penerapan metode demonstrasi untuk meningkatkan

advertisement
Jurnal Pena Edukasi
ISSN 2407-0769 (Print)
Vol. IV No. 5, Sept 2017, hlm. 396 – 400
ISSN 2549-4694 (Online)
Available online at http://deacas.com/se/jurnal/index.php/JPE
PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK
MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMABACA TEKS
Linarwati Sarumaha
SMP Negeri 5 Gunungsitoli, kota Gunungsitoli
Abstract: The purpose of this study is to improve students' ability in reading news text
with the implementation of demonstration methods. The subjects of this study are
students of class VIII-A SMP Negeri 5 Gunungsitoli academic year 2016/2017 consisting
of 30 students. From the results of research that do on the first cycle obtained the average
value of learning achievement reached 49.26 with percentage of classical learning classic
of 27%. In the second cycle the learning outcomes increase, the average value of learning
outcomes to be 78.33 and the percentage of classical completeness to 93%. It can be
concluded with the implementation of demontration method on the students of class VIIIA SMP Negeri 5 Gunungsitoli can improve the skills of reading the news text.
Keyword: demonstration, reading, news text
Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam
membaca teks berita dengan penerapan metode demonstrasi. Subjek penelitian ini adalah
siswa kelas VIII-A SMP Negeri 5 Gunungsitoli tahun pelajaran 2016/2017 yang terdiri
dari 30 orang siswa. Dari hasil penelitian yang lakukan pada siklus I diperoleh nilai ratarata hasil belajar mencapai 49,26 dengan persentase keuntasal belajar klasikal sebesar
27%. Pada siklus II hasil pembelajaran meningkat, nilai rata-rata hasil belajar menjadi
78,33 dan persentase ketuntasan klasikal menjadi 93%. Dapat disimpulkan dengan
penerapan metode demontrasi pada siswa kelas VIII-A SMP Negeri 5 Gunungsitoli dapat
meningkatkan keterampilan membaca teks berita.
Kata kunci: demonstrasi, membaca, teks berita
Pembelajaran bahasa Indonesia
terdiri dari empat komponen keterampilan berbahasa, yaitu menyimak,
berbicara, membaca, dan menulis.
Keempat komponen keterampilan
berbahasa tersebut harus dikuasai oleh
anak didik untuk dapat menggunakan
bahasa dengan baik. Selain itu,
keempat
keterampilan
tersebut
merupakan kompetensi yang harus
dikuasai siswa dalam mata pelajaran
bahasa Indonesia dari jenjang SD
hingga SMA.
Satu dari empat keterampilan
berbahasa yang harus dipelajari siswa
adalah
keterampilan
membaca.
Menurut Keraf (1996:24), membaca
adalah suatu proses yang kompleks,
396
Jurnal Pena Edukasi
ISSN 2407-0769 (Print)
Vol. IV No. 5, Sept 2017, hlm. 396 – 400
ISSN 2549-4694 (Online)
Available online at http://deacas.com/se/jurnal/index.php/JPE
meliputi kegiatan yang bersifat fisik
dan
mental
karena
membaca
melibatkan penglihatan, gerak mata,
pembicaraan batin, ingatan, dan
pengetahuan mengenai kata yang
dapat dipahami dari pengalaman
membacanya. Membaca juga dapat
diartikan sebagai proses pemberian
makna simbol-simbol visual. Salah
satu keterampilan membaca yang
diajarkan pada jenjang Sekolah
Menengah Pertama (SMP) adalah
keterampilan membaca teks berita.
Keterampilan membaca teks berita
merupakan kompetensi berbahasa
yang harus dikembangkan. Setelah
mengikuti kegiatan pembelajaran
membaca teks berita, siswa diharakan
mampu melakukan pelafalan kata
yang
jelas,
intonasinya
tepat,
penempatan jeda tepat, tekanan dan
volume suara sesuai.
Menurut Willard C. Bleyer
dalam Romli (2009:35), berita adalah
sesuatu yang baru yang dipilih oleh
wartawan untuk dimuat dalam surat
kabar, sehingga dapat menarik atau
mempunyai makna dan dapat menarik
minat bagi pembaca. Jadi, dapat
dikatakan bahwa berita adalah laporan
peristiwa (fakta) yang benar-benar ada
atau terjadi, sedangkan opini adalah
hal yang sifatnya pernyataan, belum
terjadi dan belum tentu benar. atau
pendapat yang aktual (terkini),
menarik dan penting.
Selama ini, kualitas pembelajaran membaca teks berita pada
siswa kelas VIII-A SMP Negeri 5
Gunungsitoli masih rendah. Hal ini
disebabkan oleh dua faktor yakni,
faktor yang berasal dari guru dan
faktor yang berasal dari siswa. Faktor
dari guru adalah belum mampu
menciptakan suasana belajar yang
menyenangkan sehingga berpengaruh
terhadap hasil belajar siswa. Selanjutnya, faktor dari siswa yakni sikap
siswa yang kurang tertarik pada
pembelajaran membaca teks berita,
kurang memperhatikan tanda baca dan
penjedaan ketika membaca teks berita.
Kemudian siswa kurang memahami
aturan-aturan membaca teks berita dan
Siswa kurang percaya diri saat tampil
di depan kelas.
Berdasarkan uraian di atas,
diperlukan cara yang tepat supaya
permasalahan tersebut teratasi. Salah
Satu cara yang dapat digunakan adalah
menerapkan model demonstrasi pada
pembelajaran membaca teks berita.
Metode
demonstrasi
diharapkan
mampu mengatasi masalah tersebut
sehingga keterampilan siswa membaca
teks berita meningkat jika disbandingkan dari sebelumnya. Menurut
Wianataputra (2004:424), metode
demonstrasi adalah cara penyajian
pelajaran dengan mempertunjukkan
secara langsung objek atau cara
melakukan sesuatu untuk mempertunjukkan proses tertentu.
METODE
Penelitian tindakan kelas ini
berlokasi
di
SMP
negeri
5
Gunungsitoli, kota Gunungsitoli.
Subjek dalam penelitian ini adalah
siswa Kelas VIII-A SMP Negeri 5
Gunungsitoli
tahun
pelajaran
2016/2017 yang terdiri dari 30 orang
siswa.
Instrumen pengumpulan data
menggunakan
tes
dan
lembar
observasi. Tes digunakan untuk
mengukur kemampuan siswa dalam
aspek kognitif atau tingkat penguasaan
materi berupa tes membaca teks
berita. Lembar observasi yang
397
Jurnal Pena Edukasi
ISSN 2407-0769 (Print)
Vol. IV No. 5, Sept 2017, hlm. 396 – 400
ISSN 2549-4694 (Online)
Available online at http://deacas.com/se/jurnal/index.php/JPE
digunakan untuk mengamati aktivitas
yang dilakukan oleh siswa dan guru
selama kegiatan pembelajaran.
diketahui bahwa kemampuan siswa
didapati 8 orang siswa tuntas atau
dengan persentase 27%, dengan ratarata hasil belajar mencapai 49,26.
Ditemukan beberapa kelemahan antara lain:
(1) Belum maksimalnya penyampaian materi membaca teks berita
dengan
metode
demonstrasi
sehingga siswa belum mampu
membaca teks berita dengan
benar.
(2) Keaktifan siswa masih belum
maksimal.
(3) Berdasarkan hasil tes, siswa
lemah dalam aspek ketepatan
intonasi.
Sebagai refleksi dari hasil
pengamatan, maka peneliti harus
mengadakann
perbaikan-perbaikan
pada pelaksanaan siklus II, yaitu:
(1) Penyampaian
materi
harus
maksimal agar siswa dapat
memahami materi yang diajarkan
secara mendetail.
(2) Memaksimalkan
keterlibatan
siswa dalam kelas agar aktif
dalam
mengikuti
kegiatan
pembelajaran.
(3) Solusi yang diharapkan adalah
sesuatu yang dapat meningkatkan
minat siswa serta kepercayaan diri
siswa dan pengetahuan siswa
dalam membaca teks berita.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Siklus I
Proses implementasi metode
demonstrasi di dalam pembelajaran
membaca teks berita dan proses
penilaian kemampuan siswa di dalam
belajar
membaca
teks
berita
dilaksanakan sebagai berikut:
(1) Demonstrasi dimulai dengan
kegiatan-kegiatan yang merangsang siswa untuk berfikir,
misalnya melalui pertanyaanpertanyaan yang mengandung
teka-teki sehingga mendorong
siswa untuk tertarik memperhatikan demonstrasi.
(2) Menciptakan
suasana
yang
menyejukkan dengan menghindari suasana yang menegangkan,
(3) Meyakinkan bahwa semua siswa
mengikuti jalannya demonstrasi
dengan memerhatikan reaksi
seluruh siswa,
(4) Memberikan kesempatan kepada
siswa
untuk
secara
aktif
memikirkan lebih lanjut sesuai
dengan apa yang dilihat dari
proses demonstrasi itu.
Dari proses pembelajaran yang
dilakukan pada siklus I menunjukkan
bahwa tingkat persentase keaktifan
siswa pada pertemuan pertama sebesar
36% atau dapat dikatakan tingkat
penguasaan gagal sedangkan tingkat
persentase keaktifan siswa pada
pertemuan kedua sebesar 63% atau
dapat dikatakan tingkat penguasaan
cukup,
Berdasarkan
hasil
tes
keterampilan membaca teks berita
dengan metode demonstrasi, dapat
Siklus II
Pelaksanan pembelajaran pada
siklus II bertujuan memperbaiki
kelemahan proses pembelajaran pada
siklus I seperti belum maksimalnya
penyampaian materi membaca teks
berita dengan metode demonstrasi
sehingga siswa belum mampu
membaca teks berita dengan benar.
Selain hal tersebut pada siklus II juga
bertujuan meningkatkan keaktifan
398
Jurnal Pena Edukasi
ISSN 2407-0769 (Print)
Vol. IV No. 5, Sept 2017, hlm. 396 – 400
ISSN 2549-4694 (Online)
Available online at http://deacas.com/se/jurnal/index.php/JPE
siswa masih belum maksimal yang
siklus I.
Dari proses pembelajaran yang
peneliti lakukan pada siklus II
menunjukan bahwa tingkat persentase
keaktifan siswa pada pertemuan
pertama sebesar 82% atau dapat
dikatakan tingkat penguasaan baik.
Selanjutnya tingkat persentase keaktifan siswa pada pertemuan kedua
sebesar 100% (Sangat Baik). Dari
hasil tes keterampilan membaca teks
berita dengan metode demonstrasi
maka dapat diketahui bahwa pada
kemampuan siswa didapati 28 orang
siswa tuntas dengan persentase 93%.
Nilai rata-rata hasil belajar mencapai
78,33.
Dari hasil siklus II dapat
disimpulkan:
(1) Penyampaian materi membaca
teks berita dengan metode
demonstrasi
sudah
sangat
maksimal
sehingga
adanya
peningkatan keterampilan siswa
pada materi membaca teks berita
dengan metode demonstrasi.
(2) Keaktifan siswa yang sudah
sangat maksimal.
SIMPULAN
Berdasarkan dari pembahasan
hasil penelitian maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut.
1. Hasil observasi aktivitas guru
pada siklus I dimana pertemuan
pertama sebesar 60% dan
pertemuan kedua
meningkat
menjadi 90%. Pada siklus ke II
pertemuan pertama 90% dan
pertemuan kedua
meningkat
menjadi 100% dengan kategori
sangat baik. Hasil observasi
aktivitas siswa pada siklus I
pertemuan pertama mendapat
36% dan pada pertemuan kedua
mendapat 63%. Pada siklus ke II
pertemuan pertama mendapat
82% dan pertemuan kedua
mendapat 100% dengan kategori
sangat baik.
2. Hasil penelitian pada tingkat
persentase
melalui
metode
demonstrasi pada siklus I nilai
rata-rata hasil belajar mencapai
49,26
dikategorikan
kurang
dengan jumlah siswa yang tuntas
membaca teks berita dengan
metode demonstrasi terdapat 8
siswa dengan persentase 27%.
Pada siklus II nilai rata-rata hasil
belajar mencapai 78,33 dikategorikan baik dengan jumlah siswa
yang tuntas belajar 28 siswa atau
93%.
399
Jurnal Pena Edukasi
ISSN 2407-0769 (Print)
Vol. IV No. 5, Sept 2017, hlm. 396 – 400
ISSN 2549-4694 (Online)
Available online at http://deacas.com/se/jurnal/index.php/JPE
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto,
S.
2006.
Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan
Praktik. Jakarta: Rineka Cipta
Bahri, Syaiful. 2002. Psikologi
Belajar. Jakarta: PT Rineka
Cipta
Hasibuan, J. J. M. 2006. Proses
Belajar Mengajar. Bandung:
Kemudja Karya
Romli, A. 2009. Jurnalistik Praktis.
Bandung:Remaja Rosdakarya
Rokayah, Y., dkk. 2010. Metodologi
Pembelajaran Bahasa Indonesia. Bandung: Genesindo
Wijaya, K. 2010. Mengenal Penelitian
Kelas. Jakarta: Indeks.
400
Download