Uploaded by User9644

MAKALAH TEKNIK MENGUTIP

advertisement
TEKNIK MENGUTIP BERDASARKAN PENULISAN SUMBER
DAN KIAT-KIAT MENGUTIP
MAKALAH
Disusun dan diajukan guna memenuhi tugas terstruktur:
Mata Kuliah
: Bahasa Indonesia
Dosen Pengampuh
: Ririn Setyorini, M.Pd
Oleh:
1. Nur Fitria Krismayantie
NIM. 40316012
2. Sherly Nabilla
NIM. 40316014
3. Vega Nautika Bahtera Heny
NIM. 40316015
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
BUMIAYU
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini dengan judul
“Teknik Mengutip Berdasarkan Penulisan Sumber dan Kiat-Kiat Mengutip”.
Maksud dan tujuan kami membuat makalah ini yaitu guna memenuhi
tugas terstruktur Bahasa Indonesia dan untuk lebih mengetahui materi tentang
“Teknik Mengutip Berdasarkan Penulisan Sumber dan Kiat-Kiat Mengutip”.
Dengan adanya makalah ini kami berharap pembaca akan lebih memahami
maksud dari materi yang kami berikan. Saran dan kritik pun kami inginkan agar
pembuatan makalah ini bisa menjadi lebih baik.
Bumiayu, Mei 2017
Penulis
II
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................ i
KATA PENGANTAR .......................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan ........................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN ...................................................................... 2
A. Pengertian Kutipan ..................................................................... 2
B. Teknik Mengutip Berdasarkan Sumber ..................................... 2
C. Kiat-Kita Mengutip .................................................................... 8
BAB III PENUTUP .............................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 12
III
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengutipan adalah proses peminjaman kalimat atau pendapat
seorang pengarang atau ucapan seseorang yang ahli dalam bidang yang
sedang ditulis. Tindakan mengutip bukan semata-mata meniru teks orang
lain. Tindakan mengutip bukan untuk kesombongan bahwa penulis
memajang sejumlah pustaka yang telah dikuasai.
Terlepas dari itu semua, tindakan mengutip harus dilakukan agar
pembaca mengetahui bahwa informasi yang disampaikan oleh penulis
berhubungan dengan informasi yang ditulis oleh orang lain. Mengutip juga
tidak sembarang asal mengutip, ada tata cara dan tekniknya dalam
mengutip. Kebanyakan orang sering asal mengambil kata untuk dijadikan
kutipan. Di makalah ini, kami akan memberikan informasi mengenai
teknik mengutip berdasarkan sumber dan kiat-kiat dalam mengutip.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan kutipan?
2. Bagaimana teknik mengutip berdasarkan penulisan sumbernya?
3. Apa saja kiat-kiat dalam pengutipan?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan sebagai berikut:
1. Untuk memenuhi tugas terstruktur Bahasa Indonesia.
2. Untuk mengetahui arti dari pengutipan.
3. Untuk mengetahui bagaimana teknik mengutip berdasarkan penulisan
sumbernya.
4. Untuk mengetahui apa saja kiat-kiat dalam pengutipan.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kutipan
Kutipan merupakan suatu kalimat yang berisi gagasan, ide, atau
pendapat seseorang yang dijadikan bahan acuan yang diambil dari
berbagai sumber ( media cetak, online, atau audio). Kata kutipan
berdasarkan KBBI memiliki arti pungutan atau petikan. Menurut KBBI,
mengutip diartikan sebagai mengambil perkataan atau kalimat dari buku
baik fiksi atau nonfiksi. Orang yang mengambil kutipan disebut dengan
pengutip, sedang proses mengutip disebut pengutipan.
Dalam tulisan – tulisan ilmiah (non fiksi) kutipan banyak diambil
dari buku-buku terkait dengan proses ilmiah tulisan yang dibuat, kutipan
tersebut dibutuhkan sebagai pernyataan pendukung pernyataan penulis
karya ilmiah. Tak hanya melulu karya nonfiksi, tulisan-tulisan fiksi atau
semifiksi biasanya memberikan gagasan yang dapat dijadikan kutipan
kehidupan seseorang, kata –kata motivasi merupakan salah satu contoh
kutipan.
B. Teknik Mengutip Berdasarkan Penulisan Sumber
Berdasarkan gaya penulisannya, cara menulis kutipan dibagi
menjadi beberapa macam format penulisan. Penulisan format tersebut
disesuaikan dengan beberapa kondisi yang ada pada isi atau teks yang
akan dikutip tersebut. Berikut 12 format cara penulisan kutipan dari
berbagai sumber yang umum digunakan.
1. Kutipan dari Sumber dengan Nama Pengarang Indonesia
Jika kutipan yang akan kita ambil ditulis oleh pengarang Indonesia,
maka nama pengarang ditulis lengkap tanpa gelar. Penulisan nama
juga tetap sama (seperti cara menulis catatan kaki), tidak dibalik
seperti penulisan daftar pustaka.
2
3
Contoh: Kutipan dari Suharsimi Arikunto.
Kerangka
berpikir
menggambarkan
alur
pikir
peneliti
yang
dimaksudkan untuk menyusun reka pemecahan masalah berdasarkan
teori yang dikaji. (Suharsimi Arikunto, 2009: 45).
2. Kutipan dari Sumber dengan Nama Pengarang Asing
Jika kutipan yang ingin dikutip ditulis oleh pengarang asing, maka
nama pengarang yang ditulis cukup nama keluarganya saja dan tanpa
gelar.
Contoh: Kutipan dari Adam Smith.
Uji coba produk dimaksudkan untuk mengumpulkan data yang dapat
digunakan sebagai dasar untuk menetapkan tingkat keefektifan,
efisiensi, dan daya tarik dari produk yang dihasilkan. (Smith, 1989:
29).
3.
Kutipan dari Sumber Terjemahan
Jika ada sebuah kutipan yang bersumber dari terjemahan, maka
nama penerjemahnya harus disertakan dalam kutipan.
Contoh: Kutipan pendapat Anderson dalam buku terjemahan
karangan Suhardiman.
Dalam menilai keabsahan atau validitas data kualitatif bisa digunakan
teknik triangulasi data sampai mendapatkan data yang linier.
(Anderson, 1979, terjemahan Suhardiman, 2008: 35).
4. Kutipan dengan Peletakan Sumber di Depan dan di Belakang
Kalimat Kutipan
Agar penulisan kutipan tidak monoton, maka ada dua variasi yang
bisa dilakukan. Caranya dengan meletakkan sumber kutipan di awal
dan kadang kala di akhir dari kalimat kutipan. Dalam menulis sumber
kutipan di awal kalimat, tulis nama pengarangnya lebih dahulu,
kemudian baru diikuti dengan tahun dan nomor halamannya yang
ditulis dalam kurung. Setelahnya diikuti dengan kata “berpendapat
bahwa”. Sedangkan dalam penulisan sumber kutipan yang paling
sering adalah di akhir kalimat kutipan. Caranya dengan menulis nama
4
pengarangnya dan diikuti dengan koma lalu tahun dan titik dua baru
nomor halaman. Semuanya ditulis di dalam kurung setelah kalimat
kutipan selesai di kutip.
Contoh sumber kutipan di awal kalimat:
Ahmad Subandi (1997: 79) berpendapat bahwa analisis masalah akan
menghasilkan variabel dan hubungan antar variabel-variabel di
dalamnya.
Contoh sumber kutipan di akhir kalimat:
Analisis masalah akan menghasilkan variabel dan hubungan antar
variabel-variabel di dalamnya. (Ahmad Subandi, 1999: 79).
5. Kutipan dari Sumber dengan Nama Pengarang Lebih dari Satu
Orang
Jika ada sebuah kutipan yang memiliki lebih dari satu nama pengarang,
maka ada tiga cara penulisan yang umumnya digunakan.
a. Penulisan kutipan yang ditulis oleh dua orang pengarang, kedua
nama dicantumkan semua dengan menyertakan “dan” di antara
kedua nama.
Contoh : Kutipan dari Anderson dan Silva
Guru memiliki peranan penting dalam membangun manusia yang
berkualitas (Anderson dan Silva, 1979: 15).
b. Penulisan kutipan yang ditulis oleh tiga sama lima orang
pengarang, pada kutipan pertama nama dicantumkan semua dengan
tanda koma pemisah di antara masing-masing nama, selanjutnya
kutipan berikutnya cukup nama paling depan dan diikuti “et al”.
Contoh: Kutipan dari Anderson, Silva, Dos Santos, Libeiro, Da
Lima.
Guru berperan sebagai mediator dan fasilitator, sedangkan siswa
adalah subjek dan objek pembelajaran. (Anderson, Silva, Dos
Santos, Libeiro, Da Lima, 1979: 15).
5
c. Penulisan kutipan yang ditulis oleh enam pengarang lebih, yang
ditulis hanya nama pertama dengan menyertakan “et el”
seterusnya.
Contoh : Kutipan dari Anderson, Silva, Dos Santos, Libeiro, Da
Lima, Cunha.
Peranan siswa dalam pembelajaran adalah 75% sedangkan peran
guru adalah 25% (Anderson et al,1979: 25).
6. Kutipan dari Sumber dengan Nama Pengarang Lembaga
Jika suatu kutipan diambil dari kutipan yang ingin ditulis oleh
pengarang berupa lembaga, maka nama lembaga ditulis lengkap pada
kutipan pertama dan nama singkat pada kutipan selanjutnya.
Contoh : Kutipan dari Dewan Perwakilan Rakyat
Undang-Undang Produk Jaminan Halal (UU PJH) mengatur tentang
sertifikat jaminan halal pada semua produk yang beredar di
masyarakat. (Dewan Perwakilan Rakyat, 2014: 8).
7. Kutipan Langsung Kurang dari 40 Kata
Jika terdapat sebuah kutipan yang berjumlah kurang dari 40 kata
dan akan ditulis sebagai kutipan langsung, maka ada tiga cara
penulisan yang bisa digunakan.
a. Nama pengarang ditulis di awal dan tahun serta halaman di
belakangnya diikuti dengan tanda kurung.
Contoh : Kutipan Joko Purnomo
Joko Purnomo (1993: 31) menyebutkan bahwa teknik melukis
yang menitikberatkan pada kebebasan berkarya disebut seni rupa
kontemporer.
b. Nama pengarang disebut dengan menyertakan tahun dan nomor
halaman di dalam kurung.
Contoh : Kutipan Robbani
Robbani (2000 : 65) seni adalah hasil cipta, rasa dan karsa manusia
yang diwujudkan dalam bentuk ekspresi diri yang nyata.
6
c. Apabila dalam kutipan terdapat tanda kutip yang menunjukkan
petikan pernyataan pengarang, maka petikan ditulis dengan satu
tanda kutip.
Contoh : Kutipan Juansah
Juansah(2509:53)Sendratari
tradisional
yang
bertaluk
‘Ramayana’dapat digelar dipelataran candi Prambanan.
Mengisahkan sisi lain dari cinta dari persepektif hitam dan putih.
8. Kutipan Langsung Lebih dari 40 Kata
Jika terdapat sebuah kutipan dengan jumlah kalimat lebih dari 40
kata dan akan ditulis sebagai kutipan langsung, maka kutipan fitulis
secara khusus.
Caranya ditulis dulu namapengarangnya beserta kurung yang berisi
tahun san nomor halaman, baru teks yang mendahuluinya. Setelah itu
isi kutipan ditulis menjorok ke kanan dengan jarak 5 asi dari tepi kiri.
Setiap poin inti dipisah dalam sub poin.
Contoh: Kutipan Alberto
Alberto (2004 : 35) mengemukakan pendapatnya tentang filsafat,
bahwa:
a. Filsafat adalah ilmu mendasar yang menjadi cabang-cabang ilmu
pengetahuan modern.
b. Filsafat mulai muncul dari dataran Yunani kemudian menyebar ke
dataran timur tengah dan menjadi populer di Baghdad.
c. Filsafat yang pertama kali muncul disebut ‘causa prima’ yang
mendukung dasar-dasar filsafat kosmologi.
9. Kutipan Tidak Langsung
Jika terdapat sebuah kutipan, kemudian kita ingin menulisnya
sebagai kutipan tidak langsung., maka kutipan ditulis seperti biasa.
Bisa ditulis di awal kalimat atau di akhir kalimat kutipan. Sekilas
hampir sama dengan kulipan angsung , bedanya ada pada isi kutipan
7
yang merupakan inti/rangkuman dari kutipan asli menurut bahasa
sendiri.
Contoh : Kutipan Fahrani Candra
Fahrani Candra (2015 : 23) berpendapat bahwatren berbusana yang
akan populer di tahun2016 kebanyakan didominasi oleh busana
bergaya retro dengan tema colourfull.
10. Kutipan yang Telah dikutip dari Suatu Sumber
Jika kita ingin mencantumkan kutipan yang sebelumnya telah
dikutip dari suatu sumber, maka harus menyertakan nama pengarang
kutipan dalam sumber disertai kata “dalam” .
Contoh : Kutipan yang telah dikutip dari sebuah sumber yang
ditulis oleh Gunawan yang diambil dalam kutipan Zainudin.
Gunawan (dalam Zainudin, 2001: 123) memberikan definisi tegas
tentang variabel dalam penelitian meliputi variabel terikat, variabel
bebas, dan variabel terkontrol.
11. Kutipan yang Dihilangkan Beberapa Bagian atau Kalimat dalam
Kutipan
Jika dalam kutipan sebuah kalimat yang ada pada kutipan asli tapi
ingin menghilangkan beberapa isinya, mka harus menyatakan format
khusus. Umumnya yang dihilangkan ada dua jenis, yakni beberapa
kalimat yang ada pada kalimat asli. Kutipan yang dihilangkan “bagian”
isinya, maka bagian yang dihilangkan diganti dengan kurung titik
tiga(...) sebagai penggantinya.
Contoh: Kutipan dari Tohari Ulum.
Bahasa adalah alat tukar informasi dan alat komunikasi yang
digunakan antar manusia (...) yang dipakai dalam sebuah komunitas.
(Tohari Ulum, 1991 : 73)
Kutipan yang ingin dihilangkat “kalimat” dalam kutipannya, maka
bagian yang diganti dengan kurung titik empat (....) sebagai
penggantinya.
8
Contoh: Kutipan dari Tohari Ulum.
Bahasa umumnya merupakan sarana komunikasi verbal yang memiliki
unsur bunyi (....) dan suku kata yang memiliki makna kata tertentu
(Tohari Ulum, 1991: 75).
12. Kutipan yang Bersumber dari Internet
Caranya yaitu cukup dengan menulis nama, tahun dan nomor
halamannya saja. Sedangkan judul artikel atau jurnal atau karya ilmiah,
website, waktu akses cukup dicantumkan dalam daftar pustaka.
Contoh: Kutipan yang ditulis Kelly dalam Library of Congres (
http://rs7.loc.gov).
Kelly (2009: 3) menerangkan bahwa siklus holistik adalah sebagai
berikut.
It helps them to understand their learning styles and thus make
transition to higher levels of personal and cognitive functioning.
C. Kiat – Kiat Mengutip
Karangan yang baik adalah ketika seorang penulis mengutip suatu
pendapat
ahli
mengenai
suatu
hal
kemudian
kutipan
tersebut
diinterpretasikan berdasarkan cara pandangnya. Dengan demikian, seperti
ada semacam dialog intelektual antar sumber rujukan dengan penulis.
Berikut kiat-kiat dalam mengutip:
1. Menerangkan Kutipan (Deskripsi)
Dalam menerangkan kutipan, penulis dituntut untuk membahas
kembali kutipan yang telah ia kutip dengan pandangannya atau dengan
mengaitkan antara kutipan dengan pembahasan yang dibahasnya.
Perhatikan contoh berikut:
Menurut Keraf dalam Smarapradhipa (2005: 1), memberikan
pengertian memberikan dua pengertian bahasa. Pengertian pertama
9
menyatakan bahasa sebagai alat komunikasi antara anggota masyarakat
berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Kedua,
bahasa adalah sistem komunikasi yang mempergunakan simbol-simbol
vokal (bunyi ujaran) yang bersifat arbitrer. Dari pendapat ini, jelas
bahwa bahasa merupakan alat komunikasi primer yang ditandai
dengan bunyi dan itu hanya dihasilkan oleh alat ucap manusia,
bukan hewan. Adapun bunyi itu bersifat arbitrer. Artinya, tidak ada
hubungan antara bahasa dengan benda yang disimbolkannya.
2. Memperkuat Gagasan dengan Kutipan (Argumentasi)
Kutipan diletakan setelah pendapat penulis untuk memperkuat
gagasan sehingga kutipan tersebut seakan-akan menjadi dalil
pembenaran atas pendapat penulis. Contoh :
Bahasa merupakan alat untuk berkomunikasi. Manusia akan
mengalami kesulitan dalam berkomunikasi tanpa adanya bahasa.
Dapat dilihat bagi mereka yang tunarungu dan wicara. Mereka
hanya bisa menggerakkan tangan untuk memberikan bahasanya.
Dari sini, dapat disimpulkan bahwa bahasa merupakan alat primer
untuk berkomunikasi. Hal ini, senada dengan pendapat Keraf dalam
Smarapradhipa (2005: 1), memberikan dua pengertian bahasa.
Pengertian pertama menyatakan bahasa sebagai alat komunikasi antara
anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat
ucap manusia. Kedua, bahasa adalah sistem komunikasi yang
mempergunakan simbol-simbol vokal (bunyi ujaran) yang bersifat
arbitrer
3. Menyimpulkan Beberapa Kutipan (Sintesis)
Syarat utamanya adalah kutipan-kutipan tersebut harus satu konsep
atau sederajat. Hal ini terjadi pada penjabaran mengenai definisi yang
biasanya tidak cukup dengan satu kutipan.
Contoh:
Pengertian bahasa menurut Keraf dalam Smarapradhipa (2005: 1),
memberikan dua pengertian bahasa. Pengertian pertama menyatakan
10
bahasa sebagai alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa
simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Kedua, bahasa
adalah sistem komunikasi yang mempergunakan simbol-simbol vokal
(bunyi ujaran) yang bersifat arbitrer. Adapun menurut Santosa (1990:
1), bahasa adalah “Rangkaian bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap
manusia secara sadar. Dari sini dapat disimpulkan bahwa bahasa
merupakan alat komunikasi yang dilakukan oleh masyarakat
dengan menggunakan alat ucap manusia yang dilakukan secara
sadar dengan simbol-simbol yang bersifat arbitrer.
4. Membandingkan Beberapa Kutipan
Syarat utamanya adalah kutipan-kutipan tersebut harus satu konsep
atau sederajat. Yang dibandingkan adalah persamaan dan perbedaan
yang ada antara satu kutipan dengan kutipan lain.
Contoh:
Pengertian bahasa menurut Santoso (1990: 1), bahasa adalah
rangkaian bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia secara sadar.
Hal ini sedikit berbeda dengan yang disampaikan oleh Wibowo (2001:
3), yang menyampaikan definisi bahasa sebagai sistem simbol bunyi
yang bermakna dan berartikulasi (dihasilkan oleh alat ucap) yang
bersifat arbitrer dan konvensional, yang dipakai sebagai alat
berkomunikasi oleh sekelompok manusi untuk melahirkan perasaan da
pikiran.
Pendapat Wibowo senada dengan Keraf dalam Smarapradhipa
(2005:1) yang memberikan dua pengertianBahasa. Pengertian pertama
menyatakan bahasa sebagai alat komunikasi antara anggota masyarakat
berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Kedua,
bahasa adalah sistem komunikasi yang mempergunakan simbol-simbol
vokal (bunyi ujaran) yang bersifat arbitrer. Adapun menurut Santosa
(1990: 1), bahasa adalah “Rangkaian bunyi yang dihasilkan oleh alat
ucap manusia secara sadar.
11
BAB III
PENUTUP
Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa:
1. Kutipan adalah kalimat atau pendapat seorang pengarang atau ucapan
seseorang yang ahli dalam bidang yang sedang ditulis.
2. Ada 12 teknik mengutip berdasarkan penulisan sumbernya, yaitu:
a. Kutipan dari Sumber dengan Nama Pengarang Indonesia
b. Kutipan dari Sumber dengan Nama Pengarang Asing
c. Kutipan dari Sumber Terjemahan
d. Kutipan dengan Peletakan Sumber di Depan dan di Belakang Kalimat
Kutipan
e. Kutipan dari Sumber dengan Nama Pengarang Lebih dari Satu Orang
f. Kutipan dari Sumber dengan Nama Pengarang Lembaga
g. Kutipan Langsung Kurang dari 40 Kata
h. Kutipan Langsung Lebih dari 40 Kata
i. Kutipan Tidak Langsung
j. Kutipan yang Telah dikutip dari Suatu Sumber
k. Kutipan yang Dihilangkan Beberapa Bagian atau Kalimat dalam
Kutipan
l. Kutipan yang Bersumber dari Internet
3. Kiat – kiat mengutip dalam Indonesia sebagai berikut:
a. Menerangkan Kutipan (Deskripsi)
b. Memperkuat Gagasan dengan Kutipan (Argumentasi)
c. Menyimpulkan Beberapa Kutipan (Sintesis)
d. Membandingkan Beberapa Kutipan
11
DAFTAR PUSTAKA
Purwandari, Retno. 2012. Buku Pintar Bahasa Indonesia. Yogyakarta.
CV.Familia.
http://teknik-mengutip/bahasa-indonesia.blogspot.com/ (diakses tanggal 2
Mei 2 2017 pukul 14.36)
http://kiat-kiatpengutip.ilearning.me/materi-pembelajaran/pertemuan-13/
(diakses pada tanggal 2 Mei 2017 pukul 14. 41)
12
Download