Arsitektur Lembaga Non Struktural - Inovasi

advertisement
INTEGRITAS
PROFESIONAL
INOVATIF
PEDULI
Prelude

Pertumbuhan LNS yang massive,

Overlapping fungsi LNS dengan kementerian/lembaga,
in-efficiency dalam penggunaan anggaran, maupun
kinerja yang tidak memuaskan,

Langkah penataan LNS yang cenderung lambat,

Keberadaan LNS belum dibangun diatas persepsi yang
sama  pendekatan dalam penataan LNS menjadi bias.
INTEGRITAS
PROFESIONAL
INOVATIF
PEDULI
Trend Pertumbuhan LNS
25
20
15
10
5
0
1990
1995
2000
2005
2010
2015
Sumber: Diolah dari Kajian Desain Kelembagaan Pemerintah Pusat: Arsitektur Kelembagaan 20142019 (LAN, 2013)
INTEGRITAS
PROFESIONAL
INOVATIF
PEDULI
Perbedaan Identifikasi Jumlah
LNS
70
62
60
51
50
42
40
28 29
30
20
10
0
35
22
8 10
1
Permen
Keppres/Perpres
LAN
INTEGRITAS
PP
KEMENPAN-RB
PROFESIONAL
2
UU
UUD
KEMENSETNEG
INOVATIF
PEDULI
Ragam Definisi LNS (2008-2010)

LAN : Institusi yang dibentuk karena urgensi terhadap
suatu tugas khusus tertentu yang tidak dapat diwadahi
dalam bentuk kelembagaan pemerintahan/negara
konvensional, dengan keunikan kelembagaan tertentu, dan
memiliki karakteristik tugas yang urgen, unik dan terintegrasi
serta efektif dalam melaksanakan tugasnya.

Kementerian Sekretariat Negara : Sebagai lembaga yang
dibentuk melalui peraturan perundang-undangan tertentu
guna menunjang fungsi negara dan pemerintah, yang dapat
melibatkan unsur-unsur pemerintah, swasta, dan masyarakat
sipil, serta dibiayai oleh negara.
INTEGRITAS
PROFESIONAL
INOVATIF
PEDULI
Lanjutan...

Kementerian PAN & RB : LNS merupakan lembaga di luar
struktur organisasi pemerintah, yang bersifat
independen, serta memiliki otonomi dalam menjalankan
mandatnya sesuai peraturan perundang-undangan yang
berlaku.

Kementerian Keuangan :
Lembaga Non Struktural
dimaksudkan sebagai badan lainnya. Adapun yang
dimaksud sebagai badan lainnya adalah lembaga
pemerintah yang berada diluar 3 PPK (Pola Pengelolaan
Keuangan), yaitu: 1. Kementeri-an Negara/Lembaga, 2.
Badan Usaha Milik Negara, 3. Badan Layanan Umum.
INTEGRITAS
PROFESIONAL
INOVATIF
PEDULI
Redefinisi LNS
INTEGRITAS
PROFESIONAL
INOVATIF
PEDULI
Tugas Tertentu dan Relevansi

Urusan yang berpotensi besar menghasilkan conflict of
interest;

Urusan multi-sektor yang melibatkan unsur-unsur
governance atau bukan hanya pemerintah;

Menangani sementara urusan yang belum dijalankan
secara optimal oleh organ-organ pemerintah, di luar
services delivery;

Memenuhi tuntutan lingkungan strategis.
INTEGRITAS
PROFESIONAL
INOVATIF
PEDULI
Dasar Pembentukan dan
Sumber Pembiayaan

Sebagai organ negara, pembentukan LNS harus
berdasarkan kepada peraturan perundangundangan tertentu sesuai dengan lingkup
kewenangannya.

Sebagai organ negara, maka pembiayaan LNS
dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara.
INTEGRITAS
PROFESIONAL
INOVATIF
PEDULI
Keanggotaan dan Independensi LNS


LNS merupakan governance bodies, dimana keanggotaannya
semestinya melibatkan 3 pilar (pemerintah, masyarakat, dan
swasta).
Independensi LNS:
•
Pemberhentian anggota hanya dapat dilakukan berdasarkan
sebab-sebab yang diatur dalam undang-undang
pembentukannya;
•
Memiliki kepemimpinan yang kolektif, dengan masa jabatan
pimpinan yang tidak habis secara bersamaan tetapi bergantian
(staggered terms);
•
Tingkat imunitas LNS dari intervensi kekuasaan dalam
menjalankan peran dan fungsinya.
INTEGRITAS
PROFESIONAL
INOVATIF
PEDULI
Definisi LNS: (LAN, 2015)
Institusi independen yang dibentuk berdasarkan
peraturan perundang-undangan untuk melaksanakan
tugas tertentu yang karena sifat tugasnya tidak dapat
diwadahi dalam bentuk Kementerian/Lembaga yang
sudah ada, dimana keanggotaan institusinya melibatkan
unsur di luar pemerintah dan keberadaannya dibiayai
oleh anggaran negara.
INTEGRITAS
PROFESIONAL
INOVATIF
PEDULI
Kriteria mendasar dalam penataan LNS
1. Tugas tertentu. Apakah tugas yang diemban LNS terkait dengan khittahnya?
2. Relevansi. Apakah tugas yang dimandatkan masih relevan dengan konteks
kekinian ataupun masa yang akan datang?
3. Cost effectiveness. Sejauh mana efektifitas LNS dalam menjalankan tugas
dan fungsinya dalam konteks efisiensi penggunaan anggaran, sumber daya
manusia, dan besaran organisasinya?
4. Dasar hukum pembentukan. Apakah dasar hukum pembentukannya sesuai
dengan ruang lingkup tugasnya?
5. Independensi. Sebagai governance bodies, seberapa kebal sebuah LNS
terhadap intervensi kekuasaan?
6. Bentuk organisasi dan Sekretariat LNS. Apakah bentuk organisasi LNS dan
sekretariatnya sesuai dengan prinsip rigthsizing?
7. Public trust. Apakah keberadaannya dapat mendorong peningkatan
kepercayaan publik?
INTEGRITAS
PROFESIONAL
INOVATIF
PEDULI
Ruang Lingkup Penataan LNS
Level makro, menentukan LNS mana yang masih relevan
keberadaannya dan LNS mana yang keberadaannya
dianggap sudah tidak relevan lagi dengan konteks kekinian.
Level messo, yaitu penataan dasar hukum pembentukan
LNS, agar sesuai dengan sifat tugas yang diembannya.
Level mikro, yaitu penataan organisasi LNS untuk
menciptakan LNS yang right-sizedan right-function.
INTEGRITAS
PROFESIONAL
INOVATIF
PEDULI
Alternatif Langkah Penataan
Penataan Kelembagaan
Internal
(next step)
Penataan Dasar
Hukum (next step)
Penentuan Strategi
Penataan
Identifikasi LNS
(mapping)
Menciptakan
organisasi yang
rightsize
Penyelarasan sifat
tugas LNS dengan
dasar hukum
pembentukannya
Perumusan strategi
penggabungan,
peleburan, penghapusan,
revitalisasi/penguatan
Pemilahan LNS
INTEGRITAS
PROFESIONAL
INOVATIF
PEDULI
Rekomendasi:




Mapping terhadap seluruh institusi yang teridentifikasi sebagai
LNS (up-dating data);
Melakukan pemilahan berdasarkan kriteria tugas tertentu;
4 (empat) opsi dalam Penataan LNS:
- Penggabungan
- Pengembalian Fungsi Kepada K/L
- Penghapusan/Pembubaran
- Revitalisasi;
Untuk selanjutnya, perlu disusun RUU Kelembagaan
Pemerintah Pusat (yang mengatur organ seperti: K/L/LNS)
yang menjadi payung hukum pengaturan pembentukan hingga
pembubaran LNS agar penataan LNS dapat terealisasi secara
utuh (tidak parsial).
INTEGRITAS
PROFESIONAL
INOVATIF
PEDULI
Penggabungan

Pilihan ini diusulkan apabila fungsi yang dijalankan
oleh dua atau lebih LNS memiliki kesamaan;
Pengembalian Fungsi
Kepada K/L

Pilihan ini diusulkan apabila fungsi yang
diselenggarakan LNS pada dasarnya dapat dilakukan
oleh K/L, dalam arti fungsi tersebut menjadi bagian
dari fungsi K/L;
Penghapusan/Pembubaran

Pilihan ini diusulkan apabila peran dan fungsi LNS
tidak sesuai dengan kriteria tugas tertentu dan
relevansinya, serta tidak berkontribusi pada
peningkatan kinerja pemerintah dan atau bahkan tidak
mampu meningkatkan kepercayaan publik terhadap
pemerintah;
Revitalisasi LNS

Pilihan ini diusulkan apabila peran dan fungsi LNS
telah osejalan dengan khittah-nya (kriteria tugas
tertentu dan relevansinya), namun tidak menunjukkan
kinerja yang diharapkan (cost effectiveness-nya relatif
rendah)
INTEGRITAS
PROFESIONAL
INOVATIF
PEDULI
Download