Pengendalian vektor

advertisement
Pengendalian vektor
ANOPHELES
Anopheles
• Beberapa spesies Anopheles adalah vektor
malaria yang penting.
• Di suatu daerah dimana nyamuk vektor sangat
bersifat endofilik yaitu mereka cenderung
istirahat di dalam rumah, maka indoor
residual spraying (IRS) sebagai cara
pengendalian vektor sangat efektif
• Di beberapa daerah dimana vektor sangat
bersifat eksofilik dan atau eksofagik misal
mereka istirahat dan menggigit di luar rumah,
metode pengendalian akan berbeda seperti
penggunaan kelambu yang dicelup dengan
insektisida atau penyemprotan ruangan di luar
rumah (perlu dipertimbangkan exterior space
spraying) THERMAL FOGGING/ULV untuk
pengendalian yang emergency.
• Beberapa spesies vektor telah berkembang
dan menjadi resisten terhadap senyawa
organokhlorin dan beberapa daerah juga
sudah resisten terhadap insektisida senyawa
organofosfat dan karbamat.
• Sebelum menerima insektisida baru di dalam
program pengendalian vektor harus dilakukan
uji susceptibility terhadap vektor lokal dan
apabila digunakan untuk jangka panjang harus
dilakukan untuk survey monitoring resistensi.
A. Penyemprotan residual di dalam
rumah
• Penyemprotan residual di dalam rumah dapat
mempunyai pengaruh yang lebih besar
terhadap penularan malaria daripada
perlakuan terhadap tempat perindukan,
karena dapat mengurangi longevity daripada
nyamuk vektor dan juga kepadatannya
• Di dalam pelaksanaan efikasi daripada
penyemprotan rumah guna pemberantasan
malaria sangat tergantung pada :
• spesifikasi insektisida, prosedur aplikasi,
penerimaan masyarakat terhadap penyemprotan,
tersedianya peralatan yang terpelihara, personil
penyemprot yang terlatih, supervisi yang efisien
dan dukungan anggaran yang kuat.
• Besarnya daerah operasional tergantung pada
kekurangan di daerah tersebut dan sangat
dipengaruhi oleh distribusi malaria dan
vektornya, jarak dengan habitat, jarak terbang
daripada nyamuk vektor dan kondisi masyarakat
1. Target area
• Pada umumnya semua dinding dalam rumah
dan atap disemprot.
• Sebagai tambahan di dalam rumah-rumah
orang yang permanent, pondok-pondok yang
digunakan untuk tidur pada waktu musim
tanam atau musim panen dan kandangkandang ternak itu harus disemprot,
tergantung pada perilaku vektor lokal
2. insektisida
• Insektisida
Beberapa hal perlu diperhatikan didalam
penentuan insektisida untuk penyemprotan
rumah (IRS), termasuk : ketersediaannya,
harga, efektivitas residu, keamanan (safety),
suseptibilitas vektor dan excito repellency
(tabel 1)Tabel 1(interior treatmen).doc
• DDT, masih digunakan di beberapa daerah,
dimana supai regular masih ada dan vektor
lokal masih rentan. Walaupun demikian, hal
tersebut tidak akan dipromosikan lebih lama
sebagai insektisida pilihan untuk IRS
sehubungan dengan karakteristik dan
ketersediaan insektisida pengganti. Karena
sifat beracunya terhadap manusia dan hewan
piaraan, keduanya: dieldrin dan fenthion tidak
disarankan untuk IRS
3. Prosedur aplikasi
• Prosedur aplikasi
Sprayer (hand-operated compression), secara
luas telah digunakan untuk aplikasi insektisida
dan air untuk pelarutnya pada waktu
penyemprotan. Suspensi (water-dispersible
powders) umumnya digunakan karena murah
dan efek residunya lebih lama, khususnya
pada permukaan porous
4. Siklus penyemprotan (aplikasi)
• Siklus penyemprotan (aplikasi)
• Frekuensi aplikasi tergantung pada durasi efektivitas
residu insektisida dengan dosis yang digunakan,
macam permukaan dinding rumah disemprot,
bionomic vektor, musim penularan malaria dan kondisi
iklim lingkungan. Siklus penyemprotan rumah harus
dilakukan sebelum periode/waktu penularan malaria
tinggi. Durasi rata-rata efektifitas beberapa insektisida
disajikan pada Tabel 1. Walaupun demikian
penyemprotan ulang lebih awal sangat disarankan
apabila deposit insektisida dihilangkan dari permukaan
dinding seperti pengecatan, perbaikan tembok dan
atap atau terkena asap secara terus menerus.
• Perhatian
• Keselamatan dan juga perlindungan terhadap
penghuni rumah dan binatang peliharaan dari
tempat yang tidak disemprot atau secara tidak
sengaja insektisida itu akan termakan.
• Petunjuk keselamatan untuk perlindungan,
monitoring dan perlakuan terhadap penyemprot
(tugas !!!!).
• Pemeliharaan secara regular terhadap alat-alat
penyemprot serta kontribusi pada proteksi
penyemprot terhadap kontaminasi yang tidak
diinginkan.
B. Penyemprotan udara
– Penyemprotan udara
• Penyemprotan udara untuk pengendalian malaria
harus hanya digunakan pada kesempatan yang
sangat terpaksa karena biaya operasional sanagat
tinggi karrena efek residu sangat rendah.
Penyemprotan udara mungkin dapat dibenarkan
untuk pengendalian vektor yang bersifak eksofilik
dan eksofagik dan juga pada juga pada waktu
terjadi epidemiologi malaria di daerah perkotaan
dimana mobilitas daripada nyamuk yang
terinfeksi itu sangat tinggi.
1. Target area
• Target area
• Apabila spesies sasaran bersifat eksofilik ,
treatment dapat dilakukan di luar rumah
dimana nyamuk vektor ditemukan istirahat.
Akan tetapi apabila vektor bersifat indofilik
treatment sepatutnya dilakukan di dalam dan
di luar rumah
2. Insektisida
• Insektisida
Insektisida yang paling tepat untuk ULV atau
Thermal Fog dapat Saudara lihat pada tabel 2
Tabel 2(penyemprotan udara).doc
3. Prosedur Aplikasi
• Prosedur Aplikasi
Aplikasi sepatutnya bertepatan dengan waktu nyamuk
vektor lokal sedang terbang. Penyemprotan udara di
luar secara ULV dapat juga digunakan menggunakan
vehicle-mounted ULV equipment. Pintu dan jendela
rumah harus terbuka sehingga penetrasi insektisida
dapat optimum. Penyemprotan di dalam atau di luar
rumah di daerah perkotaan dapat dilakukan dengan
mesin ULV portabel. Thermal fogging dapat dilakukan
menggunakan hand carrier atau vehicle-mounted
equipment. Dosis aplikasi untuk thermal fogging dan
ULV disajikan pada tabel 2Tabel 2(penyemprotan
udara).doc
4. Siklus aplikasi
• Untuk pengendalian wabah malaria
penyemprotan berulang berkurang setiap hari
akan mempunyai dampak yang maksimum
terhadap kepadatan vektor sehubungan
dengan tidak adanya efek residu
menggunakan teknik aplikasi ini. Untuk
pengendalian lebih rutin vektor terhadap
eksofilik dan eksofagik aplikasi berulang setiap
minggu selama puncak penularan malaria
sangat tepat.
• Perhatian
• Petugas penyemprot sepatutnya diproteksi
dengan baik untuk menghindari terjadinya
kontak antara insektisida dengan kulitnya dan
harus menghindari menghirup droplet
insektisdia. Perlindungan juga sepatutnya
diberikan terhadap penghuni rumah dan
binatang yang secara tidak langsung terpapar
kepada penyemprotan
C. Larviciding
– Larviciding
Larviciding dapat juga sebagai metode di dalam
program pemberantasan malaria yang sanagt
bermanfaat khususnya di beberapa daerah dimana
habitat vektor mudah dijangkau dan ukuran serta
jumlahnya relative kecil. Beberapa kriteria selalu
dijumpai di daerah perkotaan dimana larviciding
disuatu daerah kemungkinan dikombinasikan dengan
IRS di daerah perbatasan daripada rumah-rumah
disekitar pinggiran kota. Sedapat mungkin semua
habitat nyamuk apabila memungkinkan sepatutnya
dieleminasi dengan cara manajemen lingkungan untuk
mengurangi jumlah larvicida yang diperlukan.
1. Target area
• Target area
• Sebelum implementasi program larviciding,
survey sepatutnya dilakukan untuk
memperkirakan macam habitat daripada
vektor. Hal tersebut akan sangat bervariasi
tergantung pada spesies dan lingkungannya.
Target hanya pada tempat-tempat yang sangat
penting yang mungkin akan meningkatkan
biaya dan efektivitas operasional
2. insektisida
• Insektisida
• Insektisida yang terdaftar pada tabel 3 adalah
cocok untuk larvasida. Periode efektivitas
daripada larvicida kemis sangat tergantung
pada kualitas air yang diaplikasi dan
kemungkinan juga bervariasi sampai beberapa
bulan dari air yang bersih hanya beberapa hari
di air terporusi. Dosis-dosis yang lebih tinggi
digunakan di air yang terporusi
• .Kelompok insektisida organokhlorin seperti DDT
tidak direkomendasikan sebagai larvisida karena
sifatnya yang persisten di lingkungan. Insektisida
dengan yang mempunyai toksisitas terhadap
mamalia juga tidak direkomendasikan sebagai
larvisida. Beberapa insektisida menurut
pertimbangan ekologi tidak dapat diterima pada
beberapa situasi contohnya minyak (fuel oil dapat
efektif untuk waktu yang sangat singkat apabila
digunakan pada tempat perindukan.
•
• Insect Growth Regulator (IGR) dan insektisida
mikrobia Bacillus thuringiensis israelensis
(serotype H-14) dapat digunakan sebagai
alternative larvasida kemis yang umum
dugunakan oleh program. IGR adalah
insektisida yang sangat aman, efektif pada
konsentrasi yang lebih rendah dan mempunyai
efek residu 2-20 minggu tergantung pada
formulasinya, spesies nyamuk, dan sifat alami
dari habitat.
• Perhatian
• Perlindungan harus selalu diperhatikan untuk
tidak melanggar dosis anjuran apabila
iinsektisida diaplikasikan pada air yang
kemungkinan digunakan oleh manusia atau
bianatang piaraan atau mengandung
kehidupan di alam bebas yang sangat penting
untuk kehidupan umat manusia.
•
3. Prosedur Aplikasi
• Prosedur Aplikasi
• Aplikasi insektisida cair umumnya dilakukan
dengan alat yang sama dengan IRS seperti
hand operated compression sprayers. Di
beberapa habitat aplikasi granuler mungkin
lebih cocok
4. Siklus Treatment
• Siklus Treatment
• Pada beberapa kondisi interval aplikasi untuk
larvisida kemis adalah 10-14 hari, tapi dapat
juga lebih lama di air jernih dan tidak mengalir
atau untuk dosis yang lebih tinggi. Perkiraan
interval untuk IGR adalah 1 bulan dan untuk
insektisida mikrobia adalah 1 minggu.
Download