46 PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DRILL

advertisement
ISSN 2337-6384
JP3, Volume 1, No. 1, Pebruari
2013
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DRILL DAN QUICK ON THE DRAW
UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATERI ARITMETIKA SOSIAL
Zumrotul Faizah
(Mahasiswa Jurusan Pendidikan Matematika FKIP Unisma)
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan metode
pembelajaran Drill dan Quick on The Draw untuk meningkatkan pemahaman materi
aritmetika sosial siswa kelas VII C SMP Wahid Hasyim tahun pelajaran 2012/2013.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif,
sedangkan jenis penelitiannya adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian
tindakan kelas ini akan dilakukan dalam 2 siklus, pada setiap siklus meliputi kegiatan
perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian tindakan kelas ini
adalah siswa kelas VII C SMP Wahid Hasyim Malang tahun pelajaran 2012/2013 yang
berjumlah 36 siswa. Adapun hasil analisis data pada siklus I dan siklus II yaitu: (1) hasil
tes kemampuan memahami materi siswa mengalami peningkatan sebesar 20%, yakni
69,44 % pada pelaksanaan siklus I dan 83,33% pada pelaksanaan siklus II; (2) hasil
observasi kesesuaian aktivitas guru dengan rencana pelaksanaan pembelajaran
menggunakan metode pembelajaran Drill dan Quick on The Draw mengalami
peningkatan sebesar 11,48% dari pelaksanaan siklus I 89,7% menjadi 100% pada
pelaksanaan siklus II; (3) aktivitas siswa mengalami peningkatan sebesar 42,61% dari
pelaksanaan siklus I 68,06 % menjadi 97,06% pada pelaksanan siklus II. Dari seluruh
hasil penelitian yang diperoleh telah menunjukkan bahwa hasil penelitian pada siklus II
telah memenuhi kriteria keberhasilan yang ditetapkan. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa penerapan metode pembelajaran Drill dan Quick on The Draw
dapat meningkatkan pemahaman materi aritmetika sosial siswa kelas VII C SMP Wahid
Hasyim Malang tahun pelajaran 2012/2013.
Kata Kunci: Penerapan, Drill, Quick on The Draw, Pemahaman Materi
PENDAHULUAN
Berdasarkan hasil studi pendahuluan
melalui wawancara singkat peneliti dengan
Ibu Siti Masruroh, S.Pd guru matematika
kelas VII SMP Wahid Hasyim Malang,
diperoleh informasi bahwa banyak kelas VII
yang terdapat di SMP Wahid Hasyim
sebanyak 3 kelas, yaitu kelas VIIA, VII B,
dan VII C. Penetapan kelas VII C sebagai
subyek penelitian ini didasari oleh beberapa
hal antara lain: (1) Siswa di kelas tersebut
dinilai kurang aktif dalam mengikuti pelajaran
khususnya pelajaran matematika. Ketika
berhadapan dengan soal, kebanyakan siswa
bingung maksud dan prosedur yang harus
dipilih untuk menyelesaikan soal tersebut. (2)
Siswa sering tidak memperhatikan penjelasan
guru dan selalu mencari alasan untuk bisa
keluar kelas ketika proses pembelajaran
berlangsung. (3) Siswa lemah dalam
memahami materi matematika. (4) Nilai UTS
dan nilai ulangan harian siswa kelas VII C
tahun pelajaran 2012/2013 juga tergolong
lebih rendah dibandingkan dengan kelas yang
46
ISSN 2337-6384
JP3, Volume 1, No. 1, Pebruari
2013
lain. Dimana hanya 2 dari 36 siswa yang
skornya memenuhi SKBM pada UTS
semester ganjil. Apabila hal ini dibiarkan
terus menerus, maka dikhawatirkan tingkat
pemahaman siswa pada materi matematika
semakin rendah.
Untuk mengatasi masalah di atas,
peneliti mencoba untuk memberikan suatu
cara agar proses pembelajaran yang
berlangsung di dalam kelas bisa lebih efektif
Drill.
Metode pembelajaran yang akan
diterapkan yaitu metode Drill atau metode
latihan dan Quick on The Draw. Metode Drill
merupakan suatu metode atau cara mengajar
yang membuat siswa melaksanakan kegiatankegiatan latihan, agar siswa memiliki
ketangkasan atau keterampilan yang lebih
tinggi dari apa yang telah dipelajari
(Roestiyah,
2001:125).
Kemudian
Shalahuddin
(dalam
Muradi,
2006:4)
menjelaskan bahwa Drill merupakan suatu
kegiatan dalam melakukan hal yang sama
secara berulang-ulang dan sungguh-sungguh
dengan tujuan untuk memperkuat suatu
asosiasi
atau
menyempurnakan
suatu
keterampilan supaya menjadi permanen.
Metode drill atau metode latihan
adalah suatu metode yang membuat siswa
melaksanakan kegiatan-kegiatan latihan, agar
siswa
memiliki
ketangkasan
atau
keterampilan yang lebih tinggi dari apa yang
telah dipelajari (Roestiyah, 2001:125).
Sejalan dengan pengertian di atas, Djamarah
dan Zain (2006:95) mengemukakan bahwa
metode drill atau metode latihan adalah suatu
cara mengajar yang baik untuk menanamkan
kebiasaan-kebiasaan tertentu. Juga untuk
memelihara kebiasaan-kebiasaan yang baik.
Selain itu metode ini juga dapat digunakan
untuk memperoleh suatu ketangkasan,
ketepatan, kesempatan, dan keterampilan.
Kemudian Quick on The Draw yang
dikenalkan oleh Paul Ginnis (2008:163) ini
merupakan sebuah aktivitas siswa dengan
suasana permainan yang mengarah pada kerja
kelompok dan kecepatan. Dengan suasana
permainan dalam pembelajaran maka akan
menarik dan menimbulkan efek rekreatif
dalam belajar siswa. Aktivitas belajar dengan
permainan yang dirancang dalam strategi
pembelajaran ini memungkinkan siswa dapat
belajar lebih rileks disamping menumbuhkan
tanggung jawab, kerjasama, persaingan sehat
dan keterlibatan belajar.
Dalam metode ini siswa dirancang
untuk
melakukan
aktivitas
berpikir,
kemandirian, fun, saling ketergantungan,
multi sensasi, artikulasi dan kecerdasan
emosional. Elemen yang ada dalam aktivitas
ini adalah kerja kelompok, membaca,
bergerak, berbicara, menulis, mendengarkan,
melihat dan kerja individu.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas
(classroom action research) karena penelitian
ini
bertujuan
untuk
memperbaiki,
meningkatkan praktik pembelajaran di kelas
secara berkelanjutan dan menyelesaikan
persoalan yang dihadapi seorang guru di
kelas. Jenis penelitian tindakan kelas yang
digunakan oleh peneliti adalah penelitian
tindakan kelas (PTK) bentuk partisipan yaitu
penelitian yang apabila peneliti terlibat
langsung di dalam proses penelitian sejak
awal sampai dengan hasil penelitian yang
berupa laporan (Elibra, 2007:31).
Penelitian ini dilaksanakan di SMP
Wahid Hasyim Malang pada siswa kelas VII
C semester I tahun ajaran 2012/2013 yang
berjumlah 36 siswa dan akan dilaksanakan
pada minggu ke-4 bulan Oktober 2013.
Materi yang menjadi fokus pada penelitian ini
adalah aritmetika sosial.
Adapun teknik pengumpulan data
dalam penelitian ini dilakukan dengan: (1)
observasi, observasi dalam penelitian ini
digunakan
untuk
mengamati
proses
pembelajaran siswa dan guru selama
berlangsungnya kegiatan belajar mengajar
menggunakan metode pembelajaran Drill dan
Quick on The Draw, (2) tes, Dalam penelitian
ini tes yang digunakan, yaitu: tes akhir siklus
digunakan untuk mengetahui peningkatan
pemahaman materi aritmetika sosial siswa
setelah diterapkan metode pembelajaran Drill
dan Quick on The Draw , (3) wawancara,
wawancara dilakukan pada saat studi
pendahuluan untuk mengetahui kendala47
ISSN 2337-6384
JP3, Volume 1, No. 1, Pebruari
kendala pada saat proses pembelajaran (4)
catatan lapangan, mencakup komentar dan
saran pengamat terhadap peneliti sebagai
pelaksana pembelajaran untuk perbaikan
proses pembelajaran pada siklus berikutnya.
Analisis data digunakan setelah
pemberian tindakan. Analisis data dalam
penelitian ini terdiri dari: (1) analisis data
kualitatif, yang meliputi: reduksi data (data
reduction), penyajian data (data display), dan
penarikan
kesimpulan
atau
verifikasi
(conclusion drawing/verification), dan (2)
analisis data kuantitatif, data kuantitatif yang
akan dianalisis dalam penelitian ini yaitu hasil
tes akhir siklus. Dalam hal ini peneliti
menggunakan analisis diskriptif dengan
mencari presentase dan nilai rata-ratanya.
Berdasarkan hasil tes akhir pada
pelaksanaan siklus I menunjukkan ada 25
siswa yang tuntas belajar, dengan persentase
69,44% Hal ini sangat jauh dari yang
ditargetkan peneliti yaitu ≥75% siswa
mencapai skor tes ≥ 70 (skala 1-100). Dapat
disimpulkan bahwa masih ada siswa yang
belum tuntas dalam belajar, sehingga harus
diadakan siklus II. Dari hasil observasi
terhadap guru pada siklus II pertemuan
pertama dan kedua adalah 100%, dengan taraf
keberhasilan tindakan sangat baik. Maka dari
hasil observasi terhadap guru pada pertemuan
pertama dan kedua adalah 92,89%, dengan
taraf keberhasilan tindakan sangat baik.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada tabel di atas bisa dilihat, bahwa
hasil observasi proses pembelajaran terhadap
aktivitas guru pada siklus I pertemuan
pertama yaitu 85,29% dengan taraf
keberhasilan dapat dikategorikan sangat baik.
Hasil observasi proses pembelajaran terhadap
aktivitas guru pada siklus I pertemuan kedua
yaitu 94,12%. Sehingga hasil observasi
kegiatan guru pada siklus I dari pertemuan I
dan pertemuan II adalah 89,70%, dengan taraf
keberhasilan sangat baik.
Pada tabel di atas bisa dilihat, bahwa hasil
observasi proses pembelajaran terhadap
aktivitas siswa pada siklus I pertemuan
pertama yaitu 58,34% dengan taraf
keberhasilan tindakan baik. Hasil observasi
proses pembelajaran terhadap aktivitas siswa
pada siklus I pertemuan kedua yaitu 77,78%
dengan taraf keberhasilan dapat dikategorikan
baik. Sehingga hasil observasi kegiatan siswa
pada siklus I dari pertemuan I dan pertemuan
II adalah 68,06%, dengan taraf keberhasilan
baik.
Hasil Catatan Lapangan Pada Siklus I
Dari hasil pedoman catatan lapangan
yang dilakukan oleh pengamat I dan II
menunjukkan bahwa keadaan kelas pada
pembelajaran masih ada yang perlu dibenahi
lagi walaupun sudah ada peningkatan dari
pertemuan pertama ke pertemuan kedua.
2013
Hasil Catatan Lapangan pada Siklus II
Dari hasil pedoman catatan lapangan
yang dilakukan oleh pengamat I dan II
menunjukan bahwa kegiatan pembelajaran
sudah tergolong sangat baik dan terdapat
peningkatan pembelajaran dari siklus I. Dari
hasil tes akhir pada pelaksanaan siklus II
menunjukkan 30 dari 36 siswa tuntas belajar.
Persentase siswa yang tuntas belajar adalah
83,33%. Hal ini lebih baik dari standar
ketuntasan yang telah ditetapkan peneliti yaitu
≥75% siswa mencapai skor tes ≥ 70 (skala
1-100). Sehingga dapat disimpulkan bahwa
tes akhir siklus II sudah tuntas.
Dari hasil wawancara dengan guru
bidang studi matematika diperoleh informasi
bahwa kelas VII terdiri dari 3 kelas VIIA, VII
B, VII C. Guru menyarankan peneliti untuk
mengambil kelas VII C karena siswa kelas
VII C merupakan siswa dengan kemampuan
heterogen, hasil nilai ujian tengah semester
rendah, disamping itu siswa bersifat pasif, dan
kemampuan pemahaman materi matematika
siswa juga rendah.
Berdasarkan hasil analisis data,
diperoleh
informasi
bahwa
terjadi
peningkatan kemampuan pemahaman materi
aritmetika soaial siswa sesuai indikatorindikator yang telah ditetapkan. Peningkatan
tersebut antara lain yaitu peningkatan sebesar
42,61 % dari pelaksanaan siklus I 68,06 %
menjadi 97,06% pada pelaksanan siklus II ,
dimana pada siklus I siswa yang tuntas belajar
48
ISSN 2337-6384
JP3, Volume 1, No. 1, Pebruari
hanya 25 dari 6 Siswa kemudian mengalami
peningkatan yaitu 30 siswa pada siklus II.
Dengan melihat nilai tes akhir siklus I
dan nilai tes akhir siklus II, dapat diketahui
dengan jelas bahwa pemahaman materi siswa
mengalami peningkatan.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: PT Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. 2008. Penelitian
Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Djamarah, Syaiful Bahri dan Zain, Aswan.
2006. Strategi Belajar Mengajar.
Jakarta:Rineka Cipta.
Elibra, Ika. 2007.Penerapan Pembelajaran
Partisipasif (Participatory Learning)
untuk
Meningkatkan
Pemahaman
Materi Segitiga Siswa Kelas VIIA MTs
Al Ma’arif Singosari 01 Malang Thun
Pelajaran 2006/2007. Skripsi tidak
diterbitkan.
Program
Sarjana.
UNISMA.
Fathani, Abdul Halim. 2009. Matematika
Hakikat dan Logika. Yogyakarta: ArRuzz Media.
Fathurrohman, Pupuh dan Sutikno, Sobry.
2011. Strategi Belajar Mengajar.
Bandung: PT Refika Aditama.
Ginnis, Paul. 2008. Trik dan Taktik Mengajar.
Jakarta: Indeks.
Hudojo, Herman. 2005. Pengembangan
Kurikulum
dan
Pembelajaran
Matematika. Universitas Negeri Malang
K, Roestiyah N. 1989. Strategi Belajar
Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Moleong, Lexy. 2006. Metodologi Penelitian
Kualitatif. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Partanto, Pius A. 2001. Kamus Ilmiah
Populer. Surabaya:Arkola.
Pengawas Sekolah Pendidikan Menengah.
2008. Pengolahan dan Analisis Data
Penelitian. Jakarta: Direktorat Tenaga
Kependidikan
Direktorat
jenderal
peningkatan mutu Pendidik dan tenaga
kependidikan Departemen pendidikan
nasional.
Pribadi, Benny A. 2009. Model Desain Sistem
Pembelajaran. Jakarta: Dian rakyat.
Riduwan dan Akdon. 2009. Rumus dan Data
dalam Aplikasi Statistika. Bandung:
Alfabeta.
Sagala, Saiful. 2009. Konsep dan Makna
Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan dalam penelitian ini dapat
disimpulkan bahwa penerapan metode
pembelajaran Drill dan Quick on The Draw
dapat meningkatkan pemahaman materi
aritmetika sosial siswa kelas VII C SMP
Wahid Hasyim Malang tahun pelajaran
2012/2013.
Adapun beberapa saran yang dapat
dilakemukakan sebagai berikut, (1) bagi guru
pemahaman materi siswa hendaknya sering
diasah atau dikembangkan dengan maksimal
dalam setiap pembelajaran, salah satunya
dengan menerapkan metode drill dan quick on
the draw. Karena dengan latihan, siswa dapat
menerapkan secara langsung konsep yang
mereka terima sebelumnya. Selain itu siswa
hendaknya juga dibiasakan untuk belajar dari
sumber, (2) bagi pihak sekolah, disarankan
untuk memanfaatkan hasil penelitian ini
sebagai salah satu alternatif dalam memilih
metode pembelajaran guna meningkatkan
kualitas pembelajaran di sekolah tersebut (3)
bagi peneliti berikutnya, disarankan untuk
berhati-hati
dalam
mengatur
alokasi
waktunya. Karena jika tidak maka penerapan
metode pembelajaran Drill dan Quick On the
Draw tidak dapat berjalan efektif.
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, Lorin W dan Krathwhol, David R.
2010. Kerangka Landasan Untuk
Pembelajaran,
Pengajaran,
dan
Asesmen. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Aqib, Zainal dan Sujak. 2011. Panduan dan
Aplikasi
Pendidikan
Karakter.
Bandung:Yrama Widya.
Arifin, Zainal. 2011. Evaluasi Pembelajaran.
Bandung:PT Remaja Rosdakarya.
2013
49
ISSN 2337-6384
JP3, Volume 1, No. 1, Pebruari
2013
Satori, Djam’an dan Komariah, Aan. 2010.
Metodologi
Penelitian
Kualitatif.
Bandung:Alfabeta.
Slamento. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor
Yang
Mempengaruhinya.
Jakarta:
Rineka Cipta.
Soedjadi. 2000. Kiat Pendidikan Matematika
di Indonesia Konstatasi Keadaan Masa
Kini Menuju Harapan Masa depan.
Jakarta:Direktorat Pendidikan Tinggi,
Departemen Pendidikan Nasional.
Sugiyono.
2008.
Metode
Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan R & D.
Bandung: Alfabeta.
Sukardi. 2009. Metodologi Penelitian
Pendidikan. Jakarta:Bumi Aksara.
Syifa’, Abdillah. 2008. Penerapan Metode
Pembelajaran Snowball Throwing
dengan Penilaian Portofolio dalam
Upaya
untuk
Meningkatkan
Pemahaman Materi Segitiga Siswa
Kelas VII A SMP Islam 02 Pujon Tahun
Pelajaran 2007/2008. Skripsi tidak
diterbitkan.
Program
Sarjana.
UNISMA.
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 2005.
Kamus Besar bahasa Indonesia.
Jakarta: Balai Pustaka.
Wardhani, Sri. 2010. Implikasi Karakteristik
Matematika dalam Penacapaian Tujuan
Mata
Pelajaran
Matematika
di
SMP/MTS.
Yogyakarta:
PPPPTK
Matematika. http://www.docstoc.com/
docs/
DownloadDoc.aspx?doc_id=
18529207&ref_url=
diakses
12
Desember 2012).
50
Download