1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kehamilan adalah

advertisement
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kehamilan adalah rangkaian peristiwa yang baru terjadi bila sel telur (ovum)
dibuahi dan berkembang sampai menjadi janin (fetus) yang matang (aterm).
Kehamilan juga dapat didefinisikan sebagai dikandungnya janin hasil pembuahan sel
telur oleh sel sperma. (Aprillia, 2011).
Ketika ibu menjalani masa kehamilan sampai menjelang persalinan, ibu hamil
membutuhkan ketenangan agar tidak mengalami kecemasan yang berlebih sehingga
proses persalinan menjadi lancar tanpa hambatan. Semakin ibu tenang menghadapi
persalinan maka persalinan akan berjalan semakin lancar. Selain itu, terdapat satu
alternatif alami yang bisa dilakukan oleh ibu hamil untuk membuat jiwa menjadi
lebih tenang dengan energi-energi positif dan membantu meringankan rasa sakit saat
kontraksi serta dapat mempercepat proses persalinan adalah dengan teknik relaksasi
hypnobirthing (Larasati & Komolohadi, 2010).
World Health Organization (WHO) tahun 2011, memperkirakan 585.000
perempuan meninggal setiap hari akibat komplikasi kehamilan, proses kelahiran dan
aborsi yang tidak aman dan diperkirakan sekitar satu perempuan meninggal setiap
menit. Negara-negara di Asia termasuk Indonesia memiliki warga perempuan
kemungkinan 20-60 kali lipat dibanding negara-negara Barat dalam hal kematian ibu
karena persalinan dan komplikasi kehamilan. Berdasarkan SDKI 2012, rata-rata
1
2
angka kematian ibu (AKI) tercatat mencapai 359 per 100 ribu kelahiran hidup. Ratarata kematian ini jauh melonjak dibanding hasil SDKI 2007 yang mencapai 228 per
100 ribu. Dalam hal ini, fakta lonjaknya kematian ini tentu sangat memalukan
pemerintahan yang sebelumnya bertekad akan menurunkan AKI hingga 108 per 100
ribu pada 2015 sesuai dengan target MDGs.
Menurut hasil laporan National Vital Statistic Report tahun 2011 jumlah ibu
hamil di Amerika Serikat diperkirakan 4.348.949 orang, dan dari hasil laporan Profil
Kesehatan Republik Indonesia tahun 2011 jumlah ibu hamil di Indonesia adalah
5.060.637 orang, sedangkan untuk Provinsi Riau tahun 2011 jumlah ibu hamil adalah
145.098 orang (Kemenkes RI, 2011).
Jumlah kematian ibu di Provinsi Bali masih ada namun sudah semakin
menurun. Setiap tahunnya Angka Kematian Ibu (AKI) di Provinsi Bali di bawah
100/100.000 kelahiran hidup (KH), yakni tahun 2009 77,01/100.000 KH dan tahun
2010 mengalami penurunan menjadi 58,01/100.000 KH, sedangkan AKI Nasional
tahun 2009-2010 sebesar 226/100.000 KH. Angka kematian bayi (AKB) sebesar
11,53 per 1000 kelahiran (Wah, 2011).
Semua wanita didunia tumbuh dewasa dengan pengetahuan bahwa melahirkan
itu sangat sakit. Melahirkan memang suatu proses yang alami dan menimbulkan rasa
sakit. Namun banyak wanita yang merasakan sakit tersebut lebih parah dari
seharusnya karena banyak dipengaruhi oleh rasa panik dan stres. Hal ini disebut
faer-tension-pain concept (takut-tegang-sakit), dimana rasa takut menimbulkan
ketegangan atau kepanikan yang menyebabkan otot kaku dan akhirnya menyebabkan
3
rasa sakit. Metode hipnosis yang dapat dilakukan mulai masa kehamilan dapat
membantu menurunkan tingkat kecemasan dan ketakutan. Teknik hipnosis dapat
membantu merilekkan otot-otot sehingga ibu terhindar dari kecemasan dan dapat
membantu ibu lebih tenang dalam menghadapi persalinan. Teknik hipnosis
merupakan salah satu cara yang dapat di aplikasikan oleh ibu hamil untuk
memperoleh
ketenangan
saat
menghadapi
kehamilan
dan
mengurangi
rasa
persalinan
(Bramantyo, 2009).
Metode
hypnobirthing
berguna
untuk
sakit
dan
memperlancar proses persalinan karena dalam metode ini selalu memberikan energienergi positif untuk ibu hamil. Selain itu, hypnobirthing atau penggunaan hipnosis
selama masa kehamilan bisa mencegah gangguan emosional baik saat sebelum
persalinan dan setelah persalinan (Andriana, 2012).
Ibu hamil yang mengalami kecemasan berlebih pada masa kehamilan sampai
menjelang persalinan akan berujung kepada stres yang dapat menimbulkan rasa sakit
saat persalinan dan ini harus diatasi yaitu ibu hamil harus memiliki ketenangan
sehingga proses persalinan menjadi lancar tanpa hambatan. Ketenangan yang
dibutuhkan dapat dibantu dengan melakukan teknik relaksasi hypnobirthing. Dengan
melakukan teknik hypnobirthing diharapkan rasa takut, panik, tegang dan tekanantekanan lain yang menghantui ibu hamil dalam proses persalinan dapat berkurang
bahkan hilang sehingga proses persalinan dapat berjalan dengan lancar (Astria, 2009).
4
Berdasarkan studi pendahuluan yang peneliti lakukan di Desa Paya Dapur
Kec. Kluet Timur Aceh Selatan pada bulan Januari sampai Juni 2014 diperoleh
jumlah ibu hamil 50 orang.
Dari survey awal yang dilakukan dengan cara wawancara kepada ibu hamil di
Desa Paya Dapur Kecamatan Kluet Timur Aceh Selatan di dapatkan bahwa dari
jumlah ibu hamil 50 orang masih banyak yang belum mengerti tentang metode
hypnobirthing. Mereka mengatakan belum pernah melakukan metode hypnobirthing
dan tidak tahu bagaimana cara melakukan hypnobirthing.
Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian
yang berjudul “ Gambaran Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Ibu Hamil Tentang
Metode Hypnobirthing di Desa Paya Dapur Kecamatan Kluet Timur Aceh Selatan”.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah diatas, perumusan masalahnya
adalah “ Bagaimana Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Ibu Hamil Tentang Metode
Hypnobirthing di Desa Paya Dapur Kecamatan Kluet Timur Aceh Selatan”.
1.3. Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan Umum
Mengetahui Gambaran Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Ibu hamil Tentang
Metode Hypnobirthing di Desa Paya Dapur Kecamatan Kluet Timur Aceh Selatan.
5
1.3.2. Tujuan Khusus
1.
Untuk
mengetahui
gambaran
pengetahuan
ibu hamil
tentang metode
hypnobirthing di Desa Paya Dapur Kecamatan Kluet Timur Aceh Selatan.
2.
Untuk mengetahui gambaran sikap ibu hamil tentang metode hypnobirthing di
Desa Paya Dapur Kecamatan Kluet Timur Aceh Selatan.
3.
Untuk mengetahui gambaran tindakan ibu hamil tentang metode hypnobirthing di
Desa Paya Dapur Kecamatan Kluet Timur Aceh Selatan.
1.4. Manfaat Penelitian
1.
Bagi Instuti Kesehatan
Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan untuk menambah kepustakaan dan
sebagai referensi bagi penelitian tentang metode hypnobirthing.
2.
Bagi Tenaga Kesehatan
Hasil penelitian ini digunakan sebagai masukan bagi tenaga kesehatan yang
diharapkan beguna dalam memberikan informasi kepada masyarakat mengenai
metode hypnobirthing.
3.
Bagi Masyarakat
Menambah
pengetahuan
hypnobirthing.
dan
kesadaran
masyarakat
tentang
metode
6
4.
Bagi Peneliti
Mengaplikasikan teori yang diperoleh yaitu dengan mengidentifikasikan dan
menganalisa suatu permasalahan di lapangan serta memperluas penelitian tentang
hal-hal yang berkaitan dengan metode hypnobirthing.
5.
Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi salah satu sumber data yang bisa
menjadi contoh karya tulis ilmiyah tentang metode hypnobirthing.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Hypnobirthing
2.1.1. Pengertian
Metode
hypnobirthing
berguna
untuk
mengurangi
rasa
sakit
dan
memperlancar proses persalinan karena dalam metode ini selalu memberikan energienergi positif untuk ibu hamil. Selain itu, hypnobirthing atau penggunaan hipnosis
selama masa kehamilan bisa mencegah gangguan emosional baik saat sebelum
persalinan dan setelah persalinan (Andriana, 2012).
Hypnobirthing memiliki manfaat yang cukup besar bagi ibu hamil,
diantaranya adalah kemampuan untuk mengatur kadar rasa sakit saat proses
persalinan, menekan cemas, stres atau depresi saat proses persalinan, memudahkan
ibu hamil untuk mengontrol emosinya, mendatangkan rasa tenang, aman, nyaman,
dan bahagia karena proses persalinan berjalan lancar, dan mengurangi komplikasi
akibat proses persalinan (Manggarsari, 2010).
Hypnobirthing berasal dari kata “hypnosis” dan “birthing”. Hypnosis yang
berasal dari kata hypnos (bahasa Yunani) adalah nama Dewa Tidur. Arti tidur disini
adalah pikiran yang tenang. Sedangkan “birthing” (bahasa Inggris) berarti proses
persalinan. Hypnobirthing merupakan salah satu tehnik otohipnosis (self hypnosis),
yaitu upaya alami dalam menanamkan niat positif/sugesti ke jiwa atau pikiran bawah
sadar dalam menjalani masa kehamilan dan persiapan persalinan. Dengan demikian,
7
8
ibu hamil dapat menikmati indahnya masa kehamilan dan lancarnya proses
kehamilan. Metode hypnobirthing ini didasarkan pada keyakinan bahwa setiap
perempuan memiliki potensi untuk menjalankan proses melahirkan secara alami,
tenang, dan nyaman (tanpa rasa sakit). Program ini mengajarkan ibu hamil untuk
menyatu dengan gerak dan ritme tubuhnya saat menjalani proses melahirkan,
membiarkan tubuh dan pikirannya untuk bekerja, serta menyakini bahwa tubuhnya
mampu berfungsi sebagaimana seharusnya sehingga rasa sakit menghilang
(Kuswandy, 2011).
2.1.2. Manfaat Hypnobirthing (Kuswandy, 2011)
1.
Selama kehamilan
Manfaat hypnobirthing selama kehamilan yaitu, dapat mengurangi rasa mual,
muntah, dan pusing di trimester pertama, meminimalisasi trauma ecara fisik dan
jiwa untuk ibu janin, mengatasi rasa tidak nyaman selama hamil dan rasa sakit
saat melahirkan tanpa efek samping terhadap janin, membantu janin terlepas dari
kondisi lilitan tali pusat, bahkan bisa memperbaiki janin yang letaknya sungsang
menjadi normal (letak belakang kepala), dan juga bisa membuat kondisi ibu
hamil menjadi tenang dan damai selama kehamilannya. Ketenangan dan rasa
damai sang ibu akan dirasakan pula oleh janin.
2.
Menjelang persalinan
Manfaat hypnobirthing menjelang persalinan yaitu, melatih relaksasi untuk
mengurangi kecemasan serta ketakutan menjelang persalinan yang dapat
menyebabkan ketegangan, rasa nyeri, dan sakit saat persalinan, mampu
9
mengontrol sensasi rasa sakit saat berkontraksi rahim, dan dapat meningkatkan
kadar endorphin dalam tubuh untuk mengurangi bahkan menghilangkan rasa
nyeri pada saat kontraksi dan persalinan.
3.
Saat persalinan
Manfaat hypnobirthing saat persalinan yaitu, memperlancar proses persalinan
(kala satu dan dua lebih lancar), mengurangi resiko terjadinya komplikasi dalam
persalinan
dan
terjadinya
perdarahan,
kondisi
yang
tenang membuat
keseimbangan hormonal dalam tubuh, dan membantu menjaga suplai oksigen
pada bayi selama proses persalinan.
4.
Pascapersalinan
Manfaat hypnobirthing pasca persalinan yaitu, meningkatkan ikatan batin antara
bayi dengan ayah dan bundanya, mempercepat pemulihan dalam masa nifas,
mencegah depresi pascapersalinan, serta juga dapat memperlancar produk ASI.
2.1.3. Keuntungan Hypnobirthing (Kuswandy, 2011)
Menurut Kuswandy, keuntungan hypnobirthing meliputi:
1.
Keuntungan untuk ibu hamil
Keuntungan hypnobirthing untuk ibu hamil, dapat mengurangi rasa takut,
tegang, serta sakit ketika proses melahirkan, proses persalinan akan terasa lebih
nyaman serta lebih cepat, ibu hamil mampu mengontrol emosi dan perasaan
ketika proses persalinan, dan mencegah rasa lelah yang lebih setelah proses
persalinan.
10
2.
Keuntungan untuk janin
Keuntungan hypnobirthing untuk janin yaitu, bisa membuat jiwa janin akan lebih
merasa tenang dibandingkan dengan yang tidak melakukan hypnobirthing,
pertumbuhan janin akan lebih sehat dikarenakan hormon-hormon positif
memberikan keseimbangan terhadap janin, janin akan lebih merasakan kedekatan
batin lebih kuat yang disebabkan dari ketenangan jiwa ibunya melalui
komunikasi di alam bawah sadar, dan bayi yang dilahirkan relatif tidak
kekurangan oksigen.
3.
Keuntungan untuk suami
Keuntungan hypnobirthing untuk suami yaitu, suami merasa lebih tenang ketika
memdampingi istrinya ketika proses melahirkan, suami juga bisa merasakan
lebih dekat antara jiwanya dengan istri serta bayi yang telah dilahirkan.
2.1.4. Tahapan dalam Metode Hypnobirthing
Dalam metode hypnobirthing, ada lima tahapan yang akan dilakukan oleh
pasangan, khususnya ibu hamil dalam menghadapi kehamilan agar persalinannya
berjalan dengan lancar, lembut dan alami (Kuswandy, 2011).
1.
Relaksasi Dasar
Relaksasi dasar adalah tehnik mencapai tehnik kondisi rileks wanita hamil.
Untuk mencapai relaksasi dasar ini, dengan menggunakan Tehnik Physiologal
Relaxation Exercise (PRE). Tehnik relaksasi ini dikembangkan oleh Dr. Tb. Erwin
Kusuma, SpKJ. Tehnik ini berdasarkan pada pemahaman penciptaan manusia dan
alam semesta sehingga bermakna untuk semua tipe learning channel . Ada tiga jenis
11
learning channel yang sering digunakan, yaitu visual, auditorial, dan kinestetik. Pada
tipe visualakan lebih mudah mencapai relaksasi melalui proses membayangkan. Jika
ingin rileks, bayangkan tempat yang nyaman dan indah. Pada tipe auditori akan lebih
mudah mencapai relaksasi melalui proses mendengarkan. Misalnya, dengan cara
mendengarkan panduan terapis atau musik. Pada tipe kinestetik lebih mudah rileks
melalui proses merasakan, misalnya dengan merasakan semilir angin (Kuswandy,
2011).
Jika ibu hamil rajin-rajin melatih diri untuk berada dalam kondisi tenang dan
rileks, ia dengan mudah melakukan penyesuaian dengan alam semesta. Kemampuan
menciptakan kondisi rileks ini menjadi penting. Sebab setelah rileks, kemampuan
melakukan “isolasi” sangat diperlukan, sebagai upaya untuk melindungi diri agar
tetap tenang meski lingkungan disekitar cukup gaduh.
Persiapan ibu hamil untuk mencapai kondisi rileks : pilih waktu yang tepat
untuk melakukan relaksasi agar ibu hamil tidak terganggu, kemudian sebaiknya
lakukan latihan dengan teratur dan disiplin, lalu persiapan tempat,kondisi ruangan
atau berlatih yang tenang dengan lamou yang bisa dibuat remang, jadikan tempat
yang sama untuk berlatih setiap hari, kemudian jika suka, boleh gunakan aroma terapi
lavender. Sebaiknya ibu hamil konsultasi lebih dahulu dengan ahli aroma terapi
sebelum menentukan menggunakan aroma terapi, mengingat tidak semua aroma bisa
digunakan oleh ibu hamil, selanjutnya pastikan kandung kemih ibu hamil dalam
keadaan kosong dan kenakan baju yang longgar dan nyaman
lalu Pasang CD
12
panduan hypnobirthing atau musik yang dapat membawa ibu hamil kedalam
ketenangan dan kedamaian hati (Kuswandy, 2011).
2.
Kegiatan Ideomotor Response (Moving Hypnosis)
Setelah mencapai keadaan rileks, lakukan kegiatan ideomotor (gerakan alami
atau otomatis dengan niat dari bawah alam sadar, bukan gerakan yang sengaja
digerakkan). Saat pertama kali melakukan gerakan ideomotor ini, sebaiknya ibu
hamil didampingi oleh hypnoterapis. Mengingat rekaman alam bawah sadar setiap
orang berbeda-beda, bisa saja pada saat melakukan gerakan ideomotor pertama kali,
rekaman bawah sadar keluar tanpa kendali yang dapat mengakibatkan reaksi pada
tubuh ibu hamil. Gerakan ideomotor adalah salah satu pilihan yang tepat sebagai
salah satu upaya terapi penduduk Asia karena sebagian besar penduduk Asia masih
menggunakkan bahasa otot. Selain gerakan tangan, kegiatan ideomotor ini juga bisa
dilakukan dengan tehnik pendulum dan gerakan bola (Kuswandy, 2011).
3.
Menanamkan Sugesti Positif Pada Alam Bawah Sadar
Delapan puluh persen sikap dan prilaku kita dilakukan oleh rekaman dialam
bawah sadar. Jika ingin mengubah cara pandang, kita harus menanamkan sugesti
yang positif dialam bawah sadar. Oleh karena itu, setelah kita dalam keadaan rileks
yang mendalam, mulailah untuk melakukan swasugesti atau masukkan niat/program
positif. Penanaman sugesti merupakan prinsip dasar dalam hypnobirthing yang
digunakan sebagai latihan selama masa kehamilan. Namun, ada beberapa hal yang
perlu diingat dalam menanamkan program positif. Selalu gunakan kata-kata positif.
13
Jika ingin sehat, katakan “sehat”, bukan “tidak sakit”. Programkan bawah mulai saat
ini dan seterusnya. Lakukan secara berulang-ulang untuk hasil yang optimal.
Dalam keadaan yang tenang, niat atau sugesti mudah terealisasi dalam
kehidupan kita. Masukkan niat seperti contoh : ”mulai sekarang dan selanjutnya, saya
semakin tenang dalam menghadapi perubahan-perubahan dalam kehidupan terutama
dalam menghadapi persalinan agar berjalan dengan alami, nyaman, lancar, dan penuh
dengan kelembutan“. Niatkan juga seperti ini: “janin didalam kandungan saya
tumbuh dengan sehat, baik jasmani maupun rohani hingga kehamilan berusia 9 bulan,
dan bersama-sama menjalani proses persalinan secara alami, nyaman, dan lancar “.
Jika relaksasi dilakukan pada saat malam hari menjelang tidur, langsung niatkan:
“tidur yang sehat dan tidur yang nyaman”. Selanjutnya, niatkan juga untuk bangun
sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Hal ini sangat bermanfaat karena banyak
ibu hamil yang mengalami sulit tidur (Kuswandy, 2011).
4.
Berkomunikasi dengan Janin
Menjalin komunikasi dengan janin adalah prinsip dasar keempat dalam metode
hypnobirthing. Pembinaan anak dalam kandungan merupakan fondasi dasar seorang
anak. Oleh karena itu, jika komunikasi sering dilakukan dan terpelihara dengan baik,
dapat mengasah sensitifitas dan kepekaan ibu. Ibu dapat memahami pesan yang
disampaikan janin yang dikandungannya, bahkan spirit baby yang akan dikandugnya
pun bisa dirasakan keberadaannya (Kuswandy, 2011).
14
5.
Pentingnya Dukugan Kehamilan dari Suami
Peran suami sangat memengaruhi kondisi kehamilan dan persalinan ibu dan
janin. Tidak hanya itu, dukungan dan kerja sama antara ayah, ibu dan janin ternyata
mampu menjadi healing jiwa bagi mereka. Dukungan moral maupun psikologi yang
telah diberikan suami menjadi sebuah sugesti tersendiri bagi sang istri saat
melahirkan bayinya. Perasaan nyaman dan bahagia ternyata memiliki efek kelancaran
dan penyembuhan. Dukungan dan pelayanan dari bidan yang ramah, sabar, dan penuh
kelembutan juga membantu proses persalinan ibu hamil menjadi lancar, alami, dan
tenang (Kuswandy, 2011).
2.1.5. Kegiatan Ideomotor
Gerakan ideomotor adalah salah satu pilihan yang tepat untuk penduduk Asia,
karena sebagian besar penduduk Asia masih menggunakan bahasa otot. Kegiatan
ideomotor juga merupakan salah satu sarana untuk melakukan tehnik pendalaman
yaitu menuju ke kondisi rileks yang semakin dalam (Dr. Erwin, 2011).
2.1.6. Posisi Relaksasi
Sebenarnya, ibu hamil tidak perlu pusing dengan posisi ini. Pada dasarnya,
tubuh Anda sendiri yang bisa merasakan mana yang paling nyaman saat anda
melakukan relaksasi dan hypnobirthing. Pada awal kehamilan, latihan relaksasi terasa
lebih nyaman dengan posisi tidur terlentang. Memasuki masa kehamilan berikutnya,
mungkin anda ingin sedikit mengangkat kepala dan bahu karena berat janin semakin
bertambah. Jika pertambahan berat badan cukup banyak, sebaiknya Anda memilih
posisi lain. Jika berbaring terlentang rata, tekanan berat badan bayi akan menghambat
15
pembuluh darah utama di punggung, yaitu vena kava utama sehingga menghambat
suplai darah kebagian bawah tubuh dan janin (Kuswandy, 2011).
Menurut Kuswandy, ada dua macam posisi yang dapat dipilih, yaitu posisi
berbaring (terlentang) dan posisi lateral (miring) yaitu :
1.
Relaksasi dengan posisi berbaring
Relaksasi dengan posisi berbaring dengan cara biarkan kedua lengan di sisi
tubuh, lalu tekuk siku sedikit keluar dengan bahu sedikit membuka keluar, kemudian
tangkupkan tangan dengan lembut dan perlahan ditangkupkan, arahkan telapaknya
kebawah dengan jari-jari dalam posisi membulat, beristirahat dikedua sisi tubuh,
kemudian regangkan kedua kaki dengan jarak sekitar enam inci (15,2 cm), dengan
posisi menekuk keluar.
2.
Relaksasi dalam posisi lateral
Relaksasi dalam posisi lateral ini merupakan posisi paling penting. Umumnya,
posisi inilah yang dipilih selama persalinan dan menjadi posisi tidur ibu hamil selama
minggu-minggu lalu baringkan tubuh sisi kiri, setelah itu leher dan sisi kepala
beristirahat diatas bantal, kemudian lengan kiri diletakkan disisi kiri tubuh,
selanjutnya, dengan siku terlipat letakkan tangan disebelah bantal. Kaki kiri lurus
kebawah dengan lutut sedikit menekuk. Kaki kanan diletakkan diatasnya dengan
pinggul ditopang oleh satu atau dua bantal dibawah lutut.
2.1.7. Waktu Mulai Melakukan Metode Hypnobirthing
Hypnobirthing bisa dilakukan di usia kehamilan berapa pun. Namun,
umumnya dilakukan di usia kehamilan 7 bulan atau 2 minggu sebelum proses
16
persalinan. Bisa dilakukan dua kali sehari di saat pagi maupun menjelang tidur
malam, lamanya sekitar 10-15 menit. Tempatnya bergantung keinginan masingmasing dan sebaiknya dilakukan berpasangan dengan sang suami agar tercipta
hubungan spiritual bersama (Athira, 2011).
Kepribadian seseorang terbentuk sejak masih dalam kandungan. Stres yang
dialami orang dewasa sebetulnya merupakan rekaman getaran kehidupan mereka
sejak dalam kandungan. Begitu pula saat hamil, faktor kecemasan sang ibu bisa
membuat persalinan yang seharusnya lancar menjadi terhambat. Dengan metode
Hypnobirthing ini, ibu hamil dilatih rutin melakukan relaksasi agar mereka tenang
dan
selalu
berpikiran
positi
selama
hamil
dan
ketika
melahirkan
(Kusuma, 2010).
2.2. Pengetahuan
2.2.1. Pengertian Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil dari “tahu” dan ini terjadi setelah orang
melakukan penginderaan terhadap terhadap objek tertentu. Penginderaan terjadi
melalui panca indera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman,
rasa dan raba. Sebagian besar, pengetahuan manusia diperoleh dari mata dan telinga
(Notoadmodjo, 2011).
Menurut Notoadmodjo pengetahuan yang tercakup didalam domain kognitif
mempunyai enam tingkatan yaitu :
17
1.
Tahu (Know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang yang telah dipelajari
sebelumnya. Termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat
kembali (recall) suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau
rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab ibu, tahu ini merupakan tingkat
pengetahuan yang paling rendah.
2.
Memahami (Comprehension)
Memahami yang diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara
benar tentang objek yang diketahui, dan dapat menginterpretasikan materi
tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus
dapat menjelaskan, menyebutkan, menyimpukan, meramalkan, dan sebagainya
terhadap objek yang dipelajari.
3.
Aplikasi (Aplication)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah
dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya). Aplikasi disini dapat
diartikan sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus, metode,
prinsip, dan sebagainya dalam kontek atau situasi yang lain.
4.
Analisis (Analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek
kedalam komponen-komponen, tetapi masih didalam satu struktur organisasi,
dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat
18
dari penggunaan kata kerja, seperti dapat menggambarkan (membuat bagan),
membedakan, memisahkan, mengelompokkan, dan sebagainya.
5.
Sintesis (Synthesis)
Sintesis
menunjuk
kepada
suatu
kemampuan
untuk
meletakkan
atau
menghubungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.
Dengan kata lain, sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi
baru dari formulasi-formulasi yang ada.
6.
Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau
penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu didasarkan
pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri, atau menggunakan kriteria-kriteria
yang ada (Notoadmodjo, 2011).
2.2.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan
1.
Umur
Umur adalah usia individu yang dihitung mulai saat dilahirkan sampai saat
berulang tahun. Semakin banyak umur atau semakin tua seseorang maka akan
mempunyai kesempatan dan waktu yang lebih lama dalam mendapatkan informasi
dan pengetahuan dengan demikian semakin tua umur responden asalkan batasan
reproduktif maka tingkat pengetahuan tentang metode hypnobirthing kurang
(Sarwono, 2010).
19
2.
Pendidikan
Pendidikan adalah bimbingan yang diberikan oleh seseorang terhadap orang lain
menujukearah suatu cita-cita tertentu, semakin tinggi pendidikan orang semakin
tinggi tingkat pengetahuannya. Bahwa semakin tinggi pendidikan seseorang, maka
makin mudah menerima informasi sehingga makin banyak pula pengetahuan yang
dimiliki. Responden yang berpendidikan tinggi akan mudah menyerap informasi
sehingga ilmu pengetahuan yang dimiliki lebih tinggi, namun sebaliknya yang
berpendidikan rendah akan mengalami hambatan dalam penyerapan informasi
sehingga ilmu yang dimiliki juga lebih rendah. Dengan berpendidikan rendah maka
wawasan pengetahuan metode hypnobirthing kurang (Nursalam, 2009).
3.
Pengalaman
Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara untuk memperoleh
kebenaran pengetahuan dengan cara mengulang kembali pengetahuan yang diperoleh
dalam memecahkan masalah yang dihadapi masa lalu. Pengalaman belajar dalam
bekerja yang dikembangkan memberikan pengetahuan dan keterampilan professional
serta pengalaman belajar selama bekerja akan dapat mengembangkan kemampuan
mengambil keputusan yang merupakan manifestasi dari keterpaduan menalar secara
ilmiah dan etik yang bertolak dari masalah nyata dalam bidang kerjanya.
4.
Lingkungan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar individu, baik lingkungan
fisik, biologis, maupun sosial. Lingkungan berpengaruh terhadap proses masuknya
pengetahuan ke dalam individu yang berada dalam lingkungan tersebut. Hal ini
20
terjadi karena adanya interaksi timbal balik ataupun tidak yang akan direspon sebagai
pengetahuan oleh setiap individu.
5.
Informasi/Media masa
Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun non formal dapat
memberikan pengaruh jangka pendek (immediate impact) sehingga menghasilkan
perubahan atau peningkatan pengetahuan. Majunya teknologi akan tersedia
bermacam-macam media massa yang dapat mempengaruhi pengetahuan masyarakat
tentang inovasi baru. Sebagai sarana komunikasi, berbagai bentuk media massa
seperti televisi, radio, surat kabar, majalah, dan lain-lain mempunyai pengaruh besar
terhadap pembentukan opini dan kepercayan orang. Dalam penyampaian informasi
sebagai tugas pokoknya, media massa membawa pula pesan-pesan yang berisi sugesti
yang dapat mengarahkan opini seseorang. Adanya informasi baru mengenai sesuatu
hal memberikan landasan kognitif baru bagi terbentuknya pengetahuan terhadap hal
tersebut.
2.3. Sikap
2.3.1. Pengertian Sikap
Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang
terhadap suatu stimulus atau objek. Manifestasi sikap tidak dapat langsung dilihat
tetapi haknya bisa ditafsirkan terlebih dahulu dan prilaku yang tertutup. Sikap secara
nyata mengkhususkan yang didalam kehidupan sehari-hari merupakan reaksi bersifat
emosional terhadap stimulus sosial (Notoadmodjo, 2010).
21
Sikap merupakan tertutup, bukan merupakan reaksi terbuka dan tingkah laku
yang terbuka, lebih dapat dijelaskan bahwa sikap merupakan reaksi terhadap objek di
lingkungan tertentu sebagai suatu penghayatan terhadap objek (Notoadmodjo, 2010).
Menurut Notoadmodjo sikap mempunyai 4 (empat) tingkatan :
a. Menerima (Receiving)
Menerima diartikan bahwa orang atau subjek mau dan memperhatikan stimulus
yang diberikan objek.
b. Merespon (Responding)
Memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan dan menyelesaikan tugas
yang diberikan.
c.
Menghargai (Valuing)
Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan dengan orang lain
terhadap suatu masalah.
d. Bertanggung jawab (Responsible)
Bertanggung jawab segala yang telah dipilihnya dengan segala resiko.
2.3.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Sikap
1.
Faktor personal adalah mencakup faktor persepsi, emosi, perasaan, pemikiran,
kondisi fisik, dan sebagainya. Faktor-faktor tersebut merupakan faktor internal
(Notoadmodjo, 2010).
2.
Faktor situasional adalah mencakup faktor linkungan dimana manusia itu berada
atau bertempat tinggal, baik lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, politik,
22
dan sebagainya. Faktor-faktor tersebut merupakan faktor eksternal yang
mempengaruhi respon manusia dalam bentuk prilaku (Notoadmodjo, 2010).
Menurut Notoadmodjo (2010), bahwa sikap adalah reaksi atau respon
seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau objek. Adanya responden
yang memiliki sikap buruk disebabkan kurang mendapat informasi yang cukup
tentang metode hypnobirthing. Oleh karena itu, diperlukan adanya interaksi yang baik
antara
responden
dengan
tenaga
kesehatan
dan
memperkenalkan
metode
hypnobirthing agar sikap ibu hamil tentang metode hypnobirthing bertambah demi
tercapainya derajat kenyamanan ibu hamil dalam kehamilan dan persalinan.
2.4. Tindakan/Praktek
Suatu sikap belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan (overt behavior).
Untuk terwujudnya sikap menjadi suatu perbuatan nyata diperlukan faktor pendukung
atau suatu kondisi yang memungkinkan, antara lain adalah fasilitas.
Dalam praktek/tindakan terdapat 4 tingkatan yaitu :
1.
Persepsi (perception)
Mengenal dan memilih berbagai objek sehubungan dengan tindakan yang akan
diambil adalah merupakan praktek tingkat pertama.
2.
Respon Terpimpin (guided respons)
Dapat melakukan sesuatu sesuai dengan urutan yang besar sesuai dengan contoh
adalah merupakan indikator praktek tingkat dua.
23
3.
Mekanisme (mecanisme)
Apabila seseorang telah dapat melakukan sesuatu dengan benar secara otomatis
atau sesuatu itu sudah merupakan kebiasaan maka ia sudah mencapai praktek
tingkat tiga.
4.
Adaptasi (adaptasi)
Adaptasi merupakan suatu praktek/tindakan yang sudah berkembang dengan
baik, artinya tindakan itu sudah dimodifikasinya sendiri tanpa mengurangi
kebenaran.
2.5. Kerangka Konsep
Adapun kerangka konsep dari penelitian ini yaitu variabel independen.
Dimana sebagai variabel independen adalah pengetahuan, sikap, dan tindakan ibu
hamil tentang metode hypnobirthing di Desa Paya Dapur Kec. Kluet Timur Aceh
Selatan yaitu sebagai berikut :
Variabel Independen
Pengetahuan ibu hamil tentangMetode Hypnobirthing
Sikap ibu hamil tentang Metode Hypnobirthing
Tindakan ibu hamil tentang Metode Hypnobirthing
Gambar 2.1. Kerangka Konsep
24
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian survey yang bersifat deskriptif untuk
mengetahui Gambaran Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Ibu Hamil Tentang Metode
Hypnobirthing di Desa Paya Dapur Kecamatan Kluet Timur Aceh Selatan.
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2.1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Desa Paya Dapur Kecamatan Kluet Timur Aceh
Selatan. Pemilihan lokasi penelitian tersebut karena masih banyak ibu hamil yang
tidak mengerti tentang metode hypnobirthing.
3.2.2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai Juni 2014.
3.3. Populasi dan Sampel
3.3.1. Populasi
Pada penelitian ini populasinya adalah seluruh ibu hamil di Desa Paya Dapur
Kecamatan Kluet Timur Aceh Selatan pada bulan Januari sampai Juni 2014 sebanyak
50 orang.
3.3.2. Sampel
Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan total sampling yaitu
seluruh ibu hamil yang berjumlah 50 orang.
24
25
3.4. Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini menggunakan data primer dan data skunder.
Data primer
: Data diperoleh dengan cara membagikan kuesioner kepada
responden.
Data skunder : Diperoleh dari data puskesmas kluet timur.
3.5. Defenisi Operasional
Adapun defenisi operasional yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini
adalah :
3.5.1. Pengetahuan
Pengetahuan adalah segala sesuatu yang dipahami, dimengerti ibu hamil
tentang metode hypnobirthing dan pemahaman responden dalam menjawab
pertanyaan.
Dengan kategori :
Baik
: ≥ 75% (apabila responden dapat menjawab pertanyaan dengan benar
≥75%) ≥ 6 pertanyaan dengan benar.
Sedang : 40-74% (apabila responden dapat menjawab pertanyaan yang benar 4074%) 3-5 pertanyaan.
Buruk
: < 40% (apabila responden tidak dapat menjawab pertanyaan dengan
benar < 40%) < 3 pertanyaan.
Untuk variabel pengetahuan cara pengukurannya dengan berpedoman pada
jawaban quesioner terhadap alat ukur beberupa quesioner. Skala ukurannya adalah
26
skala ordinal yaitu himpunan yang beranggotakan menurut rangking, urutan, pangkat
atau jabatan (Notoadmodjo, 2011).
3.5.2. Sikap
Sikap adalah pendapat atau penilaian ibu hamil tentang metode hypnobirthing
terhadap pertanyaan-pertanyaan dengan mengatakan atau memilih tegas jawaban.
Skala ukurannya adalah skala likert mengukur sikap, pendapat, persepsi seseorang
tentang gejala atau masalah yang ada dimasyarakat atau dialaminya, dengan bentuk
pernyataan positif (Hidayat, 2011).
a. Sangat setuju
: 76-100 %
b. Setuju
: 51-75 %
c. Tidak setuju
: 26-50 %
d. Sangat tidak setuju
: 0-25 %
3.5.3. Tindakan
Untuk mengetahui tindakan ibu hamil terhadap metode hypnobirthing di desa
Paya Dapur Kec. Kluet Timur Aceh Selatan disusun satu (1) pertanyaan tetang
hypnobirthing, kategori tindakan yaitu :
a.
Dilakukan
b.
Tidak dilakukan
3.6. Pengolahan Data
Setelah data berhasil dikumpulkan, langkah selanjutnya yang perlu dilakukan
adalah mengolah data :
27
1) Editing
Data yang telah dikumpulkan diperiksa terlebih dahulu apakah telah sesuai
seperti yang diharapkan atau tidak kemudian dilakukan pengolahan data.
2) Coding
Pengkodean pada setiap variabel yang dibutuhkan lalu dimasukkan kedalam tabel
distribusi frekuensi.
3) Tabulating
Setelah editing dan coding selesai dilakukan, langkah selanjutnya yang ditempuh
ialah memasukkan data kedalam bentuk tabel distribusi frekuensi.
3.7. Analisa Data
Analisa data dilakukan secara diskripif, yaitu mendiskripsikan gambaran
pengetahuan, sikap dan tindakan ibu hamil tentang metode hypnobirthing.
28
BAB IV
HASIL PENELITIAN
4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian lokasi Desa Paya Dapur Kec. Kluet Timur Aceh
Selatan memiliki batas sebagai berikut :
a. Sebelah timur berbatasan dengan Desa Tanah Munggu Kluet Timur
b. Sebelah barat berbatasan dengan Dusun Beringin Kluet Timur
c. Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Buluh didi Lawe Sawah Kluet Timur
d. Sebelah utara berbatasan dengan Desa Alai Kluet Timur
4.2. Gambaran Umum Responden
Gambaran umum responden dalam penelitian meliputi : pendidikan,
pekerjaan, pengetahuan, sikap dan tindakan ibu hamil.
Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pendidikan Responden tentang
Metode Hypnobirthing di Desa Paya Dapur Kec. Kluet Timur Aceh
Selatan
No
1
2
3
4
Pendidikan
SD
SMP
SMA
Perguruan Tinggi
Jumlah
f
5
7
24
14
50
%
10
14
48
28
100
Dari tabel diatas terlihat bahwa mayoritas responden pendidikan SMA
sebanyak 24 orang (48 %), dan minoritas responden pendidikan SD sebanyak 5 orang
28
29
(10 %). Sedangkan responden pendidikan SMP sebanyak 7 orang (14 %), dan
responden pendidikan perguruan tinggi sebanyak 14 orang (28 %).
Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pekerjaan Responden tentang
Metode Hypnobirthing di Desa Paya Dapur Kec. Kluet Timur Aceh
Selatan
No
1
2
3
Pekerjaan
IRT
Petani
PNS
Jumlah
f
10
26
14
50
%
20
52
28
100
Dari tabel diatas terlihat bahwa mayoritas responden pekerja petani sebanyak
26 orang (52 %), dan minoritas responden pekerja Ibu Rumah Tangga sebanyak 10
orang (20 %), sedangkan responden pekerja Pegawai Negeri Sipil sebanyak 14 orang
(28 %).
4.3. Pengetahuan Responden
Untuk melihat pengetahuan ibu hamil terhadap metode hypnobirthing di Desa
Paya Dapur Kec. Kluet Timur Aceh Selatan, di susun 10 pertanyaan dan dapat
dijabarkan pada tabel sebagai berikut :
30
Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Hamil tentang Metode
Hypnobirthing di Desa Paya Dapur Kec. Kluet Timur Aceh Selatan
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Pengetahuan Ibu Hamil tentang
Hypnobirthing
Apa yang dimaksud dengan Hypnobirting
Kapan hypnobirthing dapat dimulai
Ada berapa tahap-tahap hypnobirthing
Ada berapa posisi relaksasi
Hypnobirthing sangat bermanfaat pada
Keuntungan hypnobirthing pada ibu hamil
Keuntungan hypnobirthing pada janin
Keuntungan hypnobirting pada suami
Waktu yang baik melakukan hypnobirthing
Apakah hypnobirthing menggunakan obat-obtan
dan mempunyai efek samping
Tahu
n
20
18
21
10
12
18
17
11
15
17
%
40
36
42
20
24
36
34
22
30
34
Tidak
Tahu
n
%
30
60
32
64
29
58
40
80
38
76
32
64
33
66
39
78
35
70
33
66
Berdasarkan tabel diatas yang menjawab tahu pertanyaan no 1 sebanyak 20
responden (40 %), yang tidak tahu sebanyak 30 responden (60 %), yang menjawab
tahu pertanyaan no 2 sebanyak 18 responden (36 %), yang tidak tahu sebanyak 32
responden (64 %) yang menjawab tahu pertanyaan no 3 sebanyak 21 responden
(42%), yang tidak tahu sebanyak 29 responden (58 %), yang menjawab tahu
pertanyaan no 4 sebanyak 10 responden (20 %), yang menjawab tidak tahu sebanyak
40 responden (80 %), yang menjawab tahu pertanyaan no 5 sebanyak 12 responden
(24 %), yang menjawab tidak tahu sebanyak 38 responden (76 %), yang menjawab
tahu pertanyaan no 6 sebanyak 18 responden (36 %), yang menjawab tidak tahu
sebanyak 32 responden (64 %), yang menjawab tahu pertanyaan no 7 sebanyak 17
responden (34%), yang tidak tahu sebanyak 33 responden (66%), yang menjawab
tahu pertanyaan no 8 sebanyak 11 responden (22%), yang tidak tahu sebanyak 39
31
responden (78 %), yang menjawab tahu pertanyaan no 9 sebanyak 15 responden
(30%), yang tidak tahu sebanyak 35 responden (70 %), dan yang menjawab tahu
untuk pertanyaan no 10 sebanyak 17 responden (34 %), dan yang menjawab tahu
sebanyak 33 responden (66 %).
Hasil pengukuran pengetahuan ibu hamil tentang hypnobirthing di Desa Paya
Dapur Kecamatan Kluet Timur Aceh Selatan, kemudian dikategorikan seperti pada
tabel dibawah ini :
Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pengetahuan Responden tentang
Metode Hypnobirthing di Desa Paya Dapur Kec. Kluet Timur Aceh
Selatan
No
1.
2.
3.
Pengetahuan
Baik
Sedang
Buruk
Jumlah
f
11
8
31
50
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa mayoritas
%
22
16
62
100
responden memiliki
pengetahuan buruk tentang metode hypnobirthing yaitu sebanyak 31 orang (62 %),
yang berpengetahuan sedang sebanyak 8 orang (16 %), dan berpengetahuan baik
sebanyak 11 orang (22 %).
4.4. Sikap Responden
Untuk meihat sikap ibu hamil tentang metode hypnobirthing di Desa Paya
Dapur Kec. Kluet Timur Aceh Selatan, disusun sebanyak 10 pertanyaan dan dapat
dijabarkan pada tabel berikut :
32
Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi Sikap Ibu Hamil tentang Metode
Hypnobirthing di Desa Paya Dapur Kec. Kluet Timur Aceh Selatan
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Sikap Ibu Hamil Terhadap Metode
Hypnobirthing
Apakah
ibu
setuju
dengan
metode
hypnobirthing
Hypnobirthing mengantar persalinan yang
lembut dan alami
Melakukan hypnobirthing pada waktu pagi dan
malam hari
Hypnobirthing bisa memperkuat ikatan ibu,
bayi dan ayah
Pikiran positif membawa ibu hamil untuk
semangat dan bahagia, sementara pikiran
negatif bisa membuat ibu hamil stres
Berkomunikasi pada janin yang belum lahir
adalah salah satu cara dalam pembentukan
karakterdan kepribadian pada awal kehidupan
sang anak
Komunikasi ibu dan janin akan menjadi sebuah
penguat dan penyemangat yang tak ada
tandingannya, membuat ibu hamil percaya diri
penuh saat menjalani proses persalina
Menanamkan sugesti positif pada alam bawah
sadar salah satu tahap metode hypnobirthing
Semakin sehat fisik ibu, semakin ringan rasa
nyeri yang muncul
Dengan komunikasi secara teratur, ibu dapat
bekomunikasi dengan janin
n
15
%
30
Tidak
Setuju
n
%
35
70
12
24
38
76
18
36
32
64
13
26
37
74
10
20
40
80
9
18
41
82
16
32
34
68
21
42
29
58
17
34
33
66
13
26
37
74
Setuju
Berdasarkan tabel diatas yang menjawab setuju pertanyaan no 1 sebanyak 15
responden (30%), yang menjawab tidak setuju 35 responden (70%), yang menjawab
setuju pertanyaan no 2 sebanyak 12 responden (24%), yang menjawab tidak setuju 38
responden (76%), yang menjawab setuju pertanyaan no 3 sebanyak 18 responden
(36%), yang tidak setuju 32 responden (64%), yang menjawab setuju pertanyaan no 4
33
sebanyak 13 responden (26%), yang tidak setuju sebanyak 37 responden (74%), yang
menjawab setuju pertanyaan no 5 sebanyak 10 responden (20%), yang tidak setuju
sebanyak 40 responden (80%), yang menjawab setuju pertanyaan no 6 sebanyak 9
responden (18%), yang tidak setuju sebanyak 41 responden (82%), yang menjawab
setuju pertanyaan no 7 sebanyak 16 responden (32%), yang tidak setuju 34 responden
(68%), yang menjawab setuju pertanyaan no 8 sebanyak 21 responden (42%), yang
tidak setuju 29 responden (58%), yang menjawab setuju pertanyaan no 9 sebanyak 17
responden (34%), yang tidak setuju sebanyak 33 responden (66%),dan yang
menjawab setuju pertanyaan no 10 sebanyak 13 responden (26%), dan yang tidak
setuju sebanyak 37 responden (74%).
Hasil pengukuran sikap ibu hamil terhadap metode hypnobirthing di Desa
Paya Dapur Kec. Kluet Timur Aceh Selatan, kemudian dikategorikan pada tabel
dibawah ini :
Tabel 4.6. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Sikap Respondententang Metode
Hypnobirthing di Desa Paya Dapur Kec. Kluet Timur Aceh Selatan
No
1
2
Sikap
Setuju
Tidak Setuju
Jumlah
f
15
35
50
%
30
70
100
Dari tabel diatas terlihat dari 50 orang responden yang setuju tentang metode
hypnobirthing sebanyak 15 orang (30 %), sedangkan yang tidak setuju tentang
metode hypnobirthing sebanyak 35 (70 %).
34
4.5. Tindakan
Untuk melihat tindakan ibu hamil tentang metode hypnobirthing di Desa Paya
Dapur Kec. Kluet Timur Aceh Selatan, disusun sebanyak 1 pertanyaan dan dapat
dijabarkan sebagai berikut :
Tabel 4.7. Distribusi Frekuensi Tindakan Ibu Hamil tentang Metode
Hypnobirthig di Desa Paya Dapur Kec. Kluet Timur Aceh Selatan
No
1
Tindakan Ibu Hamil tentang
Metode Hypnobirthing
Apakah ibu pernah melakukan
melakukan metode hypnobirthing
Dilakukan
n
12
%
24
Tidak
Dilakukan
n
%
38
76
Berdasarkan tabel diatas yang melakukan metode hypnobirthing sebanyak 12
orang responden (24%), dan yang tidak melakukan sebanyak 38 responden (76%).
Tabel 4.8. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tindakan Responden tentang
Metode Hypnobirthing di Desa Paya Dapur Kec. Kluet Timur Aceh
Selatan
No
1
2
Tindakan
Dilakukan
Tidak melakukan
Jumlah
f
12
38
50
%
24
76
100
Dari tabel diatas terlihat dari 50 orang responden yang melakukan tentang
metode hypnobirthing sebanyak 12 orang (24%), sedangkan yang tidak melakukan
tentang metode hypnobirthing sebanyak 38 orang (76%).
35
BAB V
PEMBAHASAN
5.1. Pengetahuan Responden tentang Metode Hypnobirthing
Dari hasil penelitian di Desa Paya Dapur Kec. Kluet Timur Aceh Selatan,
mengenai gambaran pengetahuan ibu hamil tentang metode hypnobirthing
menunjukkan bahwa responden yang berpengetahuan baik sebanyak 11 orang (22%),
yang berpengetahuan sedang 8 orang (16%), sedangkan yang berpengetahuan buruk
sebanyak 31 orang (62%).
Berdasarkan hasil peneliti bahwa pengetahuan ibu hamil tentang metode
hypnobirthing di Desa Paya Dapur Kec. Kluet Timur Aceh Selatan berpengetahuan
buruk, hal ini terjadi karena kurangnya pengetahuan ibu hamil tentang metode
hypnobirthing. Hal ini sesuai dengan menurut Notoadmodjo, bahwa pengetahuan
adalah hasil penginderaan manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui
indra yang dimilikinya (mata, hidung, telinga, dan sebagainya). Pengetahuan
mencakup dalam dominan kognitif yaitu tahu diartikan sebagai mengingat sesuatu
materi yang telah dipelajari sebelumnya setelah mengamati sesuatu, memahami
artinya bukan sekedar tahu terhadap objek tersebut, tidak sekedar dapat menyebutkan
tetapi orang tersebut harus dapat menginterpretasikan secara benar tentang objek
yang dimaksud dengan menggunakan atau mengaplikasikan prinsip yang diketahui
tersebut pada situasi yang lain, analisis artinya kemampuan seseorang untuk
menjabarkan materi atau suatu objek kedalam komponen-komponen tetapi masih
35
36
didalam suatu struktur organisasi dan masih ada kaitannya satu sama lain, sintesis
artinya kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam
suatu bentuk keseluruhan yang baru atau kemampuan untuk melakukan justifikasi
atau penilaian terhadap suatu materi atau objek.
Menurut Nursalam (2009), bahwa semakin tinggi pendidikan seseorang, maka
makin mudah menerima informasi sehingga makin banyak pula pengetahuan yang
dimiliki. Responden yang berpendidikan tinggi akan mudah menyerap informasi
sehingga ilmu pengetahuan yang dimiliki lebih tinggi, namun sebaliknya yang
berpendidikan rendah akan mengalami hambatan dalam penyerapan informasi
sehingga ilmu yang dimiliki juga lebih rendah. Dengan berpendidikan rendah maka
wawasan pengetahuan metode hypnobirthing kurang.
Menurut asumsi peneliti bahwa responden yang berpendidikan tinggi akan
mudah menyerap informasi tentang metode hypnobirthing, namun sebaliknya yang
berpendidikan rendah akan mengalami hambatan dalam penyerapan informasi
sehingga ilmu yang dimiliki juga rendah. Dengan pendidikan rendah maka wawasan
tentang metode hypnobirthing kurang. Hal ini sesuai dengan pendapat nursalam
(2009), bahwa ibu hamil berpengetahuan buruk mungkin disebabkan kurang dapat
memahami pentingnya metode hypnobirthing dalam kehamilan dan persalinan.
5.2. Sikap Responden tentang Metode Hypnobirthing
Dari hasil penelitian di Desa Paya Dapur Kec. Kluet Timur Aceh Selatan
mengenai gambaran sikap ibu hamil tentang metode hypnobirthing bahwa responden
37
Yang setuju sebanyak 15 orang (30%), sedangkan yang tidak setuju sebanyak 35
orang (70%).
Menurut Notoadmodjo (2010), bahwa sikap adalah reaksi atau respon
seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau objek. Adanya responden
yang memiliki sikap buruk disebabkan kurang mendapat informasi yang cukup
tentang metode hypnobirthing. Oleh karena itu, diperlukan adanya interaksi yang baik
antara
responden
dengan
tenaga
kesehatan
dan
memperkenalkan
metode
hypnobirthing agar sikap ibu hamil tentang metode hypnobirthing bertambah demi
tercapainya derajat kenyamanan ibu hamil dalam kehamilan dan persalinan.
Menurut asumsi peneliti bahwa sikap ibu hamil tentang metode hypnobirthing
masih banyak yang kurang setuju dikarenakan masih kurang mendapat informasi
tentang metode hypnobirthing. Hal ini sesuai dengan pendapat Notoatmodjo (2010),
bahwa sikap ibu hamil tentang metode hypnobirthing masih bersikap buruk
disebabkan kurang mendapat informasi yang cukup tentang metode hypnobirthing.
5.3. Tindakan Responden tentang Metode Hypnobirthing
Dari hasil penelitian di Desa Paya Dapur Kec. Kluet Timur Aceh Selatan
mengenai tindakan ibu hamil tentang metode hypnobirthing menunjukkan bahwa
yang melakukan sebanyak 12 orang (24%), sedangkan yang tidak melakukan
sebanyak 38 orang (76%).
Dalam praktek/tindakan terdapat berbagai tingkatan yaitu, persepsi yaitu
mengenal dan memilih berbagai objek sehubungan dengan tindakan yang akan
38
diambil. Respon terpimpin artinya dapat melakukan sesuatu sesuai dengan urutan
yang besar. Mekanisme artinya apabila seseorang telah dapat melakukan sesuatu
dengan benar atau otomatis atau sesuatu itu sudah merupakan kebiasaan, dan adaptasi
artinya suatu praktek atau tindakan yang sudah berkembang dengan baik.
Menurut asumsi peneliti bahwa responden banyak tidak melakukan metode
hypnobirthing dikarenakan responden masih kurang mengenal tentang metode
hypnobirthing dan tidak menjadi kebiasaan dalam melakukan metode hypnobirthing.
Hal ini sesuai dengan teori diatas, bahwa tindakan ibu hamil tentang metode
hypnobirthing masih banyak yang tidak melakukan metode hypnobirthing disebabkan
karena melakukan sesuatu dengan benar secara otomatis atau sesuatu itu sudah
merupakan kebiasaan.
39
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Dari hasil penelitian gambaran pengetahuan, sikap dan tindakan ibu hamil
tentang metode hypnobirthing di Desa Paya Dapur Kec. Kluet Timur Aceh Selatan
bahwa :
1.
Dari 50 responden didapat ibu hamil yang berpengetahuan buruk tentang metode
hypnobirthing sebanyak 31 orang (62%).
2.
Dari 50 responden didapat ibu hamil yang sikap tidak setuju tentang metode
hypnobirthing sebanyak 35 orang (70%).
3.
Dari 50 responden di dapat ibu hamil yang tidak melakukan tindakan
hypnobirthing sebanyak 38 orang (76%).
6.2. Saran
1.
Bagi ibu hamil
Diharapkan untuk melakukan metode hypnobirthing supaya dapat mencapai
tingkat kenyamanan dalam kehamilan dan persalinan yang alami, lancar dan
nyaman tanpa disertai rasa sakit.
2.
Bagi suami/keluarga
Diharapkan kepada suami untuk memberikan dukungan dan kerja sama
melakukan metode hypnobirthing.
39
40
3.
Bagi tenaga kesehatan
Diharapkan kepada petugas kesehatan agar dapat mengajarkan ibu hamil tentang
metode hypnobirthing, agar ibu hamil dapat mengerti mengenai pentingnya
melakukan metode hypnobirthing dalam kehamilan dan persalinan.
41
DAFTAR PUSTAKA
Andriana, E. (2007).Melahirkan Tanpa Rasa Sakit dengan Metode Relaksasi
Hypnobirthing®. Jakarta : PT Bhuana Ilmu Populer.
Aprillia S,Y. (2010). Hipnostetri: Rileks, Nyaman, dan Aman Saat Hamil &
Melahirkan. Jakarta : Gagas Media.
Astria, Y. (2009). Hubungan karakterisrik ibu hamil dengan kecemasan dalam
menghadapi persalinan. Diperoleh tanggal 30 Januari 2014 dari
http://jurnal.unpad.ac.id.
Bramantyo. 2009. Melahirekan tanpa rasa sakit dan nyeri. Jakarta : Rineka Swara.
http://rsa.ugm.ac.id/2013/11/hypnobirthing/ www.hypno-birthing.web.id
http://princeskalem.blogspot.com/2012/01/prosedur-klinik-hypnobirthing.html
Kemenkes RI. (2010). Panduan teknis latihan fisik selama kehamilan dan nifas.
Jakarta: kemenkes RI
Kuswandy, Lanny 2011 Keajaiban Hypnobirthing dan Hypnobirthing A Gentle way
to Give Birth. Jakarta : Pustaka Bunda
Larasati, M. & Kumolohadi, R. (2010). Kecemasan menghadapi masa persalinan
ditinjau dari keikutsertaan ibu dalam senam hamil. Dikutip 20 Februari 2012,
dari http://psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskahpublikasi 03320104.pdf.
Manggarsari, M. D. (2010). Stress pada saat akan melahirkan antara ibu yang
melakukan hypnobirthing. Psikologi. Dikutip 24 Desember 2012, dari
eprints. Unika. ac.id/3104/1/05.40.0101_Margaretha_Dwi_M.pdf.
Notoadmodjo, S.(2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
Nursalam. 2009. Konsep dan Penerapan Metodelogi Penelitian Kesehatan, Rineka
Cipta, Jakarta.
Wah. (2011). Kecamatan Ubud Duta GSI-B Kabupaten Gianyar. Dikutip 24 Februari
2012, dari http://www.gianyarkab.go.id.
42
Lampiran 1. Kuesioner Penelitian
GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN TINDAKAN IBU HAMIL
TERHADAP METODE HYPNOBIRTHING DI DESA PAYA DAPUR
KECAMATAN KLUET TIMUR ACEH SELATAN
I. DATA UMUM
I. Identitas Pribadi Responden
Nama
:
Umur
:
Alamat
:
Pekerjaan :
Pendidikan
:
Pernah mendapatkan pelatihan hypnobirthing :
Pernah
Belum
II. DATA KHUSUS
Petunjuk pengisian quesioner
1. Baca dan pahami dengan baik setiap pertanyaan dibawah ini
2. Beri tanda silang (x) pada jawaban yang menurut anda benar
43
A. Pengetahuan
1.
Apa yang dimaksud dengan hypnobirting
a. Penggunaaan hypnosis untuk proses persalinan yang alami , lancar dan
nyaman.
b. Kehamilan yang baik
c. Salah satu kewajiban setiap ibu hamil
2. Kapan hypnobirthing dapat dimulai
a. Pada trimester pertama sudah dapat dimulai
b. Trimester kedua saja
c. Trimester satu dan dua
3. Ada berapa tahap-tahap hypnobirthing
a. 3
b. 4
c. 5
4. Ada berapa posisi relaksasi
a. 1
b. 2
c. 3
5. Hypnobirthing sangat bermanfaat pada
a. Kehamilan saja
b. Kehamilan, menjelang persalinan, saat persalinan dan pascapersalinan
c. Persalinan saja
44
6. Keuntungan hypnobirthing pada ibu hamil
a. Mengurangi rasa takut, tegang, serta sakit ketika proses melahirkan
b. Terasa lebih tenang ketika memdampingi istrinya ketika proses melahirkan.
c. Bayi yang dilahirkan relatif tidak kekurangan oksigen.
7. Keuntungan hypnobirthing pada janin
a. Mengurangi rasa takut, tegang, serta sakit ketika proses melahirkan
b. Terasa lebih tenang ketika memdampingi istrinya ketika proses melahirkan.
c. Bayi yang dilahirkan relatif tidak kekurangan oksigen.
8. Keuntungan hypnobirting pada suami
a. Mengurangi rasa takut, tegang, serta sakit ketika proses melahirkan
b. Terasa lebih tenang ketika memdampingi istrinya ketika proses melahirkan.
c. Bayi yang dilahirkan relatif tidak kekurangan oksigen.
9. Waktu yang baikmelakukan hypnobirthing
a. Pagi hari
b. Malam hari
c. Pagi dan malam hari
10. Apakah hypnobirthing menggunakan obat - obtan dan mempunyai efek samping
a. Iya
b. Tidak
c. Sedikit
45
B. Sikap
1. Apakah ibu setuju dengan metode hypnobirthing
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Tidak setuju
d. Sangat tidak setuju
2. Hypnobirthing mengantar persalinan yang lembut dan alami
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Tidak setuju
d. Sangat tidak setuju
3. Melakukan hypnobirthing pada waktu pagi dan malam hari
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Tidak setuju
d. Sangat tidak setuju
4. Hypnobirthing bisa memperkuat ikatan ibu, bayi dan ayah
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Tidak setuju
d. Sangat tidak setuju
46
5. Pikiran positif membawa ibu hamil untuk semangat dan bahagia, sementara
pikiran negatif bisa membuat ibu hamil stres
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Tidak setuju
d. Sangat tidak setuju
6. Berkomunikasi pada janin yang belum lahir adalah salah satu cara dalam
pembentukan karakterdan kepribadian pada awal kehidupan sang anak.
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Tidak setuju
d. Sangat tidak setuju
7. Komunikasi ibu dan janin akan menjadi sebuah penguat dan penyemangat yang
tak ada tandingannya, membuat ibu hamil percaya diri penuh saat menjalani proses
persalinan
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Tidak setuju
d. Sangat tidak setuju
47
8. Menanamkan sugesti positif pada alam bawah sadar salah satu tahap metode
hypnobirthing
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Tidak setuju
d. Sangat tidak setuju
9. Semakin sehat fisik ibu, semakin ringan rasa nyeri yang muncul
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Tidak setuju
d. Sangat tidak setuju
10. Dengan komunikasi secara teratur, ibu dapat bekomukasi dengan janin
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Tidak setuju
d. Sangat tidak setuju
C. TINDAKAN
1. Apakah ibu pernah melakukan metode hypnobirthing
a. Dilakukan
b. Tidak dilakukan
48
Lampiran 2. Master Data
DAFTAR SKOR JAWABAN RESPONDEN PADA PENGETAHUAN DI DESA
PAYA DAPUR KEC. KLUET TIMUR ACEH SELATAN
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
1
1
1
2
3
1
1
3
1
1
1
1
2
2
1
1
2
2
3
1
1
1
2
3
1
2
2
3
1
3
3
3
2
2
3
2
1
2
2
1
1
3
1
2
2
3
1
1
1
1
1
2
2
1
2
2
3
1
2
1
2
2
2
2
2
3
1
2
1
2
1
2
1
3
1
1
3
3
3
3
3
3
2
2
3
3
2
3
3
3
3
2
1
2
2
3
2
2
2
2
2
3
1
2
3
1
3
1
3
1
2
3
3
3
Pertanyaan
4 5 6 7 8
2 2 3 3 2
2 1 1 3 2
2 1 3 2 1
1 1 3 2 2
3 1 1 2 3
2 2 3 2 3
1 1 2 3 3
1 1 1 3 2
2 1 1 1 3
1 3 3 2 1
2 1 2 3 2
1 2 3 1 1
2 2 2 1 3
3 3 2 1 3
3 2 2 2 3
1 2 2 2 2
1 3 2 1 2
1 2 1 3 3
1 2 2 3 1
3 2 2 3 2
3 3 3 2 3
1 2 3 3 1
2 1 2 2 3
3 2 2 1 1
1 3 3 2 1
3 2 2 2 1
1 3 3 3 3
1 2 1 3 1
3 2 2 3 1
3 2 2 1 1
1 2 3 3 1
3 2 2 1 1
1 3 3 1 1
3 2 2 1 1
1 3 2 3 1
2 2 1 3 2
2 1 1 2 3
9 10
3 1
3 1
1 1
1 3
1 1
1 1
2 1
3 1
2 1
1 2
1 1
1 3
1 3
3 2
1 3
1 1
2 3
2 3
1 3
3 1
1 2
1 1
2 1
1 2
1 2
3 1
3 1
3 1
1 1
1 3
1 2
2 3
3 1
2 2
2 3
2 1
3 1
Total
Skor
8
10
4
4
5
1
2
9
7
2
8
2
2
2
2
1
1
2
4
5
2
2
2
1
1
2
1
7
2
2
1
2
2
1
2
8
7
Kategori
Responden
Baik
Baik
Sedang
Sedang
Sedang
Buruk
Buruk
Baik
Baik
Buruk
Baik
Buruk
Buruk
Buruk
Buruk
Buruk
Buruk
Buruk
Sedang
Sedang
Buruk
Buruk
Buruk
Buruk
Buruk
Buruk
Buruk
Baik
Buruk
Buruk
Buruk
Buruk
Buruk
Buruk
Buruk
Baik
Baik
Pendidikan
Pekerjaan
PT
SMP
SMA
PT
PT
SMA
SMA
SMA
PT
SMA
PT
SD
SMP
SMP
SMP
SMA
SMP
SMA
PT
PT
SMP
SMA
SMA
SMA
SMA
SMA
SMA
PT
SMA
SMA
SMA
SMA
PT
PT
SMA
PT
PT
PNS
IRT
IRT
PNS
PNS
PETANI
PETANI
PNS
PNS
IRT
PNS
PETANI
PETANI
IRT
IRT
PETANI
PETANI
PETANI
PNS
PNS
PETANI
PETANI
PETANI
PETANI
PETANI
PETANI
PETANI
PNS
PETANI
PNS
IRT
PETANI
PNS
PNS
PETANI
IRT
IRT
49
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
2
3
1
3
1
3
1
1
2
2
1
2
1
1
3
3
2
2
2
1
1
1
2
1
3
1
3
1
3
1
2
1
3
2
3
2
3
1
3
3
3
3
3
3
2
2
3
2
1
2
3
2
2
2
2
2
2
3
2
3
2
1
2
1
3
2
2
2
1
2
1
1
3
1
1
2
1
3
1
3
1
3
2
2
3
1
3
3
2
2
1
3
1
1
1
1
1
2
3
2
2
1
1
1
1
2
2
1
2
2
1
3
3
3
1
3
1
2
1
2
2
2
2
1
2
2
2
1
2
1
2
2
2
2
1
2
8
4
9
7
5
2
4
Buruk
Buruk
Buruk
Buruk
Buruk
Buruk
Baik
Sedang
Baik
Baik
Sedang
Buruk
Sedang
SD
SMP
SMA
SD
PT
PT
SMA
SMA
SD
SMA
SMA
SD
SMA
PETANI
PETANI
PETANI
PETANI
PNS
PNS
PETANI
PETANI
IRT
PETANI
IRT
PETANI
PETANI
50
DAFTAR SKOR JAWABAN RESPONDEN PADA SIKAP DI DESA PAYA
DAPUR KEC. KLUET TIMUR ACEH SELATAN
No
Urut
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
1 2
2 2
2 2
2 2
1 1
1 1
2 2
2 2
2 2
2 2
1 1
2 2
1 1
2 2
2 2
2 2
1 1
1 1
2 2
2 2
1 1
2 2
1 1
2 2
2 2
2 2
2 2
2 2
2 2
1 1
2 2
2 2
2 2
2 2
2 2
2 2
1 1
2 2
2 2
2 2
3
2
2
2
1
1
2
2
2
2
1
2
1
2
2
2
1
1
2
2
1
2
1
2
2
2
2
2
2
1
2
2
2
2
2
2
1
2
2
2
Pertanyaan
4 5 6 7
2 2 2 2
2 2 2 2
2 2 2 2
1 1 1 1
1 1 1 1
2 2 2 2
2 2 2 2
2 2 2 2
2 2 2 2
1 1 1 1
2 2 2 2
1 1 1 1
2 2 2 2
2 2 2 2
2 2 2 2
1 1 1 1
1 1 1 1
2 2 2 2
2 2 2 2
1 1 1 1
2 2 2 2
1 1 1 1
2 2 2 2
2 2 2 2
2 2 2 2
2 2 2 2
2 2 2 2
2 2 2 2
1 1 1 1
2 2 2 2
2 2 2 2
2 2 2 2
2 2 2 2
2 2 2 2
2 2 2 2
1 1 1 1
2 2 2 2
2 2 2 2
2 2 2 2
8
2
2
2
1
1
2
2
2
2
1
2
1
2
2
2
1
1
2
2
1
2
1
2
2
2
2
2
2
1
2
2
2
2
2
2
1
2
2
2
9
2
2
2
1
1
2
2
2
2
1
2
1
2
2
2
1
1
2
2
1
2
1
2
2
2
2
2
2
1
2
2
2
2
2
2
1
2
2
2
10
2
2
2
1
1
2
2
2
2
1
2
1
2
2
2
1
1
2
2
1
2
1
2
2
2
2
2
2
1
2
2
2
2
2
2
1
2
2
2
Total
Skor
20
20
20
10
10
20
20
20
20
10
20
10
20
20
20
10
10
20
20
10
20
10
20
20
20
20
20
20
10
20
20
20
20
20
20
10
20
20
20
Kategori
Responden
T. Setuju
T. Setuju
T. Setuju
Setuju
Setuju
T. Setuju
T. Setuju
T. Setuju
T. Setuju
Setuju
T. Setuju
Setuju
T. Setuju
T. Setuju
T. Setuju
Setuju
Setuju
T. Setuju
T. Setuju
Setuju
T. Setuju
Setuju
T. Setuju
T. Setuju
T. Setuju
T. Setuju
T. Setuju
T. Setuju
Setuju
T. Setuju
T. Setuju
T. Setuju
T. Setuju
T. Setuju
T. Setuju
Setuju
T. Setuju
T. Setuju
T. Setuju
Pendidikan
SD
SMA
SMA
SMA
PNS
SD
SMP
SMP
SMA
PT
SMA
SMA
SMP
PT
SMA
PT
PT
SMA
SMA
SMA
SMA
PT
SMA
SMP
PT
SMA
SMP
PT
PT
PT
SMA
SMA
PT
SD
SMA
PT
PT
SMA
SMA
Pekerjaan
PETANI
PETANI
IRT
PETANI
PNS
PETANI
PETANI
IRT
IRT
PNS
PETANI
IRT
PETANI
PNS
PETANI
PNS
PNS
IRT
PETANI
PETANI
PETANI
PNS
IRT
IRT
PNS
PETANI
PETANI
PNS
PNS
PNS
PETANI
PETANI
PNS
PETANI
PETANI
PNS
PETANI
IRT
PETANI
51
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
1
2
2
2
1
1
2
2
1
1
2
1
2
2
2
1
1
2
2
1
1
2
1
2
2
2
1
1
2
2
1
1
2
1
2
2
2
1
1
2
2
1
1
2
1
2
2
2
1
1
2
2
1
1
2
1
2
2
2
1
1
2
2
1
1
2
1
2
2
2
1
1
2
2
1
1
2
1
2
2
2
1
1
2
2
1
1
2
1
2
2
2
1
1
2
2
1
1
2
1
2
2
2
1
1
2
2
1
1
2
10
20
20
20
10
10
20
20
10
10
20
Setuju
T. Setuju
T. Setuju
T. Setuju
Setuju
Setuju
T. Setuju
T. Setuju
Setuju
Setuju
T. Setuju
PT
SMP
SMP
PT
SMA
SD
SD
SMA
SMA
SMA
SMA
PNS
PETANI
PETANI
PNS
PETANI
PETANI
PETANI
IRT
PETANI
IRT
PETANI
52
DAFTAR SKOR JAWABAN RESPONDEN PADA TINDAKAN DI DESA
PAYA DAPUR KEC. KLUET TIMUR ACEH SELATAN
No
Pertanyaan
Total skor
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
2
2
2
2
2
2
2
2
1
2
2
2
1
1
2
2
2
2
2
2
2
1
2
2
2
1
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
1
2
2
2
1
1
2
2
2
2
2
2
2
1
2
2
2
1
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
Kategori
responden
T. Melakukan
T. Melakukan
T. Melakukan
T. Melakukan
T. Melakukan
T. Melakukan
T. Melakukan
T. Melakukan
Melakukan
T. Melakukan
T. Melakukan
T. Melakukan
Melakukan
Melakukan
T. Melakukan
T. Melakukan
T. Melakukan
T. Melakukan
T. Melakukan
T. Melakukan
T. Melakukan
Melakukan
T. Melakukan
T. Melakukan
T. Melakukan
Melakukan
T. Melakukan
T. Melakukan
T. Melakukan
T. Melakukan
T. Melakukan
T. Melakukan
T. Melakukan
T. Melakukan
T. Melakukan
T. Melakukan
Pendidikan
Pekarjaan
PT
SMA
PT
SMA
SD
SMA
SMA
SMP
PT
SMA
SMA
SMP
PT
SMA
SMP
SD
SMP
SMA
SD
SMA
PT
PT
SMP
SMA
SMA
PT
PT
SMA
SMP
PT
SMA
SMA
SMP
SMA
PT
SMA
PNS
PETANI
PNS
PETANI
IRT
PETANI
PETANI
PETANI
PNS
PETANI
IRT
PETANI
PNS
PETANI
IRT
IRT
PETANI
PETANI
PETANI
PETANI
PNS
PNS
PETANI
PETANI
IRT
PNS
PNS
PETANI
PETANI
PNS
IRT
PETANI
PETANI
IRT
PNS
PETANI
53
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
2
1
2
2
2
2
2
1
1
1
2
1
1
1
2
1
2
2
2
2
2
1
1
1
2
1
1
1
T. Melakukan
Melakukan
T. Melakukan
T. Melakukan
T.Melakukan
T. Melakukan
T. Melakukan
Melakukan
Melakukan
Melakukan
T. Melakukan
Melakukan
Melakukan
Melakukan
PT
PT
SMA
SMA
PT
SMA
PT
SMA
SMA
SMA
SD
SMA
SD
SMA
PNS
PNS
PETANI
PETANI
PNS
IRT
PNS
PETANI
PETANI
IRT
PETANI
PETANI
PETANI
IRT
Download