i ANALISIS FAKTOR LINGKUNGAN FISIK, KUALITAS PRODUK, DAN SUASANA RESTORAN TERHADAP NIAT BERKUNJUNG ULANG PADA WEDANGAN MODERN DI SURAKARTA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri Surakarta Untuk Memenuhi sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: VITA ALVIONITA NIM. 13.22.1.1.135 JURUSAN MANAJEMEN BISNIS SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SURAKARTA 2017 ii iii iv v vi vii MOTTO “Sesungguhnya Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum, sampai mereka sendiri mengubah dirinya, (QS. Ar Ra’du: 11)” “Jadi diri sendiri lebih baik, daripada berpura-pura menjadi orang lain yang baik” “Saya adalah pejuang, bukan orang yang berhenti berusaha” “Latihan adalah hal terbaik dari semua pelatih yang ada (Pubililius Syrus)” “Jalan terbaik untuk bebas dari masalah adalah dengan memecahkannya (Alan Saporta)” viii PERSEMBAHAN Kupersembahkan dengan segenap cinta dan doa Karya yang sedehana ini untuk: Bapak dan Ibu yang saya hormati, Adik yang saya sayangi, Kekasih hati yang saya sayangi, Teman seperjuangan yang saya sayangi, Yang selalu memberikan doa, semangat dan kasih sayang yang tulus tiada ternilai besarnya Terimakasih . . . ix KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT atas rahmat dan karunia yang telah diberikan kepada kita semua. Alhamdulillah, atas izin Allah SWT penulis dapat menyelesaikan penyusunan Skripsi dengan judul “ANALISIS FAKTOR LINGKUNGAN FISIK, KUALITAS PRODUK, DAN SUASANA RESTORAN TERHADAP NIAT BERKUNJUNG ULANG PADA WEDANGAN MODERN DI SURAKARTA” Penyusunan Skripsi ini dimaksudkan sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Fakultas dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri Surakarta. Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari bahwa masih jauh dari kesempurnaan, baik dari bahasa yang digunakan maupun sistematika penulisan, hal tersebut dikarenakan terbatasnya kemampuan yang dimiliki oleh penulis. Namun berkat bantuan, bimbingan, serta dorongan dari berbagai pihak akhirnya skripsi ini dapat diselesaikan. Dengan rasa hormat penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Dr. Mudofir, S.Ag, M.Pd., selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri Surakarta. 2. Drs. H. Sri Walyoto, MM., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. 3. Datien Eriska Utami, S.E., M.Si., selaku Ketua Jurusan Manajemen Bisnis Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. x 4. Masjupri, S.Ag, M.Hum., selaku Dosen Pembimbing Akademik, Jurusan Manajemen Bisnis Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. 5. Zakky Fahma Auliya, SE. MM, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan banyak pengarahan dan bimbingan selama penulis menyelesaikan skripsi. 6. Ika Yoga, M.M., selaku Biro Skripsi Jurusan Manajemen Bisnis Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. 7. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Surakarta yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat. 8. Seluruh responden yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner dan kerjasamanya demi kelancaran penulisan skripsi ini. 9. Kedua orang tua penulis tercinta yang senantiasa selalu memberikan inspirasi dan motivasi sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini dengan baik. 10. Adik penulis, Hibban Attha K yang senantiasa membantu dan mendukung kelancaran penyelesaian skripsi ini. 11. Teman dekat penulis, Krisna Tri P yang selalu memberikan dukungan dan motivasi demi selesainya skripsi ini. 12. Teman-teman MBS angkatan 2013 yang telah memberikan warna dalam kehidupan penulis selama penulis menempuh studi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Surakarta. 13. Sahabat ciwi-ciwi, Arisa, Delia, Nadia, Wahyu dan Yzuni yang dengan ikhlas memberikan pengertian dan dorongan dalam penyelesaian skripsi ini. xi Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semuanya semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan kepada penulis. Amin. Wassalamu’alaikum Wr. Wb. Surakarta, 31 Mei 2017 Penulis xii ABSTRACT This study aims to analyze the factors that affect intention to revisit. This research uses five variables: physical environment, product quality and restaurant atmosphere as an independent variables, customer satisfaction as an mediation variable and revisit intention as an dependent variable. The population of this research are consumer of three wedangan modern in Surakarta, sampling method using random sampling. Using interval scale 1-10 with total 100 respondent. This research using regression analysis. The output of this research are: 1) physical environmet has a significant effect on customer satisfaction, 2) product quality has a significant effect on customer satisfaction, 3) atmosphere has a significant effect on customer satisfaction, and 4) customer satisfaction has a significant effect on the revisit intention. Key word: atmosphere, customer satisfaction, revisit intention xiii ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan dan niat berkunjung ulang. Penelitian ini menggunakan lima variabel yaitu lingkungan fisik, kualitas produk dan suasana restoran sebagai variabel independen, kepuasan konsumen sebagai variabel mediasi dan niat berkunjung ulang sebagai variabel dependen. Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen dari 3 wedangan modern di Surakarta, metode penarikan sampel menggunakan teknik random sampling. Pengukuran dalam kusioner ini menggunakan skala interval 1-10 dan penelitian ini menggunakan kusioner berjumlah 100 responden. Penelitian menggunakan analisis regresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) lingkungan fisik berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen, 2) kualitas produk berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen, 3) suasana berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen dan 4) kepuasan konsumen berpengaruh signifikan terhadap niat berkunjung ulang. Kata kunci: suasana, kepuasan konsumen, nait berkunjung ulang xiv DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL........................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. ii HALAMANPERSETUJUAN BIRO SKRIPSI ............................................ iii HALAMAN PERNYATAAN BUKAN PLAGIASI ...................................... iv HALAMAN NOTA DINAS ........................................................................... v HALAMAN PENGESAHAN MUNAQASAH ............................................... vi HALAMAN MOTTO ..................................................................................... vii HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... viii KATA PENGANTAR .................................................................................... ix ABSTRACT ..................................................................................................... xii ABSTRAK ....................................................................................................... xiii DAFTAR ISI ................................................................................................... xiv DAFTAR TABEL ........................................................................................... xviii DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xix DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xx BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1 1.1. Latar Belakang Masalah ................................................................ ` 1 1.2. Identifikasi Masalah ..................................................................... 4 1.3. Batasan Masalah ........................................................................... 5 1.4. Rumusan Masalah ........................................................................ 5 1.5. Tujuan Penelitian .......................................................................... 5 1.6. Manfaat Penelitian ........................................................................ 6 xv 1.7. Jadwal Penelitian .......................................................................... 7 1.8. Sistematika Penulisan Skripsi ...................................................... 7 BAB II LANDASAN TEORI ....................................................................... .. 9 2.1. Kajian Teori .............................................................................. 9 2.1.1. Niat Berkunjung Ulang ........................................................... 9 2.1.2. Kepuasan Konsumen ............................................................... 11 2.1.3. Lingkungan Fisik .................................................................... 12 2.1.4. Kualitas Produk ....................................................................... 14 2.1.5. Suasana .................................................................................... 16 2.2. Hasil Penelitian yang Relevan ................................................... 17 2.3. Kerangka Pemikiran................................................................... 20 2.4. Hipotesis .................................................................................... 21 BAB III METODE PENELITIAN................................................................. 23 3.1. Waktu dan Wilayah Penelitian ................................................... 23 3.2. Jenis Penelitian ........................................................................... 23 3.3. Populasi, Sampel, Teknik Pengambilan Sampel ........................ 23 3.4. Data dan Sumber Data .............................................................. 25 3.5. Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 25 3.6. Variabel Penelitian ..................................................................... 26 3.7. Definisi Operasional Variabel .................................................... 27 3.8. Teknik Analisis Data .................................................................. 30 3.8.1. Uji Instrumen ........................................................................... 30 3.8.2. Uji Asumsi Klasik .................................................................... 31 xvi 3.8.3. Analisis Regresi ...................................................................... 33 3.8.4. Uji Ketepatan Model ............................................................... 34 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ................................... 37 4.1. Gambaran Umum Penelitian ...................................................... 37 4.1.1. Deskripsi Responden .............................................................. 37 4.2. Pengujian dan Analisis Data ....................................................... 39 4.2.1. Uji Instrumen ........................................................................... 39 1. Uji Validitas ......................................................................... 39 2. Uji Reliabilitas..................................................................... 40 4.2.2. UjiAsumsiKlasik ...................................................................... 41 1. Uji Multikolinieritas ............................................................ 41 2. Uji Autokorelasi .................................................................. 43 3. Uji Heteroskedastisitas ........................................................ 44 4. Uji Normalitas ..................................................................... 45 4.2.3 Analisis Regresi ....................................................................... 47 4.2.4 Uji Ketepatan Model .............................................................. 49 4.3. Pembahasan Hasil Analisis Data ............................................... 55 BAB V PENUTUP ........................................................................................ 59 5.1. Kesimpulan ................................................................................. 59 5.2. Keterbatasan Penelitian ............................................................... 59 5.3. Saran-saran .................................................................................. 60 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 62 LAMPIRAN .................................................................................................. 68 xvii DAFTAR TABEL 4.1 Profil Responden Jenis Kelamin ....................................................... 37 4.2 Profil Responden Usia ....................................................................... 38 4.3 Profil Responden Pekerjaan/Status ................................................... 39 4.4 Hasil Uji Validitas ............................................................................. 40 4.5 Hasil Reliabilitas ............................................................................... 41 4.6 Uji Multikolinieritas .......................................................................... 42 4.7 Uji Multikolinieritas .......................................................................... 42 4.8 Uji Autokorelasi ................................................................................ 43 4.9 Uji Autokorelasi ................................................................................ 44 4.10 Uji Heteroskedastisitas ...................................................................... 44 4.11 Uji Heteroskedastisitas ...................................................................... 45 4.12 Uji Normalitas ................................................................................... 46 4.13 Uji Normalitas ................................................................................... 46 4.14 Analisis Regresi.................................................................................. 47 4.15 Analisis Regresi.................................................................................. 49 4.16 Koefisien Determinasi ....................................................................... 50 4.17 Koefisien Determinasi ....................................................................... 50 4.18 Uji F ................................................................................................... 51 4.19 Uji F .................................................................................................. 52 4.20 Uji t ..................................................................................................... 53 4. 21 Uji t ..................................................................................................... 54 xviii DAFTAR GAMBAR 2.1 Proses Keputusan Pembelian ............................................................ 9 2.2 Kerangka Berpikir .............................................................................. 20 xix DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 : Jadwal Penelitian ....................................................................... 68 Lampiran 2 : Kusioner Penelitian ................................................................... 70 Lampiran 3 : Rekapitulasi Data Kusioner ...................................................... 74 Lampiran 4 : Hasil Olah Data SPSS ............................................................... 79 Lampiran 5 : Daftar Riwayat Hidup ............................................................... 91 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya makan dan minum merupakan kebutuhan pokok manusia untuk mempertahankan hidup. Makan yang baik dan memuaskan diawali dengan timbulnya selera makan. Oleh karena itu makanan dan minuman yang disajikan selain memenuhi rasa enak dan bersih juga harus disajikan dalam keadaan menarik sehingga dapat memberikan kenikmatan dan kepuasan bagi orang yang menyantapnya. Bisnis kuliner merupakan salah satu bisnis yang saat ini berkembang pesat dan memiliki potensi yang cukup besar, salah satunya adalah bisnis restoran. Tak hanya kedai sederhana atau rumah makan kelas menengah, jumlah restoran kelas menengah atas juga meningkat (Septiyaning, 2016). Saat ini restoran dituntut tidak hanya menawarkan makanan dan minuman saja, tetapi juga harus menyajikan atmosfir yang menarik. Menurut Marinkovic et. al (2014) sekarang restoran tidak hanya menawarkan makanan saja, tetapi juga memberikan suasana yang menyenangkan, yang mendorong para tamu untuk menghabiskan lebih banyak waktu di restoran bersama teman dan keluarga. Tak hanya sekedar makan, seseorang pergi ke sebuah restoran juga dengan keinginan untuk dihibur. Suasana restoran merupakan faktor yang paling penting dalam kepuasan konsumen, karena suasana restoran berpengaruh pada kepuasan konsumen (Haghighi et. al 2012: 5042); Heung & Gu, 2012: 1174). 2 Dalam penelitian yang dilakukan oleh Heung & Gu (2012) pada 10 restoran kelas menengah dan kelas menengah atas di Hongkong. Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui hubungan antara suasana restoran pada kepuasan dan niat perilaku konsumen restoran. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa suasana restoran berpengaruh terhadap kepuasan konsumen. Selain suasana restoran, lingkungan fisik merupakan penampilan yang berwujud dan karena itu menjadi sangat penting dalam membentuk kesan awal dalam harapan konsumen. Temuan Jin et. al (2012: 541) pada restoran layanan penuh di Amerika Serikat. Penelitian ini menggunakan alat analisis SEM untuk mengetahui hubungan lingkungan fisik dan kualitas makanan terhadap kepuasan konsumen. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa lingkungan fisik dan kualitas makanan berpengaruh terhadap kepuasan konsumen. Menurut Dewi et. al (2016) kualitas merupakan salah satu bagian penting, karena pada bisnis jasa misalnya restoran, kualitas produk yang ditawarkan merupakan dasar untuk menciptakan kepuasan konsumen. Konsumen akan merasa puas apabila harapanya terpenuhi. Hasil dari penelitian yang dilakukan oleh Dewi et. al (2016) pada konsumen susu formula Bebelac menunjukkan bahwa kualitas produk berpengaruh terhadap kepuasan konsumen. Keputusan konsumen untuk berkunjung ulang tentunya juga tergantung pada kepuasan mereka terhadap apa yang mereka dapatkan. Kepuasan mencerminkan penilaian seseorang tentang hasil kinerja dari suatu produk, dalam kaitanya dengan ekspektasi (Kotler & Keller 2008: 14). Riset yang dilakukan Marinkovic et. al 3 (2014: 319) telah menjelaskan bahwa kepuasan muncul sebagai pengaruh yang sangat penting pada niat berkunjung ulang. Niat berkunjung ulang merupakan studi yang sangat relevan dengan objek penelitian restoran. Penelitian Shariff et. al (2015: 113) pada 9 restoran muslim cina yang berada di shah alam malaysia, analisis regresi digunakan untuk mengetahui hubungan antara kepuasan dan niat berkunjung ulang. Hasil menemukan bahwa kepuasan konsumen berpengaruh pada niat berkunjung ulang. Jika pemilik restoran benar-benar ingin mendapatkan keunggulan kompetitif, maka harus berjuang untuk meningkatkan kepuasan konsumen. Salah satu kota destinasi wisata kuliner di Indonesia adalah kota Solo. Julukan tersebut dapat dilihat dari pertumbuhan jumlah restoran yang ada di kota solo dari waktu ke waktu semakin bertambah. Tak hanya itu, Solo juga memenuhi lima kriteria yang telah ditetapkan Pemerintah, kriteria itu meliputi kelayakan produk dan daya tarik utama, kelayakan pengemasan produk dan event, kelayakan pelayanan, kelayakan lingkungan dan kelayakan bisnis (Septiyaning, 2016). Berdasarkan data dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Solo mencatat bahwa, jumlah pertumbuhan restoran pada tahun 2014 sebanyak 320 dan pada tahun 2015 jumlah restoran naik sekitar 250% menjadi 859. Akan tetapi pertumbuhan jumlah restoran pada tahun 2016 tidak ada perubahan atau tetap pada angka 859. Padahal tren kunjungan wisatawan yang berkunjung ke Solo pada tahun 2016 meningkat (Disbudpar, 2016a). 4 Berdasarkan data dari Dinas Kebudayaan dan Pari.wisata Kota Solo mencatat bahwa ada pertumbuhan jumlah wisatawan yang mengunjungi kota solo pada tahun 2015- 2016. Jumlah wisatawan yang berkunjung ke Solo pada tahun 2015 sebanyak 4.142.785 naik sekitar 252.765 pada tahun 2016 menjadi 4.395.550. Daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke Solo salah satunya adalah kuliner (Disbudpar, 2016b). Pertumbuhan restoran di kota Solo didominasi oleh bisnis wedangan, hampir di sudut kota banyak bermunculan bisnis wedangan. Pengertian Wedangan adalah sebutan tempat untuk berkumpul sambil minum-minum (bukan minuman keras) yang biasanya berada di halaman rumah atau di emperan toko (Kitab Solo, 2016). Wedangan yang saat ini tumbuh pesat tidak seperti wedangan yang ada di pinggir jalan. Tetapi wedangan saat ini layaknya seperti restoran, yaitu dengan kemasan yang menjaga standar hiegenis hingga lingkungan. Wedangan tersebut menjadi tempat berkumpul yang nyaman dan menyenangkan (Septiyaning, 2016). Berdasarkan penjelasan uraian latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “ANALISIS FAKTOR LINGKUNGAN FISIK, KUALITAS PRODUK, DAN SUASANA RESTORAN TERHADAP NIAT BERKUNJUNG ULANG PADA WEDANGAN MODERN DI SURAKARTA”. 1.2. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah, melihat dari tren kunjungan konsumen yang ingin berkunjung 5 ke Surakarta untuk menikmati wisata kuliner, tidak sebanding dengan jumlah pertumbuhan restoran di tahun 2015-2016. Pasalnya, konsumen tidak hanya sekedar ingin makan, tetapi konsumen juga ingin dihibur, menghabiskan waktu makan bersama teman dan keluarga dengan suasana yang nyaman dan menyenangkan. 1.3. Batasan Masalah Batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebatas pada lingkungan fisik restoran, kualitas produk, suasana restoran, kepuasan konsumen dan niat berkunjung ulang pada restoran. 1.4. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, maka rumusan masalah yang akan di teliti adalah: 1. Apakah kondisi lingkungan fisik berpengaruh terhadap kepuasan konsumen? 2. Apakah kualitas produk berpengaruh terhadap kepuasan konsumen? 3. Apakah suasana restoran berpengaruh terhadap kepuasan konsumen? 4. Apakah kepuasan konsumen berpengaruh terhadap niat berkunjung ulang? 1.5. Tujuan Penelitian 1. Untuk menganalisis pengaruh lingkungan fisik terhadap kepuasan konsumen. 2. Untuk menganalisis pengaruh kualitas produk terhadap kepuasan konsumen. 3. Untuk menganalisis pengaruh suasana restoran terhadap kepuasan konsumen. 6 4. Untuk menganalisis pengaruh kepuasan konsumen terhadap niat berkunjung ulang. 1.6. Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Bagi Akademik Penelitian ini diharapkan membantu dalam mengembangkan ilmu pengetahuan serta mampu menjadi bahan referensi bagi penelitian-penelitian berikutnya. 2. Bagi Praktisi Melalui penelitian ini, diharapkan mampu menjadi bukti empiris analisis variabel yang mempengaruhi niat berkunjung ulang pada konsumen, sehingga nantinya pemilik restoran dapat memahami apa saja yang melatar belakangi niat berkunjung ulang konsumen. 3. Bagi Pemerintah Hasil dari penelitian ini, diharapkan dapat digunakan sebagai rujukan pemerintah untuk membuat kebijakan publik. 1.7. Jadwal Penelitian 7 Penelitian ini dilakukan pada konsumen wedangan modern di Surakarta, yaitu Playground, Tiga Tjeret dan Waroeng Kroepoek. Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan November 2016 sampai Juni 2017. 1.8. Sistematika Penulisan Skripsi BAB I : PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan mengenai pendahuluan yang berisikan fenomena, variabel yang diteliti, dan alasan pemilihan topik penelitian. Selanjutnya juga di jelaskan mengenai rumusan masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Bab ini menjelaskan tentang landasan teori yang digunakan sebagai dasar dalam penelitian ini, serta hasil penelitian yang relevan dan kerangka berfikir. BAB III : METODE PENELITIAN Bab ini menjelaskan mengenai metode penelitian yang terdiri dari jenis penelitian, lokasi dan waktu penelitian, populasi dan sampel, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, variabel penelitian, definisi operasional variabel, instrumen penelitian serta teknik analisis data. BAB IV : ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 8 Bab ini menyajikan data-data yang digunakan penulis dalam penelitian beserta analisis sesuai dengan rumusan masalah yang penulis tentukan agar terjawab semua permasalahan dalam penelitian ini. BAB V : PENUTUP Bagian ini berisi tentang kesimpulan dari hasil penelitian, keterbatasan penelitian, dan saran bagi penelitian selanjutnya maupun saran bagi perusahaan. 9 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Kajian Teori 2.1.1. Niat Berkunjung Ulang Niat merupakan salah satu pengaruh yang cukup besar terhadap sikap perilaku dan merupakan sumber motivasi yang mengarahkan seseorang untuk melakukan tindakan (Kusuma & Marta, 2016: 305). Kegiatan pembelian yang dilakukan oleh konsumen hanyalah merupakan salah satu tahap dari keseluruhan proses yang telah dilakukan oleh konsumen, yang terjadi dalam proses keputusan pembelian pada suatu periode waktu tertentu. Berikut adalah proses keputusan pembelian : Gambar 2.1 Proses Keputusan Pembelian Proses diatas merupakan sebuah pendekatan penyelesaian masalah pada suatu kegiatan manusia untuk membeli suatu barang atau menggunakan suatu jasa dalam memenuhi keinginan dan kebutuhannya. Proses pengambilan keputusan tersebut sama untuk setiap orang, hanya saja seluruh proses tersebut tidak selalu dilaksanakan oleh konsumen (Muanas et. al 2013: 49). 10 Niat berkunjung ulang merupakan salah satu faktor utama keberhasilan bisnis yang mencerminkan tingkat kepuasan yang tinggi dari konsumen (Dhani & Firman, 2015 : 161; Muslikhah et. al 2015: 69). Menurut Cahyono (2008: 66) niat berkunjung ulang merupakan perilaku konsumen kepada penyedia jasa dalam bentuk pembelian ulang, wom, loyalitas yang di pengaruhi oleh kualitas pelayanan dari penyedia layanan jasa. Niat berkunjung ulang dapat diukur dengan beberapa indikator yang telah dikembangkan oleh Kim et. al (2013) diantaranya adalah konsumen yang ingin berkunjung kembali, konsumen yang ingin berencana berkunjung kembali dan konsumen yang akan lebih sering berkunjung. Tujuan dari kunjungan ulang menggambarkan perilaku konsumen yang berniat untuk mengunjungi lagi dikarenakan puas dengan layanan yang telah diberikan Sudiarta et. al 2014: 34). Niat perilaku masa depan mengacu pada penilaian pengunjung, tentang niat berkunjung kembali dengan tujuan yang sama dan kesediaan untuk merekomendasikan hal ini kepada orang lain (Yuniawati & Finardi, 2016: 987). Niat berkunjung ulang atau niat beli ulang adalah keinginan yang muncul dari dalam diri konsumen untuk membeli produk atau jasa yang disukai dikarenakan sebelumnya pernah mengkonsumsi. Sehingga berniat untuk membeli ulang produk atau jasa yang sama berdasarkan hasil evaluasi atas kesesuaian antara kinerja produk atau jasa dengan harapan konsumen (Prastyaningsih et. al 2014: 4). 11 2.1.2. Kepuasan Konsumen Kepuasan menurut Muanas et. al (2013: 14) merupakan tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja (atau hasil) yang dirasakan setelah menggunakan suatu produk dibandingkan dengan harapanya. Apabila kinerja di bawah harapan konsumen, maka konsumen akan kecewa (kemungkinan konsumen akan berpindah ke pesaing). Apabila kinerja sesuai harapan, maka konsumen akan puas (kemungkinan masih ada konsumen berpindah ke pesaing). Apabila kinerja di atas harapan maka, konsumen akan sangat puas (konsumen tidak akan berpindah ke pesaing). Menurut Kotler & Keller (2008: 14) kepuasan konsumen mencerminkan tentang penilaian seseorang terhadap anggapan kinerja suatu produk dalam kaitanya dengan ekspektasi, ekspektasi berasal dari pengalaman pembelian masa lalu, masukan dari teman, serta informasi dan janji pemasar. Kepuasan dan Ketidakpuasan merupakan perasaan senang atau perasaan kecewa seseorang yang timbul karena membandingkan antara kesan terhadap kinerja produk yang nyata dengan kinerja produk yang diharapkan (Kotler & Keller, 2008: 138; Sangadji & Sopiah, 2013: 180). Menurut Adhiana (2008: 52) kepuasan konsumen merupakan penilaian konsumen terhadap seluruh pengalamannya di restoran dan menentukan apakah mereka akan berniat untuk mengunjungi ulang. Kepuasan konsumen adalah tingkat perasaan konsumen setelah membandingkan antara kinerja yang diterima dengan harapan konsumen (Trimulyo et. al 2015: 296). Rofa & Dwiyanto (2016: 5) mendefinisikan kepuasan konsumen sebagai suatu perasaan senang atau kecewa 12 seseorang yang timbul karena membandingkan kinerja atau hasil yang dipersepsikan terhadap ekspektasi mereka. Jika kinerja produk gagal memenuhi harapan konsumen, maka konsumen akan mengalami ketidakpuasan emosional (emotional dissatisfaction). Sebaliknya apabila kinerja produk melebihi harapan konsumen, maka konsumen akan mengalami kepuasan emosional (emotional satisfaction). Dan apabila kinerja produk dianggap sama dengan harapan konsumen, maka konsumen mengalami konfirmasi ekspektansi (expectancy confirmation) (Kotler & Keller, 2008: 95; Mowen & Minor, 2002: 139; Sangadji & Sopiah, 2013: 181). Kepuasan konsumen dapat diukur dengan indikator yang telah di kembangkan oleh Jung & Yoon (2012) yang meliputi ; senang, sesuai dengan ekspektasi, menikmati dan kepuasan secara keseluruhan. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Wu et. al (2014) pada taman yang ada di Taiwan, menunjukkan bahwa kepuasan konsumen berpengaruh pada niat berkunjung ulang. Dari beberapa uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kepuasan konsumen berpengaruh pada niat berkunjung ulang. 2.1.3. Lingkungan Fisik Lingkungan Fisik merupakan aspek fisik dan tempat yang konkrit dari lingkungan yang dapat mempengaruhi pancaindra kita, seperti perasaan konsumen sehingga mereka akan merasa nyaman saat berada di gerai suatu perusahaan (Lupiyoadi, 2013: 125; Mowen & Minor, 2002: 133). Definisi lain dari lingkungan 13 fisik menurut Peter & Olson (1999: 8) adalah semua aspek fisik yang bukan manusia dalam lingkungan, dimana perilaku konsumen itu terjadi. Lingkungan fisik dapat mempengaruhi persepsi konsumen melalui sensor penglihatan, pendengaran, penciuman dan bahkan sentuhan sehingga dapat mempengaruhi perilaku, sikap dan keyakinan konsumen ke arah yang diinginkan (Mowen & Minor, 2002: 133). Ada beberapa unsur atau indikator yang dapat membentuk suatu kondisi lingkungan fisik yang dapat medukung untuk menarik konsumen yaitu, fasilitas eksterior, design interior, tata letak dan lokasi (Lupiyoadi, 2013: 126; Mowen & Minor, 2002: 133; Peter & Olson, 1999: 254). Lingkungan fisik terdiri dari semua elemen yang berwujud yang ada di dalam dan diluar restoran yang dapat mempengaruhi persepsi konsumen. Lingkungan fisik yang terawat dapat memberikan pengalaman yang baik bagi konsumen, sehingga mereka bersedia untuk berkunjung kembali. Oleh karena itu, lingkungan fisik mempunyai efek yang besar untuk mempertahankan konsumen yang sudah ada serta untuk menarik calon konsumen baru (Hanaysha, 2016: 34). Menurut Baker et. al (1994) ada lima dimensi dari lingkungan fisik yaitu layout accessibility, facility aesthetics, seating comfort, electronic equipment dan facility cleanliness. Salah satu indikator dari lingkungan fisik adalah kebersihan, di dalam al-Quran Allah SWT menyukai orang-orang yang menjaga kebersihan, seperti di jelaskan di dalam surah Al-Baqarah ayat 222 ; 14 Artinya: “Mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah: "Haidh itu adalah suatu kotoran". oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri[137] dari wanita di waktu haidh; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci[138]. apabila mereka telah Suci, Maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri”. Kebersihan itu bersumber dari iman. Ajaran kebersihan tidak hanya merupakan slogan atau teori saja, tetapi harus dijadikan pola hidup yang mendidik manusia untuk hidup bersih. Menurut Peter & Olson, 1999: 8) lingkungan fisik dapat mempengaruhi kognisi, afeksi dan perilaku konsumen. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Canny (2014) yang menunjukkan bahwa lingkungan fisik berpengaruh pada kepuasan konsumen. Dari beberapa uraian di atas dapat disimpulkan bahwa lingkungan fisik berpengaruh pada kepuasan konsumen. 2.1.4. Kualitas Produk Kualitas merupakan keseluruhan ciri dan sifat dari suatu produk atau pelayanan yang berpengaruh pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat (Muanas et. al 2013: 21). Suatu produk mempunyai kesesuaian kualitas ketika suatu produk tersebut dapat memnuhi fungsi yang dijanjikanya. Jika konsumen berfikir kualitas produk sesuai dengan harapan mereka, konsumen akan cenderung membeli produk tersebut. Secara umum, penelitian menemukan bahwa kualitas produk memiliki dampak yang kuat pada 15 kesuksesan bisnis, misalnya kualitas produk yang buruk dapat membentuk Word of Mouth yang negatif (Olbrich et. al 2016: 3). Menurut Rozekhi et. al (2016: 46) ada beberapa unsur atau indikator mengenai atribut dari kualitas produk pada industri restoran antara lain tampilan produk, rasa, fresh, dan temperatur. Kualitas produk menurut Lasander (2013: 285) adalah keseluruhan dari kualitas atau keunggulan yang dimiliki suatu produk atau layanan jasa berkaitan dengan apa yang diharapkan oleh konsumen. Kualitas produk merupakan segala sesuatu yang diciptakan perusahaan agar dapat ditawarkan kepada para konsumen untuk mendapatkan perhatian dalam memuaskan keinginan dan kebutuhan para konsumen (Putro et. al 2014: 3). Kualitas produk adalah salah satu faktor penentu yang paling penting dari kepuasan pelanggan pada industri restoran dan diharapkan dapat memiliki hubungan positif dengan kepuasan dan loyalitas pelanggan (Al-tit, 2015: 131; Ryu & Han, 2010: 312). Karna pentingnya kualitas produk dalam bisnis restoran beberapa atribut kualitas produk harus diperhatikan. Ada kesepakatan yang cukup di antara sejumlah ulama yang menyatakan bahwa kualitas makanan memainkan peran penting dalam menentukan loyalitas pelanggan dan citra merek (Hanaysha, 2016: 33). Hanaysha (2016) juga mengembangkan beberapa indikator yang digunakan untuk penelitian antara lain; presentasi makanan, rasa, keragaman pilihan menu dan kesegaran (freshness). Beberapa indikator diatas digunakan untuk menunjang kepuasan konsumen, seperti yang di perintahkan Allah SWT dalam surah AdzDzariyat ayat 24 : 16 Artinya: “Sudahkah sampai kepadamu (Muhammad) cerita tentang tamu Ibrahim (Yaitu malaikatmalaikat) yang dimuliakan?”. Perintah Allah SWT untuk menghormati dan memuliakan tamu, Imam Ahmad dan sejumlah ulama juga mengatakan bahwa wajib menjamu tamu dengan sebaik-baiknya. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Ha & Jang (2010) pada restoran korea menunjukkan bahwa kualitas produk berpengaruh pada kepuasan konsumen. Dari beberapa uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kualitas produk dapat berpengaruh pada kepuasan konsumen. 2.1.5. Suasana Suasana menurut Mowen & Minor (2002: 139) merupakan hal-hal yang berhubungan dengan bagaimana seorang manajer dapat memanipulasi beberapa hal berikut seperti bau, warna, bentuk dan suara yang dialami oleh pelanggan untuk mencapai pengaruh tertentu. Dalam pengertian lain suasana mencakup hal-hal yang lebih luas seperti tersedianya pengatur udara (AC), tata ruang, penggunaan warna cat dan lain-lain yang dapat mempengaruhi konsumen (Sutisna, 2002: 164). Suasana restoran dapat mempengaruhi keadaan emosional pembeli yang akan mengakibatkan meningkatnya atau menurunnya pembelian (Mowen & Minor, 2002: 139; Sutisna, 2002: 164). Suasana seperti musik, suhu, bau dan pencahayaan merupakan salah satu alasan utama konsumen untuk memilih restoran, oleh karena itu penting bagi para pelaku usaha untuk menghasilkan suasana yang nyaman di tempat makan mereka sehingga dapat meningkatkan frekuensi kunjungan ulang 17 (Jalil et. al 2016: 498). Karena niat berkunjung ulang mereka dikarenakan tersedianya suasana yang baik. Suasana bertujuan untuk memberikan kenyamanan pada konsumen pada saat menghabiskan banyak waktu di restoran, selain itu suasana restoran akan menjadi daya tarik sendiri bagi konsumen. Suasana juga berhubungan dengan kegiatan suatu lingkungan melalui dekorasi, pencahayaan, musik penciuman untuk merangsang persepsi dan emosi konsumen yang dapat mempengaruhi perilaku pembelian mereka serta dapat menciptakan citra restoran di benak pelanggan (Sari et. al 2014: 3-4). Dalam penelitian yang dilakukan oleh Diawan et. al (2016) pada Indomaret yang ada di Malang, hasil menunjukkan bahwa suasana toko berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen. Dari beberapa uraian di atas dapat disimpulkan bahwa suasana berpengaruh terhadap kepuasan konsumen. 2.2. Hasil Penelitian yang Relevan Dalam penelitian yang dilakukan oleh Sultan et. al (2012) dengan sampel yang terdiri dari 200 wisatawan heritage di Bandung. Pengumpulan data dilakukan dengan metode kusioner dengan teknik pengambilan sampel Convenience Sampling. Penelitian ini menggunakan teknik persamaan model struktural (SEM). Hasil dari penelitian yang telah dilakukan adalah kepuasan konsumen memiliki efek positif dan signifikan terhadap niat berkunjung ulang. Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Suh et. al (2013) yang menggunakan metode survei melalui kusioner dengan sampel sebanyak 409 yang terdiri dari mahasiswa sarjana dan pasca sarjana yang terdaftar di universitas 18 Midwestern di Amerika Serikat. Penelitian ini menggunakan analisis SEM. Hasil dari penelitian ini adalah kepuasan konsumen memiliki efek positif dan signifikan pada niat berkunjung ulang. Penelitian lain yang dilakukan oleh Adixio & Saleh (2013) pada konsumen restoran solaria di Surabaya dengan responden sebanyak 150. Non random sampling digunakan untuk pengambilan sampel. Metode analisis yang digunakan adalah uji Maximum Likelihood dengan program AMOS versi 18.0. Hasil menunjukkan bahwa kepuasan konsumen secara positif dan signifikan mempengaruhi niat berkunjung ulang di restoran solaria. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Ali & Amin (2014) pada konsumen hotel yang berada di Cina, dengan sampel sebanyak 170 sampel dengan menggunakan kusioner. Metode analisis yang digunakan adalah Statistik SPSS versi 20 dan AMOS. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Lingkungan fisik berpengaruh pada kepuasan konsumen. Sejalan dengan penelitian yang dilakukan Chang (2009) pada industri jasa dengan sampel sebanyak 448 sampel dengan menggunakan metode berbasis kusioner. Metode analisi yang digunakan adalah persamaan struktural pemodelan (LISREL). Dalam penelitian ini menunjukan bahwa Lingkungan fisik berpengaruh pada kepuasan konsumen. Penelitian Canny (2014) pada restoran kasual di Jakarta dengan sampel sebanyak 213 sampel dengan menggunakan kusioner. Metode analisi yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan regresi berganda. Hasil dari 19 penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas makanan berpengaruh positif dan signifikan pada kepuasan konsumen. Penelitian Al-tit (2015) yang dilakukan pada konsumen restoran terbatas di Yordania dengan menggunakan sampel sebanyak 283 sampel dengan survei berbasis kusioner. Penelitian ini menggunakan metode analisis SPSS versi 20. Temuan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas makanan memiliki pengaruh yang positif dan signifikan pada kepuasan konsumen. Penelitian yang dilakukan oleh Rozekhi et. al (2016) pada konsumen restoran yang berada di Malaysia, dengan menggunakan sampel sebanyak 81 dan menggunakan survei berbasis kusioner. Penelitian ini menggunakan analisi regresi. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas makanan secara keseluruhan mempengaruhi kepuasan konsumen. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Rofa & Dwiyanto (2016) studi kasus pada konsumen salwa house kafe di tembalang dengan menggunakan sampel sebanyak 104 responden dan menggunakan survei berbasis kusioner. Penelitian ini menggunakan analisis SEM dengan program AMOS 21.0. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa suasana dapat berpengaruh terhadap kepuasan konsumen. Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Marinkovic et. al (2014) studi kasus pada konsumen restoran layanan penuh yang berada di Serbia, dengan menggunakan sampel sebanyak 218 responden dan menggunakan survei berbasis kusioner. Penelitian ini menggunakan SEM dengan program AMOS 18.0. Hasil 20 dari penelitian ini menunjukkan bahwa suasana berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen. 2.3. Kerangka Pemikiran Untuk memperjelas pokok permasalaan, perlu adanya kerangka penelitian yang menggambarkan seluruh alur berfikir. Berdasarkan uraian di atas, lingkungan fisik, kualitas produk dan suasana menjadi variabel independen. Sedangkan kepuasan konsumen menjadi mediasi dan niat berkunjung ulang menjadi variabel dependen. Adapun kerangka penelitian ini adalah sebagai berikut Gambar 2.2 Kerangka Berpikir Sumber : (Jin et. al 2012; Marinkovic et. al 2014; Shariff et. al 2015) Gambar 2.2 menunjukkan bahwa model tersebut menggunakan pengembangan dari penelitian Marinkovic et. al (2014) dengan merekonstruksi hubungan dari penelitian Jin et. al (2012) dan Shariff et. al (2015). Kerangkan konseptual dari penelitian Marinkovic et. al (2014) adalah suasan restoran berpengaruh pada kepuasan dan kepuasan berpengaruh pada niat berkunjung ulang pada konsumen. Penelitian Jin et. al (2012) menunjukkan bahwa Lingkungan fisik 21 berpengaruh pada kepuasan pengalaman makan pelanggan. Sedangkan kerangka konseptual Shariff et. al (2015) menunjukkan bahwa kualitas produk berpengaruh pada kepuasan, dan kepuasan berpengaruh pada niat berkunjung ulang. Model ini merumuskan faktor-faktor yang digunakan untuk membentuk proses niat berkunjung ulang pada restoran. Model ini bertujuan untuk menguji hubungan antara lingkungan fisik terhadap kepuasan konsumen (H1), Kualitas Produk terhadap kepuasan konsumen (H2), Suasana terhadap kepuasan konsumen (H3) dan Kepuasan konsumen terhadap niat berkunjung ulang (H4). 2.4. Hipotesis Menurut Ferdinand (2014: 298) Hipotesis merupakan jawaban sementara dari masalah penelitian yang dikembangkan dari teori-teori dan penelitian yang relevan dalam penelitian. Hipotesis dalam Penelitian ini adalah sebagai berikut : Penelitian yang dilakukan oleh Jin et. al (2012) mengemukakan bahwa lingkungan fisik mempunyai pengaruh terhadap kepuasan konsumen. Dari penjelasan diatas dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut : H1 : Ada pengaruh antara lingkungan fisik terhadap kepuasan konsumen. Penelitian Shariff et. al (2015) menjelaskan bahwa kualitas produk mempunyai pengaruh terhadap kepuasan konsumen. Dari uraian diatas dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut : H2 : Ada pengaruh antara kualitas produk terhadap kepuasan konsumen. 22 Penelitian yang dilakukan oleh Marinkovic et. al (2014) menjelaskan bahwa suasana restoran mempunyai pengaruh terhadap kepuasan konsumen. Dari penjelasan diatas dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut : H3 : Ada pengaruh antara suasana terhadap kepuasan konsumen. Penelitian yang dilakukan oleh Sultan et. al (2012) mengemukakan bahwa kepuasan konsumen memiliki efek positif dan signifikan terhadap niat berkunjung ulang. Dari uraian diatas dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut : H4 : Ada pengaruh antara kepuasan konsumen terhadap niat berkunjung ulang. 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Wilayah Penelitian Waktu penelitian yang direncanakan dalam penelitian ini adalah mulai dari bulan April 2017 sampai dengan bulan Mei 2017. Penelitian ini akan dilaksanakan di 3 wedangan modern yang berada di Surakarta. 3.2. Jenis Penelitian Berdasarkan latar belakang masalah yang ada, penelitian ini tergolong pada jenis penelitian lapangan (field research). Dalam bukunya Supardi (2005) penelitian lapangan (field research) adalah “ penelitian yang data dan informasinya diperoleh dari kegiatan dikancah (lapangan) kerja penelitian”. 3.3. Populasi, Sampel, Teknik Pengambilan Sampel 1. Populasi Populasi adalah generalisasi wilayah yang dikategorikan atas obyek atau subyek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang di tetapkan peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2014: 115). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen dari 3 wedangan modern yang berada di Surakarta yaitu; Playground, Tiga Tjeret dan Waroeng Kroepoek. 24 2. Sampel Sampel adalah bagian dari populasi, yang terdiri dari bebrapa anggota populasi (Ferdinand, 2014: 171). Sampel dalam penelitian ini adalah konsumen yang telah melakukan pembelian di Playground, Tiga Tjeret dan Waroeng Kroepoek. Menurut Ferdinand (2014: 173) ukuran sampel berkisar antara 30 sampai dengan 500. Penentuan jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 25 kali variabel independen (Ferdinand, 2014: 173). Sampel yang peneliti ambil sebanyak : Jumlah sampel minimum = 25 x variabel independen = 25 x 4 = 100 responden 3. Teknik Sampling Teknik Sampling dalam penelitian ini menggunakan metode Probability Sampling, Probability Sampling adalah semua elemen dalam populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi sampel (Ferdinand, 2014: 176). Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik Random Sampling, Random Sampling adalah setiap orang memiliki kesempatan yang sama dengan yang lainnya untuk dipilih menjadi anggota sampel (Ferdinand, 2014: 176). 25 3.4. Data dan Sumber Data Data merupakan sekumpulan informasi, informasi yang berupa angka ataupun fakta (Kuncoro, 2013: 145). Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah; 1. Data Primer Data primer merupakan sumber data penelitian yang didapatkan secara langsung dari sumber asli (tidak melalui media perantara). Data primer secara khusus dikumpulkan oleh peneliti untuk menjawab pertanyaan penelitian, data primer yang digunakan dalam penelitian adalah kusioner (Indriantoro & Supomo, 2014: 146). 2. Data Sekunder Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang didapat peneliti secara tidak langsung melalui media media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data sekunder umumnya berwujud bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan, data sekunder yang digunakan adalah buku dan catatan peneliti (Indriantoro & Supomo, 2014: 147). 3.5. Teknik Pengumpulan Data Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kusioner. Kusioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi 26 serangkaian pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk di jawabnya (Sugiyono, 2014: 199). Alat ukur yang digunakan untuk mengukur variabel dalam penelitian ini adalah interval scale. Skala Interval merupakan skala yang tidak hanya mengelompokkan individu menurut kategori tertentu dan menentukan urutan kelompok, tetapi juga mengukur besaran perbedaan preferensi antar individu (Sekaran, 2006: 18). Skala interval dalam penelitian ini adalah dengan memberikan skor pada item di bawah ini; 3.6. Variabel Penelitian Menurut Sugiyono (2014: 59) macam-macam variabel yang digunakan dalam penelitian adalah : 1. Variabel Independen (X) Variabel Independen atau Variabel Bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel terikat (variabel dependen). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen adalah lingkungan fisik, kualitas produk dan suasana. 27 2. Variabel Dependen (Y) Variabel Dependen atau Variabel Terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen adalah niat berkunjung ulang. 3. Variabel Intervening (Z) Variabel Intervening atau variabel penyela atau antara yang terletak di antara variabel independen dan dependen, sehingga variabel independen tidak langsung mempengaruhi berubahnya variabel independen. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel intervening adalah kepuasan konsumen. 3.7. Definisi Operasional Variabel 1. Niat Berkunjung Ulang Samsudin et. al (2016: 28) mendefinisikan niat berkunjung ulang sebagai kesediaan konsumen untuk berkunjung di masa depan. Niat berkunjung ulang di operasionalkan sebagai kecenderungan perilaku yang mengindikasikan konsumen akan kembali kesuatu tempat. Niat berkunjung ulang di ukur dengan indikator yang telah di kembangkan oleh Kim et. al (2013: 401) yaitu : a. Ingin berkunjung kembali b. Berencana berkunjung kembali c. Akan lebih sering berkunjung 28 2. Kepuasan Konsumen Rofa & Dwiyanto (2016: 5) mendefinisikan kepuasan konsumen sebagai suatu perasaan senang atau kecewa seseorang yang timbul karena membandingkan kinerja atau hasil yang dipersepsikan terhadap ekspektasi mereka. Kepuasan pelanggan dioperasionalkan sebagai perasaan konsumen yang dirasakan setelah mengkonsumsi suatu produk atau menggunakan jasa. Kepuasan pelanggan dapat diukur dengan indikator yang telah dikembangkan oleh Jung & Yoon (2012) yang meliputi : a. Sesuai dengan ekspektasi b. Senang c. Sangat menikmati 3. Lingkungan Fisik Lingkungan fisik merupakan semua elemen yang berwujud yang hadir disekitar konsumen yang dapat mempengaruhi persepsi pelanggan baik didalam maupun diluar restoran (Hanaysha, 2016). Definisi operasional dari lingkungan fisik merupakan lingkungan fisik yang ada di restoran yang meliputi interior dan eksterior. Lingkungan fisik dapat diukur dengan indikator yang telah di kembangkan oleh Baker et. al (1994) dan Evirasanti et. al (2016) yang meliputi : a. Bentuk bangunan b. Desain interior c. Tata ruang d. Kebersihan fasilitas 29 4. Kualitas Produk Kualitas produk menurut Sugianto & Sugiharto (2013) sekumpulan ciri dan karakteristik dari barang yang diciptakan perusahaan agar dapat ditawarkan untuk mendapatkan perhatian dalam memuaskan keinginan dan kebutuhan konsumen. Kualitas produk dioperasionalkan sebagai bentuk penilaian konsumen terhadap atribut-atribut yang di terima dengan atribut-atribut yang diharapkan. Kualitas produk diukur dengan indikator yang telah di kembangkan oleh Hanaysha (2016) antara lain : a. Tampilan produk b. Rasa c. Fresh 5. Suasana Suasana menurut Sachdeva & Goel (2015: 75) didefinisikan sebagai upaya untuk merancang lingkungan konsumen untuk menghasilkan efek emosional pada konsumen sehingga dapat meningkatkan kemungkinan pembelian. Variabel suasana dioperasionalkan sebagai hal-hal yang dapat mempengaruhi suasana yang dirasakan di tempat makan. Suasana dapat diukur dengan indikator yang di kembangkan oleh Heung & Gu (2012: 1172) dan Vyas et. al (2016: 35) yaitu : a. Display dan layout b. Musik c. Suhu ruangan d. Aroma 30 3.8. Teknik Analisis Data Analisis data dilakukan dengan menggunakan program aplikasi SPSS versi 17,0. Penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi berganda dan regresi sederhana. Peneliti melakukan berbagai uji statistik untuk dasar keakuratan penyajian pengolahan hasil data. Metode analisis data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 3.8.1. Uji Instrumen 1. Uji Validitas Uji validitas di gunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu kusioner. Hasil dikatakan valid apabila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dan data yang sesungguhnya yang terjadi pada obyek penelitian yang di tuangkan melalui kusioner. Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan korelasi bivariat antara masing masing skor indikator dengan total suatu konstruk. Uji tersebut dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan r table. Jika r hitung lebih besar dari r table maka hasil tersebut dinyatakan valid (Ghozali, 2016: 52). 2. Uji Reliabilitas Uji Reliabilitas merupakan alat untuk mengukur suatu kusioner yang merupakan indikator dari variabel. Kusioner dikatakan reliabel jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau dapat diandalkan. Pengukuran reliabilitas dapat di uji dengan menggunakan uji statistik Cronbach Alpha (α). Suatu indikator variabel dapat dikatakan reliabel jika nilai Cronbach Alpha > 0.07 (Nunnally dalam Ghozali, 2016: 48). 31 3.8.2. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Multikolonieritas Uji Multikolonieritas bertujuan untuk melihat ada atau tidaknya korelasi yang tinggi antara variabel-variabel bebas (independen) dalam suatu model regresi linear berganda (Kurniawan, 2014: 157). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas di dalam model regresi, dapat diketahui dengan memperhatikan nilai tolerance dan nilai VIF (Variance Inflation Factor), apabila nilai VIF >10 dan nilai tolerance <0,10 maka variabel tersebut terjadi multikolonieritas (Ghozali, 2016: 104). 2. Uji Autokorelasi Uji Autokorelasi dalam suatu model bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antara variabel pengganggu (Kurniawan, 2014: 158). Apabila terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi adalah dengan melakukan uji Durbin Watson. Adapun dasar pengambilan keputusan dalam uji Durbin-Watson ini dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut : a. Jika 0 < d < dl, maka H0 ditolak yang berarti tidak ada autokorelasi positif. b. Jika dl ≤ d ≤ du, maka inconclusive (ragu-ragu) yang berarti tidak ada autokorelasi positif. c. Jika 4 – dl < d < 4, maka H0 ditolak yang berarti tidak ada korelasi negatif. 32 d. Jika 4 – du ≤ d ≤ 4 – dl, maka inconclusive (ragu-ragu) yang berarti tidak ada korelasi negatif. e. Jika du < d < 4 – du, maka H0 diterima yang berarti tidak ada autokorelasi positif maupun negatif. (Ghozali, 2016: 108). 3. Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk melihat apakah dalam model regresi terdapat ketidaksamaan varians residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain (Kurniawan, 2014: 158). Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut dengan Homoskedastisitas. Sebaliknya jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain berbeda, maka disebut dengan heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang Homoskedastisitas atau yang tidak terjadi Heteroskedastisitas. Uji ini dapat dilihat dengan menggunakan uji glejser, dengan kriteria nilai signifikansi > 0,05 maka data tersebut tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2016: 137). 4. Uji Normalitas Uji Normalitas dimaksudkan untuk mengetahui normalitas data dari masing masing variabel. Uji Normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah nilai residual terdistribusi secara normal atau tidak (Kurniawan, 2014: 156). Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal, jika asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid. Uji normalitas pada penelitian ini menggunakan uji statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov (K- 33 S). Data dapat dikatakan terdistribusi secara normal, jika nilai Asymp. Sig. (2-tailed) > 0,05 (Ghozali, 2016: 158). 3.8.3. Analisis Regresi Analisis regresi pada dasarnya adalah studi mengenai ketergantungan variabel dependen (variabel terikat) dengan satu atau lebih variabel independen (variabel bebas) dengan tujuan untuk mengsetimasi dan memprediksi rata-rata populasi atau nilai rata-rata variabel dependen berdasarkan nilai variabel independen yang diketahui (Ghozali, 2016: 93). Dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda dan regresi sederhana adalah sebagai berikut : Y = a + b1X1 + b2X2 + .......... + bkXk Keterangan : Y = Variabel Dependen X = Variabel Independen a = Konstanta b = Koefisien k = Jumlah Variabel Independen Adapun persamaan regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sevagai berikut : 1. Kepuasan Konsumen = a + b1Lingkungan Fisik + b2Kualitas Produk + b3Suasana 34 2. Niat Berkunjung Ulang = a + b1Kepuasan Konsumen 3.8.4. Uji Ketepatan Model 1. Koefisien Determinasi (R2) Koefisien Determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi (R2) adalah antara 0 dan 1. Nilai koefisien determinasi (R2) yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabelvariabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Kelemahan dalam penggunaan koefisien determinasi adalah bias terhadap jumlah variabel independen yang di masukkan ke dalam model. Setiap tambahan satu variabel independen, maka R2 pasti akan meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Oleh karena itu banyak peneliti yang menganjurkan menggunakan nilai adjusted R2 pada saat mengevaluasi model regresi terbaik (Ghozali, 2016: 95). 2. Uji F 35 Uji F digunakan untuk menunjukkan semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen (Ghozali, 2016: 96). Adapun kriteria untuk melakukan pengujian tersebut adalah : a. Tingkat signifikansi (α=0,05) b. Kriteria Pengujian H0 diterima apabila Fhitung<Ftabel H0 ditolak apabila Fhitung>Ftabel atau apabila p-value (sig.) < α c. Kesimpulan Apabila Fhitung < Ftabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak, yang berarti secara bersama-sama variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Apabila Fhitung > Ftabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima, , yang berarti secara bersama-sama variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen. 3. Uji t Uji t pada dasarnya digunakan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Adapun kriteria untuk melakukan pengujian tersebut adalah : a. Tingkat signifikansi (α=0,05) b. Kriteria Pengujian H0 diterima apabila ttabel<thitung H0 ditolak apabila ttabel>thitung atau apabila p-value (sig.) < α c. Kesimpulan 36 Apabila thitung < ttabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak, yang berarti variabel independen secara individual tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Apabila thitung > ttabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima, , yang berarti variabel independen secara individual berpengaruh terhadap variabel dependen. 37 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Penelitian 4.1.1. Deskripsi Responden Dalam penelitian ini peneliti menyebar 100 kusioner pada konsumen playground, tiga tjeret dan waroeng kroepoek. Dari data yang terkumpul akan diidentifikasi berdasarkan jenis kelamin, usia dan pekerjaan/status. Identifikasi dilakukan untuk mengetahui secara umum gambaran dari responden dalam penelitian ini. Berikut ini profil 100 responden yang ikut berpartisipasi dalam penelitian : 1. Deskripsi Responden Tabel 4.1 Profil Responden Jenis Kelamin (n=100) Kategori Jenis Jumlah Kelamin Responden Laki-laki 45 Perempuan 55 Total 100 Sumber: Data Primer, diolah 2017 Presentase 45% 55% 100% Dalam tabel di atas menunjukkan bahwa responden yang ikut berpartisipasi dalam penelitian ini memiliki jenis kelamin laki-laki sebanyak 45 dari seluruh responden atau sekitar 45% dari seluruh jumlah responden yang ada. Sedangkan yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 55 atau sekitar 55% dari seluruh 38 responden yang ada dalam penelitian ini. Pada kategori jenis kelamin didominasi oleh responden perempuan. 2. Deskripsi Responden Berdasarkan Usia Tabel 4.2 Profil Responden Usia Usia Jumlah Responden Presentase < 21 tahun 14 14% 21-25 74 74% tahun 26-30 6 6% tahun 31-35 1 1% tahun 36-40 3 3% tahun > 40 tahun 2 2% Total 100 100% Sumber : Data Primer, diolah 2017 Pada kategori usia lebih di dominasi oleh responden yang berusia 21-25 tahun dengan jumlah responden sebanyak 74 responden, sedangkan jumlah responden dengan usia <21 tahun berjumlah 14 responden. Responden dengan usia 26-30 tahun sebanyak 6 responden, sedangkan responden yang berusia 31-35 tahun berjumlah 1 responden saja. Untuk responden yang berusia 36-40 tahun sebanyak 3 responden, sedangkan responden yang berusia > 40 tahun sebanyak 2 responden saja. 39 3. Deskripsi Responden Berdasarkan Pekerjaan/Status Tabel 4.3 Profil Responden Pekerjaan/Status Kategori Jumlah Pekerjaan/Status Responden Pelajar 47 PNS 1 Karyawan 24 Wirausaha 6 Lainnya 22 Total 100 Sumber : Data Primer, diolah 2017 Presentase 47% 1% 24% 6% 22% 100% Latar belakang Pekerjaan/Status responden dengan jumlah responden yang paling banyak yaitu responden yang berstatus pelajar yang berjumlah 47 responden, sementara untuk responden yang berstatus sebagai PNS hanya berjumlah 1 responden saja. Untuk responden yang bekerja sebagai karyawan sebanyak 24 responden, sedangkan responden yang bekerja sebagai wirausaha sebanyak 6 responden. Untuk responden yang mempunyai pekerjaab lain (tidak disebutkan. dalam kategori) sebanyak 22 responden. 4.2. Pengujian dan Hasil Analisis Data 4.2.1. Uji Instrumen 1. Uji Validitas Pengujian ini dilakukan dengan cara membandingkan nilai r hitung dengan nilai r tabel. Nilai r tabel dapat dilihat dari Corrected Item-Total Correlation. Sedangkan nilai r tabel dapat dilihat pada tabel taraf signifikansi 0,05 (5%). Data 40 dikatakan valid apabila nilai dari r hitung lebih besar dari nilai r tabel (rhitung>rtabel) hasil dari keseluruhan uji validitas dapat dilihat dalam tabel berikut ini: Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas Variabel Pernyataan LF1 LF2 Lingkungan Fisik LF3 LF4 KP1 Kualitas Produk KP2 KP3 S1 S2 Suasana S3 S4 KK1 Kepuasan Konsumen KK2 KK3 NBU1 Niat Berkunjung Ulang NBU2 NBU3 Sumber : Data Primer, diolah 2017 r hitung 0,631 0,707 0,557 0,418 0,579 0,554 0,497 0,610 0,575 0,726 0,644 0,662 0,798 0,695 0,731 0,847 0,654 r tabel 0,165 0,165 0,165 0,165 0,165 0,165 0,165 0,165 0,165 0,165 0,165 0,165 0,165 0,165 0,165 0,165 0,165 Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa semua indikator pada variabel lingkungan fisik, kualitas produk, suasana, kepuasan dan niat berkunjung ulang dinyatakan valid, karena r hitung lebih besar dari pada r tabel. 2. Uji Reliabilitas Uji Reliabilitas digunakan untuk melihat setiap indikator dari masing-masing variabel apakah dapat dipercaya atau handal sebagai alat ukur variabel. Reliabilitas suatu indikator dapat dilihat dari nilai cronbach alpha. Indikator atau item 41 pertanyaan yang dapat dikatakan reliabel apabila nilai dari cronbach alpha lebih besar dari 0,70 (Nunnally dalam Ghozali, 2016) hasil keseluruhan dari uji reliabilitas dapat dilihat dalam tabel berikut: Tabel 4.5 Hasil Reliabilitas Variabel Nilai Cronbach Alpha 0,778 0,721 0,816 Lingkungan Fisik Kualitas Produk Suasana Kepuasan 0,848 Konsumen Niat Berkunjung 0,868 Ulang Sumber : Data Primer, diolah 2017 Standar Reliabel 0,70 0,70 0,70 Keterangan Reliabel Reliabel Reliabel 0,70 Reliabel 0,70 Reliabel Hasil uji reliabilitas menunjukkan bahwa kelima variabel mempunyai nilai lebih besar dari 0,70, sehingga dapat disimpulkan bahwa indikator yang digunakan pada variabel lingkungan fisik, kualitas produk, suasana, kepuasan konsumen dan niat berkunjung ulang dinyatakan handal atau dapat dipercaya sebagai alat ukur. 4.2.2. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Cara mendeteksi ada atau tidaknya gejala multikolinieritas dengan cara melihat nilai tolerance value (TOL) dan variance inflation factor (VIF). Jika nilai dari VIF < 10 dan nilai dari tolerance > 0,10 maka tidak terjadi gejala multikolinieritas, sebaliknya apabila nilai VIF > 10 42 dan nilai tolerance < 0,10 maka terjadi gejala multikolinieritas antar variabel independen dalam model regresi. Hasil perhitungan diperoleh hasil nilai VIF dan tolerance sebagai berikut: a. Uji multikolinieritas lingkungan fisik, kualitas produk dan suasana terhadap kepuasan konsumen Tabel 4.6 Uji Multikolinieritas Variabel Tolerance VIF Keterangan Lingkungan Fisik 0,508 1,967 Bebas Multikolinieritas Kualitas Produk 0,537 1,863 Bebas Multikolinieritas Suasana 0,406 2,466 Bebas Multikolinieritas Sumber : Data Primer, diolah 2017 Berdasarkan hasil perhitungan diatas menunjukkan bahwa antar variabel independen (lingkungan fisik, kualitas produk dan suasana) tidak terjadi gejala multikolinieritas, karena masing-masing nilai VIF kurang dari 10 dan nilai tolerance lebih dari 0,10. b. Uji multikolinieritas kepuasan konsumen terhadap niat berkunjung ulang Tabel 4.7 Uji Multikolinieritas Variabel Tolerance VIF Keterangan Kepuasan Konsumen 1,000 1,000 Bebas Multikolinieritas Sumber : Data Primer, diolah 2017 Berdasarkan hasil perhitungan diatas menunjukkan bahwa variabel independen (kepuasan konsumen) tidak terjadi gejala multikolinieritas, karena nilai VIF kurang dari 10 dan nilai tolerance lebih dari 0,10. 2. Uji Autokorelasi 43 Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi maka dapat digunakan dengan uji Durbin-Watson (DW-test). Dimana nilai Durbin Watson dibandingkan dengan nilai statistic Durbin Watson dalam tabel (Ghozali, 2016). Hasil pengujian ini dapat dilihat sebagai berikut: a. Hasil uji autokorelasi lingkungan fisik, kualitas produk dan suasana terhadap kepuasan konsumen Tabel 4.8 Uji Autokorelasi Durbin Watson Variabel Lingkungan Fisik, Kualitas produk, suasana Sumber : Data Primer, diolah 2017 1,846 Keterangan Tidak terjadi Autokorelasi Berdasarkan tabel diatas diperoleh bahwa nilai DW sebesar 1,846 sedangkan nilai dU 1,736 dan nilai dL 1,613. Sehinggan jika dilihat dalam tabel autokorelasi diperoleh dU<DW<4-dU (1,736<1,846<2,263) sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat autokorelasi antar residual. b. Hasil uji autokorelasi kepuasan konsumen terhadap niat berkunjung ulang Tabel 4.9 Uji Autokorelasi Variabel Durbin Watson Kepuasan 1,786 Konsumen Sumber : Data Primer, diolah 2017 Keterangan Tidak terjadi Autokorelasi 44 Berdasarkan tabel diatas diperoleh bahwa nilai DW sebesar 1,786 sedangkan nilai dU 1,694 dan nilai dL 1,654. Sehingga jika dilihat dalam tabel autokorelasi diperoleh dU<DW<4-dU (1,694<1,786<2,305) sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat autokorelasi antar residual. 3. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance residual satu ke pengamatan yang lain. Hasil dari pengujian ini dapat di lihat sebagai berikut: a. Hasil uji heteroskedastisitas lingkungan fisik, kualitas produk dan suasana terhadap kepuasan konsumen Tabel 4.10 Uji Heteroskedastisitas Coefficients Model t Sig. 1 (Constant) 1,596 0,114 RLF 0,710 0,479 RKP -0,672 0,503 RS -0,431 0,667 a. Dependent Variable: RES2 Sumber : Data Primer, diolah 2017 Hasil dari uji glejser diatas, menunjukkan bahwa nilai signifikansi didalam tabel lebih besar dari pada 0,05 (0,479>0,05), (0,503>0,05), (0,667>0,05) yang berarti dapat disimpulkan bahwa data tidak mengalami gejala heteroskedastisitas. b. Hasil uji heteroskedastisitas kepuasan konsumen terhadap niat berkunjung ulang 45 Tabel 4.11 Uji Heteroskedastisitas Coefficients Model t Sig. 1 (Constant) 1,383 0,170 RKK -0,122 0,903 a. Dependent Variable: RES2 Sumber : Data Primer, diolah 2017 Hasil dari uji glejser diatas, menunjukkan bahwa nilai signifikansi didalam tebel lebih besar dari pada 0,05 (0,903>0,05) yang berarti dapat disimpulkan bahwa data tidak mengalami gejala heteroskedastisitas. 4. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah ada data yang di gunakan berdistribusi secara normal atau tidak. Data yang baik adalah data yang terdistribusi secara normal. Uji normalitas ini menggunakan uji kolmogorof-smirnof, berikut ini adalah hasil uji normalitas: a. Hasil uji normalitas lingkungan fisik, kualitas produk dan suasana terhadap kepuasan konsumen 46 Tabel 4.12 Uji Normalitas N Normal Parameters Most Extreme Differences Mean Std. Deviation Unstandardized Residual 100 0,0000000 0,53415486 Absolute 0,055 Positive Negative 0,055 -0,046 0,553 0,920 Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal b. Calculated from data Sumber : Data Primer, diolah 2017 b. Hasil uji normalitas kepuasan konsumen terhadap niat berkunjung ulang Tabel 4.13 Uji Normalitas N Normal Parameters Most Extreme Differences Mean Std. Deviation Unstandardized Residual 100 0,0000000 0,78604950 Absolute 0,076 Positive Negative 0,076 -0,068 0,764 0,603 Kolmogorof-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal b. Calculated from data Sumber : Data Primer, diolah 2017 47 Dari hasil diatas dapat dilihat dari tabel One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test diketahui bahwa nilai dari asymp. Sig. (2-tailed) lebih besar daripada 0,05 yaitu 0,920>0,05 dan 0,603>0,05, maka dapat disimpulkan bahwa data telah terdistribusi secara normal. 4.2.3. Analisis Regresi Analisis Regresi pada dasarnya adalah studi mengenai ketergantungan variabel dependen (variabel terikat) dengan satu atau lebih variabel independen (variabel bebas) dengan tujuan untuk mengestimasi dan memprediksi rata-rata populasi atau nilai rata-rata variabel dependen berdasarkan nilai variabel independen yang dikatahui (Ghozali, 2016: 93). a. Hasil analisis regresi berganda lingkungan fisik, kualitas produk dan suasana terhadap kepuasan konsumen Tabel 4.14 Analisis Regresi Coefficients Unstandardized Coefficients Model B Std. Error 1 (Constant) 0,161 0,651 RLF 0,225 0,091 RKP 0,436 0,112 RS 0,329 0,097 a. Dependent Variable : RKK Sumber : Data Primer, diolah 2017 Y = 0,161 + 0,225X + 0,436X + 0,329X 48 Keterangan: 1) Konstanta sebesar 0,161 artinya apabila lingkungan fisik, kualitas produk dan suasana adalah nol, maka tingkat kepuasan konsumen adalah sebesar 0,161. 2) Koefisien regresi variabel lingkungan fisik bernilai 0,225. Artinya, apabila terjadi penambahan lingkungan fisik sebesar 1 maka akan mempengaruhi penambahan kepuasan konsumen sebesar 0,225 dengan asumsi kualitas produk dan suasana adalah tetap. 3) Koefisien regresi variabel kualitas produk bernilai 0,436. Artinya, apabila terjadi penambahan kualitas produk sebesar 1 maka akan mempengaruhi penambahan kepuasan konsumen sebesar 0,436 dengan asumsi lingkungan fisik dan suasana adalah tetap. 4) Koefisien regresi variabel suasana bernilai 0,329. Artinya, apabila terjadi penambahan kualitas produk sebesar 1 maka akan mempengaruhi penambahan kepuasan konsumen sebesar 0,329 dengan asumsi lingkungan fisik dan kualitas produk adalah tetap. b. Hasil analiss regresi sederhana kepuasan konsumen terhadap niat berkunjung ulang 49 Tabel 4.15 Analisis Regresi Coefficients Unstandardized Coefficients Model B Std. Error 1 (Constant) 0,260 0,722 RKK 0,921 0,092 a. Dependent Variable : RNBU Sumber : Data Primer, diolah 2017 Y = 0,260 + 0,921X Keterangan 1) Konstanta sebesar 0,260 artinya apabila kepuasan konsumen adalah nol maka niat berkunjung ulang sebesar 0,260. 2) Koefisien regresi variabel kepuasan konsumen sebesar 0,921. Artinya, apabila terjadi penambahan kepuasan konsumen sebesar 1, maka akan mempengaruhi penambahan niat berkunjung ulang sebesar 0,921. 4.2.4. Uji Ketepatan Model 1. Koefisien Determinasi (R2) Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui presentase variabel independen secara bersama-sama dapat menjelaskan variabel dependen. Hasil pengujian koefisien determinasi terdapat pada tabel dibawah ini: a. Nilai R2 lingkungan fisik, kualitas produk dan suasana terhadap kepuasan konsumen 50 Tabel 4.16 Koefisien Determinasi Model Sumamary Adjusted Std. Error of R R the Model R Square Square Estimate 1 0,783 0,613 0,601 0,54244 a. Predictors : (Constant), RLF, RKP, RS Sumber : Data Primer, diolah 2017 Nilai adjusred r square sebesar 0,601 yang artinya variabel lingkungan fisik, kualitas produk dan suasana mampu menjelaskan variabel kepuasan konsumen sebesar 60,1% sementara sisanya 39,9% (100% - 60,1%) dijelaskan oleh variabel lain. b. Nilai R2 kepuasan konsumen terhadap niat berkunjung ulang Tabel 4.17 Koefisien Determinasi Model Summary Adjusted R R Model R Square Square 1 0,709 0,503 0,498 a. Predictors : (Constant), RKK Sumber : Data Primer, diolah 2017 Std. Error of the Estimate 0,79005 Nilai adjusted r square sebesar 0,498 yang artinya variabel kepuasan konsumen mampu menjelaskan variabel niat berkunjung ulang sebesar 49,8% sementara sisanya 50,2% (100% - 49,8%) dijelaskan oleh variabel lain. 51 2. Uji F Uji F digunakan untuk mengetahui apakah seluruh variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Hasil pengujian uji F terdapat pada tabel berikut ini: a. Hasil uji F lingkungan fisik, kualitas produk dan suasana terhadap kepuasan konsumen Tabel 4.18 Uji F ANOVA Model F Sig. 1 Regression 50,744 0,000 Residual Total a. Predictors : (Constant), RLF, RKP,RS b. Dependent Variable : RKK Sumber : Data Primer, diolah 2017 Hasil uji F dapat dilihat dari nilai F hitung, yaitu sebesar 50,744 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000. Untuk mengetahui F tabel, terlebih dahulu ditentukan df1 dan df2. Dengan menggunakan signifikansi α = 5%, dimana df1 merupakan jumlah variabel independen yaitu 3, sedangkan df2 merupakan nilai residual dari model (n-k-1) yaitu 96 dimana n adalah jumlah responden dan k adalah jumlah variabel independen. Dalam F tabel diperoleh hasil 2,70 sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai Fhitung>Ftabel (50,744>2,70) dengan tingkat signifikansi 0,000<0,05 hal ini menunjukkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima, sehingga dapat disimpulkan 52 bahwa lingkungan fisik, kualitas produk dan suasana berpengaruh terhadap kepuasan konsumen. b. Hasil uji F kepuasan konsumen terhadap niat berkunjung ulang Tabel 4.19 Uji F ANOVA Model F Sig. 1 Regression 99,153 0,000 Residual Total a. Predictors : (Constant), RKK b. Dependent Variable : RNBU Sumber : Data Primer, diolah 2017 Hasil uji F dapat dilihat dari nilai F hitung, yaitu diperoleh 99,153 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000. Untuk mengetahui F tabel terlebih dahulu ditentukan df1 dan df2. Dengan menggunakan signifikansi α = 5%, dimana df1 merupakan jumlah variabel independen yaitu 1, sedangkan df2 merupakan nilai residual dari model (n-k-1) yaitu 98 dimana n adalah jumlah responden dan k adalah jumlah variabel independen. Dalam F tabel diperoleh hasil 3,94 sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai Fhitung>Ftabel (99,153>3,94) dengan tingkat signifikansi 0,000<0,05 hal ini menunjukkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa kepuasan konsumen berpengaruh terhadap niat berkunjung ulang. 53 3. Uji t Uji t digunakan untuk menguji pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil pengujian uji t terdapat pada tabel berikut ini: a. Hasil uji t lingkungan fisik, kualitas produk dan suasana terhadap kepuasan konsumen Tabel 4.20 Uji t Coefficients Model t Sig. 1 ( Constant) 0,247 0,805 RLF 2,471 0,015 RKP 3,885 0,000 RS 3,396 0,000 a. Dependent Variable : RKK Sumber : Data Primer, diolah 2017 Dari tabel diatas diperoleh bahwa nilai t pada variabel lingkungan fisik diperoleh thitung sebesar 2,471 dengan probabilitas sebesar 0,015. Untuk mengetahui ttabel dapat dicari dengan menggunakan program MS Exel dengan rumus =tinv(α;df2) sehingga nilai ttabel diperoleh 1,984. Sehingga dapat diperoleh hasil 2,471>1,984 dengan signifikansi 0,01<0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa lingkungan fisik berpengaruh terhadap kepuasan konsumen. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi lingkungan fisik maka semakin tinggi pula kepuasan konsumen. Untuk variabel kualitas produk diperoleh nilai thitung sebesar 3,885 dengan probabilitas sebesar 0,000. Untuk mengetahui ttabel dapat dicari dengan menggunakan program MS Exel dengan rumus =tinv(α;df2) sehingga nilai ttabel diperoleh 1,984. Sehingga dapat diperoleh hasil 2,145>1,984 dengan signifikansi 54 sebesar 0,000<0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa kualitas produk berpengaruh terhadap kepuasan konsumen. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi kualitas produk maka akan semakin tinggi pula kepuasan konsumen. Untuk variabel suasana diperoleh nilai thitung sebesar 3,396 dengan probabilitas 0,000. Untuk mengetahui ttabel dapat dicari dengan menggunakan program MS Exel dengan rumus =tinv(α;df2) sehingga nilai ttabel diperoleh 1,984. Sehingga dapat diperoleh hasil 3,396>1,984 dengan signifikansi sebesar 0,000<0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa suasana berpengaruh terhadap kepuasan konsumen. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi suasana maka akan semakin tinggi pula kepuasan konsumen. b. Hasil uji t kepuasan konsumen terhadap niat berkunjung ulang Tabel 4.21 Uji t Coefficients Model t Sig. 1 (Constant) 0,361 0,719 RKK 9,958 0,000 a. Dependent Variable : RNBU Sumber : Data Primer, diolah 2017 Berdasarkan tabel diatas nilai thitung pada variabel kepuasan konsumen sebesar 9,958 dengan probabilitas sebesar 0,000. Untuk mengetahui ttabel dapat dicari dengan menggunakan program program MS Exel dengan rumus =tinv(α;df2) sehingga nilai ttabel diperoleh 1,984. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa nilai thitung lebih besar daripada ttabel (9,958>1,984) dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000<0,05 maka dapat 55 disimpulkan bahwa kepuasan konsumen mempunyai pengaruh terhadap niat berkunjung ulang. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi kepuasan konsumen maka semakin tinggi pula niat berkunjung ulang konsumen. 4.3. Pembahasan Hasil Analisis Data (Pembuktian Hipotesis) 1. Pengaruh antara lingkungan fisik terhadap kepuasan konsumen Lingkungan fisik berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen. Hal ini dinyatakan berdasarkan hasil uji t lingkungan fisik terhadap kepuasan konsumen dengan nilai thitung > ttabel (2,471>1,98) dimana nilai signifikansinya 0,01<0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa lingkungan fisik berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen (H1 diterima dan H0 ditolak). Wujud dari lingkungan fisik dalam penelitian ini adalah bentuk bangunan, desain interior, tata ruang dan kebersihan fasilitas yang ada di wedangan modern. Hal ini mengindikasikan bahwa lingkunga fisik yang baik akan mempengaruhi kepuasan konsumen terutama bagi perusahaan jasa, dimana proses konsumsi terjadi pada saat itu juga. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Ali & Amin (2014) yang menunjukkan bahwa lingkungan fisik yang baik dapat meningkatkan kepuasan konsumen. Penelitian yang dilakukan oleh Canny (2014) juga menjelaskan bahwa lingkungan fisik berpengaruh kepada kepuasan konsumen. Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Chang (2009) pada industri jasa menyatakan bahwa lingkungan fisik berpengaruh terhadap kepuasan konsumen. Hal ini akan memberikan pemahaman bahwa lingkungan fisik harus 56 mampu menciptakan mood yang positif bagi konsumen dan harus mampu memfasilitasi konsumen, karena dengan begitu konsumen akan merasa nyaman dan akhirnya merasa puas. 2. Pengaruh antara kualitas produk terhadap kepuasan konsumen Dari hasil perhitungan kualitas produk berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen. Hal ini dinyatakan berdasarkan pengujian hasil uji t kualitas produk terhadap kepuasan konsumen dengan nilai thitung>ttabel (3,885>1,98) dimana nilai signifikansinya 0,00<0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kualitas produk berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen (H2 diterima dan H0 ditolak). Wujud dari kualitas produk dalam penelitian ini adalah tampilan dari makanan dan minuman, rasa dari makanan dan minuman, kesegaran (tidak basi) dari makanan dan minuman. Semakin tinggi kualitas produk yang ditawarkan maka akan semakin tinggi pula kepuasan yang akan diperoleh konsumen. Hubungan ini menjadi sangat urgen karena makanan merupakan jasa yang utama dari usaha kuliner. Tentunya konsumen sangat mengharapkan kualitas dari produk yang menjadi inti layanan pada usaha kuliner. Hasil penelitian ini diperkuat dengan penelitian yang dilakukan oleh Al-tit (2015) yang mengemukakan bahwa terdapat pengaruh antara kualitas produk dengan kepuasan konsumen. Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rozekhi et. al (2016) menunjukkan bahwa kualitas makanan mempunyai pengaruh terhadap kepuasan 57 konsumen. Penelitian Ha & Jang (2010) pada restoran korea juga menjelaskan bahwa kualitas makanan berpengaruh terhadap kepuasan konsumen. 3. Pengaruh suasana terhadap kepuasan konsumen Pada uji hipotesis yang tertera diatas bahwa variabel suasana memiliki pengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen. Hal ini ditunjukkan dengan hasil pengujian uji t yang menunjukkan nilat thitung>ttabel (3,396>1,98) dengan nilai signifikansi 0,000<0,05. Berdasarkan hasil diatas dapat disimpulkan bahwa variabel suasana mempunyai pengaruh terhadap kepuasan konsumen (H3 diterima dan H0 ditolak). Wujud dari suasana dalam penelitian ini adalah display dan layout dari wedangan modern, musik yang diputar, suhu ruangan dan aroma pada wedangan modern. Hasil penelitian ini didukung dan diperkuat oleh penelitian yang dilakukan Marinkovic et. al (2014) yang menunjukkan bahwa ada pengaruh antara variabel suasana terhadap kepuasan konsumen. Penelitian Diawan et. al (2016) juga menjelaskan bahwa suasana toko berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen. Sejalan dengan riset yang dilakukan oleh Rofa & Dwiyanto (2016) menjelaskan bahwa suasana berpengaruh terhadap kepuasan konsumen. Hasil tersebut membuktikan bahwa suasana pada wedangan modern ini telah menjadi salah satu faktor pembentuk kepuasan konsumen namun tidak menjadi faktor yang secara langsung menyebabkan niatan berkunjung ulang pada konsumen. Semakin tinggi kualitas suasana yang ditawarkan maka akan semakin tinggi pula kepuasan yang akan diterima oleh konsumen. 58 4. Pengaruh kepuasan konsumen terhadap niat berkunjung ulang Dari hasil perhitungan kepuasan konsumen berpengaruh terhadap niat berkunjung ulang. Kepuasan konsumen menjadi variabel yang memediasi secara parsial variabel independen yang diteliti (lingkungan fisik, kualitas produk dan suasana). Hal ini ditunjukkan dengan menggunakan hasil pengujian uji t yang menunjukkan nilai thitung>ttabel (9,958>1,98) dengan nilai signifikansi 0,000<0,05. Berdasarkan hasil diatas dapat disimpulkan bahwa kepuasan konsumen mempunyai pengaruh terhadap niat berkunjung ulang (H4 diterima dan H0 ditolak). Hal ini mengindikasikan bahwa semakin tinggi kepuasan konsumen maka semakin tinggi pula niat berkunjung ulang ke wedangan modern ini. Hasil penelitian ini didukung dan diperkuat oleh penelitian yang dilakukan oleh Adixio & Saleh (2013) yang menunjukkan bahwa ada pengaruh antara kepuasan konsumen terhadap niat berkunjung ulang. Penelitian Wu et. al (2014) juga menjelaskan bahwa kepuasan konsumen mempunyai pengaruh terhadap niat berkunjung ulang. Riset yang dilakukan oleh Sultan et. al (2012) pada wisatawan yang berada di bandung menunjukkan bahwa kepuasan konsumen berpengaruh terhadap niat berkunjung ulang. 59 BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian mengenai analisis faktor lingkungan fisik, kualitas produk dan suasana terhadap niat berkunjung ulang pada konsumen wedangan modern, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Lingkungan fisik berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen wedangan modern yang berada di Surakarta. 2. Kualitas produk berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen wedangan modern yang berada di Surakarta. 3. Suasana berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen wedangan modern di Surakarta. 4. Kepuasan konsumen berpengaruh signifikan terhadap niat berkunjung ulang pada konsumen wedangan modern yang berada di Surakarta. 5.2. Keterbatasab Penelitian Keterbatasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Obyek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini difokuskan pada 3 wedangan modern yang ada di Surakarta yaitu, Playground, Tiga Tjeret dan Waroeng Kroepoek. Sehingga berdampak pada generalisasi studi yang bersifat terbatas. 60 2. Konstruksi model penelitian ini hanya menguji lingkungan fisik, kualitas produk dan suasana untuk melihat pengaruhnya terhadap kepuasan konsumen. Sehingga masih dimungkinkan untuk mengetahui variabel lain yang dapat berpengaruh terhadap kepuasan konsumen pada wedangan modern yang berada di Surakarta. 5.3. Saran-Saran Berdasarkan kesimpulan di atas maka saran yang penulis ajukan kepada pihak-pihak yang terkait dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan pemahaman dan ide terhadap pelaku usaha kuliner wedangan modern terkait dengan konsep kepuasan dan niat berkunjung ulang konsumen pada usaha mereka. Studi ini memberikan pemahaman mengenai faktor-faktor yang dapat mempengaruhi konsumen untuk melakukan kunjungan ulang yang meliputi lingkungan fisik, kualitas produk suasana dan kepuasan. Sehingga pelaku usaha dapat lebih memperhatikan aspek-aspek tersebut. 2. Penelitian ini hanya menggunakan lingkungan fisik, kualitas produk dan suasana sebagai anteseden dari niat berkunjung ulang, sedangkan masih sangat dimungkinkan adanya faktor lain yang dapat mempengaruhi atau memiliki interaksi dengan niat berkunjung ulang. Oleh sebab itu penelitian yang akan datang disarankan untuk dapat melakukan investigasi anteseden lain yang dapat mempengaruhi niat berkunjung ulang. 61 3. Penelitian selanjutnya sebaiknya meneliti pada objek yang berbeda atau dapat membandingkan beberapa wedangan modern yang ada di Surakarta, sehingga konsep yang di modelkan dapat ditingkatkan generalisasinya, dan dapat memberikan gambaran yang lebih luas mengenai kepuasan konsumen dan niat berkunjung ulang pada wedangan modern di Surakarta. 62 DAFTAR PUSTAKA Adhiana, F. (2008). Peranan Service Quality Terhadap Patient Revisit Intention melalui Patient Satisfaction pada Rumah Sakit Umum dan Rumah Sakit Swasta Tipe B. Jurnal Manajemen Dan Pemasaran Jasa, 1(1), 49–64. Adixio, R. F., & Saleh, L. (2013). Pengaruh kualitas layanan dan nilai yang dirasakan terhadap niat pembelian ulang melalui mediasi kepuasan pelanggan restoran solaria di surabaya. Journal of Business and Banking, 3(2), 151–164. Ali, F., & Amin, M. (2014). The influence of physical environment on emotions , customer satisfaction and behavioural intentions in Chinese resort hotel industry. Journal Global Business Advancement, 7(3), 249–266. Al-tit, A. A. (2015). The Effect of Service and Food Quality on Customer Satisfaction and Hence Customer Retention. Asian Social Science, 11(23), 129–139. http://doi.org/10.5539/ass.v11n23p129 Baker, J., Grewal, D., & Parasuraman, A. (1994). The Influence of Store Environment on Quality Inferences and Store Image. Journal of the Academy of Marketing Science., 22(4), 328–339. Cahyono, S. H. (2008). Pengaruh Perceived Justice terhadap Word of Mouth, Trust and Revisit Intention yang dimediasi oleh Recovery Satisfaction. Jurnal Manajemen Dan Pemasaran Jasa, 1(1), 64–78. Canny, I. U. (2014). Measuring the Mediating Role of Dining Experience Attributes on Customer Satisfaction and Its Impact on Behavioral Intentions of Casual Dining Restaurant in Jakarta. International Journal of Innovation, Management and Technology, 5(1), 25–29. http://doi.org/10.7763/IJIMT.2014.V5.480 Chang, K. (2009). The Impact of Perceived Physical Environments on Customers ’ Satisfaction and Return Intentions. Journal of Professional Service Marketing, 37–41. http://doi.org/10.1300/J090v21n02 Dewi, W. S., Hasiolan, L. B., & Minarsih, M. M. (2016). Pengaruh Kualitas Produk, Kepercayaan terhadap Keputusan Pembelian dengan Kepuasan Konsumen sebagai Variabel Intervening. Journal of Management, 2(2). Dhani, N. M., & Firman. (2015). Pengaruh Experiental Marketing Terhadap Minat Kunjung Ulang Wisatawan Kawasan Objek Wisata Lembah Harau Kabupaten Lima Puluh Kota. Jurnal Praktik Bisnis, 4(2), 159–170. Diawan, N. S., Kusumawati, A., & Mawardi, M. K. (2016). THE INFLUENCE OF STORE ATMOSPHERE ON PURCHASE DECISION AND IT ’ S IMPACT ON CUSTOMER ’ S SATISFACTION ( Case study on Indomaret Customers JL . Raya Tlogomas No . 37 , Malang ). Jurnal Administrasi Bisnis, 30(1), 8–16. Disbudpar. (2016a). Jumlah Data Restoran Di Surakarta. 63 Disbudpar. (2016b). Jumlah Kunjungan Wisatawan Ke Surakarta. Evirasanti, M., Rahyuda, K., & Yasa, N. N. K. (2016). PENGARUH KUALITAS MAKANAN, KUALITAS LAYANANDAN LINGKUNGAN FISIK TERHADAP KEPUASAN DAN BEHAVIORAL INTENTIONS ( STUDI DI MÉTIS RESTAURANT ). E-Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Universitas Udayana, 12, 4331–4358. Ferdinand, A. (2014). Metode Penelitian Manajemen Pedoman Penelitian Untuk Penulisan Skripsi, Tesis, dan Disertasi Ilmu Manajemen (5th ed.). Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Ghozali, I. (2016). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21 (8th ed.). Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Ha, J., & Jang, S. S. (2010). Effects of service quality and food quality : The moderating role of atmospherics in an ethnic restaurant segment. International Journal of Hospitality Management, 29(3), 520–529. http://doi.org/10.1016/j.ijhm.2009.12.005 Haghighi, M., Dorosti, A., Rahnama, A., & Hoseinpour, A. (2012). Evaluation of factors affecting customer loyalty in the restaurant industry. African Journal of Business Management, 6(14), 5039–5046. http://doi.org/10.5897/AJBM11.2765 Hanaysha, J. (2016). TESTING THE EFFECTS OF FOOD QUALITY , PRICE FAIRNESS , AND PHYSICAL ENVIRONMENT ON CUSTOMER SATISFACTION IN FAST FOOD RESTAURANT INDUSTRY. Journal of Asian Business Strategy, 6(2), 31–40. http://doi.org/10.18488/journal.1006/2016.6.2/1006.2.31.40 Heung, V. C. S., & Gu, T. (2012). Influence of restaurant atmospherics on patron satisfaction and behavioral intentions. International Journal of Hospitality Management, 31(4), 1167–1177. http://doi.org/10.1016/j.ijhm.2012.02.004 Indriantoro, N., & Supomo, B. (2014). Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi & Manajemen (1st ed.). Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta. Jalil, N. A. A., Fikry, A., & Zainuddin, A. (2016). E-Atmospheric Effects On Youth Intention To Revisit A Cafe. Procedia Economics and Finance, 37(16), 497–503. http://doi.org/10.1016/S2212-5671(16)30157-5 Jin, N. (paul), Lee, S., & Huffman, L. (2012). Impact of Restaurant Experience on Brand Image and Customer Loyalty: Moderating Role of Dining Motivation. Journal of Travel & Tourism Marketing, 29, 532–551. http://doi.org/10.1080/10548408.2012.701552 Jung, H. S., & Yoon, H. H. (2012). Why do Satisfied Customers Switch? focus on the restaurant patron Variety-Seeking Orientation and Purchase Decision Involvement. International Journal of Hospitality Management. http://doi.org/10.1016/j.ijhm.2011.10.006 Kim, H. J., Park, J., Kim, M.-J., & Ryu, K. (2013). Does Perceived Restaurant 64 Food Healthiness Matter ? Its Influence on Value , Satisfaction and Revisit Intentions in restaurant operations in South Korea. International Journal of Hospitality Management, 33, 397–405. http://doi.org/10.1016/j.ijhm.2012.10.010 Kitab Solo. (2016). Solo: Pemerintah Kota Surakarta, Badan Informasi dan Komunikasi. Kotler, P., & Keller, K. lane. (2008). Manajemen Pemasaran. (A. Maulana & W. Hardani, Eds.) (13th ed.). Penerbit Erlangga. Kuncoro, M. (2013). Metode Riset untuk Bisnis & Ekonomi. (W. Hardani, Ed.) (4th ed.). Penerbit Erlangga. Kurniawan, A. (2014). Metode Riset untuk Ekonomi dan Bisnis Teori, Konsep dan Praktik Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta, CV. Kusuma, A. B. T., & Marta, L. S. (2016). Pengaruh Kesadaran Merek, Sikap dan Nilai yang dirasakan terhadap Niat Pembelian ulang Sarimi di Surabaya Timur. Journal of Business and Banking, 5(2), 299–318. http://doi.org/10.14414/jbb.v5i2.546 Lasander, C. (2013). Citra Merek, Kualitas Produk, dan Promosi pengaruhnya terhadap Kepuasan Konsumen pada Makanan Tradisional. Jurnal EMBA, 1(3), 284–293. Lupiyoadi, R. (2013). Manajemen Pemasaran Jasa: Berbasis Kompetensi. (D. A. Halim, Ed.) (3rd ed.). Jakarta: Penerbit Salemba Empat. Marinkovic, V., Senic, V., Ivkov, D., Dimitrovski, D., & Bjelic, M. (2014). The antecedents of Satisfaction and Revisit Intentions for full-service restaurants. Marketing Intelligence & Planning, 32(3), 311–327. http://doi.org/10.1108/02634501011078138 Mowen, J. c, & Minor, M. (2002). Perilaku Konsumen. (N. Mahanani, Ed.) (5th ed.). Penerbit Erlangga. Muanas, A., Utami, D. E., Wiyono, A. S., & Wulandari, F. (2013). Manajemen Pemasaran. (K. Mustofa, Ed.). Sleman: Asnalitera. Muslikhah, S., Astuti, Y., & Mahyuddin. (2015). Pengaruh Kepuasan Konsumen dan Kepercayaan Merek pada Niat Berkunjung Kembali Hotel di Yogyakarta. Jurnal Manajemen, 5(1), 68–78. Olbrich, R., Jansen, H. C., & Hundt, M. (2016). Effects of Pricing Strategies and Product Quality on Private Label and National Brand Performance. Journal of Retailing and Consumer Services, 1–8. http://doi.org/10.1016/j.jretconser.2016.01.012 Peter, J. P., & Olson, J. C. (1999). Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran. (Y. Sumiharti, Ed.) (4th ed.). Penerbit Erlangga. Prastyaningsih, A. S., Suyadi, I., & Yulianto, E. (2014). PENGARUH CUSTOMER EXPERIENCE TERHADAP REPURCHASE INTENTION ( 65 NIAT MEMBELI ULANG ). Jurnal Administrasi Bisnis, 16(1), 1–8. Putro, S. W., Semuel, H., & Brahmana, R. K. M. . (2014). Pengaruh Kualitas Layanan dan Kualitas Produk terhadap Kepuasan Pelanggan dan Loyalitas Konsumen restoran happy garden surabaya. Jurnal Manajemen Pemasaran, 2(1), 1–9. Rofa, M. H., & Dwiyanto, B. M. (2016). ANALISIS PENGARUH KUALITAS LAYANAN DAN STORE ATMOSPHERE TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN UNTUK MENCIPTAKAN LOYALITAS KONSUMEN ( Studi Kasus Pada Konsumen Salwa House Kafe di Tembalang ). Diponegoro Journal of Management, 5(1), 1–10. Rozekhi, N. A., Hussin, S., Siddiqie, A. S. K. A. R., Rashid, P. D. A., & Salmi, N. S. (2016). The Influence of Food Quality on Customer Satisfaction in Fine Dining Restaurant : Case in Penang. International Academic Research Journal of Business and Technology, 2(2), 45–50. Ryu, K., & Han, H. (2010). INFLUENCE OF THE QUALITY OF FOOD, SERVICE, AND PHYSICAL ENVIRONMENT ON CUSTOMER SATISFACTION AND BEHAVIORAL INTENTION IN QUICK-CASUAL RESTAURANTS: MODERATING ROLE OF PERCEIVED PRICE. Journal of Hospitality & Tourism Research, 34(3), 310–329. http://doi.org/10.1177/1096348009350624 Sachdeva, I., & Goel, S. (2015). International Journal of Multidisciplinary Approach and Studies. International Journal of Multidisciplinary Approach and Studies, 2(3), 72–83. Samsudin, A., Saerang, D. P. E., & Worang, F. G. (2016). ANALYSING THE EFFECTS OF DESTINATION IMAGE AND TOURIST SATISFACTION ON REVISIT INTENTION IN CASE BUNAKEN NATIONAL PARK. Jurnal Berkala Ilmuah Efisiensi, 16(4), 23–34. Sangadji, E. M., & Sopiah. (2013). Perilaku Konsumen. (N. WK, Ed.). Yogyakarta: C.V ANDI OFFSET. Sari, D. A., Minarsih, M. M., & Fathoni, A. (2014). Analisis pengaruh store atmosphere terhadap minat beli konsumen pada pizza hut semarang. Jurnal Skripsi Ekonomi Manajemen, 1–13. Sekaran, U. (2006). Metodologi Penelitian untuk Bisnis. (R. Widyaningrum, Ed.) (4th ed.). Jakarta: Salemba Empat. Septiyaning, I. (2016). Kuliner Solo Bisnis Kuliner di Kota Solo Melonjak. Retrieved May 24, 2017, from http://www.solopos.com/2016/03/21/kulinersolo-bisnis-kuliner-di-kota-solo-melonjak-703134 Shariff, S. N. F. B. A., Omar, M. B., Sulong, S. N. B., Majid, H. A. B. M. A., Ibrahim, H. B. M., Jaafar, Z. B., & Ideris, M. S. K. Bin. (2015). The Influence of Service Quality and Food Quality Towards Customer Fulfillment and Revisit Intention. Canadian Social Science, 11(8), 110–116. 66 http://doi.org/10.3968/7369 Sudiarta, I. N., Suprapti, N. W. S., & Sukaatmadja, I. P. G. (2014). Perception of Justice , Post Service Recovery Satisfaction , Intention To Revisit and Wom Recommendations of Foreign Tourists Visiting Bali. E-Journal of Tourism Udayana University, 1(1), 30–41. Sugianto, J., & Sugiharto, S. (2013). ANALISA PENGARUH SERVICE QUALITY , FOOD QUALITY , DAN PRICE TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN RESTORAN YUNG HO SURABAYA. Jurnal Manajemen Pemasaran Petra, 1(2), 1–10. Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta, CV. Suh, Y. I., Ahn, T., & Pedersen, P. M. (2013). Examining the effects of team identification , e-service quality ( e-SQ ) and satisfaction on intention to revisit sports websites. International Journal of Sports Marketing & Sponsorship, 14(4), 2–19. http://doi.org/10.1108/IJSMS-14-04-2013-B002 Sultan, M. A., Haryono, T., Haryanto, B., & Riani, A. L. (2012). Proses Pembentukan Perilaku Niat Wisatawan Berkunjung Ulang. Jurnal Siasat Bisnis, 16(1), 107–118. Supardi. (2005). Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis. (M. Sobirin, Ed.) (1st ed.). Yogyakarta: UII Press Yogyakarta. Sutisna. (2002). Perilaku Konsumen & Komunikasi Pemasaran. (M. F. Rakhmat, Ed.). Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset. Trimulyo, T., Triastity, R., & Utami, S. S. (2015). Pengaruh Citra Restoran Terhadap Behavioral Intentions melalui Kepuasan Pelanggan sebagai Variabel Mediasi. Jurnal Ekonomi Dan Kewirausahaan, 15(3), 294–303. Vyas, P. H., Shukla, P. S., & Pandya, M. N. (2016). An Empirical Exploration of Influences of Retail Store Atmosphere on Shoppers ’ Satisfaction in the Baroda City of Gujarat State. The Indian Journal of Commerce, 68(5), 33– 53. Wu, H.-C., Li, M.-Y., & Li, T. (2014). A Study of Experiential Quality, Experiential Value, Experiential Satisfaction, Theme Park Image , and Revisit Intention. Journal of Hospitality & Tourism Research, 1–48. http://doi.org/10.1177/1096348014563396 Yuniawati, Y., & Finardi, A. D. I. (2016). Pengaruh Customer Experience terhadap Revisit Intention di Taman Wisata Alam Gunung Tangkuban Perahu. Tourism and Hospitality Essentials (THE) Journal, 6(1), 983–994. 67 LAMPIRAN 68 Lampiran 1 : Jadwal Penelitian JADWAL PENELITIAN Bulan Kegiatan Penyusunan 1 Proposal No 2 Konsultasi Revisi 3 Proposal Pengumpula 4 n Data Analisis 5 Data Penulisan Akhir Naskah 6 Skripsi Pendaftaran 7 Munaqosah 8 Munaqasah Revisi 9 Skripsi November 1 2 3 4 x x x Desember 1 2 3 4 Januari 1 2 3 4 Februari 1 2 3 4 x x x x x x x x x x x 69 JADWAL PENELITIAN Bulan Kegiatan Penyusuna 1 n Proposal No Maret April 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Mei 2 3 4 1 Juni 2 3 4 x 2 Konsultasi Revisi 3 Proposal Pengumpul 4 an Data Analisis 5 Data Penulisan Akhir Naskah 6 Skripsi Pendaftara n 7 Munaqosah x x x x 8 Munaqasah Revisi 9 Skripsi Pendaftaran Munaqasah : 29 Mei – 02 Juni 2017 Pelaksanaan Munaqasah : 12 Juni – 20 Juni 2017 x x x x x X X X 70 Lampiran 2 : Kusioner Kusioner Dengan hormat, Mohon partisipasi Anda dalam pengisian kusioner ini, yang diajukan untuk menunjuang penelitian mengenai Analisis Faktor Lingkungan Fisik, Kualitas Produk dan Suasana restoran terhadap niat berkunjung ulang pada wedangan modern di Surakarta. Informasi yang di berikan dalam kusioner ini hanya akan digunakan untuk kepentingan penelitian semata dan akan dijaga kerahasiaanya. Atas partisipasinya saya ucapkan terima kasih. A. Identitas Responden 1. Nama : (boleh tidak diisi) Berilah tanda √ pada kotak sesuai pilihan Anda ! 2. Umur : < 21 tahun 26-30 tahun 36-40 tahun 21-25 tahun 31-35 tahun > 40 tahun 3. Pekerjaan/Status Pelajar PNS Karyawan Wirausaha Lainnya 71 B. Petunjuk Pengisian Kusioner Berilah tanda centang ( √ ) untuk menentukan seberapa setuju saudara/i mengenai pernyataan di bawah. Masing-masing persetujuan menunjukkan nilai yang terdapat pada skala garis yang bersangkutan dibawah ini ; 1. Lingkungan Fisik N o 1 2 3 4 Pertanyaan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Saya merasa bentuk bangunan di wedangan modern ini bagus Saya merasa desain interior di wedangan modern ini bagus Pengaturan meja dan tempat duduk di wedangan modern ini membuat saya merasa nyaman. Saya merasa kebersihan di wedangan modern ini terjaga. 2. Kualitas Produk No Pertanyaan 1 Saya merasa tampilan makanan dan minuman di wedangan modern ini menarik. 72 2 Saya merasa makanan dan minuman di wedangan modern ini memiliki rasa yang enak. 3 Saya merasa makanan dan minuman yang di hidangkan masih segar (tidak basi). Saya percaya bahwa makanan yang di jual tidak mengandung babi atau sejenisnya. 4 5 Saya percaya bahwa minuman yang dijual tidak mengandung alkohol. 3. Suasana No Pertanyaan 1 Saya merasa tampilan dan tata letak di wedangan modern ini menarik Saya merasa musik yang di putar di wedangan modern ini enak di dengar. Saya merasa suhu di ruangan wedangan modern ini sejuk. Wedangan modern ini memiliki aroma yang tidak mengganggu kenyamanan saya. 2 3 4 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 73 4. Kepuasan Konsumen No Pertanyaan 1 Saya merasa wedangan modern ini sesuai dengan harapan saya 2 Saya merasa senang berkunjung ke wedangan modern ini 3 Saya menikmati saat berada di wedangan modern ini 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 5. Niat Berkunjung Ulang No 1 2 3 Pertanyaan Saya ingin berkunjung kembali ke wedangan modern ini. Saya berencana untuk berkunjung ulang ke wedangan modern ini. Saya akan sering berkunjung ke wedangan modern ini. 74 Lampiran 3 : Rekap Data Kusioner 8 7 7 7 7 7 7 8 9 8 9 9 8 7 9 6 9 9 8 8 9 9 8 8 7 8 8 9 9 8 7 7 8 7 8 8 7 Lingkungan Fisik 8 7 8 8 8 9 8 8 7 7 7 8 7 8 8 8 9 8 7 8 8 9 9 7 8 8 8 8 8 7 8 9 9 9 7 7 9 9 8 7 6 9 8 8 8 8 8 8 9 10 9 9 9 8 8 7 7 8 7 7 9 9 8 9 7 9 7 7 7 7 7 9 7 8 8 8 7 7 7 9 8 9 9 7 9 9 10 8 4 8 8 7 7 8 6 7 8 8 8 9 8 8 10 8 5 7 7 7 6 8 8 Kualitas Produk 7 8 7 7 8 7 8 6 9 8 8 8 8 8 8 9 9 9 6 7 8 7 7 7 7 8 8 8 8 7 8 8 8 7 7 7 8 9 9 6 6 8 8 8 9 8 8 8 7 7 7 8 9 8 8 8 9 9 7 8 8 9 9 8 6 7 8 8 7 6 8 7 6 8 8 7 7 7 8 7 8 7 7 7 9 9 9 6 6 7 8 8 8 7 7 8 7 7 8 8 7 8 8 8 8 8 8 7 6 8 7 8 8 7 8 8 8 8 9 7 8 9 8 9 8 10 8 8 10 9 9 9 7 7 9 8 8 9 7 9 7 8 6 8 10 8 8 7 Suasana 8 7 8 7 8 7 8 8 8 8 9 9 7 7 9 8 7 7 7 7 10 9 8 7 8 9 7 6 9 8 8 7 8 8 10 8 9 9 8 8 9 9 8 7 7 7 8 6 7 8 9 8 8 8 7 6 10 10 7 7 8 9 8 6 9 8 9 7 10 5 8 8 7 6 8 8 7 8 8 8 8 7 7 7 7 7 9 6 9 7 8 8 7 8 9 7 7 6 9 7 8 8 8 8 9 6 8 9 5 8 6 75 6 7 9 7 8 8 8 8 7 9 9 8 8 8 8 7 9 8 9 8 7 7 8 8 7 8 7 7 5 8 8 9 9 8 7 9 8 6 7 7 7 9 8 8 7 8 8 7 9 8 8 8 7 8 7 9 9 9 9 9 7 7 9 9 8 7 8 6 8 9 9 10 9 8 9 8 8 6 6 7 8 6 7 6 7 8 7 9 7 9 8 7 7 7 9 7 9 10 8 5 8 10 8 8 8 7 10 7 10 10 10 7 8 9 9 8 6 7 9 8 8 8 7 7 9 7 8 8 9 8 10 8 9 8 9 8 10 8 7 7 10 8 9 7 9 3 8 10 8 8 7 8 10 8 8 6 7 7 8 6 7 8 7 9 7 8 9 8 8 8 9 7 8 7 8 8 7 7 7 8 9 8 8 7 8 7 8 8 8 8 7 8 7 7 7 8 6 9 6 7 8 7 8 8 8 9 8 8 8 8 8 7 8 7 8 7 6 7 8 7 9 8 7 8 7 8 8 9 7 7 8 8 7 7 7 8 9 7 8 8 7 8 6 8 8 9 8 8 8 7 8 7 6 8 8 8 7 8 7 8 9 8 8 8 8 7 8 7 8 8 7 8 7 7 7 9 8 8 8 7 9 7 9 9 8 8 9 9 7 8 8 9 9 9 7 8 9 9 9 8 9 6 8 9 10 10 9 7 9 8 8 8 8 9 8 8 8 7 7 8 8 9 9 7 9 10 10 8 7 8 7 9 8 8 8 9 9 10 9 10 7 8 9 10 10 7 7 9 8 8 8 7 8 7 8 8 7 7 8 6 8 8 8 7 8 8 9 8 6 7 10 6 8 7 10 9 10 8 8 7 7 10 9 9 8 7 8 7 8 8 8 8 8 8 8 7 7 8 8 9 9 7 8 9 9 8 8 7 7 10 7 9 7 10 8 9 8 8 8 8 10 9 8 6 8 9 8 8 8 76 6 8 7 8 7 9 8 9 6 7 7 8 6 9 8 9 6 7 7 8 7 8 9 9 Kepuasan Konsumen 7 8 8 8 7 8 6 7 7 8 8 8 7 8 8 9 8 9 7 8 8 7 7 7 8 8 8 8 8 8 7 10 10 8 9 7 8 9 9 7 8 6 8 8 9 7 8 8 8 8 8 8 9 9 8 8 8 7 7 7 9 8 8 7 6 8 7 8 8 8 8 8 8 8 8 7 8 8 7 7 8 8 8 7 7 7 7 8 6 9 9 8 6 6 7 8 7 7 8 8 6 6 7 8 6 7 8 9 7 7 7 8 6 8 8 8 Niat Berkunjung Ulang 8 7 7 6 7 6 8 8 8 8 9 10 8 8 7 7 7 7 8 7 8 8 7 6 9 9 7 6 8 6 7 7 9 9 9 9 8 8 7 7 8 8 7 7 7 7 9 7 10 10 7 7 7 8 8 7 6 7 7 8 7 9 8 10 7 7 6 8 7 8 8 7 7 7 7 5 9 6 5 7 9 9 6 7 7 6 7 5 5 7 6 8 6 9 7 8 6 8 9 8 7 4 6 8 5 8 8 8 6 6 7 8 6 9 8 9 77 9 7 8 7 8 9 8 8 7 7 7 10 6 8 8 7 8 9 9 8 8 8 8 8 9 8 7 8 9 7 6 7 9 7 9 8 7 7 8 9 7 9 7 8 9 8 8 7 8 7 9 7 8 8 8 8 8 9 9 7 8 8 9 9 8 7 7 9 8 8 8 9 6 9 7 8 7 8 9 7 9 6 8 9 8 8 8 7 8 9 8 8 8 7 8 8 9 9 8 8 8 9 8 8 7 6 8 8 8 8 8 7 10 9 8 8 8 8 6 8 7 7 10 8 8 7 8 7 10 6 7 8 7 7 8 10 8 7 7 8 9 8 8 8 8 10 7 8 8 10 8 9 8 8 7 7 8 7 8 6 7 9 8 8 7 7 8 8 8 7 8 7 7 8 10 8 7 7 8 9 8 8 7 8 10 7 8 8 10 7 9 8 7 7 7 9 8 8 8 7 9 8 7 6 8 8 6 7 7 7 7 7 7 10 8 7 7 7 9 6 7 8 5 9 6 7 7 9 5 9 7 5 7 6 78 9 9 10 7 7 8 8 6 6 7 6 7 8 7 8 9 9 10 8 8 9 7 6 7 6 5 6 7 6 7 7 8 5 9 9 10 5 8 9 9 8 7 7 6 7 8 7 9 9 9 10 8 7 9 7 7 7 7 8 5 7 6 6 6 7 5 8 8 9 6 7 8 9 8 7 7 7 7 8 8 9 8 9 9 8 7 9 7 8 8 8 8 6 7 6 6 7 8 6 10 8 10 8 7 8 8 8 8 6 6 7 8 7 10 8 10 9 8 7 10 5 7 6 7 7 6 6 6 6 6 7 8 10 8 10 6 7 8 7 8 8 6 7 7 8 7 8 8 10 10 8 7 10 5 5 6 5 8 6 6 6 6 6 7 8 9 8 9 5 5 8 5 6 8 7 4 7 8 6 6 8 10 9 8 7 8 5 4 4 4 5 6 5 5 5 4 7 8 79 Lampiran 4 : Hasil Olah Data SPSS Uji Validitas Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Corrected Item- Squared Multiple Item Deleted Total Correlation Correlation Alpha if Item Deleted LF1 23.39 7.331 .631 .483 .683 LF2 23.25 6.654 .707 .572 .636 LF3 23.46 6.049 .557 .372 .722 LF4 23.23 7.472 .418 .184 .784 Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Corrected Item- Squared Multiple Item Deleted Total Correlation Correlation Alpha if Item Deleted KP1 15.16 1.954 .579 .337 .586 KP2 15.13 1.852 .554 .315 .620 KP3 14.93 2.207 .497 .248 .685 Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Corrected Item- Squared Multiple Item Deleted Total Correlation Correlation Alpha if Item Deleted S1 23.29 7.602 .610 .381 .781 S2 23.21 8.046 .575 .343 .796 S3 23.86 6.445 .726 .566 .724 S4 23.57 7.803 .644 .485 .767 80 Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Corrected Item- Squared Multiple Item Deleted Total Correlation Correlation Alpha if Item Deleted KK1 15.68 3.169 .662 .465 .835 KK2 15.48 2.777 .798 .644 .697 KK3 15.42 3.579 .695 .535 .808 Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Corrected Item- Squared Multiple Item Deleted Total Correlation Correlation Alpha if Item Deleted NBU1 14.47 5.888 .731 .670 .810 NBU2 14.66 5.136 .847 .752 .698 NBU3 15.31 4.943 .654 .479 .899 81 Uji Reliabilitas Item Statistics Mean Std. Deviation N LF1 7.72 .922 100 LF2 7.86 1.005 100 LF3 7.65 1.306 100 LF4 7.88 1.131 100 Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's Standardized Alpha Items .763 N of Items .778 4 Item Statistics Mean Std. Deviation N KP1 7.45 .821 100 KP2 7.48 .882 100 KP3 7.68 .777 100 Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's Standardized Alpha Items .721 N of Items .721 3 82 Item Statistics Mean Std. Deviation N S1 8.02 1.101 100 S2 8.10 1.040 100 S3 7.45 1.234 100 S4 7.74 1.021 100 Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's Standardized Alpha Items .816 N of Items .816 4 Item Statistics Mean Std. Deviation N KK1 7.61 1.024 100 KK2 7.81 1.042 100 KK3 7.87 .872 100 Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's Standardized Alpha Items .846 N of Items .848 3 83 Item Statistics Mean Std. Deviation N NBU1 7.75 1.132 100 NBU2 7.56 1.200 100 NBU3 6.91 1.436 100 Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's Standardized Alpha Items .858 N of Items .868 3 84 Uji Multikolinieritas Coefficientsa Standardize Unstandardized d Collinearity Coefficients Coefficients Statistics Toleranc Model 1 B (Constant Std. Error Beta .161 .651 RLF .225 .091 RKP .436 RS .329 t Sig. e VIF .247 .805 .220 2.471 .015 .508 1.967 .112 .337 3.885 .000 .537 1.863 .097 .338 3.396 .001 .406 2.466 ) a. Dependent Variable: RKK Coefficientsa Standardize Model 1 Unstandardized d Collinearity Coefficients Coefficients Statistics B (Constant Std. Error .260 .722 .921 .092 Beta t Sig. .361 .719 9.958 .000 Tolerance VIF ) RKK a. Dependent Variable: RNBU .709 1.000 1.000 85 Uji Autokorelasi Model Summaryb Model 1 R Adjusted R Std. Error of the Square Estimate R Square .783a .613 .601 .54244 Durbin-Watson 1.846 a. Predictors: (Constant), RS, RKP, RLF b. Dependent Variable: RKK Model Summaryb Model 1 R R Square .709a .503 a. Predictors: (Constant), RKK b. Dependent Variable: RNBU Adjusted R Std. Error of the Square Estimate .498 .79005 Durbin-Watson 1.786 86 Uji Heteroskedastisitas Coefficientsa Standardize Unstandardized d Collinearity Coefficients Coefficients Statistics Toleranc Model 1 B (Constant Std. Error .659 .413 RLF .041 .058 RKP -.048 RS -.026 Beta t Sig. e VIF 1.596 .114 .101 .710 .479 .508 1.967 .071 -.093 -.672 .503 .537 1.863 .061 -.069 -.431 .667 .406 2.466 ) a. Dependent Variable: RES2 Coefficientsa Standardize Unstandardized d Collinearity Coefficients Coefficients Statistics Toleranc Model 1 B (Constant Std. Error .651 .470 -.007 .060 Beta t Sig. 1.383 .170 -.122 .903 e VIF 1.000 1.000 ) RKK a. Dependent Variable: RES2 Uji Normalitas -.012 87 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 100 Normal Parametersa,,b Mean .0000000 Std. Deviation Most Extreme Differences .53415486 Absolute .055 Positive .055 Negative -.046 Kolmogorov-Smirnov Z .553 Asymp. Sig. (2-tailed) .920 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N Normal Parametersa,,b 100 Mean Std. Deviation Most Extreme Differences .0000000 .78604950 Absolute .076 Positive .076 Negative -.068 Kolmogorov-Smirnov Z .764 Asymp. Sig. (2-tailed) .603 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Koefisien Determinasi 88 Model Summary Model 1 R .783a Adjusted R Std. Error of the Square Estimate R Square .613 .601 .54244 a. Predictors: (Constant), RS, RKP, RLF Model Summary Model 1 R .709a R Square .503 a. Predictors: (Constant), RKK Uji F Adjusted R Std. Error of the Square Estimate .498 .79005 89 ANOVAb Model 1 Sum of Squares df Mean Square Regression 44.793 3 14.931 Residual 28.247 96 .294 Total 73.039 99 F 50.744 Sig. .000a a. Predictors: (Constant), RS, RKP, RLF b. Dependent Variable: RKK ANOVAb Model 1 Sum of Squares Mean Square Regression 61.889 1 61.889 Residual 61.170 98 .624 123.059 99 Total a. Predictors: (Constant), RKK b. Dependent Variable: RNBU Uji t df F 99.153 Sig. .000a 90 Coefficientsa Standardize Unstandardized d Collinearity Coefficients Coefficients Statistics Toleranc Model 1 B (Constant Std. Error .161 .651 RLF .225 .091 RKP .436 RS .329 Beta t Sig. e VIF .247 .805 .220 2.471 .015 .508 1.967 .112 .337 3.885 .000 .537 1.863 .097 .338 3.396 .001 .406 2.466 ) a. Dependent Variable: RKK Coefficientsa Standardize Unstandardized d Collinearity Coefficients Coefficients Statistics Toleranc Model 1 B (Constant Std. Error .260 .722 .921 .092 Beta t Sig. .361 .719 9.958 .000 e VIF 1.000 1.000 ) RKK a. Dependent Variable: RNBU Lampiran 5 : Daftar Riwayat Hidup .709 91 Daftar Riwayat Hidup Nama : Vita Alvionita Tempat Tanggal Lahir : Sukoharjo, 10 September 1995 Jenis Kelamin : Perempuan Agama : Islam Alamat : Ngunut RT: 4 RW: 10 Sonorejo, Kec. Sukoharjo, Kab. Sukoharjo Riwayat Pendidikan: MIM Sonorejo : Tahun Lulus 2007 SMP N 5 Sukoharjo : Tahun Lulus 2011 SMK N 3 Sukoharjo : Tahun Lulus 2013 S1 IAIN Surakarta : Tahun Masuk 2013 Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya. Surakarta, 31 Juni 2017 Penulis