Disusun oleh : Ade Nopita Komaladewi Endah Ratnasari Purwanti Tulus Satriadi Yuvita Fauzul H 1F Hakikat Bahasa Fungsi Bahasa dan Sifat Bahasa Fungsi Bahasa Indonesia Kedudukan Bahasa Indonesia Hubungan Bahasa Indonesia dengan Bahasa Daerah dan Bahasa Asing Hakikat Bahasa Rumusan-rumusan bahasa kalau dibutiri akan menghasilkan sejumlah ciri yang merupakan hakikat bahasa. Ciri-ciri yang merupakan hakikat bahasa antara lain : Bahasa itu adalah sebuah sistem Sistem dibentuk oleh sejumlah unsur atau komponen yang satu dengan lainnya berhubungan secara fungsional. Bahasa terdiri dari unsur-unsur atau komponenkomponen yang secara teratur tersusun menurut pola tertentu, dan membentuk suatu kesatuan. Contoh : • Ibu pergi ke pasar. Ini adalah sebuah kalimat bahasa Indonesia karena tersusun dengan benar menurut pola aturan kaidah bahasa Indonesia. • Pergi ibu pasar ke Ini bukan kalimat bahasa Indonesia karena tidak tersusun menurut pola aturan atau kaidah bahasa Indonesia. Bahasa itu berwujud lambang Lambang atau simbol tidak bersifat langsung dan alamiah. Lambang menandai sesuatu yang lain secara konvensional tidak secara alami dan langsung. Contoh : • Bendera kuning Karena bendera kuning secara konvensional dijadikan tanda akan adanya kematian. • Gambar pagi dan kapas Didalam perisai burung garuda pancasila secara konvensional dipakai untuk melambangkan asas keadilan dan sosial. Bahasa Itu Bunyi Bahasa adalah bunyi-bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Jadi bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia tidak termasuk bunyi bahasa. Tetapi juga tidak semua bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia termasuk bunyi bahasa. Bunyi teriak, bersin, batuk-batuk bukan termasuk bunyi bahasa, meskipun dihasilkan oleh alat ucap manusia, karena semuanya tidak termasuk kedalam sistem bunyi bahasa. Bahasa Bersifat Arbitrer Kata arbitrer bisa diartikan “sewenang-wenang, berubah-ubah, tidak tepat, mana suka “ yang dimaksud dengan arbitrer itu adalah tidak adanya hubungan wajib antara lambang bahasa dengan konsep atau pengertian yang dimaksud oleh lambang tersebut. Contoh : Untuk konsep “setumpuk lembaran kertas bercetak dan berjilid” dalam bahasa Indonesia disebut (buku) dan (kitab). Bahasa Bersifat Konvensional Artinya semua anggota masyarakat bahasa itu mematuhi konvensi bahwa lambang tertentu itu digunakan untuk mewakili konsep yang diwakilkan. Contoh : Binatang berkaki empat yang bisa dikendarai yang secara arbitrer dilambangkan dengan bunyi [kuda]. Maka anggota masyarakat Indonesia semuanya harus mematuhinya. Kalau tidak berarti dia telah keluar dari konvensi itu. Bahasa Bersifat Produktif Dengan sejumlah unsur yang terbatas, namun dapat dibuat satuan-satuan ujaran yang hampir tidak terbatas. Contoh : Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia susunan W.J.S Purwadarminta bahasa hanya mempunyai lebih kurang 23.000 buah kata,tetapi dengan 23.000 buah kata itu dapat dibuat jutaan kalimat yang tidak terbatas. • Bahasa Bersifat Dinamis Bahasa itu tidak terlepas dari berbagai kemungkinan perubahan yang sewaktu-waktu dapat terjadi. Perubahan itu dapat terjadi pada tataran apa saja. Pada setiap waktu mungkin saja ada kosakata lama yang tenggelam atau tidak digunakan lagi. Contoh : Kata kempa, perigi, dan centang-perenang yang dulu ada digunakan dalam bahasa Indonesia, kini tidak digunakan lagi. Sebaliknya, kata risei, kolusi, dan ulang-alik yang dulu tidak dikenal, kini sudah biasa digunakan. Bahasa Itu Beragam Bahasa itu beragam karena bahasa itu digunakan oleh penutur yang heterogen, yang mempunyai latar belakang sosial dan kebiasaan yang berbeda. Misalnya, bahasa Jawa yang digunakan di Surabaya berbeda dengan bahasa Jawa yang digunakan di Banyumas, Pekalongan, dan Yogyakarta. Bahasa itu bersifat manusiawi Artinya, bahasa sebagai alat komunikasi verbal hanya dimiliki manusia. Hewan tidak mempunyai bahasa, yang dimiliki hewan untuk berkomunikasi adalah bunyi atau gerak isyarat. Hewan tidak mempunyai kemampuan untuk mempelajari bahasa manusia, oleh karena itulah dikatakan bahwa bahasa itu bersifat manusiawi, karena hanya dimiliki manusia. Bahasa itu bermakna Karena bahasa itu bermakna, maka segala ucapan yang tidak mempunyai makna dapat disebut bukan bahasa. Jadi, bentuk-bentuk bunyi yang tidak mermakna dalam bahasa apapun bukanlah bahasa sebab fungsi bahasa adalah menyampaikan pesan, konsep, ide, atau pemikiran. Fungsi Bahasa dan Sifat Bahasa Fungsi Bahasa Finocchinari membagi fungsi bahasa itu atas lima bagian yaitu personal, interpersonal, direktif, referensial dan imajinatif. • Fungsi personal adalah kemampuan pembicaraannya, misalnya cinta, kesenangan, kekecewaan, kesusahan, keramahan dan lain sebagainya. • Fungsi interpersonal adalah kemampuan kita untuk membina dan menjalin hubungan kerja dan hubungan sosial dengan orang lain. Hubungan ini membuat hidup dengan orang lain baik dan menyenangkan. Termasuk dalam kategori ini misalnya rasa simpati, rasa senang atas keberhasilan orang lain, kekhawatiran dan sebagainya, yang dinyatakan dalam bahasa. • Fungsi direktif memungkinkan kita untuk mengajukan permintaan, saran, membujuk, meyakinkan dan sebagainya. • Fungsi referensial adalah yang berhubungan dengan kemampuan untuk menulis atau berbicara tentang lingkungan kita yang terdekat dan juga mengenai bahasa itu sendiri. • Fungsi imajinatif adalah kemampuan untuk dapat menyusun irama, sajak, cerita tertulis maupun lisan. Sifat Bahasa 1. Sistematis Sistematis adalah bahasa itu tersusun menurut suatu pola, tidak tersusun secara acak dan sembarang. 2. Sistemis Sistemis adalah bahasa bukan merupakan sistem tunggal, tetapi terdiri dari sub-sub sistem atau sistem bawaan. 3. Unik Unik adalah berarti ciri atau sifat khas yang tidak dimiliki oleh bahasa lain. 4. Universal Universal berarti memiliki ciri yang sama yang ada pada semua bahasa. Khusus Umum 1. Bahasa Sebagai Alat Ekspresi Diri Melalui bahasa kita dapat menyatakan secara terbuka segala sesuatu yang tersirat di dalam hati dan pikiran kita. 2. Bahasa Sebagai Alat Komunikasi Dua cara berkomunikasi, yaitu : 1. Verbal, dilakukan menggunakan alat/media bahsa (lisan dan tulis), 2. Non verbal, dilakukan menggunakan media berupa aneka symbol, isyarat, kode, dan bunyi. 3. Bahasa Sebagai Alat Integrasi dan Adaptasi Sosial Pada saat beradaptasi dilingkungan sosial, seseorang akan memilih bahasa yang digunakan tergantung situasi dan kondisi yang dihadapi. 4. Bahasa Sebagai Alat Kontrol Sosial Contoh yang menggambarkan fungsi bahasa sebagai alat kontrol sosial yang sangat mudah kita terapkan adalah sebagai alat peredam rasa marah. Menulis merupakan salah satu cara yang sangat efektif untuk meredakan rasa marah kita. 1. Mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari-hari Manusia adalah makhluk sosial yang tak terlepas dari hubungan komunikasi dengan makhluk sosialnya. 2. Mewujudkan Seni (Sastra) Bahasa yang dapat dipakai untuk mengungkapkan perasaan melalui media seni, seperti syair, puisi, prosa dll. Terkadang bahasa yang digunakan yang memiliki makna denotasi atau makna yang tersirat. Dalam hal ini, diperlukan pemahaman yang mendalam agar bisa mengetahui makna yang ingin disampaikan. 3. Mempelajari bahasa- bahasa kuno Dengan mempelajari bahasa kuno, akan dapat mengetahui peristiwa atau kejadian dimasa lampau. Untuk mengantisipasi kejadian yang mungkin atau dapat terjadi kembali dimasa yang akan datang, atau hanya sekedar memenuhi rasa keingintahuan tentang latar belakang dari suatu hal. Misalnya untuk mengetahui asal dari suatu budaya yang dapat ditelusuri melalui naskah kuno atau penemuan prasasti-prasasti. 4. Mengeksploitasi IPTEK Dengan jiwa dan sifat keingintahuan yang dimiliki manusia, serta akal dan pikiran yang sudah diberikan Tuhan kepada manusia, maka manusia akan selalu mengembangkan berbagai hal untuk mencapai kehidupan yang lebih baik. Pengetahuan yang dimiliki oleh manusia akan selalu didokumentasikan supaya manusia lainnya juga dapat mempergunakannya dan melestarikannya demi kebaikan manusia itu sendiri. Kedudukan Bahasa Indonesia 1. Bahasa Nasional Lambang kebanggaan Nasional. Lambang Identitas Nasional. Alat pemersatu berbagai masyarakat yang berbedabeda latar belakang sosial budaya dan bahasanya. Alat penghubung antarbudaya antardaerah. 2. Bahasa Negara Bahasa resmi kenegaraan. Bahasa pengantar resmi dilembaga-lembaga pendidikan. Bahasa resmi di dalam perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta pemerintah. Bahasa resmi di dalam pengembangan kebudayaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan serta teknologi modern. Hubungan Bahasa Indonesia dengan Bahasa Daerah dan Bahasa Asing Tugas bahasa Indonesia : 1. Bahasa resmi kenegaraan 2. Bahasa pengantar resmi dilembagalembaga pendidikan 3. sarana perencanaan pengembangan kebudayaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan serta teknologi modern. Hubungan bahasa Indonesia dengan bahasa daerah 1. Bahasa daerah sebagai penunjang bahasa nasional 2. Sumber bahan pengembangan bahasa nasional 3. Bahasa daerah merupakan bahasa pengantar pembantu pada tingkat permulaan di sekolah dasar di daerah tertentu untuk memperlancar pengajaran bahasa Indonesia dan mata pelajaran lain Hubungan bahasa Indonesia dengan bahasa asing 1. Sarana perhubungan antar bangsa 2. Sarana pembantu pengembangan bahasa Indonesia 3. Alat untuk memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi modern bagi kepentingan pembangunan nasional. Jadi, bahasa-bahasa asing ini merupakan bahasa ketiga di dalam wilayah negara Republik Indonesia. TERIMA KASIH.........