Nama : Vivian Yoga Veronica Putri NIM : 200212606046 Offering/Prodi : E/Bahasa dan Sastra Indonesia Hakikat Bahasa Bahasa memiliki pengertian yang sangat luas. Bahasa merupakan suat sistem lambang bunyi ujaran yang digunakan manusia untuk berinteraksi dalam kehidupan bermasyarakat. Suatu bahasa yang baik berkembang berdasarkan suatu sistem, yaitu seperangkat aturan yang dipatuhi oleh pemakai bahasa tersebut. Bahasa dalam kehidupan sehari-hari merupakan proses komunikasi dalam bersosialisasi, setiap daerah mempunyai ciri-ciri khas bahasa sendiri-sendiri. Bahasa bisa berupa ucapan bisa juga dalam bentuk tulisan. Bahasa bisa dikatakan ucapan bilamana seseorang berbicara dengan orang lain secara langsung maupun tidak langsung dengan tuturan yang ada dalam sistem bahasa. Bahasa tulis merupakan bahasa yang ditulis yang berupa kata yang mempunyai maksud atau makna yang tersirat dalam tulisan tersebut. Adapun bahasa yang ditulis dalam bentuk simbol atau lambang, yang diharuskan kita menerjemahkan simbol tersebut dengan katakata dan juga maksud dari bahasa simbol tersebut. Hakikat bahasa menurut Harimurti Kridalaksana(1983), Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh para anggota kelompok sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan mengidentifikasi diri. Bentuk dasar bahasa adalah ujaran. Menurut Santoso,dkk. (2004) mengatakan bahwa ujaran yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya dalam mengungkapkan hal yang nyata atau tidak, yang berwujud maupun yang kasat mata, situasi dan kondisi yang lampau, kini, maupun yang akan datang. Menurut Keraf (1986) mengatakan bahwa bahasa meliputi dua bidang yaitu: bunyi yang dihasilkan oleh alat-alat ucap dan arti yang tersirat dalam arus bunyi. Di sisi lain, Chaer (2009: 30) menyatakan bahwa bahasa adalah alat verbal yang digunakan untuk berkomunikasi, sedangkan berbahasa adalah proses penyampaian informasi dalam berkomunikasi itu. Para pakar linguistik deskriptif biasanya mendefinisikan bahasa sebagai “satu sistem lambang bunyi yang bersifat arbitrer“, yang kemudian untuk berinteraksi dan mengidentifikasikan diri. Pengertian dan definisi bahasa menurut para ahli: 1. Bill Adams, menurutnya Bahasa adalah sebuah sistem pengembangan psikologi individu dalam sebuah konteks inter-subjektif. 2. Wittgenstein, menurutnya Bahasa merupakan bentuk pemikiran yang dapat dipahami, berhubungan dengan realitas, dan memiliki bentuk dan struktur yang logis. 3. Ferdinand De Saussure, menurutnya Bahasa adalah ciri pembeda yang paling menonjol karena dengan bahasa setiap kelompok sosial merasa dirinya sebagai kesatuan yang berbeda dari kelompok yang lain. 4. Sudaryono, menurutnya Bahasa adalah sarana komunikasi yang efektif walaupun tidak sempurna sehingga ketidaksempurnaan bahasa sebagai sarana komunikasi menjadi salah satu sumber terjadinya kesalahpahaman. 5. William A. Haviland, menurutnya Bahasa adalah suatu sistem bunyi yang jika digabungkan menurut aturan tertentu menimbulkan arti yang dapat ditangkap oleh semua orang yang berbicara dalam bahasa itu. Dalam definisi yang di kemukakan Kridalaksana (1983), tersirat beberapa ciri atau sifat yang hakiki dari bahasa. Hakikat bahasa menurut Chaer (1994), seperti berikut ini: 1. Bahasa adalah sistem . Sistem berarti susunan teratur berpola yang membentuk suatu keseluruhan yang bermakna dan berfungsi. Sistem ini dibentuk oleh sejumlah unsur atau komponen yang satu dengan lainnya berhubungan secara fungsional. Begitu juga sistem bahasa, bahasa terdiri dari unsur-unsur atau komponen-komponen yang secara teratur tersusun menurut pola tertentu dan membentuk satu kesatuan. 2. Bahasa itu berwujud lambang. Bahasa adalah lambang (simbol), lambang-lambang bahasa diwujudkan dalam bentuk bunyi, yang berupa satuan-satuan bahasa, seperti kata atau gabungan kata. Jadi, kata sebagai satuan bahasa itu disebut lambang. Mengapa disebut lambang, tidak disebut tanda, karena lambang bersifat arbitrer, tidak ada hubungan wajib antara lambang bahasa yang berwujud bunyi (k u d a) misalnya, dengan benda yang dirujukkannya yaitu seekor binatang berkaki empat yang biasa dikendarai (tidak ada hubungan sama sekali). Lambang atau simbol tidak bersifat alamiah atau langsung. Lambang menandai sesuatu yang lain secara konvensional. 3. Bahasa adalah bunyi. Bunyi yang termasuk lambang bahasa adalah bunyi-bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia, tapi tidak semua bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia termasuk bunyi bahasa. Bunyi seperti bersin, batuk-batuk, teriak, bunyi orokan bukan termasuk bunyi bahasa, meskipun dihasilkan oleh alat ucap manusia, karena bunyibunyi itu tidak mengikuti bunyi dalam sistem bahasa. 4. Bahasa itu bermakna. Seperti yang telah dikemukakan, bahasa itu adalah sistem lambang yang berwujud bunyi (ujaran) yang dihasilkan alat ucap manusia. Suatu lambang tentu ada yang dilambangkan yaitu suatu pengertian, suatu konsep, suatu ide, atau suatu pikiran yang ingin disampaikan dalam wujud bunyi bahasa. Jadi, lambang-lambang bunyi bahasa itu mengacu pada suatu konsep, ide, atau pikiran, maka bahasa itu dikatakan bermakna. 5. Bahasa itu arbitrer. Bahasa itu arbitrer artinya tidak ada hubungan yang bersifat wajib antara lambang bahasa yang berwujud bunyi itu dengan sesuatu yang dilambangkan beserta konsep atau pengertiannya. 6. Bahasa itu konvensional. Bahasa itu konvensional artinya, meskipun penggunaan lambang bunyi dengan yang dilambangkannya bersifat arbitrer, tetapi penggunaan lambang suatu konsep haruslah merupakan kesepakatan (konvensional) pemakainya atau masyarakat bahasanya. 7. Bahasa itu produktif. Bahasa itu dikatakan produktif maksudnya, walaupun jumlah unsur-unsur bahasa itu terbatas, tetapi dengan unsur-unsur yang jumlahnya terbatas itu dapat disusun satuan-satuan bahasa yang jumlahnya relatif tidak terbatas, sesuai dengan sistem yang berlaku dalam bahasa yang bersangkutan. 8. Bahasa itu bersifat unik di samping universal. Bahasa itu unik artinya, setiap bahasa memiliki sistem yang khas serta spesifik yang tidak dimiliki oleh bahasa yang lain. Sistem yang khas itu, menyangkut sistem bunyi, sistem pembentukan kata, sistem pembentukan kalimat, atau sistem-sistem yang lain. 9. Bahasa itu dinamis. Bahasa mempunyai keterikatan dan keterkaitan dengan manusia, segala kegiatan dan gerak manusia tidak pernah lepas dari kegiatan berbahasa, tidak ada kegiatan manusia yang tidak disertai dengan bahasa, bahkan, dalam bermimpi pun manusia menggunakan bahasa. Oleh karena itu, sejalan dengan perubahan kehidupan atau ilmu pengetahuan manusia (masyarakat penutur bahasa), maka bahasa itu juga menjadi ikut berubah, menjadi tidak tetap atau tidak statis. 10. Bahasa itu manusiawi dan bervariasi. Bahasa itu bersifat manusiawi, artinya bahasa itu hanya milik manusia dan hanya dapat digunakan oleh manusia. Secara umum sudah jelas bahwa fungsi bahasa adalah sebagai alat komunikasi. Bahasa sebagai wahana komunikasi bagi manusia, baik komunikasi lisan maupun komunikasi tulis. Bahasa selalu mengikuti dan mewarnai kehidupan manusia sehari-hari, baik manusia sebagai anggota suku maupun bangsa. Terkait dengan hal itu, Santoso, dkk. (2004) berpendapat bahwa bahasa sebagai alat komunikasi memiliki fungsi sebagai berikut. 1. Fungsi informasi, yaitu untuk menyampaikan informasi timbal balik antaranggota keluarga ataupun anggota-anggota masyarakat. 2. Fungsi ekspresi diri, yaitu untuk menyalurkan perasaan, sikap, gagasan, emosi atau tekanan-tekanan perasaan pembaca. Bahasa sebagai alat mengekspresikan diri ini dapat menjadi media untuk menyatakan eksistensi (keberadaan) diri, membebaskan diri dari tekanan emosi dan untuk menarik perhatian orang. 3. Fungsi adaptasi dan integrasi, yaitu untuk menyesuaikan dan membaurkan diri dengan anggota masyarakat, melalui bahasa seorang anggota masyarakat sedikit demi sedikit belajar adat istiadat, kebudayaan, pola hidup, perilaku, dan etika masyarakatnya. Mereka menyesuaikan diri dengan semua ketentuan yang berlaku dalam masyarakat melalui bahasa. 4. Fungsi kontrol sosial. Bahasa berfungsi untuk mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain. Bila fungsi ini berlaku dengan baik, maka semua kegiatan sosial akan berlangsung dengan baik pula. Dengan bahasa seseorang dapat mengembangkan kepribadian dan nilai-nilai sosial kepada tingkat yang lebih berkualitas. 5. Fungsi representasi, bahasa difungsikan untuk menyampaikan informasi. Daftar Rujukan Chaer, Abdul. 1994. Linguistik Umum. Jakarta: PT Rineka Cipta. Keraf, Gorys. 1986. Tata Bahasa Indonesia. Jakarta: Nusa Indah Kridalaksana, Harimurti. 1983. Kamus Linguistik. Jakarta: PT Gramedia. Samsuri. 1983. Analisis Bahasa. Jakarta: Erlangga. Santoso, Puji. 2004. Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia SD. Jakarta: Pusat Penerbitan UT