BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan bisnis yang

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Persaingan bisnis yang semakin ketat mengharuskan para ahli pemasaran
secara proaktif berusaha keras untuk merancang berbagai strategi dalam
mengoptimalkan pemasaran sekaligus merebut pasar. Fenomena persaingan yang
semakin mengarah kepada mekanisme pasar sebagai konsekuensi dari penerapan
sistem ekonomi pasar terbuka, memaksa para pelaku usaha untuk memanfaatkan
sekaligus mengoptimalkan segala potensi yang dimiliki dan peluang yang ada
melalui berbagai macam strategi baik strategi ditingkat korporat, unit bisnis,
maupun strategi tingkat fungsional.
Menurut Tunggal dalam Ginting (2006:1) strategi berasal dari bahasa
Yunani kuno, strategos, yang artinya penerapan seni dari ilmu perang dengan
mengerahkan kekuatan militer untuk mengalahkan musuh atau memperkecil efek
dari kekalahan. Menurut Jauch dan Glueck dalam Ginting (2006:1) strategi adalah
rencana yang disatukan, luas, dan terintegrasi perusahaan dengan tantangan
lingkungan dan yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama
perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh organisasi, dan
menurut Kleinsteuber dalam Sampeadi dan Purwo (2007:369) mengatakan bahwa
strategi merupakan alat atau sarana untuk mencapai tujuan atau sasaran yang
ditetapkan. Maka dapat disimpulkan dari pengertian-pengertian diatas bahwa
strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan perusahaan. Oleh karena itu,
strategi perlu dikelola, diperiksa, dan dikendalikan sehingga tujuan perusahaan
yang telah ditetapkan dapat tercapai. Dalam hal ini para perencana strategis
melalui manajemen strategisnya harus jeli menganalisa lingkungan internal dan
eksternalnya sehingga diperoleh strategi yang tepat. Tidak hanya pasif
menanggapi dan menyesuaikan diri terhadap perubahan lingkungan perusahaan,
namun para manajer dituntut untuk berperan aktif (proaktif) secara sadar dan
rasional dalam merumuskan strategi, sehingga dapat membantu organisasi
merumuskan strategi-strategi yang lebih baik melalui pendekatan yang lebih
sistematis, logis, dan rasional untuk menentukan pilihan strategis.
Analisis terhadap lingkungan internal dan eksternal perusahaan mutlak
diperlukan dalam merumuskan strategi. Analisis lingkungan internal dilakukan
untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan perusahaan, sedangkan analisis
lingkungan eksternal dilakukan untuk menganalisa peluang dan ancaman yang
dihadapi perusahaan. Dengan demikian, para manajer diharapkan dapat
mengambil manfaat dari peluang yang ada dan menghindari atau mengurangi
dampak ancaman dengan memanfaatkan kekuatan internal dan mengatasi
kelemahannya.
Sebagaimana telah diketahui secara luas, pemasaran merupakan ujung
tombak perusahaan. Pemasaran merupakan salah satu fungsi perusahaan yang
memiliki kontak paling besar dengan lingkungan eksternal, padahal perusahaan
hanya memiliki kendali yang terbatas terhadap lingkungan eksternal. Oleh karena
itu pemasaran memainkan peranan penting dalam pengembangan strategi. Dalam
peranan strategisnya, pemasaran mencakup setiap kesesuaian antara perusahaan
dengan lingkungannya dalam rangka mencari pemecahan atas masalah penentuan
dua pertimbangan pokok. Pertama, bisnis apa yang digeluti perusahaan pada saat
ini dan bisnis apa yang dapat dimasuki di masa mendatang. Kedua, bagaimana
bisnis yang telah dipilih tersebut dapat dijalankan dengan sukses dalam
lingkungan yang kompetitif atas dasar perspektif produk, harga, promosi, dan
distribusi (bauran pemasaran) untuk melayani pasar sasaran.
Dalam konteks penyusunan strategi, pemasaran memiliki dua dimensi
yaitu dimensi saat ini dan dimensi masa yang akan datang. Dimensi saat ini
berkaitan
dengan
hubungan
yang
telah
ada
antara
perusahaan
dan
lingkungannnya. Sedangkan dimensi masa yang akan datang mencakup hubungan
di masa yang akan datang yang diharapkan dapat terjalin dan program tindakan
yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut.
Dalam iklim persaingan global seperti saat ini, menyusun strategi
pemasaran yang tepat bukanlah perkara mudah. Lingkungan pemasaran yang
dinamis, disebabkan oleh pasar yang cenderung berubah dan apa yang diinginkan
konsumen saat ini bukan berarti apa yang mereka inginkan besok dikarenakan
perubahan selera pasar menjadikan pemasaran sebagai hal yang menantang.
Ditambah lagi pengaruh internet yang semakin memudahkan konsumen untuk
memperoleh informasi tentang produk, membandingkan produk maupun harga
melalui langkah yang sangat mudah dengan memanfaatkan search engine semakin
mempertajam persaingan. Oleh karena itu para manajer pemasaran harus ekstra
keras dalam menghasilkan strategi yang tepat untuk dapat besaing.
Strategi pemasaran yang tepat dengan memanfaatkan kekuatan dan
peluang yang dimiliki perusahaan sekaligus meminimalisir ancaman dan
kelemahan yang ada dapat menciptakan keunggulan kompetitif bagi perusahaan,
dimana keunggulan kompetitif dipercaya sebagai salah satu alat guna
memenangkan persaingan. Sayangnya tidak ada keunggulan kompetitif yang
bersifat abadi. Lingkungan perusahaan yang dinamis yang didukung oleh selera
konsumen yang terus berubah dari waktu kewaktu menuntut perhatian pihak
menajemen untuk merespon dan mengantisipasi perubahan yang ada dengan
strategi-strategi yang mampu membawa perusahaan mencapai keunggulan
kompetitif yang berkelanjutan (sustainable competitive advantage) karena dengan
berjalannya waktu, para pesaing menggunakan sumber daya, kapabilitas, dan
kompetensi inti mereka yang unik untuk membentuk proporsi yang menduplikasi
kemampuan penciptaan nilai dari keunggulan kompetitif perusahaan. Jadi, karena
keunggulan kompetitif tidak memiliki daya tahan yang sifatnya permanen,
perusahaan harus mengekploitasi keunggulan mereka saat ini sambil pada saat
yang bersamaan membentuk kompetensi inti yang dapat melayani sebagai
keunggulan kompetitif relevan dimasa yang akan datang. Keunggulan bersaing
yang berkelanjutan adalah ketika perusahaan atau institusi lain tidak mampu untuk
meniru keunggulan-keunggulan dari strategi ini atau sepanjang strategi yang unik
menyediakan nilai tambah bagi pelanggan, dan pesaing tidak dapat menemukan
cara untuk menirunya.
Banyaknya usaha yang sama dan semakin beragam produk serta makin
selektifnya masyarakat di dalam mengadakan pemilihan terhadap barang maupun
jasa yang ditawarkan oleh produsen menjadikan persaingan semakin kompetitif.
Setiap perusahaan berusaha mempertahankan pangsa pasarnya dan berusaha
mengembangkan usahanya dengan harapan agar memperoleh tanggapan dari
konsumen dan selanjutnya akan mempengaruhi konsumen dalam pengambilan
keputusan di dalam melakukan pembelian.
Salah satu usaha bisnis yang menerapkan strategi dalam memasarkan
produk maupun jasa yang ditawarkan adalah toko sepeda Rodalink. Toko sepeda
Rodalink merupakan salah satu dari sekian banyak toko-toko sepeda di Bali yang
memasarkan produk-produk sepeda Polygon pada khususnya namun tidak
menutup kemungkinan untuk memasarkan produk sepeda lainnya diantaranya
adalah Kona, Colnago, Dahon dan masih banyak lagi yang lainnya. Selain itu juga
toko sepeda Rodalink ini menyediakan suku cadang atau sparepart untuk seluruh
merek sepeda yang dipasarkannya serta fasilitas servis yang memadai dan
berkualitas. Toko sepada Rodalink merupakan salah satu cabang resmi perusahaan
sepeda Polygon yang tersebar di beberapa wilayah di Indonesia yang telah
memiliki ijin resmi dalam memasarkan seluruh produk sepeda Polygon di Bali.
Dengan begitu seluruh produk sepada yang dipasarkan oleh Rodalink memiliki
garansi resmi serta jaminan kualitas mutu yang terjamin dan dapat dibuktikan.
Seluruh aktivitas produksi dan distribusi pada toko sepeda Rodalink ini
tentu tidak terlepas dari persaingan yang ada. Berikut adalah daftar usaha sejenis
di Bali untuk wilayah Denpasar dan sekitarnya yang merupakan pesaing utama
toko sepeda Rodalink yang ditunjukkan dalam Tabel 1.1 dan volume penjualan
toko sepeda Rodalink bulan Oktober 2010 sampai dengan bulan April 2011 yang
ditunjukkan dalam Tabel 1.2.
Tabel 1.1 Toko Sepeda di Wilayah Denpasar dan Sekitarnya (2011)
No
Nama
Alamat
1
Rodalink
Jalan Teuku Umar No. 202
2
Jayakarta
Jalan Diponegoro No. 34-36
3
Build a Bike
Jalan Teuku Umar No. 209
4
Binajaya
Jalan Diponegoro
5
MTB
Jalan Hasanudin No. 44
6
Kayu Mas
Jalan Surapati No. 56
7
Roda jaya
Jalan Gatot Subroto Tengah No. 49
8
Metro Bike
Jalan Gatot Subroto Timur No. 244C
9
Toko Mustika
Jalan Diponegoro No. 211
10
Toko Berkat
Jalan Diponegoro No. 209
11
Nadin’s Bike
Jalan Bedugul No. 134D Sidakarya
Sumber : Hasil pengamatan, 2011
Tabel 1.1 tersebut dapat menunjukkan bahwa terdapat beberapa usaha
sejenis yang merupakan pesaing bagi toko sepeda Rodalink yang berlokasi di
wilayah Denpasar dan sekitarnya. Diantaranya adalah toko sepeda Jayakarta,
Build a Bike, Binajaya, MTB, Kayu Mas, Roda Jaya, Metro Bike, Toko Mustika,
Toko Berkat, dan Nadin’s Bike.
Tabel 1.2 Volume Penjualan Toko Sepeda Rodalink Pada Bulan Oktober
2010 Sampai Dengan April 2011
Tahun
Bulan
Oktober
2010
November
Desember
Januari
Februari
2011
Maret
April
Sumber: Rodalink, 2011
Volume
Penjualan (unit)
Perubahan
Volume Penjualan
(unit)
Perubahan
Volume
Penjualan (%)
1253
1228
1193
1366
1589
1714
2048
-25
-35
173
223
125
334
0
-2.00
-2.85
14.50
16.33
7.87
19.49
Tabel 1.2 menunjukkan bahwa volume penjualan yang diperoleh toko
sepeda Rodalink dari bulan Oktober 2010 sampai dengan April 2011 adalah
berfluktuasi. Dimana pada bulan Oktober sampai dengan bulan Desember tahun
2010 volume penjualan pada toko sepeda Rodalink mengalami penurunan pada
bulan November sebesar 2,00 persen dari total penjualan bulan Oktober dan
mengalami penurunan kembali pada bulan Desember sebesar 2,85 persen dari
total bulan November 2010. Hal ini disebabkan oleh faktor eksternal perusahaan
di mana pada bulan Oktober sampai dengan bulan Desember bertepatan dengan
hari libur keagamaan sehingga daya beli masyarakat menurun yang diakibatkan
oleh pengalihan penggunaan dana yang dimiliki oleh masyarakat, misalkan saja
dana yang mereka miliki lebih banyak digunakan untuk mudik serta berlibur
dengan keluarga dan memenuhi kebutuhan lainnya. Dari sisi internal perusahaan
pada bulan Oktober sampai dengan Desember, Rodalink masih menempati toko
yang lama dan memiliki ruang display yang sangat sempit sehingga penataan
ruang bagi display dirasa kurang menarik yang mengakibatkan kurang tertariknya
konsumen untuk berkunjung pada toko sepeda Rodalink.
Pada awal tahun 2011 bulan Januari sampai dengan bulan April volume
penjualan mengalami peningkatan secara berturut-turut pada tiap bulannya yaitu
sebesar 14,5 persen pada bulan Januari, 16,33 persen pada bulan Februari, 7,87
persen pada bulan Maret dan 19,49 persen pada bulan April 2011. Hal ini
disebabkan dari sisi eksternal adalah telah menjamurnya komunitas-komunitas
sepeda di Bali yang menciptakan perubahan gaya hidup serta gengsi pada
masyarakat dan diiringi dengan peningkatan daya beli masyarakat itu sendiri,
selain itu juga adanya peranan pemerintah akan penyediaan fasilitas bagi
masyarakat dalam penggunaan sepeda. Dari sisi internal sendiri, Rodalink telah
menempati lokasi barunya yang lebih luas serta leluasa dalam penataan display
nya serta menyediakan fasilitas yang berhubungan dengan penggunaan sepeda itu
sendiri sehingga dapat menarik perhatian konsumennya.
Dari hasil wawancara dengan manajer pemasaran mengenai strategi
pemasaran yang diterapkan oleh toko sepeda Rodalink, diperoleh informasi bahwa
pola pemasaran toko sepeda Rodalink cenderung sama, hanya porsi kegiatan
promosi ditambah atau lebih digencarkan lagi. Strategi yang monoton semacam
ini sebenarnya sangat membahayakan posisi bisnis toko sepeda Rodalink karena
sedikit banyak pesaing telah membaca bahwa strategi pemasaran toko sepeda
Rodalink cenderung sama dari tahun ketahun sehingga memudahkan para pesaing
untuk merumuskan strategi guna mematahkan strategi toko sepeda Rodalink.
William Cohen dalam David (2004:173) menyatakan bahwa “Perusahaan yang
terus-menerus menggunakan strategi yang sebelumnya sukses, pada akhirnya dan
pasti akan menjadi korban bagi pesaingnya”.
Melihat kondisi tersebut maka permasalahan yang dihadapi oleh toko
sepeda Rodalink selama tujuh bulan terakhir ini adalah faktor lain apa saja yang
menyebabkan tingkat penjualan Rodalink menurun pada saat akhir tahun 2010
tepatnya pada bulan Oktober sampai dengan Desember serta faktor apakah yang
menyebabkan terjadinya peningkatan penjualan secara derastis pada awal tahun
2011 tepatnya empat bulan terakhir ini antara bulan Januari sampai dengan bulan
April. Selain itu juga strategi apakah yang tepat diterapkan pada toko sepeda
Rodalink untuk mempertahankan maupun meningkatkan volume penjualan pada
bulan-bulan berikutnya. Ini menjadi tugas yang tidak mudah karena pihak
manajemen harus selalu memonitor perubahan lingkungan perusahaan dan
pesaing karena pesaing tidak akan tinggal diam melihat kesuksesan rivalnya. Perlu
diingat bahwa keunggulan bersaing tidaklah abadi sehingga harus dilakukan
evaluasi secara kontinyu. Pesaing akan selalu mengejar ketertinggalannya dengan
berbagai manuver bisnis. Jadi setiap perubahan baik lingkungan internal maupun
eksternal harus dapat ditanggapi dan bahkan diantisipasi dengan strategi
pemasaran yang tepat.
Dari latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka yang menjadi
pokok masalah adalah:
1) Variabel-variabel apakah yang merupakan peluang dan ancaman dari
lingkungan eksternal toko sepeda Rodalink yang mempengaruhi kinerja
perusahaan?
2) Variabel-variabel apakah yang merupakan kekuatan dan kelemahan dari
lingkungan internal toko sepeda Rodalink yang mempengaruhi kinerja
perusahaan?
3) Bagaimanakah strategi perusahaan yang tepat sesuai dengan kondisi
lingkungan internal dan eksternal toko sepeda Rodalink?
4) Bagaimanakah rumusan strategi pemasaran yang tepat sesuai dengan
strategi toko sepeda Rodalink guna terciptanya sustainable competitive
advantage?
1.2
Tujuan dan Kegunaan Penelitian.
Sesuai dengan rumusan pokok masalah yang diteliti, maka tujuan
penelitian dan kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.2.1
Tujuan Penelitian
1) Untuk mengidentifikasikan variabel-variabel yang merupakan peluang
dan ancaman dari lingkungan eksternal toko sepeda Rodalink yang
mempengaruhi kinerja perusahaan.
2) Untuk
mengidentifikasikan
variabel-variabel
yang
merupakan
kekuatan dan kelemahan dari lingkungan internal toko sepeda
Rodalink yang mempengaruhi kinerja perusahaan.
3) Untuk mengetahui rumusan strategi perusahaan yang tepat sesuai
dengan kondisi lingkungan internal dan eksternal toko sepeda
Rodalink.
4) Untuk merumuskan strategi pemasaran yang tepat sesuai dengan
strategi toko sepeda Rodalink guna terciptanya sustainable competitive
advantage.
1.2.2
Kegunaan Penelitian
1) Manfaat teoritis.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya dan menambah
bukti empiris mengenai perumusan strategi pemasaran.
2) Manfaat praktis.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan
pertimbangan
bagi
manajemen
toko
sepeda
Rodalink
dalam
menetapkan kebijakan strategi pemasaran guna terciptanya sustainable
competitive advantage dalam menghadapi persaingan yang semakin
tajam.
1.3
Sistematika Penulisan
Penelitian ini terdiri dari lima bab, dimana masing-masing bab merupakan
satu kesatuan yang saling berhubungan. Secara garis besar masing-masing bab
tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
BAB 1
:
Merupakan bab pendahuluan. Pada bab ini diuraikan mengenai
latar belakang masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian,
serta sistematika penelitian.
BAB II
:
Merupakan bab kajian pustaka. Pada bab ini dikemukakan
mengenai teori-teori yang berkaitan dengan pembahasan pada
penelitian ini. Teori-teori tersebut meliputi manajemen strategis,
pengambil keputusan strategis, pengertian visi-misi-dan tujuan
perusahaan, lingkungan perusahaan, matrik Internal Eksternal
(Matrik IE), pengertian strategi, tingkatan strategi,
pemasaran,
keunggulan
bersaing
berkelanjutan
strategi
(Sustainable
Competitive Advantage), hubungan strategi pemasaran dengan
keunggulan bersaing berkelanjutan, perumusan strategi, dan
pembahasan hasil penelitian sebelumnya.
BAB III
:
Merupakan bab metode penelitian. Pada bab ini dijabarkan tentang
lokasi penelitian, obyek penelitian, identifikasi variabel, definisi
operasional variabel, jenis dan sumber data, responden penelitian,
metode penentuan sampel, metode pengumpulan data, dan teknik
analisis data yang digunakan dalam penelitian ini.
BAB IV
:
Merupakan bab pembahasan hasil penelitian. Pada bab ini
diuraikan mengenai gambaran umum perusahaan, kemudian
diuraikan mengenai pembahasan dari pokok permasalahan dalam
penelitian ini. Pembahasan mengenai kondisi lingkungan internal
dan eksternal perusahaan dilakukan guna mengetahui posisi
perusahaan dalam matrik IE sehingga dapat diketahui strategi
perusahaan yang tepat. Kemudian dilanjutkan dengan perumusan
strategi pemasaran yang dapat diterapkan oleh perusahaan
berdasarkan strategi perusahaan yang telah ditetapkan melalui
matrik IE.
BAB V
:
Merupakan bab simpulan dan saran. Pada bab ini disajikan
kesimpulan dari keseluruhan hasil penelitian serta saran-saran yang
dapat diaplikasikan oleh perusahaan dalam mendukung strategi
pemasaran yang telah ditetapkan.
Download