Siaran Pers Cegah Resiko Sejak Dini, Calon

advertisement
Siaran Pers
Cegah Resiko Sejak Dini, Calon Bayi Bisa Didaftarkan
sebagai Peserta BPJS Kesehatan
Jakarta – Janin dalam kandungan bisa beresiko mengalami gangguan kesehatan atau
memerlukan penanganan khusus pada saat lahir. Oleh karenanya, janin dalam kandungan
sebaiknya didaftarkan menjadi peserta BPJS Kesehatan sehingga dapat memperoleh
perlindungan sejak dini.
“Melalui kerjasama ini, diharapkan para bidan bisa lebih aktif memberikan informasi dan
melakukan edukasi kepada peserta BPJS Kesehatan, khususnya dalam upaya promotif preventif
yang bersifat perorangan atau kelompok sebagaimana yang diatur dalam perundanganundangan,” kata Direktur Utama BPJS Kesehatan Fachmi Idris, dalam Penandatanganan
Kesepakatan Bersama Ikatan Bidan Indonesia (IBI) di BPJS Kesehatan Kantor Pusat, Kamis
(19/3).
Bayi dalam kandungan yang dapat didaftarkan menjadi peserta BPJS Kesehatan adalah semua
bayi yang keberadaannya terdeteksi dari adanya denyut jantung bayi (janin) di dalam kandungan,
yang secara medis dibuktikan dengan melampirkan surat keterangan dokter.
Dalam sistem rujukan berjenjang, bidan merupakan akses pertama bagi peserta BPJS Kesehatan
yang ingin melakukan pemeriksaan kehamilan atau persalinan secara normal. Untuk itu,
kerjasama dengan IBI dinilai mampu mengoptimalkan sosialisasi kepada masyarakat mengenai
pendaftaran janin dalam kandungan tersebut.
Adapun lingkup kesepakatan bersama lainnya adalah advokasi kebijakan yang mendukung
optimalisasi sosialisasi peserta, termasuk calon bayi dalam kandungan sebagai peserta program
jaminan kesehatan. Diharapkan ke depannya, BPJS Kesehatan dan IBI dapat saling memberikan
dukungan sesuai kebutuhan yang diperlukan.
Sementara dalam hal pemanfaatan dana FKTP untuk pembayaran jasa bidan, jika di suatu daerah
bidan berjejaring dengan FKTP milik Pemerintah Daerah, penagihan klaim dilakukan melalui FKTP
milik Pemerintah Daerah. Setelah dibayar oleh BPJS Kesehatan, FKTP Milik Pemerintah Daerah
tersebut wajib segera membayarkan secara utuh kepada bidan jejaring sesuai dengan besaran
klaim terhadap pelayanan yang diberikan.
Persalinan normal diutamakan dilakukan di FKTP atau jejaringnya, seperti bidan desa atau bidan
praktik mandiri. Sementara untuk persalinan yang dilakukan di fasilitas kesehatan rujukan, harus
berdasarkan indikasi medis dari FKTP atau dalam kondisi gawat darurat. Yang dimaksud kondisi
gawat darurat adalah perdarahan, kejang pada kehamilan, ketuban pecah dini, gawat janin dan
kondisi lain yang mengancam jiwa ibu dan bayinya.
***
-SelesaiInformasi lebih lanjut hubungi:
Departemen Komunikasi dan Hubungan Masyarakat
BPJS Kesehatan Kantor Pusat
+62 21 424 6063
[email protected]
Download