perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teoritis 1. Pengertian Pembelajaran Istilah pembelajaran berasal dari kata belajar. Belajar diartikan sebagai suatu proses yang terjadi karena adanya usaha untuk mengadakan perubahan terhadap diri manusia yang melakukan, dengan maksud memperoleh perubahan dalam dirinya baik berupa pengetahuan, keterampilan ataupun sikap. Bentuk-bentuk belajar menurut materi yang dipelajari : a. Belajar Teoretis Bentuk belajar ini bertujuan untuk menempatkan semua data dan fakta serta pengetahuan dalam suatu kerangka organisasi mental, sehingga dapat dipahami dan digunakan untuk memecahkan problem, seperti yang terjadi dalam bidang-bidang studi ilmiah. Belajar akan menciptakan konsep-konsep, relasi-relasi di antara konsep-konsep dan struktur-struktur hubungan belajar teknis. b. Belajar Teknis Bentuk belajar ini bertujuan mengembangkan keterampilan- keterampilan, dalam menangani dan memegang benda-benda serta menyusun bagian-bagian materi menjadi suatu keseluruhan. Belajar ini menyangkut fakta yang ada, misalnya susunan bagian-bagian mobil dan motor. c. Belajar Bermasyarakat Bentuk belajar ini bertujuan mengekang dorongan dan kecenderungan spontan, demi kehidupan bersama dan memberikan kelonggaran kepada orang lain untuk memenuhi kebutuhannya. Belajar ini mencakup fakta, seperti sopan-santun dan tata cara dalam rapat. commit to user 5 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 6 d. Belajar Estetis Bentuk belajar ini bertujuan membentuk kemampuan menciptakan dan menghayati keindahan diberbagai bidang kesenian. Contoh dari belajar ini seperti nama Mozart sebagai penggubah musik klasik. 2. Sekolah Menengah Kejuruan Pendidikan kejuruan tidak terpisahkan dari sistem pendidikan secara keseluruhan. Akan tetapi pendidikan kejuruan memiliki karakteristik yang berbeda dengan pendidikan non kejuruan. Sangatlah jelas bahwa orientasi pendidikan kejuruan adalah mempersiapkan kebutuhan akan tenaga kerja. Keberhasilan pendidikan kejuruan terlihat dari jumlah lulusannya yang diserap atau bekerja di dunia industri sesuai dengan bidangnya. Pendidikan kejuruan merupakan sistem pendidikan yang bertujuan membimbing siswa agar menjadi orang yang mampu berfikir mandiri serta mampu mengambil keputusan, menjadi orang yang berbudi dan berperasaan, memiliki harga diri dan mencintai profesi, berjiwa sosial juga memiliki pandangan bebas dan demokratis mengenai negara dan menjunjung tinggi moral dan agama. 3. Praktik Membubut Proses membubut adalah proses pemesinan untuk menghasilkan bagian-bagian mesin berbentuk silindris yang dikerjakan dengan menggunakan mesin bubut. Fungsi mesin ini adalah untuk mengubah bentuk dan ukuran benda kerja dengan jalan menyayat benda kerja yang berputar dengan pahat. Bentuk dasar proses bubut dapat didefinisikan sebagai proses pemesinan permukaan luar benda silindris atau bubut rata dengan : a. Benda kerja yang berputar b. Satu pahat bermata potong tunggal (with a single-point cutting tool) c. Gerakan pahat sejajar terhadap sumbu benda kerja pada jarak tertentu, sehingga akan membuang permukaan luar benda kerja. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 7 4. Motivasi Belajar a. Pengertian Motivasi Keberhasilan siswa salah satunya dipengaruhi oleh motivasi siswa terhadap pelajaran itu sendiri. Untuk menumbuhkan dan meningkatkan motivasi siswa perlu adanya usaha-usaha yang direncanakan, sehingga siswa tergerak hatinya untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang diinginkan oleh pengajar maupun kegiatankegiatan lain yang berkaitan. Seperti yang dikutip oleh Tuti Sukamto (1997), menjelaskan bahwa, “Motivasi belajar dapat didefinisikan sebagai tenaga pendorong atau penarik yang menyebabkan adanya tingkah laku ke arah suatu tujuan tertentu. Adanya motivasi dapat disimpulkan dari observasi tingkah laku. Apabila siswa mempunyai motivasi positif maka ia akan memperlihatkan minat, mempunyai perhatian, ingin ikut serta kemudian bekerja keras, memberikan waktu kepada usaha tersebut dan terus bekerja sampai tugas terselesaikan (Worell & Stilwell, dalam penelitian Dwi Budi Hartono, 2010). Hal senada diungkapkan oleh Ngalim Purwanto M (1990), yakni, “Motivasi adalah pendorong, suatu usaha yang didasari untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang agar ia tergerak hatinya untuk bertindak melakukan sesuatu, sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu.” b. Jenis Motivasi Berdasarkan sumbernya, motivasi dapat dibagi menjadi dua, yaitu : 1) Motivasi intrinsik, apabila sumbernya datang dari siswa yang bersangkutan. 2) Motivasi Ekstrinsik, apabila sumbernya adalah lingkungan luar diri siswa tersebut. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 8 c. Teori Motivasi Beberapa teori motivasi yang dikemukakan oleh para ahli, sebagai berikut: 1.) Teori dorongan (drive teories) Tingkah laku seseorang didorong ke arah suatu tujuan tertentu karena adanya suatu kebutuhan. Seperti pendapat Morgan, et al, dalam penelitian Dwi Budi Hartono 2010, yaitu : “Dorongan-dorongan tersebut merupakan sesuatu yang dapat dipelajari dan berasal dari pengalaman-pengalaman di masa lalu, sehingga berbeda untuk tiap orang.” 2.) Teori Insentif Adanya suatu karakteristik tertentu pada tujuan dapat menyebabkan terjadinya tingkah laku ke arah tujuan itu. Seperti pendapat Morgan, et al. dalam penelitian Dwi Budi Hartono 2010, yang menyatakan bahwa, “ Setiap orang mengharapkan kesenangan dengan mencapai insentif yang bersifat positif dan sebaliknya akan menghindari dari insentif yang bersifat negatif.” 3.) Teori Motivasi Berprestasi Motivasi merupakan fungsi dari tiga variabel, yaitu harapan untuk melakukan tugas dengan berhasil, prinsip tentang nilai tersebut, dan kebutuhan untuk keberhasilan atau sukses. Seperti yang dikemukakan oleh Robert White, dalam penelitian Dwi Budi Hartono 2010) yang mengatakan bahwa, “Setiap manusia mempunyai keinginan untuk menunjukkan kompetensi dengan menaklukkan lingkungannya.” Motivasi belajar pada siswa umpannya merupakan dorongan internal ke tingkah laku yang membawanya ke arah kemampuan dan penguasaan. Berdasarkan teori-teori motivasi belajar tersebut di atas, maka peran seorang guru sangatlah penting dalam membimbing para siswanya. Guru memiliki peran untuk memberikan motivasi commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 9 belajar kepada para siswa supaya memiliki motivasi belajar yang tinggi. Dengan motivasi belajar yang tinggi dari siswa, maka prestasi dalam belajar tentu akan bertambah baik. Dalam hubungannya dengan proses belajar mengajar yang harus diperhatikan adalah apa yang dapat mendorong siswa untuk belajar lebih baik dan apa yang harus diusahakan oleh guru untuk mempengaruhi siswa, sehingga pada diri siswa timbul suatu motivasi untuk belajar seperti yang kita inginkan. Strategi seorang guru agar dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran adalah : a) Setiap subyek yang diajarkan perlu dibuat menarik. b) Menerapkan teknik-teknik modifikasi tingkah laku untuk membantu bekerja keras. c) siswa mengetahui apa yang harus dikerjakan. d) Guru harus tahu tentang karakteristik siswa dan keadaan sosial ekonomi orang tuanya. e) Menumbuhkan rasa percaya diri pada para siswa. 5. Lembar Kerja Praktik Ada dua jenis lembar kerja (job sheet) yang digunakan dalam pembelajaran praktik yaitu: pekerjaan produksi (production job) dan pekerjaan kombinasi (combining exercises and production jobs). Jika akan menggunakan pekerjaan produksi maka, isi dan jenis pekerjaan yang akan digunakan harus dianalisis secara detail, dipilih dan disesuaikan dengan tujuan. Jumlahnya harus dipertimbangkan secara detail berapa yang harus dikuasai siswa, seberapa jauh kemampuan siswa untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut. Jika akan memakai pekerjaan kombinasi maka harus ditentukan juga isi, jenis dan jumlahnya, berapa jumlah pekerjaan pokok (job kompetensi) dan berapa jumlah pekerjaan produksi. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 10 6. Work Preparation Work Preparation merupakan gabungan dari dua istilah yaitu work sheet dan preparation. Work sheet adalah form yang harus diisi oleh siswa untuk mengerjakan praktikum yang berisi tentang prosedur dan petunjuk kerja secara detail agar melakukan kegiatan sesuai dengan tujuan pembelajaran. Preparation berarti persiapan. Work preparation adalah form yang harus diisi oleh siswa sebagai persiapan untuk mengerjakan praktikum yang berisi tentang prosedur dan petunjuk kerja secara detail agar melakukan kegiatan sesuai dengan tujuan pembelajaran. Dalam penelitian Supriyono (2008:15) dikatakan bahwa work preparation adalah lembaran berupa form yang harus dibuat siswa atau diisi siswa sebagai penuntun langkah-langkah strategis pengerjaan benda kerja secara kronologis mengacu pada gambar kerja. B. Hasil Penelitian yang Relevan Terdapat beberapa penelitan yang sudah pernah dilaksanakan, di antaranya : 1. Dian Sahyana dan Asnawi (2013) meneliti tentang “Pengaruh Penerapan Work Preparation Sheet terhadap Prestasi Belajar Praktik Siswa di SMK MJPS 1 Tasikmalaya”. Metode yang digunakan dalam penelitian menggunakan pendekatan quasi eksperimen dengan desain pretestposttest, nonequivalent control group design. Hasil penelitian ini adalah: nilai rata-rata kelompok siswa eksperimen lebih tinggi dari pada kelompok siswa kontrol. Hasil tersebut menunjukkan bahwa Work Preparation Sheet lebih efektif daripada pembelajaran secara konvensional. Work Preparation Sheet dapat meningkatkan prestasi dalam praktik siswa. 2. Asep Tri Indriawan (2013) meneliti tentang “Pengaruh Penggunaan Work Preparation Sheet dalam Meningkatkan Hasil Belajar Praktik Membubut pada Mata Diklat Praktik Pemesinan di SMK Muhammadiyah 1 Bantul”. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 11 Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah eksperimen. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa work preparation sheet dapat meningkatkan prestasi siswa dalam praktik membubut. Hal tersebut dapat diketahui dengan meningkatnya hasil belajar kelas eksperimen dengan nilai rata-rata 81,64 dan hasil belajar kelas kontrol dengan nilai rata-rata 78,56. 3. Muhtiadi (2011) meneliti tentang “Pengaruh Media Work Preparation Sheet terhadap Prestasi Belajar pada Standar Kompetensi Menggunakan Perkakas Tangan di SMK Negeri 2 Wonosari”. Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen dengan desain posttest only non equivalent control group design. Hasil dari penelitiaan tersebut menunjukkan Work Preparation Sheet berdampak positif terhadap hasil prestasi belajar siswa pada standar kompetensi menggunakan perkakas tangan Teknik Pemesinan SMK Negeri 2 Wonosari. Hal ini dapat ditunjukkan dengan perolehan nilai rata-rata dari kelas eksperimen adalah 75,81. Berdasarkan penilaian dalam raport nilai tersebut termasuk dalam kriteria lebih dari cukup dan prosentase siswa yang mendapatkan nilai kurang /remidial sebesar 9,67% dari 31 siswa. 4. Ramli Akbar (2014) dengan judul “The Effect of Learning Motivation on Student’s Productive Competencies in Vocational High School, West Sumatra”. Metode yang digunakan multistage random sampling technique dan analisis menggunakan deskriptif dan analisis inferential. Dalam pengumpulan data menggunakan quesioner dan dokumentasi. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa siswa mempunyai motivasi yang baik dalam belajar. Pada saat pembelajaran masih ada siswa yang memiliki motivasi belajar rendah. Terdapat perkembangan positif pada motivasi di SMK Sumatera Barat. Hal ini menunjukkan bahwa motivasi belajar dapat meningkatkan hasil praktik siswa. 5. I-Chao Lee (2010) dengan judul “The Effect of Learning Motivation, Total Quality Teaching and Peer-Assisted Learning on Study Achievement: commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 12 Empirical Analysis from Vocational Universities or Colleges’ Students in Taiwan”. Penelitian ini menggunakan sampel matriks, dan menggunakan Structural Equation Modelling (SEM) untuk memverifikasi model secara keseluruhan. Penilaian pemodelan menggunakan model fit struktural. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa motivasi belajar mempunyai efek positif terhadap prestasi belajar, sehingga melalui motivasi belajar dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Beberapa penelitian yang telah dilaksanakan di atas menunjukkan bahwa penggunaan media work preparation sheet dapat meningkatkan prestasi belajar dan hasil belajar praktik siswa. Penggunaan work preparation sheet pada praktik dapat memberikan pengaruh positif terhadap hasil belajar praktik siswa. Dengan work preparation, siswa akan mengetahui langkah-langkah yang harus dilakukan untuk menyelesaikan pekerjaan praktik. Siswa akan menjadi lebih bersemangat dalam belajar, sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar dan prestasi belajar. Di samping itu, motivasi juga dapat meningkatkan hasil praktik siswa. C. Kerangka Berfikir Kerangka berfikir dalam penelitian ini adalah pembelajaran praktik mesin bubut menggunakan perancangan work preparation. Dengan perancangan work preparation diharapkan motivasi belajar dan hasil praktik mesin bubut kelas XI mesin dapat meningkat. Kerangka berfikir yang menunjukkan hubungan antar variabel tersebut dapat ditunjukkan sebagai berikut : commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 13 Kondisi Awal Pemberian Tindakan Hasil Akhir Pembelajaran praktik berlangsung biasa Perancangan Work Preparation pengerjaan mesin bubut Hasil praktik rendah Peningkatan motivasi belajar mesin bubut Peningkatan hasil praktik mesin bubut Gambar 2.1 Kerangka Berfikir D. Hipotesis Dari uraian kajian pustaka dan kerangka berfikir serta rumusan masalah diatas, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut : 1. Perancangan Work Preparation diduga dapat meningkatkan motivasi belajar praktik mesin bubut siswa kelas XI M2 SMK PGRI 1 Surakarta. 2. Perancangan Work Preparation diduga dapat meningkatkan hasil praktik mesin bubut siswa kelas XI M2 SMK PGRI 1 Surakarta. commit to user