BAB I - Balai Diklat Industri Yogyakarta

advertisement
BAB I
PENGANTAR
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD
1945) Pasal 28 F menyebutkan bahwa setiap orang berhak untuk berkomunikasi
dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan
sosialnya, serta berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan,
mengolah, dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis
saluran yang tersedia.
Sesuai dengan Pasal 13 Undang-undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang
Keterbukaan Informasi Publik (UU KIP), menyebutkan bahwa untuk mewujudkan
pelayanan cepat, tepat, dan sederhana setiap Badan Publik menunjuk Pejabat
Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID), membuat dan mengembangkan
sistem penyediaan pelayanan informasi secara cepat, mudah, dan wajar sesuai
petunjuk teknis standar layanan Informasi Publik yang berlaku secara nasional.
1. Maksud
Pedoman pengelolaan Informasi dan Dokumentasi di lingkungan
Balai Diklat Industri Yogyakarta dimaksudkan sebagai acuan dalam
penyediaan, pengumpulan, pendokumentasian dan pelayanan, serta
penetapan Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi.
1 | BALAI DIKLAT INDUSTRI YOGYAKARTA 2014
2. Tujuan
a. Masing-masing
seksi
mampu
menyediakan,
mengumpulkan,
mendokumentasikan dan menyampaikan informasi tentang kegiatan
dan produk unit kerjanya secara akurat dan tidak menyesatkan;
b. Setiap
seksi
mampu
menyediakan,
mengumpulkan,
mendokumentasikan dan menyampaikan bahan dan produk informasi
secara cepat dan tepat waktu;
c. Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi mampu memberikan
pelayanan informasi secara cepat dan tepat waktu dengan biaya ringan
dan cara sederhana.
3. Dasar Penyusunan
Pedoman Pengelolaan Informasi dan Dokumentasi ini disusun
berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang
Keterbukaan Informasi Publik dan peraturan pelaksanaannya.
2 | BALAI DIKLAT INDUSTRI YOGYAKARTA 2014
BAB II
STRUKTUR ORGANISASI PELAYANAN INFORMASI
Dalam rangka pelayanan informasi publik ditetapkan struktur dan tata kerja
organisasi pelayanan informasi :
1. Tim Pertimbangan Pelayanan Informasi
Tim Pertimbangan Pelayanan Informasi terdiri dari :
a. Kasubag Tata Usaha Sebagai Ketua
b. Kepala Seksi Penyelenggara Diklat sebagai anggota
c. Kepala Seksi Pengembangan Diklat sebagai anggota
Tim Pertimbangan Pelayanan Informasi mempunyai tugas :
a. Membahas dan mengusulkan jenis informasi yang dikecualikan untuk
selanjutnya di tetapkan dengan keputusan Menteri.
b. Membahas, menyelesaikan, dan memutuskan sengketa informasi.
c. Menyelesaikan hal-hal yang belum diatur di dalam pedoman ini.
Tim Pertimbangan Pelayanan Informasi menyelenggarakan fungsi :
a. Pengambilan keputusan terhadap sengketa informasi
b. Penyelesaian masalah dan hal-hal yang belum diatur di dalam pedoman
ini
3 | BALAI DIKLAT INDUSTRI YOGYAKARTA 2014
2. PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID)
2.1 Kriteria PPID
a. PPID merupakan pejabat struktural yang ditunjuk untuk melaksanakan
tugas dan fungsi pengelolaan dan pelayanan informasi publik di
lingkungan Balai Diklat Industri Yogyakarta;
b. PPID harus memiliki kompetensi di bidang pengelolaan dokumen,
pengolahan data, pelayanan informasi, dan kehumasan.
2.2 PPID mempunyai tugas :
Tugas dan Tanggung Jawab PPID berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor
61 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008
tentang Keterbukaan Informasi Publik, pasal 14 adalah :
a. Penyediaan, penyimpanan, pendokumentasian, dan pengamanan
informasi;
b. Pelayanan Informasi Publik sesuai dengan aturan yang berlaku;
c. Pelayanan Informasi Publik yang cepat, tepat, dan sederhana;
d. Penetapan prosedur operasional penyebarluasan Informasi Publik;
e. Pengujian konsekuensi;
f.
Pengklasifikasian informasi dan/atau pengubahannya;
g. Penetapan Informasi yang Dikecualikan yang telah habis jangka waktu
pengecualiannya sebagai Informasi Publik yang dapat di akses; dan
h. Penetapan pertimbangan tertulis atas setiap kebijakan yang diambil
untuk memenuhi hak setiap orang atas Informasi Publik.
4 | BALAI DIKLAT INDUSTRI YOGYAKARTA 2014
PPID dapat menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sesuai
ketentuan
peraturan perundang-undangan, antara lain peraturan
perundangundangan mengenai kepegawaian.
Berdasarkan Peraturan Komisi Informasi No. 1 Tahun 2010 tentang
Standar
Layanan
Informasi
Publik,
PPID
bertanggung
jawab
mengkoordinasikan penyimpanan dan pendokumentasian seluruh informasi
Publik yang berada di Badan Publik antara lain:
1. mengkoordinasikan pengumpulan seluruh Informasi Publik secara fisik
dari setiap unit/satuan kerja meliputi :
a. Informasi yang wajib disediakan dan diumumkan secara berkala;
b. Informasi yang wajib tersedia setiap saat;
c. Informasi terbuka lainnya yang diminta Pemohon Informasi Publik.
2. mengkoordinasikan pendataan Informasi Publik yang dikuasai oleh
setiap unit/satuan kerja di Badan Publik dalam rangka pembuatan dan
pemutahiran Daftar Informasi Publik setelah di mutakhirkan oleh
Pimpinan masing-masing unit/satuan kerja sekurangkurangnya 1 (satu)
kali dalam sebulan;
3. mengkoordinasikan penyediaan dan pelayanan Informasi Publik melalui
pengumuman (media yang menjangkau seluruh pemangku kepentingan)
dan/atau permohonan.
5 | BALAI DIKLAT INDUSTRI YOGYAKARTA 2014
4. Merencanakan dan mengorganisasikan, melaksanakan, mengawasi, dan
mengevaluasi pelaksanaan kegiatan pengelolaan dan pelayanan
informasi di lingkungan Balai Diklat Industri Yogyakarta. Dalam
melaksanakan tugasnya PPID dibantu oleh pejabat fungsional
2.3 Kedudukan dan Penunjukan PPID
a. PPID berkedudukan di Balai Diklat Industri Yogyakarta;
b. Penunjukan PPID dan struktur organisasinya ditetapkan melalui Surat
Keputusan Kepala Balai Diklat Industri Yogyakarta.
2.4 TATA KERJA PELAYANAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI
2.4.1 Bagan organisasi Pelayanan Informasi dan Dokumentasi :
Atasan PPID
Kepala BDI
Yogyakarta
Kasubag Tata
Usaha
Uji
Konsekuensi
Pengelolaan
Informasi
Pelayanan
Informasi
6 | BALAI DIKLAT INDUSTRI YOGYAKARTA 2014
Pendokumentasian
2.4.2 Tata kerja Pelayanan Informasi dan Dokumentasi
Tata kerja Pelayanan Informasi dan Dokumentasi meliputi empat fungsi :
a. Pengelolaan Informasi
Urusan pengelolaan informasi dilaksanakan oleh Pusat Data.
b. Dokumentasi dan Arsip
Urusan dokumentasi dan arsip dilaksanakan oleh pejabat fungsional
arsiparis.
c. Layanan
Urusan layanan informasi publik dilaksanakan oleh staf pelayanan publik
d. Sengketa
Untuk urusan advokasi pengaduan dan penyelesaian sengketa informasi
publik dilaksanakan oleh Atasan PPID
7 | BALAI DIKLAT INDUSTRI YOGYAKARTA 2014
BAB III
MEKANISME PENGUMPULAN, PENGKLASIFIKASIAN, PENDOKUMENTASIAN,
DAN PELAYANAN INFORMASI
1. PENGUMPULAN INFORMASI
Kegiatan pengumpulan informasi merupakan tahap yang sangat penting
dalam pengelolaan informasi dan dokumentasi. Beberapa hal yang harus
diperhatikan oleh setiap seksi di lingkungan Balai Diklat Industri
Yogyakarta adalah :
1. Pengumpulan informasi merupakan aktivitas penghimpunan kegiatan
yang telah, sedang dan yang akan dilaksanakan oleh setiap satuan kerja.
2. Informasi yang dikumpulkan adalah informasi yang berkualitas dan
relevan dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing satuan kerja;
3. Informasi yang dikumpulkan dapat bersumber dari pejabat dan arsip,
baik arsip statis maupun dinamis;
4. Pejabat sebagaimana dimaksud dalam butir 3 merupakan pejabat yang
bertanggung jawab dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi di satuan
kerjanya; sedangkan arsip statis dan dinamis merupakan arsip yang
terkait dengan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi satuan kerja
bersangkutan.
8 | BALAI DIKLAT INDUSTRI YOGYAKARTA 2014
5. Penyediaan informasi dilaksanakan dengan memperhatikan tahapan
sebagai berikut:
a. Mengenali tugas pokok dan fungsi satuan kerjanya;
b. Mendata kegiatan yang dilaksanakan oleh satuan kerja;
c. Mendata informasi dan dokumen yang dihasilkan;
d. Membuat daftar jenis-jenis informasi dan dokumen.
1.1 Alur dan Mekanisme Pengumpulan Informasi
Alur informasi dalam rangka proses pengumpulan informasi
yang berada disetiap satuan kerja di lingkungan Balai Diklat Industri
Yogyakarta, divisualkan dalam bagan sebagai berikut:
Alur informasi sebagaimana digambarkan dalam bagan tersebut
diatas, menunjukkan bahwa :
a. Setiap informasi di setiap seksi merupakan tanggung jawab
kepala seksi;
b. Setiap informasi publik di setiap seksi di sampaikan kepada
bagian Pengolah Data PPID.
c. Setiap informasi yang diterima oleh Pengolah Data diolah dan
disediakan untuk kepentingan pelayan informasi yang dilakukan
oleh PPID
9 | BALAI DIKLAT INDUSTRI YOGYAKARTA 2014
2. PENGKLASIFIKASIAN INFORMASI
Dalam proses pengklasifikasian, informasi di bagi menjadi dua kelompok
yaitu informasi yang bersifat publik dan informasi yang dikecualikan.
1. Mengelompokkan informasi yang bersifat publik
Informasi yang bersifat publik dikelompokkan berdasarkan
subyek informasi sesuai dengan tugas pokok, fungsi dan
kegiatan setiap satuan kerja. Pengelompokan informasi yang
bersifat publik meliputi:
a. Informasi publik yang wajib disediakan dan diumumkan secara
berkala meliputi:
1) Informasi yang berkaitan dengan Balai Diklat Industri
Yogyakarta;
2) Informasi mengenai kegiatan dan kinerja Balai Diklat
Industri Yogyakarta;
3) Informasi mengenai laporan keuangan; dan/atau
4) Informasi
lain
yang
diatur
dalam
peraturan
perundangundangan;
5) Informasi yang lebih detail atas permintaan pemohon.
Pengumpulan informasi publik butir 1 s/d 5 di atas
dilakukan oleh masing-masing seksi.
10 | BALAI DIKLAT INDUSTRI YOGYAKARTA 2014
b. Informasi publik yang wajib diumumkan secara serta merta,
yaitu informasi yang dapat mengancam hajat hidup orang
banyak dan ketertiban umum
c. Informasi publik yang wajib tersedia setiap saat di Balai Diklat
Industri Yogyakarta meliputi :
1.
Daftar seluruh informasi publik yang berada di bawah
penguasaannya,
tidak
termasuk
informasi
yang
dikecualikan;
2.
Seluruh kebijakan yang ada berikut dokumen
pendukungnya;
2. Mengelompokkan informasi yang dikecualikan
Dalam mengelompokkan informasi yang dikecualikan perlu
diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Informasi
yang
dikecualikan
adalah
informasi
sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No. 14
Tahun 2008 Pasal 17 dan Pasal 18;
b. Prinsip-prinsip
yang
harus
diperhatikan
dalam
mengelompokan informasi yang dikecualikan:
1. Ketat, artinya untuk mengategorikan informasi
yang dikecualikan harus benar-benar mengacu
pada metode yang valid dan mengedepankan
obyektivitas;
11 | BALAI DIKLAT INDUSTRI YOGYAKARTA 2014
2. Terbatas, artinya informasi yang dikecualikan
harus terbatas pada informasi tertentu untuk
menghindari penafsiran yang subyektif dan
kesewenangan;
3. Tidak mutlak, artinya tidak ada informasi yang
secara mutlak dikecualikan ketika kepentingan
publik yang lebih besar menghendakinya.
c. Pengecualian harus melalui metode uji konsekuensi
bahaya (consequential harm test) yang mendasari
penentuan suatu informasi harus dirahasiakan apabila
informasi tersebut dibuka;
d. Untuk lebih menjamin suatu informasi dapat dibuka
atau ditutup secara obyektif, maka metode di atas
dilengkapi dengan uji kepentingan publik (balancing
public interest test) yang mendasari penentuan
informasi harus ditutup sesuai dengan kepentingan
publik;
e. Pengklasifikasian akses informasi harus disertai
pertimbangan tertulis tentang implikasi informasi dari
sisi politik, ekonomi, social budaya, dan pertahanan
keamanan.
f.
Penetapan sebagaimana tersebut diatas dilakukan
melalui rapat pimpinan.
12 | BALAI DIKLAT INDUSTRI YOGYAKARTA 2014
3.
PENDOKUMENTASIAN INFORMASI
Pendokumentasian informasi adalah kegiatan penyimpanan data dan
informasi, catatan dan/atau keterangan yang dibuat dan/atau diterima
oleh satuan kerja di lingkungan Balai Diklat Industri Yogyakarta guna
membantu PPID dalam melayani permintaan informasi. Tahapan dalam
pendokumentasian informasi meliputi :
a. Deskripsi informasi setiap satuan kerja membuat ringkasan
untuk masing-masing jenis informasi.
b. Memverifikasi informasi setiap informasi diverifikasi sesuai
dengan jenis kegiatannya.
c. Otentikasi informasi dilakukan untuk menjamin keaslian
informasi melalui validasi informasi oleh setiap satuan kerja.
d. Pemberian kode informasi dilakukan untuk mempermudah
pencarian informasi yang dibutuhkan.
e. Penataan dan penyimpanan informasi dilakukan agar
dokumentasi dan informasi lebih sistematis
13 | BALAI DIKLAT INDUSTRI YOGYAKARTA 2014
4.
PELAYANAN INFORMASI
1. Pemohon Informasi datang ke Desk layanan informasi, mengisi
formulir permintaan informasi dengan melampirkan fotocopy
KTP pemohon dan pengguna informasi;
2. Petugas memberikan tanda bukti permintaan Informasi Publik
berupa nomor pendaftaran pada saat permintaan diterima, dan
telah ditandatangani oleh petugas;
3. Petugas memproses permintaan pemohon Informasi Publik
sesuai dengan formulir permintaan Informasi Publik yang telah
ditandatangani oleh pemohon informasi publik;
4. Petugas menyerahkan informasi sesuai dengan yang diminta
oleh pemohon/ pengguna informasi. Petugas memberikan
Tanda Bukti Penyerahan Informasi Publik kepada pengguna
informasi publik dan pengguna menandatanganinya;
5. Jika informasi yang diminta masuk ke dalam kategori
dikecualikan, PPID menyampaikan alasan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku
14 | BALAI DIKLAT INDUSTRI YOGYAKARTA 2014
Gambar Mekanisme Pemohon Informasi :
Pemohon
Informasi
Pencatatan: Nama,
alamat, informasi yang
diminta, dll
Tanda Bukti Penerimaan
Permintaan Informasi
Ditolak
Proses
Jawaban
Selesai
15 | BALAI DIKLAT INDUSTRI YOGYAKARTA 2014
Diterima
4.1 Cara Memperoleh Informasi
a. Melalui website atau email; Dapat men-download informasi
publik
yang
tersedia
pada
website
(www.
bdiyogyakarta.kemenperin.go.id), yang sebelumnya mengisi
formulir yang telah tersedia; atau melalui email dengan alamat:
[email protected]
b. Melalui telepon/fax; Dapat menghubungi telepon Desk Layanan
Informasi di nomor (0274) 373912 Fax (0274)376048
c. Melalui Jasa Pos; Mengirimkan surat melalui jasa pos yang
ditujukan kepada Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi,
dengan alamat Jalan Gedongkuning 140 Kotagede Yogyakarta
d. Langsung; Datang langsung ke Desk Layanan Informasi, dengan
alamat Kantor Balai Diklat Industri Yogyakarta dengan alamat
Jalan Gedongkuning 140 Kotagede Yogyakarta
4.2 Operasional Pelayanan Informasi Publik
Untuk memenuhi dan melayani permintaan dan kebutuhan pemohon/
pengguna informasi publik, Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi
melalui Desk Layanan informasi Publik melakukan layanan langsung dan
layanan melalui media yang meliputi telepon/fax; email; website dan melalui
jasa pos.
16 | BALAI DIKLAT INDUSTRI YOGYAKARTA 2014
4.3 Pelaksanaan Pelayanan Informasi
Untuk pelaksanaan operasional pelayanan informasi publik,Pejabat
Pengelola Informasi dan Dokumentasi menyediakan Desk Layanan Informasi
Publik dan Desk Layanan Penyediaan Akses Internet. Setiap harinya PPID
menugaskan 1 (satu) orang petugas pelayanan, dengan tugas sebagai berikut
:
a. Menerima permintaan langsung dan melalui media dari masyarakat
b. Melakukan registrasi bagi pengguna/pengakses yang akan menggunakan
internet
c. Mempersiapkan peralatan yang akan dipergunakan, menyiapkan materi
yang akan digandakan/direkam serta sebagai penghubung satuan kerja
terkait dengan informasi yang diminta oleh pemohon/pengguna
informasi publik.
4.4 Biaya/tarif
Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi menyediakan informasi
publik secara gratis (tidak dipungut biaya), sedangkan untuk penggandaan
atau perekaman, pemohon/pengguna informasi publik dapat melakukan
penggandaan/fotocopy sendiri disekitar gedung Badan Publik (PPID)
setempat atau menyediakan CD/DVD kosong atau flashdisk untuk
perekaman data dan informasinya.
17 | BALAI DIKLAT INDUSTRI YOGYAKARTA 2014
BAB IV
PENYELESAIAN SENGKETA INFORMASI
Pemohon Informasi Publik dapat mengajukan keberatan secara tertulis kepada
atasan PPID BDI Yogyakarta (Kepala BDI Yogyakarta) berdasarkan alasan dengan
tahapan sebagai berikut:
Tahap 1
Langkah 1. Keberatan diajukan kepada atasan PPID (Kepala BDI Yogyakarta)
dalam jangka waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari kerja dengan
mengemukakan alasan
Langkah 2. Atasan PPID (Kepala BDI Yogyakarta) harus memberikan tanggapan
atas pengajuan keberatan tersebut paling lambat 30 (tiga puluh) hari kerja sejak
diterimanya keberatan secara tertulis.
Apabila atasan PPID menguatkan putusan yang ditetapkan bawahannya maka
alasan tertulis disertakan bersama tanggapan tersebut
- Jika pengaju keberatan puas atas putusan Atasan PPID, maka sengketa
keberatan selesai.
- Jika pengaju keberatan Informasi Publik tidak puas atas tanggapan Atasan
PPID, maka penyelesaian sengketa Informasi Publik dapat diajukan kepada
Komisi Informasi Pusat.
18 | BALAI DIKLAT INDUSTRI YOGYAKARTA 2014
Tahap 2
Penyelesaian Sengketa Informasi Publik kepada Komisi Informasi Pusat dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
Langkah 1
Pengajuan Sengketa Informasi Publik ke Komisi Informasi diajukan dalam waktu
14 (empat belas) hari kerja setelah diterimanya tanggapan tertulis dari Atasan
PPID yang tidak memuaskan Pemohon Informasi Publik
Jika pada tahap mediasi dihasilkan kesepakatan, maka hasil kesepakatan mediasi
tersebut ditetapkan oleh Putusan Komisi Informasi –
Langkah 2
Apabila upaya mediasi dinyatakan tidak berhasil secara tertulis oleh salah satu
pihak atau para pihak yang bersengketa menarik diri dari perundingan, maka
Komisi Informasi melanjutkan proses penyelesaian sengketa melalui ajudikasi
Apabila salah satu atau para pihak yang bersengketa secara tertulis menyatakan
tidak menerima putusan ajudikasi dari Komisi Informasi paling lambat 14 (empat
belas) hari kerja setelah diterimanya putusan tersebut, maka dapat mengajukan
gugatan melalui pengadilan
Jika Pemohon Informasi puas atas keputusan Ajudikasi Komisi Informasi,
sengketa selesai.
19 | BALAI DIKLAT INDUSTRI YOGYAKARTA 2014
Tahap 3
Penyelesaian sengketa Informasi Publik melalui pengadilan dengan langkahlangkah sebagai berikut:
Pengajuan gugatan dilakukan melalui Pengadilan Tata Usaha Negara apabila yang
digugat adalah Badan Publik Negara
Pengajuan gugatan dilakukan melalui Pengadilan Negeri apabila yang digugat
adalah Badan Publik selain Badan Publik Negara
Penggugat menerima putusan pengadilan
Pengajuan gugatan oleh salah satu atau para pihak yang bersengketa secara
tertulis menyatakan tidak menerima putusan Ajudikasi dari Komisi Informasi
Pusat paling lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah diterimanya putusan
tersebut
Jika tidak menerima putusan pengadilan, penggugat mengajukan Kasasi kepada
Mahkamah Agung.
Pengajuan Kasasi dilakukan selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari sejak
diterimanya putusan Pengadilan Tata Usaha Negara
Jika pengaju sengketa puas atas putusan pengadilan, sengketa selesai
20 | BALAI DIKLAT INDUSTRI YOGYAKARTA 2014
BAB V
PELAPORAN
Setiap tahun PPID wajib melaksanakan ketentuan Pasal 12 UU KIP yaitu
melaporkan:
a.
jumlah permintaan informasi yang diterima;
b.
waktu yang diperlukan Balai Diklat Industri Yogyakartadalam memenuhi
setiap permintaan informasi;
b.
jumlah pemberian dan penolakan permintaan informasi; dan/atau
alasan penolakan permintaan informasi.
21 | BALAI DIKLAT INDUSTRI YOGYAKARTA 2014
BAB VI
PENUTUP
Pedoman ini terbuka untuk disempurnakan dan dikembangkan sesuai dengan
kebutuhan.
22 | BALAI DIKLAT INDUSTRI YOGYAKARTA 2014
Download