BABl PENDAHULUAN - STIESIA Repository

advertisement
BABl
PENDAHULUAN
l.l.Latar Belakang Masalah
Persaingan yang semakin hebat antara produsen belakangan ini bukan hanya
disebabkan globalisasi., tetapi lebih disebabkan karena pelanggan semakin cerdas,
sadar harga, banyak menuntut, kurang memaafkan dan didekati oleh banyak pesaing
dengan tawaran yang sama atau yang lebih baik. Pelanggan memiliki pilihan yang
lebih banyak dalam menggunakan uang yang dimilikinya, oleh karena itu para pelaku
usaha harus menciptakan suatu keunggulan agar perusahaannya tetap survive dan
mengalami pertumbuhan, untuk itu hal yang perlu dilakukan sedapat mungkin adalah
mempertahankan pasar sudah yang dimiliki dan menciptakan pasar baru.
Menurut Kotler dan Keller dalam Molan (2009: 193), rnernpertahankan sernua
pelanggan yang ada urnurnnya akan lebih rnenguntungkan dibandingkan dengan
pergantian pelanggan karena biaya untuk rnenarik pelanggan baru lima kali lebih
besar dari biaya rnernpertahankan seorang pelanggan yang sudah ada. Menurut
Tjiptono (2007:386), pelanggan yang benar-benar loyal bukan saja sangat
potensial rnenjadi word of mouth advertiser, narnun juga kernungkinan besar loyal
pada porto folio produk barang atau jasa perusahaan selarna bertahun-tahun.
Dalarn usahanya untuk menciptakan dan rnernpertahankan loyalitas
pelanggannya, banyak perusahaan
rnenernpatkan orientasi kepada kepuasan
pelanggan sebagai tujuan utarna. Kepuasan pelanggan rnenjadi prioritas utarna
yang selalu diperhatikan, karena kepuasan pelanggan dipandang sebagai salah
1
2
satu indikator terbaik untuk laba masa depan (Fomell dan Kotler dalam
Tjiptono, 2007:349). Menurut Ishak (2005:6), kepuasan konsumen merupakan
faktor kunci bagi konsumen untuk melakukan pembelian ulang.
Mardalis
(2005:115) juga berpendapat bahwa kepuasan pelanggan senantiasa merupakan
penyebab utama timbulnya loyalitas. Namun di sisi lain, masih ada pertentangan
mengenai hal ini misalnya Griffin dalam Yahya (2005:2), kepuasan pelanggan
yang tinggi belum tentu menghasilkan pembelian berulang dan meningkatkan
penjualan. Menurut Griffin dalam Yahya (2005:4), beberapa penelitian
menegaskan bahwa kepuasan pelanggan bukan merupakan peramal yang handal
dalam pembelian ulang. Penelitian oleh Hellier, et a!., (2003) juga membuktikan
bahwa kepuasan pelanggan tidak mempunyai hubungan dengan loyalitas
pelanggan.
Hal ini mendorong penulis untuk meneliti lagi variabel kepuasan
pelanggan dalam hubungannya dengan loyalitas pelanggan.
Selain itu masih ada perbedaan pendapat mengenai pengaruh switching cost
terhadap
loyalitas pelanggan.
Penelitian oleh Aydin dan Ozer (2005)
menunjukkan bahwa customer satisfaction, trust dan swiching cost secara
signifikan mempunyai pengaruh terhadap customer loyalty .Namun penjelasan
diatas berbeda dengan hasil penelitian. Penelitian oleh Lee, et al., (2001)
menunjukkan bahwa switching cost tidak mempengaruhi loyalitas.
Seiring dengan meningkatnya perekonomian di Asia yang menjadi
terintegrasi
dengan
sistem kapitalis
intemasional,
pasar informal
akan
berkembang dimana pasar formal gagal atau tidak menghasilkan pendapatan atau
3
kesernpatan kerja untuk rnasyarakat. Dalarn rnasalah ini, street vending
rnerupakan salah satu aktivitas pasar informal yang akan dikejar (Bhowrnik,2005).
Di Indonesia, rni digernari berbagai kalangan, rnulai anak-anak hingga lanjut
usia. Alasannya. sifat rni yang enak, praktis, dan rnengenyangkan . Kandungan
karbohidrat yang tinggi, rnenjadikan rni digunakan sebagai surnber karbohidrat
pengganti nasi. Di Indonesia tercatat bahwa tiap tahun rni dihidangkan sebanyak
11 rniliar kali, sernentara di China sekitar 27 rniliar kali (Harnidah, 2009:1 ).
Dalam hal ini peneliti rnernilih obyek PT. Suprarna, karena PT. Suprarna sebagai
produsen Mi Burung Dara berhasil memecahkan rekor MURI (Museum Rekor
Indonesia) dengan rnengurnpulkan jurnlah gerobak dorong terbanyak yang
dilaksanakan
di
Surabaya
pad a
tanggal
3
Agustus
2008
(http://www.JawaPos.eo.id/metropolis , tanggal 4 Agustus 2008). PT Suprama
adalah singkatan dari PT. Surya Pratista Hutarna merupakan perusahaan yang
bergerak di bidang industri rnakanan rni kering (dry noodle) dengan merk Mi
Burung Dara. Sejak 1 April 2002, PT.Suprama memiliki beberapa anak cabang
diantaranya Surabaya, Malang, Madiun, Kediri, Makasar, Semarang, Yogyakarta
dan Banjarrnasin sampai saat ini. PT. Suprama mengadakan lomba menghias
gerobak dorong yang dilaksanakan pada tanggal 3 Agustus 2008 di Surabaya yang
.
diikuti 450 gerobak dorong pedagang mi yang rnerupakan pelanggan Mi Burung
Dara. Produk mi kering (dry noodle) harus diolah atau dimasak terlebih dahulu
sebelum disajikan kepada konsumen akhir dalarn bentuk masakan. Untuk lebih
jelasnya, saluran distribusi PT. Suprama dapat dilihat dari Gambar 1.1.1 pada
halaman 4 berikut :
4
(Mi Kering/ dry noodle)
Toko
Pengecer
(Mi Kering/ dry noo die)
Produsen
(Mi kering I dry noodle)
PedagangMi
Dengan Gerobak
Dorong
Masakan Mi
Konsumen Akhir
Gambar 1.1.1
Saluran Distribusi PT. Suprama, Surabaya
Sumber: PT. Suprama, 2010
Dari Gambar 1.1.1, dapat dijelaskan bahwa pelanggan PT. Suprama adalah
toko-toko pengecer dan pedagang - pedagang mi dengan gerobak dorong.
Sedangkan konsumen akhimya adalah orang yang menikmati mi kering yang
telah diolah I dimasak sebelumnya menjadi bentuk masakan mi. Di dalam
penelitian ini, peneliti menggunakan pedagang mi dengan gerobak dorong sebagai
obyek penelitian karena jumlahnya yang cukup besar , distribusi yang luas dan
dapat menyediakan pelayanan yang dibutuhkan oleh masyarakat kota yang tidak
dapat disediakan oleh outlet ritellain yang lebih besar.
PT. Suprama
dianggap representative untuk digunakan sebagai obyek
dalam penelitian ini karena mi Burung Dara memiliki keunggulan di pasar mi
kering
dan
menjadi
pem1mpm
(http://www .gresnews.com/telkom-group
pasar
dalam
, tanggal
19
segmen
tersebut.
September 2010
;
http://www.suprama.eo.id/id/index.php , diakses tanggal 25 September 2010).
Selain itu PT. Suprama pemah meraih dua kali penghargaan MURI dan pemah
bekerja sama dengan Heinz yang merupakan perusahaan berskala intemasional
5
(Jendela, halaman 09, edisi 07 September 2009 ). Sehingga berdasarkan beberapa
teori dan hasil penelitian sebelumnya diatas, penulis tertarik tesis dengan judul :
"Analisis Hubungan An tara Kepuasan Pelanggan Terhadap Loyalitas
Pelanggan Dengan Switching Cost Sebagai Variabel Intervening (Studi Kasus
Pada Industri Mi Kering PT. Suprama Cabang Surabaya) ".
1.2.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dirumuskan masalah sebagai
berikut:
1. Apakah kepuasan pelanggan berpengaruh signifikan terhadap switching cost
pada PT. Suprama cabang Surabaya?
2. Apakah kepuasan pelanggan berpengaruh signifikan terhadap loyalitas
pelanggan pada PT. Suprama cabang Surabaya?
3. Apakah switching cost sebagai variabel intervening berpengaruh signifikan
terhadap loyalitas pelanggan ?
1.3.Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka tujuan yang mgm dicapai
dalam penelitian ini adalah :
1. Menganalisis pengaruh kepuasan pelanggan terhadap switching cost.
2. Menganalisis pengaruh kepuasan pelanggan terhadap loyalitas pelanggan.
3. Menganalisis pengaruh switching cost sebagai variabel intervening
terhadap loyalitas pelanggan ..
6
1.4. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah :
1. Sebagai sumbangan pemikiran bagi ilmu pengetahuan di bidang
manajemen pemasaran dalam memahami strategi membangun kepuasan
konsumen dan switching cost sehingga dapat tercapainya loyalitas
pelanggan.
2. Diharapkan penelitian ini dapat membantu pihak manajemen PT. Suprama
sebagai produsen Mi Burung Dara dalam membuat perencanaan strategis
dan menentukan kebijakan operasionalnya didalam memuaskan pelanggan
dan menentukan switching cost dalam usahanya untuk menciptakan dan
mempertahankan loyalitas pelanggan yang memberikan keuntungan bagi
perusahaan.
1.5. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini adalah pengaruh
kepuasan pelanggan
terhadap loyalitas pelanggan , pengaruh kepuasan pelanggan terhadap
switching cost dan pengaruh switching cost terhadap loyalitas pelanggan,
dengan menggunakan pedagang mi dengan gerobak dorong (cart) sebagai
obyek penelitian.
7
1.6. Batasan Penelitian
Untuk menghindari ruang lingkup yang terlalu luas sehingga penelitian dapat
terarah dengan baik sesuai tujuan penelitian serta dengan adanya keterbatasan
waktu pengerjaan maka perlu adanya batasan penelitian. Batasan penelitian ini
adalah:
1. Penelitian ini hanya dibatasi pada hubungan antara variabel kepuasan
pelanggan , switching cost dan loyalitas pelanggan
2. Peri ode penelitian yang dilakukan : 30 Agustus 2010 sampai dengan 30
Oktober 2010.
3. Peneliti menggunakan pedagang mi dengan gerobak dorong yang menjadi
pelanggan PT. Suprama cabang Surabaya sebagai obyek dalam penelitian
llll.
Download