BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, maka penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Untuk pengadaan dengan cara prakualifikasi dan pascakualifikasi di pemerintah Kota Yogyakarta, semua tahapan pengadaan dilakukan secara elektronik. 2. Variabel Simultan dan Parsial terhadap Kinerja Pengadaan jasa Konstruksi a. Manajemen dan kontrol data Secara simultan atau bersama-sama, variabel Manajemen dan kontrol data tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja pengadaan jasa konstruksi di Pemerintah Kota Yogyakarta. Secara parsial, Standarisasi proses dan dokumen lebih distandarkan berpengaruh positif terhadap kinerja pengadaan. Sedangkan Pemusatan manajemen dan kontrol yang lebih baik, akurasi data, Proses aplikasi yang lebih cepat, sistem aliran kerja yang lebih efisien dan otonomi yang lebih kepada departemen atau adanya sentralisasi dari pengadaan, Membantu dalam pencapaian SCM, Mengurangi/mempersingkat birokrasi, dan Meningkatkan jumlah calon rekanan tidak mempengaruhi kinerja pengadaan di Pemerintah Kota Yogyakarta. b. Kualitas Hasil dan Produksi Secara simultan atau bersama-sama, semua variabel Kualitas hasil dan produksi berpengaruh signifikan terhadap kinerja pengadaan jasa konstruksi di Pemerintah Kota Yogyakarta. Secara parsial, Meningkatkan daya saing suatu organisasi, Mengurangi kebutuhan tenaga kerja dan pemanfaatan staff yang lebih baik berpengaruh positif terhadap kinerja pengadaan. Sedangkan Proses pengadaan yang lebih kompetitif, Peningkatan terhadap issu lingkungan (paperless process), proses pengadaan yang bersih, transparan dan dapat diterima, Peningkatan kualitas dari hasil pengadan, peningkatan kualitas prduksi dan sumber daya baik SDM maupun SI, dan peningkatan akurasi anggaran, Menjamin kepatuhan hukum terkait dengan peraturan hukum, dan Meminimalisir kesalahan tidak mempengaruhi kinerja pengadaan di Pemerintah Kota Yogyakarta. c. Hubungan dengan Mitra Kerja Secara simultan atau bersama-sama, semua variabel Hubungan dengan mitra kerja berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja pengadaan jasa konstruksi di Pemerintah Kota Yogyakarta. Secara parsial, Meningkatkan hubungan baik dengan mitra kerja berpengaruh positif terhadap kinerja pengadaan. Sedangkan Networking dan aliansi strategi, Meningkatkan costumer sevice, meningkatkan kepuasan klien, meningkatkan market share dan akses informasi yang lebih mudah dan luas tidak mempengaruhi kinerja pengadaan jasa konstruksi di Kota Yogyakarta. 3. Variabel Simultan dan Parsial terhadap Efisiensi Pengadaan Jasa Konstruksi a. Biaya Secara simultan, semua biaya berpengaruh signifikan terhadap efisien pengadaan jasa konstruksi di Pemerintah Kota Yogyakarta. Secara parsial, Mengurangi biaya yang berhubungan dengan transaksi bisnis dengan mitra kerja berpengaruh positif terhadap efisiensi pengadaan. Sedangkan Pengurangan biaya administrasi, Opportunity cost of capital, Peningkatan pemasukan/revenue dan Pengurangan biaya tender (cost per tender) tidak mempengaruhi efisiensi pengadaan jasa konstruksi di Pemerintah Kota Yogyakarta. b. Waktu Secara simultan, semua variabel waktu berpengaruh signifikan terhadap efisiensi pengadaan jasa konstruksi di Pemerintah Kota Yogyakarta. Secara parsial, Lead time saving berpengaruh positif terhadap efisiensi pengadaan. Sedangkan Waktu proses tidak mempengaruhi efisiensi pengadaan jasa konstruksi di Pemerintah Kota Yogyakarta. 5.2 Saran Beberapa saran yang disampaikan disini lebih bersifat sebagai sebuah penyempurnaan untuk penelitian yang lebih lanjut. 1. Penelitian ini dapat dikembangkan dengan melihat kinerja dan efisiensi proses pengadaan dari pihak penyedia jasa 2. Penelitian dapat dikembangkan dengan meneliti hasil/manfaat penerapan e-procurement yang paling berpengaruh bagi user (Pengguna jasaPenyedia jasa) 3. Dengan melihat latar belakang dan hasil penerapan e-procurement pada penelitian ini, penelitian selanjutnya dapat dikembangkan dengan meneliti faktor - faktor yang mempengaruhi suksesnya penerapan e-procurement di Kota Yogyakarta. 4. Dalam pengembangannya proses penerapan e-procurement menemui beberapa hambatan dan permasalahan, sehingga penelitian berikutnya dapat dikembangkan dengan melihat hambatan penerapan e-procurement baik berdasarkan persepsi penyedia jasa maupun panitia pengadaan.