Homeopati sebagai alternatif pengobatan yang unik, modern dan saintifikal written by Dr.Aji Hoeosodo I. Pendahuluan Pada awalnya pengobatan homoeopati dikembangkan oleh seorang dokter alopati dari jerman yang tidak puas dengan dengan cara maupun teknis dari pengobatan alopati. Dokter itu adalah Prof. Dr.Sammuel Hahnemann ( 1755-1843 ). Adapun yang dimaksud dengan program Pengobatan Homoeopati adalah suatu bentuk pengobatan yang baik dan benar yang berkaidah SIMILIA SIMILIBU CURENTUR (like are cured by like). Pengobatan ini telah melalui pengkajian yang mendalam dari waktu ke waktu dengan alat bantu terbaik dan berkembang dari waktu ke waktu, sehingga pengobatan homoeopati dapat dikatakan pengobatan yang modern dan memiliki banyak kelebihan (unik) serta memiliki segi keilmuan yang tinggi (saintifik). Sebagai realita yang tidak terbantahkan bahwa banyak rumah sakit besar di dunia menggunakan homoeopati sebagai landasan pelayanan kepada masyarakat, sebagai contoh: King Palace Doctor, The Royal London Homoeopathic Hospital, Glasgow Homoeopathic, Lenin Homoeopathic Moscow, Robert Borch Homoeopathic Hospital- Hamburg Germany, Argentina National Homoeopathic Hospital dan masih banyak lagi seperti di Amerika, India, Kanada dan Australia. Masyarakat banyak lebih banyak berbicara tentang realita sehingga dapat dikatakan: hanyalah yang benar yang dapat diterima di masyarakat. Disini Ilmu Pengobatan Homoeopati dengan segala daya dukungnya akan menjawab segala realita dengan segala tantangannya. Dapat dikatakan bahwa pengobatan homoeopati sudah merambah seluruh negara Asia dan dapat dikatakan terbaik di negara India, Philipina, Malaysia, Singapura dan Brunei. II. Sekapur sirih Terapi homoeopati Vs alopati Perbedaan obat homoeopati dan obat alopati terutama pada dasar obat/basic. Obat homoeopati diproduksi dari basic alamiah, sedangkan alopati dari kimia basic. Kimia basic biasanya memiliki efek samping yang cukup berbahaya bagi manusia. Obat homoeopati tidak mengandung racun, sehingga obat homoeopati tdk perlu dikawatirkan dalam pemakaiannya karena diuji pada manusia bukan hewan dan perlu ditekankan bahwa homoeopati sangat ekonomis. Sebagai contoh obat penawar sakit (asetosal), sering menimbulkan efek iritasi lambung bahkan dapat menimbulkan pendarahan lambung. Obat flu yang sampai kini banyak diminum tanpa ada batasan dapat merusak ginjal apalagi obat flu seperti fenasetina. Begitu pula kelompok paracetamol, dapat merusak ginjal kalau diminun over dosis. Obat Thalidomide (obat tidur) yang dapat menjadikan anak cacat (efek teratogen) apabila diminun wanita hamil 1/4 Homeopati sebagai alternatif pengobatan yang unik, modern dan saintifikal pada masa kehamilan dibawah tiga bulan. Begitu juga dengan obat Meclizine HCL dampaknya serupa dengan Thalidomide. Tablet Orgabolin, untuk membuat anak dari kurus jadi gemuk, beresiko mengubah suara anak perempuan menjadi besar seperti anak laki-laki serta tumbuh rambut pada kaki anak perempuan serta tumbuh kumis. Novalgin/Antalgin sangat berkasiat untuk penghilang rasa sakit (analgetika) serta melawan kejang (spesmolitik) tapi untuk penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan agranulositosis (lenyapnya butir darah putih didalam darah). Obat Diabetes Melitus berfungsi sebagai penurun kadar glikosa, tapi jika diminum over dosis bisa menyebabkan pemakainya pingsan dan lemas sekali. Alergi adalah efek samping karena kepekaan seseorang pada obat tertentu, sebagai contoh obat penisilin pada orang tertentu dapat menyebabkan gatal-gatal sekujur tubuh bahakan dapat membahayakan jiwa dan shock. Berbagai macam obat apabila dipergunakan bersama dapat menimbulkan reaksi kimia didalam lambung, untuk itu perlu peran dokter dalam memberikan nasehat. Obat penurun darah tinggi misal reserpina tidak diminum dengan obat jantung digoxin, atau obat yang mengandung paracetamol, atau obat anti alergi seperti avil, phenergan. Obat antibiotika seperti tetrasiklina jangan diminun berbarengan dengan tonicum karena biasanya tonicum mangandung zat besi, atau janfgan dicampur dengan obat penawar asam seperti promag dan mylanta. Obat anti hamil seperti Lyndiol jangan dimakan bersama dengan obat yang mengandung barbiturat seperti bellergal, begitu juga jangan diminum bersamaan dengan obat antihistamin seperti avil, dan ctm. Sebagai dokter juga menghendaki adanya income yang tidak terputus untuk pengobatan jangka panjang sering dilakukan. Meskipun semua dokter tahu bahwa ini beresiko efek samping. Tidak mungkin pengobatan jangka panjang tanpa efek samping. Biasanya efek jangka panjang ini dapat menjadikan kekebalan pada penyakit atas obat tersebut sehingga perlu diadakan perubahan obat yang diberikan atau penambahan dosis obat tersebut. Maka pengobatan harus selalu dimonitoring terus dan secara berkala harus diadakan pemeriksaan menyeluruh, jawabnya adalah Ekonomi Biaya Tinggi. Pada Pengobatan homoeopati pengobatan jangka panjang tidak dilaksanakan. III.Dynamic Pharmacology dalam Homoeopati Dalam ke“Unikan”nya pengobatan dengan metode homoeopati banyak dikenal istilah, filosofi dan hukum-hukum yang berlaku didalam pelaksanaan terapi ini. Dynamic pharmacology sangat mengikuti kaedah-kaedah seperti yang telah dikemukakan diatas. yang mana hal ini tidak akan kita jumpai dalam sistem pengobatan yang lain, seperti: naturopati, osteopati, acupunctur, chiropractic, herbalist, vitamin terapi, Chinese medicine, ayurvedic medicine bahkan macrobiotic diet. Dalam usia yang sudah lebih 310 tahun, dynamic pharmacology dalam homoeopati tidak mengalami perubahan karena keilmuan ini dirancang untuk memandang pasien atau manusia secara utuh baik mental, emosional dan fisikal. Obat Homoeopati secara langsung berhubungan dengan kimia dan struktur dari tubuh secara subtantif dan masuk dalam energy mental, emosional, jiwa dan fisik. Kita tahu bahwa manusia hidup dalam lingkungan yang multi dimensional sehingga faktor-faktor lingkungan yang sangat mengganggu kehidupan manusia akan sangat mengganggu kondisi homoestatis manusia dari berbagai tingkat rantai 2/4 Homeopati sebagai alternatif pengobatan yang unik, modern dan saintifikal energi (Function-Structure-Chemistry). Kondisi Homeostatis dalam tingkat fisik sangat dipengaruhi keseimbangan homeostatis dalam semua tingkatan, jika tidak maka penyakit akan masuk dan menginfiltrasi ke functional dan struktural maka disini kita sebut inbalance atau tidak seimbang lagi. Disinilah seorang homoeopath atau homoeopathician akan menyeimbangkan melalui konsep dynamic pharmacology. Dalam buku The Organon ayat 10, kita akan mengenal Vital Force. Apa itu Vital Force ? Vital Force adalah kuasa hayat yang mana manusia dalam kondisi sehat kuasa hayat ini akan mempertahankan fungsi secara normal dan merespon secara menyeluruh dengan sensasi biologisnya terhadap pengaruh dinamis dari luar yang tidak wajar. Jika ada sensasi yang ditimbulkan dan membuat fungsi tidak normal, maka tubuh akan memberikan sinyal dan gejala (symptoms). Dalam homoeopati penyakit ini yang disebut the totally of symptoms. Vital force = Life= Body + Mind + Spirit inilah yang sering kita sebut rumus kuasa hayat. Secara alamiah kualitas Vital force sangat dipengaruhi oleh lima faktor utama. Faktor ini adalah: Spriritual, merupakan faktor yang sangat immaterial tidak bisa dilihat tapi dapat dilihat dan dirasakan sewaktu tubuh sedang bekerja Autocratic, juga disebut self power yang sangat berguna untuk mempertahankan integritas diri Automatic, kuasa hayat akan bekerja dan menstimulasi secara otomatis. Dynamic, ditunjukkan dengan adanya tenaga dan energy yang terpenetrasi ke setiap partikel, sel dan atom dari tubuh manusia. Tanpa kuasa hayat sel akan mati itu juga berarti tubuh dalam kondisi mati Instinctive, berarti sifat bawaan sejak lahir Kualitas lima faktor diataslah yang menguasai dan mengendalikan material organism. Tubuh bergerak, berpikir, melakukan aktivitas dll semua itu dikendalikan oleh Vital Force atau kuasa hayat. Begitupula sensasi dan fungsi fisiologi seperti fungsi respiration, circulation, digestion,excretion , immunity dan lain-lain tergantung terhadap kuasa hayat IV. Indonesia Hari Ini Dampak krisis moneter di Indonesia membuat semua harga barang meningkat dengan cepat, mengakibatkan harga barang di semua jenis meningkat dengan tajam termasuk obat-obatan. Sehingga dapat dikatakan sisi kesehatan menjadi jauh untuk dijangkau oleh kalangan bawah, 3/4 Homeopati sebagai alternatif pengobatan yang unik, modern dan saintifikal bahkan dapat dikatakan kesehatan tidak lagi menjadi milik orang kecil. Kondisi ini tidak dapat dibiarkan karena dapat membuat menurunnya sumber daya manusia anak bangsa seutuhnya. Untuk itu diperlukan suatu produk pengganti dari obat-obatan dengan catatan murah dan khasiatnya terjamin. Untuk itu perencanaan pengobatan homoeopati adalah penting untuk di Indonesia. Perencanaan pengobatan homoeopati di Indonesia perlu dirancang sebaik-baiknya. Segala aspek penting yang dapat menghambat perkembangan harus ditata dan diatasi dengan baik. Dengan berdirinya Ikatan Homoeopath Indonesia (IHI), merupakan suatu cita-cita mulia yang harus didukung oleh semua unsur yang terkait karena siapa tahu dimasa datang IHI dapat mengembangkan sistim pengobatan yang terbaik dan ekonomis bagi anak bangsa. Mengingat IHI satu satunya wadah yang diakreditasi pemerintah maka tidak mustahil mulai bisa dirintis pendirian Rumah Sakit Homoeopati Indonesia dan masuk dalam Persatuan Rumah Sakit Indonesia. Mengingat pentingnya hal-hal diatas maka bisa kita bayangkan kebutuhan akan SDM homoeopati yang berkualitas dan berdedikasi tinggi. Perlu diingat bahwa keberhasilan dokter medis harus ditunjang oleh obat yang tepat. Obat yang tepat adalah obat yang diakreditasi oleh Departemen Kesehatan, dan untuk itulah pendaftaran obat homoeopati di Indonesia adalah prioritas utama. DAFTAR PUSTAKA Blackie, Marjorie, 1975, The Patient Not The Cure, Mac Donald, London. Castro, Miranda, 1990, The Complete Homoeopathy Handbook, Macmillan, London. Coulter, Catherine R., 1986, Portrait of Homoeopathic Medicine, Volume 1, North Atlantic Books, Berkeley, California. __________, 1988, Portrait of Homoeopathic Medicine, Volume 2, North Atlantic Books, Berkeley, California. Gaier, Harold, 1991, Thorson’s Encyclopedic Dictionary of Homoeopathy, Thorsons, Glasgow. Lesser, Otto, 1980, The Text Book of Homoeopathic Materia Medica, B. Jain, New Delhi. Livigstone, Dr. Ronald, 1991, Evergreen Medicine, Asher Asher, Poole, England. 4/4