Undang Undang Republik Undang‐Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 1 RDP dengan Berbagai Kalangan • RDP dan sosialisasi dengan berbagai kalangan: • PTN, PTN PTS PTS, PT BHMN • Pemerhati Pendidikan • APTISI, ABPTSI • Pemerintah (kementerian lain lain, LPNK) • Masyarakat profesi • Dsb. 2 Semangat dari UU Pendidikan Tinggi • Perluasan dan Jaminan Akses • Pengembangan Tridharma secara utuh • Kesetaraan K t • Penguatan g Pendidikan Vokasi • Keutuhan jenjang pendidikan • Otonomi Ot i • Sistem p penjaminan j mutu • Memastikan tanggungjawab negara dan menghindari hi d i liberalisasi lib li i&k komersialisasi i li i PT 3 Ruang Lingkup UU Pendidikan Tinggi • Ketentuan Umum • Penyelenggaraan P l Pendidikan P didik Ti Tinggii • Penjaminan Mutu • Perguruan Tinggi • Pendanaan dan Pembiayaan • Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi Oleh Lembaga Negara Lain • Peran Masyarakat • Sanksi Administratif • Ketentuan Pidana • Ketentuan Lain-lain • Ketentuan Peralihan • Ketentuan Penutup 4 Alasan Perlunya UU Pendidikan Tinggi UUD 1945 P b h k IV P l 31 T t UUD 1945 Perubahan ke IV, Pasal 31 Tentang Pendidikan dan Kebudayaan P didik d K b d Ayat 3: Ayat 5: Pemerintah mengusahakan dan menyeleng‐ Pemerintah mengusahakan dan menyeleng‐ garakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdas‐kan akhlak mulia dalam rangka mencerdas kan kehidupan bangsa, yang diatur dengan UU Pemerintah memajukan Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai‐nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia. UU No. 20 Tahun 2003 (Sisdiknas) UU No. 20 Tahun 2003 (Sisdiknas) UU No. 14 Tahun 2005 (Guru & Dosen) UU No. 14 Tahun 2005 (Guru & Dosen) Pendidikan: usaha sadar dan terencana Dosen ....dengan tugas utama mentransfor‐ untuk mewujudkan suasana belajar dan masikan, mengembangkan, dan menyebar‐ ? luaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan proses pembelajaran luaskan ilmu pengetahuan teknologi dan proses pembelajaran .... Pendidikan Tinggi adalah pendidikan sesudah seni melalui pendidikan, penelitian, dan pendidikan menengah..... pengabdian kepada masyarakat. Perlunya jaminan bahwa pemerintah memajukan iptek Perlunya jaminan bahwa pemerintah memajukan iptek dengan memperhatikan dan menerapkan humaniora UU No. 20 Th. 2003 (Sisdiknas) secara terintegrasi dalam Sisdiknas, sekaligus sbg wadah Perguruan tinggi memiliki g gg bagi dosen menjalankan tugas utamanya bagi dosen menjalankan tugas utamanya otonomi untuk mengelola 5 sendiri lembaganya.... UU Pendidikan Tinggi Belum adanya bentuk kelembagaan yang memadai untuk mendukung otonomi perguruan tinggi, baik PTN maupun PTS ti i b ik PTN PTS Belum adanya kerangka tata kelola yang baik bagi semua perg. tinggi dalam g p g gg mengelola sumberdaya (Keu.,SDM,Aset, ..) Belum setaranya pendidikan yg mengutamakan k pengetahuan (akademik) h ( k d k) dan keterampilan (vokasi), serta profesi Masih besarnya hambatan Masih besarnya hambatan memperoleh memperoleh pendidikan tinggi, baik dari segi ekonomi, geografi, maupun sosial. Belum adanya standar pend. tinggi yang Belum adanya standar pend tinggi yang mencakup pengembangan & pemanfaatan iptek dg nilai humaniora beserta penjaminan kepatuhannya penjaminan kepatuhannya Kurang dianggap pentingnya penelitian, komitmen pendanaan, dan penghargaan 1 Aturan bentuk kelembagaan perg. tinggi dan prinsip penye‐ l lenggaraan pendidikan tinggi didik ti i 1 2 Aturan Tata Kelola Perguruan Tinggi beserta prinsip otonomi gg p p pengelolaan perguruan tinggi 2 3 Kesetaraan jenis dan jenjang pendidikan tinggi dan ddk d kesetaraan hak dosennya 3 4 Aturan penerimaan calon Aturan penerimaan calon mahasiswa dan pemerataan pembangunan perg. tinggi 4 5 Ketentuan tentang SNPT sebagai perluasan dari SNP dan sistem penjaminan mutu 5 6 Aturan tentang dana peneliti‐ an dan penghargaan peneliti 6 Un ndang Undan ng Pendidikan Tingggi Permasalahan Operasional Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Penyelenggaranya (Perg. Tinggi) 6 Konstruksi Pendidikan Tinggi Bangsa yang Cerdas, Sejahtera, dan Berbudaya Berkembangnya SDM dan Iptek Peraturaan Perun ndangan Penggabdian Kpd M Masyarakaat P Penelitian n Peendidikan Standar Pemeliharaan dan Penyebarluasan Pemeliharaan dan Penyebarluasan Sumber Daya (SDM, Keuangan, Aset, Data,...) b ( ) Prinsip Otonomi Pengelolaan Perguruan Tinggi Prinsip Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi Azas Pendidikan Tinggi 7 Azas-Azas Pendidikan Tinggi Kebenaran Ilmiah, Penalaran, Kejujuran, Keadilan, Manfaat, Kebajikan, Tanggung Jawab, Kebhinekaan, Keterjangkauan 8 Amar Putusan MK No: 11-14-12-126-136/PUU-VII/2009 (31 Maret 2010) T t Tentang UU Badan B d Hukum H k P didik Pendidikan • Tidak boleh terjadi penyeragaman bentuk lembaga pendidikan • Pemerintah tidak boleh lepas tanggung jawab keuangan untuk penyelenggaraan pendidikan • Tidak Tid k terjadi t j di liberalisasi lib li i dan d komersialisasi pendidikan Menjadi j salah satu dasar p pertimbangan g dalam penyusunan UU PT Prinsip Pengelolaan PT • Nirlaba • Akuntabel • Transparan T • Mutu • Efektif dan Efisien 10 HAL PENTING BARU DALAM RUU DIKTI HAL PENTING BARU DALAM RUU DIKTI Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 11 Sifat dasar PT Sifat dasar PT Pengabd P dian pada masyyarakat Pene elitian Pend didikan Misi Pendidikan Tinggi: SDM & IPTEK Unggul Otonomi keilmuan, kebebasan akademik dan kebebasan mimbar akademik dijamin PERPADUAN ANTARA PENDIDIKAN FORMAL, PROFESIONALISME, PENGALAMAN KERJA DAN KARIR: Pencapaian Level Level pada KKNI Level pada KKNI Melalui Berbagai Jalur KKNI Melalui P S1 D4 9 8 D3 D2 7 D1 SMA 6 SMP 5 L3 4 L2 L1 3 2 1 Jenis & Jenjang Pendidikan Tinggi dan Bentuk Perguruan Tinggi (Ps 16‐32) Program Doktor Program Profesi Program Profesi Program Sarjana Program D‐2 Program D 2 Program D‐1 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Akadem mi Komunittas P Program D‐3 D3 Akad demi Program D‐4 Po oliteknikk Kementerian, Kementerian lain, LPNK, Profesi. U Univers itas, Insstitut, SSekolah Tinggi Program Magister Hak Penyelenggaraan Program PT Hak Penyelenggaraan Program PT Bentukk PT Jenis i Program PT Akademik Akademi Komunitas Akademi Sekolah Tinggi Institut Universitas Politeknik D3 Pengaturan eksisting MT Pengaturan baru Vokasi D1 D2 D1 D2 Profesi/Spesialis D3 DR T S1 S2 S3 D3 D4 MT S1 S2 S3 D3 D4 MT S1 S2 S3 D3 D4 MT D1 D2 D3 D4 MT DR T DR T DR T PR SP PR SP PR SP PR SP Jenjang Karir Akademik Dosen Jenjang Karir Akademik Dosen JABATAN AKADEMIK DOSEN PADA PT Asisten Ahli Lektor Lkt Kepala Akademi Ak d i Komunitas K it Akademi Sekolah Tinggi Institut Universitas P li k ik Politeknik Pengaturan eksisting Pengaturan baru BUP PROFESOR: 70 TAHUN Profesor Persyaratan Dosen Persyaratan Dosen Kualifikasi l f k pendidikan/Pengakuan ddk / k Tingkat k Kompetensi KKNI DOSEN PADA PT D3+/5 D3 /5 Akademi Komunitas Akademi Sekolah Tinggi Institut Universitas Politeknik Pengaturan eksisting Pengaturan baru S1/SST/6 S2/MST/8 S3/DRT/9 Perijinan dan Akreditasi (Baru) Perijinan dan Akreditasi (Baru) PT Ijin Akreditasi Institusi Program Studi Terbit Terbit Minimum Minimum Pendirian Prodi baru harus telah memenuhi syarat minimum akreditasi, sehingga pada saat izin Prodi keluar, otomatis sudah , gg p , terakreditasi minimum Standar Nasional PT Jenjang Pendidikan Dasar Pendidikan Menengah Pendidikan Tinggi Isi Proses Lulusan PTK Sarpras Kelola Biaya Penilaian Delapan Standar Nasional Pendidikan (SNP) Delapan St d N i Standar Nasional Pendidikan Tinggi l P didik Ti i (SNPT) Lingkup Pendidikan Pendidikan Pendidikan, Penelitian, Penelitian, Pengabdian Kpd Masy. Baru 19 Penjaminan Mutu Penjaminan Mutu PT BAN INST Internal Eksternal LAM PRO O LAM WIL Bisa Bisa PRODI ✔ ✔ Bisa Catatan: + Semua standar mengacu pada SNP dari BSNP yang ditetapkan Menteri + Semua didasarkan pada Pangkalan Data Pendidikan Tinggi yang dikelola Menteri p g gg y g + LAM PRO: Lembaga Akreditasi Mandiri + LAM WIL: Lembaga Akkreditasi Wilayah (BAN) + Bisa: Pengaturan baru + Bisa: Pengaturan baru Perluasan Akses dan Jaminan Kepastian Ketersediaan •Universitas/Institut U i i /I i Negeri N i di setiap di i Provinsi P i i •Akademi Komunitas di Setiap Kabupaten/Kota JJ u tu menjangkau e ja g au 3 3T •PJJ untuk •Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus unt Jenjang Pendidikan Tinggi Khusus unt Jenjang Pendidikan Tinggi •Pengembangan sumber belajar terbuka (open educational resources) (open educational resources) •Penggunaan teknologi informasi dan telekomunikasi (INHERENT) ( ) 21 Perluasan Akses dan Jaminan Kepastian Keterjangkauan •Penetapan standar biaya satuan oleh Menteri •Pembatasan pungutan pada mahasiswa (tidak memberatkan) •Jaminan akses non diskriminatif •Jaminan pembiayaan bagi masyarakat miskin yang memenuhi syarat akademik •Pengalokasian 20% kapasitas penerimaan p untuk mahasiswa miskin dan prioritas untuk calon mhs dari daerah 3T 22 Perluasan Akses dan Jaminan Kepastian Jaminan Kepastian •Larangan penggunaan penerimaan mahasiswa baru utk tujuan komersial •Kepastian bagi yang memenuhi syarat p akademik untuk dapat kuliah •Jaminan bagi yang telah masuk untuk menyelesaikan kuliah dalam batas waktu menyelesaikan kuliah dalam batas waktu yang ditentukan •Dukungan beasiswa bantuan biaya •Dukungan beasiswa, bantuan biaya pendidikan, pembebasan SPP, pinjaman t tanpa bunga bagi yang tidak mampu b b i tid k 23 Sistem Penjaminan Mutu Pemerintah BSNP Masyarakat (Wilayah) Lembaga Lembaga Penjamin L Penjamin Layanan Pend. P d Mutu Tinggi Perguruan Perguruan Perguruan Tinggi Tinggi Tinggi Pangkalan Data g Pendidikan Tinggi Ketentuan Baru Ketentuan Saat Ini BAN PT BAN‐PT LLembaga b Lembaga Lembaga Akreditasi Akreditasi Akreditasi Mandiri Mandiri Mandiri 24 Pendidikan Tinggi Keagamaan • Pemerintah atau masyarakat dapat menyelenggarakan PT Keagamaan • PT Keagamaan dapat berbentuk: Universitas, Institut Sekolah Tinggi, Institut, Tinggi Akademi dan Ma’had Ma had Ali, Pasraman, Seminari, dan bentuk lain yang sejenis • Ketentuan mengenai PT Keagamaan diatur dengan Peraturan Pemerintah 25 Tata Kelola & Otonomi (Baru) Tata Kelola & Otonomi (Baru) Aspek Kelembagaan I Satker II III Satker Badan hukum Organisasi & Tata Pola Satker kelola Pola Satker + Mandiri Aset Negara Negara Dipisahkan Alokasi APBN Mekanisme APBN melalui Kemdikbud langsung Mekanisme APBN melalui Kemdikbud langsung Mekanisme subsidi atas penyediaan pelayanan publik Penetapan p tarif Kementerian & PTN Didelegasikan g oleh Organ PTN g Menkeu Ke Kementerian & PTN PNBP PNBP PNBP digunakan langsung PNBP digunakan Bukan PNBP Pelaporan LKPP LKPP Diintegrasi LKPP Kepegawaian PNS PNS Pegawai PTN + PNS diperbantukan Akuntabilitas Menteri Menteri + Menkeu Pemangku kepentingan Otonomi Perguruan Tinggi & Kelembagaannya Otonomi Perguruan Tinggi Negeri Otonomi Bidang Otonomi Bidang Akademik Otonomi Penuh Otonomi Penuh (sesuai perundangan) Otonomi Bidang Non Otonomi Bidang Non‐ Akademik Satker PPK‐Negara (Statuta dg Permen) Satker PPK‐BLU Satker PPK‐BLU (Statuta dg Permen) Badan Hukum (Statuta dg PP) PPK : Pola Pengelolaan Keuangan Dengan adanya tiga macam tatakelola tersebut, berarti tidak ada penyeragaman (amar putusan MK) 27 Otonomi Perguruan Tinggi & Kelembagaannya Otonomi Perguruan Tinggi Swasta Otonomi Bidang Otonomi Bidang Akademik Otonomi Penuh Otonomi Penuh (sesuai perundangan) Otonomi Bidang Non Otonomi Bidang Non‐ Akademik Ditentukan oleh Badan Penyelenggara PTS a.l. yayasan Bentuk tatakelola ditentukan oleh Badan Penyelenggara PTS (a.l. Yayasan) masing‐masing, berarti tidak ada penyeragaman (amar putusan MK) 28 Penyelenggaraan Otonomi PTN POLA PENGELOLAAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM BADAN HUKUM Sesuai dengan UU No. 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara dan UU Perbendaharaan Negara dan UU 20 Tahun 1997 tentang PNBP UU PT Telah diatur dalam PP 23/2005 Tentang BLU dan PP 66/2010. Tentang BLU dan PP 66/2010 ‐Diatur dlm Statuta PP (usulan dari PTN‐BH) ‐ Sebagian diatur dengan PP g g (bentuk dan mekanisme pendaaan PTN‐BH) 29 Pengelolaan Transisi Perguruan Tinggi BHMN STATUTA DENGAN PP PT BHMN & EX BHMN PTN BH (SESUAI (SESUAI RUU DIKTI) ‐ SELAMA MASA TRANSISI MAX 2 TAHUN MENGGUNAKAN PPK BLU ‐ SESUAI PP Bentuk dan Mekanisme ‐ Pendanaan PTN‐BH d 30 Praktik Pengelolaan Keuangan PT BHMN Kini 1. Pengelolaan Keuangan mirip dengan Pola Pengelolaan BLU: a. Mendapatkan alokasi APBN yang dikelola sesuai dengan mekanisme APBN. b Mengelola PNBP secara otonom, dipertanggunjawabkan b. l l d bk dan dikonsolidasikan dalam Laporan Keuangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2. Aset tidak terpisah, kacuali IPB dan Unair. 3 Program dan Anggaran (khususnya komponen PNBP) 3. Program dan Anggaran (khususnya komponen PNBP) dievaluasi dan ditetapkan oleh Majelis Wali Amanah. 4 Pengelolaan SDM PNS dan Non 4. Pengelolaan SDM PNS dan Non‐PNS PNS 31 Pendanaan dan Pembiayaan Perguruan Tinggi • • • • • • • • Pemerintah bertanggung jawab dalam pendanaan pendidikan tinggi Pemerintah bertanggung jawab dalam pendanaan pendidikan tinggi (dialokasikan dalam APBN). Sebagian alokasi BOPTN untuk biaya penelitian. Pemerintah daerah dapat memberikan dukungan pendanaan pendidikan Pemerintah daerah dapat memberikan dukungan pendanaan pendidikan tinggi (dialokasikan dalam APBD). Alokasi untuk calon mahasiswa tidak mampu P Pemerintah memfasilitasi dunia usaha dan dunia industri dengan aktif i t h f ilit i d i h d d i i d t id ktif memberikan bantuan dana kepada Perguruan Tinggi. Pemerintah memberikan insentif kepada dunia usaha/ industri atau masyarakat yang memberikan bantuan penyelenggaraan pendidikan tinggi. Pemerintah menetapkan standar satuan biaya operasional pendidikan tinggi dan dipergunakan PTN untuk menetapkan biaya yang ditanggung oleh mahasiswa. Dana Pendidikan berasal dari APBN diberikan kepada: – PTN untuk investasi, operasi, dosen dan tenaga kependidikan, dan PTN untuk investasi operasi dosen dan tenaga kependidikan dan pengembangan – PTS untuk tunjangan profesi dosen, tunjangan kehormatan profesorinvestasi dan pengembangan – Mahasiswa sebagai dukungan biaya mengikuti pendidikanikan tinggi 32 Perguruan Tinggi Asing • Perguruan Tinggi Asing (negara lain) yang sudah terakreditasi dan/atau diakui di negaranya, dapat menyelenggarakan pendidikan tinggi di wilayah di wilayah NKRI. NKRI • Pemerintah menetapkan daerah, jenis, dan program studi yang dapat diselenggarakan Perguruan Tinggi Asing. • Penyelenggara pendidikan Asing wajib: – melakukan kerja sama dengan Perguruan Tinggi Indonesia atas izin Pemerintah – berprinsip nirlaba – mengangkat dosen mengangkat dosen dan tenaga kependidikan warga negara Indonesia. – mengembangkan ilmu dasar di Indonesia dan mendukung kepentingan nasional. • Ketentuan lebih lanjut mengenai Perguruan Tinggi Asing diatur dalam Peraturan Menteri Peraturan Menteri. 33 Penyelenggaraan PT oleh KL Lain UUD 1945 Perubahan ke IV, Pasal 31 Ayat 3: Pemerintah mengusahakan dan menyeleng‐ garakan SATU SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdas‐kan kehidupan bangsa, yang diatur dengan UU UU Nomor 20/2003 (Sisdiknas) Kemdikbud penanggung jawab bidang pendidikan UU Pendidikan Tinggi MENGATUR PENGELOLAAN PT UU Pendidikan Tinggi MENGATUR PENGELOLAAN PT K/L LAIN BEKERJASAMA DG PT UNTUK PENDIDIKAN PENDIDIKAN KEDINASAN/PROFESI PENGELOLAAN PT OLEH K/L LPNK DIATUR DENGAN PP Manfaat UU PT Entitas Manfaat Memiliki banyak pilihan jenis pendidikan tinggi yang setara Masyarakat Jaminan dapat kuliah sesuai dengan kemampuan akademiknya dapat kuliah sesuai dengan kemampuan akademiknya Biaya kuliah yang dikendalikan sehingga lebih terjangkau Jaminan memperoleh layanan pendidikan bermutu Dunia Usaha Memanfaatkan penelitian di perguruan tinggi untuk inovasinya Memperoleh insentif bagi yang memberikan bantuan ke PT Dijamin otonomi akademiknya Perguruan Tinggi g gg Memiliki fleksibilitas dalam pengelolaan sumber daya untuk meningkatkan g mutunya y Memperoleh dukungan pendanaan dari pemerintah melalui bantuan operasional pendidikan tinggi Pemerintah Dapat mendorong perguruan tinggi untuk memajukan iptek melalui D t d ti i t k j k i t k l l i pelaksanaan tridharma secara komprehensif dan terpadu Dapat memberikan layanan pendidikan tinggi yang berkesetaraan Dosen Jaminan memperoleh dana penelitian Kesetaraan dalam jenjang karir akademik 35 Hal baru lainnya… • PT dapat PT dapat menyelenggarakan hanya program pasca program pasca • Lulusan S‐1 dapat langsung S‐3 • Kopertis ditransformasi menjadi Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi • Penugasan dosen untuk pemerataan mutu pendidikan Tinggi seluruh Indonesia • BUP Guru Besar 70 tahun • Pemerintah menanggung biaya SNMPTN,PTS dapat mengikuti SNMPTN • Penerimaan mahasiswa baru merupakan seleksi akademik,dilarang dikaitkan dengan tujuan komersial. komersial • PTN wajib mencari dan menjaring mahasiswa berpotensi akademik dari keluarga kurang mampu • Pemenuhan hak mahasiswa–beasiswa,bantuan pendidikan, pinjaman dana tanpa bunga • Pemda dapat memberi dukungan dana kepada PT • Standar satuan biaya operasional sebagai dasar alokasi anggaran PTN mempertimbangkan: capaian Standar nasional Pendidikan, jenis prodi, dan indeks kemahalan wilayah • Alokasi dana penelitian –minimum 30% dari • Alokasi –minimum 30% dari BOPTN 36 T i Terima Kasih.. K ih 37