BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1. Pengertian keterampilan Keterampilan merupakan perilaku yang diperoleh melelui tahap-tahap belajar tertentu. Keterampilan berasal dari gerakan-gerakan yang kasar atau tidak terkoordinasi melalui pelatihan bertahap, gerakan tidak teratur itu berangsurangsur berubah menjadi gerakan-gerakan yang lebih halus, melalui proses koordinasi diskriminasi (perbedaan) dan integrasi (perpaduan) sehingga diperoleh suatu keterampilan yang diperlukan untuk tujuan tertentu (Soemarjadi,1992:2) Keterampilan adalah cakap dalam menjalankan tugas, mampu dan cekatan. Kata terampil sama artinya dengan cekatan. Terampil atau cekatan adalah kepandaian melakukan sesuatu pekerjaan dengan tepat dan benar(Depdikbud,1995:935). Seseorang yang dapat melakukan sesuatu dengan cepat tetapi salah tidak dapat dikatakan terampil, demikian pula jika seseorang dapat melakukan sesuatu dengan benar tetapi lambat juga tidak dapat dikatakan terampil, jika seseorang yang terampil dalam suatu bidang dan tidak ragu-ragu melakukan pekerjaan tersebut, seakan-akan tidak ada lagi kesulitan-kesulitan yang menghambat. Ruang lingkup keterampilan cukup luas meliputi perbuatan, berfikir, berbicara, melihat, menulis dan sebagainya. Akan tetapi dalam pengertian sempit biasanya keterampilan lebih ditujukan pada kegiatan yang berupa perbuatan. 7 Dengan melihat pendapat dari beberapa para ahli peneliti mengambil kesimpulan bahwa keterampilan merupakan suatu gerakan yang dilakukan oleh seseorang untuk melakukan suatu pekerjaan dengan dengan cepat, tepat dan terampil. Menurut Gordon (1999 : 55) pengertian ketrampilan adalah kemampuan untuk mengoperasikan pekerjaan secara mudah dan cermat. Pengertian ini biasanya cenderung pada aktivitas psikomotor. Menurut Nadler (2000 : 73) pengertian keterampilan (skill) adalah kegiatan yang memerlukan praktek atau dapat diartikan sebagai implikasi dari aktivitas. Menurut Dunnette (2002 : .33) pengertian keterampilan adalah kapasitas yang dibutuhkan untuk melaksanakan beberapa tugas yang merupakan pengembangan dari hasil training dan pengalaman yang didapat. Iverson (2001 : . 133) mengatakan bahwa selain training yang diperlukan untuk mengembangkan kemampuan, ketrampilan juga membutuhkan kemampuan dasar (basic ability) untuk melakukan pekerjaan secara mudah dan tepat. Berdasarkan pengertian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa ketrampilan (skill) berarti kemampuan untuk mengoperasikan suatu pekerjaan secara mudah dan cermat yang membutuhkan kemampuan dasar (basic ability). 8 Menurut Robbins (2000 : . 494-495) pada dasarnya ketrampilan dapat dikategorikan menjadi empat, yaitu: 1. Basic literacy skill Keahlian dasar merupakan keahlian seseorang yang pasti dan wajib dimiliki oleh kebanyakan orang, seperti membaca, menulis dan mendengar. 2. Technical skill Keahlian teknik merupakan keahlian seseorang dalam pengembangan teknik yang dimiliki, seperti menghitung secara tepat, mengoperasikan komputer. 3. Interpersonal skill Keahlian interpersonal merupakan kemampuan seseorang secara efektif untuk berinteraksi dengan orang lain maupun dengan rekan kerja, seperti pendengar yang baik, menyampaikan pendapat secara jelas dan bekerja dalam satu tim. 4. Problem solving Menyelesaikan masalah adalah proses aktivitas untuk menajamkan logika, beragumentasi dan penyelesaian masalah serta kemampuan untuk mengetahui penyebab, mengembangkan alternatif dan menganalisa serta memilih penyelesaian yang baik. http://id.shvoong.com/business-management/human-resources/2197108pengertian keterampilan-dan-jenisnya/ 9 2.2 Pengertian Menulis Menulis merupakan sebuah proses kreatif menuangkan gagasan dalam bentuk bahasa tulis untuk tujuan, misalnya memberi tahu, meyakinkan, atau menghibur. Hasil dari proses kreatif ini biasa disebut dengan istilah karangan atau tulisan. Kedua istilah tersebut mengacu pada hasil yang sama meskipun ada pendapat mengatakan kedua istilah tersebut memiliki pengertian yang berbeda. Menulis dan mengarang sebenarnya dua kegiatan yang sama karena menulis berarti mengarang (baca: menyusun atau marangkai bukan menghayal) kata menjadi kalimat, menyusun kalimat menjadi paragraf, menyusun paragraf menjadi tulisan kompleks yang mengusung pokok persoalan. Pokok persoalan di dalam tulisan disebut gagasan atau pikiran. Gagasan tersebut menjadi dasar bagi berkembangnya tulisan tersebut. Gagasan pada sebuah tulisan bisa bermacam-macam, bergantung pada keinginan penulis penulis. Melalui tulisannya, penulis bisa mengungkapkan gagasan, pikiran, perasaan, pendapat, kehendak dan pengalaman. Menulis sebagai keterampilan adalah kemampuan seseorang dalam mengemukakan gagasan-pikirannya kepada orang atau pihak lain dengan dengan media tulisan. Setiap penulis pasti memiliki tujuan dengan tulisannya antara lain mengajak, menginformasikan, meyakinkan, atau menghibu pembaca. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Menulis adalah membuat huruf (angka dan sebagainya) dengan pena (pensil, kapur, dsb), anak-anak sedang belajar, melahirkan pikiran atau perasaan (spt mengarang, membuat surat), http://wawan-junaidi.blogspot.com/2011/11/pengertian-menulis.htm 10 McCrimmon dalam St. Y. Slamet (2008: 141) mengungkapkan pengertian menulis sebagai kegiatan menggali pikiran dan perasaan mengenai suatu subjek, memilih hal-hal yang akan ditulis, menentukan cara menuliskannya sehingga pembaca dapat memahaminya dengan mudah dan jelas. Berdasarkan pengertian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa menulis adalah suatu kegiatan yang memerlukan ide dan pikiran yang dituangkan dalam sebuah tulisan yang jelas agar dimengerti oleh pembaca. Menurut Lerner (dalam Mulyono Abdurrahman 2008:224) menulis adalah menuangkan ide kedalam suatu bentuk visual. Lado dalam Tarigan (dalam Isah Cahyani,2008 :97) mengemukakan bahwa menulis ialah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami seseorang sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut, kalau mereka memahami bahasa dan lambang grafik tersebut. Menulis adalah salah satu dari empat keterampilan berbahasa. Dalam Isah Cahyani (2008:98) menjelaskan perbedaan menulis dengan tiga keterampilan berbahasa lain, menilis memiliki kesamaan media bahasa dengan membaca, yakni sama-sama menggunakan bahasa tulis(grafem), namun berbeda dari menyimak dan berbicara yakni sama-sama memproduksi (menghasilkan) pesan,namun berbeda dari membaca dan menyimak pesan dihasilkan (produktif) dalam menulis, sementara pesan diterima (reseptif) dalam membaca dan menyimak. 11 Berdasarkan Pengertian di Atas dapat disimpulkan bahwa menulis adalah menurunkan ide berupa lambang-lambang grafik yang menggambarkan bahasa agar mudah dipahami pembaca. Menurut Suparno (2007 : 13) menulis dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan penyampaian pesan(komunikasi) dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau medianya. Pesan adalah isi atau muatan yang terkandung dalam suatu tulisan, sedangkan tulisan merupakan sebuah simbol atau lambang bahasa yang dapat dilihat dan disepakati pemakainya. Dengan demikian dalam komunikasi tulis paling tidak terdapat empat unsur yang terlibat: penulis sebagai penyampai pesan(penulis) pesan atau isi tulisan, saluran atau media berupa tulisan, dan pembaca sebagai penerima pesan. Morsey (dalam Tatat Hartati,2008 : 2) mengemukakan bahwa menulis merupakan keterampilan berbahasa yang produktif dan ekspresif, karena penulis harus terampil menggunakan grofologi, struktur bahasa dan memiliki pengetahuan bahasa yang memada. Pembelajaran menulis di SD, baik GBPP SD 1994, maupun KBK terdiri atas dua bagian sebagaimana layaknya pembelajaran membaca, yakni menulis permulaan dan menulis lanjut(pendalaman). Menulis permulaan diawali dari melatih siswa memegang alat tulis dengan benar. Berdasarkan pengertian tersebut di atas dapat simpulkan bahwa menulis adalah suatu kegiatan komunikasi yang terkandung dalam suatu tulisan, serta merupakan keterampilan berbahasa yang produktif dan ekspresif.pembelajaran menulis di SD ada dua macam yakni menulis permulaan kelas rendah I dan II dan menulis lanjutan kelas tinggi III samapai VI. 12 Farris (dalam Novi Resmini,2008 : 1) mengemukakan bahwa dalam konteks kiat berbahasa (language art) menulis merupakan kegiatan yang paling kompleks untuk dipelajari siswa khususnya di sekolah dasar. Menulis merupakan keterampilan yang sulit diajarkan sehingga bagi guru mengajarkan menulis juga merupakan tugas yang paling sulit. Zuchdi (dalam Winihasih,2006 : 62) menyatakan bahwa kemampuan menulis merupakan salah satu jenis kemampuan berbahasa tulis yang bersifat produktif. Artinya menghasilkan sesuatu dalam bentuk tulisan. Kemampuan menulis bersifat kompleks. Kemampuan yang diperlukan antara lain kemampuan berfikir secara teratur dan logis, kemampuan mengungkapkan gagasan secara jelas dengan menggunakan bahasa yang efektif, dan kemampuan menerapkan kaidah tulis menulis dengan baik. Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa menulis adalah suatu keterampilan yang kompleks yang sulit di ajarkan oleh guru di tingkat Sekolah Dasar. Menulis juga merupakan suatu kegiatan produktif karena menghasilkan sebuah tulisan. 13 2.3 Macam-Macam Menulis di SD Menurut Novi Resmini (2008 : 119), Macam-macam menulis yang dapat di ajarkan di SD Menurut Tingkatannya adalah sebagai berikut : a. Menulis Permulaan (Kelas 1 dan 2) b. Menulis Lanjut (Kelas 3-6) Dari beberapa macam menulis peneliti memilih menulis permulaan di kelas 1 khususnya menulis kalimat sederhana. 2.4 Tujuan Menulis Orang boleh saja menulis tanpa tujuan, tetapi lazimnya orang menulis guna mencapai tujuan tertentu, seperti: 1. Memberib(Menjual)bInformasi Sebagian besar tulisan dihasilkan dengan tujuan memberi (baca: menjual) informasi, teristimewa bila hasil karya tulis tersebut diperjualbelikan. Pada sisi positif lain, tulisan juga bersifat memperkenalkan atau mempromosikan sesuatu, termasuk suatu kejadian (berita) atau tempat (pariwisata). 2. Mencerahkan Jiwa Bacaan sudah menjadi salah satu kebutuhan manusia modern, sehingga karya tulis selain sebagai komoditi juga layak dipandang sebagai salah satu sarana pencerahan pikiran dan jiwa. 14 3. Mengabadikan Sejarah Sejarah harus dituliskan agar abadi sampai kegenerasi selanjutnya. 4. Ekspresi Diri Tulisan juga merupakan sarana mengekspresikan diri, baik bagi perorangan maupun kelompok. 5. Mengedepankan Idealisme Idealisme umumnya dituangkan dalam bentuk tertulis supaya memiliki daya sebar lebih cepat dan merata. 6. Mengemukakan Opini dan Teori Buah pikiran pun hampir selalu diabadikan dalam bentuk tulisan. 7. "Menghibur" Baik temanya humor maupun bukan, tulisan umumnya juga bersifat menghibur.http://pelitaku.sabda.org/tujuan_menulis Hugo Hartig(dalam Isah Cahyani,2009 :98) menyatakan tujuan menulis adalah sebagai berikut: a. Assigment Purpose(tujuan penugasan) ini sebenarnya tidak mempunyai tujuan sama sekali. Penulis menulis sesuatu karena ditugaskan, bukan atas kemauan sendiri (misalnya para siswa yang diberi tugas merangkum buku). b. Altruistick Purpose(tujuan altruistic) ini penulis bertujuan menyenangkan pembaca, menghindarkan kedukaan para pembaca, ingin menolong pembaca memahami, menghargai perasaan dan 15 penalarannya, ingin membuat hidup para pembaca lebih mudah dan lebih menyenangkan dengan karyanya itu. c. Persuasive Purpose(tujuan persuasif) ini bertujuan meyakinkan para pambaca akan kebenaran gagasan yang diutarakannya. d. Informational Purpose(tujuan informasional,tujuan penerangan) ini bertujuan memberikan informasi atau keterangan/penerangan kepada para pembaca. e. Self-expressive Purpose(tujuan pernyataan diri) ini bertujuan memperkenalkan atau menyatakan diri sang pengarang kepada para pembaca. f. Cretive Purpose(tujuan kreatif) ini erat kaitannya dengan tujuan pernyataan diri. Tulisan ini bertujuan mencapai nilai-nilai artistk dan nilai-nilai kesenian. g. Problem-solving Purpose(tujuan pemecahan masalah) ini bertujuan memecahkan masalah yang dihadapi. Penulis menjelaskan, menjernihkan serta menjelajahi serta meneliti secara cermat pikiranpikiran dan gagasan-gagasannya sendiri agar dapat dimengerti dan diterima oleh para pembaca. 2.5. Fungsi Menulis Sejarah suatu bangsa, sejarah manusia, sejarah sebuah ilmu pengetahuan, dapat diketahui karena adanya tulisan, meskipun pada saat itu bentuk dan media tulisan tidak secanggih saat ini. Kita bisa menemukan sejarah suatu bangsa dari tulisan-tulisan pada bebatuan, kulit kayu, maupun daun lontar. 16 Ada empat keterampilan berbahasa yang diterima oleh seseorang secara berurutan. Keterampilan tersebut adalah menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Di antara keempat keterampilan berbahasa tersebut, menulis merupakan keterampilan tertinggi yang dimiliki oleh seseorang. Keterampilan menulis diterima seseorang setelah dia mampu membaca. Menulis merupakan sebuah kegiatan menuangkan pikiran, gagasan, dan perasaan seseorang yang diungkapkan dalam bahasa tulis. Menulis merupakan kegiatan untuk menyatakan pikiran dan perasaan dalam bentuk tulisan yang diharapkan dapat dipahami oleh pembaca dengan berfungsi sebagai alat komunikasi secara tidak langsung. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa menulis merupakan kegiatan seseorang untuk menyampaikan gagasan kepada pembaca dalam bahasa tulis agar bisa dipahami oleh pembaca. Kegiatan menulis sangat penting dalam pendidikan karena dapat membantu siswa berlatih berpikir, mengungkapkan gagasan, dan memecahkan masalah. Menulis adalah suatu bentuk berpikir, yang juga merupakan alat untuk membuat orang lain (pembaca) berpikir. Dengan menulis, seseorang siswa mampu mengkonstruk berbagai ilmu atau pengetahuan yang dimiliki dalam sebuah tulisan, baik dalam bentuk esai, artikel, laporan ilmiah, cerpen, puisi, dan sebagainya. http://guru-umarbakri.blogspot.com/2009/06/keterampilan- berbahasa_16.html 17 Menurut Syarif( dalam Isah Cahyani, 2009 : 101) fungsi bahasa ada dua : 1. Fungsi individual yaitu untuk melahirkan perasaan, pikiran, atau kemauan kepada orang lain dalam rangka kepentingan pribadi atau umum. 2. Fungsi masyarakat yaitu untuk berkomunikasi dan mewujudkan sifat kontrol sosial, mewujudkan kerja sama antar manusia. Keraf (dalam Isah Cahayani 2009 : 101) Menjelaskan bahwa berdasarkan perkebangannya, secara garis besar fungsi bahasa adalah sebagai berikut : 1. Untuk menyatakan ekspresi diri, 2. Sebagai alat untuk komunikasi, 3. Sebagai alat untuk mengadakan integrasi dan adaptasi sosial, 4. Sebagai alat mengadakan kontrol sosial (Keraf, 1983:3). Dalam kegiatan berbahasa menulis memiliki fungsi utama yaitu sebagai alat komunikasi secara tertulis dan tidak langsung. Tarigan (dalam Novi Resmini, 2008 : 116) menulis juga memiliki fungsi sebagai berikut: 1. Fungsi Penataan Ketika mengarang terjadi penataan terhadap gagasan, pikiran, pendapat, imajinasi dan lainnya serta terhadap penggunaan bahasa untuk mewujudkannya. 2. Fungsi Pengawetan Mengarang mempunyai fungsi untuk mengawetkan pengutaraan sesuatu dalam wujud dokumen tertulis. 18 3. Fungsi Penciptaan Dengan mengarang kita menciptakan sesuatu yang mewujudkan sesuatu yang baru. 4. Fungsi Penyampaian. Penyampaian itu terjadi bukan saja kepada orang yang berdekatan tempatnya melainkan juga kepada yang berjauhan. 2.6. Hakikat Kalimat 2.6.1. Pengertian Kalimat Menurut Sugihastuti ( 2006:202) Kalimat Adalah satuan bahasa terkecil dalam wujud lisan atau tulisan, yang mengungkapkan pikira yang utuh. Dalam wujud lisan, kalimat diucapkan dengan suara naik turun dan keras lembut, disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir yang diikuti oleh kesenyapan yang mencegah terjadinya perpaduan ataupun asimilasi bunyi ataupun proses fonologis lainnya. Menurut Nunung Marzuki (2008:19) kalimat adalah bagian terkecil dari teks (wacana) yang mengungkapan sebuah pikiran. Dalam wujud lisan, kalimat selalu diiringi oleh nada bicara, jeda, dan intonasi titik. Sedangkan dalam bentuk sebuah tulisan kalimat ditandai oleh aturanatura penulisan, yaitu tanda baca yang sesuai. Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang berupa klausa, yang dapat berdiri sendiri dan mengandung pikiran lengkap. http/Browse » Home » Bahasa Indonesia » Pengertian Kalimat 19 2.6.2. Unsur-unsur kalimat Menurut Nunung Marzuki (2006: 19),Unsur – unsure kalimat terdiri dari : 1. Subjek, Merupakan pokok kalimat berupa Unsur inti yang ditempati oleh kata benda atau lain yang dibendakan. 2. Predikat,adalah unsur inti dari kalimat berupa kata, kelompok kata yang menerangkan tentang subjek, 3. Objek, adalah keterangan prdikat yang erat hubungannya denga predikat. Objek biasanya terletak di belakang predikat. 4. Keterangan, Adalah unsur kalimat yang menerangkan pokok kalimat secara menyeluruh, bukan salah satu unsur saja. Menurut Yogi Yogaswara (2005 : 201) dalam sebuah kalimat ada unsur yang disebut unsur wajib dan unsur manasuka. Unsur wajib adalah unsur yang kehadirannya mutlak dan tidak dapat dihilangkan. Sementara unsur mana suka kehadirannya tidak mutlak dan unsur tersebut dapat dihilangkan. Unsur wajib dalam sebuah kalimat adalah unsur subjek predikat. Adapun unsur manasuka berupa keterangan, 20 2.7. Model pembelajaran Picture and Picture Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas pembelajaran. Model pembelajaran ini sangat urrgen karena membantu guru dalam proses kegiatan pembelajaran sesuai dengan tuntutan profesionalismenya, serta dapat menciptakan pembelajaran yang dapat menciptakan pembelajaran yang PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan) serta kegiatan pembelajaran yang berpusat pada siswa . Model-model pembelajaran yang dikemukakan para pakar pendidikan sebenarnya banyak sekali, namun pada kesempatan ini penulis memilih model pembelajaran Picture and Picture dengan menggunakan standar PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan). Penulis memilih model pembelajaran tresebut karena prosedurnya sangat sederhana, dapat membangun kerja sama, siswa menjadi aktif, kreatif, mengasyikkan dan menyenangkan (Nasution, 2003). 21 2.8. Langkah-langkah model pembelajaran Picture and Picture Adapun langkah-langkah model pembelajaran picture and Picture adalah sebagai berikut : 1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai 2. Menyajikan materi sebagai pengantar 3. Guru menunjukkan/memperlihatkan gambar-gambar kegiatan yang berkaitan dengan materi 4. Guru menunjuk/memanggil siswa bergantian untuk menulis kalimat sederhana dengan melihat pada gambar yang sudah tersedia. 5. Guru menanyakan alasan pemikiran tulisan tersebut 6. Dari alasan tulisan tersebut guru mulai menanamkan konsep/materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai 7. Kesimpulan 2.9. Keunggulan Model Pembelajaran Picture and Picture Adapun keunggulan model pembelajaran ini adalah sebagai berikut : 1. Memudahkan siswa untuk memahami yang dimaksudkan oleh guru ketika menyampaikan materi pelajaran 2. Siswa cepat tanggap atas materi yang diajarkan 3. Siswa lebih konsentrasi terhadap materi yang diajarkan 4. Adanya saling berkompetisi antar siswa untuk menulis 5. Siswa lebih terampil dalam menulis 6. Menarik bagi siswa karena melalui audio visual dalam bentuk gambargambar 22 2.10. Kelemahan Model Pembelajaran Picture and Picture 1. Memakan Banyak Waktu. 2. Banyak siswa yang pasif 3. Guru Khawatir bahwa akan terjadi kekacauan di kelas 4. Banyak siswa yang tiidak senang apabila disuruh bekerja sama dengan yang lain 5. 2.11. Dibutuhkan dukungan fasilitas, alat dan biaya yang cukup memadai. Penerapan Model Picture and Picture dalam Pembelajaran Menulis Kalimat Sederhana Model adalah cara yang telah teratur dan terpilih secara baik untuk mencapai suatu maksud, cara mengajar. Kegiatan manulis kalimat sederhana yang dilakukan pada anak-anak kelas I SD melalui langkah-langkah sebagai berikut : Persiapan : Menyediakan gambar sebagai media pembelajaran Pelaksanaan : Mintalah anak untuk menuliskan kalimat sederhana sesuai gambar yang mereka sukai. Kemudian anak itu diminta untuk membacakan tulisannya apa sudah seperti gambar yang dipilihnya. Jika anak itu sudah menguasai atau sudah tepat dalam menulis tidak menutup kemungkinan untuk anak tersebut mengulang kegiatan tersebut dengan gambar yang berbeda. 23 2.12. Kajian Yang Relevan Belum ada kajian yang relevan dengan judul “Meningkatkan Keterampilan Siswa Menulis Kalimat Sederhana Melalui Model Pembelajaran Picture and Picture” 2.13 Hipotesis Tindakan Adapun hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah “ jika guru menggunakan model pembelajaran picture and picture dalam menulis kalimat sederhana maka keterampilan siswa kelas I SDN 02 Tilamuta akan meningkat. 2.14. Indikator Kinerja Penelitian ini dinyatakan berhasil jika terjadi peningkatan keterampilan menulis kalimat sederhana di kelas I SDN 02 Tilamuta pada pembelajaran Bahasa Indonesia mencapai 75% dari jumlah siswa di kelas. 24