Rerata
Kel.2 Kel.3 Kel.4 Kel.5 Kel.6
Kel.1 Kel.2 Kel.3 Kel.4 Kel.5 Kel.6
100
4
4
1
4
4
88
4
4
4
4
4
4
93
9
8
9
11
12
81
8
8
9
7
9
9
100
4
4
4
4
5
83
5
5
5
5
5
5
83
4
4
4
3
4
96
4
4
2
2
4
4
72
2
2
2
2
3
72
2
2
2
2
2
3
82.1 78.6 71.4 85.7 100.0
92.0 92.0 88.0 80.0 96.0 100.0
Lampiran 22
Hasil Observasi
Kelompok Eksperimen I
Aspek KPS
Observasi
Membuat hipotesis
Merencanakan percobaan
Menggunakan alat dan bahan
Interpretasi
Penerapan konsep
Komunikasi
Jumlah
Nilai
Aspek KPS
Observasi
Membuat hipotesis
Merencanakan percobaan
Menggunakan alat dan bahan
Interpretasi
Penerapan konsep
Komunikasi
Jumlah
Nilai
Kel.1 Kel.2
2
2
2
2
1
2
3
4
1
1
0
1
1
1
10
13
58.82 76.47
Pertemuan I
Jumlah Nilai
Kel.3 Kel.4 Kel.5 Kel.6
4
2
3
2
15 62.5
2
2
2
1
11 91.67
1
2
2
1
9
75
4
2
3
4
20 66.67
1
1
1
1
6
100
1
1
1
0
4 66.67
2
2
2
2
10 83.33
15
12
14
11
77.98
88.24 70.59 82.35 64.71
Kel.1 Kel.2
2
1
2
2
2
2
3
4
1
1
1
1
3
3
14
14
87.5 87.5
Pertemuan II
Jumlah Nilai
Kel.3 Kel.4 Kel.5 Kel.6
2
1
1
2
9
75
2
2
2
2
12
100
2
1
2
2
11 91.67
4
5
5
4
25 83.33
1
1
1
1
6
100
1
1
1
1
6
100
3
2
2
3
16 88.89
15
13
14
15
91.27
93.75 81.25 87.5 93.75
178
179
Kelompok Eksperimen II
Aspek KPS
Observasi
Membuat hipotesis
Merencanakan percobaan
Menggunakan alat dan
bahan
Interpretasi
Penerapan konsep
Komunikasi
Jumlah
Nilai
Aspek KPS
Observasi
Membuat hipotesis
Merencanakan percobaan
Menggunakan alat dan
bahan
Interpretasi
Penerapan konsep
Komunikasi
Jumlah
Nilai
Kel.1 Kel.2
4
4
2
1
1
1
Pertemuan I
Jumlah Nilai
Kel.3 Kel.4 Kel.5 Kel.6
4
4
4
3
23 95.83
1
1
2
2
9
75
1
1
2
2
8 66.67
3
2
2
4
3
4
1
1
1
1
1
1
0
0
0
1
1
1
1
1
2
1
2
2
12
10
11
13
15
15
70.59 58.82 64.71 76.47 88.24 88.24
Kel.1 Kel.2
2
2
2
2
2
2
4
1
0
3
14
87.5
18
6
3
9
75
100
50
75
76.79
Pertemuan II
Jumlah Nilai
Kel.3 Kel.4 Kel.5 Kel.6
2
1
2
2
11 91.67
2
2
2
2
12
100
2
2
2
2
12
100
5
5
1
1
0
1
2
2
14
15
87.5 93.75
5
4
1
1
1
1
2
3
14
15
87.5 93.75
5
1
1
3
16
100
28 93.33
6
100
4 66.67
15 83.33
90.71
Lampiran 23
UJI NORMALITAS
1. Data Pretest Kelompok Eksperimen I
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
Xi
22
22
22
24
24
25
29
31
31
31
35
35
35
37
37
37
37
41
41
41
43
47
47
47
49
49
53
53
53
53
57
Xi-mean
-17.02
-17.02
-17.02
-15.02
-15.02
-14.02
-10.02
-8.02
-8.02
-8.02
-4.02
-4.02
-4.02
-2.02
-2.02
-2.02
-2.02
1.98
1.98
1.98
3.98
7.98
7.98
7.98
9.98
9.98
13.98
13.98
13.98
13.98
17.98
Zi
-1.60
-1.60
-1.60
-1.41
-1.41
-1.32
-0.94
-0.75
-0.75
-0.75
-0.38
-0.38
-0.38
-0.19
-0.19
-0.19
-0.19
0.19
0.19
0.19
0.37
0.75
0.75
0.75
0.94
0.94
1.31
1.31
1.31
1.31
1.69
Luas Zi
0.4452
0.4452
0.4452
0.4207
0.4207
0.4066
0.3264
0.2734
0.2734
0.2734
0.148
0.148
0.148
0.0754
0.0754
0.0754
0.0754
0.0754
0.0754
0.0754
0.1443
0.2734
0.2734
0.2734
0.3264
0.3264
0.4049
0.4049
0.4049
0.4049
0.4545
180
Fzi
0.0548
0.0548
0.0548
0.0793
0.0793
0.0934
0.1736
0.2266
0.2266
0.2266
0.352
0.352
0.352
0.4246
0.4246
0.4246
0.4246
0.5754
0.5754
0.5754
0.6443
0.7734
0.7734
0.7734
0.8264
0.8264
0.9049
0.9049
0.9049
0.9049
0.9545
Fsi
0.0323
0.0645
0.0968
0.1290
0.1613
0.1935
0.2258
0.2581
0.2903
0.3226
0.3548
0.3871
0.4194
0.4516
0.4839
0.5161
0.5484
0.5806
0.6129
0.6452
0.6774
0.7097
0.7419
0.7742
0.8065
0.8387
0.8710
0.9032
0.9355
0.9677
1.0000
[Fzi-Fsi]
0.0225
0.0097
0.0420
0.0497
0.0820
0.1001
0.0522
0.0315
0.0637
0.0960
0.0028
0.0351
0.0674
0.0270
0.0593
0.0915
0.1238
0.0052
0.0375
0.0698
0.0331
0.0637
0.0315
0.0008
0.0199
0.0123
0.0339
0.0017
0.0306
0.0628
0.0455
181
L hitung : 0.1238
L tabel : 0.886/5.5678 = 0.1591
L hitung < L tabel = 0.1238 < 0.1591
Sehingga data pretest eksperimen I berdistribusi normal
2. Data Pretest Kelompok Eksperimen II
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
Xi
27
27
27
29
31
31
35
35
37
39
39
39
39
41
41
41
43
43
43
43
45
45
45
45
45
49
49
53
55
55
55
Xi-mean
-13.77
-13.77
-13.77
-11.77
-9.77
-9.77
-5.77
-5.77
-3.77
-1.77
-1.77
-1.77
-1.77
0.23
0.23
0.23
2.23
2.23
2.23
2.23
4.23
4.23
4.23
4.23
4.23
8.23
8.23
12.23
14.23
14.23
14.23
Zi
-1.72
-1.72
-1.72
-1.47
-1.22
-1.22
-0.72
-0.72
-0.47
-0.22
-0.22
-0.22
-0.22
0.03
0.03
0.03
0.28
0.28
0.28
0.28
0.53
0.53
0.53
0.53
0.53
1.03
1.03
1.53
1.78
1.78
1.78
Luas Zi
0.4573
0.4573
0.4573
0.4292
0.3888
0.3888
0.2642
0.2642
0.1808
0.0871
0.0871
0.0871
0.0871
0.012
0.012
0.012
0.1103
0.1103
0.1103
0.1103
0.2019
0.2019
0.2019
0.2019
0.2019
0.3485
0.3485
0.437
0.4625
0.4625
0.4625
Fzi
0.0427
0.0427
0.0427
0.0708
0.1112
0.1112
0.2358
0.2358
0.3192
0.4129
0.4129
0.4129
0.4129
0.512
0.512
0.512
0.6103
0.6103
0.6103
0.6103
0.7019
0.7019
0.7019
0.7019
0.7019
0.8485
0.8485
0.937
0.9625
0.9625
0.9625
Fsi
0.0323
0.0645
0.0968
0.1290
0.1613
0.1935
0.2258
0.2581
0.2903
0.3226
0.3548
0.3871
0.4194
0.4516
0.4839
0.5161
0.5484
0.5806
0.6129
0.6452
0.6774
0.7097
0.7419
0.7742
0.8065
0.8387
0.8710
0.9032
0.9355
0.9677
1.0000
[Fzi-Fsi]
0.0104
0.0218
0.0541
0.0582
0.0501
0.0823
0.0100
0.0223
0.0289
0.0903
0.0581
0.0258
0.0065
0.0604
0.0281
0.0041
0.0619
0.0297
0.0026
0.0349
0.0245
0.0078
0.0400
0.0723
0.1046
0.0098
0.0225
0.0338
0.0270
0.0052
0.0375
182
L hitung : 0.1046
L tabel : 0.886/5.5678 = 0.1591
L hitung < L tabel = 0.1046 < 0.1591
Sehingga data pretest eksperimen II berdistribusi normal
3. Data Posttest Kelompok Eksperimen I
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
Xi
55
55
65
67
67
67
67
69
71
71
73
73
75
76
80
80
80
82
82
82
84
84
84
86
86
88
88
88
90
90
90
Xi-mean
-22.44
-22.44
-12.44
-10.44
-10.44
-10.44
-10.44
-8.44
-6.44
-6.44
-4.44
-4.44
-2.44
-1.44
2.56
2.56
2.56
4.56
4.56
4.56
6.56
6.56
6.56
8.56
8.56
10.56
10.56
10.56
12.56
12.56
12.56
Zi
-2.21
-2.21
-1.22
-1.03
-1.03
-1.03
-1.03
-0.83
-0.63
-0.63
-0.44
-0.44
-0.24
-0.14
0.25
0.25
0.25
0.45
0.45
0.45
0.65
0.65
0.65
0.84
0.84
1.04
1.04
1.04
1.24
1.24
1.24
Luas Zi
0.4864
0.4864
0.3888
0.3485
0.3485
0.3485
0.3485
0.2967
0.2357
0.2357
0.17
0.17
0.0948
0.0557
0.0987
0.0987
0.0987
0.1736
0.1736
0.1736
0.2422
0.2422
0.2422
0.2996
0.2996
0.3508
0.3508
0.3508
0.3925
0.3925
0.3925
Fzi
0.0136
0.0136
0.1112
0.1515
0.1515
0.1515
0.1515
0.2033
0.2643
0.2643
0.33
0.33
0.4052
0.4443
0.5987
0.5987
0.5987
0.6736
0.6736
0.6736
0.7422
0.7422
0.7422
0.7996
0.7996
0.8508
0.8508
0.8508
0.8925
0.8925
0.8925
Fsi
0.0323
0.0645
0.0968
0.1290
0.1613
0.1935
0.2258
0.2581
0.2903
0.3226
0.3548
0.3871
0.4194
0.4516
0.4839
0.5161
0.5484
0.5806
0.6129
0.6452
0.6774
0.7097
0.7419
0.7742
0.8065
0.8387
0.8710
0.9032
0.9355
0.9677
1.0000
[Fzi-Fsi]
0.0187
0.0509
0.0144
0.0225
0.0098
0.0420
0.0743
0.0548
0.0260
0.0583
0.0248
0.0571
0.0142
0.0073
0.1148
0.0826
0.0503
0.0930
0.0607
0.0284
0.0648
0.0325
0.0003
0.0254
0.0069
0.0121
0.0202
0.0524
0.0430
0.0752
0.1075
183
L hitung : 0.1148
L tabel : 0.886/5.5678 = 0.1591
L hitung < L tabel = 0.1148 < 0.1591
Sehingga data posttest eksperimen I berdistribusi normal
4. Data Posttest Kelompok Eksperimen II
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
Xi
51
55
57
57
61
61
63
67
67
67
69
69
69
71
71
71
71
73
75
75
75
76
76
76
78
78
78
78
80
80
80
Xi-mean
-19.42
-15.42
-13.42
-13.42
-9.42
-9.42
-7.42
-3.42
-3.42
-3.42
-1.42
-1.42
-1.42
0.58
0.58
0.58
0.58
2.58
4.58
4.58
4.58
5.58
5.58
5.58
7.58
7.58
7.58
7.58
9.58
9.58
9.58
Zi
-2.38
-1.89
-1.64
-1.64
-1.15
-1.15
-0.91
-0.42
-0.42
-0.42
-0.17
-0.17
-0.17
0.07
0.07
0.07
0.07
0.32
0.56
0.56
0.56
0.68
0.68
0.68
0.93
0.93
0.93
0.93
1.17
1.17
1.17
Luas Zi
0.4913
0.4706
0.4495
0.4495
0.3749
0.3749
0.3186
0.1628
0.1628
0.1628
0.0675
0.0675
0.0675
0.0279
0.0279
0.0279
0.0279
0.1255
0.2123
0.2123
0.2123
0.2518
0.2518
0.2518
0.3238
0.3238
0.3238
0.3238
0.379
0.379
0.379
Fzi
0.0087
0.0294
0.0505
0.0505
0.1251
0.1251
0.1814
0.3372
0.3372
0.3372
0.4325
0.4325
0.4325
0.5279
0.5279
0.5279
0.5279
0.6255
0.7123
0.7123
0.7123
0.7518
0.7518
0.7518
0.8238
0.8238
0.8238
0.8238
0.879
0.879
0.879
Fsi
0.0323
0.0645
0.0968
0.1290
0.1613
0.1935
0.2258
0.2581
0.2903
0.3226
0.3548
0.3871
0.4194
0.4516
0.4839
0.5161
0.5484
0.5806
0.6129
0.6452
0.6774
0.7097
0.7419
0.7742
0.8065
0.8387
0.8710
0.9032
0.9355
0.9677
1.0000
[Fzi-Fsi]
0.0236
0.0351
0.0463
0.0785
0.0362
0.0684
0.0444
0.0791
0.0469
0.0146
0.0777
0.0454
0.0131
0.0763
0.0440
0.0118
0.0205
0.0449
0.0994
0.0671
0.0349
0.0421
0.0099
0.0224
0.0173
0.0149
0.0472
0.0794
0.0565
0.0887
0.1210
184
L hitung : 0.1210
L tabel : 0.886/5.5678 = 0.1591
L hitung < L tabel = 0.1210 < 0.1591
Sehingga data pretest eksperimen II berdistribusi normal
Lampiran 24
Uji Homogenitas Data Pretest
Kelas Eksperimen I Dan Kelas Eksperimen II
Kelas Eksperimen I
Kelas Eksperimen II
N
31
31
x
39,02
40,77
SD
10,65
7,99
Varians
113,49
63,68
2
1. F hitung =
S1
2
S2
=
varians terbesar
varians terkecil
=
varians terbesar
varians terkecil
= 113,49
63,68
= 1,78
2. Menentukkan Ftabel dari db (derajat bebas).
db pembilang
= n-1
= 31-1
= 30
db penyebut
= n-1
= 31-1
= 30
Ftabel adalah 1,84
Fhitung < Ftabel (1,78 < 1,84), sehingga dapat disimpulkan bahwa data pretest kedua kelas memiliki
varians yang homogen.
185
186
Uji Homogenitas Data Postest
Kelompok Eksperimen I Dan Kelompok Eksperimen II
Kelas Eksperimen I
Kelas Eksperimen II
N
31
31
x
77,44
60,42
SD
10,17
8,16
Varians
103,49
66,63
2
3. F hitung =
S1
2
S2
=
varians terbesar
varians terkecil
=
varians terbesar
varians terkecil
= 103,49
66,63
= 1,55
4. Menentukkan Ftabel dari db (derajat bebas).
db pembilang
= n-1
= 31-1
= 30
db penyebut
= n-1
= 31-1
= 30
Ftabel adalah 1,84
Fhitung < Ftabel (1,55 < 1,84), sehingga dapat disimpulkan bahwa data postest kedua kelas memiliki
varians yang homogen.
Lampiran 25
Uji Hipotesis
Rumus uji t
X1 - X 2
t=
dsg
1
1

n1 n 2
, dimana dsg =
(n 1 - 1)V1  (n 2 - 1)V2
n1  n 2 - 2
Keterangan:
X1
: Rata-rata data kelompok 1
X2
: Rata-rata data kelompok 2
dsg : Nilai standar deviasi gabungan kelompok 1 dan 2
n1
:
Banyaknya data kelompok 1
n2
: Banyaknya data kelompok 2
Data Pretest
1.
Menentukkan thitung
dsg =
(n 1 - 1)V1  (n 2 - 1)V2
n1  n 2 - 2
= (31 - 1)113,49  (31 - 1)63,68
31  3 1 - 2
= (30)113,49  (30)63,68
60
=
3404 ,7  1910 ,4
60
=
5315 ,1
63
=
88 ,585
= 9,412
187
188
X1 - X 2
t =
dsg
=
1
1

n1 n 2
40,77 - 39,02
9,412
=
1
1

31 31
1,75
9,412
2
31
1,75
=
9,412 0,0645
1,75
=
9,412 (0,25)
=
1,75
2,353
= 0,74
2.
Menentukkan ttabel
dk = n1 + n2 – 2
= 31 + 31 – 2
= 60
ttabel pada taraf signifikan α = 0.05 adalah 2,00.
thitung
<
ttabel (0,74 < 2,00), sehingga Ho diterima. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan pengetahuan awal siswa sebelum
menggunakan model inkuiri terstruktur dengan model inkuiri terbimbing dalam
pembelajaran konsep fotosintesis pada kelas eksperimen I dan kelas ekperimen II.
189
Data Posttest
1.
Menentukkan thitung
(n 1 - 1)V1  (n 2 - 1)V2
n1  n 2 - 2
dsg =
=
(31 - 1)103,49  (31 - 1)66,63
31  31 - 2
=
(30)103,49  (30)66,63
60
=
3104 ,7  1998 ,9
60
=
5103 ,6
60
=
85,06
= 9,22
t =
X1 - X 2
1
1

n1 n 2
dsg
=
=
77,44 - 70,42
1
1
9,22

31 31
7,02
9,22
=
=
=
2
31
7,02,
9,22 0,0645
7,02
9,22 (0,25)
7,02
2,305
= 3,046
190
2.
Menentukkan ttabel
dk = n1 + n2 – 2
= 31 + 31 – 2
= 60
ttabel pada taraf signifikan α = 0.05 adalah 2,00.
thitung
>
ttabel (3,046 > 2,00), sehingga Ho ditolak. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa terdapat perbedaan KPS antara siswa yang menggunakan
model inkuiri terstruktur dengan model inkuiri terbimbing pada materi
fotosintesis.
191
192
193
194
195
196
Lampiran 27
198
199
200
Download