BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Jenis Serangga Hama pada

advertisement
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Jenis Serangga Hama pada Tanaman Cabai
Berdasarkan hasil pengamatan tanaman Cabai di Tiga Varietas Berbeda
selama 10 minggu terdapat 5 famili yakni Famili Aphididae, Famili Thripidae,
Famili Coreidae, Famili Acrididae dan Famili Tephritidae. Dari semua jenis
Famili yang disebutkan terdapat cirri-ciri yang berbeda, secara umum cirri-ciri
dari masing-masing Famili di ketahui menggunakan buku kunci determinasi
serangga karangan Kanisius (1991).
A. Aphididae
Ciri-cirinya :
Pada Famili Aphididae tubuh lunak berbentuk buah pear, panjang tubuh 48 mm. Umumnya berwarna hijau. Antena panjang, 3-7 ruas, tidak aktif. Kaki
panjang dan ramping, tidak untuk melompat, mempunyai bangunan seperti
tanduk sangat kecil di ujung abdomen. Ada yang bersayap dan ada yang tidak.
Ditemukan di batang, daun, bunga dan kadang-kadang kulit buah berbagai
tanaman (khususnya yang muda). Nimfa yang baru lahir langsung menghisap
cairan tanaman secara bergerombol.
Phylum
: Arthropoda
Klas
: Insekta
Ordo
: Homoptera
Famili
: Aphididae
Gambar 1. Aphididae
B. Thripidae
Ciri-cirinya :
Famili ini umumnya berwarna kekuningan, kecoklatan dan coklat
kehitaman. Ukuran tubuh 1-1,4 mm, berantena 6-9 ruas. Nimfa biasanya
berwarna kuning, oranye atau merah. Akhir periode nimfa biasanya akan
menjatuhkan diri ke tanah untuk berpura-pura atau dapat mengalami fase istrahat
di dalam tanah bila kondisi sekeliling memburuk. Mempuyai beberapa generasi
dalam satu tahun. Baik nimfa maupun dewasa merusak epidermis pucuk
tanaman, daun muda, bunga ataupun buah.
Phylum
: Arthropoda
Klas
: Insekta
Ordo
: Thysanoptera
Famili
: Thripidae
Gambar 2. Thripidae
C. Coreidae
Ciri-ciri :
Famili ini memiliki kepala lebih pendek dan lebih sempit dari pada
pronotum, membrane sayap depan dengan vena yang banyak, ada yang tibia kaki
belakang melebar dan berbentuk lembaran (daun). Ukuran tubuh sedang-besar,
antara 7-30 mm, kadang –kadang memanjang, biasanya berwarna gelap, coklat
hita atau kehijauan. Mempunyai kelenjar bau yang bermuara di atas toxa tengah
dan belakang.
Phylum
: Arthropoda
Klas
: Insekta
Ordo
: Hemiptera
Famili
: Coreidae
Gambar 3. Coreidae
D. Acrididae
Ciri-cirinya :
Famili ini memiliki antenna pendek, pronotum tidak memenjang
kebelakang, tarsi beruas 3 buah, femur kaki belakang membesar, ovipositor
pendek. Ukuran tubuh betina lebih besar dibandingkan dengan yang jantan.
Sebagian besar berwarna abu-abu atau kecoklatan dab beberapa mempunyai
warna yang cerah dan pada sayap belakang.
Phylum
: Arthropoda
Klas
: Insekta
Ordo
: Orthoptera
Famili
: Acrididae
Gambar 4. Acrididae
E. Tephritidae
Ciri-cirinya :
Famili ini memiliki ukuran tubuh kecil sampai sedang. Warna tubuh dan
sayap cerah, sayap bercak-bercak atau bergaris-garis lebar. Jenis tertentu
mempunyai bagian sayap yang atraktif yaitu mempunyai rambut tegak satu atau
lebih yang letaknya dipertengahan bagian depan sayap.
Phylum
: Arthropoda
Klas
: Insekta
Ordo
: Diptera
Famili
: Tephritidae
Gambar 5. Tephritidae
4.2 Populasi Serangga Hama
4.2.1 Tingkat Kehadiran Serangga Hama Selama Pengamatan
Dari hasil pengamatan selama sepuluh minggu di tiga varietas berbeda
serangga yang terkoleksi sebanyak 5 famili dan menunjukan jumlah kehadiran
Frequensi Kehadiran (minggu)
yang berbeda.
10
8
Aphididae
6
Thripidae
4
Coreidae
2
Acrididae
Tephritidae
0
V1
V2
V3
Varietas
Gambar 6. Tingkat Kehadiran Serangga Hama Selama Pengamatan
Gambar 6 menunjukkan bahwa tingkat kehadiran serangga hama yang
tertinggi pada tiga varietas berbeda adalah famili Thripidae,
yakni 9 kali
kehadiran pada 10 minggu pengamatan. Dimana pada minggu pertama
pengamatan serangga ini tidak ditemukan dan selanjutnya selalu hadir di semua
varietas cabe pada minggu ke 2 sampai dengan minggu ke 10 pengamatan.
Kehadiran yang paling tinggi selanjutnya setelah Thripidae adalah famili
Aphididae, Coreidae dan Tephritidae, famili Aphididae memiliki tingkat
kehadiran tertinggi yaitu 8 kali kehadiran selama 10 minggu pengamatan yang
terdapat pada V2 atau varietas Samiya.
Selanjutnya yang memiliki tingkat kehadiran 8 kali yaitu Coreidae yang
terdapat pada V1 atau varietas Malita Fm, kemudian yang memili tingkat
kehadiran yang sama seperti famili Aphididae dan famili Coreidae adalah famili
Tephritidae yang terdapat pada V2 atau varietas Samiya selanjutnya kehadiran
yang yang paling terendah dari semua famili yaitu famili Acrididae yaitu 2 kali
kehadiran, dimana famili ini hanya muncul pada minggu ke 3 dan minggu ke 8
dan juga minggu ke 10 di semua varietas.
Dari hasil pengamatan selama 10 minggu, Famili Thripidae memiliki
tingkat kehadiran yang paling tertiggi di semua varietas dikarenakan famili ini
merupakan hama penting pada tanaman cabai, selanjutnya famili Aphididae,
Coreidae dan Tephritidae memiliki tingkat kedua setelah famili Thripidae, famili
Aphididae ini merupakan jenis kutu daun yang selalu menyerang daun tanaman
terutama pada tanaman cabai, hal ini seperti yang diungkapkan oleh (Riyanto,
2010) famili Aphididae menyebabkan tanaman kerdil, daun keriting, menggulung
dan mozaik termasuk yang ditemukan pada tanaman cabai.
Selanjutnya famili Coreidae memiliki tingkat kehadiran tertingi ke 2 yaitu
8 kali kehadiran selama 10 kali pengamatan. Selanjutnya famili Tephritidae
muncul hanya pada minggu ke 3 pegamatan sampai akhir pengamatan, hal ini di
duga pada awal pertumbuhan famili ini datang untuk berkembangbiak dan setelah
memasuki fase generatif famili ini menyerang bunga dan buah pada tanaman
cabe, seperti yang di ungkapkan oleh (Pracaya, 2011) bahwa famili ini meletakan
telurnya ke dalam buah atau jaringan tanaman, selanjutnya larva menjadi pupa
dalam jaringan tanaman, dan setelah dewasa famili ini menyerang buah sehingga
menjadi rontok sebelum tua. Dan selanjutnya kehadiran terendah yaitu famili
Acrididae, famili ini memiliki kehadiran terendah dikarenakan famili ini hanya
singgah dari tanaman lain atau hanya bermigrasi.
4.2.2 Dinamika Populasi Serangga Hama di Setiap Varietas Cabai
Dinamika populasi serangga hama di semua varietas tanaman cabai selama
Populasi ( ekor )
pengamatan dapat di lihat pada Gambar 7, 8, dan 9
600
500
400
300
200
100
0
Aphididae
Thripidae
Coreidae
Acrididae
Tephritidae
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Gambar 7. Populasi Serangga Hama Selama Pengamatan Pada Tanaman Cabe
Varietas Malita FM Selama 10 Minggu
Populasi ( ekor )
800
Aphididae
600
Thripidae
400
Coreidae
200
Acrididae
Tephritidae
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Gambar 8. Populasi Serangga Hama Selama Pengamatan Pada Tanaman Cabe
Varietas Samiya Selama 10 Minggu
800
Aphididae
Populasi ( ekor )
600
Thripidae
400
Coreidae
200
Acrididae
Tephritidae
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Gambar 9. Populasi Serangga Hama Selama Pengamatan Pada Tanaman Cabe
Varietas Lado Selama 10 minggu
Gambar di atas menunjukkan dinamika populasi serangga hama di semua
varietas (Gambar 7, 8 dan 9). Kehadiran serangga hama tertinggi di semua
varietas terdapat pada famili Aphididae. Famili Aphididae ini tidak memilih
varietas apa yang disukai, oleh karena itu famili ini ada di semua varietas.
Dinamika populasi hama pada varietas Malita FM dan Varietas Lado
menunjukan kondisi yang sama, yaitu terjadi 2 kali peningkatan populasi selang
waktu 1 minggu pengamatan, akan tetapi kondisi ini beda dengan varietas Samiya
yang hanya memiliki 1 kali peningkatan saja pada minggu ke 2 pengamatan. Pada
varietas Malita FM dan varietas Lado terjadi penurunan populasi (punah) setelah
minggu ke 7 pengamatan, tetapi untuk varietas Samiya penurunannya terjadi pada
minggu ke 3 sampai minggu ke 7 pengamatan.
Selanjutnaya famili yang memiliki tingkat kedua dari famili Aphididae
adalah famili Thripidae, famili ini tidak terjadi peningkatan yang sangat menonjol
seperti yang ada pada famili Aphididae, tetapi famili ini memiliki tingkat populasi
yang datar dari pengamatan pertama sampai pengamatan terakhir. Hal ini sama
kondisinya dengan famili lain yang ditemukan di semua varietas tanaman cabe,
seperti famili Coreidae, Acridide dan Tephritidae.
Dari hasil pengamatan famili Aphididae memiliki populasi serangga hama
tertinggi di semua varietas hal ini dikarenakan famili Aphididae ini merupakan
hama penting di tanaman cabai, seperti yang dikemukakan oleh Nechiyana (2011)
bahwa kutu daun Aphis gossypii merupakan hama utama yang menyerang daun
pada tanaman cabai. Hama kutu daun menyebabkan kerusakan dengan cara
menusuk jaringan dan menghisap cairan sel daun yang mengakibatkan daun
menjadi tumbuh tidak normal dan pada bagian daun yang terserang akan menjadi
rapuh.
Terjadinya perbedaan puncak peningkatan populasi di tiga varietas cabe
yaitu 2 kali puncak peningkatan pupulasi pada varietas Malita FM dan Lado serta
1 kali peningkatan di varietas samiya, hal ini dikarenakan faktor makan dari famili
Aphididae, seperti yang dikemukakan oleh Salyk dan Sullivan (1982) dalam
Darsono (1991) bahwa kutu daun mempunyai kemampuan melakukan pemilihan
terhadap makanannya. Pada bagian yang terpilih ia akan menetap dan
menimbulkan kerusakan tertentu.
Penurunan populasi famili Aphididae pada minggu ke 7 pengamatan
dikarenakan persaingan antar individu-individu didalam koloni dan terbatasnya
daya dukung tanaman untuk menunjang pertumbuhan pupulasi dan biasanya
populasi aphis akan menurun setelah mencapai populasi puncak (Starner dan Hull
1982 dalam Mas,ud, 2010).
Famili Triphidae memiliki tingkat populasi tertinggi kedua setelah famili
Aphididae hal ini dikarenakan adanya pergantian suksesi dan relung hidup dari
kedua jenis famili ini, seperti yang dikemukakan oleh Dibiyantoro (1994) dalam
Dibiantoro (1998) Pada awal pertanaman dua jenis hama pengisap yakni thrips
dan aphids akan menyerang, namun umumnya aphids lebih predominan (jumlah
dan fungsi lebih berperan) dari pada thrips, bilamana tanaman sudah berumur 4-5
minggu, maka Thrips adalah yang paling predominan, hingga tanaman berumur
54 hari.
4.2.3 Rata-Rata Populasi Serangg Hama Di Tiga Varietas Berbeda
Dari hasil pengamatan jumlah individu serangga hama yang terkoleksi
pada tanaman cabai di tiga varietas berbeda menunjukkan jumlah yang berbeda,
dapat dilihat pada gambar 10.
800
Populasi (ekor/petak)
700
600
500
Aphididae
400
Thripidae
300
Coreidae
200
Acrididae
100
Tephritidae
0
V1
V2
V3
Varietas
Gambar 10. Rata-Rata Populasi Serangga Hama Di Tiga Varietas Berbeda
Gambar diatas menunjukkan bahwa rata-rata individu tertinggi di semua
varietas tanaman cabai adalah famili Aphididae, yakni sebanyak 706.3 ekor/petak.
Rata-rata tertinggi ini terdapat pada varietas Lado, hal ini disebabkan karena
famili ini adalah sebagai hama penting pada tanaman cabai. Nelly et al. (2012)
mengemukakan bahwa kutu daun Aphis gossypii Glover (Homoptera: Aphididae)
merupakan salah satu hama yang menyerang tanaman cabai.
Dari aspek hama itu sendiri tanggapan hama terhadap warna dan intensitas
cahaya yang sangat berpengaruh , dalam hal ini perbedaan warna daun dari
varietas Lado sangat berbeda dibandingkan dengan warna daun dari varietas
Malita FM dan Samiya, pada umumnya warna daun pada varietas Lado hijau
pekat serta warna daun varietas Malita FM dan Samiya hijau kekuning-kuningan,
sehingga famili Aphididae lebih dominan pada Varietas Lado. Sodiq (2009)
mengemukakan serangga hanya mampu memberikan respon terhadap cahaya
dengan panjang gelombang antara 300-400 mµ (warna mendekati ultra violet)
sampai 600-650 mµ (warna jingga). Diantara beberapa warna spektrum cahaya
tersebut, ada dua yang menghasilkan respon paling tinggi pada serangga yaitu
cahaya mendekati ultraviolet (350 mµ) dan hijau kebiruan (500 mµ). sifat
fototaksis yang ada pada serangga umumnya tertuju pada warna yang mendekati
ultraviolet tersebut.
4.2.4 Kelimpahan
Pada Tabel 1 dapat dilihat jumlah masing-masing dari serangga hama yang
terkoleksi pada tiga varietas yang berbeda pada tanaman cabe.
Tabel 1. Persentase Kelimpahan Serangga Hama Tiga Varietas Berbeda.
Populasi Famili (%)
Ekosistem
V1
Aphididae
Thripidae
Coreidae
Acrididae
Tepritidae
59.5
35.71
0.85
0.12
3.8
V2
53.38
40.74
1.64
0.1
4.11
V3
67.46
30.18
1.97
0.03
0.35
Hasil identifikasi dan hasil perhitungan kelimpahan serangga hama yang
terdapat pada tiga varietas tanaman cabe secara keseluruhan kelimpahan tertinggi
yaitu pada Famili Aphididae yang terdapat pada ekosistem V3 atau Varietas Lado
di mana famili ini memilki persentase yang tinggi yaitu 67.46 %. Hal ini diduga
bahwa famili Aphididae kepidiriannya sangat banyak dan juga siklus hidupnya
pendek. Seperti yang di kemukakan oleh Jurgen et al. (1977) dalam Darsono
(1991) bahwa siklus hidup A. croccivora pada kondisi yang sesuai berkisar antara
5-8 hari, dengan rata-rata 5.5 hari. Di daerah yang beriklim sedang keperidian
dapat mencapai 60 ekor. Serangga bersayap hanya menghasilkan kira-kira separuh
dari jumlah keturunan yang dapat dihasilkan serangga tidak bersayap.
Di Indonesia A. croccivora yang dibiakan pada kacang tanah mempunyai
siklus hidup rata-rata 4 hari. Stadium tiap instar 1 hari. Jumlah nimfa yang
dihasilkan oleh seekor betina rata-rata mencapai 115 serangga (Sutarjo, 1978
dalam Darsono, 1978)
Sedangkan kelimpahan yang terendah di semua varietas cabe yaitu famili
Acrididae dengan jumlah 0.1 %, dikarenakan spesies ini hanya singgah dari
tanaman sekitar pertanaman cabai, sehingga populasinya sedikit.
4.2.5 Keanekaragaman
Hasil pengamatan terhadap keanekaragaman Serangga Hama seluruh
famili di tiga varietas yang berbeda disajikan pada Tabel 2.
Tabel 2. Keanekaragaman Serangga Hama seluruh Famili di Tiga Varietas yang
berbeda
Varietas Cabai
Nilai Keanekaragaman
V1
0,8
V2
0,9
V3
0,8
Dari hasil analisis data di peroleh nilai keanekaragaman (H’) familia
secara umum termasuk dalam kategori sangat rendah yaitu hanya berkisar 0,8 –
0,9 atau kisaran H<1. Dapat dilihat bahwa keanekaragaman dari ketiga varietas
sama, sebenarnya hama penting pada tanaman cabai lebih dari 5 jenis hama,
seperti yang dilaporkan oleh ( Setiawati et al. 2005) dalam penelitiannya yaitu
terdapat 14 jenis hama penting pada tanaman cabai, tetapi jenis hama lain belum
memperoleh kesempatan untuk muncul karena andanya kompetisi antar jenis dan
di lingkungan sekitar tanaman cabe, masih banyak tanaman-tanaman liar yang
pemanfaatannya belum optimal seperti halnya gulma di samping pertanaman
cabai, (Altieri, 1994 dalam Meidiwarman, 2010) mengemukakan bahwa vegetasi
liar yang terdapat di sekitar lahan pertanaman dapat meningkatkan populasi
musuh alami yang pada giliranya dapat menekan populasi hama pada lahan
pertanaman.
Download