Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PERBANDINGAN DITINJAU DARI KEMAMPUAN MATEMATIKA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Program Studi Pendidikan Matematika Pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Nusantara PGRI Kediri Oleh : ENTYA ESA FITMAWATI NPM : 11.1.01.05.0075 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA UN PGRI KEDIRI 2016 Entya Esa Fitmawati | 11.1.01.05.0075 FKIP – Pendidikan Matematika simki.unpkediri.ac.id || 1|| Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri Entya Esa Fitmawati | 11.1.01.05.0075 FKIP – Pendidikan Matematika simki.unpkediri.ac.id || 2|| Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri Entya Esa Fitmawati | 11.1.01.05.0075 FKIP – Pendidikan Matematika simki.unpkediri.ac.id || 3|| Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PERBANDINGAN DITINJAU DARI KEMAMPUAN MATEMATIKA ENTYA ESA FITMAWATI 11.1.01.05.0075 FKIP – Pendidikan Matematika [email protected] Ika Santia, M.Pd dan Desi Gita Andriani, M.Pd UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI ABSTRAK ENTYA ESA FITMAWATI: Efektivitas model pembelajaran Discovery Learning terhadap hasil belajar siswa ditinjau dari kemampuan matematika. Skripsi, Matematika, FKIP UN PGRI Kediri, 2016. Discovery learning merupakan model pembelajaran matematika yang digunakan dalam pembelajaran pada materi perbandingan. Sebagai model pembelajaran yang lebih menekankan pada penemuan, discovery learning dapat mengembangkan kemampuan berpikir siswa dalam memecahkan suatu permasalahan matematika dengan cara penyelesaiannya sendiri dan sesuai dengan kemampuan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efektivitas penggunaan model pembelajaran discovery learning pada hasil belajar matematika kelas VII-A SMP Negeri 2 Ngadiluwih pada materi perbandingan. Efektivitas pembelajaran ditinjau dari 3 indikator, yaitu: aktivitas belajar siswa selama mengikuti pembelajaran, kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran dengan baik, dan ketuntasan hasil belajar siswa. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, pendekatan yang digunakan adalah preeksperimental design. Polulasi penelitian adalah siswa SMP Negeri 2 Ngadiluwih kota Kediri. Sampel penelitian adalah kelas VII-A sebanyak 40 siswa dengan menggunakan teknik cluster sampling. Pengambilan data dilakukan dengan metode tes dan observasi. Analisis data dilakukan dengan uji anava satu jalan yang sebelumnya dilakukan uji normaliitas dan uji homogenitas. Berdasarkan analisis data, disimpulkan bahwa pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran discovery learning pada siswa kelas VII-A adalah efektif. Kefeektifan siswa kelas VII-A SMP Negeri 2 Ngadiluwuh selama proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran discovey learning memenuhi kriteria efektivitas dengan prosentase mencapai 76% atau dikatakan baik. Setiap aspek kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran memenuhi kriteria efektivitas dengan prosentase mencapai 81,5% atau dikatakan baik. Hasil belajar siswa setelah pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran discovery learning tuntas secara klasikal mencappai 67,5% atau dikatan baik, dengan jumlah siswa tuntas sebanyak 23 siswa. Ada perbedaan siswa berkemampuan matematika tinggi, sedang dan rendah setelah penerapan model pembelajaran discovery learning. Kata Kunci: Discovery Learning, Kemampuan Matematika dan Efektivitas Entya Esa Fitmawati | 11.1.01.05.0075 FKIP – Pendidikan Matematika simki.unpkediri.ac.id || 4|| Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri I. matematika merupakan pelajaran yang LATAR BELAKANG Pada hakekatnya pendidikan tidak dapat dipisahkan kehidupan terkait. Hal ini seperti yang dinyatakan manusia karena dengan pendidikan oleh Zulkardi (2003:7) bahwa “mata dapat meningkatkan kualitas sumber pelajaran daya manusia (SDM). Selain itu pada konsep”. Artinya dalam belajar pendidikan berperan penting dalam matematika, siswa harus memahami pembangunan dan merupakan satu hal konsep matematika terlebih dahulu penting agar dapat menyelesaikan soal-soal dalam dari terdiri dari banyak konsep yang saling menentukan maju matematika mundurnya suatu bangsa, sehingga dan tidak salah jika pemerintah senantiasa pembelajaran tersebut ke dalam dunia meningkatkan nyata. mutu pendidikan. mampu menekankan Dalam Pendidikan dapat dilaksanakan dimana matematika saja, reinvention salah satu memberikan lembaga pendidikan yang adalah Salah mengaplikasikan pembelajaran diharapkan terjadi (penemuan satu faktor kembali). yang dapat sekolah. Sekolah merupakan tempat mempengaruhi keberhasilan belajar terjadinya proses belajar mengajar siswa adalah guru. Guru berperan yang memberikan pengajaran secara besar formal, pembelajaran yang meningkatkan Dalam mutu proses dikatakan bertujuan pendidikan. belajar berhasil untuk mengajar menyusun yang strategi menarik dan menyenangkan agar siswa termotivasi untuk berprestasi serta dapat siswa memahami pelajarannya dengan baik. mampu memahami dan menguasai Sedangkan dari kenyataan di lapangan mata berdasarkan pelajaran Sedangkan apabila dalam yang selama diajarkan. ini proses pratik lapangan (PPL) pengalaman guru kurang pembelajaran belum mencapai tujuan memberikan kesempatan pada siswa karena belum semua mata pelajaran untuk dapat dikuasai dengan baik oleh siswa penyelesaiannya, karena hanya mata pelajaran tersebut dianggap sulit. Salah satu mata pelajaran yang menemukan bisa sendiri sehingga memecahkan siswa masalah dengan cara yang diberikan oleh guru tanpa memahami konsepnya. dianggap sulit oleh sebagian besar Kemampuan matematika siswa dalam siswa dan membutuhkan pemahaman memecahkan yang lebih adalah matematika, karena berpengaruh pada hasil belajar. Entya Esa Fitmawati | 11.1.01.05.0075 FKIP – Pendidikan Matematika masalah sangat simki.unpkediri.ac.id || 2|| Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri Berdasarkan PPL diperoleh kelas. Alasan menggunakan model ini informasi bahwa siswa mengalami karena model pembelajaran discovery kesulitan dalam pemahaman konsep learning dan pemecahan masalah matematika. pembelajaran yang lebih menekankan Hal ini terlihat ketika siswa belajar pada materi perbandingan. Perbandingan prinsip merupakan diketahui pernyataan matematika merupakan ditemukannya yang keterampilan lebih. yang Pada materi membahas perbandingan tentang perbandingan skala, senilai dan konsep sebelumnya pada yang membandingkan dua angka atau model atau tidak pengajaran dan pemecahan masalah, dengan penguatan diikuti keterampilan. Dengan menggunakan model pembelajaran ini siswa perbandingan berbalik nilai . Kesulitan diharapkan mampu mengembangkan terlihat bisa kemampuan berpikirnya dan untuk yang menemukan penyelesaian dari suatu ketika siswa menyelesaikan tidak soal cerita berkaitan dengan kehidupan seharihari pada berbalik materi nilai, mengerjakan perbandingan menandakan perbandingan siswa cenderung dengan cara senilai. bahwa Discovery learning adalah proses mental dimana siswa mampu pada mengasimilasikan suatu konsep atau ini prinsip, dimana proses mental tersebut Hal siswa permasalahan yang diberikan. hanya adalah mengamati, menjelaskan, menghafal rumus tanpa memahami mengelompokan, konsep dalam pemecahan masalah. kesimpulan dan sebagainya (Hamdani, Oleh karena harus 2011:185). Sedangkan menurut Bruner menentukan model pembelajaran yang (dalam Heruman, 2008:4) penemuan tepat pada proses pembelajaran dalam adalah suatu proses, suatu jalan/cara kelas dalam untuk itu guru membuat meningkatkan mendekati permasalahan kemampuan matematika siswa dalam bukannya suatu produk atau item pemecahan masalah. Selain itu agar pengetahuan tertentu. Tujuan dari tercipta proses pembelajaran yang metode aktif dan interaktif antara siswa dan memperoleh guru. Salah satu langkah yang akan suatu cara yang dapat melatih berbagai diambil adalah menggunakan model kemampuan intelektual pembelajaran learning merangsang keingintahuan sebagai model pembelajaran di dalam memotivasi discovery Entya Esa Fitmawati | 11.1.01.05.0075 FKIP – Pendidikan Matematika penemuan adalah pengetahuan kemampuan untuk dengan siswa, dan mereka simki.unpkediri.ac.id || 3|| Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri (Heruman, 2008:4). Sejalan dengan II. METODE hal ini Suwangsih dan Tiurlina (dalam Dalam penelitian ini Kharim, 2011: 24) menyatakan belajar pendekatan penelitian yang digunakan melalui penemuan itu penting, sebab: adalah penelitian kuantitatif. Metode (1) pada kenyataan ilmu-ilmu itu yang diperoleh (2) experimental, dengan pendekatan yang yang digunakan adalah pre-experimental abstrak; konsep dan lain-lainnya itu design bentuk One-Group Pretest- akan melekat bila melalui penemuan Posttest Design. Pengambilan data dengan dilakukan melalui matematika penemuan; adalah jalan bahasa memanipulasi dan digunakan di adalah SMP metode Negeri 2 berpengalaman dengan benda-benda Ngadiluwih pada siswa kelas VII konkret; (3) generalisasi itu penting; semeter 1 tahun ajaran 2015 – 2016. melalui penemuan generalisasi yang Dalam penelitian ini populasi yang diperoleh akan mantap; (4) dapat digunakan adalah siswa kelas VII di meningkatkan kemampuan SMP Negeri 2 Ngadiluwih dengan memecahkan masalah; (5) setiap anak jumlah populasi sebanyak 165 siswa, adalah dari makhluk kreatif; (6) teknik pengambilan sampel menemukan sesuatu oleh sendiri dapat diperoleh sampel yang akan diteliti menumbuhkan rasa percaya terhadap yaitu kelas VII-A dengan jumlah 40 diri siswa. sendiri, dapat meningkatkan Instrumen yang digunakan motivasi (termasuk motivasi intrinsik), dalam penelitian ini berupa tes dan melalui pengkajian lebih lanjut; pada observasi untuk mengungkap variabel umumnya bersikap positif terhadap bebas matematika. model discovery learning dan variabel Berdasarkan permasalahan di atas yaitu pembelajaran dengan terikat yaitu hasil belajar siswa dan maka peneliti melakukan penelitian kemampuan matematika siswa. “Efektifitas Observasi dilakukan untuk Model Pembelajaran Discovey Learning terhadap Hasil memperoleh data aktivitas siswa dan Belajar keterlakasaan Siswa Perbandingan pada Ditinjau Kemampuan Matematika”. Materi dari sintaks pembelajaran yang dilakukan oleh guru selama proses pembelajaran. digunakan untuk Lembar tes mengetahui ketuntasan belajar siswa baik secara klasikal maupun individual. Teknik Entya Esa Fitmawati | 11.1.01.05.0075 FKIP – Pendidikan Matematika simki.unpkediri.ac.id || 4|| Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri analisis data yang digunakan dalam dapat penelitian ini adalah sebagai berikut: berikut: a. Uji normalitas 1. Hasil belajar siswa bekemampuan Penggunaan statistik parametris diambil simpulan sebagi matematika rendah setelah proses mensyaratkan bahwa data setiap pembelajaran dengan variabel data yang dianalisis harus menggunakan model berdistribusi normal dan homogen, pembelajaran discovery learning oleh karena itu sebelum dilakukan meningkat pengujian hipotesis terlebih dahulu belajar secara klasikal mencapai akan 67,5% dilakukan pengujuian dengan atau ketuntasan dikatakan baik, normalitas dan homogenitas data. keefektifan siswa secara klasikal Dalam penelitian ini digunakan Chi mencapai 76%, dan aktivitas guru Kuadrat untuk menguji normalitas. secara klasikal mencapai 81,5%. 2. Hasil belajar siswa bekemampuan b. Uji homogenitas Pada uji homogenitas dilakukan matematika sedang setelah proses dengan menyelidiki apakah kedua pembelajaran dengan sampel memiliki varian yang sama menggunakan model atau tidak. Perhitungan manual pembelajaran discovery learning menggunakan meningkat uji-F (Sugiyono, 2011: 197) : dengan ketuntasan belajar secara klasikal mencapai 67,5% atau dikatakan baik, keefektifan siswa secara klasikal c. Uji Hipotesis mencapai 76%, dan aktivitas guru Hipotesis dari penelitian ini diuji dengan mengunakan uji analisis variansi (anava) satu jalan dengan sel yang tak membandingkan sama, tiga karena kelompok yaitu rendah-sedang, rendah-tinggi, dan sedang-tinggi. secara klasikal mencapai 81,5%. 3. Hasil belajar siswa bekemampuan matematika tinggi setelah proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran discovery learning meningkat dengan ketuntasan belajar secara klasikal mencapai III. HASIL DAN KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan 67,5% atau dikatakan baik, keefektifan siswa secara klasikal pembahasan yang telah diuraikan, Entya Esa Fitmawati | 11.1.01.05.0075 FKIP – Pendidikan Matematika simki.unpkediri.ac.id || 5|| Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri 4. mencapai 76%, dan aktivitas guru rendah, hal ini dilihat dari hasil secara klasikal mencapai 81,5%. nilai rata-rata. Ada perbedaan berkemampuan siswa matematika Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa tinggi, sedang dan rendah setelah pembelajaran matematika dengan penerapan model pembelajaran menggunakan discovery learning. Tidak ada pembelajaran discovery learning perbedaan pada materi perbandingan ditinjau pada siswa model berkemampuan matematika tinggi dari dan sedang setelah penerapan siswa di kelas VII-A SMP Negeri model 2 Ngadiluwih adalah efektif. pembelajaran discovery kemampuan matematika learning, hal ini dapat dilihat dari hasil Fhitung < Ftabel. Ada perbedaan pada siswa berkemampuan IV. DAFTAR PUSTAKA Hamdani. 2011. Strategi Belajar matematika sedang dan rendah Mengajar. setelah Pustaka Setia penerapan model pembelajaran discovery learning, CV 2008. Model hal ini dapat dilihat dari hasil Pembelajaran Matematika Fhitung Di > Ftabel. berkemampuan Siswa matematika Heruman. Bandung: Sekolah (Ramdhani sedang lebih baik dari siswa Bandung berkemampuan Rosdakarya matematika rendah, hal ini dilihat dari hasil nilai rata-rata. Ada perbedaan yang signifikan pada siswa berkemampuan matematika tinggi dan rendah setelah penerapan model pembelajaran discovery learning, hal ini dapat dilihat dari hasil Fhitung > Ftabel. Siswa berkemampuan matematika tinggi lebih baik berkemampuan dari siswa matematika Entya Esa Fitmawati | 11.1.01.05.0075 FKIP – Pendidikan Matematika Dasar Boyke, : PT Ed). Remaja Kharim. 2011. Penerapan Metode Penemuan Terbimbing Dalam Matematika Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Kemampuan Berfikir Kritis Siswa Sekolah Dasar. (1). (Online), tersedia: http://jurnal.upi.edu/file/3Asrul_Karim.pdf , diunduh 19 Januari 2015 simki.unpkediri.ac.id || 6|| Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri Sugiyono. 2013. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta Entya Esa Fitmawati | 11.1.01.05.0075 FKIP – Pendidikan Matematika simki.unpkediri.ac.id || 7||