PERBEDAAN KETERAMPILAN PROSES SAINS ANTARA SISWA YANG MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERSTRUKTUR DENGAN SISWA YANG MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PADA KONSEP FOTOSINTESIS (Kuasi Eksperimen di MTs. Nurul Falah Sangiang Kota Tangerang) Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Oleh Annis Novitsania NIM 108016100037 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2013 ABSTRAK Annis Novitsania, 108016100037, “Perbedaan Keterampilan Proses Sains Antara Siswa Yang Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri Terstruktur Dengan Siswa Yang Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Pada Konsep Fotosintesis”, Skripsi, Program Studi Pendidikan Biologi, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan keterampilan proses sains antara siswa yang menggunakan model pembelajaran inkuiri terstruktur dengan siswa yang menggunakan model pembelajaran inkuri terbimbing pada konsep fotosintesis. Penelitian ini di MTs. Nurul Falah Tangerang pada bulan Februari 2013. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan desain pretest-posttest control group design. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik random sampling. Sampel penelitian masing-masing berjumlah 31 siswa untuk kelompok eksperimen I dan kelompok II. Pengambilan data menggunakan instrumen berupa tes keterampilan proses sains dan lembar observasi. Analisis data menggunakan uji-t, data hasil perhitungan perbedaan rata-rata kedua kelompok diperoleh nilai t-hitung sebesar 3,05, sedangkan t-tabel sebesar 2,00. Sehingga hipotesis alternatif (Ha) yang menyatakan bahwa keterampilan proses sains pada siswa yang menggunakan model pembelajaran inkuiri terstruktur lebih tinggi dari pada siswa yang menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing, diterima. Kata kunci : Keterampilan Proses Sains, Inkuiri Terstruktur, Inkuiri Terbimbing i ABSTRACT Annis Novitsania, 108016100037, “The Differences Between Students Who Use Structured Inquiry Learning Model and Who Use Guided Inquiry Learning Model on Science Process Skill”, Skripsi, Program Study of Biology, Science Education Departement, Faculty of Tarbiya and Teaching Science of State Islamic University of Syarif Hidayatullah Jakarta. The research aims to know are there any differences between students who use structured inquiry learning model and who use guided inquiry learning model on science process skill. This research has been made at MTs. Nurul Falah Tangerang in February 2013. The writer used quasi experiment as the method with pretest-posttest control group design. The sample was taken by using random sampling technique. The amount of the research sample was 31 students for the experiment group I and experiment group II. The writer took the data by using instrument which was science process skill test and observation sheets. The writer used t-test as data analysis, from the result of calculating differentiation mean data between the two group, obtained the value of t-count was equal to 3,05, while t-table is equal 2,00. It means that alternative hyphotesis (Ha), which told the students who use structured inquiry model learning higher than who use guided inquiry model learning on science process skill has been accepted. Keyword : Science Process Skill, Structured Inquiry Learning Model, Guided Inquiry Learning Model ii KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan kenikmatan, kesabaran dan ketabahan hingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan penulisan karya ilmiah berupa skripsi dengan judul “Perbedaan Keterampilan Proses Sains Antara Siswa Yang Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri Terstruktur Dengan Siswa Yang Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Pada Konsep Fotosintesis”. Skripsi ini ditujukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar sarjana Strata I (S1) pada Program Studi Pendidikan Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dengan segala daya dan upaya, penulis berusaha menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan sebaik-baiknya. Namun, penulis tidak menutup diri untuk menerima kritik dan saran dari berbagai pihak demi kesempurnaan penulisan skripsi ini. Penulis menyadari bahawa penyusunan skripsi ini tidak mungkin terlaksana jika tidak ada bantuan, bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada Bapak/Ibu: 1. Nurlena Rifa’I, M.A. Ph.D., Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Baiq Hana Susanti, M.Sc., Ketua Jurusan Pendidikan IPA Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Dr. Zulfiani, M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Biologi dan sebagai dosen pembimbing I, serta Nengsih Juanengsih, M.Pd., sebagai dosen pembimbing II, yang telah memberikan waktu, tenaga, pikiran dan motivasi dalam membimbing penulis dalam penyusunan skripsi ini. 4. Hj. Nashriyah, S.Pd.I selaku Kepala Sekolah MTs. Nurul Falah Sangiang Kec.Priuk Kota Tangerang, Puji Astuti, S.Si selaku guru Biologi, Dini Ulfayanti, S.Pd.I, dan para guru MTs. Nurul Falah Sangiang Kec.Priuk Kota iii Tangerang yang telah memberikan izin untuk melaksanakan penelitian di sekolah tersebut. 5. Kedua orang tua, Achmad Sofyan dan Lili Soliha, kakak Dhiny, adik Alfi, dan seluruh keluarga yang telah memberikan do’a dan motivasi kepada penulis. 6. Teman-teman tercinta, Lya, Oca, Eva, Tifa, Ait, Uwi, Santi, Muti, dan Aufa yang telah memberikan motivasi dan kenangan terindah selama menjalankan perkuliahan sampai terselesainya skripsi ini.. 7. Teman-teman mahasiswa Progran Studi Pendidikan Biologi 2008, irfan, tika, affan, indar, udin, nurma, iha, dll., yang telah memberikan ide dan motivasi selama penyelesaian skripsi ini. 8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu selama penulisan skripsi ini. Besar harapan penulis agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri dalam perbendaharaan pengetahuan dan bagi para pembaca. Jakarta, Juni 2013 Annis Novitsania iv DAFTAR ISI ABSTRAK ......................................................................................................... i KATA PENGANTAR ....................................................................................... iii DAFTAR ISI ...................................................................................................... v DAFTAR TABEL ............................................................................................. vii DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... viii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1 B. Identifikasi Masalah .................................................................... 4 C. Pembatasan Masalah ................................................................... 5 D. Rumusan Masalah ....................................................................... 5 E. Tujuan Penelitian ........................................................................ 5 F. Kegunaan Penelitian.................................................................... 5 BAB II DESKRIPSI TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Deskripsi Teoretik ....................................................................... 6 1. Keterampilan Proses Sains ( KPS ) ....................................... 6 2. Model Pembelajaran Inkuiri ................................................. 14 3. Model Pembelajaran Inkuiri Terstruktur............................... 21 4. Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing ............................. 24 5. Lembar Kerja Siswa ( LKS ) ................................................ 26 6. Konsep Fotosintesis ............................................................. 32 B. Hasil Penelitian yang Relevan .................................................... 35 C. Kerangka Berpikir ....................................................................... 36 D. Hipotesis Penelitian..................................................................... 37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................... 38 B. Metode dan Desain Penelitian..................................................... 38 C. Populasi dan Sampel ................................................................... 39 v D. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 39 E. Uji Coba Instrumen Penelitian .................................................... 42 F. Kontrol Terhadap Validitas Internal ........................................... 47 G. Teknik Analisis Data ................................................................... 48 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ........................................................................... 53 1. Hasil Pretest Keterampilan Proses Sains ( KPS ) ................. 53 2. Hasil Posttest Keterampilan Proses Sains ( KPS ) ................ 54 3. Hasil N-gain Keterampilan Proses Sains (KPS) ................... 56 4. Hasil Penilaian Lembar Kerja Siswa ( LKS ) ....................... 57 5. Hasil Observasi ..................................................................... 58 B. Analisis Data ............................................................................... 59 1. Uji Prasyarat Analisis Data ................................................... 59 a. Uji Normalitas Data ........................................................ 59 b. Uji Homogenitas 60 2. Uji Hipotesis ......................................................................... 60 C. Pembahasan ................................................................................. 62 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ................................................................................. 65 B. Saran ............................................................................................ 65 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 66 LAMPIRAN vi DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Tahapan Model Pembelajaran Inkuiri Terstruktur .......................... 23 Tabel 2.2 Tahapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing ......................... 25 Tabel 3.1 Pretest-Posttest Control Group Design ........................................... 39 Tabel 3.2 Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 40 Tabel 3.3 Kisi-kisi Keterampilan Proses Sains ................................................ 40 Tabel 3.4 Kriteria Validitas butir Soal ............................................................. 43 Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Instrument ......................................................... 44 Tabel 3.6 Kriteria Reliabilitas butir Soal ......................................................... 44 Tabel 3.7 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen ....................................................... 45 Tabel 3.8 Kriteria Tingkat Kesukaran .............................................................. 46 Tabel 3.9 Hasil Uji Taraf Kesukaran Instrumen .............................................. 46 Tabel 3.10 Kriteria Daya Beda ........................................................................... 47 Tabel 3.11 Kategori Keterampilan Proses Sains ................................................ 52 Tabel 4.1 Hasil Pretest Keterampilan Proses Sains ......................................... 53 Tabel 4.2 Persentase Ketercapaian Pretest Aspek KPS ................................... 54 Tabel 4.3 Hasil Posttest Keterampilan Proses Sains ........................................ 54 Tabel 4.4 Persentase Keterampilan Proses Sains ............................................. 55 Tabel 4.5 N-gain Keterampilan Proses Sains ................................................... 56 Tabel 4.6 Penilaian Lembar Kerja Siswa ......................................................... 57 Tabel 4.7 Persentase Hasil Observasi KPS Siswa............................................ 58 Tabel 4.8 Uji Normalitas Pretest dan Posttest ................................................. 59 Tabel 4.9 Uji Homogenitas Pretest dan Posttest.............................................. 60 Tabel 4.10 Uji Hipotesis Prettest ....................................................................... 61 Tabel 4.11 Uji Hipotesis Posttest ....................................................................... 61 vii DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelompok Eksperimen I ........ 69 Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelompok Eksperimen II ....... 81 Lampiran 3 Lembar Kerja Siswa Kelompok Eksperimen I ................................. 93 Lampiran 4 Lembar Kerja Siswa Kelompok Eksperimen II ............................... 101 Lampiran 5 Lembar Observasi ............................................................................ 109 Lampiran 6 Kisi-Kisi Instrumen Tes KPS ........................................................... 113 Lampiran 7 Uji Validasi Instrumen Tes KPS ...................................................... 119 Lampiran 8 Hasil Anates Uji Validasi Instrumen Tes KPS ................................. 124 Lampiran 9 Instrumen Tes KPS ........................................................................... 127 Lampiran 10 Jawaban dan Pedoman Penilaian Instrumen Tes KPS ..................... 132 Lampiran 11 Data Skor Pretest Kelompok Eksperimen I ..................................... 143 Lampiran 12 Data Skor Pretest Kelompok Eksperimen II .................................... 147 Lampiran 13 Data Skor Posttest Kelompok Eksperimen I .................................... 151 Lampiran 14 Data Skor Posttest Kelompok Eksperimen II .................................. 155 Lampiran 15 Analisis Persentase KPS Pretest Kelompok Eksperimen I .............. 159 Lampiran 16 Analisis Persentase KPS Pretest Kelompok Eksperimen II............. 161 Lampiran 17 Analisis Persentase KPS Posttest Kelompok Eksperimen I............. 163 Lampiran 18 Analisis Persentase KPS Posttest Kelompok Eksperimen II ........... 165 Lampiran 19 Analisis N-gain ................................................................................. 167 Lampiran 20 Rubrik Penilaian LKS ...................................................................... 168 Lampiran 21 Hasil Penilaian Lembar Kerja Siswa ( LKS ) .................................. 176 Lampiran 22 Hasil Observasi ................................................................................ 177 Lampiran 23 Uji Normalitas .................................................................................. 179 Lampiran 24 Uji Homogenitas .............................................................................. 184 Lampiran 25 Uji Hipotesis ..................................................................................... 186 Lampiran 26 Uji Referensi .................................................................................... 190 Lampiran 27 Gambar Kegiatan Penelitian............................................................. 197 Lampiran 27 Surat Permohonan Ijin Penelitian ..................................................... 199 Lampiran 28 Surat Keterangan .............................................................................. 200 viii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan aspek yang paling penting dalam suatu negara, karena melalui pendidikan tercipta subjek-subjek (manusia) yang mampu mengembangkan negaranya, seperti berpikir kritis, kreatif, dan mampu menyelesaikan masalah. Hal ini senada dengan definisi pendidikan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan yang menyatakan bahwa, “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.”1 Jika suatu negara pendidikannya lemah atau buruk dapat dikatakan bahwa negara tersebut sulit untuk berkembang bahkan dapat dikatakan negara yang lemah. Sebaliknya, jika negara tersebut memiliki pendidikan yang baik maka negara tersebut dapat berkembang dan menjadi negara yang kuat. Hal tersebut tercermin dalam Undang-Undang Republik Indonesia yang merupakan dasar pendidikan nasional yang menyebutkan bahwa, “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.”2 Untuk mengemban fungsi tersebut pemerintah menyelenggarakan suatu sistem pendidikan dengan berpedoman pada suatu kurikulum. 1 Tim Penyusun, Undang-Undang Republik Indonesia No.20 Tahun 2003, (Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Indonesia), h. 2. 2 Ibid., h. 3. 1 2 Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu muatan kurikulum yang wajib dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. IPA merupakan ilmu yang berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, bukan hanya penguasaan fakta, konsep, maupun prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan.3 Pembelajaran IPA tidak hanya menyampaikan informasi (fakta) dan pemahaman materi namun juga memeperhatikan pengembangan kemampuan lain, seperti kemampuan menggunakan peralatan dan menyelesaikan masalah, bahkan sampai pada pengembangan sikap, apresiasi, dan minat.4 Namun, saat ini kecenderungan pembelajaran IPA hanya sebagai produk, dan siswa hanya menghapal teori-teori saja. Hal ini diperparah dengan adanya anggapan bahwa IPA merupakan pelajaran yang sulit sehingga menurunkan motivasi belajar peserta didik. Selain itu, pembelajaran IPA yang diterapkan di lapangan cenderung berorientasi pada tes/nilai, padahal hakikat IPA meliputi empat unsur utama, yaitu sikap, proses, produk, dan aplikasi.5 Melalui pembelajaran IPA dapat dibangun berbagai keterampilan berpikir tingkat tinggi. Adapun kekuatan pembelajaran IPA untuk membangun kemampuan berpikir siswa terletak pada kemampuan merumuskan hipotesis, yang mengacu dikembangkannya berbagai kemampuan berpikir siswa. Kemampuan berpikir ini kurang dapat dikembangkan pada pembelajaran IPA tanpa eksperimen atau praktikum, seperti halnya pembelajaran IPA yang ditemukan di sekolahsekolah di Indonesia pada umumnya.6 Berdasarkan penelitian menunjukkan bahwa masih banyak guru yang enggan melakukan praktikum karena dianggap menyita waktu dan tenaga. Siswa sekolah menengah mengalami kesulitan dalam mempelajari beberapa konsep biologi disebabkan konsep tersebut dipandang abstrak oleh siswa. Hasil penelitian tentang praktik pembelajaran IPA di beberapa kota menunjukkan bahwa kegiatan 3 Trianto, Model Pembelajaran Terpadu, (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007), h. 153. Amalia Sapriati, “Pengembangan Instrumen Penilaian Praktikum Fotosintesis”, Jurnal Pendidikan Lembaga Penelitian Universitas Terbuka, 2004, h. 1-2. 5 Trianto, op. cit., h. 154. 6 Susuwi, et al., Analisis Keterampilan Proses Sains SMA Pada Model Pembelajaran Praktikum D-Ei-Hd”, Jurnal Pengajaran MIPA Vol.14, 2009, h. 3. 4 3 praktikum yang telah dilaksanakan ternyata kurang menggugah proses berpikir pada siswa.7 Dalam proses pembelajaran IPA dibutuhkan metode pembelajaran yang tepat dan mampu mengembangkan keterampilan proses sains pada siswa, salah satunya adalah metode eksperimen yang terangkum dalam model pembelajaran inkuiri. Menurut hasil penelitian Burak Feyzioglu bahwa terdapat hubungan yang positif antara keterampilan proses sains dengan kegiatan praktikum.8 Metode eksperimen merupakan metode mengajar yang menerapkan praktek langsung untuk menguji atau membuktikan suatu konsep. Metode eksperimen ini merupakan salah satu kegiatan pada model pembelajaran inkuiri. Inkuiri merupakan model pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengkonstruks sendiri pemahamannya dengan melakukan aktivitas aktif. Aktivitas aktif yang dimaksud adalah peserta didik melakukan penyelidikan atau eksperimen. Menurut Alan Colburn dikutip oleh Zulfiani, model inkuiri dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu Structured Inquiry (Inkuiri Terstruktur), Guided Inquiry (Inkuiri Terbimbing), dan Open Inquiry (Inkuiri Terbuka).9 Berdasarkan hasil observasi penulis terhadap penerapan model inkuiri untuk siswa tingkat SMP/MTs, inkuiri terstruktur dan inkuiri terbimbing yang banyak digunakan sebagai model pembelajaran. Selain model pembalajaran, bahan ajar juga menjadi pertimbangan yang penting untuk mengembangkan kemampuan siswa. Dalam pembelajaran konvensioanal, sering guru menentukan buku teks sebagai satusatunya bahan ajar.10 Model pembelajaran inkuiri membutuhkan bahan ajar untuk memdukung tercapainya tujuan pembelajaran, yaitu Lembar Kerja Siswa (LKS). 7 Nuryany Rustaman, Strategi Pembelajaran Biologi, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2007), h. 98. 8 Burak Feyzioglu, “An Invvestigation of the Relationship between Science Process Skill with Effienct Laboratory Use and Science Achievement in Chemistry Education”, Journal of Turkish Science Education, 2009, h. 1. 9 Zulfiani, Tonih Feronika, dan Kinkin Suartini., Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009), h. 121. 10 Wina Sanjaya, Perencanaan dan Disain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010), h. 146. 4 Perbedaan model inkuiri yang diterapkan menyebabkan perbedaan LKS yang akan digunakan dalam proses pembelajaran. Fotosintesis merupakan salah satu konsep IPA khususnya biologi yang memerlukan proses penemuan dalam mempelajarinya. Hal ini tercantum dalam standar isi, kompetensi dasar pada konsep fotosintesis ini adalah mendeskrisikan proses perolehan nutrisi dan transformasi energi pada tumbuhan hijau. 11 Namun pada kenyataanya banyak guru yang mengabaikannya, hanya menerapkan metode ceramah. Oleh karena itu, model pembelajaran yang tepat pada materi fotosintesis ini adalah inkuiri. Praktikum fotosintesis dipandang sangat sesuai dengan kurikulum dan materi pelajaran di kelas, namun kurang layak untuk dikerjakan siswa secara perorangan karena adanya peralatan dan bahan di sekolah, kapasitas laboratorium, guru pembimbing, dan waktu yang tersedia.12 Melalui pembelajaran fotosintesis ini mampu melatih dan mengembangkan keterampilan proses sains siswa. Berdasarkan alasan di atas, penulis melakukan penelitian mengenai pembelajaran fotosintesis dengan membedakan model pembelajaran yang diterapkan yaitu inkuiri terstruktur dengan inkuiri terbimbing, dengan harapan mengetahui perbedaan keterampilan proses sains yang akan muncul pada siswa. Judul dari penelitian ini adalah “Perbedaan keterampilan proses sains antara siswa yang menggunakan model pembelajaran inkuiri terstruktur dengan siswa yang menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing”. B. Identifikasi Masalah Berdasakan latar belakang di atas dapat diidentifikasikan masalah-masalah sebagai berikut : 1. Motivasi siswa untuk belajar IPA biologi masih rendah 2. Kurang tepatnya pemilihan model pembelajaran dalam pelajaran IPA 3. Kurang tepatnya pemilihan bahan ajar yang sesuai guna mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan 11 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006, (Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Indonesia), h. 381 12 Sapriati, op .cit., h. 9. 5 4. Banyak guru yang mengabaikan keterampilan proses sains siswa di dalam proses pembelajaran C. Pembatasan Masalah Agar penelitian ini menjadi terarah, ruang lingkup masalah yang diteliti dibatasi pada hal-hal sebagai berikut : 1. Materi yang diteliti dibatasi pada konsep fotosintesis 2. Model pembelajaran yang digunakan adalah inkuiri terstruktur dengan inkuiri terbimbing 3. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah pengetahuan siswa terhadap keterampilan proses sains. D. Perumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah di atas peneliti merumuskan masalah yaitu, “Apakah keterampilan proses sains siswa yang menggunakan menggunakan model pembelajaran inkuiri terstruktur lebih tinggi dari pada siswa yang menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing?” E. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu, untuk mengetahui apakah keterampilan proses sains siswa yang menggunakan model pembelajaran inkuiri terstruktur lebih tinggi dari pada siswa yang menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing. F. Kegunaan Penelitian Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan praktis sebagai salah satu alternatif dalam upaya perbaikan pembelajaran, antara lain : 1. Bagi siswa : mampu mengembangkan keterampilan proses sains siswa melalui model pembelajaran inkuiri 2. Bagi guru : mendorong guru untuk mengembangkan keterampilan proses siswa melalui model pembelajaran inkuiri BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Deskripsi Teoretik 1. Keterampilan Proses Sains ( KPS ) a. Pengertiaan Keterampilan Proses Sains Pembelajaran IPA lebih menekankan pada siswa untuk memahami suatu konsep atau kejadian alam melalui proses mencari tahu dan berbuat. Keterampilan siswa dalam mencari tahu dan berbuat ini dikenal dengan keterampilan proses sains atau keterampilan penyelidikan.1 Keterampilan proses sains berkembang pada saat guru memahami hakikat belajar IPA, yaitu sebagai proses dan produk. IPA merupakan ilmu yang mempelajari gejala alam yang memerlukan proses untuk memahaminya dan menghasilkan produk ilmiah.2 Keterampilan proses sains dapat dikembangkan melalui pengalaman belajar secara langsung atau penemuan sendiri. Penemuan merupakan kegiatan inti dari pembelajaran inkuiri. Dalam pembelajaran inkuiri siswa akan diasah keterampilan prosesnya, tetapi keterampilan proses tidak dapat dikembangkan hanya dalam satu kali pembelajaran. Keterampilan proses melibatkan keterampilan kognitif, manual dan sosial. Keterampilan kognitif terlibat karena siswa menggunakan pikiran dalam merumuskan masalah atau menarik kesimpulan. Keterampilan manual terlibat karena siswa menggunakan alat dan bahan serta melakukan pengukuran. Keterampilan sosial terlibat karena siswa melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan cara bekerja sama atau berkelompok.3 1 Zulfiani, Tonih Feronika, dan Kinkin Suartini., Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009), h. 48. 2 Trianto, Model Pembelajaran Terpadu, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2012), h. 141. 3 Nuryani Y. Rustaman, et al. Strategi Belajar dan Mengajar Biologi, (Malang: Penerbit Universitas Negeri Malang, 2005), h. 78. 6 7 Keterampilan proses sains merupakan kemampuan mendasar yang dimiliki oleh para ilmuwan yang kemudian terasah dengan adanya berbagai penyelidikan untuk menemukan suatu fakta dan konsep.4 Senada dengan Fathiye Karsli dan Cigdem Sahin, bahwa keterampilan proses sains merupakan bentuk adaptasi dari keterampilan yang digunakan oleh para ilmuan untuk menyusun pengetahuan, memecahkan suatu masalah, dan menarik kesimpulan.5 Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa keterampilan proses sains merupakan keterampilan yang dimiliki secara alami oleh manusia meliputi keterampilan kognitif, manual, dan sosial yang tercerminkan dalam hakikat pembeljaran IPA yaitu proses dan produk. Melalui pembelajaran IPA, keterampilan proses sains ini dapat terasah dan berkembang menjadi seorang ilmuwan. b. Jenis-Jenis Keterampilan Proses Sains Menurut Josephy seperti dikutip oleh Susiwi, dkk., kemampuankemampuan yang dikembangkan dalam kegiatan praktikum, yaitu perencanaan (menuangkan ide-ide yang dapat diuji dan mendesain penyelidikan), penampilan (memanipulasi, observasi dan pengumpulan data), interpretasi (pengolahan data, penarikan kesimpulan dan penerapan konsep), dan komunikasi (melaporkan dan menerima informasi).6 Keterampilan proses yang dikembangkan dalam kegiatan praktikum meliputi: a. Observasi Observasi atau pengamatan meupakan keterampilan sains yang mendasar. Dalam observasi kita dituntut untuk menggunakan seluruh 4 Conny R Semiawan, et al., Pendekatan Keterampilan Proses, (Jakarta: PT Gramedia, 1992), h. 17 5 Fethiye Karsli dan Cigdem Sahin, “Developing Worksheet Based on Science Process Skills:Factors Affecting Solubility”, Asia-Pasific Forum on Science and Teaching Vol.10, 2009, h. 2. 6 Susiwi, et al., “Analisis Keterampilan Proses Sains Siswa SMA Pada Model Pembelajaran Praktikum D-Ei-Hd”, Jurnal Pengajaran MIPA Volume 14, 2, 2009, h. 2. 8 indera, untuk melihat, mendengar, merasa, mengecap, dan mencium. Kegiatan yang berhubungan dengan observasi meliputi penghitungan, pengukuran, klasifikasi dan hubungan ruang waktu. b. Pembuatan hipotesis Hipotesis adalah suatu perkiraan yang beralasan untuk menerangkan suatu kejadian atau pengamatan tertentu. Dalam kerja ilmiah, seorang ilmuwan biasanyamembuat hipotesis yang kemudian diuji melalui eksperimen. c. Perencanaan penelitian/eksperimen Eksperimen adalah usaha menguji atau mengetes melalui penyelidikan praktis. Dalam merencanakan penelitian, kita perlu menentukan alat dan bahan yang akan digunakan, objek yang akan diteliti, factor atau variable yang perlu diperhatikan, kriteria keberhasilan, cara dan langkah kerja, serta bagaimana mencatat dan mengolah data untuk menarik kesimpulan. d. Pengendalian variabel Variabel adalah factor yang berpengaruh. Pengendalian variabel adalah suatu aktivitas yang dipandang sulit, namun sebenarnya tidak sesulit seperti yang dibayangkan.Yang penting adalah bagaimana guru melatih peserta didik untuk mengontrol dan memperlakukan variabel. e. Interpretasi data Interpretasi data artinya menafsirkan data yang sudah didapatkan. Data yang dikumpulkan melalui observasi, penghitungan, pengukuran, eksperimen, dapat dicatat atau disajikan dalah bentuk table, grafik, histogram atau diagram. f. Inferensi Guru melatih peserta didik dalam menyusun suatu kesimpulan sementara dalam proses penelitian yang dilakukan. Pertama-tama data dikumpulkan, kadang-kadang melalui eksperimen terlebih dahulu, lalu dibuat kesimpulan sementara berdasarkan informasi yang dimiliki 9 sampai suatu waktu tertentu. Kesimpulan tersebut bukan merupakan kesimpulan sementara yang dapat diterima sampai pada saat itu. g. Peramalan Para ilmuwan sering membuat ramalan atau prediksi berdasarkan hasil observasi, pengukuran, atau penelitian yang memperlihatkan kecenderungan gejala tertentu. h. Aplikasi Guru melatih siswa untuk menerapkan konsep yang telah dikuasai untuk memecahkan masalah tertentu, atau menjelaskan suatu peristiwa baru dengan menggunakan konsep yang telah dimiliki. i. Komunikasi Setelah menemukan hasil penelitian, kita dituntut untuk menyampaikannya kepada orang lain. Bentuk komunikasinya berupa laporan penelitian, membuat paper, jurnal atau dapat dikomunikasikan secara lisan. 7 Menurut Nuryani Rustaman, aspek-aspek keterampilan proses sains terdiri dari observasi, klasifikasi, interpretasi, prediksi, mengajukan pertanyaan, berhipotesis, merencanakan percobaan, menggunakan alat dan bahan, menerapkan konsep, berkomunikasi, dan melaksanakan percobaan.8 Dalam penelitian ini aspek KPS yang diamati oleh peneliti adalah observasi, membuat hipotesis, merencanakan percobaan, menggunakan alat dan bahan, interpretasi, menerapkan konsep, dan berkomunikasi. Pemilihan aspek ini berdasarkan kesesuaian kemungkinan munculnya KPS dengan kegiatan praktikum. 7 8 Semiawan, op. cit., h. 17-33. Rustaman, op. cit. h. 86-87. 10 c. Peranan Keterampilan Proses Sains Trianto menyebutkan beberapa peranan keterampilan proses sehingga perlu dilatih dalam pengajaran IPA adalah sebagai berikut:9 1) Membantu siswa belajar mengembangkan pikirannya 2) Memberi kesempatan kepada siswa untuk melakukan penemuan 3) Meningkatkan daya ingat 4) Memberikan kepuasan intrinsik bila anak telah berhasil melakukan sesuatu 5) Membantu siswa mempelajari konsep-konsep sains Secara umum peran guru terutama berkaitan dengan pengalaman mereka membantu siswa mengembangkan keterampilan proses sains. Menurut Hallen seperti dikutip oleh Nuryani sedikitnya terdapat lima aspek yang perlu diperhatikan oleh guru dalam berperan mengembangkan keterampilan proses sains. 1) Memberikan kesempatan untuk menggunakan keterampilan proses dalam melakukan eksplorasi materi dan fenomena. 2) Memberi kesempatan untuk berdiskusi dalam kelompok-kelompok kecil dan diskusi kelas. 3) Mendengarkan pembicaraan siswa dan mempelajari produk mereka untuk menemukan proses yang diperlukan untuk membentuk gagasan mereka. 4) Mendorong siswa mengulas (review) secara kritis tentang bagaimana kegiatan mereka telah dilakukan. 5) Memberikan keterampilan, teknik atau khususnya strategi ketepatan untuk dalam meningkatkan observasi dan pengukuran misalnya, atau teknik-teknik yang perlu rinci dikembangkan dalam berkomunikasi. 10 Seperti yang dijelaskan sebelumnya, bahwa keterampilan proses sains ini merupakan kemampuan dasar yang dimiliki oleh para ilmuwan, 9 Trianto, op. cit., h. 148. Rustaman, op.cit. h. 82. 10 11 sehingga dengan melatih keterampilan proses sains ini pada siswa dapat menciptakan siswa yang kritis, terampil, kreatif dan inovatif. d. Keterampilan Proses Sains dan Indikatornya Untuk mempermudah dalam membuat instrumen, diperlukan indikator pada setiap aspek keterampilan proses sains, yaitu: a. Observasi Menggunakan sebanyak mungkin indera Mengumpulkan atau menggunakan fakta yang relevan b. Klasifikasi Mencatat setiap pengamatan secara terpisah Mencari perbedaan dan persamaan Mengontraskan ciri-ciri Membandingkan Mencari dasar pengelompokkan atau penggolongan Menghubungkan hasil-hasil pengamatan c. Menafsirkan/Interpretasi Menghubungkan hasil-hasil pengamatan Menemukan pola dalam suatu seri pengamatan Menyimpulkan d. Meramalkan/Prediksi Menggunakan pola-pola hasil pengamatan Mengemukakan apa yang mungkin terjadi pada keadaan yang belum diamati e. Mengajukan Pertanyaan Bertanya apa, bagaimana dan mengapa Bertanya untuk meminta penjelasan Mengajukan pertanyaan yang berlatar belakang hipotesis f. Berhipotesis Mengetahui bahwa ada lebih dari satu kemungkinan penjelasan dari suatu kejadian 12 Menyadari bahwa suatu penjelasan perlu diuji kebenarannya dengan memperoleh bukti lebih banyak atau melakukan cara pemecahan masalah g. Merencanakan Percobaan Menentukan alat/bahan/sumber yang akan digunakan Menentukan variabel/faktor penentu Menentukan apa yang akan diukur, diamati dan dicatat Menentukan apa yang akan dilaksanakan berupa langkah kerja h. Menggunakan Alat/Bahan Memakai alat/bahan Mengetahui alasan mengapa menggunakan alat/bahan Mengetahui bagaimana menggunakan alat/bahan i. Menerapkan Konsep a) Menerapkan konsep yang telah dipelajari dalam situasi baru b) Menggunakan konsep pada pengalaman baru untuk menjelaskan apa yang sedang terjadi j. Berkomunikasi Mengubah bentuk penyajian Menggambarkan data empiris hasil percobaan atau pengamatan dengan grafik atau tabel atau diagram Menyusun dan menyampaikan laporan secara sistematis Menjelaskan hasil percobaan atau penelitian Membaca grafik, tabel atau diagram Mendiskusikan hasil kegiatan, suatu masalah atau suatu peristiwa 11) Melaksanakan percobaan/eksperimentasi a) Mengumpulkan data melalui percobaan b) Membuat pola-pola berdasarkan hasil percobaan11 11 Ibid., h. 86-87 13 d. Pengukuran Keterampilan Proses Sains Pengukuran keterampilan proses sains tidak seperti pengukuran pengetahuan konsep pada umumnya. Untuk mengevaluasi keterampilan proses perlu adanya kajian mengenai karakteristik butir soal keterampilan proses sains, penyusunan butir soal keterampilan proses sains, dan pemberian skor butir soal keterampilan proses sains. Secara umum butir soal keterampilan proses harus mengandung beberapa karakteristik, yaitu konsep yang sudah dipelajari siswa, informasi yang harus diolah oleh siswa (gambar, grafik, diagram atau data dalam tabel), dan satu soal hanya mengandung satu aspek saja. Secara khusus satiap butir soal keterampilan proses harus mengandung satu aspek keterampilan proses sains yang akan diukur. Observasi Soal pada keterampilan ini harus dari objek atau peristiwa sesungguhnya. Interpretasi Soal menyajikan sejumlah data untuk memperlihatkan pola yang harus diinterpretasikan. Klasifikasi Soal memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencari atau menemukan persamaan dan perbedaan, atau diberikan kriteria tertentu untuk melakukan pengelompokan atau ditentukan jumlah kelompok yang harus terbentuk. Prediksi Soal harus jelas pola atau kecenderungan untuk dapat mengajukan dugaan atau ramalan. Berkomunikasi Soal harus ada suatu bentuk penyajian tertentu untuk diubah ke bentuk penyajian lainnya, misalnya bentuk tabel ke bentuk grafik. Berhipotesis Soal mengandung pernyataan atau cara kerja untuk menguji atau membuktikan suatu kejadian, sehingga memberikan kesempatan kepada siswa untuk merumuskan dugaan atau jawaban sementara. Merencanakan percobaan atau penyelidikan Soal memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengusulkan gagasan berkenaan dengan alat/bahan yang akan digunakan, urutan prosedur yang harus ditempuh dan menentukan variabel. 14 Menerapkan konsep atau prinsip Soal memuat konsep/prinsip yang akan diterapkan tanpa menyebutkan nama konsepnya. Mengajukan pertanyaan Soal harus memunculkan sesuatu yang mengherankan, tidak biasa atau kontradiktif agar siswa termotivasi untuk bertanya. 12 Penyusunan butir soal keterampilan proses sains menuntut penguasaan dan pengembangan masing-masing jenis keterampilan proses sainsnya. Pilih salah satu materi yang dijadikan konteks dalam mengembangkan keterampilan proses sains. Keterampilan yang akan diukur disajikan dengan sejumlah informasi yang perlu diolah. Setelah itu siapkan pertanyaan atau perintah yang dimaksudkan untuk memperoleh respon atau jawaban yang diharapkan. Dalam penelitian ini, butir soal keterampilan sains yang digunakan dalam bentuk essay dengan skor yang berbeda-beda setiap aspeknya disesuaikan dengan tingkatan kognitif dan kesulitan dari setiap aspek keterampilan proses sains. 2. Model Pembelajaran Inkuiri a. Pengertian Model Inkuiri Model berarti contoh, acuan atau ragam sesuatu yang akan dibuat atau yang dihasilkan. Model pembelajaran berarti acuan pembelajaran yang dilaksanakan berdasarkan pola-pola pembelajaran tertentu secara sistematis.13 Model merupakan pola umum perilaku pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.14 Model pembelajaran merupakan pilihan bagi para guru agar proses belajar mengajar di kelas lebih efektif, efisien, dan mencapai kompetensi yang diharapkan. 12 Ibid, h. 163. La Iru dan La Ode Arihi, Analisis Penerapan Pendekatan, Metode, Strategi dan ModelModel Pembelajaran, (Yogyakarta: Multi Presindo, 2012), h. 6. 14 Rusman, Model-Model Pembejaran Mengembangkan Profesionalisme Guru, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011), h. 133. 13 15 Inkuiri merupakan proses pembelajaran didasarkan pada pencarian dan penemuan melalui proses berpikir secara sistematis.15 Siswa dituntut untuk mencari dan menemukan konsep materi ajar dengan sendiri melalui kegiatan penyelidikan. Inkuiri dapat dikatakan sebagai proses discovery yang digunakan lebih dalam karena proses inkuiri mengandung proses-proses yang lebih tinggi tingkatannya dan bersifat student centered.16 Proses yang lebih tinggi tingkatanya seperti merumuskan masalah, merancang eksperimen, melakukan eksperimen, mengumpulkan dan menganalisis data, dan menarik kesimpulan. Inkuiri merupakan serangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban yang sudah pasti dari suatu masalah yang dipertanyakan.17 Menurut Jerome Brumer dalam Trianto, bahwa siswa hendaknya belajar melalui partisipasi secara aktif dengan konsep-konsep dan prinsipprinsip agar siswa memperoleh pengalaman dan melakukan eksperimen yang mengizinkan mereka untuk menemukan prinsip-prinsip itu sendiri.18 Belajar penemuan merupakan cara belajar yang akan memberikan hasil yang terbaik. Selain itu, dilihat dari segi kepuasan secara emosional, sesuatu hasil menemukan sendiri nilai kepuasan lebih tinggi dibandingkan dengan hasil pemberian. Salah satu model pembelajaran penemuan ini adalah inkuiri. Salah satu prinsip dari model pembelajaran inkuiri adalah memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengkonstruks sendiri 15 Wina Sanjaya, Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011), h. 119. 16 Iru, op. cit., h. 14. 17 Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2008), h. 191. 18 Trianto, Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, (Surabaya: Prestasi Pustaka, 2007), h. 26. 16 pemahamannya dengan melakukan aktivitas aktif dalam pembelajaran.19 Aktivitas aktif yang dimaksud adalah eksperimen. Eksperimen merupakan suatu metode pembelajaran yang bertujuan untuk menyelidiki dan membuktikan kebenaran suatu teori. Kegiatan eksperimen ini merupakan bentuk pelatihan bagi siswa untuk memecahkan suatu masalah. Selain itu siswa pun dilatih untuk menjadi seorang ilmuan atau sainstis, sehingga keterampilan proses sains siswa pun akan berkembang. Hasil penelitian Schlenker dikutip oleh Trianto, bahwa latihan inkuiri dapat meningkatkan pemahaman sains, produktif dalam berpikir kreatif, dan siswa menjadi terampil dalam memperoleh dan menganalisis informasi.20 Keterampilan yang dikembangkan dalam pembelajaran inkuiri yaitu merumuskan masalah atau mengajukan pertanyaan, merumuskan hipotesis, mengumpulkan data, menganalisis data, dan membuat kesimpulan. Semua keterampilan tersebut merupakan bagian keterampilan proses sains. Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa model inkuiri merupakan model pembelajaran yang melibat siswa aktif menemukan pengetahuan atau pemahaman melalui kegiatan praktikum atau eksperimen, materi yang disajikan biasanya berupa pengujian suatu prinsip. Tujuan utama dari inkuiri adalah untuk mengembangkan keterampilan intelektual, berpikir kritis, mampu memecahkan masalah secara ilmiah, dan untuk mengembangkan keterampilan proses sains siswa. b. Jenis-Jenis Model Pembelajaran Inkuiri Menurut Rustaman, dkk. model pembelajaran inkuiri tebagi atas inkuiri terpimpin (guided inquiry), dan inkuiri bebas atau terbuka (openended inquiry). Perbedaan kedua jenis inkuiri ini hanyalah pada siapa yang mengajukan pertanyaan dan tujuan dari pembelajaran dan subjek yang 19 Zulfiani, op.cit., h. 119. Trianto, op.cit., h. 136 20 17 dikenakan model pembelajaran ini.21 Peran guru dalam inkuiri terpimpin adalah membimbing siswa dalam melakukan penyelidikan, sedangkan peran guru dalam inkuiri bebas hanyalah memfasilitasi siswa dalam melakukan penyelidikan. Menurut Alan Colburn dikutip oleh Zulfiani, pendekatan inkuiri dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu: 1) Structured Inquiry (Inkuiri Terstruktur) Dalam inkuiri terstruktur, siswa akan mengadakan penyelidikan dan penemuan yang berdasarkan pada pertanyaan dan prosedur yang disediakan guru. 2) Guided Inquiry (Inkuiri Terbimbing) Meskipun siswa melakukan penyelidikan yang berdasarkan pada pertanyaan yang diajukan guru, tetapi siswa yang menentukan prosedur penyelidikannya. 3) Open Inquiry (Inkuiri Terbuka) Dalam inkuiri terbuka, siswa melakukan penyelidikan berdasarkan pada pertanyaan dan prosedur yang mereka bentuk. 22 Menurut La Iru dan La Ode, inkuiri dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu: 1) Free inquiry Siswa memiliki kebebasan dalam menetapkan tujuan isi dan cara belajar, guru hanya mengawasi pelaksanaannya. 2) Modified free inquiry Siswa tidak bebas sepenuhnya menetapkan tujuan isi dan cara belajar, karena dalam beberapa hal siswa mendapatkan pengarahan dan pengawasan dari guru. 3) Guided inquiry Kebebasan siswa semakin berkurang, dengan kata lain peran guru semakin besar.23 21 22 Rustaman, Strategi Belajar Mengajar Biologi, op. cit., h. 95 Zulfiani, op. cit., h. 121. 18 c. Tahapan Pembelajaran Inkuiri Terdapat lima tahapan yang ditempuh dalam melaksanakan pendekatan inkuiri, yaitu merumuskan masalah untuk dipecahkan siswa, menetapkan jawaban sementara atau lebih dikenal dengan istilah hipotesis, siswa mencari informasi, data dan fakta yang diperlukan untuk menjawab permasalahan atau hipotesis, menarik kesimpulan atau generalisasi, dan mengaplikasikan kesimpulan atau generalisasi dalam situasi baru.24 d. Karakteristik Inkuiri Menurut Hinrichsen dan Jarrett dikutip oleh Zulfiaani, terdapat empat karakter inkuiri, yaitu:25 1) Koneksi : siswa mengajukan pertanyaan, observasi, dan diskusi 2) Desain : siswa aktif mendiskusikan prosedur, persiapan materi, menentukan variabel dan melakukan pengukuran 3) Investigasi : siswa melakukan melakukan penelitian, dan mempresentasikan data 4) Membangun pengetahuan : siswa mengaplikasikan pemahamannya pada situasi baru Terdapat beberapa kondisi umum yang merupakan syarat agar kegiatan ikuiri dapat berjalan dengan baik bagi siswa, yaitu: 1) Aspek sosial di kelas dan suasana terbuka yang mengundang siswa berdiskusi 2) Inkuiri berfokus pada hipotesis 3) Penggunaan fakta sebagai evidensi (informasi fakta) 26 Adapun dalam sumber lain menyebutkan terdapat enam syarat yang harus dipenuhi agar pendekatan inkuiri dapat terlaksana, yaitu: 23 Iru, op. cit., h. 15. Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran, (Bandung: Alfabeta, 2011), h. 197. 25 Zulfiani, op. cit., h. 122-123. 26 Trianto, op. cit., h. 135 24 19 1) Guru harus terampil memilih persoalan yang relevan untuk diajukan kepada kelas (persoalan bersumber dari bahan pelajaran yang menantang siswa/problematik) 2) Guru harus terampil menumbuhkan motivasi belajar siswa dan menciptakan situasi belajar yang menyenangkan 3) Adanya fasilitas dan sumber belajar yang cukup 4) Adanya kebebasan siswa untuk berpendapat, berkarya, dan berdiskusi 5) Partipasi setiap siswa dalam setiap kegiatan belajar 6) Guru tidak banyak campur tangan dan intervensi terhadap kegiatan siswa27 e. Keunggulan dan Kelemahan Inkuiri Terdapat beberapa keunggulan dalam inkuiri atau metode eksperimen ini, diantaranya adalah: 1) Dapat membuat siswa lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan berdasarkan percobaannya sendiri dari pada mengadakan studi hanyamenerima kata guruatau buku saja 2) Dapat mengembangkan sikap untuk eksploratoris tentang sains dan teknologi, suatu sikap dari seseorang ilmuwan 3) Metode ini didukung oleh asas-asa didaktik modern, seperti siswa belajar dengan mengalami atau mengamati sendiri suatu proses atau kejadian, siswa terhindar jauh dari verbalisme, memperkaya pengalaman dengan hal-hal yang bersifat objektif dan realistis, mengembangkan sikap berpikir ilmiah, dan hasil belajar akan tahan lama dan internalisasi. 28 Model inkuiri sering digunakan dalam pembelajaran IPA Biologi, hal ini didasari dengan pertimbangan sebagai berikut: 27 28 Sagala, loc.cit. Ibid., h. 221. 20 1) Model pembelajaran ini khusus dirancang hanya untuk mata pelajaran biologi dan beberapa hasil penelitian telah terbukti dapat meningkatkan hasil belajar 2) Model pembelajaran inkuiri biologi, memiliki prosedur dan langkah-langkah yang sistematis sehingga mudah diterapkan guru 3) Model pembelajaran biologi dirancang dengan memandukan ketepatan strategi pembelajaran dengan cara otak bekerja selam proses pembelajaran29 Menurut Sahin Pekmez dikutip oleh Burak Feyzioglu menyebutkan alasan para guru memilih model inkuiri, yaitu: 1) Membantu siswa lebih mudah dalam memahami dan belajar 2) Meningkatkan motivasi siswa di kelas 3) Meningkatkan kemampuan manual siswa 4) Membantu mereka menemukan pengetahuannya sendiri 5) Meningkatkan kemampuan observasi siswa 6) Meningkatkan kemampuan dalam menyelesaikan masalah 7) Siswa belajar bagaimana melakukan eksperimen30 Selain memiliki keunggulan tersebut, model inkuiri mengandung beberapa kelemahan sebagai berikut: 1) Pelaksanaan metode ini memerlukan berbagai fasilitas peralatan dan bahan yang tidak selalu mudah diperoleh dan murah 2) Setiap eksperimen tidak selalu memberikan hasil yang diharapkan karena mungkin ada faktor-faktor tertentu yang berada di luar jangkauan kemampuan atau pengendalian 3) Sangat menuntut penguasaan perkembangan materi, fasilitas peralatan dan bahan mutakhir. 31 29 Made Weda, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), h. 66-67. 30 Burak Feyzioglu, An Investigation of the Relationship between Science Process Skills with Efficient Laboratory Use and Science Achievement in Chemistry Education, Journal of Turkish Science Education, 3, 2009, h. 2. 31 Sagala, loc. cit. 21 Ada beberapa cara untuk mengatasi kelemahan-kelemahan dari metode ini, yaitu: 1) Hendaknya guru menerangkan sejelas-jelasnya tentang hasil yang ingin dicapai sehingga ia mengatahui pertanyaan-pertanyaan yang perlu dijawab dengan ekspeerimen 2) Hendaknya guru untuk memecahkan masalah dalam eksperimen, serta bahan-bahan yang diperlukan, variabel yang perlu dikontrol dan hal-hal yang perlu dicatat 3) Bila perlu, guru membantu siswa untuk memperoleh bahan-bahan yang diperlukan 4) Guru perlu merangsang siswa agar setelah eksperimen berakhir, ia membanding-bandingkan hasilnya dengan hasil eksperimen orang lain dan mendiskusikannya bila ada perbedaan-perbedaan atau kekeliruan.32 3. Model Pembelajaran Inkuiri Terstruktur a. Pengertian Model Inkuiri Terstruktur Inkuiri terstruktur merupakan pendekatan dimana guru melibatkan siswa dalam kegiatan hands-on untuk melakukan penyelidikan sesuai dengan prosedur dan konsep, akan tetapi guru tidak memberitahukan siswa alternatif hasil. Siswa menemukan hubungan antara variabel-variabel atau disamping itu siswa menyimpulkan data yang telah dikumpulkan.33 Inkuiri terstruktur masih memegang peranan guru dalam menentukan topik, pertanyaan, bahan dan prosedur. Sedangkan analisis hasil dan kesimpulan dilakukan oleh siswa. Inkuiri terstruktur menuntut siswa mengikuti dengan seksama setiap langkah kerja dalam kegiatan 32 Ibid. Alan Colburn, An Inquiry Primer, California State University.h. 42-43. (http://www. experientiallearning. ucdavis. edu/module2/el2-60-primer.pdf Diakses Rabu, 16 Juli 2012. 33 22 hands-on yang telah disusun oleh guru melalui lembar kerja siswa (LKS) jenis guided worksheet activity.34 Inkuiri terstruktur merupakan salah satu pendekatan inkuiri dimana guru menyediakan tujuan, petunjuk dan prosedur kegiatan tetapi tidak memberitahukan ahsil. Siswa diharapkan menemukan sendiri hubungan antar variabel ataupun menggeneralisasikan data. Menurut Zulfiani dalam tingkatan discovery/structured inquiry tindakan utama guru adalah mengidentifikasi permasalahan dan proses, sementara siswa mengidentifikasi alternatif hasil.35 Berdasarkan uraian diatas inkuiri terstruktur merupakan salah satu pendekatan inkuiri yang menyajikan permasalahan, pertanyaan dan prosedur percobaan untuk menyelesaikan masalah. Masalah dan pertanyaan mendorong siswa melakukan penyelidikan untuk menemukan jawabannya. Kegiatan pembelajaran ini adalah mengumpulkan data dari masalah yang diajukan oleh guru, membuat hipotesis, melakukan penyelidikan, menganalisis hasil, membuat kesimpulan, dan mengkomunikasikan hasil penyelidikan. b. Tahapan Model Pembelajaran Inkuiri Terstruktur Tahap pelaksanaan model pembelajaran inkuiri terstruktur terdiri dari empat fase, yaitu penyajian masalah, berhipotesis, melakukan percobaan, mengkomunikasikan hasil percobaan:36 34 Nengsih Juanengsih, Perbandingan Pengaruh Pembelajaran Inkuiri Terbimbing dan Inkuiri Terstruktur terhadap peningkatan Penguasaan Konsep dan Kemampuan Kerja Ilmiah Siswa Kelas X pada KOnsep Bioteknologi, (Metamorfosa, Jurnal Pendidikan IPA) Vol.1, h.28. 35 Zulfiani, , h.121. 36 Sri Anggraeni, Hakikat Pembelajaran IPA.Pengajar Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA UPI Bandung. 23 Tabel 2.1 Tahapan Model Pembelajaran Inkuiri Terstruktur Fase Menyajikan pertanyaan atau masalah Berhipotesis Perilaku Guru Guru membimbing siswa mengidentifikasi masalah dan masalah dituliskan di papan tulis. Guru membagi siswa dalam kelompok. Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk memberikan pendapat dalam bentuk hipotesis. Guru membimbing siswa dalam menentukan hipotesis yang relevan dengan permasalahan dan memprioritaskan hipotesis mana yang menjadi prioritas penyelidikan. Guru membimbing siswa mendapatkan informasi melalui percobaan Melakukan percobaan untuk memperoleh informasi Mengkomunikasikan Guru memberi kesempatan kepada setiap Hasil Percobaan kelompok untuk menyampaikan hasil pengolahan data yang terkumpul Membuat Guru membimbing siswa dalam membuat Kesimpulan kesimpulan c. Kelebihan dan Kekurangan Model Inkuiri Terstruktur Menurut Suryosubroto dalam Henik Ismawati, ada beberapa kelebihan pemebelajaran inkuiri terstruktur, antara lain: 1) Menerapkan pengetahuan dalam situasi yang berbeda 2) Mendapatkan kemampuan untuk belajar dan menerapkan materi pengetahuan 3) Mengaitkan pengetahuan baru dengan pengetahuan sehari-hari 4) Memperoleh dan menganalisa informasi menjadi lebih terampil Model pembelajaran inkuiri terstruktur juga memiliki kelemahan, diantaranya: 1) Diharuskan adanya persiapan mental 2) Pembelajaran ini kurang berhasil dalam kelas yang besar, misalnya sebagian waktu hilang karena membantu siswa menemukan teori-teori. 3) Harapan yang ditumpahkan pada strategi ini mungkin mengecewakan siswa yang sudah biasa dengan perencanaan 24 dan pembelajaran secara tradisional jika guru tidak menguasai pembelajaran inkuiri terstruktur ini.37 4. Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing a. Pengertian Inkuiri Terbimbing Menurut Alan pembelajaran inkuiri terbimbing adalah suatu pembelajaran bersifat investigasi dimana guru hanya memberikan bahan dan permasalahan untuk diselesaikan. Siswa memutuskan sendiri bagaimana cara untuk menyelesaikan maslah tersebut.38 Menurut Kuhlthau, Maniotes, dan Caspari, inkuiri yang dibimbing oleh guru agar siswa mendapat pemahaman yang mendalam dan pandangan pribadi melalui berbagai seumber informasi yang luas disebut inkuiri terbimbing (guided inquiry).39 Melalui kegiatan investigasi yang terdiri dari tahapan kegiatan ilmiah, yaitu membuat hipotesis, merumuskan masalah, melakukan eksperimen, menganalisis hasil sampai membuat kesimpulan dan mengkomunikannya, siswa dapat mengkonstruk pengetahuannya melalui kegiatan eksperimen. Hal ini sesuai dengan Zulfiani bahwa salah satu prinsip utama inkuiri adalah siswa dapat mengkonstruk sendiri pemahamannya dengan melakukan aktivitas aktif dalam proses pembelajaran.40 Berdasarkan pendapat di atas, penulis menyimpulkan bahwa model inkuiri terbimbing merupakan model pembelajaran yang berfokus dalam mengkonstruk pengetahuan siswa dengan peranan guru memberikan suatu permasalahan yang kemudian diselesaikan oleh siswa melalui kegiatan eksperimen. Model inkuiri terbimbing lebih menuntut siswa untuk aktif 37 Henik Ismawati, “Meningkatkan Aktivitas dan hasil Belajar Sains-Fisika melalui Pembelajaran Inkuiri Terstruktur untuk Sub-Pokok Bahasan Pemantulan Cahaya”, Skripsi pada FMIPA Universitas Negeri Semarang, 2007. 38 Colburn, op. cit., h. 45. 39 Carol C. Kuhlthau, “Guided Inquiry: School Libraries in the 21 st Century, School Libraries Worldwide Volume 16, h. 18. 40 Zulfiani, op. cit., h. 119. 25 dan kritis dari pada model inkuiri terstruktur karena pada model ini siswa merancang kegiatan sendiri dalam menyelesaikan masalah yang diberikan oleh guru. b. Tahapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Menurut Trianto, tahapan model pembelajaran inkuiri terbimbing terdiri dari enam fase. Secara ringkas kegiatan guru dan siswa selama proses pembelajaran model inkuiri terbimbing dapat dijabarkan sebagai berikut.41 Tabel 2.2 Tahapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Fase Menyajikan pertanyaan atau masalah Membuat hipotesis Merancang percobaan Melakukan percobaan untuk memperoleh informasi Mengumpulkan dan menganalisa data Membuat kesimpulan Perilaku Guru Guru membimbing siswa mengidentifikasi masalah dan masalah dituliskan di papan tulis. Guru membagi siswa dalam kelompok. Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk memberikan pendapat dalam bentuk hipotesis. Guru membimbing siswa dalam menentukan hipotesis yang relevan dengan permasalahan dan memprioritaskan hipotesis mana yang menjadi prioritas penyelidikan. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menentukan langkah-langkah yang sesuai dengan hipotesis yang akan dilakukan. Guru membimbing siswa mennyusun langkah-langkah percobaan. Guru membimbing siswa mendapatkan informasi melalui percobaan Guru memberi kesempatan kepada setiap kelompok untuk menyampaikan hasil pengolahan data yang terkumpul Guru membimbing siswa dalam membuat kesimpulan c. Kelebihan dan Kekurangan Model Inkuiri Terbimbing Kelebihan model pembelajaran inkuiri terbi,bing diataranya sebagai berikut: 41 Trianto, op. cit., h. 141. 26 1) Menekankan pada pengembangan aspek kognitif, afektif dan psikomotor secara seimbang, sehingga pembelajarann lebih bermakna 2) Dapat member ruang kepada peserta didik untuk belajar sendiri dengan cara belajar mereka 3) Model ini dianggap sesuai dengan perkembangan psikologi belajar modern yang menganggap belajar adalah proses perubahan tingkah laku dikarenakan adanya pengalaman 4) Model pembelajaran ini dapat melayani kebutuhan kebutuhan peserta didik yang memiliki kemampuan di atas rata-rata, artinya peserta didik yang memiki kemampuan belajar bagus tidak akan terhambat oleh peserta didik yang mempunyai kemampuan lemah belajar.42 Kekurangan model pembelajaran inkuiri terbimbing secara umum tidak jauh berbeda dengan kelemahan dari model pembelajaran inkuiri terstruktur. Namun, model ini membutuhkan persiapan yang lebih matang sehingga tidak semua guru dan siswa yang mampu menerapkan pembelajaran inkuiri terbimbing. 5. Lembar Kerja Siswa ( LKS ) a. Pengertian Lembar Kerja Siswa ( LKS ) Menurut Tim Diknas 2004, lembar kegiatan siswa (student worksheet) adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik. Tugas-tugas yang diberikan peserta didik dapat berupa teoritis maupun praktis. Tugas teoritis misalnya berupa tugas membaca artikel tertentu, sedangkan tugas praktis dapat berupa kerja laboratorium atau kerja lapangan.43 Menurut Andi Praastowo, LKS merupakan suatu bahan ajar cetak yang berisi materi, ringkasan, dan tugas yang dikerjakan oleh peserta didik 42 Sanjaya, op. cit., h. 206. Tim Diknas, Panduan Pengembangan Bahan Ajar, (Jakarta: Ditjen Dikdasmenum, 2008), h. 13. 43 27 yang mengacu pada kompetensi dasar yang harus dicapai. 44 LKS sebaiknya dibuat sendiri oleh guru karena LKS ini dapat lebih menarik serta lebih kontekstual dengan situasi dan kondisi sekolah maupun lingkungan social budaya peserta didik. Senada dengan Andi Prastowo, Eli Roheti, dkk. menyatakan bahwa LKS merupakan salah satu media pembelajaran yang dapat disusun dan dikembangkan sesuai dengan kondisi dan situasi kegiatan pembelajaran yang akan dihadapi.45 Hal tersebut dipertegas dalam penelitian yang dilakukan oleh Fatihiye Karsli, “the worksheet are developed to meet needs in the learning environment and also used for different puposes according to researchers needs or aims. Worksheet are also used for teaching science concepts.”46 Lembar kerja siswa disusun menyesuaikan kebutuhan dan tujuan dari praktikum yang akan dilakukan, dan LKS dijadikan bahan ajar dalam konsep IPA. Di dalam buku Pengembangan Perangkat Pembelajaran yang dikeluarkan oleh PPPPTK IPA menyebutkan bahwa LKS IPA harus disesuaikan dengan pendekatan pembelajaran IPA salah satunya adalah pendekatan keterampilan proses sains.47 Hal ini bertujuan untuk melatih dan mengembangkan keterampilan proses sains siswa. Dari beberapa pendapat di atas, penulis menyimpulkan bahwa lembar kerja siswa (LKS) merupakan bahan ajar cetak yang berisikan materi dan tugas-tugas yang bertujuan untuk mempermudah siswa dalam memahami suatu konsep tertentu dengan menyesuaikan kondisi pembelajaran baik kondisi siswa maupun lingkungan sekitar sehingga tercapai kompetensi yang diharapkan. LKS dalam pembelajaran IPA 44 Andi Prastowo, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif, (Yogyakarta: Diva Press, 2011), h. 204. 45 Eli Rohaeti, et. al., Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Mata Pelajaran Sains Kimia SMP Kelas VII, VIII, dan IX, Artikel Penelitian FMIPA UNY, h. 3. 46 Fathiye Karsli dan Cigdem Sahin, op. cit., h. 3. 47 Poppy Kamalia Devi, dkk., Pengembangan Perangkat Pembelajaran, (Jakarta: Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan IPA, 2009), h. 32. 28 sering digunakan dalam kegiatan praktikum yang berisikan petunjukpetunjuk praktikum serta latihannya. LKS praktikum mampu melatih dan mengembangkan keterampilan proses sains siswa karena di dalamnya terdapat petunjuk praktikum yang merupakan tahapan dari pendekatan keterampilan proses sains. b. Fungsi dan Tujuan Lembar Kerja Siswa Menurut Andi Prastowo, LKS merupakan bahan ajar yang penting, hal ini dikarenakan LKS memiliki fungsi sebagai berikut: a. Sebagai bahan ajar yang bisa meminimalkan peran pendidik, namun lebih mengaktifkan siswa, b. Sebagai bahan ajar yang mempermudah peserta didik untuk memahami materi yang diberikan, c. Sebagai bahan ajar yang ringkas dan kaya tugas untuk berlatih, dan d. Memudahkan pelaksana kegiatan pengajaran kepada peserta didik.48 Adapun tujuan dari penyusunan LKS menurut Andi Pratowo adalah sebagai berikut: a. Menyajikan bahan ajar yang memudahkan peserta didik untuk berinteraksi dengan materi yang diberikan, b. Menyajikan tugas-tugas yang meningkatkan penguasaan peserta didik terhadap materi yang diberikan, c. Melatih kemandirian belajar peserta didik, dan d. Memudahkan pendidik dalam memberikan tugas kepada peserta didik. 49 c. Penyusunan Lembar Kerja Siswa Menurut Fethiye Karsli dan Cigdem Sahin, terdapat beberapa langkah dalam memnyusun lembar kerja siswa (LKS), yaitu: 48 Prastowo, op.cit., h. 205. Ibid., h. 206. 49 29 1) Menentukan topik 2) Memilih keterampilan proses sains yang ingin dikembang kepada siswa 3) Membuat draft lembar kerja siswa (LKS) sebagai persiapan 4) Mengkonsultasikan LKS yang telah disusun kepada para ahli 5) Merevisi LKS sesuai dengan saran dari para ahli 6) Mengujicobakan LKS kepada siswa50 Adapun LKS yang disusun harus memenuhi syarat-syarat tertentu agar menjadi LKS yang berkualitas baik. Menurut Hendro Darmodjo dan Jenny R.E. Kaligis dikutip oleh Eli Rohaeti, dkk., syarat-syarat didaktik, konstruksi dan teknis yang harus terpenuhi antara lain: a. Syarat didaktik : mengatur tentang penggunaan LKS yang bersifat universal dapat digunakan dengan baik untuk siswa yang lamban atau yang pandai. LKS lebih menekankan pada proses untuk menemukan konsep dan yang terpenting dalam LKS ada variasi stimulus melalui media dan kegiatan siswa. b. Syarat konstruksi : berhubungan dengan penggunaan bahasa, susunan kalimat, kosa kata, tingkat kesukaran dan kejelasan dalam LKS. c. Syarat teknis : menekankan pada tulisan, gambar, dan penampilan dalam LKS. 51 Menurut Eli, dkk., untuk menilai LKS tersebut baik atau tidak terdapat beberapa kriteria yang terbagi atas 10 aspek, yaitu: 1) Aspek pendekatan penulisan 2) Aspek kebenaran konsep biologi 3) Aspek kedalaman konsep 4) Aspek keluasan konsep 5) Aspek kejelasan kalimat 6) Aspek kebahasaan 50 51 Karsli, op. cit., h. 4. Rohaeti, op.cit., h. 5 30 7) Aspek penilaian hasil belajar 8) Aspek kegiatan siswa/percobaan biologi 9) Aspek keterlaksanaan 10) Aspek penampilan fisik52 d. Sistematika Penyusunan Lembar Kerja Siswa Menurut Germann dikutip oleh Nuryani Rustaman, LKS hendaknya mencakup beberapa aspek, yaitu tujuan kegiatan, latar belakang atau dasar teori praktikum, alat dan bahan, cara kerja, cara perangkaian alat, penafsiran hasil pengamatan, analisis dan penerapan konsep, dan pembuatan kesimpulan.53 Sistematika LKS umumnya terdiri dari judul, pengantar, tujuan, alat bahan, langkah kerja, kolom pengamatan, dan pertanyaan. Berikut penjelasan lengkapnya: 1) Pengantar : berisi uraian singkat mengenai materi pelajaran (konsep-konsep IPA) yang dicakup dalam praktikum 2) Tujuan : memuat tujuan yang berkaitan dengan permasalahan yang diungkapkan di pengantar 3) Alat dan bahan : memuat alat dan bahan yang diperlukan pada praktikum 4) Langkah kegiatan : berisi intruksi untuk melakukan kegiatan praktikum, dapat berupa langkah kerja yang sistematik ataupun gambar 5) Tabel pengamatan : berisi tabel-tabel untuk mencatat data hasil pengamatan selama praktikum 6) Pertanyaan : berisikan pertanyaan yang bertujuan untuk mengarahkan siswa memahami konsep yang dikembangkan atau mempeoleh kesimpulan dari praktikum yang dilaksanakan54 52 Ibid., h .9. Nuryani Rustaman, Strategi Pembelajaran Biologi, (Jakarta: Penerbit Universitas Terbuka, 2007), h. 28. 54 Devi, loc. cit. 53 31 Menurut Fethiye Karsli dan Cigdem Sahin, dalam LKS berbasis keterampilan proses sains terdapat beberapa komponen penting yang harus tercantum dalam LKS tersebut, yaitu: 1) Gambar kartun untuk menarik perhatian siswa yang berisi informasi tentang praktikum yang akan dilaksanakan 2) Alat dan bahan yang ditampilkan dalam bentuk gambar sehingga siswa harus menuliskannya. Selain itu, pertanyaan tentang rancangan percobaan yang akan dilakukan 3) Menuliskan aktivitas siswa seperti menurumuskan hipotesis tentang percobaannya, mengidentifikasi variabel-variabel yang digunakan dalam percobaan, mengobservasi, mencatat data dalam bentuk tabel dan grafik, menginterpretasikan grafik, dan membandingkan rumusan hipotesis dengan hasil percobaan tersebut.55 e. Jenis-jenis Lembar Kerja Siswa (LKS) Menurut Poppy Kamalia, dkk. membagi LKS menjadi dua jenis, yaitu LKS eksperimen dan LKS non-eksperimen. LKS untuk eksperimen berupa lembar kerja yang memuat petunjuk praktikum yang menggunakan alat-alat dan bahan-bahan. Sedangkan LKS non-eksperimen berupa lembar kegiatan yang memuat teks yang menuntun siswa melakukan kegiatan diskusi suatu materi pembelajaran.56 Menurut Andi Prastowo, jenis-jenis LKS berkaitan dengan maksud dan tujuan dari LKS tersebut, berikut lima macam LKS yang umumnya digunakan oleh peserta didik: 1) LKS yang membantu peserta didik menemukan suatu konsep 2) LKS yang membantu peserta didik menerapkan mengintegrasikan berbagai konsep yang telah ditemukan 3) LKS yang berfungsi sebagai penuntun belajar 55 56 Karsli, loc.cit. Devi, loc.cit. dan 32 4) LKS yang berfungsi sebagai penguatan 5) LKS yang berfungsi sebagai petunjuk praktikum57 Dikarenakan LKS ini sangat merekat dengan model pembelajaran inkuiri, sebagian berpendapat bahwa LKS ini terbagi atas LKS inkuiri terstruktur dan LKS inkuiri terbimbing. Lembar kerja siswa (LKS) terstruktur merupakan LKS yang secara rinci menjelaskan kegiatan praktikum yang akan dilaksanakan. LKS terstruktur sudah tercantum judul dan tujuan praktikum, alat dan bahan, serta langkah kerja praktikum. Siswa hanya dituntut untuk menuliskan hasil dan kesimpulan dari kegiatan praktikum. Isi dari lembar kerja siswa (LKS) terbimbing tidak serinci LKS terstruktur. LKS terbimbing hanya mencantumkan judul dan tujuan praktikum, serta alat dan bahan, tidak ada penjelasan mengenai langkah kerja praktikum. LKS terbimbing menuntut siswa untuk lebih aktif dan kreatif dalam kegiatan praktikum terutama dalam merancang percobaan dengan alat dan bahan yang sudah ditentukan, tetapi siswa berhak untuk mendapatkan bimbingan secara lisan dari guru. 6. Konsep Fotosintesis Salah satu ciri khusus tumbuhan hijau yaitu memiliki kemampuan dalam menggunakan zat karbon dari udara untuk diubah menjadi bahan organik serta dianabolisme di dalam tubuh tumbuhan. Sebagian besar tumbuhan tinggkat tinggi tergolong organisme autotrof, yaitu makhluk hidup yang mampu mensintesis senyawa organik sendiri. Senyawa organik dibentuk oleh tumbuhan hijau merupakan hasil dari proses fotosintesis.58 Fotosintesis merupakan proses anabolisme senyawa anorganik yaitu karbon dioksida (CO2) dan air (H2O) menjadi senyawa organik yaitu 57 Prastowo, op. cit., h. 208-211 Djoko Arisworo, Yusa, dan Nana Sutresna, Ilmu Pengetahuan Alam untuk Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama, (Bandung: Grafindo, 2007), h. 107. 58 33 karbohidrat (C6H12O6) dan oksigen (O2) dengan bantuan cahaya matahari.59 Proses fotosintesis ini hanya dapat dilakukan oleh tumbuhan yang memiliki klorofil. Hal ini dikarenakan klorofil yang berperan dalam menangkap cahaya dan tempat terjadinya proses fotolisis. Proses fotosintesis terjadi pada kloroplas dengan dua tahap reaksi, yaitu reaksi terang dan reaksi gelap. Reaksi terang terjadi pada tilakoid (grana) berlangsung proses fotolisis air (penguraian air), sehingga dihasilkan oksigen (O2), ATP, dan NADPH2. Sedangkan reaksi gelap terjadi pada stroma berlangsung proses pembentukan amilum dari ATP dan NADH yang berasal dari reaksi terang.60 Berikut reaksi kimia dari proses fotosintesis: cahaya 6 CO2 + 6 H2O klorofil C6H12O6 + 6 O2 Proses fotosintesis ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor internal maupun faktor eksternal. a) Faktor internal Faktor internal adalah faktor yang dipengaruhi dari dalam organisme tersebut, seperti kadar klorofil, morfologi daun dan stomata. Semua faktor tersebut mempengaruhi proses penyerapan cahaya matahari oleh daun. Semakin banyak kadar klorofil maka semakin cepat proses fotosintesis berlangsung. Jika pembukaan stomata besar maka semakin cepat proses fotosintesis. b) Faktor eksternal Faktor eksternal adalah faktor yang dipengaruhi dari luar organisme tersebut, seperti suhu, mineral, cahaya matahari, karbon dioksida dan air. 59 Istamar Syamsuri, Biologi untuk SMA Kelas XII Semester1, (Jakarta: Erlangga, 2007), 60 Sumarjito, Panduan Belajar Kelas 12 SMA IPA, (Yogyakarta: Primagama, 2007), h. 10 h. 41. 34 1) Suhu Fotosintesis pada umumnya berlangsung pada suhu antara 6°C50°C. Jika kurang atau lebih dari suhu tersebut fotosintesis tidak dapat berlangsung. Hal ini dikarenakan suhu mempengaruhi kerja enzim pada tumbuhan hijau tersebut. 2) Mineral Kecepatan fotosintesis dipengaruhi oleh beberapa bahan mineral. Mineral-mineral tersebut mempengaruhi pembentukan klorofil, contoh magnesium (Mg) dan besi (Fe). 3) Cahaya matahari Cahaya matahari komponen penting dalam proses fotosintesis, tanpa cahaya matahari proses fotosintesis tersebut tidak dapat berlangsung karena cahaya berperan dalam mengaktifkan klorofil. Selain itu, cahaya matahari berpengaruh dalam proses membuka dan menutupnya stomata, sehingga mempengaruhi kadar karbon dioksida yang tersedia. 4) Karbon dioksida Seperti penjelasan di atas, kadar karbon dioksida dipengaruhi oleh besarnya pembukaan stomata, semakin besar pembukaan stomata maka semakin besar pula karbon dioksida yang masuk, sebaliknya semakin kecil pembukaan stomata maka semakin kecil pula karbon dioksida yang masuk. Kadar karbon dioksida yang tinggi berdampak semakin cepat proses fotosintesis. 5) Air Turunnya kadar air di dalam tubuh tumbuhan mempengaruhi pembukaan stomata menjadi lebih kecil dan hal tersebut mempengaruhi kadar karbon dioksida yang masuk menjadi sedikit, sehingga proses fotosintesisnya pun akan menuurun.61 Proses fotosintesis dibuktikan oleh beberapa ilmuan, yaitu Ingenhouz (1792), Engelman (1822), dan Sachs (1860). 61 Arisworo, op.cit., h. 109-110 35 a) Ingenhouz Tujuan : membuktikan bahwa pada fotosintesis dihasilkan oksigen Objek : tanaman air Hydrilla verticillata Hasil : tanaman air yang ditutup dengan corong terbalik dan ditempatkan di bawah sinar matahari, maka timbullah gelembunggelembung gas (oksigen) b) Engelman Tujuan : membuktikan pada fotosintesis mutlak diperlukan klorofil Objek : ganggang Spyrogira dan bakteri oksigen Hasil : hanya kloroplas yang terkena sinar yang melepaskan oksigen, hal ini terbukti dengan berkerumunnya bakteri oksigen di sekitar tempat yang terkena sinar c) Sachs Tujuan : membuktikan bahwa pada fotosintesis dihasilkan amilum Objek : daun yang sebagian ditutup dan larutan iodium Hasil : daun yang menjadi objek dimasukkan air panas, kemudian ke alkohol dan ke larutan iodium. Hasilnya adalah daun yang tidak ditutup berwarna hitam dan yang tertutup tidak berwarna hitam.62 B. Hasil Penelitian yang Relevan Penelitian yang dilakukan oleh Naeli Zakiyah dengan judul pengaruh pendekatan inkuiri terstruktur tehadap keterampilan proses sains siswa pada konsep sistem pernapasan manusia menunjukkan bahwa pendekatan ini dapat meningkatkan keterampilan proses sains siswa di MTs. Yasti 1 Cisaat, Sukabumi, hal ini dibuktikan dengan uji-t pada taraf signifikansi 5% yang diperoleh hasil thitung 14,74 dan ttabel 1,99 maka thitung > ttabel.63 62 Sumarjito, op.cit., h. 11 Naeli Zakiyah, “Pengaruh Pendekatan Inkuiri Terstruktur Tehadap Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Konsep Sistem Pernapasan Manusia”. Skripsi pada FITK UIN Jakarta, Jakarta, 2011, h. 60, tidak dipublikasikan. 63 36 Penelitian yang dilakukan oleh Sandra Dewi dengan judul pengaruh model pembelajaran inkuiri terstruktur terhadap keterampilan proses sains siswa pada konsep sistem pencernaan manusia yang menunjukkan adanya pengaruh model pembelajaran tersebut terhadap keterampilan proses sains siswa di MTs Tangerang II Pamulang dengan analisis data posttest diperoleh dari hasil thitung sebesar 24,1509 dan ttabel sebesar 2,02.64 Penelitian yang dilakuakan oleh Rulita Purnaningtyas dengan judul pengembangan lembar kerja siswa (LKS) IPA terpadu berbasis inkuiri terbimbing (guided inquiry) dengan tema “asyiknya berolahraga dan berkeringat” guna mengembangkan keterampilan proses sains siswa SMP N 1 Klaten menunjukkan bahwa LKS berbasis terbimbing mampu meningkatkan keterampilan proses sains pada aspek menggunakan alat-alat praktikum (15%), menyusun hipotesis (6%), melakukan penyelidikan (5%), dan menarik kesimpulan (43%).65 Penelitian yang dilakukan oleh Nurrokhmi Latifatun dengan judul peningkatan keterampilan proses sains dalam pembelajaran IPA terpadu materi fotosintesis dengan metode percobaan di kelas VIII C SMP N 1 Seyegan menunjukkan adanya peningkatan keterampilan proses sains pada aspek observasi (28,58%), klasifikasi (42,85%), prediksi (5,72%), inferensi (2,85%), dan komunikasi (25,71%).66 C. Kerangka Berpikir Pendidikan IPA memiliki tujuan yang cukup kompleks, selain untuk mengembangkan pengetahuan, siswa pun dapat mengembangkan keterampilan proses sains. Keterampilan ini merupakan keterampilan yang berguna dalam kehidupan nyata, terutama dalam menyelesaikan masalah. Berpikir kritis, 64 Sandra Dewi, “Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terstruktur Terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Konsep Sistem Pencernaan Manusia“,Skripsi pada FITK UIN Jakarta, Jakarta, 2012, h. 61, tidak dipublikasikan. 65 Rulita Purnaningtyas, “Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) IPA Terpadu Berbasis Inkuiri Terbimbing (Guided Inquiry) Dengan Tema “Asyiknya Berolahraga Dan Berkeringat” Guna Mengembangkan Keterampilan Proses Sains Siswa SMP N 1 Klaten”, Skripsi pada FMIPA Universitas Negeri Yogtakarta, 2012, h. 42, tidak dipublikasikan. 66 Nurrokhmi Latifatun, “Peningkatan Keterampilan Proses Sains Dalam Pembelajaran IPA Terpadu Materi Fotosintesis Dengan Metode Percobaan Di Kelas VIII C SMP N 1 Seyegan”, Skripsi pada FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta, 2012, h. 56, tidak dipublikasikan. 37 sistematis, mandiri, dan interaktif. Dengan mengembangkan keterampilan ini akan meningkatkan kualitas pemikiran manusia dan manusia akan mengembangkan negara tempat berpijaknya. Salah satu alternatif model pembelajaran yang mampu mengembangkan keterampilan proses sains adalah inkuiri, dimana siswa diberikan kesempatan untuk menemukan sendiri pengetahuan yang sedang dibangun. Pembelajaran inkuiri ini tidak hanya menghapal suatu konsep yang sudah ada, siswa memiliki pengalaman langsung dalam menemukan konsep tersebut. Berdasarkan jenisnya, model pembelajaran inkuiri terbagi atas inkuiri terstruktur dan inkuiri terbimbing. Kedua model pembelajaran ini memiliki perbedaan dalam peranan siswa selama proses pembelajaran. Dikarenakan hal tersebut memungkinkan adanya keterampilan proses sains yang muncul pada siswa. Dalam pembelajaran inkuiri dibutuhkan suatu bahan ajar yang berfungsi sebagai alat bantu untuk memahami konsep yang sedang dipelajari. Media tersebut adalah lembar kerja siswa (LKS), yang kemudian LKS ini disesuaikan dengan model pembelajaran yang diterapkan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui jenis model inkuiri manakah yang lebih tepat untuk mengembangkan keterampilan proses sains pada siswa. Instrumen yang dirancang memuat konsep yang diajarkan oleh guru, yaitu fotosintesis. Oleh karena itu penulis hanya mengukur pengetahuan siswa terhadap keterampilan proses sains saja. D. Hipotesis Penelitian Berdasarkan kajian teoretis dan kerangka pikir, maka hipotesis penelitian ini adalah “Terdapat perbedaan keterampilan proses sains siswa yang menggunakan model pembelajaran inkuiri terstruktur lebih tinggi dari pada siswa yang menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing” BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MTs. Nurul Falah (Yanfa) Tangerang yang beralamat di Jl. Moh. Toha Km. 3,4 Sangiang, Priuk, Kota Tangerang, di kelas VIII Semester Genap pada bulan Februari 2013. B. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah Quasi Experimental Design atau Eksperimental Semu. Metode ini digunakan dengan tujuan untuk memperoleh pengaruh sebab-akibat dari perlakuan yang diberikan. Menurut Davis dikutip oleh Emzir menyatakan bahwa tujuan penelitan eksperimental adalah untuk menetapkan hukum sebab-akibat dengan mengisolasi variabel kausal.1 Quasi Experimental Design merupakan metode penelitian yang bertujuan untuk membandingkan suatu kelompok, tetapi metode ini memiliki kelemahan yaitu randomisasi.2 Desain penelitian yang digunakan adalah Pretest-Posttest Control Group Design.3 Dengan desain ini, baik kelompok eksperimen maupun kontrol dibandingkan, tetapi kelompok tersebut dipilih dan ditempatkan tanpa melalui randomisasi. Dalam penelitian ini, tidak ada yang berperan sebagai kelompok kontrol, kedua kelompok berperan sebagai kelompok eksperimen yang diberi perlakuan yang berbeda dan keduanya diberikan pretest dan posttest. Meskipun desain ini memiliki sumber ketidakvalidan karena tidak adanya randomisasi, tetapi kemampuan maupun jumlah sampel yang digunakan hampir setara. Pretest-posttest yang diberikan berupa soal keterampilan proses sains, hal ini dikarenakan variabel terikatnya adalah keterampilan proses sains siswa. Perlakuan yang diberikan pada kelompok eksperimen pertama yaitu LKS inkuiri 1 Emzir, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2007), h. 63. Ibid., h. 102. 3 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2009), h. 116 2 38 39 terstruktur, sedangkan kelompok eksperimen kedua yaitu LKS inkuiri terbimbing. Berikut design yang digunakan dalam penelitian ini: Tabel 3.1. Pretest-Posttest Control Group Design Kelompok Eksperimen 1 Eksperimen 2 Pre-test T1 T1 Perlakuan X1 X2 Post-test T2 T2 Keterangan : X1 : perlakuan berupa pemberian LKS terstruktur X2 : perlakuan berupa pemberian LKS terbimbing T1 : tes awal yang sama pada kedua kelompok (pretest) T2 : tes akhir yang sama pada kedua kelompok (posttest) C. Populasi dan Sampel Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.4 Populasi dalam penelitian ini adalah siswa/i MTs. Nurul Falah (Yanfa) Tangerang tahun ajaran 2012-2013 yang terdiri dari 15 kelas. Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti.5 Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dua kelas yaitu kelas VIII-B MTs. Nurul Falah. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik random sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan cara diacak.6 Sehingga didapatkan kelas VIII-B (kelompok eksperimen I) adalah sampel dengan siswa/i yang diberikan LKS terstruktur dan kelas VIII-A (kelompok eksperimen II) adalah sampel dengan siswa/i yang diberikan LKS terbimbing selama proses pembelajaran. D. Teknik Pengumpulan Data Data yang diperoleh dari penelitian berupa keterampilan proses sains siswa yang diperoleh melalui pretest-posttest dan observasi. Pretest-posttest berupa tes uraian untuk mengukur dan membandingkan keterampilan proses sains 4 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006), h. 115. 5 Ibid, h. 117 6 Ibid., h. 120 40 siswa sebelum dan setelah pemberian perlakuan yaitu penggunaan LKS inkuiri terstruktur dan LKS inkuiri terbimbing. Observasi dilakukan untuk mengetahui keterampilan proses sains siswa pada saat proses pembelajaran. Terdapat dua observer masing-masing mengobservasi tiga kelompok dalam satu kelas. Berikut sumber data, jenis data, teknik pengumpulan data, dan instrument penelitian yang diperoleh di lapangan. Tabel 3.2. Teknik Pengumpulan Data Sumber Data Siswa Siswa Jenis Data Hasil tes KPS siswa Aktifitas KPS siswa Teknik Pengumpulan Data Pretest dan posttest Observasi Instrumen Penelitian Butir soal uraian Lembar observasi Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini ada dua macam, yaitu tes keterampilan proses sains (KPS) dan lembar observasi. 1. Tes Keterampilan Proses Sains (KPS) Tes yang digunakan berupa tes uraian yang mengacu pada beberapa apek keterampilan proses sains (KPS). Aspek KPS yang diukur dalam penelitian ini terdiri dari kemampuan observasi, membuat hipotesis, merencanakan percobaan, menggunakan alat dan bahan, interpretasi, penerapan konsep, dan komunikasi. Tes uraian yang diberikan sebanyak 16 soal, masing-masing soal diberi skor 1-4 disesuaikan dengan tingkat kesukaran dan ranah kognitif setiap soal. Berikut kisi-kisi instrument yang digunakan dalam penelitian ini: Tabel 3.3. Kisi-Kisi Keterampilan Proses Sains No. 1 Aspek KPS Observasi Indikator RPP Indikator KPS Mengidentifikasi reaksi pada proses fotosintesis melalui kegiatan Menggunakan sebanyak mungkin indera Nomor Soal 1, 13 Skor Max 2 41 No. Aspek KPS 2 Berhipotesis 3 Merencanakan percobaan 4 Menggunakan alat/bahan 5 Interpretasi 6 Menerapkan Konsep Indikator RPP praktikum Merumuskan hipotesis melalui kegiatan praktikum Indikator KPS Menyadari bahwa suatu penjelasan perlu diuji kebenarannya dengan memperoleh bukti lebih banyak atau melakukan cara pemecahan masalah Menentukan Menentukan rancangan alat/bahan/sumb praktikum untuk er yang akan menguji hipotesis digunakan Menentukan apa yang akan dilaksanakan berupa langkah kerja Menentukan variabel/faktor penentu Melakukan Mengetahui kegiatan bagaimana praktikum untuk menggunakan memperoleh alat/bahan informasi Memakai alat/bahan Mendiskusikan Menyimpulkan kesimpulan dari hasil kegiatan praktikum Menggambarkan Menggunakan data empiris dari konsep pada hasil kegiatan pengalaman baru praktikum untuk menjelaskan yang sedang terjadi Menerapkan Nomor Soal Skor Max 2, 12 4 3 1 8 1 15 1 4 1 11 1 5, 9, 16 3 6 3 14 42 No. 7 Aspek KPS Berkomunikasi Indikator RPP Mengkomunikasi kan hasil kegiatan praktikum Indikator KPS konsep yang telah dipelajari dalam situasi baru Mengubah bentuk penyajian Menggambarka n data empiris hasil percobaan atau pengamatan dengan grafik atau tabel atau diagram Nomor Soal Skor Max 7 4 10 4 2. Lembar Observasi Observasi merupakan alat penilaian untuk mengukur tingkah laku individu/kelompok ataupun proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati.7 Lembar observasi ini berkenaan dengan sikap siswa selama melakukan proses pembelajaran untuk mengukur KPS siswa. Keterampilan proses sains yang diamati dalam penelitian ini terdiri dari kemampuan observasi, membuat hipotesis, merencanakan percobaan, menggunakan alat dan bahan, interpretasi, penerapan konsep, dan komunikasi. E. Uji Coba Instrumen Penelitian 1. Uji Validitas Uji validitas bertujuan untuk mengukur sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur atau instrument dalam melakukan fungsi ukurnya.8 7 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012), h. 84. 8 Ahmad Sofyan, et.al., Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006), h. 105 43 Untuk menghitung validitas instrumen yaitu dengan cara menghitung koefisien validitas menggunakan rumus Korelasi Produk Moment9: rxy = N X N . XY X Y 2 X 2 N Y 2 Y 2 Keterangan : rxy : koefisien antara variabel X dan variabel Y X : skor tiap item dari responden uji coba variabel X Y : skor tiap item dari responden uji coba variabel Y N : jumlah responden Dengan menggunakan kriteria acuan untuk validitas butir soal, yaitu sebagai berikut : Tabel 3.4 Kriteria Validitas Butir Soal No. 1. 2. 3. 4. 5. Rentang 0,8-1,00 0,6-0,79 0,4-0,59 0,2-0,39 0,0-0,19 Kriteria Sangat tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat rendah Selain menggunakan cara di atas, untuk menguji validitas instrument dapat menggunakan Anates versi 4.0. Dengan menggunakan anates 4.0 didapatkan 16 soal yang valid dari 20 soal yang diajukan. Hasil uji validitas instrument soal KPS dapat dilihat pada tabel 3.5. 9 h. 72 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), 44 Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Instrumen Statistik 20 25 1,2,3,4,5,6,7,9,12,13,14,15,16,18,19,20 16 Jumlah soal Jumlah siswa Nomor soal yang valid Jumlah soal yang valid 2. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas memiliki pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya dan konsisten untuk digunakan sebagai alat pengambil data penelitian.10 Menurut Margono, perlunya menghitung reliabilitas karena dalam menghitung reliabilitas terdapat tiga aspek penting dari sebuah instrumen, yaitu kemantapan, ketepatab dan homogenitas. Oleh karena itu, instrumen yang reabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya. Dikarenakan bentuk instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa soal uraian, maka rumus yang digunakan adalah rumus alpha11, sebagai berikut: r = [( ][ ) ∑ ] Keterangan : r : reliabilitas instrumen k : jumlah soal ∑ : jumlah varian butir : varian total Adapun kriteria acuan untuk reliabilitas butir soal dapat dilihat di bawah ini : Tabel 3.6 Kriteria Reliabilitas Butir Soal No. 1. 2. 10 11 Sofyan, loc. cit. Arikunto, op.cit., h. 109 Rentang 0,8-1,00 0,6-0,79 Kriteria Sangat tinggi Tinggi 45 No. 3. 4. 5. Rentang 0,4-0,59 0,2-0,39 0,0-0,19 Kriteria Sedang Rendah Sangat rendah Selain dengan perhitungan di atas, uji reliabilitas dapat dilakukan menggunakan Anates versi 4.0. Hasil uji reliabilitas instrument soal KPS dapat dilihat pada tabel 3.7. Tabel 3.7 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Statistik r hitung Kesimpulan 0,86 Tingkat reliabilitas sangat tinggi 3. Uji Tingkat Kesukaran Tingkat kesukaran dimaksudkan untuk menyatakan bahwa butir soal yang mudah, sedang dan sukar. Tingkat kesukaran dapat dihitung dengan rumus:12 Keterangan : P : Indeks kesukaran B : Banyak siswa yang menjawab soal itu dengan benar Js: Jumlah seluruh siswa peserta tes Setelah dilakukan perhitungan dengan rumus tersebut, maka perhitungan tersebut diklasifikasikan sesuai dengan kriteria nilai yang ada. Untuk mengetahui tingkat kesukaran tiap butir soal, digunakan kriteria tingkat kesukaran pada tabel berikut ini: 12 Ibid., h. 208 46 Tabel 3.8 Kriteria Tingkat Kesukaran No. 1. 2. 3. Rentang Nilai Tingkat Kesukaran 0,70 TK 1,00 0,30 TK 0,70 0,00 TK 0,30 Kriteria Mudah Sedang Sukar Hasil uji taraf kesukaran instrument KPS dengan menggunakan Anates versi 4.0 dapat dilihat pada tabel 3.9. Tabel 3.9 Hasil Uji Taraf Kesukaran Instrumen Kategori Soal Sangat sukar Sukar Sedang Mudah Sangat mudah Jumlah Soal 10 5 1 Nomor Soal 1,2,5,7,9,10,12,13,15,16 3,4,6,8,14 11 4. Uji Daya Beda Daya beda dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh setiap butir soal mampu dijawab oleh setiap siswa. Daya beda suatu soal tes dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:13 D= Keterangan : D : daya beda BA:banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar BB :banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar JA : banyaknya peserta kelompok atas JB :banyaknya peserta kelompok bawah 13 PA : BA = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar JA PB: BB = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar JB Ibid, h. 213 47 Sebagai acuan untuk mengklasifikasikan data hasil penelitian, maka digunakan kriteria sebagai berikut : Tabel 3.10 Kriteria Daya Beda No. 1. 2. 3. 4. Rentang Nilai D D 0,20 0,20 D 0,40 0,40 D 0,70 0,70 D 1,00 Kriteria Jelek Cukup Baik Baik sekali Dalam penelitian ini, daya pembeda masing-masing soal dihitung dengan Anates versi 4.0. Berdasarkan perhitungan tersebut diperoleh hasil daya pembeda terendah yaitu -0,004 dengan kategori jelek, sedangkan tertinggi yaitu 0,707 dengan kategori baik sekali. F. Kontrol Terhadap Validitas Internal Validitas internal mengacu pada kondisi bahwa terdapat perbedaan pada variabel bebas yaitu LKS yang berdampak langsung terhadap variabel terikat yaitu keterampilan proses sains pada siswa, bukan dari variabel lain. Pengontrolan dilakukan guna meyakinkan bahwa hasil data yang didapatkan merupakan dampak dari perlakuan, sehingga tujuan dari penelitian ini benar-benar tercapai. Variabel yang dikontrol adalah kegiatan sampel selama penelitian (KBM), jumlah sampel, dan kesetaraan kemampuan awal sampel pada kedua kelompok. Peneliti menyarankan kepada siswa untuk mengikuti setiap kegiatan yang sudah dijadwalkan guna mengatasi variabel lain yang akan mempengaruhi hasil data dalam penelitian ini. 48 G. Teknik Analisis Data 1. Uji Prasyarat Analisis Data a) Uji Normalitas Uji normalitas data ini untuk mengetahui apakah sampel yang diteliti berdistribusi normal atau tidak. Uji kenormalan yang digunakan yaitu liliefors, dengan rumus:14 Lo = F (Zi) – S (Zi) Keterangan : Lo : Harga mutlak terbesar F (Zi) : Peluang angka baku S (Zi) : Proporsi angka baku Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: 1) Urutkan data sampel dari yang terkecil hingga yang terbesar 2) Tentukan nilai dengan : Zt = Skor Baku Xi = Skor Data = Nilai Rata – rata S = Simpangan Baku 3) Tentukan besar peluang untuk masing-masing nilai Zi berdasarkan tabel dan sebut dengan F (Zi) dengan aturan, jika Zi > 0, maka F (Zi) = 0,5 + nilai tabel, dan jika Zi > 0, maka F (Zi) = 0,5 - nilai tabel 4) Selanjutnya hitung proporsi Z1, Z2, Z3,…, Zn yang lebih kecil atau sama dengan Z1, jika proporsi ini dinyatakan oleh S(Z1), maka: 14 Sudjana, Metode Statistik, (Bandung: Tarsito, 2002), h. 466 49 5) Hitunglah selisih F (Z1) – S (Z1) kemudian tentukan harga mutlaknya 6) Ambil nilai terbesar antara harga–harga mutlak selisih tersebut ini kita namakan Lo 7) Memberikan interpretasi Lo, dengan membandingkan dengan Lt. Lt adalah harga yang diambil dari tabel harga kritis Uji Liliefors 8) Mengambil kesimpulan berdasarkan harga Lo dan Lt yang telah didapat. Apabila Lo < Lt, maka sampel berasal dari distribusi normal Kriteria pengujian: Jika L hit < L tab, berarti data berdistribusi normal Jika L hit > L tab, berarti data berdistribusi tidak normal b) Uji Homogenitas Uji homogenitas data ini adalah untuk mengatahui kesamaan antara dua keadaan atau populasi. Homogenitas dilakukan dengan melihat keadaan kehomogenan populasi. Uji homogenitas yang digunakan adalah Uji Fisher pada taraf signifikasi 0,05 dengan rumus: F = S1 2 S22 Keterangan : F : Uji Fisher S12 : Varian Terbesar S22 : Varian terkecil Adapun langkah–langkahnya adalah sebagai berikut: 1) Hipotesis 2) Bagi data menjadi kelompok 3) Cari masing–masing kelompok nilai simpangan bakunya 4) Tentukan F hitung, dengan rumus: 50 5) Tentukan Kriteria pengujian Jika F Hitung < F Tabel maka Ho diterima, berarti varians ked’ua populasi homogen Jika F Hitung < F Tabel maka Ho ditolak, berarti varians kedua populasi tidak homogen 2. Uji Normal Gain (N-gain) N-Gain adalah selisih antara nilai posttest dan pretest, gain menunjukkan peningkatan pemahaman atau penguasaan konsep siswa setelah pembelajaran dilakukan untuk menghindari hasil kesimpulan yang akan menimbulkan bias penelitian. karena pada nilai pretest kedua kelompok penelitian sudah berbeda maka digunakan uji normal gain dengan rumus: N gain skor posttest skor pretest skor ideal skor pretest Dengan kategorisasi perolehan : tinggi : N-gain ≥ 0.70 sedang : 0.30 ≤ N-gain < 0.70 rendah : N-gain <0,30 3. Uji Hipotesis Setelah dilakukan perhitungan normalitas dan homogenitas maka dilakukan analisis data untuk menguji hipotesis yang telah diajukan, uji ini dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan KPS siswa yang menggunakan LKS terstruktur dengan yang menggunakan LKS terbimbing. 51 Uji hipotesis ini dilakukan dengan menggunaan rumus uji t. yaitu: X1 - X 2 t= dsg 1 1 n1 n 2 , dimana dsg = (n 1 - 1)V1 (n 2 - 1)V2 n1 n 2 - 2 Keterangan : X1 : Rata-rata data kelompok 1 X2 : Rata-rata data kelompok 2 dsg : Nilai standar deviasi gabungan kelompok 1 dan 2 n1 : Banyaknya data kelompok 1 n2 : Banyaknya data kelompok 2 V1 : Varian data kelompok 1 V2 : Varian data kelompok 2 Dengan db = (N1+N2-2) dan taraf signifikansi α 0,05 Kriteria pengujian: Jika t hitung > t tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima Jika t hitung < t tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak 4. Hipotesis Statistik Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Ho : µA = µB Ha : µA > µB µA = nilai keterampilan proses sains pada kelas eksperimen I µB = nilai keterampilan proses sains pada kelas eksperimen II 5. Teknik Analisis Kemampuan Keterampilan Proses Sains Untuk mengetahui persentase ketercapaian kemampuan keterampilan proses sains, digunakan rumus sebagai berikut: Persentase KPS = ∑ X 100 52 Persentase Keterampilan Proses Sains dikelompokkan dalam lima kategori. Tabel 3.11 Kategori Keterampilan Proses Sains Persentase Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah Kategori 90% - 100% 75% - 89% 55% - 74% 31% - 54% < 30% 6. Teknik Analisis Lembar Observasi Lembar observasi digunakan untuk mengetahui gambaran keterampilan proses sains siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung. Tahapan analisisnya sebagai berikut: a) Menjumlahkan indikator yang teramati b) Menghitung persentase aspek keterampilan proses sains siswa dalam kelompok, dengan menggunakan rumus: Persentase = X 100% BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Data yang terkumpul dalam penelitian terdiri dari pretest keterampilan proses sains, posttest keterampilan proses sains, n-gain keterampilan proses sains, hasil penilaian LKS, dan hasil observasi keterampilan proses sains pada saat pembelajaran berlangsung. Berikut ini data-data yang diperoleh dari kelompok eksperimen I (LKS inkuiri terstruktur) dan kelompok eksperimen II (LKS inkuiri terbimbing). 1. Hasil Pretest Keterampilan Proses Sains ( KPS ) Hasil perhitungan data pretest pada kelempok eksperimen I dan kelompok eksperimen II sebelum diberikan perlakuan yang berbeda diperoleh data sebagai berikut: Tabel 4.1 Hasil Pretest Keterampilan Proses Sains ( KPS ) Data Nilai Terendah Nilai Tertinggi Rata-rata Median Modus Simpangan Baku Jumlah Siswa Pretest Eksperimen I Eksperimen II 22 27 57 55 39,02 40,77 34,79 36,88 36,17 46,30 10,65 7,99 31 31 Berdasarkan Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa nilai rata-rata hasil pretest pada kelompok eksperimen I dan kelompok eksperimen II yaitu 39,02 dan 40,77. Simpangan baku hasil pretest pada kelompok eksperimen I dan kelompok eksperimen II yaitu 10,65 dan 7,99. Hasil persentase pretest keterampilan proses sains pada kelompok eksperimen I dan kelompok eksperimen II dapat dilihat di bawah ini: 53 54 Tabel 4.2 Persentase (%) Ketercapaian Pretest Aspek KPS Aspek KPS Observasi Eksperimen I 59,68 Berhipotesis 30,24 Merencanakan Percobaan Menggunakan Alat dan Bahan Interpretasi Data Menerapkan Konsep Berkomunikasi Rerata Pretest Kategori Eksperimen II 53,23 Sedang Sangat 27,82 rendah Kategori Rendah Sangat rendah 46,90 Rendah 45,16 Rendah 41,94 Rendah 46,24 Rendah 30,82 Sangat rendah 34,77 Rendah 36,02 Rendah 42,47 Rendah 31,05 39,52 Rendah Rendah 46,37 Rendah Rendah 42,29 Tabel 4.2 menunjukkan rerata pretest keterampilan proses sains pada kelompok eksperimen I termasuk kategori rendah yaitu 39,52, sedangkan untuk kelompok eksperimen II termasuk kategori rendah yaitu 42,29. Keterampilan proses sains yang paling tinggi pada kelompok eksperimen I maupun kelompok eksperimen II yaitu observasi secara berurutan masingmasing sebesar 59,68 dan 53,23. Keterampilan proses sains yang paling rendah pada kelompok eksperimen I maupun kelompok eksperimen II adalah berhipotesis secara berurutan masing-masing sebesar 30,24 dan 27,82. 2. Hasil Posttest Keterampilan Proses Sains ( KPS ) Hasil perhitungan data posttest pada kelempok eksperimen I dan kelompok eksperimen II setelah diberikan perlakuan yang berbeda diperoleh data sebagai berikut: Tabel 4.3 Hasil Posttest Keterampilan Proses Sains ( KPS ) Data Nilai Terendah Nilai Tertinggi Posttest Eksperimen I Eksperimen II 55 51 90 80 55 Data Rata-rata Median Modus Simpangan Baku Jumlah Siswa Posttest Eksperimen I Eksperimen II 77,44 70,42 83,49 73,94 80,49 80,50 10,17 8,16 31 31 Berdasarkan Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa nilai rata-rata hasil posttest pada kelompok eksperimen I dan kelompok eksperimen II yaitu 77,44 dan 70,42. Simpangan baku hasil posttest pada kelompok eksperimen I dan kelompok eksperimen II yaitu 10,17 dan 8,16. Hasil perhitungan persentase posttest keterampilan proses sains pada kelompok eksperimen I dan kelompok eksperimen II dapat dilihat pada Tabel 4.4. Tabel 4.4 Persentase Keterampilan Proses Sains KPS Eksperimen I Posttest Kategori Eksperimen II Kategori Observasi 84,68 Tinggi 67,74 Sedang Berhipotesis Merencanakan Percobaan Menggunakan Alat dan Bahan Interpertasi Data Menerapkan Konsep Berkomunikasi Rata-rata 84,68 Tinggi 69,35 Sedang 85,11 Tinggi 75,43 Tinggi 64,52 Sedang 82,80 Tinggi 64,16 Sedang 58,42 Sedang 86,56 Tinggi 66,13 Sedang 65,73 Sedang Tinggi 74,60 Sedang Sedang 76,49 70,64 Berdasarkan Tabel 4.4 menunjukkan bahwa rata-rata posttest keterampilan proses sains pada kelompok eksperimen I termasuk kategori tinggi (76,49), sedangkan untuk kelompok eksperimen II termasuk kategori sedang (70,64). Keterampilan proses sains yang paling tinggi pada kelompok eksperimen I yaitu menerapkan konsep (86,56), sedangkan kelompok 56 eksperimen II yaitu menggunakan alat dan bahan (82,80). Keterampilan proses sains yang paling rendah pada kelompok eksperimen I maupun kelompok eksperimen II adalah interpertasi data. 3. Hasil N-Gain Keterampilan Proses Sains ( KPS ) Perhitungan N-gain dilakukan untuk mengetahui peningkatan keterampilan proses sains siswa. Hasil perhitungan N-gain pada kelompok eksperimen I dan kelompok eksperimen II dapat dilihat pada Tabel 4.5. Tabel 4.5 N-Gain Keterampilan Proses Sains ( KPS ) Aspek KPS Eksperimen I N-Gain Kategori Eksperimen II Kategori 0,31 Sedang Sedang Observasi 0,62 Berhipotesis Merencanakan Percobaan Menggunakan Alat dan Bahan Interpretasi Data Menerapkan Konsep Berkomunikasi Rerata 0,78 Tinggi 0,58 Sedang 0,72 Tinggi 0,55 Sedang 0,39 Sedang 0,68 Sedang 0,48 Sedang 0,36 Sedang 0,79 Tinggi 0,41 Sedang 0,50 Sedang Sedang 0,53 Sedang Sedang 0,61 0,49 Tabel 4.5 menunjukkan rerata N-gain keterampilan proses sains pada kelompok eksperimen I dan kelompok eksperimen II yaitu termasuk kategori sedang dengan rerata masing-masing 0,61 dan 0,49. Keterampilan proses sains yang paling tinggi pada kelompok eksperimen I adalah keterampilan proses sains menerapkan konsep sebesar (0,79), sedangkan pada kelompok eksperimen II adalah keterampilan proses sains menggunakan alat dan bahan (0,68). Keterampilan proses sains yang paling rendah pada kelompok eksperimen I adalah keterampilan proses sains menggunakan alat dan bahan (0,39), sedangkan pada kelompok eksperimen II adalah keterampilan proses sains observasi (0,31). Hal tersebut menunjukkan bahwa secara keseluruhan 57 kelompok eksperimen I mengalami peningkatan keterampilan proses sains yang lebih besar dibandingkan kelompok eksperimen II. 4. Hasil Penilaian LKS Lembar kerja siswa digunakan sebagai bahan ajar yang berisi petunjuk praktikum yang dilaksanakan dan berguna untuk melatih keterampilan proses sains siswa. LKS dibuat oleh peneliti dengan mengadaptasi dari tahapan ikuiri, oleh karena itu disebut juga LKS inkuiri. Kelompok I diberikan LKS inkuiri terstruktur, sedangkan kelompok II diberikan LKS inkuiri terbimbing. Dalam pengerjaan LKS, tidak semua tahapan inkuiri diisi oleh siswa, seperti tahapan mengajukan masalah. Perbedaan antara kedua kelompok ini adalah nilai maksimum merancang percobaan pada kelompok eksperimen II lebih tinggi dari pada kelompok eksperimen I dikarenakan kelompok eksperimen II dituntut untuk membuat rancangan percobaan sendiri. Selain itu, kelompok eksperimen I tidak mendapatkan nilai pada tahap melakukan percobaan sedangkan kelompok eksperimen II dituntut untuk mencatat langkah-langkah praktikum yang akan dilakukan. Hasil penilaian LKS yang dikerjakan siswa pada saat praktikum Sachs dan praktikum Ingenhousz terlihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4.6 Penilaian Lembar Kerja Siswa (LKS) Tahapan Mengajukan masalah Membuat hipotesis Merancang percobaan Melakukan percobaan Mengumpulkan dan menganalisis data Membuat kesimpulan Rerata Kelompok Eksperimen I Pert. I Pert. II 100 100 Kelompok Eksperimen II Pert. I Pert. II 88 100 100 100 81 93 - - 83 100 98 72 96 83 72 94 72 72 92,5 91,5 84 89,6 58 Berdasarkan Tabel 4.6 kelompok eksperimen I memiliki nilai rerata lebih tinggi dari pada kelompok eksperimen II. Nilai tertinggi pada kelompok eksperimen I yaitu membuat hipotesis dan merancang percobaan dengan nilai 100, sedangkan kelompok eksperimen II yaitu membuat hipotesis dan melakukan percobaan dengan nilai 100. 5. Hasil Observasi Observasi dilakukan di kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II pada setiap pertemuan. Lembar observasi tersusun atas enam aspek KPS dengan indikator yang mengacu pada kegiatan praktikum. Hasil observasi ini berdasarkan pada pengamatan observer dengan memberikan tanda ceklis pada kolom 1 jika kelompok melakukan aspek KPS sesuai dengan indikator, dan pada kolom 0 jika kelompok tidak melakukan aspek KPS. Berikut hasil observasi KPS pada kelompok eksperimen I dan kelompok eksperimen II. Tabel 4.7 Persentase Hasil Observasi KPS Siswa Aspek KPS Observasi Membuat hipotesis Merencanakan percobaan Menggunakan alat dan bahan Interpretasi Penerapan konsep Komunikasi Rerata Eksperimen I Eksperimen II Pertemuan I Pertemuan II Pertemuan I Pertemuan II 62,5 75 95,83 91,67 91,67 100 75 100 75 91,67 66,67 100 66,67 83,33 75 93,33 100 100 100 100 66,67 100 50 66,67 83,33 88,89 75 83,33 77,98 91,27 76,79 90,71 Berdasarkan Tabel 4.6 dapat diketahui bahwa rerata KPS siswa setiap pertemuan menunjukkan peningkatan baik kelompok eksperimen I maupun kelompok eksperimen II. Namun, rerata KPS siswa di kelompok eksperimen I 59 lebih besar dari pada kelompok eksperimen II, baik pada pertemuan pertama maupun pertemuan kedua. Aspek KPS tertinggi pada pertemuan pertama di kelompok eksperimen I maupun kelompok eksperimen II adalah interpretasi. Pada pertemuan kedua aspek KPS tertinggi untuk kelompok eksperimen I adalah membuat hipotesis, interpretasi, dan penerapan konsep, sedangkan pada kelompok II adalah membuat hipotesis, merencanakan percobaan, dan interpretasi. B. Analisis Data 1. Uji Prasyarat Analisis Data a. Uji Normalitas Data Uji normalitas dilakukan terhadap empat buah data yaitu data pretest kelompok eksperimen I dan eksperimen II, dan data posttest kelompok eksperimen I dan eksperimen II. Dalam penelitian ini uji normalitas didapat dengan menggunakan uji Lilliefors. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak, dengan ketentuan bahwa data berdistribusi normal bila memenuhi kriteria Lhitung < Ltabel dengan taraf signifikansi α = 0,05. Untuk lebih jelas, hasil uji normalitas kelompok eksperimen I dan kelompok eksperimen II dapat dilihat pada Tabel 4.7. Tabel 4.8 Uji Normalitas Pretest dan Posttest Data N L hitung L tabel Kesimpulan Eksperimen I Pretest Posttest 31 31 0,1238 0,1148 0,1591 Normal Normal Eksperimen II Pretest Posttest 31 31 0,1046 0,1210 0,1591 Normal Normal Berdasarkan Tabel 4.7 diperoleh Lhitung pretest dan posttest pada kelompok eksperimen I maupun kelompok eksperimen II lebih kecil daripada Ltabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa keempat data tersebut berdistribusi normal. 60 b. Uji Homogenitas Setelah dilakukan uji normalitas pada kedua kelompok penelitian, langkah selanjutnya mencari nilai homogenitasnya. Dalam penelitian ini, nilai homogenitas didapat dengan menggunakan uji Fisher pada taraf signifikansi α = 0.05. Sampel dinyatakan homogen apabila Fhitung < Ftabel. Hasil uji homogenitas kedua kelompok sampel penelitian dapat dilihat pada Tabel 4.8. Tabel 4.9 Uji Homogenitas Pretest dan Posttest Pretest Posttest Eksperimen I Eksperimen II Eksperimen I Ekesperimen II N 31 31 31 31 2 S 113,49 63,68 103,49 66,63 F hitung 1,78 1,55 F tabel 1,84 Kesimpulan Homogen Homogen Homogen Homogen Data Berdasarkan Tabel 4.8 menunjukkan bahwa Fhitung untuk pretest maupun posttest memiliki nilai yang lebih kecil dari pada Ftabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa sampel memiliki variansi populasi yang homogen. 2. Uji Hipotesis Berdasarkan hasil pengujian prasyarat analisis data yang meliputi uji nomalitas dan uji homogenitas diketahui bahwa data tersebut berdistribusi normal dan homogen, sehingga dapat dilakukan dengan uji hipotesis. Uji hipotesis dilakukan untuk melihat ada tidaknya perbedaan pada hasil pretest dan posttest siswa dari kelompok eksperimen I dan kelompok eksperimen II. Uji hipotesis menggunakan uji t pada taraf signifikan 5% dan derajat kebebasan (df = n1+n2-2) dengan kriteria sebagai berikut: thitung < ttabel = Ho diterima thitung > ttabel = Ho ditolak 61 a. Uji Hipotesis Pretest Hasil uji t pada pretest kelompok eksperimen I dan kelompok eksperimen II dapat dilihat pada Tabel 4.9. Tabel 4.10 Hasil Perhitungan Uji Hipotesis Pretest Data Mean t hitung t tabel Kesimpulan Uji “t” Eksperimen I Eksperimen II 39,02 40,77 0,74 2,00 Tidak terdapat perbedaan yang signifikan Berdasarkan Tabel 4.9 untuk data pretest thitung < ttabel, maka hipotesis nol (Ho) diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen I dengan kelompok eksperimen II. b. Uji Hipotesis Posttest Hasil uji t pada posttest kelompok eksperimen I dan kelompok eksperimen II dapat dilihat pada Tabel 4.10. Tabel 4.11 Hasil Perhitungan Uji Hipotesis Posttest Data Mean t hitung t tabel Kesimpulan Uji “t” Eksperimen I Eksperimen II 77,44 70,42 3,05 2,00 Terdapat perbedaan yang signifikan Berdasarkan Tabel 4.10 untuk data posttest thitung > ttabel, maka hipotesis nol (Ho) ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen I dengan kelompok eksperimen II. 62 C. Pembahasan Berdasarkan pengujian hipotesis terhadap data pretest kelompok eksperimen I dan kelompok eksperimen II menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan keterampilan proses sains yang signifikan antara kelompok eksperimen I yaitu yang menggunakan LKS inkuiri terstruktur dengan kelompok eksperimen II yaitu yang menggunakan LKS inkuiri terbimbing, dengan thitung lebih kecil dari ttabel, yaitu 0,74 < 2,00. Hal tersebut menunjukkan bahwa kelompok eksperimen I dan kelompok eksperimen II memiliki keterampilan proses sains awal yang sama. Setelah diberikan perlakuan, diperoleh skor rata-rata kelompok eksperimen I lebih besar dibandingkan kelompok eksperimen II (77,44 > 70,42). Pengujian hipotesis terhadap data posttest kelompok eksperimen I dan kelompok eksperimen II dengan menggunakan Uji-t diketahui bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kontrol. Hal tersebut dibuktikan dengan thitung lebih besar dari pada ttabel, yaitu 3,046 > 2,00. Hal ini menunjukkan bahwa adanya perbedaan yang signifikan keterampilan proses sains siswa yang menggunakan LKS inkuiri terstruktur dengan siswa yang menggunakan LKS inkuiri terbimbing pada konsep fotosintesis. Hasil ini berbeda dengan hasil penelitian Nengsih Juanengsih bahwa pembelajaran dengan mengggunakan inkuiri terstruktur dan inkuiri terbimbing tidak memiliki perbedaan yang signifikan terhadap kemampuan kerja ilmiah.1 Perbedaan hasil tes keterampilan sains antara kelompok eksperimen I dengan kelompok eksperimen II ini dikarenakan adanya perbedaan perlakuan antara kedua kelompok ini. Pada kelompok eksperimen I diberikan LKS inkuiri terstruktur sebagai media ajar selama proses pembelajaran. Sedangkan kelompok eksperimen II diberikan LKS inkuiri terbimbing sebagai media ajar selama proses pembelajaran. Nilai posttest keterampilan proses sains kelompok eksperimen I lebih besar dari pada kelompok eksperimen II. Hal ini menunjukkan bahwa LKS inkuiri terstruktur lebih menunjang dalam mengembangkan keterampilan proses sains untuk siswa tingkatan SMP/MTs. 1 Nengsih Juanengsih, “Perbandingan Pengaruh Pembelajaran Inkuiri Terbimbing dan Inkuiri Terstruktur Terhadap Peningkatan Penguasaan Konsep dan Kemampuan Kerja Ilmiah Siswa Kelas X Pada konsep Bioteknologi”, Metamorfosa, 1, 2006, h. 24. 63 Berdasarkan persentase 7 aspek keterampilan proses sains (KPS) kelompok eksperimen I dan kelompok eksperimen II terdapat perbedaan pada saat pretest dan posttest. Persentase rata-rata 7 aspek KPS pretest pada kelompok eksperimen I dan kelompok eksperimen II, yaitu 39,52 dengan kategori rendah, dan 38,47 dengan kategori rendah. Sedangkan persentase rata-rata 7 aspek KPS posttest pada kelompok eksperimen I dan kelompok eksperimen II, yaitu 76,75 dengan kategori tinggi, dan 70,64 dengan ketegori sedang. Data tersebut menunjukkan bahwa penggunaan LKS inkuiri terstruktur dan LKS terbimbing dapat meningkatkan keterampilan proses sains siswa. Hal ini sejalan dengan penelitian Delthawati, bahwa LKS berbasis pendekatan inkuiri terbimbing mampu meningkatkan keterampilan proses sains siswa.2 Dari ketujuh aspek KPS yang diukur, kemampuan menggunakan alat dan bahan merupakan aspek yang memiliki perbedaan signifikan antara kelompok eksperimen I (64,52) dan kelompok eksperimen II (82,80). Hal dikarenakan kelompok eksperimen II dituntut untuk menyiapkan alat dan bahan sendiri yang kemudian dicatat di dalam LKS, sedangkan kelompok eksperimen I sudah disiapkan oleh guru atau peneliti. Data ini didukung dengan hasil penilaian LKS yang menunjukkan bahwa kelompok eksperimen I tidak mendapatkan nilai pada tahap melakukan percobaan, sedangkan kelompok eksperimen II memperoleh nilai 83 pada pertemuan ke-1 dan 100 pada pertemuan ke-2. Untuk kelompok eksperimen I yang menggunakan LKS inkuiri terstruktur berdasarkan hasil posttest diperoleh aspek KPS tertinggi adalah keterampilan dalam menerapkan konsep. Hal ini dikarenakan di dalam LKS inkuiri terstruktur siswa tercantum beberapa pertanyaan untuk menguatkan konsep yang dipraktikumkan, sedangkan di dalam LKS inkuiri terbimbing tidak tercantum pertanyaan tersebut. Selain itu, pada kelompok eksperimen I memiliki waktu lebih lama pada saat diskusi dan penilaian di akhir pembelajaran. Pada saat diskusi dan penilaian akhir, guru atau peneliti melakukan tanya jawab dengan siswa mengenai konsep fotosintesis yang telah dipraktikumkan. Hal tersebut tidak terjadi pada 2 Delthawati, “Pengembangan LKS Fisika Berbasis Pendekatan Inkuiri Terbimbing Untuk Program RSBI Dalam Meningkatkan Keterampilan Proses Sains”, Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Vol.16, 2010, h.1. 64 kelompok eksperimen II karena pelaksanaan praktikum di kelompok ini lebih lama sehingga waktu untuk berdiskusi sangat terbatas. Untuk kelompok eksperimen II yang menggunakan LKS inkuiri terbimbing berdasarkan hasil posttest diperoleh aspek KPS tertinggi adalah keterampilan dalam menggunakan alat dan bahan. Hal ini dikarenakan kelompok ini dituntut untuk merencanakan percobaan sendiri, memilih alat dan bahan sendiri tetapi tetap mendapatkan arahan dari guru. Pada saat siswa merencanakan percobaan, guru memberikan arahan berupa tujuan atau fungsi alat dan bahan praktikum yang akan digunakan sehingga siswa sudah mengetahui tujuan dan cara penggunaan alat dan bahan tersebut. Sedangkan kelompok eksperimen I hanya dituntut untuk menlihat LKS yang sudah tercantum alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum, beserta langkah kerja dari praktikum tersebut. Hal ini didukung oleh hasil penilaian LKS yang menunjukkan nilai tertinggi pada kelompok eksperimen II adalah pada tahap melakukan perobaan yang mencapai nilai 100. Selain itu, hasil observasi menunjukkan bahwa aspek menggunakan alat dan bahan untuk kelompok eksperimen II lebih tinggi dari pada kelompok eksperimen I, baik pertemuan pertama maupun pertemuan kedua. Adapun hasil posttest KPS terendah pada kelompok eksperimen I dan kelompok eksperimen II adalah kemampuan interpretasi data. Hal ini dikarenakan siswa hanya menjelaskan hasil dari praktikum dalam membuat kesimpulan. Dalam menginterpertasikan data diharapkan siswa dapat memberikan jawaban dari rumusan masalah. Hal ini didukung dengan hasil penilaian LKS pada tahap membuat kesimpulan kelompok eksperimen I maupun kelompok eksperimen II memiliki nilai yang rendah. Namun, hasil posttest ini bertolak belakang dengan hasil observasi, hal ini dikarenakan observer hanya melihat apakah siswa menuliskan kesimpulan di dalam LKS atau tidak, sedangkan kebenaran dari isi kesimpulan terabaikan atau tidak dinilai oleh observer melainkan oleh guru atau peneliti. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa keterampilan proses sains pada siswa yang menggunakan model pembelajaran inkuiri terstruktur lebih tinggi daripada siswa yang menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada konsep fotosintesis. Hal ini terlihat dari hasil uji-t pada taraf signifikansi α = 0,05 dan thitung > ttabel (3,05 > 2,00). B. Saran Sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian ini dapat dikemukkan saran sebagai berikut: 1. Guru perlu mempersiapkan secara matang untuk pembelajaran yang menggunakan model inkuiri terbimbing, hal ini dikarenakan siswa pada tingkat SMP/MTs. belum terbiasa menerapkan model pembelajaran tersebut. 2. Variabel terikat dalam penelitian ini hanyalah keterampilan proses sains, sebaiknya dilakukan penelitian lain seperti hasil belajar, keterampilan berpikir kritis dan juga sikap ilmiah. 65 DAFTAR PUSTAKA Amri, Sofan, dan Iif Khoiru Ahmadi. Konstruksi Pengembangan Pembelajaran, Jakarta: PT Prestasi Pusatakaraya, 2010. Arikunto, Suharsimi. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara, 2009. _______. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006. BSNP. Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Depdiknas. Delthawati. Pengembangan LKS Fisika Berbasis Pendekatan Inkuiri Terbimbing untuk Program RSBI dalam Meningkatkan Keterampilan Proses Sains. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Vol.16, 2010 Dewi, Sandra. Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terstruktur terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa pada Konsep Sistem Pencernaan Manusia. Skripsi tidak diterbitkan: FITK UIN Jakarta, 2012. Tim Diknas. Panduan Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Ditjen Dikdasmenum, 2008. Emzir. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers, 2007. Feyzioglu, Burak. An Investigation of the Relationship between Science Process Skills with Efficient Laboratory Use and Science Achievement in Chemistry Education. Journal of Turkish Science Education. 3, 2009. Iru, La, dan La Ode Arihi. Analisis Penerapan Pendekatan, Metode, Strategi dan Model-Model Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Presindo, 2012. Juanengsih, Nengsih. Perbandingan Pengaruh Pembelajaran Inkuiri Terbimbing dan Inkuiri Terstruktur Terhadap Peningkatan Penguasaan Konsep dan Kemampuan Kerja Ilmiah Siswa Kelas X Pada Konsep Bioteknologi. Metamorfosa. 1, 2006. Devi, Poppy Kamalia, et al. Pengembangan Perangkat Pembelajaran. Jakarta: Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan IPA, 2009. Latifatun, Nurrokhmi. “Peningkatan Keterampilan Proses Sains Dalam Pembelajaran IPA Terpadu Materi Fotosintesis dengan Metode Percobaan Di Kelas VIII C SMP N 1 Seyegan”. Skripsi tidak diterbitkan: FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta, 2012. 66 67 Prastowo, Andi. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta: Diva Press, 2011. Purnaningtyas, Rulita. Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) IPA Terpadu Berbasis Inkuiri Terbimbing (Guided Inquiry) dengan Tema “Asyiknya Berolahraga dan Berkeringat” Guna Mengembangkan Keterampilan Proses Sains Siswa SMP N 1 Klaten. Skripsi tidak diterbitkan: FMIPA Universitas Negeri Yogtakarta. Rohaeti, Eli, et al. Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Mata Pelajaran Sains Kimia SMP Kelas VII, VIII, dan IX. Jurnal Penelitian FMIPA UNY Rusman. Model-Model Pembeljaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011. Rustaman, Nuryani, et al. Strategi Belajar dan Mengajar Biologi. Malang: Penerbit Universitas Negeri Malang, 2005. _______. Strategi Pembelajaran Biologi. Jakarta: Universitas Terbuka, 2007. Sagala, Syaiful. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta, 2011. Sanjaya, Wina. Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011. _______. Perencanaan dan Disain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010. Sapriati, Amalia, Pengembangan Instrumen Penilaian Praktikum Fotosintesis. Jurnal Pendidikan Lembaga Penelitian Universitas Terbuka, 2004. Semiawan, Conny, et al. Pendekatan Keterampilan Proses. Jakarta: PT Gramedia, 1992. Sofyan, Ahmad., Tonih Feronika, dan Burhanudin Milama. Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi. Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006. Sudjana, Nana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012. Sudjana. Metode Statistik. Bandung: Tarsito, 2002. Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta, 2009. Susuwi, et al. Analisis Keterampilan Proses Sains SMA pada Model Pembelajaran Praktikum D-Ei-Hd. Jurnal Pengajaran MIPA Vol.14, 2009. TIM Penyusun. Pedoman Penulisan Skripsi. Jakarta: FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011. 68 Trianto. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007. _______. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Surabaya: Prestasi Pustaka, 2007. Undang-Undang Republik Indonesia No.20 Tahun 2003. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Indonesia. Weda, Made. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: Bumi Aksara, 2011. Zakiyah, Naeli. “Pengaruh Pendekatan Inkuiri Terstruktur terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa pada Konsep Sistem Pernapasan Manusia”. Skripsi tidak diterbitkan: FITK UIN Jakarta. 2011. Zulfiani, Tonih Feronika, dan Kinkin Suartini. Strategi Pembelajaran Sains. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta. 2009. Lampiran 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Kelas Eksperimen 1 (Inkuiri Terstruktur) Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pelajaran Pertemuan KeAlokasi Waktu : MTs. Nurul Falah : IPA Biologi : VIII/II : Fotosintesis :1 : 2x40 menit (2 jam pelajaran) A. Standar Kompetensi Memahami sistem dalam kehidupan tumbuhan B. Kompetensi Dasar Mendeskripsikan proses perolehan nutrisi dan transformasi energi pada tumbuhan hijau C. Indikator 1. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi proses fotosintesis melalui kegiatan praktikum 2. Merumuskan hipotesis melalui kegiatan praktikum 3. Menentukan rancangan praktikum untuk menguji hipotesis 4. Melakukan kegiatan praktikum untuk memperoleh informasi 5. Menggambarkan data empiris dari hasil kegiatan praktikum 6. Mendiskusikan kesimpulan dari hasil kegiatan praktikum 7. Mengkomunikasikan hasil kegiatan praktikum D. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa mampu menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi proses fotosintesis melalui kegiatan praktikum 2. Siswa mampu merumuskan hipotesis sebelum kegiatan praktikum 3. Siswa mampu merancang praktikum untuk menguji hipotesis 4. Siswa mampu melakasanakan kegiatan praktikum 5. Siswa mampu menggambarkan data empiris dari hasil kegiatan praktikum 6. Siswa mampu memberikan kesimpulan dari hasil kegiatan percobaan 7. Siswa mampu mengkomunikasikan hasil kegiatan percobaan E. Karakter Siswa Yang Diharapkan 1. Disiplin (discipline) 2. Rasa hormat dan perhatian (respect) 3. Tekun (diligence) 69 70 4. Tanggung jawab (responsibility) 5. Ketelitian (carefulness) F. Materi Pokok Fotosintesis merupakan proses tumbuhan mengolah (mereaksikan) karbon dioksida dan air menjadi amilum dan oksigen dengan bantuan cahaya matahari dan klorofil. Berikut reaksi yang terjadi pada proses fotosintesis : 6CO2 + 6H2O C6H12O6 + 6O2 (karbon dioksida) (air) (amilum) (oksigen) Laju fotosintesis dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu intensitas cahaya, konsentrasi karbon dioksida, suhu, kadar oksigen, air, dan kandungan klorofil. Ilmuwan-ilmuwan yang telah membuktikan kebenaran reaksi fotosintesis adalah : 1. Ingenhousz (1799), membuktikan bahwa pada fotosintesis dilepaskan O2 2. Engelmann (1822), membuktikan bahwa klorofil merupakan suatu faktor keharusan dalam proses fotosintesis 3. Sachs (1860), membuktikan pada fotosintesis terbentuk karbohidrat (amilum) G. Model dan Metode Pembelajaran Model : Inkuiri Terstruktur (Structured Inquiry) Metode : Praktikum dan diskusi H. Langkah Pembelajaran Kegiatan Structured Aktivitas Guru Inquiry Apersepsi: “Manusia dan hewan memperoleh nutrisi dengan P cara memakan makhluk E hidup lain, bagaimana N dengan tumbuhan? D Tumbuhan tidak memiliki A mulut dan perut, namun H tumbuhan kaya akan U makanan seperti amilum, L dari manakah asal amilum U tersebut?” A Guru menyampaikan N tujuan dari pembelajaran Guru membagi siswa Aktivitas Siswa Siswa menanggapi pertanyaan guru Siswa memperhatikan penjelasan guru Siswa membuat Alokasi Waktu 5 menit 71 Kegiatan I N T I Structured Inquiry Aktivitas Guru Aktivitas Siswa dalam 5 kelompok, setiap kelompok dan kelompok diberi LKS mengambil LKS yang inkuiri terstruktur diberikan oleh guru Dengan bantuan LKS, guru Siswa menanggapi Menyajikan bertanya kepada siswa: pertanyaan guru Pertanyaan “Apakah tumbuhan dapat dengan atau Masalah menghasilkan amilum jika memperhatikan LKS tidak ada cahaya?” yang didapat Guru mengarahkan siswa Siswa berdiskusi dan untuk berdiskusi dan membuat hipotesis membuat hipotesis dari masalah yang mengenai masalah yang disajikan dalam LKS Membuat disajikan dalam LKS Hipotesis Guru menuliskan hipotesis Siswa mengajukan dari siswa pada papan tulis hipotesis kepada guru dan menulisnya dalam LKS Guru menjelaskan tentang Siswa memperhatikan tujuan percobaan penjelasan guru Merancang Guru menugaskan siswa Siswa menyusun alat Percobaan untuk menyiapkan alat dan dan bahan percobaan bahan untuk percobaan sesuai dengan LKS sesuai dengan LKS Guru menugaskan siswa Siswa melakukan untuk mulai melakukan percobaan sesuai percobaan sesuai dengan dengan langkah kerja langkah kerja yang yang tercantum dalam Melakukan tercantum dalam LKS LKS Percobaan Guru membimbing dan Siswa bertanya mengarahkan siswa dalam kepada guru apabila melakukan percobaan ada yang tidak dimengerti Guru menugaskan siswa Siswa melakukan Mengumpulkan untuk mencatat hasil diskusi kelompok dan percobaan dan menjawab untuk melengkapi dan Menganalisis pertanyaan yang tercantum menjawab pertanyaan Data dalam LKS yang tercantum dalam LKS Guru menugaskan masing- Siswa membuat masing kelompok untuk kesimpulan dari hasil Membuat membuat kesimpulan dari percobaan dan Kesimpulan hasil percobaan mencantumkannya dalam LKS Alokasi Waktu 2 menit 5 menit 4 menit 45 menit 10 menit 5 menit 72 Kegiatan Structured Inquiry Aktivitas Guru Aktivitas Siswa Guru mengarahkan siswa Secara bergantian dalam mempresentasikan setiap kelompok hasil percobaan di depan mempresentasikan kelas hasil percobaan Guru membimbing siswa Siswa membuat membuat kesimpulan kesimpulan dari materi yang telah dipelajari materi yang telah dipelajari Guru menginformasikan Siswa memperhatikan materi percobaan untuk penjelasan guru pertemuan selanjutnya Guru memberikan Siswa mendapatkan apresiasi terhadap apresiasi dari guru kelompok yang paling baik P E N U T U P Alokasi Waktu 4 menit I. Sumber Belajar 1. Lembar Kerja Siswa (LKS) inkuiri terstruktur 2. Buku IPA kelas VIII, Grafindo media pratama J. Penilaian Teknik Indikator Penilaian 1. Mengidentifi Tugas kasi faktorkelompok faktor yang mempengaru hi proses fotosintesis melalui kegiatan praktikum 2. Merumuskan hipotesis melalui kegiatan praktikum Tugas kelompok Bentuk Soal Instrumen Uraian Bagaimana pengaruh cahaya terhadap proses fotosintesis? Jelaskan! Uraian Apakah tumbuhan dapat menghasilkan amilum jika tidak ada cahaya? Buatlah hipotesis dari permasalahan tersebut! Kunci Jawaban Tanpa cahaya tumbuhan tidak dapat melakukan fotosintesis, karena cahaya berfungsi untuk mengaktifkan klorofil, dan di dalam klorofil inilah terjadi penggabungan air dan karbon dioksida yang mengahasilkan amilum Tidak, tumbuhan tidak dapat menghasilkan amilum jika Skor 3 4 73 Teknik Penilaian Bentuk Instrumen 3. Menentukan rancangan praktikum untuk menguji hipotesis Tugas kelompok Uraian 4. Melakukan kegiatan praktikum untuk memperoleh informasi Tugas kelompok Uraian 5. Menggambar kan data empiris dari hasil kegiatan praktikum Tugas kelompok Uraian Indikator Kunci Jawaban tidak ada cahaya Sebutkan variabel bebas, Variabel bebas: variabel kontrol, dan varibel cahaya terikat pada praktikum Variabel Sachs! kontrol: air, karbon dioksida, jenis tumbuhan, suhu Variabel terikat: ada atau tidak adanya amilum Jelaskan langkah kerja dari Tutup praktikum Sachs! sebagian daun dengan alumunium selama 24 jam Rebus daun dengan air mendidih Masukkan daun ke dalam alkohol lalu dipanaskan di atas air mendidih Siram daun dengan air lalu tetesi larutan iodium Amati perubahan warna pada daun Apakah terdapat perbedaan Iya, daun yang warna antara daun yang terkena cahaya terkena cahaya dengan daun berubah warna yang tidak terkena cahaya menjari biru, setelah ditetesi larutan sedangkan yang iodium? Jelaskan! tidak terkena cahaya tidak berubah warna. Hal ini dikarenakan Soal Skor 3 5 3 74 Teknik Penilaian Bentuk Instrumen 6. Mendiskusik an kesimpulan dari hasil kegiatan praktikum Tugas kelompok Uraian Perhatikan data di bawah ini: Perlakuan Daun Daun A B Sebelum Hijau Hijau diberi iodium Setelah Biru Hijau diberi iodium Nb: Daun A: tidak ditutupi kertas alumunium Daun B: ditutupi kertas alumunium Buatlah kesimpulan berdasarkan data di atas! 7. Mengkomuni kasikan hasil kegiatan praktikum Tugas kelompok Penilaian kinerja Presentasi Indikator Soal Kunci Jawaban daun yang terkena cahaya dapat menghasilkan amilum melalui proses fotosintesis Tumbuhan yang tidak ditutupi kertas alumunium dapat menghasilkan amilum, sedangkan tumbuhan yang ditutupi kertas alumunium tidak dapat menghasilkan amilum. Jadi, untuk menghasilkan amilum memerlukan cahaya melalui proses fotosintesis Februari 2013 Mengetahui, (……………………. …… ) 3 4 Tangerang, Guru Bidang Studi Skor Praktikan ( …….……………….. ….. ) 75 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Kelas Eksperimen 1 (Inkuiri Terstruktur) Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pelajaran Pertemuan KeAlokasi Waktu : MTs. Nurul Falah : IPA Biologi : VIII/II : Fotosintesis :2 : 2x40 menit (2 jam pelajaran) K. Standar Kompetensi : Memahami sistem dalam kehidupan tumbuhan L. Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan proses perolehan nutrisi dan transformasi energi pada tumbuhan hijau M. Indikator 1. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi laju fotosintesis melalui kegiatan percobaan 2. Merumuskan hipotesis melalui kegiatan praktikum 3. Menentukan rancangan praktikum untuk menguji hipotesis 4. Melakukan kegiatan praktikum untuk memperoleh informasi 5. Menggambarkan data empiris dari hasil kegiatan praktikum 6. Mendiskusikan kesimpulan dari hasil kegiatan praktikum 7. Mengkomunikasikan hasil kegiatan praktikum N. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa mampu menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi laju fotosintesis melalui kegiatan praktikum 2. Siswa mampu merumuskan hipotesis sebelum kegiatan praktikum 3. Siswa mampu merancang praktikum untuk menguji hipotesis 4. Siswa mampu melakasanakan kegiatan praktikum 5. Siswa mampu menggambarkan data empiris dari hasil kegiatan praktikum 6. Siswa mampu memberikan kesimpulan dari hasil kegiatan percobaan 7. Siswa mampu mengkomunikasikan hasil kegiatan percobaan O. Karakter Siswa Yang Diharapkan 6. Disiplin (discipline) 7. Rasa hormat dan perhatian (respect) 8. Tekun (diligence) 76 9. Tanggung jawab (responsibility) 10. Ketelitian (carefulness) P. Materi Pokok Fotosintesis merupakan proses tumbuhan mengolah (mereaksikan) karbon dioksida dan air menjadi amilum dan oksigen dengan bantuan cahaya matahari dan klorofil. Berikut reaksi yang terjadi pada proses fotosintesis : 6CO2 + 6H2O C6H12O6 + 6O2 (karbon dioksida) (air) (amilum) (oksigen) Laju fotosintesis dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu intensitas cahaya, konsentrasi karbon dioksida, suhu, kadar oksigen, air, dan kandungan klorofil. Ilmuwan-ilmuwan yang telah membuktikan kebenaran reaksi fotosintesis adalah : 4. Ingenhousz (1799), membuktikan bahwa pada fotosintesis dilepaskan O2 5. Engelmann (1822), membuktikan bahwa klorofil merupakan suatu faktor keharusan dalam proses fotosintesis 6. Sachs (1860), membuktikan pada fotosintesis terbentuk karbohidrat (amilum) Q. Model dan Metode Pembelajaran Model : Inkuiri Terstruktur (Structured Inquiry) Metode : Praktikum dan diskusi R. Langkah Pembelajaran Kegiatan Structured Aktivitas Guru Inquiry Apersepsi: P “Mengapa ketika kita E berdiri di bawah N pepohonan udara terasa D lebih segar dibandingkan A kita berdiri jauh dari H pepohonan?” U Guru menyampaikan L tujuan dari pembelajaran U Guru membagi siswa A dalam 5 kelompok, setiap N kelompok diberi LKS inkuiri terstruktur Aktivitas Siswa Siswa menanggapi pertanyaan guru Siswa memperhatikan penjelasan guru Siswa membuat kelompok dan mengambil LKS yang diberikan oleh guru Alokasi Waktu 5 menit 77 Kegiatan I N T I Structured Inquiry Aktivitas Guru Aktivitas Siswa Dengan bantuan LKS, guru Siswa menanggapi bertanya kepada siswa: pertanyaan guru Menyajikan “Apakah suhu dan dengan Pertanyaan atau karbondioksida memperhatikan LKS Masalah berpengaruh terhadap laju yang didapat fotosintesis pada tumbuhan?" Guru mengarahkan siswa Siswa berdiskusi dan untuk berdiskusi dan membuat hipotesis membuat hipotesis dari masalah yang mengenai masalah yang telah disajikan dalam Membuat disajikan dalam LKS LKS Hipotesis Guru menuliskan hipotesis Siswa mengajukan dari siswa pada papan tulis hipotesis kepada guru dan menulisnya dalam LKS Guru menjelaskan tentang Siswa memperhatikan tujuan percobaan penjelasan guru Merancang Guru menugaskan siswa Siswa menyusun alat Percobaan untuk menyiapkan alat dan dan bahan percobaan bahan untuk percobaan sesuai dengan LKS sesuai dengan LKS Guru menugaskan siswa Siswa melakukan untuk mulai melakukan percobaan sesuai percobaan sesuai dengan dengan langkah kerja langkah kerja yang yang tercantum dalam Melakukan tercantum dalam LKS LKS Percobaan Guru membimbing dan Siswa bertanya mengarahkan siswa dalam kepada guru apabila melakukan percobaan ada yang tidak dimengerti Guru menugaskan siswa Siswa melakukan Mengumpulkan untuk mencatat hasil diskusi kelompok dan percobaan dan menjawab untuk melengkapi dan Menganalisis pertanyaan yang tercantum menjawab pertanyaan Data dalam LKS yang tercantum dalam LKS Guru menugaskan masing- Siswa membuat masing kelompok untuk kesimpulan dari hasil membuat kesimpulan dari percobaan dan Membuat hasil percobaan mencantumkannya Kesimpulan dalam LKS Guru mengarahkan siswa Secara bergantian Alokasi Waktu 2 menit 5 menit 4 menit 45 menit 10 menit 5 menit 78 Kegiatan Structured Inquiry Aktivitas Guru Aktivitas Siswa dalam mempresentasikan setiap kelompok hasil percobaan di depan mempresentasikan kelas hasil percobaan Guru membimbing siswa Siswa membuat membuat kesimpulan kesimpulan dari materi yang telah dipelajari materi yang telah dipelajari Guru memberikan Siswa mendapatkan apresiasi terhadap apresiasi dari guru kelompok yang paling baik Guru memberikan Siswa menerima informasi akan diadakan informasi dari guru tes formatif pada materi fotosintesis P E N U T U P Alokasi Waktu 4 menit S. Sumber Belajar 8. Lembar Kerja Siswa (LKS) inkuiri terstruktur 9. Buku IPA kelas VIII, Grafindo media pratama T. Penilaian Teknik Indikator Penilaian 3. Mengidentifi Tugas kasi faktorkelompok faktor yang mempengaru hi laju fotosintesis melalui kegiatan praktikum 4. Merumuskan hipotesis melalui kegiatan praktikum 10. Menentu kan rancangan Bentuk Soal Instrumen Uraian Bagaimana pengaruh suhu terhadap laju fotosintesis? Jelaskan! Bagaimana pengaruh karbon dioksida terhadap laju fotosintesis? Jelaskan! Tugas kelompok Uraian Tugas kelompok Uraian Apakah suhu dan karbon dioksida berpengaruh terhadap laju fotosintesis? Buatlah hipotesis dari permasalahan tersebut! Bahan apakah yang digunakan untuk menghasilkan karbon Kunci Jawaban Skor Semakin dekat 3 dengan suhu optimum fotosintesis yaitu 30°C maka semakin cepat laju fotosintesis. Semakin banyak karbon dioksida yangdidapat oleh tumbuhan maka semakin cepat laju fotosintesisnya Iya, suhu dan 4 karbon dioksida berpengaruh terhadap laju fotosintesis Soda kue 3 Suhu tinggi dengan air panas, 79 Indikator Teknik Penilaian Bentuk Instrumen praktikum untuk menguji hipotesis 11. Melakuk an kegiatan praktikum untuk memperoleh informasi 12. Mengga mbarkan data empiris dari hasil kegiatan praktikum Tugas kelompok Uraian Tugas kelompok Uraian Soal dioksida? Bahan apakah yang dogunakan untuk membedakan suhu tinggi dan suhu rendah? Sebutkan alat dan bahan apa saja yang diperlukan bila kamu ingin membuktikan bahwa proses fotosintesis menghasilkan oksigen! Amati tabel berikut! Jumlah Jumla gelembung h Perla pada menit ratakerata kuan 1 2 3 gelem 0 0 0 bung Air 1 3 7 3,3 Air+ 3 5 8 5,3 soda kue 13. Mendisk Tugas usikan kelompok kesimpulan dari hasil kegiatan praktikum Uraian Buatlah grafik batang dari data di atas! Perhatikan data di bawah ini: 4 3.5 3 2.5 2 1.5 1 0.5 0 Jumlah Gelembung Gas 14. Mengko munikasikan Kunci Jawaban Tugas kelompok Penilaian kinerja seedangkan suhu rendah dengan es batu Hydrilla verticillata, air, cahaya, gelas kimia, dan corong 6 5 4 3 2 1 0 Air 5 4 Air + soda kue Jumlah ratarata gelembung Semakin tinggi suhu di lingkungan Es batu tumbuhan maka semakin cepat laju Es batu + fotosintesisnya, soda kue dan semakin tinggi kandungan karbon Air dioksida di panas lingkungan Air tumbuhan maka panas + semakin cepat laju soda kue fotosintesisnya. Buatlah kesimpulan berdasarkan data di atas! Presentasi Skor 3 3 80 Indikator Teknik Penilaian Bentuk Instrumen Soal Kunci Jawaban hasil kegiatan praktikum Tangerang, Februari 2013 Mengetahui, Guru Bidang Studi (……………………. …… ) Praktikan ( …….……………….. ….. ) Skor Lampiran 2 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Kelas Eksperimen 2 (Inkuiri Terbimbing) Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pelajaran Pertemuan KeAlokasi Waktu : MTs. Nurul Falah : IPA Biologi : VIII/II : Fotosintesis :1 : 2x40 menit (2 jam pelajaran) U. Standar Kompetensi Memahami sistem dalam kehidupan tumbuhan V. Kompetensi Dasar Mendeskripsikan proses perolehan nutrisi dan transformasi energi pada tumbuhan hijau W. Indikator 1. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi proses fotosintesis melalui kegiatan praktikum 2. Merumuskan hipotesis melalui kegiatan praktikum 3. Menentukan rancangan praktikum untuk menguji hipotesis 4. Melakukan kegiatan praktikum untuk memperoleh informasi 5. Menggambarkan data empiris dari hasil kegiatan praktikum 6. Mendiskusikan kesimpulan dari hasil kegiatan praktikum 7. Mengkomunikasikan hasil kegiatan praktikum X. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa mampu menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi proses fotosintesis melalui kegiatan praktikum 2. Siswa mampu merumuskan hipotesis sebelum kegiatan praktikum 3. Siswa mampu merancang praktikum untuk menguji hipotesis 4. Siswa mampu melakasanakan kegiatan praktikum 5. Siswa mampu menggambarkan data empiris dari hasil kegiatan praktikum 6. Siswa mampu memberikan kesimpulan dari hasil kegiatan percobaan 7. Siswa mampu mengkomunikasikan hasil kegiatan percobaan Y. Karakter Siswa Yang Diharapkan 11. Disiplin (discipline) 12. Rasa hormat dan perhatian (respect) 13. Tekun (diligence) 81 82 14. Tanggung jawab (responsibility) 15. Ketelitian (carefulness) Z. Materi Pokok Fotosintesis merupakan proses tumbuhan mengolah (mereaksikan) karbon dioksida dan air menjadi amilum dan oksigen dengan bantuan cahaya matahari dan klorofil. Berikut reaksi yang terjadi pada proses fotosintesis : 6CO2 + 6H2O C6H12O6 + 6O2 (karbon dioksida) (air) (amilum) (oksigen) Laju fotosintesis dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu intensitas cahaya, konsentrasi karbon dioksida, suhu, kadar oksigen, air, dan kandungan klorofil. Ilmuwan-ilmuwan yang telah membuktikan kebenaran reaksi fotosintesis adalah : 7. Ingenhousz (1799), membuktikan bahwa pada fotosintesis dilepaskan O2 8. Engelmann (1822), membuktikan bahwa klorofil merupakan suatu faktor keharusan dalam proses fotosintesis 9. Sachs (1860), membuktikan pada fotosintesis terbentuk karbohidrat (amilum) AA. BB. Kegiatan P E N D A H U L U A N Model dan Metode Pembelajaran Model : Inkuiri Terbimbing (Guided Inquiry) Metode : Praktikum dan diskusi Langkah Pembelajaran Guided Inquiry Aktivitas Guru Apersepsi: “Manusia dan hewan memperoleh nutrisi dengan cara memakan makhluk hidup lain, bagaimana dengan tumbuhan? Tumbuhan tidak memiliki mulut dan perut, namun tumbuhan kaya akan makanan seperti amilum, dari manakah asal amilum tersebut?” Guru menyampaikan tujuan dari pembelajaran Guru membagi siswa Aktivitas Siswa Siswa menanggapi pertanyaan guru Siswa memperhatikan penjelasan guru Siswa membuat Alokasi Waktu 5 menit 83 Kegiatan I N T I Guided Inquiry Aktivitas Guru Aktivitas Siswa dalam 4 kelompok, setiap kelompok dan kelompok diberi LKS mengambil LKS yang inkuiri terbimbing diberikan oleh guru Dengan bantuan LKS, guru Siswa menanggapi Menyajikan bertanya kepada siswa: pertanyaan guru Pertanyaan atau “Apakah tumbuhan dapat dengan Masalah menghasilkan amilum jika memperhatikan LKS tidak ada cahaya?” yang didapat Guru mengarahkan siswa Siswa berdiskusi dan untuk berdiskusi dan membuat hipotesis membuat hipotesis dari masalah yang mengenai masalah yang disajikan dalam LKS Membuat disajikan dalam LKS Hipotesis Guru menuliskan hipotesis Siswa mengajukan dari siswa pada papan tulis hipotesis kepada guru dan menulisnya dalam LKS Guru menugaskan siswa Siswa mencari untuk mencari informasi informasi dari mengenai rancangan internet, buku, dll. percobaan yang akan dilakukan Guru mengarahkan dan Siswa mengajukan mengkonfirmasi rancangan rancangan percobaan percobaan yang siswa yang akan dilakukan Merancang ajukan kepada guru Percobaan Guru menugaskan kepada Siswa mencatat siswa mencatat rancangan rancangan percobaan percobaan ke dalam LKS yang sudah disetujui dan menugaskan siswa oleh guru ke dalam untuk menyiapkan alat dan LKS dan siswa bahan sesuai dengan menyiapkan alat dan rancangan percobaan bahan sesuai dengan setiap kelompok rancangan percobaan yang telah dibuat Guru menugaskan siswa Siswa melakukan untuk mulai melakukan percobaan sesuai percobaan sesuai dengan dengan langkah kerja langkah kerja yang telah yang telah dirancang Melakukan dirancang setiap kelompok dan tercantum dalam Percobaan dan tercantum dalam LKS LKS Guru membimbing dan Siswa bertanya mengarahkan siswa dalam kepada guru agar Alokasi Waktu 2 menit 5 menit 10 menit 45 menit 84 Kegiatan Guided Inquiry Aktivitas Guru Aktivitas Siswa melakukan percobaan Guru menugaskan siswa Mengumpulkan untuk mencatat hasil dan percobaan dan menjawab Menganalisis pertanyaan yang tercantum Data dalam LKS Membuat Kesimpulan P E N U T U P Guru menugaskan masingmasing kelompok untuk membuat kesimpulan dari hasil percobaan Guru mengarahkan siswa dalam mempresentasikan hasil percobaan di depan kelas Guru membimbing siswa membuat kesimpulan materi yang telah dipelajari tidak ada kekeliruan dalam percobaan tersebut Siswa melakukan diskusi kelompok untuk melengkapi dan menjawab pertanyaan yang tercantum dalam LKS Siswa membuat kesimpulan dari hasil percobaan dan mencantumkannya dalam LKS Secara bergantian setiap kelompok mempresentasikan hasil percobaan Siswa membuat kesimpulan dari materi yang telah dipelajari Siswa memperhatikan penjelasan guru Alokasi Waktu 4 menit 5 menit 4 menit Guru menginformasikan materi percobaan untuk pertemuan selanjutnya Guru memberikan Siswa mendapatkan apresiasi terhadap apresiasi dari guru kelompok yang paling baik CC. Sumber Belajar 15. Lembar Kerja Siswa (LKS) inkuiri terbimbing 16. Buku IPA kelas VIII, Grafindo media pratama DD. Penilaian Teknik Indikator Penilaian 5. Mengidentifi Tugas kasi faktorkelompok faktor yang mempengaru hi proses fotosintesis melalui Bentuk Soal Instrumen Uraian Bagaimana pengaruh cahaya terhadap proses fotosintesis? Jelaskan! Kunci Jawaban Tanpa cahaya tumbuhan tidak dapat melakukan fotosintesis, karena cahaya berfungsi untuk Skor 3 85 Teknik Penilaian Bentuk Instrumen Tugas kelompok Uraian 17. Menentu Tugas kan kelompok rancangan praktikum untuk menguji hipotesis Uraian 18. Melakuk Tugas an kegiatan kelompok praktikum untuk memperoleh informasi Uraian Indikator kegiatan praktikum 6. Merumuskan hipotesis melalui kegiatan praktikum Kunci Jawaban mengaktifkan klorofil, dan di dalam klorofil inilah terjadi penggabungan air dan karbon dioksida yang mengahasilkan amilum Apakah tumbuhan dapat Tidak, menghasilkan amilum jika tumbuhan tidak tidak ada cahaya? Buatlah dapat hipotesis dari permasalahan menghasilkan tersebut! amilum jika tidak ada cahaya Sebutkan variabel bebas, Variabel bebas: variabel kontrol, dan varibel cahaya terikat pada praktikum Variabel Sachs! kontrol: air, karbon dioksida, jenis tumbuhan, suhu Variabel terikat: ada atau tidak adanya amilum Jelaskan langkah kerja dari Tutup praktikum Sachs! sebagian daun dengan alumunium selama 24 jam Rebus daun dengan air mendidih Masukkan daun ke dalam alkohol lalu dipanaskan di atas air mendidih Siram daun dengan air lalu tetesi larutan iodium Soal Skor 4 3 5 86 Indikator Teknik Penilaian Bentuk Instrumen 19. Mengga Tugas mbarkan data kelompok empiris dari hasil kegiatan praktikum Uraian 20. Mendisk Tugas usikan kelompok kesimpulan dari hasil kegiatan praktikum Uraian 21. Mengko munikasikan Penilaian kinerja Tugas kelompok Kunci Jawaban Amati perubahan warna pada daun Apakah terdapat perbedaan Iya, daun yang warna antara daun yang terkena cahaya terkena cahaya dengan daun berubah warna yang tidak terkena cahaya menjari biru, setelah ditetesi larutan sedangkan yang iodium? Jelaskan! tidak terkena cahaya tidak berubah warna. Hal ini dikarenakan daun yang terkena cahaya dapat menghasilkan amilum melalui proses fotosintesis Perhatikan data di bawah Tumbuhan yang ini: tidak ditutupi Perlakuan Daun Daun kertas alumunium A B Sebelum Hijau Hijau dapat menghasilkan diberi amilum, iodium Setelah Biru Hijau sedangkan tumbuhan yang diberi ditutupi kertas iodium alumunium Nb: tidak dapat Daun A: tidak ditutupi menghasilkan kertas alumunium amilum. Jadi, Daun B: ditutupi kertas untuk alumunium menghasilkan Buatlah kesimpulan amilum berdasarkan data di atas! memerlukan cahaya melalui proses fotosintesis Presentasi Soal Skor 3 3 4 87 Indikator Teknik Penilaian Bentuk Instrumen Kunci Jawaban Soal hasil kegiatan praktikum Tangerang, Februari 2013 Mengetahui, Guru Bidang Studi (……………………. …… ) Praktikan ( …….……………….. ….. ) Skor 88 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Kelas Eksperimen 2 (Inkuiri Terbimbing) Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pelajaran Pertemuan KeAlokasi Waktu EE. : MTs. Nurul Falah : IPA Biologi : VIII/II : Fotosintesis :2 : 2x40 menit (2 jam pelajaran) Standar Kompetensi Memahami sistem dalam kehidupan tumbuhan FF. Kompetensi Dasar Mendeskripsikan proses perolehan nutrisi dan transformasi energi pada tumbuhan hijau GG. Indikator 8. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi laju fotosintesis melalui kegiatan percobaan 9. Merumuskan hipotesis melalui kegiatan praktikum 10. Menentukan rancangan praktikum untuk menguji hipotesis 11. Melakukan kegiatan praktikum untuk memperoleh informasi 12. Menggambarkan data empiris dari hasil kegiatan praktikum 13. Mendiskusikan kesimpulan dari hasil kegiatan praktikum 14. Mengkomunikasikan hasil kegiatan praktikum HH. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa mampu menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi laju fotosintesis melalui kegiatan praktikum 2. Siswa mampu merumuskan hipotesis sebelum kegiatan praktikum 3. Siswa mampu merancang praktikum untuk menguji hipotesis 4. Siswa mampu melakasanakan kegiatan praktikum 5. Siswa mampu menggambarkan data empiris dari hasil kegiatan praktikum 6. Siswa mampu memberikan kesimpulan dari hasil kegiatan percobaan 7. Siswa mampu mengkomunikasikan hasil kegiatan percobaan II. Karakter Siswa Yang Diharapkan 16. Disiplin (discipline) 17. Rasa hormat dan perhatian (respect) 18. Tekun (diligence) 89 19. Tanggung jawab (responsibility) 20. Ketelitian (carefulness) JJ. Materi Pokok Fotosintesis merupakan proses tumbuhan mengolah (mereaksikan) karbon dioksida dan air menjadi amilum dan oksigen dengan bantuan cahaya matahari dan klorofil. Berikut reaksi yang terjadi pada proses fotosintesis : 6CO2 + 6H2O C6H12O6 + 6O2 (karbon dioksida) (air) (amilum) (oksigen) Laju fotosintesis dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu intensitas cahaya, konsentrasi karbon dioksida, suhu, kadar oksigen, air, dan kandungan klorofil. Ilmuwan-ilmuwan yang telah membuktikan kebenaran reaksi fotosintesis adalah : 10. Ingenhousz (1799), membuktikan bahwa pada fotosintesis dilepaskan O2 11. Engelmann (1822), membuktikan bahwa klorofil merupakan suatu faktor keharusan dalam proses fotosintesis 12. Sachs (1860), membuktikan pada fotosintesis terbentuk karbohidrat (amilum) KK. LL. Kegiatan P E N D A H U L U A N Model dan Metode Pembelajaran Model : Inkuiri Terbimbing (Guided Inquiry) Metode : Praktikum dan diskusi Langkah Pembelajaran Guided Inquiry Aktivitas Guru Apersepsi: “Mengapa ketika kita berdiri di bawah pepohonan udara terasa lebih segar dibandingkan kita berdiri jauh dari pepohonan?” Guru menyampaikan tujuan dari pembelajaran Guru membagi siswa dalam 4 kelompok, setiap kelompok diberi LKS inkuiri terbimbing Aktivitas Siswa Siswa menanggapi pertanyaan guru Siswa memperhatikan penjelasan guru Siswa membuat kelompok dan mengambil LKS yang diberikan oleh guru Alokasi Waktu 4 menit 90 Kegiatan I N T I Guided Inquiry Aktivitas Guru Aktivitas Siswa Dengan bantuan LKS, guru Siswa menanggapi bertanya kepada siswa: pertanyaan guru Menyajikan “Apakah suhu dan dengan Pertanyaan atau karbondioksida memperhatikan LKS Masalah berpengaruh terhadap laju yang didapat fotosintesis pada tumbuhan?" Guru mengarahkan siswa Siswa berdiskusi dan untuk berdiskusi dan membuat hipotesis membuat hipotesis dari masalah yang mengenai masalah yang telah disajikan dalam Membuat disajikan dalam LKS LKS Hipotesis Guru menuliskan hipotesis Siswa mengajukan dari siswa pada papan tulis hipotesis kepada guru dan menulisnya dalam LKS Guru menugaskan siswa Siswa mencari untuk mencari informasi informasi dari mengenai rancangan internet, buku, dll. percobaan yang akan dilakukan Guru mengarahkan dan Siswa mengajukan mengkonfirmasi rancangan rancangan percobaan percobaan yang siswa yang akan dilakukan Merancang ajukan kepada guru Percobaan Guru menugaskan kepada Siswa mencatat siswa mencatat rancangan rancangan percobaan percobaan ke dalam LKS yang sudah disetujui dan menugaskan siswa oleh guru ke dalam untuk menyiapkan alat dan LKS dan siswa bahan sesuai dengan menyiapkan alat dan rancangan percobaan bahan sesuai dengan setiap kelompok rancangan percobaan yang telah dibuat Guru menugaskan siswa Siswa melakukan untuk mulai melakukan percobaan sesuai percobaan sesuai dengan dengan langkah kerja langkah kerja yang telah yang telah dirancang Melakukan dirancang setiap kelompok dan tercantum dalam Percobaan dan tercantum dalam LKS LKS Guru membimbing dan Siswa bertanya mengarahkan siswa dalam kepada guru apabila melakukan percobaan ada yang tidak Alokasi Waktu 2 menit 5 menit 10 menit 45 menit 91 Kegiatan Guided Inquiry Aktivitas Guru Guru menugaskan siswa Mengumpulkan untuk mencatat hasil dan percobaan dan menjawab Menganalisis pertanyaan yang tercantum Data dalam LKS Membuat Kesimpulan P E N U T U P Guru menugaskan masing- masing kelompok untuk membuat kesimpulan dari hasil percobaan Guru mengarahkan siswa dalam mempresentasikan hasil percobaan di depan kelas Guru membimbing siswa membuat kesimpulan materi yang telah dipelajari Aktivitas Siswa dimengerti Siswa melakukan diskusi kelompok untuk melengkapi dan menjawab pertanyaan yang tercantum dalam LKS Siswa membuat kesimpulan dari hasil percobaan dan mencantumkannya dalam LKS Secara bergantian setiap kelompok mempresentasikan hasil percobaan Siswa membuat kesimpulan dari materi yang telah dipelajari Siswa mendapatkan apresiasi dari guru Alokasi Waktu 5 menit 5 menit 4 menit Guru memberikan apresiasi terhadap kelompok yang paling baik Guru memberikan Siswa menerima informasi akan diadakan informasi dari guru tes formatif pada materi fotosintesis MM. Sumber Belajar 22. Lembar Kerja Siswa (LKS) inkuiri terbimbing 23. Buku IPA kelas VIII, Grafindo media pratama NN. Penilaian Teknik Indikator Penilaian 7. Mengidentifi Tugas kasi faktorkelompok faktor yang mempengaru hi laju fotosintesis melalui kegiatan Bentuk Soal Instrumen Uraian Bagaimana pengaruh suhu terhadap laju fotosintesis? Jelaskan! Kunci Jawaban Semakin dekat dengan suhu optimum fotosintesis yaitu 30°C maka semakin cepat laju fotosintesis. Semakin banyak Skor 3 92 Indikator Teknik Penilaian Bentuk Instrumen praktikum Soal Bagaimana pengaruh karbon dioksida terhadap laju fotosintesis? Jelaskan! 8. Merumuskan hipotesis melalui kegiatan praktikum 24. Menentu kan rancangan praktikum untuk menguji hipotesis Tugas kelompok Uraian Tugas kelompok Uraian 25. Melakuk an kegiatan praktikum untuk memperoleh informasi 26. Mengga mbarkan data empiris dari hasil kegiatan praktikum Tugas kelompok Uraian Tugas kelompok Uraian 27. Mendisk Tugas usikan kelompok kesimpulan dari hasil kegiatan praktikum Uraian Apakah suhu dan karbon dioksida berpengaruh terhadap laju fotosintesis? Buatlah hipotesis dari permasalahan tersebut! Bahan apakah yang digunakan untuk menghasilkan karbon dioksida? Bahan apakah yang dogunakan untuk membedakan suhu tinggi dan suhu rendah? Sebutkan alat dan bahan apa saja yang diperlukan bila kamu ingin membuktikan bahwa proses fotosintesis menghasilkan oksigen! Amati tabel berikut! Kunci Jawaban Skor karbon dioksida yangdidapat oleh tumbuhan maka semakin cepat laju fotosintesisnya Iya, suhu dan 4 karbon dioksida berpengaruh terhadap laju fotosintesis Soda kue 3 Suhu tinggi dengan air panas, seedangkan suhu rendah dengan es batu Hydrilla verticillata, air, cahaya, gelas kimia, dan corong 6 5 4 3 2 1 0 Air Jumlah Jumla gelembung h Air + Perla pada menit ratasoda kerata kuan kue 1 2 3 gelem Jumlah 0 0 0 bung rata-rata Air 1 3 7 3,3 gelembung Air+ 3 5 8 5,3 soda kue Buatlah grafik batang dari data di atas! Perhatikan data di bawah Semakin tinggi ini: suhu di lingkungan tumbuhan maka semakin cepat laju fotosintesisnya, 5 4 3 93 Indikator Teknik Penilaian Bentuk Instrumen Soal Es batu Jumlah Gelembung Gas Tugas kelompok Penilaian kinerja Air panas + soda kue Buatlah kesimpulan berdasarkan data di atas! Presentasi 3 Tangerang, Februari 2013 Mengetahui, Guru Bidang Studi (……………………. …… ) Skor dan semakin tinggi kandungan karbon dioksida di Es batu + lingkungan soda kue tumbuhan maka Air panas semakin cepat laju fotosintesisnya. 4 3.5 3 2.5 2 1.5 1 0.5 0 28. Mengko munikasikan hasil kegiatan praktikum Kunci Jawaban Praktikan ( …….……………….. ….. ) Lampiran 3 95 96 3. Didihkan air di gelas menggunakan lilin, lalu rebus kedua daun tersebut secara bergantian, 4. Isi dua botol kaca dengan alkohol, masukkan kedua daun ke dalam botol yang berbeda, 5. Panaskan kedua botol tersebut di dalam air mendidih, diamkan beberapa menit, 6. Ambil daun menggunakan pinset dan dibilas dengan air bersih lalu letakkan di atas toples bening 7. Tetesi daun dengan larutan iodium, amati perubahan warnanya. Tahap 5 : Mengumpulkan dan Menganalisis Perlakuan Keadaan mula-mula Daun A Daun B Direbus dalam air Direndam alkohol panas Ditetesi larutan iodium 1. Apakah tujuan dari penutupan sebagian daun dengan kertas alumunium? Jawab : …………………………………………………………………………………………….... ……………………………………………………………………………………………… 2. Apakah tujuan dari perendaman daun di alkohol panas? Jawab : …………………………………………………………………………………………….... ……………………………………………………………………………………………… 3. Apakah tujuan dari pemberian larutan iodium pada daun? Jawab : 97 ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… 4. Apakah faktor yang menyebabkan perbedaan warna pada kedua daun tersebut? Jelaskan! Jawab : ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………... ……………………………………………………………………………………………… 5. Matahari merupakan sumber energi utama dalam kehidupan. Tumbuhan hijau melakukan fotosintesis untuk menghasilkan amilum, karbon dioksida dan energi. Dalam suatu ekosistem terjadi aliran atau transfer energi dari matahari sampai pada manusia. Apakah terdapat hubungan antara transfer energi dengan proses fotosintesis? Jelaskan! Jawab : ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………….... ……………………………………………………………………………………………… Tahap 6 : Membuat Kesimpulan Buatlah kesimpulan dari hasil data di atas! .……………………………………………………..……………………………………… ……………………………………………………………………………………………… …………………………………………................................................................................. ................................................................................................................................................. ................................................................................................................................................. ................................................................................................................................................. ................................................................................................................................................. 98 99 100 3. Taruh keempat perangkat tersebut di depan bohlam secara bersamaan dengan jarak yang sama 4. Amati gelembung yang dihasilkan oleh keempat perangkat tersebut Tahap 5 : Mengumpulkan dan Menganalisis Data Perlakuan Jumlah gelembung pada menit ke10 20 30 Jumlah rata-rata gelembung Es batu Es batu + soda kue Air panas Air panas + soda kue 6. Apakah tujuan dari pemberian es batu dan air panas pada percobaan ini? Jawab : ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… 7. Apakah tujuan dari pemberian soda kue pada percobaan ini? Jawab : …………………………………………………………………………………………….... ……………………………………………………………………………………………… 8. Perlakuan manakah yang menghasilkan gelembung gas paling banyak? Jelaskan alasannya! Jawab : ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… 9. Perlakuan manakah yang menghasilkan gelembung gas paling sedikit? Jelaskan alasannya! Jawab : ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… 10. Buatlah grafik batang dari hasil data di atas! Jawab : ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… 101 ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… Tahap 6 : Membuat Kesimpulan Buatlah kesimpulan dari hasil data di atas! ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………................................................................ 102 103 104 Tahap 4 : Melakukan Percobaan Untuk Memperoleh Informasi Lakukan percobaan sesuai dengan langkah-langkah praktikum! Langkah-langkah praktikum : 10. 11. 12. 13. 14. Tahap 5 : Mengumpulkan dan Menganalisis 15. 105 Tahap 5 : Mengumpulkan dan Menganalisis Data Catatlah hasil dari percobaan dalam bentuk tabel! Tahap 6 : Membuat Kesimpulan Buatlah kesimpulan dari hasil data di atas! ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… 106 107 108 Tahap 4 : Melakukan Percobaan Untuk Memperoleh Informasi Lakukan percobaan sesuai dengan langkah-langkah praktikum! Langkah-langkah praktikum : 16. 17. 18. 19. 20. 109 Tahap 5 : Mengumpulkan dan Menganalisis Data Catatlah hasil dari percobaan dalam bentuk tabel! Tahap 6 : Membuat Kesimpulan Buatlah kesimpulan dari hasil data di atas! ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………............. ................................................................................................................................................. ................................................................................................................................................. ................................................................................................................................................. Lampiran 5 110 111 112 113 114 Lampiran 6 KISI-KISI SOAL KETERAMPILAN PROSES SAINS No. KPS Indikator KPS Mencari 1 persamaan Indikator KPS Mengidentifikasi dan waktu pengaruh No. Soal 1, 16 Soal KPS Amatilah gambar percobaan berikut ini! karbon dioksida terhadap proses fotosintesis A. Air B. Air+soda kue Jelaskan perbedaan dari kedua perlakuan di atas beserta Observasi alasannya! Mengidentifikasi pengaruh cahaya terhadap proses Amatilah gambar berikut! fotosintesis Mengapa terjadi perbedaan warna pada daun tersebut? Jelaskan! 2 Menyadari Berhipotesis bahwa Merumuskan suatu penjelasan perlu diuji kebenarannya dengan memperoleh mengenai hipotesis pengaruh 2, 8, 15 Raisa akan melakukan penelitian tentang pengaruh cahaya terhadap proses fotosintesis dengan melihat kandungan amilum cahaya terhadap proses pada daun. Rumusan masalah yang ia buat adalah Apakah fotosintesis tumbuhan dapat menghasilkan amilum jika tidak ada cahaya? Buatlah hipotesis dari permasalahan tersebut! 115 No. KPS Indikator KPS Indikator KPS bukti lebih banyak Merumuskan No. Soal Soal KPS hipotesis Seseorang akan melakukan penelitian tentang pengaruh suhu atau melakukan cara mengenai pengaruh suhu terhadap laju fotosintesis pada tumbuhan. Rumusan masalahnya pemecahan masalah terhadap laju fotosintesis adalah Apakah suhu berpengaruh terhadap laju fotosintesis pada tumbuhan? Buatlah hipotesis dari permasalahan tersebut! Merumuskan hipotsesis Alfi akan melakukan percobaan tentang pengaruh karbon mengenai pengaruh dioksida terhadap laju fotosintesis pada tumbuhan. Rumusan karbon dioksida terhadap masalah yang dibuat adalah Apakah karbon dioksida laju fotosintesis berpengaruh terhadap laju fotosintesis? Buatlah hipotesis dari permasalahan tersebut! Menentukan 3 Menyebutkan alat dan alat/bahan/sumber bahan yang digunakan yang untuk akan digunakan percobaan yang apa Menjelaskan akan dilaksanakan berupa Menentukan Menggunakan ingin melakukan percobaan untuk mengetahui bahwa proses fotosintesis menghasilkan oksigen! kerja dari Jelaskan langkah percobaan Sachs kerja dari praktikum Sachs untuk fotosintesis dengan melihat ada atau tidak adanya amilum pada daun! Menyebutkan Sebutkan variabel bebas, variabel kontrol, dan varibel terikat variabel bebas, variabel kontrol, variabel/faktor dan variabel terikat dari penentu percobaan Sachs Mengetahui langkah membuktikan bahwa cahaya berpengaruh terhadap proses langkah kerja 4 percobaan Sebutkan alat dan bahan apa saja yang diperlukan bila kamu Ingenhousz Menentukan Merencanakan 3, 9, 19 Menjelaskan bahan dan pada praktikum Sachs! 4, 10, 14 Tujuan dari percobaan Sachs adalah membuktikan bahwa 116 No. No. Soal KPS Indikator KPS Indikator KPS alat/bahan alasan mengapa cara menggunakan untuk menguji amilum yang digunakan proses fotosintesis menghasilkan amilum. Bahan apakah yang digunakan untuk menguji kandungan amilum tersebut? Jelaskan alat/bahan cara penggunaannya! Menjelaskan bahan yang digunakan meningkatkan Seseorang akan melakukan percobaan Ingenhousz untuk untuk mengetahui karbon menghilangkan menggunakan pada daun karbon dioksida terhadap laju karbon dioksida? Jelaskan penggunaanya! Menjelaskan cara untuk bagaimana pengaruh fotosintesis. Bahan apakah yang digunakan untuk menghasilkan dioksida Mengetahui Soal KPS Pada percobaan Sachs, sebelum diuji amilum, daun harus klorofil dihilangkan klorofilnya. Bagaimana cara untuk menghilangkan klorofil tersebut? alat/bahan 5 Menyimpulkan pengaruh suhu terhadap 5, 12, 20 Andi melakukan praktikum mengenai pengaruh suhu terhadap laju fotosintesis, dan memperoleh data sbb: laju fotosintesis Jumlah gelembung Jumlah pada menit ke- rata-rata Perlakuan Interpretasi Menyimpulkan 10 20 30 gelembung Air panas 5 7 10 7,3 Air dingin 0 4 6 3,3 Tabel ini menunjukkan jumlah gelembung yang dihasilkan oleh Hydrilla selama 30 menit dengan suhu yang berbeda. Buatlah kesimpulan berdasarkan data di atas! 117 No. KPS Indikator KPS No. Soal Indikator KPS Soal KPS Dewi sedang melakukan uji coba mengenai pengaruh cahaya Menyimpulkan pengaruh cahaya terhadap kemampuan tumbuhan menghasilkan amilum melalui terhadap proses proses fotosintesis. Berikut data yang diperoleh: fotosintesis Perlakuan Daun A Daun B Sebelum diberi iodium Hijau Hijau Setelah diberi iodium Biru Hijau Nb: Daun A = tidak ditutupi kertas alumunium Daun B = ditutupi kertas alumunium Buatlah kesimpulan berdasarkan data di atas!Perhatikan tabel berikut! Di sekolah, Inggrid dan teman-temannya sedang praktikum Menyimpulkan pengaruh karbon terhadap fotosintesis suhu dan mengenai pengaruh suhu dan karbon dioksida terhadap laju dioksida fotosintesis pada tumbuhan Hydrilla. Berikut adalah hasil yang laju didapat: 4 3 Es batu 2 Es batu + soda kue Air panas 1 Air panas + soda kue 0 Jumlah Gelembung Gas Buatlah kesimpulan berdasarkan data di atas! 118 No. KPS Indikator KPS Menggunakan 6 Konsep Menghubungkan antara konsep pada pengaruh proses pengalaman baru fotosintesis dalam untuk kehidupan sehari-sehari menjelaskan apa Menerapkan Indikator KPS Menghubungkan No. Soal 6, 11, 18 Soal KPS Pada saat kita berdiri di bawah pepohonan udara terasa lebih segar dibandingkan kita berdiri jauh dari pepohonan. Bagaimana pendapat kamu mengenai pernyataan tersebut? Apakah terdapat hubungan dengan proses fotosintesis? antara Matahari merupakan sumber energi utama dalam kehidupan. yang sedang proses fotosintesis Dalam suatu ekosistem terjadi aliran atau tarnfer energi dari terjadi dengan transfer energi matahari sampai pada manusia. Apakah terdapat hubungan dalam ekosistem antara aliran energi atau tranfer energi tersebut dengan proses fotosintesis? Jelaskan! Menerapkan Menjelaskan pengaruh Jamur merupakan jenis tumbuhan yang tidak memiliki klorofil, konsep yang telah klorofil terhadap proses sedangkan klorofil merupakan bahan utama dalam proses dipelajari dalam fotosintesis fotosintesis. situasi baru jamur tidak melakukan Jumlah gelembung pada Jumlah menit ke- rata-rata fotosintesis? Jelaskan! Membuat data empiris 7 dalam garis Berkomunikasi Mengubah Apakah bentuk penyajian data bentuk grafik 7, 13, 17 Amati tabel di bawah ini! Perlakuan 10 20 30 40 50 gelembung Air panas 3 5 5 7 8 5,6 Air biasa 0 1 2 4 4 2,2 Air dingin 0 1 1 2 3 1,4 Buatlah grafik garis berdasarkan data tersebut! proses 119 No. KPS Indikator KPS No. Soal Indikator KPS Soal KPS Membuat data empiris dalam bentuk grafik Amati tabel berikut! batang Jumlah gelembung Jumlah pada menit ke- rata-rata Perlakuan Membuat data empiris dalam bentuk tabel 10 20 30 gelembung Air 1 3 7 3,3 Air + soda kue 3 5 8 5,3 Buatlah grafik batang dari data di atas! Perhatikan grafik di bawah ini! 60 50 40 5 cm 30 10 cm 20 15 cm 10 20 cm 0 Jumlah Gelembung Gas Berikut adalah grafik yang menunjukkan jumlah rata-rata gelembung gas yang dihasilkan Hydrilla selama 30 menit. Buatlah tabel dari grafik di atas! Lampiran 7 Uji Validasi Instrumen Tes KPS Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar! 1. Amatilah gambar percobaan berikut ini! A. Air 2. 3. 4. 5. B. Air+soda kue Jelaskan perbedaan dari kedua perlakuan di atas beserta alasannya! Jawab : .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. Ada seseorang yang akan melakukan penelitian tentang pengaruh cahaya terhadap proses fotosintesis dengan melihat kandungan amilum pada daun. Rumusan masalah yang ia buat adalah Apakah tumbuhan dapat menghasilkan amilum jika tidak ada cahaya? Buatlah hipotesis dari permasalahan tersebut! Jawab : .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. Sebutkan alat dan bahan apa saja yang diperlukan bila kamu ingin membuktikan bahwa proses fotosintesis menghasilkan oksigen! Jawab : .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. Tujuan dari percobaan Sachs adalah membuktikan bahwa proses fotosintesis menghasilkan amilum. Bahan apakah yang digunakan untuk menguji kandungan amilum tersebut? Jelaskan cara penggunaannya! Jawab : .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. Andi melakukan praktikum mengenai pengaruh suhu terhadap laju fotosintesis, dan memperoleh data sbb: 120 121 Perlakuan Air panas Air dingin Jumlah gelembung pada menit ke10 20 30 5 7 10 0 4 6 Jumlah rata-rata gelembung 7,3 3,3 Tabel ini menunjukkan jumlah gelembung yang dihasilkan oleh Hydrilla selama 30 menit dengan suhu yang berbeda. Buatlah kesimpulan berdasarkan data di atas! Jawab : .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. 6. Pada saat kita berdiri di bawah pepohonan udara terasa lebih segar dibandingkan kita berdiri jauh dari pepohonan. Apakah kejadian tersebut terdapat hubungan dengan proses fotosintesis? Jelaskan! Jawab : ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… 7. Amati tabel di bawah ini! Jumlah gelembung pada menit keJumlah rata-rata Perlakuan gelembung 10 20 30 40 50 Air panas 3 5 5 7 8 5,6 Air biasa 0 1 2 4 4 2,2 Air dingin 0 1 1 2 3 1,4 Buatlah grafik batang berdasarkan data tersebut! Jawab : .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. 8. Seseorang akan melakukan penelitian tentang pengaruh suhu terhadap laju fotosintesis pada tumbuhan. Rumusan masalahnya adalah Apakah suhu berpengaruh terhadap laju fotosintesis pada tumbuhan? Buatlah hipotesis dari permasalahan tersebut! * Jawab : .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. 122 9. Jelaskan langkah kerja dari praktikum Sachs untuk membuktikan bahwa cahaya berpengaruh terhadap proses fotosintesis dengan melihat ada atau tidak adanya amilum pada daun! Jawab : .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. 10. Seseorang akan melakukan percobaan Ingenhousz untuk mengetahui pengaruh karbon dioksida terhadap laju fotosintesis. Bahan apakah yang digunakan untuk menghasilkan karbon dioksida? Jelaskan penggunaannya! * Jawab : .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. 11. Matahari merupakan sumber energi utama dalam kehidupan. Dalam suatu ekosistem terjadi aliran atau transfer energi sampai pada manusia. Apakah terdapat hubungan antara aliran energi atau transfer energi tersebut dengan proses fotosintesis? Jelaskan! * Jawab : .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. 12. Dewi sedang melakukan uji coba mengenai pengaruh cahaya terhadap kemampuan tumbuhan menghasilkan amilum melalui proses fotosintesis. Berikut data yang diperoleh: Perlakuan Daun A Daun B Sebelum diberi iodium Hijau Hijau Setelah diberi iodium Biru Hijau Nb: Daun A = tidak ditutupi kertas alumunium Daun B = ditutupi kertas alumunium Buatlah kesimpulan berdasarkan data di atas! Jawab : .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. 13. Amati tabel berikut! Jumlah gelembung pada menit ke- Jumlah rata-rata Perlakuan gelembung 10 20 30 Air 1 3 7 3,3 Air + soda kue 3 5 8 5,3 123 Buatlah grafik garis dari data di atas! Jawab : .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. 14. Pada percobaan Sachs, sebelum diuji amilum, daun harus dihilangkan klorofilnya. Bagaimana cara untuk menghilangkan klorofil tersebut? Jawab : .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. 15. Seseorang akan melakukan percobaan tentang pengaruh karbon dioksida terhadap laju fotosintesis pada tumbuhan. Rumusan masalah yang dibuat adalah Apakah karbon dioksida berpengaruh terhadap laju fotosintesis? Buatlah hipotesis dari permasalahan tersebut! Jawab : .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. 16. Amatilah gambar berikut! Mengapa terjadi perbedaan warna pada daun tersebut? Jelaskan! Jawab : .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. 17. Perhatikan grafik di bawah ini! 60 5 cm 40 10 cm 20 15 cm 0 20 cm Jumlah Gelembung Gas 124 Berikut adalah grafik yang menunjukkan jumlah rata-rata gelembung gas yang dihasilkan Hydrilla selama 30 menit. Buatlah tabel dari grafik di atas! * Jawab : .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. 18. Jamur merupakan jenis tumbuhan yang tidak memiliki klorofil, sedangkan klorofil merupakan bahan utama dalam proses fotosintesis. Apakah jamur dapat melakukan fotosintesis? Jelaskan! Jawab : .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. 19. Sebutkan variabel bebas, variabel kontrol, dan varibel terikat pada praktikum Sachs! Jawab : .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. ........................................................................ 20. Di sekolah, Inggrid dan teman-temannya sedang praktikum mengenai pengaruh suhu dan karbon dioksida terhadap laju fotosintesis pada tumbuhan Hydrilla. Berikut adalah hasil yang didapat: 4 3 Es batu 2 Es batu + soda kue 1 Air panas Air panas + soda kue 0 Jumlah Gelembung Gas Buatlah kesimpulan berdasarkan data di atas! Jawab : .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. 125 Lampiran 8 REKAP ANALISIS BUTIR ===================== Rata2= 39.12 Simpang Baku= 9.79 KorelasiXY= 0.76 Reliabilitas Tes= 0.86 Butir Soal= 20 Jumlah Subyek= 25 Nama berkas: D:\NIZ\SKRIPSI ANZ\BAB\VALIDASI 2.AUR No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 No Btr Asli 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 T 3.58 2.11 3.12 2.45 3.83 2.08 2.14 1.07 2.66 1.00 2.45 1.84 2.08 1.00 6.00 5.77 1.31 2.12 5.46 3.22 DP(%) 57.14 28.57 25.71 28.57 66.67 28.57 32.14 17.86 34.29 14.29 38.10 21.43 42.86 14.29 64.29 71.43 23.81 28.57 61.90 47.62 T. Kesukaran Sedang Sedang Mudah Mudah Sedang Mudah Sedang Sedang Mudah Sangat Mudah Sedang Sedang Sedang Sangat Mudah Sedang Sedang Sukar Mudah Sedang Sedang Korelasi 0.513 0.610 0.494 0.513 0.552 0.468 0.564 0.160 0.432 -0.004 0.392 0.542 0.603 0.449 0.707 0.630 0.352 0.639 0.607 0.551 Sign. Korelasi Signifikan Sangat Signifikan Signifikan Signifikan Sangat Signifikan Signifikan Sangat Signifikan Signifikan Signifikan Sangat Signifikan Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan 126 RELIABILITAS TES ================ Rata2= 39.12 Simpang Baku= 9.79 KorelasiXY= 0.76 Reliabilitas Tes= 0.86 Nama berkas: D:\NIZ\SKRIPSI ANZ\BAB\VALIDASI 2.AUR No.Urut 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 No. Subyek 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 Kode/Nama Subyek Skor Ganjil 15 28 8 25 24 19 30 17 29 25 30 25 24 30 19 21 30 19 18 24 9 16 23 28 13 Skor Genap 11 21 11 17 14 14 22 15 17 16 21 16 20 21 18 16 22 21 22 21 9 15 17 20 12 Skor Total 26 49 19 42 38 33 52 32 46 41 51 41 44 51 37 37 52 40 40 45 18 31 40 48 25 127 TINGKAT KESUKARAN ================= Jumlah Subyek= 25 Butir Soal= 20 Nama berkas: D:\NIZ\SKRIPSI ANZ\BAB\VALIDASI 2.AUR No Butir Baru 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 No Butir Asli 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Tkt. Kesukaran(%) 64.29 57.14 81.43 78.57 52.38 71.43 48.21 44.64 82.86 92.86 61.90 46.43 57.14 92.86 42.86 57.14 26.19 80.95 64.29 47.62 Tafsiran Sedang Sedang Mudah Mudah Sedang Mudah Sedang Sedang Mudah Sangat Mudah Sedang Sedang Sedang Sangat Mudah Sedang Sedang Sukar Mudah Sedang Sedang Lampiran 9 Instrumen Tes Keterampilan Proses Sains (KPS) Nama : ………………… Kelas : ……… Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar! 1. Amatilah gambar percobaan berikut ini! A. Air B. Air+soda kue Jelaskan perbedaan dari kedua perlakuan di atas beserta alasannya! Jawab : .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. 2. Ada seseorang yang akan melakukan penelitian tentang pengaruh cahaya terhadap proses fotosintesis dengan melihat kandungan amilum pada daun. Rumusan masalah yang ia buat adalah Apakah tumbuhan dapat menghasilkan amilum jika tidak ada cahaya? Buatlah hipotesis dari permasalahan tersebut! Jawab : .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. 3. Sebutkan alat dan bahan apa saja yang diperlukan bila kamu ingin membuktikan bahwa proses fotosintesis menghasilkan oksigen! Jawab : .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. 4. Tujuan dari percobaan Sachs adalah membuktikan bahwa proses fotosintesis menghasilkan amilum. Bahan apakah yang digunakan untuk menguji kandungan amilum tersebut? Jelaskan cara penggunaannya! 128 129 Jawab : .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. 5. Andi melakukan praktikum mengenai pengaruh suhu terhadap laju fotosintesis, dan memperoleh data sbb: Jumlah gelembung Jumlah pada menit ke- rata-rata Perlakuan 10 20 30 gelembung Air panas 5 7 10 7,3 Air dingin 0 4 6 3,3 Tabel ini menunjukkan jumlah gelembung yang dihasilkan oleh Hydrilla selama 30 menit dengan suhu yang berbeda. Buatlah kesimpulan berdasarkan data di atas! Jawab : .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. 6. Pada saat kita berdiri di bawah pepohonan udara terasa lebih segar dibandingkan kita berdiri jauh dari pepohonan. Apakah kejadian tersebut terdapat hubungan dengan proses fotosintesis? Jelaskan! Jawab : ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… 7. Amati tabel di bawah ini! Jumlah gelembung pada Jumlah menit ke- rata-rata Perlakuan 10 20 30 40 50 gelembung Air panas 3 5 5 7 8 5,6 Air biasa 0 1 2 4 4 2,2 Air dingin 0 1 1 2 3 1,4 Buatlah grafik batang berdasarkan data tersebut! Jawab : 130 .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. 8. Jelaskan langkah kerja dari praktikum Sachs untuk membuktikan bahwa cahaya berpengaruh terhadap proses fotosintesis dengan melihat ada atau tidak adanya amilum pada daun! Jawab : .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. 9. Dewi sedang melakukan uji coba mengenai pengaruh cahaya terhadap kemampuan tumbuhan menghasilkan amilum melalui proses fotosintesis. Berikut data yang diperoleh: Perlakuan Daun A Daun B Sebelum diberi iodium Hijau Hijau Setelah diberi iodium Biru Hijau Nb: Daun A = tidak ditutupi kertas alumunium Daun B = ditutupi kertas alumunium Buatlah kesimpulan berdasarkan data di atas! Jawab : .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. 10. Amati tabel berikut! Jumlah gelembung Jumlah pada menit ke- rata-rata Perlakuan 10 20 30 gelembung Air 1 3 7 3,3 Air + soda kue 3 5 8 5,3 Buatlah grafik garis dari data di atas! Jawab : .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. 131 11. Pada percobaan Sachs, sebelum diuji amilum, daun harus dihilangkan klorofilnya. Bagaimana cara untuk menghilangkan klorofil tersebut? Jawab : .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. 12. Seseorang akan melakukan percobaan tentang pengaruh karbon dioksida terhadap laju fotosintesis pada tumbuhan. Rumusan masalah yang dibuat adalah Apakah karbon dioksida berpengaruh terhadap laju fotosintesis? Buatlah hipotesis dari permasalahan tersebut! Jawab : .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. 13. Amatilah gambar berikut! Mengapa terjadi perbedaan warna pada daun tersebut? Jelaskan! Jawab : .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. 14. Jamur merupakan jenis tumbuhan yang tidak memiliki klorofil, sedangkan klorofil merupakan bahan utama dalam proses fotosintesis. Apakah jamur dapat melakukan fotosintesis? Jelaskan! Jawab : .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. 15. Sebutkan variabel bebas, variabel kontrol, dan varibel terikat pada praktikum Sachs! Jawab : .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. 132 16. Di sekolah, Inggrid dan teman-temannya sedang praktikum mengenai pengaruh suhu dan karbon dioksida terhadap laju fotosintesis pada tumbuhan Hydrilla. Berikut adalah hasil yang didapat: 4 Es batu 3 2 Es batu + soda kue 1 Air panas 0 Jumlah Gelembung Gas Buatlah kesimpulan berdasarkan data di atas! Jawab : .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. 133 Lampiran 10 Jawaban dan Pedoman Penilaian Tes KPS No. 1. Soal Amatilah gambar percobaan berikut ini! KPS Observasi Jawaban dan Kriteria Skor Jawaban : pada gelas B menghasilkan gelembung gas lebih banyak daripada gelas A, hal ini terjadi karena gelas B memiliki kadar karbon dioksida lebih banyak daripada gelas A. A. Air B. Air+soda kue Jelaskan perbedaan dari kedua perlakuan di atas beserta Jawaban dan alasan benar 2 Jawaban benar, tetapi alasan salah atau tanpa 1 alasan Jawaban salah 0 alasannya! 2. Ada seseorang yang akan melakukan penelitian tentang Membuat Jawaban : tidak, tumbuhan tidak dapat pengaruh cahaya terhadap proses fotosintesis dengan melihat hipotesis menghasilkan amilum jika tidak ada cahaya. kandungan amilum pada daun. Rumusan masalah yang ia buat Jawaban benar, hipotesisnya menyebutkan 2 adalah Apakah tumbuhan dapat menghasilkan amilum jika variabel dengan benar, dan hubungan kedua tidak ada cahaya? Buatlah hipotesis dari permasalahan variabel tersebut benar tersebut! Jawaban benar, hipotesisnya menyebutkan 2 variabel dengan benar, tetapi hubungan kedua 4 3 134 variabel tersebut salah Jawaban benar tetapi hipotesisnya hanya 2 menyebutkan 1 varibel yang benar Jawaban benar tetapi hipotesisnya salah atau variabel yang disebutkan salah 1 Jawaban salah atau tidak menjawab 0 3. 4. Sebutkan alat dan bahan apa saja yang diperlukan bila kamu Merencanakan Jawaban : Hydrilla verticillata, air, lampu, gelas ingin membuktikan bahwa proses fotosintesis menghasilkan percobaan kimia, dan corong. oksigen! Menyebutkan 5 alat dan bahan yang benar 5 Menyebutkan 4 alat dan bahan yang benar 4 Menyebutkan 3 alat dan bahan yang benar 3 Menyebutkan 2 alat dan bahan yang benar 2 Menyebutkan 1 alat dan bahan yang benar 1 Jawaban salah atau tidak menjawab 0 Tujuan dari percobaan Sachs adalah membuktikan bahwa Menggunakan Jawaban : larutan iodium, dengan cara menetesi proses fotosintesis menghasilkan amilum. Bahan apakah yang alat dan bahan atau merendam daun dengan iodium kemudian digunakan untuk menguji kandungan amilum tersebut? menerawangnya untuk melihat perubahan warna 135 Jelaskan cara penggunaannya! pada daun. Jika terdapat warna biru kehitaman pada daun maka daun tersebut mengandung amilum. Menyebutkan bahan dan cara penggunaanya 2 Hanya 1 menyebutkan bahan atau cara penggunaanya Jawaban salah atau tidak menjawab 5. 0 Andi melakukan praktikum mengenai pengaruh suhu terhadap Interpretasi Jawaban : Air panas menunjukkan suhu laju fotosintesis, dan memperoleh data sbb: lingkungan yang tinggi, sedangkan air dingin Jumlah gelembung Jumlah menunjukkan suhu lingkungan yang rendah. pada menit ke- rata-rata Dari data tersebut disimpulkan bahwa suhu Perlakuan 10 20 30 gelembung berpengaruh terhadap laju fotosintesis, semakin Air panas 5 7 10 7,3 tinggi suhu lingkungan maka semakin cepat laju Air dingin 0 4 6 3,3 fotosintesis. Menjelaskan hasil data dengan benar dan Tabel ini menunjukkan jumlah gelembung yang dihasilkan dihubungkan dengan hipotesis yang benar oleh Hydrilla selama 30 menit dengan suhu yang berbeda. Menjelaskan hasil data dengan benar dan Buatlah kesimpulan berdasarkan data di atas! dihubungkan dengan hipotesis, tetapi 3 2 136 hipotesisnya kurang tepat Menjelaskan hasil data dengan benar dan dihubungkan dengan hipotesis, 1 tetapi hipotesisnya salah atau tanpa hipotesis Jawaban salah atau tidak menjawab 6. Pada saat kita berdiri di bawah pepohonan udara terasa lebih Menerapkan Jawaban : iya, karena pepohonan menghasilkan segar dibandingkan kita berdiri jauh dari pepohonan. Apakah konsep oksigen melalui proses fotosintesis, dan saat kita kejadian berdiri di bawah pepohonan akan terasa segar tersebut terdapat hubungan dengan proses fotosintesis? Jelaskan! 0 karena banyak oksigen yang dihasilkan oleh pohon tersebut. 7. Amati tabel di bawah ini! Berkomunikasi Jawaban benar, alasan benar, dan jelas 3 Jawaban benar tetapi alasan kurang tepat 2 Jawaban benar tetapi alasan salah 1 Jawaban salah atau tidak menjawab 0 6 Jumlah gelembung pada Jumlah 4 Air panas menit ke- rata-rata 2 Air biasa gelembung 0 Perlakuan 10 20 30 40 50 Air dingin Jumlah rata-rata gelembung 137 Air panas 3 5 5 7 8 5,6 Air biasa 0 1 2 4 4 2,2 dan variabel Y benar, dan data di grafik Air dingin 0 1 1 2 3 1,4 sesuai dengan data di tabel. Bentuk grafik benar, penempatan variabel X 4 Bentuk grafik benar, penempatan variabel X dan variabel Y benar, tetapi data di grafik Buatlah grafik batang berdasarkan data tersebut! salah atau tidak sesuai dengan data di tabel 3 Bentuk grafik benar, tetapi penempatan variabel X dan variabel Y nya salah Jawaban salah atau tidak menjawab 2 0 8. Jelaskan langkah kerja dari praktikum Sachs untuk Merencanakan membuktikan bahwa cahaya berpengaruh terhadap proses percobaan fotosintesis dengan melihat ada atau tidak adanya amilum pada daun! Jawaban : Tutup sebagian daun dengan alumunium selama 24 jam Rebus daun dengan air mendidih Masukkan daun ke dalam alkohol lalu dipanaskan di atas air mendidih Siram daun dengan air lalu tetesi larutan 138 iodium 9. Amati perubahan warna pada daun 5 Menjelaskan 5 langkah kerja dengan benar 4 Menjelaskan 4 langkah kerja dengan benar 3 Menjelaskan 3 langkah kerja dengan benar 2 Menjelaskan 2 langkah kerja dengan benar 1 Menjelaskan 1 langkah kerja dengan benar 0 Jawaban salah atau tidak menjawab Dewi sedang melakukan uji coba mengenai pengaruh cahaya Interpretasi Jawaban : tumbuhan yang tidak ditutupi kertas terhadap kemampuan tumbuhan menghasilkan amilum melalui hitam dapat menghasilkan amilum, sedangkan proses fotosintesis. Berikut data yang diperoleh: tumbuhan yang ditutupi kertas hitam tidak dapat Perlakuan Daun A Daun B menghasilkan amilum. Jadi, untuk menghasilkan Sebelum diberi iodium Hijau Hijau amilum memerlukan cahaya melalui proses Setelah diberi iodium Biru Hijau fotosintesis Nb: Daun A = tidak ditutupi kertas alumunium Daun B = ditutupi kertas alumunium Menjelaskan hasil data dengan benar dan dihubungkan dengan hipotesis yang benar Menjelaskan hasil data dengan benar dan Buatlah kesimpulan berdasarkan data di atas! 4 dihubungkan dengan hipotesis, tetapi 3 139 hipotesisnya kurang tepat Menjelaskan hasil data dengan benar dan dihubungkan dengan hipotesis, 2 tetapi hipotesisnya salah atau tanpa hipotesis 10. Amati tabel berikut! Komunikasi Jumlah gelembung Jumlah pada menit ke- rata-rata Perlakuan 10 20 30 gelembung Air 1 3 7 3,3 Air + soda kue 3 5 8 5,3 Jawaban salah atau tidak menjawab 0 10 Air 5 Air+soda kue 0 10 menit 20 menit 30 menit Bentuk grafik benar, penempatan variabel X 4 dan variabel Y benar, dan data di grafik Buatlah grafik garis dari data di atas! sesuai dengan data di tabel. Bentuk grafik benar, penempatan variabel X 3 dan variabel Y benar, tetapi data di grafik salah atau tidak sesuai dengan data di tabel Bentuk grafik benar, tetapi penempatan 2 variabel X dan variabel Y nya salah 0 140 11. Jawaban salah atau tidak menjawab Seseorang akan melakukan percobaan Ingenhousz untuk Menggunakan Jawaban mengetahui pengaruh dimasukkan ke dalam gelas, larutkan soda kue fotosintesis. Bahan karbon apakah dioksida yang terhadap digunakan laju alat dan bahan untuk menghasilkan karbon dioksida? Jelaskan penggunaanya! : soda kue. Sebelum Hydrilla dengan air. Menjelaskan cara dan penggunaan bahan 1 dengan benar 12. Jawaban salah atau tidak menjawab Seseorang akan melakukan percobaan tentang pengaruh karbon Membuat Jawaban : Iya, suhu berpengaruh terhadap laju dioksida terhadap laju fotosintesis pada tumbuhan. Rumusan hipotesis forosintesis masalah yang dibuat adalah Apakah karbon dioksida Jawaban benar, hipotesisnya menyebutkan 2 berpengaruh terhadap laju fotosintesis? Buatlah hipotesis dari variabel dengan benar, dan hubungan kedua permasalahan tersebut! variabel tersebut benar Jawaban benar, hipotesisnya menyebutkan 2 0 4 3 variabel dengan benar, tetapi hubungan kedua variabel tersebut salah Jawaban benar tetapi hipotesisnya hanya 2 menyebutkan 1 varibel yang benar Jawaban benar tetapi hipotesisnya salah atau 1 141 variabel yang disebutkan salah 0 Jawaban salah atau tidak menjawab 13. Amatilah gambar berikut! Observasi Jawaban : bagian daun yang ditutupi kertas timah tidak terkena cahaya sehingga tidak dapat menghasilkan amilum, sedangkan daun yang tidak ditutup kertas timah terkena cahaya sehingga dapat menghasilkan amilum. Mengapa terjadi perbedaan warna pada daun tersebut? Jelaskan! 14. Jawaban dan alasan benar 2 Jawaban benar tetapi alasan salah atau tanpa 1 alasan 0 Jawaban salah Jamur merupakan jenis tumbuhan yang tidak memiliki klorofil, Menerapkan Jawaban : jamur tidak dapat melakukan sedangkan klorofil merupakan bahan utama dalam proses konsep fotosintesis karena jamur tidak memliki klorofil, fotosintesis. Apakah jamur dapat melakukan fotosintesis? sedangkan klorofil berfungsi sebagai penangkap Jelaskan! gelombang cahaya dan bertugas untuk menggabungkan air dengan karbon dioksida yang akan menghasilkan amilum. Tetapi jamur tetap mendapatkan nutrisi dengan cara mengisap 142 nutrisi dari makhluk hidup lain (parasit) 15. Jawaban benar, alasan benar, dan jelas 3 Jawaban benar tetapi alasannya kurang tepat 2 Jawaban benar tetapi alasan salah 1 Jawaban salah atau tidak menjawab 0 Sebutkan variabel bebas, variabel kontrol, dan varibel terikat Merancang Jawaban : pada praktikum Sachs! Variabel bebas : cahaya percobaan Variabel kontrol : air, karbon dioksida, jenis tumbuhan, suhu Variabel terikat : ada atau tidak adanya amilum 16. Menjawab ketiga variabel dengan benar 3 Menjawab dua variabel dengan benar 2 Menjawab satu variabel dengan benar 1 Jawaban salah atau tidak menjawab 0 Di sekolah, Inggrid dan teman-temannya sedang praktikum Interpretasi Jawaban : Semakin tinggi suhu di lingkungan mengenai pengaruh suhu dan karbon dioksida terhadap laju tumbuhan fotosintesis pada tumbuhan Hydrilla. Berikut adalah hasil yang fotosintesisnya, dan semakin tinggi kandungan didapat: karbon dioksida di lingkungan tumbuhan maka maka semakin cepat laju 143 semakin cepat laju fotosintesisnya. 4 3 Es batu 2 Es batu + soda kue Air panas 1 Menjelaskan hasil data dengan benar dan dihubungkan dengan hipotesis yang benar Menjelaskan hasil data dengan benar dan Air panas + soda kue dihubungkan 0 dengan hipotesis, 2 tetapi hipotesisnya kurang tepat Jumlah Gelembung Gas Buatlah kesimpulan berdasarkan data di atas! 3 Menjelaskan hasil data dengan benar dan dihubungkan dengan hipotesis, 1 tetapi hipotesisnya salah atau tanpa hipotesis Jawaban salah atau tidak menjawab 0 Lampiran 11 Data Skor Preetest Kelompok Eksperimen I 1. Banyaknya data (n) = 31 2. Data pretest siswa kelas eksperimen I (LKS Inkuiri Terstruktur) 22 22 22 24 24 25 29 31 31 31 35 35 35 37 37 37 37 41 41 41 43 47 47 47 49 49 53 53 53 53 57 3. Nilai terbesar = 57 4. Nilai terkecil = 22 5. Rentang data (R) = nilai terbesar – nilai terkecil = 57 – 22 = 35 6. Jumlah interval kelas (k) = 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log 31 = 1 + 3,3 (1,491) = 1 + 4,9203 = 5, 9203 = 6 7. Panjang interval kelas (i) = = R k 35 6 = 5,83 = 6 144 145 8. Tabel distribusi frekuensi Interval F X Fx x2 22 – 27 6 24,5 147 28 – 33 4 30,5 34 – 39 7 40 – 45 kelas Batas nyata fkb fka 27,5 31 6 27,5 33,5 25 10 1332,25 33,5 39,5 21 17 170 1806,25 39,5 45,5 14 21 48,5 242,5 2352,25 45,5 51,5 10 26 54,5 272,5 2970,25 51,5 57,5 5 31 Bawah Atas 600,25 21,5 122 930,25 36,5 255,5 4 42,5 46 – 51 5 52 – 57 5 Total 31 (N) 1209,5 (∑fx) Keterangan: f : Frekuensi yang mengandung median x : Titik tengah fx : Hasil perkalian antara frekuensi dari masing-masing interval dengan titik tengah x2 : Hasil dari pengkuadratan titik tengah fkb : Frekuensi kumulatif yang terletak di bawah skor yang mengandung median fka : Frekuensi kumulatif yang terletak di atas skor yang mengandung median 9. Perhitungan nilai mean Rumus mean metode panjang Mx = fx N Keterangan: Mx : Mean 146 ∑fx : Jumlah dari hasil perkalian antara frekuensi dari masing-masing interval dengan titik tengah N : Number of cases Mx = = fx N 1209,5 31 = 39,02 10. Perhitungan nilai median Mdn ½N - fx b = fi i Keterangan: Mdn : Median : Batas bawah nyata dari interval yang mengandung median N : Number of Cases fxb : Frekuensi kumulatif yang terletak di bawah skor yang mengandung median fi : Frekuensi dari interval yang mengandung median i : Panjang interval kelas Mdn ½N - fx b = fi i = 33,5 15,5 - 14 6 7 = 33,5 + 1,29 = 34,79 11. Perhitungan nilai modus M0 fa = fa fb Keterangan: i 147 M0 : Modus : Batas bawah nyata dari interval yang mengandung modus fa : frekuensi yang terletak di atas interval yang mengandung modus fb : frekuensi yang terletak di bawah interval yang mengandung modus i : Panjang interval kelas M0 fa = fa fb i = 33,5 4 6 4 5 = 33,5 + 2,67 = 36,17 12. Standar deviasi dengan Microsoft Excel SD SD = STDEV ( T4 : T34 ) = 10,65 13. Varians (S2) S2 = SD2 = 10,652 = 113,49 Lampiran 12 Data Skor Pretest Kelompok Eksperimen II 1. Banyaknya data (n) = 31 2. Data pretest siswa kelas eksperimen II (Inkuiri Terbimbing) 27 27 27 29 31 31 35 35 37 39 39 39 39 41 41 41 43 43 43 43 45 45 45 45 45 49 49 53 55 55 55 3. Nilai terbesar = 55 4. Nilai terkecil = 27 5. Rentang data (R) = nilai terbesar – nilai terkecil = 55 – 27 = 28 = 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log 31 = 1 + 3,3 (1,491) = 1 + 4,9203 = 5, 9203 = 6 = R k = 28 6 = 4,67 = 5 6. Jumlah interval kelas (k) 7. Panjang interval kelas (i) 148 149 8. Tabel distribusi frekuensi Interval F X Fx x2 27 – 31 6 29 174 32 – 36 2 34 37 – 41 8 42 – 46 kelas Batas nyata fkb fka 31,5 31 6 31,5 36,5 25 8 1521 36,5 41,5 23 16 396 1936 41,5 46,5 15 25 49 98 2401 46,5 51,5 6 27 54 216 2916 51,5 56,5 4 31 Bawah Atas 841 26,5 68 1156 39 312 9 44 47 – 51 2 52 - 56 4 Total 31 (N) 1264 (∑fx) Keterangan: f : Frekuensi yang mengandung median x : Titik tengah fx : Hasil perkalian antara frekuensi dari masing-masing interval dengan titik tengah x2 : Hasil dari pengkuadratan titik tengah fkb : Frekuensi kumulatif yang terletak di bawah skor yang mengandung median fka : Frekuensi kumulatif yang terletak di atas skor yang mengandung median 9. Perhitungan nilai mean Rumus mean metode panjang Mx = fx N Keterangan: Mx : Mean 150 ∑fx : Jumlah dari hasil perkalian antara frekuensi dari masing-masing interval dengan titik tengah N : Number of cases Mx = = fx N 1264 31 = 40,77 10. Perhitungan nilai median Mdn ½N - fx b = fi i Keterangan: Mdn : Median : Batas bawah nyata dari interval yang mengandung median N : Number of Cases fxb : Frekuensi kumulatif yang terletak di bawah skor yang mengandung median fi : Frekuensi dari interval yang mengandung median i : Panjang interval kelas Mdn ½N - fx b = fi i = 36,5 15,5 - 15 6 8 = 36,5 + 0,38 = 36,88 11. Perhitungan nilai modus M0 fa = fa fb Keterangan: i 151 M0 : Modus : Batas bawah nyata dari interval yang mengandung modus fa : frekuensi yang terletak di atas interval yang mengandung modus fb : frekuensi yang terletak di bawah interval yang mengandung modus i : Panjang interval kelas M0 fa = fa fb i = 41,5 8 6 8 2 = 41,5 + 4,8 = 46,3 12. Standar deviasi dengan Microsoft Excel SD SD = STDEV ( T4 : T34 ) = 7,99 13. Varians (S2) S2 = SD2 = 7,992 = 63,68 Lampiran 13 Data Skor Posttest Kelompok Eksperimen I 1. Banyaknya data (n) = 31 2. Data posttest siswa kelas eksperimen I (LKS Inkuiri Terstruktur) 55 55 65 67 67 67 67 69 71 71 73 73 75 76 80 80 80 82 82 82 84 84 84 86 86 88 88 88 90 90 90 3. Nilai terbesar = 90 4. Nilai terkecil = 55 5. Rentang data (R) = nilai terbesar – nilai terkecil = 90 – 55 = 35 6. Jumlah interval kelas (k) = 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log 31 = 1 + 3,3 (1,491) = 1 + 4,9203 = 5, 9203 = 6 7. Panjang interval kelas (i) = R k = 35 6 = 5,83 = 6 152 153 8. Tabel distribusi frekuensi Interval F X Fx x2 55 – 60 2 57,5 115 61 – 66 1 63,5 67 – 72 7 73 – 78 kelas Batas nyata fkb fka 60,5 31 2 60,5 66,5 29 3 4830,25 66,5 72,5 28 10 302 5700,25 72,5 78,5 21 14 81,5 733,5 4442,25 78,5 84,5 17 23 87,5 700 7656,25 84,5 90,5 8 31 Bawah Atas 3306,25 54,5 63,5 4032,25 69,5 486,5 4 75,5 79 – 84 9 85 - 90 8 Total 31 (N) 2400,5 (∑fx) Keterangan: f : Frekuensi yang mengandung median x : Titik tengah fx : Hasil perkalian antara frekuensi dari masing-masing interval dengan titik tengah x2 : Hasil dari pengkuadratan titik tengah fkb : Frekuensi kumulatif yang terletak di bawah skor yang mengandung median fka : Frekuensi kumulatif yang terletak di atas skor yang mengandung median 9. Perhitungan nilai mean Rumus mean metode panjang Mx = fx N Keterangan: Mx : Mean 154 ∑fx : Jumlah dari hasil perkalian antara frekuensi dari masing-masing interval dengan titik tengah N : Number of cases Mx = = fx N 2400,5 31 = 77,44 10. Perhitungan nilai median Mdn ½N - fx b = fi i Keterangan: Mdn : Median : Batas bawah nyata dari interval yang mengandung median N : Number of Cases fxb : Frekuensi kumulatif yang terletak di bawah skor yang mengandung median fi : Frekuensi dari interval yang mengandung median i : Panjang interval kelas Mdn ½N - fx b = fi i 15,5 - 8 = 78,5 6 9 = 78,5 + 4,99 = 83,49 11. Perhitungan nilai modus M0 f = a fa fb Keterangan: i 155 M0 : Modus : Batas bawah nyata dari interval yang mengandung modus fa : frekuensi yang terletak di atas interval yang mengandung modus fb : frekuensi yang terletak di bawah interval yang mengandung modus i : Panjang interval kelas M0 f = a fa fb i = 78,5 4 6 4 8 = 78,5 + 1,99 = 80,49 12. Standar deviasi dengan Microsoft Excel SD SD = STDEV ( T4 : T34 ) = 10,17 13. Varians (S2) S2 = SD2 = 10,172 = 103,49 Lampiran 14 Data Skor Posttest Kelompok Eksperimen II 1. Banyaknya data (n) = 31 2. Data posttest siswa kelas eksperimen I (LKS Inkuiri Terstruktur) 51 55 57 57 61 61 63 67 67 67 69 69 69 71 71 71 71 73 75 75 75 76 76 76 78 78 78 78 80 80 80 3. Nilai terbesar = 80 4. Nilai terkecil = 51 5. Rentang data (R) = nilai terbesar – nilai terkecil = 80 – 51 = 29 6. Jumlah interval kelas (k) = 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log 31 = 1 + 3,3 (1,491) = 1 + 4,9203 = 5, 9203 = 6 7. Panjang interval kelas (i) = = R k 29 6 = 4,83 = 5 156 157 8. Tabel distribusi frekuensi Interval F X Fx x2 51 – 55 2 53 106 56 – 60 2 58 61 – 65 3 66 – 70 kelas Batas nyata fkb fka 55,5 31 2 55,5 60,5 29 4 3969 60,5 65,5 27 7 408 4624 65,5 70,5 24 13 73 584 5329 70,5 75,5 18 21 78 780 6084 75,5 80,5 10 31 Bawah Atas 2809 50,5 116 3364 63 189 6 68 71- 75 8 76 – 80 10 Total 31 (N) 2183 (∑fx) Keterangan: f : Frekuensi yang mengandung median x : Titik tengah fx : Hasil perkalian antara frekuensi dari masing-masing interval dengan titik tengah x2 : Hasil dari pengkuadratan titik tengah fkb : Frekuensi kumulatif yang terletak di bawah skor yang mengandung median fka : Frekuensi kumulatif yang terletak di atas skor yang mengandung median 9. Perhitungan nilai mean Rumus mean metode panjang Mx = fx N Keterangan: Mx : Mean 158 ∑fx : Jumlah dari hasil perkalian antara frekuensi dari masing-masing interval dengan titik tengah N : Number of cases Mx = = fx N 2183 31 = 70,42 10. Perhitungan nilai median Mdn ½N - fx b = fi i Keterangan: Mdn : Median : Batas bawah nyata dari interval yang mengandung median N : Number of Cases fxb : Frekuensi kumulatif yang terletak di bawah skor yang mengandung median fi : Frekuensi dari interval yang mengandung median i : Panjang interval kelas Mdn ½N - fx b = fi i = 70,5 15,5 - 10 5 8 = 70,5 + 3,44 = 73,94 11. Perhitungan nilai modus M0 fa = fa fb Keterangan: i 159 M0 : Modus : Batas bawah nyata dari interval yang mengandung modus fa : frekuensi yang terletak di atas interval yang mengandung modus fb : frekuensi yang terletak di bawah interval yang mengandung modus i : Panjang interval kelas M0 fa = fa fb i = 75,5 8 5 8 0 = 75,5 + 5 = 80,5 12. Standar deviasi dengan Microsoft Excel SD SD = STDEV ( T4 : T34 ) = 8,16 13. Varians (S2) S2 = SD2 = 8,162 = 66,63 160 Lampiran 15 Analisis Presentase Aspek KPS Pretest Kelompok Eksperimen I Aspek/No.Soal Observasi Nama A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S 1 2 1 2 1 2 1 1 1 2 2 1 1 2 1 2 2 1 0 2 % 13 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 Membuat Hipotesis 2 75 25 75 25 75 25 50 50 75 75 50 50 75 50 75 75 50 25 75 2 1 0 2 1 2 1 2 1 1 1 2 2 3 3 1 2 2 1 % 12 1 1 1 1 3 3 0 1 1 1 0 1 1 3 1 0 1 1 1 Merencanakan Percobaan 3 37.5 25 12.5 37.5 50 62.5 12.5 37.5 25 25 12.5 37.5 37.5 75 50 12.5 37.5 37.5 25 2 2 3 3 3 0 3 2 3 2 3 4 3 4 3 0 3 4 3 8 0 2 2 3 0 3 3 2 2 3 0 3 3 0 3 0 3 3 3 % 15 3 3 3 3 3 0 2 0 3 3 2 3 2 3 2 0 1 3 3 38.46 53.85 61.54 69.23 46.15 23.08 61.54 30.77 61.54 61.54 38.46 76.92 61.54 53.85 61.54 0.00 53.85 76.92 69.23 Menggunakan Alat dan Bahan 4 11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 % Interpretasi 5 33.33 33.33 33.33 33.33 66.67 33.33 33.33 33.33 66.67 66.67 33.33 66.67 33.33 66.67 66.67 33.33 66.67 66.67 33.33 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 2 1 9 1 1 2 1 1 0 1 1 1 2 0 1 1 1 2 0 1 1 2 % 16 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 Penerapan Konsep 6 33.33 33.33 33.33 22.22 33.33 22.22 22.22 33.33 11.11 44.44 0.00 33.33 33.33 33.33 33.33 0.00 33.33 44.44 44.44 0 0 1 0 2 0 0 2 1 2 1 1 2 3 2 0 2 3 2 % 14 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16.67 16.67 33.33 16.67 50.00 16.67 16.67 33.33 33.33 50.00 33.33 33.33 50.00 66.67 50.00 16.67 50.00 66.67 50.00 Komunikasi 7 10 3 3 1 1 3 0 1 0 2 1 3 1 2 3 2 3 1 2 2 2 0 0 0 3 0 0 0 1 1 2 1 2 2 2 2 1 1 0 % 62.5 37.5 12.5 12.5 75 0 12.5 0 37.5 25 62.5 25 50 62.5 50 62.5 25 37.5 25 161 T U V W X Y Z AA BB CC DD EE 1 2 2 2 0 1 2 1 2 2 2 2 Rerata : 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 50 75 75 75 25 50 75 50 75 75 75 75 59.68 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 25 25 25 25 25 25 12.5 12.5 25 12.5 37.5 37.5 30.24 0 2 2 3 0 0 3 2 2 3 3 3 0 2 3 0 0 0 3 0 2 2 3 2 0 2 1 2 0 0 3 0 2 3 3 3 0.00 46.15 46.15 38.46 0.00 0.00 69.23 15.38 46.15 61.54 69.23 61.54 46.90 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0.00 66.67 33.33 33.33 0.00 33.33 33.33 33.33 33.33 33.33 66.67 33.33 41.94 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 0 2 2 1 1 1 0 1 0 1 2 1 11.11 44.44 44.44 33.33 44.44 33.33 22.22 33.33 22.22 44.44 44.44 33.33 30.82 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 2 50.00 33.33 33.33 33.33 33.33 33.33 33.33 33.33 33.33 16.67 33.33 50.00 36.02 2 1 0 0 2 2 1 0 1 1 3 3 2 1 0 0 0 0 0 0 2 0 1 1 50 25 0 0 25 25 12.5 0 37.5 12.5 50 50 31.05 162 Lampiran 16 Analisis Persentase Aspek KPS Pretest Kelompok Eksperimen II Aspek/No.Soal Observasi Nama A B C D E F G H I J K L M N O P Q R 1 2 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 % 75 50 50 50 25 50 50 50 50 50 50 25 50 50 50 50 75 50 Membuat Hipotesis 2 12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 % 50 25 25 25 25 25 25 37.5 25 25 25 12.5 25 25 25 25 12.5 25 Merencanakan Percobaan 3 8 15 4 4 3 3 2 4 3 1 4 3 3 3 2 4 3 2 0 3 2 4 3 2 0 2 0 0 0 1 2 1 2 1 2 0 0 1 2 3 1 2 3 2 3 0 3 2 2 1 3 3 1 1 2 3 % 61.54 84.62 53.85 53.85 38.46 61.54 46.15 7.692 53.85 46.15 53.85 38.46 53.85 61.54 46.15 23.08 15.38 53.85 Menggunakan Alat dan Bahan 4 11 0 2 1 1 0 1 0 1 2 2 0 2 2 1 2 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 % 0 66.67 33.33 33.33 0 33.33 33.33 33.33 100 100 33.33 100 66.67 33.33 66.67 66.67 0 33.33 Interpretasi 5 9 16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 0 1 1 1 1 1 2 1 0 1 1 2 1 1 % Penerapan Konsep 6 55.56 33.33 33.33 33.33 22.22 33.33 33.33 33.33 33.33 33.33 44.44 33.33 22.22 33.33 33.33 44.44 33.33 33.33 1 2 1 2 2 2 2 1 1 2 2 1 1 1 1 1 2 1 14 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 0 1 1 2 0 2 1 2 % Komunikasi 7 33.33 50 33.33 50 50 50 66.67 33.33 33.33 50 33.33 33.33 33.33 50 16.67 50 50 50 3 3 2 2 1 2 2 1 1 2 1 0 3 1 1 1 2 2 10 2 2 3 3 2 2 3 1 1 2 1 0 3 1 3 1 0 2 % 62.5 62.5 62.5 62.5 37.5 50 62.5 25 25 50 25 0 75 25 50 25 25 50 163 S T U V W X Y Z AA BB CC DD EE 1 2 2 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 Rerata : 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 50 75 75 50 50 50 50 50 50 75 75 50 50 53.23 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 3 2 0 1 1 1 1 1 2 1 1 25 37.5 62.5 37.5 12.5 25 25 25 25 25 37.5 25 37.5 27.82 3 3 3 2 2 2 3 3 2 0 4 2 3 1 1 1 1 2 0 1 0 0 0 2 2 1 2 3 2 2 2 2 3 3 2 0 2 1 3 46.15 53.85 46.15 38.46 46.15 30.77 53.85 46.15 30.77 0 61.54 38.46 53.85 45.16 1 1 1 2 1 1 1 2 1 0 2 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 33.33 33.33 33.33 66.67 33.33 66.67 33.33 100 33.33 0 100 33.33 33.33 46.24 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 33.33 44.44 44.44 33.33 33.33 33.33 33.33 22.22 33.33 22.22 33.33 44.44 44.44 34.77 1 1 3 0 2 1 2 1 2 2 2 1 2 0 2 1 1 1 2 0 2 1 1 1 0 1 16.67 50 66.67 16.67 50 50 33.33 50 50 50 50 16.67 50 42.47 2 2 2 3 3 2 2 2 1 2 2 1 3 1 2 3 3 3 3 1 0 0 2 3 3 2 37.5 50 62.5 75 75 62.5 37.5 25 12.5 50 62.5 50 62.5 46.37 164 Lampiran 17 Analisis Persentase Aspek KPS Posttest Kelompok Eksperimen I Aspek/No.Soal Observasi Nama A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 % 13 2 1 2 2 0 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 Membuat Hipotesis 2 100 75 100 100 50 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 75 75 75 75 3 2 3 2 1 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 12 4 0 1 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 % Merencanakan Percobaan 3 87.5 25 50 50 50 100 87.5 100 100 100 87.5 100 87.5 100 87.5 87.5 62.5 100 100 5 3 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 8 4 2 4 4 0 4 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 % 15 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 92.31 61.54 92.31 92.31 53.85 92.31 100 84.62 92.31 92.31 92.31 92.31 92.31 92.31 92.31 84.62 76.92 84.62 92.31 Menggunakan Alat dan Bahan 4 11 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 % Interpretasi 5 66.67 33.33 66.67 66.67 66.67 66.67 66.67 66.67 66.67 66.67 66.67 66.67 66.67 66.67 66.67 33.33 66.67 66.67 66.67 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 9 1 1 1 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 1 1 2 2 % 16 3 2 3 0 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 Penerapan Konsep 6 55.56 55.56 66.67 44.44 44.44 66.67 77.78 66.67 77.78 66.67 77.78 77.78 77.78 66.67 77.78 55.56 66.67 77.78 77.78 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 % 14 3 0 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 2 3 100 33.33 100 100 50 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 66.67 83.33 83.33 100 Komunikasi 7 10 4 4 2 2 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 2 4 4 2 3 1 1 3 4 1 2 3 1 2 3 4 3 3 0 1 3 3 % 75 87.5 37.5 37.5 75 87.5 62.5 62.5 87.5 62.5 62.5 87.5 100 87.5 75 37.5 37.5 87.5 87.5 165 T U V W X Y Z AA BB CC DD EE 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 Rerata : 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 2 75 75 75 75 75 75 75 75 75 50 75 100 84.68 3 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 2 4 4 4 4 2 4 87.5 87.5 100 100 87.5 62.5 100 87.5 100 87.5 75 87.5 84.68 3 4 5 5 3 4 5 3 5 3 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 3 3 3 0 3 3 3 3 3 3 76.92 69.23 92.31 92.31 76.92 61.54 92.31 76.92 92.31 76.92 84.62 92.31 85.11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 66.67 66.67 66.67 66.67 66.67 66.67 66.67 66.67 66.67 66.67 66.67 66.67 64.52 2 2 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 66.67 55.56 66.67 55.56 77.78 55.56 55.56 44.44 66.67 55.56 55.56 55.56 64.16 2 3 3 2 3 3 2 2 2 2 1 1 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 66.67 100 100 83.33 83.33 100 83.33 83.33 66.67 83.33 66.67 50 86.56 2 2 3 4 4 2 2 2 3 3 4 3 3 0 1 3 3 2 2 1 3 1 1 2 62.5 25 50 87.5 87.5 50 50 37.5 75 50 62.5 62.5 65.73 166 Lampiran 18 Analisis Persentase Aspek KPS Posttest Kelompok Eksperimen II Aspek/No.Soal Observasi Nama A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S 1 2 1 1 2 2 2 2 2 1 1 1 1 2 1 1 2 2 2 2 % 13 2 1 1 2 0 1 1 1 2 1 1 0 2 1 1 1 1 1 1 Membuat Hipotesis 2 100 50 50 100 50 75 75 75 75 50 50 25 100 50 50 75 75 75 75 1 1 1 4 3 4 3 3 4 1 4 4 4 4 3 3 1 1 4 % 12 3 1 1 4 4 3 4 2 4 1 1 1 4 4 2 4 1 4 4 Merencanakan Percobaan 3 50 25 25 100 87.5 87.5 87.5 62.5 100 25 62.5 62.5 100 100 62.5 87.5 25 62.5 100 4 4 4 4 3 4 3 4 5 5 4 5 4 5 3 3 4 4 5 8 3 5 4 4 3 2 3 2 3 4 4 3 4 4 3 3 2 4 4 % 15 2 3 1 3 3 2 3 2 3 3 2 2 3 3 2 1 2 3 3 69.23 92.31 69.23 84.62 69.23 61.54 69.23 61.54 84.62 92.31 76.92 76.92 84.62 92.31 61.54 53.85 61.54 84.62 92.31 Menggunakan Alat dan Bahan 4 11 0 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 % Interpretasi 5 33.33 100 100 66.67 66.67 100 100 100 100 100 33.33 66.67 100 100 100 100 100 66.67 100 1 1 2 2 3 2 3 3 1 1 1 1 1 1 3 1 2 1 1 9 2 2 1 1 3 2 3 3 0 2 1 1 1 1 3 1 1 1 1 % 16 3 1 2 1 3 2 3 3 1 3 1 3 1 1 3 2 1 1 1 Penerapan Konsep 6 66.67 44.44 55.56 44.44 100 66.67 100 100 22.22 66.67 33.33 55.56 33.33 33.33 100 44.44 44.44 33.33 33.33 1 2 1 2 2 3 2 2 2 1 2 1 2 2 1 2 2 2 2 % 14 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 50 66.67 50 66.67 66.67 83.33 66.67 83.33 66.67 50 66.67 50 83.33 66.67 50 66.67 66.67 66.67 66.67 Komunikasi 7 10 4 4 3 3 3 4 3 2 4 3 3 1 4 4 3 3 2 3 4 3 4 4 3 2 4 3 1 3 1 1 1 3 3 3 3 0 3 3 % 87.5 100 87.5 75 62.5 100 75 37.5 87.5 50 50 25 87.5 87.5 75 75 25 75 87.5 167 T U V W X Y Z AA BB CC DD EE 2 1 1 1 2 2 1 2 2 2 1 1 Rerata : 2 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 100 50 50 50 75 75 50 75 100 100 50 50 67.74 3 4 1 1 4 4 4 3 2 3 1 2 3 4 4 1 4 4 4 3 1 4 1 2 75 100 62.5 25 100 100 100 75 37.5 87.5 25 50 69.35 3 3 4 5 5 5 4 4 3 4 4 3 3 1 4 4 4 4 3 3 3 5 4 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 2 1 3 69.23 46.15 76.92 92.31 92.31 92.31 76.92 69.23 61.54 84.62 69.23 69.23 75.43 1 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 33.33 66.67 100 66.67 66.67 100 100 100 100 66.67 100 33.33 82.8 3 1 2 1 1 1 0 3 3 2 1 3 3 1 1 1 1 1 1 3 3 2 1 3 3 3 1 1 1 1 1 3 3 1 3 3 100 55.56 44.44 33.33 33.33 33.33 22.22 100 100 55.56 55.56 100 58.42 2 3 3 1 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 0 1 2 2 2 83.33 83.33 83.33 50 66.67 66.67 83.33 33.33 66.67 66.67 66.67 66.67 66.13 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 1 4 4 3 4 3 3 3 3 3 2 4 3 2 87.5 87.5 100 87.5 87.5 87.5 75 75 62.5 87.5 50 75 74.6 Lampiran 19 Analisis N-gain 1. KPS Kelompok Eksperimen I KPS Pretest 59.68 Observasi 30.24 Berhipotesis 46.9 Merencanakan Percobaan 41.94 Menggunakan Alat dan Bahan 30.82 Interpretasi Data 36.02 Menerapkan Konsep 31.05 Berkomunikasi 2. KPS Kelompok Eksperimen II KPS Pretest 53.23 Observasi 27.82 Berhipotesis 45.16 Merencanakan Percobaan 46.24 Menggunakan Alat dan Bahan 34.77 Interpretasi Data 42.47 Menerapkan Konsep 46.36 Berkomunikasi 168 Postest 84.68 84.68 85.11 64.52 64.16 86.56 65.73 Rata2 N-gain 0.62 0.78 0.72 0.39 0.48 0.79 0.50 0.61 Kategori sedang tinggi tinggi sedang sedang tinggi sedang sedang Postest 67.74 69.35 75.43 82.8 58.42 66.13 74.6 Rata2 N-gain 0.31 0.58 0.55 0.68 0.36 0.41 0.53 0.49 Kategori sedang sedang sedang sedang sedang sedang sedang sedang Lampiran 20 Rubrik LKS Inkuiri Terstruktur A. Praktikum Sachs Tahapan Membuat hipotesis Jawaban Tumbuhan tidak menghasilkan amilum jika tidak ada cahaya Merancang percobaan 1. Amilum 2. Cahaya 3. Daun/klorofil Mengumpulkan dan menganalisis Perlakuan Daun A Daun B Keadaan Hijau, Hijau, mula-mula segar segar Direbus Hijau, Hijau, dalam air layu layu Direndam Hijau Hijau alkohol pucat, pucat, panas layu layu Ditetesi Ada Tidak ada larutan bercak bercak iodium biru biru 1. Agar daun tidak terkena cahaya 2. Untuk menghilangkan klorofil 3. Untuk mengetahui ada atau tidak adanya amilum pada daun 4. Faktor cahaya. Cahaya merupakan faktor yang mempengaruhi proses fotosintesis, karena cahaya 169 Kriteria Skor 4 Jawaban benar, hipotesisnya menyebutkan 2 variabel dengan benar, dan hubungan kedua variabel tersebut benar 3 Jawaban benar, hipotesisnya menyebutkan 2 variabel dengan benar, tetapi hubungan kedua variabel tersebut salah 2 Jawaban benar tetapi hipotesisnya hanya menyebutkan 1 varibel yang benar Jawaban benar tetapi 1 hipotesisnya salah atau variabel yang disebutkan salah 0 Jawaban salah atau tidak menjawab 3 3 jawaban benar 2 2 jawaban benar 1 1 jawaban benar 0 Jawaban salah atau tidak menjawab 4 4 kolom tabel terisi benar 3 3 kolom tabel terisi benar 2 2 kolom tabel terisi benar 1 1 kolom tabel terisi benar 0 Jawaban salah atau tidak menjawab 5 jawaban benar 4 jawaban benar 3 jawaban benar 2 jawaban benar 1 jawaban benar Jawaban salah atau tidak menjawab 5 4 3 2 1 0 170 Membuat kesimpulan Skor total berfungsi untuk mengaktifkan klorofil, dan di dalam klorofil inilah terjadi penggabungan air dan karbon dioksida yang mengahasilkan amilum 5. Iya terdapat hubungan antara transfer energi dengan proses fotosintesis. Fotosintesis merupakan transfer energy dari matahari ke tumbuhan, lalu tumbuhan dikonsumsi oleh hewan atau manusia merupakan transfer energy dari tumbuhan ke hewan atau manusia. Dapat disimpulkan bahwa proses fotosintesis merupakan pelopor adanya transfer energi dalam suatu ekosistem Tumbuhan yang mendapat cahaya akan menghasilkan amilum, sedangkan tumbuhan yang tidak mendapat cahaya tidak dapat menghasilkan amilum. Hal ini dikarenakan fungsi cahaya untuk mengaktifkan klorofil dan di dalam klorofil inilah terjadi penggabungan air dengan karbon dioksida dan membentuk amilum. Jadi, untuk menghasilkan amilum dalam proses fotosintesis, tumbuhan memerlukan cahaya. Menjelaskan hasil data dengan benar dan dihubungkan dengan hipotesis yang benar Menjelaskan hasil data dengan benar dan dihubungkan dengan hipotesis, tetapi hipotesisnya kurang tepat Menjelaskan hasil data dengan benar dan dihubungkan dengan hipotesis, tetapi hipotesisnya salah atau tanpa hipotesis Jawaban salah atau tidak menjawab 3 2 1 0 19 171 B. Praktikum Ingenhouzs Tahapan Membuat hipotesis Jawaban Suhu dan karbon dioksida berpengaruh terhadap laju fotosintesis Merancang percobaan Mengumpulkan dan menganalisis 1. Gelembung gas atau oksigen 2. Suhu dan karbon dioksida 3. Tanaman air,cahaya Perlakuan Jumlah gelembung pada menit ke10 20 30 0 2 4 2 4 5 Jumlah rata-rata gelembung 2 3,6 Air Air+soda kue Air panas 0 2 3 1,6 Air 1 3 3 2,3 panas+soda kue 1. Untuk membedakan suhu. Es batu untuk menciptakan suhu rendah, sedangkan air panas untuk menciptakan suhu tinggi 2. Untuk meningkatkan kadar karbon dioksida pada air 3. Air + soda kue 4. Air panas Kriteria Skor 4 Jawaban benar, hipotesisnya menyebutkan 2 variabel dengan benar, dan hubungan kedua variabel tersebut benar 3 Jawaban benar, hipotesisnya menyebutkan 2 variabel dengan benar, tetapi hubungan kedua variabel tersebut salah 2 Jawaban benar tetapi hipotesisnya hanya menyebutkan 1 varibel yang benar Jawaban benar tetapi 1 hipotesisnya salah atau variabel yang disebutkan salah 0 Jawaban salah atau tidak menjawab 3 3 jawaban benar 2 2 jawaban benar 1 1 jawaban benar 0 Jawaban salah atau tidak menjawab 4 4 kolom tabel terisi benar 3 3 kolom tabel terisi benar 2 2 kolom tabel terisi benar 1 1 kolom tabel terisi benar 0 Jawaban salah atau tidak menjawab 5 jawaban benar 4 jawaban benar 3 jawaban benar 2 jawaban benar 1 jawaban benar Jawaban salah atau tidak menjawab 5 4 3 2 1 0 172 4 Air 3 2 1 0 Membuat kesimpulan Skor total Air + soda kue Air panas Air panas+ soda kue 5. Suhu dan karbon dioksida berpengaruh terhadap laju fotosintesis. Semakin tinggi suhu di lingkungan tumbuhan maka semakin cepat laju fotosintesisnya, dan semakin tinggi kandungan karbon dioksida di lingkungan tumbuhan maka semakin cepat laju fotosintesisnya. Menjelaskan hasil data dengan benar dan dihubungkan dengan hipotesis yang benar Menjelaskan hasil data dengan benar dan dihubungkan dengan hipotesis, tetapi hipotesisnya kurang tepat Menjelaskan hasil data dengan benar dan dihubungkan dengan hipotesis, tetapi hipotesisnya salah atau tanpa hipotesis Jawaban salah atau tidak menjawab 3 2 1 0 19 173 Rubrik LKS Inkuiri Terbimbing C. Praktikum Sachs Tahapan Membuat hipotesis Merancang percobaan Melakukan percobaan untuk memperoleh informasi Jawaban Tumbuhan tidak menghasilkan amilum jika tidak ada cahaya Kriteria Skor 4 Jawaban benar, hipotesisnya menyebutkan 2 variabel dengan benar, dan hubungan kedua variabel tersebut benar 3 Jawaban benar, hipotesisnya menyebutkan 2 variabel dengan benar, tetapi hubungan kedua variabel tersebut salah 2 Jawaban benar tetapi hipotesisnya hanya menyebutkan 1 varibel yang benar Jawaban benar tetapi 1 hipotesisnya salah atau variabel yang disebutkan salah 0 Jawaban salah atau tidak menjawab 4. Amilum 3 3 jawaban benar 5. Cahaya 2 2 jawaban benar 6. Daun/klorofil 1 1 jawaban benar 0 Jawaban salah atau tidak menjawab Alat : 5 5 jawaban benar 1. Kertas alumunium 4 4 jawaban benar 2. Kaleng 3 3 jawaban benar 3. Tutup toples bening 2 2 jawaban benar 4. Pinset 1 1 jawaban benar 5. Lilin 0 Jawaban salah atau tidak menjawab Bahan : 4 4 jawaban benar 1. Daun 3 3 jawaban benar 2. Air 2 2 jawaban benar 3. Alkohol 1 1 jawaban benar 4. Larutan iodium 0 Jawaban salah atau tidak menjawab 1. Siapkan dua helai daun, salah satu 5 jawaban benar 5 daun ditutupi dengan kertas 4 jawaban benar 4 alumunium 3 3 jawaban benar 2. Rebus kedua daun ke dalam air 2 jawaban benar 2 mendidih 1 174 3. Rebus kedua daun ke dalam 1 jawaban benar alkohol panas Jawaban salah atau tidak 4. Tetesi kedua daun dengan menjawab betadine 5. Amati perubahan warna pada kedua daun Mengumpulkan 4 kolom tabel terisi benar Perlakuan Daun A Daun B dan 3 kolom tabel terisi benar Keadaan Hijau, Hijau, menganalisis 2 kolom tabel terisi benar mula-mula segar segar 1 kolom tabel terisi benar Direbus Hijau, Hijau, Jawaban salah atau tidak dalam air layu layu menjawab Direndam Hijau Hijau alkohol pucat, pucat, panas layu layu Ditetesi Ada Tidak ada larutan bercak bercak iodium biru biru Membuat Tumbuhan yang mendapat cahaya Menjelaskan hasil data dengan kesimpulan akan menghasilkan amilum, benar dan dihubungkan dengan sedangkan tumbuhan yang tidak hipotesis yang benar mendapat cahaya tidak dapat Menjelaskan hasil data dengan menghasilkan amilum. Hal ini benar dan dihubungkan dengan dikarenakan fungsi cahaya untuk hipotesis, tetapi hipotesisnya mengaktifkan klorofil dan di dalam kurang tepat klorofil inilah terjadi penggabungan Menjelaskan hasil data dengan air dengan karbon dioksida dan benar dan dihubungkan dengan membentuk amilum. Jadi, untuk hipotesis, tetapi hipotesisnya menghasilkan amilum dalam proses salah atau tanpa hipotesis fotosintesis, tumbuhan memerlukan Jawaban salah atau tidak cahaya. menjawab Skor total 0 4 3 2 1 0 3 2 1 0 28 175 D. Praktikum Ingenhouzs Tahapan Membuat hipotesis Jawaban Suhu dan karbon dioksida berpengaruh terhadap laju fotosintesis Merancang percobaan Melakukan percobaan untuk memperoleh informasi Mengumpulkan dan 4. Gelembung gas atau oksigen 5. Suhu dan karbon dioksida 6. Tanaman air,cahaya Alat : 1. Gelas 2. Corong Bahan : 1. Hydrilla verticillat 2. Air 3. Air panas 4. Soda kue 1. Siapkan 4 gelas dengan berisi air, air+soda kue, air panas, dan air panas+soda kue 2. Taruh Hydrilla verticillat ke dalam gelas 3. Tutup dengan corong 4. Taruh di tempat yang terkena cahaya matahari langsung 5. Amati gelembung yang dikeluarkan oleh Hydrilla verticillat Jumlah Jumlah Perlakuan gelembung rata-rata Kriteria Skor 4 Jawaban benar, hipotesisnya menyebutkan 2 variabel dengan benar, dan hubungan kedua variabel tersebut benar 3 Jawaban benar, hipotesisnya menyebutkan 2 variabel dengan benar, tetapi hubungan kedua variabel tersebut salah 2 Jawaban benar tetapi hipotesisnya hanya menyebutkan 1 varibel yang benar Jawaban benar tetapi 1 hipotesisnya salah atau variabel yang disebutkan salah 0 Jawaban salah atau tidak menjawab 3 3 jawaban benar 2 2 jawaban benar 1 1 jawaban benar 0 Jawaban salah atau tidak menjawab 2 2 jawaban benar 1 1 jawaban benar 0 Jawaban salah atau tidak menjawab 4 4 jawaban benar 3 3 jawaban benar 2 2 jawaban benar 1 1 jawaban benar 0 Jawaban salah atau tidak menjawab 5 5 jawaban benar 4 4 jawaban benar 3 3 jawaban benar 2 2 jawaban benar 1 1 jawaban benar 0 Jawaban benar atau tidak menjawab 4 kolom tabel terisi benar 3 kolom tabel terisi benar 4 3 176 menganalisis Membuat kesimpulan Skor total pada menit ke10 20 30 0 2 4 2 4 5 gelembung 2 3,6 Air Air+soda kue Air panas 0 2 3 1,6 Air 1 3 3 2,3 panas+soda kue Suhu dan karbon dioksida berpengaruh terhadap laju fotosintesis. Semakin tinggi suhu di lingkungan tumbuhan maka semakin cepat laju fotosintesisnya, dan semakin tinggi kandungan karbon dioksida di lingkungan tumbuhan maka semakin cepat laju fotosintesisnya. 2 kolom tabel terisi benar 1 kolom tabel terisi benar Jawaban salah atau tidak menjawab Menjelaskan hasil data dengan benar dan dihubungkan dengan hipotesis yang benar Menjelaskan hasil data dengan benar dan dihubungkan dengan hipotesis, tetapi hipotesisnya kurang tepat Menjelaskan hasil data dengan benar dan dihubungkan dengan hipotesis, tetapi hipotesisnya salah atau tanpa hipotesis Jawaban salah atau tidak menjawab 2 1 0 3 2 1 0 25 177 Lampiran 21 Penilaian Lembar Kerja Siswa (LKS) Kelompok Eksperimen I Tahapan Kel.1 Membuat hipotesis 4 Merancang percobaan 3 Mengumpulkan dan menganalisis 8 Membuat kesimpulan 2 Nilai 89.5 Praktikum Sachs Praktikum Ingenhousz Rerata Rerata Kel.2 Kel.3 Kel.4 Kel.5 Kel.6 Kel.1 Kel.2 Kel.3 Kel.4 Kel.5 Kel.6 100 4 4 4 4 4 100 4 4 4 4 4 4 100 3 3 3 3 3 100 3 3 3 3 3 3 72 9 9 9 9 9 98 9 6 6 6 6 6 94 2 2 2 3 2 72 2 3 3 3 3 3 94.7 94.7 94.7 100.0 94.7 94.7 84.2 84.2 84.2 84.2 84.2 Kelompok Eksperimen II Tahapan Kel.1 Membuat hipotesis 4 Merancang percobaan 9 Melakukan percobaan 4 Mengumpulkan dan menganalisis 4 Membuat kesimpulan 2 Nilai 82.1 Praktikum Sachs Praktikum Ingenhousz Rerata Rerata Kel.2 Kel.3 Kel.4 Kel.5 Kel.6 Kel.1 Kel.2 Kel.3 Kel.4 Kel.5 Kel.6 100 4 4 1 4 4 88 4 4 4 4 4 4 93 9 8 9 11 12 81 8 8 9 7 9 9 100 4 4 4 4 5 83 5 5 5 5 5 5 83 4 4 4 3 4 96 4 4 2 2 4 4 72 2 2 2 2 3 72 2 2 2 2 2 3 82.1 78.6 71.4 85.7 100.0 92.0 92.0 88.0 80.0 96.0 100.0 Lampiran 22 Hasil Observasi Kelompok Eksperimen I Aspek KPS Observasi Membuat hipotesis Merencanakan percobaan Menggunakan alat dan bahan Interpretasi Penerapan konsep Komunikasi Jumlah Nilai Aspek KPS Observasi Membuat hipotesis Merencanakan percobaan Menggunakan alat dan bahan Interpretasi Penerapan konsep Komunikasi Jumlah Nilai Kel.1 Kel.2 2 2 2 2 1 2 3 4 1 1 0 1 1 1 10 13 58.82 76.47 Pertemuan I Jumlah Nilai Kel.3 Kel.4 Kel.5 Kel.6 4 2 3 2 15 62.5 2 2 2 1 11 91.67 1 2 2 1 9 75 4 2 3 4 20 66.67 1 1 1 1 6 100 1 1 1 0 4 66.67 2 2 2 2 10 83.33 15 12 14 11 77.98 88.24 70.59 82.35 64.71 Kel.1 Kel.2 2 1 2 2 2 2 3 4 1 1 1 1 3 3 14 14 87.5 87.5 Pertemuan II Jumlah Nilai Kel.3 Kel.4 Kel.5 Kel.6 2 1 1 2 9 75 2 2 2 2 12 100 2 1 2 2 11 91.67 4 5 5 4 25 83.33 1 1 1 1 6 100 1 1 1 1 6 100 3 2 2 3 16 88.89 15 13 14 15 91.27 93.75 81.25 87.5 93.75 178 179 Kelompok Eksperimen II Aspek KPS Observasi Membuat hipotesis Merencanakan percobaan Menggunakan alat dan bahan Interpretasi Penerapan konsep Komunikasi Jumlah Nilai Aspek KPS Observasi Membuat hipotesis Merencanakan percobaan Menggunakan alat dan bahan Interpretasi Penerapan konsep Komunikasi Jumlah Nilai Kel.1 Kel.2 4 4 2 1 1 1 Pertemuan I Jumlah Nilai Kel.3 Kel.4 Kel.5 Kel.6 4 4 4 3 23 95.83 1 1 2 2 9 75 1 1 2 2 8 66.67 3 2 2 4 3 4 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 2 1 2 2 12 10 11 13 15 15 70.59 58.82 64.71 76.47 88.24 88.24 Kel.1 Kel.2 2 2 2 2 2 2 4 1 0 3 14 87.5 18 6 3 9 75 100 50 75 76.79 Pertemuan II Jumlah Nilai Kel.3 Kel.4 Kel.5 Kel.6 2 1 2 2 11 91.67 2 2 2 2 12 100 2 2 2 2 12 100 5 5 1 1 0 1 2 2 14 15 87.5 93.75 5 4 1 1 1 1 2 3 14 15 87.5 93.75 5 1 1 3 16 100 28 93.33 6 100 4 66.67 15 83.33 90.71 Lampiran 23 UJI NORMALITAS 1. Data Pretest Kelompok Eksperimen I No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 Xi 22 22 22 24 24 25 29 31 31 31 35 35 35 37 37 37 37 41 41 41 43 47 47 47 49 49 53 53 53 53 57 Xi-mean -17.02 -17.02 -17.02 -15.02 -15.02 -14.02 -10.02 -8.02 -8.02 -8.02 -4.02 -4.02 -4.02 -2.02 -2.02 -2.02 -2.02 1.98 1.98 1.98 3.98 7.98 7.98 7.98 9.98 9.98 13.98 13.98 13.98 13.98 17.98 Zi -1.60 -1.60 -1.60 -1.41 -1.41 -1.32 -0.94 -0.75 -0.75 -0.75 -0.38 -0.38 -0.38 -0.19 -0.19 -0.19 -0.19 0.19 0.19 0.19 0.37 0.75 0.75 0.75 0.94 0.94 1.31 1.31 1.31 1.31 1.69 Luas Zi 0.4452 0.4452 0.4452 0.4207 0.4207 0.4066 0.3264 0.2734 0.2734 0.2734 0.148 0.148 0.148 0.0754 0.0754 0.0754 0.0754 0.0754 0.0754 0.0754 0.1443 0.2734 0.2734 0.2734 0.3264 0.3264 0.4049 0.4049 0.4049 0.4049 0.4545 180 Fzi 0.0548 0.0548 0.0548 0.0793 0.0793 0.0934 0.1736 0.2266 0.2266 0.2266 0.352 0.352 0.352 0.4246 0.4246 0.4246 0.4246 0.5754 0.5754 0.5754 0.6443 0.7734 0.7734 0.7734 0.8264 0.8264 0.9049 0.9049 0.9049 0.9049 0.9545 Fsi 0.0323 0.0645 0.0968 0.1290 0.1613 0.1935 0.2258 0.2581 0.2903 0.3226 0.3548 0.3871 0.4194 0.4516 0.4839 0.5161 0.5484 0.5806 0.6129 0.6452 0.6774 0.7097 0.7419 0.7742 0.8065 0.8387 0.8710 0.9032 0.9355 0.9677 1.0000 [Fzi-Fsi] 0.0225 0.0097 0.0420 0.0497 0.0820 0.1001 0.0522 0.0315 0.0637 0.0960 0.0028 0.0351 0.0674 0.0270 0.0593 0.0915 0.1238 0.0052 0.0375 0.0698 0.0331 0.0637 0.0315 0.0008 0.0199 0.0123 0.0339 0.0017 0.0306 0.0628 0.0455 181 L hitung : 0.1238 L tabel : 0.886/5.5678 = 0.1591 L hitung < L tabel = 0.1238 < 0.1591 Sehingga data pretest eksperimen I berdistribusi normal 2. Data Pretest Kelompok Eksperimen II No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 Xi 27 27 27 29 31 31 35 35 37 39 39 39 39 41 41 41 43 43 43 43 45 45 45 45 45 49 49 53 55 55 55 Xi-mean -13.77 -13.77 -13.77 -11.77 -9.77 -9.77 -5.77 -5.77 -3.77 -1.77 -1.77 -1.77 -1.77 0.23 0.23 0.23 2.23 2.23 2.23 2.23 4.23 4.23 4.23 4.23 4.23 8.23 8.23 12.23 14.23 14.23 14.23 Zi -1.72 -1.72 -1.72 -1.47 -1.22 -1.22 -0.72 -0.72 -0.47 -0.22 -0.22 -0.22 -0.22 0.03 0.03 0.03 0.28 0.28 0.28 0.28 0.53 0.53 0.53 0.53 0.53 1.03 1.03 1.53 1.78 1.78 1.78 Luas Zi 0.4573 0.4573 0.4573 0.4292 0.3888 0.3888 0.2642 0.2642 0.1808 0.0871 0.0871 0.0871 0.0871 0.012 0.012 0.012 0.1103 0.1103 0.1103 0.1103 0.2019 0.2019 0.2019 0.2019 0.2019 0.3485 0.3485 0.437 0.4625 0.4625 0.4625 Fzi 0.0427 0.0427 0.0427 0.0708 0.1112 0.1112 0.2358 0.2358 0.3192 0.4129 0.4129 0.4129 0.4129 0.512 0.512 0.512 0.6103 0.6103 0.6103 0.6103 0.7019 0.7019 0.7019 0.7019 0.7019 0.8485 0.8485 0.937 0.9625 0.9625 0.9625 Fsi 0.0323 0.0645 0.0968 0.1290 0.1613 0.1935 0.2258 0.2581 0.2903 0.3226 0.3548 0.3871 0.4194 0.4516 0.4839 0.5161 0.5484 0.5806 0.6129 0.6452 0.6774 0.7097 0.7419 0.7742 0.8065 0.8387 0.8710 0.9032 0.9355 0.9677 1.0000 [Fzi-Fsi] 0.0104 0.0218 0.0541 0.0582 0.0501 0.0823 0.0100 0.0223 0.0289 0.0903 0.0581 0.0258 0.0065 0.0604 0.0281 0.0041 0.0619 0.0297 0.0026 0.0349 0.0245 0.0078 0.0400 0.0723 0.1046 0.0098 0.0225 0.0338 0.0270 0.0052 0.0375 182 L hitung : 0.1046 L tabel : 0.886/5.5678 = 0.1591 L hitung < L tabel = 0.1046 < 0.1591 Sehingga data pretest eksperimen II berdistribusi normal 3. Data Posttest Kelompok Eksperimen I No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 Xi 55 55 65 67 67 67 67 69 71 71 73 73 75 76 80 80 80 82 82 82 84 84 84 86 86 88 88 88 90 90 90 Xi-mean -22.44 -22.44 -12.44 -10.44 -10.44 -10.44 -10.44 -8.44 -6.44 -6.44 -4.44 -4.44 -2.44 -1.44 2.56 2.56 2.56 4.56 4.56 4.56 6.56 6.56 6.56 8.56 8.56 10.56 10.56 10.56 12.56 12.56 12.56 Zi -2.21 -2.21 -1.22 -1.03 -1.03 -1.03 -1.03 -0.83 -0.63 -0.63 -0.44 -0.44 -0.24 -0.14 0.25 0.25 0.25 0.45 0.45 0.45 0.65 0.65 0.65 0.84 0.84 1.04 1.04 1.04 1.24 1.24 1.24 Luas Zi 0.4864 0.4864 0.3888 0.3485 0.3485 0.3485 0.3485 0.2967 0.2357 0.2357 0.17 0.17 0.0948 0.0557 0.0987 0.0987 0.0987 0.1736 0.1736 0.1736 0.2422 0.2422 0.2422 0.2996 0.2996 0.3508 0.3508 0.3508 0.3925 0.3925 0.3925 Fzi 0.0136 0.0136 0.1112 0.1515 0.1515 0.1515 0.1515 0.2033 0.2643 0.2643 0.33 0.33 0.4052 0.4443 0.5987 0.5987 0.5987 0.6736 0.6736 0.6736 0.7422 0.7422 0.7422 0.7996 0.7996 0.8508 0.8508 0.8508 0.8925 0.8925 0.8925 Fsi 0.0323 0.0645 0.0968 0.1290 0.1613 0.1935 0.2258 0.2581 0.2903 0.3226 0.3548 0.3871 0.4194 0.4516 0.4839 0.5161 0.5484 0.5806 0.6129 0.6452 0.6774 0.7097 0.7419 0.7742 0.8065 0.8387 0.8710 0.9032 0.9355 0.9677 1.0000 [Fzi-Fsi] 0.0187 0.0509 0.0144 0.0225 0.0098 0.0420 0.0743 0.0548 0.0260 0.0583 0.0248 0.0571 0.0142 0.0073 0.1148 0.0826 0.0503 0.0930 0.0607 0.0284 0.0648 0.0325 0.0003 0.0254 0.0069 0.0121 0.0202 0.0524 0.0430 0.0752 0.1075 183 L hitung : 0.1148 L tabel : 0.886/5.5678 = 0.1591 L hitung < L tabel = 0.1148 < 0.1591 Sehingga data posttest eksperimen I berdistribusi normal 4. Data Posttest Kelompok Eksperimen II No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 Xi 51 55 57 57 61 61 63 67 67 67 69 69 69 71 71 71 71 73 75 75 75 76 76 76 78 78 78 78 80 80 80 Xi-mean -19.42 -15.42 -13.42 -13.42 -9.42 -9.42 -7.42 -3.42 -3.42 -3.42 -1.42 -1.42 -1.42 0.58 0.58 0.58 0.58 2.58 4.58 4.58 4.58 5.58 5.58 5.58 7.58 7.58 7.58 7.58 9.58 9.58 9.58 Zi -2.38 -1.89 -1.64 -1.64 -1.15 -1.15 -0.91 -0.42 -0.42 -0.42 -0.17 -0.17 -0.17 0.07 0.07 0.07 0.07 0.32 0.56 0.56 0.56 0.68 0.68 0.68 0.93 0.93 0.93 0.93 1.17 1.17 1.17 Luas Zi 0.4913 0.4706 0.4495 0.4495 0.3749 0.3749 0.3186 0.1628 0.1628 0.1628 0.0675 0.0675 0.0675 0.0279 0.0279 0.0279 0.0279 0.1255 0.2123 0.2123 0.2123 0.2518 0.2518 0.2518 0.3238 0.3238 0.3238 0.3238 0.379 0.379 0.379 Fzi 0.0087 0.0294 0.0505 0.0505 0.1251 0.1251 0.1814 0.3372 0.3372 0.3372 0.4325 0.4325 0.4325 0.5279 0.5279 0.5279 0.5279 0.6255 0.7123 0.7123 0.7123 0.7518 0.7518 0.7518 0.8238 0.8238 0.8238 0.8238 0.879 0.879 0.879 Fsi 0.0323 0.0645 0.0968 0.1290 0.1613 0.1935 0.2258 0.2581 0.2903 0.3226 0.3548 0.3871 0.4194 0.4516 0.4839 0.5161 0.5484 0.5806 0.6129 0.6452 0.6774 0.7097 0.7419 0.7742 0.8065 0.8387 0.8710 0.9032 0.9355 0.9677 1.0000 [Fzi-Fsi] 0.0236 0.0351 0.0463 0.0785 0.0362 0.0684 0.0444 0.0791 0.0469 0.0146 0.0777 0.0454 0.0131 0.0763 0.0440 0.0118 0.0205 0.0449 0.0994 0.0671 0.0349 0.0421 0.0099 0.0224 0.0173 0.0149 0.0472 0.0794 0.0565 0.0887 0.1210 184 L hitung : 0.1210 L tabel : 0.886/5.5678 = 0.1591 L hitung < L tabel = 0.1210 < 0.1591 Sehingga data pretest eksperimen II berdistribusi normal Lampiran 24 Uji Homogenitas Data Pretest Kelas Eksperimen I Dan Kelas Eksperimen II Kelas Eksperimen I Kelas Eksperimen II N 31 31 x 39,02 40,77 SD 10,65 7,99 Varians 113,49 63,68 2 1. F hitung = S1 2 S2 = varians terbesar varians terkecil = varians terbesar varians terkecil = 113,49 63,68 = 1,78 2. Menentukkan Ftabel dari db (derajat bebas). db pembilang = n-1 = 31-1 = 30 db penyebut = n-1 = 31-1 = 30 Ftabel adalah 1,84 Fhitung < Ftabel (1,78 < 1,84), sehingga dapat disimpulkan bahwa data pretest kedua kelas memiliki varians yang homogen. 185 186 Uji Homogenitas Data Postest Kelompok Eksperimen I Dan Kelompok Eksperimen II Kelas Eksperimen I Kelas Eksperimen II N 31 31 x 77,44 60,42 SD 10,17 8,16 Varians 103,49 66,63 2 3. F hitung = S1 2 S2 = varians terbesar varians terkecil = varians terbesar varians terkecil = 103,49 66,63 = 1,55 4. Menentukkan Ftabel dari db (derajat bebas). db pembilang = n-1 = 31-1 = 30 db penyebut = n-1 = 31-1 = 30 Ftabel adalah 1,84 Fhitung < Ftabel (1,55 < 1,84), sehingga dapat disimpulkan bahwa data postest kedua kelas memiliki varians yang homogen. Lampiran 25 Uji Hipotesis Rumus uji t X1 - X 2 t= dsg 1 1 n1 n 2 , dimana dsg = (n 1 - 1)V1 (n 2 - 1)V2 n1 n 2 - 2 Keterangan: X1 : Rata-rata data kelompok 1 X2 : Rata-rata data kelompok 2 dsg : Nilai standar deviasi gabungan kelompok 1 dan 2 n1 : Banyaknya data kelompok 1 n2 : Banyaknya data kelompok 2 Data Pretest 1. Menentukkan thitung dsg = (n 1 - 1)V1 (n 2 - 1)V2 n1 n 2 - 2 = (31 - 1)113,49 (31 - 1)63,68 31 3 1 - 2 = (30)113,49 (30)63,68 60 = 3404 ,7 1910 ,4 60 = 5315 ,1 63 = 88 ,585 = 9,412 187 188 X1 - X 2 t = dsg = 1 1 n1 n 2 40,77 - 39,02 9,412 = 1 1 31 31 1,75 9,412 2 31 1,75 = 9,412 0,0645 1,75 = 9,412 (0,25) = 1,75 2,353 = 0,74 2. Menentukkan ttabel dk = n1 + n2 – 2 = 31 + 31 – 2 = 60 ttabel pada taraf signifikan α = 0.05 adalah 2,00. thitung < ttabel (0,74 < 2,00), sehingga Ho diterima. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan pengetahuan awal siswa sebelum menggunakan model inkuiri terstruktur dengan model inkuiri terbimbing dalam pembelajaran konsep fotosintesis pada kelas eksperimen I dan kelas ekperimen II. 189 Data Posttest 1. Menentukkan thitung (n 1 - 1)V1 (n 2 - 1)V2 n1 n 2 - 2 dsg = = (31 - 1)103,49 (31 - 1)66,63 31 31 - 2 = (30)103,49 (30)66,63 60 = 3104 ,7 1998 ,9 60 = 5103 ,6 60 = 85,06 = 9,22 t = X1 - X 2 1 1 n1 n 2 dsg = = 77,44 - 70,42 1 1 9,22 31 31 7,02 9,22 = = = 2 31 7,02, 9,22 0,0645 7,02 9,22 (0,25) 7,02 2,305 = 3,046 190 2. Menentukkan ttabel dk = n1 + n2 – 2 = 31 + 31 – 2 = 60 ttabel pada taraf signifikan α = 0.05 adalah 2,00. thitung > ttabel (3,046 > 2,00), sehingga Ho ditolak. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan KPS antara siswa yang menggunakan model inkuiri terstruktur dengan model inkuiri terbimbing pada materi fotosintesis. 191 192 193 194 195 196 Lampiran 27 198 199 200