ASUHAN KEPERAWATAN KURANG PENGETAHUAN BERHUBUNGAN DENGAN KURANG INFORMASI PADA TN. D DI RUANG BAROKAH RS PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir Ujian Komprehensif Jenjang Pendidikan Diploma III Keperawatan Disusun Oleh: Popy Dwi Harini A01301801 SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN 2016 ii iii Program Studi DIII Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong KTI, Juli 2016 Popy Dwi Harini1, Herniyatun2 ABSTRAK ASUHAN KEPERAWATAN KURANG PENGETAHUAN BERHUBUNGAN DENGAN KURANG INFORMASI PADA TN. D DI RUANG BAROKAH RS PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG Latar belakang: Karya tulis ilmiah ini berdasarkan data yang diperoleh dari berbagai sumber kepustakaan yang menyatakan bahwa kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang perlu dipenuhi, karena jika tidak dipenuhi akan mengalami kecemasan, ketidakpahaman dalam pencegahan dan penanganan penyakit. Tujuan penulisan: memperoleh gambaran nyata tentang asuhan keperawatan kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi pada Tn. D di Ruang Barokah RS PKU Muhammadiyah Gombong. Asuhan keperawatan: masalah keperawatan yang muncul adalah kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi. Intervensi dan implementasi yaitu menggali pengetahuan pasien dan keluarga tentang penyakit pasien, dan memberikan pendidikan kesehatan. Kesimpulan: evaluasi yang dilakukan selama tiga hari masalah kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi teratasi dengan melakukan pendidikan kesehatan. Kata kunci: asuhan keperawatan, pendidikan kesehatan, kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi iv KATA PENGANTAR Alhamdulillahirabbil Alamin, Dengan mengucapkan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat meneyelesaikan laporan akhir komprehensif dengan judul “Asuhan keperawatan kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi pada Tn. D di Ruang Barokah RS PKU Muhammadiyah Gombong”. Adapun maksud dari penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini yaitu untuk memenuhi salah satu persyaratan menyelesaikan Pendidikan Diploma III keperawatan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong. Penyusunan laporan akhir ini tidak lepas dari bantuan dan bimbingan semua pihak. Oleh karena melalui kesempatan ini dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terimakasih kepada: 1. Bapak H. Madkhan Anis, M.Kep selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong. 2. Bapak Sawiji, S.Kep.Ns, M.sc selaku Ketua Prodi Diploma III Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong. 3. Ibu Herniyatun, M.Kep, Sp.Mat selaku Dosen Pembimbing KTI. 4. Bapak Bambang Utoyo, M.Kep selaku Dosen Penguji KTI. 5. Staf perawat di Ruang Melati RSUD Rr. Soedirman Kebumen yang telah rendah hati membantu penulis dalam memberikan bimbingannya dalam ujian komprehensif. 6. Pembimbing dari Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong beserta seluruh staff dan karyawan yang telah banyak membantu dalam penyelesaian laporan ini. 7. Ayah Tri Basuki, Ibu Sumarni dan Adik Alvena tersayang yang telah memberikan bantuan materi dan spiritual sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini. 8. Yanuwar Yusup yang selalu memberikan dukungan, semangat, serta motivasi. v 9. Sahabat Ayu, Risa, Rifki, Waslih, Triyanto, Rizwan, Lina yang selalu ada sebagai tempat keluh kesah dan teman-teman seperjuangan yang telah banyak memberi motivasi dan bantuannya. 10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah banyak memberikan saran dan bantuannya sehingga laporan ini dapat di selesaikan dengan baik. Penulis menyadari betul bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak kesalahan yang perlu dikoreksi dan diperbaiki. Oleh karena itu kritik dan saran sangat diharapkan untuk perbaikan dikemudian hari. Akhir kata penulis berharap semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat memberi manfaat kepada pembacanya dan khususnya kepada diri saya pribadi serta dapat menjadi masukan kepada semua pihak. Gombong, 06 Agustus 2016 Popy Dwi Harini vi DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL .................................................................................................... i LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING .............................................................. ii LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ...................................................................... iii ABSTRAK ................................................................................................................. iv KATA PENGANTAR ................................................................................................ v DAFTAR ISI .............................................................................................................vii BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1 B. Tujuan Penulisan ................................................................................. 4 C. Manfaat Penulisan ............................................................................... 5 BAB II KONSEP DASAR ...................................................................................... 6 A. Konsep dasar kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi .............................................................................................. 6 B. Konsep Dasar Inovasi Tindakan Pemenuhan Kebutuhan Kurang Pengetahuan Berhubungan dengan Kurang Informasi ........................ 9 BAB III RESUME KEPERAWATAN ..................................................................... 14 A. Pengkajian ........................................................................................... 14 B. Analisa Data ........................................................................................ 16 C. Intervensi, Implementasi, Evaluasi ..................................................... 17 BAB IV PEMBAHASAN ......................................................................................... 20 A. Nyeri Akut............................................................................................ 20 B. Konstipasi............................................................................................. 22 C. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi ........ 25 D. Implementasi ....................................................................................... 26 E. Analisa Tindakan ................................................................................. 36 BAB V PENUTUP ................................................................................................... 41 A. KESIMPULAN ................................................................................... 41 B. SARAN ............................................................................................... 42 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN vii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kelangsungan hidup seseorang sangat tergantung dengan kesehatannya, jika seseorang sedang tidak dalam kondisi prima, maka segala aktivitasnya terganggu seperti makan, minum, aktivitas yang biasa dilakukan sendiri tetapi saat sakit semua menjadi tidak dapat dilakukan sendiri. Perawatan yang berkualitas menjadi tuntutan masyarakat, hal ini karena perhatian masyarakat terhadap kesehatan saat ini semakin besar. Pengetahuan dan keterampilan perawat dituntut professional agar dapat memberikan pelayanan dengan baik (Azavedo, 2011). Hal ini karena dengan pengetahuan baik yang dimiliki perawat dapat mengatasi masalah kurang pengetahuan yang sering dialami pasien. Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indera yang dimilikinya (mata, hidung, telinga, dan sebagainya). Dengan sendirinya, pada waktu penginderaan sampai menghasilkan pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi intensitas perhatian dan persepsi terhadap objek. Sebagian besar pengetahuan seseorang diperoleh melalui indera pendengaran (telinga), dan indera penglihatan (mata) (Notoatmodjo, 2010). Pengetahuan itu sendiri dipengaruhi oleh faktor pendidikan formal. Pengetahuan sangat erat hubungannya dengan pendidikan, dimana diharapkan bahwa dengan pendidikan yang tinggi maka orang tersebut akan semakin luas pula pengetahuannya. Akan tetapi perlu ditekankan, bukan berarti seseorang yang berpendidikan rendah mutlak berpengetahuan rendah pula. Pengetahuan seseorang tentang suatu objek mengandung dua aspek, yaitu aspek positif dan negatif. Kedua aspek ini yang akan menentukan sikap seseorang semakin banyak aspek positif dan objek yang diketahui, maka akan menimbulkan sikap makin positif terhadap objek tertentu (Dewi & Wawan, 2010). 1 Pengetahuan yang dimiliki perawat sangat penting untuk memberikan informasi bagi pasien dan keluarga tentang masalah keperawatan yang dialaminya. Hal ini karena pengetahuan merupakan faktor predisposisi terbentuknya perilaku kesehatan seseorang (Notoatmodjo, 2010). Pemberian informasi pengetahuan kepada pasien post operasi hernia sangat penting dilakukan, karena pasien dan keluarga menghadapi situasi yang belum dipahami sebelumnya, sehingga pemberian informasi akan menurunkan tingkat kecemasan, dan pemahaman cara menghadapi penyakit yang dihadapi pasien, pemberian informasi dapat dilakukan melalui pendidikan kesehatan. Pendidikan kesehatan dapat berperan untuk merubah perilaku individu, kelompok dan masyarakat sesuai dengan nilai-nilai kesehatan. Perubahan perilaku yang diharapkan adalah dapat memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah risiko terjadinya sakit, melindungi diri dari ancaman penyakit, serta berpartisipasi aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat sehingga perubahan perilaku merupakan hasil dari pendidikan kesehatan (Notoatmodjo, 2010). Konsep pembelajaran dalam pendidikan kesehatan merupakan suatu langkah sistematis untuk mencapai perubahan perilaku yang meliputi evaluasi pendidikan kesehatan. Jadi, manfaat dari pendidikan kesehatan yang telah dilakukan dapat merubah perilaku, memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan, serta mencegah risiko terjadinya kekambuhan. Hal ini berlaku pada keperawatan bedah, juga harus didukung dengan peningkatan pemberian perawatan pada klien penderita penyakit bedah, salah satu diantaranya adalah penyakit hernia. Hernia merupakan protusi atau penonjolan isi suatu rongga melalui defek atau bagian yang lemah dari dinding yang bersangkutan. Pada hernia abdomen, isi perut menonjol melalui defek atau bagian lemah dari lapisan muskulo-aponeurotik dinding perut. Hernia terdiri atas cincin, kantong, dan isi hernia (Faradilla & Israr, 2009). Hernia ingunal indirek merupakan hernia yang paling sering ditemukan yaitu sekitar 50% sedangkan hernia ingunal direk 25% dan hernia femoralis sekitar 15%. Di Amerika Serikat dilaporkan bahwa 25% penduduk pria dan 2% penduduk wanita menderita hernia inguinal didalam hidupnya, dengan hernia inguinal indirek yang 2 sering terjadi (Stead LG, et all dalam Faradilla & Israr, 2009). Angka kejadian hernia hernia inguinalis di USA (United States America) sekitar 800.000 kasus setiap tahun dan negara Belanda sekitar 33.000 kasus setiap tahun (Ruhl, 2003 dalam Parmono, 2006). Kasus hernia di Indonesia tahun 2015 menempati urutan kedelapan dengan jumlah 292.145 kasus. Penatalaksanaan penyakit hernia yang dapat dilakukan yaitu tindakan konservatif dan operatif. Pengobatan konservatif terbatas pada tindakan melakukan reposisi dan pemakaian penyanggah atau penunjang untuk memepertahankan isi hernia yang telah direposisi (Faradilla & Israr, 2009). Sedangkan prinsip dasar operasi hernia merupakan satu-satunya pengobatan hernia inguinalis yang rasional. Indikasi operasi sudah ada begitu diagnosis ditegakkan. Prinsip dasar operasi hernia adalah hernioraphy, yang terdiri dari herniotomi dan hernioplasti (Said, 2008). Permasalahan yang sering muncul setelah operasi hernia adalah kurangnya pengetahuan klien dan keluarga, oleh karena itu perlu tindakan keperawatan untuk memenuhi kebutuhan kurang pengetahuan tersebut. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi tentang perawatan post operasi hernia dalam diatasi dengan mengkaji pengetahuan klien dan keluarga tentang penyebab hernia dan prosedur pengobatan dan pembedahan, rasionalnya data dasar untuk pemberian intervensi selanjutnya jelaskan pada klien tenteng tujuan dan manfaat dari setiap tindakan yang dilakukan kepada klien, rasional meningkatkan pengetahuan untuk mencegah dan penanggulangan, Jelaskan pentingnya nutrisi dan cairan dalam tubuh, rasional dengan asupan nutrisi yang bergizi mempercepat proses penyembuhan luka. Anjurkan untuk mempertahankan area insisi dengan personal hygiene rasionalnya mencegah infeksi, berikan penyuluhan dengan bahasa yang mudah dimengerti. Berdasarkan uraian tersebut diatas, penulis tertarik untuk mengangkat kasus ini dalam suatu asuhan keperawatan yang berjudul “Asuhan keperawatan kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi pada Tn. D di Ruang Barokah RS PKU Muhammadiyah Gombong”. 3 B. Tujuan Penulisan 1. Tujuan Umum Penulisan Untuk memperoleh gambaran nyata tentang asuhan keperawatan kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi. 2. Tujuan Khusus Penulisan a. Mampu melakukan pengkajian keperawatan kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi b. Mampu merumuskan diagnosa keperawatan kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi c. Mampu merencanakan tindakan keperawatan kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi d. Mampu melakukan rencana tindakan keperawatan kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi e. Mampu melakukan evaluasi keperawatan kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi f. Mampu mendokumentasikan asuhan keperawatan kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi g. Mampu melakukan analisa tindakan asuhan keperawatan kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi 4 C. Manfaat Penulisan 1. Bagi Institusi / Pendidikan a. Untuk menambah khasanah kepustakaan bidang ilmu keperawatan. b. Dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi dosen dan mahasiswa Prodi D3 Keperawatan STIKes Muhammadiyah Gombong. 2. Bagi Rumah Sakit Laporan kasus ini dapat menjadi masukan dalam melakukan pelayanan peningkatan asuhan keperawatan pada pasien dengan diagnosa kurang pengetahuan. 3. Bagi Klien Memperoleh pengetahuan tentang penyakit hernia dan cara perawatannya 5 DAFTAR PUSTAKA Agustin. (2014). Efektifitas Pendidikan Kesehatan Media Booklet Dibandingkan Audiovisual Terhadap Pengetahuan Orang Tua Tentang Karies Gigi Pada Anak Usia 5-9 Tahun Di Desa Makamhaji. Naskah Publikasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta Atak, Gurkan & Kose. (2014). The Effect Of Education On Knowledge, Self Management Behaviours And Self Efficacy Of Patients With Type 2 Diabetes. Australian Journal Of Advanced Nursing Volume 26 Number 2 Azavedo. (2011). Laporan Studi Kasus (Hernia). Artikel kesehatan diakses di http://sazavedo.co.id/2011/11/laporan-studi-kasus-hernia.html Cahya, dkk. (2015). Pengaruh Pendidikan Kesehatan melalui Media Audiovisual terhadap Keterampilan Penanganan Pertama Luka Bakar pada Sekolah Menengah Pertama Negeri 7 Surakarta. Jurnal Penelitian STIKES Kusuma Husada Surakarta Dewi & Wawan. (2010). Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Manusia. Yogyakarta : Nuha Medika. Faradilla & Israr. (2009). Hernia. Artikel Kesehatan Faculty of Medicine – University of Riau Pekanbaru, Riau Herdman. (2012). Diagnosis Keperawatan Defenisi dan Klasifikasi 2012-2014. Penerbit Buku Kedokteran. Jakarta: EGC Kartika. (2015). Perawatan Luka Kronis dengan Modern Dressing. Artikel Penelitian Bagian Bedah Jantung Paru dan Pembuluh Darah Wound Care/Diabetic Center, RS Gading Pluit, Jakarta Marlina, dkk. (2009). Perbandingan Efektivitas Media Cetak (Folder Dan PosterKalender) Dan Penyajian Tanaman Zodia Terhadap Peningkatan Pengetahuan Masyarakat. Jurnal Komunikasi Pembangunan Vol. 07, No. 2 ISSN 1693-3699 Mubarak dkk. (2009). Ilmu Keperawatan Komunitas; Konsep dan Aplikasi. Jakarta : Salemba Medika Nayteseira. (2015). Keluarga Kurang Pengetahuan. Laporan Pendahuluan On Line diakses di http://dokumen.tips/documents/lp-keluarga-kurangpengetahuan.html Notoatmodjo. (2010). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka Cipta. Potter & Perry. (2009). Fundamental Keperawatan Buku 1 Ed. 7. Jakarta: Salemba Medika Rahayu. (2014). Pengaruh Karakteristik Papan Reklame Dalam Meningkatkan Retensi Di Benak Masyarakat Pada Mina Wisata Umrroh Jl Ketintang Surabaya. Jurnal penelitian Program Studi Manajemen di STIE Mahardhika Surabaya Ruhl, 2003 dalam Parmono. (2006). Hubungan antara Indeks Massa Tubuh dengan Kejadian Hernia Inguinalis di Poli Bedah RSUD Dr. Soehadi Prijonegoro Sragen. Naskah Publikasi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta Said. (2008). Hernia Secara Umum. Artikel Kesehatan On Line diakses di https://dokterkecil.com/2008/11/03/hernia/ Taylor. (2009). Psikologi Sosial Edisi Kedua Belas, Jakarta: Kencana Wea, dkk. (2015). Pendidikan Kesehatan Dengan Media Audiovisual Meningkatkan Perilaku Ibu Dalam Penanganan Infeksi Saluran Pernafasan Akut Pada Balita Di Kelurahan Lebijaga Kabupaten Ngada. Jurnal Penelitian Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) HERNIA (TURUN BEROK) Disusun Untuk Memenuhi Tugas Ujian Akhir Keperawatan Medikal Bedah Disusun Oleh POPY DWI HARINI A01301801 PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG 2016 1 SATUAN ACARA PENYULUHAN Topik : Pencegahan Hernia Sub topik : Pencegahan Hernia Sasaran : Pasien dan keluarga pasien Tempat : Ruang Barokah RS.PKU Muhammadiyah Gombong Hari/Tanggal : Sabtu 18 Juni 2016 Waktu 1 x 20 menit I. : TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM Setelah diberikan penyuluhan selama 20 menit tentang penyakit HERNIA dan perawatan Hernia selama di rumah sakit maupun di rumah,pasien mengerti mengenai penyakit Hernia dan dapat mengetahui cara perawatan yang perlu diberikan kepada pasien yang terkena Hernia baik selama di rumahsakit maupun di rumah. II. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS Setelah diberikan penyuluhan selama 20 menit tentang penyakit Hernia dan perawatan Hernia selama di rumahsakit maupun di rumah, diharapkan pasien mengerti: 1. Menjelaskan pengertian Hernia 2. Menjelaskan penyebab Hernia 3. Menjelaskan tanda dan gejala Hernia 4. Menjelaskan cara perawatan pada pasien Hernia 5. Menjelaskan kapan pasien harus di bawa ke rumah sakit 6. Menjelaskan cara pencegahan Hernia III. MATERI 1. Pengertian Hernia 2. Penyebab Hernia 3. Tanda dan gejala Hernia 4. Cara perawatan pada pasien Hernia 5. Kapan pasien harus di bawa ke rumah sakit 6. Cara penanggulangan/pencegahan Hernia di rumah 2 IV. METODE 1. Ceramah 2. Tanya Jawab V. MEDIA VI. No . 1. 1. Lembar balik 2. Leaflet Hernia KEGIATAN PENYULUHAN FASE KEGIATAN PENYULUH KEGIATAN PESERTA Pra Interaksi Menyiapkan Satuan Acara Penyuluhan & WAKTU 3 menit bahan untuk leaflet. Menentukan kontrak waktu & materi dengan pasien dan sebelum keluarga penyuluhan dilakukan 2. Kerja Membuka kegiatan dengan Menjawab salam 1 menit Mendengarkan 1 menit Memperhatikan 1 menit Memperhatikan 1 menit Memperhatikan 1 menit Memperhatikan 10 menit mengucapkan salam. Memperkenalkan diri Menjelaskan tujuan dari penyuluhan Menyebutkan materi yang akan diberikan. Menggali pasien pengetahuan dan keluarga tentang penyakit Hernia Menjelaskan tentang pengertian Hernia Memberi kesempatan Bertanya dan 10 menit kepada pasien maupun menjawab pertanyaan keluarga yang diajukan. untuk 3 mengajukan kemudian pertanyaan didiskusikan bersama & menjawab pertanyaan. Memberikan Memperhatikan leaflet Hernia. 3. Evaluasi : Menanyakan peserta tentang kepada Menjawab pertanyaan 10 menit Mendengarkan 2 menit materi yang telah diberikan, dan reinforcement kepada pasien dan keluarga dapat menjawab pertanyaan. 4. Terminasi : Mengakhiri pertemuan & mengucapkan terimakasih atas partisipasi keluarga Menjawab salam dan pasien Mengucapkan salam penutup VII. KRITERIA EVALUASI 1. Evaluasi Struktur Kesiapan materi Kesiapan SAP Kesiapan media : chart, brosur Peserta hadir ditempat penyuluhan Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di Ruang Barokah RS.PKU Muhammadiyah Gombong Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya 2. Evaluasi Proses Fase dimulai sesuai dengan waktu yang direncanakan. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar Suasana penyuluhan tertib Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan 4 3. Evaluasi Hasil Pasien dan keluarga dapat : VIII. 1. Menjelaskan pengertian Hernia 2. Menjelaskan penyebab Hernia 3. Menjelaskan tanda dan gejala Hernia 4. Menjelaskan cara perawatan pada pasien Hernia 5. Menjelaskan kapan pasien harus di bawa ke rumah sakit 6. Menjelaskan cara pencegahan Hernia LAMPIRAN MATERI 1. DEFINISI Hernia inguinal adalah menonjolnya isi suatu rongga yang melalui anulus inguinalis yang terletak di sebela lateral vaso epigastika inferior menyusuri kanal inguinal dan keluar ke rongga perut melalui anulus inguinalis eksternus (Mansjoer, 2000). Hernia adalah sebuah tonjolan atau benjolan yang terjadi di salah satu bagian tubuh yang seharusnya tidak ada. Hernia adalah protusi (penonjolan) ruas organ , isi organ ataupun jaringan melalui bagian lemah dari dinding rongga yang bersangkutan atau lubang abnormal (Menurut Ester 2001). Hernia adalah protusi atau penonjolan isi suatu rongga melalui defek atau bagian lemah dari dinding rongga bersangkutan (Menurut Jennifer 2007) Hernia inguinalis adalah hernia yang terjadi penonjolan dibawah inguinalis,di daerah lipatan paha Hernia ini dibagi menjadi 2 yaitu: 1. Hernia Inguinalis Interalis (indirek) Hernia inguinalis lateralis karena keluar dari rongga peritoneum melalui anulus inguinalis internus yang terletak lateral dari pembuluh epigastrika inferior,lalu hernia masuk ke kanalis inguinalis dan jika cukup panjang,menonjol dan keluar dari anulus inguinalis eksternum.lebih banyak terjadi pada laki-laki usia muda. 2. Hernia Inguinalis Medialis (direk) Hernia yang melalui dinding inguinalis posteromedial dari vasa epigastrika inferior didaerah yang dibatasi segitiga Hasseibach.lebih banyak terjadi pada orang tua. 5 2. ETIOLOGI Etiologi hernia Inguinalis menurut Hidayat (2006) adalah: a.Batuk b.Adanya presesus vaginalis yang terbuka c.Tekanan intra abdomen yang meningkatkan secara kronis seperti batuk kronik,hipertrofi prostat, konstipasi dan asites. d.Kelemahan otot dinding perut dan degenerasi jaringan ikat karena usia lanjut. e.Kehamilan dan obesitas. 3. MANIFESTASI KLINIS 1. Penonjolan di daerah inguinal 2. Nyeri pada benjolan/bila terjadi strangulasi. 3. Obstruksi usus yang ditandai dengan muntah, nyeri abdomen seperti kram dan distensi abdomen. 4. Terdengar bising usus pada benjolan 5. Kembung 6. Perubahan pola eliminasi BAB 7. Gelisah 8. Dehidrasi 9. Hernia biasanya terjadi/tampak di atas area yang terkena pada saat pasien berdiri atau mendorong. Gejala klinis yang mungkin timbul setelah dilakukan operasi : a. Nyeri b. Peradangan c. Edema d. Pendarahan e. Pembengkakan skrotum setelah perbaikan hernia inguinalis indirek f. Retensi urin g. Ekimosis pada dinding abdomen bawah atau bagian atas paha 4. Perawatan setelah di operasi 1. Diet yang banyak mengandung banyak serat,minum banyak air untuk mengurangi sembelit 2. Menghindari rokok supaya tidak batuk,hati hati saat bersin 3. Hati hati saat mengangkat beban berat 6 5. 1. 2. 3. 4. Diet setelah operasi Makan makanan TKTP seperti roti,singkong Proten seperti,lauk pauk,buah Cukup air Mudah dicerna Tujuanya untuk mmenuhi kebutuhan kalori,mencegah dan mengurangi kerusakan njaringan tubuh,mempercepat penyembuhan luka,menambah berat badan 6. Pencegahan 1. Berolahraga scr teratur untuk memperkuat otot akibat usia lanjut 2. Banyak makan buah dan sayur terutama yang mengandung serat supaya tidak terjadi konstipasi 3. Jangan menggunakan otot punggung untuk mengangkat beban berat,gunakan kekuatan kaki 4. Segerah ke dokter jika mndapat masalah dalam buang aair kecil,karena dapat memicu penyakit hernia 7 DAFTAR PUSTAKA Reeves, J. C. Keperawatan Medikal Bedah. 2002. Jakarta: salemba Medika. Suzanne. Keperawatan Medikal Bedah. 2009. Jakarta: EGC. Swearingen. Keperawatan Medikal Bedah. 2001. Jakarta: EGC. Keperawatan Medikal Bedah. Swearingen. Edisi II. EGC. 2001. Keperawatan Medikal Bedah. Charlene J. Reeves, Bayle Roux, Robin Lockhart. Penerjemah Joko Setyono. Penerbit Salemba Media. Edisi I. 2002. Kumpulan Kuliah Ilmu Bedah. Bagian Bedah Staf Pengajar UI. FK UI. 8 POPY DWI HARINI A01301801 D III KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG HERNIA ATAU TURUN BEROK Pengertian Hernia atau Turun Berok Turunnya buah zakar pada dinding perut karena terjadi kelemahan atau Tekanan yang tinnggi pada rongga perut terdapat benjolan pada celah abdomen. Penyebab : 1. Faktor usia karena melemahnya otot 2. Mengangkat benda berat 3. Susah BaB 4. Batuk yang lama 5. Kehamilan bagi wanita Tanda dan Gejala 1. Penderita terdapat benjolan pada daerah-daerah kemungkinan terjadi hernia 2. Benjolan bisa mengecil atau menghilang. 3. Bila menangis, mengesan dan mengangkat benda keras akan timbul benjolan kembali 4. Rasa nyeri pada benjolan/ mual dan muntah bila sudah terjadi komplikasi. 5. Benjolan tidak berwarna merah 6. Bila di raba terdapat benjolan Gejala klinis yang mungkin timbul setelah dilakukan operasi : 1. Nyeri 2. Peradangan 3. Edema 4. Pendarahan 5. Pembengkakan skrotum setelah perbaikan hernia inguinalis indirek 6. Ekimosis pada dinding abdomen bawah atau bagian atas paha 7. Retensi urin 8. Ekimosis pada dinding abdomen bawah atau bagian atas paha PERAWATAN SETELAH OPERASI Perawatan setelah di operasi : • Diet yang banyak mengandung banyak serat,minum banyak air untuk mengurangi sembelit • Menghindari rokok supaya tidak batuk, hati hati saat bersin • Hati-hati saat mengangkat beban berat Diet setelah operasi • • • • • Makan makanan TKTP seperti roti,singkong Proten seperti,lauk pauk,buah Cukup air Mudah dicerna Tujuanya untuk memenuhi kebutuhan kalori, mencegah dan mengurangi kerusakan njaringan tubuh, mempercepat penyembuhan luka, menambah berat badan Aktivitas seperti biasa dapat dilakukan setelah operasi kecuali mengangkat dan berolahraga yang berat sekitar 1-2 mgg PENCEGAHAN • Berolahraga secara teratur untuk memperkuat otot akibat usia lanjut • Banyak makan buah dan sayur terutama yang mengandung serat supaya tidak terjadi konstipasi • Jangan menggunakan otot punggung untuk mengangkat beban berat, gunakan kekuatan kaki • Segera ke dokter jika mendapat masalah dalam buang air kecil,karena dapat memicu penyakit hernia HERNIA (TURUN BEROK) PENGERTIAN Turun berok adalah turunnya buah zakar pada dinding perut karena terjadi kelemahan atau Tekanan yang tinnggi pada rongga perut terdapat benjolan pada celah abdomen. Tanda dan gejalaa d. Rasa nyeri pada benjolan/ mual dan muntah bila sudah terjadi komplikasi. e. Benjolan tidak berwarna merah f. Bila di raba terdapat benjolan Penyebab a.Penderita terdapat benjolan pada DISUSUN OLEH: POPY DWI HARINI A01301801 SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMADIYAH GOMBONG daerah-daerah kemungkinan terjadi hernia b. Benjolan bisa mengecil atau menghilang. c.Bila menangis , mengesan dan mengangkat benda keras akan timbul benjolan kembali 1. 2. 3. 4. 5. Faktor usia karena melemahnya otot Mengangkat benda berat Susah BaB Batuk yang lama Kehamilan bagi wanita Perawatan setelah di operasi 1. 2. 3. KAPAN BISA BERAKTIVITAS??? Diet yang banyak mengandung banyak serat,minum banyak air untuk mengurangi sembelit Menghindari rokok supaya tidak batuk,hati hati saat bersin Hati hati saat mengangkat beban berat 1. Diet setelah operasi 2. 3. Makan makanan Tinggi kalori tinggi protein Cukup air Mudah dicerna Tujuanya untuk mmenuhi kebutuhan kalori,mencegah dan mengurangi kerusakan njaringan tubuh,mempercepat penyembuhan luka,menambah berat badan Aktivitas seperti biasa dapat dilakukan setelah operasi kecuali mengangkat dan berolahraga yang berat sekitar 1-2 mgg