Kajian Regulasi Pangan Fungsional : Studi Kasus

advertisement
32
HASIL DAN PEMBAHASAN
Regulasi prebiotik dan probiotik
Regulasi pangan fungsional yang mengatur probiotik, prebiotik dan sinbiotik
yang berlaku di Amerika Serikat, Jepang, Uni Eropa, Australia dan Indonesia
berbeda antara negara yang satu dengan negara lainnya meliputi kelompok,
definisi, level konsentrasi, klaim, label dan ketentuan persyaratan keamanan.
Pengelompokan prebiotik dan probiotik
Regulasi prebiotik dan probiotik di beberapa negara seperti Amerika Serikat,
Jepang, Uni Eropa, Australia dan Indonesia dimasukan dalam kelompok pangan
fungsional, FOSHU, dietary supplement/food supplement, novel food dan obat,
tergantung dari cara penggunaan dan bentuk sediaan, dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 8 Kelompok yang mengakomodasi prebiotik, probiotik dan sinbiotik
dalam regulasi beberapa negara
Negara
Amerika
Serikat
Jepang
Uni
Eropa
Australia
Indonesia
Regulasi
Pangan
Pangan Fungsional
FOSHU
Dietary Supplement
Food Supplement
Novel Food
GRAS
Prebiotik dan probiotik di negara Amerika, Jepang, Uni Eropa, Australia dan
Indonesia dimasukan ke dalam kelompok pangan karena terminologi pangan
(konvensional), pangan fungsional, FOSHU dan pangan rekayasa genetika (novel
food) dapat dikelompokkan ke dalam pangan. Dietary supplement dan suplemen
makanan dapat dikelompokkan dalam suplemen makanan karena bentuk
sediaannya adalah kapsul, tablet, kaplet yang berbeda dengan pangan pada
umumnya. Pengelompokan pangan fungsional yang mengatur probiotik dan
33
probiotik berbeda antara satu negara dengan negara lain sesuai cara penggunaan
dan bentuk sediaannya sesuai dengan pangan pada umumnya.
Definisi Prebiotik dan Probiotik
Umumnya definisi yang digunakan merujuk pendapat para ahli yang telah
dipublikasikan. Amerika Serikat dan Australia menggunakan pendapat Gibson dan
Roberfroid (1995) yang mendefinisikan prebiotik sebagai bahan makanan yang
tidak dapat dicerna yang menguntungkan bagi inang dengan merangsang secara
selektif pertumbuhan dan atau aktifitas satu atau sejumlah jenis bakteri yang
berada dalam kolon sehingga dapat meningkatkan kesehatan inangnya. Definisi
probiotik yang dirujuk di Amerika Serikat adalah sebagai bakteri hidup dalam
kultur tunggal atau campuran yang mempunyai manfaat bagi kesehatan manusia
(Salminen 1998). Australia, Jepang, Uni Eropa dan Indonesia tidak mengatur
ketentuan tentang definisi prebiotik, probiotik, dan sinbiotik. Tidak ada standar
definisi resmi yang mengatur prebiotik dan probiotik di negara Amerika Serikat,
Uni Eropa, Jepang, Australia dan Indonesia. Sementara itu, FAO (2007) telah
mendefinisikan prebiotik sebagai makanan yang tidak dapat dicerna yang
menguntungkan dengan merangsang secara selektif pertumbuhan aktifitas
sejumlah bakteri dalam kolon sehingga meningkatkan kesehatan. Sedangkan
definisi probiotik adalah organisme hidup yang apabila dikonsumsi dalam jumlah
cukup dapat memberi manfaat bagi kesehatan (FAO/WHO 2002) dan sinbiotik
adalah suatu kombinasi prebiotik dan probiotik.
Jenis dan Konsentrasi
Konsentrasi prebiotik berbeda antara satu negara dengan lainnya tergantung jenis
prebiotik dan tujuan penggunaannya misalnya untuk anak atau dewasa. Amerika
Serikat (FDA) telah mengatur secara rinci konsentrasi prebiotik berdasarkan jenis
prebiotik seperti inulin untuk anak < 1 tahun adalah 6 g/hari, anak > 1 tahun adalah
15 g/hari dan lebih atau sama dengan 2 tahun adalah 20 g/hari sedangkan dewasa
40-70 g/hari. Sedangkan konsentrasi FOS untuk anak kurang dari 1 tahun adalah
4,2 g/hari, untuk penggunaan umum adalah 20 g/hari namun tidak untuk
34
penggunaan susu bayi. Tabel 9 menunjukkan level konsentrasi prebiotik, probiotik
dan sinbiotik di beberapa negara.
Tabel 9. Level konsentrasi prebiotik, probiotik dan sinbiotik dalam regulasi
beberapa negara
No
1
Jenis
AS
Uni Eropa
Jepan
g
Indone
sia
Prebiotik
-
0,8g-100 mL
-
a. Inulin
<1thn=6g/hari,
>1thn=15g/hari,
>2thn=20g/hari
Dewasa=4070g/hari
<1 th=4,2 g/hari
umum=20g/hari
(tidak susu bayi)
Ditunda
-
-
10
g/hari
-
2,5-10g/hari
-
2,5g/hari
10%
oligogalactos
yl-lactose &
90%
oligofructosyl
-saccharose
-
b. FOS
c. GOS
Kombinasi
-
2
Probiotik
-
3
B.lactis str
Bb14 & S.
thermophylus
str Th4
L.
acidophilus,
L. Lactis, P.
Acidilactici
Sinbiotik
106-108 CFU/g
(susu bayi)
Australia (draft)
Susu
Mak.
bayi
bayi
0,8
g/100
mL,
0,8 g/100
mL
-
-
-
-
-
-
-
0,8g/10
0 mL
Inulin
& GOS
0,8/100
mL
0,8 g/100
mL
Inulin
dan GOS
:
0,8 g/100
mL
>107
CFU/
g
106-108
CFU/g
106-109
-
-
-
-
-
106-108 cfu/g
-
-
Uni Eropa telah mengatur ketentuan penggunaan inulin adalah 0,8 g/hari,
FOS adalah 2,5-10 g/hari, GOS 2,5 g/hari bahkan untuk penggunaan kombinasi
diatur 10% oligogalactosyl-lactose dan 90% oligofructosyl saccharose. Australia
(FSANZ) sedang mengajukan usulan regulasi penggunaan inulin, GOS dalam
35
bentuk tunggal dan kombinasi pada susu bayi sampai dengan 0,8g/100 mL dan
penggunaan inulin dan GOS dalam bentuk tunggal dan kombinasi pada makanan
bayi mencapai 0,8 g/100 ml. Sedangkan pada regulasi Indonesia masih mengatur
penggunaan prebiotik secara umum yaitu 10 g/hari, belum secara rinci berdasarkan
jenis prebiotik dalam bentuk tunggal maupun dalam bentuk kombinasi, seperti
ditunjukkan pada Tabel 9.
Belum ada konsensus internasional mengenai dosis probiotik, namun dosis
minimum yang dianjurkan adalah 106-109 CFU/hari dan sangat bergantung dari
jenis strain mikroorganismenya. Sedangkan untuk Sinbiotik juga belum ada
ketentuan yang mengatur tentang level konsentrasi yang digunakan.
Klaim
Saat ini di beberapa negara hanya klaim kesehatan umum yang
diperbolehkan pada makanan yang mengandung probiotik. Umumnya klaim yang
digunakan adalah klaim tentang kandungan dan klaim tentang fungsi, seperti yang
ditunjukkan pada Tabel 10.
Klaim manfaat kesehatan di Amerika Serikat dan Jepang diizinkan namun di
Jepang klaim manfaat kesehatan harus mendapat persetujuan dari Departemen
Kesehatan sedangkan di Amerika tidak perlu mendapat izin dari FDA. Klaim
manfaat kesehatan yang disetujui di Jepang untuk probiotik diantaranya adalah
mencapai
usus
dalam
keadaan
hidup,
meningkatkan
bakteri
bermanfaat/Bifidobacteria/ Lactobacilli usus, menjaga keseimbangan kondisi
saluran
pencernaan,
membantu
menjaga
kondisi
saluran
pencernaan,
mempertahankan kesehatan usus, membantu keseimbangan flora intestinal dan
mematikan bakteri jahat. Klaim manfaat kesehatan di Uni Eropa dilarang karena
ketentuan yang berlaku melarang penggunakan klaim pengobatan pada label
pangan seperti mengobati atau mencegah penyakit karena menjurus kepada khasiat
obat, seperti ditunjukkan pada Tabel 11.
36
Tabel 10. Klaim prebiotik dan probiotik di beberapa negara
Negara
Klaim Prebiotik
Amerika
Serikat
Untuk meningkatkan
kesehatan saluran
percernaan
Jepang
- Untuk mengubah
kondisi saluran
pencernaan
- untuk meningkatkan
kondisi saluran
pencernaan
Uni Eropa
-
Australia
Indonesia
Klaim Probiotik
- Untuk mengontrol bakteri patogen dan
menjaga kesehatan usus
- membantu pertahanan tubuh dan membantu
menjaga kesehatan tubuh
- menjaga kesehatan saluran cerna dan
meningkatkan pertahanan tubuh.
- Mencapai usus dalam keadaan hidup,
- Meningkatkan bakteri
bermanfaat/bifidobacteria/ lactobacilli usus,
- Menjaga keseimbangan kondisi saluran
pencernaan,
- Membantu
menjaga
kondisi
saluran
pencernaan,
- Mempertahankan kesehatan usus,
- Membantu keseimbangan flora intestinal dan
mematikan bakteri jahat.
- Menjaga keseimbangan mikro-flora usus
- Mengandung probiotik
- Mendukung pencernaan normal
Inulin (FOS)
merupakan
prebiotik,
bifidogenik,
- Merangsang
pertumbuhan
bifidobacteria dalam
usus
- GOS meningkatkan
kondisi kesehatan
usus.
Meningkatkan kesehatan saluran cerna
Tidak
boleh
klaim - Tidak boleh klaim manfaat.
manfaat
dan
klaim - Yang diperbolehkan klaim kandungan gizi
tentang fungsi.
dan klaim tentang fungsi : Probiotik
(Lactobacillus dan Bifidobacterium) dapat
membantu mempertahankan fungsi saluran
cerna
Tabel 11. Klaim kesehatan probiotik, prebiotik dan sinbiotik pada beberapa
negara
Negara
Klaim
Klaim Kesehatan
-Diizinkan
-Dilarang
Amerika
Serikat
Uni
Eropa
V
Jepang
Australia
Indonesia
V
V
V
V
37
Sebaliknya FAO/WHO merekomendasikan penggunaan klaim manfaat
kesehatan khusus pada makanan yang mengandung probiotik bila didukung
dengan bukti ilmiah seperti klaim khusus yang menyatakan bahwa probiotik dapat
menurunkan insiden terjadinya diare rotavirus pada bayi akan lebih informatif bagi
konsumen daripada klaim umum yang menyatakan dapat meningkatkan kesehatan
saluran pencernaan. Hal ini lebih sesuai dengan Codex General Guidelines on
Claims (CAC/GL1-1979 (Rev. 1-1991) untuk mencegah informasi yang
menyesatkan.
Di Jepang klaim kesehatan untuk prebiotik (Oligosaccharides, Raffinose,
Lactolose) yang disetujui adalah untuk meningkatkan kondisi saluran pencernaan
atau dapat meningkatkan kondisi saluran pencernaan. Berbeda dengan di Indonesia
klaim prebiotik yang disetujui adalah hanya klaim kandungan gizi, sedangkan
klaim fungsi inulin sebagai serat pangan boleh mencantumkan klaim fungsi yaitu
dapat membantu menyehatkan saluran pencernaan (BPOM RI 2005).
Label
US the Nutrition Labelling and Education Act 1991 mengizinkan makanan
klaim kesehatan tanpa persetujuan Food and Drug Administration (FDA).
Sementara The Federal Trade Commission (FTC) berwenang mengatur iklan.
Ketentuan persyaratan label pangan yang mengandung probiotik di Indonesia
hampir sama dengan yang direkomendasikan FAO/WHO (2002). Hal ini
menunjukkan pada saat penyusunan ketentuan probiotik, Indonesia mengacu pada
rekomendasi
FAO/WHO
kecuali
persyaratan
klaim
manfaat
kesehatan,
ditunjukkan pada Tabel 12. Yang menarik pada keterangan yang harus
dicantumkan pada label di Indonesia adalah ukuran rumah tangga yang dianjurkan
untuk menggambarkan dosis probiotik yang tepat yang berhubungan manfaat
terhadap kesehatan, padahal pada peraturan tersebut dinyatakan bahwa label dan
iklan tidak boleh mencantumkan klaim tentang manfaat terhadap kesehatan. Hal
ini menunjukan Indonesia dalam menyusun peraturan mengacu pada ketentuan
WHO yang seharusnya disesuaikan dengan ketentuan Indonesia yang melarang
mencantumkan klaim manfaat terhadap kesehatan.
38
Tabel 12. Keterangan yang harus dicantumkan pada label produk probiotik
AS
Genus, spesies dan
strain
-
UE
Genus, spesies dan
strain
-
Jepang
Genus, spesies dan
strain
-
-
-
Tabel nilai gizi dan kalori
-
Informasi
mengenai jumlah
probiotik secara
akurat terhadap
efek fisiologisnya
Informasi
mengenai jumlah
probiotik secara
akurat terhadap
efek fisiologisnya
-
Australia
Genus, spesies dan
strain
-
Informasi
mengenai jumlah
probiotik secara
akurat terhadap
efek fisiologisnya
Efek terhadap
kesehatan dan
petunjuk umum untuk
kesehatan
Kondisi
Kondisi
Tanda FOSHU, saran penyimpanan yang penyimpanan yang penggunaan dan
tepat
tepat
peringatan, memasak,
atau penyimpan (bila
diperlukan)
Nama dan alamat
Nama dan alamat
Nama dan alamat
Nama dan alamat
orang atau
orang atau
orang atau
orang atau
perusahaan
perusahaan
perusahaan
perusahaan
Indonesia
Genus, spesies dan strain
Jumlah minimum probiotik yang
hidup pada akhir masa “shelflife”
Ukuran rumah tangga yang
dianjurkan untuk menggambarkan
dosis probiotik yang tepat yang
berhubungan health claims
Informasi mengenai jumlah
probiotik secara akurat terhadap
efek fisiologisnya
FAO/WHO (2002)
Genus, Species, strain
designation
Minimum viable numbers of
each probiotic strain at end
of the shelf life
The suggested serving size
must deliver the effective
dose of probiotics related to
the health claim
-
-
Health claims
Kondisi penyimpanan yang tepat
Proper storage conditions
Informasi rinci nama perusahaan
yang dapat dihubungi untuk
informasi bagi konsumen
Corporate contact detail for
consumer information
39
Sementara itu untuk keterangan yang harus dicantumkan pada produk prebiotik
sesuai dengan ketentuan label pangan yang umum berlaku.
Ketentuan Evaluasi Keamanan dan Manfaat
Persyaratan penting untuk persetujuan FOSHU di Jepang adalah manfaat
yang dibuktikan secara ilmiah termasuk uji klinis, aman dikonsumsi dan analisa
komponen aktif. Di Amerika Serikat, berdasarkan the US Federal Food Drug and
Cosmetic Act, status GRAS dengan persyaratan senyawa atau mikroorganisme
tersebut mempunyai sejarah keamanan digunakan dalam pangan sebelum 1
Januari 1958 atau telah diakui oleh para ahli karena aman. Uni Eropa telah
mengembangkan pedoman untuk mengatur pangan fungsional dan pangan novel.
Di peraturan novel food Uni Eropa diperlukan analisis keamanan dan studi gizi
tambahan. Mikroorganisme yang tidak digunakan secara tradisional dalam
produksi pangan dipertimbangkan sebagai pangan novel dan diatur dalam
Regulation (EC) No. 258/97.
Aplikasi yang diperlukan produsen untuk FOSHU di Jepang diantaranya
adalah dokumentasi ilmiah yang menunjukkan dasar medis dan gizi untuk klaim
kesehatan, dasar dosis rekomendasi pangan fungsional dari ingredien fungsional,
informasi yang menunjukkan keamanan dari ingredien, informasi karakteristis
kimia dan fisika, metode uji yang relevan, analisis komposisi dan paper ilmiah
yang membuktikan klaim kesehatan. Disamping itu diperlukan dokumentasi yang
menunjukkan bukti klinik dan gizi dari efek fungsional produk untuk
mempertahankan kesehatan, dokumentasi yang menunjukkan bukti klinik dan gizi
dari jumlah yang digunakan pada produk atau komponen fungsionalnya. Tabel 13
menunjukkan ketentuan evaluasi keamanan dan manfaat di beberapa negara.
40
Tabel 13. Ketentuan evaluasi keamanan dan manfaat di beberapa negara
Negara
Amerika
Serikat
Jepang
Uni Eropa
Australia
Indonesia
FAO
(2007)
untuk
prebiotik
FAO/WHO
(2002)
untuk
probiotik
Prebiotik
Status GRAS
Definisi, data proses produksi, data aplikasi pangan, sejarah penggunaan
sebelum tahun 1958, perkiraan pemberian di Amerika Serikat, perkiraan
konsumsi penambahan inulin dan oligofructosa oleh populasi orang
Amerika Serikat, efek fisiologis, gizi dan metabolismenya, keamanan
dibandingkan karbohidrat, data pemberian pangan, studi manusia dan data
toksisitas hewan.
Dokumentasi ilmiah yang menunjukkan dasar medis dan gizi untuk klaim
kesehatan, dasar dosis rekomendasi pangan fungsional dari ingredien
fungsional, informasi keamanan dari ingredien, informasi karakteristis
kimia dan fisika, metode uji yang relevan, analisis komposisi dan paper
ilmiah yang membuktikan klaim kesehatan.
Dokumen nilai gizi dan klinis yang menunjukkan efek kesehatan pangan
dan ingrediennya termasuk hasil test pada 20-30 orang Jepang.
Probiotik
Status GRAS dengan persyaratan senyawa atau mikroorganisme tersebut
mempunyai sejarah keamanan digunakan dalam pangan sebelum 1 Januari
1958 atau telah diakui oleh para ahli karena aman.
Inulin dan FOS telah dijual sebelum diberlakukan peraturan pangan novel
Didukung data ilmiah yang diterima secara umum. Review data yang
berhubungan dengan manfaat yang diharapkan dan pertimbangan keamanan
dengan beberapa studi sesuai pedoman yang umumnya diterima.
-
Analisis keamanan dan studi gizi tambahan (Novel food). Mikroorganisme
yang tidak digunakan secara tradisional dalam produksi pangan
dipertimbangkan sebagai pangan novel dan diatur dalam Regulation (EC)
No. 258/97.
Hasil pengujian manfaat probiotik dilakukan berdasarkan uji coba pada
orang Indonesia minimal 20 orang
1) identifikasi strain meliputi genus, spesies, strain atau deposit strain dari
koleksi kultur internasional,
2) karakterisasi fungsi dengan uji in vitro dan uji hewan
3) analisis keamanan secara in vitro dan atau uji hewan dan fase 1 studi
pada manusia secara acak buta ganda dan kontrol placebo fase 2 studi
manusia atau desain lain yang mendekati dengan ukuran sampel dan
outcome yang mendekati untuk menguji bila strain/produk bermanfaat
4) fase 3 uji manfaat untuk membandingkan probiotik dengan standar
1)spesifikasi/karakterisasi produk meliputi sumber, asal, kemurnian,
komponen dan struktur kimia,
2) karakterisasi fungsi dengan uji in vitro/hewan terhadap formulasi produk,
pembawa, konsentrasi dan jumlahnya
3) analisis keamanan dengan uji in vitro, uji hewan, dan atau fase 1 studi
pada manusia bila bukan GRAS. Studi pada manusia dilakukan secara acak
buta ganda dengan jumlah sampel dan outcome produk bermanfaat,
Dokumentasi ilmiah yang menunjukkan dasar medis dan gizi untuk klaim
kesehatan, dasar dosis rekomendasi pangan fungsional dari ingredien
fungsional, informasi keamanan dari ingredien, informasi karakteristis
kimia dan fisika, metode uji yang relevan, analisis komposisi dan paper
ilmiah yang membuktikan klaim kesehatan.
Dokumen nilai gizi dan klinis yang menunjukkan efek kesehatan pangan
dan ingrediennya termasuk hasil test pada 20-30 orang Jepang.
41
Sementara prosedur klaim prebiotik (FAO 2007) dilakukan dengan 1)
spesifikasi/karakterisasi produk meliputi sumber, asal, kemurnian, komponen dan
struktur kimia, 2) karakterisasi fungsi dengan uji in vitro/hewan terhadap
formulasi produk, pembawa, konsentrasi dan jumlahnya 3) analisis keamanan
dengan uji in vitro, uji hewan, dan atau fase 1 studi pada manusia bila bukan
GRAS.
Studi pada manusia dilakukan secara acak buta ganda dengan jumlah sampel
dan outcome produk bermanfaat, bukti minimum korelasi outcome fisiologi dan
modulasi mikrobiota pada tempat yang spesifik. Studi independen kedua lebih
disukai untuk mengkonfirmasi hasil.
Pertimbangan keamanan bakteri harus mempunyai sejarah aman digunakan
sepanjang rute penggunaan direkomendasikan, frekuensi, tidak memproduksi
metabolit pada produk akhir yang berbahaya, resisten antibiotik, sensitifitas pada
terapi antibiotik dan spesies yang menghasilkan toksin mamalia atau hemolisin.
Untuk evaluasi probiotik menurut FAO/WHO (2002) dilakukan dengan 1)
identifikasi strain meliputi genus, spesies, strain atau deposit strain dari koleksi
kultur internasional, 2) karakterisasi fungsi dengan uji in vitro dan uji hewan 3)
analisis keamanan secara in vitro dan atau uji hewan dan fase 1 studi pada
manusia secara acak buta ganda dan kontrol placebo fase 2 studi manusia atau
desain lain yang mendekati dengan ukuran sampel dan outcome yang mendekati
untuk menguji bila strain/produk bermanfaat 4) fase 3 uji manfaat untuk
membandingkan probiotik dengan standar.
Indonesia mempersyaratkan hasil pengujian manfaat probiotik dilakukan
berdasarkan uji coba pada orang Indonesia minimal 20 orang. Sementara Jepang
untuk persetujuan produk probiotik dibutuhkan dokumen nilai gizi dan klinis yang
menunjukkan efek kesehatan pangan dan ingrediennya termasuk hasil test pada
20-30 orang Jepang.
Analisis Gap Regulasi antar Negara
Setelah melakukan perbandingan dan analisa atas informasi yang disajikan
di atas, dapat diuraikan sebagai berikut :
42
1. Berdasarkan regulasi di Amerika Serikat, Uni Eropa, Australia, Jepang, dan
Indonesia, pengelompokan prebiotik dan probiotik dapat dimasukan sebagai
pangan
meskipun
istilah
yang
digunakan
berbeda
seperti
pangan
konvensional, pangan fungsional, FOSHU dan pangan rekayasa genetika
(novel food). Disamping itu, prebiotik dan probiotik dapat juga termasuk
dalam kelompok supplemen seperti dietary supplement dan food supplemen.
Adanya perbedaan tersebut menyebabkan regulasi yang mengatur prebiotik,
probiotik dan sinbiotik juga berbeda tergantung cara penggunaan dan bentuk
sediaannya. Pelaku usaha yang akan melakukan ekspor atau impor produk
mengandung prebiotik, probiotik dan sinbiotik tentunya harus menyesuaikan
dan memenuhi ketentuan dan persyaratan yang berlaku di negara tersebut.
2. Berdasarkan regulasi di Amerika Serikat, Uni Eropa, Australia dan Jepang,
ketentuan prebiotik telah diatur secara spesifik khususnya jenis dan
konsentrasi prebiotik yang digunakan pada makanan. Sedangkan regulasi di
Indonesia, ketentuan mengenai prebiotik diatur secara umum.
Regulasi di keempat negara telah mengatur secara spesifik jenis prebiotik
yang digunakan seperti Inulin, Fructo-oligosaccarides (FOS), dan Galactooligosaccarides (GOS) bila ditambahkan ke dalam makanan, bahkan Amerika
Serikat telah mengatur konsentrasi jenis prebiotik berdasarkan usia secara
spesifik untuk anak<1tahun, anak>1tahun, anak>2 tahun dan dewasa.
Sementara Australia sedang mempertimbangkan status regulasi dari inulin,
fructo-oligosaccharides (FOS) dan GOS serta kombinasinya ditambahkan
pada pangan umumnya dan pangan tujuan khusus seperti untuk bayi dan anak
kecil, yang sebelumnya dilarang digunakan. Sedangkan regulasi di Indonesia
tidak spesifik jenis prebiotik yang diizinkan seperti Fructo-oligosaccarides
(FOS), Galacto-oligosaccarides (GOS) dan inulin. Adanya kesenjangan
regulasi ini akan berdampak bagi petugas dalam melakukan pengawasan premarket dan post-market produk pangan yang mengandung jenis prebiotik yang
spesifik seperti inulin, FOS dan GOS karena regulasi pangan fungsional di
Indonesia yang diacu tidak menyebutkan secara spesifik jenis dan
konsentrasinya. Dampak negatif juga akan dirasakan oleh pelaku usaha yang
43
akan melakukan perdagangan (ekspor/impor) produk pangan prebiotik ke
Amerika Serikat karena masalah penggunaan GOS yang masih ditunda dan
Australia karena pelarangan penambahan inulin, FOS dan GOS pada pangan
khusus sementara di negara lain diijinkan beredar. Hal ini akan menyebabkan
terjadinya hambatan perdagangan sehingga perlu diharmonisasikan dengan
praktek perdagangan internasional sehingga akan menurunkan hambatan
perdagangan.
3. Berdasarkan regulasi di Amerika Serikat, Uni Eropa, Australia dan Jepang,
klaim yang diijinkan digunakan untuk prebiotik umumnya klaim tentang
kandungan gizi dan klaim tentang fungsi. Regulasi di Amerika Serikat dan
Jepang mengijinkan klaim manfaat kesehatan sementara di Uni Eropa
dilarang. Sementara itu Peraturan Teknis Ketentuan Pokok Pangan Fungsional
(BPOMRI 2005) yang berlaku di Indonesia hanya mengizinkan klaim
kandungan gizi dan melarang mencantumkan klaim fungsi dan klaim tentang
manfaat kesehatan. Tabel 14 menunjukkan gap regulasi antar negara dengan
hasil riset prebiotik. Sedangkan ketentuan inulin sebagai serat pangan di
Indonesia dapat mencantumkan klaim fungsi yaitu dapat membantu
menyehatkan saluran pencernaan. Regulasi di Uni Eropa dan Jepang
membolehkan klaim fungsi inulin dan GOS untuk meningkatkan kondisi
saluran pencernaan dan merangsang pertumbuhan bifidobacteria dalam usus
dan mendukung kondisi kesehatan usus. Hal ini sesuai dengan hasil riset yang
telah dilakukan secara in vitro, in vivo dan pada manusia yang menunjukkan
efek dari penggunaan prebiotik yaitu inulin (Kapiki et al. 2007), GOS dalam
bentuk tunggal (Ben 2004) maupun kombinasi dengan inulin dalam ratio 9:1
(Fanaro
et
al.
2005)
dapat
meningkatkan
jumlah
mikroorganisme
Bifidobacteria dan Lactobacilli. Adanya ketentuan yang berbeda untuk klaim
fungsi untuk prebiotik dan serat pangan di Indonesia perlu mendapat perhatian
dari pihak yang terkait agar tidak terjadi standar ganda yang dapat
membingungkan pengawas atau pelaku usaha. Tabel 14 menunjukkan gap
regulasi antar negara dengan hasil riset prebiotik.
44
Tabel 14. Gap regulasi antar negara dengan hasil riset prebiotik
Negara
Klaim Prebiotik
yang diijinkan
Amerika
Serikat
Untuk
meningkatkan
kesehatan saluran
pencernaan
− Untuk
mengubah
kondisi saluran
pencernaan
− untuk
meningkatkan
kondisi saluran
pencernaan
Jepang
Uni Eropa
Australia
Indonesia
-
Inulin (FOS)
merupakan
prebiotik,
bifidogenik,
- Merangsang
pertumbuhan
bifidobacteria
dalam usus
- GOS
meningkatkan
kondisi
kesehatan usus.
Meningkatkan
kesehatan saluran
cerna
Tidak boleh klaim
manfaat dan klaim
tentang fungsi.
Jenis
Prebio
-tik
GOS
FOS
Inulin
Hasil Riset
Prebiotik
GAP
Jumlah
Bifidobacteria dan
Lactobacilli
meningkat
− Menurunkan
Ph medium
− Merangsang
populasi
bakteri
instestinal,
− Meningkatkan
penyerapan Ca,
Mg, dan
Phosphat
- Menunjukkan
sifat
bifidogenik
- Meningkatkan
populasi
Bifidobacteria
Klaim yang
diijinkan telah
didukung dengan
hasil riset
Klaim
meningkatkan
penyerapan Ca, Mg
dan Phosphat
belum diizinkan
walaupun telah
didukung hasil riset
Indonesia
merupakan negara
yang tidak boleh
klaim fungsi
walaupun telah ada
hasil riset yang
mendukung klaim
fungsi tersebut
4. Berdasarkan regulasi di Uni Eropa, Australia, Jepang, dan Indonesia,
ketentuan probiotik mengenai kultur probiotik dan konsentrasi telah diatur
umum sementara regulasi di Amerika Serikat telah mengatur secara spesifik
45
strain mikroba dan konsentrasi yang digunakan pada suatu produk pangan.
Dibandingkan dengan regulasi di Amerika Serikat yang secara spesifik telah
membatasi penggunaan dan konsentrasi mikroorganisme pada produk tertentu
seperti Bifidobacterium lactis B12 dan Streptococcus thermophilus Th4 pada
produk susu bayi dengan konsentrasi 106-108 cfu/g maka regulasi di Indonesia
belum menyebutkan strain probiotik secara spesifik namun masih secara
umum Lactobacillus dan Bifidobacterium. Padahal menurut hasil riset
probiotik secara in vitro, in vivo dan uji pada manusia menunjukkan bahwa
strain spesifik probiotik dapat memberikan efek fungsional tertentu. Setiap
probiotik mempunyai semua sifat fungsional tertentu karena ditentukan oleh
strain tertentu contohnya L. salivarius strain UUCC118 dapat mempengaruhi
flora saluran pencernaan. Namun demikian, dapat dicatat bahwa pada
peraturan
pangan
fungsional
yang
ditetapkan
di
Indonesia
telah
mengakomodir bilamana proses seleksinya telah mencapai tingkat strain,
sebaiknya spesifikasi dari strainnya diinformasikan karena efek fisiologi
sangat terkait dengan jenis-jenis strain spesifik. Disamping itu pertimbangan
keamanan merupakan persyaratan untuk membuktikan strain probiotik aman
dan tanpa kontaminasi. Jumlah konsentrasi mikroba hidup yang harus terdapat
pada produk probiotik masih belum ada konsensus internasional namun
konsentrasi yang umumnya digunakan sebesar 106 sampai 109 CFU/g. Jumlah
ini diharapkan dapat sampai usus dalam keadaan hidup sesuai kriteria
probiotik agar organisme yang dikonsumsi dalam jumlah yang cukup dapat
memberi manfaat bagi kesehatan (FAO/WHO 2001). Untuk itu ketentuan
yang tegas tentang kultur mikroba dengan strain yang spesifik yang diijinkan
di Indonesia diperlukan agar menjadi acuan petugas dalam melakukan
pengawasan dan pelaku usaha dalam perdagangan. Tabel 15 menunjukkan gap
regulasi antar negara dengan hasil riset probiotik.
46
Tabel 15. Gap regulasi antar negara dengan hasil riset probiotik
Negara
Amerika
Serikat
Jepang
Uni Eropa
Australia
Indonesia
Klaim Probiotik yang diijinkan
- Untuk mengontrol bakteri patogen dan
menjaga kesehatan usus
- membantu pertahanan tubuh dan
membantu menjaga kesehatan tubuh
- menjaga kesehatan saluran cerna dan
meningkatkan pertahanan tubuh.
- Mencapai usus dalam keadaan hidup,
- Meningkatkan bakteri
bermanfaat/bifidobacteria/ lactobacilli
usus,
- Menjaga keseimbangan kondisi saluran
pencernaan,
- Membantu menjaga kondisi saluran
pencernaan,
- Mempertahankan kesehatan usus,
- Membantu
keseimbangan
flora
intestinal dan mematikan bakteri jahat.
- Menjaga keseimbangan mikro-flora
usus
- Mengandung probiotik
- Mendukung pencernaan normal
- Lactobacillus dan Bifidobacterium
dapat membantu mempertahankan
fungsi saluran cerna
Jenis Probiotik
Lactobacillus GG,
Bifidobacterium sp
B2420, Lactobacillus
acidophilus 145
Hasil Riset Probiotik
Menurunkan bakteri pathogen
(Staphylococcus aureus,
Streptococcus pneumoniae and bhemolytic streptococci)
GAP
Klaim yang berhubungan
dengan saluran pencernaan
telah didukung dengan hasil
riset
Lactobacillus
rhamnosus HN001
Meningkatkan respon imun
Klaim menurunkan kejadian
diare dan klim meningkatkan
fungsi imun sel yang telah
didukung dengan hasil riset
belum disetujui sebagai klaim.
Bifidobacterium
lactis HN019
Dapat meningkatkan fungsi imun
sel
Lactobacillus
salivarius strain
UCC118
Lactobacillus casei, L
bulgaricus dan S
thermophilus
Mempengaruhi flora saluran
pencernaan dan kolonisasi
Menurunkan kejadian diare
47
5. Menurut FAO/WHO (2002) untuk mengevaluasi probiotik diperlukan detail
mengenai genus/spesies/strain, uji in vitro untuk menguji potensial probiotik,
pertimbangan keamanan yang merupakan persyaratan untuk membuktikan
strain probiotik aman dan tanpa kontaminasi, uji in vivo menggunakan hewan
dan manusia dan klaim kesehatan serta label. Adanya persyaratan mengenai
uji coba produk probiotik yang dibuktikan pada sejumlah orang seperti 20-30
orang di Jepang dan minimal 20 orang di Indonesia merupakan hambatan
dalam perdagangan walaupun hal ini penting untuk mengetahui efeknya
terhadap kesehatan. Regulasi di Indonesia belum ada pedoman yang mengatur
prosedur klaim dan metode pengujian secara detail dilakukan baik untuk strain
probiotik yang telah mempunyai sejarah penggunaan aman digunakan maupun
strain probiotik yang merupakan inovasi baru.
6. Komponen
yang
diklaim
sebagai
prebiotik/probiotik
harus
dapat
dikarakterisasi/identifikasi untuk setiap produk/strain meliputi sumber, asal,
kemurnian, komposisi kimia, struktur dan karakterisasi fungsional dengan uji
in vitro/uji hewan pada formulasi produk untuk mengevaluasi keamanan
secara in vitro/hewan atau pada manusia secara acak, buta ganda dan
dikontrol. Bukti korelasi antara outcome fisiologik yang dapat diukur dengan
modulasi mikrobiota pada tempat tertentu (FAO 2007). Prosedur klaim yang
dilakukan FAO (2007) dan FOSHU di Jepang dapat digunakan sebagai
gambaran acuan bagi Indonesia untuk prosedur klaim. Inulin dan FOS telah
diketahui mempunyai sejarah aman digunakan, pada dosis yang lebih tinggi
dapat menyebabkan perasaan tidak nyaman pada saluran pencernaan pada
beberapa studi orang dewasa yang mempunyai pengalaman. Adanya klaimklaim probiotik yang membutuhkan studi klinis di Indonesia maka industri
pangan dan pemerintah terkait membutuhkan pedoman lebih rinci untuk
menerapkan peraturan pangan fungsional tersebut.
7. Berdasarkan regulasi di Amerika Serikat, Uni Eropa, Australia, dan Jepang,
ketentuan tentang sinbiotik belum diatur, begitu juga dengan ketentuan di
Indonesia. Untuk itu regulasi tentang sinbiotik perlu diatur untuk
mengakomodasi produk-produk sinbiotik yang beredar di Indonesia.
Download