TUGAS TERSTRUKTUR SURVEI TANAH dan EVALUASI LAHAN Disusun oleh : Nama : Putri Nawang W. Nim : 115040200111178 Kelas : M Agroekoteknologi Dosen : Dr.Ir.Sudarto,MS. PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2013 1. Peta Skala Besar dan Skala Kecil? Beri contoh masing-masing! Apa saja pembedanya? Peta Skala Besar adalah peta yang didalamnya terdapat nilai atau angka yang menunjukkan perbandingan antara jarak dipeta dan jarak sebenarnya dipermukaan bumi dengan nilai semakin kecil, serta semakin banyak atau semakin detail yang diamati dari satuan luas tertentu. Contoh : Peta Skala Besar yaitu antara 1:5.000 sampai dengan 1:250.000 Peta Skala Kecil adalah peta yang didalamnya terdapat nilai atau angka yang menunjukkan perbandingan antara jarak dipeta dan jarak sebenarnya dipermukaan bumi dengan nilai perbandingan yang semakin besar, serta semakin sedikit yang diamati dari satuan luas tertentu. Contoh : Peta Skala Kecil yaitu antara 1:500.000 sampai dengan 1:1.000.000 Pembeda : dari perbandingan angkanya sudah dapat dilihat, bahwa pada peta skala besar memiliki nilai yang kecil, yaitu hanya 1:5.000 sampai 1:250.000, sedangkan pada peta skala kecil memiliki nilai yang besar, yaitu 1:500.000 sampai 1:1.000.000. Selain itu pembeda lain juga terdapat pada luas area yang diamati, serta detail area yang diamati. Pada peta skala besar, pengamatan yang dilakukan juga semakin banyak, sedangkan pada peta skala kecil, pengamatan yang dilakukan semakin sedikit. 2. Survei Tanah Bertujuan UMUM dan KHUSUS? Beri contoh masing-masing! Apa kelebihan dan kekurangannya? Survei Tanah Bertujuan Umum merupakan salah satu penggambaran dari peta pedologi yang bertujan untuk menggambarkan segala sesuatu yang terdapat didalam daerah yang dipetakan, mulai dari deskripsi dan perincian tanah, morfologi tanah, klasifikasi tanah, sifat-sifat tanah. Contoh : Peta Pedologi, Peta Topografi, Peta Chorografi. Kelebihan : berisi tentang informasi secara keseluruhan mengenai kondisi tanah pada suatu wilayah dan juga kondisi ekonomi pada wilayah tersebut. Kekurangan : tidak terfokus pada fungsi lahan yang disurvei Survei Tanah Bertujuan Khusus merupakan salah satu penggambaran dari peta tematik yang bertujuan untuk menggambarkan suatu aspek atau kenampakan tertentu dipermukaan bumi yang lebih spesifik dan yang telah memiliki tujuan sebelumnya, seperti contoh yaitu untuk irigasi reklamasi lahan atau penanaman jenis-jenis tanaman. Contoh : Peta Curah Hujan, Peta Iklim, Peta Tata Guna Lahan. Kelebihan : lebih dapat terfokus pada fungsi lahan yang disurvei Kekurangan : kurang memenuhi informasi keseluruhan mengenai survey tanah 3. Siapa saja pengguna survey tanah? ? p15 Jelaskan scr detil apa yg dimaksud. Misalnya mengapa petani bisa memutuskan apa yg sebaiknya dilakukan atas tanahnya menggunakan hasil survei tanah. Dstnya - Pengelola lahan yaitu para petani, peternak, pengelola hutan dan perkebunan. Dapat memanfaatkan informasi yang telah didapat dari hasil survei untuk melakukan pengolahan tanah. - Penyuluh lapangan, sebagai penyedia informasi ataupun masukan-masukan bagi para petani, peternak, maupun pengelola hutan dan perkebunan. - Industri jasa yang berhubungan dengan penggunaan lahan, seperti para investor maupun para pemberi kredit dan modal. Kelompok-kelompok ini dapat memfasilitasi penggunaan lahan dan akan mencari informasi menganai tanah tersebut apakah dapat menguntungkan atau tidak. - Perencanaan pengunaan lahan pedesan dan perkotaan. Mereka dapat memfasilitasi atau merekomendasikan jenis pengguna lahan tertentu disuatu daerah. - Lembaga pengendali penggunaan lahan, kelompok berencana yang memiliki kewenangan khusus untuk mengatur penggunaan lahan. - Badan otoritas pajak, ini tergantung pada hasil produksi. Apabila semakin subur lahan tersebut, maka pajak yang harus dibayar juga semakin tinggi. - Peneliti, mengkaji tanggapan atau respon lahan terhadap pengguna lahan yang strategis pengelolaannya. 4. Pertanyaan apa saja yg bisa dijawab dari hasil survei tanah? Diskusikan P17 Dari hasil survei tanah, banyak pertanyaan-pertanyaan yang dapat terjawab yaitu mengenai deskripsi tanah, klasifikasi tanah, Menyimpulkan keseluruhan daerah kajian. Memerlukan prosedur pengambilan contoh secara statistic (titik atau daerah) dan tidak memerlukan peta. Pertanyaan ini hanya bermanfaat untuk memberikan informasi di tingkat nasional. Lokasi tertentu pada suatu daerah yang di pilih. Pertanyaan tersebut harus diajukan oleh pihak penggelola lahan yang telah mengidentifikasi daerah tertentu yang akan di rancang penggunaan lahannya. 5. Ada berapa kategori dalam soil taxonomy? Apa kaitannya dengan peta tanah? Ada 6 kategori tanah, yaitu : Ordo, Sub Ordo, Great Group, Sub Group, Famili Tanah, dan Seri Tanah. Ordo: Proses pembentukan tanah. Subordo: Keseragaman genetic. Grup: kesamaan jenis, susunan dan perkembangan horizon, kejenuhan basa, suhu lengas, tanah ada tidaknya lapisan-lapisan penciri lain seperti fragipan, duripan, dll. Sub-grup : Sifatsifat inti dari grup (tipik). Famili : Sifat-sifat penting untuk pertanian atau bidang rekayasa. Seri : Jenis dan susunan horizon, warna, tekstur, struktur, konsistensi, reaksi tanah, sifat-sifat kimia dan mineralogi masing-masing horizon. Kaitannya dengan peta tanah yaitu untuk mempermudah mendeskripsikan dan mengklasifikasikan tanah pada suatu lahan. 6. Cari contoh peta Tanah dan Peta Evaluasi Lahan dari Internet. Apa yg berbeda. Peta Tanah memperlihatkan distribusi taksa tanah dan berhubungan dngan kenampakan fisik dan budaya dari pemukaan bumi. Peta evaluasi lahan memperlihatkan peta tata guna lahan dan berkaitan dengan peta batas wilayah dan peta tata guna lahan Petani : peta evaluasi lahan. Karena memperlihatkan tata guna lahan yang sangat berkaitan dengan kesesuaian tanah terhadap komoditas pertanian yang ditanam. Peneliti : peta tanah dan peta evaluasi lahan. Kedua jenis peta ini akan sangat membantu peneliti dalam mengembangkan hasil penelitiannya serta dapat membantu dalam penelitian yang dilakukan. Konsultan perkebunan : peta tanah. Karena membantu mengetahui sejauh mana perkebunan tersebut dapat ditanami jenis tanaman perkebunan sesuai dengan jenis tanahnya. Mahasiswa.: peta tanah dan peta evaluasi lahan. Kedua peta ini dapat sangat membantu dalam mengembangkan studi, dimana sangat erat kaitannya dalam menentukan kesesuaian tanaman dengan tanah dan pengolahan tanah yang tepat. 7. Cari contoh deskripsi profil tanah (dr Internet), yang lengkap dengan data hasil analisis tanahnya (data laboratorium). Deskripsi Profil Oxisol Oxisol adalah tanah yang kaya akan besi dan aluminium oksida. Tanah jenis ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut, yaitu solum yang dangkal, kurang dari 1 meter, kaya akan seskuioksida yang telah mengalami pelapukan lanjut, adanya horizon oksik pada kedalaman kurang dari 1,5 m, susunan horison A, B, dan C dengan horizon B spesifik berwarna merah kuning sampai kuning coklat dan bertekstur paling halus liat, mengandung konkresi Fe/Mn lapisan kuarsa. Banyak digunakan untuk perladangan, pertanian subsisten pengembalaan dengan intensitas rendah, dan perkebunan yang intensif seperti perkebunan tebu, nanas, pisang dan kopi. Tanah jenis ini tersebar di daerah tropik basah. Tanah yang termasuk ordo Oxisol merupakan tanah tua sehingga mineral mudah lapuk tinggal sedikit. Kandungan liat tinggi tetapi tidak aktif sehingga kapasitas tukar kation (KTK) rendah, yaitu kurang dari 16 me/100 g liat. Banyak mengandung oksida-oksida besi atau oksida Al. Berdasarkan pengamatan di lapang, tanah ini menunjukkan batas-batas horison yang tidak jelas. Padanan dengan sistem klasifikasi lama adalah termasuk tanah Latosol (Latosol Merah & Latosol Merah Kuning), Lateritik, atau Podzolik Merah Kuning. Pembentukan Tanah Tanah oxsisol atau tanah latosol merah atau dapat juga dikenal dengan tanah Ferrasols. Tanah ini termask tanah tua yang telah mengalamu proses pelapukan lebih lanjut yaitu dicirikan dengan adanya horison oksik yang tebal. Pelapukan intensif dalam waktu yang sangat panjang mengakibatkan pelindian basa dan silica, pelonggokan nisbi sesquioksida (oksida besi dan aluminium) dan pembentukan lempung kaolinit (lempung berkisi 1:1) Proses pembentukan tanah yang utama pada oxisols adalah proses desilikasi dan konsentrasi besi bebas dan kadang-kadang gibsit yang kemudian mempengaruhi jenis mineral dominan pada tanah mineral mudah lapuk termasuk adalah terjadinya dekomposisi hampir seluruh mineral mudah lapuk termasuk mineral liat 2:1, kecuali mineral liat peralihan 2:1 – 2:2. Pengelolaan Tanah Potensi Jika dilihat dari kesuburan alami, tanah Oxisol yang telah mengalami pelapukan lanjut di daerah kering, biasanya tidak digunakan dalam pengelolaan tanah untuk pertanian jika tanah-tanah dari ordo lain masih tersedia dalam memenuhi kebutuhan pangan. Meskipun secara kesuburan alaminya rendah, Oxisol merupakan cadangan tanah yang banyak jumlahnya dan masih dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan pangan manusia. Permasalahan Tanah jenis oxisols merupakan salah satu jenis tanah yang penting dalam bidang pertanian, tetapi keadaan kimiawinya sangat miskin, bukan saja karena kapasitas pertukaran kation yang rendah melainkan juga karena kahat basa Ca, Mg, K, kuat menyemat P dan persentase Al tertukarkan tinggi. Oleh karena itu, tanah ini memerlukan pemupukan dan sering pula membutuhkan gamping dan beberapa unsir lain seperti Zn dan S. Perbaikan Dalam pengelolaan tanah Oxisol adalah harus memperhatikan sejauh mana faktor-faktor tersebut mempengaruhi tanah tersebut. Untuk tanah Oxisol di lokasi proses pedogenesisnya adanya proses desilikasi sebagai akibat kondisi iklim Tuntang ini, seperti yang telah dipaparkan di atas terlihat bahwa dengan kemiringan 2 % dan tingkatan erosi ringan, namun proses desilikasi yang berpengaruh besar yng berakibat pencucian mineral-mineral khususnya silika dan pembentukan plinthite sehingga unsur hara alami yang ada secara berangsur-angsur ikut tercuci. Untuk itu dalam pengelolaannya untuk perkebunan atau tegalan yaitu : 1. Agar erosi tetap dalam kategori ringan adalah permukaan tanah tertutup oleh penutup tanah, seperti apa yang ada di lokasi Tuntang vegetasi yang sudah ada seperti jati, mahoni, kelapa, dan durian sudah cukup baik untuk menjaga kondisi permukaan tanah. 2. Sedangkan untuk perkebunan dan tegalan, dikarenakan kandungan unsur hara alami pada umumnya tanah Oxisol adalah rendah maka perlu diperhatikan pemasukan unsur hara dari luar. Hal itu sangat penting untuk peningkatan unsur hara yang ada di dalam tanah. Secara umum pengelolaan tanah di Tuntang sudah cukup baik hanya perlu peningkatan vegetasi yang ada semisal jika untuk perkebunan yang intensif adalah dengan tanaman tebu, nenas, pisang dan kopi. Dan juga penanaman tanaman keras seperti jati dan mahoni bisa dikatakan tepat sebab tanaman seperti itu mempunyai sistem perakaran yang baik dalam serta mempunyai siklus BO yang baik. Oxisol menduduki rangking kelima di bumi, golongan ini berasal dari bahasa Prancis, Oxide yang berarti Oksida. Semua tanah yang memiliki horizon oksida, tergolong oxisol.Oxisol menurut system klasifikasi tanah 1949 meliputi tanah lateritik, Lastosol, dan laterit air tanah (Ground Water Laterite). Golongan tanah oxisol tersebar di daerah tropika dan paling luas di Afrika dan di Amerika Selatan. Sub-order dari tanah oxisol adalah sebagai berikut: 1) Aquox, Aqua + ox isol, berasal dari Latin Aqua, air. Khas en hubungannya dengan perariran. 2) Humox, Hum us + ox isol, dari kata Yunani, Humus, bun. Artinya: Oxisol yang mengandung bahan organic 3) Orthox, Ortho os + ox isol, orth dari bahasa Yunani; ortho benar. Artinya oxisol biasa 4) Ustox, ust us + ox isol, Ust dari bahasa Latin ustus, terbakar. Oxisol terdapat pada region iklim kering, biasa musim panas yang kering. 5) Torrox, torr idus + ox isol. Torr berasal dari bahasa Latin torrid us, panas, kering. Artinya biasa kering. Tanah oxisol memiliki ciri-ciri sebagai berikut: - Warna tanahnya merah hingga kuning, sehingga sering disebut tanah merah. - Tanah latosol yang mempunyai sifat cepat mengeras bila tersing kap atau berada di udara terbuka disebut tanah laterit. - Kejenuhan basa kurang dari 50 %, umumnya mempunyai epipedon kambrik dan horison kambik. - Mengalami pencucian dan pelapukan lanjut, berbatas horizon baur, sehingga kandungan mineral primer dan unsure hara rendah, - Konsistensi gembur dengan stabilitas agregat kuat dan terjadi penumpukan relative seskwioksida di dalam tanah akibat pencucian silikat. - Tanah dengan kadar liat lebih dari 60 %, remah sampai gumpal, gembur, warna tanah seragam dengan dengan batas-batas horison yang kabur, solum dalam (lebih dari 150 cm). Berikut Tanah Alfisol, Ultisol dan Oxisol termasuk kelompok tanah merah (Soepraptohardjo, 1961; dalam Buurman, 1980), bahan induk bersifat masam hingga ultra basa.Ketersediaan unsur P dan K di tanah Oxisol sangat rendah, sebagai akibat dari pelapukan lanjut, dan terikat menjadi bentuk yang tidak tersedia untuk tanaman, yaitu Fe- P, Al-P, FeAl-P dan bentuk lainnya. Tanah oxisol banyak digunakan untuk perladangan, pertanian subsisten pengembalaan dengan intensitas rendah, dan perkebunan yang intensif seperti perkebunan tebu, nanas, pisang dan kopi. Upaya pemanfaatan tanah Oxisol secara optimal, khususnya untuk pengembangan tanaman kelapa sawit memerlukan pemahaman yang tepat dan menyeluruh mengenai karakteristik tanah tersebut. (studi di Perkebunan Pelaihari Kalimantan Selatan pada Maret 2002). Pemanfaatan tanah Oxisol untuk pengembangan kelapa sawit, khususnya di kebun Pelaihari, harus diikuti dengan upaya untuk memperbaiki tingkat kesuburan tanah. Upaya tersebut di antaranya adalah penanaman tanaman kacangan penutup tanah, pemupukan, dan aplikasi bahan organic. Daerah penyebaran Oxisol adalah daerah tropis dengan curah hujan tinggi (20007000 mm/tahun), terbentuk di daerah tuf, abu atau fan vulkanik yang telah mengalami pelapukan lanjut, dengan bentuk wilayah berombak, bergelombang, berbukit hingga bergunung serta pada ketinggian 10 sampai 1000 m dari permukaan laut (Sarief:1985).Terdapatnya penyebaran tanah Oxisol ini pada ketinggian 10 sampai 1000 m dpl, berarti tanah oxisol dapat ditemui di dataran rendah (0-600 m dpl) maupun di dataran tinggi (>600 m dpl), sehingga sangat besar kemungkinan sifat-sifat fisika tanah pada kedua macam daerah akan berbeda pula. Sebab perbedaan sifat fisika tanah sangat dipengaruhi oleh perbedaan faktor-faktor pembentuk tanah seperti iklim, bahan induk, topografi, organisme dan waktu (Buol, Hole, Cracken, 1980). Hasil Analisis Tanah Oxisol Tabel analisis sifat kimia oxisol sebelum diberi perlakuan Parameter Analisi pH H2O (1:1) C-Organik (%) N-total(%) C/N P-tersedia (ppm) Nilai Kriteria 5,12 1,04 Masam*) Rendah*) 0,11 9,45 5,76 Rendah*) Rendah*) Rendah**) KTK (me/100g) Na-dd (me/100g) Cadd(me/100g) Mgdd(me/100g) Kdd(me/100g) Aldd(me/100g) Kej Al (%) Fe-dd(ppm) KB (%) 12,32 Rendah*) 0,38 Sedang*) 0,26 0,67 Sangat rendah*) Rendah*) 0,41 Sedang*) 2,80 - 62,07 416,02 13,96 Tinggi*) Tinggi***) Rendah*) Pengaruh pemberian bahan humat dari ekstrak kompos dan SP-36 teradap Al-dd dan Fe-dd Oxisol TAKARAN BAHAN HUMAT(ppm) TAKARAN PUPUK SP-36 RATARATA (% REKOMENDASI) 100 75 2,05 2,21 1,72 1,83 1,63 1,69 50 2,28 1,86 1,73 25 1,37 2,03 1,76 1200 RATA-RATA KK = 10,57% 0 1,50 1,73a 1,54 1,82a 1,54 1,85a 1,67 1,96a 330,20 335,80 340,23 349,83 400 327,30 330,20 338,53 341,40 800 288,40 310,63 316,17 338,40 1200 248,10 277,13 292,87 308,77 RATA-RATA KK = 6,42 % 298,50c 313,44 bc 0 400 800 321,95ab 334,60a 2,23 A 1,86 B 1,70 BC 1,56 C 339,02 A 334,36 A 313,40 B 281,72 C