PANDANGAN PROFESI BIDAN SERTA REKOMENDASI PERBAIKAN KEBIJAKAN TERKAIT BELANJA STRATEGIS JKN Dr. Emi Nurjasmi, M.Kes Pengurus Pusat Ikatan Bidan Indonesia Jl. Johar Baru V/D13, Johar Baru – Jakarta Pusat Telp. 021-4247789, 4226043 Fax. 021-4244214 email : [email protected] Website : www.ibi.or.id KEDUDUKAN BIDAN DALAM UU NAKES BIDAN sebagai profesi Renfrew et al The Lancet - 23 June 2014 DOI: 10.1016/S0140-6736(14)60789-3 ➢Care Provider (penyedia layanan kesehatan) memiliki peran yang sangat strategis dan sangat unik. Bidan memposisikan dirinya sebagai MITRA PEREMPUAN & MASYARAKAT Terutama dalam memenuhi kebutuhan perempuan dalam menjalani kehidupan reproduksinya serta Bayi dan Balita melalui asuhan holistic dan berkesinambungan serta fokus pada “childbearing and childrearing “ (continum of care) ➢Bidan SEORANG AGEN PEMBAHARUsangat dekat dengan masyarakathidup ditengah-tengah masyarakatberperan dalam memberdayakan perempuan dan masyarakat Permenkes 1464 Tahun 2010 ttg Registrasi dan Praktek Bidan RUANG LINGKUP PRAKTIK BIDAN Mengacu pada filosofi, asuhan kebidanan berfokus pada: promosi kesehatan, upaya pencegahan, asuhan pada ibu pra hamil dan hamil, pertolongan persalinan normal, asuhan post partum, bayi dan balita, kesehatan reproduksi perempuan & KB deteksi komplikasi pada ibu dan anak dan melaksanaan asuhan kegawatdaruratan sesuai dengan kompetensi dan kewenangan, atau merujuk untuk kasus risti dan komplikasi Peran Bidan Sesuai Kewenangan (sesuai Permenkes No 1464 Tahun 2010 tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik Bidan) 1. KEWENANGAN MELEKAT/ATRIBUTIK Pelayanan kesehatan ibu; Pelayanan kesehatan anak; serta Pelayanan kesehatan reproduksi perempuan dan Keluarga Berencana 2. Kewenangan bidan yang menjalankan PROGRAM PEMERINTAH 3. Kewenangan bidan yang menjalankan praktik di daerah yang TIDAK MEMILIKI DOKTER Untuk dapat melaksanakan kewenagan tsb dibutuhkan ketarampilan minimal D3 Permenkes No 71 Tahun 2013 tentang Pelayanan Kesehatan Pada JKN • (1)penyelenggara pelayanan kesehatan meliputi semua fasilitas kesehatan yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan berupa Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dan Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) (2) Fasilitas Kesehatan tingkat pertama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa: • puskesmas atau yang setara; • praktik dokter; • praktik dokter gigi; • klinik pratama atau yang setara; dan • Rumah Sakit Kelas D Pratama atau yang setara. Pasal 8 • (1) Dalam hal di suatu kecamatan tidak terdapat dokter berdasarkan penetapan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota setempat, BPJS Kesehatan dapat bekerja sama dengan praktik bidan dan/atau praktik perawat untuk memberikan Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama sesuai dengan kewenangan yang ditentukan dalam peraturan perundangundangan. • (2) Dalam rangka pemberian pelayanan kebidanan di suatu wilayah tertentu, BPJS Kesehatan dapat bekerja sama dengan praktik bidan. • (3) Persyaratan bagi praktik bidan dan/atau praktik perawat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) terdiri atas: – Surat Ijin Praktik (SIP); – Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP); – perjanjian kerja sama dengan dokter atau puskesmas pembinanya; dan – surat pernyataan kesediaan mematuhi ketentuan yang terkait dengan – Jaminan Kesehatan Nasional. Ps. 17 (1) Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 untuk pelayanan medis mencakup: – kasus medis yang dapat diselesaikan secara tuntas di Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama; – kasus medis yang membutuhkan penanganan awal sebelum dilakukan rujukan; – kasus medis rujuk balik; – pemeriksaan, pengobatan, dan tindakan pelayanan kesehatan gigi tingkat pertama; – pemeriksaan ibu hamil, nifas, ibu menyusui, bayi dan anak balita oleh bidan atau dokter; dan – rehabilitasi medik dasar. TARIF PELAYANAN KEBIDANAN DAN NEONATUS NON KAPITASI , Permenkes 59/2014 (Revisi69/2013) PELAYANAN KESEHATAN TARIF 1 Pemeriksaan ANC ( Paket Min 4 kali ) 200.000 2 Persalinan Normal 700.000 3 Penanganan perdarahan paska keguguran, persalinan pervaginam dan emergency dasar 750.000 4 Pemeriksaan PNC/neonatus 5 Pelayanan tindakan paska persalinan (mis placenta manual) 25.000 175.000 6 Pelayanan pra rujukan pd komplikasi kebid & neonatal 125.000 7 Pelayanan KB pemasangan IUD/Implant dan Suntik 100.000 15.000 8 Penanganan komplikasi KB paska persalinan 125.000 9 MOW / MOP 350.000 12 Pertmenkes No 99/2015 (Revisi PMK 71/2013) Ps 32 A: Terhadap pelayanan non kapitasi yg diberikan oleh jejaring faskes, BPJS membayarkan langsung klaim pembiayaan pelayanan tsb kepada jejaring faskes PP No. 47 tahun2016 Ttg Fasilitas Pelayanan Kesehatan • Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: • Fasilitas Pelayanan Kesehatan adalah suatu alat dan/atau tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat. • Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan. Pasal 4 (1) Jenis Fasilitas Pelayanan Kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 terdiri atas: – tempat praktik mandiri Tenaga Kesehatan; – – – – – – – – – pusat kesehatan masyarakat; klinik; rumah sakit; apotek; unit transfusi darah; laboratorium kesehatan; optikal; fasilitas pelayanan kedokteran untuk kepentingan hukum; dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan tradisional. • Pasal 4 (penjelasan) • Yang dimaksud dengan "tempat praktik mandiri tenaga kesehatan" adalah Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang diselenggarakan oleh Tenaga Kesehatan yang memiliki kewenangan untuk memberikan pelayanan langsung kepada pasien/klien. PERAN BIDAN DLM PELAYANAN KIA & KB Berdasarkan data terlihat 87% ibu hamil memilih bidan untuk periksa kehamilan. Dan >50% di Praktik Mandiri Bidan (PMB) Based on profession/care provider Source: RISKESDA 2013 Based on health services PERTOLONGAN PERSALINAN 63% persalinan oleh NAKES ditolong oleh Bidan Praktik Mandiri (BPM) Source: RISKESDA 2013 PELAYANAN KB 54.6% Pelayanan KB dilayani oleh Bidan Praktik Mandiri (BPM) Source: RISKESDA 2013 Sebaran Jumlah Aggota Bidan di Indonesia Total Jumlah Bidan Indonesia yang memiliki STR 448,783 Bidan sumber : MTKI JUMLAH PRAKTIK MANDIRI BIDAN (PMB) 40000 35000 30000 25000 20000 40000 15000 14.968 PMB di 20 Provinsi YANG BERJEJARING DENGAN FKTP (SUMBER : IBI_OKTOBER 2016) 10000 14968 5000 0 PMB PMB-FKTP Trend PENAMBAHAN ANGGOTA PERKEMBANGAN MOU BPJS DENGAN PRAKTEK MANDIRI BIDAN TAHUN 2016 100 % 47 % 97 % 27 % 58 % 17 % BERSAMBUNG…… PERKEMBANGAN MOU BPJS OLEH BIDAN DELIMA TAHUN 2016 23 % 64 % 18 % 50% 21 % PERKEMBANGAN MOU BPJS OLEH BIDAN DELIMA TAHUN 2016 78 % 23 % BERSAMBUNG…… GAMBARAN BD YG SDH MOU BPJS N= 13 Provinsi Pelayanan MKJP oleh Bidan Delima Tahun 2013-2014 www.data.bidan-delima.org Provinsi MKJP 2013 MKJP 2014 DKI Jakarta 3672 6412 Jawa Barat 5301 15601 Jawa Tengah 4518 3343 DI Yogyakarta 6927 5365 Jawa Timur 23422 10211 Total 43840 40932 Rata-rata BD melayani kontrasepsi 1100 per tahun, Rata-rata BD, 92 kontrasepsi per bulan (2013-2014) Tantangan Bidan dalam Berjejaring dengan BPJS Beberapa FKTP termasuk Puskesmas Tidak Bersedia Berjejaring dengan Bidan Besaran Tarif belum sesuai dengan biaya operasional (Pemerintah dan Swasta sama)i Mekanisme Pelaporan dan Pembayaran (Kartu BPJS tidak aktif lagi setelah mendapat pelayanan) Adanya pemotongan jasa yang diterima oleh bidan dari FKTP Adanya pemotongan yang ditentukan oleh PERDA karena dianggap sebagai pemasukan daerah A message from Ban Ki-moon State of World Midwifery (SoWMy), 2014 The midwifery workforce, within a supportive health system, can support women and girls to prevent unwanted pregnancies, provide assistance throughout pregnancy and childbirth, and save the lives of babies born too early. “A Universal Pathway, A Woman’s Right to Health”