PENGARUH PEMBERIAN PAKAN KOMERSIAL TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN KERAPU BEBEK (CROMILEPTES ALTIVELIS) Nurzam1, Usman Bulanin1, Mas Eriza2 Jurusan Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Bung Hatta E-mail: [email protected] ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pakan komersial dari dua merek yang berbeda terhadap pertumbuhan ikan Kerapu Bebek (Cromileptes altivelis) dan kelangsungan hidup. Metoda yang digunakan dalam penelitian adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan : Perlakuan A Megami 100%, Perlakuan B Otohime 100% Perlakuan C Megami : Otohime 50% : 50%, Perlakuan D Megami : Otohime : 25% : 75% .Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan yaitu pemberian pakan komersial merek dagang yang berbeda memberikan pengaruh berbeda nyata (P<0,05) terhadap pertambahan panjang mutlak ikan Kerapu Bebek. Sedangkan untuk pertambahan berat mutlak, kelangsungan hidup tidak memberikan pengaruh. Tingkat kelangsungan hidup pertambahan berat mutlak yan tertinggi terdapat pada perlakuan B dengan mengunakan pakan Otohime 100% diikuti oleh perlakuan A dengan mengunakan pakan Megami dan kemudian perlakuan D dengan mengunakan pakan Megami : Otohime 25% : 75%, yang paling rendah terdapat pada perlakuan C pemberian pakan Megami : Otohime masing masing 50%. Kata Kunci :Kerapu Bebek (Cromileptes altivelis), otohime, megami memberikan Latar Belakang khususnya Ikan Kerapu Bebek (Cromileptes altivelis), merupakan jenis ikan karang yang memiliki permasalahan apabila tersendiri, pembesaran Kerapu dilakukan secara intensif. Permasalahan akibat pemberian pakan nilai ekomis yang cukup tinggi. rucah diantaranya ketersediaan pakan rucah yang Kerapu Bebek dapat dimanfaatkan sebagai sulit untuk terpenuhi secara konsisten karena ikan hias, jika memiliki ukuran 2-5 inchi dan tergantung dari hasil penangkapan. Sampai saat sebagai ikan konsumsi, jika ukuran berat ini pakan utama yang diberikan dalam budidaya badan mencapai 0,5 kg/ ekor (Randall, Kerapu masih mengandalkan pakan rucah, Dalam kegiatan budidaya, pakan sementara ikan rucah tersebut masih digunakan 1993). memegang peranan penting terhadap ikan masyarakat sebagai sumber protein, oleh karena Kerapu karena berfungsi sebagai pemasok itu telah dicoba untuk menggunakan pakan energi untuk alternatif pemacu pertumbuhan, pada pemeliharaan ikan Kerapu Melianawati dan Suwirya, (2005). Pakan yaitunya pakan buatan komersil berupa pellet yang digunakan untuk budidaya ikan Kerapu (Suwirya, 2008). Pakan buatan ini mempunyai terdiri dari atas dua jenis yaitu pakan segar beberapa kelebihan seperti: kandungan gizi dan berupa ikan rucah dan pakan buatan berupa dapat diatur sesuai kebutuhan ikan, dan biasanya pellet. Pemberian pakan rucah biasanya disediakan dalam jumlah yang cukup besar, kesenambungan dan kesediaannya tidak Bebek (Cromileptes altivelis) sehingga dipengaruhi alam atau lingkungan (Adelina, et diperoleh pakan alternatif selain rucah yang al., 2005). Agar pakan yang diberikan pada ikan memberikan pertumbuhan optimum terhadap budidaya dapat memenuhi semua nutrient. ikan Kerapu Bebek (Cromileptes altiivelis), (protein, lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral) yang dibutuhkan ikan, maka harus serta mempunyai harga relatif murah. Tujuan Penelitian. dibuat formulasi atau komposisi pakan yang Tujuan penelitian ini adalah untuk tepat. Pakan yang berkualitas baik sangat mengetahui pengaruh pakan komersil (pellet), menentukan dari dua merek yang berbeda terhadap kelangsungan hidup dan pertumbuhan ikan. Oleh karena itu pengadaan pertumbuhan ikan pakan (Cromileptes altivelis) perlu ditangani secara sungguh- sungguh. Kebutuhan pakan ikan Kerapu Kerapu dan Bebek kelangsungan hidup. beberapa nutrien telah diketahui, seperti kebutuhan protein 54,2%, dan lemak berkisar MATERI DAN METODE PENELITIAN 9-12% (Giri, et al., 1999), serta asam lemak esensial (n-3 HUFA) 1,4% (Suwirya, et al., 2001). Ikan uji yang digunakan adalah ikan Kerapu Bebek dengan ukaran 10 cm yang Pesatnya perkembangan budidaya berjumlah sebanyak 120 ekor yang terdapat di ikan Kerapu Bebek (Cromileptes altivelis), di Balai benih Ikan pantai UPTD BBIP Teluk Buo Indonesia bahkan di luar negri membuat Dinas Kelautan dan Perikanan Sumatera Barat. berbagai perusahaan pembuat pakan ikan (pellet) khususnya bersaing untuk produknya pakan ikan meningkatkan masing-masing. mempunyai berbagai Wadah yang digunakan dalam penelitian Kerapu adalah keramba jaring apung 2 petak kemudian kualitas jaring 2 buah ,masing masing jaring dibagi lagi Hal kendala ini bagi pembudidaya sendiri. Banyak yang berasumsi menjadi 6 kotak maka keseluruhan jaring menjadi 12 kotak Alat yang digunakan dalam penelitian kalau merek pakan tertentu mempunyai seperti tingkat pertumbuhan, ikan Kerapu Bebek meter,Thermometer, (Cromileptes Timbangan altivelis) lebih cepat dibandingkan dengan pakan merek lain. Tetapi :a Penggaris,refplaktometer, digital, pH DO meter, Jaring, Baskom/ember, Seser, Perahu. yang menjadi kendala adalah harga yang Pakan uji yang digunakan adalah pakan sangat mahal, sehingga sering kali tidak komersial pellet dengan merek dagang yang terjangkau berbeda oleh masyarakat pembudidaya yaitunya pellet Megami dan yang mempunyai modal sedikit, oleh karena Otohime.Sebagai perlakuan A Megami diberikan itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian 100% , perlakuan B Otohime diberikan 100%, tentang perlakuan C diberikan Megami : Otohime masing pakan komersial( Pellet) yang biasanya digunakan pembudidaya ikan Kerapu 50%, perlakuan D diberikan pakan Megami : kelangsungan hidup ikan kerapu Bebek tidak Otohime masing masing 25 % dan 75%. menunjukkan perbedaan yang nyata terlihat pada Metoda yang digunakan pada penelitian ini perlakuan A, B C, dan D adalah Rancangan Acak Lengkap dengan metode dengan eksprimen yaitu 4 perlakuan dan 3 Untuk lebih jelasnya lihat pada grafik di bawah ini tentang kelangsunga hidup. ulangan. HASIL DAN PEMBAHASAN Tingkat kelangsungan hidup Dari hasil pengamatan yang dilakukan terhadap kelangsungan hidup ikan Kerapu Bebek Grafik 1. Kelangsugan Hidup( %) ikan kerapu bebekselamapenelitian. di peroleh pada masing masing perlakuan dapat terlihat pada tabel dan grafik.Sedangkan rata rata Dari hasil penelitian Menunjukan tingkat kelangsungan hidup ikan Kerapu Bebek pada pemberian pakan dengan pelet merek dagang kelangsungan hidup ikan kerapu dikarenakan yang berbeda .Untuk lebih jelasnya lihat pada dengan jumlah pakan yang cukup. tabel di bawah ini. Rata rata Kelangsungan Hidup % Ikan Kerapu Selama Penelitian. Rata-rata kelangsungan hidup (%) Rata-rata Pertambahan Berat (gr) Ikan KerapuBebek Selama Penelitian. Pengamatan hari ke ikan 0 kerapu selama 50 hari Perlakuan Kelangsungan hidup (%) A 100 B 100 C 100 D 100 Keterangan: 10 20 30 40 50 A 12,49 14,72 17,05 22,69 25,41 27,15 B 13,52 15,89 20,92 24,96 26,30 27,58 C 13,00 17,00 19,03 23,45 24,23 26,98 D 12,64 16,76 20,77 22,91 25,41 27,29 Rata-rata Pertambahan Panjang(cm) Ikan Kerapu Bebek selama Penelitian. A : Megami 100 % B : Otohime 100 % C : Megami 50 % dan Otohime 50 A % D : Pengamatan hari ke 10 20 30 40 50 10 10,41 11,17 11,75 12,36 13,23 B 10 10,49 11,30 11,87 12,53 13,46 Megami 25 % dan Otohime 75 C 10 10,43 11,19 11,74 12,32 13,31 % D 10 10,52 11,23 11,81 12,45 13,39 Dari tabel 2 terlihat rata-rata persentase 0 pertumbuhan berat mutlak, kelangsungan Tabel 3. Kandungan Nutrien Pakan Uji Otohime dan Megami. hidup tidak memberikan pengaruh. 2. Tingkat N Pakan o Buatan Prote in Lemak Serat (%) (%) (%) kelangsungan hidup, Kadar Kadar abu Air ( %) (%) panjang mutlak yang tinggi terdapat pada pertumbuhan berat mutlak, pertumbuhan 1 Megami 46 10-13 2 13 10 perlakuan B ( pemberian pakan komersil 2 Otohimme 51 13,7 1,2 12,6 5,4 Otohime 100 %), diikuti oleh perlakuan A, ( pemberian pakan komersil Megami 100%),dan perlakuan D, ( pemberian Sumber : Analisis Indusri Pakan. pakan komersil Megami, Otohime masing-masing 25%):75% dan yang Kualitas Air laut. Selama penelitian dilakukan pengukuran terendah pada perlakuan C,(pemberian kualitas air yaitu parameter suhu, salinitas, DO pakan komersil Megami : Otohime masinng masing 50 %). terlarut, pH air. Saran Dari hasil penelitian yang diteliti bahwa Tabel 8. Data Awal Akhir Kualitas Air. pakan merek dagang megami yang diberikan Parameter Nilai kisaran Nilai Kisaran kualitas Air Awal Akhir pada ikan kerapu untuk disarankan pada pembudidaya menggunakan Suhu (0C) 28 - 31 28 - 30 pakan Megami. Salinitas (ppt) 30 - 33 32 -33 begitu mahal. DO terlarut 4,6 - 6,8 4,6 – 6,7 Karena harganya tidak DAFTAR PUSTAKA (ppm) pH air 7-8 7 - 8 Adelina, Boer, I., & Suharman, I. 2005. Pakan ikan Budidaya dan Analisis Formulasi. Pekanbaru: UNRI Press. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan Halaman 102. Akbar, S. 2000. Meramu Pakan Ikan Kerapu. Lampung: Penebar Swadaya. yaitu . 1. Pemberian pakan komersil merek dagang yang berbeda memberikan pengaruh nyata pertumbuhan Kerapu baik pertumbuhan ikan Kerapu, oeh karena itu laut berbeda juga (P< panjang Bebek, 0,05) terhadap mutlak sedangkan ikan untuk Direktorat Jenderal Perikanan. 1999. Pembenihan Ikan Kerapu altivelis). Tikus Bandar (Cromileptes Lampung: Balai Budidaya Laut Lampung. Buwono, I.B. 2000. Kebutuhan Asam Amino Essensial dalam Ransum Yogyakarta: Kamisius:, 55 halaman Ikan, Direktorat Jenderal Perikanan. 1999. Pembenihan Ikan Kerapu altivelis). Tikus Bandar (Cromileptes Lampung: Balai Budidaya Laut Lampung. Sudradjat, A dan Saputra, A. 2005. Pengembangan Budidaya ikan kerapu di Pulau Belitung. Prosiding. Seminar Nasional Tahunan Hasil Penelitian Djajasewweka, 1985. Pakan Ikan (Makanan Perikanan dan Kelautan, tanggal 30 Juli Ikan). C.V. Yasaguna Jakarta. 2005. Jurusan Perikanan dan Kelautan Effendi, M. I. 1979. Metode Biologi Perikanan. Fakultas Pertanian. Universitas Gadjah Bogor: Yayasan Dewi Sri. Eriza, Mas. 2008. Percobaan. Metode Bung Mada. BDP 151 – 156. Perancangan University, Press, Padang Suwirya, K.,Marzuki, M. & Giri, N.A.2008. Informasi Menunjang Fauzi, I. A., Mokoginta, I dan D. Yaniharto. Nutrisi Ikan Untuk Pengembangan Budidaya Laut Gondol. 8. 2008. Pemeliharaan Ikan Kerapu Bebek Tampubolon, G.H. dan E. Mulyadi, 1989. Sinopsi (Cromileptes altivelis) yang Diberi Pakan Ikan Kerapu di Perairan Indonesia, Pelet dan Ikan Rucah di Keramba Jaring Semarang, Balitbangkan. Apung. Jurnal Akuakultur Indonesia 7 (1): 65-70. Tridjoko, B. Slamet, D. Priojono dan Hersapto. 1997. Kajian Reproduksi Induk Ikan Giri, N. A., K, Suwirya dan M, Marzuqi. 1999. Kerapu Bebek, (Cromileptes altivelis), Kebutuhan Protein, Lemak dan Vitamin dengan Memanipulasi Pakan, Hormonal C Yuwana Kerapu Bebek, (Cromileptes dan altivelis). Jurnal Penelitian Perikanan Penelitian Perikanan Indonesia (2) 2: Indonesia 5: 38-44. 154-158. Hemmstra, P.H dan J.E. Randall. 1993. FAO Species Catalogue Vol.16. Groupers of the world. Rome : FAO 382 P.pi.XXXI Lingkungan Perairan. Jurnal Tucker, J. W.1998 Marine Fish Culture. Kluwer Academic Publishers. Boston. P:32-95. Usman, B., C.R. Saad., R. Affandi., M.S Kim, J. H., K. G. Dennis., H. C. Casiano., C. P. Kamarudin., dan A. R. Alimon. 2003. Se. 2007. Detection of Major Bacterial Perkembangan Larva Ikan Kerapu Bebek Virus pathogen in Trash Fish Used to (Cromileptes altivelis), Selama Proses Feed Penyerapan Cultured floubder In Korea. Aquaculture 272: 105-110. Juvenil Pakan terhadap Kakap argentimaculatus. Pertumbuhan Merah, Buku Telur. Jurnal lktiologi Indonesia . Melianawati, R dan Suwirya. 2005. “Pengaruh Dosis Kuning L. perikanan Budidaya Berkelanjutan: 135-142. Nybakken, J.W., 1998. Biologi Laut : suatu pendekatan ekologi Jakarta, Gramedia Zonneveld, N., E.A. Huisman dan J.H Boon. 1991. Prinsip-prinsip Budidaya Ikan . PT. Gramedia Pustaka. Jakarta; Utama, 318p.