PIP Rangkul PTN Untuk Berinvestasi Dikirim oleh humas3 pada 15 Mei 2013 | Komentar : 0 | Dilihat : 3727 Mas Suharto Pusat Investasi Pemerintah (PIP) membuka kesempatan kepada Perguruan Tinggi Negeri yang berstatus Badan Layanan Umum (BLU) untuk memiliki investasi. Disampaikan Mas Suharto Kepala Divisi Hukum dan Pembiayaan PIP, salah satu peluang PTN untuk melakukan investasi yakni dengan investasi langsung. Demikian disampaikan lulusan STAN ini di hadapan perwakilan Dewan Pengawas (Dewas) BLU PTN se-Indonesia, Selasa (14/5), di lantai 8 Rektorat Universitas Brawijaya. Dikatakan Suharto, investasi langsung bisa diwujudkan dalam bentuk penyertaan modal kerja atau pemberian pinjaman. Investasi ini bisa diwujudkan dalam kegiatan-kegiatan yang bukan hanya memiliki manfaat ekonomi tapi juga sosial. Entitas yang terbuka untuk melakukan investasi langsung adalah Pemerintah Daerah, BLU, dan BUMN. Pembantu Rektor II Warkum Sumitro SH MH menanyakan tawaran PIP ini apakah tidak menyalahi Peraturan Pemerintah Nomor 23 Pasal 19 Tahun 2005 tentang Badan Layanan Umum. Pada pasal tersebut disebutkan klausul bila BLU tidak boleh melakukan investasi jangka panjang tanpa izin dari Menteri Keuangan. Menurut Suharto prosesnya memang harus sesuai peraturan. Selain mendapatkan izin dari Menteri Keuangan, ia mengingatkan UB harus membuat anak usaha. Sebagai contoh, bila UB memiliki kerjasama dengan entitas tertentu, keduanya harus membuat anak usaha. Anak usaha ini nantinya dimintakan ijin ke Menteri Keuangan. Tapi menurut Prof Abdul Latif Abadi, Ketua Dewas UB, ijin ini tidak harus ke Menteri Keuangan karena kewenangannya sudah diturunkan ke daerah. Ditambahkan Suharto, bidang usaha yang diajukan untuk mengikuti program investasi bukan yang terkait tupoksi utama PTN seperti pendidikan. "Yang bisa kita dukung yang mendukung tupoksi seperti rumah sakit, kantin bila ingin dikembangkan jadi pujasera," tuturnya. Bila yang terkait pendidikan semisal pembangunan gedung, ia menyarankan UB bekerjasama dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan. Dulunya lembaga ini menyatu dengan PIP. Lembaga ini mengelola dana pendidikan abadi yang diambil dari 20 persen kuota dana pendidikan di APBN. "Selain untuk gedung dana ini juga berupa beasiswa, " tambahnya.[ai] Artikel terkait Training Advokesma EM UB Pengarahan untuk 112 Tenaga Kependidikan Non PNS Baru Audit Internal Mutu UKPPA Siklus 4 Dimulai Pengarahan Bagi Pejabat Eselon II, III, dan IV UB Rapat Persiapan BPK